1. Syariat Islam adalah ketentuan dan hukum yang ditetapkan Allah untuk mengatur hubungan manusia dengan-Nya, dirinya sendiri, dan sesama melalui nabi Muhammad.
2. Ruang lingkup syariat mencakup ibadah, muamalat, hukum pidana, dan lainnya yang diatur Alquran dan hadis.
3. Sejarah perkembangan hukum Islam meliputi masa nabi Muhammad, khulafaur rasyidin, pembinaan dan pengembangan, serta masa keles
1. Makalah ini membahas perkembangan hukum Islam sejak masa Nabi hingga dinasti Abbasiyah, dengan menjelaskan sumber dan perkembangan hukum pada masing-masing periode.
2. Pada masa Nabi, sumber hukum berasal dari al-Quran dan Sunnah, yang mengatur berbagai aspek kehidupan. Pada masa sahabat, sumbernya ditambah dengan ijtihad dan qiyas.
3. Pada masa dinasti, huk
Hukum Islam dan kontribusi umat Islam memberikan tiga poin utama:
1. Hukum Islam bersumber dari Al-Quran dan Sunnah Nabi Muhammad SAW serta ijtihad ulama.
2. Hukum Islam berlandaskan prinsip-prinsip seperti persamaan, kemaslahatan, keadilan, dan tidak memberatkan.
3. Umat Islam telah banyak berkontribusi dalam pengembangan sistem hukum di Indonesia, seperti dalam pembentukan KUHP.
Dokumen ini membahas tentang pengertian ilmu tarikh dan syariah Islam. Ilmu tarikh mempelajari kisah masa lalu beserta pengaruhnya pada kehidupan manusia. Syariah Islam merupakan hukum Allah yang mengatur segala aspek kehidupan, berbeda dengan undang-undang manusia. Pembelajaran tarikh syariah penting bagi majuinya ajaran Islam dan membawa hukum ke zaman yang lebih baik.
1. Syariat Islam adalah ketentuan dan hukum yang ditetapkan Allah untuk mengatur hubungan manusia dengan-Nya, dirinya sendiri, dan sesama melalui nabi Muhammad.
2. Ruang lingkup syariat mencakup ibadah, muamalat, hukum pidana, dan lainnya yang diatur Alquran dan hadis.
3. Sejarah perkembangan hukum Islam meliputi masa nabi Muhammad, khulafaur rasyidin, pembinaan dan pengembangan, serta masa keles
1. Makalah ini membahas perkembangan hukum Islam sejak masa Nabi hingga dinasti Abbasiyah, dengan menjelaskan sumber dan perkembangan hukum pada masing-masing periode.
2. Pada masa Nabi, sumber hukum berasal dari al-Quran dan Sunnah, yang mengatur berbagai aspek kehidupan. Pada masa sahabat, sumbernya ditambah dengan ijtihad dan qiyas.
3. Pada masa dinasti, huk
Hukum Islam dan kontribusi umat Islam memberikan tiga poin utama:
1. Hukum Islam bersumber dari Al-Quran dan Sunnah Nabi Muhammad SAW serta ijtihad ulama.
2. Hukum Islam berlandaskan prinsip-prinsip seperti persamaan, kemaslahatan, keadilan, dan tidak memberatkan.
3. Umat Islam telah banyak berkontribusi dalam pengembangan sistem hukum di Indonesia, seperti dalam pembentukan KUHP.
Dokumen ini membahas tentang pengertian ilmu tarikh dan syariah Islam. Ilmu tarikh mempelajari kisah masa lalu beserta pengaruhnya pada kehidupan manusia. Syariah Islam merupakan hukum Allah yang mengatur segala aspek kehidupan, berbeda dengan undang-undang manusia. Pembelajaran tarikh syariah penting bagi majuinya ajaran Islam dan membawa hukum ke zaman yang lebih baik.
Syariah Islam merangkumi empat aspek utama: ibadah, muamalat, munakahat, dan jenayat. Ibadah merujuk kepada perbuatan zahir atau batin yang disukai Allah seperti solat, puasa, zakat dan haji.
[Ringkasan]
Pemerintahan zaman Rasulullah dan Khulafa' Al-Rasyidin mencontohkan 4 prinsip utama yaitu keadilan, kesamarataan, kebebasan dan ketelusan. Mereka juga menggunakan sistem syura melalui Majlis Syura untuk mengambil keputusan penting, sementara Jawatankuasa Hisbah memastikan kepatuhan terhadap syariat.
1. Al-Quran dan hadis bersama-sama menjadi sumber hukum Islam dengan Al-Quran menetapkan prinsip-prinsip dasar dan hadis melengkapi dengan penjelasan rinciannya.
2. Hadis memberikan rincian terhadap ayat-ayat Al-Quran yang bersifat umum seperti tata cara pelaksanaan ibadah.
3. Keduanya saling memperkuat dan melengkapi untuk membentuk syariat Islam secara utuh dan sempurna.
Syariah Islam merupakan tata cara pengaturan tentang perilaku hidup manusia berdasarkan aturan-aturan yang diturunkan Allah SWT melalui Al-Qur'an dan Sunnah Nabi untuk mencapai keridhaan-Nya. Sumber-sumber syariah meliputi Al-Qur'an, Hadist, dan ijtihad para ulama. Tujuan syariah Islam mencakup menjaga agama, akal, harta, keturunan, dan jiwa. Prinsip-prinsip syariah meliputi
Sumber utama hukum Islam adalah Al-Quran dan hadis. Al-Quran adalah wahyu Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad sebagai pedoman umat manusia. Hadis berisi ucapan, perbuatan, dan penjelasan sifat Nabi. Ijtihad melibatkan interpretasi ulama untuk menetapkan hukum di mana Al-Quran dan hadis tidak eksplisit.
Dokumen tersebut membahas tentang negara dalam perspektif hukum Islam dengan menjelaskan konsep dasar pembentukan negara Islam, syarat pemimpin negara Islam, dan kegiatan negara Islam berdasarkan Al-Quran dan Sunnah.
Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah:
Piagam Madinah merupakan dasar negara yang dibentuk Nabi Muhammad SAW di kota Madinah dan menjadi contoh negara hukum pertama dalam Islam, dokumen ini membahas perbandingan prinsip negara hukum Islam dan modern serta implementasi negara hukum berdasarkan Islam di era modern.
Dokumen ini membahas tentang pengelompokan tumbuh-tumbuhan dimana siswa diajak untuk mengamati dan mengelompokkan berbagai jenis tumbuhan berdasarkan ciri-cirinya. Siswa diberikan lembar kerja dan charta tumbuhan untuk mengidentifikasi nama, gambar, manfaat dan kelompok dari tumbuhan tersebut. Hasil pengamatan kemudian didiskusikan dan dipresentasikan di depan kelas.
1. Dokumen tersebut membahas tentang Desa Mude Nosar, termasuk letak, kondisi geografis, keadaan penduduk, potensi sumber daya, sarana dan prasarana, perekonomian, sosial, dan administrasi pemerintahan desa.
2. Terdapat beberapa masalah yang diidentifikasi selama observasi yaitu bidang pertanian, hukum, pendidikan, kesehatan, dan kewirausahaan.
3. Dibahas pula latar belakang pelaks
Syariah Islam merangkumi empat aspek utama: ibadah, muamalat, munakahat, dan jenayat. Ibadah merujuk kepada perbuatan zahir atau batin yang disukai Allah seperti solat, puasa, zakat dan haji.
[Ringkasan]
Pemerintahan zaman Rasulullah dan Khulafa' Al-Rasyidin mencontohkan 4 prinsip utama yaitu keadilan, kesamarataan, kebebasan dan ketelusan. Mereka juga menggunakan sistem syura melalui Majlis Syura untuk mengambil keputusan penting, sementara Jawatankuasa Hisbah memastikan kepatuhan terhadap syariat.
1. Al-Quran dan hadis bersama-sama menjadi sumber hukum Islam dengan Al-Quran menetapkan prinsip-prinsip dasar dan hadis melengkapi dengan penjelasan rinciannya.
2. Hadis memberikan rincian terhadap ayat-ayat Al-Quran yang bersifat umum seperti tata cara pelaksanaan ibadah.
3. Keduanya saling memperkuat dan melengkapi untuk membentuk syariat Islam secara utuh dan sempurna.
Syariah Islam merupakan tata cara pengaturan tentang perilaku hidup manusia berdasarkan aturan-aturan yang diturunkan Allah SWT melalui Al-Qur'an dan Sunnah Nabi untuk mencapai keridhaan-Nya. Sumber-sumber syariah meliputi Al-Qur'an, Hadist, dan ijtihad para ulama. Tujuan syariah Islam mencakup menjaga agama, akal, harta, keturunan, dan jiwa. Prinsip-prinsip syariah meliputi
Sumber utama hukum Islam adalah Al-Quran dan hadis. Al-Quran adalah wahyu Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad sebagai pedoman umat manusia. Hadis berisi ucapan, perbuatan, dan penjelasan sifat Nabi. Ijtihad melibatkan interpretasi ulama untuk menetapkan hukum di mana Al-Quran dan hadis tidak eksplisit.
Dokumen tersebut membahas tentang negara dalam perspektif hukum Islam dengan menjelaskan konsep dasar pembentukan negara Islam, syarat pemimpin negara Islam, dan kegiatan negara Islam berdasarkan Al-Quran dan Sunnah.
Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah:
Piagam Madinah merupakan dasar negara yang dibentuk Nabi Muhammad SAW di kota Madinah dan menjadi contoh negara hukum pertama dalam Islam, dokumen ini membahas perbandingan prinsip negara hukum Islam dan modern serta implementasi negara hukum berdasarkan Islam di era modern.
Dokumen ini membahas tentang pengelompokan tumbuh-tumbuhan dimana siswa diajak untuk mengamati dan mengelompokkan berbagai jenis tumbuhan berdasarkan ciri-cirinya. Siswa diberikan lembar kerja dan charta tumbuhan untuk mengidentifikasi nama, gambar, manfaat dan kelompok dari tumbuhan tersebut. Hasil pengamatan kemudian didiskusikan dan dipresentasikan di depan kelas.
1. Dokumen tersebut membahas tentang Desa Mude Nosar, termasuk letak, kondisi geografis, keadaan penduduk, potensi sumber daya, sarana dan prasarana, perekonomian, sosial, dan administrasi pemerintahan desa.
2. Terdapat beberapa masalah yang diidentifikasi selama observasi yaitu bidang pertanian, hukum, pendidikan, kesehatan, dan kewirausahaan.
3. Dibahas pula latar belakang pelaks
Rita Taylor was born in 1956 in Hamtramck, Michigan. She began modeling at age 15 and graduated from Southeastern High School. Rita has five children and one grandson. In 2010, she decided to continue her education at Full Sail University where she is pursuing an online Bachelor's degree in Entertainment Business. Rita enjoys photography, poetry writing, and spending time with her family.
Counterstories”The Real Knowledge About Going to Collegepatty_mndz
This document discusses the use of "counterstories" to empower and motivate Latina/o and Chicana/o students to pursue higher education. It begins by outlining the typical educational pipeline for Chicana/o students, noting low rates of college enrollment and degree completion. It then discusses how institutional power and hidden curricula in schools often dehumanize bicultural students. In contrast, counterstories that share the lived experiences of students of color can challenge dominant narratives and serve as an indigenous learning model. The document models various activities, like setting SMART goals and sharing personal narratives, to illustrate how counterstories can build motivation and sense of purpose for pursuing college.
1. Makalah ini membahas perkembangan hukum Islam sejak masa Nabi hingga dinasti Abbasiyah, dengan menjelaskan sumber dan proses penetapan hukum pada masing-masing periode. 2. Pada masa Nabi, hukum bersumber dari al-Quran dan Sunnah, sedangkan pada masa sahabat sumbernya ditambah dengan ijtihad. 3. Pada masa dinasti Abbasiyah, hukum Islam semakin berkembang dengan diterapkannya ijtihad
Ayat yang jika dibaca, maka disunnahkan kepada pembaca dan pendengarnya untuk melakukan sujud (ayat Sajdah)
Kata kallaa (disebut 33 kali)
Frasa yaa ayyuha an-naas dan sebaliknya, tidak ada yaa ayyuha alladziina aamanu (kecuali surah al-Haj)
Kisah nabi-nabi dan umat-umat terdahulu (kecuali surah al-Baqarah)
Kisah Nabi Adam AS dan Iblis (kecuali surah al-Baqarah)
Pembukaan surah berupa huruf-huruf lepas, seperti qaf, shad, alif-lam-mim-ra, alif-lam-mim (kecuali surah al-Baqarah dan surah Ali Imran)
Ayat dan surahnya pendek-pendek
Ungkapannya keras, cenderung puitis, menyentuh hati
Banyak terdapat kesamaan bunyi
Banyak menggunakan huruf qasam (sumpah)
Banyak kecaman kepada kaum musyrik
Penekanan pada dasar-dasar keimanan kepada Allah dan Hari Akhir, serta penggambaran surga dan neraka
Banyak tuntunan mengenai akhlaq al-karimah (akhlak yang baik)
Adapun ciri-ciri surat madaniyah adalah sebagai berikut ini:
Izin untuk perang dan hukum-hukumnya
Rincian hukum tentang hudud, ibadah, undang-undang sipil, sosial, dan hubungan antar-negara
Penyebutan tentang kaum munafik (kecuali surah al-Ankabut)
Penyebutan tentang ahli kitab
Ayat dan surahnya panjang-panjang.
Ungkapannya tenang, cenderung prosais, yang ditujunya adalah akal pikiran
Banyak mengemukakan bukti dan argumentasi mengenai kebenaran-kebenaran agama.
Ayat yang jika dibaca, maka disunnahkan kepada pembaca dan pendengarnya untuk melakukan sujud (ayat Sajdah)
Kata kallaa (disebut 33 kali)
Frasa yaa ayyuha an-naas dan sebaliknya, tidak ada yaa ayyuha alladziina aamanu (kecuali surah al-Haj)
Kisah nabi-nabi dan umat-umat terdahulu (kecuali surah al-Baqarah)
Kisah Nabi Adam AS dan Iblis (kecuali surah al-Baqarah)
Pembukaan surah berupa huruf-huruf lepas, seperti qaf, shad, alif-lam-mim-ra, alif-lam-mim (kecuali surah al-Baqarah dan surah Ali Imran)
Ayat dan surahnya pendek-pendek
Ungkapannya keras, cenderung puitis, menyentuh hati
Banyak terdapat kesamaan bunyi
Banyak menggunakan huruf qasam (sumpah)
Banyak kecaman kepada kaum musyrik
Penekanan pada dasar-dasar keimanan kepada Allah dan Hari Akhir, serta penggambaran surga dan neraka
Banyak tuntunan mengenai akhlaq al-karimah (akhlak yang baik)
Adapun ciri-ciri surat madaniyah adalah sebagai berikut ini:
Izin untuk perang dan hukum-hukumnya
Rincian hukum tentang hudud, ibadah, undang-undang sipil, sosial, dan hubungan antar-negara
Penyebutan tentang kaum munafik (kecuali surah al-Ankabut)
Penyebutan tentang ahli kitab
Ayat dan surahnya panjang-panjang.
Ungkapannya tenang, cenderung prosais, yang ditujunya adalah akal pikiran
Banyak mengemukakan bukti dan argumentasi mengenai kebenaran-kebenaran agama.
Ayat yang jika dibaca, maka disunnahkan kepada pembaca dan pendengarnya untuk melakukan sujud (ayat Sajdah)
Kata kallaa (disebut 33 kali)
Frasa yaa ayyuha an-naas dan sebaliknya, tidak ada yaa ayyuha alladziina aamanu (kecuali surah al-Haj)
Kisah nabi-nabi dan umat-umat terdahulu (kecuali surah al-Baqarah)
Kisah Nabi Adam AS dan Iblis (kecuali surah al-B
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian sumber hukum Islam, khususnya Al-Quran dan hadis sebagai sumber hukum utama dalam Islam. Al-Quran dijelaskan sebagai wahyu Allah yang merupakan pedoman utama bagi umat Islam, sedangkan hadis merupakan sumber kedua yang menjelaskan lebih lanjut hukum-hukum yang belum dijelaskan secara rinci dalam Al-Quran. Dokumen ini juga menjelaskan ber
Dokumen tersebut membahas tentang syariat Islam yang mengatur seluruh aspek kehidupan umat Muslim, termasuk hukum dan penyelesaian masalah. Sumber hukum Islam terdiri atas Al Quran, Hadis, Ijtihad, dan kesepakatan ulama. Al Quran adalah kitab suci utama, sedangkan Hadis berisi aturan pelaksanaan dan tata cara. Ijtihad dilakukan untuk menetapkan hukum berdasarkan sumber-sumber tersebut.
Makalah ini membahas sumber-sumber ajaran agama Islam, yaitu Al-Quran sebagai sumber utama, diikuti Hadis yang memperjelas petunjuk dari Al-Quran, serta ijtihad untuk mengembangkan hukum Islam berdasarkan kedua sumber tersebut.
Makalah ini membahas tentang pemahaman terhadap tiga konsep penting dalam hukum Islam, yaitu syariat, fiqih, dan hukum Islam sendiri. Makalah ini menjelaskan pengertian masing-masing konsep tersebut serta hubungan antara ketiganya dalam merumuskan aturan-aturan hukum bagi umat Islam.
Tiga kalimat ringkasan:
Dokumen tersebut membahas pengertian syariah Islam dan hukum Islam, termasuk sumber-sumber syariah seperti Al-Quran dan hadis, serta klasifikasi syariah ke dalam ibadah dan muamalah. Dokumen juga menjelaskan tujuan dan fungsi penerapan hukum Islam.
Dokumen tersebut membahas tentang hukum pidana Islam (fiqh jinayah) dan sumber-sumbernya. Ia menjelaskan bahwa al-Quran dan sunnah merupakan sumber utama hukum Islam, termasuk dalam bidang fiqh jinayah. Dokumen ini juga mendefinisikan konsep-konsep penting seperti jinayah, macam-macam jinayah, serta hubungannya dengan larangan-larangan."
Teks tersebut membahas tentang tarikh tasyri' yang merupakan ilmu yang mempelajari perkembangan hukum Islam sejak zaman Rasulullah saw hingga sesudahnya. Tasyri' dapat bermakna penetapan hukum agama Islam, baik yang bersumber dari Allah maupun yang dibuat oleh manusia. Teks ini juga menjelaskan ruang lingkup, macam-macam, dan prinsip-prinsip penting dalam pembentukan hukum Islam seperti
1. Organel-organel utama sel dijelaskan, termasuk membran plasma, sitoplasma, nukleus, sentriol, retikulum endoplasma, ribosom, kompleks Golgi, lisosom, mitokondria, mikrotubulus, mikrofilamen, dan dinding sel.
2. Perbedaan antara sel tumbuhan dan hewan dijelaskan, dengan sel tumbuhan memiliki dinding sel, vakuola besar, dan plastida, sedangkan sel hewan memiliki sentriol.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut menjelaskan delapan jenis neraka dan siksaan yang menanti penghuninya berdasarkan perbuatan mereka di dunia, seperti neraka Hawiyah untuk orang-orang yang ringan dosanya, neraka Jahim untuk orang-orang musyrik, dan neraka Jahanam sebagai neraka paling dalam siksaannya.
Kebutuhan fisik ibu hamil pada trimester i 2Arya Ningrat
Makalah ini membahas tentang kebutuhan fisik ibu hamil pada trimester pertama. Kebutuhan tersebut meliputi travelling, persiapan laktasi dan persalinan, memantau kesejahteraan janin, serta cara mengatasi ketidaknyamanan seperti keputihan, nyeri pinggang, sering buang air kecil, sembelit, ngidam, dan mual. Makalah ini bertujuan untuk memberikan informasi kepada ibu hamil dalam memenuhi kebutuhan fisikny
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai aspek-aspek penting dalam penatalaksanaan anemia, meliputi: (1) pengertian, etiologi, dan manifestasi klinis anemia; (2) pemeriksaan laboratorium yang dapat dilakukan untuk mendiagnosis anemia; (3) penatalaksanaan medis dan manajemen keperawatan untuk anemia.
Sistem pengelohan data nikah pada kua kota juangArya Ningrat
Sistem ini dirancang untuk mengatasi masalah pengolahan data nikah secara manual di KUA Kota Juang yang lambat dan berisiko kesalahan. Sistem baru ini menggunakan database MySQL dan antarmuka visual basic untuk memudahkan pencarian data dan pembuatan laporan secara digital.
The document contains the class schedule for a school across three days of the week (Monday, Tuesday, Wednesday). The schedule lists the subjects being taught each day, along with the teachers' names. It also includes the class leader roles and names.
The document contains the class schedule for several days of the week, listing the subjects being taught each day and period. It also includes the roster of students in the class, identifying the class leader, secretary, treasurer, assistant leader and heads of security and cleanliness. The schedule shows the class has subjects like Arabic, Civic Education, Physics, English and more throughout the week, along with extracurricular activities.
The document discusses the role of networks in the EU's foreign policy toward Colombia. It examines three stages of policymaking: 1) the external issue (Colombia), 2) the inter-institutional perceptions and debates between the EU Council, Commission, and Parliament, and 3) the creation of external networks with NGOs to execute cooperation policies. Regarding Colombia, the EU is concerned with security issues like drugs and terrorism more than economic factors. The EU provides aid but its role is overshadowed by the US. Internally, the Council is most important but the Commission and Parliament also influence policy. Networks with NGOs are crucial for implementing programs on the ground.
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka.
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Fathan Emran
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka.
Laporan Pembina Pramuka SD dalam format doc dapat anda jadikan sebagai rujukan dalam membuat laporan. silakan download di sini https://unduhperangkatku.com/contoh-laporan-kegiatan-pramuka-format-word/
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdffadlurrahman260903
Ppt landasan pendidikan tentang pendidikan seumur hidup.
Prodi pendidikan agama Islam
Fakultas tarbiyah dan ilmu keguruan
Universitas Islam negeri syekh Ali Hasan Ahmad addary Padangsidimpuan
Pendidikan sepanjang hayat atau pendidikan seumur hidup adalah sebuah system konsepkonsep pendidikan yang menerangkan keseluruhan peristiwa-peristiwa kegiatan belajarmengajar yang berlangsung dalam keseluruhan kehidupan manusia. Pendidikan sepanjang
hayat memandang jauh ke depan, berusaha untuk menghasilkan manusia dan masyarakat yang
baru, merupakan suatu proyek masyarakat yang sangat besar. Pendidikan sepanjang hayat
merupakan asas pendidikan yang cocok bagi orang-orang yang hidup dalam dunia
transformasi dan informasi, yaitu masyarakat modern. Manusia harus lebih bisa menyesuaikan
dirinya secara terus menerus dengan situasi yang baru.
Materi ini membahas tentang defenisi dan Usia Anak di Indonesia serta hubungannya dengan risiko terpapar kekerasan. Dalam modul ini, akan diuraikan berbagai bentuk kekerasan yang dapat dialami anak-anak, seperti kekerasan fisik, emosional, seksual, dan penelantaran.
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024Kanaidi ken
Dlm wktu dekat, Pelatihan/WORKSHOP ”CSR/TJSL & Community Development (ISO 26000)” akn diselenggarakan di Swiss-BelHotel – BALI (26-28 Juni 2024)...
Dgn materi yg mupuni & Narasumber yg kompeten...akn banyak manfaat dan keuntungan yg didpt mengikuti Pelatihan menarik ini.
Boleh jga info ini👆 utk dishare_kan lgi kpda tmn2 lain/sanak keluarga yg sekiranya membutuhkan training tsb.
Smga Bermanfaat
Thanks Ken Kanaidi
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka.
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Definisi syariat islam 1
1. Definisi Syariat Islam
Kata syariat Islam merupakan pengindonesiaan dari kata
Arab, yakni as-syairi’ah al-Islamiyyah. Secara
etimologis, kata as-syari’ah mempunyai konotasi
masyar’ah al-ma’ (sumber air minum). Orang Arab tidak
menyebut sumber tersebut airnya melimpah dan tidak
pernah kering. Dalam bahasa Arab, syara’a berartiu
nahaja (menempuh), awdhaha (menjelaskan), dan
bayyana al-masalik (menunjukkan jalan). Syara’a lahun-
yasyra’u-syar’an berarti sanna (menetapkan). Syariat
dapat juga berarti madzhab (mazhab) dan thariqah
mustaqimah (jalan luru).
Dalam istilah syariat sendiri, syari’ah berarti agama yang
ditetapkan oleh Allah SWT untuk hamba-hamba-Nya
yang terdiri dari berbagai hukum dan ketentuan yang
beragam. Hukum-hukum dan ketentuan tersebut disebut
syariat karena memiliki konsistensi atau kesamaan
dengan sumber air minum yang menjadi sumber
kehidupan bagi makhluk hidup. Dengan demikian,
syariat dan agama mempunyai konotasi yang sama, yaitu
berbagai ketentuan dan hukum yang ditetapkan oleh
Allah SWT bagi hamba-hamba-Nya.
Sementara itu, kata al-Islam (Islam), secara etimologis
mempunyai konotasi inqiyad (tunduk) dan istislam li
Allah (berserah diri kepada Allah). Istilah tersebut
selanjutnya dikhususkan untuk menunjuk agama yang
disyariatkan Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW.
Dalam konteks inilah, Allah menyatakan kata Islam
sebagaimana termaktub dalam firman-Nya:
Hari ini Aku telah menyempurnakan untuk kalian agama
kalian, mencukupkan nikmat-Ku atas kalian, dan
meridhai Islam sebagaimana agama bagi kalian.
Karena itu, secara syar’i, Islam adalah agama yang
diturunkan oleh Allah SWT kepada junjungan kita,
Muhammad SAW., untuk mengatur hubungan manusia
dengan Penciptanya, dirinya sendiri, dan sesamanya.
Hubungan manusia dengan Penciptanya meliputi
masalah akidah dan ibadah; hubungan manusia dengan
dirinya sendiri meliputi akhlak, makanan, dan pakaian;
hubungan manusia dengan sesamanya meliputi muamalat
dan persanksian.
Dengan demikian syariat Islam merupakan ketentuan dan
hukum yang ditetapkan oleh Allah atas hamba-hamba-
Nya yang diturunkan melalui Rasul-Nya, Muhammad
SAW, untuk mengatur hubungan manusia dengan
Tuhannya, dengan dirinya sendiri, dan dengan
sesamanya. Artinya, cakupan syariat Islam meliputih
akidah dan syariat. Dengan kata lain, syariat Islambukan
hanya mengatur seluruh aktivitas fisik manusia (af’al al-
qalb) yang biasa disebut dengan akidah Islam. Karena
itu, syariat Islam tidak dapat dipresentasikan oleh
sebagian ketentuan Islam dalam masalah hudud (seperti
hukum rajam, hukum potong tangan, dan sebagainya).
Apalagi oleh keberadaan sejumlah lembaga ekonomi
yang menjamur saat ini semisal bank syariah, asuransi
syariah, reksadana syariah, dan sebagainya.
Ruang Lingkup Syariat Islam
Perkara yang berkaitan dengan ibadah terbagi menjadi
dua bagian, yaitu ibadah Khas dan ibadah Umum. Ibadah
Khas adalah merupakan ibadah yang tata cara
pelaksanaan dan ketentuan syarat sahnya terdapat
petunjuk nash baik dalam al-Qur’an dan Hadits.
Sementara aspek Ibadah Umum atau ibadah umum
adalah ibadah yang tata cara pelaksanaan dan ketentuan
atau syarat sahnya tidak terdapat secara rinci dalamnash.
Perkara yang berkaitan dengan ibadah Khusus itu seperti
ibadah sholat, puasa, zakat, dan haji sementara perkara
yang berkaitan dengan ibadah umum adalah keseluruhan
amaliyah yang menyangkut kehidupan manusia yang
mencakup antara lain.
1. Ahkamul Akhwal Syakshiah yaitu hukum-hukum
yang mengatur hubungan rumah tangga, dalam Al-
Qur’an terdapat sekitar 70 ayat yang membahas
masalah ini.
2. Al-Ahkamul Madaniyah yaitu hukum-hukum yang
mengatur transaksi ekonomi sesama anggota
masyarakat, seperti jual beli, pegadaian, sewa
menyewa, hutang piutang, syirkah dan seterusnya.
Dalam Al-Qur’an terdapat sekitar 70 ayat yang
membahas masalah ini.
3. Al-Ahkamul Jinaiyah (hukum-hukum pidanan),
mengatur segala hal-hal yang berkaitan dengan
tindak pidana kejahatan serta hukumannya. Dalam
Al-Qur’an terdapat 30 ayat yang membahas masalah
ini.
4. Al Ahkamul Dusturiyah (hukum ketatanegaraan);
mengatur mekanisme penyelenggaraan negara
berikut hubungan antara penguasa dan rakyat.
Dalam Al-Quran terdapat sekitar 10 ayat yang
membahas masalah ini.
5. Ahkamul Murafa’at (hukum perdata); mengatur hal-
hal yang berkaitan dengan dunia peradilan,
kesaksian dan sumpah. Dalam Al-Qur’an terdapat
sekitar 13 ayat yang membahas ini.
6. Al Ahkamul Iqtishodiyah wal Maliyah (ekonomi
dan moneter); mengatur pendapatan dan belanja
negara serta interaksi antara kaum kaya dan miskin
serta negara dan warga negara dalam masalah
ekonomi. Dalam Al-Qur’an terdapat 10 ayat yang
membahas masalah ini.
2. 7. Al Ahkam Ad Duwaliyah : mengatur hubungan
antara negara Islam dengan negara lain dan
hubungan negara dengan warga negara kafir dzimmi
dalam negara islam. Dalam Al-Qur’an terdapat
sekitar 10 ayat yang membahas masalah ini.
8. [Tarikhu Al Tasyri’ Al Islami hal 84-86, Al
Madkhal Ila Dirasati Syari’ah Islamiyah hal. 49-53
dan 156-158, Ilmu Ushulil Fiqhi hal. 32-33]
Sementara itu, peraturan atau sistem kehidupan Islam
merupakan kumpulan ketentuan yang mengatur seluruh
urusan manusia, baik yang berkaitan dengan ubudiah,
akhlak, makanan, pakaian, muamalat, maupun
persanksian. Tentu saja, untuk bisa disebut sistemIslam,
ia harus digali dari dalil-dalil tafshili (rinci); baik yang
bersumber dari al-Quran, Hadits Nabi, Ijma Sahabat
maupun Qiyas.
Sejarah Pertumbuhan Dan Perkembangan Hukum
Islam
A. Masa Nabi Muhammad (610 M – 632 M).
Agama islam sebagai “induk” hukum islam
muncul semenanjung Arab. Daerah yang sangat panas,
penduduknya selalu berpindah-pindah dan alam yang
begitu keras memberntuk manusia-manusia yang
individualistis serta hidup dalam klen-klen yang disusun
berdasarkan berdasarkan garis Patrilineal, yang saling
bertentangan. Ikatan anggota klen berdasarkan pertalian
darah dan pertalian adat. Susunan klen yang demikian
menuntut kesetiaan mutlak para anggotanya.
Oleh karena itu Nabi Muhammad setelah pindah
atau hijrah dari Mekah ke Madinah,dianggap telah
memutuskan hubungan dengan klen yang asli, karena itu
pula diperangi oleh anggota klen asalnya. Pada masa ini,
kedudukan Nabi Muhammad sangat penting, terutama
bagi ummat islam. Pengakuan terhadap Tuhan Yang
Maha Esa tidaklah lengkap bagi seorang muslim tanpa
pengakuan terhadap kerasulan Nabi Muhammad.
Konsekuensinya ummat islam harus mengikuti
firman–firman Tuhan yang terdapat dalam al-Qur’an dan
sunnah Nabi Muhammad yang dicatat dalam kitab-kitab
hadist. Melalui wahyuNya Allah menegaskan posisi
Muhammad dalam rangka agama islam, yaitu :
1. Kami mengutus Nabi Muhammad sebagai untuk
menjadi rahmat bagi alam semesta (Q.s.21:107).
2. Hai orang-orang yang beriman, ikutilah Allah dan
ikutilah RasulNya (Q.s.4:59).
3. Barang siapa yang taat kepada Rasul berarti taat
kepada Allah (Q.s.4:80).
4. Pada diri Rasulullah terdapat suri tauladan yang baik
(Q.s.33:21).
Waktu Nabi Muhammad masih hidup tugas untuk
mengembangkan dan menafsirkan hukum itu terletak
pada diri beliau sendiri, melalui ucapan, perbuatan, sikap
diam yang disebut sunnah. Dengan mempergunakan Al
Qur’an sebagai norma dasar Nabi Muhammad SAW
memecahakan setiap masalah yang timbul pada masanya
dengan sebaik-baiknya
B. Masa Khulafaur Rasyidin ( 632 M – 662 M ).
Dengan wafatnya nabi Muhammad, maka
berhentilah wahyu yang turun dan demikian halnya
dengan sunnah. Kedudukan Nabi Muhammad sebagi
ututsan Tuhan tidak mungkin tegantikan, tetapi tugas
beliau sebagai pemimpin masyarakat Islam dan kepala
Negara harus dilanjutkan oleh seorang khalifah dari
kalangan sahabat Nabi.
Tugas utama seorang khalifah adalah menjaga
kesatuan umat dan pertahanan Negara. Memiliki hak
memaklumkan perang dan membangun tentara untuk
menajaga keamanan dan batas Negara, menegakkan
keadilan dan kebenaran,berusaha agar semua lembaga
Negara memisahakan antara yang baik dan tidak baik,
melarang hal-hal yang tercela menurut Al Qur’an,
mengawaasi jalannya pemerintahan, menarik pajak
sebagai sumber keuangan Negara dan tugas
pemerintahan lainnya.
Khalifah yang pertama dipilih yaitu Abu Bakar
Siddiq. Masa pemerintahan Khulafaur Rasyidin sangat
penting dilihat dari perkembangan hukum Islam karena
dijadikan model atau contoh digenerasi-generasi
berikutnya.
Pada masa pemerintahan Abu Bakar Siddiq
dibentuk panitia khusus yang bertugas mengumpulkan
catatan ayat-ayat Qur’an yang telah ditulis dijaman Nabi
pada bahan-bahan darurat seperti pelepah kurma dan
tulang-tulang unta dan menghimpunnya daam satu
naskah. Khalifah kedua yaitu Umar Bin Khatab yang
melanjutkan usaha Abu Bakar meluaskan daerah
Islam sampai ke Palestina, Sirya, Irak dan Persia. Contoh
ijthad Umar adalah menurut (Q.s.5:38) orang yang
mencuri, diancam dengan hukuman potong tangan.
Dimasa pemerintahan Umar terjadi kelaparan dalam
masyarakat disemenanjung Arabia, dalam keadaan itu
ancaman terhadap pencuri tersebut tidak dilaksanakan
oleh khalifah Umar berdasarkan pertimbangan keadaan
darurat dan kemaslahatan jiwa masyarakat.
Selanjutnya pada pemilihan khalifah, Usman
menggantikan Umar. Pada masa pemerintahan ini terjadi
nepotisme karena kelemahannya. Dimasa
pemerintahanya perluasan daerah Islam diteruskan ke
barat sampai ke Maroko, ke timur menuju India dan
keutara bergerak keraha konstantinopel. Usman
menyalin dan membuat Al Qur’an standar yang disebut
modifikasi al Qur’an. Setelah Usman meninggal dunia
3. yang mengantikan adalah Ali Bin Abi Thalib yang
merupakan menantu dan keponakan Nabi Muhammad.
Semasa pemerintahanya Ali tidak dapat berbuat
banyak untuk mengembangkan hukum Islam karena
keadaan Negara tidak stabil. Tumbuh bibit-bibit
perpecahan yang serius dalam tubuh umat Islam, yang
bermuara pada perang saudara yang kemudian
menimbulkan kelompok-kelompok.
C. Masa Pembinaan, Pengembangan dan Pembukuan
(Abad VII-X M)
Dimasa ini lahir para ahli hukum Islam yang
menemukan dan merumuskan garis-garis suci islam,
muncul berbagai teori yang masih dianut dan digunakan
oleh umat islam sampai sekarang. Banyak faktor yang
memungkinkan pembinaan dan pengembangan pada
periode ini, yaitu :
a. Wilayah islam sudah sangat luas, tinggal berbagai
suku bangsa dengan asal usul, adat istiadat dan
berbagai kepentingan yang berbeda. Untuk dapat
menentukan itu maka ditentukanlah kaidah atau
norma bagi suatu perbuatan tertentu guna
memecahkan suatu masalah yang timbul dalam
masyarakat.
b. Telah ada karya-karya tentang hukum yang
digunakan sebagai bahan untuk membangun serta
mengembangkan hukum fiqih Islam.
c. Telah ada para ahli yang mampu berijtihad
memecahkan berbagai masalah hukum dalam
masyarakat. Selain Perkembangan pemikiran hukum
pada periode ini lahir penilaian mengenai baik
buruknya mengenai perbuatan yang dilakukan oleh
manusia yang terkenal dengan al-ahkam al-khamsah
D. Masa Kelesuan Pemikiran (Abad X-XI-XIX M).
Pada masa ini ahli hukum tidak lagi menggali
hukum fiqih Islam dari sumbernya yang asli tapi hanya
sekedar mengikuti pendapat-pendapat yang telah ada
dalam mashabnya masing-masing. Yang menjadi ciri
umum pemikiran hukum dalam masa ini adalah para ahli
hukum tidak lagi memusatkan usahanya untuk
memahami prinsip-prinsip atau ayat-ayat hukum yang
terdapat pada Al Qur’an dan sunah, tetapi pikirannya
ditumpukan pada pemahaman perkataan-perkataan,
pikiran-pikiran hukum para imamnya saja.
Faktor-faktor yang menyebabkan kemunduran atau
kelesuan hukum islam dimasa itu adalah ;
1. Kesatuan wilayah islamyang luas telah retak dengan
munculnya beberapa Negara baru.
2. Ketidakstabilan politik.
3. Pecahnya kesatuan kenegaraan atau pemerintahan
menyebabkan merosotnya kewibawaan
pengendalian perkembangan hukum.
4. Gejala kelesuan berfikir timbul dimana-mana
dengan demikian perkembangan hukum Islam pada
periode ini menjadi lesu
E. Masa Kebangkitan Kembali ( Abad XIX sampai
sekarang ).
Setelah mengalami kelesuan dalam beberapa abad
lamanya, pemikiran Islam telah bangkit kembali, timbul
sebagai reaksi terhadap sikap taqlid tersebut yang telah
membawa kemunduran hukum islam. Pada abad ke XIV
telah timbul seorang mujtahid besar yang
menghembuskan udara baru dalam perkembangan
hukum Islam yang bernama Ibnu Taimiyyah dan
muridnya Ibnu Qayyim al Jaujiyyah walau pola
pemikiran mereka dilanjutkan pada abad ke XVII oleh
Muhammad Ibnu Abdul Wahab yang terkenal dengan
gerakan baru di antara gerakan-gerakan para ahli hukum
yang menyarankan kembali kepada Al-Qur’an dan
Sunnah. Gerakan ini oleh Prof. H. Muhammad Daud Ali,
SH dalam bukunya. Hukum Islam, disebutkan sebagai
gerakan Salaf (Salafiah) yang ingin kembali kepada
kemurnian ajaran Islam di zaman salaf (permulaan),
generasi awal dahulu.
Sebetulnya kalau kita lihat dalam catatan sejarah
perkembangan hukum Islam, sesungguhnya pada masa
kemunduran itu sendiri telah telah muncul beberapa ahli
yang ingin tetap melakukan ijtihad, untuk menampung
dan mengatasi persoalan-persoalan dan perkembangan
masyarakat. Sebagai contoh pada abad ke 14 telah lahir
seorang mujtahid besar yang menghembuskan udara
segar dan baru dalam dunia pemikiran agama dan
hukum. Mujtahid besar tersebut adalah Ibnu Taimiyah
(1263-1328) dan muridnya Ibnu Qoyyim Al-Jauziyah
(1292-1356). Pola pemikiran mereka dilanjutkan pada
abad ke 17 oleh Muhammad Ibnu Abdul Wahab (1703-
1787) yang terkenal dengan gerakan Wahabi yang
mempunyai pengaruh pada gerakan Padri di
Minangkabau (Indonesia).
Hanya saja barangkali pemikiran-pemikiran
hukum Islam yang mereka ijtihadkan khususnya Ibnu
Taimiyah dan Ibnu Qoyyim, tidak menyebar luas kepada
dunia Islam sebagai akibat dari kondisi dan situasi dunia
Islam yang berada dalam kebekuan, kemunduran dan
bahkan berada dalam cengkeraman orang lain, ditambah
lagi dengan sarana dan prasarana penyebaran ide-ide
seperti percetakan, media massa dan elektronik serta
yang lain sebagainya tidak ada, padahal sesungguhnya
ijtihad-ijtihad yang mereka hasilkan sangat berilian,
menggelitik dan sangat berpengaruh bagi orang yang
mendalaminya secara serius.
Ijtihad-ijtihad besar yang dilakukan oleh kedua
dan bahkan ketiga orang tersebut di atas, dilanjutkan
kemudian oleh Jamaluddin Al-Afgani (1839-1897)
terutama di lapangan politik. Jamaluddin Al-Afgani
inilah yang memasyhurkan ayat Al-Qur’an :
4. Sesungguhnya Allah tidak akan merubah nasib suatu
bangsa kalau bangsa itu sendiri tidak (terlebih dahulu)
berusaha mengubah nasibnya sendiri (Q.S. Ar-Ra’du
(13) : 11). Ayat ini dipakainya untuk menggerakan
kebangkitan ummat Islam yang pada umumnya dijajah
oleh bangsa Barat pada waktu itu. Al-Afgani menilai
bahwa kemunduran ummat Islam itu pada dasarnya
adalah disebabkan penjajahan Barat.
Oleh karena penyebab utama dari kemunduran itu
adalah penjajahan Barat terhadap dunia Islam, maka Al-
Afgani berpendapat bahwa agar ummat Islam dapat maju
kembali, maka penyebab utamanya itu yang dalam hal
ini adalah penjajahan Barat harus dilenyapkan terlebih
dahulu. Untuk itulah maka Al-Afgani menelorkan ide
monumentalnya yang sangat terkenal sampai dengan saat
ini, yaitu Pan Islamisme, artinya persatuan seluruh
ummat Islam.
Persoalannya sekarang adalah apakah pemikiran Al-
Afgani tentang Pan Islamisme ini masih relevan sampai
dengan saat ini ataukah tidak. Artinya apakah pemikiran
Al-Afgani ini masih cocok untuk diterapkan dalam dunia
Islam yang nota bene nasionalisme masing-masing
negara sudah menguat dan mengental ditambah tidak
seluruhnya negara-negara muslimnegaranya berdasarkan
Islam. Penulis menilai bahwa ide yang dilontarkan oleh
Al-Afgani ini adalah relevan pada masanya, namun
demikian masih perlu diterjemahkan ulang (diperbaharui
substansinya) pada masa kini. Sebab menurut penulis
persatuan dunia Islam sebagaimana layaknya sebuah
negara Islam Internasional tidak memungkinkan untuk
dilaksanakan lagi, tetapi persatuan ummat Islam dalam
arti bersatu untuk memberantas pengaruh negatif dari
negara-negara Barat dan adanya kesepakatan bersama
untuk saling bantu membantu dalam memberantas
kemiskinan, kebodohan dan keterbelakangan adalah
sesuatu hal yang mutlak dan sangat diperlukan oleh
dunia Islam saat ini.
Cita-cita ataupun ide besar Al-Afgani tersebut
mempengaruhi pemikiran Muhammad Abduh (1849-
1905) yang kemudian dilanjutkan oleh muridnya
Muhammad Rasyid Ridha (1865-1935). Pikiran-pikiran
Muhammad Abduh dan Muhammad Rasyid Ridha
mempengaruhi pemikiran ummat Islam di seluruh dunia.
Di Indonesia, pikiran-pikiran Abduh ini sangat kental
diikuti oleh antara lain Gerakan Sosial dan Pendidikan
Muhammadiyah yang didirikan oleh K. H. Ahmad
Dahlan di Yogyakarta tahun 1912. Hanya saja pikiran-
pikiran Al-Afgani yanag diikuti oleh Gerakan Sosial dan
Pendidikan Muhammadiyah itu lebih banyak pada
substansi daripada konsep Pan Islamisme, bukan pada
pendirian negara islam internasionalnya.
Tujuan Syariat Islam
Menurut buku “Syariah dan Ibadah” (Pamator 1999)
yang disusun oleh Tim Dirasah Islamiyah dari
Universitas Islam Jakarta, ada 5 (lima) hal pokok yang
merupakan tujuan utama dari Syariat Islam, yaitu:
1. Memelihara kemaslahatan agama (Hifzh al-din)
Agama Islam harus dibela dari ancaman orang-orang
yang tidak bertanggung-jawab yang hendak merusak
aqidah, ibadah dan akhlak umat. Ajaran Islam
memberikan kebebasan untuk memilih agama, seperti
ayat Al-Quran:
“Tidak ada paksaan untuk (memasuki) agama
(Islam)…” (QS Al-Baqarah [2]: 256).
Akan tetapi, untuk terpeliharanya ajaran Islam dan
terciptanya rahmatan lil’alamin, maka Allah SWT telah
membuat peraturan-peraturan, termasuk larangan berbuat
musyrik dan murtad:
“Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa
syirik dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari
(syirik) itu, bagi siapa yang dikehendakiNya.
Barangsiapa yang mempesekutukan Allah, maka
sungguh ia telah berbuat dosa yang besar.” (QS An-
Nisaa [4]: 48).
Dengan adanya Syariat Islam, maka dosa syirik maupun
murtad akan ditumpas.
2. Memelihara jiwa (Hifzh al-nafsi)
Agama Islam sangat menghargai jiwa seseorang. Oleh
sebab itu, diberlakukanlah hukum qishash yang
merupakan suatu bentuk hukum pembalasan. Seseorang
yang telah membunuh orang lain akan dibunuh,
seseorang yang telah mencederai orang lain, akan
dicederai, seseorang yang yang telah menyakiti orang
lain, akan disakiti secara setimpal. Dengan demikian
seseorang akan takut melakukan kejahatan. Ayat Al-
Quran menegaskan:
“Hai orang-orang yang beriman! Telah diwajibkan
kepadamu qishash (pembalasan) pada orang-orang yang
dibunuh…” (QS Al-Baqarah [2]: 178).
Namun, qishash tidak diberlakukan jika si pelaku
dimaafkan oleh yang bersangkutan, atau daiat (ganti
rugi) telah dibayarkan secara wajar. Ayat Al-Quran
menerangkan hal ini:
“Barangsiapa mendapat pemaafan dari saudaranya,
hendaklah mengikuti cara yang baik dan hendaklah
(orang yang diberi maaf) membayar diat kepada yang
memberi maaf dengan cara yang baik (pula)” (QS Al-
Baqarah [2]: 178).
Dengan adanya Syariat Islam, maka pembunuhan akan
tertanggulani karena para calon pembunuh akan berpikir
ulang untuk membunuh karena nyawanya sebagai
5. taruhannya. Dengan begitu, jiwa orang beriman akan
terpelihara.
3. Memelihara akal (Hifzh al-’aqli)
Kedudukan akal manusia dalam pandangan Islam
amatlah penting. Akal manusia dibutuhkan untuk
memikirkan ayat-ayat Qauliyah (Al-Quran) dan kauniah
(sunnatullah) menuju manusia kamil. Salah satu cara
yang paling utama dalam memelihara akan adalah
dengan menghindari khamar (minuman keras) dan judi.
Ayat-ayat Al-Quran menjelaskan sebagai berikut:
“Mereka bertanya kepadamu (wahai Muhammad)
mengenai khamar (minuman keras) dan judi.
Katakanlah: “Pada keduanya itu terdapat dosa besar
dan beberapa manfaat bagi manusia, tetapi dosa kedua-
duanya lebih besar dari manfaatnya.” (QS Al-Baqarah
[2]: 219).
Syariat Islam akan memelihara umat manusia dari dosa
bermabuk-mabukan dan dosa perjudian.
4. Memelihara keturunan dan kehormatan (Hifzh al-
nashli)
Islam secara jelas mengatur pernikahan, dan
mengharamkan zina. Didalam Syariat Islam telah jelas
ditentukan siapa saja yang boleh dinikahi, dan siapa saja
yang tidak boleh dinikahi. Al-Quran telah mengatur hal-
hal ini:
“Dan janganlah kamu nikahi wanita-wanita musyrik,
sebelum mereka beriman. Sesungguhnya wanita budak
yang mukmin lebih baik dari wanita musyrik, walaupun
dia menarik hatimu.” (QS Al-Baqarah [2]: 221).
“Perempuan dan lak-laki yang berzina, maka deralah
tiap-tiap seorang dari keduanya seratus kali dera, dan
janganlah belas kasihan kepada keduanya mencegah
kamu untuk (menjalankan) agama Allah, jika kamu
beriman kepada Allah dan hari akhirat, dan hendaklah
(pelaksanaan) hukuman mereka disaksikan oleh
sekumpulan dari orang-orang yang beriman.” (QS An-
Nur [24]: 2).
Syariat Islam akan menghukum dengan tegas secara fisik
(dengan cambuk) dan emosional (dengan disaksikan
banyak orang) agar para pezina bertaubat.
5. Memelihara harta benda (Hifzh al-mal)
Dengan adanya Syariat Islam, maka para pemilik harta
benda akan merasa lebih aman, karena Islam mengenal
hukuman Had, yaitu potong tangan dan/atau kaki. Seperti
yang tertulis di dalam Al-Quran:
“Laki-laki yang mencuri dan perempuan yang mencuri,
potonglah tangan keduanya (sebagaimana) pembalasan
bagi apa yang mereka kerjakan dan sebagai siksaan dari
Allah. Dan Allah Maha perkasa lagi Maha Bijaksana”
(QS Al-Maidah [5]: 38).
Hukuman ini bukan diberlakukan dengan semena-mena.
Ada batasan tertentu dan alasan yang sangat kuat
sebelum diputuskan. Jadi bukan berarti orang mencuri
dengan serta merta dihukum potong tangan. Dilihat dulu
akar masalahnya dan apa yang dicurinya serta kadarnya.
Jika ia mencuri karena lapar dan hanya mengambil
beberapa butir buah untuk mengganjal laparnya, tentunya
tidak akan dipotong tangan. Berbeda dengan para
koruptor yang sengaja memperkaya diri dengan
menyalahgunakan jabatannya, tentunya hukuman berat
sudah pasti buatnya. Dengan demikian Syariat Islam
akan menjadi andalan dalam menjaga suasana tertib
masyarakat terhadap berbagai tindak pencurian.