Dokumen tersebut membahas pedoman iklan obat dan alat kesehatan, termasuk persyaratan informasi yang harus dicantumkan, larangan-larangan dalam iklan obat, dan bahan pelatihan untuk masyarakat dalam mengevaluasi iklan obat secara kritis menggunakan metode CEMA-community.
Makalah teknik pemberian obat (UNIVERSITAS NU SBY YAYASAN RUMAH SAKIT ISLAM)Ida Part II
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1) Dokumen tersebut membahas tentang teknik pemberian obat yang benar oleh perawat, mencakup aspek hukum, nomenklatur, bentuk, dan kerja obat serta peran perawat dalam pemberian obat.
2) Perawat harus memahami undang-undang terkait obat, standar obat, dan jenis order dokter untuk memastikan pemberian obat yang tepat dan aman.
3) Ada ber
MATERI PELATIHAN PENINGKATAN PENGETAHUAN DAN KETERAMPILAN MEMILIH OBAT BAGI T...Sainal Edi Kamal
Modul ini membahas tentang pelatihan peningkatan pengetahuan dan keterampilan memilih obat bagi tenaga kesehatan. Tujuannya adalah meningkatkan pengetahuan masyarakat dalam pengobatan diri sendiri secara rasional dengan metode Cara Belajar Ibu Aktif."
Pelayanan kefarmasian di apotek meliputi pengkajian resep, dispensing obat, pelayanan informasi obat, dan pemantauan terapi obat. Dokumen ini juga membahas tentang swamedikasi atau pengobatan sendiri dengan obat-obat tertentu untuk kondisi minor seperti demam, diare, dan alergi. Ada beberapa ketentuan untuk melakukan swamedikasi seperti obat tidak boleh memberikan risiko, tidak memerlukan alat khusus, dan efe
Dokumen tersebut membahas pedoman iklan obat dan alat kesehatan, termasuk persyaratan informasi yang harus dicantumkan, larangan-larangan dalam iklan obat, dan bahan pelatihan untuk masyarakat dalam mengevaluasi iklan obat secara kritis menggunakan metode CEMA-community.
Makalah teknik pemberian obat (UNIVERSITAS NU SBY YAYASAN RUMAH SAKIT ISLAM)Ida Part II
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1) Dokumen tersebut membahas tentang teknik pemberian obat yang benar oleh perawat, mencakup aspek hukum, nomenklatur, bentuk, dan kerja obat serta peran perawat dalam pemberian obat.
2) Perawat harus memahami undang-undang terkait obat, standar obat, dan jenis order dokter untuk memastikan pemberian obat yang tepat dan aman.
3) Ada ber
MATERI PELATIHAN PENINGKATAN PENGETAHUAN DAN KETERAMPILAN MEMILIH OBAT BAGI T...Sainal Edi Kamal
Modul ini membahas tentang pelatihan peningkatan pengetahuan dan keterampilan memilih obat bagi tenaga kesehatan. Tujuannya adalah meningkatkan pengetahuan masyarakat dalam pengobatan diri sendiri secara rasional dengan metode Cara Belajar Ibu Aktif."
Pelayanan kefarmasian di apotek meliputi pengkajian resep, dispensing obat, pelayanan informasi obat, dan pemantauan terapi obat. Dokumen ini juga membahas tentang swamedikasi atau pengobatan sendiri dengan obat-obat tertentu untuk kondisi minor seperti demam, diare, dan alergi. Ada beberapa ketentuan untuk melakukan swamedikasi seperti obat tidak boleh memberikan risiko, tidak memerlukan alat khusus, dan efe
Makalah ini membahas tentang golongan obat keras dan obat wajib apotek. Obat keras adalah golongan obat berbahaya jika tidak digunakan dengan resep dokter, sedangkan obat wajib apotek adalah obat keras yang dapat diberikan tanpa resep dokter karena sering dibutuhkan pasien. Kedua golongan obat ini memiliki penandaan yang sama yaitu lingkaran merah dengan tulisan huruf K di dalamnya.
Dokumen tersebut memberikan informasi tentang peduli obat dan pangan aman, mencakup definisi obat, obat tradisional/jamu, kosmetik, pangan, dan rokok serta cara membeli, menggunakan, menyimpan, dan membuang obat dengan benar."
PPT KEL 4 KEAMANAN OBAT DALAM PENINGKATAN KESEHATAN MASYARAKAT.pptxNanaNurhasanah5
Dokumen tersebut membahas upaya peningkatan keamanan obat dan kesehatan masyarakat melalui beberapa kasus, di antaranya dengan meningkatkan pemahaman masyarakat tentang penggunaan obat yang benar, meningkatkan keselamatan pasien di rumah sakit, serta menganalisis gambaran pengobatan mandiri masyarakat."
Dokumen tersebut membahas upaya perlindungan pemberian ASI di Indonesia melalui regulasi internasional dan nasional. Secara internasional, WHO dan UNICEF telah mendesak negara-negara anggota untuk mendukung pemberian ASI sejak 1974. Pada 1981, Kode Etik Internasional Pemasaran Pengganti ASI diadopsi untuk melarang promosi produk pengganti ASI. Di Indonesia, perlindungan pemberian ASI diatur dalam UUD, UU Ketenagakerjaan, Perlindungan
Dokumen tersebut membahas penggunaan obat secara rasional, yang meliputi pemberian obat yang tepat untuk indikasi klinis pasien dengan dosis dan lama pemberian yang tepat serta harga terjangkau. Dokumen tersebut juga membahas dampak penggunaan obat yang tidak rasional seperti biaya yang tinggi dan efek samping. Pemkab Jember mendorong penggunaan kesehatan tradisional melalui program budidaya tanaman obat dan minum jamu.
Farmasi dan kosmetik halal merupakan produk yang terbuat dari bahan yang sesuai dengan syariat Islam dan bebas dari unsur binatang atau bahan yang diharamkan. Produk ini harus diproduksi dan diproses menggunakan peralatan yang tidak tercampur oleh zat yang tidak sesuai dengan syariat serta mendapat sertifikasi halal dari MUI.
Dokumen tersebut membahas tentang perkembangan pelayanan kefarmasian dari yang berorientasi pada produk menjadi berorientasi pada pasien (pharmaceutical care), peran farmasis dalam memberikan pelayanan obat yang tepat kepada pasien, serta peraturan pemerintah terkait pelaksanaan pharmaceutical care.
Buku ini berisi daftar obat-obatan yang umum digunakan dalam ilmu kesehatan anak beserta informasi tentang dosis, indikasi, kontraindikasi, dan efek sampingnya. Buku ini disusun oleh tim editor dari Ikatan Dokter Anak Indonesia untuk membantu praktisi kesehatan anak dalam memilih obat secara rasional.
Bioetika adalah studi interdisipliner tentang masalah-masalah yang muncul akibat perkembangan biologi dan kedokteran, yang mempertimbangkan masalah saat ini dan masa depan. Tujuannya adalah mengawal riset biomedis, mencegah dampak negatif teknologi, dan mengajarkan tanggung jawab sosial kepada ilmuwan. Prinsip-prinsip bioetika mencakup beneficensi, non-malefisensi, otonomi, dan
Gaya (style of leadership) ternyata merupakan ringkasan dari bagaimana seorang pemimpin melaksanakan fungsi kepemimpinannya dan bagaimana ia dilihat oleh mereka yang berusaha dipimpinnya. Gaya kepemimpinan mencakup tentang bagaimana seseorang bertindak dalam konteks organisasi tersebut, maka cara termudah untuk membahas berbagai jenis gaya ialah dengan menggambarkan jenis organisasi atau situasi yang dihasilkan oleh atau yang cocok bagi satu gaya tertentu.
Kuliah sesi ke-3_ Komunikasi Pemasaran terpadu (Brand & stakeholder)_RRCRR. Roosita Cindrakasih
Brand merupakan janji yang dibuat oleh perusahaan kepada konsumen. Brand dapat membangun ekuitas melalui kesadaran, asosiasi, kualitas, dan loyalitas konsumen. Langkah-langkah membangun brand meliputi pemilihan nama dan simbol yang mudah diingat, penciptaan kesadaran, posisi, dan citra merek.
More Related Content
Similar to Chap03_Aturan Pemerintah Terkait Periklanan dan Analisisnya_RRC
Makalah ini membahas tentang golongan obat keras dan obat wajib apotek. Obat keras adalah golongan obat berbahaya jika tidak digunakan dengan resep dokter, sedangkan obat wajib apotek adalah obat keras yang dapat diberikan tanpa resep dokter karena sering dibutuhkan pasien. Kedua golongan obat ini memiliki penandaan yang sama yaitu lingkaran merah dengan tulisan huruf K di dalamnya.
Dokumen tersebut memberikan informasi tentang peduli obat dan pangan aman, mencakup definisi obat, obat tradisional/jamu, kosmetik, pangan, dan rokok serta cara membeli, menggunakan, menyimpan, dan membuang obat dengan benar."
PPT KEL 4 KEAMANAN OBAT DALAM PENINGKATAN KESEHATAN MASYARAKAT.pptxNanaNurhasanah5
Dokumen tersebut membahas upaya peningkatan keamanan obat dan kesehatan masyarakat melalui beberapa kasus, di antaranya dengan meningkatkan pemahaman masyarakat tentang penggunaan obat yang benar, meningkatkan keselamatan pasien di rumah sakit, serta menganalisis gambaran pengobatan mandiri masyarakat."
Dokumen tersebut membahas upaya perlindungan pemberian ASI di Indonesia melalui regulasi internasional dan nasional. Secara internasional, WHO dan UNICEF telah mendesak negara-negara anggota untuk mendukung pemberian ASI sejak 1974. Pada 1981, Kode Etik Internasional Pemasaran Pengganti ASI diadopsi untuk melarang promosi produk pengganti ASI. Di Indonesia, perlindungan pemberian ASI diatur dalam UUD, UU Ketenagakerjaan, Perlindungan
Dokumen tersebut membahas penggunaan obat secara rasional, yang meliputi pemberian obat yang tepat untuk indikasi klinis pasien dengan dosis dan lama pemberian yang tepat serta harga terjangkau. Dokumen tersebut juga membahas dampak penggunaan obat yang tidak rasional seperti biaya yang tinggi dan efek samping. Pemkab Jember mendorong penggunaan kesehatan tradisional melalui program budidaya tanaman obat dan minum jamu.
Farmasi dan kosmetik halal merupakan produk yang terbuat dari bahan yang sesuai dengan syariat Islam dan bebas dari unsur binatang atau bahan yang diharamkan. Produk ini harus diproduksi dan diproses menggunakan peralatan yang tidak tercampur oleh zat yang tidak sesuai dengan syariat serta mendapat sertifikasi halal dari MUI.
Dokumen tersebut membahas tentang perkembangan pelayanan kefarmasian dari yang berorientasi pada produk menjadi berorientasi pada pasien (pharmaceutical care), peran farmasis dalam memberikan pelayanan obat yang tepat kepada pasien, serta peraturan pemerintah terkait pelaksanaan pharmaceutical care.
Buku ini berisi daftar obat-obatan yang umum digunakan dalam ilmu kesehatan anak beserta informasi tentang dosis, indikasi, kontraindikasi, dan efek sampingnya. Buku ini disusun oleh tim editor dari Ikatan Dokter Anak Indonesia untuk membantu praktisi kesehatan anak dalam memilih obat secara rasional.
Bioetika adalah studi interdisipliner tentang masalah-masalah yang muncul akibat perkembangan biologi dan kedokteran, yang mempertimbangkan masalah saat ini dan masa depan. Tujuannya adalah mengawal riset biomedis, mencegah dampak negatif teknologi, dan mengajarkan tanggung jawab sosial kepada ilmuwan. Prinsip-prinsip bioetika mencakup beneficensi, non-malefisensi, otonomi, dan
Similar to Chap03_Aturan Pemerintah Terkait Periklanan dan Analisisnya_RRC (20)
Gaya (style of leadership) ternyata merupakan ringkasan dari bagaimana seorang pemimpin melaksanakan fungsi kepemimpinannya dan bagaimana ia dilihat oleh mereka yang berusaha dipimpinnya. Gaya kepemimpinan mencakup tentang bagaimana seseorang bertindak dalam konteks organisasi tersebut, maka cara termudah untuk membahas berbagai jenis gaya ialah dengan menggambarkan jenis organisasi atau situasi yang dihasilkan oleh atau yang cocok bagi satu gaya tertentu.
Kuliah sesi ke-3_ Komunikasi Pemasaran terpadu (Brand & stakeholder)_RRCRR. Roosita Cindrakasih
Brand merupakan janji yang dibuat oleh perusahaan kepada konsumen. Brand dapat membangun ekuitas melalui kesadaran, asosiasi, kualitas, dan loyalitas konsumen. Langkah-langkah membangun brand meliputi pemilihan nama dan simbol yang mudah diingat, penciptaan kesadaran, posisi, dan citra merek.
Dokumen tersebut membahas tentang komunikasi pemasaran terpadu (IMC) dan manajemen merek. IMC adalah proses pengembangan dan implementasi berbagai bentuk program komunikasi persuasif kepada pelanggan dan calon pelanggan secara berkelanjutan untuk mempengaruhi perilaku mereka. Manajemen merek berfokus pada pengembangan ekuitas merek berdasarkan pengetahuan, citra, dan kesadaran konsumen terhadap merek tersebut. Unsur-unsur
Materi Kuliah pertama untuk Mata Kuliah Komunikasi Pemasaran.
Secara singkat ketika kita membicarakan Komunikasi Pemasaran , itu sama pengan membicarakan bagaimana proses memberikan kepuasan kepada konsumen.
Dimulai dari mengetahui dan memahami 4P menjadi 7P lalu bagaimana membujuk Konsumen beralih ke barrant kita, menanamkan citra positif, engajak Konsumen selalu Setia dań menjadikan mereka menjadi kategori repeat buyer.
Materi presentasi ini diberikan untuk Pengabdian Masyarakat terkait bagaimana mengelola stress pada Anak setilha melewati masa pandemi. Ketika mulai memasuki Sekolah, bergaul dengan teman sebaya, serta bagaimana Keluarga damat menjadi Pengelola dari stress yang dihadapi oleh anak2.
Unsur perubahan Yang Berhasil
1. Ide, yang merupakan cara baru untuk melakukan hal- hal;
2. Dirasakan perlunya perubahan; (needs)
3. Adopsi, ketika para pembuat keputusan memilih
untuk terus maju dengan sebuah ide;
4. Implementasi, ketika karyawan belajar untuk benar- benar menggunakan ide baru, teknik, atau perilaku; dan
5. Sumber daya (resources) yang harus dialokasikan untuk membuat perubahan yang terjadi, termasuk manusia waktu dan energi yang diperlukan untuk membawa perubahan.
Budaya organisasi adalah sistem arti yang membedakan satu organisasi dengan organisasi lainnya. Dokumen ini menjelaskan tujuh karakteristik utama budaya organisasi, tiga tingkat budaya organisasi, dan bagaimana budaya organisasi dapat menciptakan iklim dan memengaruhi inovasi. Dokumen ini juga membahas tentang spiritualitas di tempat kerja dan bagaimana menciptakan budaya organisasi yang beretika dan positif.
iklim organisasi sebagai koleksi dan pola lingkungan yang menentukan munculnya motivasi serta berfokus pada persepsi-persepsi yang masuk akal atau dapat dinilai, sehingga mempunyai pengaruh langsung terhadap kinerja anggota organisasi.
Luthans (Simamora, 2004) disebutkan bahwa iklim organisasi adalah lingkungan internal atau psikologi organisasi. Iklim organisasi mempengaruhi praktik dan kebijakan SDM yang diterima oleh anggota organisasi.
Iklim organisasi penting untuk diciptakan karena merupakan persepsi seseorang tentang apa yang diberikan oleh organisasi dan dijadikan dasar bagi penentuan tingkah laku anggota selanjutnya.
Iklim ditentukan oleh seberapa baik anggota diarahkan, dibangun dan dihargai oleh organisasi. Batasan pengertian iklim organisasi itu bisa dilihat dalam dimensi iklim organisasi
Organisasi dapat dipandang sebagai suatu sistem pemrosesan informasi (information processing system). Maksudnya, seluruh anggota dalam suatu organisasi berharap dapat memperoleh informasi yang lebih banyak, lebih baik dan tepat waktu.
Informasi yang di dapat memungkinkan setiap anggota organisasi dapat melaksakan pekerjaannya secara lebih pasti. Informasi pada dasarnya dibutuhkan oleh semua orang yang mempunyai perbedaan kedudukan dalam suatu organisasi.
Modul ini membahas empat perspektif dan teori komunikasi organisasi, yaitu klasik, modern, interpretasi simbolik, dan postmodernisme. Perspektif klasik melihat organisasi sebagai struktur formal dengan komunikasi dari atasan ke bawahan, sedangkan perspektif modern menekankan kerjasama antar anggota dalam sistem organisasi. Perspektif interpretasi simbolik menitikberatkan pada makna yang ditafsirkan melalui interaksi antar anggota, sementara pers
PENGAMBILAN KEPUTUSAN MERUPAKAN PROSES FUNDAMENTAL DI DLM ORGANISASI, PARA MANAJER MENGAMBIL KEPUTUSAN BERDASARKAN INFORMASI/KOMUNIKASI YG DITERIMA.
PENGAMBILAN KEPUTUSAN tdk boleh dianggap sebagai tujuan, melainkan sebagai cara untuk mencapai tujuan & sasaran organisasi
PENGAMBILAN KEPUTUSAN harus dipandang sebagai proses bertahap banyak atas dasar mana pilihan aktualnya hanya satu tahap
Modul ini membahas tentang organisasi dan komunikasi, termasuk definisi komunikasi, proses komunikasi, media komunikasi, hambatan komunikasi, dan cara meningkatkan komunikasi yang efektif di organisasi."
Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya kesehatan mental di sepanjang siklus kehidupan. Kesehatan mental dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti tekanan hidup, trauma, dan gaya hidup. Untuk menjaga kesehatan mental yang baik perlu mengenali gejala-gejalanya, mencari dukungan sosial, dan mengatur pola pikir secara positif.
Badai pandemi covid-19 yang belum juga mereda hingga mendekati akhir tahun 2020 mengakibatkan perubahan dalam sebagian besar pola hidup manusia, termasuk dalam hal pelaksanaan pekerjaan.
Kondisi bekerja dari rumah tentunya membutuhkan usaha ekstra karena kita dituntut untuk dapat secara seimbang menjalankan peran sebagai pekerja dan juga sebagai pemimpin keluarga.
Dibutuhkan kemampuan pengelolaan waktu yang baik agar tugas sebagai orang tua dalam mendidik anak-anak tidak terganggu dengan tuntutan peran sebagai pekerja.
Dokumen tersebut membahas peraturan pemerintah terkait label dan iklan pangan serta rokok. Secara garis besar diatur tentang definisi label dan iklan pangan menurut UU No. 7 Tahun 1999 tentang Pangan dan PP No. 69 Tahun 1999 tentang Label dan Iklan Pangan, serta definisi rokok, iklan rokok, dan label rokok menurut PP No. 19 Tahun 2003 tentang Pengamanan Rokok Bagi Kesehatan.
Dokumen ini membahas tentang etika dan periklanan. Secara singkat, etika adalah cabang filsafat yang membahas pertanyaan moral sedangkan periklanan adalah proses komunikasi pemasaran untuk produk. Keduanya dipengaruhi oleh budaya dan nilai-nilai masyarakat. Periklanan harus mematuhi etika agar pesan yang disampaikan dapat diterima oleh masyarakat.
Menjadi searing PR dengan segara tantangannya seolah kembali diajak uituk terus bisa berinovasi sekaligus beradaptasi dengan perubahan yang terjadi.
Semoga Bermanfaat..
Komunikasi Massa (Mass Communication) adalah komunikasi yang menggunakan media massa, baik cetak (Surat Kabar, Majalah) atau elektronik (radio, televisi) yang dikelola oleh suatu lembaga atau orang yang dilembagakan, yang ditujukan kepada sejumlah besar orang yang tersebar dibanyak tempat.
Semoga Bermanfaat..
Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya komunikasi dalam pendidikan anak usia pra-sekolah, termasuk jenis dan bentuk komunikasi, serta tips berkomunikasi dengan anak, seperti melatih ekspresi, membentuk kebiasaan berekspresi, dan menumbuhkan rasa sayang.
Dokumen tersebut membahas tentang guru yang inovatif dan modern dalam pembelajaran. Terdapat tiga kasus ilustrasi tentang penugasan siswa untuk membuat dialog Bahasa Inggris, mendemonstrasikan dialog, dan menonton dialog yang ditayangkan. Dokumen ini juga membahas pentingnya pembelajaran aktif berpusat pada siswa dengan atau tanpa teknologi informasi dan komunikasi.
2. Keputusan Menteri Kesehatan
Nomor 368/Men.Kes/SK/IV/1994
tentang Pedoman Periklanan Obat
Bebas, Obat Tradisional, Alat
Kesehatan, Kosmetika, Perbekalan
Kesehatan Rumah Tangga dan
Makanan-Minuman
2
3. 1.
PEDOMAN PERIKLANAN
OBAT BEBAS
Obat yang diiklankan kepada masyarakat adalah
obat yang sesuai dengan peraturan perundang-undangan
yang berlaku tergolong dalam obat bebas atau obat
bebas terbatas, kecuali dinyatakan lain.
Dan nama obat yang dapat diiklankan adalah nama
yang disetujui dalam pendaftaran.
3
4. 4
Informasi mengenai produk obat bebas dalam iklan harus memenuhi
ketentuan sebagai berikut :
1. OBJEKTIF
Harus memberikan informasi sesuai dengan
kenyataan yang ada dan tidak boleh
menyimpang dari sifat kemanfaatan dan
keamanan obat yang telah disetujui.
2. LENGKAP
Harus mencantumkan tidak hanya informasi
tentang khasiat obat, tetapi juga memberikan
informasi tentang hal-hal yang harus
diperhatikan, misalnya adanya kontra indikasi
dan efek samping.
3. TIDAK MENYESATKAN
Informasi obat harus jujur, akurat, bertanggungjawab serta tidak boleh memanfaatkan kekuatiran
masyarakat akan suatu masalah kesehatan. Disamping itu, cara penyajian informasi harus berselera baik
dan pantas serta tidak boleh menimbulkan persepsi khusus di masyarakat yang mengakibatkan
penggunaan obat berlebihan atau tidak berdasarkan pada kebutuhan.
5. 5
Iklan suatu obat harus memenuhi ketentuan-ketentuan sebagai berikut :
a. tidak boleh mendorong penggunaan berlebihan dan penggunaan terus menerus;
b. tidak boleh ditujukan untuk khalayak anak-anak atau menampilkan anak-anak
tanpa adanya pengawasan orang dewasa atau memakai narasi suara anak-anak
yang mengajurkan penggunaan obat; tidak boleh menggambarkan bahwa
keputusan penggunaan obat ditentukan oleh anak-anak;
c. tidak diperankan oleh tenaga profesi kesehatan atau actor yang berperan sebagai
profesi kesehatan atau menggunakan “setting” yang beratribut profesi kesehatan
dan laboratorium;
d. tidak boleh memberikan pernyataan superlatif, komperatif tentang indikasi,
kegunaan atau manfaat obat;
e. tidak boleh memberkan anjuran dengan mengacu pada pernyataan profesi
kesehatan mengenai khasiat, keamanan dan mutu obat;
f. tidak boleh memberikan anjuran mengenai khasiat, keamanan dan mutu obat yang
dilakukan berlebihan;
6. 6
g. harus memuat anjuran untuk mencari informasi yang tepat kepada profesi kesehatan
mengenai kondisi kesehatan tertentu;
h. tidak boleh menunjukkan efek/kerjan obat egera sesudah penggunaan obat;
i. tidak boleh menawarkan hadiah ataupun memberikan pernyataan garansi tentang
indikasi, kegunaan atau manfaat obat;
j. harus mencantumkan spot peringatan perhatian “Baca Aturan Pakai, Jika Sakit
Berlanjut Hubungi Dokter”;
k. harus mencantumkan informasi mengenai:
× komposisi zat aktif obat dengan nama INN (khusus untuk media cetak); untuk
media lain, apabila ingin menyebutkan komposisi zat aktif harus dengan nama INN;
× indikasi utama obat dan informasi mengenai keamanan obat;
× nama dagang obat;
× nama dagang industri farmasi;
× nomor pendaftaran (khusus media cetak).
8. 8
Informasi mengenai produk obat tradisional dalam iklan harus
memenuhi ketentuan sebagai berikut :
1. OBJEKTIF
Harus memberikan informasi sesuai dengan
kenyataan yang ada dan tidak boleh
menyimpang dari sifat kemanfaatan dan
keamanan obat yang telah disetujui.
2. LENGKAP
Harus mencantumkan tidak hanya informasi
tentang khasiat dan kegunaan obat tradisional,
tetapi juga memberikan informasi tentang hal-hal
yang harus diperhatikan, misalnya adanya kontra
indikasi, efek samping, pantangan dan lainnya.
3. TIDAK MENYESATKAN
Informasi obat harus jujur, akurat, bertanggungjawab serta tidak boleh memanfaatkan kekuatiran
masyarakat akan suatu masalah kesehatan. Disamping itu, cara penyajian informasi harus berselera baik
dan pantas serta tidak boleh menimbulkan persepsi khusus di masyarakat yang mengakibatkan
penggunaan obat tradisional berlebihan atau tidak benar.
9. 9
Iklan suatu obat tradisional harus memenuhi ketentuan-ketentuan sebagai berikut :
a. tidak boleh mendorong penggunaan berobat tradisional berlebihan dan
penggunaan terus menerus;
b. tidak boleh diperankan oleh tenaga kesehatan atau seseorang yang berperan
sebagai profesi kesehatan atau menggunakan setting yang beratribut profesi
kesehatan dan laboratorium;
c. tidak boleh menggunakan kata-kata : Super, Ultra, Istimewa, Top, Tokcer,
Cespleng, Manjur dan kata-kata lain yang semakna yang menyatakan khasiat dan
kegunaan berlebihan atau memberi janji bahwa obat tradisional tersebut pasti
menyembuhkan;
d. tidak boleh memuat pernyataan kesembuhan dari seseorang, anjuran atau
rekomendasi dari profesi kesehatan peneliti, sesepuh, pakar, panutan dan lain
sebagainya;
e. tidak boleh menawarkan hadiah ataupun memberikan pernyataan
garansi tentang indikasi, kegunaan atau manfaat obat;
10. 10
f. tidak boleh menampilkan adegan, gambar, tanda, tulisan dan/atau suara dan
lainnya yang dianggap kurang sopan;
g. tidak boleh mencantumkan gambar simplisia yang tidak terdapat dalam komposisi
obat tradisional yang disetujui;
h. iklan yang berwujud artikel yangmenguraikan tentang hasil penelitian harus benar
benar berkaitan secara langsung dengan bahan baku (simplisia) atau produknya,
dan informasi tersebut harus mengacu pada hasil penelitian yang dapat
dipertanggungjawabkan;
i. harus dicantumkan identitas kata “JAMU” dalam lingkaran;
j. harus mencantumkan spot peringatan perhatian “Baca Aturan Pakai”;
k. khusus untuk media cetak harus mencantumkan nomor pendaftaran;
l. dilarang mengiklankan obat tradisional yang dinyatakan berkhasiat untuk
mengobati atau mencegah penyakit kanker, tuberculosis, polimelitis, penyakit
kelamin, impotensi, typhus, kolera, tekanan darah tinggi, diabetes, lever dan
penyakit lain yang ditetapkan oleh Menteri Kesehatan.
11. 3.
PEDOMAN PERIKLANAN Alat
Kesehatan, Kosmetika,
Perbekalan Kesehatan Rumah
Tangga
11
Alat Kesehatan, Kosmetika,
Perbekalan Kesehatan Rumah
Tangga tidak boleh diiklankan
dengan menggunakan rekomendasi
dari suatu laboratorium, instansi
pemerintah, organisasi profesi
kesehatan atau kecantikan dan/atau
tenaga kesehatan. Juga tidak boleh
diiklankan dengan menggunakan
peragaan tenaga kesehatan atau
yang mirip dengan itu serta tidak
boleh diiklankan seolah-olah sebagai
obat. Tetapi harus mendidik dan
sesuai dengan norma kesusilaan
yang ada.
12. 4. Pedoman Makanan& Minuman
Iklan makanan dan minuman harus memenuhi ketentuan ketentuan sebagai berikut:
a. iklan makanan yang dibuat dengan bahan alami tertentu hanya boleh diiklankan sebagai berasal
dari bahan alami tersebut, apabila makanan itu mengandung bahan alami yang bersangkutan
tidak kurang dari kadar makanan yang ditetapkan oleh Menteri Kesehatan;
b. iklan makanan yang menyerupai atau dimaksud sebagai pengganti makanan tertentu harus
menyebutkan nama bahan yang digunakan;
c. boleh mencantumkan pernyataan “DIPERKAYA” atau “KAYA” sumber vitamin dan mineral
bila pada sejumlah makanan yang biasa dikonsumsi satu hari terdapat paling sedikit dari jumlah
yang dianjurkan;
d. tidak boleh dimuat dengan ilustrasi peragaan maypun kata-kata berlebihan, sehingga dapat
menyesatkan konsumen;
e. tidak boleh menjurus kearah pendapat bahwa makanan yang bersangkutan berkhasiat sebagai
obat;
12
13. 13
f. makanan yang dibuat sebagian atau tanpa bahan pokok alami tidak boleh diiklankan
seolah-olah makanan yang bersangkutan seluruhnya dibuat dari bahan alami;
g. makanan yang dibuat dari bahan yang telah mengalami pengolahan, tidak boleh
diiklankan dengan cara yang dapat memberi kesan seolah-olah makanan itu dibuat
dari bahan yang segar;
h. tidak boleh dengan sengaja menyatakan seolah-olah makanan yang berlabel gizi
mempunyai kelebihan dari makanan yang tidak berlabel gizi;
i. tidak boleh memuat pernyataan nilai khusus pada makanan apabila nilai tersebut
tidak seluruhnya berasal dari makanan tersebut, tetapi sebagian diberikan oleh
makanan lain yang dapat dikonsumsi bersama-sama;
j. tidak boleh menyatakan bahwa “makanan seolah-olah merupakan sumber protein”