Dokumen tersebut merangkum hasil pengkajian keperawatan keluarga terhadap Tn.B yang menderita diabetes melitus tipe 2. Pengkajian ini mencakup identitas anggota keluarga, latar belakang sosial budaya, riwayat penyakit keluarga inti, dan tahap perkembangan keluarga saat ini.
Andrew hidayat diabetes mellitus tetap bisa hidup dengan nyaman
PPT SIDANG.pptx
1.
2. Nama : Novia Melta Sari, S.Kep
NIM : 2114901029
Prodi : Profesi ners
3. DOSEN PEMBIMBING
Dosen pembimbing
Ns. Tomi Jepisa, M. Kep DOSEN PENGUJI
Dosen penguji 1
Ns. Rischa Hamdanesti, M.Kep
Dosen penguji 2
Ns. Helmanis Suci, M.Kep
4. Asuhan Keperawatan Keluarga Pada Tn.B Dengan Diabetes
Mellitus Tipe 2 Melalui Pemberian Buah Naga Merah
Terhadap Penurunan Kadar Glukosa Darah Di RT003 RW
04 Kelurahan Lubuk Buaya Padang.
Hari/Tanggal : Sabtu/ 03 September 2022
Pukul : 10.30 WIB
Tempat : Di STIKes Alifah Padang
SEMINAR HASIL
5. Elektif, Juni 2022
Novia Melta Sari, S. Kep
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA TN.B DENGAN DIABETES MELLITUS TIPE 2
MELALUI PEMBERIAN BUAH NAGA TERHADAP PENURUNAN KADAR GLUKOSA DARAH DI RT
003 RW 04 KELURAHAN LUBUK BUAYA PADANG
xiii + 134 Halaman + 7 Tabel + 3 Gambar + 2 Lampiran
ABSTRAK
Peningkatan jumlah penderita Diabetes Mellitus menjadi salah satu penyebab utama kematian di
dunia. World Health Organization (WHO) tahun 2017, penyakit DM di kalangan orang dewasa meningkat
dari 4,7% menjadi 8,5%. Data PERKENI tahun 2019, Indonesia merupakan negara urutan ke-7 dari 10
negara dengan penyandang diabetes yaitu sekitar 10,7 juta penduduk. Merujuk kepada prevalensi DM di
Sumatera Barat sebanyak 1,3% yang berada diurutan 14 dari 33 provinsi di Indonesia. Pada saat
dilakukan Skrining Kesehatan di RT 003 RW 04 di kelurahan lubuk buaya kota padang, didapatkan data
dari 211 KK didapatkan 10% warga yang memiliki riwayat kadar glukosa tinggi. Adapun salah satu
penatalaksanaan non farmakologis Diabetes Mellitus adalah pemberian Buah Naga. Diharapkan
penerapan terapi Buah Naga ini dapat menurunkan kadar glukosa darah.
Diagnosa yang diangkat pada kasus diatas adalah ketidakstabilan kadar glukosa darah. Intervensi
terapi non farmakologis yang paling banyak digunakan di Keperawatan Keluarga untuk menurunkan
kadar glukosa darah adalah pemberian Buah Naga.
Pelaksanaan studi kasus dilaksanakan di RT 003 RW 04 kelurahan lubuk buaya kota padang
kepada 1 orang pasien yaitu klien dengan Diabetes Mellitus Tipe II akibat meningkatnya kadar glukosa
darah. Didapatkan hasil tingkat kadar glukosa darah menurun dari tinggi menjadi dalam batas normal.
Hasil studi menunjukkan bahwa ada perubahan terhadap kondisi pasien setelah diberikan Buah Naga
selama 10 hari. Evaluasi keperawatan dari semua perencanaan dan tindakan yang dapat teratasi.
Kesimpulan Buah Naga memiliki efek menurunkan kadar glukosa dalam darah pada penderita diabetes
mellitus tipe II.
Diharapkan kepada warga di RT 003 RW 04 kelurahan lubuk buaya kota padang dapat
meningkatkan kualitas kesehatan kesehatannya serta bisa mengontrol kadar glukosa darah secara
mandiri.
Daftar Pustaka : 23 (2014 - 2021)
6. LATAR
BELAKANG
Peningkatan jumlah penderita Diabetes Mellitus menjadi
salah satu penyebab utama kematian di dunia. World Health
Organization (WHO) tahun 2017, penyakit DM di kalangan orang
dewasa meningkat dari 4,7% menjadi 8,5%. Data PERKENI
tahun 2019, Indonesia merupakan negara urutan ke-7 dari 10
negara dengan penyandang diabetes yaitu sekitar 10,7 juta
penduduk. Merujuk kepada prevalensi DM di Sumatera Barat
sebanyak 1,3% yang berada diurutan 14 dari 33 provinsi di
Indonesia (Kompas. 2020 dalam Pitaloka, Diah Yhurike, And
Juwariyah, Siti. 2021). Menurut data Dinas Kesehatan Provinsi
Sumatera Barat tahun 2018, jumlah kasus DM di Sumatera Barat
tahun 2018 berjumlah 44.280 kasus, dengan jumlah kasus
tertinggi berada di wilayah Kota Padang berjumlah 12.231 kasus
(Dinas Kesehatan Provinsi Sumbar, 2018). Dan Pada saat
dilakukan Skrining Kesehatan di RT 003 RW 04 di kelurahan
lubuk buaya kota padang, didapatkan data dari 211 KK
didapatkan 10% warga yang memiliki riwayat kadar glukosa tinggi
(PERKENI, 2019).
Adapun upaya dan penanggulangan yang dilakukan
untuk mencegah komplikasi diabetes melitus, yaitu terapi
farmakologi dan terapi nonfarmakologi. Salah satu
penatalaksanaan non farmakologis Diabetes Mellitus adalah
BAB I
PENDAHULUAN
Serat dan antioksidan dapat diproleh dari
berbagai buah-buahan seperti buah naga merah.
Antioksidan bermanfaat dalam menjaga elastisitas
pembuluh darah yang mampu memperbaiki sistem
peredaran darah, menurunkan kadar glukosa darah
dan kolesterol. Asupan serat dan antioksidan pada
penderita DM perlu ditingkatkan sehingga diperlukan
perbaikan diet dengan menambah sumber buah-
buahan seperti buah naga merah. (Chrisanto et al.,
2020 dalam Riamah and Ritongga Fitriani Nadia,
2022).
7. RUMUSAN MASALAH
Bagaimana Asuhan Keperawatan Keluarga Pada
Tn.B Dengan Diabetes Mellitus Tipe 2 Melalui
Pemberian Buah Naga Terhadap Penurunan
Kadar Glukosa Darah Di Rt 003 Rw 04 Kelurahan
Lubuk Buaya Padang
8. TUJUAN UMUM
untuk mengetahui Asuhan Keperawatan
Keluarga Pada Tn.B Dengan Diabetes
Mellitus Tipe 2 Melalui Pemberian Buah
Naga Merah Terhadap Penurunan Kadar
Glukosa Darah Di Rt 003 Rw 04
Kelurahan Lubuk Buaya Padang.
• Mampu melakukan pengkajian keperawatan keluarga Pada Tn.B Dengan Diabetes
Mellitus Tipe 2 Melalui Pemberian Buah Naga Merah Terhadap Penurunan Kadar
Glukosa Darah Di Rt 003 Rw 04 Kelurahan Lubuk Buaya Padang.
• Mampu merumuskan diagnosa keperawatan keluarga Pada Tn.B Dengan
Diabetes Mellitus Tipe 2 Melalui Pemberian Buah Naga Merah Terhadap
Penurunan Kadar Glukosa Darah Di Rt 003 Rw 04 Kelurahan Lubuk Buaya
Padang.
• Mampu melakukan rencana asuhan keperawatan keperawatan keluarga Pada
Tn.B Dengan Diabetes Mellitus Tipe 2 Melalui Pemberian Buah Naga Merah
Terhadap Penurunan Kadar Glukosa Darah Di Rt 003 Rw 04 Kelurahan Lubuk
Buaya Padang.
• Mampu melakukan implementasi keperawatan keluarga Pada Tn.B Dengan
Diabetes Mellitus Tipe 2 Melalui Pemberian Buah Naga Merah Terhadap
Penurunan Kadar Glukosa Darah Di Rt 003 Rw 04 Kelurahan Lubuk Buaya
Padang.
• Mampu melakukan evaluasi keperawatan keluarga Pada Tn.B Dengan Diabetes
Mellitus Tipe 2 Melalui Pemberian Buah Naga Merah Terhadap Penurunan Kadar
Glukosa Darah Di Rt 003 Rw 04 Kelurahan Lubuk Buaya Padang.
• Mampu mendokumentasikan hasil keperawatan keluarga Pada Tn.B Dengan
TUJUAN KHUSUS
TUJUAN PENELITIAN
9. MANFAAT TEORITIS
1. Manfaat bagi peneliti
Diharapkan hasil karya tulis ilmiah ners ini dapat
menambah wawasan serta mengaplikasikan ilmu
pengetahuan tentang asuhan keperawatan keluarga
khususnya pemberian Buah Naga untuk mengontrol
kadar gula darah pada penderita Diabetes Mellitus.
2. Manfaat bagi peneliti lain
Diharapkan hasil karya tulis ini dapat dijadikan sebagai
bahan bacaan dan pembanding bagi peneliti selanjutnya
yang ingin melanjutkan penelitian tentang asuhan
keperawatan keluarga khususnya pemberian Buah Naga
untuk mengontrol kadar gula darah pada penderita Diabetes
1. Manfaat bagi institusi pendidikan
Diharapkan hasil karya tulis ini dapat
dijadikan sebagai bahan untuk pelaksanaan
pendidikan serta masukan dan perbandingan
untuk penelitian lebih lanjut tentang asuhan
keperawatan keluarga khususnya pemberian
Buah Naga untuk mengontrol kadar gula
darah pada penderita Diabetes Mellitus.
MANFAAT PRAKTIS
MANFAAT PENELITIAN
11. Diabetes Mellitus
Diabetes mellitus adalah kondisi kronis
yang terjadi ketika ada peningkatan kadar
glukosa dalam darah karena tubuh tidak
dapat menghasilkan atau cukup hormon
insulin atau menggunakan insulin secara
efektif (IDF, 2020). Diabetes Mellitus (DM)
merupakan suatu kelompok penyakit
metabolik dengan karakteristik
hiperglikemia yang terjadi karena kelainan
sekresi kerja insulin atau keduanya
(PERKENI, 2019).
Faktor Penyebab
1. Faktor yang dapat dimodifikasi:
Obesitas, Aktivitas Fisik, Hipertensi,
Dislipidemia, Frekuensi Konsumsi
Karbohidrat, Frekuensi Konsumsi Lemak,
Frekuensi Konsumsi Serat, Stres.
2. Faktor yang tidak dapat dimodifikasi:
Ras/ Etnik, Riwayat Keluarga dengan DM,
Umur, Riwayat Lahir dengan BB Rendah.
PERKENI (2019)
Klasifikasi DM
1. DM Tipe 1 (Insulin Dependent)
2. DM tipe 2 (Insulin Requirement)
3. Diabetes gestasional
4. Diabetes tipe spesifik yang
berkaitan dengan penyebab lain
12. Buah Naga
Buah Naga (Inggris: pitaya) adalah
buah dari beberapa
jenis kaktus dari marga Hylocereus da
n
Selenicereus.
Buah Naga memiliki aneka manfaat
dan kegunaan, baik dari aspek gizi
dan kesehatan, religi, estetika, dan
ekonomi (Decroli, 2019).
Buah Naga dapat digunakan untuk mengatasi atau
mencegah berbagai penyakit, termasuk diabetes
mellitus.
Pasien prediabetes sangat disarankan rutin
mengkonsumsi buah naga. Pasalnya, penelitian yang
diterbitkan dalam jurnal Plos One membuktikan jika rutin
konsumsi buah naga bermanfaat untuk menurunkan,
dan mengendalikan kadar gula darah. Efek ini diyakini
berasal dari bagian bijinya yang efektif mendorong
pertumbuhan sel pankreas untuk memproduksi insulin
dalam jumlah yang cukup (Ayuni, 2020).
Beberapa kandungan buah
naga yang penting bagi
kesehatan yaitu
Kandungan fosfor dan serat
yang tinggi terdapat
pada Hylocereus polyrhizus,
atau lebih dikenal sebagai buah
naga merah (Chrisanto et al.,
2020 dalam Riamah and
Ritongga Fitriani Nadia, 2022).
13. Buah naga mengandung
flavonoid, antioksidan yang
efektif mencegah kerusakan
pankreas akibat stres oksidatif.
Dengan pankreas yang sehat,
produksi insulin akan lebih
maksimal.
Buah naga efektif
meregenerasi sel beta
pankreas yang berfungsi
memaksimalkan produksi
insulin dalam tubuh, dan
membantu mengendalikan
kadar gula darah
Pasien prediabetes disarankan
rutin mengkonsumsi buah naga
untuk mencegah terkena
diabetes mellitus tipe 2,
sekaligus mengendalikan
kadar gula darah.
Buah naga mengandung
flavonoid yang berfungsi
menurunkan resiko komplikasi
akibat penyakit diabetes,
terutama mencegah penyakit
jantung, hipertensi dan
gangguan lainnya
manfaat buah naga untuk kesehatan, terutama dalam
upaya mengendalikan dan menurunkan kadar gula darah
14.
15. 1. Tn.B merupakan anak ke 3 dari 6 bersaudara.
2. Tn.B merupakan kepala keluarga (jumlah anggota keluarga 3 orang)
3. Tipe keluarga keluarga inti (Nuclear Family) yaitu terdiri dari ayah, ibu dan
anak-anak
4. Latar belakang budaya yaitu Minang Kabau.
5. Agama yang dianut oleh keluarga Tn.B yaitu agama islam
6. Status sosial ekonomi pada keluarga Tn.B yaitu menengah keatas.
7. Aktivitas rekreasi termasuk jarang dilakukan oleh keluarga Tn.B karena juga
faktor umur, sudah tidak sanggup melakukan perjalanan jauh atau lama. Dan
Tn.B juga mengatakan waktu keluarga cukup efektif karena Tn.B, istri dan
anak dirumah ≤10 jam berada dirumah.
pengkajian
16. 1. Tahap perkembangan keluarga saat ini pada keluarga Tn.B
yaitu keluarga dengan anak dewasa (Launching Center
Families)
2. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi saat ini
yaitu keluarga dengan usia pertengahan (middle age families)
3. Riwayat Keluarga Inti
a. Tn.B : memiliki riwayat penyakit jantung, penyakit lambung
(gastristik), dan Diabetes Mellitus Tipe 2
b. Ny.R : tidak ada memiliki riwayat penyakit menurun maupun
menular
c. Tn.E : tidak ada memiliki riwayat penyakit menurun maupun
menular
4. Riwayat Keluarga Sebelumnya
klien dan istri memiliki 5 orang anak yang terdiri dari 2 orang
anak perempuan dan 3 orang anak laki-laki. Anak pertama.
Ketiga, keempat dan kelima sudah menikah dan tinggal dengan
keluarga klien masing-masing. Dan anak kedua klien belum
berkeluarga dan masih tinggal bersama klien.
Riwayat Dan Tahap Perkembangan Keluarga
17. 1. Mengenal Masalah Kesehatan Keluarga : memiliki riwayat
penyakit Diabetes Mellitus Tipe II ini, kurang lebih 5 tahun
yang lalu, klien juga mengatakan sampai saat ini masih
mengonsumsi obat DM rutin dan kontrol 1x dalam sebulan ke
rumah sakit Hermina Padang.
2. Memutuskan Tindakan Kesehatan Yang Tepat Bagi Keluarga :
klien berobat ke sarana fasilitas kesehatan yaitu di Rumah
Sakit Hermina Padang dan di Puskesmas setempat jika ingin
kontrol maupun berobat.
3. Memberikan Perawatan Kepada Anggota Keluarga Yang Sakit
: membantu merawat klien dan mengontrol pola makan,
istirahat, olahraga dan aktivitas klien sehari-hari dirumah, agar
kadar gula klien tetap stabil.
4. Memodifikasi Lingkungan Rumah Yang Sehat : keadaan
lingkungan rumah klien cukup aman, dan Penerangan pada
rumah klien cukup terang .
5. Memanfaatkan Fasilitas Pelayanan Kesehatan Masyarakat :
jika ada salah satu anggota keluarga klien yang menderita
sakit maka akan dibawa ke pelayanan kesehatan terdekat
yaitu puskesmas maupun kerumah sakit.
Fungsi Keluarga
18. 1. Ketidakstabilan Kadar Glukosa Darah b.d Efek
Agen Farmakologis
2. Defisit Pengetahuan b.d Ketidakmampuan
Keluarga Dalam Mengenal Masalah Kesehatan
Diit Diabetes Mellitus
3. Resiko komplikasi b.d ketidakmampuan keluarga
dalam merawat anggota keluarga yang menderita
diabetes mellitus
(SIKI,SDKI,SLKI edisi 1. 2016)
Diagnosa keperawatan
19. setelah dilakukan kunjungan
1x50 menit keluarga mampu
mengenal masalah diabetes
mellitus
setelah dilakukan kunjungan
1x50 menit keluarga mampu
memutuskan untuk merawat
anggota keluarga dengan
diabetes mellitus
setelah dilakukan kunjungan
1x50 menit keluarga mampu
merawat anggota keluarga
dengan diabetes mellitus
setelah dilakukan kunjungan
1x50 menit keluarga mampu
memodifikasi dan
menciptakan lingkungan yang
sehat untuk menunjang
kesehatan keluarga
setelah dilakukan kunjungan
1x50 menit keluarga mampu
menggunakan dan
memanfaatkan fasilitas
kesehatan yang ada
Ketidakstabilan kadar
glukosa darah b.d efek
agen farmakologis
(SIKI,SDKI,SLKI edisi
1. 2016)
Intervensi keperawatan
20. Setelah dilakukan kunjungan
1x50 menit keluarga mampu
mengenal masalah kesehatan
diit diabetes mellitus
Setelah dilakukan kunjungan
1x50 menit keluarga mampu
memutuskan untuk merawat
anggota keluarga dengan
diabetes mellitus
setelah dilakukan kunjungan
1x50 menit keluarga mampu
merawat anggota keluarga
dengan diabetes mellitus
setelah dilakukan kunjungan
1x50 menit keluarga mampu
memodifikasi dan
menciptakan lingkungan yang
sehat untuk menunjang
kesehatan keluarga
setelah dilakukan kunjungan
1x50 menit keluarga mampu
menggunakan dan
memanfaatkan fasilitas
kesehatan yang ada
Defisit Pengetahuan
b.d Ketidakmampuan
Keluarga Dalam
Mengenal Masalah
Kesehatan Diit
Diabetes Mellitus
(SIKI,SDKI,SLKI edisi 1.
2016)
21. Setelah dilakukan kunjungan
1x50 menit keluarga mampu
mengenal dan memahami
pencegahan komplikasi
diabetes mellitus
Setelah dilakukan kunjungan
1x50 menit keluarga mampu
memutuskan untuk merawat
anggota keluarga dengan
Diabetes Mellitus
Setelah dilakukan kunjungan
1x50 menit keluarga mampu
merawat anggota keluarga
dengan Diabetes Mellitus
Setelah dilakukan kunjungan
1x50 menit keluarga mampu
memodifikasi dan menata
lingkungan yang sehat untuk
menunjang kesehatan
keluarga
Setelah dilakukan kunjungan
1x50 menit keluarga mampu
menggunakan dan
memanfaatkan fasilitas
kesehatan yang ada
Resiko komplikasi
b.d
ketidakmampuan
keluarga dalam
merawat anggota
keluarga yang
menderita diabetes
mellitus
(SIKI,SDKI,SLKI edisi
1. 2016)
22. Implementasi
keperawatan
S:
Tn.B mengatakan sering merasa mengantuk dipagi dan siang hari
Tn.B mengatakan sering merasa pusing dan pandangan berkunang-kunang
Tn.B mengatakan sering merasa lelah dan lesu
O:
Istri klien mengatakan terkadang klien tampak tidur di pagi hari
Klien tampak sering mengeluh pusing jika terlalu lama bekerja/kelelahan
TTV :
TD : 110/60 mmHg
HR : 91 x/i
RR : 28 x/i
T : 36,5 ºC
GDS : 273 mg/dl
A : Kadar Glukosa Darah Belum Teratasi
P : setelah dilakukan kunjungan 4x50 menit, diharapkan keluarga mampu
mengetahui kadar gula darah normal (GDS maupun gula darah 2 jam PP),
mampu menyebutkan 6 dari 8 penyebab diabetes mellitus, mampu
menyebutkan 6 dari 8 tanda dan gejala diabetes mellitus, mampu
menyebutkan 5 dari 7 cara pencegahan diabetes mellitus, mampu mengambil
keputusan dalam merawat anggota keluarga dengan diabetes mellitus, mampu
merawat anggota keluarga dengan diabetes mellitus dan mampu
mendemonstrasi kan bagaimana cara mengatasi diabetes mellitus, dapat
menciptakan dan memodifikasi lingkungan yang dapat membantu dalam
perawatan anggota keluarga dengan diabetes mellitus, mampu menyebutkan
apa saja fasilitas kesehatan yang ada dan apa saja keuntungan membawa
Ketidakstabilan kadar
glukosa darah b.d efek agen
farmakologis
Senin/13 Juni 2022
23. Defisit pengetahuan b.d
ketidakmampuan
keluarga dalam
mengenal masalah
kesehatan diit diabetes
mellitus
Senin/13 Juni 2022
S:
Keluarga Tn.B mengatakan kurang mengetahui penyebab Diabetes
Mellitus
Keluarga Tn.B mengatakan kurang mengetahui bagaimana cara
mengontrol Diabetes Mellitus
Keluarga Tn.B mengatakan dan menanyakan bagaimana langkah
kedepannya terhadap penderita Diabetes Mellitus
Keluarga Tn.B mengatakan tidak tahu mengenai diet yang baik untuk
Tn.B
O:
Keluarga Tn.B tampak tidak mengetahui penyebab Diabetes Mellitus
Keluarga Tn.B tampak tidak mengetahui bagaimana cara mengontrol
Diabetes Mellitus
Keluarga Tn.B menanyakan bagaimana langkah kedepannya terhadap
penderita Diabetes Mellitus
Keluarga Tn.B tampak tidak tahu mengenai diet yang baik untuk Tn.B
A : Defisit Pengetahuan Belum Teratasi
P : setelah dilakukan kunjungan 4x50 menit, diharapkan keluarga mampu
mengetahui pengetahuan mengenai diabetes mellitus dan Intervensi
Dilanjutkan
24. Resiko komplikasi b.d
ketidakmampuan
keluarga dalam merawat
anggota keluarga yang
menderita diabetes
mellitus
Senin/13 Juni 2022
S:
Tn.B mengatakan sering merasa gatal dan kadang
menggaruknya
Tn.B mengatakan penglihatan klien sedikit kabur
Tn.B mengatakan sering merasa lemas dan jantung berdebar-
debar jika terlalu lelah
Klien mengatakan pernah dirawat di RS dengan riwayat penyakit
jantung
O:
Tampak luka-luka kecil (bekas) pada tangan dan kaki klien
Klien pernah dirawat di RS dengan riwayat penyakit jantung
TTV :
TD : 110/60 mmHg RR : 28 x/i
HR : 91 x/i T : 36,5 ºC
A : Resiko Komplikasi Belum Teratasi
P : setelah dilakukan kunjungan 4x50 menit, diharapkan keluarga
mengetahui komplikasi DM dan cara merawat anggota keluarga
yang menderita diabetes mellitus, Intervensi Dilanjutkan
25. Selama kunjungan yang dilakukan penulis ke rumah klien,
peneliti dapat membina hubungan saling percaya satu sama
lain, sehingga peneliti dapat bekerja sama dengan klien
untuk melakukan implementasinya.
Selama 15 kali kunjungan yang dilakukan penulis tentang
pemberian Buah Naga. Ada perbedaan kadar glukosa darah
sebelum dan sesudah dilakukannya implementasi.
Didapatkan hasil bahwa adanya penurunan kadar glukosa
darah dari kadar glukosa darah tinggi menjadi dalam
rentang normal.
Dengan klien mengatakan bahwa setelah dilakukan
tindakan keperawatan klien merasa lebih tenang karena
setelah memakan Buah Naga Kadar Glukosa Darah klien
menurun. Hasil pemeriksaan Tanda-Tanda Vital Tekanan
Darah 110/60 mmHg, Nadi 91 x/i, Pernafasan 28 x/i, Suhu
36,5 ºC.
Evaluasi
26. BAB IV
PEMBAHASAN
Data Fokus Pengkajian
1. Tn.B (68 Tahun), alamat Pinang Bungkuk RT 003 RW 04
Kelurahan Lubuk Buaya, Kota Padang.
2. Pada saat dilakukan pengkajian selama 15 kali kunjungan
kerumah klien, Diperoleh data utama yaitu ketidakstabilan
kadar glukosa darah dengan kadar gula darah yang tinggi
dan tidak beraturan.
3. Tn.B memiliki riwayat penyakit Diabetes Mellitus Tipe II
kurang lebih 5 tahun yang lalu
4. klien masih mengonsumsi obat DM rutin dan kontrol 1x
dalam sebulan ke Rumah Sakit Hermina Padang. penyakit
yang diderita klien saat ini merupakan penyakit keturunan.
5. Hasil pengkajian didapatkan klien mengatakan sering
merasa pusing, mata berkunang-kunang, badan mudah
lelah dan sering merasa mengantuk dipagi dan siang hari
dengan Tanda-Tanda Vital Tekanan Darah 110/60 mmHg,
Nadi 91 x/i, Pernafasan 28 x/i, Suhu 36,5 ºC, dengan GDS
273 mg/dl.
6. Dan keluarga tampak kurang mengetahui penyebab
Diabetes Mellitus, bagaimana cara mengontrol Diabetes
Mellitus, langkah kedepannya terhadap penderita
Diabetes Mellitus, dan mengenai diet yang baik untuk
Tn.B.
Diagnosa Keperawatan
1. Ketidakstabilan Kadar Glukosa
Darah b.d Efek Agen
Farmakologis
2. Defisit Pengetahuan b.d
Ketidakmampuan Keluarga Dalam
Mengenal Masalah Kesehatan Diit
Diabetes Mellitus
3. Resiko komplikasi b.d
ketidakmampuan keluarga dalam
merawat anggota keluarga yang
menderita diabetes mellitus.
27. Intervensi yang dilakukan untuk ketidakstabilan kadar
glukosa darah pada penderita Diabetes Mellitus yaitu
memberikan edukasi menggunakan leaflet dan lembar
balik tentang pengertian, penyebab, tanda gejala,
akibat dan proses terjadinya Diabetes Mellitus.
Mengetahui cara mengatasi Diabetes Mellitus,
Mengetahui factor pencetus Diabetes Mellitus, dan
mengetahui diet yang baik pada penderita Diabetes
Mellitus serta melakukan tindakan non-farmakologis
yaitu pemberian Buah Naga pada penderita Diabetes
Mellitus.
Intervensi yang dilakukan untuk defisit pengetahuan yaitu
Keluarga mampu menyebutkan manfaat diet bagi
penderita DM yaitu Keluarga mampu menyebutkan
makanan yang dianjurkan dan dilarang bagi penderita
DM, Keluarga mampu menyebutkan diet-diet yang
penting bagi penderita DM, serta memberikan edukasi
menggunakan leaflet dan lembar balik tentang diet yang
bagi penderita Diabetes Mellitus.
Intervensi yang dilakukan untuk resiko komplikasi pada penderita
Diabetes Mellitus yaitu keluarga mampu menyebutkan defenisi
komplikasi diabetes mellitus dengan bahasa sendiri, keluarga
mampu menyebutkan 4 dari 5 komplikasi Diabetes Mellitus dengan
Bahasa sendiri, keluarga mampu menyebutkan 2 dari 3 cara
pencegahan dan komplikasi Diabetes Mellitus, keluarga mampu
mengambil keputusan dalam merawat anggota keluarga dengan
Diabetes Mellitus, keluarga mampu merawat dan
mendemonstrasikan bagaimana cara Diabetes Mellitus, serta
memberikan edukasi menggunakan leaflet dan lembar balik tentang
komplikasi pada penderita Diabetes Mellitus
Intervensi Keperawatan
28. Implementasi yang dilakukan yaitu
memberikan edukasi dengan media leaflet
dan lembar balik tentang pengertian,
penyebab, tanda gejala, akibat, proses
terjadinya, cara mengatasi Diabetes
Mellitus, faktor pencetus Diabetes Mellitus,
dan mengetahui diet yang baik pada
penderita Diabetes Mellitus serta melakukan
tindakan non-farmakologis yaitu pemberian
Buah Naga pada penderita Diabetes
Mellitus.
Untuk mengontrol kadar glukosa darah yaitu
dengan pemberian Buah Naga selama 10 x
berturut-turut sebanyak 250 gr dengan
metode pemberian yaitu menganjurkan klien
berpuasa selama 8 jam kemudian
melakukan pemeriksaan gula darah lalu
berikan buah naga sebanyak 250 gr,
kemudian dilakukan pengecekan gula darah
kembali yaitu GDS 2 jam PP.
Implementasi Keperawatan
NO HARI/TANGGAL GDS PUASA GDS 2 JAM PP
1. Senin / 13 Juni 2022 273 265
2. Selasa / 14 Juni 2022 251 247
3. Rabu / 15 Juni 2022 233 230
4. Kamis / 16 Juni 2022 200 201
5. Jumat / 17 Juni 2022 197 165
6. Sabtu / 18 Juni 2022 177 150
7. Minggu / 19 Juni 2022 162 155
8. Senin / 20 Juni 2022 171 166
9. Selasa / 21 Juni 2022 151 140
10. Rabu / 22 Juni 2022 178 83
Pemeriksaan Kadar Glukosa Darah Puasa Dan 2 Jam PP selama
10 hari Implementasi
29. Evaluasi
Selama kunjungan yang dilakukan penulis ke rumah klien, peneliti
dapat membina hubungan saling percaya satu sama lain, sehingga
peneliti dapat bekerja sama dengan klien untuk melakukan
implementasinya.
Selama 15 kali kunjungan yang dilakukan penulis tentang
pemberian Buah Naga. Ada perbedaan kadar glukosa darah
sebelum dan sesudah dilakukannya implementasi.
Didapatkan hasil bahwa adanya penurunan kadar glukosa darah
dari kadar glukosa darah tinggi menjadi dalam rentang normal.
Dengan klien mengatakan bahwa setelah dilakukan tindakan
keperawatan klien merasa lebih tenang karena setelah memakan
Buah Naga Kadar Glukosa Darah klien menurun. Hasil
pemeriksaan Tanda-Tanda Vital Tekanan Darah 110/60 mmHg,
Nadi 91 x/i, Pernafasan 28 x/i, Suhu 36,5 ºC.
30. Hasil dari asuhan keperawatan keluarga yang dilakukan pada Tn.B dengan Diabetes
Mellitus dari tanggal 13 Juni 2022 – 22 Juni 2022, dapat disimpulkan bahwa:
1. Diabetes mellitus merupakan kondisi kronis yang terjadi ketika ada peningkatan
kadar glukosa dalam darah karena tubuh tidak dapat menghasilkan atau cukup
hormon insulin atau menggunakan insulin secara efektif (IDF, 2020).
2. Pada pengkajian didapatkan data bahwa Tn.B memiliki riwayat Diabetes Mellitus
3. Diagnosa keperawatan pada Tn.B yaitu Ketidakstabilan kadar glukosa darah b.d
efek agen farmakologis, Defisit pengetahuan b.d ketidakmampuan keluarga
dalam mengenal masalah kesehatan diit diabetes mellitus dan Resiko komplikasi
b.d ketidakmampuan keluarga dalam merawat anggota keluarga yang menderita
diabetes mellitus.
4. Intervensi keperawatan yang dilakukan pada Tn.B yaitu dengan pemberian Buah
Naga untuk mengontrol kadar gula darah pada penderita Diabetes Mellitus,
memberikan edukasi keperawatan tentang manfaat dari diet bagi penderita
diabetes mellitus menggunakan leaflet dan lembar balik serta edukasi tentang
resiko komplikasi pada penderita DM.
5. Implementasi keperawatan terhadap klien dengan Diabetes Mellitus di sesuaikan
dengan intervensi yang telah penulis rumuskan yang didapatkan dari teoritis.
6. Evaluasi didapatkan pemberian Buah Naga dapat mengontrol kadar gula darah
pada klien. Dan edukasi tentang diet bagi penderita diabetes mellitus
menggunakan leaflet dan lembar balik serta edukasi tentang resiko komplikasi
pada penderita DM dapat menambah pengetahuan klien dan keluarga mengenai
DM.
7. Hasil karya ilmiah ini didapatkan bahwa pemberian Buah Naga dapat mengontrol
kadar gula darah bagi penderita Diabetes Mellitus
BAB V
KESIMPULAN
DAN SARAN
Kesimpulan
31. Saran
Bagi Penulis Diharapkan hasil karya tulis ilmiah ners ini dapat
menambah wawasan penulis serta mengaplikasikan ilmu pengetahuan
tentang asuhan keperawatan keluarga khususnya pemberian Buah Naga
untuk mengontrol kadar gula darah pada penderita Diabetes Mellitus
Bagi Peneliti Selanjutnya Diharapkan hasil karya tulis ini dapat
dijadikan sebagai bahan bacaan dan pembanding bagi peneliti
selanjutnya yang ingin melanjutkan penelitian tentang asuhan
keperawatan keluarga khususnya pemberian Buah Naga untuk
mengontrol kadar gula darah pada penderita Diabetes Mellitus
Bagi Institusi Pendidikan Diharapkan hasil karya tulis ini dapat
dijadikan sebagai bahan untuk pelaksanaan pendidikan serta masukan
dan perbandingan untuk penelitian lebih lanjut tentang asuhan
keperawatan keluarga khususnya pemberian Buah Naga untuk
mengontrol kadar gula darah pada penderita Diabetes Mellitus.