1. 1
RMK SAP I
PERILAKU KEORGANISASIAN
(KONSEP DASAR DALAM PERILAKU KEORGANISASIAN)
Diususun oleh :
KADEK DARMAWAN (1406305106)
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS UDAYANA
2017
2. 2
BAB II
PEMBAHASAN
1.1 PENGERTIAN DAN UNSUR-UNSUR ORGANISASI
1. Pengertian Organisasi
Organisasi adalah suatu sistem yang terdiri dari pola aktivitas kerjasama yang
dilakukan secara teratur dan berulang-ulang oleh sekelompok orang untuk mencapai
suatu tujuan (Indriyo Gitosudarmo, 1997). Sebuah organisasi dapat terbentuk karena
dipengaruhi oleh beberapa aspek seperti penyatuan visi dan misi serta tujuan yang
sama dengan perwujudan eksistensi sekelompok orang tersebut terhadap masyarakat.
Organisasi yang dianggap baik adalah organisasi yang dapat diakui keberadaannya
oleh masyarakat disekitarnya, karena memberikan kontribusi seperti; pengambilan
sumber daya manusia dalam masyarakat sebagai anggota-anggotanya sehingga
menekan angka pengangguran. Orang-orang yang ada di dalam suatu organisasi
mempunyai suatu keterkaitan yang terus menerus. Rasa keterkaitan ini, bukan berarti
keanggotaan seumur hidup. Akan tetapi sebaliknya, organisasi menghadapi perubahan
yang konstan di dalam keanggotaan mereka, meskipun pada saat mereka menjadi
anggota, orang-orang dalam organisasi berpartisipasi secara relatif teratur.
2. Unsur-Unsur Organisasi
Dari pengertian diatas menunjukkan bahwa organisasi memiliki empat unsur
yaitu sistem, pola aktivitas, sekelompok orang dan tujuan.
3. Organisasi Merupakan Suatu Sistem
Organisasi merupakan suatu sistem yang terdiri dari sub-subsistem atau
bagian-bagian yang saling berkaitan satu sama lainnya dalam melakukan aktivitasnya.
Organisasi sebagai suatu sisitem adalah sistem terbuka, dimana batas organisasi adalah
lentur dan menganggap bahwa faktor lingkungan sebagai input.
3. 3
4. Pola Aktivitas
Aktivitas yang dilakukan oleh orang-orang di dalam organisasi dalam pola
tertentu. Urur-urutan pola aktivitas yang dilakukan oleh organisasi dilaksanakan secar
relative teratur dan berulang-ulang.
5. Sekelompok Orang
Organisasi pada dasarnya merupakan kumpulan orang-orang. Adanya
keterbatasan-keterbatasan pada manusia mendorongnya untuk membentuk organisasi.
Kemampuan manusia baik fisik maupun daya pikirnya terbatas, demikian juga waktu
yang ada terbatas, sementara aktivitas yang harus dilakukan selalu meningkat maka
mendorong manusia untuk membentuk sekelompok orang/organisasi.
6. Tujuan Organisasi
Tujuan organisasi pada dasarnya dibedakan menjadi dua yaitu tujuan yang
sifatnya abstrak dan berdimensi jangka panjang, yang menjadi landasan dan nilai-nilai
yang melandasi organisasi itu didirikan.
1.2 PENGERTIAN PERILAKU KEORGANISASIAN
Perilaku keorganisasian merupakan bidang ilmu yang mempelajari tentang
interaksi manusia dalam organisasi yang meliputi studi secara sistematis tentang
perilaku, struktur dan proses didalam organisasi. Organisasi diciptakan oleh manusia
untuk mencapai suatu tujuan. Organisasi membutuhkan orang-orang untuk melakukan
aktivitas organisasi, begitu juga manusia membutuhkan organisasi untuk
menghasilkan sesuatu yang lebih besar dari yang dapat dilakukannya sendiri.
Perilaku keorganisasian adalah sebuah bidang studi, berarti perilaku
keorganisasian adalah sebuah bidang keahlian khusus yang mempunyai pokok ilmu
pengetahuan yang umum. Perilaku keorganisasian mengajarkan tiga factor penentu
perilaku dalam organisasi yaitu individu, kelompok, dan pengaruh dari struktur
terhadap perilaku untuk membuat organisasi bekerja secara lebih efektif.
4. 4
1.3 Tingkatan Analisis Dalam Perilaku Keorganisasian
Dalam mempelajari perilaku keorganisasian dapat dilakukan dengan tiga
tingkat analisis yaitu tingkat individu, kelompok dan organisai.. Hal itu tergantung
apakah konflik tersebut dipandang sebagai konflik antarindividu, atau merupakan
konflik antargugus tugas pada tingkat kelompok atau konflik antar dua kepala bagian
pada tingkat organisasi.
Tingkat Individu
Dalam analisis pada tingkat individu, kejadian-kejadian yang terjadi dalam
organisasi dianalisis dalam hubungannya dengan perilaku seseorang dan interaksi
kepribadian dalam suatu situasi.
Tingkat Kelompok
Sekalipun kelompok terbentuk dari kumpulan individu-individu, kejadian-kejadian
yang terjadi pada suatu kelompok bukan sekedar penjumlahan dari perilaku-
perilaku individu. Kelompok mengembangkan norma-normanya sendiri tentang
perilaku-perilaku yang dapat diterima oleh para anggotanya.
Tingkat Organisasi
Organisasi lebih dari sekedar penjumlahan individu-individu maupun kelompok.
Struktur dan posisis seseorang dalam organisasi membawa pengaruh pada setiap
interaksi sosial dalam organisasi. Struktur organisasi mempengaruhi bagaimana
informasi dikomunikasikan dan keputusan dibuat.
1.4 Karakteristik-Karakteristik Perilaku Keorganisasian
Dalam mempelajari perilaku keorganisasian dipusatkan pada tiga karakteristik
yaitu :
Perilaku (Perilaku individu dan organisasi)
Fokus dari perilaku keorganisasian adalah perilaku individu dalam organisasi.
Untuk dapat memahami perilaku keorganisasian maka harus mampu memahami
perilaku berbagai individu dalam organisasi.
Struktur (organisasi dan kelompok)
Struktut berkaitan dengan hubungan yang bersifat tetap dalam organisasi,
bagaimana pekerjaan itu diatur dalam bagan organisasi.
5. 5
Proses
Proses organisasi berkaitan dengan interaksi yang terjadi antara anggota organisasi.
Proses organisasi antara lain meliputi kominikasi, kepemimpinan, proses
pengambilan keputusan dan kekuasaan.
1.6 Sumbangan Beberapa Bidang Ilmu Terhadap Perilaku Keorganisasian
a) Psikologi
Psikologi merupakan ilmu pengetahuan yang berusaha mengukur,
menjelaskan,dan kadang mengubah perilaku. Kontribusinya ilmu ini
terhadap perilaku keorganisasian adalah dalam hal: pembelajaran,
motivasi, kepribadaian, persepsi, pelatihan, efektifitas kepemimpinan,
kepuasan kerja, pengambilan keputusan individu, penilaian kinerja, pengukuran
sikap, seleksi karyawan, desain kerja, stress kerja.
b) Sosiologi
Sosiologi adalah studi tentang orang-orang dalam hubungannya dengan
sesama.Terkait pemahaman tentang sistem sosial dan interaksi manusia
dalam suatu sistem sosial. Sumbanga nnya melip ut i : dina mik a
kelompok, tim- tim kerja, kekuasaan,konflik, perilaku anta r
kelompok, teori organisas i formal, perubahan organisas i, budaya
organisasi.
c) Antropologi
Antropologi adalah studi tentang masyarakat khususnya tentang manusia beserta
kegiatannya. Jadi sumbangannya yang tidak kecil terhadap Perilaku
Keorganisasian adalah dalam hal: nilai komparatif, analisis lintas budaya,
lingkungan organisasional.
d) Ilmu Politik, Sejarah, dan Ekonomi
Ilmu politik adalah pengetahuan tentang perilaku individu dan kelompo k
dalam suatu lingkungan politik. Sumbangan dari ilmu politik terutama dalam
proses mempengaruhi, pengalokasian wewenang dan pengelolaan konflik. Ilmu
sejarah terutama tentang sejarah dari pemimpin-pemimpin besar dimasa lampau
atas keberhasilan dan kegagalannya. Dan ilmu ekonomi mencoba menjelaskan
perilaku individu ketika mereka dihadapkan pada suatu pilihan
6. 6
.
1.7 Sejarah Perkembangan Perilaku Keorganisasian
Sebagai ilmu perilaku keorganisasian adalah pendatang baru yang dibangun atas
kontribusi dari sejumlah disiplin ilmu-ilmu lain yang lebih dulu ada.
Sejarah asal usulnya dimulai dari Revolusi Industri ketika salah seorang pelaku
bisnis Robert Owen (1800) mulai memberikan perhatian terhadap para pekerja, menolak
memperkerjakan anak-anak dn pesannya yang sangat strategis bagi masa depan pekerja
yaitu betapa pentingnya sukses.Kemudian, tahun 18835 perhatian pada para pekerja di
tempat kerja semakin meningkat. Sejak itu kepada mereka telah dis ediakan the, kipas
angina,perwatan kesehatan dan yang lainnya.
Kemudian dikembangkan lebih jauh oleh Taylor yang mendemonstrasikan betapa
pentingnya pengakuan terhadap produktivitas karyawan. Tahun 1920 ke atas kajian
secara ilmiah tentang prilaku manusia ditempat kerja mulai populer (Harvad, Elton Mayo
dan Raethlisberger) Tahun 1940-1950 , era hubungan manusia di tempat kerja telah
semakin meningkat
Sebelum penjelasan dari para ahli terdapat pendapat dari Plato bahwa jiwa manusia
dibagi 3 bagian yaitu :
1) Philosophic/ filosofis adalah suatu alat untuk mencapai ilmu pengetahuan dan
pengertian
2) Spirited/ ambisius adalah aspek jiwa manusia untuk berusaha mencari kekuasaan
dan ambisi
3) Appetite/ pencinta keberuntungan adalah keinginan untuk memenuhi selera misal
makan, minum, seks dan uang.
Semua orang mempunyai ketiga jiwa ini tetapi kadarnya berbeda-beda. Didalam
berperilaku maka manusia dipengaruhi ketiga jiwa manusia diatas.
1. MAX WEBER
Pendapat Max Weber menekankan pada organisasi. Menurut Max Weber
manusia/seseorang itu lemah membutuhkan bantuan dan menekankan kepada penjelasan
mengenai organisasi dibanding dari pengembangan suatu prinsip yang bisa dipakai untuk
mencapai tujuan praktis.
2. HENRY FAYOL
7. 7
Henry Fayol mempengaruhi pemikiran-pemikiran manajemen di Eropa. Pandangan
Fayol dianggap sebagai suatu pemikiran tentang organisasi administratif. Teori
administrasinya dikenal sebagai pendekatan fungsional. Dia berpendapat semua
organisasi terdiri dari unit-unit/subsistem yaitu :
a) Aspek teknik dan komersial dari kegiatan pembeliam, produksi dan penjualan
b) Kegiatan-kegiatan keuangan yang berhubungan dengan masalah-masalah
permintaan dan pengendalian kapital
c) Unit-unit keamanan dan perlindungan
d) Fungsi perhitungan
e) Fungsi administrasi dari perencanaan, organisasi, pengarahan, koordinasi dan
pengendalian
3. F. WINSLOW TAYLOR
Dasar dari penelitian F. Winslow Taylor yaitu lebih menekankan pada pentingnya
akan waktu. Seperti dijelaskan dibawah ini, tekanan dari pendapat F. Winslow Taylor
adalah sebagai berikut :
a) Efisien waktu/penelaahan waktu. Unsur ini dipergunakan untuk menetapkan
secara tepat berapa banyak waktu yang diperlukan oleh setiap orang di dalam
setiap aspek kerjanya.
b) Penggunaan bagian perencanaan untuk menjelaskan bagaimana pekerjaan harus
dikerjakan dan serangkaian pengawasan fungsional untuk memberi pengarahan
pada pekerja agar bekerja menurut metode yang tepat.
Berdasarkan pendapat dari F. Winslow Taylor mulai dikenal dengan prinsip-prinsp
manajemen ilmiah. Taylor mengusulkan 3 (tiga) hal sebagai tujuan gerakannya yaitu :
Amerika Serikat telah dirugikan banyak sekali akibat karena tidak adanya
efisiensi di hampir setiap usaha pada tiap harinya.
Mencoba meyakinkan kepada masyarakat Amerika Serikat bahwa pengobatannya
terletak pada manajemen yang sistematis bukan pada usaha mencari orang-orang
yang istimewa.
Untuk membuktikan bahwa manajemen yang baik adalah suatu ilmu yang tepat
yang berdasarkan pada hukum-hukum yang jelas, aturan-aturan dan prinsip-
prinsip.
8. 8
1.8 Kerangka Konsep Dasar Perilaku Organisasi
Perilaku organisasi pada hakikatnya berdasarkan pada ilmu perilaku yang
dipusatkan pada perilaku atau tingkah laku manusia dalam suatu organisasi. Pada bidang
pengetahuan ini terdapat dua komponen kerangka dasar yang mendukungnya yaitu
individu-individu yang berperilaku dan organisasi formal sebagai wadah dari perilaku itu.
Setiap masyarakat tidak dapat terlepas dari berorganisasi karena menurut Robert
Presthus dalam Amitai Etzioni (1964:1) masyarakat kita ini adalah masyarakat organisasi.
Hal ini jelas terlihat dari kehidupan masyarakat yang serba berorganisasi, contohnya;
manusia terlahir di dalam suatu organisasi, hidup dan bekerja di organisasi, dan hingga
meninggal pun di dalam organisasi. Dari penjelasan di atas sudah dapat anda ketahui
bahwa manusia dan organisasi adalah dua bagian yang tidak dapat dipisahkan dan apabila
kedua bagian tersebut menyatu dan berinteraksi akan menghasilkan suatu perilaku
organisasi yang menjadi pusat perhatian ilmu perilaku organisasi tersebut.
Menurut Warren Bennis dalam ramalannya manusia mendapatkan tempat yang
mantap dalam pendiskusian tentang teori-teori organisasi di masa depan dan terdapat tiga
dimensi pokok di dalam setiap mendiskusikan teori-teori organisasi tersebut, diantaranya;
1) Dimensi Teknis
Yaitu menekankan pada kecakapan yang dibutuhkan untuk menggerakkan suatu
organisasi. Hal ini berkaitan dengan keahlian seorang manajer pada bidang teknis
untuk menggerakkan organisasinya, contohnya; keahlian komputer, marketing,
engineering, dan sebagainya.
2) Dimensi Konsep
Yaitu sebagai mesin penggerak dari dimensi teknis.
3) Dimensi Manusia
Yaitu sangat erat hubungannya dengan dimensi konsep.
9. 9
DAFTAR PUSTAKA
Robbins, Stephen P. 2009. Perilaku Organisasi. Jakarta : Salemba Empat.
Gitosudarmo, Indriyo. 1997. Perilaku Keorganisasian. Yogyakarta : BPFE Yogyakarta.
http://putriajengjanuarti.blogspot.com/2012/03/perilaku-keorganisasian.html
http://anekamakalahkita.blogspot.com/2013/01/makalah-perilaku-keorganisasian.html
http://missdeanyta.blogspot.com/2012/09/artikel-perilaku-keorganisasian.html
http://www.scribd.com/doc/34718089/PERILAKU-KEORGANISASIAN
https://rezkisugiharto.wordpress.com/2009/10/31/“konsep-dasar-perilaku-
keorganisasian”/
https://derafitria.wordpress.com/2012/09/28/sejarah-perkembangan-perilaku-organisasi/