PPT Kelompok 2_Asuhan Keperawatan Hipertensi_A3 2021.pptxMuzafarNq
Hipertensi merupakan masalah kesehatan yang serius yang dapat menyebabkan berbagai komplikasi jika tidak ditangani dengan baik. Asumsi keperawatan penting untuk pasien hipertensi adalah mengontrol tekanan darah dan gejala terkait, serta mengelola faktor risiko seperti gaya hidup dan kadar kolesterol.
Laporan ini membahas tata laksana diet pasien laki-laki berusia 75 tahun dengan diagnosis ulkus diabetikum pada jari kaki kanan. Pasien mengalami penurunan nafsu makan dan berat badan selama seminggu terakhir. Diet yang diberikan bertujuan untuk memenuhi kebutuhan gizi pasien, membantu penyembuhan luka, meningkatkan Hb, dan mengontrol kadar gula darah dengan menyediakan energi, protein, lemak, karbohidrat
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Diabetes Mellitus (DM) adalah gangguan metabolisme yang ditandai dengan kenaikan kadar glukosa darah. DM dibagi menjadi tipe I yang tergantung insulin dan tipe II yang tidak tergantung insulin. Penyebab DM antara lain faktor genetik dan lingkungan. Gejala klinis DM meliputi poliuria, polidipsi, dan penurunan berat badi. Diagnosa DM didasarkan pada pemeriksaan kadar gluk
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Diabetes Mellitus (DM) adalah gangguan metabolisme yang ditandai dengan kenaikan kadar glukosa darah. DM dibagi menjadi tipe I, tipe II, dan sekunder. Gejala klinis DM antara lain poliuria, polidipsia, polifagia. Pengobatan DM meliputi diet, olahraga, obat-obatan seperti metformin, sulfonilurea, dan insulin. Komplikasi DM dapat akut atau kronis seperti
PPT Kelompok 2_Asuhan Keperawatan Hipertensi_A3 2021.pptxMuzafarNq
Hipertensi merupakan masalah kesehatan yang serius yang dapat menyebabkan berbagai komplikasi jika tidak ditangani dengan baik. Asumsi keperawatan penting untuk pasien hipertensi adalah mengontrol tekanan darah dan gejala terkait, serta mengelola faktor risiko seperti gaya hidup dan kadar kolesterol.
Laporan ini membahas tata laksana diet pasien laki-laki berusia 75 tahun dengan diagnosis ulkus diabetikum pada jari kaki kanan. Pasien mengalami penurunan nafsu makan dan berat badan selama seminggu terakhir. Diet yang diberikan bertujuan untuk memenuhi kebutuhan gizi pasien, membantu penyembuhan luka, meningkatkan Hb, dan mengontrol kadar gula darah dengan menyediakan energi, protein, lemak, karbohidrat
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Diabetes Mellitus (DM) adalah gangguan metabolisme yang ditandai dengan kenaikan kadar glukosa darah. DM dibagi menjadi tipe I yang tergantung insulin dan tipe II yang tidak tergantung insulin. Penyebab DM antara lain faktor genetik dan lingkungan. Gejala klinis DM meliputi poliuria, polidipsi, dan penurunan berat badi. Diagnosa DM didasarkan pada pemeriksaan kadar gluk
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Diabetes Mellitus (DM) adalah gangguan metabolisme yang ditandai dengan kenaikan kadar glukosa darah. DM dibagi menjadi tipe I, tipe II, dan sekunder. Gejala klinis DM antara lain poliuria, polidipsia, polifagia. Pengobatan DM meliputi diet, olahraga, obat-obatan seperti metformin, sulfonilurea, dan insulin. Komplikasi DM dapat akut atau kronis seperti
Dokumen tersebut membahas tentang kunjungan rumah ke pasien wanita berusia 50 tahun yang didiagnosis menderita hipertensi stadium 2. Berdasarkan hasil pemeriksaan, terdapat beberapa faktor risiko penyebabnya seperti genetik, pola makan tidak sehat, dan kurangnya aktivitas fisik. Intervensi yang diberikan meliputi edukasi tentang penyakit dan gaya hidup sehat serta dukungan untuk terapi dan kontrol lebih lan
Pasien wanita berusia 52 tahun dengan diagnosis diabetes nefrotik, hipertensi, dan dislipidemia memiliki masalah kekurangan pengetahuan tentang gizi seimbang dan pola hidup yang tidak sehat yang ditandai dengan asupan makanan berlebih, nilai lab tidak normal, dan berat badan lebih. Intervensi gizi dirancang untuk meningkatkan pengetahuan gizi pasien dan menyesuaikan pola makan dan gaya hidupnya.
Dokumen tersebut membahas tentang asuhan keperawatan pada pasien anak berusia 8 tahun dengan diagnosa diare. Ringkasannya adalah: (1) Pasien mengeluh nyeri perut dan defekasi berlebihan; (2) Dilakukan pengkajian dan diagnosa diare serta hipovolemia; (3) Dilakukan berbagai intervensi keperawatan seperti manajemen diare dan nutrisi.
Dokumen tersebut membahas tentang diabetes melitus tipe 2, yang meliputi pengertian, epidemiologi, manifestasi klinis, diagnosis, dan penatalaksanaannya."
Dokumen tersebut membahas tentang diabetes melitus yang mencakup definisi, klasifikasi, etiologi, patofisiologi, manifestasi klinis, faktor risiko, diagnosis, dan penatalaksanaan. Diabetes melitus adalah gangguan metabolisme karbohidrat yang disebabkan oleh kekurangan produksi insulin oleh pankreas. Penatalaksanaannya meliputi diet, aktivitas fisik, dan pengobatan farmasi seperti obat hipoglikemik dan insulin.
Dokumen tersebut membahas kasus pasien berusia 10 bulan dengan diagnosis HIV stadium 4, gizi buruk, dan diare persisten. Pasien mengalami penurunan berat badan 2 kg dan sulit menaikkan berat badan sejak lahir. Gejala pasien meliputi kulit kering, lemah, dan tidak mampu tengkurap.
Latihan aerobik secara teratur dapat menurunkan kadar gula darah, tekanan darah, denyut jantung, dan indeks massa tubuh pada pasien diabetes melitus tipe 2 dengan hipertensi. Penelitian menggunakan desain uji klinis acak terkontrol yang melibatkan 50 subjek. Kelompok latihan aerobik mengalami penurunan kadar gula darah puasa, tekanan darah sistolik dan diastolik, denyut jantung istirahat, serta
Latihan aerobik berpengaruh terhadap penurunan kadar gula darah dan tekanan darah pada pasien diabetes melitus tipe 2 dengan hipertensi. Penelitian menggunakan desain randomized controlled trial dengan 54 subjek yang diacak ke dalam kelompok latihan aerobik dan kontrol. Latihan aerobik selama 8 minggu menurunkan gula darah puasa, tekanan darah sistolik dan diastolik, detak jantung istirahat, dan indeks massa tubuh secara signifikan
Dokumen tersebut membahas tentang diabetes gestasional dan penyakit jantung pada kehamilan. Diabetes gestasional disebabkan oleh ketidakmampuan tubuh untuk memproduksi insulin yang cukup untuk mengontrol kadar glukosa darah selama kehamilan, sementara penyakit jantung pada kehamilan dapat menyebabkan komplikasi bagi ibu dan janin jika tidak dikelola dengan baik. Pengawasan ketat dan pengobatan yang tepat dapat
Gestasional diabetes mellitus adalah intoleransi karbohidrat yang terjadi selama kehamilan. Kondisi ini dapat menyebabkan berbagai komplikasi pada ibu dan janin seperti retardasi pertumbuhan janin, hipertensi, dan komplikasi saat persalinan. Penanganannya meliputi pemantauan kadar gula darah, perencanaan makan, dan pemberian insulin jika diperlukan untuk mencapai dan mempertahankan keadaan normoglikemia.
Dokumen tersebut membahas tentang kunjungan rumah ke pasien wanita berusia 50 tahun yang didiagnosis menderita hipertensi stadium 2. Berdasarkan hasil pemeriksaan, terdapat beberapa faktor risiko penyebabnya seperti genetik, pola makan tidak sehat, dan kurangnya aktivitas fisik. Intervensi yang diberikan meliputi edukasi tentang penyakit dan gaya hidup sehat serta dukungan untuk terapi dan kontrol lebih lan
Pasien wanita berusia 52 tahun dengan diagnosis diabetes nefrotik, hipertensi, dan dislipidemia memiliki masalah kekurangan pengetahuan tentang gizi seimbang dan pola hidup yang tidak sehat yang ditandai dengan asupan makanan berlebih, nilai lab tidak normal, dan berat badan lebih. Intervensi gizi dirancang untuk meningkatkan pengetahuan gizi pasien dan menyesuaikan pola makan dan gaya hidupnya.
Dokumen tersebut membahas tentang asuhan keperawatan pada pasien anak berusia 8 tahun dengan diagnosa diare. Ringkasannya adalah: (1) Pasien mengeluh nyeri perut dan defekasi berlebihan; (2) Dilakukan pengkajian dan diagnosa diare serta hipovolemia; (3) Dilakukan berbagai intervensi keperawatan seperti manajemen diare dan nutrisi.
Dokumen tersebut membahas tentang diabetes melitus tipe 2, yang meliputi pengertian, epidemiologi, manifestasi klinis, diagnosis, dan penatalaksanaannya."
Dokumen tersebut membahas tentang diabetes melitus yang mencakup definisi, klasifikasi, etiologi, patofisiologi, manifestasi klinis, faktor risiko, diagnosis, dan penatalaksanaan. Diabetes melitus adalah gangguan metabolisme karbohidrat yang disebabkan oleh kekurangan produksi insulin oleh pankreas. Penatalaksanaannya meliputi diet, aktivitas fisik, dan pengobatan farmasi seperti obat hipoglikemik dan insulin.
Dokumen tersebut membahas kasus pasien berusia 10 bulan dengan diagnosis HIV stadium 4, gizi buruk, dan diare persisten. Pasien mengalami penurunan berat badan 2 kg dan sulit menaikkan berat badan sejak lahir. Gejala pasien meliputi kulit kering, lemah, dan tidak mampu tengkurap.
Latihan aerobik secara teratur dapat menurunkan kadar gula darah, tekanan darah, denyut jantung, dan indeks massa tubuh pada pasien diabetes melitus tipe 2 dengan hipertensi. Penelitian menggunakan desain uji klinis acak terkontrol yang melibatkan 50 subjek. Kelompok latihan aerobik mengalami penurunan kadar gula darah puasa, tekanan darah sistolik dan diastolik, denyut jantung istirahat, serta
Latihan aerobik berpengaruh terhadap penurunan kadar gula darah dan tekanan darah pada pasien diabetes melitus tipe 2 dengan hipertensi. Penelitian menggunakan desain randomized controlled trial dengan 54 subjek yang diacak ke dalam kelompok latihan aerobik dan kontrol. Latihan aerobik selama 8 minggu menurunkan gula darah puasa, tekanan darah sistolik dan diastolik, detak jantung istirahat, dan indeks massa tubuh secara signifikan
Dokumen tersebut membahas tentang diabetes gestasional dan penyakit jantung pada kehamilan. Diabetes gestasional disebabkan oleh ketidakmampuan tubuh untuk memproduksi insulin yang cukup untuk mengontrol kadar glukosa darah selama kehamilan, sementara penyakit jantung pada kehamilan dapat menyebabkan komplikasi bagi ibu dan janin jika tidak dikelola dengan baik. Pengawasan ketat dan pengobatan yang tepat dapat
Gestasional diabetes mellitus adalah intoleransi karbohidrat yang terjadi selama kehamilan. Kondisi ini dapat menyebabkan berbagai komplikasi pada ibu dan janin seperti retardasi pertumbuhan janin, hipertensi, dan komplikasi saat persalinan. Penanganannya meliputi pemantauan kadar gula darah, perencanaan makan, dan pemberian insulin jika diperlukan untuk mencapai dan mempertahankan keadaan normoglikemia.
1. ASUHAN KEPERAWATAN DM (DIABETES
MILIRUS) DAN CONTOH KASUS
Kelompok 2
Suci mayang anggraeni
M. Septio irawan
Dinda putri natasya
Putri
2. PENGERTIAN
Pengertian diabetes melitus merupakan
sekumpulan gangguan metabolik yang ditandai
dengan peningkatan kadar glukosa
darah(hiperglikemia) akibat kerusakan pada
sekresi insulin, kerja insulin atau keduanya
(smelzel dan Bare,2015). Diabetes melitus
merupakan suatu kelompok penyakit atau
gangguan metabolik dengan karakteristik
hipeglikemia yang terjadi karena kelainan
sekresi urin, kerja insulin, atau kedua-duanya
(ADA,2017)
3. ANFIS
Menurut Gongzaga 2010, Prankreas disebut sebagai organ rangkap,
mempunyai 2 fungsi yaitu sebagai kelenjer eksokrin dan kelenjer
endokrin. Fungsi eksokrin menghasilkan sekret yang mengandung
enzim yang dapat menghidrolisis protein, lemak, dan karbohidrat,
sedangkan endokrin menghasilkan hormon insulin dan glukagon yang
memegang peranan penting pada metabolisme karbohidrat. Kelenjer
prankreas dalam mengatur metabolisme glukosa dalam tubuh berupa
hormon hormon yang disekresikan oleh sel-sel di pulau langerhans.
Hormon ini dapat diklasifikasikan sebagai hormon yang merendahkan
kadar glukosa darah yaitu insulin dan hormon yang dapat
meningkatkan glukosa darah yaitu glukagon.
Menururt Gonzaga (2010) ,Prankreas dibagi menurut bentuk nya :
1. Kepala (kaput) merupakan bahagian paling besar terletak di sebelah
kanan umbilical dalam lekukan duodenum.
2. Badan (korpus) merupakan bagian utama organ itu letaknya sebelah
lambung dan depan vertebra lumbalis pertama.
3. Ekor(kauda) adalah bagian runcing sebelah kiri, dan yang sebenarnya
menyentuh lympa
4. GEJALA KRONIK PENYAKIT DM
Gejala kronik yang sering dialami oleh penderita DM (PERKENI, 2015)
adalah:
1. Kesemutan
2. Kulit terasa panas atau seperti tertusuk tusuk jarum
3. Rasa tebal dikulit
4. Kram
5. Mudah mengantuk
6. Mata kabur
7. Biasanya sering ganti kaca mata
8. Gatal disekitar kemaluan terutama pada wanita
9. Gigi mudah goyah dan mudah lepas
10. Kemampuan seksual menurun
11. Dan para ibu hamil sering mengalami keguguran atau kematian janin
dalam kandungan atau dengan bayi berat lahir lebih dari 4kg
5. GEJALA AKUT PENYAKIT DM
1. Lapar yang berlebihan atau makan
banyak(poliphagi)
2. Sering merasa haus(polidipsi)
3. Jumlah urin yang dikeluarkan
banyak(poliuri)
6. CONTOH KASUS
Pengkajian
Identitas
Nama : Tn.Z No. Mr : 522291
Umur : 45 Th Ruangan Rawat : Ambunsur
Lantai 3 Agama : Islam Tanggal Masuk : 17-11-2020
Jenis Kelamin : Laki laki Tanggal Pengkajian : 18-11-2020
Status : Kawin
Pekerjaan : Sopir
Pendidikan : Smp
Alamat : Jl. Hamka no.4 Tarok Dipo Guguak Panjang Bukitinggi
Penanggung Jawab
Nama : Ny. L
Umur : 43 Th
Hub. Keluarga : Istri
Pekerjaan : IRT
.
7. Alasan Masuk
Klien diantar keluarga ke Rumah Sakit Achmad Mocthar Bukittingi
pada tanggal 13 Juni 2019 dengan keluhan badan lemas, pusing,
gula darah tinggi dan juga ada luka di kaki sebelah kiri,luka terasa
nyeri.
Riwayat Kesehatan
Riwayat Kesehatan Sekarang
Pada saat pengkajian klien mengatakan badan klien terasa letih Dan
lemah, dan sering merasa haus dan lapar,klien mengatakan klien
sering mual dan muntah, dan belum BAB sejak masuk rumah sakit,
klien mengatakan sering BAK yaitu sebanyak 10 x/perhari, klien
mengatakan gula darah tinggi saat masuk rumah sakit, karena klien
jarang kontrol ke rumah sakit kadar gula darah klien yaitu: 284,klien
mengatakan ada luka dikaki sebelah kanan dan nyeri pada bagian
luka,klien mengatakan tidak nyaman dengan luka nya dikaki terdapat
pus pada kaki yang luka, klien mengatkan susah saat beraktivitas
8. Riwayat Kesehatan
Dahulu Klien menderita penyakit Diabetes selama
14 tahun yang lalu ,pasien tidak pernah dirawat
karna penyakit Diabetes, klien hanya berobat
kepukesmas, tapi jarang minum obat.
Riwayat Kesehatan
Keluarga Klien dan keluarganya mengatakan ada
anggota keluarganya yang menderita penyakit
Diabetes, yaitu ibu klien.
9. PEMERIKSAAN FISIK
a. Tingkat Kesadaran : Compos mentis
b. GCS : 15 (E=4 ,V=5, M=6)
c. BB/TB : 57 Kg/ 160 Cm
d. Keadaan umum : Baik
e. Tanda- tanda vital : TD = 120/80 mmHg 70
Nadi = 80 x/i
P = 21 x/i
Suhu= 36,8 C°
10. RENCANAN KERAWATAN
NO DIAGNOSA TUJUAN INTEVENSI
1 Ketidakstabilan
gula darah b.d
resistensi insulin
Setelah dilakukan tindakan
keperawatan selama 1x 24 jam
maka ketidakstabilan gula
darah membaik KH :
Kestabilan kadar glukosa
darah membaik
Status nutrisi membaik
Tingkat pengetahuan
meningkat
•Manajemen hiperglikemia
Observasi :
Identifikasikemungkinan
penyebab hiperglikemia
Monitor tanda dan gejala
hiperglikemia
Terapeutik :
Berikan asupan cairan oral
Edukasi :
Ajurkan kepatuhan terhadap diet dan
olah raga
Kolaborasi :
Kolaborasi pemberian insulin 6 Iu
Edukasi program pengobatan
Observasi :
Identifikasi pengobatan yang
direkomendasi
Terapeutik :
Berikan dukungan untuk menjalani
program pengobatan dengan baik dan
benar
11. NO DIAGNOSA TUJUAN INTERVENSI
2 Nyeri Akut b.d
Agen cedera
fisik
Setelah dilakukan
tindakan Keperawatan
1 x24 jam diharapkan
nyeri menurunKH :
Tingkat nyeri menurun
Penyembuhan luka
membaik
Tingkat cidera menurun
Manajemen nyeri
Observasi :
Identifikasi identifikasi lokasi, karakteristik,
durasi, frekuensi, kualitas,intensitas nyeri
Identifikasi skala nyeri
Terapeutik :
Berikan teknik non farmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri
Edukasi:
Jelaskan penyebab dan periode dan
pemicu nyeri Kolaborasi
Kolaborasi pemberian analgetik
Edukasi teknik nafas dalam
Observasi :
Identifikasi kesiapan dan kemampuan
menerima informasi
Terapeutik :
Sediakan materi dan media pendidikan
kesehatan
Edukasi:
Jelaskan tujuan dan mamafaat teknik nafas
dalam
Jelaskan prosedur teknik nafas dalam