Model cyber counseling berbantuan Facebook dapat meningkatkan efektivitas layanan informasi karier siswa SMA Negeri 1 Semarang. Layanan informasi sebelumnya hanya secara klasikal dan belum memaksimalkan teknologi. Penelitian menunjukkan peningkatan skor pos-tes sebesar 16,24% setelah penerapan model baru ini. Saran termasuk memperluas penggunaan model ini dan meningkatkan kompetensi konselor dalam teknologi.
1. PENGEMBANGAN MODEL CYBER COUNSELING
BERBANTUAN FACEBOOK UNTUK MENINGKATKAN
EFEKTIVITAS LAYANAN INFORMASI KARIER DI SMA
NEGERI 1 SEMARANG
JURNAL
Diajukan untuk Memenuhi Mata Kuliah Cyber Counseling
Oleh:
Ayu Ningtiyas
1715004
Fakultas: Tarbiyah
Program Studi: Bimbingan Konseling Pendidikan Islam
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
SYAIKH ABDURRAHMAN SIDDIK
BANGKA BELITUNG
TAHUN 2019
2. Review Paper
Judul : Pengembangan Model Cyber Counseling Berbantuan Facebook Untuk
Meningkatkan Efektivitas Layanan Informasi Karier
Penulis : Arifah Pujiyanti
Sumber:http://prosiding.upgris.ac.id/index.php/bk2018/bkk20188/paper/viewFile/
2568/2472
Keywords : cyber counseling, facebook, layanan informasi karir
Sinopsis : Dalam pengembangan model cyber counseling ini memberikan
informasi-informasi yang terkait dengan tugas perkembangan siswa.
Fokus layanan informasi yang ditargetkan adalah fungsi pemahaman
dan fungsi pengembangan. pelaksanaan pelayanan informasi karier
tidak hanya di ruang klasikal bimbingan dan konseling namun guru
bimbingan dan konseling di SMA Negeri 1 Semarang memiliki jam
masuk kelas sehingga ada pemberian layanan informasi yang diberikan
di dalam kelas. Adapun pelayanan yang diberikan di luar jam kelas
bisaanya guru bimbingan dan konseling memanfaatkan media ponsel
dengan aplikasi facebook, blackberry messeger, sms dan telepon.
Menurut guru bimbingan dan konseling yang bertugas sebagai praktisi
sekolah, pemberian layanan di kelas secara klasikal masih belum
memenuhi kebutuhan siswa mengenai informasi karier secara
menyeluruh, apalagi siswa yang kurang aktif atau kurang nyaman untuk
bertanya guna memperoleh informasi karier.
Layanan Informasi Karier Siswa SMA Negeri 1 Semarang telah
dilaksanakan oleh konselor atau guru bimbingan dan konseling, namun
belum memperhatikan siswa yang merasa tidak nyaman melakukan
3. layanan bimbingan dan konseling secara face to face. Layanan
informasi karier seringkali dilakukan secara klasikal, dan belum
memaksimalkan fasilitas wifi dan kecanggihan teknologi yang telah
berkembang.
Metode penelitian menggunakan metode Research & Development
perbandingan skor pretest dan postest layanan informasi karier yang
mengalami peningkatan sebanyak 16,24%. Model cyber counseling
berbantuan facebook terbukti efektif untuk meningkatkan layanan
informasi karier siswa di SMA.
Keunggulan : 1. Lebih mudah dalam penguasaan teknologi khususnya facebook
2. Lebih mudah dalam menegetahui hasil penelitiannya
3. dapat menghemat waktu
4. lebih memudahkan siswa dalam Meningkatkan Efektivitas
Layanan Informasi Karier
Kelemahan : 1. belum semua siswa aktif mencari informasi yang dibutuhkan
2. orang tua kurang aktif dalam mencari informasi.
3. sulit mengembangkan potensi dalam diri siswa
4. keterbatasan sarana dan prasarana
5. belum memaksimalkan fasilitas wifi dan kecanggihan teknologi
yang telah berkembang
Saran : berdasarkan hasil dalam jurnal ini maka, terdapat beberapa saran
sebagai bahan pertimbangan sebagai berikut:
1. Dapat mengimplementasikan model cyber counseling berbantuan
facebook dalam memberikan layanan informasi karier di sekolah karena
mayoritas siswa telah menggunakan facebook sebagai media interaksi
dan mencari sumber informasi.
2. Bagi konselor sekolah diharapkan untuk meningkatkan kualitas
terutama dalam penguasaan teknologi khususnya internet, komputer
4. dan gadget di zaman yang semakin canggih, tuntutan mengikuti
perkembangan zaman tidak lagi suatu wacana namun merupakan
kebutuhan.
3. Bagi peneliti selanjutnya adalah perlu adanya perbaikan indikator
keefektifan layanan informasi karier.
Rekomendasi: Berdasarkan jurnal ini dan pelaksanaan layanan cybercounseling
maka dapat direkomendasikan: Harus dipastikan sinyal koneksi
internet bagus.
Konseli diberi informasi tentang kelebihan dan kelemahan tentang
pengembangan model cyber counseling.
Konselor mau meluangkan waktunya untuk belajar atau
mempunyai teman yang ahli dalam bidang teknologi sehingga
kerjasama tersebut bisa mempermudahkan dan memperluas
pengetahuan konselor. Meski kemungkinan penerapannya masih
kecil karena kendala biaya dan kompetensi konselor dalam
melakukan cyber counseling berbantuan facebook bukan berarti hal
tersebut tidak mungkin dilakukan.