power point sumber daya alam laut yang di buat oleh anak anak kreatif kelas al fatih ponpes bumi Shalawat..anak anak itu adalah Rifqi fahrudin,A.Shobrur ridlo,M.ali fikri alan s.,dan Jundu muhammad m.i
power point sumber daya alam laut yang di buat oleh anak anak kreatif kelas al fatih ponpes bumi Shalawat..anak anak itu adalah Rifqi fahrudin,A.Shobrur ridlo,M.ali fikri alan s.,dan Jundu muhammad m.i
PPT ini menjelaskan mengenai pembudidayaan ikan patin yang terdiri dari:
1. persiapan lahan
2. pemilihan induk
3. pemijahan (alami & buatan)
4. pembenihan
5. pembesaran
6. penanganan hama dan penyakit
7. pemanenan
8. pemasaran
9. desain produk
semoga bermanfaat trimakasih.
Laporan pembudidayaan ikan konsumsi air tawar (pembenihan ikan nila)Ferdiana Agustin
Â
dalam melakukan pembenihan Ikan Nila, untuk mendapatkan hasil yang berkualitas, maka diperlukan perlakuan-perlakuan khusus atau terstruktur pada target pembenihan. Pembenihan Ikan Nila yang baik dapat dilakukan meskipun tidak dengan alat-alat atau teknologi modern, melainkan dengan alat-alat yang sederhana, dan sesuai dengan aturan-aturan teknik pembenihan Ikan Nila yang tepat.
GE Marketing Analysis
Discussion points: GE's B-to-B marketing strategy
answer to study case Marketing Excellence: GE, Marketing Management, 15th Edition, Kotler Keller, Connecting with Customers
Procter & Gamble Marketing Analysis
Discussion points:
company profile, products category portfolio, all about the brand, brand strategy, market leader challenges, maintain strong brand image and risks
answer to study case Marketing Excellence: Procter & Gamble, Marketing Management, 15th Edition, Kotler Keller, Building Strong Brands
1. Budidaya Ikan Nila
Ammara Fathina - Bieke Fameyola - Maena Vianny
M. Fauzan Alfiandika - Rd. Dewi Herlani
2. Ikan nila adalah sejenis ikan konsumsi air tawar. Ikan ini diintroduksi dari Afrika, tepatnya Afrika
bagian timur, pada tahun 1969, dan kini menjadi ikan peliharaan yang populer di kolam-kolam air
tawar di Indonesia sekaligus hama di setiap sungai dan danau Indonesia. Nama ilmiahnya adalah
Oreochromis niloticus, dan dalam bahasa Inggris dikenal sebagai Nile Tilapia.
3. Klasifikasi Ilmiah Ikan Nila
Kerajaan : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Osteichtyes
Ordo : Perciformes
Famili : Cichlidae
Genus : Oreochromis
Spesies : Oreochromis
niloticus
4. Karakteristik
Ikan Nila
Ikan yang berukuran sedang, panjang total (moncong
hingga ujung ekor) mencapai sekitar 30 cm dan kadang ada
yang lebih dan ada yang kurang dari itu. Sirip punggung (
pinnae dorsalis) dengan 16-17 duri (tajam) dan 11-15 jari-
jari (duri lunak); dan sirip dubur (pinnae analis) dengan 3
duri dan 8-11 jari-jari.
Tubuh berwarna kehitaman atau keabuan, dengan beberapa
pita gelap melintang (belang) yang makin mengabur pada
ikan dewasa. Ekor bergaris-garis tegak, 7-12 buah.
Tenggorokan, sirip dada, sirip perut, sirip ekor dan ujung
sirip punggung dengan warna merah atau kemerahan (atau
kekuningan) ketika musim berbiak.ada garis linea literalis
pada bagian truncus fungsinya adalah untuk alat
keseimbangan ikan pada saat berenang.
5.
6. Penyebaran
Secara alami, ikan nila (dari perkataan
Nile, Sungai Nil) ditemukan mulai dari
Syria di utara hingga Afrika timur
sampai ke Kongo dan Liberia; yaitu di
Sungai Nil (Mesir), Danau Tanganyika,
Chad, Nigeria, dan Kenya. Diyakini pula
bahwa pemeliharaan ikan ini telah
berlangsung semenjak peradaban Mesir
purba.
7. Budidaya Ikan Nila
Ikan nila termasuk hewan pemakan segala atau omnivora. Makanan alaminya plankton, plankton, tumbuhan air dan
berbagai hewan air lainnya. Pakan buatan untuk budidaya ikan nila sebaiknya berkadar protein sekitar 25%. Biaya pakan
untuk budidaya ikan nila relatif lebih murah. Tidak seperti budidaya ikan mas atau ikan lele yang membutuhkan pakan
dengan kadar protein tinggi, sekitar 30-45%.
Untuk memulai budidaya ikan nila ada beberapa faktor penting yang harus diperhatikan, yakni pemilihan benih, persiapan
kolam, pemberian pakan, hingga penanganan penyakit.
Budidaya ikan nila tidaklah sulit. Ikan nila masih satu kerabat dengan ikan mujair. Kedua ikan ini mempunyai kemiripan
sifat. Mudah berkembang biak dan mempunyai kemampuan adaptasi yang baik.
Di alam bebas, ikan nila banyak ditemukan di perairan air tawar seperti sungai, danau, waduk dan rawa. Suhu optimal
bagi pertumbuhan ikan nila berkisar 25-30oC dengan pH air 7-8.
8. Pemilihan benih merupakan faktor penting
yang menentukan tingkat keberhasilan
budidaya ikan nila. Untuk hasil maksimal
sebaiknya gunakan benih ikan berjenis
kelamin jantan. Karena pertumbuhan ikan
nila jantan 40% lebih cepat dari pada ikan nila
betina.
Budidaya ikan nila secara monosex
(berkelamin semua) lebih produktif dibanding
campuran. Karena ikan nila mempunyai sifat
gampang memijah (melakukan perkawinan).
Sehingga bila budidaya dilakukan secara
campuran, energi ikan akan habis untuk
memijah dan pertumbuhan bobot ikan sedikit
terhambat.
1.Memilih benih ikan nila
9. Budidaya ikan nila bisa menggunakan berbagai jenis kolam, mulai dari kolam tanah, kolam semen, kolam terpal,
jaring terapung hingga tambak air payau. Dari sekian jenis kolam tersebut, kolam tanah paling banyak digunakan
karena cara membuatnya cukup mudah dan biaya konstruksinya murah.
Keunggulan lain kolam tanah adalah bisa menjadi tempat tumbuh berbagai tumbuhan dan hewan yang bermanfaat
sebagai pakan alami bagi ikan. Sehingga bisa mengurangi biaya pembelian pakan buatan atau pelet.
2. Persiapan Kolam Budidaya
10. Persiapan pengolahan tanah
Untuk memulai budidaya ikan nila di kolam tanah, perlu langkah-langkah persiapan pengolahan tanah. Mulai dari
penjemuran, pembajakan tanah, pengapuran, pemupukan hingga pengairan. Berikut langkah-langkahnya:
Langkah pertama adalah pengeringan dasar kolam. Kolam dikeringkan dengan cara dijemur.
Selanjutnya, permukaan tanah dibajak atau dicangkul sedalam kurang lebih 10 cm. Sampah, kerikil dan kotoran
lainnya dibersihkan dari dasar kolam.
Menetralkan kolam agar kondisi pH optimal untuk budidaya ikan nila yaitu pada kisaran 7-8.
Setelah itu lakukan pemupukan. Gunakan pupuk organik sebagai pupuk dasar.
Langkah selanjutnya, kolam digenangi dengan air. Pengairan dilakukan secara bertahap.
11. Kolam yang telah terisi air sedalam 60-75 cm siap untuk ditebari benih ikan nila. Padat tebar kolam tanah untuk
budidaya ikan nila sebanyak 15-30 ekor/m2. Dengan asumsi, ukuran benih sebesar 10-20 gram/ekor dan akan
dipanen dengan ukuran 300 gram/ekor.
Sebelum benih ditebar, hendaknya melewati tahap adaptasi terlebih dahulu. Gunanya agar benih ikan terbiasa
dengan kondisi kolam, sehingga resiko kematian benih bisa ditekan. Caranya, masukkan wadah yang berisi benih
ikan nila ke dalam air kolam. Biarkan selama beberapa jam. Kemudian miringkan atau buka wadah tersebut.
3. Penebaran benih ikan nila
12. Setelah semua persiapan selesai dilakukan dan benih sudah ditebarkan ke dalam kolam, langkah selanjutnya adalah
merawat ikan hingga usia panen. Tiga hal yang paling penting dalam pemeliharaan budidaya ikan nila adalah
pengelolaan air, pemberian pakan dan pengendalian hama penyakit.
a. Pengelolaan air
Agar pertumbuhan budidaya ikan nila maksimal, pantau kualitas air kolam. Parameter penentu kualitas air adalah
kandungan oksigen dan pH air. Bisa juga dilakukan pemantauan kadar CO2, NH3 dan H2S bila memungkinkan.
b. Pemberian pakan
Pengelolaan pakan sangat penting dalam budidaya ikan nila. Biaya pakan merupakan komponen biaya paling besar
dalam budidaya ikan nila. Berikan pakan berupa pelet dengan kadar protein 20-30%.
c. Pengendalian hama dan penyakit
Seperti telah disebutkan sebelumnya, ikan nila merupakan ikan yang tahan banting. Pada situasi normal, penyakit
ikan nila tidak banyak mengkhawatirkan. Namun bila budidaya ikan nila sudah dilakukan secara intensif dan massal,
resiko serangan penyakit harus diwaspadai.
4. Pemeliharaan ikan nila
13. Waktu yang diperlukan untuk budidaya ikan nila mulai dari penebaran benih
hingga panen mengacu pada kebutuhan pasar. Ukuran ikan nila untuk pasar
domestik berkisar 300-500 gram/ekor. Untuk memelihara ikan nila dari
ukuran 10-20 gram hingga menjadi 300-500 gram dibutuhkan waktu sekitar 4-
6 bulan.
5. Pemanenan ikan nila