BMC merupakan alat representasi visual sederhana untuk memahami elemen penting suatu model bisnis secara komprehensif. Terdiri dari 9 blok utama yaitu segmentasi pelanggan, proposisi nilai, saluran, hubungan pelanggan, aliran pendapatan, aktivitas inti, sumber daya inti, mitra kunci, dan struktur biaya. BMC populer digunakan pengusaha untuk meningkatkan fokus, fleksibilitas, dan transparansi model bisnis mereka.

1. Mata Kuliah : Entrepreneurship
Dosen Pengasuh: DR. Zakaria Wahab, MBA
Present By:
Marzuki, S.E.
Certified Executive Coach
Certified Rural Banking Director
BUSINESS MODEL CANVAS
(BMC)

2. Sebuah model bisnis yang diperkenalkan oleh
Alexander Osterwalder dalam bukunya yang
berjudul BusinessModel Generation.
Tools representasi visual / framework sederhana
yang mempresentasikan elemen-elemen penting
dalamsebuah model bisnis.
Dengan BMC, secara garis besar kita akan dapat
memahami sebuah bisnis secara komprehensif
tanpa harus membuat dokumen rencana bisnis
yangpanjanglebar.

3. 9 Element of Business Model Canvas
o Who are your key
partners/suppliers?
o What are the
motivations for the
partnerships?
o What key activities
does your value
proposition require?
o What activities are
important the most in
distribution channels,
customer relationships,
revenue stream…?
o What key resources
does your value
proposition require?
o What resources are
important the most in
distribution channels,
customer relationships,
revenue stream…?
• What core value do
you deliver to the
customer?
• Which customer
needs are you
satisfying?
o Which classes are
you creating values
for?
o Who is your most
important
customer?
o What relationship that
the target customer
expects you to establish?
o How can you integrate
that into your business in
terms of cost and
format?
o Through which channels
that your customers want
to be reached?
o Which channels work
best? How much do they
cost? How can they be
integrated into your and
your customers’
routines?
o For what value are your customers willing to pay?
o What and how do they recently pay? How would they
prefer to pay?
o How much does every revenue stream contribute to the
overall revenues?
o What are the most cost in your business?
o Which key resources/ activities are most expensive?

4. BMC populer di kalangan pengusaha dan intrapreneur sebagai inovasi model bisnis.
Pada dasarnya, BMC memberikan tiga hal:
• Focus: menghilangkan lebih dari 40 halaman yang biasanya digunakan dalam rencana
bisnis tradisional. BMC meningkatkan kejelasan dan fokus pada apa yang mendorong
bisnis (dan apa yang non-inti dan menghalangi).
• Fleksibilitas : Jauh lebih mudah untuk mengubah model bisnis dan mencoba berbagai
hal (dari perspektif perencanaan) dengan sesuatu yang ada di dalam satu halaman.
• Transparansi : Tim Anda akan memiliki waktu yang jauh lebih mudah untuk memahami
model bisnis Anda dan jauh lebih mungkin untuk menerima visi Anda ketika diletakkan
di satu halaman.

5. Apakah anda salah satu dari mereka...
1. Apakah Anda mempunyai jiwa Entrepreneur?
2. Apakah Anda mau membangun Bisnis Baru atau meningkatkan
atau mengubah Organisasi?
3. Apakah anda mau menemukan cara-cara inovatif?
Jika ya ...
Anda membutuhkan Business Model
Sebuah Model Bisnis
menggambarkan dasar
pemikiran tentang bagaimana
menciptakan, memberikan dan
menangkap nilai pelanggan.

6. • Produk Berkualitas
Standar
Internasional
• Aman bagi
kesehatan
• Desain cantik dan
berkelas
• Harga terjangkau
Berikut sebuah contoh BMC dari rencana bisnis wirausaha sosial Bantal Cantiks Alisha.
Usaha Bantal Cantiks Alisha bertujuan untuk memproduksi perlengkapan rumah tangga seperti
decorative pillows, table runner, tissue box, curtains, dll.
• Supplier Bahan
Baku
• Pengrajin Kain
Tenun
• Penjahit
• Agen/Toko-toko
Perlengkapan
rumah tangga
• Jasa Kurir
• Pembelian Bahan
Baku
• Desain Produk
• Proses Produksi
• Pemasaran
• Toko/Gallery
• Mesin Jahit
• Kendaraan
• SDM
• Retail Buyer (Ibu-
Ibu yang gemar
menghias rumah)
• Wholesale Buyer:
(Agen/Toko
Perlengkapan
Rumah Tangga)
• Large Buyer
• Hotel,
• Export
• VIP Member
Program (Special
Price, Gift)
• Free Ongkir
tertentu
• Toko / Gallery
• Website
• Social Media
• Pameran
• Biaya Bahan Baku
• Biaya Gaji Pegawai
• Biaya Produksi
• Biaya Pemasaran
• Biaya Packing/kemasan
• Biaya Pengiriman
• Biaya Peralatan/
Perlengkapan
• Penjual Produk Utama (Bantal, Taplak Meja,
Sprei, Bed Cover, Kotak Tisu, Gordyn, dll)
• Penjualan Aksesoris (dari sisa bahan baku)
• Komisi dari perusahaan jasa kurir
Offering
Customers
Infrastructure

7. ORIENTASI BISNIS = MENCARI LABA
Tips Mengoptimalkan Laba :
1. Memaksimalkan penjualan
(Produktivitas)
2. Meminimalkan pengeluaran
biaya (Efektivitas & Efisiensi)

8. MANAGING BUSINESS

15. 1. Customer Segments: Bagian ini akan menjelaskan siapa pelanggan potensial yang
akan menjadi target bisnis Anda? Bisa juga berisi profil orang yang memiliki masalah
yang akan dipecahkan oleh bisnis Anda. Untuk model bisnis ecommerce yang
berkembang sekarang ini, customer segment mencakup si penjual barang dan
pembeli. Untuk lebih jelas mengenali siapa segmentasi pelanggan Anda, ada baiknya
Anda juga mempelajari apa itu buyer persona.
2. Value Propositions: Bagian ini berisi tentang nilai tambah yang akan membuat bisnis
Anda terlihat menarik dan berbeda dengan bisnis lainnya. Biasanya berupa solusi atau
inovasi yang Anda tawarkan dan menjadi keunggulan utama perusahaan, yang dapat
mendatangkan manfaat bagi “customer segement-nya”.
3. Channels: Media yang bisnis Anda gunakan untuk men-deliver solusi yang Anda
tawarkan untuk sampai ke konsumen. Channel ini bisa berupa website, online
advertisement, aplikasi, bahkan seorang sales person. Melalui penggunaan channels
yang tepat, Anda baru dapat menyampaikan value propositions kepada customer
segments.

16. 4. Customer Relationships: Bagaimana perusahaan berinteraksi dan menjalin
hubungan erat dengan pelanggan. Jika channel lebih banyak menjangkau
orang yang belum tahu produk Anda, maka customer relationship adalah
kebalikannya. Anda harus tahu bagaimana cara supaya bisnis Anda bisa
terus keep in touch dengan para pelanggan, supaya para pelanggan tidak
mudah berpaling ke bisnis yang lain hanya karena jalinan hubungan yang
kurang baik. Mulai dari newsletter, layanan after sales, dan sejenisnya.
5. Revenue Streams: Bagaimana bisnis memperoleh pendapatan dari “value
proposition”?. Bagian ini merupakan bagian paling vital bagi bisnis Anda.
Tuliskan produk/jasa apa saja yang dapat memberikan pemasukan dan
bagaimana cara memaksimalkan pendapatan dari produk/jasa tersebut.
6. Key Activities: Blok ini adalah bagian yang menjelaskan bagaimana Anda bisa
menciptakan value preposition perusahaan. Jika bisnis kamu adalah product-
based, maka inovasi teknologi dalam proses pembuatan produk bisa menjadi
key activities.

17. 7. Key Resources: Apa aset strategis yang harus dimiliki perusahaan untuk bersaing?.
Bagian ini berisikan daftar sumber daya yang sebaiknya direncanakan dan dimiliki
perusahaan untuk mewujudkan value proposition mereka. Aset ini bisa berupa bahan
baku produk, infrastruktur yang dibutuhkan dan semacamnya.
8. Key Partnerships: Elemen ini berfungsi untuk pengorganisasian aliran suatu barang
atau layanan lainnya. Posisi-posisi partner kunci tersebut bermanfaat untuk efisiensi
dan efektivitas dari key activites yang telah dibuat. Dalam menjalankan sebuah
aktivitas bisnis, tentu kita membutuhkan mitra. Di bagian ini kita memasukkan mitra
strategis yang kita miliki. Dalam konteks bisnis, mitra bisa berupa supplier, vendor,
agensi, dan sejenisnya.
9. Cost Structure: Elemen terakhir yang tak kalah pentingnya adalah struktur
pembiayaan bisnis. Pada bagian terakhir ini, kita harus menentukan biaya apa saja
yang dibutuhkan untuk menjalankan keseluruhan aktivitas bisnis dan bagaimana biaya
tersebut dapat mendatangkan pendapatan (ingat prinsip cost matching revenue).
Mengelola biaya secara efisien akan membuat bisnis yang dijalani dapat
mengoptimalkan keuntungan dan meminimalkan risiko kerugian. Untuk
mempermudah, struktur biaya dapat diisi berdasarkan isian pada kolom key activities,
key resources, dan channel.

18. Apa perbedaan Bisnis Model Canvas dengan Proposal Bisnis?
Secara tujuan umum mungkin tidak jauh berbeda, keduanya sama-sama dibuat pada
tahap perencanaan bisnis agar lebih matang dan siap untuk dijalankan. Hanya saja,
metode BMC ini mencoba untuk menyederhanakan gambaran sebuah proses bisnis
yang cukup kompleks. Sehingga, BMC biasanya lebih mungkin dilakukan pada tahap
awal validasi sebuah ide bisnis sebelum akhirnya dibuat penjabarannya dalam bentuk
proposal.
Apakah blok dalam BMC ini dapat divariasikan?
Ya, tentu saja. Untuk beberapa kategori bisnis, blok BMC bisa mengalami modifikasi.
Contoh sederhana adalah Bisnis Model Canvas untuk kategori wirasuaha sosial (social
entrepreneurship) dimana ada tambahan blok berupa social impact, beneficiaries dan
semacamnya.
Bisnis apa saja yang bisa menggunakan BMC ini?
Secara umum, bisa saya katakan semua bisnis bisa menggunakan BMC sebagai tools
untuk mengevaluasi bisnis modelnya. Selama aktivitas dari entitas Anda berhubungan
dengan keluar-masuknya uang, BMC masih cukup bisa diandalkan sebagai alat analisis
yang baik.

19. Refference
1. https://www.alexandercowan.com/business-model-canvas-
templates/#Whatrsquos_the_Business_Model_Canvas
2. https://karinov.co.id/contoh-bisnis-model-canvas/
3. https://www.jurnal.id/id/blog/2018-memahami-tentang-bisnis-model-kanvas/
4. https://www.myjourney.id/cara-membuat-bisnis-plan/
5. https://www.alishamarsya.com
6. https://www.youtube.com/watch?v=H80XCj-4TFA
7. https://www.youtube.com/watch?v=U8fxmY9ZNJc
8. https://www.youtube.com/watch?v=eNgMw5UBiqE