Dokumen tersebut membahas tentang konsep kerangka konseptual yang akan digunakan dalam penelitian mengenai hubungan antara gaya kepemimpinan, motivasi berprestasi, budaya organisasi dengan komitmen kerja kepala sekolah. Terdapat tinjauan pustaka mengenai konsep-konsep tersebut beserta penelitian terdahulu yang relevan.
Cari tahu mengenai variabel yang memengaruhi perilaku organisasi. Variabel tersebut antara lain: perilaku individu, prestasinya, variabel organisasi (sumber daya, kepemimpinan, imbalan (redward), struktur, desain pekerjaan), Variabel psikologi. Penjelasannya bikin sendiri yaa hihi
Cari tahu mengenai variabel yang memengaruhi perilaku organisasi. Variabel tersebut antara lain: perilaku individu, prestasinya, variabel organisasi (sumber daya, kepemimpinan, imbalan (redward), struktur, desain pekerjaan), Variabel psikologi. Penjelasannya bikin sendiri yaa hihi
UAS Human Relations
Pentingnya Penerapan Human Relations Dalam Meningkatkan Motivasi Kerja Pegawai
Vivi Vanesa / 44321120024
Dosen : Bu Gadis Octory
Univ. Mercubuana
Similar to Conceptual framework, nova asvio, hapzi ali, principal job commitment, uin sts jambi, 2017 (20)
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik DosenAdrianAgoes9
Â
sosialisasi untuk dosen dalam mengisi dan memadankan sister akunnya, sehingga bisa memutakhirkan data di dalam sister tersebut. ini adalah untuk kepentingan jabatan akademik dan jabatan fungsional dosen. penting untuk karir dan jabatan dosen juga untuk kepentingan akademik perguruan tinggi terkait.
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
Â
Conceptual framework, nova asvio, hapzi ali, principal job commitment, uin sts jambi, 2017
1. novawawanajeng@gmail.com
Tugas I Conceptual Framework
HUBUNGAN GAYA KEPEMIMPINAN, MOTIVASI
BERPRESTASI DAN BUDAYA ORGANISASI
TERHADAP KOMITMEN KERJA KEPALA SEKOLAH
(Survei di PAUD Provinsi Sumatera Selatan)
OLEH:
NOVA ASVIO
DMP.16.174
2. novawawanajeng@gmail.com
II. Tinjauan Pustaka
• GAYA KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH (X1)
1. Huber (2014) defined leadership “as the process of working with
individuals, groups, and other resources in order to achieve the
objectives of the organization” (Lorber et al., 2016).
Dimensi: bekerja bersama anggota, sesuai perintah, mewujudkan
tujuan organisasi
2. Menurut Thoha (2010:49), gaya kepemimpinan merupakan “norma
perilaku yang digunakan oleh seorang pada saat orang tersebut
mempengaruhi orang lain”.
Dimensi: norma perilaku seseorang, mempengaruhi orang lain.
3. Menurut Dharma (Nawawi, 2006:115) mendefinisikan bahwa gaya
kepemimpinan adalah “pola tingkah laku yang ditunjukkan
seseorang pada saat ia mencoba mempengaruhi orang lain”
Dimensi: pola tingkah laku seseorang, mempengaruhi orang lain
3. novawawanajeng@gmail.com
4. Nawawi (2006:115) berpendapat bahwa gaya
kepemimpinan diartikan sebagai “perilaku atau
cara yang dipilih dan dipergunakan pemimpin
dalam mempengaruhi pikiran, prasaan, sikap dan
prilaku para anggota organisasi/bawahannya”.
Dimensi: perilaku, cara pemimpin,
mempengaruhi anggota organisasi.
5. Sedarmayanti (2017:364) berpendapat bahwa
gaya kepemimpinan adalah “pola perilaku yang
ditunjukkan oleh pemimpin dalam mempengaruhi
orang lain”.
Dimensi: otoriter, demokrasi, Laissez-Faire
Lanjutan...
4. novawawanajeng@gmail.com
6. Menurut Nurkolis (2006:167), gaya
kepemimpinan adalah “pola tingkah laku yang
lebih disukai oleh seorang pimpinan dalam proses
mengarahkan dan mempengaruhi para pekerja”.
Dimensi: pola tingkah laku pemimpin,
pengarahan, mempengaruhi pekerja.
7. Alkahtani (2016) defined leadership style is “the
most prevalent factors that influence employees’
attitudes and behaviors including organizational
commitment”.
Dimensi: mempengaruhi bawahan, komitmen
organisasi.
Lanjutan...
5. novawawanajeng@gmail.com
• MOTIVASI BERPRESTASI (X2)
1. Menurut George (2009:168) motivasi didefinisikan
“sebagai dorongan untuk membuat seseorang
menyelesaikan pekerjaan dengan semangat, karena
orang itu ingin melakukannya. Dimensi: dorongan,
semangat, kesadaran.
2. David McClelland dalam James Stoner et.al, (2003:143)
menjelaskan motivasi berprestasi (need for
achievement) yaitu dorongan untuk menjadi yang
terbaik, untuk mencapai keberhasilan sesuai dengan
standar yang telah ditetapkan, dan untuk berjuang demi
kesuksesan. Dimensi: dorongan, pencapaian hasil,
kesuksesan.
II. Tinjauan Pustaka
6. novawawanajeng@gmail.com
3. Menurut Bernard Berelson dan Gary A. Steiner dalam Siswanto
(2010:119), mengungkapkan motivasi sebagai “all those inner striving
conditions variously described as wishes, desires, needs, drives, and
the like”. (Motivasi dapat diartikan sebagai keadaan kejiwaan dan
sikap mental manusia yang memberikan energi, mendorong kegiatan
(moves), dan mengarah atau menyalurkan perilaku ke arah mencapai;
kebutuhan yang memberi kepuasan atau mengurangi
ketidakseimbangan). Dimensi: kejiwaan, sikap mental, energi,
pencapaian kepuasan).
4. Robert Heller dalam Wibowo (2010:378) menyatakan bahwa
motivasi adalah “keinginan untuk bertindak”. Dimensi: keinginan
5. Menurut Robbins, motivasi adalah “proses yang berperan pada
intensitas, arah dan berlangsung lama, upaya individu kearah
pencapaian sasaran”. Dimensi: usaha terus menerus.
Lanjutan...
7. novawawanajeng@gmail.com
6. Menurut Husaini Usman (2011:250), motivasi
merupakan keinginan yang terdapat pada
seseorang individu yang merangsangnya untuk
melakukan tindakan-tindakan atau sesuatu yang
menjadi dasar atau alasan seseorang berperilaku.
Dimensi: intensitas motifnya.
7. Menurut Gibson et. al, (2009:125) "motivation
has to do with 1) the direct of behavior, 2) the
strength of the response (i.e.,effort) once an
employee chooses to follow a course of action,and
3) the persistence of the behavior. Dimensi:
Intensitas perilaku.
Lanjutan...
8. novawawanajeng@gmail.com
• BUDAYA ORGANISASI (X3)
1. Menurut Green Berg & Baron (2003) dalam
Sedarmayanti (2017:347) budaya organisasi merupakan
“pandangan hidup organisasi dihasilkan melalui
pergantian generasi pegawai”. Dimensi: visi organisasi.
2. Menurut Zwell (2000) dalam Sedarmayanti (2017:347) ,
budaya mencakup “siapa kami, apa yang kita percaya,
dan apa yang kita lakukan”. Dimensi: rangkaian
kegiatan.
3. Furham dan Ganter (1993) dalam Sedarmayanti
(2017:347) berpendapat budaya organisasi adalah
“keyakinan, sikap, dan nilai yang umumnya dimiliki
timbul dalam suatu organisasi”. Dimensi: sikap dan nilai.
II. Tinjauan Pustaka
9. novawawanajeng@gmail.com
4. Menurut Kreitner dan Kinicki dalam Sedarmayanti (2017:347) budaya
organisasi merupakan “nilai-nilai kepercayaan mendasari/menjadi
identitas perusahaan/organisasi”. Dimensi: nilai, identitas.
5. Menurut Schein(2004:1-2) budaya organisasi merupakan
“serangkaian asumsi implisit diyakini oleh kelompok dan menentukan
bagaimana kelompok tersebut melihat, berpikir, dan bereaksi
terhadap lingkungannya”. Dimensi: asumsi, pemikiran, reaksi
terhadap lingkungan.
6. Menurut Robins (2002:279), budaya organisasi merupakan “suatu
sistem makna bersama yang membedakan satu organisasi dengan
organisasi yang lain”. Dimensi: sistem, identitas.
7. Sedarmayanti (2017:347) berpendapat bahwa pada prinsipnya,
budaya organisasi merupakan “nilai, anggapan, asumsi, sikap, dan
norma perilaku yang telah melembaga, kemudian terwujud dalam
penampilan, sikap, dan tindakan sehingga menjadi identitas dan
organisasi tertentu”. Dimensi: nilai, asumsi, sikap, norma, identitas.
Lanjutan...
10. novawawanajeng@gmail.com
II. Tinjauan Pustaka
• KOMITMEN KEPALA SEKOLAH (Y)
1. Menurut Stringer dalam Yusuf (2017:4) yang berpendapat bahwa
“commitment reflects a sense of pride members of the organization
and the degree of loyalty to the achievement of organizational goals”.
Dimensi: kebanggan, kesetiaan, pencapaian tujuan.
2. Pendapat Stringer tersebut disimpulkan oleh Yusuf (2017:4) bahwa
komitmen adalah “an attitude that indicated a person in his
responsibilities as a member of the organization”. Dimensi: sikap
tanggung jawab.
3. Menurut Greenfield dalam Mulyasa (2011:19), komitmen dapat
diartikan sebagai “(a) keyakinan dan penerimaan yang kuat terhadap
tujuan dan nilai-nilai organisasi; (b) kesediaan untuk bekerja dan
menjadi bagian dari organisasi; dan (c) bersungguh-sungguh untuk
tetap menjadi anggota organisasi”. Dimensi: keyakinan, kesediaan
dan kesetiaan.
11. novawawanajeng@gmail.com
4. Steers dan Porter dalam Sophia (2008:156), yang
mengatakan bahwa “suatu bentuk komitmen yang
muncul bukan hanya bersifat loyalitas pasif, tetapi juga
melibatkan hubungan yang aktif dengan organisasi kerja
yang memiliki tujuan memberikan segala usaha demi
keberhasilan organisasi yang bersangkutan”. Dimensi:
loyalitas, hubungan aktif, segala usaha, pencapaian
tujuan.
5. Puspitasari dan Asyanti dalam Sophia (2008:156)
mengemukakan bahwa “seorang yang memiliki
komitmen kerja yang tinggi akan memiliki kemauan
secara sadar untuk mencurahkan usaha demi
kepentingan organisasi. Dimensi: kemauan, kesadaran,
usaha, kepentingan organisasi.
Lanjutan...
12. novawawanajeng@gmail.com
6. Mowday dalam Sopiah (2008:156), mendefinisikan komitmen
kerja sebagai istilah lain dari komitmen organisasional.
Komitmen organisasional merupakan “dimensi perilaku
penting yang dapat digunakan untuk menilai kecenderungan
karyawan untuk bertahan sebagai anggota organisasi”.
Dimensi: dimensi perilaku, kesetiaan.
7. Pendapat ini senada dengan pendapat yang dikemukakan
oleh Shukla (2014) yang menyatakan komitmen sebagai
professional commitment yang memiliki makna sebagai “the
feeling of dedication among the individuals of a group
towards their profession”. Dimensi: commitment to the
learner, commitment to the society, commitment to the
profession, commitment to the attaining excellence for
professional actions, commitment to the basic values.
Lanjutan...
13. No. Nama
Peneliti
(Tahun)
Judul Penelitian Variabel Alat Analysis Hasil
1 Yusuf
et. al
(2017)
The Effect of
Working
Climate, Team
Effectiveness,
Job Satisfaction
and Normative
Commitment
On Performance
Of Primary
School
Principals In
Medan
1. Working climate
(X1).
2. Team effetiveness
(X2).
3. Job satisfaction
(X3).
4. Normative
Commitment (X4)
5. Performance (Y)
Path
analysis
there is a significant direct effect of working climate, team
effectiveness, job satisfaction and normative commitment
on performance of Primary School Principals in Medan
2 Kasowe
(2016)
An analysis of
biographical
factors related
to affective
organisational
commitment of
Secondary
school teachers
in Mashonaland
Central Province
of Zimbabwe
1. X: Age, gender,
professional
qualifications,
teaching
experience,
occupational
status.
2. Y: teachers’
affective
organisational
commitment
3. Z: negatively on
pupils’ and
schools’
performance
Regression
analysis
Age, gender, professional qualifications, teaching experience,
occupational status, were strong determinants of affective
organisational commitment, related to secondary school
teachers’ affective organisational commitment hence
impacting negatively on pupils’ and schools’ performance
III. PENELITIAN TERDAHULU
14. No. Nama
Peneliti
(Tahun)
Judul
Penelitian
Variabel Alat Analysis Hasil
3 Tumiran
(2015)
The Impact of
Transformation
al Leadership,
Organizational
Culture,
Organizational
Climate and
Job Satisfaction
of Teacher on
Performance
of Teacher at
Public Primary
School of
Medan, North
Sumatera
1. Transformational
Leadership (X1).
2. Organizational
Culture (X2).
3. Organizational
Climate (X3).
4. Job
Satisfaction(X4)
5. Performance of
Teacher (X5)
Path
analysis
the job performance of teacher can be increased through the
transformational leadership, organizational culture,
organizational climate and job satisfaction of teacher
4 Dahshan
et. Al
(2017)
Effect of Nurse
Managers'
Leadership
Styles on
Organizational
Commitment
of Nurses
Working at Taif
Governmental
Hospitals in
Kingdom of
Saudi Arabia
1. Transformational
Leadership (X1).
2. Organizational
Culture (X2).
3. Organizational
Climate (X3).
4. Job
Satisfaction(X4)
5. Performance of
Teacher (X5)
Regression
analysis
transformational leadership style was rated higher than
transactional leadership style in both hospitals, and there
were statistically significant positive correlations between
the perceived leadership styles and organizational
commitment
III. PENELITIAN TERDAHULU
15. No. Nama
Peneliti
(Tahun)
Judul
Penelitian
Variabel Alat Analysis Hasil
5 Puspasar
i (2013)
pengaruh
Motivasi dan
Budaya
Organisasi
terhadap
Komitmen
Organisasi dan
Kinerja
Karyawan
1. Motivasi (X1).
2. Budaya
Organisasi(X2).
3. Komitmen
Organisasi(Y1).
4. Kinerja(Y2)
Analisis
Regresi
Motivasi dan budaya organisasi secara bersama-sama
(simultan) berpengaruh terhadap komitmen organisasi dan
kinerja karyawan.
6 Mukhtar
et. al
(2016)
Effect of
Knowledge
Managerial
and
Organizational
Culture to
Professionalis
m of Principal
(A Study on
SMP Negeri
Jambi
Province)
1. Knowledge
managerial(X1).
2. Organizational
Culture(X2).
3. Professionalism
(Y)
Path
analysis
professionalism and cultural organization principal positive
and significant impact on the professionalism Principal of
SMP N Jambi either partially or simultaneously
III. PENELITIAN TERDAHULU
16. novawawanajeng@gmail.com
• Teori terpilih (Konstruk)
1. Berdasarkan 7 teori variabel X1 (Gaya Kepemimpinan Kepala Sekolah), maka
teori yang tepat (konstruk) untuk penelitian ini adalah teori 5.
Sedarmayanti (2017:364) berpendapat bahwa gaya kepemimpinan adalah
“pola perilaku yang ditunjukkan oleh pemimpin dalam mempengaruhi orang
lain”.Dimensi: otoriter, demokrasi, Laissez-Faire
2. Berdasarkan 7 teori variabel X2 (Motivasi Berprestasi), maka teori yang tepat
(konstruk) untuk penelitian ini adalah teori 7.
Menurut Gibson et. al, (2009:125) "motivation has to do with 1) the direct of
behavior, 2) the strength of the response (i.e.,effort) once an employee
chooses to follow a course of action,and 3) the persistence of the behavior.
Dimensi: Intensitas perilaku.
IV. Kerangka Berfikir
17. novawawanajeng@gmail.com
• Teori terpilih (Konstruk)
3. Berdasarkan 7 teori variabel X3 (Budaya Organisasi), maka teori yang tepat
(konstruk) untuk penelitian ini adalah teori 6.
Menurut Robins (2002:279), budaya organisasi merupakan “suatu sistem
makna bersama yang membedakan satu organisasi dengan organisasi yang
lain”. Dimensi: sistem, identitas.
4. Berdasarkan 7 teori variabel Y (Komitmen Kerja Kepala Sekolah), maka teori
yang tepat (konstruk) untuk penelitian ini adalah teori 3.
Menurut Greenfield dalam Mulyasa (2011:19), komitmen dapat diartikan
sebagai “(a) keyakinan dan penerimaan yang kuat terhadap tujuan dan nilai-
nilai organisasi; (b) kesediaan untuk bekerja dan menjadi bagian dari
organisasi; dan (c) bersungguh-sungguh untuk tetap menjadi anggota
organisasi”. Dimensi: keyakinan, kesediaan dan kesetiaan.
IV. Kerangka Berfikir
18. novawawanajeng@gmail.com
6. Gaya kepemimpinan Kepala Sekolah (X1) berpengaruh signifikan terhadap
Komitmen Kerja Kepala Sekolah (Y) berdasarkan penelitian Dahshan et. al
(2017)
7. Motivasi Berprestasi (X2) berpengaruh signifikan terhadap Komitmen Kerja
Kepala Sekolah (Y) berdasarkan penelitian Puspasari (2013)
8. Budaya Organisasi(X3) berpengaruh signifikan terhadap Komitmen Kerja
Kepala Sekolah (Y) berdasarkan penelitian Puspasari (2013)
9. Gaya Kepemimpinan (X1), Motivasi Berprestasi (X2), dan Budaya Organisasi
(X3) berpengaruh secara simultan terhadap Komitmen Kerja (Y) Kepala
Sekolah (Y) berdasarkan penelitian Yusuf (
IV. Kerangka Berfikir
19. Gaya Kepemimpinan (X1)
• Otoriter
• Demokrasi
• Laissez-Faire
(Sedarmayanti, 2017:364)
Komitmen Kerja (Y)
• keyakinan,
• kesediaan dan
• Kesetiaan
(Greenfield dalam
Mulyasa 2011:19)
Motivasi Kerja (X2)
• Intensitas Perilaku
(Gibson et. al, 2009:125)Budaya Organisasi (X3)
• Sistem
• identitas
(Robins, 2002:279)
V. KERANGKA BERFIKIR
Colquitt
20. novawawanajeng@gmail.com
DAFTAR PUSTAKA
• George R. Terry leslie W. Rue, Dasar-Dasar Manajemen, Jakarta: PT Bumi
Aksara, 2009).
• Stoner, James. at.all, Manajemen, (Jilid II Edisi Bahasa Indonesia) (Indonesia:
PT. Indeks Gramedia Group, 2003).
• Siswanto, Pengantar Manajemen (Jakarta : PT B umi Aksara, 2010).
• Wibowo, Manajemen Kinerja (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2010).
• Stephen P. Robbins, Perilaku Organisasi Edisi ke-10 (Klaten : PT Indek,
Kelompok Gramedia, 2006).
• Usman Husaini, Manajemen: Teori, Praktik, dan Riset Pendidikan, (Jakarta:
Bumi Aksara, 2011).
• Gibson, James L. et.al, Organization: Behavior, Structure, Process, (Twelfth
Edition) (Singapura: Mc Graw-Hill, 2009).
• Mukhtar, et. al, “Effect of Knowledge Managerial and Organizational Culture
to Professionalism of Principal (A Study on SMP Negeri Jambi Province)”,
IOSR Journal of Research & Method in Education (IOSR-JRME), Volume 6,
Issue 6 Ver. II (Nov. - Dec. 2016), PP 71-80, 2016.
21. novawawanajeng@gmail.com
• Yusuf, et. al, “The Effect of Working Climate, Team Effectiveness, Job
Satisfaction and Normative Commitment on Performance of Primary School
Principals in Medan”, IOSR Journal of Humanities and Social Science (IOSR-
JHSS) Volume 22, Issue 5, Ver. I (May 2017) PP01-10, 2017.
• Dewi Puspitasari dan Setia Asyanti, “Faktor yang Paling Berpengaruh
terhadap Komitmen Kerja Perawat Panti Wreda di Surakarta’, Jurnal Psikologi
Undip Vol. 9, No. 1, April 2011.
• Shashi Shukla, “Teaching Competency, Professional Commitment and Job
Satisfaction-A Study of Primary School Teachers”, IOSR Journal of Research &
Method in Education (IOSR-JRME, Volume 4, Issue 3 Ver. II (May-Jun. 2014),
PP 44-64), 2014.
• Sedarmayanti, Perencanaan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia,
Bandung: PT Refika Aditama, 2017.
• Edgar H. Schein, Organizational Cultur and Leadership, Third Edition, United
States of Amerika., 2004.
• Stephen P. Robbins, Prinsip-prinsip Perilaku Organisasi, edisi kelima,
terjemahan Halida dan Dewi Sartika, Jakarta : Erlangga, 2002.
DAFTAR PUSTAKA