SlideShare a Scribd company logo
Budaya Sekolah dan Pencegahan
Tindak Kekerasan
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah
Direktorat Pembinaan SMP
2015
TUJUAN
Setelah mengikuti sesi ini, peserta
diharapkan dapat:
1.Menjelaskan arti penting budaya positif sekolah
bagi proses pendidikan di sekolah.
2.Menjelaskan penyebab dan dampak tindak
kekerasan yang mungkin terjadi di sekolah.
3.Menyebutkan dan memberikan contoh bentuk-
bentuk tindak kekerasan yang mungkin terjadi di
sekolah.
4.Menjelaskan langkah-langkah yang harus
ditempuh sekolah untuk membangun budaya
positif sekolah.
5.Menjelaskan langkah-langkah yang harus
ditempuh sekolah untuk mencegah dan mengatasi
tindak kekerasan di sekolah.
CAKUPAN MATERI
Materi sesi ini mencakup:
1.Pengertian budaya sekolah.
2.Arti penting budaya sekolah yang positif bagi
proses pendidikan di sekolah.
3.Bentuk-bentuk tindak kekerasan yang terjadi
di sekolah.
4.Membangun kultur sekolah yang positif.
5.Mencegah dan mengatasi tindak kekerasan
di sekolah.
AKTIVITAS PENDAMPINGAN
Untuk mencapai tujuan-tujuan sesi ini, Anda
akan:
1. Mencermati paparan dan aktif mencatat butir-
butir penting mengenai pengertian dan arti
penting budaya sekolah, membangun budaya
positif sekolah, dan men-cegah serta
mengatasi tindakan kekerasan di sekolah.
2. Mengajukan pertanyaan untuk memperoleh
kejelasan/ informasi lebih lanjut,
mengklarifikasi pemahaman, dan mengajukan
pendapat terkait dengan pengertian dan arti
penting budaya sekolah, membangun budaya
positif sekolah, dan mencegah serta mengatasi
tindakan kekerasan di sekolah.
3. Berbagi pengalaman tentang best practic
pengem-bangan budaya positif sekolah dan
Fakta dan data
Lainnya????
Terlalu banyak untuk
disebutkan
7
DASAR HUKUM
â€ĸ Peraturan Menteri PendidikanPeraturan Menteri Pendidikan
Nasional Nomor 19 Tahun 2007 tentang StandarNasional Nomor 19 Tahun 2007 tentang Standar
Pengelolaan Pendidikan olehPengelolaan Pendidikan oleh
Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah:Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah:
““sekolah wajib menyusun dan melaksanakansekolah wajib menyusun dan melaksanakan
RKS/RKJM dan RKT/RKAS yang memuat tentangRKS/RKJM dan RKT/RKAS yang memuat tentang
PENGEMBANGAN BUDAYA DAN LINGKUNGANPENGEMBANGAN BUDAYA DAN LINGKUNGAN
SEKOLAH....khususnya melalui penyusunanSEKOLAH....khususnya melalui penyusunan
pedoman akademik, tata tertib, dan kode etikpedoman akademik, tata tertib, dan kode etik
sekolah”sekolah”
Pengertian:
â€ĸ Budaya Sekolah: adalah (standar)
perilaku profesional (akademik
dan administratif/manajerial) dan
sosial yang mapan di sekolah
untuk mencapai tujuan sekolah
yang didasarkan pada
kesepakatan atas nilai-nilai dan
keyakinan bersama yang positif.
Pengertian:
â€ĸ Budaya Sekolah: berkaitan dengan
asumsi-asumsi, nilai-nilai, norma,
perilaku, dan kebiasaan-kebiasaan
(positif) di sekolah.
â€ĸ Iklim sekolah: mengacu kepada
suasana lingkungan internal
sekolah, baik dari segi fisik
maupun sosial (yang kondusif).
Budaya Positif Sekolah
Religius
Akademis
Demokratis
Disiplin
Jujur
Bersih
Sehat
Kerja keras
Kolaboratif
Toleran
Menghargai inovasi
Transparan
Bertanggungjawab
Berbagi
Cinta lingkungan
Cinta tanah air dan
semangat kebangsaan
Jika Budaya Positif dan
Iklim Kondusif:
1. Kepuasan kerja meningkat
2. Pergaulan lebih akrab
3. Disiplin meningkat
4. Pengawasan fungsional
berkurang
5. Keinginan selalu berbuat
positif tumbuh
Jika Budaya Positif dan
Iklim Kondusif:
4. Efektivitas belajar dan berprestasi
berkembang.
5. Keinginan warga sekolah memberikan
yang terbaik bagi sekolah, keluarga,
orang lain dan diri sendiri
meningkat.
6. Kepercayaan diri meningkat, baik
sebagai individu, sebagai warga
sekolah maupun sebagai orang
Indonesia.
Bagaimana Caranya?
1. Tetapkan nilai-nilai dan
keyakinan bersama yang positif
sebagai standar perilaku.
2. Sosialisasikan standar perilaku
3. Lalakukan habituasi
(pembiasaan).
Bagaimana Caranya?
4. Ubahlah kebiasaan menjadi sistem.
5. Libatkan dan ajaklah semua pihak
atau pemangku kepentingan untuk
bersama-sama memberikan
komitmen secara terus-menerus.
6. Tanamkan rasa tidak cepat puas
dengan capaian hasil yang bersifat
sementara.
ī‡Tindak kekerasan (bullying)
merupakan salah satu faktor yang
mengancam tumbuhnya
budaya positif sekolah
dan iklim sekolah yang
kondusif.
TINDAK KEKERASAN
Pengertian:
Tindak kekerasan (Bullying)::
didefinisikan sebagai perilaku
verbal atau fisik yang
sengaja dilakukan secara
terencana oleh seseorang
atau kelompok orang yang
merasa lebih “berkuasa”
terhadap seseorang
ataupun sekelompok
orang yang “merasa”
tidak berdaya melawan
perlakuan tersebut
Bentuk-bentuk:
ī†Bullying secara verbal biasanya
dilakukan dengan:
īŒ Memanggil nama dengan nama jelek
īŒ Mengolok-olok ras / etnis / agama
īŒ Mengolok-olok bentuk fisik
īŒ Mengejek kemampuan
īŒ Mengumpat
īŒ Membentak
īŒ dan perilaku verbal lainnya yang
disengaja untuk mengganggu
Bentuk-bentuk:
ī†Bullying secara fisik biasanya
dilakukan dengan:
ī Menendang
ī Mendorong (kasar)
ī Menghukum push up/berlari,
ī Memukul
ī Menjegal/menginjak kaki,
ī Menjambak
ī Menampar
ī Melempar dengan barang
ī Meludahi, Memalak dan lain-lain
Kapan dan dimana
terjadi:
ī†Bullying di sekolah bisa terjadi:
īDi kelas saat proses pembelajaran,
atau saat jam pelajaran kosong, atau
saat pergantian antar jam
pembelajaran
īDi luar kelas saat istirahat, saat
datang sebelum masuk, atau saat
menjelang pulang.
īDi jalan menuju atau dari sekolah
Dengan cara apa
dilakukan:
ī†Bullying dapat
dilakukan:
īSecara langsung (face to
face) baik individual
ataupun secara kelompok.
īMelalui media (media sosial
seperti facebook, whatpp,
sms, email, dll)
Siapa pelakunya
ī€ŋteman sekolah
ī€ŋorang tak dikenal
ī€ŋtenaga kependidikan di sekolah
ī€ŋguru
ī€ŋorang tua
ī€ŋSaudara, dll.
Karakteristik Individu yang
Potensial menjadi Korban
Bullying:
ī€ŋ sulit bergaul/canggung
ī€ŋ kurang percaya diri
ī€ŋ siswa pandai /kurang pandai
ī€ŋ cantik/ganteng atau sebaliknya
ī€ŋ siswa yang dianggap “pelit” tidak mau
memberikan contekan
ī€ŋ siswa yang berpenampilan lain (kuper)
ī€ŋ mempunyai logat bicara tertentu, gagap
ī€ŋ siswa dengan ekonomi yang baik/tidak
baik
Jika dikaitkan dengan
perlakuan orang tua
Anak-anak korban bullying
adalah anak-anak dari orang
tua yang cenderung terlalu
melindungi (over protective)
dan selalu mengkhawatirkan
atau terlalu mencemaskan anak
(Santrock, 2004 : 354)
Jika dikaitkan dengan
perlakuan orang tua:
Anak-anak pelaku bullying
adalah anak-anak dari orang
tua yang cenderung otoriter,
berperilaku kasar, menolak
kehadiran anak, atau terlalu
permisif terhadap perilaku
agresi anak (Santrock, 2004 :
354)
Jika dikaitkan dengan
perlakuan orang tua:
Anak-anak pelaku bullying (sangat
agresif) cenderung akan menjadi
pelaku kenakalan remaja, dan
pelaku tindakan kekerasan serta
terjebak dalam tindakan kriminal.
Dampak Perilaku Bullying
īŒ Dampak Fisik
īƒ˜Sakit kepala, sakit dada, luka
memar, luka tergores benda tajam,
dan sakit fisik lain. Pada beberapa
kasus dampak fisik akibat bullying
mengakibatkan kematian.
īŒ Dampak Fisik
īƒ˜Sakit kepala, sakit dada, luka
memar, luka tergores benda tajam,
dan sakit fisik lain. Pada beberapa
kasus dampak fisik akibat bullying
mengakibatkan kematian.
Dampak Perilaku Bullying
īŒ Dampak Psikologis
īƒ˜Kesejahteraan psikologis menurun
īƒ˜Adaptasi sosial menjadi semakin
buruk
īƒ˜Mengalami emosi negatif seperti
marah, dendam, kesal, tertekan,
takut, malu, sedih, tidak nyaman,
terancam, cemas) namun merasa
tidak berdaya menghadapinya.
īŒ Dampak Psikologis
īƒ˜Kesejahteraan psikologis menurun
īƒ˜Adaptasi sosial menjadi semakin
buruk
īƒ˜Mengalami emosi negatif seperti
marah, dendam, kesal, tertekan,
takut, malu, sedih, tidak nyaman,
terancam, cemas) namun merasa
tidak berdaya menghadapinya.
Dampak Perilaku Bullying
īŒ Dampak Psikologis (lanjutan.....)
īƒ˜Tidak kerasan di sekolah (ingin
pindah atau keluar dari sekolah,
sering tidak masuk sekolah)
īƒ˜Perasaan rendah diri bertambah
īƒ˜Prestasi akademik terganggu
īŒ Dampak Psikologis (lanjutan.....)
īƒ˜Tidak kerasan di sekolah (ingin
pindah atau keluar dari sekolah,
sering tidak masuk sekolah)
īƒ˜Perasaan rendah diri bertambah
īƒ˜Prestasi akademik terganggu
Usaha Sekolah
Intervensi:
â€ĸ Pendekatan direct vs indirect, “pendekatan tanpa
menyalahkan (no blame approach)”.
Contoh pada kasus seorang peserta didik sering
berkata/bertutur tidak santun tidaklah baik jika guru
langsung menyalahkan peserta didik, tetapi semua
warga belajar harus instropeksi.
â€ĸ Harus sistemik:
Pihak Siswa īƒ¨ pelaku, korban, pembantu pelaku,
pembela korban & siswa bystander;
Pihak sekolah īƒ¨ pihak orang tua maupun
masyarakat sekitar.
â€ĸ Foot in the door strategy: Prosedur
untuk menciptakan kepatuhan dimana
peminta memulai dari sebuah
permintaan kecil, apabila permintan itu
dipenuhi kemudian meminta lain yang
lebih besar dan seterusnya hingga
tujuan tercapai. Pendekatan ini
memerlukan intervensi Kepala Sekolah.
Kepala Sekolah adalah kunci utama
dari intervensi.
Usaha Sekolah
Usaha Sekolah
lanjutan ...
â€ĸ Buat “diagnosa” masalah bullying secara
obyektif (penelitian & di cross check dengan
data sekolah, guru BP): Clique Bullying
atau Group Bullying.
â€ĸ Intervensi dirancang bersama pihak
sekolah, sebaiknya menggunakan no blame
approach dan bersifat jangka panjang.
Mencegah dan mengatasi
tindak kekerasan (Bullying)
īŠ Kembangkan suasana sekolah yang
humanis
īŠ Kembangkan budaya peer yang positif
īŠ Kembangkan dan tegakkan aturan
sekolah
īŠ Kembangkan hubungan positif antar
warga sekolah (kepala sekolah, guru,
tenaga kependidikan, siswa), dan juga
dengan masyarakat sekitar.
īŠ Kembangkan suasana sekolah yang
humanis
īŠ Kembangkan budaya peer yang positif
īŠ Kembangkan dan tegakkan aturan
sekolah
īŠ Kembangkan hubungan positif antar
warga sekolah (kepala sekolah, guru,
tenaga kependidikan, siswa), dan juga
dengan masyarakat sekitar.
Mencegah dan mengatasi
tindak kekerasan (Bullying)
īŠ Orang dewasa (guru, orang tua, dan
masyarakat dewasa) perlu memberi
tauladan dengan tidak
menampakkan perilaku kekerasan
(modelling)
īŠ Sertakan program anti bullying di
sekolah, lembaga peribadatan, dan
kegiatan kemasyarakatan
dimanaremaja terlibat.
īŠ Orang dewasa (guru, orang tua, dan
masyarakat dewasa) perlu memberi
tauladan dengan tidak
menampakkan perilaku kekerasan
(modelling)
īŠ Sertakan program anti bullying di
sekolah, lembaga peribadatan, dan
kegiatan kemasyarakatan
dimanaremaja terlibat.
Mencegah dan mengatasi
tindak kekerasan (Bullying)
īŠGuru dan orang tua perlu waspada jika:
ī€ŋpakaian seragam sekolah robek atau rusak;
ī€ŋpulang sekolah kelaparan meskipun telah
dibawakan bekal makanan atau uang
(mungkin bekal dan uang jajan dirampas);
ī€ŋbersedih, menangis, marah-marah/uring-
uringan;
ī€ŋprestasi belajar menurun dan sulit
berkonsentrasi
īŠGuru dan orang tua perlu waspada jika:
ī€ŋpakaian seragam sekolah robek atau rusak;
ī€ŋpulang sekolah kelaparan meskipun telah
dibawakan bekal makanan atau uang
(mungkin bekal dan uang jajan dirampas);
ī€ŋbersedih, menangis, marah-marah/uring-
uringan;
ī€ŋprestasi belajar menurun dan sulit
berkonsentrasi
Mencegah dan mengatasi
tindak kekerasan (Bullying)
īŠGuru dan orang tua perlu waspada jika:
(lanjutan....)
ī€ŋanak menjadi pendiam, mengurung diri,
penakut, dan cemas;
ī€ŋsering membawa barang-barang tertentu
(sesuai permintaan perilaku bullying);
ī€ŋanak menjadi kasar dan dendam, dan
melakukan perilaku bullying pada orang
lain.
īŠGuru dan orang tua perlu waspada jika:
(lanjutan....)
ī€ŋanak menjadi pendiam, mengurung diri,
penakut, dan cemas;
ī€ŋsering membawa barang-barang tertentu
(sesuai permintaan perilaku bullying);
ī€ŋanak menjadi kasar dan dendam, dan
melakukan perilaku bullying pada orang
lain.
Terima kasih

More Related Content

What's hot

BULLYING
BULLYINGBULLYING
BULLYING
HelvyEffendi
 
Pembelajaran Sosial Emosional (KSE).pptx
Pembelajaran Sosial Emosional (KSE).pptxPembelajaran Sosial Emosional (KSE).pptx
Pembelajaran Sosial Emosional (KSE).pptx
ArmanDino4
 
Perkembangan masa kanak kanak awal
Perkembangan masa kanak kanak awalPerkembangan masa kanak kanak awal
Perkembangan masa kanak kanak awalCommunity Design
 
Permendikbud 82 2015
Permendikbud 82 2015Permendikbud 82 2015
Permendikbud 82 2015
yaninyut
 
536847494 1-4-budaya-positif (1)
536847494 1-4-budaya-positif (1)536847494 1-4-budaya-positif (1)
536847494 1-4-budaya-positif (1)
MirahKencana
 
1. PPT Bimbingan dan Konseling dalam Implementasi Kurikulum Merdeka.pdf
1. PPT Bimbingan dan Konseling dalam Implementasi Kurikulum Merdeka.pdf1. PPT Bimbingan dan Konseling dalam Implementasi Kurikulum Merdeka.pdf
1. PPT Bimbingan dan Konseling dalam Implementasi Kurikulum Merdeka.pdf
AtakhBoer
 
Diskusi Visi dan Prakarsa Perubahan Sekolah..pptx
Diskusi Visi dan Prakarsa Perubahan Sekolah..pptxDiskusi Visi dan Prakarsa Perubahan Sekolah..pptx
Diskusi Visi dan Prakarsa Perubahan Sekolah..pptx
HendraKurniawan858649
 
Hubungan antar teman sebaya
Hubungan antar teman sebayaHubungan antar teman sebaya
Hubungan antar teman sebayaMaftukah Ara
 
Ppt melawan bullying
Ppt melawan bullyingPpt melawan bullying
Ppt melawan bullying
yulia isti damayanti
 
Penguatan Pencegahan Intoleransi
Penguatan Pencegahan IntoleransiPenguatan Pencegahan Intoleransi
Penguatan Pencegahan Intoleransi
ErhaEdukasi
 
BP_Pendampingan Individu.pdf
BP_Pendampingan Individu.pdfBP_Pendampingan Individu.pdf
BP_Pendampingan Individu.pdf
RadenMasPalguno1
 
Modul 1.1 Pemikiran KHD konteks lokal sosial budaya - Muhammad Riyanto.pptx
Modul 1.1 Pemikiran KHD konteks lokal sosial budaya - Muhammad Riyanto.pptxModul 1.1 Pemikiran KHD konteks lokal sosial budaya - Muhammad Riyanto.pptx
Modul 1.1 Pemikiran KHD konteks lokal sosial budaya - Muhammad Riyanto.pptx
NurilFile
 
Pp bullying
Pp bullyingPp bullying
Pp bullying
ernikurniati
 
AKSI NYATA BUDAYA POSITIF (1).pptx
AKSI NYATA BUDAYA POSITIF (1).pptxAKSI NYATA BUDAYA POSITIF (1).pptx
AKSI NYATA BUDAYA POSITIF (1).pptx
IlaMayaSuprapti2
 
Keprofesian bidang bimbingan dan konseling
Keprofesian bidang bimbingan dan konselingKeprofesian bidang bimbingan dan konseling
Keprofesian bidang bimbingan dan konseling
Yeti Rohayati
 
KEYAKINAN KELAS
KEYAKINAN KELASKEYAKINAN KELAS
KEYAKINAN KELAS
AlQariah
 
Materi ppt bullying (1)
Materi ppt bullying (1)Materi ppt bullying (1)
Materi ppt bullying (1)
rarafitriana37 Fitriana
 
Parenting
ParentingParenting
Parenting
cindrya
 
Refleksi Filosofi Pendidikan Indonesia Ki Hadjar Dewantara
Refleksi Filosofi Pendidikan Indonesia Ki Hadjar DewantaraRefleksi Filosofi Pendidikan Indonesia Ki Hadjar Dewantara
Refleksi Filosofi Pendidikan Indonesia Ki Hadjar Dewantara
Muhammad Febriyan Setiana
 
Bk motivasi belajar
Bk motivasi belajarBk motivasi belajar
Bk motivasi belajarAldi Rizaldi
 

What's hot (20)

BULLYING
BULLYINGBULLYING
BULLYING
 
Pembelajaran Sosial Emosional (KSE).pptx
Pembelajaran Sosial Emosional (KSE).pptxPembelajaran Sosial Emosional (KSE).pptx
Pembelajaran Sosial Emosional (KSE).pptx
 
Perkembangan masa kanak kanak awal
Perkembangan masa kanak kanak awalPerkembangan masa kanak kanak awal
Perkembangan masa kanak kanak awal
 
Permendikbud 82 2015
Permendikbud 82 2015Permendikbud 82 2015
Permendikbud 82 2015
 
536847494 1-4-budaya-positif (1)
536847494 1-4-budaya-positif (1)536847494 1-4-budaya-positif (1)
536847494 1-4-budaya-positif (1)
 
1. PPT Bimbingan dan Konseling dalam Implementasi Kurikulum Merdeka.pdf
1. PPT Bimbingan dan Konseling dalam Implementasi Kurikulum Merdeka.pdf1. PPT Bimbingan dan Konseling dalam Implementasi Kurikulum Merdeka.pdf
1. PPT Bimbingan dan Konseling dalam Implementasi Kurikulum Merdeka.pdf
 
Diskusi Visi dan Prakarsa Perubahan Sekolah..pptx
Diskusi Visi dan Prakarsa Perubahan Sekolah..pptxDiskusi Visi dan Prakarsa Perubahan Sekolah..pptx
Diskusi Visi dan Prakarsa Perubahan Sekolah..pptx
 
Hubungan antar teman sebaya
Hubungan antar teman sebayaHubungan antar teman sebaya
Hubungan antar teman sebaya
 
Ppt melawan bullying
Ppt melawan bullyingPpt melawan bullying
Ppt melawan bullying
 
Penguatan Pencegahan Intoleransi
Penguatan Pencegahan IntoleransiPenguatan Pencegahan Intoleransi
Penguatan Pencegahan Intoleransi
 
BP_Pendampingan Individu.pdf
BP_Pendampingan Individu.pdfBP_Pendampingan Individu.pdf
BP_Pendampingan Individu.pdf
 
Modul 1.1 Pemikiran KHD konteks lokal sosial budaya - Muhammad Riyanto.pptx
Modul 1.1 Pemikiran KHD konteks lokal sosial budaya - Muhammad Riyanto.pptxModul 1.1 Pemikiran KHD konteks lokal sosial budaya - Muhammad Riyanto.pptx
Modul 1.1 Pemikiran KHD konteks lokal sosial budaya - Muhammad Riyanto.pptx
 
Pp bullying
Pp bullyingPp bullying
Pp bullying
 
AKSI NYATA BUDAYA POSITIF (1).pptx
AKSI NYATA BUDAYA POSITIF (1).pptxAKSI NYATA BUDAYA POSITIF (1).pptx
AKSI NYATA BUDAYA POSITIF (1).pptx
 
Keprofesian bidang bimbingan dan konseling
Keprofesian bidang bimbingan dan konselingKeprofesian bidang bimbingan dan konseling
Keprofesian bidang bimbingan dan konseling
 
KEYAKINAN KELAS
KEYAKINAN KELASKEYAKINAN KELAS
KEYAKINAN KELAS
 
Materi ppt bullying (1)
Materi ppt bullying (1)Materi ppt bullying (1)
Materi ppt bullying (1)
 
Parenting
ParentingParenting
Parenting
 
Refleksi Filosofi Pendidikan Indonesia Ki Hadjar Dewantara
Refleksi Filosofi Pendidikan Indonesia Ki Hadjar DewantaraRefleksi Filosofi Pendidikan Indonesia Ki Hadjar Dewantara
Refleksi Filosofi Pendidikan Indonesia Ki Hadjar Dewantara
 
Bk motivasi belajar
Bk motivasi belajarBk motivasi belajar
Bk motivasi belajar
 

Similar to Budaya Sekolah dan Pencegahan Tindak Kekerasan

DISIPLIN POSITIF SMA NF.ppt
DISIPLIN POSITIF SMA NF.pptDISIPLIN POSITIF SMA NF.ppt
DISIPLIN POSITIF SMA NF.ppt
EdiSuryadi12
 
RIZKY HERJANANTO PUTRO_K5418066_KELAS B_BIDANG 2.pdf
RIZKY HERJANANTO PUTRO_K5418066_KELAS B_BIDANG 2.pdfRIZKY HERJANANTO PUTRO_K5418066_KELAS B_BIDANG 2.pdf
RIZKY HERJANANTO PUTRO_K5418066_KELAS B_BIDANG 2.pdf
NindyaNindyaputriPra
 
Budaya 5S
Budaya 5SBudaya 5S
Budaya 5S
nickoAlbart2
 
TUGAS RUKOL Modul 3.3.pptx
TUGAS RUKOL Modul 3.3.pptxTUGAS RUKOL Modul 3.3.pptx
TUGAS RUKOL Modul 3.3.pptx
LUHEKAYANTHI
 
Materi Disiplin Positif vF.pptx
Materi Disiplin Positif vF.pptxMateri Disiplin Positif vF.pptx
Materi Disiplin Positif vF.pptx
iswatunnisak1
 
Psikologi-Pendidikan-Pertemuan-3.pptx
Psikologi-Pendidikan-Pertemuan-3.pptxPsikologi-Pendidikan-Pertemuan-3.pptx
Psikologi-Pendidikan-Pertemuan-3.pptx
airlanggarahmadan2
 
Bullying pada siswa.pptx
Bullying pada siswa.pptxBullying pada siswa.pptx
Bullying pada siswa.pptx
sadikinali007
 
Demonstrasi Kontektual Guru Penggerak Modul 3.1
Demonstrasi Kontektual Guru Penggerak Modul 3.1Demonstrasi Kontektual Guru Penggerak Modul 3.1
Demonstrasi Kontektual Guru Penggerak Modul 3.1
AdhityaSeiptiariny
 
Faktor penyebab kekerasan di lingkungan sekolah 2003
Faktor penyebab kekerasan di lingkungan sekolah 2003Faktor penyebab kekerasan di lingkungan sekolah 2003
Faktor penyebab kekerasan di lingkungan sekolah 2003
Nurdin M Top
 
Faktor penyebab kekerasan di lingkungan sekolah 2003
Faktor penyebab kekerasan di lingkungan sekolah 2003Faktor penyebab kekerasan di lingkungan sekolah 2003
Faktor penyebab kekerasan di lingkungan sekolah 2003
Nurdin M Top
 
Faktor penyebab kekerasan di lingkungan sekolah 2003
Faktor penyebab kekerasan di lingkungan sekolah 2003Faktor penyebab kekerasan di lingkungan sekolah 2003
Faktor penyebab kekerasan di lingkungan sekolah 2003
Nurdin M Top
 
PPT Disiplin_Positif_MASTURAH.pptx
PPT Disiplin_Positif_MASTURAH.pptxPPT Disiplin_Positif_MASTURAH.pptx
PPT Disiplin_Positif_MASTURAH.pptx
masturahsyam
 
bullying30november2021-220802140842-238a34ff (1).pdf
bullying30november2021-220802140842-238a34ff (1).pdfbullying30november2021-220802140842-238a34ff (1).pdf
bullying30november2021-220802140842-238a34ff (1).pdf
ningrumbahal
 
Bimbingan konseling tujuan fungsi dan ruang lingkup
Bimbingan konseling tujuan fungsi dan ruang lingkupBimbingan konseling tujuan fungsi dan ruang lingkup
Bimbingan konseling tujuan fungsi dan ruang lingkup
aidadwiinizuka.blogspot.com
 
Membangun masa depan dengan survey karakter.pptx
Membangun masa depan dengan survey karakter.pptxMembangun masa depan dengan survey karakter.pptx
Membangun masa depan dengan survey karakter.pptx
Irawan J. Hariyono
 
Diges pendidik 2010
Diges pendidik 2010Diges pendidik 2010
Diges pendidik 2010
mariahana11
 
Assighnment 3083 etika guru
Assighnment 3083 etika guruAssighnment 3083 etika guru
Assighnment 3083 etika guruShila Daly
 
Faktor Eksternal Yang Mempengaruhi Belajar Siswa
Faktor Eksternal Yang Mempengaruhi Belajar SiswaFaktor Eksternal Yang Mempengaruhi Belajar Siswa
Faktor Eksternal Yang Mempengaruhi Belajar SiswaMelda Amelia
 

Similar to Budaya Sekolah dan Pencegahan Tindak Kekerasan (20)

DISIPLIN POSITIF SMA NF.ppt
DISIPLIN POSITIF SMA NF.pptDISIPLIN POSITIF SMA NF.ppt
DISIPLIN POSITIF SMA NF.ppt
 
RIZKY HERJANANTO PUTRO_K5418066_KELAS B_BIDANG 2.pdf
RIZKY HERJANANTO PUTRO_K5418066_KELAS B_BIDANG 2.pdfRIZKY HERJANANTO PUTRO_K5418066_KELAS B_BIDANG 2.pdf
RIZKY HERJANANTO PUTRO_K5418066_KELAS B_BIDANG 2.pdf
 
Kes buli
Kes buliKes buli
Kes buli
 
Budaya 5S
Budaya 5SBudaya 5S
Budaya 5S
 
TUGAS RUKOL Modul 3.3.pptx
TUGAS RUKOL Modul 3.3.pptxTUGAS RUKOL Modul 3.3.pptx
TUGAS RUKOL Modul 3.3.pptx
 
Materi Disiplin Positif vF.pptx
Materi Disiplin Positif vF.pptxMateri Disiplin Positif vF.pptx
Materi Disiplin Positif vF.pptx
 
Psikologi-Pendidikan-Pertemuan-3.pptx
Psikologi-Pendidikan-Pertemuan-3.pptxPsikologi-Pendidikan-Pertemuan-3.pptx
Psikologi-Pendidikan-Pertemuan-3.pptx
 
Bullying pada siswa.pptx
Bullying pada siswa.pptxBullying pada siswa.pptx
Bullying pada siswa.pptx
 
Demonstrasi Kontektual Guru Penggerak Modul 3.1
Demonstrasi Kontektual Guru Penggerak Modul 3.1Demonstrasi Kontektual Guru Penggerak Modul 3.1
Demonstrasi Kontektual Guru Penggerak Modul 3.1
 
Faktor penyebab kekerasan di lingkungan sekolah 2003
Faktor penyebab kekerasan di lingkungan sekolah 2003Faktor penyebab kekerasan di lingkungan sekolah 2003
Faktor penyebab kekerasan di lingkungan sekolah 2003
 
Faktor penyebab kekerasan di lingkungan sekolah 2003
Faktor penyebab kekerasan di lingkungan sekolah 2003Faktor penyebab kekerasan di lingkungan sekolah 2003
Faktor penyebab kekerasan di lingkungan sekolah 2003
 
Faktor penyebab kekerasan di lingkungan sekolah 2003
Faktor penyebab kekerasan di lingkungan sekolah 2003Faktor penyebab kekerasan di lingkungan sekolah 2003
Faktor penyebab kekerasan di lingkungan sekolah 2003
 
PPT Disiplin_Positif_MASTURAH.pptx
PPT Disiplin_Positif_MASTURAH.pptxPPT Disiplin_Positif_MASTURAH.pptx
PPT Disiplin_Positif_MASTURAH.pptx
 
bullying30november2021-220802140842-238a34ff (1).pdf
bullying30november2021-220802140842-238a34ff (1).pdfbullying30november2021-220802140842-238a34ff (1).pdf
bullying30november2021-220802140842-238a34ff (1).pdf
 
Bimbingan konseling tujuan fungsi dan ruang lingkup
Bimbingan konseling tujuan fungsi dan ruang lingkupBimbingan konseling tujuan fungsi dan ruang lingkup
Bimbingan konseling tujuan fungsi dan ruang lingkup
 
Membangun masa depan dengan survey karakter.pptx
Membangun masa depan dengan survey karakter.pptxMembangun masa depan dengan survey karakter.pptx
Membangun masa depan dengan survey karakter.pptx
 
Diges pendidik 2010
Diges pendidik 2010Diges pendidik 2010
Diges pendidik 2010
 
Assighnment 3083 etika guru
Assighnment 3083 etika guruAssighnment 3083 etika guru
Assighnment 3083 etika guru
 
Guru dan-cabaran-semasa
Guru dan-cabaran-semasaGuru dan-cabaran-semasa
Guru dan-cabaran-semasa
 
Faktor Eksternal Yang Mempengaruhi Belajar Siswa
Faktor Eksternal Yang Mempengaruhi Belajar SiswaFaktor Eksternal Yang Mempengaruhi Belajar Siswa
Faktor Eksternal Yang Mempengaruhi Belajar Siswa
 

More from Bapake Icha Kukuh Andin

Belajar tik
Belajar tikBelajar tik
Jujur lan temen agawe mulya
Jujur lan temen agawe mulyaJujur lan temen agawe mulya
Jujur lan temen agawe mulya
Bapake Icha Kukuh Andin
 
Sanitasi dan Penanganan Limbah Laboratorium
Sanitasi dan Penanganan Limbah LaboratoriumSanitasi dan Penanganan Limbah Laboratorium
Sanitasi dan Penanganan Limbah Laboratorium
Bapake Icha Kukuh Andin
 
BK dan Layanan Peminatan
BK dan Layanan PeminatanBK dan Layanan Peminatan
BK dan Layanan Peminatan
Bapake Icha Kukuh Andin
 
Instrumen Akreditasi
Instrumen AkreditasiInstrumen Akreditasi
Instrumen Akreditasi
Bapake Icha Kukuh Andin
 
Tutorial Aplikasi Keuangn BOS
Tutorial Aplikasi Keuangn BOS Tutorial Aplikasi Keuangn BOS
Tutorial Aplikasi Keuangn BOS
Bapake Icha Kukuh Andin
 
Perka BKN 1 Th 2013 Juklak PP 46 Th 2011
Perka BKN 1 Th 2013 Juklak PP 46 Th 2011Perka BKN 1 Th 2013 Juklak PP 46 Th 2011
Perka BKN 1 Th 2013 Juklak PP 46 Th 2011
Bapake Icha Kukuh Andin
 
Juknis Penilaian Prestasi Kerja PNS
Juknis Penilaian Prestasi Kerja PNSJuknis Penilaian Prestasi Kerja PNS
Juknis Penilaian Prestasi Kerja PNS
Bapake Icha Kukuh Andin
 
Kriteria Penilaian Perilaku Kerja
Kriteria Penilaian Perilaku KerjaKriteria Penilaian Perilaku Kerja
Kriteria Penilaian Perilaku Kerja
Bapake Icha Kukuh Andin
 
Pemanfatan dan Pengelolaan Laboratorium IPA
Pemanfatan dan Pengelolaan Laboratorium IPAPemanfatan dan Pengelolaan Laboratorium IPA
Pemanfatan dan Pengelolaan Laboratorium IPA
Bapake Icha Kukuh Andin
 
Pendidikan Karakter dalam Kurikulum 2013
Pendidikan Karakter dalam Kurikulum 2013Pendidikan Karakter dalam Kurikulum 2013
Pendidikan Karakter dalam Kurikulum 2013
Bapake Icha Kukuh Andin
 
Manajemen Kurikulum 2013 SMP
Manajemen Kurikulum 2013 SMPManajemen Kurikulum 2013 SMP
Manajemen Kurikulum 2013 SMP
Bapake Icha Kukuh Andin
 
Panduan Pengelolaan Lab dan Penilaian Teknisi serta Laboran
Panduan Pengelolaan Lab dan Penilaian Teknisi serta LaboranPanduan Pengelolaan Lab dan Penilaian Teknisi serta Laboran
Panduan Pengelolaan Lab dan Penilaian Teknisi serta Laboran
Bapake Icha Kukuh Andin
 
Permendiknas No.26 2008 Standar Tenaga Laboratorium
Permendiknas No.26 2008 Standar Tenaga LaboratoriumPermendiknas No.26 2008 Standar Tenaga Laboratorium
Permendiknas No.26 2008 Standar Tenaga Laboratorium
Bapake Icha Kukuh Andin
 
Peningkatan Penguasaan Belajar Keterampilan
Peningkatan Penguasaan Belajar KeterampilanPeningkatan Penguasaan Belajar Keterampilan
Peningkatan Penguasaan Belajar Keterampilan
Bapake Icha Kukuh Andin
 
Percobaan Menggunakan Bahan Lingkungan
Percobaan Menggunakan Bahan LingkunganPercobaan Menggunakan Bahan Lingkungan
Percobaan Menggunakan Bahan Lingkungan
Bapake Icha Kukuh Andin
 
Desain Laboratorium
Desain LaboratoriumDesain Laboratorium
Desain Laboratorium
Bapake Icha Kukuh Andin
 
Konsep Penilaian Autentik pada Proses dan Hasil
Konsep Penilaian Autentik pada Proses dan HasilKonsep Penilaian Autentik pada Proses dan Hasil
Konsep Penilaian Autentik pada Proses dan Hasil
Bapake Icha Kukuh Andin
 
Buku 4 pedoman pkb dan angka kreditnya
Buku 4 pedoman pkb dan angka kreditnyaBuku 4 pedoman pkb dan angka kreditnya
Buku 4 pedoman pkb dan angka kreditnya
Bapake Icha Kukuh Andin
 
Tupoksi smpn1gabus
Tupoksi smpn1gabusTupoksi smpn1gabus
Tupoksi smpn1gabus
Bapake Icha Kukuh Andin
 

More from Bapake Icha Kukuh Andin (20)

Belajar tik
Belajar tikBelajar tik
Belajar tik
 
Jujur lan temen agawe mulya
Jujur lan temen agawe mulyaJujur lan temen agawe mulya
Jujur lan temen agawe mulya
 
Sanitasi dan Penanganan Limbah Laboratorium
Sanitasi dan Penanganan Limbah LaboratoriumSanitasi dan Penanganan Limbah Laboratorium
Sanitasi dan Penanganan Limbah Laboratorium
 
BK dan Layanan Peminatan
BK dan Layanan PeminatanBK dan Layanan Peminatan
BK dan Layanan Peminatan
 
Instrumen Akreditasi
Instrumen AkreditasiInstrumen Akreditasi
Instrumen Akreditasi
 
Tutorial Aplikasi Keuangn BOS
Tutorial Aplikasi Keuangn BOS Tutorial Aplikasi Keuangn BOS
Tutorial Aplikasi Keuangn BOS
 
Perka BKN 1 Th 2013 Juklak PP 46 Th 2011
Perka BKN 1 Th 2013 Juklak PP 46 Th 2011Perka BKN 1 Th 2013 Juklak PP 46 Th 2011
Perka BKN 1 Th 2013 Juklak PP 46 Th 2011
 
Juknis Penilaian Prestasi Kerja PNS
Juknis Penilaian Prestasi Kerja PNSJuknis Penilaian Prestasi Kerja PNS
Juknis Penilaian Prestasi Kerja PNS
 
Kriteria Penilaian Perilaku Kerja
Kriteria Penilaian Perilaku KerjaKriteria Penilaian Perilaku Kerja
Kriteria Penilaian Perilaku Kerja
 
Pemanfatan dan Pengelolaan Laboratorium IPA
Pemanfatan dan Pengelolaan Laboratorium IPAPemanfatan dan Pengelolaan Laboratorium IPA
Pemanfatan dan Pengelolaan Laboratorium IPA
 
Pendidikan Karakter dalam Kurikulum 2013
Pendidikan Karakter dalam Kurikulum 2013Pendidikan Karakter dalam Kurikulum 2013
Pendidikan Karakter dalam Kurikulum 2013
 
Manajemen Kurikulum 2013 SMP
Manajemen Kurikulum 2013 SMPManajemen Kurikulum 2013 SMP
Manajemen Kurikulum 2013 SMP
 
Panduan Pengelolaan Lab dan Penilaian Teknisi serta Laboran
Panduan Pengelolaan Lab dan Penilaian Teknisi serta LaboranPanduan Pengelolaan Lab dan Penilaian Teknisi serta Laboran
Panduan Pengelolaan Lab dan Penilaian Teknisi serta Laboran
 
Permendiknas No.26 2008 Standar Tenaga Laboratorium
Permendiknas No.26 2008 Standar Tenaga LaboratoriumPermendiknas No.26 2008 Standar Tenaga Laboratorium
Permendiknas No.26 2008 Standar Tenaga Laboratorium
 
Peningkatan Penguasaan Belajar Keterampilan
Peningkatan Penguasaan Belajar KeterampilanPeningkatan Penguasaan Belajar Keterampilan
Peningkatan Penguasaan Belajar Keterampilan
 
Percobaan Menggunakan Bahan Lingkungan
Percobaan Menggunakan Bahan LingkunganPercobaan Menggunakan Bahan Lingkungan
Percobaan Menggunakan Bahan Lingkungan
 
Desain Laboratorium
Desain LaboratoriumDesain Laboratorium
Desain Laboratorium
 
Konsep Penilaian Autentik pada Proses dan Hasil
Konsep Penilaian Autentik pada Proses dan HasilKonsep Penilaian Autentik pada Proses dan Hasil
Konsep Penilaian Autentik pada Proses dan Hasil
 
Buku 4 pedoman pkb dan angka kreditnya
Buku 4 pedoman pkb dan angka kreditnyaBuku 4 pedoman pkb dan angka kreditnya
Buku 4 pedoman pkb dan angka kreditnya
 
Tupoksi smpn1gabus
Tupoksi smpn1gabusTupoksi smpn1gabus
Tupoksi smpn1gabus
 

Recently uploaded

Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBIVISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
gloriosaesy
 
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptxtugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
d2spdpnd9185
 
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
agusmulyadi08
 
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERILAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
PURWANTOSDNWATES2
 
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docxINSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
lindaagina84
 
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docxForm B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
EkoPutuKromo
 
Laporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdf
Laporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdfLaporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdf
Laporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdf
heridawesty4
 
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt x
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt           xKoneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt           x
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt x
johan199969
 
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-OndelSebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
ferrydmn1999
 
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptxJuknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
mattaja008
 
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdfLaporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
UmyHasna1
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
lastri261
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
kinayaptr30
 
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
AgusRahmat39
 
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdfPETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
Hernowo Subiantoro
 
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
MirnasariMutmainna1
 
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdfMATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
ssuser289c2f1
 
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
setiatinambunan
 
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
RinawatiRinawati10
 

Recently uploaded (20)

Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
 
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBIVISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
 
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptxtugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
 
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
 
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERILAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
 
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docxINSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
 
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docxForm B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
 
Laporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdf
Laporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdfLaporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdf
Laporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdf
 
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt x
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt           xKoneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt           x
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt x
 
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-OndelSebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
 
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptxJuknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
 
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdfLaporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
 
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
 
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdfPETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
 
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
 
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdfMATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
 
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
 
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
 

Budaya Sekolah dan Pencegahan Tindak Kekerasan

  • 1. Budaya Sekolah dan Pencegahan Tindak Kekerasan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Direktorat Pembinaan SMP 2015
  • 2. TUJUAN Setelah mengikuti sesi ini, peserta diharapkan dapat: 1.Menjelaskan arti penting budaya positif sekolah bagi proses pendidikan di sekolah. 2.Menjelaskan penyebab dan dampak tindak kekerasan yang mungkin terjadi di sekolah. 3.Menyebutkan dan memberikan contoh bentuk- bentuk tindak kekerasan yang mungkin terjadi di sekolah. 4.Menjelaskan langkah-langkah yang harus ditempuh sekolah untuk membangun budaya positif sekolah. 5.Menjelaskan langkah-langkah yang harus ditempuh sekolah untuk mencegah dan mengatasi tindak kekerasan di sekolah.
  • 3. CAKUPAN MATERI Materi sesi ini mencakup: 1.Pengertian budaya sekolah. 2.Arti penting budaya sekolah yang positif bagi proses pendidikan di sekolah. 3.Bentuk-bentuk tindak kekerasan yang terjadi di sekolah. 4.Membangun kultur sekolah yang positif. 5.Mencegah dan mengatasi tindak kekerasan di sekolah.
  • 4. AKTIVITAS PENDAMPINGAN Untuk mencapai tujuan-tujuan sesi ini, Anda akan: 1. Mencermati paparan dan aktif mencatat butir- butir penting mengenai pengertian dan arti penting budaya sekolah, membangun budaya positif sekolah, dan men-cegah serta mengatasi tindakan kekerasan di sekolah. 2. Mengajukan pertanyaan untuk memperoleh kejelasan/ informasi lebih lanjut, mengklarifikasi pemahaman, dan mengajukan pendapat terkait dengan pengertian dan arti penting budaya sekolah, membangun budaya positif sekolah, dan mencegah serta mengatasi tindakan kekerasan di sekolah. 3. Berbagi pengalaman tentang best practic pengem-bangan budaya positif sekolah dan
  • 5. Fakta dan data Lainnya???? Terlalu banyak untuk disebutkan
  • 6.
  • 7. 7
  • 8. DASAR HUKUM â€ĸ Peraturan Menteri PendidikanPeraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 19 Tahun 2007 tentang StandarNasional Nomor 19 Tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan Pendidikan olehPengelolaan Pendidikan oleh Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah:Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah: ““sekolah wajib menyusun dan melaksanakansekolah wajib menyusun dan melaksanakan RKS/RKJM dan RKT/RKAS yang memuat tentangRKS/RKJM dan RKT/RKAS yang memuat tentang PENGEMBANGAN BUDAYA DAN LINGKUNGANPENGEMBANGAN BUDAYA DAN LINGKUNGAN SEKOLAH....khususnya melalui penyusunanSEKOLAH....khususnya melalui penyusunan pedoman akademik, tata tertib, dan kode etikpedoman akademik, tata tertib, dan kode etik sekolah”sekolah”
  • 9. Pengertian: â€ĸ Budaya Sekolah: adalah (standar) perilaku profesional (akademik dan administratif/manajerial) dan sosial yang mapan di sekolah untuk mencapai tujuan sekolah yang didasarkan pada kesepakatan atas nilai-nilai dan keyakinan bersama yang positif.
  • 10. Pengertian: â€ĸ Budaya Sekolah: berkaitan dengan asumsi-asumsi, nilai-nilai, norma, perilaku, dan kebiasaan-kebiasaan (positif) di sekolah. â€ĸ Iklim sekolah: mengacu kepada suasana lingkungan internal sekolah, baik dari segi fisik maupun sosial (yang kondusif).
  • 11. Budaya Positif Sekolah Religius Akademis Demokratis Disiplin Jujur Bersih Sehat Kerja keras Kolaboratif Toleran Menghargai inovasi Transparan Bertanggungjawab Berbagi Cinta lingkungan Cinta tanah air dan semangat kebangsaan
  • 12. Jika Budaya Positif dan Iklim Kondusif: 1. Kepuasan kerja meningkat 2. Pergaulan lebih akrab 3. Disiplin meningkat 4. Pengawasan fungsional berkurang 5. Keinginan selalu berbuat positif tumbuh
  • 13. Jika Budaya Positif dan Iklim Kondusif: 4. Efektivitas belajar dan berprestasi berkembang. 5. Keinginan warga sekolah memberikan yang terbaik bagi sekolah, keluarga, orang lain dan diri sendiri meningkat. 6. Kepercayaan diri meningkat, baik sebagai individu, sebagai warga sekolah maupun sebagai orang Indonesia.
  • 14. Bagaimana Caranya? 1. Tetapkan nilai-nilai dan keyakinan bersama yang positif sebagai standar perilaku. 2. Sosialisasikan standar perilaku 3. Lalakukan habituasi (pembiasaan).
  • 15. Bagaimana Caranya? 4. Ubahlah kebiasaan menjadi sistem. 5. Libatkan dan ajaklah semua pihak atau pemangku kepentingan untuk bersama-sama memberikan komitmen secara terus-menerus. 6. Tanamkan rasa tidak cepat puas dengan capaian hasil yang bersifat sementara.
  • 16. ī‡Tindak kekerasan (bullying) merupakan salah satu faktor yang mengancam tumbuhnya budaya positif sekolah dan iklim sekolah yang kondusif. TINDAK KEKERASAN
  • 17. Pengertian: Tindak kekerasan (Bullying):: didefinisikan sebagai perilaku verbal atau fisik yang sengaja dilakukan secara terencana oleh seseorang atau kelompok orang yang merasa lebih “berkuasa” terhadap seseorang ataupun sekelompok orang yang “merasa” tidak berdaya melawan perlakuan tersebut
  • 18. Bentuk-bentuk: ī†Bullying secara verbal biasanya dilakukan dengan: īŒ Memanggil nama dengan nama jelek īŒ Mengolok-olok ras / etnis / agama īŒ Mengolok-olok bentuk fisik īŒ Mengejek kemampuan īŒ Mengumpat īŒ Membentak īŒ dan perilaku verbal lainnya yang disengaja untuk mengganggu
  • 19. Bentuk-bentuk: ī†Bullying secara fisik biasanya dilakukan dengan: ī Menendang ī Mendorong (kasar) ī Menghukum push up/berlari, ī Memukul ī Menjegal/menginjak kaki, ī Menjambak ī Menampar ī Melempar dengan barang ī Meludahi, Memalak dan lain-lain
  • 20. Kapan dan dimana terjadi: ī†Bullying di sekolah bisa terjadi: īDi kelas saat proses pembelajaran, atau saat jam pelajaran kosong, atau saat pergantian antar jam pembelajaran īDi luar kelas saat istirahat, saat datang sebelum masuk, atau saat menjelang pulang. īDi jalan menuju atau dari sekolah
  • 21. Dengan cara apa dilakukan: ī†Bullying dapat dilakukan: īSecara langsung (face to face) baik individual ataupun secara kelompok. īMelalui media (media sosial seperti facebook, whatpp, sms, email, dll)
  • 22. Siapa pelakunya ī€ŋteman sekolah ī€ŋorang tak dikenal ī€ŋtenaga kependidikan di sekolah ī€ŋguru ī€ŋorang tua ī€ŋSaudara, dll.
  • 23. Karakteristik Individu yang Potensial menjadi Korban Bullying: ī€ŋ sulit bergaul/canggung ī€ŋ kurang percaya diri ī€ŋ siswa pandai /kurang pandai ī€ŋ cantik/ganteng atau sebaliknya ī€ŋ siswa yang dianggap “pelit” tidak mau memberikan contekan ī€ŋ siswa yang berpenampilan lain (kuper) ī€ŋ mempunyai logat bicara tertentu, gagap ī€ŋ siswa dengan ekonomi yang baik/tidak baik
  • 24. Jika dikaitkan dengan perlakuan orang tua Anak-anak korban bullying adalah anak-anak dari orang tua yang cenderung terlalu melindungi (over protective) dan selalu mengkhawatirkan atau terlalu mencemaskan anak (Santrock, 2004 : 354)
  • 25. Jika dikaitkan dengan perlakuan orang tua: Anak-anak pelaku bullying adalah anak-anak dari orang tua yang cenderung otoriter, berperilaku kasar, menolak kehadiran anak, atau terlalu permisif terhadap perilaku agresi anak (Santrock, 2004 : 354)
  • 26. Jika dikaitkan dengan perlakuan orang tua: Anak-anak pelaku bullying (sangat agresif) cenderung akan menjadi pelaku kenakalan remaja, dan pelaku tindakan kekerasan serta terjebak dalam tindakan kriminal.
  • 27. Dampak Perilaku Bullying īŒ Dampak Fisik īƒ˜Sakit kepala, sakit dada, luka memar, luka tergores benda tajam, dan sakit fisik lain. Pada beberapa kasus dampak fisik akibat bullying mengakibatkan kematian. īŒ Dampak Fisik īƒ˜Sakit kepala, sakit dada, luka memar, luka tergores benda tajam, dan sakit fisik lain. Pada beberapa kasus dampak fisik akibat bullying mengakibatkan kematian.
  • 28. Dampak Perilaku Bullying īŒ Dampak Psikologis īƒ˜Kesejahteraan psikologis menurun īƒ˜Adaptasi sosial menjadi semakin buruk īƒ˜Mengalami emosi negatif seperti marah, dendam, kesal, tertekan, takut, malu, sedih, tidak nyaman, terancam, cemas) namun merasa tidak berdaya menghadapinya. īŒ Dampak Psikologis īƒ˜Kesejahteraan psikologis menurun īƒ˜Adaptasi sosial menjadi semakin buruk īƒ˜Mengalami emosi negatif seperti marah, dendam, kesal, tertekan, takut, malu, sedih, tidak nyaman, terancam, cemas) namun merasa tidak berdaya menghadapinya.
  • 29. Dampak Perilaku Bullying īŒ Dampak Psikologis (lanjutan.....) īƒ˜Tidak kerasan di sekolah (ingin pindah atau keluar dari sekolah, sering tidak masuk sekolah) īƒ˜Perasaan rendah diri bertambah īƒ˜Prestasi akademik terganggu īŒ Dampak Psikologis (lanjutan.....) īƒ˜Tidak kerasan di sekolah (ingin pindah atau keluar dari sekolah, sering tidak masuk sekolah) īƒ˜Perasaan rendah diri bertambah īƒ˜Prestasi akademik terganggu
  • 30. Usaha Sekolah Intervensi: â€ĸ Pendekatan direct vs indirect, “pendekatan tanpa menyalahkan (no blame approach)”. Contoh pada kasus seorang peserta didik sering berkata/bertutur tidak santun tidaklah baik jika guru langsung menyalahkan peserta didik, tetapi semua warga belajar harus instropeksi. â€ĸ Harus sistemik: Pihak Siswa īƒ¨ pelaku, korban, pembantu pelaku, pembela korban & siswa bystander; Pihak sekolah īƒ¨ pihak orang tua maupun masyarakat sekitar.
  • 31. â€ĸ Foot in the door strategy: Prosedur untuk menciptakan kepatuhan dimana peminta memulai dari sebuah permintaan kecil, apabila permintan itu dipenuhi kemudian meminta lain yang lebih besar dan seterusnya hingga tujuan tercapai. Pendekatan ini memerlukan intervensi Kepala Sekolah. Kepala Sekolah adalah kunci utama dari intervensi. Usaha Sekolah
  • 32. Usaha Sekolah lanjutan ... â€ĸ Buat “diagnosa” masalah bullying secara obyektif (penelitian & di cross check dengan data sekolah, guru BP): Clique Bullying atau Group Bullying. â€ĸ Intervensi dirancang bersama pihak sekolah, sebaiknya menggunakan no blame approach dan bersifat jangka panjang.
  • 33. Mencegah dan mengatasi tindak kekerasan (Bullying) īŠ Kembangkan suasana sekolah yang humanis īŠ Kembangkan budaya peer yang positif īŠ Kembangkan dan tegakkan aturan sekolah īŠ Kembangkan hubungan positif antar warga sekolah (kepala sekolah, guru, tenaga kependidikan, siswa), dan juga dengan masyarakat sekitar. īŠ Kembangkan suasana sekolah yang humanis īŠ Kembangkan budaya peer yang positif īŠ Kembangkan dan tegakkan aturan sekolah īŠ Kembangkan hubungan positif antar warga sekolah (kepala sekolah, guru, tenaga kependidikan, siswa), dan juga dengan masyarakat sekitar.
  • 34. Mencegah dan mengatasi tindak kekerasan (Bullying) īŠ Orang dewasa (guru, orang tua, dan masyarakat dewasa) perlu memberi tauladan dengan tidak menampakkan perilaku kekerasan (modelling) īŠ Sertakan program anti bullying di sekolah, lembaga peribadatan, dan kegiatan kemasyarakatan dimanaremaja terlibat. īŠ Orang dewasa (guru, orang tua, dan masyarakat dewasa) perlu memberi tauladan dengan tidak menampakkan perilaku kekerasan (modelling) īŠ Sertakan program anti bullying di sekolah, lembaga peribadatan, dan kegiatan kemasyarakatan dimanaremaja terlibat.
  • 35. Mencegah dan mengatasi tindak kekerasan (Bullying) īŠGuru dan orang tua perlu waspada jika: ī€ŋpakaian seragam sekolah robek atau rusak; ī€ŋpulang sekolah kelaparan meskipun telah dibawakan bekal makanan atau uang (mungkin bekal dan uang jajan dirampas); ī€ŋbersedih, menangis, marah-marah/uring- uringan; ī€ŋprestasi belajar menurun dan sulit berkonsentrasi īŠGuru dan orang tua perlu waspada jika: ī€ŋpakaian seragam sekolah robek atau rusak; ī€ŋpulang sekolah kelaparan meskipun telah dibawakan bekal makanan atau uang (mungkin bekal dan uang jajan dirampas); ī€ŋbersedih, menangis, marah-marah/uring- uringan; ī€ŋprestasi belajar menurun dan sulit berkonsentrasi
  • 36. Mencegah dan mengatasi tindak kekerasan (Bullying) īŠGuru dan orang tua perlu waspada jika: (lanjutan....) ī€ŋanak menjadi pendiam, mengurung diri, penakut, dan cemas; ī€ŋsering membawa barang-barang tertentu (sesuai permintaan perilaku bullying); ī€ŋanak menjadi kasar dan dendam, dan melakukan perilaku bullying pada orang lain. īŠGuru dan orang tua perlu waspada jika: (lanjutan....) ī€ŋanak menjadi pendiam, mengurung diri, penakut, dan cemas; ī€ŋsering membawa barang-barang tertentu (sesuai permintaan perilaku bullying); ī€ŋanak menjadi kasar dan dendam, dan melakukan perilaku bullying pada orang lain.