2. Prosedur pengendalian kegaduhan
Pada akhir pembelajaran anda diharapkan mampu
mengidentifikasi prosedur untuk
1. Mengumpulkan para penumpang
2. Memindahkan penumpang melalui escape route
3. Mengeluarkan penumpang dari kapal dalam keadaan
darurat
3. Studi Kasus
1. Pada bulan September 1934, kebakaran berawal dari sebuah loker
ruang baca di kapal Morro Castle. Kapal itu membawa 548
penumpang dan awak kapal. Karena gagal memadamkan api, para kru
akhirnya meluncurkan 6 sekoci, dengan kapasitas 408 orang. Ketika
diluncurkan, sekoci-sekoci ini hanya membawa 85 orang, dan
sebagian besar adalah kru.
2. Sebagian besar dari 227 penumpang tersebut harus bertahan dan
mencari jalan ke deck dan kemudian keluar kapal. Kekacauan terjadi
ketika orang-orang melompat atau didorong ke laut. Beberapa
berenang sejauh 8 Mil ke pesisir.
4. Studi Kasus
1. Apa yang terjadi dikapal Morro Castle bukanlah
cara untuk mengevakuasi penumpang.
2. Prioritas anda dalam keadaan darurat adalah
keselamatan penumpang..
5. Pendahuluan (lanjutan.)
Dalam pembelajaran ini anda akan mempelajari
beberapa metode untuk mengendalikan penumpang
dalam sebuah evakuasi:
a) Mengumpulkan penumpang
b) Mengendalikan pergerakan penumpang di
escape routes.
c) Membantu penumpang untuk meninggalkan
kapal
6. Menerapkan teknik pengendalian
kegaduhan
1. Ketika menjalankan prosedur ini,
terapkan teknik pengendalian
kegaduhan yang sudah dipelajari
sebelumnya. Mari kita ulangi
kembali:
a) Gunakan bahasa tubuh yang
terkendali dengan kemampuan
verbal dan non verbal
b) Gunakan kemampuan non-
verbal seperti penggunaan
gerakan tangan untuk
mendukung komunikasi verbal.
7. mustering
1. Semakin cepat anda mengumpulkan
penumpang semakin cepat pula
anda mengeluarkan mereka dari
kapal jika memang diperlukan.
2. Dalam bagian ini, anda akan
mempelajari beberapa teknik
untuk mengumpulkan penumpang;
a) Beri peringatan dan periksa
semua ruangan.
b) Teruslah beri perintah di
mustering stations.
c) Pakailah daftar penumpang.
d) Periksa pakaian dan life
jackets.
8. Memperingatkan dan sweeping
1. Jika anda bertugas untuk menangani
penumpang, anda harus memberi
peringatan tentang situasi darurat
yang ada dan menjauhkan mereka
dari area berbahaya secepat
mungkin.
2. Informasikan kepada penumpang
tentang situasi yang ada dengan
tenang dan dengan berwibawa. Anda
mungkin perlu menenangkan
penumpang. Berapa lama yang anda
butuhkan untuk menenangkan masing-
masing orang tergantung kondisi
daruratnya.
9. Memperingatkan dan sweeping
(lanjutan)
1. Anda mungkin akan ditugaskan untuk mencari di
beberapa tempat dan membawa penumpang ke
muster stations.
2. Carilah di kamar, kamar mandi, dan tempat lain
yang memungkinkan orang bersembunyi.
3. Mencari area-area dikapal secara sistematis
itulah yang dikenal dengan sweeping area
tersebut.
10. 1. Video: seorang awak kapal sedang menunjukkan
prosedur bagaimana memperingatkan dan sweep
(memeriksa) penumpang di dalam kamar.
11. Memperingatkan dan Sweep
(memeriksa.)
1. Kamar bukanlah area yang aman dalam keadaan darurat.jika
kamar dipenuhi asap atau air, pertolongan akan menjadi
susah dan penumpang bisa saja mati lemas atau tenggelam .
2. Beberapa penumpang bisa saja menjadi sangat ketakutan
untuk meninggalkan kamar, yang lain mungkin akan membawa
serta bawaan mereka.
3. Periksa dibawah meja, tempat tidur, dan lemari pakaian
untuk meyakinkan tak ada yang bersembunyi.
4. Perintahkan penumpang untuk memakai life jackets,
meninggalkan barang-barangnya dan pergi ke muster station.
12. Memperingatkan and Sweep
(memeriksa.)
1. Jika waktu terbatas, anda
mungkin harus mengeluarkan
penumpang dengan cepat
tanpa penjelasan panjang.
2. Gunakan teknik perintah
berulang. Ketika anda
memeriksa setiap kabin atau
area. Berteriaklah dengan
singkat, dan jelas, beberapa
kali sesuai situasinya.
13. Warn and Sweep (cont.)
Contoh perintah yang digunakan:
1. Situasi darurat. Pergi segera ke
muster station.
2. Pakailah pakaian hangat dan life
jackets. Tinggalkan barang-barang
anda.
3. “Apakah ada orang disini? Teriaklah
jika anda butuh bantuan”
4. Setelah memeriksa area yang
ditugaskan, laporkan bahwa area
anda sudah diperiksa. Dalam drilling
selanjutnya anda akan mempelajari
prosedure sweeping secara lengkap
dikapal anda.
14. pertanyaan
Jika waktu terbatas, teknik mana yang berguna
dalam membawa penumpang keluar kamar dengan
cepat?
1. Perintah berulang kali
2. Gerakan tangan
3. Demonstrasi
4. Berdiri di podium
15. Pakailah daftar penumpang
1. Purser dan mereka yang bertugas
di area muster di kapal
penumpang biasanya mempunyai
salinan daftar penumpang. Tapi
ini tergantung pada prosedur
dikapal anda. Daftarnya harus
mengidentifikasi penumpang
berkebutuhan khusus yang
membutuhkan bantuan. Awak
kapal ditugaskan untuk
memastikan keselamatan mereka
dalam situasi darurat.
2. Gunakan daftar tersebut untuk
mengabsen, untuk memastikan
semua orang ada. Gunakan hasil
absensi tadi untuk menenangkan
penumpang bahwa keluarga dan
teman-teman mereka selamat.
16. Pakailah daftar penumpang
1. Kadang kru hanya akan mengetahui jumlah penumpang yang
ada dikapal berdasarkan tiket yang terjual. Dalam hal ini,
lakukan hitung kepala dan sesuaikan dengan jumlah
penumpang yang ada.
2. Jika ada seseorang yang tidak ada setelah absensi dan
perhitungan per kepala, sebuah pencarian akan di
dilakukan.
17. 1. Video kru kapal melakukan perhitungan per
kepala, menggunakan daftar penumpang.
18. Terus beri perintah
1. Ketika penumpang dikelompokkan dalam keadaan darurat, kru
haruslah ambil kendali dan pegang kendali dengan cepat. Jika
tidak ada perintah, kerusuhan bisa terjadi, bisa dilihat dari
kejadian dikapal Morro Castle.
2. Jika orang hilang kepercayaannya pada kepemimpinan kru,
mereka akan melakukan yang mereka pikir terbaik untuk
menyelamatkan diri. Hal ini bisa mengakibatkan mereka
melompat dari kapal, dan menderika luka.
3. Terus beri perintah adalah cara yang paling efisien untuk
mengevakuasi kapal, dan kemudian menyelamatkan hidup
penumpang.
4. Morro Castle: sebuah kebakaran pada tahun 1934 dikapal Morro
Castle lepas kendali. Ada 548 penumpang dan awak kapal. Kru
meluncurkan 6 sekoci yang membawa 85 orang, sebagian besar
adalah kru kapal. Sekoci-sekoci tersebut seharusnya bisa
membawa 408 orang.
20. Terus beri perintah
1. Langkah pertama adalah tunjukkan
keberadaan anda dan ambil kendali,
yang sudah anda pelajari di
pembelajaran sebelumnya. Mari kita
ulangi bagaimana menunjukkan
kehadiran dan mengambil kendali;
2. Jika anda tidak mengenakan
seragam, pakailah sesuatu yang bisa
terlihat resmi. Berdirilah ditempat
yang lebih tinggi. Katakan bahwa
anda adalah seorang kru kapal.
21. Terus beri perintah
1. Sekali anda bisa ambil kendali,
anda harus tetap
mempertahankannya. Berikut
ini teknik untuk memberi
perintah:
a) Berikan penumpang
informasi dan selalu update
penumpang dengan situasi
terbaru. Carilah penolong,
alihkan perhatian. Carilah
penolong untuk orang yang
berkebutuhan khusus.
Teruslah monitoring adanya
tanda-tanda kesukaran.
b) Marilah kita diskusikan
poin-poin tersebut dengan
lebih detil.
22. 1. Video: teknik untuk terus memberikan perintah
di muster station.
23. Keep Order: Helpers
1. Carilah penolong yang mungkin didapatkan diantara
penumpang, tanyalah apakah ada yang mempunyai latar
belakang militer, kepolisian, kedokteran, atau pemadam
kebakaran.
2. Mereka sudah mendapatkan pelatihan pada situasi
darurat. operator tur biasanya mampu mengatur
orang.anda akan mudah mengenali seseorang dengan bakat
kepemimpinan alami, mereka akan anda temukan sedang
membantu orang lain.
24. Terus beri perintah (penolong)
1. Tugaskan para penolong ini sebagai pendamping
bagi anak-anak yang sendiri, orang tua, atau
lainnya dengan kebutuhan khusus.
2. Berikan mereka tugas untuk memakaikan life
jackets atau mengatur pergerakan penumpang.
Hal ini akan membuat lebih banyak penumpang
ditangani dan melepaskan anda dengan masalah-
masalah tersebut.
25. Beri perintah(orang berkebutuhan
khusus)
1. Penumpang berkebutuhan khusus akan sangat sangat
dimengerti bila gugup/takut tidak ditangani dengan baik
dalam situasi darurat.
2. Tenangkan penumpang berkebutuhan khusus ini bahwa
seseorang akan membantu mereka. Tugaskan beberapa
orang yang berperan sebagai pendamping untuk membantu
penumpang ini dalam pemakaian life jackets dan
berkeliling..
3. Penumpang berkebutuhan khusus akan didiskusikan lebih
lanjut nanti dalam pembelajaran ini.
26. Beri perintah: kesukaran dan
kepanikan.
1. Monitorlah kelompok secara terus
menerus bila terdapat tanda-
tanda kesukaran dan selesaikan
dengan segera. Kesukaran bisa
menyebabkan kepanikan, dan
kepanikan itu menyebar.
Kelompok yang panik bisa
mematikan.
2. Penumpang yang panik cenderung
tidak mengikuti instruksi dan
mungkin sangat ketakutan.
Kelompok penumpang yang mabuk
akan cenderung panik.
27. Beri perintah (aba-aba) panik dan
stress
1. Tangani kesukaran dan stress dengan segera.
2. Dua langkah pertama adalah:
a) Berikanlah perhatian secara individu kepada
penumpang yang stress ini.
b) Isolasi penumpang ini dengan segera agar
kepanikan tidak menular ke penumpang
lainnya.
28. Berikan perintah (stress dan
kepanikan )
1. Tiga langkah terakhir dalam
mengatasi stress dan kepanikan
adalah:
a) Tenangkan para penumpang
ini sampai mereka tenang.
Mungkin anda harus tegas.
Jika penumpang panik
tersebut merupakan ancaman
bagi dirinya sendiri atau
orang lain. Anda mungkin
harus mengamankan mereka
secara fisik.
b) Monitoring penumpang jika
ada tanda baru kepanikan
c) Tugaskan seorang pendamping
untuk membantu menjaganya
tetap tenang.
29. Berikan perintah; alihkan perhatian
1. Menyibukkan penumpang mungkin akan
mengalihkan perhatian mereka dari
rasa cemas. Tugaskan beberapa orang
untuk tugas ini dengan kemampuan
mereka. Berikan pendamping kepada
penumpang yang cemas untuk teman
bicara.
2. Tawa adalah pelepas stress dan
pengalih perhatian. Jika anda punya
kemampuan membuat orang tertawa
maka gunakanlah.
3. Dalam penantian yang panjang,
beberapa kapal mungkin menyediakan
hiburan dan permainan. Anda bisa
menanyakan masukan kepada kelompok
yang ada.
30. Berikan perintah: informasikan
kepada penumpang
1. Setelah mengambil kendali, informasikan kepada penumpang tentang
situasi yang ada. Penumpang yang paham akan cenderung tidak stress
dan panik. Tenangkan mereka.
2. Jangan berkata “Ada kebakaran besar di cargo. Kebakaran tersebut
membahayakan kapal, jadi kapten memerintahkan untuk meninggalkan
kapal”.
3. Katakan “ Ada kebakaran di cargo. Sudah dibawah kendali kru. Tetapi
sebagai tindakan pencegahan kapten memerintahkan kita untuk berkumpul
di muster stations dan mengenakan life jackets.
32. pertanyaan
1. Anda harus mengisolasi penumpang yang panik
dari yang lain. Alasan utamanya adalah:
a) Anda ingin melindungi penumpang panik
tersebut sebisa mungkin.
b) Anda tidak ingin penumpang lain mendengar
jika anda harus bersikap tegas dengan
penumpang panik tersebut.
c) Rasa panik bisa menyebar dan mempengaruhi
penumpang lain.
d) Lebih mudah menenangkan orang saat dia
sendiri.
33. Memeriksa pakaian dan life
jackets
1. Penumpang dalam keadaan darurat bisa kedinginan
dan dalam keadaan basah. Mereka bisa saja masuk
ke air untuk evakuasi, atau kapal penyelamat mereka
terbalik. Pakaian hangat dan life jackets sangat
penting untuk bertahan hidup.
2. Pada bagian ini anda akan mempelajari tentang
pakaian hangat untuk penumpang dan bagaimana
mendemonstrasikan cara memakai life jackets.
34. Pakaian (lanjutan)
1. Jangan biarkan penumpang lari kembali ke kamarnya
mengambil pakaian hangat dalam situasi darurat.
Anda harus memberi tekanan pentingnya memakai
pakaian hangat saat sedang sweeping kamar atau
sebelum situasi darurat terjadi, misalnya saat
drilling.
2. Jika tidak membahayakan jiwa, master bisa
mengijinkan kru untuk mengumpulkan pakaian hangat.
Kru mungkin harus meletakkan selimut-selimut di
rakit penyelamat supaya penumpang tetap hangat di
sekoci atau rakit penyelamat.
35. pakaian
1. Ketika kapal Estonia tenggelam di laut Baltic tahun
1994, 858 penumpang meninggal. Kebanyakan
penumpang sedang tertidur dikamar ketika bow door
(pintu haluan) gagal berfungsi, sehingga air
membanjiri kapal. Kebanyakan penumpang yang
berhasil mencapai deck hanya memakai pakaian
tidur.
2. Para penumpang yang tenggelam meninggal dengan
penyebab utamanya adalah hypothermia.
36. Pakaian (lanjutan)
1. Jika penumpang yang dievakuasi (evacuees) tidak
berpakaian dengan layak, mereka bisa meninggal karena
hypotermia dalam waktu satu jam, tergantung pada suhu
udaranya. Lifejackets akan lebih aman dipakai diatas
pakaian hangat.
2. Beberapa bahan insulasi sintetis akan meredam panas
meskipun dalam keadaan basah. Wool adalah peredam
panas yang bagus. Katun dan Down-filled jackets bukanlah
peredam panas yang bagus saat basah.
3. Evacuees: orang yang sudah dievakuasi dari sebuah
tempat yang berbahaya.
37. pertanyaan
1. Manakah yang merupakan komponen dalam
memberikan perintah?
a) Jangan menginformasikan penumpang tentang
situasi darurat karena mereka bisa panik.
b) Jangan bercanda mengenai keadaan darurat
karena keadaan itu tidak boleh disepelekan.
c) Tetap informasikan penumpang selama masa
darurat tersebut.
d) Pastikan bahwa hanya awak kapal yang
memberikan tugas.
38. pertanyaan
1. Pernyataan mana yang benar mengenai pakaian
hangat para penumpang?
a) Pakaian hangat akan melindungi penumpang
supaya tidak tenggelam.
b) Pakaian hangat akan melindungi penumpang
dari hypothermia.
c) Setelah dikumpulkan penumpang akan kembali
ke kamar mereka untuk mengambil pakaian
hangat.
d) Kru akan membagikan pakaian hangat kepada
para penumpang.
39. Lifejackets
1. Lifejacket adalah perlengkapan keselamatan pribadi yang
paling penting. Life jacket akan membuat penumpang
mengapung dengan kepala diatas air meskipun dalam
keadaan tidak sadar.
2. Ada dua ukuran lifejackets yaitu dewasa dan anak-anak.
Life jacket anak-anak adalah bagi mereka yang beratnya
dibawah 90 pon.
3. Seseorang yang diinstruksikan dengan benar bisa
mengenakan lifejacket dengan benar dalam waktu satu
menit.
40. Lifejackets (lanjutan.)
1. Meskipun ada beberapa jenis lifejackets,
ada aturan umum untuk dilakukan ketika
mendemonstrasikan cara mengenakan
lifejackets.
2. Pastikan semua orang mempunyai lifejackets
yang layak sebelum mendemonstrasikan.
3. Berdirilah ditempat yang tinggi agar semua
orang bisa melihat anda. Berbicaralah
dengan jelas, pelan dan kencang.
4. Ketakan kepada penumpang bahwa anda akan
mendemonstrasikan terlebih dulu bagaimana
mengenakan lifejackets dewasa, dan
menjelaskan langkah-langkahnya.
5. Pastikan penumpang mengikuti langkah-
langkahnya sebelum melanjutkan ke langkah
selanjutnya.
41. Lifejackets (lanjutan.)
1. Untuk mendemonstrasikan lifejacket anak-anak,
ambil satu anak sebagai sukarelawan. Jika anak
tersebut gugup, ajak orangtuanya juga. Lakukan
tahap demi tahap dengan memakai anak sebagai
modelnya.
2. Periksa bahwa penumpang sudah mengenakan
lifejacketnya dengan benar. Lifejacket harus
dikenakan dengan pas. Jika tidak maka kepala
pemakainya tidak bisa berada diatas air atau
lifejacketnya akan lepas.
42. Lifejackets (lanjutan.)
1. Jika ada drilling dikapal anda, lakukan dengan serius
untuk menunjukkan kepada penumpang bagaimana
mengenakan lifejacket. Apa yang anda ajarkan
sebelum adanya situasi darurat akan mengurangi
beban anda selama masa yang penuh tekanan dalam
keadaan darurat sebenarnya dan bisa menyelamatkan
nyawa. Penumpang yang sudah paham akan membantu
yang lainnya untuk mengenakan lifejackets dengan
benar.
43. 1. Video : seorang awak kapal sedang menunjukkan
kepada penumpang cara mengenakan lifejackets.
44. Laju penumpang pada rute melarikan
diri (escape route)
1. Dalam kondisi darurat kapal yang
ditinggalkan, anda harus membawa
penumpang ke muster station mereka
atau embarkation station.
2. Anda harus memindahkan penumpang
dengan cepat, awasi gangguan dan
penumpang yang panik atau keluyuran.
3. Untuk mengendalikan laju penumpang,
gunakan kemampuan anda yang didapat
dari pembelajaran sebelumnya.
Tujukkan kehadiran anda, gunakan
kemampuan verbal yang baik dan
gerakan tangan sebagai alat bantu.
45. laju; sikap
1. Sikap penumpang bisa
mempengaruhi laju penumpang.
Kemauan mereka untuk bekerja
sama akan mempengaruhi
seberapa cepat mereka
berpindah. Ada 3 faktor yang
bisa mempengaruhi sikap kerja
sama penumpang;
2. Penerimaan adanya situasi
darurat, kepercayaan kepada
kru kapal, berpisah dari
kelompok mereka.
46. Laju penumpang di rute melarikan
diri (escape route)
1. Sepanjang escape route anda harus berhadapan
dengan situasi apapun yang bisa menghalangi laju
penumpang. Halangan ini bisa muncul dari
beberapa situasi;
2. Sikap penumpang, koridor yang sempit, atau
halangan ditangga.
3. Kita akan mendiskusikan ini lebih jauh.
47. Ringkasan mengenai mustering
1. Mari kita ulas lagi beberapa teknik untuk
mengumpulkan penumpang.
2. Kamar adalah tempat berbahaya dalam
keadaan darurat. Anda harus
memperingatkan penumpang akan adanya
situasi darurat dan memeriksa seluruh
ruangan kapal untuk mencari penumpang.
3. Berikan perintah terus untuk menghindari
kekacauan. Beberapa teknik digunakan
untuk:
4. Memberikan informasi kepada penumpang,
mencari penolong, menyibukkan penumpang,
menangani penumpang berkebutuhan
khusus, memonitor stress dan kepanikan.
5. Gunakan daftar penumpang untuk
memastikan bahwa semua orang selamat.
Carilah penumpang yang tidak ada.
Hypothermia dan tenggelam adalah bahaya
utama dalam kondisi meninggalkan kapal.
Pastikan semua orang memakai pakaian
hangat dan lifejackets.
48. Laju; sikap (lanjutan)
1. Faktor ketiga yang mempengaruhi
kerja sama penumpang adalah
penumpang yang terpisah dari
seseorang atau sesuatu.
Beberapa penumpang akan
mencari barang/orang yang
mereka cintai, terutama anak
mereka. Beberapa ingin
menyelamatkan peliharaannya.
Beberapa ingin kembali dan
mengambil barang bawaannya.
2. Cegah mereka yang mecari teman
ataupun keluarganya karena akan
menyebabkan kekacauan.
49. Laju: sikap (lanjutan)
1. Tenangkan penumpang bahwa:
a) Seluruh kapal sedang diperiksa.
b) Kru akan memastikan semua orang
selamat.
c) Daftar penumpang sedang di cek.
2. Jika anda dapat, konfirmasi
keselamatan penumpang dengan
menggunakan daftar penumpang.
Pertemukan kembali keluarga dan
teman-teman jika memungkinkan.
Jangan pisahkan mereka. Penumpang
tidak boleh kembali untuk peliharaan
mapun bawaannya. Jika tidak
membahayakan master bisa menyuruh
kru untuk mengambil peliharaan
tersebut.
50. Laju; sikap (lanjutan)
1. Faktor pertama yang mempengaruhi
kerjasama penumpang adalah
penerimaan mereka akan adanya
situasi darurat. Jika mereka
percaya adanya keadaan darurat,
mereka akan bergerak dengan
cepat. Tetap beri informasi kepada
penumpang tentang kondisi darurat
tersebut.
2. Faktor kedua adalah kepercayaan
kepada kru. Jika penumpang
merasa para kru kompeten dan
menarik minat mereka, meraka
akan bersedia bekerja sama.
Dapatkan kepercayaan mereka
dengan menggunakan kemampuan
anda.
51. 1. Video : seorang kru yang kompeten bisa memberi
pengaruh positif pada rata-rata laju penumpang.
52. pertanyaan
1. Apakah salah satu cara untuk mengatasi
ketakutan seseorang tentang orang/barang yang
mereka cintai?
a) Berikan lifejacket untuk dipakai.
b) Informasikan kepada mereka tentang situasi
darurat.
c) Tenangkan mereka bahwa kru sedang
memeriksa seluruh kapal dan mencari
penumpang.
d) Cegah mereka untuk mecari barang/orang
yang mereka cintai.
53. Laju: lorong
1. Kebanyakan orang dikeramaian
menghindari kontak tubuh.
Semakin sedikit ruangan yang
dimiliki seseorang, semakin lambat
kerumunan tersebut bergerak.
Jika hanya ada sedikit ruangan
untuk perseorangan, maka
kelompok tersebut akan berhenti
bergerak.
2. Identifikasi area di rute melarikan
diri dimana laju penumpang bisa
bermasalah. Bisa jadi karena
koridor yang sempit, pintu keluar
masuk, atau tangganya.
54. Laju: lorong (lanjutan)
1. Dalam keadaan mati lampu, anda ingin
penumpang tetap bersama dengan yang
lainnya. Instruksikan kepada mereka
untuk membuat barisan dan menaruh
salah satu tangannya di bahu orang
didepannya.
2. Salah satu awak kapal harus memimpin
barisan ini dan salah satu lagi
mengikuti barusan penumpang. Kru
harus memastikan bahwa barisan ini
mengikuti rute yang benar. Kru
tambahan atau penolong mungkin
dibutuhkan untuk mendampingi
beberapa penumpang.
3. Jika barisan ini harus berhenti,
jelaskan kenapa harus mencegah
mendorong dan mendesak.
55. pertanyaan
1. Jumlah ruangan yang tersedia untuk masing-
masing orang di rute melarikan diri akan
mempengaruhi kecepatan dimana kelompok
tersebut bergerak.
a) Benar
b) Salah
56. laju: Passageways (lanjutan.)
1. Suruhlah penumpang untuk
berjalan sendiri atau
berpasangan, apapun yang sesuai
dengan ukuran ruangannya.
Kebijakan kapal anda mungkin
mengharuskan mereka berjalan
sendirian.
57. Jenis bantuan untuk orang
berkebutuhan khusus (lanjutan)
1. Kursi roda bisa menjadi hambatan
di koridor dan tangga. Tugaskan
penolong untuk mengangkat dan
menggendong penumpang
berkebutuhan khusus tersebut.
Jika kursi roda tersebut memuat
peralatan bertahan hidup,
tempatkan kursi roda itu di ujung
belakang barisan.
2. Kursi roda itu mahal dan mungkin
dimodifikasi secara khusus.
Kebijakan kapal anda mungkin
mengijinkan kursi roda lipat untuk
dibawa ke sekoci jika waktu tidak
begitu penting. Pelajari kebijakan
kapal anda.
58. Laju; hambatan
1. Obyek atau orang mungkin
sebuah halangan pada laju
penumpang.
2. Beberapa orang akan berusaha
membawa barang bawaannya.
Penumpang harus meninggalkan
barang bawaannya. Tidak ada
tempat untuk barang di rakit
penyelamat. Jika anda
memindahkan barang bawaan ini,
letakkan baik-baik jauh dari
rute melarikan diri atau pintu
keluar masuk. Jangan pernah
tinggalkan kantong sampah dan
barang persediaan di rute
malarikan diri.
59. Laju: hambatan (lanjutan)
1. Pastikan bahwa penumpang yang
membutuhkan bantuan fisik
mendapatkan bantuan terutama
turun tangga. Mereka diberikan
pendamping di mustering
station.
2. Kursi roda bisa menyebabkan
hambatan dikoridor dan tangga.
Pindahkan orang tersebut dari
kursi roda. Tugaskan dua atau
tiga penumpang untuk membawa
penumpang khusus tersebut.
Pindahkan kursi roda dari jalan
tersebut.
60. video: seorang kru kapal sedang memonitor
barang bawaan penumpang salama proses
evakuasi.
61. Pertanyaan
1. Hambatan yang menghalangi pergerakan
penumpang :
a) Stasiun embarkasi
b) Orang
c) Barang bawaan
d) Tangga - tangga
62. Laju; hambatan (lanjutan.)
Untuk menjaga pintu keluar bebas
hambatan, gunakan beberapa
teknik dibawah ini:
1. Pastikan pintu terbuka. Arahkan
para penumpang melalui pintu
tersebut satu-satu atau dua-dua
sesuai dengan pintu keluarnya.
Stasiun yang satunya tetap
membiarkan penumpang. Gunakan
perintah “ berjalanlah melalui
pintu satu lajur dan terus
bergerak”
63. Laju; hambatan (lanjutan)
2. Pintu keluar harus bebas . Jika
terlalu banyak orang berebut keluar
akan menyebabkan kepanikan karena
tidak bisa keluar.
3. Hanya satu lajur orang yang bisa
keluar untuk bisa melalui pintu
single dalam satu. Pastikan mereka
lewat dalm satu lajur. Dua lajur
hanya bisa dilalui untuk pintu dobel.
Jika beberapa orang berhenti di sisi
sebaliknya, itu akan menghambat
pergerakan penumpang yang akan
keluar.
64. Laju penumpang; Ringkasan
Mari kita simpulkan apa yang telah kita pelajari dari pergerakan
penumpang melalui escape.
1. Ada tiga faktor yang mempengaruhi penumpang untuk mau
bekerja sama dengan para kru kapal adalah Pemahaman keadaan
darurat, kepercayaan kepada kru kapal dan Kecemasan berpisah
dari kelompoknya.
2. Pada jalur penumpang, harus dilalui satu lajur atau sesuaikan
dengan lebar pintu untuk menjaga mereka tetap bisa bergerak
keluar. Para kru kapal harus mengarahkan mereka dan juga
menghalangi mereka apabila ada yg melanggar.Pastikan tidak ada
halangan pada jalur tsb.
65. Pertanyaan
1. Seorang tuna rungu sedang membaca koran di
lobby ketika alarm darurat dibunyikan. Reaksi
apa yang anda harapkan dari orang tsb ?
a) Dia akan berdiri dan menuju Muster Station.
b) Dia akan melanjutkan membaca koran.
c) Dia akan bertanya pada sesorang apa yang
sedang terjadi.
d) Dia akan meminta pertolongan kepada kru
kapal.
66. Menidentifikasi penumpang
berkebutuhan khusus
1. Pada beberapa kasus, penumpang
berkebutuhan khusus teridentifikasi pada
daftar penumpang. Jika tidak, kru kapal
harus mengidentifikasi mereka setelah
masuk kapal.
2. Kebanyakan orang yang berkebutuhan
khusus mudah untuk diidentifikasi semisal
mereka yang memakai kursi roda atau
terluka. Tuna netra biasanya membawa
tongkat atau anjing pemandu. Orang tua
atau orang yang sakit biasanya berjalan
tidak stabil atau tertatih-tatih.
3. Anak-anak yang tidak terjaga atau orang
dengan gangguan mental sulit untuk
dikenali. Mereka mungkin saja terlihat
sendiri, kelihatan tersesat dan ketakutan.
67. Penumpang Berkebutuhan khusus
1. Penumpang yang berkebutuhan khusus
memerlukan perhatian extra. Mereka
mungkin memerlukan bantuan khusus
baik itu fisik maupun emosional.
2. Penumpang yang mempunyai
keterbatasan fisik memiliki
kekurangan dalam fungsi motorik,
penglihatan, atau pendengaran.
Mereka mungkin lumpuh, buta, tuli
atau sangat lemah secara
fisik.Sedangkan lainya seperti orang
lanjut usia dan penumpang yang
terluka mungkin memerlukan bantuan.
68. Identifikasi penumpang
berkebutuhan khusus
1. Seorang tuna rungu mungkin susah untuk diidentifikasi.
Mereka mungkin akan tetap berdiri atau duduk pada suatu
tempat setelah orang lain bergerak.
2. Jika tugas anda untuk mengumpulkan para penumpang,
Amati penumpng yang berkebutuhan khusus. Tanyakan
kepada mereka yang berkebutuhan khusus untuk angkat
tangan. Supaya mudah dibantu.
69. Jenis bantuan untuk penumpang
berkebutuhan khusus
1. Anda dan rekan kru kapal anda tidak akan bisa membantu
setiap orang. Cari penumpang lain yang berkompeten untuk
membantu mereka yg berkebutuhan khusus.
2. Bagi mereka yang membutuhkan bantuan secara fisik akan
beragam mulai dari membutuhkan seorang penolong untuk
membantunya hingga membutuhkan beberapa orang untuk
membantunya. Pastikan bahwa para penolong tsb
berkomunikasi dengan baik dengan orang yang ditolong.
70. Jenis bantuan untuk penumpang
berkebutuhan khusus
1. Bagi mereka yang berkebutuhan khusus,
diskusikan terlebih dahulu bagaimana prosedur
darurat sebelum adanya keadaan darurat tsb.
Mereka bisa memberitahu apa yang perlu
dibantu dan mereka akan merasa terjamin
keselamatannya ketika keadaan darurat terjadi
71. Jenis bantuan penumpang
berkebutuhan khusus
1. Ketika anda mengetahui ada penumpang yang berkebutuhan
khusus, pastikan setiap penumpang tersebut mendapat bantuan.
Beberapa dari mereka akan bepergian dengan teman mereka
atau pengasuh yang tahu apa yang dibutuhkannya dan yang bisa
membantunya.
2. Apabila anda tidak yakin apakah mereka memerlukan bantuan
atau tidak, coba anda tanyakan “ apakah anda perlu bantuan ?”
Jika anda ingin mengetahui jenis bantuan apa yang mereka
perlukan, cobalah bertanya “ Bagaimana saya bisa membantu
anda ?”Sebagian orang tersebut bisa menceritakan bagaimana
anda membantu mereka, seperti bagaimana membawa mereka
yang tidak terluka.
72. Jenis bantuan untuk penumpang
berkebutuhan khusus
1. Orang yang mempunyai kekurangan di pendangaran perlu
diberitahu apa yang sedang terjadi saat itu. Mereka juga
butuh teman untuk memberi petunjuk.
2. Ketika berbicara dengan orang yang mempunyai
kekurangan pada pendengaran , Tatap wajah mereka.
3. Berbicaralah pelan-pelan, supaya mereka bisa membaca
bahsa bibir dan mimik anda. Karena mereka tidak bisa
mendengar anda,Ekspresi wajah anda sangat penting.
Gunakanlah sinyal tangan, arahkan menuju instruksi
keadaan darurat, atau Tulis jika anda tidak bisa
berkomunikasi dengan mereka.
73. Jenis bantuan penumpang
berkebutuhan khusus
1. Sebagai tambahan bagi penumpang yang memerlukan
bantuan fisik, orang lanjut usia ,orang yang terganggu
mentalnya, atau anak yang sendirian tanpa pengawasan
perlu untuk ditenangkan.
2. Berbicaralah yang jelas dan pelan-pelan. Tenangkan
mereka dengan mengatakan bahwa akan ada seseorang
yang menjaganya. Tunjuk seseorang yang berkompeten
untuk membantunya baik secara fisik maupun emosional.
74. Jenis bantuan penumpang
berkebutuhan khusus
1. Para tuna netra akan memerlukan
pendamping untuk menunjukkan jalan
menuju muster station dan melalui escape
route, dan membantu mereka mengenakan
life jacket. Jika kapal anda melaksanakan
latihan, tunjuklah sukarelawan untuk
menunjukkan jalan kepada para tuna netra
dari kamar menuju muster station.
2. Untuk memandu para tuna netra, biarkan
mereka memegangi siku anda. Jangan
pegang lengan mereka. Pandu mereka dan
jangan didorong. Beri petunjuk rutenya
bersamaan dengan anda berjalan.
3. Ketika anda berbicara dengan tuna netra ,
bicaralah dengan jelas, tetapi tidak
membentak. Karena mereka tidak bisa
melihat wajah anda, nada bicara anda
sangat penting untuk menenangkan mereka.
75. 1. Bagaimana orang yang mempunyai kekurangan
atau cedera harus kita tangani dalam keadaan
darurat ?
76. Metode Embarkasi
1. Anda dapat membantu para penumpang untuk masuk ke
dalam sekoci penolong atau rakit penolong.Para penumpang
memasuki sekoci penolong dari deck terbuka yang ada
diatas kapal.Para penumpang juga dapat memasuki sekoci
penolong dan rakit penolong baik melalui perairan atau
platform terapung pada permukaan air
2. Anda dapat menolong penumpang memasuki sekoci penolong
maupun rakit penolong.
77. Pertanyaan
1. Cara apakah yang terbaik untuk menolong
penumpang yang berkebutuhan khusus ?
a) Mencari penolong yang berperan sebagai
pemandu.
b) Menolong setiap penumpang sendirian.
c) Mencari kru kapal yang lain untuk membantu.
d) Mencari seorang perwira untuk membantu.
79. Embarkasi
1. Tahap terakhir dalam evakuasi adalah Embarkasi, Yang
dilaksanakan ketika Nakhoda telah mempertimbangkan
akan lebih aman meninggalkan kapal dari pada tetap
tinggal didalam kapal.
2. Seorang kru kapal yang disipiln dan bertanggung jawab
akan memastikan bahwa semua penumpang telah dievakuasi
sebelum kru kapal terakhir meninggalkan kapal.Sedangkan
Kru kapal yang tidak disiplin dan bertanggung jawab akan
bertindak sebagaimana yg ditujukkan di kapal Morro
Castro yang membiarkan para penumpang untuk bertahan
hidup sendiri.
80. Memuat penumpang ke sekoci
(lanjutan)
1. Tiga orang kru kapal biasanya diperlukan untuk
mengarahkan penumpang memasuki sekoci
penolong, satu di depan pintu yang bertugas
membantu mengarahkan penumpang masuk dan
dua lainya ada di pojok-pojok ujung seoci
penolong untuk menunjukkan tempat duduk
mereka.
81. Memuat penumpang ke sekoci
1. Anak-anak kecil dan siapa saja yang membutuhkan
bantuan harus dinaikkan ke dalam sekoci penolong.Pastikan
mereka dan yang menemani mereka dipandu untuk segera
memasuki sekoci penolong. Jangan memisahkan mereka
dengan keluarganya kecuali memang perlu untuk
dipisahkan.
2. Prosedur di kapal anda seharusnya mementingkan
penanganan kepada anak-anak kecil dan penumpang yang
membutuhkan bantuan minimal dan diikuti oleh para
penumpang yang membutuhkan banyak bantuan setelahnya
82. Memuat penumpang ke sekoci
(lanjutan)
1. Untuk memuati penumpang ke dalam sekoci penolong,
gunakan beberapa teknik dibawah ini :
2. Arahkan mereka ke pojok-pojok sisi sekoci yang terjauh
terlebih dahulu supaya tidak menghalangi penumpang yang
akan masuk. Isilah dengan keseimbangan yang benar,
dahulukan di sisi terjauh sampai ke sisi tengah yang
terdekat dengan pintu masuk. Beritahu mereka untuk
menjaga tangan dan kepala mereka ketika sekoci penolong
diturunkan untuk mencegah ada yang cedera.
83. Pertanyaan
1. Manakah pernyatan dibawah ini yang benar mengenai
pemuatan penumpang ke dalam sekoci penolong ?
a) Penumpang yang mempunyai kekurangan secara
fisik harus masuk ke rakit penolong.
b) Hanya Penumpang yang mempunyai kekurangan
secara fisik yang boleh masuk ke sekoci penolong.
c) Penumpang yang mempunyai kekurangan secara
fisik bisa dimuati dari platform terapung.
d) Penumpang yang mempunyai kekurangan secara
fisik harus dimuati kedalam sekoci penolong.
84. Menggunakan MEC
1. Marine Evacuation Chute, atau MEC, mempunyai
keuntungan lebih untuk evakuasi penumpang
dalam jumlah besar secara cepat.
2. Gunakan MEC hanya bagi penumpang yang
normal. Pastikan anak-anak, orang lanjut usia
dan penumpang lain yang memerlukan bantuan
secara fisik untuk masuk ke dalam sekoci
penolong. Mereka dilarang menggunakan MEC.
85. Menggunakan MEC (lanjutan)
Ada 4 petunjuk keselamatan yang perlu
dipertimbangkan dalam penggunaan MEC.
1. Hanya satu orang saja yang boleh
meluncur setiap kali peluncuran tidak boleh
bersama sama.
2. Objek-obek yang tajam dan sepatu dapat
merusak permukaan sekitar tempat
peluncuran yang menyebabkan penumpang
menjadi terhambat dalam peluncuran.
3. Para penumpang bisa saja terjadi cedera
akibat pergesekan dengan sisi tempat
peluncuran dikarenakan penggunaan siku
untuk memperlambat laju.
4. Objek-objek yang bisa lepas ketika
peluncuran semisal topi, kacamata atau
dompet bisa menyebabkan terjadinya
cedera.
86. Menggunakan MEC (lanjutan)
Persiapan penumpang untuk embarkasi ke MEC :
1. Bariskan penumpang dalam satu lajur. Cek
pemakaian life jacket secara benar.
87. Menggunakan MEC (lanjutan)
2. Beritahu para penumpang untuk melepas objek-
objek tajam, objek-objek yang bisa lepas dan
sepatu ketika peluncuran demi
keamanan.Kacamata dan topi di simpan kedlam
saku supaya tidak lepas. Instruksikan kepada
para penumpang untuk meninggalkan yang tidak
perlu dan mengangkat tangan keatas ketika
meluncur.
88. pertanyaan
1. Apa keuntungn penggunaan MEC ?
a) MEC dapat lebih mudah mengevakuasi
penumpang yang berkebutuhan khusus.
b) MEC dapat mengevakuasi penumpang dalam
jumlah besar secara cepat.
c) Anda bisa mengevakuasi penumpang dari dek
sekoci.
d) Tidak ada resiko terjadi luka dalam
penggunaan MEC.
89. Menggunakan MEC (lanjutan.)
1. Dibutuhkn 4 kru kapal untuk mengontrol
peluncuran penumpang dalam penggunaan MEC.
Kita namai 4 kru kapal tsb :A,B,C dan D.
90. MEC: awak kapal A
1. Kru kapal A bertugas untuk mengawasi kelancaran peluncuran.
2. Berjaga-jaga di pagar pembatas dan mengawasi platform MEC di
bawah. Tetap berdiri disana sambil memperhatikan para
penumpang keluar dari lorong peluncuran, dan usahakan tetap
dekat sehingga suara anda masih bisa terdengar oleh kru kapal
B.
3. Ketika anda melihat kaki penumpang keluar dari lorong
peluncuran anda bisa teriak ke kru kapal B “Jalan”.
91. MEC: Awak Kapal C dan D
1. Awak kapal Cdan D berdiri di platform terapung, menarik
penumpang dari papan seluncur dan mengarahkan
mereka ke rakit penolong. Jika anda kru C dan D lakukan
langkah berikut:
2. Tariklah bagian bawah papan luncur supaya membuka.
Berdirilah pada kedua sisi seluncur tersebut.
3. Ketika penumpang meluncur keluar, raihlah lengan yang
terdekat dengan anda dan keluarkan penumpang itu dari
seluncuran. Jangan raih pakaiannya karena pakaian bisa
saja bergeser atau lepas. Arahkan penumpang menjauh
dari seluncuran dan menuju ke rakit penolong.
4. Hitunglah jumlah penumpang yang turun. Salah satu kru
saja yang menghitung. Dengan cara ini anda akan tahu
ketika rakit penolong sudah penuh, dan anda akan tahu
bahwa penumpang ditangani semua. Beberapa kru
mungkin harus membantu penumpang berjalan di
platform.
92. MEC: Awak kapal B
1. Awak kapal B berdiri di pintu masuk
MEC dan mengarahkan penumpang
untuk menuruni MEC.
2. Jika anda Awak kapal B, lakukan
langkah-langkah berikut ini:
3. Katakan pada masing-masing
penumpang: :
a) Maju dan memegang palang tunggu.
b) Peganglah bagian belakang
lifejacket penumpang untuk
mencegahnya melompat terlalu
awal..
c) ketika anda mendengar awak kapal
A berkata “jalan” suruh penumpang
untuk turun. Bimbing penumpang
tersebut maju dengan tangan anda
berada di lifejacket nya.
93. Pertanyaan.
1. Apakah tugas utama dari awak kapal A ketika
memakai MEC?
a) Menarik penumpang dari papan luncur.
b) Mengatur laju penumpang.
c) Membantu penumpang ke papan luncur
d) Membantu memuat penumpang di rakit
penolong
94. Melompat ke dalam air
1. Setiap usaha harus dilakukan
untuk mencegah penumpang harus
melompat ke air karena hal
tersebut akan meningkatkan
kemungkinan hypothermia dan
cidera lainnya. Melompat ke air
adalah pilihan terakhir jika
diperlukan.
2. Kadang kala penumpang harus bisa
menuruni tali tambang atau benda
lainnya untuk turun ke air. Jika
penumpang tidak bisa
melakukannya dengan mudah maka
dia harus melompat ke air.
95. Melompat ke dalam air (lanjutan)
1. Pada bulan september 1966,
sebuah Ferry Norwegia, the
Skagerak, miring karena pintu
haluan yang rusak. Kapten
memerintahkan untuk meninggalkan
kapal. Sekoci dimuati dan
diluncurkan. 101 penumpang
tersisa diperintahkan melompat ke
dalam air untuk selanjutnya masuk
ke rakit penolong.
2. Beberapa penumpang menolak
untuk melompat sampai seorang
anak laki-laki yang sedang dalam
wisata sekolah melompat ke laut
dengan bantuan kru. Hal ini
mendorong penumpang lain untuk
mengikutinya.
96. Memuat penumpang ke rakit
penolong
1. Memindahkan penumpang ke rakit penyelamat dari
platform mengapung membutuhkan perhatian yang extra.
Pada Laut dengan cuaca buruk, rakit penyelamat dan
platform bisa terpisah, yang menyebabkan penumpang
jatuh ke laut.
2. Penumpang yang jatuh ke laut akan terkena bahaya dari
tertabrak oleh rakit penyelamat. Penumpang yang basah
dalam kondisi lebih berbahaya karena hypothermia
daripada penumpang yang kering.
97. Memuat penumpang ke dalam rakit
penolong
1. Dua kru kapal dibutuhkan untuk memuati rakit
penolong. Satu kru berjaga di platform dan yang
lainnya di rakit penolong. Berikut adalah langkah-
langkahnya;
2. Tariklah lengan atas penumpang, diatas siku.
Pindahkan penumpang ke rakit penolong. Jangan
lapaskan sampai beban penumpang berada di rakit
penolong seutuhnya.
3. Suruhlah penumpang merangkak ke tempat yang
diinginkannya. Muati sisi kebalikannya dari posisi
penumpang pertama, penuhilah sekoci penolong
dengan posisi dua setengah lingkaran sampai penuh.
Pastikan penumpang duduk dan tetap duduk
meskipun sedang mengenakan TPA. Penumpang yang
berdiri bisa terjatuh dari kapal dan menyebabkan
luka.
98. 1. Video : sebuah demonstrasi evakuasi penumpang
dengan menggunakan MEC.
99. Melompat ke dalam air (lanjutan)
1. Pada saat anda mengatakan
kepada penumpang untuk
melompat, tidak ada alternatif
lain, dan tetap berada dikapal
akan berakibat fatal. Kadang
penumpang enggan untuk
melompat.
2. Jika demikian, bujuklah seorang
penumpang yang berani untuk
memberikan contoh. Cerita
dihalaman selanjutnya
mengilustrasikan bagaimana
berhasilnya ini di keadaan nyata.
100. masuk ke air (lanjutan)
1. Biarkan salah satu dari awak kapal
menunjukkan bagaimana caranya
melompat ke air dengan cara melompat
terlebih dahulu;
2. Silangkan salah satu tangan ke dada
anda dan raihlah life jackets anda
dekat bahu anda. Hal ini akan membuat
lifejacket anda tidak naik. Tutup hidung
dan mulut anda dengan tangan yang
satunya. Silangkan mata kaki anda.
Melompatlah dengan kaki terlebih dulu.
3. Sebagai tindakan terakhir anda bisa
melempar penumpang ke laut dengan
posisi kaki terlebih dahulu.
101. pertanyaan
1. Bahaya apa yang biasa dijumpai ketika
menaikkan penumpang ke rakit penyelamat di
laut dengan cuaca buruk?
a) Rakit penyelamat bisa tenggelam
b) Platformnya bisa hanyut
c) Platform bisa tenggelam
d) Platform dan rakit penolong bisa hanyut
terpisah.
102. pertanyaan
1. Ketika penumpang melompat ke air dari kapal,
apa yang harus mereka lakukan?
a) Lengannya tetap berada dibawah air disisi
tubuhnya.
b) Melepas lifejacket nya.
c) Melepas sepatunya.
d) Memegang lifejacket dibagian bahunya
103. 1. Video: sebuah demonstrasi prosedur yang benar
untuk melompat ke dalam air.
104. Ringkasan menaikkan penumpang
1. Mari kita simpulkan 4 dari poin
utama yang sudah anda pelajari
tentang menaikkan penumpang.
Berikut adalah 2 dari poin
tersebut.
2. Sekoci diturunkan dari kapal.
Penumpang berkebutuhan khusus
harus dinaikkan sekoci..
3. MEC bisa mengevakuasi banyak
penumpang normal dengan cepat.
4 orang dibutuhkan untuk
mengatur laju penumpang,
membantu penumpang meluncur
di tempat peluncuran dan
mengeluarkannya.
105. Menaikkan penumpang ; ringkasan
(lanjutan)
1. Ada dua poin tambahan
yang harus anda pelajari
mengenai menaikkan
penumpang.
2. Rakit penyelamat dinaikkan
dari air atau dari sebuah
platform yang mengapung.
Haruslah hati-hati agar
penumpang tidak jatuh dari
kapal.
3. Masuk ke air adalah
pilihan terakhir ketika
tidak ada pilihan lagi yang
tersisa.
106. Ringkasan
1. Anda sudah menyelesaikan
pembelajaran ke 4, tentang
prosedur pengendalian
kegaduhan. Anda telah
mempelajari metode-metodenya
dalam 3 hal mengenai evakuasi
penumpang;
a) Mengumpulkan penumpang.
b) Mengendalikan pergerakan
penumpang di escape route
menuju muster stations dan
embarkation station.
c) Menaikkan penumpang ke
kapal-kapal penyelamat
(Embarking passengers )