Manajemen asuhan kebidanan intranatal fisiologi pada Ny. M usia kehamilan 37 minggu 4 hari. Ibu mengalami nyeri perut dan kontraksi uterus secara teratur. Pemeriksaan fisik dan kebidanan menunjukkan presentasi kepala, penurunan kepala 3/5, dan kondisi ibu serta janin baik.
1. MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN
INTRANATAL FISIOLOGI PADA NY “ M” GVI PV
A0, UMUR KEHAMILAN 37 MINGGU 4 HARI
DI BIDAN PRAKTEK SWASTA BUNDA DELIMA
TANGGAL 17 MEI 2012
Oleh :
kelompok
askeb INC
2. MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN
INTRANATAL FISIOLOGI PADA NY “ M” GVI PV
A0, UMUR KEHAMILAN 37 MINGGU 4 HARI
DI BIDAN PRAKTEK SWASTA BUNDA DELIMA
TANGGAL 17 MEI 2012
Tanggal masuk : 17 – 05 – 2012 jam 20.00 WITA
Tanggal Pengkajian : 17 - 05 – 2012 jam 20.40 WITA
Tanggal partus : 18 – 05 – 2012 jam 05.30 WITA
3. LANGKAH I. IDENTIFIKASI DATA
DASAR
A. IDENTITAS ISTRI/ SUAMI
Nama : Ny. M / Tn. D
Umur : 40 Thn / 45 Thn
Suku : Muna / Muna
Agama : Islam / Islam
Pendidikan : SMU / SMU
Pekerjaan : IRT / Tani
Alamat : Danagoa Kec. Tongkuno
Lamanya menikah : ±17 tahun
4. lanjut
B.DATA BIOLOGIS / FISIOLOGIS
1. Keadaan ibu sekarang :
Ibu mengatakan datang di BPS dengan keluhan
nyeri perut tembus belakang tanpa pengeluaran
lendir campur darah sejak tanggal 17 Mei 2012 jam
16.00 WITA.
Sifat keluhan hilang timbul dan mengganggu
aktifitas.
Usaha Ibu mengatasi keluhan mengurut daerah
punggung dengan cara baring miring kiri.
5. lanjut
Ibu mengatakan pergerakan janinnya
dirasakan sebelah kanan perut ibu.
Ibu tidak merasa pusing dan jantung tidak
berdebar-debar.
2. Riwayat kesehatan yang lalu
Ibu mengatakan Selama hamil hanya 1 kali
mendapatkan imunisasi Tetanus Toksoid pada
umur kehamilan 28 minggu.
6. lanjut
Ibu mengatakan tidak pernah menderita penyakit
serius misalnya malaria, tidak ada riwayat opname,
operasi, trauma dan tranfusi darah, tidak ada riwayat
alergi terhadap obat-obatan maupun makanan, serta
tidak ada riwayat ketergantungan terhadap rokok,
obat, dan alkohol.
3 . Riwayat keluarga
Tidak ada riwayat penyakit menular seperti TBC dan
PMS.
Tidak ada riwayat penyakit keturunan dalam keluarga
misalnya, DM, jantung, asma dan infeksi saluran
reproduksi serta tidak ada riwayat kelahiran kembar.
7. lanjut
4. Riwayat reproduksi
a.Riwayat haid
Menarche : 14 tahun
Siklus : 28-31 hari
Durasi : 5-6 hari
Perlangsungan : normal
Gangguan haid : tidak ada
8. lanjut
a. Riwayat obstetri
kehamilan ,nifas dan persalinan yang lalu
no kehamilan persalinan nifas
thn UK Jns
perslinn
pnlng perlngs
ngn
BB/PB/
JK
perlngs
ngn
Lamnya
menyus
ui
1. 1995 39 mgg Sponts
n
PBK
bidan normal 3000/48
/L
normal 1 thn
2. 1999 38 mgg Sponta
n
PBK
bidan normal 3200/49
/L
normal 1 thn
3. 2002 38 mgg Sponta
n
PBK
bidan normal 3100/48
/p
normal 1 thn
4. 2006 38 mgg Sponta
n
bidan normak 3400/49
/L
normal 1 thn
9. lanjut
b. Riwayat kehamilan sekarang
Ibu mengatakan :
Hamil yang keenam kalinya.
Pernah melahirkan lima kali.
Tidak pernah keguguran.
Memiliki anak hidup lima orang
Hari pertama haid terakhirnya tanggal 28-08-2011.
Merasakan pergerakan janin pada umur kehamilan
16 minggu sampai sekarang.
Pergerakan janin kuat dirasakan pada perut
sebelah kanan.
10. lanjut
Sejak amenorhea tidak pernah
merasakan nyeri hebat pada
abdomen dan tidak ada
spooting/blooding.
Mengalami mual muntah pada umur
kehamilan trimester I.
Dan tidak ada pengeluaran darah
dari jalan lahir.
Serta Tafsiran Persalinan pada
tanggal 04-06-2012.
11. lanjut
c. Riwayat ginekologi
Ibu mengatakan tidak pernah
menderita penyakit neoplasma
(tumor) atau operasi ginekologi.
d. Riwayat KB
Ibu mengatakan tidak pernah
menggunakan alat kontrasepsi.
12. lanjut
5. Riwayat Pemenuhan Kebutuhan Dasar
a.Kebutuhan Nutrisi
Kebiasaan sebelum inpartu
Pola makan : Teratur dan menu gizi
seimbang 4 sehat 5 sempurna
Frekuensi makan : 2-3x / hari
Kebutuhan Minum : 6-7 gelas / hari
Nafsu Makan : Baik (Porsi di habiskan)
13. lanjut
Perubahan selama Inpartu
Nafsu makan ibu berkurang, ibu hanya
menghabiskan satu porsi makanan pada
pukul 21.15 WITA karena rasa sakit ( his)
yang dirasakan.
Ibu minum 4 gelas selama inpartu.
b. Pola BAB / BAK
Kebiasaan sebelum inpartu
Frekuensi BAK : 5 – 6 x / hari
Warna dan Bau : kuning / khas amoniak
Gangguan BAK : Tidak ada
14. lanjut
Frekuensi BAB: 1 kali sehari
Warna / konsistensi : Kuning / Lunak
Gangguan BAB : Tidak ada
Perubahan selama Inpartu
Ibu sering BAK (4x selama inpartu) dan
belum BAB
c. Pola istrahat / Tidur
Kebiasaan sebelum inpartu :
Kebiasaan tidur siang : ± 2 jam
Kebiasaan tidur malam : ± 8 jam
15. lanjut
Perubahan selama Inpartu
Istrahat ibu terganggu karena nyeri perut
tembus belakang ( his ) yang dirasakan.
d. Kebutuhan Personal Hygiene
Kebiasaan sebelum inpartu :
Mandi : 2 × sehari memakai sabun
mandi
Rambut : Keramas 3 × seminggu memakai
sampo
Gigi dan mulut : Menggosok gigi 2 ×
sehari pakai pasta gigi setiap selesai
sarapan dan sebelum tidur malam
16. lanjut
Kuku tangan dan kaki : Dipotong bila
panjang
Genitalia dan anus : Dibersihkan setiap kali
mandi dan setiap kali BAB / BAK
Pakaian : Pakaian diganti
setiap kali kotor dan setelah mandi
Perubahan selama inpartu
Ibu mengatakan sebelum datang ke
BPS, ibu sudah mandi, keramas dan sikat
gigi.
Ibu mengatakan sebelum datang ke
BPS, ibu sudah mengganti pakaiannya
17. lanjut
e. Aktifitas dan olahraga
Kebiasaan sebelum inpartu
Aktifitas / kegiatan sehari – hari di dalam
rumah tangga dibantu oleh suami dan anak.
Ibu berolahraga dengan berjalan kaki ±
setengah jam
Perubahan Selama inpartu
Tidak bisa melakukan aktifitas / kegiatan
dalam rumah, karena adanya rasa nyeri
yang dirasakan hingga ibu sampai ke BPS.
18. C. Data psikososial, spiritual
dan ekonomi
Ibu mengatakan kehamilannya direncanakan
bersama keluarga.
Ibu mengatakan merasa bahagia akan kelahiran
bayinya.
Hubungan ibu dan suami selalu baik
Pengambil keputusan adalah suami dan keluarga
Ibu dan keluarga selalu berdoa kepada TYME agar
persalinannya berlangsung normal dan bayinya lahir
sehat.
Ibu dan keluarga sudah mempersiapkan segala
kebutuhan persalinan dan kebutuhan bayinya.
19. D. PEMERIKSAAN FISIK
1. Keadaan umum ibu baik
2. Kesadaran Kompesmetis
3. Tanda-Tanda Vital :
Tekanan Darah: 120/80 mmHg
Nadi : 82 ×/menit
Respirasi : 20 ×/menit
Suhu : 37oC
20. lanjut
4 Pemeriksaan head to toe ( Inspeksi, Palpasi,
Auskultasi dan Perkusi)
a. Kepala dan Rambut :
Tidak rontok, tidak berketombe, dan tidak ada
benjolan.
b. Wajah :
Tidak ada cloasma grafidarum dan tidak ada oedema
pada wajah
c. Mata
Simetris kiri dan kanan, tidak ada sekret, sklera tidak
ikterus dan konjungtiva merah muda.
d. Hidung
Simetris kiri dan kanan, tidak ada secret dan tidak
ada polip.
21. lanjut
e. Telinga
Simetris kiri dan kanan, nampak polister, tidak
ada serumen, tidak ada secret.
f. Mulut dan Gigi
Bibir lembab, tidak ada sariawan, tidak ada
karies gigi, gigi utuh, dan keadaan gusi baik.
g. Leher
Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, kelenjar
limfe dan tidak ada pembesaran vena jugularis.
22. lanjut
h.Payudara
Simetris kiri dan kanan, putting susu menonjol,
hyperpigmentasi aerola mammae, ada
colostrum, tidak ada benjolan.
i. Abdomen
Inspeksi : Pembesaran perut sesuai umur
kehamilan, terdapat striae albikans, linea nigra ,tonus
otot perut kendor, dan tampak pergerakan janin.
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan.
Leopold : Teraba bokong, TFU
pertengahan prossesus xifoideus-pusat.
Leopold II : Teraba punggung kiri.
Leopold III : Teraba kepala
Leopold IV : Kepala sudah masuk pintu atas
panggul dan penurunan kepala 3/5.
23. lanjut
Pengukuran :
Tinggi Fundus Uteri : 37 cm
Lingkar perut : 94 cm
Tafsiran berat Janin : 3478 gram
DJJ : Frekuensi 130
x/menit, terdengar jelas dan kuat, Irama /
intensitas teratur pada kuadran kiri bawah perut
ibu.
Kontraksi uterus : Teratur ( 2x dalam 10 menit
lamanya 30 detik ).
j. Genitalia / Vulva dan Anus
Tidak ada varices dan tidak ada candiloma
24. lanjut
Pemeriksaan dalam ( VT )
Tanggal 17-05-2012, Jam 20.30
WITA
Keadaan dinding vagina elastis, porsio
tipis, Pembukaan 3 cm, Ketuban
(+), Presentase kepala, posisi ubun-ubun
kecil kiri depan, Penurunan kepala
4/5, molase (-), kesan panggul normal (di
tandai dengan promontorium tidak
teraba, linea terminalis teraba
sebagian, dinding vagina elastis,
25. lanjut
spina ischiadica tidak teraba, os
koksigis tidak menonjol, arkus pubis
membentuk sudut tumpul), tidak ada
pelepasan lendir bercampur darah.
k.Tungkai bawah
Simetris kiri dan kanan, Gerakan
baik, tidak ada varices, Tidak ada
Oedema dan Refleks Pattela (+)
26. LANGKAH II . IDENTIFIKASI
DIAGNOSA / MASALAH AKTUAL
Diagnosa : GVIPVA0, Umur
kehamilan 37 minggu 4
hari, punggung kiri, presentase
kepala, penurunan kepala 3 /
5, intrauterin, tunggal, hidup, keadaan
umum ibu dan janin baik, inpartu kala
I fase laten dengan masalah nyeri
perut karena kontraksi.
27. lanjut
1.GVIPVA0
Dasar :
DS :
Ibu mengatakan hamil yang keenam.
Melahirkan lima kali.
Tidak pernah keguguran.
DO :
Hiperpigmentasi pada areola mammae dan payudara
tegang.
Tampak striae albikans dan linea nigra
Tonus otot perut kendor.
28. lanjut
Analisis dan interprestasi :
o Payudara sebagai organ target untuk proses
laktasi mengalami banyak perubahan
sebagai persiapan setelah janin lahir.
Beberapa perubahan yang dapat diaamati
adalah selama kehamilan payudara
bertambah besar, tegang, dan berat, serta
hiperpigmentasi pada areola dan putting
susu (Asuhan Kebidanan Pada Masa
Kehamilan, 2009 : 65).
29. lanjut
o Linea alba pada kehamilan menjadi hitam
dikenal sebagai linea griseae. Linea nigra
adalah garis pigmentasi dari simphisis pubis
sampai kebagian atas fundus digaris tengah
tubuh. Kulit perut juga tampak seolah-olah
retak-retak, warnanya berubah agak
hiperemik danb kebiru-biruan disebut striae
livide. Setelah partus, stiae livide ini berubah
menjadi putih disebut stiae albicans. Pada
seorang multigravida sering tampak striae
livide dan bersama dengan striae albicans
(Asuhan Kebidanan I, 2010 : 38).
30. lanjut
Jika tonus otot di dinding abdomen tidak
kembali, ruang antara otot rektus akan
diisi dengan peritoneum, fasia, dan lemak
sehingga wanita tidak memiliki dukungan
otot untuk kehamilan berikutnya, yang
menimbulkan abdomen pendulus yang
sering ditemui pada wanita multipara (
Buku Ajar Asuhan Kebidanan Volume
2, 2004 : 961-962).
31. lanjut
2.Umur kehamilan 37 minggu 4 hari
Dasar :
DS :
Ibu mengatakan umur kehamilannya 9 bulan.
Ibu mengatakan hari pertama hari terakhirnya
(HPHT) tanggal 28-08-2011.
DO :
Tafsiran persalinan : 04-06-2012
Tinggi Fundus Uterus : pertengahan
Prossesus xifoideus-pusat.
32. lanjut
Analisis dan interprestasi :
Berdasarkan rumus Neagele Tafsiran persalinan
dapat dihitung dengan rumus yang beracuan pada
HPHT yaitu tanggal + 7, bulan – 3 dan tahun
ditambah 1 (Asuhan Kehamilan I, 2010 :28).
o Umur kehamilan 32 minggu, tinggi fundus uteri
pertengahan pusat-Prosesus Xifoideus. Umur
kehamilan 36 minggu, tinggi fundus uteri 3 jari bawah
Prosesus Xifoideus dan umur kehamilan 40 minggu
tinggi fundus uteri pertengahan pusat-Prosseus
Xifoideus (Obstetri dan Ginekologi, 2006 : F-40).
33. lanjut
3.Punggung Kiri
Dasar :
DS :
Ibu mengatakan pergerakan janin sering
dirasakan pada sisi perutnya disebelah kanan
DO :
Pada Leopold II teraba punggung kiri.
Frekuensi 130 x/menit, terdengar jelas dan
kuat, Irama / intensitas teratur pada kuadran
kiri bawah perut ibu.
34. lanjut
Analisis dan interpresentasi
Leopold II bertujuan untuk mengetahui bagian janin
yang berada di sebelah kanan atau kiri ibu. jika
teraba benda yang rata tidak teraba bagian kecil
terasa ada tahanan maka itu adalah punggung janin,
namun jika teraba bagian-bagian yang kecil dan
menonjol maka itu adalah bagian kecil janin (Asuhan
Kebidanan Pada Masa Kehamilan, 2009 : 90).
4.Presentase Kepala
Dasar
DS : -
DO :
Leopold I : Pada fundus teraba bokong.
Leopold III : Teraba kepala
35. lanjut
Analisis dan Interpretasi
Sifat kepala ialah keras, bundar, dan melenting, sifat
bokong lunak, kurang bundar, dan melenting. Maksud
dari pemeriksaan Leopold I ini menentukan tuanya
kehamilan (umur kehamilan) dan menentukan bagian
apa dari janin yang terletak di fundus uteri.
o Maksud dari pemeriksaan Leopold III ini ialah
menentukan bagian apa janin yang terdapat dibawah
uterus dan apakah bagian bawah tersebut sudah atau
belum terpegang oleh pintu atas panggul. Bila kepala
tidak dapat digerakkan lagi, maka dikatakan kepala
sudah engaged (Obstetri Dan Ginekologi, 2006 : F-
41).
36. lanjut
5.Penurunan Kepala 4/ 5.
Dasar :
DS : -
DO : Pada Leopold IV Kedua ujung-ujung
jari tangan sudah tidak bertemu lagi (tangan
Divergen), yaitu 4 dari 5 jari berada di atas
simphisis, Menandakan kepala sudah masuk
pintu atas panggul (Penurunan kepala 4/5).
37. lanjut
Analisis dan Interpretasi
5/5 jika bagian terbawah janin seluruhnya teraba di
atas simfisis pubis, 4/5 jika sebagian (1/5) bagian
terbawah janin telah memasuki pintu atas
panggul, 3/5 jika sebagian (2/5) bagian terbawah
janin telah memasuki rongga panggul, 2/5 jika hanya
sebagian dari bagian terbawah janin masih berada di
atas simfisis dan 3/5 bagian telah turun melewati
bidang tengah rongga panggul (tidak dapat
digerakkan), 1/5 jika hanya satu dari lima jari masih
dapat meraba bagian terbawah janin yang berada di
atas simfisis dan 4/5 bagian telah masuk kedalam
rongga panggul, 0/5 jika bagian terbawah janin sudah
tidak dapat teraba dari pemeriksaan luar (Asuhan
Persalinan Normal, 2008 : 44).
38. lanjut
6. Intra uterin
Dasar :
DS :
Ibu mengatakan sejak amenore tidak pernah
merasakan nyeri hebat pada perut.
Ibu mengatakan tidak ada pngeluaran darah
pervaginam.
DO :
Pembesaran perut sesuai umur kehamilan yaitu tinggi
fundus uteri pertengahan prossesus xifodeus-pusat.
Tidak ada nyeri tekan pada abdomen.
39. lanjut
Analisis dan Inteprestasi
Kehamilan intra uterin sejak hamil muda dapat
dipastikan, yaitu perkembangan rahim sesuai
dengan tuanya hamil, janin teraba intra uterin, dan
palpasi terjadi kontraksi Braxton His dan janin di
dalam rahim.
Hamil ektopik ditandai dengan terlambat datang
bulan, terjadinya nyeri perut mendadak dan
berkelanjutan, dan terjadi perdarahan pervaginam
(Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandunga Dan
Keluarag Berencana : 155).
40. lanjut
7. Tunggal
Dasar :
DS : -
DO :
Pada Leopold I teraba bokong.
Pada Leopold III teraba kepala.
Pada auskultasi DJJ, frekuensi 130 x/menit, terdengar
jelas dan kuat, Irama / intensitas teratur pada kuadran
kiri bawah perut ibu.
Analisis dan Interprestasi
Pembesaran perut sesuai dengan usia
kehamilan, palpasi teraba dua bagian besar (kepala
dan bokong), teraba bagian-bagian kecil hanya di
satu pihak (kanan atau kiri), denyut jantung janin
(DJJ) terdengar disatu pihak (Asuhan Kebidanan
Pada Masa Kehamilan, 2009 : 87).
41. lanjut
8. Hidup
Dasar :
DS :Ibu mengatakan janinnya bergerak
pada umur kehamilan 16 minggu sampai
sekarang.
DO :
Pada auskultasi DJJ, frekuensi 130 x/menit,
terdengar jelas dan kuat, Irama / intensitas
teratur pada kuadran kiri bawah perut ibu.
Teraba adanya pergerakan janin pada dinding
abdomen.
42. lanjut
Analisis dan interprestasi
Gerakan bayi atau “ tanda kehidupan “ pertama
kali dirasakan ibu pada ibu multipara pada
minggu ke 16.wanita nulipara mungkin tidak
memperhatikan sensasi ini sampai minggu ke
18 atau lebih.Quickenning,tanda kemungkinan
kehamilan , seringkali dilukiskan sebagai suatu
denyutan dan sulit dibedakan dari
peristalsis.minggu terjadinya quickening
merupakan petunjuk sementara untuk
menetapkan durasi gestasi ( Keperawatan
Maternitas , 2005 : 109).
43. lanjut
9. Keadaan Ibu dan Janin baik
Dasar :
DS : Ibu mengatakan janin bergerak kuat.
DO :
Tanda-tanda vital :
• Tekanan Darah : 120/80 mmHg
• Nadi : 82x/menit
• Suhu : 370 c
• Pernapasn : 20x / menit
Kesadaran kompesmetis
Tidak ada oedema pada wajah
Sclera tidak ikterus dan konjungtiva merah mudah.
Pada auskultasi DJJ, frekuensi 130
x/menit, terdengar jelas dan kuat, Irama / intensitas
teratur pada kuadran kiri bawah perut ibu.
44. lanjut
Analisis dan Interpretasi
Percepatan atau frekuensi pernapasan normal
( eupnea ) adalah , dewasa: 16 – 24 kali per menit.
Mengukur nadi ibu bertujuan untuk mengetahui
keadaan pasien,ukuran normal nadi adalah 60 – 100
kali per menit. Mengukur suhu tubuh bertujuan untuk
mengetahui keadaan pasien apakah suhu tubuhnya
normal ( 36.5°c – 37,5°c ) atau tidak normal (Yuni
Kusmiati, KDPK Kebidanan : 165 – 172 ).
Rentang normal untuk orang dewasa sehat 100/60 –
120/90 mmHg (Mallep Dan Bailey, 1996 ), tetapi
bervariasi tergantung usia dan variable lainnya ( Ruth
Jonshon, Buku Ajar Praktek Kebidanan : 55 ).
45. lanjut
Denyut jantung dasar parameternya 120 – 160 denyut per
menit di interprestasikan sebagai denyut jantung janin normal (
Buku Saku obstetri dan ginekologi edisi 9, 2009 :227).
10. Inpartu kala I Fase laten.
Dasar:
DS : Ibu mengatakan tidak ada pengeluaran lendir
campur darah dari jalan lahir.
DO: Pada pemeriksaan dalam (VT) pukul 20.30 WITA,
Keadaan dinding vagina elastis, kesan panggul
normal, porsio tipis, Pembukaan 3 cm, Ketuban ( +
), Presentase kepala, posisi ubun-ubun kecil kanan
depan, molase ( - ), Penurunan kepala 3/5, dan tidak
ada pelepasan lendir bercampur darah.
46. Analisis dan Interpretasi
Fase laten pada kala I persalinan
dimulai sejak awal berkontraksi yang
menyebabkan penipisan dan
pembukaan serviks secara
bertahap, berlangsung hingga servik
membuka kurang dari 4 cm, pada
umumnya fase laten berlangsung
hamper atau hingga 8 jam.( Asuhan
Persalinan Normal, 2008 : 40).
47. LANGKAH III IDENTIFIKASI DIAGNOSA MASALAH
POTENSIAL
potensial terjadinya atonia uteri
Dasar :
DS :
Ibu mengatakan hamil yang keenam.
Melahirkan lima kali.
Tidak pernah keguguran.
DO :
Tampak striae albikans dan linea nigra.
Tonus otot perut kendor.
Hiperpigmentasi pada areola mammae dan
payudara tegang
48. Analisis dan interpretasi
Linea alba pada kehamilan menjadi hitam dikenal
sebagai linea griseae. Linea nigra adalah garis
pigmentasi dari simphisis pubis sampai kebagian
atas fundus digaris tengah tubuh. Kulit perut juga
tampak seolah-olah retak-retak, warnanya
berubah agak hiperemik danb kebiru-biruan
disebut striae livide. Setelah partus, stiae livide ini
berubah menjadi putih disebut stiae albicans.
Pada seorang multigravida sering tampak striae
livide dan bersama dengan striae albicans
(Asuhan Kebidanan I, 2010 : 38).
49. Jika tonus otot di dinding abdomen tidak
kembali, ruang antara otot rektus akan diisi dengan
peritoneum, fasia, dan lemak sehingga wanita tidak
memiliki dukungan otot untuk kehamilan
berikutnya, yang menimbulkan abdomen pendulus
yang sering ditemui pada wanita multipara ( Buku Ajar
Asuhan Kebidanan Volume 2, 2004 : 961-962).
Payudara sebagai organ target untuk proses laktasi
mengalami banyak perubahan sebagai persiapan
setelah janin lahir. Beberapa perubahan yang dapat
diaamati adalah selama kehamilan payudara
bertambah besar, tegang, dan berat, serta
hiperpigmentasi pada areola dan putting susu
(Asuhan Kebidanan Pada Masa Kehamilan, 2009 :
65).
50. Hal – hal yang menyebabkan uterus meregang lebih
dari kondisi normal :
1. Polihidramnion
2. Kehamilan kembar
3. Mikrosomia
4. Persalinan lama
5. Persalinanterlalu cepat
6. Persalinan dengan induksi atau akselerasi
oksitosin
7. Infeksi intrapartum
8. Partitas tinggi
51. Faktor predisposisi
1. Distensi rahim yang berlebihan
2. Partus lama atau partus presipitatus
3. Riwayat perdarahan pasca persalinan
sebelumn ya
4. Grandemultipara(paritas 5 atau lebih
52. LANGKAH IV EVALUASI PERLUNYA TINDAKAN
SEGERA/KOLABORASI
Tidak ada data yang mendukung untuk di lakukan
tindakan segera/ kolaborasi
53. LANGKAH V RENCANA
ASUHAN
Tujuan :
Keadaan umum ibu dan janin baik
Kala I persalinan berlangsung normal
Ibu dapat beradaptasi dengan keluhan
yang dirasakan
54. Kriteria
o Kala I berlangsung normal, ditandai dengan
fase laten berlangsung < 8 jam dan fase aktif
berlangsung < 4-6 jam, penurunan kepala
hodge IV (0/5), kontraksi uterus abdomen kuat
4-5 x dalam 10 menit, durasi > 40-60 detik.
o Tanda- tanda Vital dalam batas normal
(tekanan darah : 100-120//60-90 mmHg, Nadi
: 60-100 x/mnt, Suhu : 36,5-37,5 Pernapasan :
16-24x/mnt), DJJ (120-160x/menit).
o Ibu kooperatif dengan keluhan yang dirasakan
55. Rencana Tindakan
1. Beri senyum, salam dan sapa ibu.
Rasional : Untuk menjalin hubungan yang baik
antara petugas dan ibu.
2. Lakukan informed consent untuk setiap
tindakan yang akan di lakukan
Rasonal : Agar ibu mengerti dan mau
memberikan informasi yang di butuhkan serta
dapat melindungi petugas dari tututan hukum.
3. Observasi DJJ, nadi,dan his setiap 30 menit
serta observasi pembukaan
serviks, penurunan kepala, suhu, tekanan
darah dan urine setiap 4 jam.
56. Rasional :Denyut Jantung Janin dan tanda-
tanda vital ibu serta pemeriksaan dalam
merupakan indicator untuk mengetahui
kemajuan persalinan, keadaan ibu dan janin
baik atau tidak.
4. Beri tahu ibu hasil pemeriksaan keadaannya
sekarang.
Rasional: agar ibu mengetahui keadaannya
saat ini.
5.Pasang Infus cairan fisiologis (Ringer Laktat) 28
tetes / menit.
Rasional : untuk memenuhi kebutuhan cairan
ibu dan mengantisipasi terjadinya potensial
yaitu atonia uteri.
57. 6. Anjurkan untuk memilih posisi
nyaman, berbaring dengan posis miring kiri.
Rasional :Posisi berjalan (berdiri) dan posisi
nyaman membantu penurunan janin yang
berlanjut adanya dorongan untuk
meneran, jongkok dan berdiri juga dapat
membantu memercepat kemajuan persalinan
dan mengurangi nyeri serta berbaring miring kiri
memudahkan ibu untuk istrahat diantara
kontraksi jika ia mengalami kelelahan dan juga
dapat mengurangi resiko terjadinya laserasi.
7. Ajarkan ibu tekhnik relaksasi terutama saat
terjadi kontraksi.
Rasional:Dapat mengurangi ketegangan
terutama saat terjadi kontraksi
58. 8. Anjurkan ibu untuk Buang Air Kecil
(BAK)/berkemih
Rasional : Kandung kemih yang penuh
dapat menghambat penurunan bagian
terendah janin.
9. Beri ibu makanan dan minuman di antara
kontraksi .
Rasional : Intake yang adekuat dapat
memperlancar metabolism tubuh untuk
menambah tenaga/daya tahan tubuh
dalam menghadapi proses persalinan.
10. Ajarkan pada ibu cara mengedan yang
baik dan benar
Rasional: Proses mengedan yang baik dan
benar berguna untuk proses persalinan.
59. 11.Anjurkan ibu untuk selalu mengingat
dan mendekatkan diri kepada Tuhan
serta dorongan moril.
Rasional: Dengan mendekatkan diri
kepada tuhan dapat membuat ibu lebih
sabar dan tenang dalam menghadapi
persalinan
12.Anjurkan ibu untuk memilih
pendamping pada saat persalinan.
Rasional : Untuk memberikan dukungan
moril pada ibu pada saat persalinan
60. 13. Siapkan alat dan bahan untuk
persalinan sesuai APN
Rasional : Untuk proses pertolongan
persalinan
14.Dokumentasi hasil observasi Kala I pada
lembar pencatatan dan partograf.
Rasional:Dokumentasi pada lembar
pencatatan dan patograf memudahkan
untuk pengambilan keputusan dan
rencana asuhan selanjutnya.
61. LANGKAH VI IMPLEMENTASI
Tanggal: 17-18 Mei 2012
Pukul : 21.00-05.00 WITA
1. Memberi senyum, salam dan menyapa ibu.
Hasil : Ibu membalas senyum, menjawab
salam, dan sapaan bidan dengan ramah.
2. Melakukan informed concent untuk setiap
tindakan yang akan dilakukan.
Hasil : Ibu mengeti dan setuju dengan
tindakan yang akan dilakukan.
62. 3. Jam 21.00 WITA, Mengobservasi TTV ibu, DJJ, dan his
setiap 30 menit serta jam 00.30 WITA mengobservasi
pembukaan serviks, penurunan kepala, suhu, tekanan
darah dan urine setiap 4 jam.
Hasil : Tanda – tanda vital (00.30 WITA) :
Tekanan darah : 110 / 80 mmhg
Nadi : 84 x / menit
Suhu : 37° C
Pernapasan : 20 x / menit
DJJ : 136x / menit
His : 4 x dalam 10 menit, durasi 40 detik
Pemeriksaan dalam : Keadaan dinding vagina elastis,
porsio tipis, Pembukaan 5 cm, Ketuban (+), Presentase
kepala, posisi ubun-ubun kecil kiri depan, Penurunan
kepala 3/5, molase (-), kesan panggul normal dan tidak
ada pelepasan lendir bercampur darah.
63. 4. Memberi tahu hasil pemeriksaan keadaan
ibu sekarang.
Hasil : Ibu tahu dan dan mengerti tentang
keadaannya sekarang.
5. Memasang infus dengan cairan fisiologis
(Ringer Laktat) 28 tetes / menit.
Hasil : Infus telah terpasang dengan cairan
RL 28 tetes/menit.
6. Menganjurkan ibu untuk memilih posisi yang
nyaman, berbaring dengan posisi miring kiri.
Hasil : Ibu berbaring dengan posisi miring kiri.
64. 7. Mengajarkan pada ibu tekhnik relaksasi atau
pengaturan napas panjang terutama saat
terjadi kontraksi.
Hasil : Ibu melakukan anjuran bidan yang telah
di sampaikan dengan bernapas panjang pada
saat kontraksi
8. Menganjurkan pada ibu untuk BAK / berkemih
Hasil : Ibu sudah buang air kecil.
9. Memberi ibu makan dan minum diantara
kontraksi.
Hasil : Ibu makan bubur hangat dan minum air
putih saat tidak ada his .
10.Mengajarkan pada ibu cara mengedan yang
baik dan benar.
Hasil : Ibu dapat meneran dengan baik dan
benar.
65. 11.Menganjurkan ibu selalu mengingat dan mendekatkan diri
pada Tuhan.
Hasil : Ibu selalu berdoa dan istighfar.
12.Menganjurkan ibu untuk memilih pendamping persalinan.
Hasil : Ibu memilih orang tuanya sebagai pendamping
persalinan.
13.Menyiapkan alat dan bahan untuk persalinan sesuai APN
Hasil : Alat dan bahan telah disiapkan yaitu :
Dalam bak partus
○ Dua pasang handschoen steril .
○ Dua buah klem koher.
○ Satu buah klem ½ koher.
○ Satu buah gunting tali pusat.
○ Satu buah benang pengikat tali pusat
○ Satu buah spoit disposable steril 2,5 cc.
○ Kapas steril dan kapas DTT secukupnya.
66. Di luar bak partus
○ Nierbeken
○ Pengisap lendir
○ Tensi meter
○ Stetoskop
○ Pengukur panjang badan
○ Celemek
○ Betadine
○ Thermometer
○ Larutan klorin dan air DTT
○ Timbangan bayi
○ Dua buah tempat sampah
○ Satu buah tempat plasenta
○ Tempat pakaian kotor ibu
67. Persiapan obat-obatan
Oxytocin 6-8 ampul
Ergometrin
Vit. K
Hepatitis B
Persiapan pakaian ibu
Alas bokong
Baju dan sarung bersih
Celana dalam
Gurita
68. Persiapan bayi
Handuk, sarung
Baju dan popok bayi, kaos kaki/tangan dan
topi
Hasil : Alat telah siap pakai
14.Mendokumentasikan Kala I pada lembar
pencatatan dan partograf.
Hasil : hasil pemeriksaan telah di
dokumentasikan pada lembar pencatatan
dan Partograf .
69. LANGKAH VII . EVALUASI
Tanggal 18 -05 – 2012 Jam : 04.30 WITA
1. Keadaan umum ibu dan janin baik
a.Kesadaran compesmentis
b.Tanda – tanda vital dalam batas normal :
Tekanan darah : 110 / 80 mmHg
Nadi : 84 x / menit
Suhu : 37° C
Pernapasan : 20 x / menit
c.Denyut Jantung Janin : 140 x / menit
70. 2. Kala I berlangsung Normal
a.Kontraksi uterus 5 kali dalam 10 menit dengan
durasi 45 detik.
b.Pemeriksaan dalam (VT) tanggal 18 – 05 – 2012
jam 04.30 wita
Keadaan dinding vagina elastis, porsio
tipis, Pembukaan 9 cm, Ketuban (+), Presentase
kepala, posisi ubun-ubun kecil kiri
depan, Penurunan kepala 0/5, molase (-), kesan
panggul normal dan ada pelepasan lendir
bercampur darah.
3. Ibu merasa nyaman dengan posisi berbaring
miring kiri dan nyeri berkurang saat dilakukan
massase di daerah punggung bawah.
71. 4. Adanya tanda dan gejala Kala II yaitu :
1. Ibu merasakan adanya dorongan
yang kuat untuk meneran.
2. Tampak tekanan yang semakin
meningkat pada anus.
3. Perineum tampak menonjol.
4. Vulva dan sfingter ani membuka.
72. PENDOKUMENTASIAN ASUHAN
KEBIDANAN INTRANATAL FISIOLOGI
KALA II
A. DATA SUBYEKTIF
Ibu mengatakan ingin BAB (mules).
Ibu mengatakan ingin meneran.
Ibu mengatakan sakitnya bertambah.
B. DATA OBYEKTIF
a. Pemeriksaan fisik
b. Keadaan umum ibu baik
c. Kesadaran : Kompesmentis
d. Tanda-tanda vital :
Tekanan darah : 110/80 mmHg
Nadi : 84x/menit
suhu : 37 oC
Pernapasan : 20x/menit
73. d. DJJ : 140x /menit, kuat dan teratur
e. Kontraksi uterus 5 kali dalam 10 menit dengan
durasi 45 detik
f. Pemeriksaan dalam ( VT ) tanggal 18 – 05 –
2012 jam 04.30 WITA.
g. Keadaan dinding vagina elastis, porsio tipis,
Pembukaan 9 cm, Ketuban (+), Presentase
kepala, posisi ubun-ubun kecil kiri depan,
Penurunan kepala 0/5, molase (-), kesan
panggul normal dan ada pelepasan lendir
bercampur darah.
h.Perineum menonjol.
i. Vulva dan sfingter ani membuka.
74. C. ASSESMENT
Inpartu kala II, keadaan Ibu dan janin baik.
D. PLANNING
Tanggal 18 Mei 2012
Pukul : 05.10 WITA
1. Melihat dan mendengar tanda gejala kala II.
Hasil : Adanya tanda gejala kala II yaitu
perineum menonjol, vulva membuka ,tekanan
pada anus dan dorongan kuat untuk meneran.
2. Memastikan kelengkapan alat alat dan obat-
obatan serta mematahkan oksi dan memasukan
spuit ke dalam bak partus.
Hasil : Alat siap pakai.
75. 3. Menyiapkan ibu dan diri untuk menolong.
Hasil : Sudah memakai celemek.
4. Mencuci tangan sebelum menolong.
Hasil : Sudah mencuci tangan dibawah air
mengalir.
5. Memakai sarung tangan DTT 1 tangan kemudian
mengambil spoit lalu megisap oxytocin kemudian
memakai sarung tangan yang kedua.
Hasil : Telah memakai sarung tangan DTT dan
telah memasukan oxytocin dalam spoit lalu meletakan
dalam bak partus.
6. Mengisap oxytosin dalam spuit 2,5 cc dan
memasukkannya dalam bak partus.
Hasil : Oxytosin telah di isap dan disimpan dalam bak
partus.
7. Membersihkan Vulva dan perineum dengan kapas DTT.
Hasil : Vulva dan perineum telah dibersihkan.
76. 8. Melakukan pemeriksaan dalam.
Hasil : Telah dilakukan periksa dalam, Vagina
elastic, Porsio tidak teraba, pembukaan lengkap (10
cm), ketuban pecah spontan, presentase
kepala, posisi ubun-ubun kecil kiri depan, molase
negatif dan penurunan kepala Hodge IV, kesan
panggul normal, dan adanya pelepasan lendir campur
darah.
9.Mencelup sarung tangan yang sudah dipakai dalam
larutan clorin 0.5%.
Hasil : Celup sarung tangan dala larutan klorin
0,5% lalu melepaskan secara terbalik kemudian
diletakan di pinggir wadah larutan Clorin tersebut
10.Memeriksa denyut jantung janin.
Hasil : Denyut jantung janin 140x/menit.
11.Memberi tahu ibu jika pembukaan sudah lengkap.
77. 12.Menganjurkan suami atau keluarga untuk
membantu ibu pada posisi setengah duduk pada
saat meneran.
Hasil : keluarga membantu ibu.
13. Memimpin ibu meneran jika ada his dan anjurkan
ibu istrahat diantara kontraksi.
Hasil : Ibu dipimpin pada saat his.
14.Menganjurkan ibu untuk mengambil posisiyang
nyaman, jika ibu belum merasa ada dorongan
untuk meneran dalam 60 menit.
Hasil : Ibu memilih berbaring miring kekiri.
15.Meletakkan handuk bersih di atas perut.
Hasil : Handuk bersih telah diletakkan diatas perut
ibu.
78. 16.Meletakkan kain segitiga dibawah bokong ibu.
Hasil : Kain telah diletakkan dibawah bokong ibu.
17.Memakai sarung tangan DTT untuk monolong.
Hasil: Sarung tangan DTT telah dipakai pada kedua
tangan.
18.Melahirkan kepala setelah kepala bayi membuka vulva 5-
6 cm dengan cara lindungi perineum dengan satu tangan
yang dilapisi dengan kain bersih dan kering tangan yang
lain menahan posisi defleksi dan membantu lahirnya
kepala.
Hasil : Kepala bayi telah dilahirkan dengan cara perineum
di lindungi dengan satu tangan yang dilapisi kain bersih
serta tangan lain menahan posisi defleksi.
19.Memeriksa kemungkinan adanya lilitan tali pusat.
Hasil : Tidak ada lilitan tali pusat.
20.Menunggu kepala bayi melakukan putaran paksi luar
secara spontan.
Hasil : Putaran paksi luar terjadi secara sempurna.
79. 21 Melahirkan kedua bahu biparietal.
Hasil: Putaran paksi luar terjadi secara sempurna.
22.Melahirkan badan bayi dengan tangan kanan menyanggah
kepala, lengan dan siku sebelah bawah dan gunakan tangan kiri untuk
memegang lengan dan siku atas.
Hasil : Ke dua bahu di lahirkan secara biparietal.
23.Melahirkan seluruh tungkai bayi dengan tangan kiri menelusuri
punggung hingga tungkai.
Hasil : Badan bayi telah dilahirkan dengan menyangga kepala , lengan
dan siku sebelah bawah menggunakan tangan dan tangan kiri
memegang lengan dan siku atas.
24.Melakukan penilaian (selintas) yaitu gerakan, tangisan, pernapasan dan
warna kulit bayi.
Hasil : Bayi lahir jam 05.30 WITA spontan PBK langsung menangis
kuat, pernapasan baik, pergerakan aktif, dan warna kulit kemerahan.
25.Meletakan, mengeringkan tubuh bayi dengan segera dan mengganti
handuk bayi diatas perut ibu.
Hasil : Bayi telah bersih dan kering dan handuknya langsung diganti
80. PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN
INTRANATAL FISIOLOGI KALA III
A.DATA SUBYEKTIF
Ibu mengatakan masih nyeri pada abdomen.
Ibu mengatakan plasenta belum lahir.
B.DATA OBYEKTIF
a. Bayi lahir tanggal 18 Mei 2012 pukul 05.30 WITA.
b. Partus spontan PBK langsung menangis kuat.
c. Jenis kelamin laki-laki.
d. Berat badan lahir/panjang badan lahir : 3.000
gram/48 cm.
e. Keadaan umum ibu baik.
f. Kesadaran : Kompesmentis
81. g. Tanda-tanda vital :
Tekanan darah : 110/80 mmHg
Nadi : 84x/menit
suhu : 37 oC
Pernapasan : 20x/menit
h. Kontraksi uterus baik ( teraba keras dan bundar ).
i. TFU setinggi pusat.
j. Plasenta belum lahir.
k. Perdarahan ± 100 cc.
l. Tampak tanda-tanda pelepasan plasenta yaitu :
Kontraksi uterus yang baik (teraba bundar dan keras).
Adanya semburan darah tiba-tiba dan singkat.
Tali pusat bertambah panjang.
82. C. ASSESMENT
Perlangsungan Kala III (Lahirnya plasenta).
D. PLANNING
Tanggal 18 Mei 2012 Pukul 05.32 WITA
1.Melakukan cek fundus uterus.
Hasil : Janin tunggal.
2.Memberitahu ibu untuk di suntik oksitosin.
Hasil : Ibu bersedia untuk disuntik
3.Menyuntik oksitosin 10 unit dengan cara intra
muskuler di 1/3 paha atas bagian distal lateral
setelah 1 menit bayi lahir.
Hasil : Ibu telah di suntik oxytosin.
83. 4. Menjepit tali pusat dengan klem pertama 3 cm
dari pusat bayi dan jepit kembali tali pusat dengan
klem ke 2 dengan jarak 2 cm dari klem pertama.
Hasil : Tali pusat telah di klem dengan 2 klem.
5.Memotong tali pusat diantara 2 klem dan mengikat
tali pusat
Hasil : Tali pusat telah dipotong dan diikat
6.Meletakan bayi tengkurap di dada ibu yaitu
diantara payudara dan posisi lebih rendah dari
puting payudara ibu untuk melakukan inisiasi
menyusui dini dan kontak kulit antara ibu dan bayi.
Hasil : Bayi segera melakukan inisiasi menyusui
dini dan terjadi kontak kulit.
84. 7. Menyelimuti ibu dan bayi dengan kain hangat dan pasang topi
dikepala bayi.
Hasil : Tidak terjadi hipotermi pada bayi dan ibu merasa nyaman.
8. Memindahkan klem pada tali pusat hinga berjarak 5-10 cm dari
vulva
Hasil : klem dipindahkan 5 cm dari vulva.
9. Meletakkan satu tangan diatas kain pada perut ibu ditepi atas
simphisi pubis dan tangal yang lain pada tali pusat
Hasil : Tangan yang satu di atas perut ibu dan tangan yang lain
pada tali pusat.
10. Meregangkan tali pusat pada saat uterus uterus berkontraksi ke
arah bawah, melakukan tekanan dorsocranial hingga tali pusat
makin menjulur dan korpus uteri bergerak ke atas dan dilakukan
secara hati-hati
Hasil : Tali pusat bertambah panjang/plasenta terlepas
11.Lakukan Peregangan dan dorongan dorsocranial hingga plasenta
terlepas, dan minta ibu untuk meneran saat ada tanda-tanda
pelepasan plasenta dan tarik plasenta sejajar lantai kemudian ke
arah jalan lahir .
Hasil : ibu meneran pada saat di minta untuk meneran dan ada
tanda-tanda pelepasan plasenta
85. 12.Melahirkan plasenta dengan kedua tangan saat
plasenta muncul di introitus vagina. Pegang dan
putar plasenta hingga selaput plasenta terpilin,
kemudian lahirkan dan tempatkan plasenta pada
wadah yang telah disediakan.
Hasil : Pasenta telah lahir jam 05.37 WITA, dan
diletakan dalam wadah yang telah disediakan.
13.Melakukkan masase fundus uteri segera setelah
plasenta lahir
Hasil : Uterus terbaba bundar dan keras, TFU satu
jari dibawah pusat.
14.Memeriksa kelengkapan plasenta dan selaputnya
Hasil : Plasenta lahir lengkap dengan selaput dan
kotiledonnya.
86. 15.Mengevaluasi adanya laserasi pada
Vagina dan perineum
Hasil : Tidak ada laserasi pada vagina
dan perineum.
16.Mengobservasi kontraksi uterus.
Hasil : Kontraksi uterus baik (teraba keras
dan bundar).
17.Mengevaluasi perdarahan pervaginaan
Hasil : Perdarahan pervaginaan ±100 cc
87. PENDOKUMENTASIAN ASUHAN
KEBIDANAN INTRANATAL FISIOLOGI
KALA IVA.DATA SUBYEKTIF
Ibu mengatakan senang atas kelahiran bayinya.
B.OBYEKTIF
1. Pemeriksaan fisik
a. Keadaan umum ibu baik
b. Kesadaran komposmentis
c. Tanda- tanda vital :
Tekanan darah : 110/80 mmHg
Nadi : 84 x/menit
Suhu : 37 OC
Pernapasan : 20x/menit
d. Kontraksi uterus baik ( teraba keras dan bundar).
e. Tinggi Fundus Uteri (TFU) dua jari bawah pusat.
f. Perdarahan ± 150 cc
g. Pengeluaran lochia rubra.
88. C. ASSEMENT
Perlangsungan Kala IV (Kala pengawasan).
D.PLANNING
Tanggal 18 Mei 2012 Pukul: 05.38 WITA
1. Melakukan masase fundus uteri yang kedua.
Hasil : Uterus berkontraksi dengan baik dan tidak terjadi
pendarahan.
2. Membiarkan bayi tetap melakukan kontak kulit ke kulit di dada ibu
paling sedikit 1 jam walaupun bayi sudah menyusu.
Hasil : Bayi tetap dibiarkan diatas dada ibu dan bayi menyusu
pada payudara kiri.
3. Melakukan penimbangan / pengukuran pada bayi dan
menyuntikan vitamin K 0,1 ml pada paha kiri bayi.
Hasil : Berat badan bayi/ panjang badan bayi : 3000 gram / 48 cm
dan disuntik vitamin K 0,1 ml pada paha kiri.
89. 4. Memberikan suntikan imunisasi hepatitis B 0,5 cc
pada paha kanan setelah 1 jam penyuntikan
vitamin K.
Hasil : Bayi diberi suntikan imunisasi hepatitis B
0,5 cc pada paha kanan
5. Melakukan masase yang ketiga pada fundus uteri.
Hasil : Kontraksi uterus baik , teraba bundar dan
keras.
6. Mengajarkan pada ibu dan keluarga cara
melakukan masase uterus dan menulai kontraksi.
Hasil : ibu mengerti dan melakukan apa yang
diajarkan.
7. Mengevaluasi jumlah kehilangan darah.
Hasil : Jumlah pendarahan ±150 cc.
90. 8. Memeriksa tanda- tanda vital dan keadaan umum ibu.
Hasil :
Tekanan darah : 100/ 70 mmHg
Nadi : 80x/ menit
Pernapasan : 20x/ menit
Suhu : 36,8 oC
Keadaan umum ibu baik
9. Memeriksa kembali bayi.
Hasil : Bayi bernafas dengan baik : 49x/menit dan suhu : 36,7oC.
10.Menempatkan semua peralatan bekas pakai dalam larutan klorin
0,5% untuk dekontaminasi selama 10 menit, mencuci dan
membilas peralatan setelah dekontaminasi.
Hasil : Alat bekas pakai telah di rendam dalam larutan klorin
selama 10 menit kemudian di bilas dengan air DTT.
11. Membuang bahan-bahan yang terkontaminasi ke tempat sampah
yang sesuai.
Hasil : Bahan-bahan yang telah terkontaminasi telah berada
dalam tempat sampah.
91. 12.Membersihkan ibu dengan menggunakan air DTT dan
membantu ibu untuk memakai pakaian bersih dan kering.
Hasil : Ibu telah memakai pakaian bersih dan kering dan
merasa nyaman.
13.Memberi rasa nyaman pada ibu, membantu ibu memberi ASI
serta menganjurkan keluarga memberi makan dan minum
pada ibu ( susu ) untuk pengembalian tenaga serta cairan
setelah proses persalinan.
Hasil : Ibu merasa nyaman, ASI telah diberikan dan keluarga
sedang mempersiapkan makan dan minum untuk ibu.
14.Mendekontaminasi tempat persalinan dengan larutan klorin
0,5 %.
Hasil : Tempat persalinan telah bersih.
15.Mencelupkan sarung tangan kotor kedalam larutan clorin 0,5
% dengan membalikkan bagian dalam keluar selama 10 menit.
Hasil : sarung tangan telah direndam dalam larutan clorin
92. 16.Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir dan
dikeringkan dengan handuk bersih dan kering.
Hasil : Tangan telah dicuci dengan sabun dan air
mengalir dan telah dikeringkan dengan handuk
bersih.
17.Melakukan pemantauan kala IV selama 2 jam (
setiap 15 menit pada jam pertama dan setiap 30
menit pada jam ke 2 ) serta mendokumentasikan
hasilnya pada partograf.
Hasil : Partograf telah di lengkapi.
18.Memasang gurita dan duk steril setelah 2 jam pasca
persalinan.
Hasil : Gurita dan duk steril akan dipasang 2 jam
kemudian.