SlideShare a Scribd company logo
DISKUSI TOPIK
PSIKOFARMAKA
I4061222046
Herlangga Chandra Wijaya
Pembimbing
dr.Pascaria Novianti Togatorop,Sp.KJ
Disusun oleh:
KEPANITERAAN KLINIK STASE ILMU KEDOKTERAN JIWA
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
RUMAH SAKIT JIWA PROVINSI KALBAR
SINGKAWANG
2023
Anti psikotik diklasifikasikan menjadi 2:
Tipikal (Generasi 1)
Anti psikotik generasi 1berkerja
sebagai antagonis dopamiin 2yang
berada di pathway dopamin
mesolimbik
Contoh :
Haloperidol, Perphenazine,
Trifluoperrazine,Chlorpromazine
Atipikal (Generasi 2)
Anti psikotik generasi 2 berkerja
sebagai antagonis dopamin 2 dan
reseptor 5HT-2(serotonin tipe 2)
Contoh :
Risperidon,clozapin,quetapin,
olanzapin
Anti Psikotik : Obat
Anti Psikotik Tipikal Anti Psikotik Atipikal
Phenotiazin
Chlorpomazine
Thioridazine
Trifluoperazine
Flufenazin
Perfenazin
Dibenzodiazepine
Clozapine
Olanzapine
Quetiapine
Zotepine
Aripiprazole
Butirofenon
Haloperidol
Droperidol
Benzisoxazole
Risperidone
Paliperidone
Difenilbutil piperidin
Pimozide
Banzamide
Sulpiride
Indikasi Kontraindikasi
1. Skizofrenia
2. Gejala psikotik akibat
kerusakan otak -> stroke,
cedera kepala,dll
3. Phenotiazine -> mual,
muntah
4.Promethazine ->
antiemetic, sedative, dan
efek antihistamin
1. Ketusakan hati
2. PJK
3. Parkinsonism
4. CVD
5. Bone marrow depression
6. Severe hypotension /
hypertension
7. Coma
Indikasi dan Kontraindikasi
Anti Psikotik : Mekanisme Kerja
• Absorpsi :duodenum
• Bergabung secara intensif dengan protein plasma (92-99%) ->
dimetabolisme hati -> ekskresi melalui empedu dan ginjal
• Lipid-soluable -> memasuki sistem saraf pusat dan jaringan tubuh
yang lain
Farmakokinetik
Anti Psikotik : Mekanisme Kerja
Antispikotik menghambat
berbagai reseptor diantaranya
dopamin, reseptor ɑ-
adrenergeik, muskarinik,
dan reseptor
dengan afinitis
histamin H1,
serotonin 5HT2
yang berbeda.
Farmakodinamik
Dosis dan Efikasi
AntiPsikotik:CaraPenggunaan
Pertimbangkan gejala psikotik yang dominan dan efek samping obat :
1. Chlorpromazin dan thioridazin -> sedatif kuat -> gejala dominan :gaduh gelisah,
hiperaktif, sulit tidur, kekacauan pikiran, perasaan, dan perilaku
2. Trifluoperazin, flupenazin dan haloperidol -> sedatifnya lemah -> gejala
dominan :apatis, menarik diri, perasaan tumpul, kehilangan minat dan inisiatif,
hipoaktif, waham dan halusinasi
3. Apabila dalam riwayat penggunaan obat anti-psikotik sebelumnya efektif dan
ditolerir dengan baik efek sampingnya -> dipilih kembali
4. Gejala negatif lebih menonjol dari gejala positif -> anti-psikotik atipikal perlu
dipertimbangkan
AntiPsikotik:Dosis
Terapi inisial : Terapi pengawasan :
• Setelah peroleh dosis
optimal
• Pertahankan 8-12 minggu
• Diberikan segera setelah diagnosis ditegakkan
• Dimulai dari dosis anjuran
• Naikkan setiap 2-3 hari hingga dosis efektif
• Evaluasi tiap 2 minggu dan bila perlu naikkan
hingga dosis optimal
Terapi pemeliharaan :
• Dosis optimal diturunkan tiap 2minggu hingga didapatkan dosis
maintenance -> pertahankan selama 6 bulan-2 tahun
• Selingi dengan drug holiday 1-2 hari/minggu
• Tappering off :dosis diturunkan tiap 2-4 minggu -> stop
AntiPsikotik:EfekSamping
• Sedasi dan inhibisi psikomotor
• Gangguan otonomik
• Gangguan ekstrapiramidal
• Gangguan endokrin
• Pemakaian jangka panjang -> diskinesia tardif -> anti psikotik perlahan-lahan
dihentikan -> berikan reserpin 2,5mg/hari -> ganti anti psikotik dengan clozapin
50-100/hari
• Penggunaan CPZ injeksi (IM) -> hipotensi orthostatik -> injeksi nor-adrenalin ->
dicegah dengan tidak langsung bangun
• Haloperidol -> gejala EPS atau sindrom parkinson -> THP 3-4 x 2 mg/hari atau
Sulfus atropin 0,5-0,75 mg (IM)
AntiPsikotik:EfekSamping
• Reksi idiosinkrasi -> neuroleptic malignant syndrome (NMS)
• Kondisi yang mengancam kehidupan akibat reaksi idiosinkrasi terhadap obat anti
psikotik
• Suhu badan > 38°C (hiperpireksia)
• EPS berat (rigiditas)
• Disfungsi otonom (inkontinensia urin)
• Perubahan status mental dan kesadaran
Antidepresan
Antidepresan adalah obat-
obatan yangg dapat mengatasi
gejala depresi.
Trisiklik Tetrasiklik MAO-I SSRI Atipikal
Amitriptilin Maprotilin Moclobemide Setralin Mirtazapin
Clomipramin Amoxapine Fluoxetin Venlafaxine
Tianeptin Paroxetin
Anti Depresan : Mekanisme Aksi
Mekanisme kerja :
• TCA -> memblokade reuptake dari norepinefrin dan
serotonin yang menuju neuron sinaps
• SSRI -> memblokade reuptake dari serotonin
• MAOI -> bekerja di sinaps -> menghambat enzim
yang memecah serotonin -> jumlah serotonin yang
dilepaskan ke celah sinaps bertambah -> pasca
sinaps juga bertambah
Hipotesis penyebab depresi:
Sindrom depresidisebabkan oleh
defisiensirelative salah satu atau
beberapa “aminergic neurotransmitter”
(noradrenaline, serotonin,dopamine)
pada celah sinaps neuron di SSP
(khususnya pada sistem limbik)
sehingga aktivitas serotonin menurun
Sediaan dan efikasi
Anti Depressan : Cara Penggunaan
1. Pemilihan obat
Tergantung toleransi pasien terhadap efek samping, penyesuaian efek samping,
terhadap kondisi pasien
Misalnya :
a. Trisiklik -> efek samping relatif besar -> untuk pasien usia muda dan untuk
meredakan agitasi
b. Tetrasiklik dan atipikal -> efek samping relatif kecil -> dengan gejala ansietas dan
insomnia yang menonjol
c. SSRI -> efek samping minimal -> usia dewasa dan lanjut; dengan gangguan lain
d. MAO-I -> efek samping hipotensi ortostatik -> hati-hati pada pasien usia lanjut
Anti Depressan : Cara Penggunaan
2. Pemberian Dosis
Pertimbangkan :
- Onset efek primer :2-4 minggu
- Onset efek sekunder :12-24 jam
- Waktu paruh :12-48 jam (pemberian 1-2x/hari)
Proses pengaturan dosis :
- Initiating dosage/test dose (minggu 1)
- Titrating dosage/optimal dose (minggu 2-4)
- Stabilizing dosage (2-3 bulan)
- Maintaining dosage (3-6 bulan) (1/2 optimal dose)
- Tapering dosage (1 bulan)
Efek Samping
1. Hipotensi
2. Gangguan jantung
3. Gejala gangguan saraf otonom
4. Gejala gangguan sususnan saraf pusat
5. Alergi
6. Gejala hematologic
7. Gejala psikis lain (maniacal, gelisah dan
delirium)
Antimania :PENGGOLONGAN
30%
70% MANIA AKUT
Haloperidol, Carbamazepine,ValproicAcid,Divalproex
PROFILAKSIS MANIA
Lithium Carbonate
HIPOTESIS : Sindrom
mania disebabkan oleh tingginya
kadar serotonin dalam celah
sinaps neuron, khususnya pada
sistem limbik, yang berdampak
terhadap “dopamine receptor
supersensitivity”
PATOFISIOLOGI
Lithium
Carbonate
● Mengurangi “dopamine receptor
supersensitivity” dengan meningkatkan
“cholinergic-muscarinic activity”
● Menghambat “Cyclic AMP &
Phosphoinositides
Lithium
Carbonate
● Mengurangi “dopamine receptor
supersensitivity” dengan meningkatkan
“cholinergic-muscarinic activity”
● Menghambat “Cyclic AMP &
Phosphoinositides
● Headache, dry mouth, polydipsia,
polyuria, polyphagia, GI distress, fine
hand tremor
, dizziness, sedation,
Thyroid function may be decreased.
● Renally eliminated, hati hati pada
pasien gangguan ginjal, dan dapat
digunakan pada pasien gangguan hati
MOA
Adverse
Effect
Excretion
Startingdose :250-
500mg/ 1-2x/hari
Dosis
Lithium
Carbonate
Dosis dinaikkan
250mg/hari tiap minggu
Dosis efektifdanoptimal
1200-1800 mg/hari
Pertahankan 6 bulan (Sindrommania
Akut)
Diteruskan hingga beberapa tahun
sesuai dengan indikasi (Gangguan
Afektif danBipolar)
Dosis minimumdengan
kadar therapeuticindex
terendah
T
apering Off
PERHATIAN KHUSUS PENGGUNAAN
LITHIUM CARBONATE
● Kadar serum Lithium diukur setiap hari
pada terapi profilaksis
● Fungsi Ginjal (Serum Creatinine)
● Fungsi KelenjarTiroid (T3& T4)
● Wanita Hamil kontraindikasi
Valproic Acid
● Valproate-mediated gamma-aminobutyric
acid (GABA)-transaminase
Valproate (VPT) inhibits
transaminase, preventing the
inhibition.
GABA
metabolic
breakdown of GABA and increasing GABA
concentrations in the axon and in glial
cells.
● GABAmerupakan Inhibitor Action potential
Nama Dagang Depakene
Sediaan 250mg/5ml
Dosis 2 x 250mg/ hari
Carbamazepine
Mechanism of Action Memblok Voltage Sensitive Sodium Channels VSSCs,
langsung pada sisi yang membuka kanal ion dari VSSCs
sub unit α
Dosis 300-600 mg/2-3x/hari
Efek Samping Nausea, Sedation, Ataxia, Rash, Hyponatremia, Weight
Gain, Teratogenicity, Osteoporosis
Penggunaan ● Digunakan pada Mania Akut dan serta profilaksis
sindrom mania/ depresi pada gangguan afektif
bipolar
● Jugadapat digunakan sebaga obat anti kejang
Steven Johnson
syndrome Induced by
Carbamazepin
● Steven Johnson Syndrome kelainan kulit yang
memiliki UKK makul dan shaped lesion yang
memiliki potensial sebagai penyakit yang lethal
● Steven Johnson Syndrome merupakan
hipersensitivitas yang disebabkan kelainan
farmakogenetik dan abnormalitas imunologis
● Hipersensitivitas terjadi pada 1/1000 kasus
1. Bae HM, Paík YJ, Kim YH, Moon DE. Stevens-johnson syndíome induced by
caíbamazepine tíeatment in a patient who píeviously had caíbamazepine induced
píuíitus -a case íepoít -.Koíean J Pain. 2013 Jan;26(1):80-3. doi:
10.3344/kjp.2013.26.1.80.
2. Khoo ABS, Ali FR, Yiu ZZN, et al. BMJ Case Rep Published online: [please include
Rekomendasi Terapi untuk Episode Mania
Pilihan Jenis Obat
Lini I Lithium/Divalporat +
(Risperidone/Quetiapine/Olanzapine/Aripiprazole/Asenapine)
Lini II ● Monoterapi : Carbamazepine, Carbamazepine ER
● Terapi Kombinasi : Lithium + Divalporat
Lini III ● Monoterapi :Chlorpromazine, Clozapine, Tamoxifen
● TerapiKombinasi:Lithium atau divalporat + Haloperidol,
Lithium + Carbamazepine
Borland R,Verduin ML, Ruiz P
,editor.Kaplan & Sadock’s Synopsis of Clinical Psychiatry Fifth Edition.Philadelphia :Wolters Kluwer
,2023
Antiansietas
Penggolongan
Non-
Benzodiazepine
Sulpiride, Buspirone
Benzodiaze
pine
Diazepam,
Chlordiazepoxide,
Lorazepam,Clobazam,
Bromazepam,Alprazolam
Sindrom Ansietas
● Adanya perasaan cemas atau khawatir yang tidak realistik terhadap 2atau lebih hal yang dipersepsi
sebagai ancaman, perasaan ini menyebabkan individu tidak mampu istirahat dengan tenang (inabilityto
relax)
● Terdapat paling sedikit 6dari 18gejala gejala berikut
Ketegangan Motorik 1.Kedutan otot atau rasa gemetar
2.Otot tegang/kaku/pegal linu
3.Tidak bisa Diam
4.Mudah Menjadi lelah
Hiperaktivitas Otonomik 5.Nafas pendek/terasa berat
6.Jantung Berdebar-debar
7.Telapak tangan basah-dingin
8.Mulut Kering
9.Kepala pusing/rasa melayang
10.Mual, mencret, perut tak enak
11.Muka panas/badan menggigil
12.Buang air kecil lebih sering
13.Sukar menelan/rasa tersumbat
Kewaspadaan 14.Perasaan jadi peka/mudah ngilu
15.Mudah terkejut/kaget
16.Sulit konsentrasi pikiran
17.Sukar tidur
18.Mudah Tersinggung
Profil Efek Samping
Efek samping dapat berupa:
1. Sedasi
2. Relaksasi Otot
● Penghentian obat secara mendadak, akan menimbulkan
gejala putus obat (Rebound phenomena) :Pasien menjadi
irritable, bingung, gelisah, insomnia, tremor
, palpitasi,
keringat dingin,konvulsi
● Obat benzodiazepine dengan waktu paruh pendek
(Clobazam) lebih cepat dan hebat gejala putus obatnya
dibandingkan dengan obat benzodiazepine dengan waktu
paruh panjang.
● Untuk mengurangi risiko ketergantungan obat, maksimum
lama pemberian = 3bulan (100 hari) dalam rentang dosis
teraupetik
Spesifikasi
● Clobazam :1,5benzodiazepine =
psychomotor performance paling kurang
terpengaruh, untuk pasien dewasa dan
usia lanjut yang ingin tetap aktif
● Lorazepam :Short half life
benzodiazepine & no significant drug
accumulation at clinical close, untuk
pasien pasien dengan kelainan fungsi
hati dan ginjal
● Alprazolam :Efektif untuk anxietas
antisipatorik,“onset of action” lebih
cepat dan mempunyai komponen anti-
depresi
● Sulpiride-50 :Efektif untuk meredakan
gejala somatik dari sindrom anxietas dan
paling kecil resiko ketergantungan obat
Pengaturan Dosis
● Steady state, keadaan dengan jumlah
obat yang masuk kedalam badan sama
dengan jumlah obat yang keluar dari
badan dicapai setelah 5-7hari dengan
dosis 2-3 kali sehari (half life = <24 jam).
Onset of action cepat dan langsung
memberikan efek
● Efek klinis terlihat bila kadar obat dalam
darah telah mencapai “steady state”
Cara dan Lama Pemberian
Mulai dengan dosis
awal (dosis anjuran)
Naikkan dosis setiap 3-5 hari
sampai mencapai dosis
optimal
dipertahankan 2-3
minggu
diturunkan 1/8x setiap 2-4
minggu
dosis minimal yang
masih efektif
(maintenancedose)
Bila kambuhdinaikkan lagi
dan bila tetap efektif
pertahankan 4-8 minggu T
appering off
● Pada sindrom anxietas yang disebabkan faktor
situasi eksternal,pemberian obat tidak lebih dari
1-3 bulan
● Pemberian yang sewaktu-waktu dapat dilakukan
apabila sindrom anxietas dapat diramalkan waktu
datangnya dan hanya pada situasi tertentu
(anticipatory anxiety),serta terjadinya tidak sering
● Penghentianselalu bertahap (stepwise) agar tidak
menimbulkan gejala lepas obat

More Related Content

Similar to DT1_Psikofarmaka_Herlangga Chaasndra.pptx

Presentasi farmako parkinson dan ssp
Presentasi farmako parkinson dan sspPresentasi farmako parkinson dan ssp
Presentasi farmako parkinson dan ssp
Putri MpudtEpriani
 
Obat gangguan ssp
Obat gangguan sspObat gangguan ssp
Obat gangguan ssp
Marito Simanungkalit
 
Obat gangguan ssp
Obat gangguan sspObat gangguan ssp
Obat gangguan ssp
Marito Simanungkalit
 
skizofrenia & psikosis akut
skizofrenia & psikosis akutskizofrenia & psikosis akut
skizofrenia & psikosis akut
Joni Iswanto
 
psikosis akut& skizofrenia
psikosis akut& skizofreniapsikosis akut& skizofrenia
psikosis akut& skizofrenia
Joni Iswanto
 
antidepresiva (Farmakologi PPT)
antidepresiva  (Farmakologi PPT)antidepresiva  (Farmakologi PPT)
antidepresiva (Farmakologi PPT)
Nova Rizky
 
terapi gangguan jiwa
terapi gangguan jiwaterapi gangguan jiwa
terapi gangguan jiwaJoni Iswanto
 
Obat psikoterapetik
Obat psikoterapetikObat psikoterapetik
Obat psikoterapetik
imasnurmalasari
 
DEPRESI-MFK.ppt
DEPRESI-MFK.pptDEPRESI-MFK.ppt
DEPRESI-MFK.ppt
AlexFabrigaz Apt
 
penatalaksaanaan kasus status epilepsi baru
penatalaksaanaan kasus status epilepsi barupenatalaksaanaan kasus status epilepsi baru
penatalaksaanaan kasus status epilepsi baru
setianingsihparamita
 
Psikofarmaka ppt antiansietas
Psikofarmaka ppt  antiansietas Psikofarmaka ppt  antiansietas
Psikofarmaka ppt antiansietas Titis Utami
 
Obat-obatan Antipsikotik (terjemahan bahasa indonesia, 2.0)
Obat-obatan Antipsikotik (terjemahan bahasa indonesia, 2.0)Obat-obatan Antipsikotik (terjemahan bahasa indonesia, 2.0)
Obat-obatan Antipsikotik (terjemahan bahasa indonesia, 2.0)
Bagus Utomo
 
Antipsikotik (Terjemahan Bahasa Indonesia, 3.0)
Antipsikotik (Terjemahan Bahasa Indonesia, 3.0)Antipsikotik (Terjemahan Bahasa Indonesia, 3.0)
Antipsikotik (Terjemahan Bahasa Indonesia, 3.0)
Lautan Jiwa
 
KEGAWAT-DARURATAN NAPZA
KEGAWAT-DARURATAN NAPZAKEGAWAT-DARURATAN NAPZA
KEGAWAT-DARURATAN NAPZA
mataharitimoer MT
 
Obat-Obatan yang Diberikan pada Akhir Kehidupan.pdf
Obat-Obatan yang Diberikan pada Akhir Kehidupan.pdfObat-Obatan yang Diberikan pada Akhir Kehidupan.pdf
Obat-Obatan yang Diberikan pada Akhir Kehidupan.pdf
papahku123
 
Obat sistem saraf pusat
Obat sistem saraf pusatObat sistem saraf pusat
Obat sistem saraf pusat
Fina Ratih Wiraputri
 
Farmakologi 1
Farmakologi 1Farmakologi 1
Farmakologi 1
Sainal Edi Kamal
 
movement disorder in neurology department.pptx
movement disorder in neurology department.pptxmovement disorder in neurology department.pptx
movement disorder in neurology department.pptx
FirstiafinaTiffany1
 
PENATALAKSANAAN Gangguan Penyalahgunaan Z-Kemkes.pdf
PENATALAKSANAAN Gangguan Penyalahgunaan Z-Kemkes.pdfPENATALAKSANAAN Gangguan Penyalahgunaan Z-Kemkes.pdf
PENATALAKSANAAN Gangguan Penyalahgunaan Z-Kemkes.pdf
Henipuspitasari17
 
Nyeri psikogenik pit 2022
Nyeri psikogenik pit 2022Nyeri psikogenik pit 2022
Nyeri psikogenik pit 2022
1369002613690026
 

Similar to DT1_Psikofarmaka_Herlangga Chaasndra.pptx (20)

Presentasi farmako parkinson dan ssp
Presentasi farmako parkinson dan sspPresentasi farmako parkinson dan ssp
Presentasi farmako parkinson dan ssp
 
Obat gangguan ssp
Obat gangguan sspObat gangguan ssp
Obat gangguan ssp
 
Obat gangguan ssp
Obat gangguan sspObat gangguan ssp
Obat gangguan ssp
 
skizofrenia & psikosis akut
skizofrenia & psikosis akutskizofrenia & psikosis akut
skizofrenia & psikosis akut
 
psikosis akut& skizofrenia
psikosis akut& skizofreniapsikosis akut& skizofrenia
psikosis akut& skizofrenia
 
antidepresiva (Farmakologi PPT)
antidepresiva  (Farmakologi PPT)antidepresiva  (Farmakologi PPT)
antidepresiva (Farmakologi PPT)
 
terapi gangguan jiwa
terapi gangguan jiwaterapi gangguan jiwa
terapi gangguan jiwa
 
Obat psikoterapetik
Obat psikoterapetikObat psikoterapetik
Obat psikoterapetik
 
DEPRESI-MFK.ppt
DEPRESI-MFK.pptDEPRESI-MFK.ppt
DEPRESI-MFK.ppt
 
penatalaksaanaan kasus status epilepsi baru
penatalaksaanaan kasus status epilepsi barupenatalaksaanaan kasus status epilepsi baru
penatalaksaanaan kasus status epilepsi baru
 
Psikofarmaka ppt antiansietas
Psikofarmaka ppt  antiansietas Psikofarmaka ppt  antiansietas
Psikofarmaka ppt antiansietas
 
Obat-obatan Antipsikotik (terjemahan bahasa indonesia, 2.0)
Obat-obatan Antipsikotik (terjemahan bahasa indonesia, 2.0)Obat-obatan Antipsikotik (terjemahan bahasa indonesia, 2.0)
Obat-obatan Antipsikotik (terjemahan bahasa indonesia, 2.0)
 
Antipsikotik (Terjemahan Bahasa Indonesia, 3.0)
Antipsikotik (Terjemahan Bahasa Indonesia, 3.0)Antipsikotik (Terjemahan Bahasa Indonesia, 3.0)
Antipsikotik (Terjemahan Bahasa Indonesia, 3.0)
 
KEGAWAT-DARURATAN NAPZA
KEGAWAT-DARURATAN NAPZAKEGAWAT-DARURATAN NAPZA
KEGAWAT-DARURATAN NAPZA
 
Obat-Obatan yang Diberikan pada Akhir Kehidupan.pdf
Obat-Obatan yang Diberikan pada Akhir Kehidupan.pdfObat-Obatan yang Diberikan pada Akhir Kehidupan.pdf
Obat-Obatan yang Diberikan pada Akhir Kehidupan.pdf
 
Obat sistem saraf pusat
Obat sistem saraf pusatObat sistem saraf pusat
Obat sistem saraf pusat
 
Farmakologi 1
Farmakologi 1Farmakologi 1
Farmakologi 1
 
movement disorder in neurology department.pptx
movement disorder in neurology department.pptxmovement disorder in neurology department.pptx
movement disorder in neurology department.pptx
 
PENATALAKSANAAN Gangguan Penyalahgunaan Z-Kemkes.pdf
PENATALAKSANAAN Gangguan Penyalahgunaan Z-Kemkes.pdfPENATALAKSANAAN Gangguan Penyalahgunaan Z-Kemkes.pdf
PENATALAKSANAAN Gangguan Penyalahgunaan Z-Kemkes.pdf
 
Nyeri psikogenik pit 2022
Nyeri psikogenik pit 2022Nyeri psikogenik pit 2022
Nyeri psikogenik pit 2022
 

Recently uploaded

Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptxMateri 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
syam586213
 
ANTIBIOTIK TOPIKAL Farmakologi Basic Dasar
ANTIBIOTIK TOPIKAL Farmakologi Basic DasarANTIBIOTIK TOPIKAL Farmakologi Basic Dasar
ANTIBIOTIK TOPIKAL Farmakologi Basic Dasar
MFCorp
 
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratoriumPengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
SyailaNandaSofiaWell
 
Asuhan Keperawatan HIPO&HIPERTIROID.pptx
Asuhan Keperawatan HIPO&HIPERTIROID.pptxAsuhan Keperawatan HIPO&HIPERTIROID.pptx
Asuhan Keperawatan HIPO&HIPERTIROID.pptx
hosnuinayati1
 
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.pptCara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
andiulfahmagefirahra1
 
jejaring dan jaringan pkm 2019 presentasi
jejaring dan jaringan pkm 2019 presentasijejaring dan jaringan pkm 2019 presentasi
jejaring dan jaringan pkm 2019 presentasi
lala263132
 
PENJAGAAN PESAKIT DENGAN VENTILATOR Kursus Basic Resus Nursing HTJS.pptx
PENJAGAAN PESAKIT DENGAN VENTILATOR  Kursus Basic Resus Nursing HTJS.pptxPENJAGAAN PESAKIT DENGAN VENTILATOR  Kursus Basic Resus Nursing HTJS.pptx
PENJAGAAN PESAKIT DENGAN VENTILATOR Kursus Basic Resus Nursing HTJS.pptx
Hamzi Hadi
 
PENYULUHAN SKRINING KESEHATAN USIA PRODUKTIF
PENYULUHAN SKRINING KESEHATAN USIA PRODUKTIFPENYULUHAN SKRINING KESEHATAN USIA PRODUKTIF
PENYULUHAN SKRINING KESEHATAN USIA PRODUKTIF
FredyMaringga1
 
Sejarah, Trend Isu Keperawatan Jiwa Dan Konsep Dasar Keperawatan Jiwa
Sejarah, Trend Isu Keperawatan Jiwa Dan Konsep Dasar Keperawatan JiwaSejarah, Trend Isu Keperawatan Jiwa Dan Konsep Dasar Keperawatan Jiwa
Sejarah, Trend Isu Keperawatan Jiwa Dan Konsep Dasar Keperawatan Jiwa
BayuEkaKurniawan1
 
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdfPengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
ryskilahmudin
 
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdfv2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
fritshenukh
 
keterampilan kader dan teknis penilaian tingkat kecakapan kader posyandu.pptx
keterampilan kader dan teknis penilaian tingkat kecakapan kader posyandu.pptxketerampilan kader dan teknis penilaian tingkat kecakapan kader posyandu.pptx
keterampilan kader dan teknis penilaian tingkat kecakapan kader posyandu.pptx
pkmcinagara
 
ASKEP pada pasien dengan diagnosa CAD CICU.docx
ASKEP pada pasien dengan diagnosa  CAD CICU.docxASKEP pada pasien dengan diagnosa  CAD CICU.docx
ASKEP pada pasien dengan diagnosa CAD CICU.docx
zalfazulfa174
 
Monitoring dan Evaluasi Program Pertolongan Pertama Pada Luka Psikologis.pdf
Monitoring dan Evaluasi Program Pertolongan Pertama Pada Luka Psikologis.pdfMonitoring dan Evaluasi Program Pertolongan Pertama Pada Luka Psikologis.pdf
Monitoring dan Evaluasi Program Pertolongan Pertama Pada Luka Psikologis.pdf
haniekusuma
 
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteranpemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
hadijaul
 
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIFPRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
ratnawulokt
 
428375104-Ppt-Pemberian-Obat-Topikal.pptx
428375104-Ppt-Pemberian-Obat-Topikal.pptx428375104-Ppt-Pemberian-Obat-Topikal.pptx
428375104-Ppt-Pemberian-Obat-Topikal.pptx
ImanChimonxNurjaman
 

Recently uploaded (17)

Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptxMateri 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
 
ANTIBIOTIK TOPIKAL Farmakologi Basic Dasar
ANTIBIOTIK TOPIKAL Farmakologi Basic DasarANTIBIOTIK TOPIKAL Farmakologi Basic Dasar
ANTIBIOTIK TOPIKAL Farmakologi Basic Dasar
 
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratoriumPengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
 
Asuhan Keperawatan HIPO&HIPERTIROID.pptx
Asuhan Keperawatan HIPO&HIPERTIROID.pptxAsuhan Keperawatan HIPO&HIPERTIROID.pptx
Asuhan Keperawatan HIPO&HIPERTIROID.pptx
 
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.pptCara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
 
jejaring dan jaringan pkm 2019 presentasi
jejaring dan jaringan pkm 2019 presentasijejaring dan jaringan pkm 2019 presentasi
jejaring dan jaringan pkm 2019 presentasi
 
PENJAGAAN PESAKIT DENGAN VENTILATOR Kursus Basic Resus Nursing HTJS.pptx
PENJAGAAN PESAKIT DENGAN VENTILATOR  Kursus Basic Resus Nursing HTJS.pptxPENJAGAAN PESAKIT DENGAN VENTILATOR  Kursus Basic Resus Nursing HTJS.pptx
PENJAGAAN PESAKIT DENGAN VENTILATOR Kursus Basic Resus Nursing HTJS.pptx
 
PENYULUHAN SKRINING KESEHATAN USIA PRODUKTIF
PENYULUHAN SKRINING KESEHATAN USIA PRODUKTIFPENYULUHAN SKRINING KESEHATAN USIA PRODUKTIF
PENYULUHAN SKRINING KESEHATAN USIA PRODUKTIF
 
Sejarah, Trend Isu Keperawatan Jiwa Dan Konsep Dasar Keperawatan Jiwa
Sejarah, Trend Isu Keperawatan Jiwa Dan Konsep Dasar Keperawatan JiwaSejarah, Trend Isu Keperawatan Jiwa Dan Konsep Dasar Keperawatan Jiwa
Sejarah, Trend Isu Keperawatan Jiwa Dan Konsep Dasar Keperawatan Jiwa
 
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdfPengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
 
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdfv2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
 
keterampilan kader dan teknis penilaian tingkat kecakapan kader posyandu.pptx
keterampilan kader dan teknis penilaian tingkat kecakapan kader posyandu.pptxketerampilan kader dan teknis penilaian tingkat kecakapan kader posyandu.pptx
keterampilan kader dan teknis penilaian tingkat kecakapan kader posyandu.pptx
 
ASKEP pada pasien dengan diagnosa CAD CICU.docx
ASKEP pada pasien dengan diagnosa  CAD CICU.docxASKEP pada pasien dengan diagnosa  CAD CICU.docx
ASKEP pada pasien dengan diagnosa CAD CICU.docx
 
Monitoring dan Evaluasi Program Pertolongan Pertama Pada Luka Psikologis.pdf
Monitoring dan Evaluasi Program Pertolongan Pertama Pada Luka Psikologis.pdfMonitoring dan Evaluasi Program Pertolongan Pertama Pada Luka Psikologis.pdf
Monitoring dan Evaluasi Program Pertolongan Pertama Pada Luka Psikologis.pdf
 
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteranpemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
 
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIFPRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
 
428375104-Ppt-Pemberian-Obat-Topikal.pptx
428375104-Ppt-Pemberian-Obat-Topikal.pptx428375104-Ppt-Pemberian-Obat-Topikal.pptx
428375104-Ppt-Pemberian-Obat-Topikal.pptx
 

DT1_Psikofarmaka_Herlangga Chaasndra.pptx

  • 1. DISKUSI TOPIK PSIKOFARMAKA I4061222046 Herlangga Chandra Wijaya Pembimbing dr.Pascaria Novianti Togatorop,Sp.KJ Disusun oleh: KEPANITERAAN KLINIK STASE ILMU KEDOKTERAN JIWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS TANJUNGPURA RUMAH SAKIT JIWA PROVINSI KALBAR SINGKAWANG 2023
  • 2. Anti psikotik diklasifikasikan menjadi 2: Tipikal (Generasi 1) Anti psikotik generasi 1berkerja sebagai antagonis dopamiin 2yang berada di pathway dopamin mesolimbik Contoh : Haloperidol, Perphenazine, Trifluoperrazine,Chlorpromazine Atipikal (Generasi 2) Anti psikotik generasi 2 berkerja sebagai antagonis dopamin 2 dan reseptor 5HT-2(serotonin tipe 2) Contoh : Risperidon,clozapin,quetapin, olanzapin
  • 3. Anti Psikotik : Obat Anti Psikotik Tipikal Anti Psikotik Atipikal Phenotiazin Chlorpomazine Thioridazine Trifluoperazine Flufenazin Perfenazin Dibenzodiazepine Clozapine Olanzapine Quetiapine Zotepine Aripiprazole Butirofenon Haloperidol Droperidol Benzisoxazole Risperidone Paliperidone Difenilbutil piperidin Pimozide Banzamide Sulpiride
  • 4. Indikasi Kontraindikasi 1. Skizofrenia 2. Gejala psikotik akibat kerusakan otak -> stroke, cedera kepala,dll 3. Phenotiazine -> mual, muntah 4.Promethazine -> antiemetic, sedative, dan efek antihistamin 1. Ketusakan hati 2. PJK 3. Parkinsonism 4. CVD 5. Bone marrow depression 6. Severe hypotension / hypertension 7. Coma Indikasi dan Kontraindikasi
  • 5. Anti Psikotik : Mekanisme Kerja • Absorpsi :duodenum • Bergabung secara intensif dengan protein plasma (92-99%) -> dimetabolisme hati -> ekskresi melalui empedu dan ginjal • Lipid-soluable -> memasuki sistem saraf pusat dan jaringan tubuh yang lain Farmakokinetik
  • 6. Anti Psikotik : Mekanisme Kerja Antispikotik menghambat berbagai reseptor diantaranya dopamin, reseptor ɑ- adrenergeik, muskarinik, dan reseptor dengan afinitis histamin H1, serotonin 5HT2 yang berbeda. Farmakodinamik
  • 8. AntiPsikotik:CaraPenggunaan Pertimbangkan gejala psikotik yang dominan dan efek samping obat : 1. Chlorpromazin dan thioridazin -> sedatif kuat -> gejala dominan :gaduh gelisah, hiperaktif, sulit tidur, kekacauan pikiran, perasaan, dan perilaku 2. Trifluoperazin, flupenazin dan haloperidol -> sedatifnya lemah -> gejala dominan :apatis, menarik diri, perasaan tumpul, kehilangan minat dan inisiatif, hipoaktif, waham dan halusinasi 3. Apabila dalam riwayat penggunaan obat anti-psikotik sebelumnya efektif dan ditolerir dengan baik efek sampingnya -> dipilih kembali 4. Gejala negatif lebih menonjol dari gejala positif -> anti-psikotik atipikal perlu dipertimbangkan
  • 9. AntiPsikotik:Dosis Terapi inisial : Terapi pengawasan : • Setelah peroleh dosis optimal • Pertahankan 8-12 minggu • Diberikan segera setelah diagnosis ditegakkan • Dimulai dari dosis anjuran • Naikkan setiap 2-3 hari hingga dosis efektif • Evaluasi tiap 2 minggu dan bila perlu naikkan hingga dosis optimal Terapi pemeliharaan : • Dosis optimal diturunkan tiap 2minggu hingga didapatkan dosis maintenance -> pertahankan selama 6 bulan-2 tahun • Selingi dengan drug holiday 1-2 hari/minggu • Tappering off :dosis diturunkan tiap 2-4 minggu -> stop
  • 10. AntiPsikotik:EfekSamping • Sedasi dan inhibisi psikomotor • Gangguan otonomik • Gangguan ekstrapiramidal • Gangguan endokrin • Pemakaian jangka panjang -> diskinesia tardif -> anti psikotik perlahan-lahan dihentikan -> berikan reserpin 2,5mg/hari -> ganti anti psikotik dengan clozapin 50-100/hari • Penggunaan CPZ injeksi (IM) -> hipotensi orthostatik -> injeksi nor-adrenalin -> dicegah dengan tidak langsung bangun • Haloperidol -> gejala EPS atau sindrom parkinson -> THP 3-4 x 2 mg/hari atau Sulfus atropin 0,5-0,75 mg (IM)
  • 11. AntiPsikotik:EfekSamping • Reksi idiosinkrasi -> neuroleptic malignant syndrome (NMS) • Kondisi yang mengancam kehidupan akibat reaksi idiosinkrasi terhadap obat anti psikotik • Suhu badan > 38°C (hiperpireksia) • EPS berat (rigiditas) • Disfungsi otonom (inkontinensia urin) • Perubahan status mental dan kesadaran
  • 12. Antidepresan Antidepresan adalah obat- obatan yangg dapat mengatasi gejala depresi. Trisiklik Tetrasiklik MAO-I SSRI Atipikal Amitriptilin Maprotilin Moclobemide Setralin Mirtazapin Clomipramin Amoxapine Fluoxetin Venlafaxine Tianeptin Paroxetin
  • 13. Anti Depresan : Mekanisme Aksi Mekanisme kerja : • TCA -> memblokade reuptake dari norepinefrin dan serotonin yang menuju neuron sinaps • SSRI -> memblokade reuptake dari serotonin • MAOI -> bekerja di sinaps -> menghambat enzim yang memecah serotonin -> jumlah serotonin yang dilepaskan ke celah sinaps bertambah -> pasca sinaps juga bertambah Hipotesis penyebab depresi: Sindrom depresidisebabkan oleh defisiensirelative salah satu atau beberapa “aminergic neurotransmitter” (noradrenaline, serotonin,dopamine) pada celah sinaps neuron di SSP (khususnya pada sistem limbik) sehingga aktivitas serotonin menurun
  • 15. Anti Depressan : Cara Penggunaan 1. Pemilihan obat Tergantung toleransi pasien terhadap efek samping, penyesuaian efek samping, terhadap kondisi pasien Misalnya : a. Trisiklik -> efek samping relatif besar -> untuk pasien usia muda dan untuk meredakan agitasi b. Tetrasiklik dan atipikal -> efek samping relatif kecil -> dengan gejala ansietas dan insomnia yang menonjol c. SSRI -> efek samping minimal -> usia dewasa dan lanjut; dengan gangguan lain d. MAO-I -> efek samping hipotensi ortostatik -> hati-hati pada pasien usia lanjut
  • 16. Anti Depressan : Cara Penggunaan 2. Pemberian Dosis Pertimbangkan : - Onset efek primer :2-4 minggu - Onset efek sekunder :12-24 jam - Waktu paruh :12-48 jam (pemberian 1-2x/hari) Proses pengaturan dosis : - Initiating dosage/test dose (minggu 1) - Titrating dosage/optimal dose (minggu 2-4) - Stabilizing dosage (2-3 bulan) - Maintaining dosage (3-6 bulan) (1/2 optimal dose) - Tapering dosage (1 bulan)
  • 17. Efek Samping 1. Hipotensi 2. Gangguan jantung 3. Gejala gangguan saraf otonom 4. Gejala gangguan sususnan saraf pusat 5. Alergi 6. Gejala hematologic 7. Gejala psikis lain (maniacal, gelisah dan delirium)
  • 18. Antimania :PENGGOLONGAN 30% 70% MANIA AKUT Haloperidol, Carbamazepine,ValproicAcid,Divalproex PROFILAKSIS MANIA Lithium Carbonate
  • 19. HIPOTESIS : Sindrom mania disebabkan oleh tingginya kadar serotonin dalam celah sinaps neuron, khususnya pada sistem limbik, yang berdampak terhadap “dopamine receptor supersensitivity” PATOFISIOLOGI Lithium Carbonate ● Mengurangi “dopamine receptor supersensitivity” dengan meningkatkan “cholinergic-muscarinic activity” ● Menghambat “Cyclic AMP & Phosphoinositides
  • 20. Lithium Carbonate ● Mengurangi “dopamine receptor supersensitivity” dengan meningkatkan “cholinergic-muscarinic activity” ● Menghambat “Cyclic AMP & Phosphoinositides ● Headache, dry mouth, polydipsia, polyuria, polyphagia, GI distress, fine hand tremor , dizziness, sedation, Thyroid function may be decreased. ● Renally eliminated, hati hati pada pasien gangguan ginjal, dan dapat digunakan pada pasien gangguan hati MOA Adverse Effect Excretion
  • 21. Startingdose :250- 500mg/ 1-2x/hari Dosis Lithium Carbonate Dosis dinaikkan 250mg/hari tiap minggu Dosis efektifdanoptimal 1200-1800 mg/hari Pertahankan 6 bulan (Sindrommania Akut) Diteruskan hingga beberapa tahun sesuai dengan indikasi (Gangguan Afektif danBipolar) Dosis minimumdengan kadar therapeuticindex terendah T apering Off
  • 22. PERHATIAN KHUSUS PENGGUNAAN LITHIUM CARBONATE ● Kadar serum Lithium diukur setiap hari pada terapi profilaksis ● Fungsi Ginjal (Serum Creatinine) ● Fungsi KelenjarTiroid (T3& T4) ● Wanita Hamil kontraindikasi
  • 23. Valproic Acid ● Valproate-mediated gamma-aminobutyric acid (GABA)-transaminase Valproate (VPT) inhibits transaminase, preventing the inhibition. GABA metabolic breakdown of GABA and increasing GABA concentrations in the axon and in glial cells. ● GABAmerupakan Inhibitor Action potential Nama Dagang Depakene Sediaan 250mg/5ml Dosis 2 x 250mg/ hari
  • 24. Carbamazepine Mechanism of Action Memblok Voltage Sensitive Sodium Channels VSSCs, langsung pada sisi yang membuka kanal ion dari VSSCs sub unit α Dosis 300-600 mg/2-3x/hari Efek Samping Nausea, Sedation, Ataxia, Rash, Hyponatremia, Weight Gain, Teratogenicity, Osteoporosis Penggunaan ● Digunakan pada Mania Akut dan serta profilaksis sindrom mania/ depresi pada gangguan afektif bipolar ● Jugadapat digunakan sebaga obat anti kejang
  • 25. Steven Johnson syndrome Induced by Carbamazepin ● Steven Johnson Syndrome kelainan kulit yang memiliki UKK makul dan shaped lesion yang memiliki potensial sebagai penyakit yang lethal ● Steven Johnson Syndrome merupakan hipersensitivitas yang disebabkan kelainan farmakogenetik dan abnormalitas imunologis ● Hipersensitivitas terjadi pada 1/1000 kasus 1. Bae HM, Paík YJ, Kim YH, Moon DE. Stevens-johnson syndíome induced by caíbamazepine tíeatment in a patient who píeviously had caíbamazepine induced píuíitus -a case íepoít -.Koíean J Pain. 2013 Jan;26(1):80-3. doi: 10.3344/kjp.2013.26.1.80. 2. Khoo ABS, Ali FR, Yiu ZZN, et al. BMJ Case Rep Published online: [please include
  • 26. Rekomendasi Terapi untuk Episode Mania Pilihan Jenis Obat Lini I Lithium/Divalporat + (Risperidone/Quetiapine/Olanzapine/Aripiprazole/Asenapine) Lini II ● Monoterapi : Carbamazepine, Carbamazepine ER ● Terapi Kombinasi : Lithium + Divalporat Lini III ● Monoterapi :Chlorpromazine, Clozapine, Tamoxifen ● TerapiKombinasi:Lithium atau divalporat + Haloperidol, Lithium + Carbamazepine Borland R,Verduin ML, Ruiz P ,editor.Kaplan & Sadock’s Synopsis of Clinical Psychiatry Fifth Edition.Philadelphia :Wolters Kluwer ,2023
  • 28. Sindrom Ansietas ● Adanya perasaan cemas atau khawatir yang tidak realistik terhadap 2atau lebih hal yang dipersepsi sebagai ancaman, perasaan ini menyebabkan individu tidak mampu istirahat dengan tenang (inabilityto relax) ● Terdapat paling sedikit 6dari 18gejala gejala berikut Ketegangan Motorik 1.Kedutan otot atau rasa gemetar 2.Otot tegang/kaku/pegal linu 3.Tidak bisa Diam 4.Mudah Menjadi lelah Hiperaktivitas Otonomik 5.Nafas pendek/terasa berat 6.Jantung Berdebar-debar 7.Telapak tangan basah-dingin 8.Mulut Kering 9.Kepala pusing/rasa melayang 10.Mual, mencret, perut tak enak 11.Muka panas/badan menggigil 12.Buang air kecil lebih sering 13.Sukar menelan/rasa tersumbat Kewaspadaan 14.Perasaan jadi peka/mudah ngilu 15.Mudah terkejut/kaget 16.Sulit konsentrasi pikiran 17.Sukar tidur 18.Mudah Tersinggung
  • 29. Profil Efek Samping Efek samping dapat berupa: 1. Sedasi 2. Relaksasi Otot ● Penghentian obat secara mendadak, akan menimbulkan gejala putus obat (Rebound phenomena) :Pasien menjadi irritable, bingung, gelisah, insomnia, tremor , palpitasi, keringat dingin,konvulsi ● Obat benzodiazepine dengan waktu paruh pendek (Clobazam) lebih cepat dan hebat gejala putus obatnya dibandingkan dengan obat benzodiazepine dengan waktu paruh panjang. ● Untuk mengurangi risiko ketergantungan obat, maksimum lama pemberian = 3bulan (100 hari) dalam rentang dosis teraupetik
  • 30. Spesifikasi ● Clobazam :1,5benzodiazepine = psychomotor performance paling kurang terpengaruh, untuk pasien dewasa dan usia lanjut yang ingin tetap aktif ● Lorazepam :Short half life benzodiazepine & no significant drug accumulation at clinical close, untuk pasien pasien dengan kelainan fungsi hati dan ginjal ● Alprazolam :Efektif untuk anxietas antisipatorik,“onset of action” lebih cepat dan mempunyai komponen anti- depresi ● Sulpiride-50 :Efektif untuk meredakan gejala somatik dari sindrom anxietas dan paling kecil resiko ketergantungan obat Pengaturan Dosis ● Steady state, keadaan dengan jumlah obat yang masuk kedalam badan sama dengan jumlah obat yang keluar dari badan dicapai setelah 5-7hari dengan dosis 2-3 kali sehari (half life = <24 jam). Onset of action cepat dan langsung memberikan efek ● Efek klinis terlihat bila kadar obat dalam darah telah mencapai “steady state”
  • 31. Cara dan Lama Pemberian Mulai dengan dosis awal (dosis anjuran) Naikkan dosis setiap 3-5 hari sampai mencapai dosis optimal dipertahankan 2-3 minggu diturunkan 1/8x setiap 2-4 minggu dosis minimal yang masih efektif (maintenancedose) Bila kambuhdinaikkan lagi dan bila tetap efektif pertahankan 4-8 minggu T appering off ● Pada sindrom anxietas yang disebabkan faktor situasi eksternal,pemberian obat tidak lebih dari 1-3 bulan ● Pemberian yang sewaktu-waktu dapat dilakukan apabila sindrom anxietas dapat diramalkan waktu datangnya dan hanya pada situasi tertentu (anticipatory anxiety),serta terjadinya tidak sering ● Penghentianselalu bertahap (stepwise) agar tidak menimbulkan gejala lepas obat