SlideShare a Scribd company logo
PENDAHULUAN
Konsesus Konferensi 2005 mempertimbangkan
pertanyaan yang terkait dengan serangkaian
penghantaran shock dan penggunaan serta
keefektifan berbagai , bentuk gelombang dan
energi :
1) strategi sebelum defibrilasi,
2) 2 penggunaan defibrillator eksternal otomatis
AED
3) interface elektroda-pasien
 4) perangkaian setelah kegagalan shock
awal (yaitu shock kedua dan selanjutnya
dan topik –topik lainnya,
 5) penggunaan bentuk gelombang
elektrokardiograpik (ECG)
 Strategi sebelum defibrilasi
Precordial thump (ketukan precardial/dada)
Dalam 3 rangkaian kasus VF atau VT
tanpagetaran diubah menjadi ritme perfusi
melalui precordial thump
Suatu thump/ketukan yang efektif dihantarkan
melalui kepalan tangan tertutup dari ketinggian
sebesar 5 hingga 40 cm,
Komplikasi potensial dari precordial thump
mencakupdeteriorasi ritme,akselerasi kecepatan
VT manjadi VF,blok jantung komplit dan asistole
CPR sebelum defibrilasi
 1½ hingga 3 menit periode CPR oleh
paramedis atau dokter sebelum defibrilasi
yang diusahakan memperbaiki hasil
sirkulasi spontan bagi orang dewasa
dengan VT atau VF jika interfal respon
pengiriman ke RS cepat dan waktu untuk
defibrilasi kurang lebih 4 hingga 5 mnt
(studi dan percobaan random)
Penggunaan AEDS
 Sebuah study atas orang dewasa
dengan cardiac arrest di rumah sakit
dengan ritme shockable memperlihatkan
tingkat keluar dari rumah sakit dengan
selamat yang lebih tinggi jika diberikan
defibrillator melalui program AED
dibandingkan dengan defibrilator manual
saja.
 Program AED seharusnya
mengoptimalkan fungsi AED (analisis
ritme dan shock), kesiapan batteri/aki
dan pad, kinerja operator, dan kinerja
sistem (misalnya, mock code, time to
shock, hasil).
Posisi dan Ukuran
Pedal/Pad Elekroda
 Pedal dan pad elektroda
seharusnya ditempatkan pada
dada yang ter-expose dengan
posisi anterolateral. Posisi
alternatif yang bisa diterima
adalah anteroposterior (pedal
dan pad) dan apex-posterior
(pad).

 Pada pasien yang berdada-besar tepat
untuk menempatkan pad (atau pedal)
elektroda kiri menyamping ke atau di
bawah dada kiri. Keberhasilan defibrilasi
bisa lebih tinggi dengan elektroda 12-cm
dibandingkan elektroda 8-cm. Elektroda
kecil (4,3 cm) bisa berbahaya; dapat
terjadi luka myocardial
Level Energi untuk Defibrilasi
 Delapan studi klinis pada
manusia menerangkan level
energi shock pilihan biphasic awal
yang berkisar dari 100 J hingga
200 J dengan alat yang berbeda
tapi tanpa mendemonstrasikan
suatu level energi optimal secara
jelas.

 Study klinis pada manusia tersebut
juga menerangkan penggunaan
level energi shock pilihan berikutnya
dengan alat berbeda untuk shock-
refectory VF/VT yang berkisar dari
150 J hingga 360 K tapi tanpa
mendemonstrasikan level energi
optimal secara jelas.
 Tujuh lagi study laboratorium
pada pasien yang stabil
mengevaluasi terminasi yang
disebabkan VF dengan level
energi sebesar 115 J hingga 200
J.
1-Shock Protocol Versus
3-Shock Sequence
 Besaran keberhasilan shock awal atau
berikutnya tergantung pada kelompok
pasien khusus, ritme awal, dan hasil
yang dipertimbangkan. Keberhasilan
shock ditetapkan sebagai terminasi/akhir
VF selama > 5 second setelah shock.
Keberhasilan resusitasi bisa mencakup
ROSC dan bertahan hidup (survival)
hingga keluar rumah sakit
Analisis Bentuk-Gelombang
(Waveform Analysis )
 defibrilasi dengan bentuk
gelombang biphasic, yang
menggunakan level energi yang
sama atau lebih rendah, adalah
kurang seefektif terminasi VF
sebagaimana untuk bentuk
gelombang monophasic.
 Tidak ada bentuk gelombang
spesifik (baik monophasic maupun
biphasic) yang terkait secara
konsisten dengan insidensi ROSC
yang lebih besar atau tingkat keluar
rumah sakit yang lebih besar dari
cardiac arrest dibandingkan dengan
bentuk gelombang spesifik apa pun
Defibrilator

More Related Content

What's hot

What's hot (12)

perekaman-ekg-bu-resminar-1-ppt
perekaman-ekg-bu-resminar-1-pptperekaman-ekg-bu-resminar-1-ppt
perekaman-ekg-bu-resminar-1-ppt
 
teknik-perekaman-ekg-ppt
teknik-perekaman-ekg-pptteknik-perekaman-ekg-ppt
teknik-perekaman-ekg-ppt
 
CPR 2015 oleh Bram, MD, Anesthesiologist 20.01.16
CPR 2015 oleh Bram, MD, Anesthesiologist 20.01.16CPR 2015 oleh Bram, MD, Anesthesiologist 20.01.16
CPR 2015 oleh Bram, MD, Anesthesiologist 20.01.16
 
pengenalan-ekg-pati-ppt
pengenalan-ekg-pati-pptpengenalan-ekg-pati-ppt
pengenalan-ekg-pati-ppt
 
Elektrokardiografi
ElektrokardiografiElektrokardiografi
Elektrokardiografi
 
Ekg konsep dasar
Ekg konsep dasarEkg konsep dasar
Ekg konsep dasar
 
ekg in indonesian
ekg in indonesianekg in indonesian
ekg in indonesian
 
Materi Kursus ACLS
Materi Kursus ACLSMateri Kursus ACLS
Materi Kursus ACLS
 
EKG, Drug dan Defibrilator
EKG, Drug dan DefibrilatorEKG, Drug dan Defibrilator
EKG, Drug dan Defibrilator
 
Perekaman ekg
Perekaman ekgPerekaman ekg
Perekaman ekg
 
EKG DASAR
EKG DASAREKG DASAR
EKG DASAR
 
Dc sshok 1
Dc sshok 1Dc sshok 1
Dc sshok 1
 

Similar to Defibrilator

Makalah aplikasi listrik dalam medis
Makalah aplikasi listrik dalam medisMakalah aplikasi listrik dalam medis
Makalah aplikasi listrik dalam medis
Septian Muna Barakati
 
Makalah aplikasi listrik dalam medis
Makalah aplikasi listrik dalam medisMakalah aplikasi listrik dalam medis
Makalah aplikasi listrik dalam medis
Warnet Raha
 
IsmailRagiAlfarugi_2111014210009_EKG.pptx
IsmailRagiAlfarugi_2111014210009_EKG.pptxIsmailRagiAlfarugi_2111014210009_EKG.pptx
IsmailRagiAlfarugi_2111014210009_EKG.pptx
IsmailAlfarugi
 
RESUSITASI JANTUNG PARU TIM PPGD RSI UNISMA (Januari 2020).pptx
RESUSITASI JANTUNG PARU TIM PPGD RSI UNISMA (Januari 2020).pptxRESUSITASI JANTUNG PARU TIM PPGD RSI UNISMA (Januari 2020).pptx
RESUSITASI JANTUNG PARU TIM PPGD RSI UNISMA (Januari 2020).pptx
RahmaFitri14
 
BANTUAN_HIDUP_LANJUT_ALS_pptx.pptx
BANTUAN_HIDUP_LANJUT_ALS_pptx.pptxBANTUAN_HIDUP_LANJUT_ALS_pptx.pptx
BANTUAN_HIDUP_LANJUT_ALS_pptx.pptx
ssuserf5305e
 

Similar to Defibrilator (20)

Imaa makalah
Imaa makalahImaa makalah
Imaa makalah
 
Imaa makalah
Imaa makalahImaa makalah
Imaa makalah
 
DC SYOCK N ARITMIA LETAL.ppt
DC SYOCK N ARITMIA LETAL.pptDC SYOCK N ARITMIA LETAL.ppt
DC SYOCK N ARITMIA LETAL.ppt
 
Makalah titin
Makalah titinMakalah titin
Makalah titin
 
Makalah aplikasi listrik dalam medis
Makalah aplikasi listrik dalam medisMakalah aplikasi listrik dalam medis
Makalah aplikasi listrik dalam medis
 
Makalah aplikasi listrik dalam medis
Makalah aplikasi listrik dalam medisMakalah aplikasi listrik dalam medis
Makalah aplikasi listrik dalam medis
 
Spo defibrilasi icu.docx
Spo defibrilasi icu.docxSpo defibrilasi icu.docx
Spo defibrilasi icu.docx
 
Makalah aplikasi listrik dalam medis
Makalah aplikasi listrik dalam medisMakalah aplikasi listrik dalam medis
Makalah aplikasi listrik dalam medis
 
Makalah aplikasi listrik dalam medis
Makalah aplikasi listrik dalam medisMakalah aplikasi listrik dalam medis
Makalah aplikasi listrik dalam medis
 
IsmailRagiAlfarugi_2111014210009_EKG.pptx
IsmailRagiAlfarugi_2111014210009_EKG.pptxIsmailRagiAlfarugi_2111014210009_EKG.pptx
IsmailRagiAlfarugi_2111014210009_EKG.pptx
 
Panduan praktikum ilmu faal
Panduan praktikum ilmu faalPanduan praktikum ilmu faal
Panduan praktikum ilmu faal
 
Cardiac Defibrillators 2022 NEW.pptx
Cardiac Defibrillators 2022 NEW.pptxCardiac Defibrillators 2022 NEW.pptx
Cardiac Defibrillators 2022 NEW.pptx
 
Kelistrikan Dan Keamanan
Kelistrikan Dan KeamananKelistrikan Dan Keamanan
Kelistrikan Dan Keamanan
 
Kd03 svt 2003-q
Kd03 svt 2003-qKd03 svt 2003-q
Kd03 svt 2003-q
 
Algoritma acls
Algoritma aclsAlgoritma acls
Algoritma acls
 
RESUSITASI JANTUNG PARU TIM PPGD RSI UNISMA (Januari 2020).pptx
RESUSITASI JANTUNG PARU TIM PPGD RSI UNISMA (Januari 2020).pptxRESUSITASI JANTUNG PARU TIM PPGD RSI UNISMA (Januari 2020).pptx
RESUSITASI JANTUNG PARU TIM PPGD RSI UNISMA (Januari 2020).pptx
 
3. t r a u m a
3. t r a u m a3. t r a u m a
3. t r a u m a
 
tugas ACLS Cardio Pulmonary Resus 2023.pptx
tugas ACLS Cardio Pulmonary Resus  2023.pptxtugas ACLS Cardio Pulmonary Resus  2023.pptx
tugas ACLS Cardio Pulmonary Resus 2023.pptx
 
Deteksi Pre-Hospital Stroke .pptx
Deteksi Pre-Hospital Stroke .pptxDeteksi Pre-Hospital Stroke .pptx
Deteksi Pre-Hospital Stroke .pptx
 
BANTUAN_HIDUP_LANJUT_ALS_pptx.pptx
BANTUAN_HIDUP_LANJUT_ALS_pptx.pptxBANTUAN_HIDUP_LANJUT_ALS_pptx.pptx
BANTUAN_HIDUP_LANJUT_ALS_pptx.pptx
 

More from Lilin Rosyanti Poltekkes kemenkes kendari

More from Lilin Rosyanti Poltekkes kemenkes kendari (20)

Seminar nasiona konawe penelusuran e jurnal, sitasi
Seminar nasiona konawe penelusuran e jurnal, sitasiSeminar nasiona konawe penelusuran e jurnal, sitasi
Seminar nasiona konawe penelusuran e jurnal, sitasi
 
Aspek seksualitas dalam_keperawatan_ok
Aspek seksualitas dalam_keperawatan_okAspek seksualitas dalam_keperawatan_ok
Aspek seksualitas dalam_keperawatan_ok
 
Menjadi muslimah idaman suami
Menjadi muslimah idaman suamiMenjadi muslimah idaman suami
Menjadi muslimah idaman suami
 
Memilih pasangan idaman (istri&suami)
Memilih pasangan idaman (istri&suami)Memilih pasangan idaman (istri&suami)
Memilih pasangan idaman (istri&suami)
 
Birul walidain.pptx1
Birul walidain.pptx1Birul walidain.pptx1
Birul walidain.pptx1
 
Depression in patients undergoing conventional maintenance hemodialysis the d...
Depression in patients undergoing conventional maintenance hemodialysis the d...Depression in patients undergoing conventional maintenance hemodialysis the d...
Depression in patients undergoing conventional maintenance hemodialysis the d...
 
Depression in chronic kidney disease
Depression in chronic kidney diseaseDepression in chronic kidney disease
Depression in chronic kidney disease
 
Depression and suicide risk in hemodialysis patients with chronic renal failure
Depression and suicide risk in hemodialysis patients with chronic renal failureDepression and suicide risk in hemodialysis patients with chronic renal failure
Depression and suicide risk in hemodialysis patients with chronic renal failure
 
Depression and cognitive impairment in peritoneal dialysis a multicenter cros...
Depression and cognitive impairment in peritoneal dialysis a multicenter cros...Depression and cognitive impairment in peritoneal dialysis a multicenter cros...
Depression and cognitive impairment in peritoneal dialysis a multicenter cros...
 
Association of inadequate health literacy with health outcomes in patients wi...
Association of inadequate health literacy with health outcomes in patients wi...Association of inadequate health literacy with health outcomes in patients wi...
Association of inadequate health literacy with health outcomes in patients wi...
 
Association between depression and mortality in patients receiving long term ...
Association between depression and mortality in patients receiving long term ...Association between depression and mortality in patients receiving long term ...
Association between depression and mortality in patients receiving long term ...
 
Association of depression with selenium deficiency and nutritional markers in...
Association of depression with selenium deficiency and nutritional markers in...Association of depression with selenium deficiency and nutritional markers in...
Association of depression with selenium deficiency and nutritional markers in...
 
Anxiety and depressive symptoms and medical illness among adults with anxiety...
Anxiety and depressive symptoms and medical illness among adults with anxiety...Anxiety and depressive symptoms and medical illness among adults with anxiety...
Anxiety and depressive symptoms and medical illness among adults with anxiety...
 
Depresi
DepresiDepresi
Depresi
 
Anxiety and depressive disorders in dialysis patient association to health re...
Anxiety and depressive disorders in dialysis patient association to health re...Anxiety and depressive disorders in dialysis patient association to health re...
Anxiety and depressive disorders in dialysis patient association to health re...
 
An interdisciplinary approach to dialysis decision making in the ckd patient ...
An interdisciplinary approach to dialysis decision making in the ckd patient ...An interdisciplinary approach to dialysis decision making in the ckd patient ...
An interdisciplinary approach to dialysis decision making in the ckd patient ...
 
Burden of depressive disorders by country, sex, age, and year findings from t...
Burden of depressive disorders by country, sex, age, and year findings from t...Burden of depressive disorders by country, sex, age, and year findings from t...
Burden of depressive disorders by country, sex, age, and year findings from t...
 
Acute or chronic stress induce cell compartment specific phosphorylation of g...
Acute or chronic stress induce cell compartment specific phosphorylation of g...Acute or chronic stress induce cell compartment specific phosphorylation of g...
Acute or chronic stress induce cell compartment specific phosphorylation of g...
 
Skala nilai depresi dari hamilton 1
Skala nilai depresi dari hamilton 1Skala nilai depresi dari hamilton 1
Skala nilai depresi dari hamilton 1
 
konsep DEpresi
konsep DEpresikonsep DEpresi
konsep DEpresi
 

Recently uploaded

Recently uploaded (20)

Modul Pembentukan Disiplin Rohani (PDR) 2024
Modul Pembentukan Disiplin Rohani (PDR) 2024Modul Pembentukan Disiplin Rohani (PDR) 2024
Modul Pembentukan Disiplin Rohani (PDR) 2024
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
 
1. Standar Operasional Prosedur PPDB Pada paud
1. Standar Operasional Prosedur PPDB Pada paud1. Standar Operasional Prosedur PPDB Pada paud
1. Standar Operasional Prosedur PPDB Pada paud
 
Presentasi visi misi revisi sekolah dasar.pptx
Presentasi visi misi revisi sekolah dasar.pptxPresentasi visi misi revisi sekolah dasar.pptx
Presentasi visi misi revisi sekolah dasar.pptx
 
BUKTI DUKUNG RHK SEKOLAH DASAR NEGERI.pptx
BUKTI DUKUNG RHK SEKOLAH DASAR NEGERI.pptxBUKTI DUKUNG RHK SEKOLAH DASAR NEGERI.pptx
BUKTI DUKUNG RHK SEKOLAH DASAR NEGERI.pptx
 
ALUR TUJUAN PEMBELAJARAN (ATP) B. Inggris kelas 7.pdf
ALUR TUJUAN PEMBELAJARAN (ATP) B. Inggris kelas 7.pdfALUR TUJUAN PEMBELAJARAN (ATP) B. Inggris kelas 7.pdf
ALUR TUJUAN PEMBELAJARAN (ATP) B. Inggris kelas 7.pdf
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERILAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
 
Dokumen Tindak Lanjut Pengelolaan Kinerja Guru.docx
Dokumen Tindak Lanjut Pengelolaan Kinerja Guru.docxDokumen Tindak Lanjut Pengelolaan Kinerja Guru.docx
Dokumen Tindak Lanjut Pengelolaan Kinerja Guru.docx
 
Solusi Masalah Pendidikan Kelompok 9 Wawasan Pendidikan.pptx
Solusi Masalah Pendidikan Kelompok 9 Wawasan Pendidikan.pptxSolusi Masalah Pendidikan Kelompok 9 Wawasan Pendidikan.pptx
Solusi Masalah Pendidikan Kelompok 9 Wawasan Pendidikan.pptx
 
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docxForm B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
 
Konflik dan Negosiasi dalam perilaku organisai
Konflik dan Negosiasi dalam perilaku organisaiKonflik dan Negosiasi dalam perilaku organisai
Konflik dan Negosiasi dalam perilaku organisai
 
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawasPrensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
 
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
 
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt x
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt           xKoneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt           x
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt x
 
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptxPPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
 
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptxBab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
 
Solusi dan Strategi ATHG yang di hadapi Indonesia (Kelas 11).pptx
Solusi dan Strategi ATHG yang di hadapi Indonesia (Kelas 11).pptxSolusi dan Strategi ATHG yang di hadapi Indonesia (Kelas 11).pptx
Solusi dan Strategi ATHG yang di hadapi Indonesia (Kelas 11).pptx
 
Naufal Khawariz_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Naufal Khawariz_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdfNaufal Khawariz_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Naufal Khawariz_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
 
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptxtugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
 

Defibrilator

  • 1. PENDAHULUAN Konsesus Konferensi 2005 mempertimbangkan pertanyaan yang terkait dengan serangkaian penghantaran shock dan penggunaan serta keefektifan berbagai , bentuk gelombang dan energi : 1) strategi sebelum defibrilasi, 2) 2 penggunaan defibrillator eksternal otomatis AED 3) interface elektroda-pasien
  • 2.  4) perangkaian setelah kegagalan shock awal (yaitu shock kedua dan selanjutnya dan topik –topik lainnya,  5) penggunaan bentuk gelombang elektrokardiograpik (ECG)
  • 3.  Strategi sebelum defibrilasi Precordial thump (ketukan precardial/dada) Dalam 3 rangkaian kasus VF atau VT tanpagetaran diubah menjadi ritme perfusi melalui precordial thump Suatu thump/ketukan yang efektif dihantarkan melalui kepalan tangan tertutup dari ketinggian sebesar 5 hingga 40 cm, Komplikasi potensial dari precordial thump mencakupdeteriorasi ritme,akselerasi kecepatan VT manjadi VF,blok jantung komplit dan asistole
  • 4. CPR sebelum defibrilasi  1½ hingga 3 menit periode CPR oleh paramedis atau dokter sebelum defibrilasi yang diusahakan memperbaiki hasil sirkulasi spontan bagi orang dewasa dengan VT atau VF jika interfal respon pengiriman ke RS cepat dan waktu untuk defibrilasi kurang lebih 4 hingga 5 mnt (studi dan percobaan random)
  • 5. Penggunaan AEDS  Sebuah study atas orang dewasa dengan cardiac arrest di rumah sakit dengan ritme shockable memperlihatkan tingkat keluar dari rumah sakit dengan selamat yang lebih tinggi jika diberikan defibrillator melalui program AED dibandingkan dengan defibrilator manual saja.
  • 6.  Program AED seharusnya mengoptimalkan fungsi AED (analisis ritme dan shock), kesiapan batteri/aki dan pad, kinerja operator, dan kinerja sistem (misalnya, mock code, time to shock, hasil).
  • 7. Posisi dan Ukuran Pedal/Pad Elekroda  Pedal dan pad elektroda seharusnya ditempatkan pada dada yang ter-expose dengan posisi anterolateral. Posisi alternatif yang bisa diterima adalah anteroposterior (pedal dan pad) dan apex-posterior (pad). 
  • 8.  Pada pasien yang berdada-besar tepat untuk menempatkan pad (atau pedal) elektroda kiri menyamping ke atau di bawah dada kiri. Keberhasilan defibrilasi bisa lebih tinggi dengan elektroda 12-cm dibandingkan elektroda 8-cm. Elektroda kecil (4,3 cm) bisa berbahaya; dapat terjadi luka myocardial
  • 9. Level Energi untuk Defibrilasi  Delapan studi klinis pada manusia menerangkan level energi shock pilihan biphasic awal yang berkisar dari 100 J hingga 200 J dengan alat yang berbeda tapi tanpa mendemonstrasikan suatu level energi optimal secara jelas. 
  • 10.  Study klinis pada manusia tersebut juga menerangkan penggunaan level energi shock pilihan berikutnya dengan alat berbeda untuk shock- refectory VF/VT yang berkisar dari 150 J hingga 360 K tapi tanpa mendemonstrasikan level energi optimal secara jelas.
  • 11.  Tujuh lagi study laboratorium pada pasien yang stabil mengevaluasi terminasi yang disebabkan VF dengan level energi sebesar 115 J hingga 200 J.
  • 12. 1-Shock Protocol Versus 3-Shock Sequence  Besaran keberhasilan shock awal atau berikutnya tergantung pada kelompok pasien khusus, ritme awal, dan hasil yang dipertimbangkan. Keberhasilan shock ditetapkan sebagai terminasi/akhir VF selama > 5 second setelah shock. Keberhasilan resusitasi bisa mencakup ROSC dan bertahan hidup (survival) hingga keluar rumah sakit
  • 13. Analisis Bentuk-Gelombang (Waveform Analysis )  defibrilasi dengan bentuk gelombang biphasic, yang menggunakan level energi yang sama atau lebih rendah, adalah kurang seefektif terminasi VF sebagaimana untuk bentuk gelombang monophasic.
  • 14.  Tidak ada bentuk gelombang spesifik (baik monophasic maupun biphasic) yang terkait secara konsisten dengan insidensi ROSC yang lebih besar atau tingkat keluar rumah sakit yang lebih besar dari cardiac arrest dibandingkan dengan bentuk gelombang spesifik apa pun