Dokumen tersebut berisi laporan pemeriksaan kebidanan terhadap seorang ibu nifas hari ke-2 yang mengeluh payudaranya terasa penuh dan nyeri. Pemeriksaan menemukan payudara kiri ibu membengkak dan merah, menunjukkan terjadinya bendungan ASI. Bidan memberikan penjelasan dan nasihat tentang perawatan payudara serta cara menetes ASI yang benar untuk mengatasi masalah tersebut.
1. Rabu, 16 November 2011 Diposkan oleh rizka
I. PENGKAJIAN DATA
Tanggal: 03.10.2011 jam:16.30 WIB
A. DATA SUBJEKTIF
1. identitas
Nama : Ny. “Y” Nama Suami : Tn. R
Umur : 23 tahun Umur : 25 tahun
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : SMA Pendidikan : SMA
Suku : Jawa Suku : Jawa
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : wiraaswasta
Alamat : Jl. Proklamasi/54 Alamat : Jl. Proklamasi/54
2. Keluhan Utama
Ibu mengeluh ASInya belum keluar dan payudara terasa penuh. tegang. Dan terasa nyeri
3. Riwayat keluhan utama
ASI ibu tidak keluar sejak dua hari yang lalu setelah persalinan, dan terjadi sampai sekarang
4. Riwayat kehamilan, persalinan, nifas yang lalu
NIFAS INI
5. Riwayat persalinan sekarang
a. Tanggal/jam persalian : 01/10/2011-06.15
2. b. Tempat dan penolong persalinan : BPS/Bidan
c. Jenis persalinan : Normal, spt B
d. Lama persalinan : 5 jam 05 menit
Kala I : 4 jam 35 menit
Kala II : 20 menit
Kala III : 10 menit +
Jumlah : 5 jam o5 menit
6. Keadaan placenta
a. Lahir. Jam/tanggal : 06.25 WIB/ 01.10.2011
b. Berat : 400 gram
c. Robekan : derajat II (mukosa vagina, komisura posterior, kulit perineum, otot perineum)
d. Kelengkapan : koteluden dann selaput lketuban lahir lengkap
e. Kelainan : tidak ada
f. Jumlah perdarahan : 200 cc
g. Penyulit persalinan : tidak ada
7. Keadaan bayi
a. Jenis kelamin : ♂
b. BB/PB : 3200 gram/ 47 cm
c. Keadaan : baik
d. AS : 8-9 cm
e. Kelainan : tidak ada
8. Riwayat nifas sekarang
Ibu merasakan payudaranya nyeri dan tegang sejak 2 hari yang lalu, dan ini sangat menggangu
kenyamanan ibu.
9. Kebutuhan sehari-hari
a. Nutisi
- Sebelum melahirkan: ibu makan 3x sehari dengan porsi sedang dengan nasi, lauk, sayur dan
minum 8-10 gelas / hari
- Sesudah melahirkan: ibu makan 3x sehari dengan porsi sedang dengan nasi, lauk, sayur
terkadang buah, dan minum 9-12 gelas/ hari
b. Eliminasi
- Sebelum melahirkan: ibu BAK 4x/ hari tanpa ada nyeri, dan BAB tiap pagi dengan konsistensi
lunak, kuning kecoklatan.
3. - Setelah melahirkan: ibu BAK 4-5x/ hari dan BAB hanya 1x setelah melahirkan.
c. Istirahat
- sebelum melahirkan: ibu tidur siang selama 1 jam dan tidur malam selama 7-8 jam/ hari
- setelah melahirkan: ibu tidak bisa tidur siang, dan malam tidur ± 6-7 jam karena sering
terbangun.
d. Aktivitas
- Sebelum melahirkan: ibu biasanya melakukan aktivitas ibu rumah tangga, seperti: menyapu,
mengepel, cuci dll
- Setelah melahirkan: ibu tidak melakukan aktivitas yang berarti, ibu hanya merawat bayinya.
e. Personal hygine
- Sebelum persalinan: ibu mandi 2x/ hari, keramas 3x/ minggu, ganti pakanan dalam 2x/ hari,
ganti pakainan 1x/ hari.
- Setelah persalinan: ibu mandi 2x/ hari, keramas 1x setelah persalinan, ganti pakainan dalam
setiap setelah BAK dan BAB, dan ganti pakain 1x/ hari.
10. Ambulasi / Mobilisasi Dini
Ibu sudah bisa jalan, sekitar kamar, dan sudah bisa ke kamar mandi sendiri.
11. Data Psikososial
Ibu merasa cemas dengan keadaanya saat ini, dan takut kebutuhan nutrisi bayinya tidak
terpenuhi.
12. Riwayat kesehatan lalu
Ibu tidak pernah menderita penyakit sistemik, jantung, ginjal, asma, hepatitis, DM, HT, kejang,
dll
13. Riwayat penyakit keluarga
Keluarga tidak mempunyai riwayat penyakit sistemik, baik dari pihak istri dan suami.
14. Riwayat KB
Ibu belum pernah menggunakan alat kontrasepsi sama sekali.
15. Pengetahuan
- Perawatan tali pusat: ibu sudah mengerti bagaimana cara merawat tali pusat bayi, yaitu
menganti setiap setelah mandi dengan kassa steril dan tetap menjaga agar tetap kering.
- Memandikan bayi: ibu sudah mengerti cara memandikan bayi, yaitu: dengan air hangat, waslap,
dan sabun. Memandikan bayi setiap pagi dan sore.
- Perawatan buah dada: ibu mengatakan belum mengerti cara merawat payudaranya.
- Cara meneteki: ibu belum mengerti cara meneteki yang benar.
4. - Kapan hubungan seksual: ibu sudah mengerti kapan melakukan hub. Seksual, yaitu: sesudah
masa nifas selesai.
- Kapan melakukan pemeriksaan ulang: ibu sudah mengerti kapan melakukan pemeriksaaun
ulang, yaitu sesuai jadwal yang telah diberika oleh bidan dan kembali jika ada keluhan.
- Kapan boleh hamil lagi: ibu sudah mengerti, yaitu: 2/3 tahun lagi.
- Senam nifas: ibu mengatakan belum mengerti cara senam nifas.
- Sibling
Tidak ada persipan sibling, karena ini adalah anak yang pertama
- Personal hygine
Ibu sudah mengerti personal hygine, yaitu: menjaga kebersihan diri, terutama dibagaian
genetalia. Ibu mengganti pembalut setiap terasa penuh dan setiap setelah BAK/BAB.
- Mobilisasi
Ibu sudah melakukan mobilisasi
- Obat-obatan
Ibu sudah mengerti bahwa obat yang bole dikonsumsi hanyalah dari bidan/ petugas kesehatan
B. DATA OBJEKTIF
a. Keadaan : compos mentis
b. K/U : baik
c. TTV :
- TD : 120/80 mmHg
- N : 83x/ menit
- RR : 22x/ menit
- S : 36,40C
d. Pemeriksaan Fisik
- Kepala : simetris, tidak ada benjolan, warna rambut hitam, tidak ada ketombe, tidk rontok, dan
bersih.
- Muka : tidak pucat, tidak odema, tidak ikhterus.
- Mata : simetris, conj. merah muda, sklera tdak ikhterus.
- Telinga : simetris, bersih, pendengaran baik.
- Hidung : simetris, tiddak ada polip, tidak ada pernafasan cuping hidung, bersih.
- Mulut : tidak kering, tidak ada stomatitis, tidak ada carries pada gigi : tidak ada pembesaran
pada tonsil.
- Leher : tidak ada pembesaran pada k. tyroid dan vena jugularis.
5. - Dada: tidak terdengar ronchi dan weezing, tidak ada pernafasann dinding dada.
- Mammae : pada payudara kiri mengalami pembesar, bengkak, terasa penuh dan merah
mengkilap, mengalami hiperpigmentasi, puting menonjol.
- Abdomen : tidak ada bekas operasi, konsisitensi keras, TFU 3 jari bawah pusat.
- Genetalia : ada pengeluaran darah dari vagina (lochea rubra), vulva tidak odema, ada jahitan
pada perineum. Anus tidak hemoroid.
- Ekstremitas : atas/bawah: simetris, tidak odema, akral hangat, tidak ada varices, tidak ada
kelainan.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Tidak dilakukan
II. INTERPRESTASI DATA
- Diagnosa : P10001 post partum fisiologis hari ke-2
- DS : ibu mengalami nyeri payudara, dan merasa tegang pada payudaranya.
- DO :
TTV : TD: 120/80mmHg, N: 83x/menit, RR: 22x/menit, S: 36,40C
Asi beum keluar.
Kontraksi: baik/keras.
Terdapat jahitan perineum dengan baik.
Pengeluaran lochea rubra.
- Masalah :
Ibu mengalami bendungan paydara
DS: pada payudara ibu sebelah kiri terasa penuh, tegang, dan ibu mengalami nyeri pada
payudara sebelah kirinya.
DO: mammae sebelah kiri: mengalam pembesaran, bengkak, merah mengkilap dan terasa
penuh.
- Kebuthan :
HE tentang perawatan payudara
HE tentang cara meneteki yang benar
HE tentang senam nifas
KIE istirahat
KIE tentang pola eliminasi
6. Mengatasi rasa nyeri yang dialami ibu, dan memberi dukungan emosional agar tidak cemas
dengan masalah yang dialami.
III. IDENTIFIKASI DIAGNOSA DAN MASALAH POTENSIAL
Potensial terjadi mastitis
Dasar : payudara ibu membengkak, nyeri dan merah mengkilap
IV. KEBUTUHAN TERHADAP TINDAKAN SEGERA DAN KOLABORASI
Kolaborasi dengan dokter bila terjadi mastitis yang berlanjut.
V. RENCANA ASUHAN YANG MENYELURUH
Tujuan jangka pendek: setelah diberikan asuhan kebidan ± 20 menit diharapkan ibu dapat
mengerti penjalasan bidan
KH:
1. Ibu mengerti penjelasan bidan
2. Idu dapat mengulang kembali penjelasan bidan
3. Ibu melaksanakan semua yang dianjurkan oleh bidan
Tujuan jangka panjang: setelah dilakakan asuhan kebidanan selama ± 20 menit diharapkan ibu
bisa menangani masalahnya, dan tidak terjadi bendungan ASI kembali dan proses involusi
berjan dengann normal.
KH:
1. K/U ibu baik
2. TTV dalam batas normal
3. Tidak terjadi tanda bahaya nifas
4. Tidak terjadi komplikasi
INTERVENSI
1. Lakukan pendekatan terapeutik
R/ agar ibu lebih kooperatif dengan petugas
2. Menginformasikan hasil pemeriksaan
R/ hak pasien untuk mengetahui keadaannya
3. Jelskan pada ibu mengaa terjadi bendungan payudara
R/ agar pasien mengerti apa penyebab bendungan payudara
4. Beritahu cara mengatasi bendungan payudara
7. R/ mengatasi masalah ibu
5. Beritahu cara perawatan payudara
R/ untuk memperlancar produksi ASI
6. Beritahu cara meneteki yang benar
R/ mengurangi resiko terjadinya bendungan payudara
7. Anjurkan ibu untuk ikut kelas senam nifas
R/ untuk mempercepat pulihnya alat-alat reproduksi
8. Berikan KIE tentang pola istirahat
R/ agar kebutuhan istirah ibu terpenuhi.
9. Berikan terapi obat pada ibu untuk mengatasi rasa nyeri
R/ untuk mengatasi keluhan ibu
10. Jelaskan tentang gizi nifas
R/ memenuhi kebutuhan nutrisi
11. Anjurkan tetap menjaga kebersihan vulva
R/ menjaga kondisinya agar tidak terjadi infeksi nifas
12. Anjurkan ibu kontrol 3 hari lagi dan kembali berkunjung bila ada keluhan.
R/ memantau kondisi ibu.
VI. IMPLEMENTASI
Tanggal: 02.10.2011 jam: 16.37 WIB
1. Melakukan endekatan terapeutik pada pasien dengan metode komunikasi 2 arah, dan
mendengarkan serta menyimak setiap keluhan ibu.
2. Menginformasikan hasil pemeriksaan, bahwa ibu sekarang dalam kondisi baik-baik saja, hanya
terjadi bendungan pada payudara sebelah kiri.
3. Menjelaskan mengapa terjadi benndungan payudara, yaitu karena adanya peningkatan aliran
vena dan limphe pada payudara. Dalam rangka mempersiapakan untuk laktasi, selain itu
dikarenakan kurangnya perawatan payudara pada masa nifas.
4. Memberitahu cara mengatasi bendungan payudara, yaitu:
Berikan ASI pada bayi sesering mungkin.
Berikan secara bergantian.
Kompres dengan air hangat sebelum disusukan pada bayi
Bantu dengan memijat payudar untuk permulaanmenyusui
8. 5. Mengajari ibu cara merawat payudra, yaitu dengan cara: berikan kapas yang telah diberi baby
oil/minyak di puting susu ibu, biarkan 3-5 menit, kemudian olesi tangan dengan baby oil/
minyak lakukan pemijatan secara melingkar pada payudaramsecara menyeluruh, lakukan 15-
20x. Setelah dilakaukan pemijatan kompres dengan air hangat dan dengan air dingin. Kemudian
keringkan payudar, lakuka perawatan ini secara runtin.
6. Mengajari cara menetteki yang benar, yaitu: posisi ibu duduk tegak dengan bersandar pada
tempat duduk ibu, dagu bayi menempel pada payudara, perut bayi menempel pada perut ibu,
dan seluruh areola masuk kemulut bayi.
7. Menganjurkan ibu untuk mengikuti senam nifas untuk mempercepat pulihnya kembali oragn-
organ reproduksi.
8. Menganjurkan ibu istirahat pada siang hari 1 jam dan malam 7-8 jam agar ibu tidak merasa
lelah.
9. Memberikan obat pada ibu untuk mengurangi rasa nyeri yang dialami oleh ibu.
10. Menganjurkan ibu untuk makan tanpa di batasi dengan jenis-jenis tertentu, agar nutrisi ibu
terpenui karena ini juag berhubungnan dengan bayi.
11. Menganjurkan ibu untuk tetap menjaga kebersihan vulva, yaitu dengan mengajari cara cebok
yang benar (dari depan kebelakang), mengganti pembalut sesering mungkin, mengganti ceana
secara rutin.
12. Menganjurkan ibu kontrol kembali 3 hari kedepan, dan kembali bila ada keluhan yang
berlanjut, untuk mengetahui kondisi ibu
VII. EVALUASI
Tanggal: 03.10.2011 jam : 16.50 WIB
9. S : ibu sudah mengerti dan bisa menguangi yang telah djelaskan oleh bidan, dan akan melakukan
apa yang dianjurkan oleh idan.
O: K/U: baik
TTV: TD: 120/80mmHg, N: 83x/menit, RR: 22x/menit, S: 36,40C
ASI belum keluar, TFU 3 jr bawah pusat, lochea rubra,
A : P10001 Post Partum Fisiologis H-3
P :
- memotivasi ibu untuk tetap melakukan personal hygine, teruama di bagian vulva
- Memberiksn HE tentang alat Kontrasepsi
- Memberitahu jadwal imuniasi pada anak, jadwal tertera pada buku KIA
- Menganjurkan ibu kontrol ulang 3 hari lagi, dan segera kemali bila ada keluhan.