Dokumen tersebut merangkum informasi tentang benzodiazepin, obat anastesi yang digunakan untuk tindakan operasi jangka pendek. Benzodiazepin bekerja dengan memperkuat fungsi sistem GABA di otak untuk mengurangi kemampuan sel saraf merespons rangsangan, menyebabkan efek seperti pengurangan kecemasan, sedasi, dan amnesia. Obat ini digunakan sebagai premedikasi sebelum bedah atau untuk meredakan status
2. Pendahuluan
Benzodiazepin adalah obat anastesi yang dingunakan
untuk tindakan operasi jangka pendek.
Sediaan
Injeksi : 5 mg/ml
dalam ampul 2 ml
Tablet : 5 mg
Yang terdiri dari
2-keto benzos,
3-hydroxy-benzos dan triazola benzos.
3. Mekanisme Kerja
Bekerja pada sistem GABA(gamma-aminobutyric acid) yaitu
dengan memperkuat fungsi hambatan neuron GABA. Reseptor
Benzodiazepin dalam seluruh sistem saraf pusat, terdapat dengan
kerapatan yang tinggi terutama dalam korteks otak frontal dan
oksipital, di hipokampus dan dalam otak kecil. Pada reseptor ini,
benzodiazepin akan bekerja sebagai agonis. Terdapat korelasi
tinggi antara aktivitas farmakologi berbagai benzodiazepin
dengan afinitasnya pada tempat ikatan. Dengan adanya interaksi
benzodiazepin, afinitas GABA terhadap reseptornya akan
meningkat, dan dengan ini kerja GABA akan meningkat. Dengan
aktifnya reseptor GABA, saluran ion klorida akan terbuka
sehingga ion klorida akan lebih banyak yang mengalir masuk ke
dalam sel. Meningkatnya jumlah ion klorida menyebabkan
hiperpolarisasi sel bersangkutan dan sebagai akibatnya,
kemampuan sel untuk dirangsang berkurang.
4. Indikasi
Premedikasi sebelum tindakan bedah besar atau kecil
(mayor/minor) digunakan untuk durasi singkat, sedasi
dengan amnesia untuk prosedur endoskopi dan bedah
dibawah anastesi lokal, status epileptikus, kejang
berulang; kejang demam.
5. Efek pada SSP
Efek benzodiazepin pada SSP yaitu :
Anxiolysis
Sedasi
Amnesia
dan aktifitas antiepileptik