SlideShare a Scribd company logo
Definisi Syariat Islam
Kata syariat Islam merupakan pengindonesiaan dari kata
Arab, yakni as-syairi’ah al-Islamiyyah. Secara
etimologis, kata as-syari’ah mempunyai konotasi
masyar’ah al-ma’ (sumber air minum). Orang Arab tidak
menyebut sumber tersebut airnya melimpah dan tidak
pernah kering. Dalam bahasa Arab, syara’a berartiu
nahaja (menempuh), awdhaha (menjelaskan), dan
bayyana al-masalik (menunjukkan jalan). Syara’a lahun-
yasyra’u-syar’an berarti sanna (menetapkan). Syariat
dapat juga berarti madzhab (mazhab) dan thariqah
mustaqimah (jalan luru).
Dalam istilah syariat sendiri, syari’ah berarti agama yang
ditetapkan oleh Allah SWT untuk hamba-hamba-Nya
yang terdiri dari berbagai hukum dan ketentuan yang
beragam. Hukum-hukum dan ketentuan tersebut disebut
syariat karena memiliki konsistensi atau kesamaan
dengan sumber air minum yang menjadi sumber
kehidupan bagi makhluk hidup. Dengan demikian,
syariat dan agama mempunyai konotasi yang sama, yaitu
berbagai ketentuan dan hukum yang ditetapkan oleh
Allah SWT bagi hamba-hamba-Nya.
Sementara itu, kata al-Islam (Islam), secara etimologis
mempunyai konotasi inqiyad (tunduk) dan istislam li
Allah (berserah diri kepada Allah). Istilah tersebut
selanjutnya dikhususkan untuk menunjuk agama yang
disyariatkan Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW.
Dalam konteks inilah, Allah menyatakan kata Islam
sebagaimana termaktub dalam firman-Nya:
Hari ini Aku telah menyempurnakan untuk kalian agama
kalian, mencukupkan nikmat-Ku atas kalian, dan
meridhai Islam sebagaimana agama bagi kalian.
Karena itu, secara syar’i, Islam adalah agama yang
diturunkan oleh Allah SWT kepada junjungan kita,
Muhammad SAW., untuk mengatur hubungan manusia
dengan Penciptanya, dirinya sendiri, dan sesamanya.
Hubungan manusia dengan Penciptanya meliputi
masalah akidah dan ibadah; hubungan manusia dengan
dirinya sendiri meliputi akhlak, makanan, dan pakaian;
hubungan manusia dengan sesamanya meliputi muamalat
dan persanksian.
Dengan demikian syariat Islam merupakan ketentuan dan
hukum yang ditetapkan oleh Allah atas hamba-hamba-
Nya yang diturunkan melalui Rasul-Nya, Muhammad
SAW, untuk mengatur hubungan manusia dengan
Tuhannya, dengan dirinya sendiri, dan dengan
sesamanya. Artinya, cakupan syariat Islam meliputih
akidah dan syariat. Dengan kata lain, syariat Islambukan
hanya mengatur seluruh aktivitas fisik manusia (af’al al-
qalb) yang biasa disebut dengan akidah Islam. Karena
itu, syariat Islam tidak dapat dipresentasikan oleh
sebagian ketentuan Islam dalam masalah hudud (seperti
hukum rajam, hukum potong tangan, dan sebagainya).
Apalagi oleh keberadaan sejumlah lembaga ekonomi
yang menjamur saat ini semisal bank syariah, asuransi
syariah, reksadana syariah, dan sebagainya.
Ruang Lingkup Syariat Islam
Perkara yang berkaitan dengan ibadah terbagi menjadi
dua bagian, yaitu ibadah Khas dan ibadah Umum. Ibadah
Khas adalah merupakan ibadah yang tata cara
pelaksanaan dan ketentuan syarat sahnya terdapat
petunjuk nash baik dalam al-Qur’an dan Hadits.
Sementara aspek Ibadah Umum atau ibadah umum
adalah ibadah yang tata cara pelaksanaan dan ketentuan
atau syarat sahnya tidak terdapat secara rinci dalamnash.
Perkara yang berkaitan dengan ibadah Khusus itu seperti
ibadah sholat, puasa, zakat, dan haji sementara perkara
yang berkaitan dengan ibadah umum adalah keseluruhan
amaliyah yang menyangkut kehidupan manusia yang
mencakup antara lain.
1. Ahkamul Akhwal Syakshiah yaitu hukum-hukum
yang mengatur hubungan rumah tangga, dalam Al-
Qur’an terdapat sekitar 70 ayat yang membahas
masalah ini.
2. Al-Ahkamul Madaniyah yaitu hukum-hukum yang
mengatur transaksi ekonomi sesama anggota
masyarakat, seperti jual beli, pegadaian, sewa
menyewa, hutang piutang, syirkah dan seterusnya.
Dalam Al-Qur’an terdapat sekitar 70 ayat yang
membahas masalah ini.
3. Al-Ahkamul Jinaiyah (hukum-hukum pidanan),
mengatur segala hal-hal yang berkaitan dengan
tindak pidana kejahatan serta hukumannya. Dalam
Al-Qur’an terdapat 30 ayat yang membahas masalah
ini.
4. Al Ahkamul Dusturiyah (hukum ketatanegaraan);
mengatur mekanisme penyelenggaraan negara
berikut hubungan antara penguasa dan rakyat.
Dalam Al-Quran terdapat sekitar 10 ayat yang
membahas masalah ini.
5. Ahkamul Murafa’at (hukum perdata); mengatur hal-
hal yang berkaitan dengan dunia peradilan,
kesaksian dan sumpah. Dalam Al-Qur’an terdapat
sekitar 13 ayat yang membahas ini.
6. Al Ahkamul Iqtishodiyah wal Maliyah (ekonomi
dan moneter); mengatur pendapatan dan belanja
negara serta interaksi antara kaum kaya dan miskin
serta negara dan warga negara dalam masalah
ekonomi. Dalam Al-Qur’an terdapat 10 ayat yang
membahas masalah ini.
7. Al Ahkam Ad Duwaliyah : mengatur hubungan
antara negara Islam dengan negara lain dan
hubungan negara dengan warga negara kafir dzimmi
dalam negara islam. Dalam Al-Qur’an terdapat
sekitar 10 ayat yang membahas masalah ini.
8. [Tarikhu Al Tasyri’ Al Islami hal 84-86, Al
Madkhal Ila Dirasati Syari’ah Islamiyah hal. 49-53
dan 156-158, Ilmu Ushulil Fiqhi hal. 32-33]
Sementara itu, peraturan atau sistem kehidupan Islam
merupakan kumpulan ketentuan yang mengatur seluruh
urusan manusia, baik yang berkaitan dengan ubudiah,
akhlak, makanan, pakaian, muamalat, maupun
persanksian. Tentu saja, untuk bisa disebut sistemIslam,
ia harus digali dari dalil-dalil tafshili (rinci); baik yang
bersumber dari al-Quran, Hadits Nabi, Ijma Sahabat
maupun Qiyas.
Sejarah Pertumbuhan Dan Perkembangan Hukum
Islam
A. Masa Nabi Muhammad (610 M – 632 M).
Agama islam sebagai “induk” hukum islam
muncul semenanjung Arab. Daerah yang sangat panas,
penduduknya selalu berpindah-pindah dan alam yang
begitu keras memberntuk manusia-manusia yang
individualistis serta hidup dalam klen-klen yang disusun
berdasarkan berdasarkan garis Patrilineal, yang saling
bertentangan. Ikatan anggota klen berdasarkan pertalian
darah dan pertalian adat. Susunan klen yang demikian
menuntut kesetiaan mutlak para anggotanya.
Oleh karena itu Nabi Muhammad setelah pindah
atau hijrah dari Mekah ke Madinah,dianggap telah
memutuskan hubungan dengan klen yang asli, karena itu
pula diperangi oleh anggota klen asalnya. Pada masa ini,
kedudukan Nabi Muhammad sangat penting, terutama
bagi ummat islam. Pengakuan terhadap Tuhan Yang
Maha Esa tidaklah lengkap bagi seorang muslim tanpa
pengakuan terhadap kerasulan Nabi Muhammad.
Konsekuensinya ummat islam harus mengikuti
firman–firman Tuhan yang terdapat dalam al-Qur’an dan
sunnah Nabi Muhammad yang dicatat dalam kitab-kitab
hadist. Melalui wahyuNya Allah menegaskan posisi
Muhammad dalam rangka agama islam, yaitu :
1. Kami mengutus Nabi Muhammad sebagai untuk
menjadi rahmat bagi alam semesta (Q.s.21:107).
2. Hai orang-orang yang beriman, ikutilah Allah dan
ikutilah RasulNya (Q.s.4:59).
3. Barang siapa yang taat kepada Rasul berarti taat
kepada Allah (Q.s.4:80).
4. Pada diri Rasulullah terdapat suri tauladan yang baik
(Q.s.33:21).
Waktu Nabi Muhammad masih hidup tugas untuk
mengembangkan dan menafsirkan hukum itu terletak
pada diri beliau sendiri, melalui ucapan, perbuatan, sikap
diam yang disebut sunnah. Dengan mempergunakan Al
Qur’an sebagai norma dasar Nabi Muhammad SAW
memecahakan setiap masalah yang timbul pada masanya
dengan sebaik-baiknya
B. Masa Khulafaur Rasyidin ( 632 M – 662 M ).
Dengan wafatnya nabi Muhammad, maka
berhentilah wahyu yang turun dan demikian halnya
dengan sunnah. Kedudukan Nabi Muhammad sebagi
ututsan Tuhan tidak mungkin tegantikan, tetapi tugas
beliau sebagai pemimpin masyarakat Islam dan kepala
Negara harus dilanjutkan oleh seorang khalifah dari
kalangan sahabat Nabi.
Tugas utama seorang khalifah adalah menjaga
kesatuan umat dan pertahanan Negara. Memiliki hak
memaklumkan perang dan membangun tentara untuk
menajaga keamanan dan batas Negara, menegakkan
keadilan dan kebenaran,berusaha agar semua lembaga
Negara memisahakan antara yang baik dan tidak baik,
melarang hal-hal yang tercela menurut Al Qur’an,
mengawaasi jalannya pemerintahan, menarik pajak
sebagai sumber keuangan Negara dan tugas
pemerintahan lainnya.
Khalifah yang pertama dipilih yaitu Abu Bakar
Siddiq. Masa pemerintahan Khulafaur Rasyidin sangat
penting dilihat dari perkembangan hukum Islam karena
dijadikan model atau contoh digenerasi-generasi
berikutnya.
Pada masa pemerintahan Abu Bakar Siddiq
dibentuk panitia khusus yang bertugas mengumpulkan
catatan ayat-ayat Qur’an yang telah ditulis dijaman Nabi
pada bahan-bahan darurat seperti pelepah kurma dan
tulang-tulang unta dan menghimpunnya daam satu
naskah. Khalifah kedua yaitu Umar Bin Khatab yang
melanjutkan usaha Abu Bakar meluaskan daerah
Islam sampai ke Palestina, Sirya, Irak dan Persia. Contoh
ijthad Umar adalah menurut (Q.s.5:38) orang yang
mencuri, diancam dengan hukuman potong tangan.
Dimasa pemerintahan Umar terjadi kelaparan dalam
masyarakat disemenanjung Arabia, dalam keadaan itu
ancaman terhadap pencuri tersebut tidak dilaksanakan
oleh khalifah Umar berdasarkan pertimbangan keadaan
darurat dan kemaslahatan jiwa masyarakat.
Selanjutnya pada pemilihan khalifah, Usman
menggantikan Umar. Pada masa pemerintahan ini terjadi
nepotisme karena kelemahannya. Dimasa
pemerintahanya perluasan daerah Islam diteruskan ke
barat sampai ke Maroko, ke timur menuju India dan
keutara bergerak keraha konstantinopel. Usman
menyalin dan membuat Al Qur’an standar yang disebut
modifikasi al Qur’an. Setelah Usman meninggal dunia
yang mengantikan adalah Ali Bin Abi Thalib yang
merupakan menantu dan keponakan Nabi Muhammad.
Semasa pemerintahanya Ali tidak dapat berbuat
banyak untuk mengembangkan hukum Islam karena
keadaan Negara tidak stabil. Tumbuh bibit-bibit
perpecahan yang serius dalam tubuh umat Islam, yang
bermuara pada perang saudara yang kemudian
menimbulkan kelompok-kelompok.
C. Masa Pembinaan, Pengembangan dan Pembukuan
(Abad VII-X M)
Dimasa ini lahir para ahli hukum Islam yang
menemukan dan merumuskan garis-garis suci islam,
muncul berbagai teori yang masih dianut dan digunakan
oleh umat islam sampai sekarang. Banyak faktor yang
memungkinkan pembinaan dan pengembangan pada
periode ini, yaitu :
a. Wilayah islam sudah sangat luas, tinggal berbagai
suku bangsa dengan asal usul, adat istiadat dan
berbagai kepentingan yang berbeda. Untuk dapat
menentukan itu maka ditentukanlah kaidah atau
norma bagi suatu perbuatan tertentu guna
memecahkan suatu masalah yang timbul dalam
masyarakat.
b. Telah ada karya-karya tentang hukum yang
digunakan sebagai bahan untuk membangun serta
mengembangkan hukum fiqih Islam.
c. Telah ada para ahli yang mampu berijtihad
memecahkan berbagai masalah hukum dalam
masyarakat. Selain Perkembangan pemikiran hukum
pada periode ini lahir penilaian mengenai baik
buruknya mengenai perbuatan yang dilakukan oleh
manusia yang terkenal dengan al-ahkam al-khamsah
D. Masa Kelesuan Pemikiran (Abad X-XI-XIX M).
Pada masa ini ahli hukum tidak lagi menggali
hukum fiqih Islam dari sumbernya yang asli tapi hanya
sekedar mengikuti pendapat-pendapat yang telah ada
dalam mashabnya masing-masing. Yang menjadi ciri
umum pemikiran hukum dalam masa ini adalah para ahli
hukum tidak lagi memusatkan usahanya untuk
memahami prinsip-prinsip atau ayat-ayat hukum yang
terdapat pada Al Qur’an dan sunah, tetapi pikirannya
ditumpukan pada pemahaman perkataan-perkataan,
pikiran-pikiran hukum para imamnya saja.
Faktor-faktor yang menyebabkan kemunduran atau
kelesuan hukum islam dimasa itu adalah ;
1. Kesatuan wilayah islamyang luas telah retak dengan
munculnya beberapa Negara baru.
2. Ketidakstabilan politik.
3. Pecahnya kesatuan kenegaraan atau pemerintahan
menyebabkan merosotnya kewibawaan
pengendalian perkembangan hukum.
4. Gejala kelesuan berfikir timbul dimana-mana
dengan demikian perkembangan hukum Islam pada
periode ini menjadi lesu
E. Masa Kebangkitan Kembali ( Abad XIX sampai
sekarang ).
Setelah mengalami kelesuan dalam beberapa abad
lamanya, pemikiran Islam telah bangkit kembali, timbul
sebagai reaksi terhadap sikap taqlid tersebut yang telah
membawa kemunduran hukum islam. Pada abad ke XIV
telah timbul seorang mujtahid besar yang
menghembuskan udara baru dalam perkembangan
hukum Islam yang bernama Ibnu Taimiyyah dan
muridnya Ibnu Qayyim al Jaujiyyah walau pola
pemikiran mereka dilanjutkan pada abad ke XVII oleh
Muhammad Ibnu Abdul Wahab yang terkenal dengan
gerakan baru di antara gerakan-gerakan para ahli hukum
yang menyarankan kembali kepada Al-Qur’an dan
Sunnah. Gerakan ini oleh Prof. H. Muhammad Daud Ali,
SH dalam bukunya. Hukum Islam, disebutkan sebagai
gerakan Salaf (Salafiah) yang ingin kembali kepada
kemurnian ajaran Islam di zaman salaf (permulaan),
generasi awal dahulu.
Sebetulnya kalau kita lihat dalam catatan sejarah
perkembangan hukum Islam, sesungguhnya pada masa
kemunduran itu sendiri telah telah muncul beberapa ahli
yang ingin tetap melakukan ijtihad, untuk menampung
dan mengatasi persoalan-persoalan dan perkembangan
masyarakat. Sebagai contoh pada abad ke 14 telah lahir
seorang mujtahid besar yang menghembuskan udara
segar dan baru dalam dunia pemikiran agama dan
hukum. Mujtahid besar tersebut adalah Ibnu Taimiyah
(1263-1328) dan muridnya Ibnu Qoyyim Al-Jauziyah
(1292-1356). Pola pemikiran mereka dilanjutkan pada
abad ke 17 oleh Muhammad Ibnu Abdul Wahab (1703-
1787) yang terkenal dengan gerakan Wahabi yang
mempunyai pengaruh pada gerakan Padri di
Minangkabau (Indonesia).
Hanya saja barangkali pemikiran-pemikiran
hukum Islam yang mereka ijtihadkan khususnya Ibnu
Taimiyah dan Ibnu Qoyyim, tidak menyebar luas kepada
dunia Islam sebagai akibat dari kondisi dan situasi dunia
Islam yang berada dalam kebekuan, kemunduran dan
bahkan berada dalam cengkeraman orang lain, ditambah
lagi dengan sarana dan prasarana penyebaran ide-ide
seperti percetakan, media massa dan elektronik serta
yang lain sebagainya tidak ada, padahal sesungguhnya
ijtihad-ijtihad yang mereka hasilkan sangat berilian,
menggelitik dan sangat berpengaruh bagi orang yang
mendalaminya secara serius.
Ijtihad-ijtihad besar yang dilakukan oleh kedua
dan bahkan ketiga orang tersebut di atas, dilanjutkan
kemudian oleh Jamaluddin Al-Afgani (1839-1897)
terutama di lapangan politik. Jamaluddin Al-Afgani
inilah yang memasyhurkan ayat Al-Qur’an :
Sesungguhnya Allah tidak akan merubah nasib suatu
bangsa kalau bangsa itu sendiri tidak (terlebih dahulu)
berusaha mengubah nasibnya sendiri (Q.S. Ar-Ra’du
(13) : 11). Ayat ini dipakainya untuk menggerakan
kebangkitan ummat Islam yang pada umumnya dijajah
oleh bangsa Barat pada waktu itu. Al-Afgani menilai
bahwa kemunduran ummat Islam itu pada dasarnya
adalah disebabkan penjajahan Barat.
Oleh karena penyebab utama dari kemunduran itu
adalah penjajahan Barat terhadap dunia Islam, maka Al-
Afgani berpendapat bahwa agar ummat Islam dapat maju
kembali, maka penyebab utamanya itu yang dalam hal
ini adalah penjajahan Barat harus dilenyapkan terlebih
dahulu. Untuk itulah maka Al-Afgani menelorkan ide
monumentalnya yang sangat terkenal sampai dengan saat
ini, yaitu Pan Islamisme, artinya persatuan seluruh
ummat Islam.
Persoalannya sekarang adalah apakah pemikiran Al-
Afgani tentang Pan Islamisme ini masih relevan sampai
dengan saat ini ataukah tidak. Artinya apakah pemikiran
Al-Afgani ini masih cocok untuk diterapkan dalam dunia
Islam yang nota bene nasionalisme masing-masing
negara sudah menguat dan mengental ditambah tidak
seluruhnya negara-negara muslimnegaranya berdasarkan
Islam. Penulis menilai bahwa ide yang dilontarkan oleh
Al-Afgani ini adalah relevan pada masanya, namun
demikian masih perlu diterjemahkan ulang (diperbaharui
substansinya) pada masa kini. Sebab menurut penulis
persatuan dunia Islam sebagaimana layaknya sebuah
negara Islam Internasional tidak memungkinkan untuk
dilaksanakan lagi, tetapi persatuan ummat Islam dalam
arti bersatu untuk memberantas pengaruh negatif dari
negara-negara Barat dan adanya kesepakatan bersama
untuk saling bantu membantu dalam memberantas
kemiskinan, kebodohan dan keterbelakangan adalah
sesuatu hal yang mutlak dan sangat diperlukan oleh
dunia Islam saat ini.
Cita-cita ataupun ide besar Al-Afgani tersebut
mempengaruhi pemikiran Muhammad Abduh (1849-
1905) yang kemudian dilanjutkan oleh muridnya
Muhammad Rasyid Ridha (1865-1935). Pikiran-pikiran
Muhammad Abduh dan Muhammad Rasyid Ridha
mempengaruhi pemikiran ummat Islam di seluruh dunia.
Di Indonesia, pikiran-pikiran Abduh ini sangat kental
diikuti oleh antara lain Gerakan Sosial dan Pendidikan
Muhammadiyah yang didirikan oleh K. H. Ahmad
Dahlan di Yogyakarta tahun 1912. Hanya saja pikiran-
pikiran Al-Afgani yanag diikuti oleh Gerakan Sosial dan
Pendidikan Muhammadiyah itu lebih banyak pada
substansi daripada konsep Pan Islamisme, bukan pada
pendirian negara islam internasionalnya.
Tujuan Syariat Islam
Menurut buku “Syariah dan Ibadah” (Pamator 1999)
yang disusun oleh Tim Dirasah Islamiyah dari
Universitas Islam Jakarta, ada 5 (lima) hal pokok yang
merupakan tujuan utama dari Syariat Islam, yaitu:
1. Memelihara kemaslahatan agama (Hifzh al-din)
Agama Islam harus dibela dari ancaman orang-orang
yang tidak bertanggung-jawab yang hendak merusak
aqidah, ibadah dan akhlak umat. Ajaran Islam
memberikan kebebasan untuk memilih agama, seperti
ayat Al-Quran:
“Tidak ada paksaan untuk (memasuki) agama
(Islam)…” (QS Al-Baqarah [2]: 256).
Akan tetapi, untuk terpeliharanya ajaran Islam dan
terciptanya rahmatan lil’alamin, maka Allah SWT telah
membuat peraturan-peraturan, termasuk larangan berbuat
musyrik dan murtad:
“Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa
syirik dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari
(syirik) itu, bagi siapa yang dikehendakiNya.
Barangsiapa yang mempesekutukan Allah, maka
sungguh ia telah berbuat dosa yang besar.” (QS An-
Nisaa [4]: 48).
Dengan adanya Syariat Islam, maka dosa syirik maupun
murtad akan ditumpas.
2. Memelihara jiwa (Hifzh al-nafsi)
Agama Islam sangat menghargai jiwa seseorang. Oleh
sebab itu, diberlakukanlah hukum qishash yang
merupakan suatu bentuk hukum pembalasan. Seseorang
yang telah membunuh orang lain akan dibunuh,
seseorang yang telah mencederai orang lain, akan
dicederai, seseorang yang yang telah menyakiti orang
lain, akan disakiti secara setimpal. Dengan demikian
seseorang akan takut melakukan kejahatan. Ayat Al-
Quran menegaskan:
“Hai orang-orang yang beriman! Telah diwajibkan
kepadamu qishash (pembalasan) pada orang-orang yang
dibunuh…” (QS Al-Baqarah [2]: 178).
Namun, qishash tidak diberlakukan jika si pelaku
dimaafkan oleh yang bersangkutan, atau daiat (ganti
rugi) telah dibayarkan secara wajar. Ayat Al-Quran
menerangkan hal ini:
“Barangsiapa mendapat pemaafan dari saudaranya,
hendaklah mengikuti cara yang baik dan hendaklah
(orang yang diberi maaf) membayar diat kepada yang
memberi maaf dengan cara yang baik (pula)” (QS Al-
Baqarah [2]: 178).
Dengan adanya Syariat Islam, maka pembunuhan akan
tertanggulani karena para calon pembunuh akan berpikir
ulang untuk membunuh karena nyawanya sebagai
taruhannya. Dengan begitu, jiwa orang beriman akan
terpelihara.
3. Memelihara akal (Hifzh al-’aqli)
Kedudukan akal manusia dalam pandangan Islam
amatlah penting. Akal manusia dibutuhkan untuk
memikirkan ayat-ayat Qauliyah (Al-Quran) dan kauniah
(sunnatullah) menuju manusia kamil. Salah satu cara
yang paling utama dalam memelihara akan adalah
dengan menghindari khamar (minuman keras) dan judi.
Ayat-ayat Al-Quran menjelaskan sebagai berikut:
“Mereka bertanya kepadamu (wahai Muhammad)
mengenai khamar (minuman keras) dan judi.
Katakanlah: “Pada keduanya itu terdapat dosa besar
dan beberapa manfaat bagi manusia, tetapi dosa kedua-
duanya lebih besar dari manfaatnya.” (QS Al-Baqarah
[2]: 219).
Syariat Islam akan memelihara umat manusia dari dosa
bermabuk-mabukan dan dosa perjudian.
4. Memelihara keturunan dan kehormatan (Hifzh al-
nashli)
Islam secara jelas mengatur pernikahan, dan
mengharamkan zina. Didalam Syariat Islam telah jelas
ditentukan siapa saja yang boleh dinikahi, dan siapa saja
yang tidak boleh dinikahi. Al-Quran telah mengatur hal-
hal ini:
“Dan janganlah kamu nikahi wanita-wanita musyrik,
sebelum mereka beriman. Sesungguhnya wanita budak
yang mukmin lebih baik dari wanita musyrik, walaupun
dia menarik hatimu.” (QS Al-Baqarah [2]: 221).
“Perempuan dan lak-laki yang berzina, maka deralah
tiap-tiap seorang dari keduanya seratus kali dera, dan
janganlah belas kasihan kepada keduanya mencegah
kamu untuk (menjalankan) agama Allah, jika kamu
beriman kepada Allah dan hari akhirat, dan hendaklah
(pelaksanaan) hukuman mereka disaksikan oleh
sekumpulan dari orang-orang yang beriman.” (QS An-
Nur [24]: 2).
Syariat Islam akan menghukum dengan tegas secara fisik
(dengan cambuk) dan emosional (dengan disaksikan
banyak orang) agar para pezina bertaubat.
5. Memelihara harta benda (Hifzh al-mal)
Dengan adanya Syariat Islam, maka para pemilik harta
benda akan merasa lebih aman, karena Islam mengenal
hukuman Had, yaitu potong tangan dan/atau kaki. Seperti
yang tertulis di dalam Al-Quran:
“Laki-laki yang mencuri dan perempuan yang mencuri,
potonglah tangan keduanya (sebagaimana) pembalasan
bagi apa yang mereka kerjakan dan sebagai siksaan dari
Allah. Dan Allah Maha perkasa lagi Maha Bijaksana”
(QS Al-Maidah [5]: 38).
Hukuman ini bukan diberlakukan dengan semena-mena.
Ada batasan tertentu dan alasan yang sangat kuat
sebelum diputuskan. Jadi bukan berarti orang mencuri
dengan serta merta dihukum potong tangan. Dilihat dulu
akar masalahnya dan apa yang dicurinya serta kadarnya.
Jika ia mencuri karena lapar dan hanya mengambil
beberapa butir buah untuk mengganjal laparnya, tentunya
tidak akan dipotong tangan. Berbeda dengan para
koruptor yang sengaja memperkaya diri dengan
menyalahgunakan jabatannya, tentunya hukuman berat
sudah pasti buatnya. Dengan demikian Syariat Islam
akan menjadi andalan dalam menjaga suasana tertib
masyarakat terhadap berbagai tindak pencurian.

More Related Content

What's hot

Tarikh tasyrik 1
Tarikh tasyrik 1Tarikh tasyrik 1
Tarikh tasyrik 1
mas karebet
 
Aplikasi asas syariah
Aplikasi asas syariahAplikasi asas syariah
Aplikasi asas syariah
SharifahNurAbu
 
Institusi siasah
Institusi siasahInstitusi siasah
Institusi siasah
SharifahNurAbu
 
Karakteristik hukum islam dalam menghadapi perkembagan zaman
Karakteristik hukum islam dalam menghadapi perkembagan zamanKarakteristik hukum islam dalam menghadapi perkembagan zaman
Karakteristik hukum islam dalam menghadapi perkembagan zamanAndi Mutmainnah Salam
 
Sumber hukum islam
Sumber hukum islamSumber hukum islam
Sumber hukum islam
ikhsaniaS
 
Sumber hukum Islam
Sumber hukum Islam Sumber hukum Islam
Sumber hukum Islam Dianto Jmb
 
Syariat ppt
Syariat pptSyariat ppt
Syariat ppt
Nur Hasanah
 
Sumber Hukum Islam
Sumber Hukum IslamSumber Hukum Islam
Sumber Hukum Islam
Nisfatur Rosyidah Rosyidah
 
Negara dalam perspektif hukum islam
Negara dalam perspektif hukum islamNegara dalam perspektif hukum islam
Negara dalam perspektif hukum islam
sesukakita
 
Negara hukum dalam islam
Negara hukum dalam islamNegara hukum dalam islam
Negara hukum dalam islam
nilapermatasari
 
Prinsip Hukum Islam
Prinsip Hukum IslamPrinsip Hukum Islam
Prinsip Hukum Islam
Vallen Hoven
 
3 sumber hukum islam
3 sumber hukum islam3 sumber hukum islam
3 sumber hukum islam
ayub99
 
Makalah sumber hukum islam
Makalah sumber hukum islamMakalah sumber hukum islam
Makalah sumber hukum islam
Muslimatur Rohmah
 

What's hot (19)

Tarikh tasyrik 1
Tarikh tasyrik 1Tarikh tasyrik 1
Tarikh tasyrik 1
 
Aplikasi asas syariah
Aplikasi asas syariahAplikasi asas syariah
Aplikasi asas syariah
 
Makalah hukum islam
Makalah hukum islamMakalah hukum islam
Makalah hukum islam
 
Institusi siasah
Institusi siasahInstitusi siasah
Institusi siasah
 
Hukum Islam :)
Hukum Islam :)Hukum Islam :)
Hukum Islam :)
 
Sumber hukum islam
Sumber hukum islam Sumber hukum islam
Sumber hukum islam
 
Karakteristik hukum islam dalam menghadapi perkembagan zaman
Karakteristik hukum islam dalam menghadapi perkembagan zamanKarakteristik hukum islam dalam menghadapi perkembagan zaman
Karakteristik hukum islam dalam menghadapi perkembagan zaman
 
Sejarah hukum-i slam
Sejarah hukum-i slamSejarah hukum-i slam
Sejarah hukum-i slam
 
Sumber hukum islam
Sumber hukum islamSumber hukum islam
Sumber hukum islam
 
Sumber hukum Islam
Sumber hukum Islam Sumber hukum Islam
Sumber hukum Islam
 
Syariat ppt
Syariat pptSyariat ppt
Syariat ppt
 
Makalah hukum islam
Makalah hukum islamMakalah hukum islam
Makalah hukum islam
 
Sumber Hukum Islam
Sumber Hukum IslamSumber Hukum Islam
Sumber Hukum Islam
 
Hukum Islam
Hukum IslamHukum Islam
Hukum Islam
 
Negara dalam perspektif hukum islam
Negara dalam perspektif hukum islamNegara dalam perspektif hukum islam
Negara dalam perspektif hukum islam
 
Negara hukum dalam islam
Negara hukum dalam islamNegara hukum dalam islam
Negara hukum dalam islam
 
Prinsip Hukum Islam
Prinsip Hukum IslamPrinsip Hukum Islam
Prinsip Hukum Islam
 
3 sumber hukum islam
3 sumber hukum islam3 sumber hukum islam
3 sumber hukum islam
 
Makalah sumber hukum islam
Makalah sumber hukum islamMakalah sumber hukum islam
Makalah sumber hukum islam
 

Viewers also liked

Lks cut lah
Lks cut lahLks cut lah
Lks cut lah
Arya Ningrat
 
Bab
BabBab
Analytics cultures in Europe (Web Analytics Congress de Utrecht 13-14 marzo 2...
Analytics cultures in Europe (Web Analytics Congress de Utrecht 13-14 marzo 2...Analytics cultures in Europe (Web Analytics Congress de Utrecht 13-14 marzo 2...
Analytics cultures in Europe (Web Analytics Congress de Utrecht 13-14 marzo 2...
FLUZO
 
Taylor rita
Taylor ritaTaylor rita
Taylor rita
Rita_E
 
ทบทวนการประเมินภายนอกรอบสอง
ทบทวนการประเมินภายนอกรอบสองทบทวนการประเมินภายนอกรอบสอง
ทบทวนการประเมินภายนอกรอบสอง
Strisuksa Roi-Et
 
Counterstories” The Real Knowledge About Going to College
Counterstories”The Real Knowledge About Going to CollegeCounterstories”The Real Knowledge About Going to College
Counterstories” The Real Knowledge About Going to College
patty_mndz
 
Conseqüències de la II Guerra Mundial
Conseqüències de la II Guerra MundialConseqüències de la II Guerra Mundial
Conseqüències de la II Guerra Mundial
malueva
 
Kasus neurobehaviour ke
Kasus neurobehaviour keKasus neurobehaviour ke
Kasus neurobehaviour keArya Ningrat
 
Demografi profil gampong kulu 1
Demografi profil gampong kulu 1Demografi profil gampong kulu 1
Demografi profil gampong kulu 1
Arya Ningrat
 

Viewers also liked (13)

Lks cut lah
Lks cut lahLks cut lah
Lks cut lah
 
Bab
BabBab
Bab
 
Analytics cultures in Europe (Web Analytics Congress de Utrecht 13-14 marzo 2...
Analytics cultures in Europe (Web Analytics Congress de Utrecht 13-14 marzo 2...Analytics cultures in Europe (Web Analytics Congress de Utrecht 13-14 marzo 2...
Analytics cultures in Europe (Web Analytics Congress de Utrecht 13-14 marzo 2...
 
Intannnnn5555
Intannnnn5555Intannnnn5555
Intannnnn5555
 
Taylor rita
Taylor ritaTaylor rita
Taylor rita
 
Dapodik ltj
Dapodik  ltjDapodik  ltj
Dapodik ltj
 
ทบทวนการประเมินภายนอกรอบสอง
ทบทวนการประเมินภายนอกรอบสองทบทวนการประเมินภายนอกรอบสอง
ทบทวนการประเมินภายนอกรอบสอง
 
Counterstories” The Real Knowledge About Going to College
Counterstories”The Real Knowledge About Going to CollegeCounterstories”The Real Knowledge About Going to College
Counterstories” The Real Knowledge About Going to College
 
Jawaban 1
Jawaban  1Jawaban  1
Jawaban 1
 
Dapodik ltj 1
Dapodik  ltj 1Dapodik  ltj 1
Dapodik ltj 1
 
Conseqüències de la II Guerra Mundial
Conseqüències de la II Guerra MundialConseqüències de la II Guerra Mundial
Conseqüències de la II Guerra Mundial
 
Kasus neurobehaviour ke
Kasus neurobehaviour keKasus neurobehaviour ke
Kasus neurobehaviour ke
 
Demografi profil gampong kulu 1
Demografi profil gampong kulu 1Demografi profil gampong kulu 1
Demografi profil gampong kulu 1
 

Similar to Definisi syariat islam 1

Bab i, ii, iii
Bab i, ii, iiiBab i, ii, iii
Bab i, ii, iii
Nur Alfiyatur Rochmah
 
hukum islam (kel.1)
hukum islam (kel.1)hukum islam (kel.1)
hukum islam (kel.1)
Syarif fuddin
 
sumber-sumber hukum islam, hukum Takfili, dan Hukum Wad’i
sumber-sumber hukum islam, hukum Takfili, dan Hukum Wad’isumber-sumber hukum islam, hukum Takfili, dan Hukum Wad’i
sumber-sumber hukum islam, hukum Takfili, dan Hukum Wad’i
Oppi Ulandari
 
Pertemuan 4-SHI - Alquran dan Sunnah.pptx
Pertemuan 4-SHI - Alquran dan Sunnah.pptxPertemuan 4-SHI - Alquran dan Sunnah.pptx
Pertemuan 4-SHI - Alquran dan Sunnah.pptx
FauziahNurHutauruk
 
PAI - SUMBER HUKUM ISLAM
PAI - SUMBER HUKUM ISLAMPAI - SUMBER HUKUM ISLAM
PAI - SUMBER HUKUM ISLAM
Sarah Nadhila
 
Pai(syariat islam)
Pai(syariat islam)Pai(syariat islam)
Pai(syariat islam)
samsularifin_selalu
 
Hadist sebagai ajaran islam
Hadist sebagai ajaran islamHadist sebagai ajaran islam
Hadist sebagai ajaran islam
Remaja Sufi
 
BAB 1 QURDITS
BAB 1 QURDITSBAB 1 QURDITS
BAB 1 QURDITS
RifkamaliaS
 
Bab 1 qh semester 1
Bab 1 qh semester 1Bab 1 qh semester 1
Bab 1 qh semester 1
RifkamaliaS
 
Poto copian pemahaman studi hukum islam
Poto copian pemahaman studi hukum islamPoto copian pemahaman studi hukum islam
Poto copian pemahaman studi hukum islamNur Alfiyatur Rochmah
 
Bab 5
Bab 5Bab 5
Bab 5
ademahe
 
Studi hukum islam
Studi hukum islam Studi hukum islam
Studi hukum islam
Nur Alfiyatur Rochmah
 
Poto copian pemahaman studi hukum islam
Poto copian pemahaman studi hukum islamPoto copian pemahaman studi hukum islam
Poto copian pemahaman studi hukum islam
Nur Alfiyatur Rochmah
 
FIQH JINAYAH.ppt
FIQH JINAYAH.pptFIQH JINAYAH.ppt
FIQH JINAYAH.ppt
MohammadSobri2
 
Makalah hukum islam, hukum taklifi dan hukum wadi
Makalah hukum islam, hukum taklifi dan hukum wadiMakalah hukum islam, hukum taklifi dan hukum wadi
Makalah hukum islam, hukum taklifi dan hukum wadi
Photo Setudio Planet solo grand mall
 
Presentasi terminologi Tarikh Tayri'
Presentasi  terminologi Tarikh Tayri'Presentasi  terminologi Tarikh Tayri'
Presentasi terminologi Tarikh Tayri'
Marhamah Saleh
 

Similar to Definisi syariat islam 1 (20)

Bab i, ii, iii
Bab i, ii, iiiBab i, ii, iii
Bab i, ii, iii
 
hukum islam (kel.1)
hukum islam (kel.1)hukum islam (kel.1)
hukum islam (kel.1)
 
sumber-sumber hukum islam, hukum Takfili, dan Hukum Wad’i
sumber-sumber hukum islam, hukum Takfili, dan Hukum Wad’isumber-sumber hukum islam, hukum Takfili, dan Hukum Wad’i
sumber-sumber hukum islam, hukum Takfili, dan Hukum Wad’i
 
Pertemuan 4-SHI - Alquran dan Sunnah.pptx
Pertemuan 4-SHI - Alquran dan Sunnah.pptxPertemuan 4-SHI - Alquran dan Sunnah.pptx
Pertemuan 4-SHI - Alquran dan Sunnah.pptx
 
Usul 20-hassan al-banna..
Usul 20-hassan al-banna..Usul 20-hassan al-banna..
Usul 20-hassan al-banna..
 
PAI - SUMBER HUKUM ISLAM
PAI - SUMBER HUKUM ISLAMPAI - SUMBER HUKUM ISLAM
PAI - SUMBER HUKUM ISLAM
 
Pai(syariat islam)
Pai(syariat islam)Pai(syariat islam)
Pai(syariat islam)
 
Hadist sebagai ajaran islam
Hadist sebagai ajaran islamHadist sebagai ajaran islam
Hadist sebagai ajaran islam
 
BAB 1 QURDITS
BAB 1 QURDITSBAB 1 QURDITS
BAB 1 QURDITS
 
Bab 1 qh semester 1
Bab 1 qh semester 1Bab 1 qh semester 1
Bab 1 qh semester 1
 
Poto copian pemahaman studi hukum islam
Poto copian pemahaman studi hukum islamPoto copian pemahaman studi hukum islam
Poto copian pemahaman studi hukum islam
 
Bab 5
Bab 5Bab 5
Bab 5
 
Bab 5
Bab 5Bab 5
Bab 5
 
Studi hukum islam
Studi hukum islam Studi hukum islam
Studi hukum islam
 
Poto copian pemahaman studi hukum islam
Poto copian pemahaman studi hukum islamPoto copian pemahaman studi hukum islam
Poto copian pemahaman studi hukum islam
 
Studi hukum islam kel.2hhhh
Studi hukum islam kel.2hhhhStudi hukum islam kel.2hhhh
Studi hukum islam kel.2hhhh
 
Syariah,fikih dan hukum islam
Syariah,fikih dan hukum islamSyariah,fikih dan hukum islam
Syariah,fikih dan hukum islam
 
FIQH JINAYAH.ppt
FIQH JINAYAH.pptFIQH JINAYAH.ppt
FIQH JINAYAH.ppt
 
Makalah hukum islam, hukum taklifi dan hukum wadi
Makalah hukum islam, hukum taklifi dan hukum wadiMakalah hukum islam, hukum taklifi dan hukum wadi
Makalah hukum islam, hukum taklifi dan hukum wadi
 
Presentasi terminologi Tarikh Tayri'
Presentasi  terminologi Tarikh Tayri'Presentasi  terminologi Tarikh Tayri'
Presentasi terminologi Tarikh Tayri'
 

More from Arya Ningrat

Jawaban terbaik
Jawaban terbaikJawaban terbaik
Jawaban terbaik
Arya Ningrat
 
Biografi pahlawan
Biografi pahlawanBiografi pahlawan
Biografi pahlawan
Arya Ningrat
 
Bab i evaluasi keperawatan
Bab i evaluasi keperawatanBab i evaluasi keperawatan
Bab i evaluasi keperawatan
Arya Ningrat
 
P169qr3h8vtk29t7oj1dokqk5 2
P169qr3h8vtk29t7oj1dokqk5 2P169qr3h8vtk29t7oj1dokqk5 2
P169qr3h8vtk29t7oj1dokqk5 2
Arya Ningrat
 
Kebutuhan fisik ibu hamil pada trimester i 2
Kebutuhan fisik ibu hamil pada trimester i 2Kebutuhan fisik ibu hamil pada trimester i 2
Kebutuhan fisik ibu hamil pada trimester i 2
Arya Ningrat
 
Kebutuhan fisik ibu hamil pada trimester i 2
Kebutuhan fisik ibu hamil pada trimester i 2Kebutuhan fisik ibu hamil pada trimester i 2
Kebutuhan fisik ibu hamil pada trimester i 2
Arya Ningrat
 
Hipertensi 2
Hipertensi 2Hipertensi 2
Hipertensi 2
Arya Ningrat
 
Diagnosis kehamilan 1
Diagnosis kehamilan 1Diagnosis kehamilan 1
Diagnosis kehamilan 1
Arya Ningrat
 
Bab 1 nifas 2
Bab 1 nifas 2Bab 1 nifas 2
Bab 1 nifas 2
Arya Ningrat
 
Bab 1 nifas 2
Bab 1 nifas 2Bab 1 nifas 2
Bab 1 nifas 2
Arya Ningrat
 
Askep anemia 1
Askep anemia 1Askep anemia 1
Askep anemia 1
Arya Ningrat
 
referat-papp-a-dr-bambang
 referat-papp-a-dr-bambang referat-papp-a-dr-bambang
referat-papp-a-dr-bambang
Arya Ningrat
 
Sistem pengelohan data nikah pada kua kota juang
Sistem pengelohan data nikah pada kua kota juangSistem pengelohan data nikah pada kua kota juang
Sistem pengelohan data nikah pada kua kota juang
Arya Ningrat
 
Sampul sasaran kerja pegawai
Sampul sasaran kerja pegawaiSampul sasaran kerja pegawai
Sampul sasaran kerja pegawaiArya Ningrat
 
Roster nurul walidaini
Roster nurul walidainiRoster nurul walidaini
Roster nurul walidaini
Arya Ningrat
 
Roster
RosterRoster
Roster
Arya Ningrat
 
Rizkan
RizkanRizkan
Rizkan
Arya Ningrat
 

More from Arya Ningrat (20)

Jawaban terbaik
Jawaban terbaikJawaban terbaik
Jawaban terbaik
 
Biografi pahlawan
Biografi pahlawanBiografi pahlawan
Biografi pahlawan
 
Bab i evaluasi keperawatan
Bab i evaluasi keperawatanBab i evaluasi keperawatan
Bab i evaluasi keperawatan
 
Teori 2
Teori 2Teori 2
Teori 2
 
P169qr3h8vtk29t7oj1dokqk5 2
P169qr3h8vtk29t7oj1dokqk5 2P169qr3h8vtk29t7oj1dokqk5 2
P169qr3h8vtk29t7oj1dokqk5 2
 
Kebutuhan fisik ibu hamil pada trimester i 2
Kebutuhan fisik ibu hamil pada trimester i 2Kebutuhan fisik ibu hamil pada trimester i 2
Kebutuhan fisik ibu hamil pada trimester i 2
 
Kebutuhan fisik ibu hamil pada trimester i 2
Kebutuhan fisik ibu hamil pada trimester i 2Kebutuhan fisik ibu hamil pada trimester i 2
Kebutuhan fisik ibu hamil pada trimester i 2
 
Hipertensi 2
Hipertensi 2Hipertensi 2
Hipertensi 2
 
Diagnosis kehamilan 1
Diagnosis kehamilan 1Diagnosis kehamilan 1
Diagnosis kehamilan 1
 
Bab 1 nifas 2
Bab 1 nifas 2Bab 1 nifas 2
Bab 1 nifas 2
 
Bab 1 nifas 2
Bab 1 nifas 2Bab 1 nifas 2
Bab 1 nifas 2
 
Askep anemia 1
Askep anemia 1Askep anemia 1
Askep anemia 1
 
referat-papp-a-dr-bambang
 referat-papp-a-dr-bambang referat-papp-a-dr-bambang
referat-papp-a-dr-bambang
 
Sistem pengelohan data nikah pada kua kota juang
Sistem pengelohan data nikah pada kua kota juangSistem pengelohan data nikah pada kua kota juang
Sistem pengelohan data nikah pada kua kota juang
 
Sampul sasaran kerja pegawai
Sampul sasaran kerja pegawaiSampul sasaran kerja pegawai
Sampul sasaran kerja pegawai
 
Roster nurul walidaini
Roster nurul walidainiRoster nurul walidaini
Roster nurul walidaini
 
Roster 2
Roster 2Roster 2
Roster 2
 
Roster
RosterRoster
Roster
 
Rizkan 2
Rizkan 2Rizkan 2
Rizkan 2
 
Rizkan
RizkanRizkan
Rizkan
 

Recently uploaded

AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARUAKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
junaedikuluri1
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
SurosoSuroso19
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Fathan Emran
 
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
SABDA
 
ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025
ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025
ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025
PreddySilitonga
 
2. PEMBELAJARAN YANG MENGUATKAN TRANSISI PAUD-SD Merancang Instrumen Asesmen ...
2. PEMBELAJARAN YANG MENGUATKAN TRANSISI PAUD-SD Merancang Instrumen Asesmen ...2. PEMBELAJARAN YANG MENGUATKAN TRANSISI PAUD-SD Merancang Instrumen Asesmen ...
2. PEMBELAJARAN YANG MENGUATKAN TRANSISI PAUD-SD Merancang Instrumen Asesmen ...
PikeKusumaSantoso
 
refleksi tindak lanjut d pmm agar lebih mudah
refleksi tindak lanjut d pmm agar lebih mudahrefleksi tindak lanjut d pmm agar lebih mudah
refleksi tindak lanjut d pmm agar lebih mudah
muhamadsufii48
 
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docxLaporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
RUBEN Mbiliyora
 
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdfMODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
sitispd78
 
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdekaSOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
NiaTazmia2
 
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptxMateri 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
ahyani72
 
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdfJuknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
HendraSagita2
 
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdfPpt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
fadlurrahman260903
 
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada AnakDefenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Yayasan Pusat Kajian dan Perlindungan Anak
 
PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdfPPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
SdyokoSusanto1
 
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28  Juni 2024Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28  Juni 2024
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024
Kanaidi ken
 
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Aksi Nyata Merdeka Belajar Lolos Validasi
Aksi Nyata Merdeka Belajar Lolos ValidasiAksi Nyata Merdeka Belajar Lolos Validasi
Aksi Nyata Merdeka Belajar Lolos Validasi
DinaSetiawan2
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 

Recently uploaded (20)

AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARUAKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
 
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
 
ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025
ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025
ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025
 
2. PEMBELAJARAN YANG MENGUATKAN TRANSISI PAUD-SD Merancang Instrumen Asesmen ...
2. PEMBELAJARAN YANG MENGUATKAN TRANSISI PAUD-SD Merancang Instrumen Asesmen ...2. PEMBELAJARAN YANG MENGUATKAN TRANSISI PAUD-SD Merancang Instrumen Asesmen ...
2. PEMBELAJARAN YANG MENGUATKAN TRANSISI PAUD-SD Merancang Instrumen Asesmen ...
 
refleksi tindak lanjut d pmm agar lebih mudah
refleksi tindak lanjut d pmm agar lebih mudahrefleksi tindak lanjut d pmm agar lebih mudah
refleksi tindak lanjut d pmm agar lebih mudah
 
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docxLaporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
 
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdfMODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
 
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdekaSOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
 
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptxMateri 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
 
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdfJuknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
 
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdfPpt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
 
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada AnakDefenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
 
PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdfPPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
 
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28  Juni 2024Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28  Juni 2024
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024
 
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
 
Aksi Nyata Merdeka Belajar Lolos Validasi
Aksi Nyata Merdeka Belajar Lolos ValidasiAksi Nyata Merdeka Belajar Lolos Validasi
Aksi Nyata Merdeka Belajar Lolos Validasi
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
 

Definisi syariat islam 1

  • 1. Definisi Syariat Islam Kata syariat Islam merupakan pengindonesiaan dari kata Arab, yakni as-syairi’ah al-Islamiyyah. Secara etimologis, kata as-syari’ah mempunyai konotasi masyar’ah al-ma’ (sumber air minum). Orang Arab tidak menyebut sumber tersebut airnya melimpah dan tidak pernah kering. Dalam bahasa Arab, syara’a berartiu nahaja (menempuh), awdhaha (menjelaskan), dan bayyana al-masalik (menunjukkan jalan). Syara’a lahun- yasyra’u-syar’an berarti sanna (menetapkan). Syariat dapat juga berarti madzhab (mazhab) dan thariqah mustaqimah (jalan luru). Dalam istilah syariat sendiri, syari’ah berarti agama yang ditetapkan oleh Allah SWT untuk hamba-hamba-Nya yang terdiri dari berbagai hukum dan ketentuan yang beragam. Hukum-hukum dan ketentuan tersebut disebut syariat karena memiliki konsistensi atau kesamaan dengan sumber air minum yang menjadi sumber kehidupan bagi makhluk hidup. Dengan demikian, syariat dan agama mempunyai konotasi yang sama, yaitu berbagai ketentuan dan hukum yang ditetapkan oleh Allah SWT bagi hamba-hamba-Nya. Sementara itu, kata al-Islam (Islam), secara etimologis mempunyai konotasi inqiyad (tunduk) dan istislam li Allah (berserah diri kepada Allah). Istilah tersebut selanjutnya dikhususkan untuk menunjuk agama yang disyariatkan Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW. Dalam konteks inilah, Allah menyatakan kata Islam sebagaimana termaktub dalam firman-Nya: Hari ini Aku telah menyempurnakan untuk kalian agama kalian, mencukupkan nikmat-Ku atas kalian, dan meridhai Islam sebagaimana agama bagi kalian. Karena itu, secara syar’i, Islam adalah agama yang diturunkan oleh Allah SWT kepada junjungan kita, Muhammad SAW., untuk mengatur hubungan manusia dengan Penciptanya, dirinya sendiri, dan sesamanya. Hubungan manusia dengan Penciptanya meliputi masalah akidah dan ibadah; hubungan manusia dengan dirinya sendiri meliputi akhlak, makanan, dan pakaian; hubungan manusia dengan sesamanya meliputi muamalat dan persanksian. Dengan demikian syariat Islam merupakan ketentuan dan hukum yang ditetapkan oleh Allah atas hamba-hamba- Nya yang diturunkan melalui Rasul-Nya, Muhammad SAW, untuk mengatur hubungan manusia dengan Tuhannya, dengan dirinya sendiri, dan dengan sesamanya. Artinya, cakupan syariat Islam meliputih akidah dan syariat. Dengan kata lain, syariat Islambukan hanya mengatur seluruh aktivitas fisik manusia (af’al al- qalb) yang biasa disebut dengan akidah Islam. Karena itu, syariat Islam tidak dapat dipresentasikan oleh sebagian ketentuan Islam dalam masalah hudud (seperti hukum rajam, hukum potong tangan, dan sebagainya). Apalagi oleh keberadaan sejumlah lembaga ekonomi yang menjamur saat ini semisal bank syariah, asuransi syariah, reksadana syariah, dan sebagainya. Ruang Lingkup Syariat Islam Perkara yang berkaitan dengan ibadah terbagi menjadi dua bagian, yaitu ibadah Khas dan ibadah Umum. Ibadah Khas adalah merupakan ibadah yang tata cara pelaksanaan dan ketentuan syarat sahnya terdapat petunjuk nash baik dalam al-Qur’an dan Hadits. Sementara aspek Ibadah Umum atau ibadah umum adalah ibadah yang tata cara pelaksanaan dan ketentuan atau syarat sahnya tidak terdapat secara rinci dalamnash. Perkara yang berkaitan dengan ibadah Khusus itu seperti ibadah sholat, puasa, zakat, dan haji sementara perkara yang berkaitan dengan ibadah umum adalah keseluruhan amaliyah yang menyangkut kehidupan manusia yang mencakup antara lain. 1. Ahkamul Akhwal Syakshiah yaitu hukum-hukum yang mengatur hubungan rumah tangga, dalam Al- Qur’an terdapat sekitar 70 ayat yang membahas masalah ini. 2. Al-Ahkamul Madaniyah yaitu hukum-hukum yang mengatur transaksi ekonomi sesama anggota masyarakat, seperti jual beli, pegadaian, sewa menyewa, hutang piutang, syirkah dan seterusnya. Dalam Al-Qur’an terdapat sekitar 70 ayat yang membahas masalah ini. 3. Al-Ahkamul Jinaiyah (hukum-hukum pidanan), mengatur segala hal-hal yang berkaitan dengan tindak pidana kejahatan serta hukumannya. Dalam Al-Qur’an terdapat 30 ayat yang membahas masalah ini. 4. Al Ahkamul Dusturiyah (hukum ketatanegaraan); mengatur mekanisme penyelenggaraan negara berikut hubungan antara penguasa dan rakyat. Dalam Al-Quran terdapat sekitar 10 ayat yang membahas masalah ini. 5. Ahkamul Murafa’at (hukum perdata); mengatur hal- hal yang berkaitan dengan dunia peradilan, kesaksian dan sumpah. Dalam Al-Qur’an terdapat sekitar 13 ayat yang membahas ini. 6. Al Ahkamul Iqtishodiyah wal Maliyah (ekonomi dan moneter); mengatur pendapatan dan belanja negara serta interaksi antara kaum kaya dan miskin serta negara dan warga negara dalam masalah ekonomi. Dalam Al-Qur’an terdapat 10 ayat yang membahas masalah ini.
  • 2. 7. Al Ahkam Ad Duwaliyah : mengatur hubungan antara negara Islam dengan negara lain dan hubungan negara dengan warga negara kafir dzimmi dalam negara islam. Dalam Al-Qur’an terdapat sekitar 10 ayat yang membahas masalah ini. 8. [Tarikhu Al Tasyri’ Al Islami hal 84-86, Al Madkhal Ila Dirasati Syari’ah Islamiyah hal. 49-53 dan 156-158, Ilmu Ushulil Fiqhi hal. 32-33] Sementara itu, peraturan atau sistem kehidupan Islam merupakan kumpulan ketentuan yang mengatur seluruh urusan manusia, baik yang berkaitan dengan ubudiah, akhlak, makanan, pakaian, muamalat, maupun persanksian. Tentu saja, untuk bisa disebut sistemIslam, ia harus digali dari dalil-dalil tafshili (rinci); baik yang bersumber dari al-Quran, Hadits Nabi, Ijma Sahabat maupun Qiyas. Sejarah Pertumbuhan Dan Perkembangan Hukum Islam A. Masa Nabi Muhammad (610 M – 632 M). Agama islam sebagai “induk” hukum islam muncul semenanjung Arab. Daerah yang sangat panas, penduduknya selalu berpindah-pindah dan alam yang begitu keras memberntuk manusia-manusia yang individualistis serta hidup dalam klen-klen yang disusun berdasarkan berdasarkan garis Patrilineal, yang saling bertentangan. Ikatan anggota klen berdasarkan pertalian darah dan pertalian adat. Susunan klen yang demikian menuntut kesetiaan mutlak para anggotanya. Oleh karena itu Nabi Muhammad setelah pindah atau hijrah dari Mekah ke Madinah,dianggap telah memutuskan hubungan dengan klen yang asli, karena itu pula diperangi oleh anggota klen asalnya. Pada masa ini, kedudukan Nabi Muhammad sangat penting, terutama bagi ummat islam. Pengakuan terhadap Tuhan Yang Maha Esa tidaklah lengkap bagi seorang muslim tanpa pengakuan terhadap kerasulan Nabi Muhammad. Konsekuensinya ummat islam harus mengikuti firman–firman Tuhan yang terdapat dalam al-Qur’an dan sunnah Nabi Muhammad yang dicatat dalam kitab-kitab hadist. Melalui wahyuNya Allah menegaskan posisi Muhammad dalam rangka agama islam, yaitu : 1. Kami mengutus Nabi Muhammad sebagai untuk menjadi rahmat bagi alam semesta (Q.s.21:107). 2. Hai orang-orang yang beriman, ikutilah Allah dan ikutilah RasulNya (Q.s.4:59). 3. Barang siapa yang taat kepada Rasul berarti taat kepada Allah (Q.s.4:80). 4. Pada diri Rasulullah terdapat suri tauladan yang baik (Q.s.33:21). Waktu Nabi Muhammad masih hidup tugas untuk mengembangkan dan menafsirkan hukum itu terletak pada diri beliau sendiri, melalui ucapan, perbuatan, sikap diam yang disebut sunnah. Dengan mempergunakan Al Qur’an sebagai norma dasar Nabi Muhammad SAW memecahakan setiap masalah yang timbul pada masanya dengan sebaik-baiknya B. Masa Khulafaur Rasyidin ( 632 M – 662 M ). Dengan wafatnya nabi Muhammad, maka berhentilah wahyu yang turun dan demikian halnya dengan sunnah. Kedudukan Nabi Muhammad sebagi ututsan Tuhan tidak mungkin tegantikan, tetapi tugas beliau sebagai pemimpin masyarakat Islam dan kepala Negara harus dilanjutkan oleh seorang khalifah dari kalangan sahabat Nabi. Tugas utama seorang khalifah adalah menjaga kesatuan umat dan pertahanan Negara. Memiliki hak memaklumkan perang dan membangun tentara untuk menajaga keamanan dan batas Negara, menegakkan keadilan dan kebenaran,berusaha agar semua lembaga Negara memisahakan antara yang baik dan tidak baik, melarang hal-hal yang tercela menurut Al Qur’an, mengawaasi jalannya pemerintahan, menarik pajak sebagai sumber keuangan Negara dan tugas pemerintahan lainnya. Khalifah yang pertama dipilih yaitu Abu Bakar Siddiq. Masa pemerintahan Khulafaur Rasyidin sangat penting dilihat dari perkembangan hukum Islam karena dijadikan model atau contoh digenerasi-generasi berikutnya. Pada masa pemerintahan Abu Bakar Siddiq dibentuk panitia khusus yang bertugas mengumpulkan catatan ayat-ayat Qur’an yang telah ditulis dijaman Nabi pada bahan-bahan darurat seperti pelepah kurma dan tulang-tulang unta dan menghimpunnya daam satu naskah. Khalifah kedua yaitu Umar Bin Khatab yang melanjutkan usaha Abu Bakar meluaskan daerah Islam sampai ke Palestina, Sirya, Irak dan Persia. Contoh ijthad Umar adalah menurut (Q.s.5:38) orang yang mencuri, diancam dengan hukuman potong tangan. Dimasa pemerintahan Umar terjadi kelaparan dalam masyarakat disemenanjung Arabia, dalam keadaan itu ancaman terhadap pencuri tersebut tidak dilaksanakan oleh khalifah Umar berdasarkan pertimbangan keadaan darurat dan kemaslahatan jiwa masyarakat. Selanjutnya pada pemilihan khalifah, Usman menggantikan Umar. Pada masa pemerintahan ini terjadi nepotisme karena kelemahannya. Dimasa pemerintahanya perluasan daerah Islam diteruskan ke barat sampai ke Maroko, ke timur menuju India dan keutara bergerak keraha konstantinopel. Usman menyalin dan membuat Al Qur’an standar yang disebut modifikasi al Qur’an. Setelah Usman meninggal dunia
  • 3. yang mengantikan adalah Ali Bin Abi Thalib yang merupakan menantu dan keponakan Nabi Muhammad. Semasa pemerintahanya Ali tidak dapat berbuat banyak untuk mengembangkan hukum Islam karena keadaan Negara tidak stabil. Tumbuh bibit-bibit perpecahan yang serius dalam tubuh umat Islam, yang bermuara pada perang saudara yang kemudian menimbulkan kelompok-kelompok. C. Masa Pembinaan, Pengembangan dan Pembukuan (Abad VII-X M) Dimasa ini lahir para ahli hukum Islam yang menemukan dan merumuskan garis-garis suci islam, muncul berbagai teori yang masih dianut dan digunakan oleh umat islam sampai sekarang. Banyak faktor yang memungkinkan pembinaan dan pengembangan pada periode ini, yaitu : a. Wilayah islam sudah sangat luas, tinggal berbagai suku bangsa dengan asal usul, adat istiadat dan berbagai kepentingan yang berbeda. Untuk dapat menentukan itu maka ditentukanlah kaidah atau norma bagi suatu perbuatan tertentu guna memecahkan suatu masalah yang timbul dalam masyarakat. b. Telah ada karya-karya tentang hukum yang digunakan sebagai bahan untuk membangun serta mengembangkan hukum fiqih Islam. c. Telah ada para ahli yang mampu berijtihad memecahkan berbagai masalah hukum dalam masyarakat. Selain Perkembangan pemikiran hukum pada periode ini lahir penilaian mengenai baik buruknya mengenai perbuatan yang dilakukan oleh manusia yang terkenal dengan al-ahkam al-khamsah D. Masa Kelesuan Pemikiran (Abad X-XI-XIX M). Pada masa ini ahli hukum tidak lagi menggali hukum fiqih Islam dari sumbernya yang asli tapi hanya sekedar mengikuti pendapat-pendapat yang telah ada dalam mashabnya masing-masing. Yang menjadi ciri umum pemikiran hukum dalam masa ini adalah para ahli hukum tidak lagi memusatkan usahanya untuk memahami prinsip-prinsip atau ayat-ayat hukum yang terdapat pada Al Qur’an dan sunah, tetapi pikirannya ditumpukan pada pemahaman perkataan-perkataan, pikiran-pikiran hukum para imamnya saja. Faktor-faktor yang menyebabkan kemunduran atau kelesuan hukum islam dimasa itu adalah ; 1. Kesatuan wilayah islamyang luas telah retak dengan munculnya beberapa Negara baru. 2. Ketidakstabilan politik. 3. Pecahnya kesatuan kenegaraan atau pemerintahan menyebabkan merosotnya kewibawaan pengendalian perkembangan hukum. 4. Gejala kelesuan berfikir timbul dimana-mana dengan demikian perkembangan hukum Islam pada periode ini menjadi lesu E. Masa Kebangkitan Kembali ( Abad XIX sampai sekarang ). Setelah mengalami kelesuan dalam beberapa abad lamanya, pemikiran Islam telah bangkit kembali, timbul sebagai reaksi terhadap sikap taqlid tersebut yang telah membawa kemunduran hukum islam. Pada abad ke XIV telah timbul seorang mujtahid besar yang menghembuskan udara baru dalam perkembangan hukum Islam yang bernama Ibnu Taimiyyah dan muridnya Ibnu Qayyim al Jaujiyyah walau pola pemikiran mereka dilanjutkan pada abad ke XVII oleh Muhammad Ibnu Abdul Wahab yang terkenal dengan gerakan baru di antara gerakan-gerakan para ahli hukum yang menyarankan kembali kepada Al-Qur’an dan Sunnah. Gerakan ini oleh Prof. H. Muhammad Daud Ali, SH dalam bukunya. Hukum Islam, disebutkan sebagai gerakan Salaf (Salafiah) yang ingin kembali kepada kemurnian ajaran Islam di zaman salaf (permulaan), generasi awal dahulu. Sebetulnya kalau kita lihat dalam catatan sejarah perkembangan hukum Islam, sesungguhnya pada masa kemunduran itu sendiri telah telah muncul beberapa ahli yang ingin tetap melakukan ijtihad, untuk menampung dan mengatasi persoalan-persoalan dan perkembangan masyarakat. Sebagai contoh pada abad ke 14 telah lahir seorang mujtahid besar yang menghembuskan udara segar dan baru dalam dunia pemikiran agama dan hukum. Mujtahid besar tersebut adalah Ibnu Taimiyah (1263-1328) dan muridnya Ibnu Qoyyim Al-Jauziyah (1292-1356). Pola pemikiran mereka dilanjutkan pada abad ke 17 oleh Muhammad Ibnu Abdul Wahab (1703- 1787) yang terkenal dengan gerakan Wahabi yang mempunyai pengaruh pada gerakan Padri di Minangkabau (Indonesia). Hanya saja barangkali pemikiran-pemikiran hukum Islam yang mereka ijtihadkan khususnya Ibnu Taimiyah dan Ibnu Qoyyim, tidak menyebar luas kepada dunia Islam sebagai akibat dari kondisi dan situasi dunia Islam yang berada dalam kebekuan, kemunduran dan bahkan berada dalam cengkeraman orang lain, ditambah lagi dengan sarana dan prasarana penyebaran ide-ide seperti percetakan, media massa dan elektronik serta yang lain sebagainya tidak ada, padahal sesungguhnya ijtihad-ijtihad yang mereka hasilkan sangat berilian, menggelitik dan sangat berpengaruh bagi orang yang mendalaminya secara serius. Ijtihad-ijtihad besar yang dilakukan oleh kedua dan bahkan ketiga orang tersebut di atas, dilanjutkan kemudian oleh Jamaluddin Al-Afgani (1839-1897) terutama di lapangan politik. Jamaluddin Al-Afgani inilah yang memasyhurkan ayat Al-Qur’an :
  • 4. Sesungguhnya Allah tidak akan merubah nasib suatu bangsa kalau bangsa itu sendiri tidak (terlebih dahulu) berusaha mengubah nasibnya sendiri (Q.S. Ar-Ra’du (13) : 11). Ayat ini dipakainya untuk menggerakan kebangkitan ummat Islam yang pada umumnya dijajah oleh bangsa Barat pada waktu itu. Al-Afgani menilai bahwa kemunduran ummat Islam itu pada dasarnya adalah disebabkan penjajahan Barat. Oleh karena penyebab utama dari kemunduran itu adalah penjajahan Barat terhadap dunia Islam, maka Al- Afgani berpendapat bahwa agar ummat Islam dapat maju kembali, maka penyebab utamanya itu yang dalam hal ini adalah penjajahan Barat harus dilenyapkan terlebih dahulu. Untuk itulah maka Al-Afgani menelorkan ide monumentalnya yang sangat terkenal sampai dengan saat ini, yaitu Pan Islamisme, artinya persatuan seluruh ummat Islam. Persoalannya sekarang adalah apakah pemikiran Al- Afgani tentang Pan Islamisme ini masih relevan sampai dengan saat ini ataukah tidak. Artinya apakah pemikiran Al-Afgani ini masih cocok untuk diterapkan dalam dunia Islam yang nota bene nasionalisme masing-masing negara sudah menguat dan mengental ditambah tidak seluruhnya negara-negara muslimnegaranya berdasarkan Islam. Penulis menilai bahwa ide yang dilontarkan oleh Al-Afgani ini adalah relevan pada masanya, namun demikian masih perlu diterjemahkan ulang (diperbaharui substansinya) pada masa kini. Sebab menurut penulis persatuan dunia Islam sebagaimana layaknya sebuah negara Islam Internasional tidak memungkinkan untuk dilaksanakan lagi, tetapi persatuan ummat Islam dalam arti bersatu untuk memberantas pengaruh negatif dari negara-negara Barat dan adanya kesepakatan bersama untuk saling bantu membantu dalam memberantas kemiskinan, kebodohan dan keterbelakangan adalah sesuatu hal yang mutlak dan sangat diperlukan oleh dunia Islam saat ini. Cita-cita ataupun ide besar Al-Afgani tersebut mempengaruhi pemikiran Muhammad Abduh (1849- 1905) yang kemudian dilanjutkan oleh muridnya Muhammad Rasyid Ridha (1865-1935). Pikiran-pikiran Muhammad Abduh dan Muhammad Rasyid Ridha mempengaruhi pemikiran ummat Islam di seluruh dunia. Di Indonesia, pikiran-pikiran Abduh ini sangat kental diikuti oleh antara lain Gerakan Sosial dan Pendidikan Muhammadiyah yang didirikan oleh K. H. Ahmad Dahlan di Yogyakarta tahun 1912. Hanya saja pikiran- pikiran Al-Afgani yanag diikuti oleh Gerakan Sosial dan Pendidikan Muhammadiyah itu lebih banyak pada substansi daripada konsep Pan Islamisme, bukan pada pendirian negara islam internasionalnya. Tujuan Syariat Islam Menurut buku “Syariah dan Ibadah” (Pamator 1999) yang disusun oleh Tim Dirasah Islamiyah dari Universitas Islam Jakarta, ada 5 (lima) hal pokok yang merupakan tujuan utama dari Syariat Islam, yaitu: 1. Memelihara kemaslahatan agama (Hifzh al-din) Agama Islam harus dibela dari ancaman orang-orang yang tidak bertanggung-jawab yang hendak merusak aqidah, ibadah dan akhlak umat. Ajaran Islam memberikan kebebasan untuk memilih agama, seperti ayat Al-Quran: “Tidak ada paksaan untuk (memasuki) agama (Islam)…” (QS Al-Baqarah [2]: 256). Akan tetapi, untuk terpeliharanya ajaran Islam dan terciptanya rahmatan lil’alamin, maka Allah SWT telah membuat peraturan-peraturan, termasuk larangan berbuat musyrik dan murtad: “Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendakiNya. Barangsiapa yang mempesekutukan Allah, maka sungguh ia telah berbuat dosa yang besar.” (QS An- Nisaa [4]: 48). Dengan adanya Syariat Islam, maka dosa syirik maupun murtad akan ditumpas. 2. Memelihara jiwa (Hifzh al-nafsi) Agama Islam sangat menghargai jiwa seseorang. Oleh sebab itu, diberlakukanlah hukum qishash yang merupakan suatu bentuk hukum pembalasan. Seseorang yang telah membunuh orang lain akan dibunuh, seseorang yang telah mencederai orang lain, akan dicederai, seseorang yang yang telah menyakiti orang lain, akan disakiti secara setimpal. Dengan demikian seseorang akan takut melakukan kejahatan. Ayat Al- Quran menegaskan: “Hai orang-orang yang beriman! Telah diwajibkan kepadamu qishash (pembalasan) pada orang-orang yang dibunuh…” (QS Al-Baqarah [2]: 178). Namun, qishash tidak diberlakukan jika si pelaku dimaafkan oleh yang bersangkutan, atau daiat (ganti rugi) telah dibayarkan secara wajar. Ayat Al-Quran menerangkan hal ini: “Barangsiapa mendapat pemaafan dari saudaranya, hendaklah mengikuti cara yang baik dan hendaklah (orang yang diberi maaf) membayar diat kepada yang memberi maaf dengan cara yang baik (pula)” (QS Al- Baqarah [2]: 178). Dengan adanya Syariat Islam, maka pembunuhan akan tertanggulani karena para calon pembunuh akan berpikir ulang untuk membunuh karena nyawanya sebagai
  • 5. taruhannya. Dengan begitu, jiwa orang beriman akan terpelihara. 3. Memelihara akal (Hifzh al-’aqli) Kedudukan akal manusia dalam pandangan Islam amatlah penting. Akal manusia dibutuhkan untuk memikirkan ayat-ayat Qauliyah (Al-Quran) dan kauniah (sunnatullah) menuju manusia kamil. Salah satu cara yang paling utama dalam memelihara akan adalah dengan menghindari khamar (minuman keras) dan judi. Ayat-ayat Al-Quran menjelaskan sebagai berikut: “Mereka bertanya kepadamu (wahai Muhammad) mengenai khamar (minuman keras) dan judi. Katakanlah: “Pada keduanya itu terdapat dosa besar dan beberapa manfaat bagi manusia, tetapi dosa kedua- duanya lebih besar dari manfaatnya.” (QS Al-Baqarah [2]: 219). Syariat Islam akan memelihara umat manusia dari dosa bermabuk-mabukan dan dosa perjudian. 4. Memelihara keturunan dan kehormatan (Hifzh al- nashli) Islam secara jelas mengatur pernikahan, dan mengharamkan zina. Didalam Syariat Islam telah jelas ditentukan siapa saja yang boleh dinikahi, dan siapa saja yang tidak boleh dinikahi. Al-Quran telah mengatur hal- hal ini: “Dan janganlah kamu nikahi wanita-wanita musyrik, sebelum mereka beriman. Sesungguhnya wanita budak yang mukmin lebih baik dari wanita musyrik, walaupun dia menarik hatimu.” (QS Al-Baqarah [2]: 221). “Perempuan dan lak-laki yang berzina, maka deralah tiap-tiap seorang dari keduanya seratus kali dera, dan janganlah belas kasihan kepada keduanya mencegah kamu untuk (menjalankan) agama Allah, jika kamu beriman kepada Allah dan hari akhirat, dan hendaklah (pelaksanaan) hukuman mereka disaksikan oleh sekumpulan dari orang-orang yang beriman.” (QS An- Nur [24]: 2). Syariat Islam akan menghukum dengan tegas secara fisik (dengan cambuk) dan emosional (dengan disaksikan banyak orang) agar para pezina bertaubat. 5. Memelihara harta benda (Hifzh al-mal) Dengan adanya Syariat Islam, maka para pemilik harta benda akan merasa lebih aman, karena Islam mengenal hukuman Had, yaitu potong tangan dan/atau kaki. Seperti yang tertulis di dalam Al-Quran: “Laki-laki yang mencuri dan perempuan yang mencuri, potonglah tangan keduanya (sebagaimana) pembalasan bagi apa yang mereka kerjakan dan sebagai siksaan dari Allah. Dan Allah Maha perkasa lagi Maha Bijaksana” (QS Al-Maidah [5]: 38). Hukuman ini bukan diberlakukan dengan semena-mena. Ada batasan tertentu dan alasan yang sangat kuat sebelum diputuskan. Jadi bukan berarti orang mencuri dengan serta merta dihukum potong tangan. Dilihat dulu akar masalahnya dan apa yang dicurinya serta kadarnya. Jika ia mencuri karena lapar dan hanya mengambil beberapa butir buah untuk mengganjal laparnya, tentunya tidak akan dipotong tangan. Berbeda dengan para koruptor yang sengaja memperkaya diri dengan menyalahgunakan jabatannya, tentunya hukuman berat sudah pasti buatnya. Dengan demikian Syariat Islam akan menjadi andalan dalam menjaga suasana tertib masyarakat terhadap berbagai tindak pencurian.