Deteriorasi benih adalah proses penurunan kualitas benih yang terjadi secara alami setelah benih mencapai kematangan fisiologis. Laju deteriorasi dipengaruhi oleh faktor genetik, kadar air, dan kondisi lingkungan penyimpanan seperti suhu dan kelembaban. Deteriorasi menyebabkan penurunan daya kecambah dan vigor benih.
Pengujian daya kecambah adalah mengecambahkan benih pada kondisi yang sesuai untuk kebutuhan perkecambahan benih tersebut, lalu menghitung presentase daya berkecambahnya
Di dalam ini akan dijelaskan (1) pengendalian OPT secara kimiawi, (2) macam-macam pestisida, (3) peranan pestisida, (4) kelebihan, kekurangan, dan pengendalian pestisida, (5) klasifikasi pestisida, (6) formulasi pestisida, dan (7) cara menggunakan pestisida.
Maaf :-
Pengujian daya kecambah adalah mengecambahkan benih pada kondisi yang sesuai untuk kebutuhan perkecambahan benih tersebut, lalu menghitung presentase daya berkecambahnya
Di dalam ini akan dijelaskan (1) pengendalian OPT secara kimiawi, (2) macam-macam pestisida, (3) peranan pestisida, (4) kelebihan, kekurangan, dan pengendalian pestisida, (5) klasifikasi pestisida, (6) formulasi pestisida, dan (7) cara menggunakan pestisida.
Maaf :-
Penyakit Blas dapat menyebabkan kerugian yang begitu besar pada pertanaman padi di Indonesia. Pada awalnya blas hanya menyerang padi gogo. Namun kini penyakit blas menjadi penyakit utama pada tanaman padi sawah.
Apa sih microgreens dan bagaimana cara pembuatannya di rumah? Petunjuk yang disertai langkah-langkah mudah untuk menanam microgreens di rumah dengan peralatan sederhana.
Penyakit Blas dapat menyebabkan kerugian yang begitu besar pada pertanaman padi di Indonesia. Pada awalnya blas hanya menyerang padi gogo. Namun kini penyakit blas menjadi penyakit utama pada tanaman padi sawah.
Apa sih microgreens dan bagaimana cara pembuatannya di rumah? Petunjuk yang disertai langkah-langkah mudah untuk menanam microgreens di rumah dengan peralatan sederhana.
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfNur afiyah
Pembelajaran landasan pendidikan yang membahas tentang profesionalisasi pendidikan. Semoga dengan adanya materi ini dapat memudahkan kita untuk memahami dengan baik serta menambah pengetahuan kita tentang profesionalisasi pendidikan.
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
2. • Deteriorasibenihadalahproseskemunduran
kualitas benih. Dicirikan dengan terjadinya
hambatan prosesperkecambahan
(perkecambahanmembutuhkanwaktuyang
lebih lama) danmenghasilkan kecambah
abnormal.
• Benih yang terdeteriorasi lanjut benih tidak
mampu berkecambah.
3. • Deteriorasi benihmerupakan proses
yang mesti terjadi (Inexorableprocess).
• Deteriorasi benih dapat dihambat
dengan praktek penyimpananbenih
yang optimum. Cpntoh : Kemasan
aman untuk penyimpanan, kemasan
kedap udara, suhu dan kelembaban
rendah.
4. • Deteriorasi benih merupakan proses yang
yang tidak dapat balik (irreversible). Jadi,
benih yang sudah mengalami deteriorasi
mutunya tidak bisakembali seperti semula.
• Beberapa mekanisme perlakuan benih
dengan fungisida & Invigorasi dengan ZPT
dapat meningkatkan dayamuncul di
lapang, tetapi tidak mampu
memaksimakkan mutu benih.
5. • Deteriorasi benih bervariasi antar
populasi benih atau lot benih.Varietas
yang berbeda akanmengalami
deteriorasi yang berbeda. Dalam satu
varietas, potensi penyimpanan setiap
individu benih juga berbeda.
• Contoh: Dalam satu malai benih padi
mutu diantara benih tidak sama, setiap
tangkai bunga wortel ,dll
6. • Benih mencapai kualitas maksimum pada
saatmatang fisiologis dansetelah itu sampai
saatditanam benih mengalami kemunduran.
• Padaumumnya kualitas benih setelah fase
MF sampai benih dipanen (MatangPanen
→±seminggu setelah MF) perbedaannya
tidak signifikan.
Jadi,Deteriorasi benih terjadi setelah MF.
7. • Kematangan fisiologis diartikan sebagai
suatu keadaan yang dicapai suatu benih
sebelum siap dipanen. Padasaat MF
terjadi akumulasi maksimal bahan kering
hasilFS.
• Jadi untuk menghasilkan benih dengan
kualitas tinggi, usahaperbaikan tanaman
harusdilakukan sebelummencapai
matang fisiologis.
8.
9.
10.
11. • Laju kemunduran benih bergantung pada
besarnya derajat penyimpangan terhadap
keadaanoptimum dalam mencapai
kualitas maksimum.
• Deteriorasi tidak dapat dicegah, namun
dapat diperlambat.
• Tingkat deteriorasi sejalan dengan
bertambahnya periode simpan.
12. Faktorinternal
Genetik
• Pada beberapa species benihnya mempunyai
daya hidup yang lama (long live seed) biasanya
memiliki kulit benih yang keras& impermiable.
• Contohnya pada Canna, Lotus dan Lupinus
mempunyai daya hidup lebih dari 500tahun.
Benih Albizia dan Trifolium masih mampu
berkecambah setelah disimpan selama 100
tahun.
13. Kadar airbenih
• Kadar air benih secara langsung dan
tidak langsung mempengaruhi laju
deteriorasi benih.
Tinggi rendahnya kadar air benih:
a.Proses respirasi selamapenyimpanan
b. Serangan cendawan
c. Serangan hamagudang
14. • Benih rekalsitran memiliki daya simpan yang rendah,
kadar air benih yang tinggi (± 25%).
• Benih ortodoks memiliki daya simpan yang
lebih tinggi dibandingkan benih rekalsitran,
kadar air benih dapat diturunkan sampai
6%.
• Standar kadar air benih bersertifikat
menurut ISTA--> 9-11 %
• Di Indonesia 12-14 %
15. Benih rekalsitran yang disimpan dengan
kandunganair di bawah25%atau di atas 35%
dapat mendorong deteriorasibenih.
Benih ortodoks jika disimpan pada kadar di
atas 14%atau dibawah 5%→deteriorasi.
Kadar air yang ideal untuk dayahidup
maksimum (seed longevity) adalah 5-6%
(Hukum ibu jari dari Harrington, 1972)
(Thumb ofHarrington)
16. • Benih yang memiliki kadar minyak
yang tinggi tidak dapat disimpan
lama.
• Kandungan minyak yang terdapat pada
bagian benih juga berpengaruh terhadap
perkecambahan. Contoh benih gandum
secarautuh (whole wheat seed)
mengandung 3%minyak, tetapi embrionya
mengandung 27%minyak.
17. • Benih dengan kandungan protein
tinggi daya simpan rendah.
• Protein bersifat
hidrolifikmengabsorbsi uap air
sekitar benih KA meningkat
secara signifikan setelah periode
simpan yang lamadeteriorasi
benih.
18. • Faktor-faktor lingkungan tumbuh
seperti suhu, kelembaban, kesuburan
tanah,foto periodisitas dan intensitas
cahaya → mempengaruhi kematangan
benih yang nantinya berhubungan
dengan daya simpan benih.
• Potensi penyimpanan tertinggi dicapai
pada waktu matang fisiologis atau pada
saatberat kering benih mencapai
maksimum.
19. Kerusakan mekanis
• Kegiatan produksi benih seperti
pemanenan (harvesting), pembersihan
(cleaning) dan handling sering
menimbulkan kerusakan mekanis.
20. • Deteriorasi benih inexorable dan progresif,
sehingga kerusakan mekanis yang kecil bisa
menyebabkan deteriorasi jaringan
embrionik yang vital sehubungan dengan
kualitas benih yang rendah. Kerusakan
mekanis juga mendorong serangan jamur
yang masuk melalui kulit benih yang retak
21. Kondisi lingkungan prapanen
Kondisi lingkungan saatpanen
Kondisi lingkungan pascapanen
Pengolahan benih
Suhu dan RH ruang simpan
22. Kelembaban relative (%) dan temperature
keduanya merupakan faktor yang terpenting
dalam menjaga longevitas benih.
RH 80% dan tempertur 25-30oC viabilitas
23. Kelembaban Relatif (%)dan Temperatur →
keduanya merupakan faktor yang
terpenting dalam menjaga
longevitas benih.
RH 80 % dan temperatur 25 -30 C →
viabilitas ↓, sebaliknya pada RH 50 %
dan temperatur 5 C bisa
mempertahankan benih ortodoks
sampai 10 tahun.
24. • Perubahan warna benih(seed color), kulit
benih (seed coat) dan atau embrio.
Warna kulit benih menjadi lebih gelap
terutama pada benih legume : clover,
kacang tanah dan kedelai karena terjadi
reaksi oksidatif akibat suhu dan RHyang
tinggi. Padabenih lettuce terjadi nekrosis
padakotiledon
25. Tertundanya pemunculan akardan
pertumbuhanbibit
• Terjadi penurunan respirasi
Penurunan respirasimenyebabkan
terjadinya penurunan kapasitas
perkecambahan dan vigorbenih
• Bau tengik ,karenaterjadi perubahan
asam lemak tak jenuh→jenuh
.
26. • Terjadi penurunan toleransi pada kondisi
sub optimal selama perkecambahanbenih
dan pertumbuhantanaman
• Jumlah kecambah yang abnormal
meningkat
27. Terjadikehilangan aktifitas enzim :amilase,
proteinase, sitokhrom oxydase dan
gliseraldehid fosfatdehidrogenase.
Pengukuran kehilangan aktfitas enzim
dilakukan denganuji tetrazolium danuji
aktifitas asam glutamatedekarboksilase
(GADAtest).
32. Longer storability : Canna, Lotus, Lupins ,
which are viable after even500 years. Albizia
& Cassia→ 100 years
Beberapa benih yg termasuk makrobiotik dengan
lingkungan penyimpanan khusus : kedelai, barley,
kanabis, bawang dll
33. Genetik ( benih ortodoks/rekalsitran
struktur benih, longevitasbenih)
Kondisi benih yang meliputi vigor awal,
kadar air benih, keberadaan patogen tular
benih, kerusakan mekanis dan kematangan
benih.
Kondisi ruang simpan dan jenis kemasan
selama periodesimpan.