SlideShare a Scribd company logo
Dosenmatakuliah:
Dra. Hamsiah Djafar, M.Hum.
Diksi dan Pilihan Kata
Oleh kelompok 5 :
• Nurfadilla
• Nurlindah
• Muh. Tufiq NH
Pengertian diksi
Setiap kata terdiri dari dua aspek
yaitu bentuk dan makna. Bentuk
merupakan sesuatu yang dapat
diindrai, dilihat, atau di dengar.
Makna merupakan sesuatu yang
dapat menimbulkan reaksi dalam
pikiran karena ransangan bentuk.
Untuk memahami kata kita harus
mengetahui bentuk dan makna
kata. Sebagaimana dikemukakan
bahwa untuk dapat berbahasa
dengan baik, benar dan cermat,
kita harus memperhatikan pilihan
kata atau kaidah bahasa yang
berlaku pada bahasa yang kita
gunakan.
Menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia,diksi merupakan pilihan
kata yang tepat dan selaras (dalam
penggunaannya) untuk
mengungkapkan gagasan sehingga
diperoleh efek tertentu (seperti yang
diharapkan). Pilihan kata atau diksi
pada dasarnya adalah hasil dari
upayah memilih kata tertentu untuk
dipakai dalam kalimat, alenia, atau
wacana. Pemilihan kata
dapatdilakukan bila tersedia
sejumlahkata yang artinya hampir
sama atau bermiripan.
https://www. Kamus Besar Bahasa
Indonesia
Penggunaan ketetapan pilihan kata dipengaruhi oleh kemampuan
pengguna bahasa yang terkait dengan kemampuan mengetahui,
memahami, menguasai, dan menggunakan sejumlah kosa kata secara aktif
yang dapat mengungkapkan secara tepat sehingga mampu
mengomunikasikannya secara efektif kepada pembaca atau pendengarnya.
Dalam penggunaan kata, selain harus memrhatikan faktor kebahasan,
kitapun harus mempertimbangkan berbagai faktor diluar kebahasan.
Faktor tersebut sangat berpengaruh pada penggunaan kata karena kata
merupakan tempat penampung ide. Keraf, Gorys. Diksi dan Gaya
Bahasa.(Jakarta: Gramedia. 2006)
Diksi adalah ketetapan pilihan kata
Fungsi Diksi
1. Melambangkan ide yang diungkapkan secara
verbal.
2. Membentuk wujud ungkapan gagasan yang
tepat sehingga menyenangkan penyimak atau
pembaca.
3. Mewujudkan komunikasi yang berterima.
4. Menciptakan atmosfir yang kondusif.
5. Menghindari dan mencegas perbedaan persepsi
atau interpretasi.
6. Mencegah salah pemahaman, dan
7. Mengefektifkan pencapaian target komunikasi.
Kata Bermakna Denotatif Dan Konotatif
Ketetapan Pemilihan Kata
Makna denotatif adalah makna yang
menunjukan adanya hubungan
konsep dengan kenyataan. Makna ini
merupakan makna yang lugas , makna apa
adanya. Makna ini bukan makna kiasan
atau perumpamaan. Sebaliknya makna
konotatif adalah atau asosiatif muncul
akibat asosiasi perasaan atau pengalaman
kita terhadap apa yang diucapkan atau
apa yang didengar. Makna konotatif dapat
muncul disamping makna denotatif suatu
kata.
Hal yang perlu diperhatikan apabila
terdapat kata asosiasi, karena
pemahaman pembaca atau pendengar
sangat subjek dan berlainan.
Sebagai contoh kata Perempuan.
Perhatikan perbandingan kalimat
dibawah:
• Perempuan itu ibu saya
• Ah, dasar perempuan
Kata Bersinonim
Kata bersinonim adalah kata yang memiliki makna yang sama
atau hampir sama. Banyak kata bersinonim yang berdenotasi
sama, tetapi konotasinya berbeda.
Akibatnya kata-kata yang bersinonim itu dalam
pemakaiannya tidak sepenuhnya dapat saling menggantikan.
Kata-kata mati, meninggal, wafat, gugur, dan berpulang
memiliki makna yang denotasi yang sama yaitu nyawa lepas
dari raga.
Kata bermakan umum mencakup kata bermakna khusus. Kata
bermakna umum dapat menjadi kata bermakna khusus jika
dibatasi. Kata bermaknadigunakan dalam mengungkapkan gagsan
yang bersifat umum, sedangkan kata bermakna khusus digunakan
untuk menyatakan gagasan yang bersifat khusus atau terbatas.
Simak contoh berikut:
• Dia memiliki kendaraan
• Dia memiliki mobil
• Dia memiliki sedan
Kata sedan dirasakan lebih khusus daripada kata mobil, kata mobil
lebih khusus dari kata kendaraan.
Kata Bermakna Umum dan Bermakna Khusus
Kata Yang Mengalami Perubahan Makna
Sejarah perkembangan kehidupan manusia
dapat mempengaruhi sejarah perkembangan
makna. Kata sarjana dan pendeta merupakan
kata yang mengalami penyempitan makna.
Kata sarjana semula digunakan untuk
menyebut semua cendikiawan, sedangkan
sekarang hanya digunakan untuk cendikiawan
yang telah menamatkan pendidikannya di
perguruan tinggi.
Kata pendeta semula memiliki arti orang yang
berilmu, kini hanya digunakan untuk menyebut
guru atau pemimpin agama kristen. Dari contoh
tersebut dapat kita lihat adanya perubahan
makna kata
Pembagian Makna Kata
1. Makna Denotatif
Makna denotatif adalah makna dalam alam wajar
secara eksplisit. Makna wajar ini adalah makna
yang sesuai dengan apa adanya . Denotatif adalah
suatu pengertian yang dikandung dalam sebuah
kata secara objektif. Makna denotatif (denotasi)
lazim disebut:
1) makna konseptual yaitu makna yang sesuai
dengan hasil observasi (pengamatan) menurut
penglihatan, penciuman, pendengaran, atau
pengalaman yang berhubungan dengan informasi
(data) faktual dan objektif.
2) makna sebenarnya, umpamanya, kata kursi
yaitu tempat duduk yang berkaki empat (makna
sebenarnya).
3) makna lugas yaitu makna apa adanya, lugu,
polos, makna sebenarnya.
2. Makna Konotatif
Makna konotatif adalah makna asosiatif,
makna yang timbul sebagai akibat dari sikap
social, dan kriteria tambahan yang dikenakan
pada sebuah makna konseptual. Makna
konotatif atau konotasi berarti makna kias,
bukan makna sebenarnya. Sebuah kata dapat
berbeda dari satu masyakat ke masyarakat
lain, sesuai dengan pandangan hidup dan
norma masyarakat tersebut. Makna konotasi
juga dapat berubah dari waktu ke waktu.
Arifin, E. Zainal dan Amran Tasai. 2006.
Cermat Berbahasa Indonesia Untuk Perguruan
Tinggi. Cetakan ke-6. Jakarta: Akademika
Pressindo.
3. Umum dan Khusus
Kata umum dibedakan dari kata
khusus berdasarkan ruang lingkupnya.
Makin luas ruang lingkup suatu kata,
makin umum sifatnya. Sebaliknya,
mana kata menjadi sempit ruang
lingkupnya makin khusus sifatnya.
Makin umum suatu kata makin besar
kemungkinan terjadi salah paham atau
perbedaan tafsiran. Sebaliknya, makin
khusus, makin sempit ruang
lingkupnya, makin sedikt terjadi salah
paham. Dengan kata lain, semakin
khusus makna kata yang dipakai,
pilihan kata semakin cepat
Contoh :
1) Kata umum: melihat
Kata khusus: melotot, melirik,
mengintip, menatap, memandang,
2) Kata umum: berjalan
Kata khusus: tertatih-tatih, ngesot,
terseok-seok, langkah tegap,
3) Kata umum: jatuh
4. Kata konkret dan Abstrak
Kata yang acuannya semakin mudah
dicerap pancaindra disebut kata
konkret , seperti meja, rumah, mobil,
dan lain-lain. Jika suatu kata tidak
mudah dicerap panca indra maka kata
itu disebut kata abstrak , seperti
gagasan dan saran. Kata abstrak
digunakan untuk mengungkapkan
gagasan rumit. Kata abstrak mampu
membedakan secara halus gagasan yang
bersifat teknis dan khusus. Akan tetapi
jika dihambur-hamburkan dalam suatu
karangan, karangan itu dapat menjadi
samar dan tidak cermat
5. Sinonim
Sinonim adalah dua kata atau
lebih yang pada asasnya
mempunyai makna yang sama,
tetapi bentuknya berlainan .
Sinonim ialah persamaan
makna kata . Artinya, dua kata
atau lebih yang berbeda bentuk
ejaan, dan pengucapannya.
6. Pembentukan Kata
Ada dua cara pembentukan kata,
yaitu dari dalam dan luar bahasa
Indonesia.
Dari dalam bahasa Indonesia
terbentuk kosa kata baru
dengan dasar kata yang sudah
ada, sedangkan dari luar
terbentuk kata baru melalui
unsur serapan.
Dari dalam bahasa Indonesia
terbentuk kata baru, misalnya:
tata buku, tata bahasa, daya
tahan, dan lain-lain. Dari luar
bahasa Indonesia terbentuk
kata-kata melalui pungutan
kata, misalnya: bank, valuta, dan
lain-lain.
Syarat-syarat Ketepatan Diksi
Ketepatan adalah kemampuan
sebuah kata untuk
menimbulkan gagasan yang
sama pada imajinasi pembaca
atau pendengar, seperti yang
dipikirkan atau dirasakan oleh
penulis atau pembicara, maka
setiap penulis atau pembicara
harus berusaha secermat
mungkin memilih kata-
katanya untuk mencapai
maksud tersebut. Ketepatan
tidak akan menimbulkan salah
paham.
Adapun syarat-syarat ketepatan pilihan kata adalah :
1. Membedakan secara cermat denotasi dan konotasi.
2. Membedakan dengan cermat kata-kata yang hampir
bersinonim.
3. Membedakan kata-kata yang mirip ejaannya.
4. Tidak menafsirkan makna kata secara subjektif
berdasarkan pendapat sendiri, jika pemahaman
belum dapat dipastikan.
5. Waspada terhadap penggunaan imbuhan asing
6. Membedakan pemakaian kata penghubung yang
berpasangan secara tepat.
7. Membedakan kata umum dan kata khusus secara
cermat.
8. Memperhatikan perubahan makna yang terjadi pada
kata-kata yang sudah dikenal.
9. Menggunakan dengan cermat kata bersinonim,
berhomofoni, dan berhomografi.
10.Menggunakan kata abstrak dan kata konkret secara
cermat.
kesimpulan
Kreativitas dalam pemilihan kata merupakan
kunci utama dalam menulis gagasan atau
ungkapan , kata yang tepat akan membantu
seseorang mengungkapkan dengan tepat apa
yang ingin disampaikannya baik secara lisan
maupun tulisan .
Berdasarkan hal tersebut dapat saya sampaikan
bahwa diksi mempuyai persamaan yaitu sama-
sama penullis ingin menyampaikan sesuatu
dihasil karya tulisnya dengan maksud agar
pembaca dapat memahami maksud tujuan
penulis.
Daftar pustaka
• https://www. Kamus Besar Bahasa Indonesia
• Keraf, Gorys. Diksi dan Gaya Bahasa.(Jakarta: Gramedia. 2006)
• Drs. I Ketut Dibla, S.Pd, M,Pd, et. Al., Bahasa Indonesia Untuk
Perguruan Tinggi, ( Cet. 3 dan 4,PT. Raja GrafindoPersada, Depok)
• Arifin, E. Zainal dan Amran Tasai. 2006. Cermat Berbahasa
Indonesia Untuk Perguruan Tinggi. Cetakan ke-6. Jakarta:
Akademika Pressindo.
QUESTION AND ANSWER
SESSION

More Related Content

Similar to DIKSI KELOMPOK 5.pptx

Diksi
DiksiDiksi
Bahan mentah
Bahan mentahBahan mentah
Bahan mentah
Paktuahiken
 
Pilihan kata-diksi
Pilihan kata-diksiPilihan kata-diksi
Pilihan kata-diksi
Chairunnisa Nisa
 
PPT PILIHAN KATA ATAU DIKSI (BAHASA INDONESIA)
PPT PILIHAN KATA ATAU DIKSI (BAHASA INDONESIA)PPT PILIHAN KATA ATAU DIKSI (BAHASA INDONESIA)
PPT PILIHAN KATA ATAU DIKSI (BAHASA INDONESIA)
qxxqfdqqxh
 
Makalah semantik
Makalah semantikMakalah semantik
Makalah semantik
Muhammad Idris
 
Metlit gayabahasa
Metlit gayabahasaMetlit gayabahasa
Metlit gayabahasa
Lukmanulhakim Almamalik
 
Wawasan tentang penggunaan kata-dan-diksi-.ppt
Wawasan tentang penggunaan kata-dan-diksi-.pptWawasan tentang penggunaan kata-dan-diksi-.ppt
Wawasan tentang penggunaan kata-dan-diksi-.ppt
onelmumtaz
 
Tugas power point makalah b.indo
Tugas power point makalah b.indoTugas power point makalah b.indo
Tugas power point makalah b.indo
Fuad Nasir
 
ppt kelompok 6 meteri diksi.pptx
ppt kelompok 6 meteri diksi.pptxppt kelompok 6 meteri diksi.pptx
ppt kelompok 6 meteri diksi.pptx
ReviRianti1
 
Tugas bindo
Tugas bindoTugas bindo
Tugas bindo
Muhammad Sofyan
 
Tugas power point
Tugas power pointTugas power point
Tugas power point
Makarina
 
Makalah pemilihan kata (diksi) kelompok 1
Makalah pemilihan kata (diksi) kelompok 1Makalah pemilihan kata (diksi) kelompok 1
Makalah pemilihan kata (diksi) kelompok 1
Danumuhammadrizki
 
diksi dan kalimat efektif
diksi dan kalimat efektifdiksi dan kalimat efektif
diksi dan kalimat efektif
DerlyAlways
 
Makalah bahasa indonesia
Makalah bahasa indonesiaMakalah bahasa indonesia
Makalah bahasa indonesia
STMIK Sumedang
 
Makalah bahasa indonesia
Makalah bahasa indonesiaMakalah bahasa indonesia
Makalah bahasa indonesia
STMIK Sumedang
 
PPT B.Indo Kelompok 4.pptx
PPT B.Indo Kelompok 4.pptxPPT B.Indo Kelompok 4.pptx
PPT B.Indo Kelompok 4.pptx
QANITATRIANA
 
ppt kel2.pptx
ppt kel2.pptxppt kel2.pptx
ppt kel2.pptx
fata31
 
Makna kata
Makna kataMakna kata
Makna kata
K. S. Widodo
 

Similar to DIKSI KELOMPOK 5.pptx (20)

Diksi
DiksiDiksi
Diksi
 
Bahan mentah
Bahan mentahBahan mentah
Bahan mentah
 
Pilihan kata-diksi
Pilihan kata-diksiPilihan kata-diksi
Pilihan kata-diksi
 
PPT PILIHAN KATA ATAU DIKSI (BAHASA INDONESIA)
PPT PILIHAN KATA ATAU DIKSI (BAHASA INDONESIA)PPT PILIHAN KATA ATAU DIKSI (BAHASA INDONESIA)
PPT PILIHAN KATA ATAU DIKSI (BAHASA INDONESIA)
 
Makalah semantik
Makalah semantikMakalah semantik
Makalah semantik
 
Metlit gayabahasa
Metlit gayabahasaMetlit gayabahasa
Metlit gayabahasa
 
Wawasan tentang penggunaan kata-dan-diksi-.ppt
Wawasan tentang penggunaan kata-dan-diksi-.pptWawasan tentang penggunaan kata-dan-diksi-.ppt
Wawasan tentang penggunaan kata-dan-diksi-.ppt
 
Tugas power point makalah b.indo
Tugas power point makalah b.indoTugas power point makalah b.indo
Tugas power point makalah b.indo
 
ppt kelompok 6 meteri diksi.pptx
ppt kelompok 6 meteri diksi.pptxppt kelompok 6 meteri diksi.pptx
ppt kelompok 6 meteri diksi.pptx
 
Tugas bindo
Tugas bindoTugas bindo
Tugas bindo
 
Tugas power point
Tugas power pointTugas power point
Tugas power point
 
Makalah pemilihan kata (diksi) kelompok 1
Makalah pemilihan kata (diksi) kelompok 1Makalah pemilihan kata (diksi) kelompok 1
Makalah pemilihan kata (diksi) kelompok 1
 
diksi dan kalimat efektif
diksi dan kalimat efektifdiksi dan kalimat efektif
diksi dan kalimat efektif
 
Diksi (pilihan kata)
Diksi (pilihan kata)Diksi (pilihan kata)
Diksi (pilihan kata)
 
Makalah bahasa indonesia
Makalah bahasa indonesiaMakalah bahasa indonesia
Makalah bahasa indonesia
 
Makalah bahasa indonesia
Makalah bahasa indonesiaMakalah bahasa indonesia
Makalah bahasa indonesia
 
PPT B.Indo Kelompok 4.pptx
PPT B.Indo Kelompok 4.pptxPPT B.Indo Kelompok 4.pptx
PPT B.Indo Kelompok 4.pptx
 
Kelompok 8
Kelompok 8Kelompok 8
Kelompok 8
 
ppt kel2.pptx
ppt kel2.pptxppt kel2.pptx
ppt kel2.pptx
 
Makna kata
Makna kataMakna kata
Makna kata
 

Recently uploaded

SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKANSAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
NURULNAHARIAHBINTIAH
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Fathan Emran
 
Tugas CGP Mulai dari diri - Modul 2.1.pdf
Tugas CGP Mulai dari diri - Modul 2.1.pdfTugas CGP Mulai dari diri - Modul 2.1.pdf
Tugas CGP Mulai dari diri - Modul 2.1.pdf
Thahir9
 
PPT RENCANA AKSI 2 modul ajar matematika berdiferensiasi kelas 1
PPT RENCANA AKSI 2 modul ajar matematika berdiferensiasi kelas 1PPT RENCANA AKSI 2 modul ajar matematika berdiferensiasi kelas 1
PPT RENCANA AKSI 2 modul ajar matematika berdiferensiasi kelas 1
Arumdwikinasih
 
Pemutakhiran Data dosen pada sister.pptx
Pemutakhiran Data dosen pada sister.pptxPemutakhiran Data dosen pada sister.pptx
Pemutakhiran Data dosen pada sister.pptx
ssuser4dafea
 
Alur tujuan pembelajaran bahasa inggris kelas x fase e
Alur tujuan pembelajaran bahasa inggris kelas x fase eAlur tujuan pembelajaran bahasa inggris kelas x fase e
Alur tujuan pembelajaran bahasa inggris kelas x fase e
MsElisazmar
 
Perencanaan Berbasis Data Satuan Pendidikan Jenjang SMP
Perencanaan Berbasis Data Satuan Pendidikan Jenjang SMPPerencanaan Berbasis Data Satuan Pendidikan Jenjang SMP
Perencanaan Berbasis Data Satuan Pendidikan Jenjang SMP
TriSutrisno48
 
AKSI NYATA PENDIDIKAN INKLUSIF_Baedlawi.pdf
AKSI NYATA PENDIDIKAN INKLUSIF_Baedlawi.pdfAKSI NYATA PENDIDIKAN INKLUSIF_Baedlawi.pdf
AKSI NYATA PENDIDIKAN INKLUSIF_Baedlawi.pdf
opkcibungbulang
 
Lembar Kerja Asesmen Awal Paud ke sd.pptx
Lembar Kerja Asesmen Awal Paud ke sd.pptxLembar Kerja Asesmen Awal Paud ke sd.pptx
Lembar Kerja Asesmen Awal Paud ke sd.pptx
opkcibungbulang
 
Laporan bulanan Dosen Pembimbing lapangan dalam pelaksanaan kampus mengajar a...
Laporan bulanan Dosen Pembimbing lapangan dalam pelaksanaan kampus mengajar a...Laporan bulanan Dosen Pembimbing lapangan dalam pelaksanaan kampus mengajar a...
Laporan bulanan Dosen Pembimbing lapangan dalam pelaksanaan kampus mengajar a...
Sathya Risma
 
Modul Ajar Statistika Data Fase F kelas
Modul Ajar Statistika Data Fase F  kelasModul Ajar Statistika Data Fase F  kelas
Modul Ajar Statistika Data Fase F kelas
ananda238570
 
92836246-Soap-Pada-Pasien-Dengan-as-Primer.pdf
92836246-Soap-Pada-Pasien-Dengan-as-Primer.pdf92836246-Soap-Pada-Pasien-Dengan-as-Primer.pdf
92836246-Soap-Pada-Pasien-Dengan-as-Primer.pdf
tsuroyya38
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi WORKSHOP Nasional _"Penerapan Regulasi Terbaru P...
PELAKSANAAN + Link2 Materi WORKSHOP Nasional _"Penerapan  Regulasi  Terbaru P...PELAKSANAAN + Link2 Materi WORKSHOP Nasional _"Penerapan  Regulasi  Terbaru P...
PELAKSANAAN + Link2 Materi WORKSHOP Nasional _"Penerapan Regulasi Terbaru P...
Kanaidi ken
 
JURNAL REFLEKSI DWI MINGGUAN MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
JURNAL REFLEKSI DWI MINGGUAN MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdfJURNAL REFLEKSI DWI MINGGUAN MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
JURNAL REFLEKSI DWI MINGGUAN MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
HERIHERI52
 
LAPORAN BIMBINGAN TEKNIS TRANSISI PAUD - SD.pdf
LAPORAN BIMBINGAN TEKNIS TRANSISI PAUD - SD.pdfLAPORAN BIMBINGAN TEKNIS TRANSISI PAUD - SD.pdf
LAPORAN BIMBINGAN TEKNIS TRANSISI PAUD - SD.pdf
RosidaAini3
 
Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdfTokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
Mutia Rini Siregar
 
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdfPanduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
MildayantiMildayanti
 
Rangkuman Kehadiran Guru di Kelas- www.kherysuryawan.id.pdf
Rangkuman Kehadiran Guru di Kelas- www.kherysuryawan.id.pdfRangkuman Kehadiran Guru di Kelas- www.kherysuryawan.id.pdf
Rangkuman Kehadiran Guru di Kelas- www.kherysuryawan.id.pdf
mad ros
 
IKLAN PENERIMAAN GURU SEKUM YPS 2024.pdf
IKLAN PENERIMAAN GURU SEKUM YPS 2024.pdfIKLAN PENERIMAAN GURU SEKUM YPS 2024.pdf
IKLAN PENERIMAAN GURU SEKUM YPS 2024.pdf
sriwulandari723
 
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28  Juni 2024Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28  Juni 2024
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024
Kanaidi ken
 

Recently uploaded (20)

SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKANSAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
 
Tugas CGP Mulai dari diri - Modul 2.1.pdf
Tugas CGP Mulai dari diri - Modul 2.1.pdfTugas CGP Mulai dari diri - Modul 2.1.pdf
Tugas CGP Mulai dari diri - Modul 2.1.pdf
 
PPT RENCANA AKSI 2 modul ajar matematika berdiferensiasi kelas 1
PPT RENCANA AKSI 2 modul ajar matematika berdiferensiasi kelas 1PPT RENCANA AKSI 2 modul ajar matematika berdiferensiasi kelas 1
PPT RENCANA AKSI 2 modul ajar matematika berdiferensiasi kelas 1
 
Pemutakhiran Data dosen pada sister.pptx
Pemutakhiran Data dosen pada sister.pptxPemutakhiran Data dosen pada sister.pptx
Pemutakhiran Data dosen pada sister.pptx
 
Alur tujuan pembelajaran bahasa inggris kelas x fase e
Alur tujuan pembelajaran bahasa inggris kelas x fase eAlur tujuan pembelajaran bahasa inggris kelas x fase e
Alur tujuan pembelajaran bahasa inggris kelas x fase e
 
Perencanaan Berbasis Data Satuan Pendidikan Jenjang SMP
Perencanaan Berbasis Data Satuan Pendidikan Jenjang SMPPerencanaan Berbasis Data Satuan Pendidikan Jenjang SMP
Perencanaan Berbasis Data Satuan Pendidikan Jenjang SMP
 
AKSI NYATA PENDIDIKAN INKLUSIF_Baedlawi.pdf
AKSI NYATA PENDIDIKAN INKLUSIF_Baedlawi.pdfAKSI NYATA PENDIDIKAN INKLUSIF_Baedlawi.pdf
AKSI NYATA PENDIDIKAN INKLUSIF_Baedlawi.pdf
 
Lembar Kerja Asesmen Awal Paud ke sd.pptx
Lembar Kerja Asesmen Awal Paud ke sd.pptxLembar Kerja Asesmen Awal Paud ke sd.pptx
Lembar Kerja Asesmen Awal Paud ke sd.pptx
 
Laporan bulanan Dosen Pembimbing lapangan dalam pelaksanaan kampus mengajar a...
Laporan bulanan Dosen Pembimbing lapangan dalam pelaksanaan kampus mengajar a...Laporan bulanan Dosen Pembimbing lapangan dalam pelaksanaan kampus mengajar a...
Laporan bulanan Dosen Pembimbing lapangan dalam pelaksanaan kampus mengajar a...
 
Modul Ajar Statistika Data Fase F kelas
Modul Ajar Statistika Data Fase F  kelasModul Ajar Statistika Data Fase F  kelas
Modul Ajar Statistika Data Fase F kelas
 
92836246-Soap-Pada-Pasien-Dengan-as-Primer.pdf
92836246-Soap-Pada-Pasien-Dengan-as-Primer.pdf92836246-Soap-Pada-Pasien-Dengan-as-Primer.pdf
92836246-Soap-Pada-Pasien-Dengan-as-Primer.pdf
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi WORKSHOP Nasional _"Penerapan Regulasi Terbaru P...
PELAKSANAAN + Link2 Materi WORKSHOP Nasional _"Penerapan  Regulasi  Terbaru P...PELAKSANAAN + Link2 Materi WORKSHOP Nasional _"Penerapan  Regulasi  Terbaru P...
PELAKSANAAN + Link2 Materi WORKSHOP Nasional _"Penerapan Regulasi Terbaru P...
 
JURNAL REFLEKSI DWI MINGGUAN MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
JURNAL REFLEKSI DWI MINGGUAN MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdfJURNAL REFLEKSI DWI MINGGUAN MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
JURNAL REFLEKSI DWI MINGGUAN MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
 
LAPORAN BIMBINGAN TEKNIS TRANSISI PAUD - SD.pdf
LAPORAN BIMBINGAN TEKNIS TRANSISI PAUD - SD.pdfLAPORAN BIMBINGAN TEKNIS TRANSISI PAUD - SD.pdf
LAPORAN BIMBINGAN TEKNIS TRANSISI PAUD - SD.pdf
 
Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdfTokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
 
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdfPanduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
 
Rangkuman Kehadiran Guru di Kelas- www.kherysuryawan.id.pdf
Rangkuman Kehadiran Guru di Kelas- www.kherysuryawan.id.pdfRangkuman Kehadiran Guru di Kelas- www.kherysuryawan.id.pdf
Rangkuman Kehadiran Guru di Kelas- www.kherysuryawan.id.pdf
 
IKLAN PENERIMAAN GURU SEKUM YPS 2024.pdf
IKLAN PENERIMAAN GURU SEKUM YPS 2024.pdfIKLAN PENERIMAAN GURU SEKUM YPS 2024.pdf
IKLAN PENERIMAAN GURU SEKUM YPS 2024.pdf
 
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28  Juni 2024Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28  Juni 2024
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024
 

DIKSI KELOMPOK 5.pptx

  • 1. Dosenmatakuliah: Dra. Hamsiah Djafar, M.Hum. Diksi dan Pilihan Kata Oleh kelompok 5 : • Nurfadilla • Nurlindah • Muh. Tufiq NH
  • 2. Pengertian diksi Setiap kata terdiri dari dua aspek yaitu bentuk dan makna. Bentuk merupakan sesuatu yang dapat diindrai, dilihat, atau di dengar. Makna merupakan sesuatu yang dapat menimbulkan reaksi dalam pikiran karena ransangan bentuk. Untuk memahami kata kita harus mengetahui bentuk dan makna kata. Sebagaimana dikemukakan bahwa untuk dapat berbahasa dengan baik, benar dan cermat, kita harus memperhatikan pilihan kata atau kaidah bahasa yang berlaku pada bahasa yang kita gunakan. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia,diksi merupakan pilihan kata yang tepat dan selaras (dalam penggunaannya) untuk mengungkapkan gagasan sehingga diperoleh efek tertentu (seperti yang diharapkan). Pilihan kata atau diksi pada dasarnya adalah hasil dari upayah memilih kata tertentu untuk dipakai dalam kalimat, alenia, atau wacana. Pemilihan kata dapatdilakukan bila tersedia sejumlahkata yang artinya hampir sama atau bermiripan. https://www. Kamus Besar Bahasa Indonesia
  • 3. Penggunaan ketetapan pilihan kata dipengaruhi oleh kemampuan pengguna bahasa yang terkait dengan kemampuan mengetahui, memahami, menguasai, dan menggunakan sejumlah kosa kata secara aktif yang dapat mengungkapkan secara tepat sehingga mampu mengomunikasikannya secara efektif kepada pembaca atau pendengarnya. Dalam penggunaan kata, selain harus memrhatikan faktor kebahasan, kitapun harus mempertimbangkan berbagai faktor diluar kebahasan. Faktor tersebut sangat berpengaruh pada penggunaan kata karena kata merupakan tempat penampung ide. Keraf, Gorys. Diksi dan Gaya Bahasa.(Jakarta: Gramedia. 2006) Diksi adalah ketetapan pilihan kata
  • 4. Fungsi Diksi 1. Melambangkan ide yang diungkapkan secara verbal. 2. Membentuk wujud ungkapan gagasan yang tepat sehingga menyenangkan penyimak atau pembaca. 3. Mewujudkan komunikasi yang berterima. 4. Menciptakan atmosfir yang kondusif. 5. Menghindari dan mencegas perbedaan persepsi atau interpretasi. 6. Mencegah salah pemahaman, dan 7. Mengefektifkan pencapaian target komunikasi.
  • 5. Kata Bermakna Denotatif Dan Konotatif Ketetapan Pemilihan Kata Makna denotatif adalah makna yang menunjukan adanya hubungan konsep dengan kenyataan. Makna ini merupakan makna yang lugas , makna apa adanya. Makna ini bukan makna kiasan atau perumpamaan. Sebaliknya makna konotatif adalah atau asosiatif muncul akibat asosiasi perasaan atau pengalaman kita terhadap apa yang diucapkan atau apa yang didengar. Makna konotatif dapat muncul disamping makna denotatif suatu kata. Hal yang perlu diperhatikan apabila terdapat kata asosiasi, karena pemahaman pembaca atau pendengar sangat subjek dan berlainan. Sebagai contoh kata Perempuan. Perhatikan perbandingan kalimat dibawah: • Perempuan itu ibu saya • Ah, dasar perempuan
  • 6. Kata Bersinonim Kata bersinonim adalah kata yang memiliki makna yang sama atau hampir sama. Banyak kata bersinonim yang berdenotasi sama, tetapi konotasinya berbeda. Akibatnya kata-kata yang bersinonim itu dalam pemakaiannya tidak sepenuhnya dapat saling menggantikan. Kata-kata mati, meninggal, wafat, gugur, dan berpulang memiliki makna yang denotasi yang sama yaitu nyawa lepas dari raga.
  • 7. Kata bermakan umum mencakup kata bermakna khusus. Kata bermakna umum dapat menjadi kata bermakna khusus jika dibatasi. Kata bermaknadigunakan dalam mengungkapkan gagsan yang bersifat umum, sedangkan kata bermakna khusus digunakan untuk menyatakan gagasan yang bersifat khusus atau terbatas. Simak contoh berikut: • Dia memiliki kendaraan • Dia memiliki mobil • Dia memiliki sedan Kata sedan dirasakan lebih khusus daripada kata mobil, kata mobil lebih khusus dari kata kendaraan. Kata Bermakna Umum dan Bermakna Khusus
  • 8. Kata Yang Mengalami Perubahan Makna Sejarah perkembangan kehidupan manusia dapat mempengaruhi sejarah perkembangan makna. Kata sarjana dan pendeta merupakan kata yang mengalami penyempitan makna. Kata sarjana semula digunakan untuk menyebut semua cendikiawan, sedangkan sekarang hanya digunakan untuk cendikiawan yang telah menamatkan pendidikannya di perguruan tinggi. Kata pendeta semula memiliki arti orang yang berilmu, kini hanya digunakan untuk menyebut guru atau pemimpin agama kristen. Dari contoh tersebut dapat kita lihat adanya perubahan makna kata
  • 9. Pembagian Makna Kata 1. Makna Denotatif Makna denotatif adalah makna dalam alam wajar secara eksplisit. Makna wajar ini adalah makna yang sesuai dengan apa adanya . Denotatif adalah suatu pengertian yang dikandung dalam sebuah kata secara objektif. Makna denotatif (denotasi) lazim disebut: 1) makna konseptual yaitu makna yang sesuai dengan hasil observasi (pengamatan) menurut penglihatan, penciuman, pendengaran, atau pengalaman yang berhubungan dengan informasi (data) faktual dan objektif. 2) makna sebenarnya, umpamanya, kata kursi yaitu tempat duduk yang berkaki empat (makna sebenarnya). 3) makna lugas yaitu makna apa adanya, lugu, polos, makna sebenarnya. 2. Makna Konotatif Makna konotatif adalah makna asosiatif, makna yang timbul sebagai akibat dari sikap social, dan kriteria tambahan yang dikenakan pada sebuah makna konseptual. Makna konotatif atau konotasi berarti makna kias, bukan makna sebenarnya. Sebuah kata dapat berbeda dari satu masyakat ke masyarakat lain, sesuai dengan pandangan hidup dan norma masyarakat tersebut. Makna konotasi juga dapat berubah dari waktu ke waktu. Arifin, E. Zainal dan Amran Tasai. 2006. Cermat Berbahasa Indonesia Untuk Perguruan Tinggi. Cetakan ke-6. Jakarta: Akademika Pressindo.
  • 10. 3. Umum dan Khusus Kata umum dibedakan dari kata khusus berdasarkan ruang lingkupnya. Makin luas ruang lingkup suatu kata, makin umum sifatnya. Sebaliknya, mana kata menjadi sempit ruang lingkupnya makin khusus sifatnya. Makin umum suatu kata makin besar kemungkinan terjadi salah paham atau perbedaan tafsiran. Sebaliknya, makin khusus, makin sempit ruang lingkupnya, makin sedikt terjadi salah paham. Dengan kata lain, semakin khusus makna kata yang dipakai, pilihan kata semakin cepat Contoh : 1) Kata umum: melihat Kata khusus: melotot, melirik, mengintip, menatap, memandang, 2) Kata umum: berjalan Kata khusus: tertatih-tatih, ngesot, terseok-seok, langkah tegap, 3) Kata umum: jatuh
  • 11. 4. Kata konkret dan Abstrak Kata yang acuannya semakin mudah dicerap pancaindra disebut kata konkret , seperti meja, rumah, mobil, dan lain-lain. Jika suatu kata tidak mudah dicerap panca indra maka kata itu disebut kata abstrak , seperti gagasan dan saran. Kata abstrak digunakan untuk mengungkapkan gagasan rumit. Kata abstrak mampu membedakan secara halus gagasan yang bersifat teknis dan khusus. Akan tetapi jika dihambur-hamburkan dalam suatu karangan, karangan itu dapat menjadi samar dan tidak cermat 5. Sinonim Sinonim adalah dua kata atau lebih yang pada asasnya mempunyai makna yang sama, tetapi bentuknya berlainan . Sinonim ialah persamaan makna kata . Artinya, dua kata atau lebih yang berbeda bentuk ejaan, dan pengucapannya.
  • 12. 6. Pembentukan Kata Ada dua cara pembentukan kata, yaitu dari dalam dan luar bahasa Indonesia. Dari dalam bahasa Indonesia terbentuk kosa kata baru dengan dasar kata yang sudah ada, sedangkan dari luar terbentuk kata baru melalui unsur serapan. Dari dalam bahasa Indonesia terbentuk kata baru, misalnya: tata buku, tata bahasa, daya tahan, dan lain-lain. Dari luar bahasa Indonesia terbentuk kata-kata melalui pungutan kata, misalnya: bank, valuta, dan lain-lain.
  • 13. Syarat-syarat Ketepatan Diksi Ketepatan adalah kemampuan sebuah kata untuk menimbulkan gagasan yang sama pada imajinasi pembaca atau pendengar, seperti yang dipikirkan atau dirasakan oleh penulis atau pembicara, maka setiap penulis atau pembicara harus berusaha secermat mungkin memilih kata- katanya untuk mencapai maksud tersebut. Ketepatan tidak akan menimbulkan salah paham. Adapun syarat-syarat ketepatan pilihan kata adalah : 1. Membedakan secara cermat denotasi dan konotasi. 2. Membedakan dengan cermat kata-kata yang hampir bersinonim. 3. Membedakan kata-kata yang mirip ejaannya. 4. Tidak menafsirkan makna kata secara subjektif berdasarkan pendapat sendiri, jika pemahaman belum dapat dipastikan. 5. Waspada terhadap penggunaan imbuhan asing 6. Membedakan pemakaian kata penghubung yang berpasangan secara tepat. 7. Membedakan kata umum dan kata khusus secara cermat. 8. Memperhatikan perubahan makna yang terjadi pada kata-kata yang sudah dikenal. 9. Menggunakan dengan cermat kata bersinonim, berhomofoni, dan berhomografi. 10.Menggunakan kata abstrak dan kata konkret secara cermat.
  • 14. kesimpulan Kreativitas dalam pemilihan kata merupakan kunci utama dalam menulis gagasan atau ungkapan , kata yang tepat akan membantu seseorang mengungkapkan dengan tepat apa yang ingin disampaikannya baik secara lisan maupun tulisan . Berdasarkan hal tersebut dapat saya sampaikan bahwa diksi mempuyai persamaan yaitu sama- sama penullis ingin menyampaikan sesuatu dihasil karya tulisnya dengan maksud agar pembaca dapat memahami maksud tujuan penulis.
  • 15. Daftar pustaka • https://www. Kamus Besar Bahasa Indonesia • Keraf, Gorys. Diksi dan Gaya Bahasa.(Jakarta: Gramedia. 2006) • Drs. I Ketut Dibla, S.Pd, M,Pd, et. Al., Bahasa Indonesia Untuk Perguruan Tinggi, ( Cet. 3 dan 4,PT. Raja GrafindoPersada, Depok) • Arifin, E. Zainal dan Amran Tasai. 2006. Cermat Berbahasa Indonesia Untuk Perguruan Tinggi. Cetakan ke-6. Jakarta: Akademika Pressindo.