Dokumen tersebut membahas tentang prinsip-prinsip dasar dalam melakukan preparasi gigi untuk mahkota dan gigi penyangga, meliputi pemeliharaan struktur gigi, bentuk retensi dan resistensi, daya tahan restorasi, integritas tepi restorasi, serta pemeliharaan jaringan periodonsium. Dibahas pula alat dan urutan yang digunakan dalam preparasi gigi.
Dokumen tersebut membahas beberapa kondisi anatomi jaringan lunak dan keras yang mempengaruhi estetika gigi, seperti frenulum, inklinasi, dan impaksi gigi. Kelainan frenulum dapat menyebabkan diastema dan gangguan fungsi, sedangkan inklinasi dan impaksi gigi dapat mengganggu penampilan. Berbagai teknik seperti frenectomi, frenotomi, dan bedah diperlukan untuk mengatasi kelainan tersebut.
Dokumen tersebut membahas tentang penampilan, gigi, dan kesehatan mulut. Faktor-faktor yang paling berpengaruh terhadap penampilan seseorang adalah pakaian dan asesoris. Dokumen juga menjelaskan tentang jenis gigi, penyebab karies gigi, dan cara menjaga kesehatan mulut dengan baik.
Dokumen tersebut membahas tentang pulp capping yang merupakan perawatan gigi untuk melindungi pulpa gigi yang terbuka agar dapat mempertahankan vitalitasnya. Ada dua jenis pulp capping yaitu secara langsung (direct) dan tidak langsung (indirect), yang melibatkan aplikasi bahan pelindung seperti kalsium hidroksida langsung atau tidak langsung pada pulpa. Tujuannya adalah melindungi pulpa dari iritasi dan memungk
Prosedur pasang-lepas alat ortodonti lepasan meliputi pemberian instruksi kepada pasien, posisi yang tepat saat memasang dan melepas alat, serta periksa retensi dan jarak baseplate. Ada kemungkinan masalah seperti pergeseran gigi, hasil cetakan yang tidak akurat, atau alat yang dibuat kurang baik. Prosedur pemasangan mencakup penjelasan komponen alat dan memastikan tidak ada bagian yang melukai gusi
Dokumen tersebut membahas tentang prinsip-prinsip dasar dalam melakukan preparasi gigi untuk mahkota dan gigi penyangga, meliputi pemeliharaan struktur gigi, bentuk retensi dan resistensi, daya tahan restorasi, integritas tepi restorasi, serta pemeliharaan jaringan periodonsium. Dibahas pula alat dan urutan yang digunakan dalam preparasi gigi.
Dokumen tersebut membahas beberapa kondisi anatomi jaringan lunak dan keras yang mempengaruhi estetika gigi, seperti frenulum, inklinasi, dan impaksi gigi. Kelainan frenulum dapat menyebabkan diastema dan gangguan fungsi, sedangkan inklinasi dan impaksi gigi dapat mengganggu penampilan. Berbagai teknik seperti frenectomi, frenotomi, dan bedah diperlukan untuk mengatasi kelainan tersebut.
Dokumen tersebut membahas tentang penampilan, gigi, dan kesehatan mulut. Faktor-faktor yang paling berpengaruh terhadap penampilan seseorang adalah pakaian dan asesoris. Dokumen juga menjelaskan tentang jenis gigi, penyebab karies gigi, dan cara menjaga kesehatan mulut dengan baik.
Dokumen tersebut membahas tentang pulp capping yang merupakan perawatan gigi untuk melindungi pulpa gigi yang terbuka agar dapat mempertahankan vitalitasnya. Ada dua jenis pulp capping yaitu secara langsung (direct) dan tidak langsung (indirect), yang melibatkan aplikasi bahan pelindung seperti kalsium hidroksida langsung atau tidak langsung pada pulpa. Tujuannya adalah melindungi pulpa dari iritasi dan memungk
Prosedur pasang-lepas alat ortodonti lepasan meliputi pemberian instruksi kepada pasien, posisi yang tepat saat memasang dan melepas alat, serta periksa retensi dan jarak baseplate. Ada kemungkinan masalah seperti pergeseran gigi, hasil cetakan yang tidak akurat, atau alat yang dibuat kurang baik. Prosedur pemasangan mencakup penjelasan komponen alat dan memastikan tidak ada bagian yang melukai gusi
Dokumen tersebut membahas tentang berbagai jenis alat skaling manual dan elektrik untuk membersihkan karang gigi, meliputi periodontal probe, hoe scaler, chisel scaler, file scaler, sickle scaler, curet scaler, cavitron scaler, dan ultrasonik scaler. Alat-alat tersebut memiliki bentuk dan fungsi yang berbeda-beda untuk membersihkan karang gigi di berbagai area mulut.
Dokumen tersebut membahas periode perkembangan oklusal yang terbagi menjadi empat periode: periode pre-dental, periode gigi susu, periode gigi campuran, dan periode gigi tetap. Juga dijelaskan proses pertumbuhan gigi susu dan tetap serta tahapan odontogenesis.
Dokumen tersebut membahas tentang indeks kebersihan rongga mulut yang digunakan untuk menilai kondisi higiene mulut seseorang. Indeks tersebut meliputi penilaian terhadap debris dan kalkulus yang menempel pada gigi. Ada dua jenis indeks yaitu Oral Hygiene Index (OHI) dan Oral Hygiene Index Simplified (OHI-S) yang keduanya menggunakan skala nilai 0-3 untuk menentukan skor kebersihan mulut seseor
Dokumen tersebut membahas tentang lesi endoperiodontal dan klasifikasi baru penyakit periodontal menurut Chicago. Laporan kasus menunjukkan pentingnya pendekatan multidisiplin dalam diagnosis dan pengobatan lesi endoperiodontal yang melibatkan hubungan patologis antara jaringan endodontik dan periodontal. Prognosis lesi tergantung pada ada tidaknya kerusakan akar, keberadaan periodontitis, serta tingkat kerusakan periodontal sekitar gigi.
Dokumen tersebut membahas tentang peran dental asisten dalam tindakan pencabutan gigi, meliputi persiapan alat dan bahan yang diperlukan, prosedur ekstraksi gigi, serta posisi operator saat melakukan pencabutan gigi.
Dokumen tersebut menjelaskan prosedur pemeriksaan CPITN (Community Periodontal Index of Treatment Needs) untuk mengevaluasi penyakit periodontal di populasi. CPITN digunakan untuk menilai prevalensi penyakit periodontal, kategori kebutuhan perawatan, dan skor kondisi periodontal berdasarkan kedalaman pocket dan gejala lainnya. Dokumen tersebut menjelaskan tahapan persiapan, posisi pasien dan operator, teknik probing menggunakan probe
Jaringan periodontal terdiri atas empat jaringan utama: gingiva, ligamen periodontal, sementum, dan tulang alveolar. Gingiva adalah mukosa mulut yang mengelilingi gigi, ligamen periodontal menghubungkan akar gigi dengan tulang, sementum membentuk lapisan luar akar gigi, dan tulang alveolar membentuk soket gigi.
Asuhan keperawatan maloklusi - pemeriksaan dan penatalaksanaanAlex Susanto
Dokumen tersebut merangkum prosedur pemeriksaan klinis untuk pasien dengan gangguan maloklusi. Pemeriksaan umum meliputi tinggi badan, berat badan, dan status gizi. Pemeriksaan khusus meliputi pemeriksaan ekstra oral seperti bentuk wajah dan tipe wajah, serta pemeriksaan intra oral seperti kondisi gigi dan mulut. Dokter gigi akan memeriksa tonus otot, posisi gigi, dan hubungan oklusi
Presentasi Kista Odontogenik dan Tumor Odontogenik - Willi Fragcana PutraWilli Fragcana Putra
Kista Odontogenik: Kista yang dinding epitelnya berasaldari sisa-sisa organ pembentukan gigi(odontogenik) yang mampu berproliferasi dan potensial menjadi tumor.
Tumor Odontogenik adalah tumor yang terbentuk dari jaringan gigi.
Secara klinis, tumor odontogenik umumnya asimptomatik, adanya pembesaran pada rahang, pergerakan gigi, resorbsi akar dan resorbsi tulang.
Dokumen tersebut membahas mengenai:
1. Pentingnya riwayat kesehatan pasien dalam merencanakan perawatan gigi
2. Teknik pemeriksaan TMJ dan tes vitalitas, perkusi, tekanan
3. Jenis hubungan antara gigi sulung dan permanen
BUKU PETUNJUK SKILAB blok 13 FINAL.pdfssusere15b7a
Dokumen tersebut memberikan petunjuk tentang penilaian kesehatan mulut pasien melalui beberapa indeks seperti CPITN, kegoyahan gigi, resesi gingiva, OHI, PI, GI, BOP, PD. Termasuk cara melakukan pengukuran, gigi yang digunakan sebagai indeks, dan kriteria masing-masing indeks.
Dokumen tersebut membahas tentang berbagai jenis alat skaling manual dan elektrik untuk membersihkan karang gigi, meliputi periodontal probe, hoe scaler, chisel scaler, file scaler, sickle scaler, curet scaler, cavitron scaler, dan ultrasonik scaler. Alat-alat tersebut memiliki bentuk dan fungsi yang berbeda-beda untuk membersihkan karang gigi di berbagai area mulut.
Dokumen tersebut membahas periode perkembangan oklusal yang terbagi menjadi empat periode: periode pre-dental, periode gigi susu, periode gigi campuran, dan periode gigi tetap. Juga dijelaskan proses pertumbuhan gigi susu dan tetap serta tahapan odontogenesis.
Dokumen tersebut membahas tentang indeks kebersihan rongga mulut yang digunakan untuk menilai kondisi higiene mulut seseorang. Indeks tersebut meliputi penilaian terhadap debris dan kalkulus yang menempel pada gigi. Ada dua jenis indeks yaitu Oral Hygiene Index (OHI) dan Oral Hygiene Index Simplified (OHI-S) yang keduanya menggunakan skala nilai 0-3 untuk menentukan skor kebersihan mulut seseor
Dokumen tersebut membahas tentang lesi endoperiodontal dan klasifikasi baru penyakit periodontal menurut Chicago. Laporan kasus menunjukkan pentingnya pendekatan multidisiplin dalam diagnosis dan pengobatan lesi endoperiodontal yang melibatkan hubungan patologis antara jaringan endodontik dan periodontal. Prognosis lesi tergantung pada ada tidaknya kerusakan akar, keberadaan periodontitis, serta tingkat kerusakan periodontal sekitar gigi.
Dokumen tersebut membahas tentang peran dental asisten dalam tindakan pencabutan gigi, meliputi persiapan alat dan bahan yang diperlukan, prosedur ekstraksi gigi, serta posisi operator saat melakukan pencabutan gigi.
Dokumen tersebut menjelaskan prosedur pemeriksaan CPITN (Community Periodontal Index of Treatment Needs) untuk mengevaluasi penyakit periodontal di populasi. CPITN digunakan untuk menilai prevalensi penyakit periodontal, kategori kebutuhan perawatan, dan skor kondisi periodontal berdasarkan kedalaman pocket dan gejala lainnya. Dokumen tersebut menjelaskan tahapan persiapan, posisi pasien dan operator, teknik probing menggunakan probe
Jaringan periodontal terdiri atas empat jaringan utama: gingiva, ligamen periodontal, sementum, dan tulang alveolar. Gingiva adalah mukosa mulut yang mengelilingi gigi, ligamen periodontal menghubungkan akar gigi dengan tulang, sementum membentuk lapisan luar akar gigi, dan tulang alveolar membentuk soket gigi.
Asuhan keperawatan maloklusi - pemeriksaan dan penatalaksanaanAlex Susanto
Dokumen tersebut merangkum prosedur pemeriksaan klinis untuk pasien dengan gangguan maloklusi. Pemeriksaan umum meliputi tinggi badan, berat badan, dan status gizi. Pemeriksaan khusus meliputi pemeriksaan ekstra oral seperti bentuk wajah dan tipe wajah, serta pemeriksaan intra oral seperti kondisi gigi dan mulut. Dokter gigi akan memeriksa tonus otot, posisi gigi, dan hubungan oklusi
Presentasi Kista Odontogenik dan Tumor Odontogenik - Willi Fragcana PutraWilli Fragcana Putra
Kista Odontogenik: Kista yang dinding epitelnya berasaldari sisa-sisa organ pembentukan gigi(odontogenik) yang mampu berproliferasi dan potensial menjadi tumor.
Tumor Odontogenik adalah tumor yang terbentuk dari jaringan gigi.
Secara klinis, tumor odontogenik umumnya asimptomatik, adanya pembesaran pada rahang, pergerakan gigi, resorbsi akar dan resorbsi tulang.
Dokumen tersebut membahas mengenai:
1. Pentingnya riwayat kesehatan pasien dalam merencanakan perawatan gigi
2. Teknik pemeriksaan TMJ dan tes vitalitas, perkusi, tekanan
3. Jenis hubungan antara gigi sulung dan permanen
BUKU PETUNJUK SKILAB blok 13 FINAL.pdfssusere15b7a
Dokumen tersebut memberikan petunjuk tentang penilaian kesehatan mulut pasien melalui beberapa indeks seperti CPITN, kegoyahan gigi, resesi gingiva, OHI, PI, GI, BOP, PD. Termasuk cara melakukan pengukuran, gigi yang digunakan sebagai indeks, dan kriteria masing-masing indeks.
Laporan ini membahas perawatan endodontik dan fraktur gigi pada pasien yang mengalami sakit gigi akibat trauma. Dibahas mengenai klasifikasi fraktur gigi, etiologi fraktur, diagnosis dan perawatan yang sesuai untuk kasus gigi pasien yang mengalami fraktur dan peradangan jaringan pulpa.
Berdasarkan hasil pemeriksaan klinis, pasien mengalami keluhan gigi palsu longgar akibat resorpsi jaringan pendukung yang berlanjut selama 8 tahun pemakaian gigi palsu dan penyakit osteoporosis yang dimiliki pasien. Perawatan pendahuluan perlu dilakukan untuk mengobati cheilitis di sudut mulut sebelum pembuatan gigi palsu baru.
Pasien laki-laki berusia 9 tahun dengan maloklusi kelas I Angle dan gigitan terbalik gigi 11 dirawat dengan peranti ortodontik lepasan rahang atas dan bawah yang dirancang untuk memberikan dorongan pada gigi 11 agar bergerak ke arah labial. Perawatan berjalan dengan baik dan gigi 11 berhasil dikoreksi ke posisi edge-to-edge setelah 10 minggu. Peranti retensi kemudian digunakan untuk mencegah relaps.
Dokumen tersebut membahas tentang penyelarasan oklusal dan pensplinan periodontal. Penyelarasan oklusal bertujuan untuk mengembalikan hubungan fungsional yang menguntungkan bagi periodonsium dengan meminimalisir tekanan oklusal yang mencederai. Pensplinan periodontal adalah prosedur pemasangan splint pada gigi goyang untuk membantu penyembuhan dan menstabilkan gigi. Ada beberapa jenis splint seperti splint sementara, provisional, dan perman
Standar operasional prosedur layanan kesehatan gigi dan mulut di puskesmas Kepulauan Seribu Selatan mencakup anamnesa, pemeriksaan, diagnosis, dan rencana perawatan yang meliputi tumpatan gigi sementara dan permanen, perawatan pulpa, serta pencabutan gigi sulung. Dokumen ini menjelaskan prosedur-prosedur medik yang dilakukan untuk menunjang pelayanan kesehatan gigi dan mulut di puskesmas tersebut.
1. Pasien berusia 25 tahun datang untuk pencabutan gigi bungsu akibat sakit dan susah membersihkan sisa makanan. Pemeriksaan menunjukkan gigi bungsu mengalami impaksi dan perlu tindakan odontektomi.
2. Odontektomi adalah teknik pencabutan gigi dengan melakukan pemotongan gigi atau tulang. Gigi bungsu pasien mengalami impaksi yang perlu ditangani dengan odontektomi.
3.
Preventive periodontics merupakan program pencegahan penyakit periodontal yang dilakukan bersama antara dokter gigi, perawat gigi, dan pasien untuk mempertahankan gigi asli dengan mencegah timbul dan menyebar nya gingivitis dan penyakit periodontal lainnya melalui kontrol plak, instruksi kebersihan mulut, dan evaluasi kesehatan gusi secara berkala.
Dokumen tersebut membahas tentang jenjang pendidikan dan karir di bidang kedokteran gigi mulai dari calon mahasiswa, mahasiswa, dokter gigi umum, dokter gigi spesialis beserta spesialisasinya.
Dokumen tersebut membahas tentang kasus seorang wanita dengan keluhan gigi depan berwarna kecoklatan yang ingin melakukan perawatan pemutihan gigi. Dokumen ini juga membahas tentang penyebab perubahan warna gigi secara ekstrinsik dan intrinsik serta teknik pemutihan gigi.
Halitosis is caused by volatile sulfur compounds produced by certain oral bacteria. The main locations of these bacteria are the tongue and areas of the mouth where debris can accumulate, such as under dental appliances or around gingivitis. Poor oral hygiene allows bacteria to grow, which break down proteins and amino acids into foul-smelling gases. Systemic conditions like respiratory, gastrointestinal, or liver diseases can also cause bad breath by introducing compounds into the saliva and oral cavity. Treatment involves identifying and addressing the underlying cause, improving oral hygiene, using antiseptics, and properly cleaning dental appliances.
Laporan ini membahas kasus seorang wanita lanjut usia dengan riwayat penyakit jantung yang mengeluhkan luka di gusi akibat gigi tiruannya. Pemeriksaan menemukan ulkus dan tulang tajam di gusi. Dokter merekomendasikan perawatan alveolektomi untuk menghilangkan tulang tajam dan mengobati ulkus dengan obat topikal. Laporan ini membahas tindakan alveolektomi secara mendetail beserta ind
Dokumen tersebut membahas berbagai teknik perawatan endodontik konvensional dan bedah, mulai dari pulp capping, pulpotomi, pulpektomi, perawatan saluran akar, hingga apeksifikasi. Tujuannya adalah mengontrol infeksi pulpa dan jaringan sekitarnya serta memulihkan kondisi gigi. Teknik-teknik tersebut masing-masing memiliki indikasi, kontraindikasi, dan prosedur yang berbeda-beda.
1. Blok 17 LBM 3 : Maloklusi
karena bad habit
Scenario :
A girl (15 years old) and her mother, came to dentist with complaint about protrussion
and crowded in her teeth, it is maked her unconfidence. From anamnesa founded she had bad
habit such as thumb sucking since one year old until ten years old, sinusitis history, and oral
breathing.
Objective examination : the child have convex profile, ectopic teeth. The dentist doing
dental impression and get analyze from model. The result need space 6mm for upper jaw, and
7mm for lower jaw. Early diagnose the treatment need extraction. To get complete diagnose,
must do x-ray.
Step 2
1. Pengertian maloklusi ?
2. Macam-macam maloklusi?
3. Etiologi maloklusi ?
4. Akibat maloklusi ?
5. Pemeriksaan maloklusi?
6. Perawatan malokllusi?
1. Apa jenis X-ray yang harus dilakukan pada skenario ?
2. Macam-macam X-ray dan jelaskan!
3. Penyebab profil cembung dan gigi ectopic ?
4. Apabila diekstraksi apakah ada pengaruh terhadap sinusitis?
5. Cara mengetahui profil pasien yang cembung ?
6. Apakah ada hubungan kebiasaan thumb sucking, mouth breathing, crowded, dan
sinusitis history? Jelaskan!
7. Indikasi ekstraksi?
8. Mengapa diagnosisnya harus diekstraksi ?
9. Cara menganalisa hasil rontgen ?
10. Fungsi x-ray yang dilakukan?
11. Apabila dilakukan perawatan ortho apakah akan berdampak pada sinusitis? Jelaskan!
12. Tahap pemeriksaan dan perawatan pada kasus tsb ?
13. Tipe-tipe profil muka ?
2. STEP 3
1. Pengertian maloklusi ?
Suatu bentuk kelainan daripada oklusi baik dari dental maupun skeletal,
dimana dental patokannya dilihat dari relasi Molar 1 dan relasi Caninus.
Penyimpangan dari oklusi normal. Bisa dental, skleletal, atau dentoskeletal.
Suatu keadaan dimana cups gigi RA tidak berada groove gigi RB (Relasi
molar) yang bisa mengganggu fungsi estetik, pengunyahan, fonetik
2. Macam-macam maloklusi?
Dental : Perkembangan tulang rahang normal, gigi mengalami penyimpangan
o Protrusif : M1 ATAS BERADA DI distal P dan Mesial M1 Bawah
o Retrusif : M1 RA di distal M1 RB
Skeletal : Hubungan tulang RA dan RB tidak harmonis shg timbul gangguan
perkembangan
Fungsional : Kelainan pada otot saat dilakukan pengunyahan. Bisa dari faktor
kebiasaan dalam mengunyah mencari posisi nyaman
*Cara membedakan kelainan dental, skeletal, fungsional :
Skeletal : dr rontgen cephalometri
Dental : Analisa ruang, melihat gigi
Fungsional : karena kebiasaan, misal thumb sucking dilihat jarinya.
Protrusif dan retrusif bisa dari ketiga jenis maloklusi.
Intrusi : Pergerakan gigi menjauhi bidang oklusal
Ekstrusi : Mendekati
Crossbite
Deepbite
Openbite
Crowded
3. Etiologi maloklusi ?
o Menurut moyers 7 :
a. Keturunan
b. Gangguan pertumbuhan
Saat di dalam dan di luar kandungan ada pertumbuhan kraniofasial,
pertumbuhan RA lebih cepat drpd RB atau sebaliknya.
3. c. Trauma Saat sebelum lahir dan pasca lahir
Sebelum lahir : Ibu hamil mengalami trauma
d. Keadaan fisik Prematur loss
e. Bad habit
f. Penyakit Sinusitis (Ada halangan untuk bernafas lewat hidung)
g. Malnutrisi
o A. Primer : (selain yg di bawah)
B. Sekunder : Bad habit, penyakit, herediter, trauma
o Eksternal : Herediter, traumatic
Interna : Anomali bentuk gigi, erupsi abnormal
4. Akibat maloklusi ?
Mengalami gangguan estetik, mastikasi dan fonetik.
o Pada gigi crowded OH buruk karena susah untuk dibersihkan mudah karies
o Rentan trauma jika RA protusif
o RA Retrusif bisa mengakibatkan gangguan TMJ :
Karena kebiasaan (fungsional) mencari posisi nyaman dalam mengunyah,
RB akan mengalami kontraksi terus menerus
5. Pemeriksaan maloklusi?
o Dental : Analisa model
o Skeletal : Rontgen cephalometri
o Fungsional : Pemeriksaan kebiasaan (jari, dll)
Masing-masing mempunyai kriteria
6. Perawatan malokllusi?
o Menghilangkan kebiasaan jika mempunyai bad habit
o Mengoreksi gigi satu per satu dengan perawatan ortho
*tergantung etiology
1. Macam-macam X-ray dan jelaskan!
a. Panoramic :
o Extraoral : Menggambarkan struktur maksila dan mandibula, melihat ada
tidaknya benih gigi.
Menggambarkan keadaan keseluruhan rongga mulut.
b. Cephalometric : Dapat mendiagnosa keadaan maloklusi dan keadaan
dentofasial dgn lbh rinci :
o Perumbuhan, perkembangan, kelainan kraniofasial
4. o Tipe muka, baik jar. keras dan lunak
o Posisi gigi terhadap rahang
o Hubungan RA dan RB thd basis kranium
2. Apa jenis X-ray yang harus dilakukan pada skenario ?
Cephalometric dan panoramic
*kapan dilakukam cephalometric atau panoramic atau keduanya?
Apakah ada efek dilakukan x-ray jika dilakukan keduanya?
3. Penyebab profil cembung dan gigi ectopic ?
a. Profil cembung : Gigi yang protusif (RA) krn thumb sucking dan mouth breathing,
RB retrusif
b. Ectopic : Krn adanya kebiasaan buruk, gigi crowded.
Pengertian ectopic?
4. Apabila diekstraksi apakah ada pengaruh terhadap sinusitis?
o Jika gigi RB yang diekstraksi maka tidak akan ada pengaruh thd sinus.
o Jika gigi M2 RA yang diekstraksi, maka akan berpengaruh sehingga jalan ke
sinus terbuka lebih lebar.
*Seandainya gigi anterior diekstraksi?
Sinusitis jadi apa?
Atau ekstraksi mengakibatkan sinusitis?
5. Cara mengetahui profil pasien yang cembung ?
x-ray Cephalometric
6. Apakah ada hubungan kebiasaan thumb sucking, mouth breathing, crowded, dan
sinusitis history? Jelaskan!
Ada jawabannya Tusy
o Mouth breathing : Adanya penyumbatan saluran pernafasan dari sinusitis,
ditunjang dengan kebiasaan thumb sucking yg dipengaruhi posisi ibu jari
(punggung ibu jari di bawah) shg gigi atas protusif, palatum tinggi, lengkung
maxilla lebih sempit.
7. Indikasi ekstraksi?
o Bila kekurangan tempat >8 mm
o Dilihat apakah ada benih gigi / tidak dengan panoramic, walau gigi belum
erupsi harus dipastikan semua benih gigi ada
*Pada skenario perlu ekstraksi?
Pencarian tempat tidak hanya ekstraksi, bisa ekspansi, proximal stripping,
pergeseran gigi M1 ke distal.
8. Mengapa diagnosisnya harus diekstraksi ?
9. Cara menganalisa hasil rontgen ?
o Incisal maxilla dan mandibulla.
Maxilla : Jarak antara gigi I bag. labial ke garis nasal 4mm
Frontal : Anteroposterior dari kranium
Lateral : Gambaran lateral dr kranium
5. 10. Apabila dilakukan perawatan ortho apakah akan berdampak pada sinusitis? Jelaskan!
Tidak ada
11. Tahap pemeriksaan dan perawatan pada kasus tsb ?
Pemeriksaan : Anamnesis
Subjektif
Objektif
Penunjang
o Perawatan : Menghilangkan sinusitis menghilangkan bad habit yang mouth
breathing koreksi gigi
12. Tipe-tipe profil muka ?
Convex
Concaf
Straight
Sinusitis :
1. Anatomi
2. Patologi
Etiologi : Bad Habit
Sinusitis Maloklusi Pemeriksaan
Pemeriksaan penunjang
Akibat
Perawatan