Dokumen tersebut membahas tentang distosia bahu pada persalinan, termasuk definisi, diagnosis, dan prosedur penanganannya. Distosia bahu adalah ketika bahu janin tersangkut setelah kepala janin dilahirkan."
Dokumen tersebut membahas tentang manajemen distosia bahu pada persalinan, termasuk faktor risiko, gejala, dan berbagai manuver manual untuk melahirkan bahu bayi seperti manuver McRoberts, manuver anterior disimpaction, manuver "corkscrew", dan ekstraksi vakum. Dokumen juga menjelaskan indikasi dan teknik pelaksanaan ekstraksi vakum.
Dokumen tersebut membahas mengenai berbagai malpresentasi dan malposisi janin selama persalinan, seperti presentasi kepala dengan oksiput posterior, presentasi dahi, presentasi muka, presentasi bokong, presentasi ganda, serta komplikasi yang mungkin terjadi. Dokumen ini juga menjelaskan penanganan dan mekanisme persalinan pada setiap kondisi tersebut, serta merekomendasikan seksio sesarea pada kondisi-kondisi tertentu.
Proses persalinan normal melibatkan empat tahap (kala), dimulai dari pembukaan serviks hingga pengeluaran plasenta dan selaput ketuban. Pada setiap tahap terjadi serangkaian gerakan janin untuk melewati panggul ibu, seperti fleksi, desensus, putar paksi, dan ekspulsi. Hormon dan faktor lain seperti kontraksi rahim, tekanan janin, dan elastisitas jalan lahir memungkinkan kelahir
Ruptur uteri adalah robeknya dinding uterus selama kehamilan atau persalinan. Dokter umum harus mampu mendiagnosis dan merujuk kasus ini ke fasilitas perawatan lanjut. Bidan perlu segera merujuk pasien ke fasilitas kesehatan sambil mengatur infus cairan dan darah untuk mencegah komplikasi seperti syok dan sepsis.
Dokumen tersebut membahas tentang manajemen distosia bahu pada persalinan, termasuk faktor risiko, gejala, dan berbagai manuver manual untuk melahirkan bahu bayi seperti manuver McRoberts, manuver anterior disimpaction, manuver "corkscrew", dan ekstraksi vakum. Dokumen juga menjelaskan indikasi dan teknik pelaksanaan ekstraksi vakum.
Dokumen tersebut membahas mengenai berbagai malpresentasi dan malposisi janin selama persalinan, seperti presentasi kepala dengan oksiput posterior, presentasi dahi, presentasi muka, presentasi bokong, presentasi ganda, serta komplikasi yang mungkin terjadi. Dokumen ini juga menjelaskan penanganan dan mekanisme persalinan pada setiap kondisi tersebut, serta merekomendasikan seksio sesarea pada kondisi-kondisi tertentu.
Proses persalinan normal melibatkan empat tahap (kala), dimulai dari pembukaan serviks hingga pengeluaran plasenta dan selaput ketuban. Pada setiap tahap terjadi serangkaian gerakan janin untuk melewati panggul ibu, seperti fleksi, desensus, putar paksi, dan ekspulsi. Hormon dan faktor lain seperti kontraksi rahim, tekanan janin, dan elastisitas jalan lahir memungkinkan kelahir
Ruptur uteri adalah robeknya dinding uterus selama kehamilan atau persalinan. Dokter umum harus mampu mendiagnosis dan merujuk kasus ini ke fasilitas perawatan lanjut. Bidan perlu segera merujuk pasien ke fasilitas kesehatan sambil mengatur infus cairan dan darah untuk mencegah komplikasi seperti syok dan sepsis.
Dokumen tersebut membahas tentang distosia bahu yang merupakan komplikasi persalinan dimana bahu janin tersangkut setelah kepala janin dilahirkan. Dokumen tersebut menjelaskan penyebab, gejala, komplikasi, penatalaksanaan, dan manajemen distosia bahu.
Gawat janin merupakan kondisi yang membahayakan bagi ibu dan janin yang disebabkan oleh hipoksia. Diagnosis dapat dilakukan melalui pengenalan tanda klinis, mekoneum hijau kental, pemantauan denyut jantung janin, atau pemeriksaan pH darah janin. Penting bagi tenaga medis untuk memahami dan menangani pasien sesuai prosedur standar.
Dokumen tersebut membahas tentang perdarahan ante partum pada kehamilan 20 minggu atau lebih. Mencakup kriteria diagnosis, pemeriksaan, diagnosis banding antara solusio plasenta, plasenta previa dan vasa previa, serta terapi yang diberikan sesuai dengan tingkat keparahan masing-masing kondisi."
Rupture uteri adalah robekan pada dinding rahim yang disebabkan oleh kelemahan otot rahim atau trauma selama persalinan. Rupture dibagi menjadi spontan yang disebabkan oleh kondisi rahim sebelum kehamilan, dan violent yang disebabkan cedera. Diagnosis didasarkan pada pemeriksaan dalam yang dapat meraba robekan. Pengobatan meliputi laparotomi untuk mengeluarkan janin dan plasenta, reparasi rahim jika memungkinkan, atau
Dokumen tersebut membahas tentang pelatihan dasar penanganan obstetri dan neonatal darurat yang mencakup definisi dan pengelolaan perdarahan pasca persalinan, masalah-masalah yang dapat menyebabkannya seperti atonia uteri, robekan jalan lahir, dan retensio plasenta, serta tatalaksana meliputi manajemen aktif kala III, kompresi bimanual, pengeluaran plasenta manual, penanganan robekan jalan lahir, dan pengeluaran sisa plasent
Dokumen tersebut membahas tentang ukuran dan postur janin pada akhir kehamilan, termasuk diameter dan lingkar kepala janin, sikap tubuh, letak, presentasi, dan posisi janin dalam rahim ibu. Juga dijelaskan istilah-istilah yang sering digunakan dalam memeriksa dan menentukan posisi janin.
Endometritis dan metritis adalah infeksi rahim yang umumnya terjadi setelah persalinan. Endometritis adalah radang endometrium sedangkan metritis adalah radang otot rahim. Gejala utamanya adalah demam dan lochea berbau. Penanganannya meliputi antibiotika, analgesik, dan kuret bila diperlukan untuk mencegah komplikasi lebih lanjut.
Dokumen tersebut memberikan ringkasan tentang prinsip penanganan kegawatdaruratan maternal dan neonatal. Terdapat definisi kegawatdaruratan, prinsip dasar penilaian awal kasus, prinsip umum penanganan seperti memastikan jalan napas bebas, pemberian oksigen, cairan, dan antibiotika, serta penanganan definitif masalah utama dan rujukan. Dibahas pula medikamentosa, peralatan, dan bahan yang dibutuhkan dalam penanganan kegawat
Tanda tanda kehamilan dan pemeriksaan diagnostik kehamilaniiesti
Tanda-tanda kehamilan dan pemeriksaan diagnostik kehamilan memberikan penjelasan tentang tanda-tanda kehamilan yang terbagi menjadi tanda pasti, presumtif, dan kemungkinan serta pemeriksaan diagnostik seperti tes HCG, USG, dan palpasi abdomen untuk menentukan kehamilan.
ASKEB Ruptur Uteri AKBID HAFSHAWATY ZAINUL HASAN GENGGONG PROBOLINGGOVeranica Widi
Ruptur uteri adalah robekan pada dinding rahim yang dapat terjadi secara spontan akibat dilampauinya daya regang miometrium atau disebabkan trauma selama persalinan, dengan gejala utama nyeri abdomen dan perdarahan. Ruptur uteri dapat berakibat fatal bagi ibu dan janin jika tidak ditangani dengan tepat.
Dokumen tersebut membahas tentang presentasi muka pada persalinan, yang merupakan letak kepala janin dimana bagian yang paling rendah adalah muka. Dokumen menjelaskan penyebab, mekanisme, diagnosa, dan tindakan yang dapat dilakukan untuk memimpin persalinan presentasi muka secara aman bagi ibu dan janin.
Dokumen tersebut membahas konsep medis mengenai distosia (persalinan sulit), yang didefinisikan sebagai persalinan yang panjang, sulit, atau abnormal yang disebabkan oleh berbagai faktor terkait janin, pelvis, dan kontraksi rahim. Distosia diklasifikasi berdasarkan kelainan his, letak janin, bentuk janin, dan ukuran pelvis. Beberapa penyebab distosia yang dijelaskan meliputi inersia uteri, presentasi belakang kepala, let
Dokumen tersebut membahas tentang distosia bahu yang merupakan komplikasi persalinan dimana bahu janin tersangkut setelah kepala janin dilahirkan. Dokumen tersebut menjelaskan penyebab, gejala, komplikasi, penatalaksanaan, dan manajemen distosia bahu.
Gawat janin merupakan kondisi yang membahayakan bagi ibu dan janin yang disebabkan oleh hipoksia. Diagnosis dapat dilakukan melalui pengenalan tanda klinis, mekoneum hijau kental, pemantauan denyut jantung janin, atau pemeriksaan pH darah janin. Penting bagi tenaga medis untuk memahami dan menangani pasien sesuai prosedur standar.
Dokumen tersebut membahas tentang perdarahan ante partum pada kehamilan 20 minggu atau lebih. Mencakup kriteria diagnosis, pemeriksaan, diagnosis banding antara solusio plasenta, plasenta previa dan vasa previa, serta terapi yang diberikan sesuai dengan tingkat keparahan masing-masing kondisi."
Rupture uteri adalah robekan pada dinding rahim yang disebabkan oleh kelemahan otot rahim atau trauma selama persalinan. Rupture dibagi menjadi spontan yang disebabkan oleh kondisi rahim sebelum kehamilan, dan violent yang disebabkan cedera. Diagnosis didasarkan pada pemeriksaan dalam yang dapat meraba robekan. Pengobatan meliputi laparotomi untuk mengeluarkan janin dan plasenta, reparasi rahim jika memungkinkan, atau
Dokumen tersebut membahas tentang pelatihan dasar penanganan obstetri dan neonatal darurat yang mencakup definisi dan pengelolaan perdarahan pasca persalinan, masalah-masalah yang dapat menyebabkannya seperti atonia uteri, robekan jalan lahir, dan retensio plasenta, serta tatalaksana meliputi manajemen aktif kala III, kompresi bimanual, pengeluaran plasenta manual, penanganan robekan jalan lahir, dan pengeluaran sisa plasent
Dokumen tersebut membahas tentang ukuran dan postur janin pada akhir kehamilan, termasuk diameter dan lingkar kepala janin, sikap tubuh, letak, presentasi, dan posisi janin dalam rahim ibu. Juga dijelaskan istilah-istilah yang sering digunakan dalam memeriksa dan menentukan posisi janin.
Endometritis dan metritis adalah infeksi rahim yang umumnya terjadi setelah persalinan. Endometritis adalah radang endometrium sedangkan metritis adalah radang otot rahim. Gejala utamanya adalah demam dan lochea berbau. Penanganannya meliputi antibiotika, analgesik, dan kuret bila diperlukan untuk mencegah komplikasi lebih lanjut.
Dokumen tersebut memberikan ringkasan tentang prinsip penanganan kegawatdaruratan maternal dan neonatal. Terdapat definisi kegawatdaruratan, prinsip dasar penilaian awal kasus, prinsip umum penanganan seperti memastikan jalan napas bebas, pemberian oksigen, cairan, dan antibiotika, serta penanganan definitif masalah utama dan rujukan. Dibahas pula medikamentosa, peralatan, dan bahan yang dibutuhkan dalam penanganan kegawat
Tanda tanda kehamilan dan pemeriksaan diagnostik kehamilaniiesti
Tanda-tanda kehamilan dan pemeriksaan diagnostik kehamilan memberikan penjelasan tentang tanda-tanda kehamilan yang terbagi menjadi tanda pasti, presumtif, dan kemungkinan serta pemeriksaan diagnostik seperti tes HCG, USG, dan palpasi abdomen untuk menentukan kehamilan.
ASKEB Ruptur Uteri AKBID HAFSHAWATY ZAINUL HASAN GENGGONG PROBOLINGGOVeranica Widi
Ruptur uteri adalah robekan pada dinding rahim yang dapat terjadi secara spontan akibat dilampauinya daya regang miometrium atau disebabkan trauma selama persalinan, dengan gejala utama nyeri abdomen dan perdarahan. Ruptur uteri dapat berakibat fatal bagi ibu dan janin jika tidak ditangani dengan tepat.
Dokumen tersebut membahas tentang presentasi muka pada persalinan, yang merupakan letak kepala janin dimana bagian yang paling rendah adalah muka. Dokumen menjelaskan penyebab, mekanisme, diagnosa, dan tindakan yang dapat dilakukan untuk memimpin persalinan presentasi muka secara aman bagi ibu dan janin.
Dokumen tersebut membahas konsep medis mengenai distosia (persalinan sulit), yang didefinisikan sebagai persalinan yang panjang, sulit, atau abnormal yang disebabkan oleh berbagai faktor terkait janin, pelvis, dan kontraksi rahim. Distosia diklasifikasi berdasarkan kelainan his, letak janin, bentuk janin, dan ukuran pelvis. Beberapa penyebab distosia yang dijelaskan meliputi inersia uteri, presentasi belakang kepala, let
KB 2 Kedaruratan Obstetri pada Persalinan dan Penatalaksanaannyapjj_kemenkes
Modul ini membahas kedaruratan obstetrik pada kehamilan, persalinan, dan masa nifas serta penanganannya. Pada persalinan, kedaruratan yang dijelaskan meliputi partus lama, distosia akibat kelainan alat kandungan atau janin, distosia bahu, dan ruptur uterus beserta tatalaksananya.
“Difficulty encountered in the delivery of the fetal shoulders after delivery of the head.”
Shoulder dystocia is an unpredictable obstetric complication with the incidence of 0.15% to 2%.
An increase in the incidence of shoulder dystocia has been recorded over the last 20 years. Incidence appears to be increasing as birth weights increase.
Dokumen tersebut membahas berbagai faktor yang dapat menyebabkan distosia (kesulitan persalinan) seperti makrosomia (bayi besar), kembar siam, hidrosefalus, pembesaran abdomen janin, dan anensefalus. Dokumen ini juga menjelaskan diagnosis dan penatalaksanaan masing-masing kondisi tersebut untuk menangani distosia dan menjamin keselamatan ibu dan janin.
KB 2 Kedaruratan Obstetri pada Persalinan dan Penatalaksanaannyapjj_kemenkes
Modul ini membahas tentang kedaruratan obstetri pada persalinan dan penatalaksanaannya, meliputi partus lama, distosia akibat kelainan alat kelamin ibu dan janin, serta jalan lahir, termasuk distosia bahu dan teknik-teknik penanganannya seperti manuver McRobert, Massanti, Hibbard dan Resnict, Woods Screw, Rubin, Schwartz, dan Zavanelli.
Dokumen tersebut membahas tentang obstetri, yang mempelajari kehamilan, persalinan dan masa nifas, serta komplikasi dan tindakan bedah yang terkait seperti preeklamsia, partus macet, dan seksio sesarea.
Mengetahui identifikasi kejadian partus lama pada ibu bersalin di ruang kebi...Operator Warnet Vast Raha
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1) Dokumen tersebut membahas tentang identifikasi kejadian partus lama pada ibu bersalin di Rumah Sakit Umum Santa Anna Kota Kendari tahun 2013.
2) Beberapa faktor yang dapat menyebabkan partus lama diantaranya inertia uteri, KPD, primigravida tua, cephalopelvic disproportion, dan letak sungsang.
3) Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi hubungan antara berbagai fak
Istilah cephalopelvic disproportion mulai digunakan pada abad 20 untuk menggambarkan adanya hambatan persalinan akibat ketidakseimbangan ukuran kepala bayi dengan pelvis ibu. Penyebabnya adalah janin yang besar, kelainan posisi dan presentasi janin, serta panggul ibu yang sempit.
Robekan jalan lahir merupakan penyebab kedua tersering dari perdarahan pasca persalinan. Robekan dapat terjadi bersamaan dengan atonia uteri. Pemeriksaan vulva dan perineum harus dilakukan setelah persalinan untuk mendeteksi adanya robekan. Jahitan harus dilakukan dengan benar untuk merepair luka robekan dengan mengekspos jalan lahir dan merekonstruksi jaringan yang rusak.
Teknologi tepat guna merupakan teknologi yang hemat sumber daya, mudah dirawat, dan berdampak polutif minimal untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat dan mempermudah pekerjaan tenaga kesehatan. Teknologi ini perlu dievaluasi penggunaannya agar manfaatnya sesuai dengan kebutuhan dan tidak berdampak buruk bagi pasien. Teknologi tepat guna dapat diterapkan dalam manajemen kebidanan komunitas dengan
Dokumen tersebut membahas tentang preeklamsia dan eklamsia selama kehamilan, termasuk faktor risiko, gejala, klasifikasi, penanganan, dan pencegahan untuk kedua kondisi tersebut. Preeklamsia ditandai dengan peningkatan tekanan darah dan protein dalam urine, sedangkan eklamsia merupakan preeklamsia berat ditambah dengan kejang. Penanganannya meliputi pengawasan ketat, diet, istirahat, serta induksi persalinan
Distosia bahu adalah komplikasi persalinan dimana bahu janin tidak dapat lahir secara spontan setelah kepalanya keluar. Hal ini disebabkan oleh faktor ibu, janin, dan jalur kelahiran. Diagnosis didasarkan pada pemeriksaan fisik dan riwayat kehamilan. Penanganannya meliputi manuver rotasi bahu, penekanan suprapubik, dan bila gagal Kleidotomi atau Simfisiotomi. Komplikasi yang mungkin timbul antara lain
Distosia bahu adalah ketidakmampuan melahirkan bahu pada persalinan normal yang dapat menyebabkan komplikasi pada ibu dan bayi seperti perdarahan, robekan jalan lahir, fraktur tulang, dan asfiksia. Diagnosis didasarkan pada tanda klinis seperti kepala bayi melekat pada perineum, dan manajemennya meliputi manuver McRoberts, penekanan suprapubik, serta rotasi dan pembebasan lengan belakang secara manual
Dokumen tersebut membahas tentang persalinan letak sungsang, termasuk definisi, tipe, etiologi, mekanisme, dan diagnosa kedudukan janin pada persalinan letak sungsang. Persalinan letak sungsang merupakan kondisi dimana janin terletak memanjang dengan kepala di atas dan bokong di bawah. Diagnosa dilakukan melalui pemeriksaan abdominal dan auskultasi DJJ.
Dokumen tersebut membahas tentang distosia bahu pada persalinan, yang ditandai dengan kegagalan putaran paksi luar dan kegagalan turunnya bahu. Dokumen tersebut juga menjelaskan gejala klinis, faktor risiko, dan manuver-manuver yang dapat dilakukan untuk menangani kondisi ini seperti manuver McRobert, Massanti, dan Rubin.
Tiga jenis komplikasi utama persalinan sungsang adalah persalinan bokong murni, persalinan bokong kaki sempurna, dan persalinan bokong tak sempurna. Ada beberapa teknik yang dapat dilakukan untuk memfasilitasi kelahiran bayi dengan presentasi sungsang seperti teknik Bracht, teknik klasik, dan teknik Muller. Ekstraksi total dapat dilakukan jika proses persalinan tidak dapat diselesaikan secara spon
1. Perawatan lansia yang mengalami gangguan gerak membutuhkan teknik khusus untuk membantu berpindah posisi dan mencegah masalah kesehatan seperti luka tekanan.
2. Mempertahankan tingkat kemandirian lansia melalui aktivitas fisik ringan secara teratur dan latihan pernapasan.
3. Peran caregiver adalah membantu lansia dengan teknik yang tepat dan mencegah rasa sakit.
Konsep dasar neonatus dengan jejas persalinanZaharie
Dokumen tersebut membahas berbagai jenis cedera persalinan pada bayi seperti caput succedaneum, cephal hematoma, fraktur klavikula, fraktur humerus, perdarahan intrakranial, brachial palsy, dan paralisis saraf lainnya. Jenis-jenis cedera tersebut dijelaskan penyebab, gejala, dan penatalaksanaannya.
Dokumen tersebut membahas berbagai posisi pasien yang umum digunakan dalam perawatan, termasuk tujuan, alat bantu, dan masalah yang mungkin timbul dari masing-masing posisi seperti Sims, Fowler, dan posisi miring.
Dokumen ini memberikan panduan tentang prosedur ekstraksi vakum yang meliputi persiapan pasien dan alat, penempatan mangkok vakum, traksi kepala bayi, dan penanganan komplikasi.
Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah: Dokumen tersebut menjelaskan proses dan asuhan persalinan kala dua mulai dari tanda-tanda awal hingga kelahiran bayi beserta penatalaksanaannya oleh bidan, termasuk posisi meneran yang tepat dan tindakan pencegahan serta penanganan komplikasi.
Dokumen tersebut membahas konsep medis tentang distosia (persalinan sulit), yang didefinisikan sebagai persalinan yang lambat, sulit, atau abnormal yang disebabkan oleh berbagai faktor terkait janin, pelvis, atau kontraksi rahim. Dokumen tersebut menjelaskan klasifikasi, penyebab, diagnosa, prognosis, dan penanganan distosia berdasarkan kelainan rahim, letak janin, bentuk janin, dan ukuran pelvis.
4. - Pada setiap
persalinan, bersiaplah
untukk menghadapi
distosia bahu, khususnya
pada persalinan dengan
bayi besar.
- Siapkan beberapa orang
untuk
membantu.
“Distosia bahu tidak dapat
diprediksi”
5. Diagnosis Distosia
Bahu
• Kepala janin dapat
dilahirkan tetapi tetap
berada dekat vulva.
• (turtle sign)
• Tarikan pada kepala gagal
melahirkan bahu yang
terperangkap