2. (1) kesalahpahaman tentang diabetes dan penatalaksanaannya, seperti keyakinan
bahwa ada jenis diabetes gula kering dan gula basah; keyakinan bahwa
mengonsumsi banyak nasi dingin tidak meningkatkan glukosa darah; keyakinan
bahwa insulin menyebabkan kerusakan organ; keyakinan bahwa diabetes dapat
disembuhkan sepenuhnya; dan keyakinan bahwa berjalan tanpa alas kaki baik
untuk tubuh; (2) keyakinan dan praktik budaya mengenai program pengobatan,
seperti penggunaan tanaman obat untuk menurunkan glukosa darah dan
pengobatan rumahan untuk mengobati tukak kaki;
3. (3) coping yang dipengaruhi oleh perpaduan budaya dan agama, seperti mengelola
stres dengan berserah diri kepada Tuhan dan bersabar dalam menghadapi
penyakitnya; (4) pengaruh budaya terhadap pengelolaan pola makan, seperti
kesulitan mengatur pola makan pada acara budaya dan kesulitan mengatur
kebiasaan makan makanan yang rasanya manis.
4. Penting untuk menilai keyakinan budaya dan praktik pasien diabetes karena
keyakinan dan praktik tersebut sangat memengaruhi cara pasien mengelola
penyakitnya sendiri. Namun, bagaimana keyakinan dan praktik budaya
mempengaruhi manajemen diri pada pasien diabetes asal Jawa di Indonesia masih
belum jelas karena penelitian mengenai hal tersebut sangat terbatas. Oleh karena
itu, tujuan penelitian ini adalah untuk mengeksplorasi keyakinan budaya dan praktik
manajemen mandiri diabetes pada pasien diabetes di Jawa.