Dokumen tersebut membahas tentang dimensi-dimensi kurikulum menurut pandangan Hamid Hasan dan Nana Syaodih Sukmadinata. Dimensi kurikulum menurut Hamid Hasan terdiri atas ide, dokumen, proses, dan hasil. Sedangkan menurut Nana Syaodih Sukmadinata terdiri atas kurikulum sebagai ilmu, sistem, dan rencana. Dokumen ini memberikan penjelasan mengenai komponen-komponen setiap dimensi kur
Banyak ahli yang merumuskan pengertian pengembangan kurikulum, menurut Miller dan Seler (1985:3) pengembangan kurikulum adalah rangkaian kegiatan yang dilakukan secara terus menerus dimulai dari menentukan orientasi kurikulum, yakni kebijakan-kebijakan yang umum. Misalnya arah dan tujuan pendidikan, pandangan tentang hakekat kurikulum dan lainnya. Sementara itu Proses pengembangan kurikulum menurut Sagala (2000:232) ialah kebutuhan untuk menspesifikasi peranan-peranan lulusan menggambarkan kemampuan dan keterampilan yang harus dilaksanakan dalam bidang tertentu.
Banyak ahli yang merumuskan pengertian pengembangan kurikulum, menurut Miller dan Seler (1985:3) pengembangan kurikulum adalah rangkaian kegiatan yang dilakukan secara terus menerus dimulai dari menentukan orientasi kurikulum, yakni kebijakan-kebijakan yang umum. Misalnya arah dan tujuan pendidikan, pandangan tentang hakekat kurikulum dan lainnya. Sementara itu Proses pengembangan kurikulum menurut Sagala (2000:232) ialah kebutuhan untuk menspesifikasi peranan-peranan lulusan menggambarkan kemampuan dan keterampilan yang harus dilaksanakan dalam bidang tertentu.
Konsep pengayaan Konsep pengayaan Konsep pengayaan Konsep pengayaan Konsep pengayaan Konsep pengayaan Konsep pengayaan Konsep pengayaan Konsep pengayaan Konsep pengayaan Konsep pengayaan Konsep pengayaan
Pendidikan holistik merupakan suatu filsafat pendidikan yang berangkat dari pemikiran bahwa pada dasarnya seorang individu dapat menemukan identitas, makna dan tujuan hidup melalui hubungannya dengan masyarakat, lingkungan alam, dan nilai-nilai spiritual. Secara historis, pendidikan holistik sebetulnya bukan hal yang baru.
Tujuan pendidikan holistik adalah membantu mengembangkan potensi individu dalam suasana pembelajaran yang lebih menyenangkan dan menggairahkan, demoktaris dan humanis melalui pengalaman dalam berinteraksi dengan lingkungannya. Melalui pendidikan holistik, peserta didik diharapkan dapat menjadi dirinya sendiri (learning to be). Dalam arti dapat memperoleh kebebasan psikologis, mengambil keputusan yang baik, belajar melalui cara yang sesuai dengan dirinya, memperoleh kecakapan sosial, serta dapat mengembangkan karakter dan emosionalnya (Basil Bernstein).
Pendidikan holistik memperhatikan kebutuhan dan potensi yang dimiliki peserta didik, baik dalam aspek intelektual, emosional, emosional, fisik, artistik, kreatif, dan spritual. Proses pembelajaran menjadi tanggung jawab personal sekaligus juga menjadi tanggung jawab kolektif, oleh karena itu strategi pembelajaran lebih diarahkan pada bagaimana mengajar dan bagaimana orang belajar. Beberapa hal yang harus dipertimbangkan dalam mengembangkan strategi pembelajaran holistik, diantaranya: (1) menggunakan pendekatan pembelajaran transformatif; (2) prosedur pembelajaran yang fleksibel; (3) pemecahan masalah melalui lintas disiplin ilmu, (4) pembelajaran yang bermakna, dan (5) pembelajaran melibatkan komunitas di mana individu berada.
Dalam pendidikan holistik, peran dan otoritas dosen untuk memimpin dan mengontrol kegiatan pembelajaran hanya sedikit dan dosen lebih banyak berperan sebagai sahabat, mentor, dan fasilitator. Peran dosen seperti seorang teman dalam perjalanan yang telah berpengalaman dan menyenangkan.
Kampus sebagaimana Sekolah hendaknya menjadi tempat peserta didik dan dosen bekerja guna mencapai tujuan yang saling menguntungkan. Komunikasi yang terbuka dan jujur sangat penting, perbedaan individu dihargai dan kerjasama (kolaborasi) lebih utama dari pada kompetisi.
PENDEKATAN dalam PENGEMBANGAN KURIKULUM.Grace Ginting
this is the presentation that I've made. mmmm.. hope You like it and I Hope too this Presentation Useful for you.
Me : Grace Clara Lydia Br. Ginting, Students of Universitas Prima Indonesia Medan. :)
Konsep pengayaan Konsep pengayaan Konsep pengayaan Konsep pengayaan Konsep pengayaan Konsep pengayaan Konsep pengayaan Konsep pengayaan Konsep pengayaan Konsep pengayaan Konsep pengayaan Konsep pengayaan
Pendidikan holistik merupakan suatu filsafat pendidikan yang berangkat dari pemikiran bahwa pada dasarnya seorang individu dapat menemukan identitas, makna dan tujuan hidup melalui hubungannya dengan masyarakat, lingkungan alam, dan nilai-nilai spiritual. Secara historis, pendidikan holistik sebetulnya bukan hal yang baru.
Tujuan pendidikan holistik adalah membantu mengembangkan potensi individu dalam suasana pembelajaran yang lebih menyenangkan dan menggairahkan, demoktaris dan humanis melalui pengalaman dalam berinteraksi dengan lingkungannya. Melalui pendidikan holistik, peserta didik diharapkan dapat menjadi dirinya sendiri (learning to be). Dalam arti dapat memperoleh kebebasan psikologis, mengambil keputusan yang baik, belajar melalui cara yang sesuai dengan dirinya, memperoleh kecakapan sosial, serta dapat mengembangkan karakter dan emosionalnya (Basil Bernstein).
Pendidikan holistik memperhatikan kebutuhan dan potensi yang dimiliki peserta didik, baik dalam aspek intelektual, emosional, emosional, fisik, artistik, kreatif, dan spritual. Proses pembelajaran menjadi tanggung jawab personal sekaligus juga menjadi tanggung jawab kolektif, oleh karena itu strategi pembelajaran lebih diarahkan pada bagaimana mengajar dan bagaimana orang belajar. Beberapa hal yang harus dipertimbangkan dalam mengembangkan strategi pembelajaran holistik, diantaranya: (1) menggunakan pendekatan pembelajaran transformatif; (2) prosedur pembelajaran yang fleksibel; (3) pemecahan masalah melalui lintas disiplin ilmu, (4) pembelajaran yang bermakna, dan (5) pembelajaran melibatkan komunitas di mana individu berada.
Dalam pendidikan holistik, peran dan otoritas dosen untuk memimpin dan mengontrol kegiatan pembelajaran hanya sedikit dan dosen lebih banyak berperan sebagai sahabat, mentor, dan fasilitator. Peran dosen seperti seorang teman dalam perjalanan yang telah berpengalaman dan menyenangkan.
Kampus sebagaimana Sekolah hendaknya menjadi tempat peserta didik dan dosen bekerja guna mencapai tujuan yang saling menguntungkan. Komunikasi yang terbuka dan jujur sangat penting, perbedaan individu dihargai dan kerjasama (kolaborasi) lebih utama dari pada kompetisi.
PENDEKATAN dalam PENGEMBANGAN KURIKULUM.Grace Ginting
this is the presentation that I've made. mmmm.. hope You like it and I Hope too this Presentation Useful for you.
Me : Grace Clara Lydia Br. Ginting, Students of Universitas Prima Indonesia Medan. :)
Kurikulum merupakan seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapi tujuan pendidikan tertentu.
Kurikulum dikembangkan berdasarkan prinsip bahwa peserta didik memiliki posisi sentral untuk mengembangkan kompetensinya.
Kurikulum disusun agar memungkinkan pengembangan keragaman potensi, minat, kecerdasan intelektual, emosional, spiritual peserta didik secara optimal sesuai dengan tingkat perkembangannya.
Apakah program Sekolah Alkitab Liburan ada di gereja Anda? Perlukah diprogramkan? Jika sudah ada, apa-apa saja yang perlu dipertimbangkan lagi? Pak Igrea Siswanto dari organisasi Life Kids Indonesia membagikannya untuk kita semua.
Informasi lebih lanjut: 0821-3313-3315 (MLC)
#SABDAYLSA #SABDAEvent #ylsa #yayasanlembagasabda #SABDAAlkitab #Alkitab #SABDAMLC #ministrylearningcenter #digital #sekolahAlkitabliburan #gereja #SAL
1. Dimensi Pengembangan Kurikulum
Hamid Hasan (1988)
1. Kurikulum dalam dimensi ide
2. Kurikulum dalam dimensi dokumen
3. Kurikulum dalam dimensi Proses
4. Kurikulum dalam dimensi hasil
2. Kurikulum dalam dimensi ide
• Berkenaan dengan: landasan Filosofis (Klasik: perenialis, essensialis;
Pribadi: progresif, romantik; Interaksional: rekonstructionism, Teknologi
Pendidikan: teknologi, essensialis, progressif)
• Berkaitan dengan: landasan teori (Teori belajar, model dan desain
kurikulum yang digunakan)
• Filosofi dan teori kurikulum yang digunakan harus disesuaikan dengan
tujuan pendidikan nasional dan tujuan pendidikan suatu jenjang
pendidikan.
• Dari aspek filosofi yang digunakan akan memperlihatkan apakah kurikulum
tersebut dikembangkan untuk menjawab kebutuhan masyarakat dalam
pengembangan ilmu, teknologi, agama, sosial-budaya-ekonomi, dsb.
3. • Kurikulum dalam Dimensi Dokumen Berkenaan
dengan: Tujuan, isi (materi), Kegiatan Belajar, dan
Penilaian
• Kurikulum dam dimensi proses (pelaksanaan
pembelajaran) perlu memperhatikan faktor-faktor
yang berhubungan dengan implementasi kurikulum
(SDM, fasilitas, lingkungan, pendanaan,
kepemimpinan, sbgnya)
• Kurikulum dalam dimensi hasil berkaitan dengan
Output dan outcome yang dihasilkan.
6. • Kurikulum sebagai ilmu dikaji konsep, landasan, asumsi, teori,
model, praksis, prinsip-prinsip dasar tentang kurikulum.
• Kurikulum sebagai sistem dijelaskan kedudukan kurikulum
dalam hubungannya dengan sistem dan bidang-bidang lain,
komponen-komponen kurikulum, kurikulum berbagai jalur,
jenjang, jenis pendidikan, manajemen kurikulum, dan
sebagainya.
• Kurikulum sebagai rencana tercakup macam-macam rencana
dan rancangan atau desain kurikulum.
Kurikulum sebagai rencana ada yang bersifat menyeluruh
untuk semua jalur, jenjang, dan jenis pendidikan dan ada pula
yang khusus untuk jalur, jenjang, dan jenis pendidikan tertentu.
7. Kurikulum sbg rencana
Desain
Kurikulum
Implementasi Kurikulum Evaluasi Kurikulum
Komponen Desain
(Tujuan, Materi,
Proses, & Evaluasi)
•Program pembelajaran
•Pembelajaran teori
•Pembelajaran praktik
•Pengelolaan kelas
•Tugas dan latihan
•Bimbingan
•Ko-kurikulum
•Ekstra kurikulum
•Kuis, tes & ujian
Lingkup Evaluasi
• Hasil
• Proses
• Sumber daya
• Pendidikan
Teknik
• Tes & Non Tes
Tindak Lanjut
• Penyempurnaan
Laporan
10. Dimensi Kurikulum
• Ideal curriculum, yaitu: kurikulum yang menurut pemikiran para ahli paling tepat diberikan
kepada peserta didik.
• Entitlement curriculum, yaitu: kurikulum yang menurut masyarakat paling cocok agar
peserta didik mjd warga masyarakat yg baik.
• Intended curriculum, yaitu sebuah rancangan kurikulum yang hendak diterapkan.
• Available atau supported curriculum , yaitu: kurikulum yg dapat dilaksanakan krn cukup
tersedia faktor-faktor pendukungnya baik orang maupun sarana dan fasilitas.
• Implemented curriculum, yaitu: kurikulum yang secara riil dilaksanakan oleh guru-guru.
• Achieved curriculum, yaitu kurikulum yang dikuasai oleh siswa.
• Attained curriculum , yaitu: kurikulum yang tingkat penguasaannya terukur, terevaluasi oleh
guru dan sekolah.