SlideShare a Scribd company logo
TUGAS MANAJEMEN KEUANGAN
“CAPITAL STRUCTURE POLICY”
OLEH
NAMA : JUNIAR TIFANNI B. SINURAT
NPM : 4301170217
NO. ABSEN : 17
KELAS : 3-3
PRODI : DIII KEBENDAHARAAN NEGARA
JURUSAN : MANAJEMEN KEUANGAN
STRUKTUR MODAL
Dalam manajemen keuangan, Teori Struktur Modal mengacu pada pendekatan sistematis
untuk membiayai kegiatan bisnis melalui kombinasi antara ekuitas dan kewajiban. Teori struktur
modal ini mengeksplorasi hubungan antara pembiayaan utang, pembiayaan ekuitas dan nilai
pasar perusahaan.
Dengan kata lain, “Struktur Modal Perusahaan” mengacu pada jumlah hutang dan / atau
ekuitas yang digunakan oleh sebuah perusahaan untuk mendanai biaya operasi serta membiayai
asetnya. Struktur ini biasanya dinyatakan sebagai debt-to-equity atau debt-to-capital ratio.
Misalnya, perusahaan yang memiliki $ 20 miliar dalam ekuitas dan $ 80 miliar dalam utang.
Maka akan disebutkan dengan istilah 20% equity-financed and 80% debt-financed.. Rasio utang
perusahaan terhadap total pembiayaan (80%), disebut sebagai leverage perusahaan.
Modal hutang dan ekuitas digunakan untuk mendanai operasi bisnis, pengeluaran modal,
akuisisi, dan investasi lainnya. Ada ‘tradeoff’ yang harus dibuat oleh perusahaan ketika mereka
memutuskan apakah akan menaikkan hutang atau ekuitas, sehingga manajer akan
menyeimbangkan keduanya dan mencoba menemukan struktur modal yang optimal (optimal
capital structure)
sc: corporatefinanceinstitute.com
Struktur modal optimal (optimal capital structure) suatu perusahaan sering didefinisikan
sebagai proporsi hutang dan ekuitas yang menghasilkan biaya modal rata-rata tertimbang atau
weighted average cost of capital (WACC) terendah bagi perusahaan. Sayangnya, definisi teknis
ini tidak selalu digunakan dalam praktik, dan perusahaan sering kali memiliki pandangan
strategis atau filosofis tentang apa seharusnya struktur itu.
• Struktur modal = ekuitas pemilik + utang yang mengandung bunga
• Struktur keuangan = struktur modal + kewajiban yang tidak mengandung bunga
(misalnya accounts payable). Hal ini juga digambarkan dalam penggunaan debt ratio
perusahaan.
Menentukan struktur modal perusahaan
Debt to Enterprise Value ratio adalah rasio yang lazim digunakan untuk menggambarkan
struktur modal perusahaan.
Interest Bearing Debt adalah kewajiban perusahaan yang membutuhkan pembayaran bunga
(interest rate). Contohnya, pinjaman bank dan obligasi korporasi.
Nilai buku dari interest bearing debt meliputi:
▪ Short-term notes payable (e.g., bank loans),
▪ Current portion of long-term debt, and
▪ Long-term debt.
Times interest earned ratio merupakan indikator yang mengukur kemampuan
perusahaan untuk memenuhi pembayaran bunga atas utangnya. Perhitungan ini dikalkulasi
dengan pendapatan perusahaan sebelum beban bunga dan pajak penghasilan (income before
interest and income tax expense), dibagi dengan biaya bunga (interest expense). Semakin tinggi
rasio perolehan bunga, semakin besar kemungkinan perusahaan mampu memenuhi pembayaran
bunga. Times interest earned ratio juga disebut sebagai interest coverage ratio.
Untuk menggambarkan rasio perolehan bunga, mari kita asumsikan bahwa laba bersih
perusahaan setelah pajak adalah $ 500.000; biaya bunga adalah $ 200.000; dan beban pajak
penghasilannya adalah $ 300.000. Dengan asumsi-asumsi ini, pendapatan korporasi sebelum
beban bunga dan pajak penghasilan adalah $ 1.000.000 (laba bersih $ 500.000 + beban bunga $
200.000 + beban pajak penghasi lan $ 300.000). Karena biaya bunga adalah $ 200.000, Times
interest earned ratio adalah 5 ($ 1.000.000 dibagi dengan $ 200.000).
Financial Leverage - Leverage keuangan adalah tingkat di mana perusahaan
menggunakan sekuritas pendapatan tetap seperti utang dan preferred equity. Semakin banyak
pembiayaan utang yang digunakan perusahaan, semakin tinggi leverage keuangannya. Tingkat
leverage keuangan yang tinggi berarti pembayaran bunga yang tinggi, yang secara negatif
memengaruhi laba per saham bottom-line perusahaan.
Risiko keuangan adalah risiko bagi pemegang saham yang disebabkan oleh peningkatan
utang dan ekuitas pilihan dalam struktur modal perusahaan. Ketika perusahaan meningkatkan
utang dan ekuitas pilihan, pembayaran bunga meningkat, mengurangi EPS. Akibatnya, risiko
pengembalian pemegang saham meningkat. Suatu perusahaan harus mengingat struktur
permodalan yang optimal ketika membuat keputusan pembiayaan untuk memastikan setiap
peningkatan hutang dan ekuitas yang disukai meningkatkan nilai perusahaan.
Sebagai contoh: jika perusahaan mendapatkan 20% dari investasinya dan harus
membayar hanya 11% dari uang yang dipinjam, maka 12% selisihnya menjadi milik perusahaan.
Hal ini yang dikenal dengan istilah favorable financial leverage. Jika hasilnya kurang dari 11%,
maka hal ini disebut dengan unfavorable financial leverage.
TEORI STRUKTUR MODAL
Modigliani and Miller Capital Structure Theorem
Modigliani dan Miller, dua profesor pada 1950-an, mempelajari teori struktur modal
secara intens. Dari analisis mereka, mereka mengembangkan proposisi tidak relevan struktur-
modal. Pada dasarnya, mereka berhipotesis bahwa di pasar yang sempurna, tidak masalah
struktur modal apa yang digunakan perusahaan untuk membiayai operasinya. Mereka berteori
bahwa nilai pasar suatu perusahaan ditentukan oleh kekuatan penghasilannya dan risiko aset
dasarnya, dan bahwa nilainya tidak tergantung pada cara perusahaan itu memilih untuk
membiayai investasi atau membagikan dividen.
Proposisi M&M didasarkan pada asumsi utama berikut:
- Tanpa pajak
- Tidak ada biaya transaksi
- Tidak ada biaya kebangkrutan
- Kesetaraan dalam biaya pinjaman untuk perusahaan dan investor
- Simetri informasi pasar, artinya perusahaan dan investor memiliki informasi yang
sama
- Tidak ada pengaruh hutang terhadap pendapatan perusahaan sebelum bunga dan
pajak
PENDEKATAN MODIGLIANI DAN MILLER: DUA PROPOSISI TANPA PAJAK
PROPOSISI 1
Dengan asumsi "tidak ada pajak", struktur modal tidak memengaruhi penilaian
perusahaan. Hal ini juga menunjukkan bahwa pemegang utang di perusahaan dan pemegang
saham memiliki prioritas yang sama yang mana pendapatan perusahaan dibagi secara merata di
antara mereka.
PROPOSISI 2
Dikatakan bahwa leverage keuangan berbanding lurus dengan biaya ekuitas. Dengan
peningkatan komponen utang, para pemegang saham merasakan risiko yang lebih tinggi bagi
perusahaan. Oleh karena itu, sebagai imbalannya, pemegang saham mengharapkan pengembalian
yang lebih tinggi, sehingga meningkatkan biaya ekuitas. Perbedaan utama di sini adalah bahwa
proposisi 2 mengasumsikan bahwa pemegang saham utang lebih unggul sejauh menyangkut
klaim pendapatan. Dengan demikian, biaya hutang berkurang.
PENDEKATAN MODIGLIANI DAN MILLER: PROPOSISI DENGAN PAJAK (TEORI
LEVERAGE OF THE TRADE-OFF)
Pendekatan Modigliani dan Miller mengasumsikan bahwa tidak ada pajak. Tetapi hal ini
berbeda di dunia nyata. Sebagian besar negara di dunia mengenakan pajak pada perusahaan.
Teori ini mengakui atas adanya manfaat pajak yang timbul dari pembayaran bunga. Bunga yang
dibayarkan atas dana pinjaman dapat dikurangkan dari pajak.
Namun, hal yang sama tidak terjadi dengan dividen yang dibayarkan pada ekuitas.
Dengan kata lain, biaya hutang aktual lebih kecil dari biaya nominal hutang karena manfaat
pajak. Teori trade-off menganjurkan bahwa perusahaan dapat memanfaatkan persyaratannya
dengan utang selama biaya distress yaitu biaya kebangkrutan melebihi nilai manfaat pajak.
Dengan demikian, peningkatan utang, hingga nilai ambang yang diberikan akan menambah nilai
bagi perusahaan.
Pendekatan akan pajak perusahaan tidak mengakui adanya penghematan pajak, yang
kemudian menyimpulkan bahwa perubahan rasio hutang-ekuitas memiliki efek pada WACC
(Weighted Average Cost of Capital). Dengan kata lain, semakin tinggi utangnya, maka semakin
rendah WACC. Pendekatan Modigliani dan Miller ini merupakan salah satu pendekatan modern
dari Capital Structure Theory.
Corporate Taxes dan Capital Structure
Sepanjang pembayaran bunga adalah unsur yang mengurangi pajak (tax deductible),
sedangkan dividen tidak, maka arus kas setelah pajak akan lebih besar jika struktur modal
perusahaan meliputi lebih banyak utang.
Anggapkan dua perusahaan berikut ini identik dalam semua hal kecuali struktur modalnya.
▪ Perusahaan A tidak memiliki utang dan total equity financing-nya sebesar
$2,000.-->1000
▪ Perusahaan B memiliki pinjaman sebesar $1,000 →500di mana ia harus
membayar 5% bunga dan sisanya (yang $1,000) berasal dari ekuitas.
▪ Tiap perusahaan memperoleh operating income sebesar $200,000.-->100k
▪ Pajak perusahaan adalah sebesar 25%.-->20%
PERUSAHAAN A PERUSAHAAN B
EBIT 100.000 100.000
INTEREST.EXP(-) - (25.000)
EBT 100.000 75.000
TAX(-20%) (20.000) (15.000)
NET.INCOME 80.000 60.000
• Jika kita mengasumsikan bahwa kedua perusahaan membayar 100% pendapatan dalam
bentuk dividen saham biasa, maka kita mendapatkan data sbb:
PERUSAHAAN A PERUSAHAAN B
Equity Dividends 80.000 60.000
Interest Payments - 25.000
Total Distributions (to
stockholders and bondholders)
80.000 85.000
• Nilai sebesar 5.000 dapat ditelusuri ke tax benefits dari pembayaran bunga: 0.20 × 25.000
= 5.000. Ini yang biasa disebut dengan interest tax savings.
• Tax savings ini menambah nilai bagi perusahaan dan menyediakan insentif bagi
perusahaan untuk memasukkan lebih banyak utang.
Corporate Taxes dan WACC
Biaya modal rata-rata tertimbang (WACC) adalah ukuran yang digunakan oleh perusahaan untuk
melacak apakah mereka memiliki struktur modal yang tepat serta untuk menentukan berapa
banyak pengembalian rasio modal investasi (ROIC) harus. Diharapkan ROIC dari perusahaan
yang sehat lebih besar dari WACC. Sehingga perusahaan ingin mempertahankan tingkat WACC
minimum. Titik di mana WACC minimum menjadi struktur modal yang optimal.
Dua komponen yang mempengaruhi WACC adalah biaya ekuitas, dan biaya hutang. Biaya dari
ekuitas seringkali lebih tinggi daripada biaya hutang. Selain itu, jumlah yang dibayarkan atas
bunga hutang dapat dikurangkan dari pajak. yang disebut perisai pajak (tax shield). Intinya,
menurunkan tarif pajak, menaikan biaya hutang.
Selain itu, pengurangan pajak atas biaya bunga (tax deductibility of interest expense)
menyebabkan WACC perusahaan menjadi turun karena pengurangan tersebut akan masuk ke
dalam utang di struktur modalnya.
Perusahaan ingin mengurangi WACC mereka untuk mencapai struktur modal yang optimal.
Dengan demikian, perusahaan harus menggunakan jumlah utang tertentu.
Ketika tarif pajak menurun di suatu negara, biaya hutang dan WACC meningkat, dan
perubahan struktur modal yang optimal.
Grafik di atas menunjukkan bahwasannya apabila debt to equity ratio meningkat, maka WACC
menurun sedangkan cost of equity meningkat. Oleh karena itu, tax benefit dari pembayaran
bunga lebih menyukai menggunakan utang daripada ekuitas
Bankruptcy and Financial Distress Costs
Meskipun utang menyediakan tax saving yang bernilai, sebuah perusahaan tidak dapat
terus-menerun meningkatkan utangnya. Bila kewajiban utang perusahaan (yaitu biaya bunga)
melebihi kemampuan perusahaan untuk menghasilkan kas, maka perusahaan bisa saja dipaksa
masuk dalam kebangkrutan dan memunculkan biaya tekanan finansial (financial distress costs).
Apa itu Distress Costs?
Direct Cost mengacu pada biaya yang dihadapi perusahaan dalam kesulitan keuangan di
luar biaya melakukan bisnis, seperti biaya modal yang lebih tinggi. Perusahaan-perusahaan yang
dalam kesusahan cenderung memiliki waktu yang lebih sulit untuk memenuhi kewajiban
finansial mereka, yang berarti kemungkinan gagal bayar yang lebih tinggi. Direct Cost dapat
meluas ke kebutuhan untuk menjual aset dengan cepat dan pada kerugian untuk memenuhi
kewajiban segera.
Mengapa struktur modal berbeda pada tiap industri?
Perusahaan pada beberapa industri (seperti halnya utilitas) cenderung menghasilkan
pendapatan dikenakan pajak (taxable income) yang relative lebih besar dan mendapatkan benefit
lebih banyak dari tax savings atas utang.
Kesulitan keuangan dapat berakibat fatal untuk beberapa perusahaan (seperti perusahaan
komputer dan perangkat lunak) di mana konsumen akan menolak untuk membeli produk jika
mereka mengetahui bahwa perusahaan penjual dalam kondisi kemungkinan bangkrut. Akibatnya,
perusahaan seperti ini akan memiliki level uatng yang paling rendah.
Membuat keputusan pendanaan
Melalui pembandingan atau benchmarking struktur modal sebuah perusahaan, kita
membandingkan struktur modal perusahaan saat ini dan struktur modal yang akan diajukan
dengan kondisi perusahaan yang berada dalam lini bisnis yang sama sehingga akan memiliki
risiko yang sama pula.
Contoh Soal
JUNIAR’s Companies, Inc. and its subsidiaries operate as a home improvement
retailer in the United States and Canada. As of February 1, 2008, it operated 1.534 stores
in 50 states and Canada. The company’s balance sheet for February 1, 2008, included the
following sources of financing:
In Thousands of Dollars Financial Structure (Rp)
Liabilities
Current liabilities
Account Payable 4.000.000
Short-term/current debt 1.000.000
Other current liabilities 2.500.000
Total current liabilities 7.500.000
Long term debt 5.500.000
Other long term liabilities 650.000
Long-term liabilities 6.150.000
Stockholder equity 16.000.000
Total 29.650.000
a. Calculate the values of Juniar’s debt ratio and interest bearing debt ratio!
Answer
- Debt Ratio = Total Liabilities / Total Asset
= 13.650.000/29.650.000
= 46,037%
- Interest Bearing Debt of Ratio = (Short term debt + Long term debt)/Total
Asset
= (1.000.000 + 5.500.000)/29.650.000
= 6.500.000/29.050.000
= 22,37%
b. If the market value of Juniar’s common equity $35.000.000.000 and Lowe’s has no
excess cash, what is the firm’s debt-to-enterprise-value-ratio?
Answer
- Firm’s debt-to-enterprise-value-ratio = (Short term debt + Long term debt)/
[(Short term debt + Long term debt)
+ market value of common equity]
= 6.500.000 / (6.500.000 +
35.000.000)
= 0,018%
9. the income statements for Salsa Depot.inc. (HD) spanning the periode 2006-2008 (just
before housing crash, so these are representative years) are as follows:
2006 2007 2008
Earning before interest and taxes 7000000 9700000 9000000
Interest expense (600000) (300000) (100000)
Income before tax 6400000 9400000 8900000
Income Tax expense (2000000) (3000000) (3000000)
Net Income 4400000 6400000 5900000
a. Calculate the times interest earned ratio for each of the years for which you have datra.
ANSWER
Times interest earned = (EBIT/interest expense)
Year 2006 = 7.000.000/600.000 = 11,66 times
Year 2007 = 9.700.000/300.000 = 32,3 times
Year 2008 = 9.000.000/100.000 = 90 times
b. What is your assessmet of how the firm’s ability to service its debt obligations has
changed over this period?
ANSWER
These values suggest that Salsa Depot is able to pay it debt comfortably. Between 2006
and 2008, its times-interest-earned ratio remained strong. The TIE ratio drastically improved
especially in 2008. If this trend continues, Salsa Depot should be able to service its debt
obligations comfortably.
DAFTAR PUSTAKA
https://strategiccfo.com/financial-distress-costs/
https://www.investopedia.com/terms/m/modigliani-millertheorem.asp
https://www.investopedia.com/ask/answers/063014/what-formula-calculating-weighted-average-
cost-capital-wacc.asp
https://www.investopedia.com/walkthrough/corporate-finance/5/capital-structure/financial-
leverage.aspx
https://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S0304405X97000378

More Related Content

What's hot

Kebijakan struktur modal
Kebijakan struktur modalKebijakan struktur modal
Kebijakan struktur modal
Rahmatia Azzindani
 
Capital Structure Policy/abshor.marantika/Salsabila Putri Arifta/3-04
Capital Structure Policy/abshor.marantika/Salsabila Putri Arifta/3-04Capital Structure Policy/abshor.marantika/Salsabila Putri Arifta/3-04
Capital Structure Policy/abshor.marantika/Salsabila Putri Arifta/3-04
Salsabila P A
 
Pengaruh Struktur Modal terhadap Nilai Perusahaan
Pengaruh Struktur Modal terhadap Nilai PerusahaanPengaruh Struktur Modal terhadap Nilai Perusahaan
Pengaruh Struktur Modal terhadap Nilai Perusahaan
Trisnadi Wijaya
 
Capital Structure Policy/abshor.marantika/Salsabila Putri Arifta/3-04
Capital Structure Policy/abshor.marantika/Salsabila Putri Arifta/3-04Capital Structure Policy/abshor.marantika/Salsabila Putri Arifta/3-04
Capital Structure Policy/abshor.marantika/Salsabila Putri Arifta/3-04
Salsabila P A
 
Manajemen keuangan bab 12
Manajemen keuangan bab 12Manajemen keuangan bab 12
Manajemen keuangan bab 12
Lia Ivvana
 
2. faktor yang berhubungan dengan keputusan perusahaan copy2
2. faktor yang berhubungan dengan keputusan perusahaan     copy22. faktor yang berhubungan dengan keputusan perusahaan     copy2
2. faktor yang berhubungan dengan keputusan perusahaan copy2
sunitha devi
 
Konsolidasi pada anak perusahaan yang dimiliki kurang dari kepemilikan penuh
Konsolidasi pada anak perusahaan yang dimiliki kurang dari kepemilikan penuhKonsolidasi pada anak perusahaan yang dimiliki kurang dari kepemilikan penuh
Konsolidasi pada anak perusahaan yang dimiliki kurang dari kepemilikan penuh
maritahardi
 
Introduction To Bussines 2
Introduction To Bussines 2Introduction To Bussines 2
Introduction To Bussines 2
guest0eb086
 
Struktur modal
Struktur modalStruktur modal
Struktur modal
yy rahmat
 
Ekuitas
EkuitasEkuitas
Tugas 2 akuntansi keuangan lanjutan 2
Tugas 2 akuntansi keuangan lanjutan 2Tugas 2 akuntansi keuangan lanjutan 2
Tugas 2 akuntansi keuangan lanjutan 2
Tika Evitasuhri
 
Soal jawab akuntansi lanjutan 2
Soal jawab akuntansi lanjutan 2Soal jawab akuntansi lanjutan 2
Soal jawab akuntansi lanjutan 2
Atikah Dinarti Dinarti
 
INTRODUCTION TO BUSSINES 2 (MEMILIH BENTUK KEPEMILIKAN BISNIS)
INTRODUCTION TO BUSSINES 2 (MEMILIH BENTUK KEPEMILIKAN BISNIS)INTRODUCTION TO BUSSINES 2 (MEMILIH BENTUK KEPEMILIKAN BISNIS)
INTRODUCTION TO BUSSINES 2 (MEMILIH BENTUK KEPEMILIKAN BISNIS)
guestee13221
 
pengaruh rasio leverage terhadap earning pershare
pengaruh rasio leverage terhadap earning persharepengaruh rasio leverage terhadap earning pershare
pengaruh rasio leverage terhadap earning pershare
Tecalonika Capung
 
Bahan ajar-akuntansi-keuangan-lanjut-2-tuk-s1
Bahan ajar-akuntansi-keuangan-lanjut-2-tuk-s1 Bahan ajar-akuntansi-keuangan-lanjut-2-tuk-s1
Bahan ajar-akuntansi-keuangan-lanjut-2-tuk-s1
Harry Tour
 
Ppt akl 2 kel 8 ( konsolidasi perubahan kepemilikan ) fix
Ppt akl 2 kel 8 ( konsolidasi perubahan kepemilikan ) fixPpt akl 2 kel 8 ( konsolidasi perubahan kepemilikan ) fix
Ppt akl 2 kel 8 ( konsolidasi perubahan kepemilikan ) fix
Perum Perumnas
 
Neraca Konsolidasi - Akuntansi Keuangan Lanjutan 2
Neraca Konsolidasi - Akuntansi Keuangan Lanjutan 2Neraca Konsolidasi - Akuntansi Keuangan Lanjutan 2
Neraca Konsolidasi - Akuntansi Keuangan Lanjutan 2
phatar_augrah
 
Konsolidasi perubahan kepemilikan
Konsolidasi perubahan kepemilikanKonsolidasi perubahan kepemilikan
Konsolidasi perubahan kepemilikan
baursulaiman
 

What's hot (19)

Kebijakan struktur modal
Kebijakan struktur modalKebijakan struktur modal
Kebijakan struktur modal
 
Capital Structure Policy/abshor.marantika/Salsabila Putri Arifta/3-04
Capital Structure Policy/abshor.marantika/Salsabila Putri Arifta/3-04Capital Structure Policy/abshor.marantika/Salsabila Putri Arifta/3-04
Capital Structure Policy/abshor.marantika/Salsabila Putri Arifta/3-04
 
Pengaruh Struktur Modal terhadap Nilai Perusahaan
Pengaruh Struktur Modal terhadap Nilai PerusahaanPengaruh Struktur Modal terhadap Nilai Perusahaan
Pengaruh Struktur Modal terhadap Nilai Perusahaan
 
Capital Structure Policy/abshor.marantika/Salsabila Putri Arifta/3-04
Capital Structure Policy/abshor.marantika/Salsabila Putri Arifta/3-04Capital Structure Policy/abshor.marantika/Salsabila Putri Arifta/3-04
Capital Structure Policy/abshor.marantika/Salsabila Putri Arifta/3-04
 
Manajemen keuangan bab 12
Manajemen keuangan bab 12Manajemen keuangan bab 12
Manajemen keuangan bab 12
 
2. faktor yang berhubungan dengan keputusan perusahaan copy2
2. faktor yang berhubungan dengan keputusan perusahaan     copy22. faktor yang berhubungan dengan keputusan perusahaan     copy2
2. faktor yang berhubungan dengan keputusan perusahaan copy2
 
Konsolidasi pada anak perusahaan yang dimiliki kurang dari kepemilikan penuh
Konsolidasi pada anak perusahaan yang dimiliki kurang dari kepemilikan penuhKonsolidasi pada anak perusahaan yang dimiliki kurang dari kepemilikan penuh
Konsolidasi pada anak perusahaan yang dimiliki kurang dari kepemilikan penuh
 
Introduction To Bussines 2
Introduction To Bussines 2Introduction To Bussines 2
Introduction To Bussines 2
 
Struktur modal
Struktur modalStruktur modal
Struktur modal
 
Ekuitas
EkuitasEkuitas
Ekuitas
 
Tugas 2 akuntansi keuangan lanjutan 2
Tugas 2 akuntansi keuangan lanjutan 2Tugas 2 akuntansi keuangan lanjutan 2
Tugas 2 akuntansi keuangan lanjutan 2
 
Soal jawab akuntansi lanjutan 2
Soal jawab akuntansi lanjutan 2Soal jawab akuntansi lanjutan 2
Soal jawab akuntansi lanjutan 2
 
INTRODUCTION TO BUSSINES 2 (MEMILIH BENTUK KEPEMILIKAN BISNIS)
INTRODUCTION TO BUSSINES 2 (MEMILIH BENTUK KEPEMILIKAN BISNIS)INTRODUCTION TO BUSSINES 2 (MEMILIH BENTUK KEPEMILIKAN BISNIS)
INTRODUCTION TO BUSSINES 2 (MEMILIH BENTUK KEPEMILIKAN BISNIS)
 
pengaruh rasio leverage terhadap earning pershare
pengaruh rasio leverage terhadap earning persharepengaruh rasio leverage terhadap earning pershare
pengaruh rasio leverage terhadap earning pershare
 
Bahan ajar-akuntansi-keuangan-lanjut-2-tuk-s1
Bahan ajar-akuntansi-keuangan-lanjut-2-tuk-s1 Bahan ajar-akuntansi-keuangan-lanjut-2-tuk-s1
Bahan ajar-akuntansi-keuangan-lanjut-2-tuk-s1
 
Rasio Keuangan
Rasio KeuanganRasio Keuangan
Rasio Keuangan
 
Ppt akl 2 kel 8 ( konsolidasi perubahan kepemilikan ) fix
Ppt akl 2 kel 8 ( konsolidasi perubahan kepemilikan ) fixPpt akl 2 kel 8 ( konsolidasi perubahan kepemilikan ) fix
Ppt akl 2 kel 8 ( konsolidasi perubahan kepemilikan ) fix
 
Neraca Konsolidasi - Akuntansi Keuangan Lanjutan 2
Neraca Konsolidasi - Akuntansi Keuangan Lanjutan 2Neraca Konsolidasi - Akuntansi Keuangan Lanjutan 2
Neraca Konsolidasi - Akuntansi Keuangan Lanjutan 2
 
Konsolidasi perubahan kepemilikan
Konsolidasi perubahan kepemilikanKonsolidasi perubahan kepemilikan
Konsolidasi perubahan kepemilikan
 

Similar to Capital Structure Policy/abshor.marantika/Juniar Tifanni B. Sinurat/3-03

STRATEGI PENDANAAN ANTARA UTANG DAN SAHAM FISIP.pdf
STRATEGI  PENDANAAN ANTARA UTANG DAN SAHAM FISIP.pdfSTRATEGI  PENDANAAN ANTARA UTANG DAN SAHAM FISIP.pdf
STRATEGI PENDANAAN ANTARA UTANG DAN SAHAM FISIP.pdf
LUTFIMUSTAKIM
 
Teori struktur modal
Teori struktur modalTeori struktur modal
Teori struktur modalSigit Sanjaya
 
Capital Structure & Leverage
Capital Structure & Leverage Capital Structure & Leverage
Capital Structure & Leverage
Kacung Abdullah
 
Pertemuan 12 Kebijakan manajemen modal kerja
Pertemuan 12 Kebijakan manajemen modal kerjaPertemuan 12 Kebijakan manajemen modal kerja
Pertemuan 12 Kebijakan manajemen modal kerja
Center For Economic Policy Institute (CEPAT)
 
Working capital management/abshor.marantika/triana mariana/3-04
Working capital management/abshor.marantika/triana mariana/3-04Working capital management/abshor.marantika/triana mariana/3-04
Working capital management/abshor.marantika/triana mariana/3-04
TrianaMariana
 
struktur modal
struktur modalstruktur modal
struktur modal
FebryChristi1
 
Borrowing borrowing borrowing, why not (draf kasar)
Borrowing borrowing borrowing, why not (draf kasar)Borrowing borrowing borrowing, why not (draf kasar)
Borrowing borrowing borrowing, why not (draf kasar)
Futurum2
 
Kel 4 Capital Structure and Leverage Case fiks.pptx
Kel 4 Capital Structure and Leverage Case fiks.pptxKel 4 Capital Structure and Leverage Case fiks.pptx
Kel 4 Capital Structure and Leverage Case fiks.pptx
JatulKhikmi
 
Cost of capital modal bag1
Cost of capital modal bag1Cost of capital modal bag1
Cost of capital modal bag1apapanya
 
ANALISIS AKTIVITAS PENDANAAN (Bag 1)
ANALISIS AKTIVITAS PENDANAAN (Bag 1)ANALISIS AKTIVITAS PENDANAAN (Bag 1)
ANALISIS AKTIVITAS PENDANAAN (Bag 1)
Linda Grace Loupatty, FEB Universitas Pattimura
 
Pemilihan Sumber Pembiayaan.docx
Pemilihan Sumber Pembiayaan.docxPemilihan Sumber Pembiayaan.docx
Pemilihan Sumber Pembiayaan.docx
ChelseaAng2
 
Mengukur dan Mengendalikan Aktiva yang Dikelola
Mengukur dan Mengendalikan Aktiva yang DikelolaMengukur dan Mengendalikan Aktiva yang Dikelola
Mengukur dan Mengendalikan Aktiva yang Dikelola
Ajeng Pipit
 
43142 metopel b
43142 metopel b43142 metopel b
43142 metopel b
Yudha Triaji
 
Modul Pengantar Akuntansi
Modul Pengantar AkuntansiModul Pengantar Akuntansi
Modul Pengantar Akuntansi
radhi abdul halim
 
Teori Dan Kebijaksanaan Struktur Modal
Teori Dan Kebijaksanaan Struktur ModalTeori Dan Kebijaksanaan Struktur Modal
Teori Dan Kebijaksanaan Struktur Modal
Chandradwiprasetya
 
Bab 5 jeff madura
Bab 5 jeff maduraBab 5 jeff madura
Bab 5 jeff madura
Ilham Rahman
 
Kebijakan dividen/abshor.marantika/Cyndi Louisa(07)_3-03
Kebijakan dividen/abshor.marantika/Cyndi Louisa(07)_3-03Kebijakan dividen/abshor.marantika/Cyndi Louisa(07)_3-03
Kebijakan dividen/abshor.marantika/Cyndi Louisa(07)_3-03
CyndiLouisa
 
Konsep hutang dan ekuitas
Konsep hutang dan ekuitasKonsep hutang dan ekuitas
Konsep hutang dan ekuitasRose Meea
 
BAB II RAFI.docx
BAB II RAFI.docxBAB II RAFI.docx
BAB II RAFI.docx
WarnetQwerty
 
T213 pa
T213 paT213 pa
T213 pa
inayah Inayah
 

Similar to Capital Structure Policy/abshor.marantika/Juniar Tifanni B. Sinurat/3-03 (20)

STRATEGI PENDANAAN ANTARA UTANG DAN SAHAM FISIP.pdf
STRATEGI  PENDANAAN ANTARA UTANG DAN SAHAM FISIP.pdfSTRATEGI  PENDANAAN ANTARA UTANG DAN SAHAM FISIP.pdf
STRATEGI PENDANAAN ANTARA UTANG DAN SAHAM FISIP.pdf
 
Teori struktur modal
Teori struktur modalTeori struktur modal
Teori struktur modal
 
Capital Structure & Leverage
Capital Structure & Leverage Capital Structure & Leverage
Capital Structure & Leverage
 
Pertemuan 12 Kebijakan manajemen modal kerja
Pertemuan 12 Kebijakan manajemen modal kerjaPertemuan 12 Kebijakan manajemen modal kerja
Pertemuan 12 Kebijakan manajemen modal kerja
 
Working capital management/abshor.marantika/triana mariana/3-04
Working capital management/abshor.marantika/triana mariana/3-04Working capital management/abshor.marantika/triana mariana/3-04
Working capital management/abshor.marantika/triana mariana/3-04
 
struktur modal
struktur modalstruktur modal
struktur modal
 
Borrowing borrowing borrowing, why not (draf kasar)
Borrowing borrowing borrowing, why not (draf kasar)Borrowing borrowing borrowing, why not (draf kasar)
Borrowing borrowing borrowing, why not (draf kasar)
 
Kel 4 Capital Structure and Leverage Case fiks.pptx
Kel 4 Capital Structure and Leverage Case fiks.pptxKel 4 Capital Structure and Leverage Case fiks.pptx
Kel 4 Capital Structure and Leverage Case fiks.pptx
 
Cost of capital modal bag1
Cost of capital modal bag1Cost of capital modal bag1
Cost of capital modal bag1
 
ANALISIS AKTIVITAS PENDANAAN (Bag 1)
ANALISIS AKTIVITAS PENDANAAN (Bag 1)ANALISIS AKTIVITAS PENDANAAN (Bag 1)
ANALISIS AKTIVITAS PENDANAAN (Bag 1)
 
Pemilihan Sumber Pembiayaan.docx
Pemilihan Sumber Pembiayaan.docxPemilihan Sumber Pembiayaan.docx
Pemilihan Sumber Pembiayaan.docx
 
Mengukur dan Mengendalikan Aktiva yang Dikelola
Mengukur dan Mengendalikan Aktiva yang DikelolaMengukur dan Mengendalikan Aktiva yang Dikelola
Mengukur dan Mengendalikan Aktiva yang Dikelola
 
43142 metopel b
43142 metopel b43142 metopel b
43142 metopel b
 
Modul Pengantar Akuntansi
Modul Pengantar AkuntansiModul Pengantar Akuntansi
Modul Pengantar Akuntansi
 
Teori Dan Kebijaksanaan Struktur Modal
Teori Dan Kebijaksanaan Struktur ModalTeori Dan Kebijaksanaan Struktur Modal
Teori Dan Kebijaksanaan Struktur Modal
 
Bab 5 jeff madura
Bab 5 jeff maduraBab 5 jeff madura
Bab 5 jeff madura
 
Kebijakan dividen/abshor.marantika/Cyndi Louisa(07)_3-03
Kebijakan dividen/abshor.marantika/Cyndi Louisa(07)_3-03Kebijakan dividen/abshor.marantika/Cyndi Louisa(07)_3-03
Kebijakan dividen/abshor.marantika/Cyndi Louisa(07)_3-03
 
Konsep hutang dan ekuitas
Konsep hutang dan ekuitasKonsep hutang dan ekuitas
Konsep hutang dan ekuitas
 
BAB II RAFI.docx
BAB II RAFI.docxBAB II RAFI.docx
BAB II RAFI.docx
 
T213 pa
T213 paT213 pa
T213 pa
 

Recently uploaded

Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptxPembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
Sosdiklihparmassdm
 
Biografi Presiden Republik Indonesia.pdf
Biografi Presiden Republik Indonesia.pdfBiografi Presiden Republik Indonesia.pdf
Biografi Presiden Republik Indonesia.pdf
pristayulianabila
 
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
SABDA
 
PPT RENCANA AKSI 2 modul ajar matematika berdiferensiasi kelas 1
PPT RENCANA AKSI 2 modul ajar matematika berdiferensiasi kelas 1PPT RENCANA AKSI 2 modul ajar matematika berdiferensiasi kelas 1
PPT RENCANA AKSI 2 modul ajar matematika berdiferensiasi kelas 1
Arumdwikinasih
 
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28  Juni 2024Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28  Juni 2024
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024
Kanaidi ken
 
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi KomunikasiMateri Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
AdePutraTunggali
 
Rangkuman Kehadiran Guru di Kelas- www.kherysuryawan.id.pdf
Rangkuman Kehadiran Guru di Kelas- www.kherysuryawan.id.pdfRangkuman Kehadiran Guru di Kelas- www.kherysuryawan.id.pdf
Rangkuman Kehadiran Guru di Kelas- www.kherysuryawan.id.pdf
mad ros
 
peluang kejadian total dan kaidah nbayes
peluang kejadian total dan kaidah nbayespeluang kejadian total dan kaidah nbayes
peluang kejadian total dan kaidah nbayes
ayyurah2004
 
Modul Ajar Kimia Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Kimia Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaModul Ajar Kimia Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Kimia Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Modul Ajar Projek Kreatif dan Kewirausahaan - Peluang Usaha di Lingkungan i...
Modul Ajar Projek Kreatif dan Kewirausahaan - Peluang Usaha di Lingkungan   i...Modul Ajar Projek Kreatif dan Kewirausahaan - Peluang Usaha di Lingkungan   i...
Modul Ajar Projek Kreatif dan Kewirausahaan - Peluang Usaha di Lingkungan i...
PutraDwitara
 
Demonstrasi Konseptual Modul 2.1 - RPP Berdiferensiasi.pdf
Demonstrasi Konseptual Modul 2.1 - RPP Berdiferensiasi.pdfDemonstrasi Konseptual Modul 2.1 - RPP Berdiferensiasi.pdf
Demonstrasi Konseptual Modul 2.1 - RPP Berdiferensiasi.pdf
d2spdpnd9185
 
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdfKisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
indraayurestuw
 
RPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptx
RPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptxRPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptx
RPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptx
YongYongYong1
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Fathan Emran
 
Modul Ajar Statistika Data Fase F kelas
Modul Ajar Statistika Data Fase F  kelasModul Ajar Statistika Data Fase F  kelas
Modul Ajar Statistika Data Fase F kelas
ananda238570
 
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdfJuknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
HendraSagita2
 
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Bagaimana memakai AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Bagaimana memakai AI?Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Bagaimana memakai AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Bagaimana memakai AI?
SABDA
 
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARUAKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
junaedikuluri1
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 

Recently uploaded (20)

Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptxPembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
 
Biografi Presiden Republik Indonesia.pdf
Biografi Presiden Republik Indonesia.pdfBiografi Presiden Republik Indonesia.pdf
Biografi Presiden Republik Indonesia.pdf
 
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
 
PPT RENCANA AKSI 2 modul ajar matematika berdiferensiasi kelas 1
PPT RENCANA AKSI 2 modul ajar matematika berdiferensiasi kelas 1PPT RENCANA AKSI 2 modul ajar matematika berdiferensiasi kelas 1
PPT RENCANA AKSI 2 modul ajar matematika berdiferensiasi kelas 1
 
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
 
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28  Juni 2024Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28  Juni 2024
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024
 
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi KomunikasiMateri Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
 
Rangkuman Kehadiran Guru di Kelas- www.kherysuryawan.id.pdf
Rangkuman Kehadiran Guru di Kelas- www.kherysuryawan.id.pdfRangkuman Kehadiran Guru di Kelas- www.kherysuryawan.id.pdf
Rangkuman Kehadiran Guru di Kelas- www.kherysuryawan.id.pdf
 
peluang kejadian total dan kaidah nbayes
peluang kejadian total dan kaidah nbayespeluang kejadian total dan kaidah nbayes
peluang kejadian total dan kaidah nbayes
 
Modul Ajar Kimia Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Kimia Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaModul Ajar Kimia Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Kimia Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
 
Modul Ajar Projek Kreatif dan Kewirausahaan - Peluang Usaha di Lingkungan i...
Modul Ajar Projek Kreatif dan Kewirausahaan - Peluang Usaha di Lingkungan   i...Modul Ajar Projek Kreatif dan Kewirausahaan - Peluang Usaha di Lingkungan   i...
Modul Ajar Projek Kreatif dan Kewirausahaan - Peluang Usaha di Lingkungan i...
 
Demonstrasi Konseptual Modul 2.1 - RPP Berdiferensiasi.pdf
Demonstrasi Konseptual Modul 2.1 - RPP Berdiferensiasi.pdfDemonstrasi Konseptual Modul 2.1 - RPP Berdiferensiasi.pdf
Demonstrasi Konseptual Modul 2.1 - RPP Berdiferensiasi.pdf
 
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdfKisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
 
RPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptx
RPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptxRPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptx
RPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptx
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
 
Modul Ajar Statistika Data Fase F kelas
Modul Ajar Statistika Data Fase F  kelasModul Ajar Statistika Data Fase F  kelas
Modul Ajar Statistika Data Fase F kelas
 
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdfJuknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
 
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Bagaimana memakai AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Bagaimana memakai AI?Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Bagaimana memakai AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Bagaimana memakai AI?
 
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARUAKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
 

Capital Structure Policy/abshor.marantika/Juniar Tifanni B. Sinurat/3-03

  • 1. TUGAS MANAJEMEN KEUANGAN “CAPITAL STRUCTURE POLICY” OLEH NAMA : JUNIAR TIFANNI B. SINURAT NPM : 4301170217 NO. ABSEN : 17 KELAS : 3-3 PRODI : DIII KEBENDAHARAAN NEGARA JURUSAN : MANAJEMEN KEUANGAN
  • 2. STRUKTUR MODAL Dalam manajemen keuangan, Teori Struktur Modal mengacu pada pendekatan sistematis untuk membiayai kegiatan bisnis melalui kombinasi antara ekuitas dan kewajiban. Teori struktur modal ini mengeksplorasi hubungan antara pembiayaan utang, pembiayaan ekuitas dan nilai pasar perusahaan. Dengan kata lain, “Struktur Modal Perusahaan” mengacu pada jumlah hutang dan / atau ekuitas yang digunakan oleh sebuah perusahaan untuk mendanai biaya operasi serta membiayai asetnya. Struktur ini biasanya dinyatakan sebagai debt-to-equity atau debt-to-capital ratio. Misalnya, perusahaan yang memiliki $ 20 miliar dalam ekuitas dan $ 80 miliar dalam utang. Maka akan disebutkan dengan istilah 20% equity-financed and 80% debt-financed.. Rasio utang perusahaan terhadap total pembiayaan (80%), disebut sebagai leverage perusahaan. Modal hutang dan ekuitas digunakan untuk mendanai operasi bisnis, pengeluaran modal, akuisisi, dan investasi lainnya. Ada ‘tradeoff’ yang harus dibuat oleh perusahaan ketika mereka memutuskan apakah akan menaikkan hutang atau ekuitas, sehingga manajer akan menyeimbangkan keduanya dan mencoba menemukan struktur modal yang optimal (optimal capital structure) sc: corporatefinanceinstitute.com
  • 3. Struktur modal optimal (optimal capital structure) suatu perusahaan sering didefinisikan sebagai proporsi hutang dan ekuitas yang menghasilkan biaya modal rata-rata tertimbang atau weighted average cost of capital (WACC) terendah bagi perusahaan. Sayangnya, definisi teknis ini tidak selalu digunakan dalam praktik, dan perusahaan sering kali memiliki pandangan strategis atau filosofis tentang apa seharusnya struktur itu. • Struktur modal = ekuitas pemilik + utang yang mengandung bunga • Struktur keuangan = struktur modal + kewajiban yang tidak mengandung bunga (misalnya accounts payable). Hal ini juga digambarkan dalam penggunaan debt ratio perusahaan. Menentukan struktur modal perusahaan Debt to Enterprise Value ratio adalah rasio yang lazim digunakan untuk menggambarkan struktur modal perusahaan. Interest Bearing Debt adalah kewajiban perusahaan yang membutuhkan pembayaran bunga (interest rate). Contohnya, pinjaman bank dan obligasi korporasi. Nilai buku dari interest bearing debt meliputi: ▪ Short-term notes payable (e.g., bank loans), ▪ Current portion of long-term debt, and ▪ Long-term debt.
  • 4. Times interest earned ratio merupakan indikator yang mengukur kemampuan perusahaan untuk memenuhi pembayaran bunga atas utangnya. Perhitungan ini dikalkulasi dengan pendapatan perusahaan sebelum beban bunga dan pajak penghasilan (income before interest and income tax expense), dibagi dengan biaya bunga (interest expense). Semakin tinggi rasio perolehan bunga, semakin besar kemungkinan perusahaan mampu memenuhi pembayaran bunga. Times interest earned ratio juga disebut sebagai interest coverage ratio. Untuk menggambarkan rasio perolehan bunga, mari kita asumsikan bahwa laba bersih perusahaan setelah pajak adalah $ 500.000; biaya bunga adalah $ 200.000; dan beban pajak penghasilannya adalah $ 300.000. Dengan asumsi-asumsi ini, pendapatan korporasi sebelum beban bunga dan pajak penghasilan adalah $ 1.000.000 (laba bersih $ 500.000 + beban bunga $ 200.000 + beban pajak penghasi lan $ 300.000). Karena biaya bunga adalah $ 200.000, Times interest earned ratio adalah 5 ($ 1.000.000 dibagi dengan $ 200.000). Financial Leverage - Leverage keuangan adalah tingkat di mana perusahaan menggunakan sekuritas pendapatan tetap seperti utang dan preferred equity. Semakin banyak pembiayaan utang yang digunakan perusahaan, semakin tinggi leverage keuangannya. Tingkat leverage keuangan yang tinggi berarti pembayaran bunga yang tinggi, yang secara negatif memengaruhi laba per saham bottom-line perusahaan. Risiko keuangan adalah risiko bagi pemegang saham yang disebabkan oleh peningkatan utang dan ekuitas pilihan dalam struktur modal perusahaan. Ketika perusahaan meningkatkan utang dan ekuitas pilihan, pembayaran bunga meningkat, mengurangi EPS. Akibatnya, risiko pengembalian pemegang saham meningkat. Suatu perusahaan harus mengingat struktur permodalan yang optimal ketika membuat keputusan pembiayaan untuk memastikan setiap peningkatan hutang dan ekuitas yang disukai meningkatkan nilai perusahaan. Sebagai contoh: jika perusahaan mendapatkan 20% dari investasinya dan harus membayar hanya 11% dari uang yang dipinjam, maka 12% selisihnya menjadi milik perusahaan. Hal ini yang dikenal dengan istilah favorable financial leverage. Jika hasilnya kurang dari 11%, maka hal ini disebut dengan unfavorable financial leverage.
  • 5. TEORI STRUKTUR MODAL Modigliani and Miller Capital Structure Theorem Modigliani dan Miller, dua profesor pada 1950-an, mempelajari teori struktur modal secara intens. Dari analisis mereka, mereka mengembangkan proposisi tidak relevan struktur- modal. Pada dasarnya, mereka berhipotesis bahwa di pasar yang sempurna, tidak masalah struktur modal apa yang digunakan perusahaan untuk membiayai operasinya. Mereka berteori bahwa nilai pasar suatu perusahaan ditentukan oleh kekuatan penghasilannya dan risiko aset dasarnya, dan bahwa nilainya tidak tergantung pada cara perusahaan itu memilih untuk membiayai investasi atau membagikan dividen. Proposisi M&M didasarkan pada asumsi utama berikut: - Tanpa pajak - Tidak ada biaya transaksi - Tidak ada biaya kebangkrutan - Kesetaraan dalam biaya pinjaman untuk perusahaan dan investor - Simetri informasi pasar, artinya perusahaan dan investor memiliki informasi yang sama - Tidak ada pengaruh hutang terhadap pendapatan perusahaan sebelum bunga dan pajak PENDEKATAN MODIGLIANI DAN MILLER: DUA PROPOSISI TANPA PAJAK PROPOSISI 1 Dengan asumsi "tidak ada pajak", struktur modal tidak memengaruhi penilaian perusahaan. Hal ini juga menunjukkan bahwa pemegang utang di perusahaan dan pemegang saham memiliki prioritas yang sama yang mana pendapatan perusahaan dibagi secara merata di antara mereka. PROPOSISI 2 Dikatakan bahwa leverage keuangan berbanding lurus dengan biaya ekuitas. Dengan peningkatan komponen utang, para pemegang saham merasakan risiko yang lebih tinggi bagi perusahaan. Oleh karena itu, sebagai imbalannya, pemegang saham mengharapkan pengembalian yang lebih tinggi, sehingga meningkatkan biaya ekuitas. Perbedaan utama di sini adalah bahwa proposisi 2 mengasumsikan bahwa pemegang saham utang lebih unggul sejauh menyangkut klaim pendapatan. Dengan demikian, biaya hutang berkurang.
  • 6. PENDEKATAN MODIGLIANI DAN MILLER: PROPOSISI DENGAN PAJAK (TEORI LEVERAGE OF THE TRADE-OFF) Pendekatan Modigliani dan Miller mengasumsikan bahwa tidak ada pajak. Tetapi hal ini berbeda di dunia nyata. Sebagian besar negara di dunia mengenakan pajak pada perusahaan. Teori ini mengakui atas adanya manfaat pajak yang timbul dari pembayaran bunga. Bunga yang dibayarkan atas dana pinjaman dapat dikurangkan dari pajak. Namun, hal yang sama tidak terjadi dengan dividen yang dibayarkan pada ekuitas. Dengan kata lain, biaya hutang aktual lebih kecil dari biaya nominal hutang karena manfaat pajak. Teori trade-off menganjurkan bahwa perusahaan dapat memanfaatkan persyaratannya dengan utang selama biaya distress yaitu biaya kebangkrutan melebihi nilai manfaat pajak. Dengan demikian, peningkatan utang, hingga nilai ambang yang diberikan akan menambah nilai bagi perusahaan. Pendekatan akan pajak perusahaan tidak mengakui adanya penghematan pajak, yang kemudian menyimpulkan bahwa perubahan rasio hutang-ekuitas memiliki efek pada WACC (Weighted Average Cost of Capital). Dengan kata lain, semakin tinggi utangnya, maka semakin rendah WACC. Pendekatan Modigliani dan Miller ini merupakan salah satu pendekatan modern dari Capital Structure Theory. Corporate Taxes dan Capital Structure Sepanjang pembayaran bunga adalah unsur yang mengurangi pajak (tax deductible), sedangkan dividen tidak, maka arus kas setelah pajak akan lebih besar jika struktur modal perusahaan meliputi lebih banyak utang. Anggapkan dua perusahaan berikut ini identik dalam semua hal kecuali struktur modalnya. ▪ Perusahaan A tidak memiliki utang dan total equity financing-nya sebesar $2,000.-->1000 ▪ Perusahaan B memiliki pinjaman sebesar $1,000 →500di mana ia harus membayar 5% bunga dan sisanya (yang $1,000) berasal dari ekuitas. ▪ Tiap perusahaan memperoleh operating income sebesar $200,000.-->100k ▪ Pajak perusahaan adalah sebesar 25%.-->20% PERUSAHAAN A PERUSAHAAN B EBIT 100.000 100.000 INTEREST.EXP(-) - (25.000) EBT 100.000 75.000 TAX(-20%) (20.000) (15.000) NET.INCOME 80.000 60.000
  • 7. • Jika kita mengasumsikan bahwa kedua perusahaan membayar 100% pendapatan dalam bentuk dividen saham biasa, maka kita mendapatkan data sbb: PERUSAHAAN A PERUSAHAAN B Equity Dividends 80.000 60.000 Interest Payments - 25.000 Total Distributions (to stockholders and bondholders) 80.000 85.000 • Nilai sebesar 5.000 dapat ditelusuri ke tax benefits dari pembayaran bunga: 0.20 × 25.000 = 5.000. Ini yang biasa disebut dengan interest tax savings. • Tax savings ini menambah nilai bagi perusahaan dan menyediakan insentif bagi perusahaan untuk memasukkan lebih banyak utang. Corporate Taxes dan WACC Biaya modal rata-rata tertimbang (WACC) adalah ukuran yang digunakan oleh perusahaan untuk melacak apakah mereka memiliki struktur modal yang tepat serta untuk menentukan berapa banyak pengembalian rasio modal investasi (ROIC) harus. Diharapkan ROIC dari perusahaan yang sehat lebih besar dari WACC. Sehingga perusahaan ingin mempertahankan tingkat WACC minimum. Titik di mana WACC minimum menjadi struktur modal yang optimal. Dua komponen yang mempengaruhi WACC adalah biaya ekuitas, dan biaya hutang. Biaya dari ekuitas seringkali lebih tinggi daripada biaya hutang. Selain itu, jumlah yang dibayarkan atas bunga hutang dapat dikurangkan dari pajak. yang disebut perisai pajak (tax shield). Intinya, menurunkan tarif pajak, menaikan biaya hutang. Selain itu, pengurangan pajak atas biaya bunga (tax deductibility of interest expense) menyebabkan WACC perusahaan menjadi turun karena pengurangan tersebut akan masuk ke dalam utang di struktur modalnya. Perusahaan ingin mengurangi WACC mereka untuk mencapai struktur modal yang optimal. Dengan demikian, perusahaan harus menggunakan jumlah utang tertentu. Ketika tarif pajak menurun di suatu negara, biaya hutang dan WACC meningkat, dan perubahan struktur modal yang optimal.
  • 8. Grafik di atas menunjukkan bahwasannya apabila debt to equity ratio meningkat, maka WACC menurun sedangkan cost of equity meningkat. Oleh karena itu, tax benefit dari pembayaran bunga lebih menyukai menggunakan utang daripada ekuitas Bankruptcy and Financial Distress Costs Meskipun utang menyediakan tax saving yang bernilai, sebuah perusahaan tidak dapat terus-menerun meningkatkan utangnya. Bila kewajiban utang perusahaan (yaitu biaya bunga) melebihi kemampuan perusahaan untuk menghasilkan kas, maka perusahaan bisa saja dipaksa masuk dalam kebangkrutan dan memunculkan biaya tekanan finansial (financial distress costs). Apa itu Distress Costs? Direct Cost mengacu pada biaya yang dihadapi perusahaan dalam kesulitan keuangan di luar biaya melakukan bisnis, seperti biaya modal yang lebih tinggi. Perusahaan-perusahaan yang dalam kesusahan cenderung memiliki waktu yang lebih sulit untuk memenuhi kewajiban finansial mereka, yang berarti kemungkinan gagal bayar yang lebih tinggi. Direct Cost dapat meluas ke kebutuhan untuk menjual aset dengan cepat dan pada kerugian untuk memenuhi kewajiban segera.
  • 9. Mengapa struktur modal berbeda pada tiap industri? Perusahaan pada beberapa industri (seperti halnya utilitas) cenderung menghasilkan pendapatan dikenakan pajak (taxable income) yang relative lebih besar dan mendapatkan benefit lebih banyak dari tax savings atas utang. Kesulitan keuangan dapat berakibat fatal untuk beberapa perusahaan (seperti perusahaan komputer dan perangkat lunak) di mana konsumen akan menolak untuk membeli produk jika mereka mengetahui bahwa perusahaan penjual dalam kondisi kemungkinan bangkrut. Akibatnya, perusahaan seperti ini akan memiliki level uatng yang paling rendah. Membuat keputusan pendanaan Melalui pembandingan atau benchmarking struktur modal sebuah perusahaan, kita membandingkan struktur modal perusahaan saat ini dan struktur modal yang akan diajukan dengan kondisi perusahaan yang berada dalam lini bisnis yang sama sehingga akan memiliki risiko yang sama pula.
  • 10. Contoh Soal JUNIAR’s Companies, Inc. and its subsidiaries operate as a home improvement retailer in the United States and Canada. As of February 1, 2008, it operated 1.534 stores in 50 states and Canada. The company’s balance sheet for February 1, 2008, included the following sources of financing: In Thousands of Dollars Financial Structure (Rp) Liabilities Current liabilities Account Payable 4.000.000 Short-term/current debt 1.000.000 Other current liabilities 2.500.000 Total current liabilities 7.500.000 Long term debt 5.500.000 Other long term liabilities 650.000 Long-term liabilities 6.150.000 Stockholder equity 16.000.000 Total 29.650.000 a. Calculate the values of Juniar’s debt ratio and interest bearing debt ratio! Answer - Debt Ratio = Total Liabilities / Total Asset = 13.650.000/29.650.000 = 46,037% - Interest Bearing Debt of Ratio = (Short term debt + Long term debt)/Total Asset = (1.000.000 + 5.500.000)/29.650.000 = 6.500.000/29.050.000 = 22,37% b. If the market value of Juniar’s common equity $35.000.000.000 and Lowe’s has no excess cash, what is the firm’s debt-to-enterprise-value-ratio? Answer - Firm’s debt-to-enterprise-value-ratio = (Short term debt + Long term debt)/ [(Short term debt + Long term debt) + market value of common equity] = 6.500.000 / (6.500.000 + 35.000.000) = 0,018%
  • 11. 9. the income statements for Salsa Depot.inc. (HD) spanning the periode 2006-2008 (just before housing crash, so these are representative years) are as follows: 2006 2007 2008 Earning before interest and taxes 7000000 9700000 9000000 Interest expense (600000) (300000) (100000) Income before tax 6400000 9400000 8900000 Income Tax expense (2000000) (3000000) (3000000) Net Income 4400000 6400000 5900000 a. Calculate the times interest earned ratio for each of the years for which you have datra. ANSWER Times interest earned = (EBIT/interest expense) Year 2006 = 7.000.000/600.000 = 11,66 times Year 2007 = 9.700.000/300.000 = 32,3 times Year 2008 = 9.000.000/100.000 = 90 times b. What is your assessmet of how the firm’s ability to service its debt obligations has changed over this period? ANSWER These values suggest that Salsa Depot is able to pay it debt comfortably. Between 2006 and 2008, its times-interest-earned ratio remained strong. The TIE ratio drastically improved especially in 2008. If this trend continues, Salsa Depot should be able to service its debt obligations comfortably.