SlideShare a Scribd company logo
Rachmatika Adhadita
Indra Wijaya
Putri Epriani
Dino Haryono
Obat Anti parkinson
dan
Obat Perangsang Susunan
Syaraf Pusat
Obat Anti Parkinson
Parkinson merupakan penyakit
degeneratif pada syaraf yang ditandai
dengan hipokinesia (penurunan fungsi
motorik secara abnormal), tremor,
kekakuan muskular (otot), serta hilangnya
refleks postural
Penyebab Parkinsonisme
• toksisitas obat (neuroleptik,
reserpin, karbon monoksida, dan
keracunaan mangan)
• ensefalitis obat dan strok
Pembagian Parkinsonisme
Berdasarkan etiologinya yaitu :
• parkinsonisme pasca ensefalitis
• parkinsonisme akibat obat
• parkinsonisme idiopatik
Pembagian Parkinsonisme
Berdasarkan gejala klinik Lonis Herzberg :
1. Tahap pertama
gejala begitu ringan sehingga pasien
tidak merasa terganggu
2. Tahap kedua
gejala ringan dan mulai sedikit
mengganggu biasanya berupa tremor
ringan dan bersifat variabel dan hilang
timbul
Pembagian...

3. Tahap ketiga
gejala bertambah berat yaitu pasien merasa
sangat terganggu dan gangguan bertambah
dari hari ke hari (volume suara melemah,
disertai tremor dan rigiditas, jalan dengan
langkah kecil dan kecenderungan terjatuh ).
4. Tahap ke empat
tidak mampu bergerak lagi, kepala, leher, dan
bahu jatuh ke depan. Mengalami efek samping
levodopa yang mengganggu karena dosis yang
diperlukan cukup besar, kemudian mental
pasien juga memburuk
Pembagian...

5. Pada tahap kelima
memburuknya gejala ini terjadi
terutama sewaktu kadar levodopa
menurun tetapi efek samping tidak
memungkinkan penambahan obat.
Penggolongan obat parkinson
obat-obat dopaminergik
Antikolinergenik
obat-obat dopaminergik inhidrek
MAO-B inhibitors
1. Dopaminergika
meningkatkan kadar DA di otak atau
meningkatkan trasmisinya dan dengan
demikian berdaya meringankan hipokinesia dan
kekakuan, tetapi jarang mengurangi tremor.
Contoh Obat:
a. Levodopa
b. Bromokriptin
c. Perangsang SSP (dextroamfetamin,
metamfetamin dan metilfenidat)
•
•
•
•
•

Cara kerja obat ini berdasarkan beberapa
mekanisme yaitu :
Meningkatkan sintesa/kadar DA di SSP
Stimulasi reseptor DA secara langsung dan
selektif
Stimulasi pelepasan DA di ujung saraf
Menghambat penarikan kembalinya di
ujung saraf
Menghentikan penguraian DA
Obat dopaminergika
Levodopa
•senyawa perantara
pada sintesa
katekolamin
•dapat melewati sawar
darah-otak dan dirubah
oleh L- asam amino
aromatik
•dimetabolisme menjadi
dopamin oleh
dekarboksilase dopa
perifer di luar SSP

Bromokriptin

•merangsang reseptor
dopaminergik
•Organ yang dipengaruhi
ialah yang memiliki
resptor dopamin yaitu
SSP, kardiovaskuler,
poros hipotalamushipofisis dan saluran
pencernaan

Amantadin

•bekerja
membebaskan
dopamin dari vesikel
prasinaptik, ekresi ke
dalam urin dalam
bentuk utuh
2. Obat antikolinergik

• Obat ini bekerja langsung di SSP
• Untuk bentuk penyakit yang lebih serius
perlu dikombinasikan dengan levodopa
Obat-obat antikolinergika

benztropin

triheksilfenidin

menghambat secara kompetitif reseptor-reseptor muskarinik di dalam otak,
termasuk yang terdapat dalam sistem ekstrapiramidal
efektif untuk mengurangi tremor pada parkinsonisme
tetapi efeknya tidak kuat pada bradikinesia parkinsonisme
Untuk parkinson hanya diberikan per oral
3. Obat-obat dopaminergik indirek
Deprenil
• suatu inhibitor selektif terhadap monoamin
oksidase B,
• suatu bentuk enzim yang metabolisme
dopamin. Enzim ini relatif kurang mempunyai
efek pada norepinefrin dan serotonin.
• Oleh karena itu obat ini dapat meningkatkan
konsentrasi dopamin. Penggunaan obat ini
pada parkinsonisme masih dalam taraf uji
coba.
Amantadin
• suatu obat antiviral yang juga
memperbaiki beberapa penderita
parkinsonisme
• Amantadin mungkin bekerja dengan
melepaskan katekolamin (termasuk
dopamin) dari tempat-tempat
simpanannya.
4. MAO-B inhibitor
Penghambatan spesifik pada MAO-B
bertujuan menghambat proses degradasi
dopamin dalam otak, dan memperpanjang
efeknya. Di samping itu, obat MAO-B inhibitor
lebih menghasilkan efek samping relatif rendah.
Contoh obatnya adalah selegilin. Obat ini
digunakan dalam terapi kombinasi dengan
levodopa.
Obat Perangsang Susunan
Syaraf Pusat
Banyak obat yang memiliki efek
perangsangan susunan saraf pusat (SSP) bila
diberikan dalam dosis toksik.
Obat perangsang ssp yang dimaksudkan
di sini ialah obat yang dalam dosis kecil yang
mempunyai efek perangsangan SSP dan bila
dosisnya ditingkatkan akan memberikan efek
eksitasi atau konvulsi.
Obat perangsang SSP ini dapat dibedakan
menurut derajat efek perangsangan SSP
yang ditimbulkannya, yaitu:
1. Konvulsan yang langsung memberikan efek
konvulsi termasuk strikrin, pikrotoksin,
pentilentetrazol, bemegrid, niketamid, dan
toksin tetanus.

2. Analeptik yang menimbulkan gangguan tidur,
termasuk di antaranya ialah efedrin,
amfetamin, kokain, pipradol, dan kamfer.
3. Psychic energizer yang memberikan rasa
segar, termasuk kafein dan derivat xantin lain,
imipramin, amitriptilin, dan derivatnya.
Dewasa ini obat perangsang SSP hampir
tidak digunakan lagi dalam klinik. Untuk kasus
keracunan obat tidur, jarang digunakan
konvulsan karena depresi pernapasan ternyata
lebih baik di atasi dengan alat pernapasan
buatan. Bahaya penggunaan konvulsan ialah
terjadinya kejang bila dosis berlebihan dan akan
terjadi efek depresi yang lebih berat setelah
efek perangsangan berlalu.
Obat perangsang SSP yang umum digunakan
dalam klinik adalah pikrotoksin, niketamid,
etamivan, dan derivat xantin.
• Piroktoksin
Pirotoksin diperoleh dari tanaman
Anamirta cocculus yang dulunya digunakan
untuk racun ikan. Obat ini merupakan
perangsang SSP yang kuat, yang merangsang
semua bagian SSP dan dapat menimbulkan
kejang.
Dahulu digunakan untuk mengembalikan
kesadaran dan merangsang pusat pernapasan
pada keracunan barbiturate atau narkotik. Saat
ini, pikrotoksin jarang digunakan.
• Pentilentetrazol
Pentilentetrazol (pentametiltetrazol = metrazol)
merangsang semua tingkat di SSP. Tdiak sekuat
pikrotoksin, menimbulkan kejang yang mirip dengan
epilepsi pada manusia dan dosis lebih tinggi dapat
menimbulkan kejang klonik yang asinkron.
Cara kerjanya dengan menurunkan hambatan
system GABA-ergik dan efek langsung sehingga
meningkatkan eksitabilitas SSP. Absorbsi berjalan dengan
baik melalui oral dan parenteral. Distribusi merata ke
semua jaringan, diinaktifkan di hati, ekskresi sebagian
besar (75%) melalui urine dalam bentuk tidak aktif.
Sediaan tersedia dalam bentuk tablet 100mg, ampul
3ml, dan vial larutan 10%.
Penggunaanya adalah sebagai analeptika dan
activator EEG untuk membantu menegakkan diagnosis
epilepsi.
• Nikematid dan Doksapram
Kedua senyawa ini merupakan senyawa
sintetis perangsang SSP yang bekerja dengan
meningkatkan derajat perangsangan SSP pada
semua tingkat serebrospinalis, dan dapat
mudah timbul kejang yang mirip dengan
kejang pentilentetrazol. Kedua obat ini secara
selektif merangsang pusat pernapasan pada
penderita yang mengalami depresi
pernapasan.
Kelemahan niketamid dan doksapram ialah
karena:
• Efek perangsangannya berlangsung singkat saja
(hanya 5-10 menit). Oleh karena itu,
pemberiannya harus berulang kali.
• Batas keamanan obat ini sempit sehingga dosis
untuk menimbulkan perangsangan pusat napas
tidak berbeda jauh dengan dosis yang
menimbulkan kejang.
Batas keamanan doksapram lebih luas dan
efek sampingnya lebih sedikit dibanding
niketamid
Presentasi farmako parkinson dan ssp

More Related Content

What's hot

Psikofamaka adalah obat-obat yang berkhasiat terhadap susunan saraf sentral d...
Psikofamaka adalah obat-obat yang berkhasiat terhadap susunan saraf sentral d...Psikofamaka adalah obat-obat yang berkhasiat terhadap susunan saraf sentral d...
Psikofamaka adalah obat-obat yang berkhasiat terhadap susunan saraf sentral d...
gex'z windha suardika
 
antidepresiva (Farmakologi PPT)
antidepresiva  (Farmakologi PPT)antidepresiva  (Farmakologi PPT)
antidepresiva (Farmakologi PPT)
Nova Rizky
 
Depresan
DepresanDepresan
Depresan
21 Memento
 
Antiparkinson
AntiparkinsonAntiparkinson
Antiparkinson
Fadhol Romdhoni
 
Hipnotik sedativ
Hipnotik sedativHipnotik sedativ
Hipnotik sedativ
Dilla Novita
 
Obat analgetika, antipiretik, dan antiinflamasi
Obat analgetika, antipiretik, dan antiinflamasiObat analgetika, antipiretik, dan antiinflamasi
Obat analgetika, antipiretik, dan antiinflamasi
Dilla Novita
 
Obat pelumpuh otot dan ganglion
Obat pelumpuh otot dan ganglionObat pelumpuh otot dan ganglion
Obat pelumpuh otot dan ganglion
Komunitas Blogger Indonesia
 
HAS senyawa penekan sistem saraf pusat
HAS senyawa penekan sistem saraf pusatHAS senyawa penekan sistem saraf pusat
HAS senyawa penekan sistem saraf pusat
Sapan Nada
 
Obat obatan sistem ssp
Obat obatan sistem sspObat obatan sistem ssp
Obat obatan sistem ssp
Putri Cavaluna
 
antikonvulsi_anti parkinson_psikotropik
antikonvulsi_anti parkinson_psikotropikantikonvulsi_anti parkinson_psikotropik
antikonvulsi_anti parkinson_psikotropikStikes BTH Tasikmalaya
 
antikonvulsi anti-parkinson-psikotropik
antikonvulsi anti-parkinson-psikotropikantikonvulsi anti-parkinson-psikotropik
antikonvulsi anti-parkinson-psikotropik
Stikes BTH Tasikmalaya
 
Anti headache dan vertigo
Anti headache dan vertigoAnti headache dan vertigo
Anti headache dan vertigo
Fadhol Romdhoni
 
Obat susunan saraf
Obat susunan sarafObat susunan saraf
Obat susunan saraf
Kampus-Sakinah
 
Penggolongan Obat : Susunan Syaraf Pusat dan Otonom serta Antibiotika serta A...
Penggolongan Obat : Susunan Syaraf Pusat dan Otonom serta Antibiotika serta A...Penggolongan Obat : Susunan Syaraf Pusat dan Otonom serta Antibiotika serta A...
Penggolongan Obat : Susunan Syaraf Pusat dan Otonom serta Antibiotika serta A...
pjj_kemenkes
 
Farmakologi Sistem Saraf
Farmakologi Sistem SarafFarmakologi Sistem Saraf
Farmakologi Sistem Saraf
Dedi Kun
 
Kp 3.1.35 psikofarmaka
Kp 3.1.35 psikofarmakaKp 3.1.35 psikofarmaka
Kp 3.1.35 psikofarmaka
Ahmad Muhtar
 
2.2. hipnotik dan sedatif
2.2. hipnotik dan sedatif2.2. hipnotik dan sedatif
2.2. hipnotik dan sedatiftarmizitaher
 
Obat sistem saraf pusat
Obat sistem saraf pusatObat sistem saraf pusat
Obat sistem saraf pusatbarkah1933
 

What's hot (20)

Psikofamaka adalah obat-obat yang berkhasiat terhadap susunan saraf sentral d...
Psikofamaka adalah obat-obat yang berkhasiat terhadap susunan saraf sentral d...Psikofamaka adalah obat-obat yang berkhasiat terhadap susunan saraf sentral d...
Psikofamaka adalah obat-obat yang berkhasiat terhadap susunan saraf sentral d...
 
antidepresiva (Farmakologi PPT)
antidepresiva  (Farmakologi PPT)antidepresiva  (Farmakologi PPT)
antidepresiva (Farmakologi PPT)
 
Depresan
DepresanDepresan
Depresan
 
Antiparkinson
AntiparkinsonAntiparkinson
Antiparkinson
 
Hipnotik sedativ
Hipnotik sedativHipnotik sedativ
Hipnotik sedativ
 
Obat analgetika, antipiretik, dan antiinflamasi
Obat analgetika, antipiretik, dan antiinflamasiObat analgetika, antipiretik, dan antiinflamasi
Obat analgetika, antipiretik, dan antiinflamasi
 
Obat pelumpuh otot dan ganglion
Obat pelumpuh otot dan ganglionObat pelumpuh otot dan ganglion
Obat pelumpuh otot dan ganglion
 
HAS senyawa penekan sistem saraf pusat
HAS senyawa penekan sistem saraf pusatHAS senyawa penekan sistem saraf pusat
HAS senyawa penekan sistem saraf pusat
 
Obat obatan sistem ssp
Obat obatan sistem sspObat obatan sistem ssp
Obat obatan sistem ssp
 
antikonvulsi_anti parkinson_psikotropik
antikonvulsi_anti parkinson_psikotropikantikonvulsi_anti parkinson_psikotropik
antikonvulsi_anti parkinson_psikotropik
 
antikonvulsi anti-parkinson-psikotropik
antikonvulsi anti-parkinson-psikotropikantikonvulsi anti-parkinson-psikotropik
antikonvulsi anti-parkinson-psikotropik
 
Anti headache dan vertigo
Anti headache dan vertigoAnti headache dan vertigo
Anti headache dan vertigo
 
Obat susunan saraf
Obat susunan sarafObat susunan saraf
Obat susunan saraf
 
Penggolongan Obat : Susunan Syaraf Pusat dan Otonom serta Antibiotika serta A...
Penggolongan Obat : Susunan Syaraf Pusat dan Otonom serta Antibiotika serta A...Penggolongan Obat : Susunan Syaraf Pusat dan Otonom serta Antibiotika serta A...
Penggolongan Obat : Susunan Syaraf Pusat dan Otonom serta Antibiotika serta A...
 
Farmakologi Sistem Saraf
Farmakologi Sistem SarafFarmakologi Sistem Saraf
Farmakologi Sistem Saraf
 
Kp 3.1.35 psikofarmaka
Kp 3.1.35 psikofarmakaKp 3.1.35 psikofarmaka
Kp 3.1.35 psikofarmaka
 
2.2. hipnotik dan sedatif
2.2. hipnotik dan sedatif2.2. hipnotik dan sedatif
2.2. hipnotik dan sedatif
 
Obat gangguan ssp
Obat gangguan sspObat gangguan ssp
Obat gangguan ssp
 
Obat sistem saraf
Obat sistem sarafObat sistem saraf
Obat sistem saraf
 
Obat sistem saraf pusat
Obat sistem saraf pusatObat sistem saraf pusat
Obat sistem saraf pusat
 

Similar to Presentasi farmako parkinson dan ssp

psikofarma4.pptx
psikofarma4.pptxpsikofarma4.pptx
psikofarma4.pptx
KarmilaPanigoro
 
Tatalaksana Penyakit Parkinson secara farmakologi
Tatalaksana Penyakit Parkinson secara farmakologiTatalaksana Penyakit Parkinson secara farmakologi
Tatalaksana Penyakit Parkinson secara farmakologi
Supri28
 
Obat gangguan ssp
Obat gangguan sspObat gangguan ssp
Obat gangguan ssp
Marito Simanungkalit
 
126990 penggolongan obat sistem pencernaan & sistem saraf
126990 penggolongan obat sistem pencernaan & sistem saraf126990 penggolongan obat sistem pencernaan & sistem saraf
126990 penggolongan obat sistem pencernaan & sistem saraf
nataliaayp
 
Online Class - Parkinson (Done).pptx
Online Class - Parkinson (Done).pptxOnline Class - Parkinson (Done).pptx
Online Class - Parkinson (Done).pptx
AhmadSofyanAtsauri
 
SISTEM SARAF OTONOM.pptx
SISTEM SARAF OTONOM.pptxSISTEM SARAF OTONOM.pptx
SISTEM SARAF OTONOM.pptx
elly394769
 
Analgesik antipiretik-anasthesi
Analgesik antipiretik-anasthesiAnalgesik antipiretik-anasthesi
Analgesik antipiretik-anasthesiNunung Ayu Novi
 
movement disorder in neurology department.pptx
movement disorder in neurology department.pptxmovement disorder in neurology department.pptx
movement disorder in neurology department.pptx
FirstiafinaTiffany1
 
Konsep psikofarmaka
Konsep psikofarmakaKonsep psikofarmaka
DT1_Psikofarmaka_Herlangga Chaasndra.pptx
DT1_Psikofarmaka_Herlangga Chaasndra.pptxDT1_Psikofarmaka_Herlangga Chaasndra.pptx
DT1_Psikofarmaka_Herlangga Chaasndra.pptx
kontrakaniris
 
Stimulan sistem saraf pusat (ssp)
Stimulan sistem saraf pusat (ssp)Stimulan sistem saraf pusat (ssp)
Stimulan sistem saraf pusat (ssp)
riizqii
 
Farmakologi obat emergency, vitamin dan mineral.pdf
Farmakologi obat emergency, vitamin dan mineral.pdfFarmakologi obat emergency, vitamin dan mineral.pdf
Farmakologi obat emergency, vitamin dan mineral.pdf
Sugeng Ners
 
Obat psikoterapetik
Obat psikoterapetikObat psikoterapetik
Obat psikoterapetik
imasnurmalasari
 
Makalah psikotropika
Makalah psikotropikaMakalah psikotropika
Makalah psikotropikaYadhi Muqsith
 
Obat sistem saraf autonom
Obat sistem saraf autonomObat sistem saraf autonom
Obat sistem saraf autonom
Fina Ratih Wiraputri
 
11. Materi Benzodiazepin.pptx
11. Materi Benzodiazepin.pptx11. Materi Benzodiazepin.pptx
11. Materi Benzodiazepin.pptx
AsepWahyudi13
 

Similar to Presentasi farmako parkinson dan ssp (20)

psikofarma4.pptx
psikofarma4.pptxpsikofarma4.pptx
psikofarma4.pptx
 
Tatalaksana Penyakit Parkinson secara farmakologi
Tatalaksana Penyakit Parkinson secara farmakologiTatalaksana Penyakit Parkinson secara farmakologi
Tatalaksana Penyakit Parkinson secara farmakologi
 
Obat gangguan ssp
Obat gangguan sspObat gangguan ssp
Obat gangguan ssp
 
126990 penggolongan obat sistem pencernaan & sistem saraf
126990 penggolongan obat sistem pencernaan & sistem saraf126990 penggolongan obat sistem pencernaan & sistem saraf
126990 penggolongan obat sistem pencernaan & sistem saraf
 
Tinjauan pustaka skizofrenia
Tinjauan pustaka skizofreniaTinjauan pustaka skizofrenia
Tinjauan pustaka skizofrenia
 
Online Class - Parkinson (Done).pptx
Online Class - Parkinson (Done).pptxOnline Class - Parkinson (Done).pptx
Online Class - Parkinson (Done).pptx
 
SISTEM SARAF OTONOM.pptx
SISTEM SARAF OTONOM.pptxSISTEM SARAF OTONOM.pptx
SISTEM SARAF OTONOM.pptx
 
Analgesik antipiretik-anasthesi
Analgesik antipiretik-anasthesiAnalgesik antipiretik-anasthesi
Analgesik antipiretik-anasthesi
 
movement disorder in neurology department.pptx
movement disorder in neurology department.pptxmovement disorder in neurology department.pptx
movement disorder in neurology department.pptx
 
Praktikum sedasi
Praktikum sedasi Praktikum sedasi
Praktikum sedasi
 
Kep jiwa antipsikotik AKPER PEMKAB MUNA
Kep jiwa antipsikotik AKPER PEMKAB MUNAKep jiwa antipsikotik AKPER PEMKAB MUNA
Kep jiwa antipsikotik AKPER PEMKAB MUNA
 
Konsep psikofarmaka
Konsep psikofarmakaKonsep psikofarmaka
Konsep psikofarmaka
 
DT1_Psikofarmaka_Herlangga Chaasndra.pptx
DT1_Psikofarmaka_Herlangga Chaasndra.pptxDT1_Psikofarmaka_Herlangga Chaasndra.pptx
DT1_Psikofarmaka_Herlangga Chaasndra.pptx
 
Stimulan sistem saraf pusat (ssp)
Stimulan sistem saraf pusat (ssp)Stimulan sistem saraf pusat (ssp)
Stimulan sistem saraf pusat (ssp)
 
Farmakologi obat emergency, vitamin dan mineral.pdf
Farmakologi obat emergency, vitamin dan mineral.pdfFarmakologi obat emergency, vitamin dan mineral.pdf
Farmakologi obat emergency, vitamin dan mineral.pdf
 
Presentation1
Presentation1Presentation1
Presentation1
 
Obat psikoterapetik
Obat psikoterapetikObat psikoterapetik
Obat psikoterapetik
 
Makalah psikotropika
Makalah psikotropikaMakalah psikotropika
Makalah psikotropika
 
Obat sistem saraf autonom
Obat sistem saraf autonomObat sistem saraf autonom
Obat sistem saraf autonom
 
11. Materi Benzodiazepin.pptx
11. Materi Benzodiazepin.pptx11. Materi Benzodiazepin.pptx
11. Materi Benzodiazepin.pptx
 

Presentasi farmako parkinson dan ssp

  • 2. Obat Anti parkinson dan Obat Perangsang Susunan Syaraf Pusat
  • 3. Obat Anti Parkinson Parkinson merupakan penyakit degeneratif pada syaraf yang ditandai dengan hipokinesia (penurunan fungsi motorik secara abnormal), tremor, kekakuan muskular (otot), serta hilangnya refleks postural
  • 4. Penyebab Parkinsonisme • toksisitas obat (neuroleptik, reserpin, karbon monoksida, dan keracunaan mangan) • ensefalitis obat dan strok
  • 5. Pembagian Parkinsonisme Berdasarkan etiologinya yaitu : • parkinsonisme pasca ensefalitis • parkinsonisme akibat obat • parkinsonisme idiopatik
  • 6. Pembagian Parkinsonisme Berdasarkan gejala klinik Lonis Herzberg : 1. Tahap pertama gejala begitu ringan sehingga pasien tidak merasa terganggu 2. Tahap kedua gejala ringan dan mulai sedikit mengganggu biasanya berupa tremor ringan dan bersifat variabel dan hilang timbul
  • 7. Pembagian... 3. Tahap ketiga gejala bertambah berat yaitu pasien merasa sangat terganggu dan gangguan bertambah dari hari ke hari (volume suara melemah, disertai tremor dan rigiditas, jalan dengan langkah kecil dan kecenderungan terjatuh ). 4. Tahap ke empat tidak mampu bergerak lagi, kepala, leher, dan bahu jatuh ke depan. Mengalami efek samping levodopa yang mengganggu karena dosis yang diperlukan cukup besar, kemudian mental pasien juga memburuk
  • 8. Pembagian... 5. Pada tahap kelima memburuknya gejala ini terjadi terutama sewaktu kadar levodopa menurun tetapi efek samping tidak memungkinkan penambahan obat.
  • 9. Penggolongan obat parkinson obat-obat dopaminergik Antikolinergenik obat-obat dopaminergik inhidrek MAO-B inhibitors
  • 10. 1. Dopaminergika meningkatkan kadar DA di otak atau meningkatkan trasmisinya dan dengan demikian berdaya meringankan hipokinesia dan kekakuan, tetapi jarang mengurangi tremor. Contoh Obat: a. Levodopa b. Bromokriptin c. Perangsang SSP (dextroamfetamin, metamfetamin dan metilfenidat)
  • 11. • • • • • Cara kerja obat ini berdasarkan beberapa mekanisme yaitu : Meningkatkan sintesa/kadar DA di SSP Stimulasi reseptor DA secara langsung dan selektif Stimulasi pelepasan DA di ujung saraf Menghambat penarikan kembalinya di ujung saraf Menghentikan penguraian DA
  • 12.
  • 13. Obat dopaminergika Levodopa •senyawa perantara pada sintesa katekolamin •dapat melewati sawar darah-otak dan dirubah oleh L- asam amino aromatik •dimetabolisme menjadi dopamin oleh dekarboksilase dopa perifer di luar SSP Bromokriptin •merangsang reseptor dopaminergik •Organ yang dipengaruhi ialah yang memiliki resptor dopamin yaitu SSP, kardiovaskuler, poros hipotalamushipofisis dan saluran pencernaan Amantadin •bekerja membebaskan dopamin dari vesikel prasinaptik, ekresi ke dalam urin dalam bentuk utuh
  • 14. 2. Obat antikolinergik • Obat ini bekerja langsung di SSP • Untuk bentuk penyakit yang lebih serius perlu dikombinasikan dengan levodopa
  • 15. Obat-obat antikolinergika benztropin triheksilfenidin menghambat secara kompetitif reseptor-reseptor muskarinik di dalam otak, termasuk yang terdapat dalam sistem ekstrapiramidal efektif untuk mengurangi tremor pada parkinsonisme tetapi efeknya tidak kuat pada bradikinesia parkinsonisme Untuk parkinson hanya diberikan per oral
  • 16. 3. Obat-obat dopaminergik indirek Deprenil • suatu inhibitor selektif terhadap monoamin oksidase B, • suatu bentuk enzim yang metabolisme dopamin. Enzim ini relatif kurang mempunyai efek pada norepinefrin dan serotonin. • Oleh karena itu obat ini dapat meningkatkan konsentrasi dopamin. Penggunaan obat ini pada parkinsonisme masih dalam taraf uji coba.
  • 17. Amantadin • suatu obat antiviral yang juga memperbaiki beberapa penderita parkinsonisme • Amantadin mungkin bekerja dengan melepaskan katekolamin (termasuk dopamin) dari tempat-tempat simpanannya.
  • 18. 4. MAO-B inhibitor Penghambatan spesifik pada MAO-B bertujuan menghambat proses degradasi dopamin dalam otak, dan memperpanjang efeknya. Di samping itu, obat MAO-B inhibitor lebih menghasilkan efek samping relatif rendah. Contoh obatnya adalah selegilin. Obat ini digunakan dalam terapi kombinasi dengan levodopa.
  • 20.
  • 21. Banyak obat yang memiliki efek perangsangan susunan saraf pusat (SSP) bila diberikan dalam dosis toksik. Obat perangsang ssp yang dimaksudkan di sini ialah obat yang dalam dosis kecil yang mempunyai efek perangsangan SSP dan bila dosisnya ditingkatkan akan memberikan efek eksitasi atau konvulsi.
  • 22. Obat perangsang SSP ini dapat dibedakan menurut derajat efek perangsangan SSP yang ditimbulkannya, yaitu:
  • 23. 1. Konvulsan yang langsung memberikan efek konvulsi termasuk strikrin, pikrotoksin, pentilentetrazol, bemegrid, niketamid, dan toksin tetanus. 2. Analeptik yang menimbulkan gangguan tidur, termasuk di antaranya ialah efedrin, amfetamin, kokain, pipradol, dan kamfer. 3. Psychic energizer yang memberikan rasa segar, termasuk kafein dan derivat xantin lain, imipramin, amitriptilin, dan derivatnya.
  • 24. Dewasa ini obat perangsang SSP hampir tidak digunakan lagi dalam klinik. Untuk kasus keracunan obat tidur, jarang digunakan konvulsan karena depresi pernapasan ternyata lebih baik di atasi dengan alat pernapasan buatan. Bahaya penggunaan konvulsan ialah terjadinya kejang bila dosis berlebihan dan akan terjadi efek depresi yang lebih berat setelah efek perangsangan berlalu. Obat perangsang SSP yang umum digunakan dalam klinik adalah pikrotoksin, niketamid, etamivan, dan derivat xantin.
  • 25. • Piroktoksin Pirotoksin diperoleh dari tanaman Anamirta cocculus yang dulunya digunakan untuk racun ikan. Obat ini merupakan perangsang SSP yang kuat, yang merangsang semua bagian SSP dan dapat menimbulkan kejang. Dahulu digunakan untuk mengembalikan kesadaran dan merangsang pusat pernapasan pada keracunan barbiturate atau narkotik. Saat ini, pikrotoksin jarang digunakan.
  • 26. • Pentilentetrazol Pentilentetrazol (pentametiltetrazol = metrazol) merangsang semua tingkat di SSP. Tdiak sekuat pikrotoksin, menimbulkan kejang yang mirip dengan epilepsi pada manusia dan dosis lebih tinggi dapat menimbulkan kejang klonik yang asinkron. Cara kerjanya dengan menurunkan hambatan system GABA-ergik dan efek langsung sehingga meningkatkan eksitabilitas SSP. Absorbsi berjalan dengan baik melalui oral dan parenteral. Distribusi merata ke semua jaringan, diinaktifkan di hati, ekskresi sebagian besar (75%) melalui urine dalam bentuk tidak aktif. Sediaan tersedia dalam bentuk tablet 100mg, ampul 3ml, dan vial larutan 10%. Penggunaanya adalah sebagai analeptika dan activator EEG untuk membantu menegakkan diagnosis epilepsi.
  • 27. • Nikematid dan Doksapram Kedua senyawa ini merupakan senyawa sintetis perangsang SSP yang bekerja dengan meningkatkan derajat perangsangan SSP pada semua tingkat serebrospinalis, dan dapat mudah timbul kejang yang mirip dengan kejang pentilentetrazol. Kedua obat ini secara selektif merangsang pusat pernapasan pada penderita yang mengalami depresi pernapasan.
  • 28. Kelemahan niketamid dan doksapram ialah karena: • Efek perangsangannya berlangsung singkat saja (hanya 5-10 menit). Oleh karena itu, pemberiannya harus berulang kali. • Batas keamanan obat ini sempit sehingga dosis untuk menimbulkan perangsangan pusat napas tidak berbeda jauh dengan dosis yang menimbulkan kejang. Batas keamanan doksapram lebih luas dan efek sampingnya lebih sedikit dibanding niketamid