Dokumen tersebut membahas tentang penanganan, penyimpanan, dan pemusnahan sampel mikrobiologi. Prinsip-prinsip pengambilan spesimen dan pengiriman spesimen dijelaskan secara rinci demikian juga pedoman untuk beberapa jenis spesimen seperti darah, urin, feses, dan sputum."
Pedoman ini memberikan panduan pengelolaan spesimen untuk mikrobiologi klinik, mulai dari cara pengambilan, transportasi, dan penyimpanan spesimen seperti darah, urin, feses, sputum, dan lainnya agar mutu hasil pemeriksaan terjaga."
Pertumbuhan mikroba dipengaruhi oleh berbagai faktor lingkungan seperti ketersediaan nutrien, suhu, kelembaban, keasaman (pH), dan oksigen. Mikroba akan berkembangbiak dengan cepat pada kondisi yang optimal, namun pertumbuhannya akan melambat atau berhenti jika kondisinya kurang mendukung.
Dokumen tersebut membahas tentang penanganan, penyimpanan, dan pemusnahan sampel mikrobiologi. Prinsip-prinsip pengambilan spesimen dan pengiriman spesimen dijelaskan secara rinci demikian juga pedoman untuk beberapa jenis spesimen seperti darah, urin, feses, dan sputum."
Pedoman ini memberikan panduan pengelolaan spesimen untuk mikrobiologi klinik, mulai dari cara pengambilan, transportasi, dan penyimpanan spesimen seperti darah, urin, feses, sputum, dan lainnya agar mutu hasil pemeriksaan terjaga."
Pertumbuhan mikroba dipengaruhi oleh berbagai faktor lingkungan seperti ketersediaan nutrien, suhu, kelembaban, keasaman (pH), dan oksigen. Mikroba akan berkembangbiak dengan cepat pada kondisi yang optimal, namun pertumbuhannya akan melambat atau berhenti jika kondisinya kurang mendukung.
Laporan Praktikum Pengenalan Alat di LaboratoriumErnalia Rosita
Laporan mingguan praktikum kimia dasar ini memberikan pengenalan terhadap 35 alat-alat laboratorium kimia beserta fungsi masing-masing alat. Tujuan pengenalan alat ini adalah agar mahasiswa dapat mengenali dan menggunakan alat dengan benar pada praktikum selanjutnya."
Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan bakteri antara lain nutrisi, media, dan kondisi fisik seperti suhu, oksigen, pH, dan lingkungan. Bakteri dibedakan menjadi autotrof, heterotrof, aerob, anaerob, dan lainnya berdasarkan kebutuhan nutrisi dan oksigen. Pertumbuhan bakteri juga dipengaruhi oleh jenis media, suhu, pH, dan kadar garam. Bakteri berkembang biak se
Laporan sterilisasi, pembuatan media, dan teknik inokulasiDian Khairunnisa
Laporan praktikum mikrobiologi menjelaskan tentang uji angka paling mungkin (MPN) bakteri coliform. Dokumen ini membahas tentang sterilisasi alat dan bahan, pembuatan media, serta teknik inokulasi mikroorganisme dengan tujuan mempelajari metode-metode tersebut.
Dokumen tersebut membahas tentang senyawa organik khususnya karbon dan ikatan kimianya. Pembahasan meliputi teori oktet dan hibridisasi atom karbon, serta penjelasan tentang alkana dan sikloalkana."
Dokumen tersebut membahas tentang karbohidrat, termasuk definisi, klasifikasi, dan contoh-contoh karbohidrat seperti monosakarida (glukosa, fruktosa), disakarida (maltosa, laktosa), serta beberapa sifat dan reaksi karbohidrat.
1. Uji Unsur-Unsur Protein
Setelah dilakukan pengujian unsur-unsur protein, dapat disimpulkan bahwa albumin mengandung unsur protein, yaitu nitrogen dan oksigen. Susu mengandung nitrogen, hidrogen, dan oksigen. Tempe mengandung nitrogen, hidrogen, oksigen, dan karbon. Seadngkan kuning telur mengandung nitrogen, oksigen, dan karbon.
2. Uji Kelarutan Albumin
Protein albumin dapat larut pada air (H2O), asam (HCl), basa (NaOH), dan garam encer (NaCO3). Karena semua campuran tidak menghasilkan endapan. Namun kelarutan protein akan berkurang jika ditambahkan garam anorganik, karena terjadi kompetisi antara garam anorganik dengan molekul protein untuk mengikat air.
3. Uji Biuret
Pada uji biuret yang menghasilkan warna soft ungu adalah albumin. Albumin mengandung dua atau lebih ikatan peptida, sehingga ikatan peptidanya panjang. Namun pada kuning telur, susu, dan tempe menghasilkan warna biru dikarenakan kadar protein setiap bahan berbeda, sehingga jumlah ikatan peptidanya berbeda. Hal ini mengakibatkan warna yang dihasilkan akan berbeda juga.
4. Uji Nnhidrin
Albumin, susu, tempe, dan kuning telur menunjukkan adanya warna ungu yang menunjukkan kadar protein tinggi karena ikatan peptidanya panjang. Warna ungu juga berarti protein tersebut mempunyai gugus asam amino bebas. Sedangkan pada arginin, warna yang dihasilkan bening artinya tidak menunjukkan adanya asam amino bebas.
Spesimen darah harus diambil dengan benar agar mewakili kondisi sebenarnya. Peralatan pengambilan harus bersih dan tidak mengubah zat yang akan diperiksa. Identitas pasien dan spesimen harus dilengkapi dengan jelas. Spesimen darah kemudian diolah dengan memisahkan serum atau menggunakan antikoagulan sesuai jenis pemeriksaan.
Prakiktum biologi tentang pengamatan protista menemukan beberapa jenis protista seperti Cryptomonas sp (Flagellata), Amoeba (Rhizopoda), dan Stentor (Cilliata) dalam sampel air rendaman jerami, kolam, sawah, dan comberan.
Dokumen tersebut berisi soal-soal ujian akhir semester (UAS) mata kuliah bakteriologi. Soal-soal tersebut meliputi materi tentang media pembiakan bakteri, klasifikasi bakteri seperti Staphylococcus aureus, ciri-ciri bakteri patogen seperti Staphylococcus aureus, tes-tes untuk membedakan bakteri, isolasi bakteri dari berbagai bahan klinis, dan uji biokimia bakteri.
Spektrofotometri Serapan Atom (SSA) adalah alat analisis yang menggunakan prinsip serapan radiasi oleh atom bebas untuk menentukan kadar unsur logam dan metaloid dalam sampel. SSA terdiri dari lampu katoda, tabung gas, monokromator, detektor, dan sistem pengolah data untuk mengukur serapan cahaya oleh atom-atom logam yang dihasilkan dari proses atomisasi sampel. Alat ini berfungsi untuk menganalisis kad
Dokumen tersebut membahas tentang definisi, jenis, karakteristik, sumber, dan penanganan limbah berbahaya dan beracun (limbah B3). Jenis limbah B3 dijelaskan meliputi limbah cair, padat, dan gas yang dapat berbahaya bagi lingkungan, kesehatan, dan kehidupan jika tidak ditangani dengan benar. Beberapa metode penanganan limbah B3 yang disebutkan adalah netralisasi, reduksi-oksidasi, pertukaran ion, ko
1. Limbah B3 adalah limbah berbahaya dan beracun yang dapat mencemari lingkungan.
2. Sumber limbah B3 berasal dari rumah tangga, rumah sakit, pabrik dan lainnya.
3. Metode pengolahan limbah B3 meliputi chemical conditioning, solidification/stabilization, dan incineration.
Laporan Praktikum Pengenalan Alat di LaboratoriumErnalia Rosita
Laporan mingguan praktikum kimia dasar ini memberikan pengenalan terhadap 35 alat-alat laboratorium kimia beserta fungsi masing-masing alat. Tujuan pengenalan alat ini adalah agar mahasiswa dapat mengenali dan menggunakan alat dengan benar pada praktikum selanjutnya."
Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan bakteri antara lain nutrisi, media, dan kondisi fisik seperti suhu, oksigen, pH, dan lingkungan. Bakteri dibedakan menjadi autotrof, heterotrof, aerob, anaerob, dan lainnya berdasarkan kebutuhan nutrisi dan oksigen. Pertumbuhan bakteri juga dipengaruhi oleh jenis media, suhu, pH, dan kadar garam. Bakteri berkembang biak se
Laporan sterilisasi, pembuatan media, dan teknik inokulasiDian Khairunnisa
Laporan praktikum mikrobiologi menjelaskan tentang uji angka paling mungkin (MPN) bakteri coliform. Dokumen ini membahas tentang sterilisasi alat dan bahan, pembuatan media, serta teknik inokulasi mikroorganisme dengan tujuan mempelajari metode-metode tersebut.
Dokumen tersebut membahas tentang senyawa organik khususnya karbon dan ikatan kimianya. Pembahasan meliputi teori oktet dan hibridisasi atom karbon, serta penjelasan tentang alkana dan sikloalkana."
Dokumen tersebut membahas tentang karbohidrat, termasuk definisi, klasifikasi, dan contoh-contoh karbohidrat seperti monosakarida (glukosa, fruktosa), disakarida (maltosa, laktosa), serta beberapa sifat dan reaksi karbohidrat.
1. Uji Unsur-Unsur Protein
Setelah dilakukan pengujian unsur-unsur protein, dapat disimpulkan bahwa albumin mengandung unsur protein, yaitu nitrogen dan oksigen. Susu mengandung nitrogen, hidrogen, dan oksigen. Tempe mengandung nitrogen, hidrogen, oksigen, dan karbon. Seadngkan kuning telur mengandung nitrogen, oksigen, dan karbon.
2. Uji Kelarutan Albumin
Protein albumin dapat larut pada air (H2O), asam (HCl), basa (NaOH), dan garam encer (NaCO3). Karena semua campuran tidak menghasilkan endapan. Namun kelarutan protein akan berkurang jika ditambahkan garam anorganik, karena terjadi kompetisi antara garam anorganik dengan molekul protein untuk mengikat air.
3. Uji Biuret
Pada uji biuret yang menghasilkan warna soft ungu adalah albumin. Albumin mengandung dua atau lebih ikatan peptida, sehingga ikatan peptidanya panjang. Namun pada kuning telur, susu, dan tempe menghasilkan warna biru dikarenakan kadar protein setiap bahan berbeda, sehingga jumlah ikatan peptidanya berbeda. Hal ini mengakibatkan warna yang dihasilkan akan berbeda juga.
4. Uji Nnhidrin
Albumin, susu, tempe, dan kuning telur menunjukkan adanya warna ungu yang menunjukkan kadar protein tinggi karena ikatan peptidanya panjang. Warna ungu juga berarti protein tersebut mempunyai gugus asam amino bebas. Sedangkan pada arginin, warna yang dihasilkan bening artinya tidak menunjukkan adanya asam amino bebas.
Spesimen darah harus diambil dengan benar agar mewakili kondisi sebenarnya. Peralatan pengambilan harus bersih dan tidak mengubah zat yang akan diperiksa. Identitas pasien dan spesimen harus dilengkapi dengan jelas. Spesimen darah kemudian diolah dengan memisahkan serum atau menggunakan antikoagulan sesuai jenis pemeriksaan.
Prakiktum biologi tentang pengamatan protista menemukan beberapa jenis protista seperti Cryptomonas sp (Flagellata), Amoeba (Rhizopoda), dan Stentor (Cilliata) dalam sampel air rendaman jerami, kolam, sawah, dan comberan.
Dokumen tersebut berisi soal-soal ujian akhir semester (UAS) mata kuliah bakteriologi. Soal-soal tersebut meliputi materi tentang media pembiakan bakteri, klasifikasi bakteri seperti Staphylococcus aureus, ciri-ciri bakteri patogen seperti Staphylococcus aureus, tes-tes untuk membedakan bakteri, isolasi bakteri dari berbagai bahan klinis, dan uji biokimia bakteri.
Spektrofotometri Serapan Atom (SSA) adalah alat analisis yang menggunakan prinsip serapan radiasi oleh atom bebas untuk menentukan kadar unsur logam dan metaloid dalam sampel. SSA terdiri dari lampu katoda, tabung gas, monokromator, detektor, dan sistem pengolah data untuk mengukur serapan cahaya oleh atom-atom logam yang dihasilkan dari proses atomisasi sampel. Alat ini berfungsi untuk menganalisis kad
Dokumen tersebut membahas tentang definisi, jenis, karakteristik, sumber, dan penanganan limbah berbahaya dan beracun (limbah B3). Jenis limbah B3 dijelaskan meliputi limbah cair, padat, dan gas yang dapat berbahaya bagi lingkungan, kesehatan, dan kehidupan jika tidak ditangani dengan benar. Beberapa metode penanganan limbah B3 yang disebutkan adalah netralisasi, reduksi-oksidasi, pertukaran ion, ko
1. Limbah B3 adalah limbah berbahaya dan beracun yang dapat mencemari lingkungan.
2. Sumber limbah B3 berasal dari rumah tangga, rumah sakit, pabrik dan lainnya.
3. Metode pengolahan limbah B3 meliputi chemical conditioning, solidification/stabilization, dan incineration.
Working behavior factors in the laboratory k3 industry english satria (ulm)Satria Anugerah Suhendra
The document discusses factors in the working environment of a laboratory. It identifies several key factors that can affect worker safety and productivity, including physical factors like noise, temperature, and radiation; chemical factors like toxic substances; biological factors like bacteria and viruses; and psychosocial factors like relationships between workers. It emphasizes the importance of identifying these factors and implementing proper health and safety management practices, like training, protective equipment, and ergonomic workplace design, to prevent accidents and protect workers in the laboratory environment.
Beberapa poin kunci tentang antiseptik adalah:
1. Antiseptik digunakan untuk membunuh atau menghambat pertumbuhan mikroorganisme pada jaringan hidup.
2. Cara kerjanya meliputi merusak dinding sel, mengubah permeabilitas, menghambat enzim, dan menghambat sintesis protein.
3. Contoh antiseptik umum adalah alkohol, yodium, fenol, klorheksidin, dan hidrogen peroksida.
Dokumen tersebut membahas tentang kewenangan Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah dalam pengelolaan lingkungan hidup berdasarkan UU No. 32 Tahun 2009. UU tersebut memberikan kewenangan kepada Pemerintah Pusat untuk menetapkan kebijakan nasional dan Pemerintah Daerah untuk menetapkan kebijakan di tingkat provinsi dan kabupaten/kota dalam bidang perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup.
Dokumen tersebut membahas tentang pemusnahan sampel mikrobiologi. Sampel-sampel seperti urin, darah, feses, pus, sputum, dan sekret vagina yang telah digunakan untuk analisis mikrobiologi akan dimusnahkan dengan cara dibuang ke wastafel sambil dialiri air atau ditimbun di tempat khusus. Sediaan atau media kultur yang telah digunakan akan dimusnahkan dengan cara direndam dalam larutan desinfektan sepert
OSHA regulations require employers to provide suitable eyewash and shower facilities for employees exposed to corrosive materials. The regulations do not provide specific installation guidelines, instead referring to ANSI standards which specify equipment must irrigate affected areas for 15 continuous minutes. ANSI Z358.1 establishes minimum performance standards for emergency eyewash and shower equipment to treat chemical exposures to the eyes or body.
Spill Kits - We provide certified training in Spill Kit in Sydney, Perth, Brisbane, Melborne, Australia. We supply Chemical Spill Kits and oil spill kits for various industries, workshops, marine, factory, laboratory and more.
http://www.spillkitstraining.com.au/
The document describes a 3-step biological wastewater treatment process used in the cosmetics industry. The process includes 1) pre-treatment where chemicals are added to precipitate solids from the wastewater, 2) a biological stage using a TFR bioreactor, and 3) post-treatment where excess sludge is dewatered. The system is capable of treating wastewater for a small town of 5,000 people and uses 45% less energy than comparable systems.
This document provides information on eye wash and Cederroth Eye Wash products. It discusses why eye wash is important for rinsing corrosive or irritating substances from the eyes, including acids, alkalis, metals, and irritants. Alkalis are noted as particularly dangerous, causing more severe damage. The document then highlights the benefits of Cederroth Eye Wash, including its borate buffer which helps neutralize acids and alkalis, and provides more effective rinsing than water. Cederroth Eye Wash bottles are designed for quick, generous rinsing and come in wall-mounted and portable options. The document emphasizes the importance of immediate and prolonged rinsing to remove hazardous materials from the
Pendanaan Sanitasi melalui APBN, DAK dan CSR infosanitasi
Dokumen tersebut membahas sumber-sumber pendanaan pembangunan sanitasi termasuk pendanaan pemerintah dari APBD, APBN, DAK dan pendanaan non-pemerintah serta mekanisme pengajuan dan kriteria pendanaan untuk masing-masing sumber pendanaan."
Panduan Memilih Media Mikrobiology dari Blog Panduan Memilih Alat laboratorium. Untuk informasi lebih detail silahkan e-mail ke sales@alatalatlaboratorium.com
Faktor faktor lingkungan kerja di lab. makalah k3 industri satria as (ulm)Satria Anugerah Suhendra
Makalah ini membahas tentang faktor-faktor lingkungan kerja di laboratorium yang meliputi suhu, pencahayaan, kebisingan, dan bahaya kimia. Faktor-faktor tersebut berpengaruh besar terhadap keselamatan dan kesehatan kerja di laboratorium."
Dokumen tersebut membahas tentang sanitasi dan penanganan limbah laboratorium IPA di sekolah, meliputi pengidentifikasian limbah potensial, program pengelolaan limbah, dan prosedur penanganan bahan berbahaya seperti tips pengumpulan, penyimpanan limbah secara aman dan pemisahan berdasarkan sifat kimianya. Terdapat juga contoh senyawa yang tidak boleh dicampur karena dapat menghasilkan reaksi berbahaya.
Praktikum ini memperkenalkan tentang identifikasi kation dan anion secara kualitatif. Kation dan anion dapat dikelompokkan berdasarkan reaksi kimianya dengan beberapa reagen golongan. Ada lima golongan kation yang dibedakan berdasarkan kelarutan garamnya dengan asam klorida, hidrogen sulfida, dan amonium karbonat. Sedangkan anion dapat dikelompokkan berdasarkan kelarutan garam perak, kalsium, dan se
Dokumen tersebut menjelaskan tentang kelompok 3 yang terdiri dari 7 orang serta menjelaskan tentang definisi, jenis, klasifikasi, sifat, dan penanganan limbah laboratorium.
1. Dokumen tersebut membahas tentang keselamatan dan kesehatan kerja (K3) di laboratorium.
2. Beberapa poin penting yang disebutkan adalah pentingnya mengontrol bahan berbahaya, mencegah kecelakaan, dan mematuhi prosedur keselamatan untuk melindungi pegawai laboratorium.
3. Dokumen tersebut memberikan pedoman dan prosedur K3 yang harus ditaati di laboratorium untuk mencegah resiko keselamatan.
Metode ilmiah dan keselamatan kerja di laboratorium kimia meliputi 7 langkah metode ilmiah yaitu merumuskan masalah, observasi, merumuskan hipotesis, merancang eksperimen, melakukan eksperimen, melakukan analisis data, dan menarik kesimpulan. Dokumen ini juga menjelaskan alat-alat penting di laboratorium kimia, zat kimia berbahaya, dan pedoman keselamatan kerja seperti menggunakan pakaian lab,
Pelatihan pengelolaan limbah medis yang diselenggarakan di Hotel Sany Rosa, Bandung memberikan informasi tentang konsep dan prosedur pengelolaan limbah cair fasyankes, termasuk jenis-jenis limbah cair, baku mutu limbah cair, perkiraan kuantitas limbah cair, dan proses pengolahan limbah cair melalui tahapan primer, sekunder, dan tersier.
Rencana pelaksanaan pembelajaran mata pelajaran Analisis Kimia Dasar di SMK Negeri 1 Cerme Gresik membahas:
1. Materi pokok melaksanakan pemeriksaan kation dan anion menggunakan metode H2S.
2. Tujuan pembelajaran siswa dapat menganalisis dan melakukan percobaan pemisahan kation dan anion.
3. Materi pembelajaran meliputi penggolongan kation dan anion, serta reaksi identifikasi m
BAB 1 KIMIA DI SEKITAR KITA (IPA KIMIA X KurMer).pptxRainalPanjaitan2
Dokumen tersebut membahas tentang kimia di sekitar kita. Materi pelajaran mencakup metode ilmiah, bahan kimia dalam kehidupan sehari-hari, peran ilmu kimia, gerakan kimia hijau, pemanasan global, lubang ozon, dan nanoteknologi. Tujuan pembelajaran antara lain mengenali prinsik kimia hijau dan isu lingkungan seperti pemanasan global dan lubang ozon.
Dokumen tersebut mengatur ketentuan pelaksanaan penilaian prestasi kerja pegawai negeri sipil berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2011. Dokumen ini menjelaskan tujuan, prinsip, dan unsur-unsur penilaian prestasi kerja pegawai negeri sipil serta menetapkan pedoman bagi pegawai negeri sipil dan pejabat penilai dalam melaksanakan penilaian tersebut.
Dokumen tersebut memberikan penjelasan mengenai kriteria penilaian kinerja pegawai berdasarkan beberapa aspek seperti pelayanan, integritas, dedikasi pada tugas, ketaatan terhadap peraturan, kerja sama tim, dan kepemimpinan. Setiap aspek diberi skor antara 50-100 dan kategori antara buruk hingga sangat baik.
Pedoman Pengelolaan dan Pemanfaatan Laboratorium IPA bertujuan untuk menjadi acuan operasional bagi pengelola laboratorium dan guru IPA dalam memanfaatkan laboratorium sesuai Kurikulum 2013. Laboratorium IPA memiliki peran penting dalam implementasi pendekatan saintifik dan penelitian, serta menunjang keberhasilan pembelajaran IPA. Kurikulum 2013 membutuhkan laboratorium untuk mengembangkan keterampilan proses siswa melalui praktikum.
Ringkasan dokumen tersebut adalah: Manajemen kurikulum sekolah menengah pertama membahas tentang pengertian dan aspek-aspek manajemen kurikulum, pelaksanaan kurikulum 2013, dan peran kepala sekolah serta guru dalam implementasi kurikulum di sekolah.
Peningkatan penguasaan belajar Keterampilan Komputer dan Pengelolaan Informasi (KKPI) dengan pemanfaatan jejaring sosial Facebook dan Twitter pada siswa SMK. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan penguasaan belajar KKPI dan tanggapan siswa terhadap pemanfaatan jejaring sosial untuk pembelajaran KKPI. Metode penelitian menggunakan desain kuasi eksperimental dengan instrumen tes dan angket. Hasil penel
Dokumen ini berisi ringkasan empat percobaan IPA sederhana menggunakan bahan dari lingkungan untuk mendemonstrasikan konsep-konsep fisika dan kimia dasar seperti listrik statis, elektroskop, kapasitas kalor, dan pemuaian volume gas.
Dokumen ini membahas desain laboratorium IPA dengan 3 kalimat:
1) Mengatur tata letak bahan, peralatan, dan fasilitas laboratorium serta menggambar desainnya agar sesuai luas dan jumlah siswa.
2) Membahas unsur-unsur desain laboratorium seperti peruntukan, jenjang pendidikan, dan rasio luas per siswa serta administrasi ruangannya.
3) Menjelaskan tata letak laboratorium harus memperhatikan lok
Universitas Negeri Jakarta banyak melahirkan tokoh pendidikan yang memiliki pengaruh didunia pendidikan. Beberapa diantaranya ada didalam file presentasi
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka.
Materi ini membahas tentang defenisi dan Usia Anak di Indonesia serta hubungannya dengan risiko terpapar kekerasan. Dalam modul ini, akan diuraikan berbagai bentuk kekerasan yang dapat dialami anak-anak, seperti kekerasan fisik, emosional, seksual, dan penelantaran.
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka.
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...nasrudienaulia
Dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Talcott Parsons, konsep struktur sosial sangat erat hubungannya dengan kulturalisasi. Struktur sosial merujuk pada pola-pola hubungan sosial yang terorganisir dalam masyarakat, termasuk hierarki, peran, dan institusi yang mengatur interaksi antara individu. Hubungan antara konsep struktur sosial dan kulturalisasi dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Pola Interaksi Sosial: Struktur sosial menentukan pola interaksi sosial antara individu dalam masyarakat. Pola-pola ini dipengaruhi oleh norma-norma budaya yang diinternalisasi oleh anggota masyarakat melalui proses sosialisasi. Dengan demikian, struktur sosial dan kulturalisasi saling memengaruhi dalam membentuk cara individu berinteraksi dan berperilaku.
2. Distribusi Kekuasaan dan Otoritas: Struktur sosial menentukan distribusi kekuasaan dan otoritas dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya yang dianut oleh masyarakat juga memengaruhi bagaimana kekuasaan dan otoritas didistribusikan dalam struktur sosial. Kulturalisasi memainkan peran dalam melegitimasi sistem kekuasaan yang ada melalui nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat.
3. Fungsi Sosial: Struktur sosial dan kulturalisasi saling terkait dalam menjalankan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya dan norma-norma yang terinternalisasi membentuk dasar bagi pelaksanaan fungsi-fungsi sosial yang diperlukan untuk menjaga keseimbangan dan stabilitas dalam masyarakat.
Dengan demikian, konsep struktur sosial dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Parsons tidak dapat dipisahkan dari kulturalisasi karena keduanya saling berinteraksi dan saling memengaruhi dalam membentuk pola-pola hubungan sosial, distribusi kekuasaan, dan pelaksanaan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat.
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Fathan Emran
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka.
1. SANITASI DAN PENANGANAN
LIMBAH LABORATORIUM
Materi-4
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah
Direktorat Pembinaan SMP
2015
2. TUJUAN
Setelah mengikuti sesi ini, Anda
diharapkan dapat:
6.1 Mengidentifikasi limbah potensial
yang dihasilkan oleh aktivitas
laboratorium IPA.
6.2 Membuat program pengelolaan
limbah laboratorium IPA.
6.3 Menerapkan prosedur penanganan
bahan berbahaya dan beracun,
4. AKTIVITAS PENDAMPINGAN
Untuk mencapai tujuan(-tujuan) sesi ini, Anda
akan:
1.Mendengarkan paparan materi (50%)
2.Mengajukan pertanyaan dan diskusi (20%)
3.Mengerjakan Tugas dalam Kelompok
/Praktek(30%)
5. Pendahuluan
Limbah : buangan sisa-sisa atau
hasil sampingan yang berasal dari
kegiatan laboratorium dari semua
aktivitas yang dilakukan di
laboratorium.
Fasa zat buangan dapat digolongkan
menjadi gas, padat dan cair
6. Limbah
1. Berdasarkan sifatnya, limbah dibedakan
menjadi :
a. Limbah umum
b. Limbah B3 (Bahan Berbahaya dan
Beracun)
2. Berdasarkan atas dasar asalnya,
dikelompokkan menjadi 2 yaitu:
a. Limbah organik
b. Limbah anorganik
7. Bentuk Limbah
1. Limbah umum:
1)Limbah padat: berupa endapan atau kertas
saring yang telah terpakai ( dibedakan
menjadi: limbah padat infeksius dan limbah
padat non infeksius
2)Limbah gas: umumnya dalam jumlah kecil,
jadi bisa dibuang langsung ke udara.
Misalnya: limbah yang dihasilkan dari
penggunaan generator.
3)Limbah cair: adalah sisa kegiatan yang
berwujud cair (terbagi dalam: limbah cair
infeksius, limbah cair domestik dan limbah
cair kimia
8. 2. Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun
(B3)
Adalah limbah yang mengandung
bahan berbahaya atau beracun yang
sifat dan konsentrasinya, baik langsung
maupun tidak langsung dapat merusak
atau mencemarkan lingkungan hidup,
atau membahayan kesehatan manusia
misal:
Limbah B3
9. Limbah Berdasarkan atas dasar
asalnya:
1. Limbah Organik : terdiri atas bahan yang
bersifat organik, mudah diuraikan melalui
proses alami ( limbah kegiatan rumah
tangga)
2. Limbah anorganik:terdiri dari bahan bahan
yang tidak dapat diuraikan dan tidak dapat
diperbarui, mis :
10. 1. Bahan buangan bersifat khemis: semua
bahan buangan hasil kegiatan laboratorium
yang berupa zat kimia
2. Bahan buangan non khemis: misalnya: air
sisa cucian alat dan perabot yang tidak
menggunakan bahan kimia
LIMBAH CAIR
11. Dipisahkan, atau menggunakan saluran-
saluran yang terpisah, yang akhirnya mengalir
pada lubang pembuangan yang terpisah pula.
Karena masing-masing limbah memerlukan
pengolahan dan pengelolaan yang berbeda.
Penanganan limbah cair khemis dan
non khemis:
12. Langkah praktis mengurangi limbah
1. Penggunaan kembali limbah laboratorium
(setelah melalui prosedur daur ulang), mis:
pelarut dalam proses ekstraksi
2. Sebelum melakukan reaksi, dilakukan
perhitungan mol reaktan secara tepat
3. Pembuangan langsung ke luar laboratorium
(untuk bahan kimia yang dapat larut dalam
air, dalam konsentrasi kecil, misal: asam
cuka)
13. 4. Dengan pembakaran terbuka, untuk
bahan organik yang kadar racunnya
rendah, dan tidak terlalu berbahaya
5. Pembakaran dalam insenerator, untuk
bahan toksik, yang jika dibakar dalam
ruang terbuka, akan menghasilkan
senyawa yang bersifat toksik.
6. Dikubur dalam tanah dengan
perlindungan tertentu, agar tidak
merembas ke badan air. (untuk zat padat
reaktif dan beracun, mis: bahan yang
mengandung merkuri /Hg)
15. Tips pengumpulan penyimpanan
limbah Laboratorium
1.Pemberian label pada setiap wadah
limbah yang berbahaya, sesuai
dengan jenis bahayanya (mudah
terbakar, korosif)
2.Simpan limbah dalam wadah yang
berlabel jelas dan wadah tidak
bereaksi dengan bahan yang
disimpan.
3. Untuk beberapa jenis limbah kimia
yang berbeda, limbah bisa
dikumpulkan dalam satu wadah yang
sama (asal limbah harus kompatibel
satu sama lain)
16. 4. Sebelum dikumpulkan, dilakukan
pengecekan terhadap sifat limbah
( bersifat asam atau basa).
5. Melakukan penetralan terhadap
larutan asam atau basa menggunakan
zat penetral yang sesuai.
6. Jika limbah termasuk limbah B3,
wadah harus sesuai dengan karakter
limbah yang akan disimpan
17. 7. Memilih wadah yang tepat untuk mengurangi
kebocoran :
a.Untuk limbah cair: wadah pengaman dari
plastik (PE), atau bhn dari logam. Jangan
menyimpan limbah korosif dalam wadah
yang terbuat dari logam.
b. Untuk limbah air: Kumpulkan limbah air
secara terpisah dari limbah pelarut organik
c. Untuk limbah padat: Tempatkan limbah
padat dalam wadah yang berlabel tepat,
untuk menunggu proses pembuangan
18. Persayaratan Wadah cairan
pelarut organik:
1.Tahan terhadap bahan kimia yang disimpan
2.Tidak mudah pecah/rusak
3.Anti bocor dan rapat gas
4.Memiliki sertifikat UN untuk pengangkutan
limbah Internasional
5.Wadah ditempatkan di ruang berventilasi
baik
6. Wadah harus disimpan tertutup rapat
7. Pilih wadah yang sesuai
19. Khusus Prinsip Pengemasan Limbah B3:
1.Limbah yang tidak saling cocok,
dikemas dalam wadah yang berbeda.
2.Jumlah pengisian volume harus
memper-timbangkan terjadinya
pengembangan volume limbah,
pembentukan gas atau kenaikan
tekanan selama penyimpanan.
3.Ganti kemasan yang rusak, dengan
kemasan yang baru
20. 4. Kemasan yang telah berisi
limbah, ditandai sesuai
dengan ketentuan yang
berlaku.
5. Kegiatan pengemasan,
penyimpanan dan
pengumpulan, harus
dilaporkan sebagai bagian
dari pengelolaan limbah
21. Contoh senyawa Kimia, serta akibatnya jika
dicampur dengan senyawa lain yang inkompatibel
Senyawa Tidak boleh dicampur
dengan
Eksplosif
atau
menghasil
kan
panas, gas
atau
substansi
yang
mudah
menyala
Menghasil
kan gas
toksik,
atau tidak
stabil atau
substansi
berbahaya
Asam
asetat
Alkohol, asam kromat,
etilen glikol,asam nitrat,
asam perklorat,
peroksida, permanganat
x
22. Tugas:
Bentuk kelompok dan identifikasi
limbah potensial dihasilkan oleh
lab IPA di sekolah Saudara dan
buatlah rancangan umum
penanganan limbahnya