SlideShare a Scribd company logo
DR. ANDREAS ARIE, SPPD-KKV
DIVISI KARDIOLOGI
DEPARTEMEN ILMU PENYAKIT DALAM FKUNDIP/RSDK
SEMARANG 2017
PENGENALAN EKG
EKG DASAR
ELEKTROKARDIOGRAM (EKG)
Rekaman grafis dari potensial listrik
yang ditimbulkan pada waktu jantung
melakukan kontraksi mekanis
ELEKTRO KARDIOGRAFI
PENGERTIAN
Elektrokardiografi adalah ilmu yg mempelajari aktivitas listrik
jantung.
Elektrokardiogram ( EKG ) adalah suatu grafik yg menggambarkan
rekaman listrik jantung.
FUNGSI EKG
EKG mempunyai fungsi diagnostik diantaranya :
Aritmia jantung
Hipertrofi atrium dan ventrikel
Iskemik dan infark miokard
Efek obat-obatan seperti ( digitalis, anti aritmia dll )
Gangguan keseimbangan elektrolit khususnya kalium
Penilaian fungsi pacu jantung
POROS
ATAU
AKSIS
DAN
SEGITIGA
EINTHOVE
N
SANDAPAN EKG (ECG LEADS )
Pada pemeriksaan EKG rutin dilakukan
rekaman pada 12 sandapan yang terdiri dari :
1. Tiga buah sandapan bipolar baku (sandapan I, II
dan III)
2. Tiga buah sandapan unipolar ekstremitas
(sandapan aVR, aVL dan aVF)
3. Enam buah sandapan unipolar prekordial
(sandapan V1 sampai dengan V6)
SANDAPAN UNIPOLAR PREKORDIAL
Sandapan unipolar prekordial ini ditandai dengan huruf V
(Voltage) dan disertai angka di belakangnya yang
menunjukkan lokasi di atas prekordium
Enam tempat di prekordial yang umum dipakai adalah :
V1 : sela iga ke-4 di garis sternalis kanan
V2 : sela iga ke-4 di garis sternalis kiri
V3 : terletak antara V2dan V4
V4 : sela iga ke-5 di garis midklavikula kiri
V5 : garis aksilaris anterior kiri setinggi V4
V6 : garis mid-aksila kiri setinggi V4
TAMBAHAN SANDAPAN EKG
SANDAPAN PREKORDIAL KANAN
 Tambahan sandapan di V3R – V6R
 Pada infark inferior yang dicurigai disertai infark
ventrikel kanan
 Pada infark dengan penurunan tekanan darah yang
belum jelas etiologinya
SANDAPAN PREKORDIAL KIRI POSTERIOR
 Tambahan sandapan di prekordial kiri posterior : V7 –
V9
 Bila dicurigai terdapat infark posterior, misalnya
terdapat depresi segmen ST di sandapan prekordial kiri
(V1- V3)
SANDAPAN PREKORDIAL EKG
KERTAS EKG
Kertas EKG merupakan kertas grafik yang
merupakan garis horizontal dan vertikal
dengan
jarak 1mm ( kotak kecil ).
Garis yang lebih tebal terdapat pada
setiap 5mm
disebut ( kotak besar ).
Garis horizontal menunjukan waktu,
dimana 1mm = 0,04 dtk, sedangkan
5mm = 0,20 dtk.
Garis vertikal menunjukkan voltage,
dimana
GAMBAR EKG
TEKNIK PEREKAMAN EKG
a. Persiapan alat-alat
1. Mesin EKG yang dilengkapi
dengan 3 kabel, sbb:
- Satu kabel untuk listrik
- Satu kabel untuk bumi
- Satu kabel untuk pasien (terdiri dari 6
kabel diberi tanda/warna)
2. Plat elektrode yaitu:
- Elektrode ekstremitas diikatkan dengan
ban pengikat khusus
- Elektrode dada dengan balon penghisap.
Lanjutan…
3. Jelly
4. Kertas EKG
5. Kertas “tissue”
6. Informed consent
b. Cara menempatkan elektrode
1. Elektrode ekstremitas atas dipasang pada
pergelangan tangan kanan dan kiri searah dengan
telapak tangan.
2. Pada ekstremitas bawah pada pergelangan kaki
kanan dan kiri sebelah dalam.
3. Posisi pada pergelangan bukanlah mutlak, bila
diperlukan dapat dipasang sampai ke bahu kiri atau
kanan dan pangkal paha kiri atau kanan.
Lanjutan…
Kemudian kabel-kabel dihubungkan:
Merah (RA) lengan kanan→
Kuning (LA) lengan kiri→
Hijau (LF) tungkai kiri→
Hitam (RF) tungkai kanan (sebagai→
“ground”)
4. Elektrode dada harus selalu terpasang seperti
tertera sebelumnya.
5. Hidupkan mesin EKG dan tunggu sebentar
untuk pemanasan.
Lanjutan…
6. Periksa kembali standarisasi dari EKG antara lain:
- Kalibrasi 1 mv
- Kecepatan 25 mm/detik
Setelah itu dilakukan kalibrasi dengan menekan
tombol run/start dan setelah kertas bergerak,
tombol kalibrasi tekan 3 kali berturut dan periksa
apakah terjadi penyimpangan 10 mm (1 mv).
7. Dengan memindahkan “lead selector” dibuat
pencatatan EKG secara berturut-turut yaitu:
sandapan I, II, III, aVR, aVL, aVF, V1 s/d V6.
8. Selesai pencatatan, pindahkan lagi ke “lead
selector” kalibrasi dan lakukan kalibrasi sebanyak
3 kali (setelah itu matikan mesin EKG).
9. Rapikan pasien dan alat-alat
10. Catat dipinggir kiri atas kertas EKG:
- Nama pasien
- Umur
- Tanggal
- Jam
11. Yang membuat perekaman dicatat pada kiri
bawah
12. Setiap sandapan diberi tanda sandapan berapa.
Perhatian :
Sebelum bekerja periksa dahulu tegangan alat
EKG.
Alat selalu dalam posisi stop bila tidak
digunakan.
Rekaman dilakukan masing-masing sandapan 3-
4 kompleks, 2 mv bila gambar terlalu kecil.
Hindari gangguan listrik dan gangguan mekanik
seperti : jam tangan, gerakan, tremor, dsb.
Dalam perekaman EKG, perawat harus
menghadap pasien.
- Frekuensi atau Kecepatan
- Irama
- Aksis QRS
- Gelombang P
- Interval PR
- Gelombang Q
- Kompleks QRS
- Interval QT
- Segmen ST
BACA DAN INTERPRETASI EKG
Lead II
Berapa Heart Rate ?
Lead II
Berapa Heart Rate ?
A. 300 = ( jml kotak besar dlm 60 detik )
Jml kotak besar antara R – R
B. 1500 = (jml kotak kecil dlm 60 detik )
Jml kotak kecil antara R – R
C. Ambil EKG strip sepanjang 6 detik, hitung
jumlah QRS dan kalikan 10.
CAT : RUMUS A/B UNTUK EKG YANG TERATUR.
RUMUS C UNTUK YANG TIDAK TERATUR.
Menghitung Frekuensi Jantung
AXIS
Using leads I and aVF the axis can be calculated to within one of
the four quadrants at a glance.
If the axis is in the "left" quadrant take your second glance at lead II.
both I and aVF +ve = normal axis
both I and aVF -ve = axis in the Northwest Territory
lead I -ve and aVF +ve = right axis deviation
lead I +ve and aVF -ve
lead II +ve = normal axis
lead II -ve = left axis deviation
Atrial Depolarization
GELOMBANG PGELOMBANG P
a. Lebar kurang dari 0,12 detika. Lebar kurang dari 0,12 detik
b.Tinggi kurang dari 0,3 mvb.Tinggi kurang dari 0,3 mv
c. Selalu Positif di lead IIc. Selalu Positif di lead II
d. Selalu negative di lead AVRd. Selalu negative di lead AVR
PR Interval
P – R Interval :
Diukur dari permulaan gelombang P
sampai permulaan gelombang QRS
Normal : 0,12 – 0,20 detik
Ventricle Depolarization
Gelombang QRS :
Normal : lebar tidak melebihi 0,12 “
Tinggi tergantung lead
Gelombang QRS terdiri dari gel Q,
Gel R dan gelombang S
GELOMBANG R DAN S DI LEAD
PERIKORDIAL
V1 V2 V3 V4 V5 V6
Segmen ST, diukur dari akhir
QRS s/d awal gel T
Normal : Isoelektris
Kepentingan : Elevasi : Pada injuri/infark
akut
Depresi : Pada iskemia
NON STEMI STEMI
ACUTE CORONARY SYNDROME
(SINDROM KORONER AKUT)
Smg 16112012
PEMBULUH DARAH KORONER
RCA
LM
LCX
LAD
Myocardial infarction is determined by the specified
cTn value, and at least one of the five following
diagnostic criteria:
1. Symptoms of ischemia
2. New (or presumably new) significant ST/T wave
changes or LBBB
3. Development of pathological Q waves on ECG
4. Imaging evidence of new loss of viable myocardium or
regional wall motion abnormality
5. Identification of intracoronary thrombus by angiography
or autopsy
New Universal Definition Of MI ESC 2012
Segmen ST, diukur dari
akhir QRS s/d awal gel T
Normal : Isoelektris
Kepentingan : Elevasi Pada injuri/infark akut
Depresi Pada iskemia
Non STEMI
STEMI
EVOLUSI EKG
ARRHYTHMIA
Smg, 16112012
Gangguan denyut jantung yang meliputi
frequensi, irama dan konduksi yang dapat
ditimbulkan oleh karena gangguan
pengeluaran
atau pembentukan impuls maupun gangguan
sistem hantaran atau konduksi atau
keduanya
ARRHYTMIA/ DISRHYTHMIA
Aritmia
Kel. Organik jantung / di luar jantung
Bisa mengganggu hemodinamik / ancam jiwa
1. jenis aritmia ? → EKG
2. perlu terapi ? → bila ada keluhan, ancam jiwa,
kemungkinan jadi aritmia fatal
3. terapi yg terbaik ? → konversi ke sinus atau
kendalikan frekuensi
4. cara evaluasi terapi ? Keluhan & EKG
How to identify arrhythmias ?
QRS Complex Reguler
Irreguler
QRS Complex
Normal-Looking QRS Complex
Wide/Narrow
P wave ?
Relationship between P and QRS Complex
Normal Sinus Rhythm
• IramaIrama :: TeraturTeratur
• Frekwensi HRFrekwensi HR :: 60 -60 - 100 x/menit100 x/menit
• Gel. PGel. P :: Normal, setiap gel.Normal, setiap gel. PP selaluselalu diikuti gel QRS dan Tdiikuti gel QRS dan T
• Interval PRInterval PR :: Normal ( 0,12 – 0,20 detik )Normal ( 0,12 – 0,20 detik )
• Gel. QRSGel. QRS :: Normal ( 0,06 – 0,12 detik )Normal ( 0,06 – 0,12 detik )
• CatatanCatatan :: semua gel. Samasemua gel. Sama
A normal adult 12-lead ECG
 IramaIrama :: TeraturTeratur
 Frekwensi HRFrekwensi HR :: 100 – 150 x/menit100 – 150 x/menit
 Gel. PGel. P :: Normal, setiap gel.Normal, setiap gel. PP selaluselalu
diikuti gel QRS dan Tdiikuti gel QRS dan T
 Interval PRInterval PR :: Normal ( 0,12 – 0,20 detik )Normal ( 0,12 – 0,20 detik )
 Gel. QRSGel. QRS :: Normal ( 0,06 – 0,12 detik )Normal ( 0,06 – 0,12 detik )
 CatatanCatatan :: semua gel. Samasemua gel. Sama
Sinus Tachycardia
Sinus Bradycardia
 IramaIrama :: TeraturTeratur
 Frekwensi HRFrekwensi HR :: Kurang dari 60 x/menitKurang dari 60 x/menit
 Gel. PGel. P :: Normal, setiap gel. P selalu dikuti gelNormal, setiap gel. P selalu dikuti gel QRSQRS
dan Tdan T
 Interval PRInterval PR :: Normal ( 0,12 – 0,20 detik )Normal ( 0,12 – 0,20 detik )
 Gel. QRSGel. QRS :: Normal ( 0,06 – 0,12 detik )Normal ( 0,06 – 0,12 detik )
 CatatanCatatan :: Semua gel. SamaSemua gel. Sama
SVT
(Supra Ventrikular Takikardi)
- due to re-entry mechanisme
- narrow QRS complex
- Reguler
- Retrograde atrial
depolarization
- P wave ?
SVT
Atrial Fibrillation
- From multiple area of re-entry within
atrial
- Or from multiple ectopic foci
- Irreguler, narrow QRS complex
- Very rapid atrial electrical activity (400
– 700x/mnt)
- No Uniform atrial depolarization
Atrial fibrillation
(VES) Ventrikel
Extra Sistole
Premature ventricular contraction
SR SR SR SR SR SR
VES VES
SINUS RHYTHM
With
Multifocal VES
Sinus rhythm with VES couplet
ves
Prolonged PR Interval
1st degree AV block
2nd degree AV block type 1
Missing QRS Missing QRS
2nd degree AV block, type 2
missing QRS
Total AV Block /
3rd degree AV block
QRS
P P P P P P
QRS
Ventricular
Fibrillation
Ventricular
Tachycardia
ASISTOLE
Pada monitor EKG tidak tampak aktivitas listrik
jantung dan tidak terabanya denyut nadi pasien
Treat the patient, not the
monitor . . . . .!!!

More Related Content

What's hot

Laporan Kasus Multiple Ventricle Extra Systole (mVES)
Laporan Kasus Multiple Ventricle Extra Systole (mVES)Laporan Kasus Multiple Ventricle Extra Systole (mVES)
Laporan Kasus Multiple Ventricle Extra Systole (mVES)
M Afzalurrahman Putranda
 
10 gambar ekg slide shere
10 gambar ekg slide shere10 gambar ekg slide shere
10 gambar ekg slide shereViodeta Viodeta
 
EKG, Hipertrofi Jantung
EKG, Hipertrofi JantungEKG, Hipertrofi Jantung
EKG, Hipertrofi Jantung
ADam Raeyoo
 
Dasar interprestasi ekg
Dasar interprestasi ekgDasar interprestasi ekg
Dasar interprestasi ekg
Eri Yanuar Akhmad B Sunaryo
 
Standar Kompetensi Dokter Indonesia
Standar Kompetensi Dokter IndonesiaStandar Kompetensi Dokter Indonesia
Standar Kompetensi Dokter Indonesia
Dayu Agung Dewi Sawitri
 
PPT Ventilator.pptx
PPT Ventilator.pptxPPT Ventilator.pptx
PPT Ventilator.pptx
Daichan4
 
PRINSIP DASAR VENTILASI MEKANIK.ppt
PRINSIP DASAR VENTILASI MEKANIK.pptPRINSIP DASAR VENTILASI MEKANIK.ppt
PRINSIP DASAR VENTILASI MEKANIK.ppt
ssusercf479f
 
Kumpulan nanda nic noc r cl
Kumpulan nanda nic noc r clKumpulan nanda nic noc r cl
Kumpulan nanda nic noc r cl
Yabniel Lit Jingga
 
Ekg dasar
Ekg dasar Ekg dasar
Ekg dasar
edi_heriyanto
 
peningkatan Tekanan IntraCranial
peningkatan Tekanan IntraCranialpeningkatan Tekanan IntraCranial
peningkatan Tekanan IntraCranialNoorahmah Adiany
 
EKG Dasar dan Cara Interpretasi.pptx
EKG Dasar dan Cara Interpretasi.pptxEKG Dasar dan Cara Interpretasi.pptx
EKG Dasar dan Cara Interpretasi.pptx
Nanang638977
 
Nasopharyngeal Airway (NPA): Banyak Manfaat namun Kurang Dikenal
Nasopharyngeal Airway (NPA): Banyak Manfaat namun Kurang DikenalNasopharyngeal Airway (NPA): Banyak Manfaat namun Kurang Dikenal
Nasopharyngeal Airway (NPA): Banyak Manfaat namun Kurang Dikenal
Robertus Arian Datusanantyo
 
RJPO (Resusitasi Jantung Paru Otak)
RJPO (Resusitasi Jantung Paru Otak)RJPO (Resusitasi Jantung Paru Otak)
RJPO (Resusitasi Jantung Paru Otak)
ADam Raeyoo
 
161092743 case-sindroma-nefrotik-anak
161092743 case-sindroma-nefrotik-anak161092743 case-sindroma-nefrotik-anak
161092743 case-sindroma-nefrotik-anak
homeworkping7
 
Perekaman EKG
Perekaman EKGPerekaman EKG
Perekaman EKG
ADam Raeyoo
 
Bantuan Hidup Dasar (2015 AHA Guideline)
Bantuan Hidup Dasar (2015 AHA Guideline)Bantuan Hidup Dasar (2015 AHA Guideline)
Bantuan Hidup Dasar (2015 AHA Guideline)
Sabam Simanjuntak
 
Ekstubasi dalam & ekstubasi sadar
Ekstubasi dalam & ekstubasi sadarEkstubasi dalam & ekstubasi sadar
Ekstubasi dalam & ekstubasi sadar
Nur Hajriya
 

What's hot (20)

Laporan Kasus Multiple Ventricle Extra Systole (mVES)
Laporan Kasus Multiple Ventricle Extra Systole (mVES)Laporan Kasus Multiple Ventricle Extra Systole (mVES)
Laporan Kasus Multiple Ventricle Extra Systole (mVES)
 
10 gambar ekg slide shere
10 gambar ekg slide shere10 gambar ekg slide shere
10 gambar ekg slide shere
 
Laporan kasus gastritis
Laporan kasus gastritisLaporan kasus gastritis
Laporan kasus gastritis
 
EKG, Hipertrofi Jantung
EKG, Hipertrofi JantungEKG, Hipertrofi Jantung
EKG, Hipertrofi Jantung
 
Bahan ekg
Bahan ekgBahan ekg
Bahan ekg
 
Dasar interprestasi ekg
Dasar interprestasi ekgDasar interprestasi ekg
Dasar interprestasi ekg
 
Standar Kompetensi Dokter Indonesia
Standar Kompetensi Dokter IndonesiaStandar Kompetensi Dokter Indonesia
Standar Kompetensi Dokter Indonesia
 
PPT Ventilator.pptx
PPT Ventilator.pptxPPT Ventilator.pptx
PPT Ventilator.pptx
 
PRINSIP DASAR VENTILASI MEKANIK.ppt
PRINSIP DASAR VENTILASI MEKANIK.pptPRINSIP DASAR VENTILASI MEKANIK.ppt
PRINSIP DASAR VENTILASI MEKANIK.ppt
 
Kumpulan nanda nic noc r cl
Kumpulan nanda nic noc r clKumpulan nanda nic noc r cl
Kumpulan nanda nic noc r cl
 
Ekg dasar
Ekg dasar Ekg dasar
Ekg dasar
 
Tamponade Jantung
Tamponade JantungTamponade Jantung
Tamponade Jantung
 
peningkatan Tekanan IntraCranial
peningkatan Tekanan IntraCranialpeningkatan Tekanan IntraCranial
peningkatan Tekanan IntraCranial
 
EKG Dasar dan Cara Interpretasi.pptx
EKG Dasar dan Cara Interpretasi.pptxEKG Dasar dan Cara Interpretasi.pptx
EKG Dasar dan Cara Interpretasi.pptx
 
Nasopharyngeal Airway (NPA): Banyak Manfaat namun Kurang Dikenal
Nasopharyngeal Airway (NPA): Banyak Manfaat namun Kurang DikenalNasopharyngeal Airway (NPA): Banyak Manfaat namun Kurang Dikenal
Nasopharyngeal Airway (NPA): Banyak Manfaat namun Kurang Dikenal
 
RJPO (Resusitasi Jantung Paru Otak)
RJPO (Resusitasi Jantung Paru Otak)RJPO (Resusitasi Jantung Paru Otak)
RJPO (Resusitasi Jantung Paru Otak)
 
161092743 case-sindroma-nefrotik-anak
161092743 case-sindroma-nefrotik-anak161092743 case-sindroma-nefrotik-anak
161092743 case-sindroma-nefrotik-anak
 
Perekaman EKG
Perekaman EKGPerekaman EKG
Perekaman EKG
 
Bantuan Hidup Dasar (2015 AHA Guideline)
Bantuan Hidup Dasar (2015 AHA Guideline)Bantuan Hidup Dasar (2015 AHA Guideline)
Bantuan Hidup Dasar (2015 AHA Guideline)
 
Ekstubasi dalam & ekstubasi sadar
Ekstubasi dalam & ekstubasi sadarEkstubasi dalam & ekstubasi sadar
Ekstubasi dalam & ekstubasi sadar
 

Similar to pengenalan-ekg-pati-ppt

Ekg
EkgEkg
EKG Dasar dan cara interpretasikan dengan cara cepat dimengerti
EKG Dasar dan cara interpretasikan dengan cara cepat dimengertiEKG Dasar dan cara interpretasikan dengan cara cepat dimengerti
EKG Dasar dan cara interpretasikan dengan cara cepat dimengerti
ssuser279f9f
 
perekaman-ekg-bu-resminar-1-ppt
perekaman-ekg-bu-resminar-1-pptperekaman-ekg-bu-resminar-1-ppt
perekaman-ekg-bu-resminar-1-ppt
ANACARDIA AND FAM ICU RSUD BLORA
 
EKG_Dasar_dan_Cara_Interpretasi.pptx
EKG_Dasar_dan_Cara_Interpretasi.pptxEKG_Dasar_dan_Cara_Interpretasi.pptx
EKG_Dasar_dan_Cara_Interpretasi.pptx
ssuserf7f400
 
Imaa makalah
Imaa makalahImaa makalah
Imaa makalah
Warnet Raha
 
Makalah ekg
Makalah ekg Makalah ekg
Makalah ekg
Didik Nurkantoro
 
konsep dasar ekg.ppt
konsep dasar ekg.pptkonsep dasar ekg.ppt
konsep dasar ekg.ppt
dewir12
 
Imaa makalah
Imaa makalahImaa makalah
Imaa makalah
Septian Muna Barakati
 
EKG, Drug dan Defibrilator
EKG, Drug dan DefibrilatorEKG, Drug dan Defibrilator
EKG, Drug dan Defibrilator
ADam Raeyoo
 
Tentang Elektrocardiografi ( ECG )
Tentang Elektrocardiografi ( ECG )Tentang Elektrocardiografi ( ECG )
Tentang Elektrocardiografi ( ECG )
Dzul Fiqri
 
EKG REFERAT ELISA.ppt
EKG REFERAT ELISA.pptEKG REFERAT ELISA.ppt
EKG REFERAT ELISA.ppt
Pamor9
 
Ekg normalaritmiaima
Ekg normalaritmiaimaEkg normalaritmiaima
Ekg normalaritmiaima
Yanzhe River's
 
dr. BS - Basic cardiac EP ECG course.pptx
dr. BS - Basic cardiac EP ECG course.pptxdr. BS - Basic cardiac EP ECG course.pptx
dr. BS - Basic cardiac EP ECG course.pptx
SebastianChandra3
 
MENGAMBIL & INTERPRETASI E.C.G
MENGAMBIL & INTERPRETASI E.C.GMENGAMBIL & INTERPRETASI E.C.G
MENGAMBIL & INTERPRETASI E.C.G
Muhammad Nasrullah
 
Pemeriksaan EKG.pptx
Pemeriksaan EKG.pptxPemeriksaan EKG.pptx
Pemeriksaan EKG.pptx
RianGibran
 
Elektrocardiogram (ecg)
Elektrocardiogram (ecg)Elektrocardiogram (ecg)
Elektrocardiogram (ecg)Beni Putra
 
PROSEDUR PEMASANGAN EKG PADA KEPERAWATAN.pptx
PROSEDUR PEMASANGAN EKG PADA KEPERAWATAN.pptxPROSEDUR PEMASANGAN EKG PADA KEPERAWATAN.pptx
PROSEDUR PEMASANGAN EKG PADA KEPERAWATAN.pptx
HeryBudiawan2
 
ECG
ECGECG

Similar to pengenalan-ekg-pati-ppt (20)

Ekg
EkgEkg
Ekg
 
EKG Dasar dan cara interpretasikan dengan cara cepat dimengerti
EKG Dasar dan cara interpretasikan dengan cara cepat dimengertiEKG Dasar dan cara interpretasikan dengan cara cepat dimengerti
EKG Dasar dan cara interpretasikan dengan cara cepat dimengerti
 
perekaman-ekg-bu-resminar-1-ppt
perekaman-ekg-bu-resminar-1-pptperekaman-ekg-bu-resminar-1-ppt
perekaman-ekg-bu-resminar-1-ppt
 
EKG_Dasar_dan_Cara_Interpretasi.pptx
EKG_Dasar_dan_Cara_Interpretasi.pptxEKG_Dasar_dan_Cara_Interpretasi.pptx
EKG_Dasar_dan_Cara_Interpretasi.pptx
 
Imaa makalah
Imaa makalahImaa makalah
Imaa makalah
 
Imaa makalah
Imaa makalahImaa makalah
Imaa makalah
 
Makalah ekg
Makalah ekg Makalah ekg
Makalah ekg
 
konsep dasar ekg.ppt
konsep dasar ekg.pptkonsep dasar ekg.ppt
konsep dasar ekg.ppt
 
Imaa makalah
Imaa makalahImaa makalah
Imaa makalah
 
EKG, Drug dan Defibrilator
EKG, Drug dan DefibrilatorEKG, Drug dan Defibrilator
EKG, Drug dan Defibrilator
 
Tentang Elektrocardiografi ( ECG )
Tentang Elektrocardiografi ( ECG )Tentang Elektrocardiografi ( ECG )
Tentang Elektrocardiografi ( ECG )
 
EKG REFERAT ELISA.ppt
EKG REFERAT ELISA.pptEKG REFERAT ELISA.ppt
EKG REFERAT ELISA.ppt
 
Tutorial 1
Tutorial 1Tutorial 1
Tutorial 1
 
Ekg normalaritmiaima
Ekg normalaritmiaimaEkg normalaritmiaima
Ekg normalaritmiaima
 
dr. BS - Basic cardiac EP ECG course.pptx
dr. BS - Basic cardiac EP ECG course.pptxdr. BS - Basic cardiac EP ECG course.pptx
dr. BS - Basic cardiac EP ECG course.pptx
 
MENGAMBIL & INTERPRETASI E.C.G
MENGAMBIL & INTERPRETASI E.C.GMENGAMBIL & INTERPRETASI E.C.G
MENGAMBIL & INTERPRETASI E.C.G
 
Pemeriksaan EKG.pptx
Pemeriksaan EKG.pptxPemeriksaan EKG.pptx
Pemeriksaan EKG.pptx
 
Elektrocardiogram (ecg)
Elektrocardiogram (ecg)Elektrocardiogram (ecg)
Elektrocardiogram (ecg)
 
PROSEDUR PEMASANGAN EKG PADA KEPERAWATAN.pptx
PROSEDUR PEMASANGAN EKG PADA KEPERAWATAN.pptxPROSEDUR PEMASANGAN EKG PADA KEPERAWATAN.pptx
PROSEDUR PEMASANGAN EKG PADA KEPERAWATAN.pptx
 
ECG
ECGECG
ECG
 

Recently uploaded

Volumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasi
Volumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasiVolumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasi
Volumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasi
hannanbmq1
 
Definisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptx
Definisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptxDefinisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptx
Definisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptx
meta emilia surya dharma
 
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptxRUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
nadyahermawan
 
Askep-Anak-dengan-gangguan malnutris.ppt
Askep-Anak-dengan-gangguan malnutris.pptAskep-Anak-dengan-gangguan malnutris.ppt
Askep-Anak-dengan-gangguan malnutris.ppt
fitrianakartikasari5
 
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptxBAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
lansiapola
 
Kelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FK
Kelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FKKelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FK
Kelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FK
pinkhocun
 
Fracture of os nasalis literature review.ppt
Fracture of os nasalis literature review.pptFracture of os nasalis literature review.ppt
Fracture of os nasalis literature review.ppt
ResidenUrologiRSCM
 
Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwaManajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
iskandar186656
 
CBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxx
CBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxxCBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxx
CBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxx
MuhammadAlFarizi88
 
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut
jualobat34
 
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.pptPERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
Jumainmain1
 
audit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejo
audit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejoaudit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejo
audit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejo
ReniAnjarwati
 
Presentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdf
Presentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdfPresentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdf
Presentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdf
AFMLS
 
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan KeperawatanAplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
BayuEkaKurniawan1
 
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptxMalpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
LyanNurse1
 
tiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppt
tiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppttiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppt
tiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppt
HanifaYR
 
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang
jualobat34
 
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
YernimaDaeli1
 
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptxTM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
rifdahatikah1
 
PRESKAS MALARIA dengan sdki slki siki asuhan keperawatan tx
PRESKAS MALARIA dengan sdki slki siki asuhan keperawatan txPRESKAS MALARIA dengan sdki slki siki asuhan keperawatan tx
PRESKAS MALARIA dengan sdki slki siki asuhan keperawatan tx
rrherningputriganisw
 

Recently uploaded (20)

Volumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasi
Volumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasiVolumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasi
Volumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasi
 
Definisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptx
Definisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptxDefinisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptx
Definisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptx
 
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptxRUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
 
Askep-Anak-dengan-gangguan malnutris.ppt
Askep-Anak-dengan-gangguan malnutris.pptAskep-Anak-dengan-gangguan malnutris.ppt
Askep-Anak-dengan-gangguan malnutris.ppt
 
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptxBAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
 
Kelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FK
Kelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FKKelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FK
Kelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FK
 
Fracture of os nasalis literature review.ppt
Fracture of os nasalis literature review.pptFracture of os nasalis literature review.ppt
Fracture of os nasalis literature review.ppt
 
Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwaManajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
 
CBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxx
CBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxxCBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxx
CBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxx
 
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut
 
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.pptPERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
 
audit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejo
audit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejoaudit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejo
audit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejo
 
Presentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdf
Presentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdfPresentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdf
Presentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdf
 
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan KeperawatanAplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
 
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptxMalpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
 
tiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppt
tiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppttiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppt
tiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppt
 
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang
 
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
 
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptxTM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
 
PRESKAS MALARIA dengan sdki slki siki asuhan keperawatan tx
PRESKAS MALARIA dengan sdki slki siki asuhan keperawatan txPRESKAS MALARIA dengan sdki slki siki asuhan keperawatan tx
PRESKAS MALARIA dengan sdki slki siki asuhan keperawatan tx
 

pengenalan-ekg-pati-ppt

  • 1. DR. ANDREAS ARIE, SPPD-KKV DIVISI KARDIOLOGI DEPARTEMEN ILMU PENYAKIT DALAM FKUNDIP/RSDK SEMARANG 2017 PENGENALAN EKG
  • 3. ELEKTROKARDIOGRAM (EKG) Rekaman grafis dari potensial listrik yang ditimbulkan pada waktu jantung melakukan kontraksi mekanis
  • 4. ELEKTRO KARDIOGRAFI PENGERTIAN Elektrokardiografi adalah ilmu yg mempelajari aktivitas listrik jantung. Elektrokardiogram ( EKG ) adalah suatu grafik yg menggambarkan rekaman listrik jantung. FUNGSI EKG EKG mempunyai fungsi diagnostik diantaranya : Aritmia jantung Hipertrofi atrium dan ventrikel Iskemik dan infark miokard Efek obat-obatan seperti ( digitalis, anti aritmia dll ) Gangguan keseimbangan elektrolit khususnya kalium Penilaian fungsi pacu jantung
  • 6.
  • 7. SANDAPAN EKG (ECG LEADS ) Pada pemeriksaan EKG rutin dilakukan rekaman pada 12 sandapan yang terdiri dari : 1. Tiga buah sandapan bipolar baku (sandapan I, II dan III) 2. Tiga buah sandapan unipolar ekstremitas (sandapan aVR, aVL dan aVF) 3. Enam buah sandapan unipolar prekordial (sandapan V1 sampai dengan V6)
  • 8. SANDAPAN UNIPOLAR PREKORDIAL Sandapan unipolar prekordial ini ditandai dengan huruf V (Voltage) dan disertai angka di belakangnya yang menunjukkan lokasi di atas prekordium Enam tempat di prekordial yang umum dipakai adalah : V1 : sela iga ke-4 di garis sternalis kanan V2 : sela iga ke-4 di garis sternalis kiri V3 : terletak antara V2dan V4 V4 : sela iga ke-5 di garis midklavikula kiri V5 : garis aksilaris anterior kiri setinggi V4 V6 : garis mid-aksila kiri setinggi V4
  • 9. TAMBAHAN SANDAPAN EKG SANDAPAN PREKORDIAL KANAN  Tambahan sandapan di V3R – V6R  Pada infark inferior yang dicurigai disertai infark ventrikel kanan  Pada infark dengan penurunan tekanan darah yang belum jelas etiologinya SANDAPAN PREKORDIAL KIRI POSTERIOR  Tambahan sandapan di prekordial kiri posterior : V7 – V9  Bila dicurigai terdapat infark posterior, misalnya terdapat depresi segmen ST di sandapan prekordial kiri (V1- V3)
  • 11. KERTAS EKG Kertas EKG merupakan kertas grafik yang merupakan garis horizontal dan vertikal dengan jarak 1mm ( kotak kecil ). Garis yang lebih tebal terdapat pada setiap 5mm disebut ( kotak besar ). Garis horizontal menunjukan waktu, dimana 1mm = 0,04 dtk, sedangkan 5mm = 0,20 dtk. Garis vertikal menunjukkan voltage, dimana
  • 12.
  • 14. TEKNIK PEREKAMAN EKG a. Persiapan alat-alat 1. Mesin EKG yang dilengkapi dengan 3 kabel, sbb: - Satu kabel untuk listrik - Satu kabel untuk bumi - Satu kabel untuk pasien (terdiri dari 6 kabel diberi tanda/warna) 2. Plat elektrode yaitu: - Elektrode ekstremitas diikatkan dengan ban pengikat khusus - Elektrode dada dengan balon penghisap.
  • 15. Lanjutan… 3. Jelly 4. Kertas EKG 5. Kertas “tissue” 6. Informed consent b. Cara menempatkan elektrode 1. Elektrode ekstremitas atas dipasang pada pergelangan tangan kanan dan kiri searah dengan telapak tangan. 2. Pada ekstremitas bawah pada pergelangan kaki kanan dan kiri sebelah dalam. 3. Posisi pada pergelangan bukanlah mutlak, bila diperlukan dapat dipasang sampai ke bahu kiri atau kanan dan pangkal paha kiri atau kanan.
  • 16. Lanjutan… Kemudian kabel-kabel dihubungkan: Merah (RA) lengan kanan→ Kuning (LA) lengan kiri→ Hijau (LF) tungkai kiri→ Hitam (RF) tungkai kanan (sebagai→ “ground”) 4. Elektrode dada harus selalu terpasang seperti tertera sebelumnya. 5. Hidupkan mesin EKG dan tunggu sebentar untuk pemanasan.
  • 17. Lanjutan… 6. Periksa kembali standarisasi dari EKG antara lain: - Kalibrasi 1 mv - Kecepatan 25 mm/detik Setelah itu dilakukan kalibrasi dengan menekan tombol run/start dan setelah kertas bergerak, tombol kalibrasi tekan 3 kali berturut dan periksa apakah terjadi penyimpangan 10 mm (1 mv).
  • 18. 7. Dengan memindahkan “lead selector” dibuat pencatatan EKG secara berturut-turut yaitu: sandapan I, II, III, aVR, aVL, aVF, V1 s/d V6. 8. Selesai pencatatan, pindahkan lagi ke “lead selector” kalibrasi dan lakukan kalibrasi sebanyak 3 kali (setelah itu matikan mesin EKG). 9. Rapikan pasien dan alat-alat
  • 19. 10. Catat dipinggir kiri atas kertas EKG: - Nama pasien - Umur - Tanggal - Jam 11. Yang membuat perekaman dicatat pada kiri bawah 12. Setiap sandapan diberi tanda sandapan berapa.
  • 20. Perhatian : Sebelum bekerja periksa dahulu tegangan alat EKG. Alat selalu dalam posisi stop bila tidak digunakan. Rekaman dilakukan masing-masing sandapan 3- 4 kompleks, 2 mv bila gambar terlalu kecil. Hindari gangguan listrik dan gangguan mekanik seperti : jam tangan, gerakan, tremor, dsb. Dalam perekaman EKG, perawat harus menghadap pasien.
  • 21.
  • 22.
  • 23.
  • 24.
  • 25.
  • 26.
  • 27.
  • 28.
  • 29.
  • 30.
  • 31.
  • 32.
  • 33.
  • 34.
  • 35.
  • 36. - Frekuensi atau Kecepatan - Irama - Aksis QRS - Gelombang P - Interval PR - Gelombang Q - Kompleks QRS - Interval QT - Segmen ST BACA DAN INTERPRETASI EKG
  • 39. A. 300 = ( jml kotak besar dlm 60 detik ) Jml kotak besar antara R – R B. 1500 = (jml kotak kecil dlm 60 detik ) Jml kotak kecil antara R – R C. Ambil EKG strip sepanjang 6 detik, hitung jumlah QRS dan kalikan 10. CAT : RUMUS A/B UNTUK EKG YANG TERATUR. RUMUS C UNTUK YANG TIDAK TERATUR. Menghitung Frekuensi Jantung
  • 40. AXIS Using leads I and aVF the axis can be calculated to within one of the four quadrants at a glance. If the axis is in the "left" quadrant take your second glance at lead II. both I and aVF +ve = normal axis both I and aVF -ve = axis in the Northwest Territory lead I -ve and aVF +ve = right axis deviation lead I +ve and aVF -ve lead II +ve = normal axis lead II -ve = left axis deviation
  • 41. Atrial Depolarization GELOMBANG PGELOMBANG P a. Lebar kurang dari 0,12 detika. Lebar kurang dari 0,12 detik b.Tinggi kurang dari 0,3 mvb.Tinggi kurang dari 0,3 mv c. Selalu Positif di lead IIc. Selalu Positif di lead II d. Selalu negative di lead AVRd. Selalu negative di lead AVR
  • 42. PR Interval P – R Interval : Diukur dari permulaan gelombang P sampai permulaan gelombang QRS Normal : 0,12 – 0,20 detik
  • 43. Ventricle Depolarization Gelombang QRS : Normal : lebar tidak melebihi 0,12 “ Tinggi tergantung lead Gelombang QRS terdiri dari gel Q, Gel R dan gelombang S
  • 44. GELOMBANG R DAN S DI LEAD PERIKORDIAL V1 V2 V3 V4 V5 V6
  • 45. Segmen ST, diukur dari akhir QRS s/d awal gel T Normal : Isoelektris Kepentingan : Elevasi : Pada injuri/infark akut Depresi : Pada iskemia NON STEMI STEMI
  • 46. ACUTE CORONARY SYNDROME (SINDROM KORONER AKUT) Smg 16112012
  • 48. Myocardial infarction is determined by the specified cTn value, and at least one of the five following diagnostic criteria: 1. Symptoms of ischemia 2. New (or presumably new) significant ST/T wave changes or LBBB 3. Development of pathological Q waves on ECG 4. Imaging evidence of new loss of viable myocardium or regional wall motion abnormality 5. Identification of intracoronary thrombus by angiography or autopsy New Universal Definition Of MI ESC 2012
  • 49. Segmen ST, diukur dari akhir QRS s/d awal gel T Normal : Isoelektris Kepentingan : Elevasi Pada injuri/infark akut Depresi Pada iskemia Non STEMI STEMI
  • 52. Gangguan denyut jantung yang meliputi frequensi, irama dan konduksi yang dapat ditimbulkan oleh karena gangguan pengeluaran atau pembentukan impuls maupun gangguan sistem hantaran atau konduksi atau keduanya ARRHYTMIA/ DISRHYTHMIA
  • 53. Aritmia Kel. Organik jantung / di luar jantung Bisa mengganggu hemodinamik / ancam jiwa 1. jenis aritmia ? → EKG 2. perlu terapi ? → bila ada keluhan, ancam jiwa, kemungkinan jadi aritmia fatal 3. terapi yg terbaik ? → konversi ke sinus atau kendalikan frekuensi 4. cara evaluasi terapi ? Keluhan & EKG
  • 54. How to identify arrhythmias ?
  • 55. QRS Complex Reguler Irreguler QRS Complex Normal-Looking QRS Complex Wide/Narrow P wave ? Relationship between P and QRS Complex
  • 56. Normal Sinus Rhythm • IramaIrama :: TeraturTeratur • Frekwensi HRFrekwensi HR :: 60 -60 - 100 x/menit100 x/menit • Gel. PGel. P :: Normal, setiap gel.Normal, setiap gel. PP selaluselalu diikuti gel QRS dan Tdiikuti gel QRS dan T • Interval PRInterval PR :: Normal ( 0,12 – 0,20 detik )Normal ( 0,12 – 0,20 detik ) • Gel. QRSGel. QRS :: Normal ( 0,06 – 0,12 detik )Normal ( 0,06 – 0,12 detik ) • CatatanCatatan :: semua gel. Samasemua gel. Sama
  • 57. A normal adult 12-lead ECG
  • 58.  IramaIrama :: TeraturTeratur  Frekwensi HRFrekwensi HR :: 100 – 150 x/menit100 – 150 x/menit  Gel. PGel. P :: Normal, setiap gel.Normal, setiap gel. PP selaluselalu diikuti gel QRS dan Tdiikuti gel QRS dan T  Interval PRInterval PR :: Normal ( 0,12 – 0,20 detik )Normal ( 0,12 – 0,20 detik )  Gel. QRSGel. QRS :: Normal ( 0,06 – 0,12 detik )Normal ( 0,06 – 0,12 detik )  CatatanCatatan :: semua gel. Samasemua gel. Sama Sinus Tachycardia
  • 59. Sinus Bradycardia  IramaIrama :: TeraturTeratur  Frekwensi HRFrekwensi HR :: Kurang dari 60 x/menitKurang dari 60 x/menit  Gel. PGel. P :: Normal, setiap gel. P selalu dikuti gelNormal, setiap gel. P selalu dikuti gel QRSQRS dan Tdan T  Interval PRInterval PR :: Normal ( 0,12 – 0,20 detik )Normal ( 0,12 – 0,20 detik )  Gel. QRSGel. QRS :: Normal ( 0,06 – 0,12 detik )Normal ( 0,06 – 0,12 detik )  CatatanCatatan :: Semua gel. SamaSemua gel. Sama
  • 60. SVT (Supra Ventrikular Takikardi) - due to re-entry mechanisme - narrow QRS complex - Reguler - Retrograde atrial depolarization - P wave ?
  • 61. SVT
  • 62. Atrial Fibrillation - From multiple area of re-entry within atrial - Or from multiple ectopic foci - Irreguler, narrow QRS complex - Very rapid atrial electrical activity (400 – 700x/mnt) - No Uniform atrial depolarization
  • 66. SR SR SR SR SR SR VES VES SINUS RHYTHM With Multifocal VES
  • 67. Sinus rhythm with VES couplet ves
  • 68. Prolonged PR Interval 1st degree AV block
  • 69. 2nd degree AV block type 1 Missing QRS Missing QRS
  • 70. 2nd degree AV block, type 2 missing QRS
  • 71. Total AV Block / 3rd degree AV block QRS P P P P P P QRS
  • 74. ASISTOLE Pada monitor EKG tidak tampak aktivitas listrik jantung dan tidak terabanya denyut nadi pasien
  • 75. Treat the patient, not the monitor . . . . .!!!