Dokumen pertama membahas bunyi segmental dan suprasegmental seperti monoftong, diftong, konsonan, nada, tekanan, dan jeda. Dokumen kedua membahas sumbangsih ilmu fonoogi untuk ilmu lain seperti sosiolinguistik, psikolinguistik, linguistik forensik, dan ilmu sastra. Dokumen ketiga memberikan contoh aplikasi fonoogi dalam bidang tersebut.

1. BUNYI SEGMENTAL DAN
SUPRASEGMENTAL
EKO WIDIANTO

2. BUNYISEGMENTAL SUPRASEGMENTAL
MONOFTONG
DIFTONG
KONSONAN
PANJANG NADA
TEKANAN/STRESS JEDA

3. FONOLOGI DAN ILMU LAIN
EKO WIDIANTO

4. SUMBANGAN FONOLOGI UNTUK
ILMU LAIN
• FONOLOGI  SOSIOLINGUISTIK
• FONOLOGI  PSIKOLINGUISTIK
• FONOLOGI  LINGUISTIK FORENSIK
• FONOLOGI  ILMU SASTRA

5. FONOLOGI - SOSIOLINGUISTIK
• Interferensi fonologis/bunyi
/bandung/ = [mbanduᵑ]
/depok/ = [ndepᵓ?]
/staf/ = [sᵊtap]

6. FONOLOGI - PSIKOLINGUISTIK
• PEMEROLEHAN BAHASA PADA ANAK
1. 1-2 bulan sudah dapat membedakan [bu] dan
[pu]
2. 2-3 tahun sudah memproduksi kalimat
dengan dua kata /saya mau/, /mau minum/
3. Dst.
• PERKEMBANGAN BAHASA PADA ANAK
• PEMEROLEHAN BAHASA KEDUA (B2)
• TERAPI WICARA TERHADAP PENGALAM
GANGGUAN BERBAHASA

7. FONOLOGI – LINGUISTIK FORENSIK
• Deteksi kebohongan melalui unsur
suprasegmental tuturan tersangka
“Saya, saya tidak di lokasi kejadian saat
itu, Pak.”
• Mengungkap kebenaran melalui bunyi
bahasa yang digunakan dalam tindak
kejahatan
“eee, jadi gitu? Saya ndak tahu, re.”

8. FONOLOGI-ILMU SASTRA
• Stilistika, ilmu tentang gaya bahasa
• Fonologi berguna dalam penyusunan
rima/bunyi akhir dalam teks sastra
Kalau aku merantau  diftong
Lalu datang musim kemarau
Sumur-sumur kering
Daunan pun gugur bersama reranting
(KUTIPAN PUISI IBU – D. ZAWAWI IMRON)