SlideShare a Scribd company logo
GEOMETRI BIDANG
Akhmad Rusbani
Ela Susilawati
Gita Rizki Fardillah
Hilma Fauziah
MENGENAL TITIK, GARIS,
SUDUT, DAN BIDANG.
Next
TITIK
Apa yang dimaksud dengan titik?
Titik adalah suatu satuan dasar dari geometri. Titik bukan
merupakan suatu benda melainkan sebuah simbol yang
menunjukkan suatu lokasi. Oleh karena itu, titik hanya
memiliki posisi tetapi tidak memiliki ukuran seperti panjang,
lebar, atau ketebalan.
Titik dinyatakan dengan huruf capital (huruf besar) sesudah
tanda titik/dilukiskan dengan noktah (βˆ™A). Sekumpulan titik-
titik yang terletak pada suatu garis lurus disebut β€œcollinear”.
Sedangkan sekumpulan titik-titik yang terletak pada suatu
bidang disebut β€œcoplanar”.
Dalam bidang Koordinat Geometri lokasi titik-titik pada
suatu bidang ditunjukkan oleh koordinat mereka pada suatu
sistem koordinat. Sistem koordinat yang umum digunakan
adalah sistem koordinat Kartesius yang memiliki dua
sumbu koordinat (sumbu-X, sumbu-Y) yang saling tegak
lurus.
Bagaimana cara penulisan titik?
TITIK
TITIK
Pada gambar di atas, ditunjukkan titik A, B, dan C yang berturut-turut
memiliki koordinat A(-2, -4), B(3, 5), dan C(7, -3).
TITIK
Garis adalah sederetan titik-titik yang jumlahnya tidak
terhingga dan memanjang pada dua arah yang berlawanan
tanpa ujung. Dengan demikian garis adalah dimensi satu,
yang memiliki panjang tak terhingga dan tidak memiliki
ketebalan. Suatu garis bisa lurus, melengkung, atau
keduanya. Namun, yang dimaksud garis di sini adalah tidak
melengkung dan tidak berbelok.
Apa yang dimaksud dengan Garis?
GARIS
Garis bisa diberi nama dengan menggunakan nama dua titik
yang dilalui oleh garis, dan di atasnya diberi tanda setrip
dengan dua arah panah yang berlawanan yang ditunjukkan
garis AB . Karena garis memanjang pada kedua arah
yang berlawanan maka garis AB juga dapat diberi nama BA.
Sebuah garis juga dapat ditulis dengan menggunakan
sebuah huruf kecil, yang ditulis di atas atau di bawah garis
tersebut. Seperti garis a pada gambar di bawah.
GARIS
Bagaimana cara penulisan garis?
a
●
●
A
B
GARIS
Segmen adalah sebagian dari garis yang dibatasi oleh dua titik
ujung yang berbeda, dan memuat semua titik pada garis di antara
ujung-ujungnya. Segmen tidak memiliki ketebalan, namun pajang
segmen dapat diukur.
Apa yang dimaksud dengan segmen?
SEGMEN
Segmen dapat diberi nama dengan dua huruf besar, pada
bagian atas huruf diberi tanda setrip 𝐴𝐡
SEGMEN
Sinar adalah suatu bagian dari garis yang berpangkal dari sebuah
titik dan terpanjang tak hingga ke suatu arah tertentu. Sinar berawal
dari titik tertentu yang kita sebut sebagai titik pangkal. Contoh : 𝐴𝐡
atau π΄π‘Œ.
Apa yang dimaksud dengan sinar?
SINAR
Sudut dibentuk oleh dua sinar dengan titik pangkal yang sama. Titik pangkal
yang sama disebut titik sudut (vertex). Sudut kecil disebut sudut inferior dan sudut besar
disebut sudut refleks. Jumlah sudut inferior dan sudut refleks sama dengan 360Β°, karena
keduanya membentuk satu putaran. Jika pada gambar tidak ada keterangan, maka yang
dimaksud dengan sudut selalu sudut yang kecil (sudut inferior).
Apa yang dimaksud dengan sudut?
SUDUT
Sudut memiliki berbagai macam ukuran, pada kali ini hanya akan
membahas sudut inferior yang besarnya mulai dari 0Β° sampai dengan
180Β°. Berdasarkan ukurannya sudut dapat diklasifikasikan sebagai
berikut:
Sudut Lancip
Mulai dari 1Β° s.d 89Β°
Sudut Siku-Siku
Tepat 90Β°
Sudut Tumpul
Mulai dari 91Β° s.d179Β°
Sudut Lurus
Tepat 180Β°
SUDUT
Bidang datar adalah suatu permukaan datar yang diperpanjang tak
terhingga ke segala arah.bidang memiliki panjang dan lebar atau
disebut dengan luas, namun bidang tidak memiliki ketebalan.
𝛼
Bidang 𝛼 Bidang ABCD
B
CD
A
Apa yang dimaksud dengan bidang?
B
CD
A
R
QP
Segitiga adalah sebuah segibanyak (polygon) yang memiliki tiga sisi. Segitiga
memiliki tiga titik sudut. Nama sebuah segitiga bergantung pada nama ketiga
titik sudutnya. Contoh:
Pada gambar segitiga di atas, dapat kita namai segitiga PQR atau βˆ†PQR.
Lambing βˆ† adalah lambing segitiga. Sisi-sisi βˆ†PQR pada gambar diatas
adalah 𝑃𝑄, 𝑄𝑅, dan 𝑃𝑅. Sedangkan sudut-sudutnya adalah
βˆ π‘ƒ, βˆ π‘„, dan ∠R.
Dalil 1: Jumlah ketiga sudut dalam sebuah segitiga adalah 180Β°.
SEGITIGA
Segitiga
Segitiga dapat diklasifikasikan ke dalam dua bagian, yaitu:
1. Berdasarkan Panjang Sisinya
Segitiga Samakaki Segitiga Samasasi Segitiga Sembarang
c
II
c
a
B
a
b
B
b
a
b
c
C
A
C
B A
C
A
C
C
Segitiga
2. Berdasarkan besar sudutnya
Dalil-Dalil Pada
Segitiga
Dalil Titik Tengah Segitiga
β€œSegmen garis penghubung titik-titik tengah dari kedua sisi segitiga
adalah sejajar dengan sisi ketiga dan panjangnya adalah setengah
kali panjang sisi ketiga tersebut”.
Bukti :
Diketahui : <ACB = <DCE
CA : CD = CB : CE = 2
Jadi, βˆ†ACBβˆ†DCE (dibaca sebangun)
Karena βˆ†ACBβˆ†DCE, maka ACB = DCE
Jadi, <CAB dan <CDE adalah pasangan sudut sehadap, dan menurut
postulat haruslah DE sejajar AB.
Karena βˆ†ACBβˆ†DCE, maka berlaku juga perbandingan sisi berikut
β€’ AB : DE = AC : DC
β€’ AB : DE = 2 : 1DE . 2 = AB . 1⟷ DE = 1/2 AB (terbukti)
A B
C
E D
Diberikan AB = 12 satuan, CD = DA, CE = EB, CEB adalah garis
lurus. Hitunglah DE !
Penyelesaian :
Dik : D tengah-tengah AC (CD = DA)
E tengah-tengah BC (CE = EB)
AB = 12 satuan
Dit : DE ?
Jawab : berdasarkan dalil titik tengah segitiga maka DE//AB
DE =1/2 AB
= Β½ (12) = 6 satuan Dalil Intercept Segitiga
Soal
Dalil Intercept
β€œ jika sebuah garis sejajar dengan salah satu sisi sebuah segitiga ABC
(misalnya garis sejajar sisi BC) memotong dua sisi lain dari segitiga
ABC (yaitu sisi AB dan AC ) di titik D dan E, maka persamaan
berikut benar AD : DB = AE : EC untuk dalil intercept”.
Bukti :
Diketahui βˆ†ABC memiliki DE//BC, dengan DE dipotong oleh AB di
D dan AC di E
A
ED
B C
A
Perhatikan DE//BC yang dipotong oleh garis transversal AB. ∠ADE dan ∠ABC
adalah pasangan sudut sehadap sehingga βˆ†ADE βˆ†ABC berarti
AB/AD = AC/AE
AB/AD - AD/AD = AC/AE - AE/AE (kedua ruas dikurangi pecahan bernilai 1)
AB-AD/AD=AC-AE/AE↔BD/ADEC/AE atau AD/BD=AE/AC
AD : BD = AE : EC (terbukti)
A
ED
B C
A
Dalil Intercept
Perhatikan gambar di samping ini!
DE//BG. BH : HG = 9 : 5.
Tentukan panjang CE dan buktikan bahwa
AF : FB = 5 : 9.
Jawab :
Diketahui: BE = 27
CD = 10
DG = 18
BH : HG = 9 : 5
Ditanyakan: Tentukan panjang CE dan
buktikan bahwa AF : FB = 5 : 9
D
C
27
18
10
H
G
E
BF
A
Soal
Penyelesaian.
β€’ CE/EB = GD/DG
CE = CD/DG x EB = 10/18 x 27= 15
β€’ DE/BG = CD/CG = 10/10+18 = 5/5+9
BH : HG = 9 : 5 ⟹ HG/BG = 5/5+9 berarti DE = HG.
DE//HG, akibatnya GD//EH.
AF : FB = CE : EB = 15 : 27= 5 : 9. (terbukti)
Dalil Menelaus
Sebuah segitiga dipotong oleh sebuah garis dimana dua sisi segitiga
berpotongan dalam segitiga dan satu sisi berpotongan pada
perpanjangan sisi itu. Pemotongan segitiga dengan garis tersebut
menghasilkan segmen-segmen garis yang perbandingannya dirumuskan
pada dalil Menenlaus sebagai berikut.
AF/CF x CE/BE x BD/AD = 1
A
F
E
D
C
B
Bukti:
Tarik garis dari B sejajar AC dan memotong garis DE di titik P
Perhatikan βˆ†BPD dan βˆ†AFD
BP/BD = AF/AD β†’BP = AF/AD x BD .... (1)
Perhatikan βˆ†BPE dan βˆ†CFE
BP/BE = CF/CE β†’BP = CF/CE x BE .... (2)
Persamaan (1) sama dengan persamaan (2)
↔ AF/AD x BD = CF/CE x BE
↔ AF/AD.BE = CF/CE.BD
↔ AF.CE.BD/AD.BE.CF = 1
↔ AF/CF x CE/BE x BD/AD = 1
( Terbukti )
F
C
E
DA B
P
Diketahui βˆ†ABC dengan AB = 7, BC = 5, dan AC = 6. Titik D terletak pada AC
dengan AD : DC = 5 : 1. Titik E pada garis BC dengan BE : EC = 2 : 3.Segmen
garis DE diperpanjang dan memotong perpanjangan garis AB di titik D, Jika
panjang BD = 3, tentukanlah panjang AF!
Penyelesaian.
Dalil Menelaus: AD/AC x CE/BE x BF/AF = 1
5/1 x 3/2 x BF/7+BF =1
β†’ 15/2 x BF/7+BF = 1 β†’ BF/7+BF = 2/115
β†’ 15BF = 14 + 2BF β†’ 13BF = 14 β†’ BF =14/13
5
1
3D
2
E
7
F
B
C
ASoal
Dalil De Ceva
Dalil Ceva berkaitan dengan tiga garis yang memotong ketiga sisi
segitiga dan ketiga garis tersebut berpotongan pada satu titik. Jika
garis yang ditarik dari tiap titik sudut segitiga berpotongan pada satu
titik dan memotong sisi-sisi yang berhadapan di titik dengan titik-titik,
maka berlaku dalil de Ceva, yaitu:
AF/FB.BD/DC.CE/EA = 1
Bukti.
Diketahui bahwa garis AD, BE, dan CF berpotongan di satu titik, yaitu
titik P. βˆ†APF dan βˆ†BPF memiliki tinggi yang sama sehingga:
luas βˆ†APF/ luas βˆ†BPF = AF.tinggi / FB.tinggi
luas βˆ†APF/ luas βˆ†BPF = AF/FB...(1)
βˆ†ACF dan βˆ†BCF juga memiliki tinggi yang sama sehingga dengan cara yang
sama diperoleh:
luas βˆ†ACF/ luas βˆ†BCF = AF/BF...(2)
A
P
E D
C
B
F
Karena persamaan (1) dan persamaan (2) sama, maka:
luas βˆ†ACF - luas βˆ†APF = luas βˆ†APF
AF/BF (luas βˆ†BCF) - AF/BF (luas βˆ†BPF) = luas βˆ†ACF - luas βˆ†APF
AF/FB (luas βˆ†BCF - luas βˆ†BPF) = luas βˆ†ACF - luas βˆ†APF
AF/FB = luas βˆ†ACF - luas βˆ†APF/ luas βˆ†BCF - luas βˆ†BPF
AF/FB = luas βˆ†ACF / luas βˆ†BCF ... (3)
Dengan cara yang sama diperoleh persamaan untuk kedua sisi lainnya :
BD/DC = luas βˆ†ABP/ luas βˆ†ACP ... (4)
CE/EA = luas βˆ†BCP/ luas βˆ†ABP ... (5)
Kalikan persamaan (3), persamaan (4), dan persamaan (5).
AF/BF. BD/DC. CE/EA = luas βˆ†ACF / luas βˆ†BCF. luas βˆ†ABP/ luas βˆ†ACP. luas βˆ†BCP/
luas βˆ†ABP
AF/BF. BD/DC. CE/EA (Terbukti)
Pada gambar di bawah ini, hitunglah nilai x!
Tiga garis yang ditarik dari tiap titik sudut βˆ†ABC dan ketiganya berpotongan pada
suatu titik O.dengan demikian berlaku dalil de Ceva.
2
3
π‘Ž
2π‘Ž
4
π‘₯
= 1 β†’ 4/3x = 1 β†’ 3x = 4 β†’ x = 4/3
Soal
Dalil – Dalil Segmen
Garis Pada Segitiga
Garis Sumbu
Yaitu segmen garis yang melalui titik tengah sisi segitiga dan
tegak lurus pada sisi tersebut.
C
Dm E
O
BA F
l
k
ll
Ketika garis sumbu berpotongan pada satu titik,
yang disebut titik sumbu.
Titik sumbu segitiga berjarak sama ke tiap titik
sudut segitiga.
Titik sumbu segitiga adalah titik pusat lingkaran
luar segitiga.
Dalil 1:
Dalil 3:
Dalil 2:
Bukti dalil 1:
βˆ†ABC adalah segitiga sembarang dengan k garis sumbu 𝐴𝐡, l
garis sumbu 𝐡𝐢. Titik O adalah titik potong garis k dan l. kita
diminta membuktikan bahwa titi O adalah titik potong garis k, l,
dan m (dalil 1).
C
Dm E
O
BA F
l
k
ll
Perhatikan βˆ†AFO dan βˆ†BFO.
AF = FB (sisi)
βˆ π΄πΉπ‘‚ = βˆ π΅πΉπ‘‚ = 90Β°
FO = FO (sisi)
Jadi, sesuai postulat (sisi-sudut-sisi) ,
untuk membuktikan dua segitiga kongruen, maka βˆ†AFO β‰… βˆ†BFO.
Karena βˆ†AFO β‰… βˆ†BFO, maka AO = BO…(1)
β€’ Dengan cara yang sama kita bisa membuktikan bahwa βˆ†BDO β‰… βˆ†CDO,
sehingga didapat: BO = CO …(2)
β€’ Dari(1) AO = BO dan (2) BO = CO maka AO = BO = CO…(3)
β€’ Dari (3) karena AO = CO maka βˆ†ACO samakaki. Karena AE = CE, mβŠ₯ 𝐴𝐢
dan m melalui E, maka m pasti melalui O. Jadi, k,l, dan m melalui O (dalil 1
terbukti)
C
Dm E
O
BA F
l
k
ll
Bukti Dalil 2
Perhatikan βˆ†AFO dan βˆ†BFO.
AF = FB (sisi)
βˆ π΄πΉπ‘‚ = βˆ π΅πΉπ‘‚ = 90Β°
FO = FO (sisi)
Jadi, sesuai postulat (sisi-sudut-sisi) untuk membuktikan dua segitiga kongruen,
maka βˆ†AFO β‰… βˆ†BFO.
Karena βˆ†AFO β‰… βˆ†BFO, maka AO = BO…(1)
β€’ Dengan cara yang sama kita bisa membuktikan bahwa βˆ†BDO β‰… βˆ†CDO, sehingga
didapat: BO = CO …(2)
β€’ Dari(1) AO = BO dan (2) BO = CO maka AO = BO = CO…(3)
β€’ Dari (3) AO = BO = CO, yang berarti titik sumbu O berjarak sama ke titik A, B,
dan C. Jadi, titik sumbu segitiga berjarak sama ke tiap titik sudut segitiga (dalil 2
dipenuhi)
C
Dm E
O
BA F
l
k
ll
Bukti dalil 3:
Telah dibuktikan AO = BO = CO, yang berarti jarak titik
sumbu O ketitik-titik sudut A,B, dan C adalah sama. Jika
kita tetapkantitik sumbu O sebagai pusat lingkaran dan
panjang OA = OB = OC sebagai jari-jari R, maka kita
peroleh sebuah lingkaran dengan pusat O dan melalui titik-
titik sudut A, B, C. Lingkaran ini kita sebut sebagai
lingkaran luar ABC (dalil 3 terbukti)
Garis tinggi
Yaitu garis yang melalui sebuah titik sudut dan tegak lurus pada
sisi yang berhadapan dengan titik sudut tersebut. Dalil-dalil yang
berlaku adalah sebagai berikut:
Dalil 1: Ketiga garis tinggi berpotongan pada satu titik,
yang disebut titik tinggi.
Dalil 2: Pada segitiga siku-siku, garis tinggi ke hipotenusa
(sisi terpanjang) membagi segitiga siku-siku menjadi dua
segitiga yang sebangun, dan juga sebangun dengan
segitiga awal.
Dalil 3: Jika pada βˆ†ABC, 𝐢𝐷 βŠ₯ 𝐴𝐡 dan panjang
proyeksi 𝐴𝐢 pada 𝐴𝐡 adalah p, maka π‘Ž2 = 𝑏2 + 𝑐2 βˆ’
2π‘Žπ‘. 𝑝.
Dalil 3 ini disebut juga dalil proyeksi.
C
D
B
F
A
E
o
L
C
A B
ab
c
p
A B
C
D
Bukti dalil 3.
Diketahui βˆ†ABC dengan 𝐢𝐷 βŠ₯ 𝐴𝐡
Dalam βˆ†BDC siku-siku, BD = (c – p) , dan BC = a. Sehingga
dalil Phytagoras memberikan 𝐢𝐷2 = 𝐡𝐢2 βˆ’ 𝐡𝐷2 ↔ 𝐢𝐷2 =
π‘Ž2
βˆ’ 𝑐 βˆ’ 𝑝 2
…(1)
Dalam βˆ†ADC siku-siku, AC = b dan AD = p sehingga dalil
Phytagoras memberikan 𝐢𝐷2
= 𝐴𝐢2
βˆ’ 𝐴𝐷2
↔ 𝐢𝐷2
= 𝑏2
βˆ’
𝑝2
… (2)
Ruas kiri [persamaan (1)] dan ruas kanan [persamaan (2)] sama.
Sehingga dengan menyamakan ruas kanannya diperoleh:
π‘Ž2
βˆ’ 𝑐 βˆ’ 𝑝 2
= 𝑏2
βˆ’ 𝑝2
π‘Ž2 βˆ’ 𝑐2 βˆ’ 2𝑐𝑝 + 𝑝2 = 𝑏2 βˆ’ 𝑝2
π‘Ž2 βˆ’ 𝑐2 + 2𝑐𝑝 βˆ’ 𝑝2 = 𝑏2 βˆ’ 𝑝2
π‘Ž2 = 𝑏2 + 𝑐2 βˆ’ 2𝑐𝑝
(dalil 3 terbukti)
Sebuah segitiga ABC dengan AB = 7 cm, BC = 6 cm, dan AC = 5
cm. AD dan BE adalah garis tinggi. Hitunglah panjang AD dan
luas βˆ†ABC!
Soal
Penyelesaian :
Proyeksi AC pada BC adalah CD, sehingga dalil proyeksi
memberikan
72 = 52 + 62 – 2 . 6 . p
p =
52+62βˆ’72
12
= 1 cm
Sekarang panjang garis tinggi AD bisa dihitung dengan dalil
phytagoras dalam βˆ†ADC siku-siku.
AD2 = AC2 – CD2 ↔ AD = 52 – 12 = 25 – 1 = 24
AD = 24 = 4(6) = 2 6 cm
Luas βˆ†ABC =
π΅πΆβˆ™π΄π·
2
=
6βˆ™2 6
2
= 6 6 cm2
Dalil Stewart
Pada βˆ†ABC, dari titik C ditarik garis hingga memotong AB
di titik D. Misal AC = b, BC = a, AB = c, AD =c1, BD = c2,
dan CD = d, maka dalil Stewart menyatakan:
𝑑2 βˆ™ 𝑐 = 𝑐1 βˆ™ π‘Ž2 + 𝑐2 βˆ™ 𝑏2 βˆ’ 𝑐1 βˆ™ 𝑐2 βˆ™ 𝑐
Bukti.
Dari titik C ditarik garis tinggi CE. Pada βˆ†ACD berlaku dalil proyeksi segitiga
tumpul, yaitu:
𝐴𝐢2 = 𝐢𝐷2 + 𝐴𝐷2 + (2 Γ— 𝐴𝐷 Γ— 𝐷𝐸) … (1)
Pada βˆ†BCD berlaku dalil proyeksi segitiga lancip yaitu:
𝐡𝐢2 = 𝐢𝐷2 + 𝐷𝐡2 βˆ’ (2 Γ— 𝐷𝐸 Γ— 𝐡𝐷) … (2)
Kalikan persamaan (1) dengan BD dan persamaan (2) dengan AD, diperoleh:
𝐴𝐢2
Γ— 𝐡𝐷 = (𝐢𝐷2
Γ— 𝐡𝐷) + (𝐴𝐷2
Γ— 𝐡𝐷) + (2 Γ— 𝐴𝐷 Γ— 𝐷𝐸 Γ— 𝐡𝐷)
𝐡𝐢2 Γ— 𝐴𝐷 = (𝐢𝐷2Γ— 𝐴𝐷) + (𝐷𝐡2Γ— 𝐴𝐷) βˆ’ (2 Γ— 𝐷𝐸 Γ— 𝐡𝐷 Γ— 𝐴𝐷)
Kedua persamaan di atas dijumlahkan dan diperoleh
β€’ 𝐴𝐢2
Γ— 𝐡𝐷 + 𝐡𝐢2
Γ— 𝐴𝐷 = (𝐢𝐷2
Γ— 𝐡𝐷) + (𝐴𝐷2
Γ— 𝐡𝐷) + 2 Γ— 𝐴𝐷 Γ— 𝐷𝐸 Γ— 𝐡𝐷 +
(𝐢𝐷2
Γ— 𝐴𝐷) + (𝐷𝐡2
Γ— 𝐴𝐷) βˆ’ (2 Γ— 𝐷𝐸 Γ— 𝐡𝐷 Γ— 𝐴𝐷)
β€’ 𝐴𝐢2 Γ— 𝐡𝐷 + 𝐡𝐢2 Γ— 𝐴𝐷 = 𝐢𝐷2 𝐡𝐷 + 𝐴𝐷 + 𝐴𝐷 Γ— 𝐡𝐷 Γ— 𝐴𝐷 Γ— 𝐡𝐷
β€’ 𝐴𝐢2
Γ— 𝐡𝐷 + 𝐡𝐢2
Γ— 𝐴𝐷 = 𝐢𝐷2
Γ— 𝐴𝐡 + 𝐴𝐷 Γ— 𝐡𝐷 Γ— 𝐴𝐡
β€’ 𝐢𝐷2
Γ— 𝐴𝐡 = 𝐴𝐷 Γ— 𝐡𝐢2
+ 𝐡𝐷 Γ— 𝐴𝐢2
βˆ’ 𝐴𝐷 Γ— 𝐡𝐷 Γ— 𝐴𝐡
β€’ 𝑑2 βˆ™ 𝑐 = 𝑐1 βˆ™ π‘Ž2 + 𝑐2 βˆ™ 𝑏2 βˆ’ 𝑐1 βˆ™ 𝑐2 βˆ™ 𝑐
(terbukti)
Pada βˆ†ABC panjang sisi-sisinya dinyatakan a, b, dan c. Panjang garis berat
dari titik sudut A dinotasikan dengan mA. Buktikan bahwa: mA =
2b2+2c2βˆ’a2
4
.
Jawab: Pada βˆ†ABC panjang sisi-sisinya dinyatakan a, b,
dan c. Panjang garis berat dari titik sudut A
adalah mA =
2b2+2c2βˆ’a2
4
.
Bukti.
mA
2 βˆ™ a = a1 βˆ™ c2 + a2 βˆ™ b2 βˆ’ a1 βˆ™ a2 βˆ™ a
mA
2
βˆ™ a =
1
2
a βˆ™ c2
+
1
2
a βˆ™ b2
βˆ’
1
2
a βˆ™
1
2
a βˆ™ a
mA
2 =
1
2
c2 +
1
2
b2 βˆ’
1
4
a2
mA
2
=
2c2
+ 2b2
βˆ’ a2
4
mA
2
=
2c2 + 2b2 βˆ’ a2
4
(π’•π’†π’“π’ƒπ’–π’Œπ’•π’Š)
A B
C
D
ab
a1
c
Soal
Garis Bagi
Yaitu garis yang ditarik dari titik sudut segitiga sedemikian
sehingga membagi sudutnya menjadi dua bagian yang sama besar
karena segitiga mempunyai tiga sudut, maka segitika mempunyai
tiga garis bagi. Ketiga garis bagi tersebut akan berpotongan pada
satu titik.
Dalil: Garis bagi sudut suatu segitiga membagi sisi yang
dihadapannya menjadi dua bagian dengan perbandingan sebagai
sisi-sisi yang berdekatan.
Pada gambar di bawah, AM adalah garis bagi, maka:
I. BM : CM = AB : AC
II. BM : BC = AB : (AB + AC)
Bukti :
Tarik garis BD sejaar garis AM.
∠𝐡2 = ∠𝐴2 = 𝛼 π‘π‘’π‘Ÿπ‘ π‘’π‘π‘Ÿπ‘Žπ‘›π‘”π‘Žπ‘›
∠𝐷1 = ∠𝐴1 = 𝛼 π‘ π‘’β„Žπ‘Žπ‘‘π‘Žπ‘
Dengan demikian ∠𝐡2 = ∠𝐷1, berarti βˆ†ABD
adalah segitiga sama kaki, yang akibatnya AD =
AB.
Perhatikan bahwa:
β€’ BM : CM = AB : AC
Karena AD = AB, maka BM : CM = AB : AC.
(terbukti)
β€’ BM : BC = AB : (AB + AC)
Karena AD = AB maka
BM : CM = AB : (AC + AB) (terbukti)
B
C
A
D
Ξ±
1 2
Ξ±
Bukti
Diketahui βˆ†ABC dengan AB = 4, AC = 5 dan BC = 6. Titik D terletak
pada BC, sedemilian sehingga AD adalah garis bagi. Tentukan panjang
BD, CD dan AD.
Jawab :
Karena AD adalah garis bagi, maka dalam βˆ†ABC berlaku
BD : CD = AB : AC .
BD : CD = 4 : 5
CD =
5
4 +5
x BC =
5
9
x 6 =3
1
3
BD =
4
4 +5
x BC =
4
9
x 6 =2
2
3
Panjang AD dapat ditentukan dengan menggunakan dalil Stewart.
AD2 x 6 = 3
1
3
x 42 + 2
2
3
x 52 - 3
1
3
x 2
2
3
x 6 β†’ AD = 3
1
3 Soal
Garis Bagi
Garis berat sebuah segitiga adalah segmen garis yang melalui
sebuah titik sudut dan titik tengah sisi di hadapan titik sudut
tersebut. Dalil-dalil yang berlaku bagi garis berat segitiga adalah
sebagai berikut.
β€’ Dalil 1: ketiga garis berat berpotongan pada satu titk,
yang disebut titik berat.
β€’ Dalil 2: ketiga garis berat dalam sebuah segitiga
berpotongan di titik berat dengan perbandingan panjang
bagian-bagiannya adalah 2 : 1, dengan bagian terpanjang
dekat dengan titik sudut.
β€’ Dalil 3 : jika 𝑑 π‘Ž adalah panjang garis berat yag ditarik dari
titik sudut A ke sisi dihadapannya a, maka berlaku
𝑑 π‘Ž
2
=
1
2
𝑏2
+
1
2
𝑐2
βˆ’
1
2
π‘Ž2
Bukti dalil 2
βˆ†ABC adalah segitiga sembarang dengan 𝐴𝐸adalah garis berat pada sisi
BC = a 𝐡𝐹 adalah garis berat pada sisi AC = b, dan 𝐢𝐷 adalah garis
berat pada sisi AB = c, kita diminta untuk membuktikan dalil 2, yaitu
rasio panjang bagian garis berat AE adalah AO : OE = 2 : 1
Dari dalil tengah segitiga yang telah dibahas dalam sub sub bab B.2a
diperoleh bahwa EF // AB dan EF : AB = 1 :2 atau AB : EF = 2 : 1 …
(1)
Perhatian βˆ†ABC dan βˆ†EFO
∠BAO = ∠FEO (sudut dalam berseberangan)
∠AOB = ∠EOF (sudut bertolak belakang)
∠ABO = ∠EFO (sudut dalam beseberanagn)
Jadi, βˆ†ABO ~ βˆ†AFO, maka berlaku kesebandingan
AO : OE = AB : EF ... (2)
Substitusi (1) ke (2) diperoleh
AO : OE = 2 : 1 (dalil 2 terbukti)
Bukti dalil 3:
Dalil 3 akan kita buktikan denga menggunakan dalil
Stewart. Dalil stewart pada βˆ†ABC memberikan
𝐴𝐸2.BC = BE.𝑏2 + CE. 𝐴𝐡2 – BE.CE.BC
𝑑 π‘Ž
2
.a =
1
2
π‘Ž . 𝑏2
+
1
2
π‘Ž . 𝑐2
-
1
2
π‘Ž .
1
2
π‘Ž . a
𝑑 π‘Ž
2 =
1
2
𝑏2 +
1
2
𝑐2 -
1
4
π‘Ž2 (dalil 3 terbukti)
Pada sebuah segitiga DEF, FG merupakan sebuah garis berat
dimana DE=12cm, EF=8cm, dan DF=10. maka berapakah
panjang FG?
Jawab :
FG2 = 1/2 x 82 + 1/2 x 102 - 1/2 x 122
FG2 = 1/2 x 64 + 1/2 x 100 - 1/2 x 144
FG2 = 32 + 50 - 72
FG2 = 82 - 72
FG2 = 10
FG = √10 cm
Soal
Terima Kasih 

More Related Content

What's hot

Rangkuman materi isometri lanjutan
Rangkuman materi isometri lanjutanRangkuman materi isometri lanjutan
Rangkuman materi isometri lanjutan
Nia Matus
Β 
Kekongruenan dan Kesebangunan.ppt
Kekongruenan dan Kesebangunan.pptKekongruenan dan Kesebangunan.ppt
Kekongruenan dan Kesebangunan.ppt
umarhamalik
Β 
9 latihan soal aplikasi bangun ruang sisi lengkung
9 latihan soal aplikasi bangun ruang sisi lengkung9 latihan soal aplikasi bangun ruang sisi lengkung
9 latihan soal aplikasi bangun ruang sisi lengkung
Eva Nurmalasari
Β 
Koset
KosetKoset
Koset
ARCHI MAULYDA
Β 
Persamaan Kuadrat Kelas 9
Persamaan Kuadrat Kelas 9Persamaan Kuadrat Kelas 9
Persamaan Kuadrat Kelas 9
Erni Susanti
Β 
Bahan Ajar Sistem Koordinat
Bahan Ajar Sistem KoordinatBahan Ajar Sistem Koordinat
Bahan Ajar Sistem Koordinat
Silvyani Eka Putri
Β 
Pembuktian teorema lima lingkaran
Pembuktian teorema lima lingkaranPembuktian teorema lima lingkaran
Pembuktian teorema lima lingkaranRahma Siska Utari
Β 
Contoh soal dan pembahasan subgrup
Contoh soal dan pembahasan subgrupContoh soal dan pembahasan subgrup
Contoh soal dan pembahasan subgrupKabhi Na Kehna
Β 
Bangun datar ppt
Bangun datar pptBangun datar ppt
Bangun datar ppt
hanifaazulfitrii
Β 
Persamaan linear satu variabel
Persamaan linear satu variabelPersamaan linear satu variabel
Persamaan linear satu variabelNuurwashilaah -
Β 
SEGIEMPAT & SEGITIGA (Jenis & Sifat Segiempat) - P2
SEGIEMPAT & SEGITIGA (Jenis & Sifat Segiempat) - P2SEGIEMPAT & SEGITIGA (Jenis & Sifat Segiempat) - P2
SEGIEMPAT & SEGITIGA (Jenis & Sifat Segiempat) - P2
Shinta Novianti
Β 
Koneksi Matematika
Koneksi MatematikaKoneksi Matematika
Koneksi Matematika
Nailul Hasibuan
Β 
GARIS & SUDUT (Membagi Ruas Garis Menjadi Beberapa Bagian & Perbandingan Ruas...
GARIS & SUDUT (Membagi Ruas Garis Menjadi Beberapa Bagian & Perbandingan Ruas...GARIS & SUDUT (Membagi Ruas Garis Menjadi Beberapa Bagian & Perbandingan Ruas...
GARIS & SUDUT (Membagi Ruas Garis Menjadi Beberapa Bagian & Perbandingan Ruas...
Shinta Novianti
Β 
PLSV Kelas VII.pptx
PLSV Kelas VII.pptxPLSV Kelas VII.pptx
PLSV Kelas VII.pptx
Nabilah149373
Β 
Instrumen tes ulangan harian mengenal bentuk aljabar (kisi dan kartu soal)
Instrumen tes ulangan harian mengenal bentuk aljabar (kisi dan kartu soal)Instrumen tes ulangan harian mengenal bentuk aljabar (kisi dan kartu soal)
Instrumen tes ulangan harian mengenal bentuk aljabar (kisi dan kartu soal)
nurwa ningsih
Β 
SILABUS MATEMATIKA KELAS 8
SILABUS MATEMATIKA KELAS 8SILABUS MATEMATIKA KELAS 8
SILABUS MATEMATIKA KELAS 8
Muhammad Alfiansyah Alfi
Β 
garis- garis sejajar
 garis- garis sejajar garis- garis sejajar
garis- garis sejajar
Lam RoNna
Β 
Geometri netral (Neutral Geometry)
Geometri netral (Neutral Geometry)Geometri netral (Neutral Geometry)
Geometri netral (Neutral Geometry)
Muhamad Husni Mubaraq
Β 
Bangun Ruang Sisi Datar.ppt
Bangun Ruang Sisi Datar.pptBangun Ruang Sisi Datar.ppt
Bangun Ruang Sisi Datar.ppt
Aditya Galih Sulaksono
Β 

What's hot (20)

Rangkuman materi isometri lanjutan
Rangkuman materi isometri lanjutanRangkuman materi isometri lanjutan
Rangkuman materi isometri lanjutan
Β 
Kekongruenan dan Kesebangunan.ppt
Kekongruenan dan Kesebangunan.pptKekongruenan dan Kesebangunan.ppt
Kekongruenan dan Kesebangunan.ppt
Β 
9 latihan soal aplikasi bangun ruang sisi lengkung
9 latihan soal aplikasi bangun ruang sisi lengkung9 latihan soal aplikasi bangun ruang sisi lengkung
9 latihan soal aplikasi bangun ruang sisi lengkung
Β 
Koset
KosetKoset
Koset
Β 
Persamaan Kuadrat Kelas 9
Persamaan Kuadrat Kelas 9Persamaan Kuadrat Kelas 9
Persamaan Kuadrat Kelas 9
Β 
Bahan Ajar Sistem Koordinat
Bahan Ajar Sistem KoordinatBahan Ajar Sistem Koordinat
Bahan Ajar Sistem Koordinat
Β 
Pembuktian teorema lima lingkaran
Pembuktian teorema lima lingkaranPembuktian teorema lima lingkaran
Pembuktian teorema lima lingkaran
Β 
Contoh soal dan pembahasan subgrup
Contoh soal dan pembahasan subgrupContoh soal dan pembahasan subgrup
Contoh soal dan pembahasan subgrup
Β 
Bangun datar ppt
Bangun datar pptBangun datar ppt
Bangun datar ppt
Β 
Persamaan linear satu variabel
Persamaan linear satu variabelPersamaan linear satu variabel
Persamaan linear satu variabel
Β 
SEGIEMPAT & SEGITIGA (Jenis & Sifat Segiempat) - P2
SEGIEMPAT & SEGITIGA (Jenis & Sifat Segiempat) - P2SEGIEMPAT & SEGITIGA (Jenis & Sifat Segiempat) - P2
SEGIEMPAT & SEGITIGA (Jenis & Sifat Segiempat) - P2
Β 
Koneksi Matematika
Koneksi MatematikaKoneksi Matematika
Koneksi Matematika
Β 
GARIS & SUDUT (Membagi Ruas Garis Menjadi Beberapa Bagian & Perbandingan Ruas...
GARIS & SUDUT (Membagi Ruas Garis Menjadi Beberapa Bagian & Perbandingan Ruas...GARIS & SUDUT (Membagi Ruas Garis Menjadi Beberapa Bagian & Perbandingan Ruas...
GARIS & SUDUT (Membagi Ruas Garis Menjadi Beberapa Bagian & Perbandingan Ruas...
Β 
PLSV Kelas VII.pptx
PLSV Kelas VII.pptxPLSV Kelas VII.pptx
PLSV Kelas VII.pptx
Β 
Instrumen tes ulangan harian mengenal bentuk aljabar (kisi dan kartu soal)
Instrumen tes ulangan harian mengenal bentuk aljabar (kisi dan kartu soal)Instrumen tes ulangan harian mengenal bentuk aljabar (kisi dan kartu soal)
Instrumen tes ulangan harian mengenal bentuk aljabar (kisi dan kartu soal)
Β 
SILABUS MATEMATIKA KELAS 8
SILABUS MATEMATIKA KELAS 8SILABUS MATEMATIKA KELAS 8
SILABUS MATEMATIKA KELAS 8
Β 
garis- garis sejajar
 garis- garis sejajar garis- garis sejajar
garis- garis sejajar
Β 
Geometri netral (Neutral Geometry)
Geometri netral (Neutral Geometry)Geometri netral (Neutral Geometry)
Geometri netral (Neutral Geometry)
Β 
Bangun Ruang Sisi Datar.ppt
Bangun Ruang Sisi Datar.pptBangun Ruang Sisi Datar.ppt
Bangun Ruang Sisi Datar.ppt
Β 
Analisis real-lengkap-a1c
Analisis real-lengkap-a1cAnalisis real-lengkap-a1c
Analisis real-lengkap-a1c
Β 

Similar to Dalil dalil segmen garis bru

Geometri Bidang
Geometri BidangGeometri Bidang
Geometri Bidang
arifakartikasari
Β 
Geometri bidang kelompok 9
Geometri bidang kelompok 9Geometri bidang kelompok 9
Geometri bidang kelompok 9
grizkif
Β 
Geometri bidang datar dan dalil dalil pada segitiga
Geometri bidang datar dan dalil dalil pada segitigaGeometri bidang datar dan dalil dalil pada segitiga
Geometri bidang datar dan dalil dalil pada segitiga
Ega Agustesa Cahyani
Β 
Ppt Polygon
Ppt PolygonPpt Polygon
Ppt Polygon
Lailatus Sa'adah
Β 
Makalah bab ii
Makalah bab iiMakalah bab ii
Makalah bab iiTrii Wahyudi
Β 
Makalah bab ii
Makalah bab iiMakalah bab ii
Makalah bab ii
Trii Wahyudi
Β 
Matematika Belah Ketupat ppt
Matematika Belah Ketupat pptMatematika Belah Ketupat ppt
Matematika Belah Ketupat ppt
Eva Rosita
Β 
Makalah bab ii
Makalah bab iiMakalah bab ii
Makalah bab iiRirin Skn
Β 
PPT Layang-Layang Kelas 7 Semester 2
PPT Layang-Layang Kelas 7 Semester 2PPT Layang-Layang Kelas 7 Semester 2
PPT Layang-Layang Kelas 7 Semester 2
Kevin Arthur
Β 
PPT Dimensi Tiga Kelas X
PPT Dimensi Tiga Kelas XPPT Dimensi Tiga Kelas X
PPT Dimensi Tiga Kelas XRoheni heni
Β 
Segitiga
SegitigaSegitiga
Segitiga
Bayu Yoga
Β 
Modul Dimensi Tiga
Modul Dimensi TigaModul Dimensi Tiga
Modul Dimensi Tiga
Ana Sugiyarti
Β 
Materi Dimensi tiga (SMA)
Materi Dimensi tiga (SMA)Materi Dimensi tiga (SMA)
Materi Dimensi tiga (SMA)
Taqiyyuddin Hammam 'Afiify
Β 
Geometri
GeometriGeometri
Geometri
Alamsyah Didin
Β 
LK pembuktian Dalil dalil pada segitiga
LK pembuktian Dalil dalil pada segitigaLK pembuktian Dalil dalil pada segitiga
LK pembuktian Dalil dalil pada segitiga
rianika safitri
Β 
Presentation1
Presentation1Presentation1
Presentation1
Puja Dwi Ningtyas
Β 
Garis n sudut part 1
Garis n sudut part 1Garis n sudut part 1
Garis n sudut part 1
Oktavianti Nur Hasanah
Β 
Ppt kesebangunan umar
Ppt kesebangunan umarPpt kesebangunan umar
Ppt kesebangunan umar
Azam Arkhan Wein
Β 
Pengertian dan sifat persegi panjang
Pengertian dan sifat persegi panjangPengertian dan sifat persegi panjang
Pengertian dan sifat persegi panjangMarfell Putra
Β 

Similar to Dalil dalil segmen garis bru (20)

Geometri Bidang
Geometri BidangGeometri Bidang
Geometri Bidang
Β 
Geometri bidang kelompok 9
Geometri bidang kelompok 9Geometri bidang kelompok 9
Geometri bidang kelompok 9
Β 
Geometri bidang datar dan dalil dalil pada segitiga
Geometri bidang datar dan dalil dalil pada segitigaGeometri bidang datar dan dalil dalil pada segitiga
Geometri bidang datar dan dalil dalil pada segitiga
Β 
Ppt Polygon
Ppt PolygonPpt Polygon
Ppt Polygon
Β 
Makalah bab ii
Makalah bab iiMakalah bab ii
Makalah bab ii
Β 
Makalah bab ii
Makalah bab iiMakalah bab ii
Makalah bab ii
Β 
Makalah bab ii
Makalah bab iiMakalah bab ii
Makalah bab ii
Β 
Matematika Belah Ketupat ppt
Matematika Belah Ketupat pptMatematika Belah Ketupat ppt
Matematika Belah Ketupat ppt
Β 
Makalah bab ii
Makalah bab iiMakalah bab ii
Makalah bab ii
Β 
PPT Layang-Layang Kelas 7 Semester 2
PPT Layang-Layang Kelas 7 Semester 2PPT Layang-Layang Kelas 7 Semester 2
PPT Layang-Layang Kelas 7 Semester 2
Β 
PPT Dimensi Tiga Kelas X
PPT Dimensi Tiga Kelas XPPT Dimensi Tiga Kelas X
PPT Dimensi Tiga Kelas X
Β 
Segitiga
SegitigaSegitiga
Segitiga
Β 
Modul Dimensi Tiga
Modul Dimensi TigaModul Dimensi Tiga
Modul Dimensi Tiga
Β 
Materi Dimensi tiga (SMA)
Materi Dimensi tiga (SMA)Materi Dimensi tiga (SMA)
Materi Dimensi tiga (SMA)
Β 
Geometri
GeometriGeometri
Geometri
Β 
LK pembuktian Dalil dalil pada segitiga
LK pembuktian Dalil dalil pada segitigaLK pembuktian Dalil dalil pada segitiga
LK pembuktian Dalil dalil pada segitiga
Β 
Presentation1
Presentation1Presentation1
Presentation1
Β 
Garis n sudut part 1
Garis n sudut part 1Garis n sudut part 1
Garis n sudut part 1
Β 
Ppt kesebangunan umar
Ppt kesebangunan umarPpt kesebangunan umar
Ppt kesebangunan umar
Β 
Pengertian dan sifat persegi panjang
Pengertian dan sifat persegi panjangPengertian dan sifat persegi panjang
Pengertian dan sifat persegi panjang
Β 

More from grizkif

Daftar prestasi siswa man 2 kota bandung
Daftar prestasi siswa man 2 kota bandungDaftar prestasi siswa man 2 kota bandung
Daftar prestasi siswa man 2 kota bandung
grizkif
Β 
Fabilis
FabilisFabilis
Fabilis
grizkif
Β 
Islamic Mathematic Al-Khawarizmi (Kelompok 1)
Islamic Mathematic Al-Khawarizmi (Kelompok 1)Islamic Mathematic Al-Khawarizmi (Kelompok 1)
Islamic Mathematic Al-Khawarizmi (Kelompok 1)
grizkif
Β 
Islamic Mathematic (Al-Khawarizmi)
Islamic Mathematic (Al-Khawarizmi)Islamic Mathematic (Al-Khawarizmi)
Islamic Mathematic (Al-Khawarizmi)
grizkif
Β 
Dimensi tiga jarak titik ke titik dan garis
Dimensi tiga jarak titik ke titik dan garisDimensi tiga jarak titik ke titik dan garis
Dimensi tiga jarak titik ke titik dan garis
grizkif
Β 
Daftar Pengumpulan Tugas
Daftar Pengumpulan TugasDaftar Pengumpulan Tugas
Daftar Pengumpulan Tugas
grizkif
Β 

More from grizkif (6)

Daftar prestasi siswa man 2 kota bandung
Daftar prestasi siswa man 2 kota bandungDaftar prestasi siswa man 2 kota bandung
Daftar prestasi siswa man 2 kota bandung
Β 
Fabilis
FabilisFabilis
Fabilis
Β 
Islamic Mathematic Al-Khawarizmi (Kelompok 1)
Islamic Mathematic Al-Khawarizmi (Kelompok 1)Islamic Mathematic Al-Khawarizmi (Kelompok 1)
Islamic Mathematic Al-Khawarizmi (Kelompok 1)
Β 
Islamic Mathematic (Al-Khawarizmi)
Islamic Mathematic (Al-Khawarizmi)Islamic Mathematic (Al-Khawarizmi)
Islamic Mathematic (Al-Khawarizmi)
Β 
Dimensi tiga jarak titik ke titik dan garis
Dimensi tiga jarak titik ke titik dan garisDimensi tiga jarak titik ke titik dan garis
Dimensi tiga jarak titik ke titik dan garis
Β 
Daftar Pengumpulan Tugas
Daftar Pengumpulan TugasDaftar Pengumpulan Tugas
Daftar Pengumpulan Tugas
Β 

Recently uploaded

CGP.10.Pendampingan Individual 2 - VISI DAN PRAKARSA PERUBAHAN.pdf_20240528_1...
CGP.10.Pendampingan Individual 2 - VISI DAN PRAKARSA PERUBAHAN.pdf_20240528_1...CGP.10.Pendampingan Individual 2 - VISI DAN PRAKARSA PERUBAHAN.pdf_20240528_1...
CGP.10.Pendampingan Individual 2 - VISI DAN PRAKARSA PERUBAHAN.pdf_20240528_1...
VenyHandayani2
Β 
EVIDENCE BASED DALAM PELAYANAN KB DAN KONTRASEPSI.pdf
EVIDENCE BASED DALAM PELAYANAN KB DAN KONTRASEPSI.pdfEVIDENCE BASED DALAM PELAYANAN KB DAN KONTRASEPSI.pdf
EVIDENCE BASED DALAM PELAYANAN KB DAN KONTRASEPSI.pdf
Rismawati408268
Β 
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagjaPi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
agusmulyadi08
Β 
PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdfPPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
SdyokoSusanto1
Β 
Pendampingan Individu 2 Modul 1 PGP 10 Kab. Sukabumi Jawa Barat
Pendampingan Individu 2 Modul 1 PGP 10 Kab. Sukabumi Jawa BaratPendampingan Individu 2 Modul 1 PGP 10 Kab. Sukabumi Jawa Barat
Pendampingan Individu 2 Modul 1 PGP 10 Kab. Sukabumi Jawa Barat
Eldi Mardiansyah
Β 
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptxDiseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
LucyKristinaS
Β 
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya PositifKoneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Rima98947
Β 
PERSENTASI AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pptx
PERSENTASI AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pptxPERSENTASI AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pptx
PERSENTASI AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pptx
TeukuEriSyahputra
Β 
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrinPatofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
rohman85
Β 
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdfPPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
safitriana935
Β 
Refleksi pembelajaran guru bahasa inggris.pptx
Refleksi pembelajaran guru bahasa inggris.pptxRefleksi pembelajaran guru bahasa inggris.pptx
Refleksi pembelajaran guru bahasa inggris.pptx
SholahuddinAslam
Β 
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptxMateri 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
ahyani72
Β 
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docxSOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
MuhammadBagusAprilia1
Β 
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdfNUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
DataSupriatna
Β 
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docxKisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
irawan1978
Β 
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
setiatinambunan
Β 
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdfppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
setiatinambunan
Β 
Kisi-kisi Soal PAT Matematika Kelas 3 SD
Kisi-kisi Soal PAT Matematika Kelas 3 SDKisi-kisi Soal PAT Matematika Kelas 3 SD
Kisi-kisi Soal PAT Matematika Kelas 3 SD
denunugraha
Β 
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
Indah106914
Β 
Tabel 1. 7 Ruang Lingkup Terintegrasi dalam Mata Pelajaran dalam CASEL PSE.pdf
Tabel 1. 7 Ruang Lingkup Terintegrasi dalam Mata Pelajaran dalam CASEL PSE.pdfTabel 1. 7 Ruang Lingkup Terintegrasi dalam Mata Pelajaran dalam CASEL PSE.pdf
Tabel 1. 7 Ruang Lingkup Terintegrasi dalam Mata Pelajaran dalam CASEL PSE.pdf
ppgpriyosetiawan43
Β 

Recently uploaded (20)

CGP.10.Pendampingan Individual 2 - VISI DAN PRAKARSA PERUBAHAN.pdf_20240528_1...
CGP.10.Pendampingan Individual 2 - VISI DAN PRAKARSA PERUBAHAN.pdf_20240528_1...CGP.10.Pendampingan Individual 2 - VISI DAN PRAKARSA PERUBAHAN.pdf_20240528_1...
CGP.10.Pendampingan Individual 2 - VISI DAN PRAKARSA PERUBAHAN.pdf_20240528_1...
Β 
EVIDENCE BASED DALAM PELAYANAN KB DAN KONTRASEPSI.pdf
EVIDENCE BASED DALAM PELAYANAN KB DAN KONTRASEPSI.pdfEVIDENCE BASED DALAM PELAYANAN KB DAN KONTRASEPSI.pdf
EVIDENCE BASED DALAM PELAYANAN KB DAN KONTRASEPSI.pdf
Β 
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagjaPi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Β 
PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdfPPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
Β 
Pendampingan Individu 2 Modul 1 PGP 10 Kab. Sukabumi Jawa Barat
Pendampingan Individu 2 Modul 1 PGP 10 Kab. Sukabumi Jawa BaratPendampingan Individu 2 Modul 1 PGP 10 Kab. Sukabumi Jawa Barat
Pendampingan Individu 2 Modul 1 PGP 10 Kab. Sukabumi Jawa Barat
Β 
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptxDiseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Β 
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya PositifKoneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Β 
PERSENTASI AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pptx
PERSENTASI AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pptxPERSENTASI AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pptx
PERSENTASI AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pptx
Β 
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrinPatofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Β 
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdfPPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
Β 
Refleksi pembelajaran guru bahasa inggris.pptx
Refleksi pembelajaran guru bahasa inggris.pptxRefleksi pembelajaran guru bahasa inggris.pptx
Refleksi pembelajaran guru bahasa inggris.pptx
Β 
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptxMateri 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Β 
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docxSOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
Β 
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdfNUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
Β 
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docxKisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
Β 
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
Β 
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdfppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
Β 
Kisi-kisi Soal PAT Matematika Kelas 3 SD
Kisi-kisi Soal PAT Matematika Kelas 3 SDKisi-kisi Soal PAT Matematika Kelas 3 SD
Kisi-kisi Soal PAT Matematika Kelas 3 SD
Β 
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
Β 
Tabel 1. 7 Ruang Lingkup Terintegrasi dalam Mata Pelajaran dalam CASEL PSE.pdf
Tabel 1. 7 Ruang Lingkup Terintegrasi dalam Mata Pelajaran dalam CASEL PSE.pdfTabel 1. 7 Ruang Lingkup Terintegrasi dalam Mata Pelajaran dalam CASEL PSE.pdf
Tabel 1. 7 Ruang Lingkup Terintegrasi dalam Mata Pelajaran dalam CASEL PSE.pdf
Β 

Dalil dalil segmen garis bru

  • 1. GEOMETRI BIDANG Akhmad Rusbani Ela Susilawati Gita Rizki Fardillah Hilma Fauziah
  • 2. MENGENAL TITIK, GARIS, SUDUT, DAN BIDANG. Next
  • 3. TITIK Apa yang dimaksud dengan titik? Titik adalah suatu satuan dasar dari geometri. Titik bukan merupakan suatu benda melainkan sebuah simbol yang menunjukkan suatu lokasi. Oleh karena itu, titik hanya memiliki posisi tetapi tidak memiliki ukuran seperti panjang, lebar, atau ketebalan.
  • 4. Titik dinyatakan dengan huruf capital (huruf besar) sesudah tanda titik/dilukiskan dengan noktah (βˆ™A). Sekumpulan titik- titik yang terletak pada suatu garis lurus disebut β€œcollinear”. Sedangkan sekumpulan titik-titik yang terletak pada suatu bidang disebut β€œcoplanar”. Dalam bidang Koordinat Geometri lokasi titik-titik pada suatu bidang ditunjukkan oleh koordinat mereka pada suatu sistem koordinat. Sistem koordinat yang umum digunakan adalah sistem koordinat Kartesius yang memiliki dua sumbu koordinat (sumbu-X, sumbu-Y) yang saling tegak lurus. Bagaimana cara penulisan titik? TITIK
  • 6. Pada gambar di atas, ditunjukkan titik A, B, dan C yang berturut-turut memiliki koordinat A(-2, -4), B(3, 5), dan C(7, -3). TITIK
  • 7. Garis adalah sederetan titik-titik yang jumlahnya tidak terhingga dan memanjang pada dua arah yang berlawanan tanpa ujung. Dengan demikian garis adalah dimensi satu, yang memiliki panjang tak terhingga dan tidak memiliki ketebalan. Suatu garis bisa lurus, melengkung, atau keduanya. Namun, yang dimaksud garis di sini adalah tidak melengkung dan tidak berbelok. Apa yang dimaksud dengan Garis? GARIS
  • 8. Garis bisa diberi nama dengan menggunakan nama dua titik yang dilalui oleh garis, dan di atasnya diberi tanda setrip dengan dua arah panah yang berlawanan yang ditunjukkan garis AB . Karena garis memanjang pada kedua arah yang berlawanan maka garis AB juga dapat diberi nama BA. Sebuah garis juga dapat ditulis dengan menggunakan sebuah huruf kecil, yang ditulis di atas atau di bawah garis tersebut. Seperti garis a pada gambar di bawah. GARIS Bagaimana cara penulisan garis?
  • 10. Segmen adalah sebagian dari garis yang dibatasi oleh dua titik ujung yang berbeda, dan memuat semua titik pada garis di antara ujung-ujungnya. Segmen tidak memiliki ketebalan, namun pajang segmen dapat diukur. Apa yang dimaksud dengan segmen? SEGMEN
  • 11. Segmen dapat diberi nama dengan dua huruf besar, pada bagian atas huruf diberi tanda setrip 𝐴𝐡 SEGMEN
  • 12. Sinar adalah suatu bagian dari garis yang berpangkal dari sebuah titik dan terpanjang tak hingga ke suatu arah tertentu. Sinar berawal dari titik tertentu yang kita sebut sebagai titik pangkal. Contoh : 𝐴𝐡 atau π΄π‘Œ. Apa yang dimaksud dengan sinar? SINAR
  • 13. Sudut dibentuk oleh dua sinar dengan titik pangkal yang sama. Titik pangkal yang sama disebut titik sudut (vertex). Sudut kecil disebut sudut inferior dan sudut besar disebut sudut refleks. Jumlah sudut inferior dan sudut refleks sama dengan 360Β°, karena keduanya membentuk satu putaran. Jika pada gambar tidak ada keterangan, maka yang dimaksud dengan sudut selalu sudut yang kecil (sudut inferior). Apa yang dimaksud dengan sudut? SUDUT
  • 14. Sudut memiliki berbagai macam ukuran, pada kali ini hanya akan membahas sudut inferior yang besarnya mulai dari 0Β° sampai dengan 180Β°. Berdasarkan ukurannya sudut dapat diklasifikasikan sebagai berikut: Sudut Lancip Mulai dari 1Β° s.d 89Β° Sudut Siku-Siku Tepat 90Β° Sudut Tumpul Mulai dari 91Β° s.d179Β° Sudut Lurus Tepat 180Β° SUDUT
  • 15. Bidang datar adalah suatu permukaan datar yang diperpanjang tak terhingga ke segala arah.bidang memiliki panjang dan lebar atau disebut dengan luas, namun bidang tidak memiliki ketebalan. 𝛼 Bidang 𝛼 Bidang ABCD B CD A Apa yang dimaksud dengan bidang? B CD A
  • 16. R QP Segitiga adalah sebuah segibanyak (polygon) yang memiliki tiga sisi. Segitiga memiliki tiga titik sudut. Nama sebuah segitiga bergantung pada nama ketiga titik sudutnya. Contoh: Pada gambar segitiga di atas, dapat kita namai segitiga PQR atau βˆ†PQR. Lambing βˆ† adalah lambing segitiga. Sisi-sisi βˆ†PQR pada gambar diatas adalah 𝑃𝑄, 𝑄𝑅, dan 𝑃𝑅. Sedangkan sudut-sudutnya adalah βˆ π‘ƒ, βˆ π‘„, dan ∠R. Dalil 1: Jumlah ketiga sudut dalam sebuah segitiga adalah 180Β°. SEGITIGA
  • 17. Segitiga Segitiga dapat diklasifikasikan ke dalam dua bagian, yaitu: 1. Berdasarkan Panjang Sisinya Segitiga Samakaki Segitiga Samasasi Segitiga Sembarang c II c a B a b B b a b c C A C B A C A C C
  • 20.
  • 21. Dalil Titik Tengah Segitiga β€œSegmen garis penghubung titik-titik tengah dari kedua sisi segitiga adalah sejajar dengan sisi ketiga dan panjangnya adalah setengah kali panjang sisi ketiga tersebut”. Bukti : Diketahui : <ACB = <DCE CA : CD = CB : CE = 2 Jadi, βˆ†ACBβˆ†DCE (dibaca sebangun) Karena βˆ†ACBβˆ†DCE, maka ACB = DCE Jadi, <CAB dan <CDE adalah pasangan sudut sehadap, dan menurut postulat haruslah DE sejajar AB. Karena βˆ†ACBβˆ†DCE, maka berlaku juga perbandingan sisi berikut β€’ AB : DE = AC : DC β€’ AB : DE = 2 : 1DE . 2 = AB . 1⟷ DE = 1/2 AB (terbukti) A B C E D
  • 22. Diberikan AB = 12 satuan, CD = DA, CE = EB, CEB adalah garis lurus. Hitunglah DE ! Penyelesaian : Dik : D tengah-tengah AC (CD = DA) E tengah-tengah BC (CE = EB) AB = 12 satuan Dit : DE ? Jawab : berdasarkan dalil titik tengah segitiga maka DE//AB DE =1/2 AB = Β½ (12) = 6 satuan Dalil Intercept Segitiga Soal
  • 23. Dalil Intercept β€œ jika sebuah garis sejajar dengan salah satu sisi sebuah segitiga ABC (misalnya garis sejajar sisi BC) memotong dua sisi lain dari segitiga ABC (yaitu sisi AB dan AC ) di titik D dan E, maka persamaan berikut benar AD : DB = AE : EC untuk dalil intercept”. Bukti : Diketahui βˆ†ABC memiliki DE//BC, dengan DE dipotong oleh AB di D dan AC di E A ED B C A
  • 24. Perhatikan DE//BC yang dipotong oleh garis transversal AB. ∠ADE dan ∠ABC adalah pasangan sudut sehadap sehingga βˆ†ADE βˆ†ABC berarti AB/AD = AC/AE AB/AD - AD/AD = AC/AE - AE/AE (kedua ruas dikurangi pecahan bernilai 1) AB-AD/AD=AC-AE/AE↔BD/ADEC/AE atau AD/BD=AE/AC AD : BD = AE : EC (terbukti) A ED B C A Dalil Intercept
  • 25. Perhatikan gambar di samping ini! DE//BG. BH : HG = 9 : 5. Tentukan panjang CE dan buktikan bahwa AF : FB = 5 : 9. Jawab : Diketahui: BE = 27 CD = 10 DG = 18 BH : HG = 9 : 5 Ditanyakan: Tentukan panjang CE dan buktikan bahwa AF : FB = 5 : 9 D C 27 18 10 H G E BF A Soal
  • 26. Penyelesaian. β€’ CE/EB = GD/DG CE = CD/DG x EB = 10/18 x 27= 15 β€’ DE/BG = CD/CG = 10/10+18 = 5/5+9 BH : HG = 9 : 5 ⟹ HG/BG = 5/5+9 berarti DE = HG. DE//HG, akibatnya GD//EH. AF : FB = CE : EB = 15 : 27= 5 : 9. (terbukti)
  • 27. Dalil Menelaus Sebuah segitiga dipotong oleh sebuah garis dimana dua sisi segitiga berpotongan dalam segitiga dan satu sisi berpotongan pada perpanjangan sisi itu. Pemotongan segitiga dengan garis tersebut menghasilkan segmen-segmen garis yang perbandingannya dirumuskan pada dalil Menenlaus sebagai berikut. AF/CF x CE/BE x BD/AD = 1 A F E D C B
  • 28. Bukti: Tarik garis dari B sejajar AC dan memotong garis DE di titik P Perhatikan βˆ†BPD dan βˆ†AFD BP/BD = AF/AD β†’BP = AF/AD x BD .... (1) Perhatikan βˆ†BPE dan βˆ†CFE BP/BE = CF/CE β†’BP = CF/CE x BE .... (2) Persamaan (1) sama dengan persamaan (2) ↔ AF/AD x BD = CF/CE x BE ↔ AF/AD.BE = CF/CE.BD ↔ AF.CE.BD/AD.BE.CF = 1 ↔ AF/CF x CE/BE x BD/AD = 1 ( Terbukti ) F C E DA B P
  • 29. Diketahui βˆ†ABC dengan AB = 7, BC = 5, dan AC = 6. Titik D terletak pada AC dengan AD : DC = 5 : 1. Titik E pada garis BC dengan BE : EC = 2 : 3.Segmen garis DE diperpanjang dan memotong perpanjangan garis AB di titik D, Jika panjang BD = 3, tentukanlah panjang AF! Penyelesaian. Dalil Menelaus: AD/AC x CE/BE x BF/AF = 1 5/1 x 3/2 x BF/7+BF =1 β†’ 15/2 x BF/7+BF = 1 β†’ BF/7+BF = 2/115 β†’ 15BF = 14 + 2BF β†’ 13BF = 14 β†’ BF =14/13 5 1 3D 2 E 7 F B C ASoal
  • 30. Dalil De Ceva Dalil Ceva berkaitan dengan tiga garis yang memotong ketiga sisi segitiga dan ketiga garis tersebut berpotongan pada satu titik. Jika garis yang ditarik dari tiap titik sudut segitiga berpotongan pada satu titik dan memotong sisi-sisi yang berhadapan di titik dengan titik-titik, maka berlaku dalil de Ceva, yaitu: AF/FB.BD/DC.CE/EA = 1
  • 31. Bukti. Diketahui bahwa garis AD, BE, dan CF berpotongan di satu titik, yaitu titik P. βˆ†APF dan βˆ†BPF memiliki tinggi yang sama sehingga: luas βˆ†APF/ luas βˆ†BPF = AF.tinggi / FB.tinggi luas βˆ†APF/ luas βˆ†BPF = AF/FB...(1) βˆ†ACF dan βˆ†BCF juga memiliki tinggi yang sama sehingga dengan cara yang sama diperoleh: luas βˆ†ACF/ luas βˆ†BCF = AF/BF...(2) A P E D C B F
  • 32. Karena persamaan (1) dan persamaan (2) sama, maka: luas βˆ†ACF - luas βˆ†APF = luas βˆ†APF AF/BF (luas βˆ†BCF) - AF/BF (luas βˆ†BPF) = luas βˆ†ACF - luas βˆ†APF AF/FB (luas βˆ†BCF - luas βˆ†BPF) = luas βˆ†ACF - luas βˆ†APF AF/FB = luas βˆ†ACF - luas βˆ†APF/ luas βˆ†BCF - luas βˆ†BPF AF/FB = luas βˆ†ACF / luas βˆ†BCF ... (3) Dengan cara yang sama diperoleh persamaan untuk kedua sisi lainnya : BD/DC = luas βˆ†ABP/ luas βˆ†ACP ... (4) CE/EA = luas βˆ†BCP/ luas βˆ†ABP ... (5) Kalikan persamaan (3), persamaan (4), dan persamaan (5). AF/BF. BD/DC. CE/EA = luas βˆ†ACF / luas βˆ†BCF. luas βˆ†ABP/ luas βˆ†ACP. luas βˆ†BCP/ luas βˆ†ABP AF/BF. BD/DC. CE/EA (Terbukti)
  • 33. Pada gambar di bawah ini, hitunglah nilai x! Tiga garis yang ditarik dari tiap titik sudut βˆ†ABC dan ketiganya berpotongan pada suatu titik O.dengan demikian berlaku dalil de Ceva. 2 3 π‘Ž 2π‘Ž 4 π‘₯ = 1 β†’ 4/3x = 1 β†’ 3x = 4 β†’ x = 4/3 Soal
  • 34. Dalil – Dalil Segmen Garis Pada Segitiga
  • 35. Garis Sumbu Yaitu segmen garis yang melalui titik tengah sisi segitiga dan tegak lurus pada sisi tersebut. C Dm E O BA F l k ll
  • 36. Ketika garis sumbu berpotongan pada satu titik, yang disebut titik sumbu. Titik sumbu segitiga berjarak sama ke tiap titik sudut segitiga. Titik sumbu segitiga adalah titik pusat lingkaran luar segitiga. Dalil 1: Dalil 3: Dalil 2:
  • 37. Bukti dalil 1: βˆ†ABC adalah segitiga sembarang dengan k garis sumbu 𝐴𝐡, l garis sumbu 𝐡𝐢. Titik O adalah titik potong garis k dan l. kita diminta membuktikan bahwa titi O adalah titik potong garis k, l, dan m (dalil 1). C Dm E O BA F l k ll
  • 38. Perhatikan βˆ†AFO dan βˆ†BFO. AF = FB (sisi) βˆ π΄πΉπ‘‚ = βˆ π΅πΉπ‘‚ = 90Β° FO = FO (sisi) Jadi, sesuai postulat (sisi-sudut-sisi) , untuk membuktikan dua segitiga kongruen, maka βˆ†AFO β‰… βˆ†BFO. Karena βˆ†AFO β‰… βˆ†BFO, maka AO = BO…(1) β€’ Dengan cara yang sama kita bisa membuktikan bahwa βˆ†BDO β‰… βˆ†CDO, sehingga didapat: BO = CO …(2) β€’ Dari(1) AO = BO dan (2) BO = CO maka AO = BO = CO…(3) β€’ Dari (3) karena AO = CO maka βˆ†ACO samakaki. Karena AE = CE, mβŠ₯ 𝐴𝐢 dan m melalui E, maka m pasti melalui O. Jadi, k,l, dan m melalui O (dalil 1 terbukti) C Dm E O BA F l k ll
  • 39. Bukti Dalil 2 Perhatikan βˆ†AFO dan βˆ†BFO. AF = FB (sisi) βˆ π΄πΉπ‘‚ = βˆ π΅πΉπ‘‚ = 90Β° FO = FO (sisi) Jadi, sesuai postulat (sisi-sudut-sisi) untuk membuktikan dua segitiga kongruen, maka βˆ†AFO β‰… βˆ†BFO. Karena βˆ†AFO β‰… βˆ†BFO, maka AO = BO…(1) β€’ Dengan cara yang sama kita bisa membuktikan bahwa βˆ†BDO β‰… βˆ†CDO, sehingga didapat: BO = CO …(2) β€’ Dari(1) AO = BO dan (2) BO = CO maka AO = BO = CO…(3) β€’ Dari (3) AO = BO = CO, yang berarti titik sumbu O berjarak sama ke titik A, B, dan C. Jadi, titik sumbu segitiga berjarak sama ke tiap titik sudut segitiga (dalil 2 dipenuhi) C Dm E O BA F l k ll
  • 40. Bukti dalil 3: Telah dibuktikan AO = BO = CO, yang berarti jarak titik sumbu O ketitik-titik sudut A,B, dan C adalah sama. Jika kita tetapkantitik sumbu O sebagai pusat lingkaran dan panjang OA = OB = OC sebagai jari-jari R, maka kita peroleh sebuah lingkaran dengan pusat O dan melalui titik- titik sudut A, B, C. Lingkaran ini kita sebut sebagai lingkaran luar ABC (dalil 3 terbukti)
  • 41. Garis tinggi Yaitu garis yang melalui sebuah titik sudut dan tegak lurus pada sisi yang berhadapan dengan titik sudut tersebut. Dalil-dalil yang berlaku adalah sebagai berikut: Dalil 1: Ketiga garis tinggi berpotongan pada satu titik, yang disebut titik tinggi. Dalil 2: Pada segitiga siku-siku, garis tinggi ke hipotenusa (sisi terpanjang) membagi segitiga siku-siku menjadi dua segitiga yang sebangun, dan juga sebangun dengan segitiga awal. Dalil 3: Jika pada βˆ†ABC, 𝐢𝐷 βŠ₯ 𝐴𝐡 dan panjang proyeksi 𝐴𝐢 pada 𝐴𝐡 adalah p, maka π‘Ž2 = 𝑏2 + 𝑐2 βˆ’ 2π‘Žπ‘. 𝑝. Dalil 3 ini disebut juga dalil proyeksi. C D B F A E o
  • 43. Bukti dalil 3. Diketahui βˆ†ABC dengan 𝐢𝐷 βŠ₯ 𝐴𝐡 Dalam βˆ†BDC siku-siku, BD = (c – p) , dan BC = a. Sehingga dalil Phytagoras memberikan 𝐢𝐷2 = 𝐡𝐢2 βˆ’ 𝐡𝐷2 ↔ 𝐢𝐷2 = π‘Ž2 βˆ’ 𝑐 βˆ’ 𝑝 2 …(1) Dalam βˆ†ADC siku-siku, AC = b dan AD = p sehingga dalil Phytagoras memberikan 𝐢𝐷2 = 𝐴𝐢2 βˆ’ 𝐴𝐷2 ↔ 𝐢𝐷2 = 𝑏2 βˆ’ 𝑝2 … (2) Ruas kiri [persamaan (1)] dan ruas kanan [persamaan (2)] sama. Sehingga dengan menyamakan ruas kanannya diperoleh: π‘Ž2 βˆ’ 𝑐 βˆ’ 𝑝 2 = 𝑏2 βˆ’ 𝑝2 π‘Ž2 βˆ’ 𝑐2 βˆ’ 2𝑐𝑝 + 𝑝2 = 𝑏2 βˆ’ 𝑝2 π‘Ž2 βˆ’ 𝑐2 + 2𝑐𝑝 βˆ’ 𝑝2 = 𝑏2 βˆ’ 𝑝2 π‘Ž2 = 𝑏2 + 𝑐2 βˆ’ 2𝑐𝑝 (dalil 3 terbukti)
  • 44. Sebuah segitiga ABC dengan AB = 7 cm, BC = 6 cm, dan AC = 5 cm. AD dan BE adalah garis tinggi. Hitunglah panjang AD dan luas βˆ†ABC! Soal
  • 45. Penyelesaian : Proyeksi AC pada BC adalah CD, sehingga dalil proyeksi memberikan 72 = 52 + 62 – 2 . 6 . p p = 52+62βˆ’72 12 = 1 cm Sekarang panjang garis tinggi AD bisa dihitung dengan dalil phytagoras dalam βˆ†ADC siku-siku. AD2 = AC2 – CD2 ↔ AD = 52 – 12 = 25 – 1 = 24 AD = 24 = 4(6) = 2 6 cm Luas βˆ†ABC = π΅πΆβˆ™π΄π· 2 = 6βˆ™2 6 2 = 6 6 cm2
  • 46. Dalil Stewart Pada βˆ†ABC, dari titik C ditarik garis hingga memotong AB di titik D. Misal AC = b, BC = a, AB = c, AD =c1, BD = c2, dan CD = d, maka dalil Stewart menyatakan: 𝑑2 βˆ™ 𝑐 = 𝑐1 βˆ™ π‘Ž2 + 𝑐2 βˆ™ 𝑏2 βˆ’ 𝑐1 βˆ™ 𝑐2 βˆ™ 𝑐
  • 47. Bukti. Dari titik C ditarik garis tinggi CE. Pada βˆ†ACD berlaku dalil proyeksi segitiga tumpul, yaitu: 𝐴𝐢2 = 𝐢𝐷2 + 𝐴𝐷2 + (2 Γ— 𝐴𝐷 Γ— 𝐷𝐸) … (1) Pada βˆ†BCD berlaku dalil proyeksi segitiga lancip yaitu: 𝐡𝐢2 = 𝐢𝐷2 + 𝐷𝐡2 βˆ’ (2 Γ— 𝐷𝐸 Γ— 𝐡𝐷) … (2) Kalikan persamaan (1) dengan BD dan persamaan (2) dengan AD, diperoleh: 𝐴𝐢2 Γ— 𝐡𝐷 = (𝐢𝐷2 Γ— 𝐡𝐷) + (𝐴𝐷2 Γ— 𝐡𝐷) + (2 Γ— 𝐴𝐷 Γ— 𝐷𝐸 Γ— 𝐡𝐷) 𝐡𝐢2 Γ— 𝐴𝐷 = (𝐢𝐷2Γ— 𝐴𝐷) + (𝐷𝐡2Γ— 𝐴𝐷) βˆ’ (2 Γ— 𝐷𝐸 Γ— 𝐡𝐷 Γ— 𝐴𝐷) Kedua persamaan di atas dijumlahkan dan diperoleh β€’ 𝐴𝐢2 Γ— 𝐡𝐷 + 𝐡𝐢2 Γ— 𝐴𝐷 = (𝐢𝐷2 Γ— 𝐡𝐷) + (𝐴𝐷2 Γ— 𝐡𝐷) + 2 Γ— 𝐴𝐷 Γ— 𝐷𝐸 Γ— 𝐡𝐷 + (𝐢𝐷2 Γ— 𝐴𝐷) + (𝐷𝐡2 Γ— 𝐴𝐷) βˆ’ (2 Γ— 𝐷𝐸 Γ— 𝐡𝐷 Γ— 𝐴𝐷) β€’ 𝐴𝐢2 Γ— 𝐡𝐷 + 𝐡𝐢2 Γ— 𝐴𝐷 = 𝐢𝐷2 𝐡𝐷 + 𝐴𝐷 + 𝐴𝐷 Γ— 𝐡𝐷 Γ— 𝐴𝐷 Γ— 𝐡𝐷 β€’ 𝐴𝐢2 Γ— 𝐡𝐷 + 𝐡𝐢2 Γ— 𝐴𝐷 = 𝐢𝐷2 Γ— 𝐴𝐡 + 𝐴𝐷 Γ— 𝐡𝐷 Γ— 𝐴𝐡 β€’ 𝐢𝐷2 Γ— 𝐴𝐡 = 𝐴𝐷 Γ— 𝐡𝐢2 + 𝐡𝐷 Γ— 𝐴𝐢2 βˆ’ 𝐴𝐷 Γ— 𝐡𝐷 Γ— 𝐴𝐡 β€’ 𝑑2 βˆ™ 𝑐 = 𝑐1 βˆ™ π‘Ž2 + 𝑐2 βˆ™ 𝑏2 βˆ’ 𝑐1 βˆ™ 𝑐2 βˆ™ 𝑐 (terbukti)
  • 48. Pada βˆ†ABC panjang sisi-sisinya dinyatakan a, b, dan c. Panjang garis berat dari titik sudut A dinotasikan dengan mA. Buktikan bahwa: mA = 2b2+2c2βˆ’a2 4 . Jawab: Pada βˆ†ABC panjang sisi-sisinya dinyatakan a, b, dan c. Panjang garis berat dari titik sudut A adalah mA = 2b2+2c2βˆ’a2 4 . Bukti. mA 2 βˆ™ a = a1 βˆ™ c2 + a2 βˆ™ b2 βˆ’ a1 βˆ™ a2 βˆ™ a mA 2 βˆ™ a = 1 2 a βˆ™ c2 + 1 2 a βˆ™ b2 βˆ’ 1 2 a βˆ™ 1 2 a βˆ™ a mA 2 = 1 2 c2 + 1 2 b2 βˆ’ 1 4 a2 mA 2 = 2c2 + 2b2 βˆ’ a2 4 mA 2 = 2c2 + 2b2 βˆ’ a2 4 (π’•π’†π’“π’ƒπ’–π’Œπ’•π’Š) A B C D ab a1 c Soal
  • 49. Garis Bagi Yaitu garis yang ditarik dari titik sudut segitiga sedemikian sehingga membagi sudutnya menjadi dua bagian yang sama besar karena segitiga mempunyai tiga sudut, maka segitika mempunyai tiga garis bagi. Ketiga garis bagi tersebut akan berpotongan pada satu titik. Dalil: Garis bagi sudut suatu segitiga membagi sisi yang dihadapannya menjadi dua bagian dengan perbandingan sebagai sisi-sisi yang berdekatan. Pada gambar di bawah, AM adalah garis bagi, maka: I. BM : CM = AB : AC II. BM : BC = AB : (AB + AC)
  • 50. Bukti : Tarik garis BD sejaar garis AM. ∠𝐡2 = ∠𝐴2 = 𝛼 π‘π‘’π‘Ÿπ‘ π‘’π‘π‘Ÿπ‘Žπ‘›π‘”π‘Žπ‘› ∠𝐷1 = ∠𝐴1 = 𝛼 π‘ π‘’β„Žπ‘Žπ‘‘π‘Žπ‘ Dengan demikian ∠𝐡2 = ∠𝐷1, berarti βˆ†ABD adalah segitiga sama kaki, yang akibatnya AD = AB. Perhatikan bahwa: β€’ BM : CM = AB : AC Karena AD = AB, maka BM : CM = AB : AC. (terbukti) β€’ BM : BC = AB : (AB + AC) Karena AD = AB maka BM : CM = AB : (AC + AB) (terbukti) B C A D Ξ± 1 2 Ξ± Bukti
  • 51. Diketahui βˆ†ABC dengan AB = 4, AC = 5 dan BC = 6. Titik D terletak pada BC, sedemilian sehingga AD adalah garis bagi. Tentukan panjang BD, CD dan AD. Jawab : Karena AD adalah garis bagi, maka dalam βˆ†ABC berlaku BD : CD = AB : AC . BD : CD = 4 : 5 CD = 5 4 +5 x BC = 5 9 x 6 =3 1 3 BD = 4 4 +5 x BC = 4 9 x 6 =2 2 3 Panjang AD dapat ditentukan dengan menggunakan dalil Stewart. AD2 x 6 = 3 1 3 x 42 + 2 2 3 x 52 - 3 1 3 x 2 2 3 x 6 β†’ AD = 3 1 3 Soal
  • 52. Garis Bagi Garis berat sebuah segitiga adalah segmen garis yang melalui sebuah titik sudut dan titik tengah sisi di hadapan titik sudut tersebut. Dalil-dalil yang berlaku bagi garis berat segitiga adalah sebagai berikut.
  • 53. β€’ Dalil 1: ketiga garis berat berpotongan pada satu titk, yang disebut titik berat. β€’ Dalil 2: ketiga garis berat dalam sebuah segitiga berpotongan di titik berat dengan perbandingan panjang bagian-bagiannya adalah 2 : 1, dengan bagian terpanjang dekat dengan titik sudut. β€’ Dalil 3 : jika 𝑑 π‘Ž adalah panjang garis berat yag ditarik dari titik sudut A ke sisi dihadapannya a, maka berlaku 𝑑 π‘Ž 2 = 1 2 𝑏2 + 1 2 𝑐2 βˆ’ 1 2 π‘Ž2
  • 54.
  • 55. Bukti dalil 2 βˆ†ABC adalah segitiga sembarang dengan 𝐴𝐸adalah garis berat pada sisi BC = a 𝐡𝐹 adalah garis berat pada sisi AC = b, dan 𝐢𝐷 adalah garis berat pada sisi AB = c, kita diminta untuk membuktikan dalil 2, yaitu rasio panjang bagian garis berat AE adalah AO : OE = 2 : 1 Dari dalil tengah segitiga yang telah dibahas dalam sub sub bab B.2a diperoleh bahwa EF // AB dan EF : AB = 1 :2 atau AB : EF = 2 : 1 … (1) Perhatian βˆ†ABC dan βˆ†EFO ∠BAO = ∠FEO (sudut dalam berseberangan) ∠AOB = ∠EOF (sudut bertolak belakang) ∠ABO = ∠EFO (sudut dalam beseberanagn) Jadi, βˆ†ABO ~ βˆ†AFO, maka berlaku kesebandingan AO : OE = AB : EF ... (2) Substitusi (1) ke (2) diperoleh AO : OE = 2 : 1 (dalil 2 terbukti)
  • 56. Bukti dalil 3: Dalil 3 akan kita buktikan denga menggunakan dalil Stewart. Dalil stewart pada βˆ†ABC memberikan 𝐴𝐸2.BC = BE.𝑏2 + CE. 𝐴𝐡2 – BE.CE.BC 𝑑 π‘Ž 2 .a = 1 2 π‘Ž . 𝑏2 + 1 2 π‘Ž . 𝑐2 - 1 2 π‘Ž . 1 2 π‘Ž . a 𝑑 π‘Ž 2 = 1 2 𝑏2 + 1 2 𝑐2 - 1 4 π‘Ž2 (dalil 3 terbukti)
  • 57. Pada sebuah segitiga DEF, FG merupakan sebuah garis berat dimana DE=12cm, EF=8cm, dan DF=10. maka berapakah panjang FG? Jawab : FG2 = 1/2 x 82 + 1/2 x 102 - 1/2 x 122 FG2 = 1/2 x 64 + 1/2 x 100 - 1/2 x 144 FG2 = 32 + 50 - 72 FG2 = 82 - 72 FG2 = 10 FG = √10 cm Soal