1. Ibu bernama Ny. R usia 26 tahun sedang mengalami masa inpartu fase aktif dengan diagnosa hamil ke-1 umur 38 minggu 2 hari, presentasi kepala, situs memanjang punggung kanan, kondisi ibu dan janin baik.
2. Ibu mengalami nyeri perut tembus belakang. Pemeriksaan fisik menunjukkan tonus otot perut tegang dan tanda-tanda kehamilan sesuai umur.
3. Diagnosa masalah aktual
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
Sebagai salah satu pertanggungjawab pembangunan manusia di Jawa Timur, dalam bentuk layanan pendidikan yang bermutu dan berkeadilan, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur terus berupaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan masyarakat. Untuk mempercepat pencapaian sasaran pembangunan pendidikan, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur telah melakukan banyak terobosan yang dilaksanakan secara menyeluruh dan berkesinambungan. Salah satunya adalah Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) jenjang Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah Kejuruan, dan Sekolah Luar Biasa Provinsi Jawa Timur tahun ajaran 2024/2025 yang dilaksanakan secara objektif, transparan, akuntabel, dan tanpa diskriminasi.
Pelaksanaan PPDB Jawa Timur tahun 2024 berpedoman pada Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 1 Tahun 2021 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru, Keputusan Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi nomor 47/M/2023 tentang Pedoman Pelaksanaan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 1 Tahun 2021 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru pada Taman Kanak-Kanak, Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Menengah Atas, dan Sekolah Menengah Kejuruan, dan Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 15 Tahun 2022 tentang Pedoman Pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru pada Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah Kejuruan dan Sekolah Luar Biasa. Secara umum PPDB dilaksanakan secara online dan beberapa satuan pendidikan secara offline. Hal ini bertujuan untuk mempermudah peserta didik, orang tua, masyarakat untuk mendaftar dan memantau hasil PPDB.
Apakah program Sekolah Alkitab Liburan ada di gereja Anda? Perlukah diprogramkan? Jika sudah ada, apa-apa saja yang perlu dipertimbangkan lagi? Pak Igrea Siswanto dari organisasi Life Kids Indonesia membagikannya untuk kita semua.
Informasi lebih lanjut: 0821-3313-3315 (MLC)
#SABDAYLSA #SABDAEvent #ylsa #yayasanlembagasabda #SABDAAlkitab #Alkitab #SABDAMLC #ministrylearningcenter #digital #sekolahAlkitabliburan #gereja #SAL
1. 1
ASUHAN KEBIDANAN INTRA NATAL CARE FISIOLOGI PADA NY.”R”
GI P0 A0 MASA GESTASI 38 MINNGU 2 HARI DENGAN
MASALAH NYERI PERUT TEMBUS BELAKANG
DI BIDAN PRAKTEK SWASTA
TANGGAL 25 MARET 2015
No.Register : 865
Tanggal masuk : 25 Maret 2015 Jam 20.40 Wita
Tanggal pengkajian : 25 Maret 2015 Jam 20.50 Wita
Tanggal Partus : 26 Maret 2015 Jam 23.10 Wita
Nama pengkaji : IKRA
LANGKAH I. IDENTIFIKASI DATA DASAR
[
A. Identitas Istri / Suami
Nama : Ny.”R” / Tn.”S”
Umur : 26 Tahun / 27 Tahun
Nikah : 1 kali / 10 Bulan
Suku : Muna / Muna
Agama : Islam / Islam
Pendidikan : S1 / SMA
Pekerjaan : Guru / TNI
Alamat : Jln. Gatot Subroto
B. Data Biologis / Fisiologis
1. Keluhan utama
- Ibu mengatakan nyeri perut tembus belakang sejak tanggal
25-03-2015 jam 01. 00 wita.
2. Riwayat keluhan utama
- Sifat keluhannya hilang timbul.
2. 2
- Lokasi keluhan di perut bagian bawah tembus belakang.
- Cara ibu mengatasi keluhannya dengan berbagai di tempat tidur
atau memijat-mijat bagian yang sakit dan melakukan tehnik
relaksasi saat kontraksi.
C. Tinjauan Riwayat Kehamilan
1. GI P0 A0.
2. HPHT tanggal : 12 - 04 - 2014.
3. HTP tanggal : 19 - 01 -2015.
4. Selama hamil ibu tidak pernah mengalami penyakit berat atau
serius.
5. Ibu mengatakan memeriksakan kehamilannya pada bidan
sebanyak 4 kali.
6. Selama hamil mendapat imunisasi TT sebanyak 2 kali
TT1 pada umur kehamilan 20 minggu
TT2 pada umur kehamilan 24 minggu.
7. Ibu mengalami mual dan muntah pada trimester pertama
kehamilan.
8. Ibu mengatakan selama hamil tidak pernah merasakan nyeri perut.
9. Ibu mengatakan kehamilannya sudah cukup bulan.
10.Ibu mengatakan merasakan pergerakan janin pada umur
kehamilan 20 minggu.
D. Riwayat Kehamilan, Persalinan Dan Nifas Yang Lalu
Tidak ada
E. Riwayat Kesehatan Dulu Dan Sekarang
Tidak ada riwayat :
1. Riwayat bedah sesar
2. Pendarahan pervaginam
3. 3
3. Persalinan kurang bulan ( usia kehamilan kurang dari 37 minggu )
4. Ketuban pecah dengan mekonium yang kental
5. Ketuban pecah lama ( lebih dari 24 jam )
6. Ketuban pecah pada persalinan kurang bulan ( kurang dari 37
minggu )
7. Ikterus
8. Anemia berat
9. Tanda / gejala infeksi
10. Preklamsia / hipertensi dari kehamilan
11. Tinggi fundus
12. Gawat janin
13. Primipara pada fase aktif persalinan dengan palpasi kepala janin
masih 5/5
14. Presentase bukan belakang kepala
15. Presentase majemuk
16. Kehamilan gemeli
17. Tali pusat menumbung
18. Syok
F. Riwayat Reproduksi
Riwayat haid
- Menarche : 14 Tahun
- Siklus haid : 28 - 30 hari
- Lamanya haid : 5 - 7 hari
- Dysmenore : tidak ada
- Perlangsungan haid : normal
Riwayat Ginekologi
- Ibu tidak pernah menderita penyakit pada alat reproduksinya dan
tidak pernah mengalami penyakit menular seksual ( PMS ).
Riwayat KB
4. 4
- Tidak pernah menjadi akseptor KB sebelumnya
G. Data Psikologi, Sosial, Ekonomi, dan Spiritual
1. Emosi ibu stabil dan merasa tidak terlalu cemas.
2. Pola inpartu ibu, keluarga dan petugas kesehatan baik.
3. Pengambilan keputusan dalam keluarga adalah suami.
4. Biaya persalinan ditanggung oleh suami.
5. Selama persalinan ibu selalu berserah diri kepada Allah SWT.
H. Riwayat Pemenuhan Kebutuhan Dasar
1. Kebutuhan Nutrisi
Kebiasaan selama hamil
- Pola makan : nasi, sayur, lauk, dan kadang buah.
- Frekwensi : 3 kali sehari
- Pola minum : air putih
- Frekwensi : ± 8 gelas sehari
Perubahan selama inpartu
- Nafsu makan ibu berkurang karena merasa sakit.
2. Kebutuhan Eliminasi
Kebiasaan selama hamil
- Frekwensi BAK : 5 - 6 kali sehari
- Warna / bau : kuning / khas amoniak
- Frekwensi BAB : 1 - 2 kali sehari
- Konsistensi : lunak
Perubahan selama inpartu
- Frekwensi BAK : 7 - 8 kali sehari
- Sering buang air kecil
- Selama inpartu ibu belum pernah BAB
- konsistensi : lunak.
3. Kebutuhan Istirahat / Tidur
Kebiasaan selama hamil
- Tidur siang : 1 - 2 jam dari pukul 13.00 sampai 15.00 Wita
5. 5
- Tidur malam : 7 - 8 jam dari pukul 21.00 sampai 05.00 Wita.
Perubahan selama inpartu
- ibu tidak bisa istrahat / tidur dengan tenang karena merasa
nyeri pada perut.
4. Kebutuhan Personal hygiene
Kebutuhan selama hamil
- Keramas 3 kali seminggu menggunakan sampo
- Mandi 2 kali sehari menggunakan sabun mandi
- Gosok gigi 2 kali sehari menggunakan pasta gigi saat mandi
dan sebelum tidur.
- Genitalia dibersihkan setiap kali mandi dan setelah BAB /
BAK.
- Mengganti pakaian 2 kali sehari
Perubahan selama inpartu
- Ibu belum pernah membersihkan badannya
I. Pemeriksaan Fisik:
1. Pemeriksaan Fisik Umum
a. Keadaan umum ibu baik, kesadaran composmentis, keadaan
emosi stabil.
b. Tanda - tanda vital:
- Tekanan darah : 120 / 80 mmHg ( S: 90 - 120 mmHg, D: 80
- 90 mmHg )
- Nadi : 82 x/menit ( 80 – 100 x/menit )
- Suhu : 37oC ( 36,5 – 37,5oC )
- Pernapasan: 20 x/menit ( 16 – 24 x/menit )
c. Pemeriksaan obstetric ( inspeksi, palpasi, auskultasi, perkusi )
1) Kepala
Inspeksi : Rambut lurus,hitam,tidak rontok,tidak berketombe,
kulit kepala bersih dan tidak ada luka.
Palpasi : Tidak ada benjolan di kepala.
6. 6
2) Wajah / Muka
Inspeksi :Tidak pucat, tidak ada kloasma gravidarum,
ekspresi wajah meringis saat timbul his.
Palpasi : Tidak ada oedema pada wajah
3) Mata
Inspeksi : Simetris kiri dan kanan,konjungtiva merah mudah,
sklera tidak ikterus, kebersihan baik
4) Hidung
Inspeksi : Simetris lubang kiri dan kanan,bersih tidak ada
kelainan
5) Mulut / gigi
Inspeksi : Mulut bersih,lidah bersih,tidak ada sariawan,tidak
ada luka pada ujung bibir, gigi utuh, tidak ada
caries pada gigi dan tidak berlubang.
6) Telinga
Inspeksi : Simetris kiri dan kanan, tidak ada sekret ,
kebersihan baik
Palpasi : Tidak ada benjolan dibelakang telinga
7) Leher
Inspeksi dan palpasi :
Tidak ada pembesaran kelenjar tyroid, dantidak
ada pelebaran vena jugularis.
8) Dada / Payudara
Inspeksi : Simetris kiri dan kanan, putting susu menonjol,
hiperpigmentasi pada areola mamae, kebersihan
baik.
Palpasi : Tidak ada benjolan pada kedua payudara dan
tidak ada pembesaran kelenjar limfe.
9) Abdomen
Inspeksi : Tidak ada luka bekas operasi ,perut tegang saat
ada his,tonus otot perut kencang,terdapat streae
7. 7
livide dan linea nigra,pembesaran perut sesuai
umur kehamilan.Tampak linea albicans dan linea
rubra
Palapasi : Saat palpasi ibu tidak merasakan nyeri perut
Leopold I :
Untuk mengetahui umur kehamilan sesuai
dengan tinggi fundus uteri:TFU 3 jari di
bawah px (33 cm ), LP (100 cm). TBJ 3300
gram.
Leopold II :
Untuk mengetahui bagian yang mengisi sisi
kiri dan sisi kanan perut ibu yaitu terasa
keras, memanjang seperti papan disebelah
kanan perut ibu yang punggung kanan
(PUKA) dan teraba bagian bagian kecil janin
disebabkan kiri perut ibu yaitu kaki dan tangan
janin.
Leopold III :
Untuk mengetahui bagian yang mengisi
terendah janin dan untuk mengetahui bagian
terendah janin sudah masuk PAP atau belum
yaitu teraba,keras, bundar, melenting, di
bagian bawah perut ibu yaitu kepala dan
kepala sudah masuk PAP.
Leopold IV :
Untuk memastikan seberapa jauh bagian
terendahnya janin masuk PAP, yaitu tangna
sudah tidak bisa dipertemukan yaitu BDP
(divergen)
8. 8
Auskultas :
DJJ ( + ) terdengar jelas, kuat dan teratur
pada perut sebelah kiri ibu dengan frekuensi
144 kali /menit, His = 4x10 menit, TBJ= 3404
10)Genitalia /Vulva dan Anus
Inspeksi : Tidak ada varises, terdapat pengeluaran lendir
bercampur darah, tidak ada haemoroid dan tidak
ada tidak ada pembesaran kelenjar bertolini.
11)Ekstremitas Atas dan bawah
Atas:
Inspeksi : Simetris kiri dan kanan,dan tidak ada kelainan.
Palpasi : Tidak oedema
Bawah :
Inspeksi : Simetris kiri dan kanan,tidak ada varises,jari-jari
tangan lengkap,dan tidak ada kelainan
Palpasi : Tidak ada oedema pada tungkai bawah,jari-jari
kaki lengkap.
2. Pemeriksaan kebidanan
Vt, tanggal 25-03-2015 Jam 10.00 Wita
- Dinding vagina elastis
- Porsio tipis dan lunak
- Pembukaan serviks 3 cm
- Ketuban ( + )
- Presentase kepala
- Posisi UUK kanan depan
- Tidak ada molase
- Penurunan kepala H. II
- Kesan panggul normal
1. Promotorium tidak terabah.
2. Linea inominata teraba sebagian.
9. 9
3. Dinding samping panggul-panggul lurus.
4. Kedua spina isciadika tidak menonjol.
5. Os sacrum tidak mempunyai inklinasi kedepan dan
kebelakang.
6. Sudut arkus pubis luas.
7. Keadaan dasar panggul luas.
- Pelepasan lendir (+) dan darah (-)
- His baik 3x10/ menit dengan durasi 30,35 detik
- DJJ 144 x / menit
LANGKAH II. IDENTIFIKASI DIAGNOSA / MASALAH AKTUAL
Diagnosa :
GI P0 A0, gestasi 38 minggu 2 hari, punggung kanan,
presentase kepala, BDP, intra uterin, tunggal, hidup,
keadaan ibu dan janin baik, inpartu kala 1 fase aktif dengan
masalah nyeri perut tembus belakang.
Masalah aktual : -
1. GI P0 A0
Data dasar
Data subjektif
- Hamil yang pertama
Data objektif
- Torus otot perut tegang, terdapat striae livide, linea nigra.
Analisa dan interpretasi data
- Tonus otot perut pada primipara tegang, sedangkan tonus otot
pada multipara longgar. (menuaba Ilmu Kebidanan, penyakit
kandungan dan keluarga berencana untuk Pendididkan Bidan
Hal : 72).
10. 10
- Linea nigra yang timbul karena adanya hormone yang berlebihan
dan adanya peregangan pada jaringan yang timbul menimbulkan
pendarahan kapiler di bawah kulit yang menyebabkan warna
kebiruan (Ilmu Kebidanan 2006).
2. Gestasi 38 minggu 2 hari
Data dasar
Data subjektif
- HPHT tanggal 10 - 06 - 2014
Data objektif
- Tafsiran persalinan 17 - 03 - 2015
- Leopold 1 TFU 3 jari bawah px ( 33 cm )
Analisa dan interpretasi data
- Bila HPHT diketahui maka dapat ditentukan perkiraan
persalinan dengan menggunakan rumus Neagle yaitu : hari+7,
bulan -3 dan tahun +1 atau hari +7, bulan +9 dan tahun tetap
- Kehamilan 38 minggu 2 hari, TFU mencapai 3 jari bawah px (37
cm) yaitu sesuai dengan umur kehamilan di mana TFU
dipengaruhi olehpertumbuhan janin.
(mochtar roestam : 43 ).
3. Situs memanjang (punggung kanan)
Data dasar
Data subjektif
- Pergerakan janin dirasakan kuat terutama di sebelah kiri perut
ibu
Data objektif
- Pada palpasi leopold II teraba punggung disebelah kanan perut
itu
Analisa dan interpretasi data
- Pada pemeriksaan leopold II, teraba bagian janin seperti
papan, keras, memanjang di sebelah kanan abdomen yitu
11. 11
punggung janin dan disebelah kiri abdomen teraba bagian-
bagian kecil janin. (thesro the fat : F-45).
4. Presentase kepala
Data dasar
Data subjektif
- Bayinya bergerak aktif pada perut bagian bawah
Data objektif
- Pada palpasi Leopold III teraba kepala
Analisa dan Interpretasi
- Pelapis Leopold III teraba bagian keras, bundar dan melenting
pada perut bagian bawah (atas simfisis). Hal ini menandakan
bahwa janin presentase kepala (thesro the fat : F-45)
5. Kepala sudah masuk PAP, BDP (bergerak dalam panggul)
Data dasar
Data subjektif
- Sudah sering BAK dan pergerakan dirasakan sebagian bawah
perut.
Data objektif
- Pada palpasi leopold IV : kepala sudah tidak dapat
digoyangkan, kedua tangan tidak dapat bersentuhan
Analisa dan interpretasi data
- Pada palpasi leopold IV, ujung jari kedua tangat tidak dapat
bersentuhan (divergin). Hal ini menunjukan bahwa bagian
terendah jenis sudah masuk PAP (Manuaba 53)
- Jari-jari tangan saling menjauh (divergen) berarti bagian
terendah janin sudah turun dalam pintu atas panggul
(Sastrawinata, Obstetric Fisiologi, ahl 105).
6. Intra uterin
Data dasar
12. 12
Data subjektif
- Selama hamil tidak pernah merasakan nyeri perut yang hebat
Data objektif
- Pada pemeriksaan palpasi ibu tidak merasakan nyeri tekan
serta teraba bagian besar janin dengan jelas
Analisa dan interpretasi data
- Palpasi Leopold I-IV tidak terasa ada nyeri tekan pada daerah
abdomen dan waktu bergerak tidak ada nyeri tekan pada
abdomen yang menandakan janin dalam kandungan (Synapsis
Obstetric Padjajaran hal : 150)
7. Tunggal
Data dasar
Data subjektif
- Pergerakan janin dirasakan kuat terutama disebelah kiri perut
ibu.
Data objektif
- Leopold I TFU 3 jari bawah Px, teraba bokong
- Leopold II teraba punggung kanan, bagian kecil di sebelah kiri
perut ibu.
- Leopold III teraba kepala bundar, keras melenting
Analisa dan interpretasi data
- Pelapis hanya terdapat dua bagian besar janin yaitu kepala
pada perut bagian bawah, bokong pada perut bagian atas dan
punggung pada sisi kanan bagian-bagian kecil pada sisi kiri
perut ibu.
- Pemeriksaan auskultasi DJJ hanya terjadi pada satu tempat
pada satu tempat saja yaitu pada kuadran kanan bawah, hal ini
menunjukan bahwa janin tunggal (sarwono, p : 34)
8. Hidup
Data dasar
Data subjektif
13. 13
- Pergerakan janin kuat dirasakan atau dirasakan ssejak umur
kehamilan 20 minggu hingga sekarang.
Data objektif
- Auskultasi DJJ terdengar jelas dan teratur, frekuensi 144 kali /
menit
Analisa dan interpretasi data
- Salah satu tanda pasti janin hidup adalah pergerakan janin
sudah dirasakan ibu sejak umur kehamilan 20 minggu hingga
sekarang.
- Pemeriksaan auskultasi DJJ terdengan jelas dan terukur pada
kuadran kanan bawah dengan frekuensi 144 kali / menit . hal ini
menandakan jenin hidup (mochtar roestar : 51)
9. Keadaan Ibu Dan Janin Baik
Data dasar
Data Subyektif
- Tidak merasa pusing dan pergerakan janin kuat.
Data Obyektif
- Keadaan umum ibu baik
- Tanda – tanda Vital :
Tekanan darah : 120/80 mmHg
Nadi : 82 x/menit
Suhu : 37oC
Pernapasan : 20 x/ menit
- DJJ terdengar jelas, kuat, dan teratur pada sisi kiri bawah perut
ibu dengan frekwensi 144 x / menit
Analisa dan interprestasi data:
Pergerakan janin dirasakan ibu, DJJ yang terdengar jelas dan
teratur dengan frekwensi 144 x/menit, keadaan umum ibu baik. Hal
ini menunjukkan bahwa keadaan ibu dan janin baik yang ditandai
14. 14
dengan tanda – tanda vital dalam batas normal dan DJJ bayi yang
normal. (Pelayanan Maternal dan Neonatal, hal : 95 )
10. Inpartu kala 1 fase aktif dengan masalah nyeri perut tembus belakang
Data dasar
Data subjektif
- Sakit perut tembus belakang mulai tanggal 25-01-2015, jam
10.00 wita
Data objektif
- Kontraksi uterus 3 kali dalam 10 menit dengan durasi 30-35
detik
- Hasil pemeriksaan Vt tanggal 25-03-2015 jam 12.00 wita :
perbukaan serviks 7 cm
Analisa dan interpretasi data
- Nyeri yang timbul adalah nyeri yang berasal dari adanya
kontraksi uterus. Mulainya persalinan ditandai dengan adanya
his persalinan dan mulainya persalinan dipengaruhi oleh system
endokrin janin.
- Akhir kehamilan janin mulai memproduksi oksitosin dan
prostaglandin. Kedua hormone ini masuk ke sirkulasi ibu,
kemudian meransang produksi oksitasin dan prostaglandin dari
ibu sendiri, akibat meningkatnya produksi prostaglandin ibu
sehingga mempengaruhi serviks menjadi lunak.
- Saat plasenta sudah tua terjadi insiviensi sehingga progesterore
dan estrogen menurun yang mengakibatkan uterus
berkontraksi.
- Pelepasan lender terjadi karena pada saat uterus berkontraksi
segmen bawah rahim darah kapiler sekitar mulut rahim pecah
dan mengakibatkan adanya perlepasan lendir (mochtar Roestar
: 67)
15. 15
LANGKAH III. IDENTIFIKASI DIAGNOSA / MASALAH POTENSIAL
Tidak ada data yang menunjang.
LANGKAH IV. TINDAKAN SEGERA / KOLABORASI
Tidak ada data yang menunjang.
LANGKAH V. RENCANA ASUHAN / TINDAKAN
A. Tujuan
1. Kala 1 berlangsung normal
2. Ibu dapat beradaptasi dengan nyeri
3. Kondisi ibu dan janin baik
B. Kriteria
1. Frekuensi uterus ade kuat 3x10 menit dengan durasi 30, 35, 35
detik
2. Kala 1 ± 6 jam
3. Tanda-tanda vital ibu dan janin dalam batas normal
- Tekanan darah : 120 / 80 mmHg
- Nadi : 82 kali / menit
- Suhu : 37 º C
- Pernapasan :20 kali / menit
4. DJJ dalam batas normal (144 kali / menit), teratur dan kuat.
C. Intervensi dan Rencana tindakan
Tanggal : 25-03- 2015 Jam 09.30 Wita
1. Senyum, sapa dan salam
Rasional : Dengan senyum, sapa dan akan mempercepat ikatan
antara bidan dengan pasien.
2. Anjurkan ibu untuk BAB dan cuci kaki sebelum ke tempat tidur
16. 16
Rasional : Mengosongkan kandungan kemih akan mempercepat
penurunan kepala janin
3. Beritahu ibu hasil pemeriksaan
Rasional : Agar ibu mengetahui kemajuan persalinannya dan
mempersiapkan diri untuk proses persalinan
4. Jelaskan pada ibu penyebab nyeri
Rasional : Ibu dapat mengerti dan beradaptasi dengan nyeri yang
dirasakan.
5. Anjurkan pada ibu untuk teknik relaksasi pada saat kontraksi
Rasinal : Pada saat kontraksi terjadinya nyeri yang kuat,
ketegangan ini berkurang dengan adanya pengaturan
napas.
6. Anjurkan ibu untuk berbaring miring ke kiri dan menentukan posisi
yang nyaman.
Rasional : Dengan berbaring ke kiri dapat mencegah penekanan
vera cafa inferior yang dapat menyebabkan aliran darah
lancar dan oksigenasi ke janin lancar dan percepatan
turunya kepala dan memberi kenyamanan pada ibu.
7. Beri intake adekuat untuk ibu
Rasional :Dengan intake terutama minuman akan memberikan
tambahan cairan yang dibutuhkan ibu sehingga tidak
terjadi dehidrasi.
8. Anjurkan ibu cara menenen yang benar
Rasional : Dengan mengetahui cara menenen yang benar ibu
dapat bekerja sama dengan petugas.
9. Observasi kemajuan persalinan, TTV dan pemeriksaan dalam 4
jam
Rasional : Dengan memantau his, DJJ, nadi tiap 30 menit dan
pembukaan mata petugas dapat mengetahui kemajuan
persalinan.
17. 17
10. Siapkan partus set sesuai dengan APN dan bertindak secara
aseptic dan siapkan pakaian ibu dan bayi.
Rasional : Dapat mempermudah penolong apabila persalinan
segera dimulai
11. Dokumentasikan hasil pemantauan kala I pada lembar partagraf
Rasional : Pedokumentasian pada partograf merupakan
standarisasi dalam pelaksanaan asuhan kebidanan dan
membantu menilai kemajuan persalinan, keadaan ibu
dan janin serta kemudahan dalam pengambilan
keputusan, klinik dan rencana asuhan selanjutnya.
LANGKAH VI. IMPLEMENTASI
Tanggal 25 Maret 2015 Jam 12.40 - 23.40 Wita
[
1. Memberi senyum, sapa dan salam dengan ramah
Hasil : ibu membalas senyum, sapa dan salam bidan
2. Mengajurkan ibu untuk BAK dan cuci kaki sebelum ketempat tidur
Hasil : ibu mengerti dan mau melakukan anjuran bidan
3. Memberitahu ibu setiap kali melakukan pemeriksaan dan hasilnya
Hasil : ibu sangat koperatif dengan tindakan yang dilakukan dan telah
mengetahui keadaanya.
4. Menjelaskan kepada ibu penyebab nyeri
Hasil : ibu mengerti dan dapat menerima rasa nyeri yang dirasakan
5. Menganjurkan kepada ibu untuk teknik relaksasi pada saat kontraksi
Hasil : ibu mengerti dan mau melaksanakannya
6. Menganjurkan pada ibu untuk berbaring miring ke kiri dan menentukan
posisi yang nyaman.
Hasil : ibu mengikuti anjuran bidan
7. Memberi intake cairan yang ade kuat
Hasil : ibu banyak minum air putih dan teh kotak.
18. 18
8. Menganjurkan pada ibu cara meneran yang benar
Hasil : ibu mengikuti anjuran bidan
9. Mengobservasi kemajuan persalinan, TTV, dan pemeriksaan dalam 4
jam
Hasil : terampil dalam patograf
Vt tanggal 25 - 03 - 2015, Jam 23.00 wita yaitu pembukaan
serviks 6 cm, keadaan ibu dan janin baik. DJJ terdengar kua
dengan durasi 30 - 35 - 40 - 45 detik.
10.Mempersiapkan alat partus sesuai dengan APN, dan bertindak
secara aseptic dan siapkan pakaian ibu dan bayi.
Hasil : menyiapkan alat partus yang terdiri dari :
a. Dalam bak partus :
- 3 buah klem koher
- 1 buah 1/2 koher
- 1 buah gunting tali pusat
- 1 buah gunting episiotomy
- 2 pasang handscoen
- Kassa steril secukupnya
- 1 benang pengikat tali pusat
- 1 buah duk steril
b. Meja Resusitasi : Tempat datar,rata,bersih,kering,dan hangat,3
handuk/kain bersih dan kering,alat pengisap lender,lampu sorot 60
watt dengan jarak 60 cm di atas tubuh bayi,Amoe back.
c. Dalam hecting set :
- Nalpoeder
- 1 buah gunting benang
- 1 buah pingset anatomi
- Benang silk dan catgut
d. Diluar bak partus :
- Nearbeken, pengisap lender
- Tensimeter, Stetoskop
19. 19
- Thermometer
- Meteran pengukur panjang badan bayi
- Celemek plastic
- Larutan clorin 0,5%, air DTT
- Timbangan Bayi
- Tempat sampah basah, kering, dan medis
e. Persiapan obat – obatan:
- Oxytosin 2 ampul
- Ergometrin
- Zalf mata
- Vit K
- Hepatitis B
f. Persiapan pakaian ibu :
- Alas bokong yang dilipat 1/3 bagian baju, sarung, celana
dalam, softeks dan gurita
g. Persiapan pakaian bayi :
- Handuk bersih, sarung, baju bayi, popok ganti, kaos kaki dan
tangan, loyor, dan topi bayi.
11. Mendokumentasikan hasil pemantauan kala 1 pada lembar partograf
Hasil : selama pemantauan kala I telah diisi pada lembar partograf
LANGKAH VII. EVALUASI
Tanggal 25-03-2015 Jam 23.40 wita
1. Kala 1 berlangsung normal ditandai dengan:
Pembukaan 6 Jam
His adekuat 3 x dalam 10 menit, dengan durasi 30 - 35 - 35 detik
2. Keadaan ibu baik ditandai dengan tanda-tanda vital dalam batas
normal
TD : 120/80 mmHg
Nadi : 82 x/i
20. 20
Suhu : 37°C
Pernapasan : 20 x/i
3. Keadaan janin baik ditandai dengan DJJ dalam batas normal 144 x/
menit (120-160 x/menit)
4. Tanda kala II
- Vulva dan anus membuka
- Perineum menonjol
- Tekanan pada anus
- Dorongan kuat untuk meneran
KALA II
LANGKAH I. IDENTIFIKASI DATA DASAR
1. Sakit perut semakin kuat
2. Adanya dorongan yang kuat untuk meneran
3. Seperti ingin BAB dan adanya tekanan pada anus
4. Perineum menonjol
5. Vulva dan anus membuka
6. Kontraksi iterus semakin kuat
7. Vt 2 jam 13.20 wita, tanggal 25-03-2015
- Dinding vagina : Elastic
- Porsio : Tidak teraba lagi
- Pembukaan : 10 cm
- Ketuban : Pecah spontan warna jernih
- Presentase : Kepala
- Posisi : UUK kanan depan
- Molase : Tidak ada (0)
- Penurunan kepala : Hodge IV
- Kesan panggul : Normal
- Pelepasan : Lendir dan darah
21. 21
LANGKAH II. IDENTIFIKASI DIAGNOSA / MASALAH AKTUAL
Diagnose : Inpartu kala II
Dasar
Data subjektif
- Ingin BAB dan ada tekanan pada anus
- Sakitnya bertambah kuat dan tembus di belakang
- Adanya dorongan yang kuat untuk meneran
Data objektif
- Perineum menonjol
- Vulva dan anus membuka
- Tampak ingin meneran
- Kontraksi uteus 5 x 10 menit, durasi > 40-45 detik
- DJJ terdengar jelas, teratur, frekuensi 144 x/menit
- Keadaan umum ibu baik
- Vt 2 jam 01.00 wita, tanggal 26-03-2015 : pembukaan serviks
lengkap (10 cm)
Analisis dan interprestasi data
- Adanya HIS adekuat mengakibatkan segmen atas rahim
berkontraksi ( SAR ) dan mendorong isi uterus ke segmen
bawah rahim ( SBR ) yang merupakan gerakan pasif dari janin.
(Mochtar, Rostam : 83 )
- Serviks uterus yang tidak mengandung otot kontraksi
berdilatasi sehingga membentuk suatu saluran yang akan
menerima bayi sampai pintu atas panggul dan bagian terendah
janin menekan fleksus saraf (franken hamster) yang
mengakibatkan rasa nyeri yang bertambah.
- Kontraksi yang timbul disertai tekanan mengedan dari ibu yang
berlansung secara reflex merupakan kala II.
- Kondisi ibu dan janin baik ditnadai dengan tanda-tanda vita ibu
dan DJJ Janin dalam keadaan normal (Mochtar, roeham : 83 )
22. 22
LANGKAH III. IDENTIFIKASI DIAGNOSA / MASALAH POTENSIAL
Masalah potensial : antisipasi terjadinya rupture perineum
Data dasar
Data subjektif :
- Ingin BAB dan ada tekanan pada anus
- Ada dorongan yang kuat untuk menekan
Data objektif :
- Perineum menonjol
- Vulva dan anus membuka
Analisis dan interprestasi
- Rutur perineum dapat terjadi karena pada bagian terendah janin
menyebabkan penurunan tegang dan menipis.
( Wingio Sastro : 2002 )
LANGKAH IV. EVALUASI TINDAKAN SEGERA / KOLABORASI
Tidak ada data yang mendukung.
LANGKAH V. RENCANA ASUHAN / TINDAKAN
A. Tujuan :
1. Kala II berlangsung dengan normal
2. Bayi lahir normal
3. Tidak terjadi rupture perineur dan pendarahan
B. Kriteria :
1. Bayi lahir dalam 30 menit – 1 jam, segera menangis, bernafas
spontan, bergerak aktif dan warna kulit kemerahan.
2. Kontraksi uterus baik
3. Tanda tanda vital dalam batas normal
- Tekanan darah : 120/80 mm hg
- Nadi : 82 x/menit
23. 23
- Suhu : 370c
- Pernapasan : 20 x/menit
4. Pendarahan tidak lebih dari : 500cc
C. Intervensi Dan Rencana Tindakan :
Tanggal 26-03-2015 Jam 01.00 wita
1. Kenali dan lihat tanda gejala kala II
Rasional : Agar dapat mengetahui apakah sudah dapat memimpin
persalinan atau belum.
2. Pastikan kelengkapan alat pertologan persalinan termaksud
mematahkan 1 ampul oksitosin dan masukan alat suntik sekali
pakai 2 1/2 ml ke dalam wadah partus sel.
Rasional : Memudahkan petugas pada saat alat itu digunakan dan
memperlancar proses persalinan
3. Pakai celana plastic
Rasional : Mencegah infeksi silang
4. Pastikan tangan tidak memakai perhiasan, mencuci tangan dengan
sabun dan air mengalir lalu mengeringkan dengan handuk bersih.
Rasional : Mencegah infeksi silang
5. Pakai sarung tangan DTT pada tangan kanan yang akan digunakan
untuk pemeriksaan dalam.
Rasional : Mencegah infeksi silang
6. Ambil spoit dengan tangan kanan yang memakai sarung tangan
DTT dan mengisi dengan oxytosin lalu letakan dalam wadah partus
set. Selanjutnya pakai sarung tangan DTT pakai tangan kiri.
Rasional : Menyiapkan peralatan dalam keadaan siap pakai dan
mencegah infeksi silang.
7. Lakukan vulva hygiene dengan kapas DTT untuk melakukan
pemeriksaan dalam
24. 24
Rasional : Dengan melakukan vulva hygiene dapat mencegah
masuknya kuman makroorganisme yang mungkin bisa
masuk ke daam jalan lahir sehingga mengakibatkan
infeksi
8. Lakukan pemeriksaan dalam untuk memastikan pembukaan
lengkap dan selaput ketuban sudah pecah.
Rasinal : Untuk mengetahui pembukaan dan kemajuan persalinan
9. Keluarkan tangan dari jalan lahir dan dekontaminasi sarung tangan
dengan cara mencelupkan tangan yang masih memakai sarung
tangan ke dalam larutan klorin 0,5%, kemudian lepaskan dan
rendam dalam keadaan terbalik dalam larutan klorin 0,5 % selama
10 menit.
Rasional : Mencegah terjadinya infeksi
10.Periksa DJJ setelah kontraksi uterus selesai, pastikan DJJ dalam
batas normal.
Rasional : Untuk mengetahui keadaan janin
11.Beritahu ibu pembukaan sudah lengkap dan keadaan janin baik,
dan bantu ibu dalam menemukan posisi yang nyaman sesuai
dengan keinginannya.
Rasional : Dengan memberitahu ibu tentang proses persalinannya
ibu dapat mempersiapkan diri untuk menghadapi
persalinannya.
12.Minta bantuan anggota keluarga menyiapkan posisi ibu untuk
meneran dengan posisi setengah duduk
Rasional : Agar ibu merasa nyaman
13.Lakukan pimpinan meneran saat ibu mempunyai dorongan yang
kuat untuk meneran, dukung dan beri semangat
14.Rasional : Dengan bimbingan dan beri semangat pada ibu dapat
memberikan motivasi yang baik dan benar sehingga persalinan
dapat berjalan lancer
25. 25
15.Anjurkan pada ibu untuk berbaring miring kiri atau posisi yang
nyaman. Jika ibu merasa belum ada dorongan yang kuat untuk
meneran dalam waktu 60 menit
Rasional :Dengan berbaring miringkiri dapat mempercepat
penurunan kepala dan mencegah penekanan vera kafa
inferior sehingga sirkulasi darah dari ibu ke janin lancer
serta memberi kenyamanan pada ibu.
16.Letakkan handuk bersih di atas perut saat kepala janin terdapat
pada vulva dengan diameter 5 – 6 cm.
Rasional :Untuk mempermudah perawatan bayi dan mencegah
hipotermi
17.Letakkan kain bersih yang dilipat 1/3 bagian di bawah bokong ibu
Rasional : Sebagai alat untuk menyokong
18.Buka tutup bak partus set dan memperhatikan kembali
kelengkapan alat dan bahan
Rasional : untuk membantu petugas pada saat alat itu di gunakan
19.Pakai sarung tangan DTT atau steril pada kedua tangan
Rasional : persiapan diri penolong untuk menolong persalinan dan
untuk mencegah infeksi
20.Pimpin persalinan setelah nampak di vulva dengan diameter 5-6
cm, tangan kanan penolong menyokong perineum dengan dilapisi
kain bersih dan kering. Tangan kiri menekan puncak kepala bayi
untuk menahan posisi defleksi dan membantu lahirnya kepala.
Setelah kepala bayi lahir, bersihkan jalan napas dengan kasa
stabil.
Rasional :Dengan menyokong perineum dapat mencegah
terjadinya rupture perineum dan menahan puncak
kepala untuk mencegah defleksi yang terlalu cepat dan
mencegah terjadinya rupture bagian atas.
21.Periksa kemungkinan adanya lilitan tali pusat pada leher bayi
26. 26
Rasional : Adanya lilitan tali pusat pada leher bayi dapat
menghambat lahirnya bahu sehingga dapat terjadi
asfiksia. Oleh karena itu jika ada lilitan tali pusat segera
di longgarkan.
22.Tunggu kepala melakukan putaran paksi luar secara spontan
Rasional : Dengan putaran paksi luar yang sempurna, kepala akan
searah dengan punggung dan memudahkan lahirnya
bahu anterior posterior.
23.Setelah kepala melakukan putaran paksi luar, pegang kepala
secara biparietal anjurkan kepada ibu untuk meneran saat
kontraksi. Dengan lembut gerakan kepala ke arah bawah dan distal
hingga bahu depan muncul di bawah arkus pubis dan kemudian
gerakan kearah atas dan distal untuk melahirkan bahu belakang.
Rasional : Untuk membantu pengeluaran tubuh bayi dan agar tidak
terjadi rupture uteri.
24.Setelah kedua bahu lahir, geser tangan kanan untuk menyangga
kepala, leher, bahu dan lengan bagaian bawah dengan prinsip ibu
jari di dada bayi gunakan tangan kiri untuk menelusuri dan
memegang lengan dan siku sebelah atas.
Rasional : Dengan sanggah susur dapat mencegah trauma pada
bayi
25.Setelah tubuh dan lengan lahir, tangan kiri menelusuri penelusuri
punggung kearah bokong,tungkai dan kaki,pegang kedua mata kaki
dengan ibu jari dan jari-jari lainnya.
Rasional : Untuk mencegah trauma pada bayi.
26.Lakukan penilaian sepintas pada bayi ( menangis kuat ,bernapas
spontan,bergerak aktif,warna kulit bayi ).
Rasional :Untuk mengetahui keadaan umum bayi, dan untuk
menentukkan tindakan segera
27. 27
27.Keringkan tubuh bayi mulai dari muka, kepala dan bagian tubuh
lainnya kecuali telapak tangan,setelah itu ganti kain basah dengan
kain yang kering. Biarkan bayi diatas perut ibu.
Rasional : Agar bayi tidak hipotermi
28.Periksa kembali fundus untuk memastikan tidak ada lagi janin
dalam kandungan.
Rasional : Untuk mengetahui janin tunggal atau ganda
29.Beritahu ibu akan disuntikan oksitosin 10 unit secara 1m di 1/3
paha atas bagian distal lateral
Rasional : Agar uterus berkontraksi dengan baik dan ibu tidak kaget
saat dusuntik
30.Dalam waktu 1 menit setelah bayi lahir, suntikan oksitosin 10 unit
secara 1 m di 1/3 paha atas bagian distal lateral. Lakukan aspirasi
sebelum menyuntik.
Rasional : Agar uterus berkontraksi dengan baik
31.Setelah 2 menit paska persalinan, jepit tali pusat dengan klem kira-
kira 2-3 cm dari pangkal pusat bayi. Tekan tali pusat dan jepit tali
pusat kira-kira 2-3 cm dari klem pertama.
Rasional : Untuk menentukan tapi pusat yang akan di potong
32.Potong tali pusat diantara 2 klem dengan tangan membentuk
mangkok untuk melindungi perut bayi, kemudian ikat tali pusat
dengan benang steril pada satu sisi, kemudian lingkarkan benang
tersebut, dan ikat dengan sampul kunci pada sisi lainnya.
Rasional : Untuk melindungi perut bayi dan agar tidka terjadi
pendarahan tali pusat
33.Letakan bayi tengkurap di dada ibu, usahakan kepala bayi berada
diantara kedua payudarai ibu dengan posisi lebih rendah dari
payudara ibu. Selimuti ibu dan bayi dengan kain hangat dan
pasang topi di kepala bayi.
Rasional : Untuk melakukan inisiasi menyusui dini (IMD) dan
hisapan bayi akan merangsang hipofisis proses
28. 28
pengeluaran hormone oksitosin yang akan manambah
uterus berkontraksi dan dapat menjalin kasih sayang.
LANGKAH VI . IMPLEMENTASI
Tanggal 26-03-2015 jam 01.10 wita
1. Mengenali tanda gejala kala II
Hasil : Ibu sudah merasakan adanya dorongan untuk meneran,
tekanan pada anus, perineum menonjol dan vulva membuka.
2. Memastikan kelengkapan alat partus, termasud mematahkan 1 ampul
oksitosin dan memasukan alat suntik sekali pakai 2 1/2 ml ke dalam
wadah partus set.
Hasil : Alat partus siap pakai dan bahan yang lain sudah lengkap
3. Memakai celerah plastic
Hasil : Celemak plastic telah dipakai
4. Memastikan tangan tidak memakai perhiasan, mencuci tangan dengan
sabun dan air mengalir lalu mengeringkan dengan handuk bersih dan
kering.
Hasil : Tidak ada perhiasan ( telah dilepas) dan tangan penolong
sudah bersih
5. Memakai sarung tangan DTT, pada tangan kanan untuk melakukan
pemeriksaan dalam
Hasil : Tangan kanan penolong telah memakai handscoen DTT untuk
melakukan periksa dalam
6. Mengambil spoit dengan tangan kanan yang memakai sarung tangan
DTT dan mengisi spoit dengan oxytosin lalu meletakan dalam wadah
partus set. Selanjutnya memakai sarung tangan DTT pada tangan kiri
Hasil : Spoit 2 1/2 ml telah di isi dengan oksitosin dan telah diletakan
kembali dalam bak partus set dan telah memakai sarung
tangan DTT
7. Melakukan vulva hygiene dengan kapas DTT untuk melakukan
pemeriksaan dalam.
29. 29
Hasil : Vulva dan perineum telah bersih
8. Melakukan pemeriksaan dalam untuk memastikan pembukuan lengkap
dan selaput ketuban sudah pecah.
Hasil : Pembukaan sudah lengkap dan selaput ketuban sudah pecah
(warna janin), portio tidak teraba lagi, HIV
9. Mengeluarkan tangan dari jalan lahir dan mendokumentasikan sarung
tangan dengan cara mencelupkan tangan yang masih memakai sarung
tangan kedalam larutan chlorine 0,5 % kemudian melepaskan dan
merendam dalam keadaan terbalik dalam larutan chlorine 0,5% selama
10 menit.
Hasil : Tangan telah dikeluarkan dari jalan lahir dan sarung tangan
telah dilepas dan direndam dalam larutan chlorine 0,5%
10.Memeriksa DJJ setelah kontraksi uterus selesai, memastikan DJJ
dalam batas normal.
Hasil : DJJ ( + ) terdengar jelas dan teratur dengan frekuensi 144
x/menit
11.Memberitahu ibu bahwa pembukaan sudah lengkap dan keadaan janin
baik dan membantu ibu menentukan posisi yang nyaman sesuai
dengan keinginannya.
Hasil : Ibu telah mengetahui dan siap menghadapi persalinannya serta
ibu memilih berbaring miring kiri
12. Meminta bantuan keluarga menyiapkan posisi ibu meneran
Hasil : Keluarga menyiapkan ibu dalam posisi setengah duduk
13. Melakukan pimpinan meneran saat ibu merasa dorongan yang kuat
untuk meneran, mendukung dan member semangat.
Hasi : Ibu sangat koperatif saat ada his ibu di pimpin untuk meneran
14.Menganjurkan pada ibu untuk berbaring miring kiri atau mengambil
posisi yang nyaman , jika ibu belum merasa ada dorongan yang kuat
untuk meneran dalam waktu 60 menit.
Hasil : Ibu mengikuti anjuran bidan
30. 30
15.Meletakkan handuk bersih di atas perut ibu saat kepala janin terlihat
pada vulva dengan dia meter 5 -6 cm
Hasil : Handuk bersih telah diletakkan di atas perut ibu
16. Meletakkan kain yang dilipat 1/3 bagian di bawah bokong ibu
Hasil : Kain bersih telah diletakkan di bawah bokong ibu
17. Membuka tutup bak partus dan memperhatikan kembali kelengkapan
alat
Hasil : Alat partus siap pakai dan bahan yang sudah lengkap.
18.Memakai sarung tangan DTT atau steril pada kedua tangan
Hasil : Kedua tangan telah memakai sarung tangan DTT.
19.Memimpin persalinan setelah kepala nampak di vulva dengan diameter
5 – 6 cm, tangan kanan menyokong perineum dengan dilapisi kain
bersih (kain 1/3 bagian) dan tangan kiri menahan puncak kepala.
Setelah kepala bayi lahir, membersihkan jalan napas dengan kasa
steril.
Hasil : Ibu telah dipimpin dan kepala tidak terjadi defleksi yang terlalu
cepat serta jalan napas bayi telah dibersihkan.
20.Memeriksa kemungkinan adanya lilitan tali pusat pada leher bayi
Hasil : Tidak ada lilitan tali pusat pada leher bayi.
21.Menunggu kepala bayi melakukan putaran paksi luar secara spontan
Hasil : Putaran paksi luar berlangsung dengan spontan dan sempurna.
22.Setelah kepala melakukan putaran paksi luar, memegang kepala
secara biparietal, menganjurkan kepada ibu untuk meneran saat
kontraksi. Dengan lembut menggerakkan kepala kearah bawah dan
distal hingga bahu depan muncul dibawah arkus pubis dan kemudian
menggerakkan ke arah atas dan distal untuk melahirkan bahu
belakang.
Hasil : Bahu depan dan belakang telah dilahirkan.
23.Setelah kedua bahu lahir, menggeser tangan kanan untuk menyangga
kepala, leher, bahu, dan lengan bagian bawah dengan prinsip ibu jari
31. 31
didada bayi. Menggunakan tangan kiri untuk menelusuri dan
memegang lengan dan siku sebelah atas.
Hasil : Telah dilakukan sanggah susur.
24.Setelah tubuh dan lengan lahir, tangan kiri menelusuri punggung
kearah bokong, tungkai dan kaki. Pegang masing-masing mata kaki
dengan ibu jari dan jari-jarinya.
Hasil : Telah dilakukan sanggah susur dan tungkai bawah telah
dipegapng.
25.Melakukan penilaian sepintas pada bayi (bernapas spontan, menangis
kuat, bergerak aktif, warna kulit bayi).
Hasil : Tidak ada tanda – tanda asfiksia, bayi menangis kuat, bernapas
spontan, dan bergerak aktif, warna kulit bayi merah muda.
26.Mengeringkan tubuh bayi mulai dari muka, kepala, dan bagian tubuh
lainnya kecuali telapak tangan. Mengganti kain basah dengan kain
yang kering.
Hasil : Tubuh bayi telah dikeringkan, kain basah telah diganti dengan
kain kering.
27.Memeriksa kembali fundus untuk memastikan tidak ada lagi janin
dalam kandungan.
Hasil : Janin tunggal
28.Memberitahu ibu akan disuntik oksitosin 10 unit secara IM di 1/3 paha
atas bagian distal lateral.
Hasil : Ibu telah mengetahui dan bersedia untuk disuntikkan oksitosin
29.Dalam waktu 1 menit setelah bayi lahir, menyuntikkan oksitosin 10 unit
secara IM di 1/3 paha atas bagian distal lateral. Melakukan aspirasi
sebelum menyuntik.
Hasil : Ibu telah disuntikkan oksitosin 10 unit.
30.Setelah 2 menit pasca persalinan, Menjepit tali pusat dengan diameret
kira-kira 2–3 cm dari pangkal pusat bayi, tekan tali pusat dan jepit tali
pusat kira-kira 2–3 cm dari klem pertama.
Hasil : Tali pusat telah dijepit dengan klem.
32. 32
31.Memotong tali pusat diantara 2 klem dengan tangan membentuk
mangkok untuk melindungi perut bayi, kemudian mengikat tali pusat
dengan benang steril pada satu sisi, kemudian melingkarkan benang
tersebut dan mengikat dengan simpul kunci pada sisi lainnya.
Hasil : Tali pusat telah dipotong dan diikat dengan benang.
32.Meletakkan bayi tengkurap di dada ibu dan mengusahakan kepala bayi
berada diantara kedua payudara ibu dengan posisi lebih rendah dari
payudara ibu. Menyelimuti ibu dan bayi dengan kain hangat dan
memasang topi dikepala bayi.
Hasil : Bayi telah ditengkurapkan di dada ibu, ibu dan bayi telah
diselimuti dengan kain hangat serta kepala bayi telah
dipasangkan topi. Inisiasi menyusu dini telah dilakukan.
LANGKAH VII . EVALUASI
Tanggal 26-03-2015 Jam 01.20 Wita
1. Kala II berlangsung normal ± 30 Menit dan tidak ada penyulit ditandai
dengan :
- Bayi lahir spotan segera mengangis pada tanggal 26-03-2015 jam
08.20 wita, dengan jenis kelamin perempuan
- Kontraksi uterus baik, teraba keras, dan bundar
- TFU 2 jari atas pusat
2. Jumlah perdarahan < 200 ml, plasenta belum terlepas
KALA III
LANGKAH I. IDENTIFIKASI DATA DASAR
Data dasar
Data subjektif
- Ibu merasa senang dengan kelahiran bayinya
33. 33
Data objektif
- Bayi lahir spontan dan lansung menangis tanggal 26-31-2015
Jam 08.20 wita
- TFU 2 Jari atas pusat
- Kontraksi uterus baik
- Perdaratan ± 100 cc
- Plasenta belum lahir
LANGKAH II. IDENTIFIKASI DIAGNOSA / MASALAH AKTUAL
Diagnosa : Perlangsungan kala III
Data dasar
Data subjektif
- Ibu merasa senang dengan lahirnya bayinya
Data objektif
- TFU 2 Jari atas pusat
- Kontraksi uterus baik
- Perdaratan ± 100 cc
- Plasenta belum lahir
Analisis dan iterprestasi data
- Kontraksi dan tegangan tali pusat serta dorongan uterus kearah
dorso cranial, maka dengan sendirinya plasenta akan terlepas
dari tempat tertahannya kerah introitus vagina.
( mochtar, Roestam : 249 )
LANGKAH III. IDENTIFIKASI MASALAH / DIAGNOSA POTENSIAL
Tidak ada data yang menunjang
LANGKAH IV. PERLUNYA TINDAKAN SEGERA / KOLABORASI
Tidak ada data yang menunjang
34. 34
LANGKAH V. RENCANA TINDAKAN
A. Tujuan
- Kala III berlangsung normal
B. Kriteria
- Lamanya kala III berlangsung ± 30 menit
- Plasenta dan selaput lahir lengkap
- Pendarahan < 500 cc
- Kontraksi uterus baik, teraba bundar dan keras
- TTV dalam batas normal
Tekanan darah : 120 / 80 mmhg
Nadi : 82 x / menit
Suhu : 370c
Pernapasan : 20 x/menit
C. Intervensi dan Rencana tindakan
Tanggal 26-03-2015 Jam 01.30 Wita
33.Pindahkan klem dari tali pusat hingga jarak 5 – 10 cm dari vulva
Rasional : Untuk memudahkan dalam proses PTT
34.Letakkan satu tangan kiri di atas simpisis untuk menahan fundus dan
tangan kanan meregangkan tali pusat.
Rasional : Untuk memudahkan mendorong uterus secara dorso kranial
35.MeLakukan peregangan tali pusat terkendali setelah ada kontraksi
dengan mendorong uterus ke belakang atas ( dorso cranial ) secara
hati -hati.
Rasional : Memudahkan plasenta terlepas dan bergerak kearah
introitus vagina
36.MeLahirkan plasenta, melakukan peregangan dan dorong kearah
dorsa cranial hingga plasenta terlepas, minta ibu untuk meneran
sambil menolong menarik talipusat dengan arah sejajar lantai
kemudian kearah atas mengikuti poros jalan lahir.
Rasional : Membantu mempercepat lahirnya plasenta
35. 35
37.Saat plasenta muncul di introitus vagina,pegang dengan dua
tangan,lalu putar plasenta searah jarum jam sampai plasenta lahir.
Rasional :Membantu mempercepat lahirnya plasenta dan mencegah
robekan selaput ketuban.
38.Segera meLakukan massase fundus uterus segera setelah plasenta
lahir dengan cara meletakan tangan diatas fundus gerakan secara
melingkar dan lembut.
Rasional :Untuk merangsang kontraksi uterus sehingga dapat
mencegah pendarahan.
39.Periks kelengkapan plansenta dan selaputnya, kemudian masukan
plasenta kedalam tempat khusus atau kantong plastik.
Rasional :Untuk mencegah kontraksi uterus sehingga dapat mencegah
perdarahan.
40.Periksa ada tidaknya robekan pada jalan lahir, lakukan penjahitan bila
terjadi lasersi.
Rasional : Dengan menjahit luka laserasi, dapat mencegah terjadinya
pendarahan dan infeksi.
LANGKAH VI. IMPLEMENTASI
Tanggal 26-03- 2015 Jam 01.45 wita
33. Memindahkan klem pada tali pusat hingga berjarak 5-10 cm dari vulva
Hasil : Klem pada tali pusat telah di pindahkan dengan jarak 5-10 cm
dari vulva
34. Meletakkan satu tangan kiri di atas simpisis untuk menahan fundus
dan tangan kanan meregangkan tali pusat.
Hasil : Tangan kiri telah di letakkan di atas simpisis dan tangan kanan
meregangkan tali pusat.
35. MeLakukan peregangan tali pusat terkendali setelah ada kontraksi
dengan mendorong uterus ke belakang atas (dorso cranial) secara
hati-hati.
Hasil : PTT telah dilakukan
36. 36
36. MeLahirkan plasenta, melakukan peregangan dan dorong kearah
dorsa kranial hingga plasenta terlepas, meminta ibu untuk meneran
sambil penolong menarik tali pusat dengan arah sejajar lantai
kemudian ke arah atas mengikuti proses jalan lahir.
Hasil : Plasenta telah lahir.
37. Saat plasenta muncul di introitus vagina,pegang plasenta dengan dua
tangan,lalu putar plasenta searah jarum jam sampai plasenta lahir.
Hasil : Plasenta telah muncul di introitus vagina dan plasenta telah di
pegang dengan dua tangan dan telah diputar searah jarum jam.
38. Melakukan massase fundus uterus segera setelah plasenta lahir
dengan cara meletakan tangan diatas fundus menggerakan secara
melingkar dengan lembut.
Hasil : Massase telah di lakukan.
39. Memeriksa kelengkapan plansenta dan selaputnya, kemudian
memasukkan plasenta kedalam tempat khusus atau kantong plastik.
Hasil : Plasenta lahir lengkap, selaput chorion dan kotiledon lengkap,
tebal plasenta ± 1,5 cm, selaput amnion lengkap, tidak ada
kelainan pada plasenta.
40. Memeriksa ada tidaknya robekan pada jalan lahir melakukan
penjahitan bila terjadi laserasi.
Hasil : Tidak terjadi ruptur perineum.
LANGKAH VII . EVALUASI
Tanggal 26-03-2015 Jam 01.50 wita
Kala III berlangsung normal di tandai dengan :
1. Kala III berlangsung ± 10 menit
2. Plasenta dan selaput lahirnya lengkap jam 13.00 wita
3. Pendaharan < 100 cc
4. Kontraksi uterus baik (teraba keras dan bundar)
5. TFU setinggi pusat
37. 37
KALA IV
LANGKAH I. IDENTIFIKASI DATA DASAR
Data dasar
Data subjektif
- Lelah selama persalinan.
Data objektif
- Kontraksi uterus baik, teraba keras dan bundar
- TFU setinggi pusat
- Plasenta lahir lengkap tanggal 26-03-2015 jam 01.50 wita
- Tanda-tanda vital :
Tekanan darah : 120/800 mmHg
Nadi : 86 x/menit
Suhu : 37°c
Pernapasan :20 x/menit
LANGKAH II. IDENTIFIKASI DIAGNOSA / MASALAH AKTUAL
Diagnosa : perlangsungan kala IV
Data dasar
Data subjektif
- Lelah setelah persalinan.
Data objektif
- Plasenta dan selaput lahir lengkap tanggal 26-03-2015 jam
01.50 wita
- Pendaharan ± 100 cc
- TTV
Tekanan darah : 120/80 mmHg
Nadi : 86 x/menit
Suhu : 37°c
Pernapasan : 20 x/menit
38. 38
Analisa dan interprestasi data :
Kala IV adalah kala pengawasan selama 2 jam setelah plasenta lahir
yang membutuhkan pengawasan intensif karena periode ini masih
sangat rentan terjadinya pendaharan.
LANGKAH III. ANTISIPASI MASALAH / DIAGNOSA POTENSIAL
Masalah potensial :
- Antisipasi terjadinya perdarahan
- Ibu merasa lelah
- Plasenta lahir lengkap
- TFU setinggi pusat
- Kontraksi uterus baik
- Pendaharan ± 100cc
- TTV
Tekanan darah : 120/80 mmHg
Nadi : 82 x/menit
Suhu : 37°c
Pernapasan : 20 x/menit
Analisa dan interpretasi
- Pendaharan post partum adalah pendaharan yang melebihi dari
500 cc dalam waktu 24 jam setelah anak lahir pendaharan post
partum di sebabkan oleh luka jalan lahir.
LANGKAH IV. PERLUNYA TINDAKAN SEGERAH / KOLABORASI
Tidak ada data yang menunjang
LANGKAH V. RENCANA TINDAKAN
A. Tujuan :
- Kala IV berlangsung normal
- Kelelahan dapat teratasi
39. 39
B. Kriteria :
- Kontraksi uterus teraba bundar dan keras
- Perdarahan pada post partum tidak terjadi
- TTV dalam batas normal yaitu :
Tekanan darah : 120/80 mmHg
Nadi : 86 x/menit
Suhu : 37°c
Pernapasan : 20 x/menit
C. Analisa dan interprestasi data
Tanggal 26-03-2015 Jam 02.00 Wita
41. Pastikan uterus berkontraksi dengan baik dan tidak terjadi perdarahan
pervaginam.
Rasional :Untuk mencegah terjadinya perdarahan aktif dan
menentukan tindakan selanjutnya.
42. Celupkan tangan yang masih memakai sarung tangan kedalam
larutan klorin 0,5 %.
Rasional : Untuk mencegah infeksi.
43. Pastikan kandung kemih kosong
Rasional : Agar kontraksi baik.
44. Anjurkan pada ibu dan keluarga cara melakukan mesase uterus dan
menilai kontraksi uterus.
Rasional: Agar uterus kontraksi dengan baik.
45. Evaluasi jumlah kehilangan darah tiap 15 menit pada jam prtama dan
tiap 30 menit pada jam kedua.
Rasional:Untuk mengetahui jumlah pendarahan pada jam
pengawasan.
46. Periksa tanda-tanda vital ibu( tekanan darah, nadi, suhu, pernapasan )
Rasional: Untuk mengetahui keadaan umum ibu.
47. Memeriksa kembali kondisi bayi ( Suhu dan Pernapasan ).
40. 40
Rasional: Untuk mengetahui keadaan bayi.
48. Rendam semua peralatan kedalam larutan klorin 0,5% selama 10
menit lalu cuci dan bilas peralatan didekontaminasikan.
Rasional: Dapat mencegah terjadinya dekontaminasi dengan petugas
dan sekitarnya.
49. Buang bahan-bahan yang terkontaminasi ketempat sampah yang
sudah disiapkan.
Rasional: Dapat mencegah terjadinya inveksi silang dari alat yang
sudah dipakai.
50. Membersikan ibu dari sisi air ketuban lendir dan darah dengan larutan
DTT serta ganti pakayan ibu dengan pakaiyan bersih dan kering.
Rasional: Agar ibu merasa aman dan nyaman.
51. Memastikan ibu merasa nyaman dan berikan makanan dan minuman.
Rasional : Agar ibu merasa nyaman.
52. Mendekontaminasi tempat persalinan dengan larutan klorin 0,5%.
Rasional: Mencegah infeksi silang.
53. Mencelupkan tangan yang bersarung tangan kedalam larutan klorin
0,5% dan buka secara terbalik lalu rendam selama 10 menit.
Rasional: untuk mencegah infeksi.
54. Mencuci tangan dengan sabun dibawah air mengalir lalu keringkan
dengan handuk bersih. .
Rasional : Untuk membersihkan tangan dan mencegah infeksi
55. Memakai kembali sarung tangan DTT untuk melakukan pemeriksaan
fisik bayi
Rasional : Untuk mencegah infeksi
56. Lakukan penimbangan berat badan bayi setelah 1 jam bayi lahir,
kemudian berian salep mata suntikan vit.k 0,1 mg di 1/3 paha bagian
kiri luar.
Rasional : Untuk mengetahui berat badan bayi, untuk mencegah
infeksi mata dann mencegah pendarahan pada intra
cranial.
41. 41
57. Berikan imunisasi hepatitis B0 satu jam setelah penyuntikan vit.k lalu
letakkan bayi di dekat ibu.
Rasional : Untuk memberi kekebalan tubuh.
58. Celupkan sarung tangan kedalam larutan klorin 0,5 % lalu lepaskan
secara terbalik dan rendam selama 10 menit
Rasional : Untuk mencegah infeksi
59. cuci tangan dengan sabun dibawah air mengalir lalu keringkan dengan
handuk bersih dan kering.
Rasional : Untuk membersihkan tangan dan mencegah infeksi.
60. lengkapi patograf
Rasional : Sebagai catatan pemantauan persalinan
LANGKAH VI . IMPLEMENTASI
Tanggal 26-03-2015 Jam 04.00 wita
41.Memeriksa kembali kontraksi uterus untuk memastikan ada tidaknya
perdarahan post partum
Hasil : Kontraksi uterus baik teraba bundar dan keras. Pendaharan ±
100 cc
42. Mencelupkan tangan yang masih memakai sarung tangan kedalam
larutan klorin 0,5%
Hasil : Sarung tangan telah di rendam dalam larutan klorin 0,5 %
43. Memastikan kandung kemih kosong
Hasil : Kandung kemih kosong
44. Menganjurkan pada ibu dan keluarga untuk mesase uterus.
Hasil : Uterus baik teraba bundar dan keras.
45. Mengevaluasi jumlah kehilangan darah tiap 15 menit pada jam
pertama dan tiap 30 menit pada jam ke dua.
Hasil : Jumlah perdarahan ± 100 cc.
46. Memeriksa tanda-tanda vital ibu (tekanan darah, nadi, suhu,
pernapasan)
42. 42
Hasil : Tanda-tanda vital dalam batas normal
Tekanan darah : 120/80 mmHg
Nadi : 86 x/menit
Suhu : 37°c
Pernapasan : 20 x/menit
47. Memeriksa kembali kondisi bayi ( suhu dan pernapasan )
Hasil :
Suhu 36,5 0c
Pernapasan 42x/menit
48. Merendam semua peralatan kedalam larutan klorin 0,5 % selama 10
menit lalu mencucinya.
Hasil : Semua alat yang telah di pakai telah direndam dalam larutan
klorin 0,5 % selama 10 menit dan telah di cuci.
49. Membuang bahan-bahan yang terkontaminasi ketempat sampah yang
sesuai
Hasil :Bahan-bahan yang berkontaminasi telah di buang ketempat
sampah yang sesuai.
50. Membersihkan ibu dari sisi air ketuban lendir dan darah dengan
larutan DTT serta mengganti pakayan ibu dengan pakayan bersih dan
kering.
Hasil : Ibu telah merasa aman dan nyaman.
51. Memastikan ibu merasa nyaman dan berikan makan dan minuman.
Hasil : Ibu telah makan dan minum
52. Mendekontominasikan tempat persalinan dengan larutan klorin 0,5%.
Hasil : Tempat persalinan bersih dan kering.
53. Mencelupkan tangan yang bersarung tangan kedalam larutan klorin
0,5% dan membukan secara terbalik lalu merendam selama 10 menit.
Hasil : Sarung tangan telah dilepas dan direndam.
54. Mencuci tangan dengan sabun dibawah air mengalir lalu
mengeringkan dengan handuk bersih.
Hasil : Tangan telah bersih dan kering
43. 43
55. Memakai kembali sarung tangan DTT untuk melakukan pemeriksaan
fisik bayi
Hasil : Tangan telah memakai sarung tangan DTT.
56. Melakukan penimbangan berat badan bayi setelah 1 jam bayi lahir
kemudian memberikan salep mata dan menyuntik vit.k 0,1 mg di 1/3
paha bagian kiri luar.
Hasil : Berat badan telah ditimbang, salep mata telah diberikan dan
telah di suntik vit. K
57. Memberikan imunisasi hepatitis B satu jam setelah menyuntik vit.k dan
meletakan bayi di dekat ibu.
Hasil :Bayi telah diberikan imunisasi hepatitis B dan telah diletakkan di
dekat ibu.
58. Mencelupkan sarung tangan kedalam larutan clorin 0,5 % lalu
melepaskan secara terbalik dan merendam selama 10 menit.
Hasil : Sarung tangan telah di lepas dan di rendam.
59. Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir lalu mengeringkan
dengan handuk bersih dan kering.
Hasil: Tangan telah bersih dan kering.
60. Melengkapi lembar potograf
Hasil : patograf telah diisi ( dilengkapi )
Pemantauan persalinan kala IV
Jam
ke
Waktu TD N S TFU
Kontraksi
uterus
Kandungan
kemih
Pendarahan
1 12.05 wita 120/80 mmHg 80x/menit 370c S. pusat Baik Kosong 20 cc
2 12.20 wita
12.35 wita
12.50 wita
01.20 wita
01.50 wita
110/80 mmHg
110/80 mmHg
120/80 mmHg
110/80 mmHg
120/80 mmHg
82x/menit
84x/menit
82x/menit
80x/menit
80x/menit
370c
370c
370c
370c
370c
S. pusat
S. pusat
S. pusat
S. pusat
1 jari B.
Pusat
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Kosong
Kosong
Kosong
Kosong
Kosong
20 cc
20 cc
20 cc
10 cc
10 cc
44. 44
LANGKAH VII : EVALUASI
Tanggal 26-03-2015 Jam 01.50 wita
Kala IV berlangsung normal ditandai dengan :
1. Kontraksi uterus baik, teraba bundar dan keras
2. Tanda-tanda vital dalam batas normal :
Tekanan darah : 120/80 mmHg
Nadi : 82 x/menit
Suhu : 37°c
Pernapasan : 20 x/menit
3. Dapat beristrahat dengan nyaman
45. 45
PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN INTRA NATAL CARE
FISIOLOGI PADA NY.”R” GI P0 A0 GESTASI 38 MINNGU 2 HARI
DENGAN MASALAH NYERI PERUT TEMBUS BELAKANG
DI BIDAN PRAKTEK SWASTA (BPS)
TANGGAL 26 MARET 2015
No.Register :
Tanggal masuk : 26 Maret 2015 Jam 20.40 Wita
Tanggal pengkajian : 26 Maret 2015 Jam 20.50 Wita
Nama pengkaji : IKRA
IDENTITAS ISTRI / SUAMI
Nama : Ny.”R” / Tn.”S”
Umur : 26 Tahun / 27 Tahun
Nikah : 1 kali / ± 10 Bulan
Suku : Muna / Muna
Agama : Islam / Islam
Pendidikan : S1 / SMA
Pekerjaan : PNS / TNI
Alamat : Jln. Gatot Subroto
KALA I
A. DATA SUBJEKTIF ( S )
1. GI P0 A0.
2. HPHT tanggal 10 - 06 - 2014.
3. Pergerakan janin kuat terutama pada perut sebelah kanan.
4. Tidak pernah mengalami nyeri perut selama hamil.
5. Merasa tidak pusing dan pergerakan janin kuat
6. Sakit perut tembus belakang sejak tanggal 23-01-2015 jam 07.20
wita
46. 46
7. Adanya pengeluaran lender
8. Telah memeriksa kehamilan sebanyak 3 kali
9. Tidak pernah mengalami atau menderita penyakit serius
10.Mendapat imunisasi TT sebanyak 2 kali
11.Selama hamil mengkondumsi tablet fe
12.Tidak ada riwayat penyakit keturunan dan penyakit menular dalam
keluarga
B. DATA OBJEKTIF ( O )
1. Keadaan umum ibu baik, kesadaran composmentis, keadaan emosi
stabil.
2. Tanda - tanda vital:
Tekanan darah : 120/80 mmHg (S: 90-120 mmHg,D: 70-90
mmHg )
Nadi : 80 x/menit ( 80 – 100 x/menit )
Suhu : 37oC ( 36,5 – 37,5oC )
Pernapasan : 20 x/menit ( 16 – 24 x/menit )
3. Kepala
Rambut lurus,hitam,tidak rontok,tidak berketombe, kulit kepala
bersih dan tidak ada luka.
Tidak ada benjolan di kepala.
4. Wajah / Muka
Tidak pucat,tidak ada kloasma gravidarum,ekspresi wajah
meringis saat timbul his.
Tidak ada oedema pada wajah
5. Mata
Simetris kiri dan kanan,konjungtiva merah mudah, sklera tidak
ikterus, kebersihan baik
6. Hidung
Simetris lubang kiri dan kanan,bersih tidak ada kelainan
47. 47
7. Mulut / gigi
Mulut bersih,lidah bersih,tidak ada sariawan,tidak ada luka pada
ujung bibir, gigi utuh, tidak ada caries pada gigi dan tidak
berlubang.
8. Telinga
Simetris kiri dan kanan,tidak ada sekret ,kebersihan baik.
Tidak ada benjolan dibelakang telinga
9. Leher
Tidak ada pembesaran kelenjar tyroid, dantidak ada pelebaran
vena jugularis.
10.Dada / Payudara
Simetris kiri dan kanan, putting susu menonjol, hiperpigmentasi
pada areola mamae, kebersihan baik.
Tidak ada benjolan pada kedua payudara dan tidak ada
pembesaran kelenjar limfe.
11.Abdomen
Tidak ada luka bekas operasi ,perut tegang saat ada his,tonus
otot perut kencang,terdapat streae livide dan linea
nigra,pembesaran perut sesuai umur kehamilan.
Leopold I : TFU 3 jari di bawah px (33 cm ), LP (100 cm).
Leopold II : PUKA
Leopold III : Presentase kepala.
Leopold IV : BDP (divergen)
DJJ ( + ) frekuensi 144 kali /menit
Kontraksi uterus 4 kali dalam 10 menit dengan durasi 30-35-
40-45 detik.
12.Tungkai atas dan bawah tidak ada kelainan, refleks patella kiri dan
kanan ( + )
13.Pemeriksaan dalam ( Vt )
Vt tanggal 26-03-2015 Jam 21.00 wita, pembukaan serfiks 7 cm
48. 48
C. ASSESMENT ( A )
Diagnosa :
GI P0 A0, gestasi 38 minggu 2 hari, punggung kanan,
presentase kepala, BDP, intra uterin, tunggal, hidup,
keadaan ibu dan janin baik, inpartu kala 1 fase aktif dengan
masalah nyeri perut tembus belakang.
D. PLANNING ( P )
Tanggal 26 Maret 2015 Jam 20.50- 21.50 Wita
1. Memberi senyum, sapa dan salam dengan ramah
Hasil : ibu membalas senyum, sapa dan salam bidan
2. Mengajurkan ibu untuk BAK dan cuci kaki sebelum ketempat tidur
Hasil : ibu mengerti dan mau melakukan anjuran bidan
3. Memberitahu ibu setiap kali melakukan pemeriksaan dan hasilnya
Hasil : ibu sangat koperatif dengan tindakan yang dilakukan dan telah
mengetahui keadaanya.
4. Menjelaskan kepada ibu penyebab nyeri
Hasil : ibu mengerti dan dapat menerima rasa nyeri yang dirasakan
5. Menganjurkan kepada ibu untuk teknik relaksasi pada saat kontraksi
Hasil : ibu mengerti dan mau melaksanakannya
6. Menganjurkan pada ibu untuk berbaring miring ke kiri dan menentukan
posisi yang nyaman.
Hasil : ibu mengikuti anjuran bidan
7. Memberi intake cairan yang ade kuat
Hasil : ibu banyak minum air putih dan teh kotak.
8. Menganjurkan pada ibu cara meneran yang benar
Hasil : Ibu mengikuti anjuran bidan
9. Mengobservasi kemajuan persalinan, TTV, dan pemeriksaan dalam 4
jam
Hasil : Terampil dalam patograf
49. 49
Vt tanggal 26-03-2015, Jam 21.00 wita yaitu pembukaan
serviks 7 cm, keadaan ibu dan janin baik. DJJ terdengar kua
dengan durasi 30-35-35 detik.
10. Mempersiapkan alat partus sesuai dengan APN, dan bertindak
secara aseptic dan siapkan pakaian ibu dan bayi.
Hasil : Menyiapkan alat partus yang terdiri dari :
a. Dalam bak partus :
- 3 buah klem koher
- 1 buah 1/2 koher
- 1 buah gunting tali pusat
- 1 buah gunting episiotomy
- 2 pasang handscoen
- Kassa steril secukupnya
- 1 benang pengikat tali pusat
b. 1 buah duk steril Meja Resusitasi : Tempat datar, rata,
bersih, kering, dan hangat, 3 handuk / kain bersih dan
kering, alat pengisap lender,lampu sorot 60 watt dengan
jarak 60 cm di atas tubuh bayi,Amoe back.
c. Dalam hecting set :
- Nalpoeder
- 1 buah gunting benang
- 1 buah pingset anatomi
- Benang silk dan catgut
d. Diluar bak partus :
- Nearbeken, pengisap lender
- Tensimeter, Stetoskop
- Thermometer
- Meteran pengukur panjang badan bayi
- Celemek plastic
- Larutan clorin 0,5%, air DTT
- Timbangan Bayi
50. 50
- Tempat sampah basah, kering, dan medis
e. Persiapan obat – obatan:
- Oxytosin 2 ampul
- Ergometrin
- Zalf mata
- Vit K
- Hepatitis B
f. Persiapan pakaian ibu :
- Alas bokong yang dilipat 1/3 bagian baju, sarung, celana
dalam, softeks dan gurita
g. Persiapan pakaian bayi :
- Handuk bersih, sarung, baju bayi, popok ganti, kaos kaki
dan tangan, loyor, dan topi bayi.
11. Mendokumentasikan hasil pemantauan kala 1 pada lembar partograf
Hasil : selama pemantauan kala I telah diisi pada lembar partograf
KALA II
A. DATA SUBJEKTIF (S)
1. Ingin BAB dan ada tekanan pada anus
2. Ada dorongan kuat untuk meneran.
3. Sakitnya bertambah kuat dan tembus belakang
B. DATA OBJEKTIF (O)
1. Tampak ibu meneran
2. Perineum menonjol
3. Vulva dan anus terbuka
4. Pemeriksaan dalam Vt2 jam 23.00 wita yaitu pembukaan serviks
lengkap (10cm), penurunan kepala HIV, pelepasan lendir dan
darah
5. Kontraksi uterus : frekuensi 5 x/10 menit, durasi 40-45-45 detik
6. DJJ terdengar jelas, kuat, teratur, frekuensi 144 x/menit
51. 51
7. Keadaan umum ibu baik
C. ASSESMENT ( A )
Inpartu kala II, keadaan umum ibu dan bayi baik
D. PLANNING (P)
Tanggal 26-03-2015, jam 23.10 wita
1. Melihat tanda dan gejala kala II
Hasil : Ibu sudah merasakan adanya dorongan untuk meneran,
tekanan pada anus, perineum menonjol dan vulva membuka.
2. Memastikan kelengkapan alat partus, termaksud mematahkan 1 ampul
oksitosin memasukan alat sertik sekali paka 2 ½ me ke dalam wadah
partus set.
Hasil : Alat partus siap pakai dan bahan yang lain sudah lengkap
3. Siap diri memakai celemek
Hasil : Celemek telah dipakai
4. Memastikan tangan tidak memakai perhiasan mencuci tangan dengan
sabun di bawah air mengalir dan mengeringkan tangan di handuk yang
bersih dan kering.
Hasil : Sudah membuka perhiasan, mencuci tangan dengan sabun di
bawah air yang mengalir dan sudah dikeringkan
5. Memakai sarung tangan DTT pada tangan kanan untuk melakukan
pemeriksaan dalam
Hasil : Tangan kanan penolong telah memakai handscoen DTT untuk
melakukan periksa dalam
6. Mengambil spoit dengan tangan kanan yang memakai sarung tangan
DTT dan mengisi spoit dengan oxytosin lalu meletakkan dalam wadah
partus set. Selanjutnya memakai sarung tangan DTT pada tangan kiri.
Hasil : Spoit ½ lm telah diisi dengan oxytosin dan telah di letakkan
kembali dalam bak partus serta dan telah memakai sarung
tangan DTT.
52. 52
7. Melakukan vulva hygiene dengan kapas DTT untuk melakukan
pemeriksaan dalam
Hasil : Vulva dan perineum sudah bersih
8. Melakukan pemeriksaan dalam untuk memastikan pembukaan lengkap
dan selaput ketuban sudah pecah
Hasil : Jam 11.20 wita pembukaan sudah lengkap dan selaput
ketuban sudah pecah (warnah jernih), portio tidak teraba lagi Hiv.
9. Mengeluarkan tangan dari jalan lahir dan mendekontrasinasi sarung
tangan dengan cara mencelupkan tangan yang masih memakai sarung
tangan ke dalam larutan chlorine 0,5 % kemudian melepaskan dan
merendam dalam keadan terbalik dalam larutan chlorine 0,5 % selama
10 menit.
Hasil : Tangan telah dikeluarkan dari jalan lahir dan sarung tangan
telah dilepas dan direndam dalam larutan chlorine 0,5%
10.Memeriksa DJJ setelah kontraksi uterus selesai, memastikan DJJ
dalam batas normal.
Hasil : DJJ ( + ) terdengar jelas dan teratur dengan frekwensi 144
x/menit
11.Memberitahu ibu bahwa pembukaan sudah lengkap dan keadaan janin
baik dan membantu ibu menemukan posisi yang nyaman sesuai
dengan keinginan.
Hasil : Ibu telah menyukai dan siap menghadapi persalinannya serta
ibu memilih untuk berbaring miring kiri.
12.Meminta bantuan anggota keluarga menyiapakn posisi ibu meneran
Hasil : Suami dan keluarga menyiapkan ibu dalam posisi setengah
duduk
13.Melakukan bimbingan meneran saat ibu merasa dorongan yang kuat
untuk meneran, mendukung dan memberi semangat.
Hasil: Ibu sangat kooperatif pada saat ada his ibu dipimpin untuk
meneran
53. 53
14.Menganjurkan pada ibu untuk berbaring miring kiri atau mengambil
posisi yang nyaman, Jika ibu merasa ada dorongan yang kuat untuk
meneran dalam waktu 60 menit.
Hasil : Ibu mengikuti anjuan bidan.
15.Meletakkan handuk bersih di atas perut ibu saat kepala janin terlihat
pada vulva dengan diameter 5 -6 cm.
Hasil : Handuk bersih telah diletakkan di atas perut ibu
16.Meletakkan kain yang dilipat 1/3 bagian di bawah bokong ibu
Hasil : Kain bersih telah diletakkan di bawah bokong ibu
17.Membuka tutup bak partus dan memperhatikan kembali kelengkapan
alat
Hasil : Alat partus siap dan bahan yang lain lengkap
18.Memakai sarung tangan DTT atau steril pada kedua tangan
Hasil : Kedua tangan telah memakai sarung tangan DTT.
19.Memimpin persalinan setelah kepala bayi nampak di vulva dengan
diameter 5-6 cm, tangan kanan menyokong perineum yang dilapisi
dengan kain bersih ( kain 1/3 bagian ) dan tangan kiri menahan puncak
kepala. Setelah kepala bayi lahir, bersihkan jalan napas dengan kapas
steril.
Hasil : Ibu sudah dipimpin dan kepala tidak terjadi defleksi yang terlalu
cepat serta jalan napas bayi telah dibersihkan.
20.Memeriksa kemungkkinan adanya lilitan tali pusat pada leher bayi
Hasil : tidak ada lilitan tali pusat pada leher bayi
21.Menunggu kepala bayi melakukan putaran paksi luar secara spontan
Hasil : putaran paksi luar berlangsung spontan dan sempurna.
22.Setelah kepala melakukan putaran paksi luar, memegang kepala
secara biparietal, menganjurkan kepada ibu untuk meneran saat
kontrraksi. Dengan lembut menggerakan kepala kearah bawah dan
distal hingga bahu depan muncul di bawah arkus pubis dan kemudian
menggerakan kearah atas dan distal untuk pubis dan kemudian
menggerakan kearah atas dan distal untuk melahirkan bahu belakang.
54. 54
Hasil : Bahu depan dan belakang sudah lahir
23.Setelah kedua bahu lahir, menggeser tangan kanan untuk menyangga
kepala, leher, bahu, dan lengan bagian bawah dengan prinsip ibu jari
didada bayi. Menggunakan tangan kiri untuk menelusuri dan
memegang lengan dan siku sebelah atas.
Hasil : Telah di lakukan sangga susur.
24.Setelah tubuh dan lengan lahir, tangan kiri menelusuri punggung
kearah bokong, tungkai dan kaki. Pegang masing-masing mata kaki
dengan ibu jari dan jari-jarinya.
Hasil : Telah dilakukan sanggah susur dan tungkai bawah telah
dipegang.
25.Melakukan penilaian sepintas pada bayi (bernapas spontan, menangis
kuat, bergerak aktif, warna kulit bayi).
Hasil : Tidak ada tanda – tanda asfiksia, bayi menangis kuat, bernapas
spontan, dan bergerak aktif, warna kulit bayi merah muda.
26.Mengeringkan tubuh bayi mulai dari muka, kepala, dan bagian tubuh
lainnya kecuali telapak tangan. Mengganti kain basah dengan kain
yang kering.
Hasil : Tubuh bayi telah dikeringkan, kain basah telah diganti dengan
kain kering.
27.Memeriksa kembali fundus untuk memastikan tidak ada lagi janin
dalam kandungan.
Hasil : Janin tunggal
28.Memberitahu ibu akan disuntik oksitosin 10 unit secara IM di 1/3 paha
atas bagian distal lateral.
Hasil : Ibu telah mengetahui dan bersedia untuk disuntikkan oksitosin
29.Dalam waktu 1 menit setelah bayi lahir, menyuntikkan oksitosin 10 unit
secara IM di 1/3 paha atas bagian distal lateral. Melakukan aspirasi
sebelum menyuntik.
Hasil : Ibu telah disuntikkan oksitosin 10 unit.
55. 55
30.Setelah 2 menit pasca persalinan, Menjepit tali pusat dengan diameret
kira-kira 2 - 3 cm dari pangkal pusat bayi, tekan tali pusat dan jepit tali
pusat kira-kira 2 - 3 cm dari klem pertama.
Hasil : Tali pusat telah dijepit dengan klem.
31.Memotong tali pusat diantara 2 klem dengan tangan membentuk
mangkok untuk melindungi perut bayi, kemudian mengikat tali pusat
dengan benang steril pada satu sisi, kemudian melingkarkan benang
tersebut dan mengikat dengan simpul kunci pada sisi lainnya.
Hasil : Tali pusat telah dipotong dan diikat dengan benang.
32.Meletakkan bayi tengkurap di dada ibu dan mengusahakan kepala bayi
berada diantara kedua payudara ibu dengan posisi lebih rendah dari
payudara ibu. Menyelimuti ibu dan bayi dengan kain hangat dan
memasang topi dikepala bayi.
Hasil : Bayi telah ditengkurapkan di dada ibu, ibu dan bayi telah
diselimuti dengan kain hangat serta kepala bayi telah
dipasangkan topi. Inisiasi menyusu dini telah dilakukan.
KALA III
A. DATA SUBJEKTIF (S)
Nyeri perut bagian bawah
B. DATA OBJEKTIF (O)
1. Kontraksi uterus baik
2. TFU 2 jari ats pusat
3. Tampak semburan darah secara tiba-tba
4. Tali pusat bertambah panjang.
C. ASSESMENT (A)
Perlangsungan kala III
56. 56
D. PLANNING (P)
Tanggal 26-03-2015 jam 23.45 wita
33.Memindahkan klem pada tali pusat hingga berjarak 5-10 cm dari vulva
Hasil : Klem pada tali pusat telah di pindahkan dengan berjarak 5-10
cm dari vulva
34.MeLetakkan satu tangan kiri di atas simpisis untuk menahan fundus
dan tangan kanan meregangkan tali pusat.
Hasil :Tangan kiri telah di letakkan di atas simpisis dan tangan kanan
meregangkan tali pusat.
35.MeLakukan peregangan tali pusat terkendali setelah ada kontraksi
dengan mendorong uterus ke belakang atas (dorso cranial) secara
hati-hati.
Hasil : PTT telah dilakukan
36. MeLahirkan plasenta, melakukan peregangan dan dorong kearah
dorsa kranial hingga plasenta terlepas, meminta ibu untuk meneran
sambil penolong menarik tali pusat dengan arah sejajar lantai
kemudian ke arah atas mengikuti proses jalan lahir.
Hasil : Plasenta telah lahir.
37. Saat plasenta muncul di introitus vagina,pegang plasenta dengan dua
tangan,lalu putar plasenta searah jarum jam sampai plasenta lahir.
Hasil : Plasenta telah muncul di introitus vagina dan plasenta telah di
pegang dengan dua tangan dan telah diputar searah jarum jam.
38. Melakukan massase fundus uterus segera setelah plasenta lahir
dengan cara meletakan tangan diatas fundus menggerakan secara
melingkar dengan lembut.
Hasil : Massase telah di lakukan.
39. Memeriksa kelengkapan plansenta dan selaputnya, kemudian
memasukkan plasenta kedalam tempat khusus atau kantong plastik.
Hasil : Plasenta lahir lengkap, selaput chorion dan kotiledon lengkap,
tebal plasenta ± 1,5 cm, selaput amnion lengkap, tidak ada
kelainan pada plasenta.
57. 57
40. Memeriksa ada tidaknya robekan pada jalan lahir melakukan
penjahitan bila terjadi laserasi.
Hasil : Tidak terjadi ruptur perineum.
KALA IV
A. DATA SUBJEKTIF (S)
Mengeluh kelelahan
B. DATA OBJEKTIF (O)
1. Terlihat kelelahan
2. Kontraksi uterus baik (teraba keras dan bundar)
3. Perdarahan ± 100 cc.
4. TKU setinggi pusat
5. Tanda-tanda vital :
Tekanan darah : 120/80 mmHg
Nadi : 86 x/i
Suhu : 37 °C
Pernapasan : 20 x/i
C. ASSESMENT (A)
Perlangsungan kala IV dengan masalah kelelahan
D. PLANNING (P)
Tanggal 26-03-2015 Jam 02.00 wita
41. Memeriksa kembali kontraksi uterus untuk memastikan ada tidaknya
perdarahan post partum
Hasil : Kontraksi uterus baik teraba bundar dan keras. Pendaharan ±
100 cc
42. Mencelupkan tangan yang masih memakai sarung tangan kedalam
larutan klorin 0,5%
58. 58
Hasil : Sarung tangan telah di rendam dalam larutan klorin 0,5 %
43. Memastikan kandung kemih kosong
Hasil : Kandung kemih kosong
44. Menganjurkan pada ibu dan keluarga untuk mesase uterus.
Hasil : Uterus baik teraba bundar dan keras.
45. Mengevaluasi jumlah kehilangan darah tiap 15 menit pada jam
pertama dan tiap 30 menit pada jam ke dua.
Hasil : Jumlah perdarahan ± 100 cc.
46. Memeriksa tanda-tanda vital ibu (tekanan darah, nadi, suhu,
pernapasan)
Hasil : Tanda-tanda vital dalam batas normal
Tekanan darah : 120/80 mmHg
Nadi : 86 x/menit
Suhu : 37°c
Pernapasan : 20 x/menit
47. Memeriksa kembali kondisi bayi ( suhu dan pernapasan )
Hasil :
Suhu 36,5 0c
Pernapasan 42x/menit
48. Merendam semua peralatan kedalam larutan klorin 0,5 % selama 10
menit lalu mencucinya.
Hasil : Semua alat yang telah di pakai telah direndam dalam larutan
klorin 0,5 % selama 10 menit dan telah di cuci.
49. Membuang bahan-bahan yang terkontaminasi ketempat sampah yang
sesuai
Hasil :Bahan-bahan yang berkontaminasi telah di buang ketempat
sampah yang sesuai.
50. Membersihkan ibu dari sisi air ketuban lendir dan darah dengan
larutan DTT serta mengganti pakayan ibu dengan pakayan bersih dan
kering.
Hasil : Ibu telah merasa aman dan nyaman.
59. 59
51. Memastikan ibu merasa nyaman dan berikan makan dan minuman.
Hasil : Ibu telah makan dan minum
52. Mendekontominasikan tempat persalinan dengan larutan klorin 0,5%.
Hasil : Tempat persalinan bersih dan kering.
53. Mencelupkan tangan yang bersarung tangan kedalam larutan klorin
0,5% dan membukan secara terbalik lalu merendam selama 10 menit.
Hasil : Sarung tangan telah dilepas dan direndam.
54. Mencuci tangan dengan sabun dibawah air mengalir lalu
mengeringkan dengan handuk bersih.
Hasil : Tangan telah bersih dan kering
55. Memakai kembali sarung tangan DTT untuk melakukan pemeriksaan
fisik bayi
Hasil : Tangan telah memakai sarung tangan DTT.
56. Melakukan penimbangan berat badan bayi setelah 1 jam bayi lahir
kemudian memberikan salep mata dan menyuntik vit.k 0,1 mg di 1/3
paha bagian kiri luar.
Hasil : Berat badan telah ditimbang, salep mata telah diberikan dan
telah di suntik vit. K
57. Memberikan imunisasi hepatitis B satu jam setelah menyuntik vit.k dan
meletakan bayi di dekat ibu.
Hasil :Bayi telah diberikan imunisasi hepatitis B dan telah diletakkan di
dekat ibu.
58. Mencelupkan sarung tangan kedalam larutan clorin 0,5 % lalu
melepaskan secara terbalik dan merendam selama 10 menit.
Hasil : Sarung tangan telah di lepas dan di rendam.
59. Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir lalu mengeringkan
dengan handuk bersih dan kering.
Hasil: Tangan telah bersih dan kering.
60. Melengkapi lembar potograf
Hasil : patograf telah diisi ( dilengkapi )
60. 60
Ikterus, kebersihan baik
1. Hidung
Inspeksi
Simetris lubang kiri dan kanan,bersih tidak ada kelainan
2. Mulut / gigi
Inspeksi
Mulut bersih,lidah bersih,tidak ada sariawan,tidak ada luka pada
ujung bibir, gigi utuh, tidak ada caries pada gigi dan tidak
berlubang.
3. Telinga
Inspeksi
Simetris kiri dan kanan,tidak ada sekret ,kebersihan baik.
Palpasi
Tidak ada benjolan dibelakang telinga
4. Leher
Inspeksi
Tidak ada pembesaran kelenjar tyroid, dantidak ada pelebaran
vena jugularis.
5. Dada / Payudara
Inspeksi
Simetris kiri dan kanan, putting susu menonjol, hiperpigmentasi
pada areola mamae, kebersihan baik.
Palpasi
Tidak ada benjolan pada kedua payudara dan tidak ada
pembesaran kelenjar limfe.
61. 61
6. Abdomen
Inspeksi
Tidak ada luka bekas operasi ,perut tegang saat ada his,tonus
otot perut kencang,terdapat streae livide dan linea
nigra,pembesaran perut sesuai umur kehamilan.
Palpasi
Leopold I : TFU 3 jari di bawah px (33 cm ), LP (100 cm)
TBJ 3.300 Gram.
Leopold II :
Untuk mengetahui bagian yang mengisi sisi
kiri dan sisi kanan perut ibu yaitu terasa
keras, memanjang seperti papan disebelah
kanan perut ibu yang punggung kanan
(PUKA) dan teraba bagian bagian kecil janin
disebabkan kiri perut ibu yaitu kaki dan tangan
janin.
Leopold III :
Untuk mengetahui bagian yang mengisi
terendah janin dan untuk mengetahui bagian
terendah janin sudah masuk PAP atau belum
yaitu teraba,keras, bundar, melenting, di
bagian bawah perut ibu yaitu kepala dan
kepala sudah masuk PAP.
Leopold IV :
Untuk memastikan seberapa jauh bagian
terendahnya janin masuk PAP, yaitu tangna
sudah tidak bisa dipertemukan yaitu BDP
(divergen)
62. 62
Auskultas :
DJJ ( + ) terdengar jelas, kuat dan teratur
pada perut sebelah kiri ibu dengan frekuensi,
His = 3x10 menit dengan durasi 30-35-35
detik
7. Genitalia /Vulva dan Anus
Inspeksi : Tidak ada varises, terdapat pengeluaran lendir
bercampur darah, tidak ada haemoroid dan tidak
ada tidak ada pembesaran kelenjar bertolini.
8. Ekstremitas Atas dan bawah
Atas:
Inspeksi : Simetris kiri dan kanan,dan tidak ada kelainan.
Palpasi : Tidak oedema
Bawah :
Inspeksi : Simetris kiri dan kanan,tidak ada varises,jari-jari
tangan lengkap,dan tidak ada kelainan
Palpasi : tidak ada oedema
Perkuasi : Refleks Paleta tidak dilakukan
3. Pemeriksaan kebidanan
Vt, tanggal 26-03-2015 Jam 10.00 Wita
- Dinding vagina elastis
- Porsio tipis dan lunak
- Pembukaan serviks 7 cm
- Ketuban ( + )
- Presentase kepala
- Posisi UUK kanan depan
- Tidak ada molase
- Penurunan kepala H. II