Dokumen tersebut membahas tentang obat anti Parkinson dan obat perangsang sistem saraf pusat, mencakup penjelasan tentang penyebab Parkinson, pembagian Parkinson berdasarkan etiologi dan gejala, jenis-jenis obat anti Parkinson beserta cara kerjanya, serta jenis-jenis obat perangsang sistem saraf pusat beserta efek dan kelemahannya."
PPT ini dibuat oleh Riksa Rizki Zetta Adeli.
Di dalamnya, terdapat hal-hal berikut.
- Pengertian Depresan
- Macam-macam Depresan
- Nama lain Depresan di kalangan Masyarakat
- Pengaruh langsung pemakaian Depresan
- Akibat jangka panjang pemakaian Depresan
- Dampak penggunaan Depresan.
diolah dari berbagai sumber. Semoga dapat bermanfaat.
http://twiter.com/risarizi
http://noonecanfly.blogspot.com
PPT ini dibuat oleh Riksa Rizki Zetta Adeli.
Di dalamnya, terdapat hal-hal berikut.
- Pengertian Depresan
- Macam-macam Depresan
- Nama lain Depresan di kalangan Masyarakat
- Pengaruh langsung pemakaian Depresan
- Akibat jangka panjang pemakaian Depresan
- Dampak penggunaan Depresan.
diolah dari berbagai sumber. Semoga dapat bermanfaat.
http://twiter.com/risarizi
http://noonecanfly.blogspot.com
Farmakologi obat emergency, vitamin dan mineral.pdfSugeng Ners
Obat-obat emergensi yang kerap digunakan antara lain epinefrin, norepinefrin, dopamin, dobutamin dan atropin. Epinefrin merupakan obat yang digunakan untuk menangani reaksi alergi berat, henti jantung pada resusitasi jantung paru (RJP), serta tekanan darah turun akibat syok.
3. Obat Anti Parkinson
Parkinson merupakan penyakit
degeneratif pada syaraf yang ditandai
dengan hipokinesia (penurunan fungsi
motorik secara abnormal), tremor,
kekakuan muskular (otot), serta hilangnya
refleks postural
6. Pembagian Parkinsonisme
Berdasarkan gejala klinik Lonis Herzberg :
1. Tahap pertama
gejala begitu ringan sehingga pasien
tidak merasa terganggu
2. Tahap kedua
gejala ringan dan mulai sedikit
mengganggu biasanya berupa tremor
ringan dan bersifat variabel dan hilang
timbul
7. Pembagian...
3. Tahap ketiga
gejala bertambah berat yaitu pasien merasa
sangat terganggu dan gangguan bertambah
dari hari ke hari (volume suara melemah,
disertai tremor dan rigiditas, jalan dengan
langkah kecil dan kecenderungan terjatuh ).
4. Tahap ke empat
tidak mampu bergerak lagi, kepala, leher, dan
bahu jatuh ke depan. Mengalami efek samping
levodopa yang mengganggu karena dosis yang
diperlukan cukup besar, kemudian mental
pasien juga memburuk
8. Pembagian...
5. Pada tahap kelima
memburuknya gejala ini terjadi
terutama sewaktu kadar levodopa
menurun tetapi efek samping tidak
memungkinkan penambahan obat.
10. 1. Dopaminergika
meningkatkan kadar DA di otak atau
meningkatkan trasmisinya dan dengan
demikian berdaya meringankan hipokinesia dan
kekakuan, tetapi jarang mengurangi tremor.
Contoh Obat:
a. Levodopa
b. Bromokriptin
c. Perangsang SSP (dextroamfetamin,
metamfetamin dan metilfenidat)
11. •
•
•
•
•
Cara kerja obat ini berdasarkan beberapa
mekanisme yaitu :
Meningkatkan sintesa/kadar DA di SSP
Stimulasi reseptor DA secara langsung dan
selektif
Stimulasi pelepasan DA di ujung saraf
Menghambat penarikan kembalinya di
ujung saraf
Menghentikan penguraian DA
12.
13. Obat dopaminergika
Levodopa
•senyawa perantara
pada sintesa
katekolamin
•dapat melewati sawar
darah-otak dan dirubah
oleh L- asam amino
aromatik
•dimetabolisme menjadi
dopamin oleh
dekarboksilase dopa
perifer di luar SSP
Bromokriptin
•merangsang reseptor
dopaminergik
•Organ yang dipengaruhi
ialah yang memiliki
resptor dopamin yaitu
SSP, kardiovaskuler,
poros hipotalamushipofisis dan saluran
pencernaan
Amantadin
•bekerja
membebaskan
dopamin dari vesikel
prasinaptik, ekresi ke
dalam urin dalam
bentuk utuh
14. 2. Obat antikolinergik
• Obat ini bekerja langsung di SSP
• Untuk bentuk penyakit yang lebih serius
perlu dikombinasikan dengan levodopa
15. Obat-obat antikolinergika
benztropin
triheksilfenidin
menghambat secara kompetitif reseptor-reseptor muskarinik di dalam otak,
termasuk yang terdapat dalam sistem ekstrapiramidal
efektif untuk mengurangi tremor pada parkinsonisme
tetapi efeknya tidak kuat pada bradikinesia parkinsonisme
Untuk parkinson hanya diberikan per oral
16. 3. Obat-obat dopaminergik indirek
Deprenil
• suatu inhibitor selektif terhadap monoamin
oksidase B,
• suatu bentuk enzim yang metabolisme
dopamin. Enzim ini relatif kurang mempunyai
efek pada norepinefrin dan serotonin.
• Oleh karena itu obat ini dapat meningkatkan
konsentrasi dopamin. Penggunaan obat ini
pada parkinsonisme masih dalam taraf uji
coba.
17. Amantadin
• suatu obat antiviral yang juga
memperbaiki beberapa penderita
parkinsonisme
• Amantadin mungkin bekerja dengan
melepaskan katekolamin (termasuk
dopamin) dari tempat-tempat
simpanannya.
18. 4. MAO-B inhibitor
Penghambatan spesifik pada MAO-B
bertujuan menghambat proses degradasi
dopamin dalam otak, dan memperpanjang
efeknya. Di samping itu, obat MAO-B inhibitor
lebih menghasilkan efek samping relatif rendah.
Contoh obatnya adalah selegilin. Obat ini
digunakan dalam terapi kombinasi dengan
levodopa.
21. Banyak obat yang memiliki efek
perangsangan susunan saraf pusat (SSP) bila
diberikan dalam dosis toksik.
Obat perangsang ssp yang dimaksudkan
di sini ialah obat yang dalam dosis kecil yang
mempunyai efek perangsangan SSP dan bila
dosisnya ditingkatkan akan memberikan efek
eksitasi atau konvulsi.
22. Obat perangsang SSP ini dapat dibedakan
menurut derajat efek perangsangan SSP
yang ditimbulkannya, yaitu:
23. 1. Konvulsan yang langsung memberikan efek
konvulsi termasuk strikrin, pikrotoksin,
pentilentetrazol, bemegrid, niketamid, dan
toksin tetanus.
2. Analeptik yang menimbulkan gangguan tidur,
termasuk di antaranya ialah efedrin,
amfetamin, kokain, pipradol, dan kamfer.
3. Psychic energizer yang memberikan rasa
segar, termasuk kafein dan derivat xantin lain,
imipramin, amitriptilin, dan derivatnya.
24. Dewasa ini obat perangsang SSP hampir
tidak digunakan lagi dalam klinik. Untuk kasus
keracunan obat tidur, jarang digunakan
konvulsan karena depresi pernapasan ternyata
lebih baik di atasi dengan alat pernapasan
buatan. Bahaya penggunaan konvulsan ialah
terjadinya kejang bila dosis berlebihan dan akan
terjadi efek depresi yang lebih berat setelah
efek perangsangan berlalu.
Obat perangsang SSP yang umum digunakan
dalam klinik adalah pikrotoksin, niketamid,
etamivan, dan derivat xantin.
25. • Piroktoksin
Pirotoksin diperoleh dari tanaman
Anamirta cocculus yang dulunya digunakan
untuk racun ikan. Obat ini merupakan
perangsang SSP yang kuat, yang merangsang
semua bagian SSP dan dapat menimbulkan
kejang.
Dahulu digunakan untuk mengembalikan
kesadaran dan merangsang pusat pernapasan
pada keracunan barbiturate atau narkotik. Saat
ini, pikrotoksin jarang digunakan.
26. • Pentilentetrazol
Pentilentetrazol (pentametiltetrazol = metrazol)
merangsang semua tingkat di SSP. Tdiak sekuat
pikrotoksin, menimbulkan kejang yang mirip dengan
epilepsi pada manusia dan dosis lebih tinggi dapat
menimbulkan kejang klonik yang asinkron.
Cara kerjanya dengan menurunkan hambatan
system GABA-ergik dan efek langsung sehingga
meningkatkan eksitabilitas SSP. Absorbsi berjalan dengan
baik melalui oral dan parenteral. Distribusi merata ke
semua jaringan, diinaktifkan di hati, ekskresi sebagian
besar (75%) melalui urine dalam bentuk tidak aktif.
Sediaan tersedia dalam bentuk tablet 100mg, ampul
3ml, dan vial larutan 10%.
Penggunaanya adalah sebagai analeptika dan
activator EEG untuk membantu menegakkan diagnosis
epilepsi.
27. • Nikematid dan Doksapram
Kedua senyawa ini merupakan senyawa
sintetis perangsang SSP yang bekerja dengan
meningkatkan derajat perangsangan SSP pada
semua tingkat serebrospinalis, dan dapat
mudah timbul kejang yang mirip dengan
kejang pentilentetrazol. Kedua obat ini secara
selektif merangsang pusat pernapasan pada
penderita yang mengalami depresi
pernapasan.
28. Kelemahan niketamid dan doksapram ialah
karena:
• Efek perangsangannya berlangsung singkat saja
(hanya 5-10 menit). Oleh karena itu,
pemberiannya harus berulang kali.
• Batas keamanan obat ini sempit sehingga dosis
untuk menimbulkan perangsangan pusat napas
tidak berbeda jauh dengan dosis yang
menimbulkan kejang.
Batas keamanan doksapram lebih luas dan
efek sampingnya lebih sedikit dibanding
niketamid