Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah:
Pembelajaran modul 2.2 membahas pentingnya penerapan pembelajaran sosial dan emosional di sekolah yang meliputi lima kompetensi yaitu kesadaran diri, pengelolaan diri, kesadaran sosial, keterampilan berelasi, dan pengambilan keputusan bertanggung jawab serta dilaksanakan secara kolaboratif oleh seluruh komunitas sekolah.
6. Pembelajaran Sosial Emosional (PSE).pptxHeniritaSusila
Pembelajaran sosial emosional saat ini menjadi salah satu materi yang sangat perlu untuk dipelajari dan diterapkan dalam upaya menghilangkan perundungan di lingkungan sekolah
Lokakarya 7 bertujuan untuk merefleksikan program yang telah dilaksanakan di Lokakarya sebelumnya, mengevaluasi pelatihan Calon Guru Penggerak, berbagi dampak positif program, dan menulis ide program baru. Acara ini diikuti oleh Calon Guru Penggerak Angkatan IV dan berlangsung selama 2 hari dengan berbagai sesi pelatihan dan diskusi.
Dokumen tersebut membahas tentang organisasi kehidupan mulai dari tingkat sel hingga ekosistem dan jenis-jenis bioma. Terdapat penjelasan mengenai struktur organisasi kehidupan, karakteristik populasi, komunitas, ekosistem, serta contoh-contoh tiap komponennya.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Guru menghadapi dilema etika ketika harus menentukan siswa mana saja yang layak naik kelas, mengingat beberapa siswa memiliki nilai di bawah ketentuan minimal. Keputusan yang diambil adalah tetap menaikkan kelas siswa tersebut dengan syarat mereka menyelesaikan tugas tambahan untuk memenuhi kriteria nilai mata pelajaran.
[Ringkasan]
Dokumen tersebut membahas konsep-konsep pengelolaan dalam pendidikan, termasuk pengelolaan kelas, guru, siswa, dan pembelajaran. Secara garis besar, pengelolaan kelas berkaitan dengan penciptaan kondisi belajar yang optimal, pengelolaan guru berkaitan dengan pengelolaan personal pendidik, pengelolaan siswa berkaitan dengan pengembangan individual dan sosial siswa, sedangkan pengelolaan pembelajaran berkaitan dengan pro
Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah:
Pembelajaran modul 2.2 membahas pentingnya penerapan pembelajaran sosial dan emosional di sekolah yang meliputi lima kompetensi yaitu kesadaran diri, pengelolaan diri, kesadaran sosial, keterampilan berelasi, dan pengambilan keputusan bertanggung jawab serta dilaksanakan secara kolaboratif oleh seluruh komunitas sekolah.
6. Pembelajaran Sosial Emosional (PSE).pptxHeniritaSusila
Pembelajaran sosial emosional saat ini menjadi salah satu materi yang sangat perlu untuk dipelajari dan diterapkan dalam upaya menghilangkan perundungan di lingkungan sekolah
Lokakarya 7 bertujuan untuk merefleksikan program yang telah dilaksanakan di Lokakarya sebelumnya, mengevaluasi pelatihan Calon Guru Penggerak, berbagi dampak positif program, dan menulis ide program baru. Acara ini diikuti oleh Calon Guru Penggerak Angkatan IV dan berlangsung selama 2 hari dengan berbagai sesi pelatihan dan diskusi.
Dokumen tersebut membahas tentang organisasi kehidupan mulai dari tingkat sel hingga ekosistem dan jenis-jenis bioma. Terdapat penjelasan mengenai struktur organisasi kehidupan, karakteristik populasi, komunitas, ekosistem, serta contoh-contoh tiap komponennya.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Guru menghadapi dilema etika ketika harus menentukan siswa mana saja yang layak naik kelas, mengingat beberapa siswa memiliki nilai di bawah ketentuan minimal. Keputusan yang diambil adalah tetap menaikkan kelas siswa tersebut dengan syarat mereka menyelesaikan tugas tambahan untuk memenuhi kriteria nilai mata pelajaran.
[Ringkasan]
Dokumen tersebut membahas konsep-konsep pengelolaan dalam pendidikan, termasuk pengelolaan kelas, guru, siswa, dan pembelajaran. Secara garis besar, pengelolaan kelas berkaitan dengan penciptaan kondisi belajar yang optimal, pengelolaan guru berkaitan dengan pengelolaan personal pendidik, pengelolaan siswa berkaitan dengan pengembangan individual dan sosial siswa, sedangkan pengelolaan pembelajaran berkaitan dengan pro
Kelompok 2 Prakarsa Perubahan dengan Kanvas BAGJA (1).pptxSikuloSikulo
Program Taman Merdeka bertujuan untuk menciptakan pembelajaran yang menyenangkan bagi siswa sesuai dengan Profil Pelajar Pancasila melalui kegiatan di taman sekolah yang dapat mengembangkan karakter baik siswa. Program ini melibatkan guru, siswa, petani dan dinas pertanian untuk memberikan pelatihan bertani secara praktis di sekolah.
PPT KONEKSI ANTAR MATERI MODUL 3.2 PEMIMPIN PEMBELAJARAN DALAM PENGELOLAAN SU...NUROHMANNUROHMAN2
Modul ini membahas tentang pemimpin pembelajaran dalam pengelolaan sumber daya, di mana pemimpin diharapkan dapat memaksimalkan potensi dan aset yang dimiliki komunitas untuk membangun kemandirian dan hasil yang berkelanjutan. Pemimpin dituntut mengelola tujuh aset utama yaitu modal manusia, sosial, politik, agama dan budaya, fisik, lingkungan, serta finansial. Pengelolaan sumber daya yang tepat diharapkan d
2.1.a.4.2. Unggah Tugas Eksplorasi Konsep - Modul 2.1YosiOktafianti1
Pembelajaran terdeferensiasi memberikan kebebasan kepada siswa untuk mengembangkan potensi mereka sesuai dengan kesiapan belajar, minat, dan profil belajar masing-masing siswa. Pembelajaran ini tidak hanya fokus pada hasil belajar tetapi juga pada proses dan materi pembelajaran, dengan menyesuaikan pendekatan, proses, dan hasil belajar untuk setiap siswa.
Program Children Garden and Planting (CGP) bertujuan untuk menguatkan karakter siswa dan menciptakan lingkungan sekolah yang nyaman dan asri melalui kegiatan bercocok tanam dan pemeliharaan tanaman yang dilaksanakan setiap tiga bulan sekali. Program ini melatih keterampilan siswa di bidang non-akademik seperti tanggung jawab, ketekunan, dan kerja keras serta menanamkan rasa cinta terhadap lingkungan.
Pembuatan Modul Ajar Berdiferensiasi MGMP TF 2022.pptxnolilita2
Modul ini membahas tentang pengembangan modul ajar kurikulum merdeka. Modul ini menjelaskan tentang ice breaker untuk memulai proses belajar, komponen-komponen penting dalam modul ajar seperti tujuan pembelajaran, langkah-langkah pembelajaran, dan penilaian. Modul ini juga menjelaskan tentang pembelajaran berdiferensiasi untuk menyesuaikan kebutuhan peserta didik yang beragam.
Perencanaan pembelajaran yang disediakan sesuai dengan capaian dan karakteristik peserta didik karena menggunakan pendekatan saintifik, TPACK, dan metode diskusi serta presentasi untuk mencapai tujuan pembelajaran, serta mengaitkan materi dengan masalah kehidupan sehari-hari.
E 2 144 dian purnama sari -- 01.b._lembar_peta_aktivitas_p2Dian Sari
Lokakarya ini membahas pendampingan individu calon pengajar praktik. Tujuannya adalah mendiskusikan penerapan komunitas praktisi di sekolah dan merefleksikan penerapan disiplin positif di kelas. Aktivitas utamanya meliputi diskusi tindak lanjut komunitas praktisi, proses disiplin positif, dan rencana praktik mengenai disiplin positif serta komunitas praktisi. Pendamping memberikan masukan dan motivasi untuk terus menerapkan
Diagram Frayer adalah diagram yang bertujuan untuk mempermudah penyampaian informasi kosakata. Diagram ini dapat meningkatkan motivasi siswa untuk menganalisis kosakata baru dengan mengaktifkan pengetahuan sebelumnya. Guru dapat memanfaatkan diagram Frayer untuk mengajak siswa menganalisis permasalahan, memperbanyak kosa kata, dan melihat pemahaman siswa terhadap masalah.
Dokumen tersebut membahas tentang proses coaching yang berfokus pada peningkatan kinerja, pengalaman, pembelajaran diri, dan pertumbuhan pribadi melalui kolaborasi dan fasilitasi oleh coach. Proses coaching dapat membantu guru membimbing murid untuk menemukan solusi sendiri dan mengoptimalkan potensi diri sehingga mencapai kemerdekaan belajar.
Koneksi Antar Materi Modul 2.3 Andi Patria.pdfAndiPatria2
Merupakan kesimpulan dan penjelasan keterkaitan materi yang diperoleh dan merupakan refleksi berdasarkan pemahaman yang dibangun selama belajar modul 2
Kelompok 2 Prakarsa Perubahan dengan Kanvas BAGJA (1).pptxSikuloSikulo
Program Taman Merdeka bertujuan untuk menciptakan pembelajaran yang menyenangkan bagi siswa sesuai dengan Profil Pelajar Pancasila melalui kegiatan di taman sekolah yang dapat mengembangkan karakter baik siswa. Program ini melibatkan guru, siswa, petani dan dinas pertanian untuk memberikan pelatihan bertani secara praktis di sekolah.
PPT KONEKSI ANTAR MATERI MODUL 3.2 PEMIMPIN PEMBELAJARAN DALAM PENGELOLAAN SU...NUROHMANNUROHMAN2
Modul ini membahas tentang pemimpin pembelajaran dalam pengelolaan sumber daya, di mana pemimpin diharapkan dapat memaksimalkan potensi dan aset yang dimiliki komunitas untuk membangun kemandirian dan hasil yang berkelanjutan. Pemimpin dituntut mengelola tujuh aset utama yaitu modal manusia, sosial, politik, agama dan budaya, fisik, lingkungan, serta finansial. Pengelolaan sumber daya yang tepat diharapkan d
2.1.a.4.2. Unggah Tugas Eksplorasi Konsep - Modul 2.1YosiOktafianti1
Pembelajaran terdeferensiasi memberikan kebebasan kepada siswa untuk mengembangkan potensi mereka sesuai dengan kesiapan belajar, minat, dan profil belajar masing-masing siswa. Pembelajaran ini tidak hanya fokus pada hasil belajar tetapi juga pada proses dan materi pembelajaran, dengan menyesuaikan pendekatan, proses, dan hasil belajar untuk setiap siswa.
Program Children Garden and Planting (CGP) bertujuan untuk menguatkan karakter siswa dan menciptakan lingkungan sekolah yang nyaman dan asri melalui kegiatan bercocok tanam dan pemeliharaan tanaman yang dilaksanakan setiap tiga bulan sekali. Program ini melatih keterampilan siswa di bidang non-akademik seperti tanggung jawab, ketekunan, dan kerja keras serta menanamkan rasa cinta terhadap lingkungan.
Pembuatan Modul Ajar Berdiferensiasi MGMP TF 2022.pptxnolilita2
Modul ini membahas tentang pengembangan modul ajar kurikulum merdeka. Modul ini menjelaskan tentang ice breaker untuk memulai proses belajar, komponen-komponen penting dalam modul ajar seperti tujuan pembelajaran, langkah-langkah pembelajaran, dan penilaian. Modul ini juga menjelaskan tentang pembelajaran berdiferensiasi untuk menyesuaikan kebutuhan peserta didik yang beragam.
Perencanaan pembelajaran yang disediakan sesuai dengan capaian dan karakteristik peserta didik karena menggunakan pendekatan saintifik, TPACK, dan metode diskusi serta presentasi untuk mencapai tujuan pembelajaran, serta mengaitkan materi dengan masalah kehidupan sehari-hari.
E 2 144 dian purnama sari -- 01.b._lembar_peta_aktivitas_p2Dian Sari
Lokakarya ini membahas pendampingan individu calon pengajar praktik. Tujuannya adalah mendiskusikan penerapan komunitas praktisi di sekolah dan merefleksikan penerapan disiplin positif di kelas. Aktivitas utamanya meliputi diskusi tindak lanjut komunitas praktisi, proses disiplin positif, dan rencana praktik mengenai disiplin positif serta komunitas praktisi. Pendamping memberikan masukan dan motivasi untuk terus menerapkan
Diagram Frayer adalah diagram yang bertujuan untuk mempermudah penyampaian informasi kosakata. Diagram ini dapat meningkatkan motivasi siswa untuk menganalisis kosakata baru dengan mengaktifkan pengetahuan sebelumnya. Guru dapat memanfaatkan diagram Frayer untuk mengajak siswa menganalisis permasalahan, memperbanyak kosa kata, dan melihat pemahaman siswa terhadap masalah.
Dokumen tersebut membahas tentang proses coaching yang berfokus pada peningkatan kinerja, pengalaman, pembelajaran diri, dan pertumbuhan pribadi melalui kolaborasi dan fasilitasi oleh coach. Proses coaching dapat membantu guru membimbing murid untuk menemukan solusi sendiri dan mengoptimalkan potensi diri sehingga mencapai kemerdekaan belajar.
Koneksi Antar Materi Modul 2.3 Andi Patria.pdfAndiPatria2
Merupakan kesimpulan dan penjelasan keterkaitan materi yang diperoleh dan merupakan refleksi berdasarkan pemahaman yang dibangun selama belajar modul 2
Ringkasan dari dokumen tersebut adalah:
1. Materi modul membahas tentang pendekatan coaching untuk supervisi akademik.
2. Coaching dapat digunakan sebagai pendekatan yang memberdayakan untuk pengembangan kompetensi melalui supervisi akademik.
3. Teknik coaching seperti tujuan umum, identifikasi, rencana aksi, dan tanggung jawab dapat diterapkan dalam supervisi akademik.
KONEKSI ANTAR MATERI MODUL 2.3. COACHING.pptxEmmiFaulina
Dokumen tersebut membahas tentang coaching dan keterampilan yang dibutuhkan sebagai coach. Coaching adalah proses kolaborasi antara coach dan coachee untuk meningkatkan kinerja, pengalaman hidup, pembelajaran diri, dan pertumbuhan pribadi melalui pertanyaan reflektif dan memberdayakan coachee. Tujuan coaching adalah membantu murid mencapai kemerdekaan belajar dan mengoptimalkan potensi melalui proses pembelajaran sosial emos
Bab I membahas tentang model-model pembelajaran kreatif dan peran guru dalam mendidik siswa untuk menjadi pintar dan semangat belajar. Bab II menjelaskan tujuh peran guru dalam membangkitkan motivasi belajar siswa. Bab III membedakan motivasi intrinsik dan ekstrinsik serta strategi guru untuk menumbuhkan motivasi belajar. Bab IV menjelaskan keterampilan-keterampilan guru dalam menciptakan pembelajaran yang kreatif dan
Dokumen tersebut membahas tentang konsep andragogi sebagai dasar pembelajaran untuk kelompok KF, PA, PB, dan PC. Andragogi merupakan ilmu membantu orang dewasa belajar berdasarkan karakteristik dan kebutuhan mereka yang berbeda dengan anak-anak. Dokumen ini juga menjelaskan prinsip-prinsip pembelajaran untuk orang dewasa dan persyaratan untuk menjadi tutor.
Demonstrasi kontekstual modul 1.3 Visi dan Prakarsa Perubahan BAGJA PDFnyo.pdfYasirHadibroto2
Dokumen tersebut merangkum model manajemen perubahan melalui pendekatan Inkuiri Apresiatif (IA) dan tahapan BAGJA untuk mewujudkan prakarsa perubahan diri dalam melatih calon guru penggerak. Tahapan BAGJA tersebut meliputi: Buat pertanyaan utama, Ambil pelajaran, Gali mimpi, Jabarkan rencana, dan Atur eksekusi. Tujuannya adalah untuk mewujudkan visi melatih peserta didik yang berakhl
Dokumen tersebut membahas tentang etika profesi guru dan tenaga kependidikan yang mencakup hakikat etika profesi, etika berdasarkan organisasi profesi, etika berdasarkan pemerintah, serta kode etik guru dan tenaga kependidikan berbasis profesi guru."
Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah:
Coaching didefinisikan sebagai proses kolaborasi yang berfokus pada solusi untuk memfasilitasi peningkatan kinerja, pembelajaran diri, dan pertumbuhan pribadi melalui percakapan yang menstimulasi proses berpikir kreatif. Prinsip-prinsip coaching meliputi kemitraan, kehadiran penuh, dan proses kreatif untuk memaksimalkan potensi individu. Coaching dapat d
Similar to COACHING UNTUK SUPERVISI PENDIDIKAN.pptx (20)
Laporan Pembina Pramuka SD dalam format doc dapat anda jadikan sebagai rujukan dalam membuat laporan. silakan download di sini https://unduhperangkatku.com/contoh-laporan-kegiatan-pramuka-format-word/
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka.
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdffadlurrahman260903
Ppt landasan pendidikan tentang pendidikan seumur hidup.
Prodi pendidikan agama Islam
Fakultas tarbiyah dan ilmu keguruan
Universitas Islam negeri syekh Ali Hasan Ahmad addary Padangsidimpuan
Pendidikan sepanjang hayat atau pendidikan seumur hidup adalah sebuah system konsepkonsep pendidikan yang menerangkan keseluruhan peristiwa-peristiwa kegiatan belajarmengajar yang berlangsung dalam keseluruhan kehidupan manusia. Pendidikan sepanjang
hayat memandang jauh ke depan, berusaha untuk menghasilkan manusia dan masyarakat yang
baru, merupakan suatu proyek masyarakat yang sangat besar. Pendidikan sepanjang hayat
merupakan asas pendidikan yang cocok bagi orang-orang yang hidup dalam dunia
transformasi dan informasi, yaitu masyarakat modern. Manusia harus lebih bisa menyesuaikan
dirinya secara terus menerus dengan situasi yang baru.
Materi ini membahas tentang defenisi dan Usia Anak di Indonesia serta hubungannya dengan risiko terpapar kekerasan. Dalam modul ini, akan diuraikan berbagai bentuk kekerasan yang dapat dialami anak-anak, seperti kekerasan fisik, emosional, seksual, dan penelantaran.
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...nasrudienaulia
Dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Talcott Parsons, konsep struktur sosial sangat erat hubungannya dengan kulturalisasi. Struktur sosial merujuk pada pola-pola hubungan sosial yang terorganisir dalam masyarakat, termasuk hierarki, peran, dan institusi yang mengatur interaksi antara individu. Hubungan antara konsep struktur sosial dan kulturalisasi dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Pola Interaksi Sosial: Struktur sosial menentukan pola interaksi sosial antara individu dalam masyarakat. Pola-pola ini dipengaruhi oleh norma-norma budaya yang diinternalisasi oleh anggota masyarakat melalui proses sosialisasi. Dengan demikian, struktur sosial dan kulturalisasi saling memengaruhi dalam membentuk cara individu berinteraksi dan berperilaku.
2. Distribusi Kekuasaan dan Otoritas: Struktur sosial menentukan distribusi kekuasaan dan otoritas dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya yang dianut oleh masyarakat juga memengaruhi bagaimana kekuasaan dan otoritas didistribusikan dalam struktur sosial. Kulturalisasi memainkan peran dalam melegitimasi sistem kekuasaan yang ada melalui nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat.
3. Fungsi Sosial: Struktur sosial dan kulturalisasi saling terkait dalam menjalankan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya dan norma-norma yang terinternalisasi membentuk dasar bagi pelaksanaan fungsi-fungsi sosial yang diperlukan untuk menjaga keseimbangan dan stabilitas dalam masyarakat.
Dengan demikian, konsep struktur sosial dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Parsons tidak dapat dipisahkan dari kulturalisasi karena keduanya saling berinteraksi dan saling memengaruhi dalam membentuk pola-pola hubungan sosial, distribusi kekuasaan, dan pelaksanaan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat.
2. DEFINISI
• COACHING DIDEFINISIKAN SEBAGAI SEBUAH PROSES KOLABORASI YANG BERFOKUS PADA SOLUSI,
BERORIENTASI PADA HASIL DAN SISTEMATIS, DIMANA COACH MEMFASILITASI PENINGKATAN ATAS
PERFORMA KERJA, PENGALAMAN HIDUP, PEMBELAJARAN DIRI, DAN PERTUMBUHAN PRIBADI DARI
COACHEE (GRANT, 1999]. COACHING LEBIH MENGARAH PADA KEPADA MEMBANTU SESEORANG UNTUK
BELAJAR DARIPADAMENGAJARINYA. PROSES COACHING MEMBERIKAN RUANG BAGI COACH UNTUK
MENGGALI SEMUA POTENSI YANG ADA PADA DIRI COACHEE SEHINGGA COACHEE DAPAT BERKEMBANG
DARI BERPIKIR PADA SAAT INI KE ARAH PEMIKIRAN MASA DEPAN.
3. • COACHING MERUPAKAN SUATU PROSES PERCAKAPAN YANG MEMBERDAYAKAN, MAKA DALAM PROSES
COACHING SEORANG COACH HARUS MAMPU MENGAJUKAN PERTANYAAN – PERTANYAAN BERBOBOT
YANG BERPELUANG PADA COACHEE UNTUK MENGEMUKAKAN JAWABAN-JAWABAN YANG MENANTANG
DARI DIRINYA SENDIRI KARENA PADA DASARNYA COCHEE SENDIRILAH YANG LEBIH TAHU MASALAHNYA
DARI PADA COACH. SEJALAN DENGAN HAL TERSEBUT DALAM PROSES COACHING DIPERLUKAN
KETRAMPILANBERTANYA DARI COACH DALAM RANGKA MENGGALI, DAN MENUNTUN COACHEE UNTUK
MENEMUKAN SOLUSI DARI MASALAHNYA, MELAKSANAKAN DAN MERASAKAN DAMPAKNYA SENDIRI.
4. • DALAM KONTEKS PENDIDIKAN COACHING MERUPAKAN SUATU PROSES SEBAGAI KOMUNIKASI
PEMBELAJARANANTARA GURU DAN MURID, MURID DIBERIKAN RUANG KEBEBASAN UNTUK MENEMUKAN
KEKUATAN DIRINYA DAN PERAN PENDIDIK SEBAGAI ‘PAMONG’ DALAM MEMBERI TUNTUNAN DAN
MEMBERDAYAKANPOTENSI YANG ADA AGAR MURID TIDAK KEHILANGAN ARAH DAN MENEMUKAN
KEKUATAN DIRINYA TANPA MEMBAHAYAKAN DIRINYA. GURU SELAKU SEORANG COACH MAMPU
MENGEMBANGKAN COACHEE DENGAN MAKSIMAL. PROSES COACHING YANG BERHASIL AKAN
MENGHASILKAN KEKUATAN BAGI COACH DAN COACHEE UNTUK MENGEMBANGKAN DIRI SECARA
BERKESINAMBUNGAN. UNTUK ITU DIPERLUKAN PEMAHAMAN TENTANG PARADIGMA DALAM
BERPIKIR COACHING.
5. PARADIGMA BERPIKIR COACHING TERSEBUT
ANTARA LAIN;
• FOKUS PADA COACHEE/REKAN YANG AKAN DIKEMBANGKAN
• BERSIKAP TERBUKA DAN INGIN TAHU
• MEMILIKI KESADARAN DIRI YANG KUAT
• MAMPU MELIHAT PELUANG BARU DAN MASA DEPAN
6. • DALAM PROSES COACHING PERLU TERJALIN RASA AMAN DAN NYAMAN DARI KEDUA BELAH PIHAK, COACH
HARUS MAMPU MENJALIN KEMITRAAN DENGAN COCHEE SEHINGGA AKAN TERJADI SUATU PROSES
PERCAKAPAN KREATIF YANG DAPAT MENGGUGAH PEMIKIRAN COCHEE MEMAKSIMALKAN SEMUA
POTENSI YANG ADA DIRINYA. COACH JUGA PERLU MEMILIKI KOMPETENSI YANG MENDUKUNG
PROSES COACHING, YAITU; KEHADIRAN PENUH, MENDENGARKAN AKTIF DAN MENGAJUKAN PERTANYAAN
BERBOBOT.
7. • PROSES COACHING AKAN MENGALIR DENGAN LANCAR DAN AKAN MENGHASILKAN PENGEMBANGAN YANG
MAKSIMAL APABILA DALAM PERCAKAPANNYA MENGGUNAKAN ALUR TIRTA. ALUR TIRTA MERUPAKAN
AKRONIM DARI LANGKAH-LANGKAH PERCAKAPAN COACHING YANG TERDIRI DARI TUJUAN,IDENTIFIKASI,
RENCANA AKSI DAN TANGGUNG JAWAB. PROSES CAOACHING DENGAN MENGGUNAKAN ALUR TIRTA
DAPAT MEMBERIKAN ARAHAN PADA COACH DALAM MENFASILITASI MURID MAUPUN TEMAN SEJAWAT
AGAR DAPAT BELAJAR DARI SITUASI YANG DIHADAPI DAN MEMBUAT KEPUTUSAN DARI
PERMASALAHANNYADENGAN BIJAKSANA. HAL INI YANG MEMBUAT KITA MEMILIKI PARADIGMA
BERPIKIR, PRINSIP DAN KETERAMPILAN COACHING. KARENA DENGAN MEMILIKI KETIGA HAL TERSEBUT
MAKA DAPAT MENGANTARKAN TEMAN SEJAWAT MAUPUN MURID MENGEMBANGKAN POTENSINYA.
8. • PROSES COACHING JIKA DIKAITKAN DENGAN KONSEP PENDIDIKAN YANG DISAMPAIKAN KI HAJAR
DEWANTARA BAHWA PENDIDIKAN BERSIFAT MENUNTUN KODRAT ANAK AGAR SELAMAT DAN BAHAGIA.
MAKA SEORANG COACH HARUS MAMPU MENUNTUN ANAK MENGEMBANGKAN SEMUA POTENSI YANG
ADA DI DIRINYA AGAR MENCAPAI KESELAMATAN DAN KEBAHAGIAAN BAIK SEBAGAI INDIVIDU MAUPUN
ANGGOTA MASYARAKAT, DENGAN MEMBERI RUANG KEBEBASAN PADA MURID UNTUK MENEMUKAN
KEKUTAN YANG ADA PADA DIRINYA. SEDANGKAN PENDIDIK MEMILIKI PERAN SEBAGAI PAMONG YANG
MENGARAHKAN DAN MEMBERDAYAKAN MURID AGAR TIDAK SALAH ARAH.
9. • PROSES COACHING JIKA DIKAITKAN DENGAN KONSEP PENDIDIKAN YANG DISAMPAIKAN KI HAJAR
DEWANTARA BAHWA PENDIDIKAN BERSIFAT MENUNTUN KODRAT ANAK AGAR SELAMAT DAN BAHAGIA.
MAKA SEORANG COACH HARUS MAMPU MENUNTUN ANAK MENGEMBANGKAN SEMUA POTENSI YANG
ADA DI DIRINYA AGAR MENCAPAI KESELAMATAN DAN KEBAHAGIAAN BAIK SEBAGAI INDIVIDU MAUPUN
ANGGOTA MASYARAKAT, DENGAN MEMBERI RUANG KEBEBASAN PADA MURID UNTUK MENEMUKAN
KEKUTAN YANG ADA PADA DIRINYA. SEDANGKAN PENDIDIK MEMILIKI PERAN SEBAGAI PAMONG YANG
MENGARAHKAN DAN MEMBERDAYAKAN MURID AGAR TIDAK SALAH ARAH.
10. • PADA PROSES PEMBELAJARAN SOCIAL DAN EMOSIONAL, PROSES COACHING JUGA MEMILIKI KETERKAITAN.
PROSES PEMBELAJARAN SOCIAL EMOSIONAL MERUPAKAN SUATU PROSES PEMBELAJARAN YANG MAMPU
MENCIPTAKAN PENGALAMAN BELAJAR BAGI MURID UNTUK MENUMBUHKAN DAN MELATIH LIMA KOMPETENSI
SOSIAL DAN EMOSIONAL (KSE), YAITU: KESADARAN DIRI, MANAJEMEN DIRI, KESADARAN SOSIAL,
KETERAMPILAN BERELASI, DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN YANG BERTANGGUNG JAWAB. PEMBELAJARAN
SOCIAL EMOSIONAL SANGAT MENDUKUNG BAGI PELAKSANAAN COACHING, SEBAB DALAM PELAKSANAAN
COACHING DIPERLUKAN PEMAHAMAN TENTANG KOMPETENSI SOCIAL EMOSIONAL. DENGAN PEMBELAJARAN
SOCIAL EMOSIONAL, COACH DAN COCHEE DAPAT BERINTERAKSI DENGAN SEPENUHNYA HADIR DALAM PROSES
COACHING, DAPAT MENDENGARKAN DENGAN RASA, DAN MEMILIKI RASA INGIN TAHU YANG TINGGI SEHINGGA
DAPAT MENIMBULKAN EMPATI.
11. • PADA PROSES PEMBELAJARAN SOCIAL DAN EMOSIONAL, PROSES COACHING JUGA MEMILIKI KETERKAITAN.
PROSES PEMBELAJARAN SOCIAL EMOSIONAL MERUPAKAN SUATU PROSES PEMBELAJARAN YANG MAMPU
MENCIPTAKAN PENGALAMAN BELAJAR BAGI MURID UNTUK MENUMBUHKAN DAN MELATIH LIMA KOMPETENSI
SOSIAL DAN EMOSIONAL (KSE), YAITU: KESADARAN DIRI, MANAJEMEN DIRI, KESADARAN SOSIAL,
KETERAMPILAN BERELASI, DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN YANG BERTANGGUNG JAWAB. PEMBELAJARAN
SOCIAL EMOSIONAL SANGAT MENDUKUNG BAGI PELAKSANAAN COACHING, SEBAB DALAM PELAKSANAAN
COACHING DIPERLUKAN PEMAHAMAN TENTANG KOMPETENSI SOCIAL EMOSIONAL. DENGAN PEMBELAJARAN
SOCIAL EMOSIONAL, COACH DAN COCHEE DAPAT BERINTERAKSI DENGAN SEPENUHNYA HADIR DALAM PROSES
COACHING, DAPAT MENDENGARKAN DENGAN RASA, DAN MEMILIKI RASA INGIN TAHU YANG TINGGI SEHINGGA
DAPAT MENIMBULKAN EMPATI.