5. Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan
Pendidikan Guru Penggerak
G U R U 8E R G E R A K | I N 0O N E S I A M A J U
Budaya Positif atau Ekosistem Positif
“...kita ambil contoh perbandingannya denganhidup tumbuh-tumbuhan. Seorangpetani
(dalam hakikatnya sama kewajibannya dengan seorang pendidik) yang menanam padi
misalnya, hanya dapat menuntun tumbuhnya padi, ia dapat memperbaiki kondisi tanah,
memelihara tanaman padi, memberi pupuk dan air, membasmi ulat-ulat atau jamur-
jamur yang mengganggu hidup tanaman padi dan yang lainnya.” (Ki Hadjar
Dewantara, Lampiran 1. Dasar-Dasar Pendidikan Keluarga, Th. I No.1,2,3,4., Nov, Des
1936.,Jan, Febr. 1937
6. Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan
Pendidikan Guru Penggerak
G U R U 8E R G E R A K | I N 0O N E S I A M A J U
Perubahan Paradigma
Kegiatan Kepalan Tangan
Ada A dan B (Anda dan teman Anda).
Sobeklah secarik kertas kecil, tuliskan benda atau sesuatu yang sangat berharga untukAnda. Letakkan di
salah satu tangan Anda dan genggam benda atau sesuatu tersebut dengan segala daya. Buatlah sebuah
kepalan.
Teman Anda (B) akan mencoba dengan sekuat tenaga, dengan berbagai cara, memintaAnda
memberikan benda tersebut.
Apa yang terjadi?
7. Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan
Pendidikan Guru Penggerak
G U R U 8E R G E R A K | I N 0O N E S I A M A J U
Perubahan Paradigma Teori Kontrol
(llusi Kontrol)
^ Guru mengontrol murid.
^ Kritik dan membuat orang merasa bersalah dapat menguatkan karakter. Semua ^
penguatan positif efektif dan bermanfaat
8. Perubahan Paradigma-Stimulus Respons Teori Kontrol
Stimulus Respons Teori Kontrol
Kita mencoba mengubah orang agar berpandangan sama
dengan kita.
Kita berusaha memahami pandangan orang lain tentang
dunia.
Perilaku buruk dilihat sebagai suatu kesalahan Semua perilaku memiliki tujuan.
Orang lain bisa mengontrol saya. Hanya Anda yang bisa mengontrol diri Anda.
Saya bisa mengontrol orang lain. Anda tidak bisa mengontrol orang lain.
Pemaksaan ada pada saat bujukan gagal. Kolaborasi dan konsensus menciptakan pilihan-pilihan
baru.
Model berpikir menang-kalah Model berpikir menang-menang.
9. Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan
Pendidikan Guru Penggerak
G U R U 8E R G E R A K | I N 0O N E S I A M A J U
Apakah Makna Disiplin?
• Berasal dari bahasa Latin, ‘disciplina' yang artinya belajar.
• Makna asal dari kata ini berkonotasi dengan disiplin diri dari murid-murid Socrates dan Plato.
• Disiplin diri membuat orang menggali potensinya menuju sebuah tujuan, apa yang dia hargai.
• Namun dalam budaya kita, makna kata disiplin telah berubah menj adi sesuatu yang dilakukan
seseorang pada orang lain untuk mendapatkan kepatuhan. Kecenderungan umum adalah
menghubungkan disiplin dengan ketidaknyamanan, bukan dengan apa yang kita hargai atau
pencapaian suatu tujuan mulia.
Hak Cipta @ 2005 YayasanPendidikanLuhur
DIIZINKANUNTUKDIPERBANYAKOLEHPELATIHBERSERTIFIKAT
10. Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan
Pendidikan Guru Penggerak
G U R U 8E R G E R A K | I N 0O N E S I A M A J U
Teori Motivasi Perilaku Manusia
1. Untuk menghindari ketidaknyamanan/hukuman
“Apa yang akan terjadi apabila saya tidak Motivasi Eksternal
*
2. Untuk mendapatkan imbalan dari orang lain/institusi Motivasi Eksternal
"Apa yang akan saya dapatkan apabila saya
melakukannya?"
*
3. Untuk menghargai diri sendiri, menjadi insan sesuai Motivasi Internal
harapan kita. Tujuan Disiplin
“Saya akan menjadi orang yang seperti apa bila saya Positif
melakukannya?"
11. Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan
Pendidikan Guru Penggerak
G U R U 8E R G E R A K | I N 0O N E S I A M A J U
Merdeka
“...merdeka itu tidak hanya
terlepas dari perintah, juga
cakap buat memerintah diri
sendiri.”
Ki Hajar Dewantara, pemikiran, Konsepsi, Keteladanan, Sikap
MerdekaCetakan Kelima, 2013, Halaman 469
13. Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan
Pendidikan Guru Penggerak
G U R U 8E R G E R A K | I N 0O N E S I A M A J U
Keyakinan Kelas, Hukuman, dan
Penghargaan
Mengapa keyakinan kelas, bukan peraturan saja?
• Mengapa ada peraturan harus menggunakan helm bila mengendarai
kendaraan roda dua?
• Mengapa ada peraturan 3M: menggunakan masker, mencucitangan
danmenjagajarak 1.5 meter?
• Mengapa harus datang tepat waktu pada saat mengikuti pelatihan?
i
Untuk mendukung motivasi intrinsik, kembali ke nilai-nilai atau
keyakinan-keyakinan lebih menggerakkan seseorang dibandingkan
mengikuti serangkaian peraturan-peraturan. -Mtfifii
15. Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan
Pendidikan Guru Penggerak
G U R U 8E R G E R A K | I N 0O N E S I A M A J U
Kegiatan Pendalaman Keyakinan Kelas - Tabel T & Y
HORMAT
Kami meyakini bahwa sangat penting
untuk menghormati semuaorang dan
barang milik orang lain
BEKERJA
Kami meyakini bahwa sangat penting
untuk mengerjakan segalapekerjaan atau
mengikuti kegiatanyang telah
ditugaskan.
DITERIMA DAN DIMILIKI
Kami meyakini bahwa sangat penting
untuk merasa diterima pada suatu
kelompok dan salingpeduli satu dengan
yang lain.
HORMAT
16. Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan
Pendidikan Guru Penggerak
G U R U B E R G E R A K | I N D O N E S I A M A J U
Peraturan
Selalu kembalikan buku ke tempatnya
Dilarang mengganggu orang lain
Hadir di sekolah 15 menit sebelum pembelajaran dimulai
Dilarang melakukan kekerasan
Dilarang menggunakan narkoba
Bergantian atau menunggu giliran
Gunakan masker
Jangan berlari di kelas atau koridor
17. Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan
Pendidikan Guru Penggerak
G U R U B E R G E R A K | I N D O N E S I A M A J U
Peraturan
Selalu kembalikan buku ke tempatnya Tanggung jawab
Dilarang mengganggu orang lain Menghormati orang lain dan diri sendiri
Hadir di sekolah 15 menit sebelum pembelajaran dimulai Menghormati orang lain, komitmen pada tujuan (berkomitmen)
Dilarang melakukan kekerasan Keselamatan, menghormati orang lain.
Dilarang menggunakan narkoba Kesehatan
Bergantian atau menunggu giliran Menghormati orang lain, kesabaran
Gunakan masker Kesehatan, keselamatan
Jangan berlari di kelas atau koridor Keselamatan, keamanan
19. Pendidikan Guru Penggerak
G U R U 8E R G E R A K | I N 0O N E S I A M A J U
Pengaruh j angka pendek dan j angka
panjang
Penghargaan menghukum Penghargaan
mengurangi ketepatanPenghargaan tidak
efektif Penghargaan merusak hubungan
20. Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan
Pendidikan Guru Penggerak
G U R U B E R G E R A K | I N D O N E S I A M A J U
TINDAKAN GURU
HUKUMAN ATAU
KONSEKUENSI
Menyuruh murid mencatat: Saya tidak akan terlambat lagi sebanyak 100 kali
karena terlambat datang di sekolah.
Menyuruh murid lari mengelilingi lapangan basket dua kali karena terlambat hadir
di sekolah.
Meminta murid push up sebanyak 15 kali karena ke sekolah tidak memakai masker.
Meminta murid mengganti kertas tugas teman yang dicoret-coret.
Meminta murid membersihkan tumpahan air di meja karena tempat minum
tersenggol.
Meminta murid tidak mengenakan sepatu seharian di sekolah karena sepatunya tidak
berwarna hitam.
Menyuruh murid lari mengelilingi lapangan basket sebanyak dua kali karena
terlambat ikut pemanasan saatpelajaran PJOK.
.4'
21. Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan
Pendidikan Guru Penggerak
G U R U B E R G E R A K | I N D O N E S I A M A J U
TINDAKAN GURU
HUKUMAN ATAU
KONSEKUENSI
Menyuruh murid mencatat: Saya tidak akan terlambat lagi sebanyak 100 kali
karena terlambat datang di sekolah.
Hukuman
Menyuruh murid lari mengelilingi lapangan basket dua kali karena terlambat hadir
di sekolah.
Hukuman
Meminta murid push up sebanyak 15 kali karena ke sekolah tidak memakai masker.
Hukuman
Meminta murid mengganti kertas tugas teman yang dicoret-coret. Konsekuensi
Meminta murid membersihkan tumpahan air di meja karena tempat minum
tersenggol.
Konsekuensi
Meminta murid tidak mengenakan sepatu seharian di sekolah karena sepatunya tidak
berwarna hitam.
Hukuman
Menyuruh murid lari mengelilingi lapangan basket sebanyak dua kali karena
terlambat ikut pemanasan saatpelajaran PJOK.
Konsekuensi
.4'
22. Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan
Pendidikan Guru Penggerak
G U R U 8E R G E R A K | I N 0O N E S I A M A J U
Perbedaan Hukuman dan Konsekuensi
Konsekuensi
Sesuatu yang menyakitkan hams terjadi Sesuatu harus terjadi
Membuat anak sakit (fisik maupun hati) untuk jangka Membuat anak merasa tidak nyaman dalam jangka
waktu lama waktu pendek
Anak membenci kedisiplinan Anak menghargai disiplin
Paksaan Stimulus-tanggapan
Mendorong anak menyakiti diri sendiri Mendorong anak agar mudah menyesuaikan diri
Konsep diri yang buruk Konsep diri yang baik
Anak belajar untuk menyembunyikan kesalahan Anak belajar untuk mematuhi peraturan
Marah, rasa bersalah, dipermalukan, merasa tak Kehilangan hak, dibuat tidak nyaman, diasingkan
dihargai untuk sementara (time out)
Disadur dari Restitution, Diane Gosseri, The Five Positions of Control, Yayasan Pendidikan I uhur, 200b
A
24. Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan
Pendidikan Guru Penggerak
G U R U 8E R G E R A K | I N 0O N E S I A M A J U
“Ibu guru bilang, aku tidak boleh bersenandung sewaktu mengerjakan tugas.
Katanya kelas harus tenang, tidak ada suara. Padahal kan aku suka dan senang
menyanyi.
Kebutuhan:_
“Ibu guru tidak menyapaku hari ini padahal aku pakai jepit rambut barn.”
kebutuhan:_
“Aku bosen. Masa belajarnya cuma gitu-gitu aja. Dengerin Ibu Guru aja.”
Kebutuhan:_
“Aku sebel. Gambarku tidak rapi, malah Ibu guru nunjukkin ke teman-temanku di
depan kelas.”.
Kebutuhan:_
25. 5 POSISI KONTROL
MOTIVASI:
IDENTITAS GAGAL (Kontrol
dari Luar) IDENTITAS BERHASIL/SUKSES (Kontrol dari
Luar)
IDENTITAS BERHASIL/SUKSES
(Kontrol Diri)
Menghindari Hukuman
Mengharapkan Imbalan atau Ketergantungan pada Orang Lain
Menghargai Diri Sendiri
PENGHUKU
M
PEMBUAT
MERASA
BERSALAH
TEMAN PEMANTAU MANAJER
Guru Berbuat:
Menghardik
Menunjuk-nunjuk
Menyakiti
Menyindir
Berceramah dan mengatakan,
“Seharusnya.” “Ibu kecewa.”
Membuatkan alasan-alasan untuk muridnya. Menghitung dan mengukur Mengajukan pertanyaan-pertanyaan
Guru Berkata:
“Kalau kamu tidak melakukannya, awas
ya! Rasakan!”
“Kamu seharusnya kamu sudah tahu.
Ibu lelah sekali mengatakannya. Ibu
stress...”
“Ayolah, lakukan demi Ibu.” “Masa kamu
tidak mau, ingat tidak Ibu pernah bantu.”
“Apa peraturannya?”
“Apa yang kita yakini?
Apa yang bisa kau kerjakan untuk memperbaiki masalah ini?”
Hasil:
Memberontak Menyalahkan orang lain
Berbohong
Menyembunyikan
Menyangkal
Berbohong
Ketergantungan Menyesuaikan diri, bila diawasi Menguatkan pribadi
Kaitan dengan
Dunia Berkualitas
Murid meletakkan guru di luar Dunia
Berkualitas
Murid meletakkan gurudi dalam
Dunia Berkualitas Murid meletakkan guru di sebagai orang
yang sangat penting di Dunia Berkualitas
Murid meletakkan guru peraturan dan
hukum di dunia Berkualitas
Murid meletakkan dirinya sebagai individuyang positif dalam
Dunia Berkualitas
Murid Berkata:
“Ah, biarkan saja. Nanti juga marah-
marah lagi.”
“Maafkan saya.”
“Saya pikir Bapak/Ibu teman saya.
Ternyata begitu.”
“Berapa banyak bintang yang saya harus
peroleh?” “Berapa halaman yang
harussaya tulis?”
“Bagaimana caranya saya bisa memperbaiki keadaan?”
Dampak pada
Murid:
Mengulangi kesalahan Merasa rendah diri Lemah, tidak mandiri, tergantung
Menitikberatkan pada sanksi atau hadiah
untuk dirinya.
Mengevaluasi diri, bagaimana cara memperbaiki diri?
26. Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan
Pendidikan Guru Penggerak
G U R U 8E R G E R A K | I N 0O N E S I A M A J U
Diskusi: 5 Posisi Kontrol
• Di mana posisi Anda sebelum belajar modul disiplin positif?
• Bagaimana perasaan Anda saat itu?
• Di mana posisi Anda saat ini?
• Bagaimana perasaan Anda saat ini?
27. Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan
Pendidikan Guru Penggerak
G U R U 8E R G E R A K | I N 0O N E S I A M A J U
Berapa besar sebuah pesan
tersampaikan?
Kata-Kata
10%
Nada Suara
35%
Hak Cipta @ 2007 Yayasan Pendidikan Luhur
DIIZINKAN UNTUK DIPERBANYAK OLEH PELATIH BERSERTIFIKAT
Nonverbal
o
55%
28. Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan G U R U B E R G E R A K | I N D O N E S I A M A J U
Pendidikan Guru Penggerak
Kegiatan Nada Suara
Tugas Anda:
Bersama-sama pada hitungan ketiga mempraktikkan nada
suara kelima posisi kontrol dengan pasangan Anda, yaitu:
❖ Penghukum
❖ Pembuat Orang Lain Merasa Bersalah
❖ Teman
❖ Pemantau/Manajer
Hak Cipta @ 2007 Yayasan Pendidikan Luhur
DIIZINKAN UNTUK DIPERBANYAK OLEH PELATIH BERSERTIFIKAT
29. Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan
Pendidikan Guru Penggerak
G U R U B E R G E R A K | I N D O N E S I A M A J U
Apa yang kamu mau?
Hak Cipta @ 2007 Yayasan Pendidikan Luhur
DIIZINKAN UNTUK DIPERBANYAK OLEH PELATIH BERSERTIFIKAT
.4'
33. Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan
Pendidikan Guru Penggerak
G U R U 8 E R G E R A K | I N 0 O N E S I A M A J U
Apa itu Restitusi?
Restitusi adalah proses menciptakan kondisi
bagimurid untuk memperbaiki kesalahan mereka
sehingga bisa kembali ke kelompok mereka
dengan karakter yang lebih kuat.
(Gossen. 2004)
34. 9
Ciri
Restitusi
Kementerian
Pendidikan dan
Kebudayaan
Pendidikan Guru Penggerak
G U R U 8 E R G E R A K | I N 0 O N E S I A M A J U
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
Bukan untuk menebus kesalahan, tapi untuk belajar dari
kesalahan. Memperbaiki hubungan.
Tawaran, bukan paksaan.
Menuntun untuk melihat ke dalam diri.
Mencari kebutuhan dasar yang mendasari tindakan.
Cara untuk memperbaiki diri.
Fokus pada karakter, bukan tindakan.
Fokus pada solusi.
Mengembalikan murid yang berbuat salah pada kelompoknya.
35. Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan
Pendidikan Guru Penggerak
G U R U 8 E R G E R A K | I N 0 O N E S I A M A J U
Kamu tentu punya punya alasan
mengapa melakukan itu
Adakah cara yang lebih efektif untuk
mendapatkan apa yang kamu butuhkan?
Nilai-nilai apa yang telah kita
sepakati?
Kamu ingin menjadi orang yang
seperti apa?
Setiap orang pasti pernah
melakukan kesalahan
Kamu bukan satu-satunya yang
pernah melakukan ini
36. Kementerian
Pendidikan dan
Kebudayaan
G U R U 8 E R G E R A K | I N 0 O N E S I A M A J U
Pendidikan Guru Penggerak
Menstabilkan Identitas
Guru Berkata:
Berbuat salah itu hal yang manusiawi Tidak ada manusia yang sempurna
Bapak/Ibu juga buat salah Kita pasti bisa menyelesaikan permasalahan ini
Bapak/Ibu tidak tertarik untuk mencari tahu siapa yang benar,siapa yang
salah, Bapak/Ibu lebih tertarik untuk menyelesaikanmasalah.
Kalau kamu menyalahkan dirimu sendiri terus menerus, apakahkamu
bersikap baik pada dirimu sendiri?
37. Kementerian
Pendidikan dan
Kebudayaan
Pendidikan Guru Penggerak
G U R U 8 E R G E R A K | I N 0 O N E S I A M A J U
Membantu murid mengenali basic need yang
ingin dipenuhinya ketika melakukan kesalahan
itu.
Validasi Tindakan yang
salah
Guru Berkata:
• Kamu bisa saja kan melakukan hal yang lebih buruk, tapi kamu tidak
melakukannya kan?
• Kamu pasti punya alasan mengapa melakukannya,
• Apa yang penting bagi kamu?
• Kamu boleh tetap berusaha menjaga sikap itu, tapi tambahkan sikap yang
lain,yang baru.
• Maukah kamu belaj ar cara lain untuk mendapat yang kamu butuhkan tanpa harus
memukul?
• Apakah kamu bisa melakukan dengan lebih baik besok?
38. Kementerian
Pendidikan dan
Kebudayaan
Pendidikan Guru Penggerak
G U R U 8E R G E R A K | I N 0O N E S I A M A J U
Murid melihat kesalahannya dihubungkan dengan nilai-nilai
kebajikan yang diyakininya, mendasari manusia berinteraksi
dengan orang lain. Menanyakan Keyakinan
Guru Berkata:
Apa nilai yang kita percaya di kelas/sekolah kita?
Nilai-nilai kebajikan/keyakinan apa yang telah kita
sepakati? Kelas yang ideal itu seperti apa sih?
Kamu ingin jadi anak seperti apa?
Apa yang kamu rasakan? Ketika kamu melakukan itu,
kamu menjadi orang yang seperti apa?
39. Kementerian
Pendidikan dan
Kebudayaan
Pendidikan Guru Penggerak
G U R U 8E R G E R A K | I N 0O N E S I A M A J U
Intervensi
30 detik
Intervensi ini bisa membantu murid
kembali ke tujuan semuladengan
cukup singkat, memakaicara non-
konfrontatif.
• Apakah kamu ingin berbuat lebih baik?
• Apakah saat ini kamu sedang menjadi orang yang
sedangkamu inginkan?
• Apakah kamu bisa mengubah kegiatan/perilaku kamu saat
ini menjadi sikap yang lebih membantu?
• Apakah wajar membuat kesalahan? Bisakah kita
memperbaikinya?
• Apa yang kamu lakukan saat ini sesuai (ok)?
• Kapan kamu siap untuk mulai?
• Kesepakatannya apa?
• Sepertinya kamu punya masalah, saya bisa bantu apa?
• Saat ini kamu seharusnya berbuat apa?
• Apa yang bisa saya bantu agar kamu bisa melakukannya?
• Apakah saya bisa bantu kamu agar dapat segera mulai?
• Apakah tugas kamu saat ini?
• Bagaimana kamu ingin diperlakukan pada kegiatan ini?
Bisakah kamu melakukannya?
• Apa yang kamu inginkan, apa keyakinan kita?
41. Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan
Refleksi
Pendidikan Guru Penggerak
G U R U 8E R G E R A K | I N 0O N E S I A M A J U
1. Hal barn apa yang mengubah
paradigma saya?
2. Perasaan apa yang muncul selama
mengikuti sesi ini, khususnya
mengenai makna disiplin dan motivasi
intrinsik?
3. Saya akan menjadi among yang
seperti apakah setelah mengikuti sesi
ini?