SlideShare a Scribd company logo
PATOK DUGA (BENCHMARKING)
 Definisi dan dasar pemikiran perlunya patok
duga
 Evolusi konsep dan jenis-jenis patok duga
 Patok duga sebagai instrumen perbaikan dan
peran manajemen didalamnya
 Prasyarat, aturan main, dan kode etik patok
duga
DEFINISI PATOK DUGA
(BENCHMARKING) :
1. Gregory H. Watson : Bencmarking sebagai
pencarian secara berkesinambungan dan
penerapan secara nyata praktik-praktik yang
lebih baik yang mengarah pada kinerja
kompetitif unggul.
2. David Kearns (CEO dari Xerox)
Benchmarking adalah suatu proses
pengukuran terus-menerus atas produk, jasa
dan tata cara kita terhadap pesaing kita yang
terkuat atau badan usaha lain yang dikenal
sebagai yang terbaik
PENGERTIAN (2)
3. IBM : Benchmarking merupakan suatu proses terus-
menerus untuk menganalisis tata cara terbaik di dunia
dengan maksud menciptakan dan mencapai sasaran dan
tujuan dengan prestasi dunia
4. Teddy Pawitra : Bencmarking sebagai suatu proses
belajar yang berlangsung secara sisitematis dan terus-
menerus dimana setiap bagian dari suatu perusahaan
dibandingkan dengan perusahaan yang terbaik atau
pesaing yang paling unggul
5. Goetsch dan Davis : Benchmarking sebagai proses
pembanding dan pengukuran operasi atau proses
internal organisasi terhadap mereka yang trbaik dalam
kelasnya, baik dari dalam maupun dari luar industri
MAKNA PENGERTIAN TERSEBUT :
 Dari definisi diatas dapat dikatakan bahwa
benchmarking membutuhkan kesiapan
“Fisik” dan “Mental”.
 Secara “Fisik” karena dibutuhkan kesiapan
sumber daya manusia dan teknologi yang
matang untuk melakukan benchmarking
secara akurat.
 Sedangkan secara “Mental” Adalah
bahwa pihak manajemen perusahaan harus
bersiap diri bila setelah dibandingkan
dengan pesaing, ternyata mereka
menemukan kesenjangan yang cukup
tinggi.
BENCHMARKING ≠ ANALISIS
PERSAINGAN
 Benchmarking
 Melihat pada proses
 Memeriksa bagaimana
sesuatu
 Dapat membandingkan dengan
industri lainnya
 Penelitian membagi hasil untuk
manfaat bersama
 Dapat tidak kompetitif
 Membagi
informasi Kemitraan
 Kerjasama/ Interdependen
 Dipergunakan untuk mencapai
tujuan perbaikan
 Tujuan berupa pengetahuan
proses
 Fokus pada kebutuhan
pelanggan
 Analisis Persaingan
 Melihat pada hasil
 Memeriksa apa yang telah
terjadi dan dikerjakan
 Perbandingan di dalam industri
Penelitian tanpa membagi hasil
 Selalu kompetitif
 Rahasia
 Tersendiri
 Mandiri
 Dipergunakn untuk memeriksa
persaingan
 Tujuan berupa pengetahuan
tentang industri
 Fokus pada kebutuhan
perusahaan
FAKTOR-FAKTOR YANG MENDORONG
PERUSAHAAN MELAKUKAN BENCHMARKING
ADALAH :
 Komitmen terhadap TQM
 Fokus pada pelanggan
 Product to market time
 Waktu siklus pemanufakturan
 Laba
MANFAAT YANG DIPEROLEH PERUSAHAAN DARI
BENCHMARKING ADALAH (ROSS, 1994 PP.239-240)
1. Perubahan Budaya
Memungkinkan perusahaan untuk menetapkan target kinerja baru
yang realisitis berperan meyakinkan setiap orang dalam organisasi
akan kredibilitas target
2. Perbaikan Kinerja
Membantu perusahan mengetahui adanya gap-gap tertentu dalam
kinerja dan untuk memilih proses yang akan diperbaiki
3. Peningkatan Kemampuan Sumber Daya Manusia
Memberikan dasar bagi pelatihan
Karyawan menyadari adanya gap antara yang
mereka kerjakan dengan apa yang dikerjakan
karyawan lain diperusahaan lain.
Keterlibatan karyawan dalam memecahkan
permasalahan sehingga karyawan mengalami
peningkatan kemampuan dan keterampilan
EVOLUSI KONSEP BENCHMARKING
Menurut Watson (dalam Widayanto, 1994), konsep
benchmarking sebenarnya telah mengalami setidaknya
lima generasi, yaitu :
1. Reverse Engineering
Dalam tahap ini dilakukan perbandingan karakteistik
produk, fungsi produk dan kinerja terhadap produk
sejenis dari pesaing.
2. Competitive Benchmarking
Selain melakukan benchmarking terhadap karakteristik
produk, juga melakukan benchmarking terhadap proses
yang memungkinkan produk yang dihasilkan adalah
produk unggul
3. Process Benchmarking
Memiliki lingkup yang lebih luas dengan anggapan
dasar bahwa beberap proses bisnis perusahaan
terkemuka yang sukses memiliki kemiripan dengan
perusahaan yang akan melakukan benchmarking
4. Strategic Benchmarking
Merupakan suatu proses yang sistematis untuk
mengevaluasi alternatif, implementasi strategi bisnis
dan memperbaiki kinerja dengan memahami dan
mengadaptasi strategi yang telah berhasil dilakukan
oleh mitra eksternal yang telah berpartisipasi dalam
aliansi bisnis
Membahas tentang hal-hal yang berkitan dengan arah
strategis jangka panjang
5. lobal Benchmarking
Mencakup semua generasi yang sebelumnya dengan
tambahan bahwa cakupan geografisnya sudah
mengglobal dengan membandingkan terhadap mitra
global maupun pesaing global.
JENIS – JENIS BENCHMARKING
 Benchmarking Internal : Pendekatan ini dilakukan
dengan membandingkan operasi suatu bagian dengan
bagian internal lainnya dalam suatu organisasi
 Benchmarking kompetitif : Pedekatan ini dilakukan
dengan mengadakan perbandingan dengan berbagai
pesaing
 Benchmarking Fungsional :Pendekatan ini dilakukan
dengan mengadakan perbandingan fungsi atau proses
dari perusahaan-perusahaan yang berada di berbagai
industri
 Benchmarking Generik : Melakukan perbandingan
dengan proses bisnis fundamental yang cenderung sama
di setiap industri.
EMPAT CARA YANG DIGUNAKAN DALAM MELAKUKAN
BENCHMARKING, ADALAH :
1. Riset in-house
Melakukan penilaian terhadap informasi dalam perusahaan
sendiri maupun informasi yang ada di publik
2. Riset Pihak Ketiga
Membiayai kegiatan benchmarking yang akan dilakukan oleh
perusahaan surveyor
3. Pertukaran Langsung
Pertukaran informasi secara langsung dapat dilakukan melalui
kuesioner, survei melalui telepon, dll
4. Kunjungan Langsung
Melakukan kunjungan ke lokasi mitra benchmarking (cara ini
dianggap yang paling efektif )
PROSES BENCHMARKING TERDIRI
ATAS LIMA TAHAP YAITU: (KARLOF DAN
OSTBLOM, 1993, PP80-83).
(1) Keputusan mengenai apa yang
akan di benchmarking;
(2) Identifikasi mitra benchmarking;
(3) Pengumpulan informasi;
(4) Analisis; dan
(5) Implementasi
KEMUDIAN OLEH GOETSCH DAN DAVIS (1994,
PP.416-423) DIPERINCI MEJADI 14 LANGKAH,
YAITU :
1. Komitmen manajemen
2. Basis pada proses perusahaan itu sendiri
3. Identifikasi dan dokumentasi setiap kekuatan
dan kelemahan proses perusahaan
4. Pemilihan proses yang akan di benchmarking
5. Pembentukan tim benchmarking
6. Penelitian terhadap obyek yang terbaik di
kelasnya (best-in-class)
7. Pemilihan calon mitra benchmarking best-
in-class
8. Mencapai kesepakatan dengan mitra
benchmarking
9. Pengumpulan data
10. Analisis data dan penentuan gap
11. Perencanaan tindakan untuk mengurangi
kesejangan yang ada atau bahkan
mengunggulinya
12. Implementasi perubahan
13. Pemantauan
14. Meperbarui benchmarking; melanjutkan
siklus tersebut.
PRASYARAT BENCHMARKING :
1. Kemauan dan Komitmen
2. Keterkaitan Tujuan Strategik
3. Tujuan Untuk Menjadi Terbaik, Bukan Hanya Untuk
Perbaikan
4. Keterbukaan Terhadap Ide-Ide
5. Pemahaman Terhadap Proses, Produk dan Jasa Yang Ada
6. Proses Terdokumentasi, karena :
a. Semua orang yang berhubugan dengan suatu proses
harus
memiliki pemahaman yang sama terhadap
proses yang bersangkutan
b Dokumentasi sebelum adanya perubahan berguna
dalam pengukuran peningkatan kinerja setelah
dilaksanakannya benchmarking
c Mitra benchmarking belum tentu akrab dengan proses
yang dimiliki suatu organisasi
7. Ketrampilan Analisis Proses
8. Ketrampilan Riset,Komunikasi dan Pembentukan Tim
HABATAN – HAMBATAN
TERHADAP KESUKSESAN BENCHMARKING :
1. Fokus Internal
Organisasi terlalu berfokus internal dan megabaikan kenyatan
bahwa proses yang terbaik dalam kelasnya dapat
menghasilkan efisiensi yang jauh lebih tinggi, maka visi
organisasi menjadi sempit.
2. Tujuan Benchmarking Terlalu Luas
Benchmarking membutuhkan tujuan yang lebih spesifik dan
berorientasi pada bagaimana (proses), bukan pada apa
(hasil)
3. Skedul Yang Tidak Realistis
Benchmarking membutuhkan kesabaran, karena merupakan
proses keterlibatan yang membutuhkan waktu. Sedangkan
skedul yang terlampau lama juga tidak baik, karena mungkin
ada yang salah dalam pelaksanaannnya.
4. Komposisi Tim Yang Kurang Tepat
Perlu pelibatan terhadap orang-orang yang berhubungan dan
menjalankan proses organisasi sehari-hari dalam
pelaksanaan benchmarking
HAMBATAN… (2)
5. Bersedia Menerima “OK-in-Class”
Seringkali organisasi bersedia memilih mitra yang bukan terbaik dalam
kelasnya.
Hal ini dikarenakan :
Yang terbaik di kelasnya tidak berminat untuk berpartisipasi
Riset mengidentifikasi mitra yang keliru
Perusahaan benchmarking malas berusaha dan hanya memilih mitra
yang lokasinya dekat
6. Penekanan Yang Tidak Tepat
Tim terlalu memaksakan aspek pengumpulan dan jumlah data. Padahal
aspek yang paling penting adalah poses itu sendiri.
7. Kekurangpekaan Terhadap Mitra
Mitra Benchmarking memberikan akses untuk mengamati prosesnya dan
juga menyediakan waktu dan personilnya kuncinya untuk membantu proses
benchmaking kepada organisasi sehingga mereka harus dihormati dan
dihargai
8. Dukungan Manajemen Puncak Yang Terbatas
Dukungan total dari manajemen puncak dibutuhkan untuk memulai
benchmarking, membantu tahap persiapan dan menjamin tercapainya
manfaat yang dijanjikan.

More Related Content

What's hot

Sistem informasi manajemen
Sistem informasi manajemenSistem informasi manajemen
Sistem informasi manajemen
Nurul_Hayati
 
Budaya & lingkungan organisasi
Budaya & lingkungan organisasiBudaya & lingkungan organisasi
Budaya & lingkungan organisasiElysa Anggraini
 
Penjelasan COSO & COBIT
Penjelasan COSO & COBITPenjelasan COSO & COBIT
Penjelasan COSO & COBIT
Muhamad Ardiansyah
 
PERBEDAAN PERUSAHAAN INTERNASIONAL, MULTINASIONAL, DAN GLOBAL
PERBEDAAN PERUSAHAAN INTERNASIONAL, MULTINASIONAL, DAN GLOBALPERBEDAAN PERUSAHAAN INTERNASIONAL, MULTINASIONAL, DAN GLOBAL
PERBEDAAN PERUSAHAAN INTERNASIONAL, MULTINASIONAL, DAN GLOBAL
William Perkasa
 
Sistem informasi siklus produksi dan penggajian
Sistem informasi siklus produksi dan penggajianSistem informasi siklus produksi dan penggajian
Sistem informasi siklus produksi dan penggajian
Ulmi_Kalsum
 
Studi Kasus Manajemen Keuangan: Boston Creamery Inc.
Studi Kasus Manajemen Keuangan: Boston Creamery Inc.Studi Kasus Manajemen Keuangan: Boston Creamery Inc.
Studi Kasus Manajemen Keuangan: Boston Creamery Inc.
Erwan Cipto Priyatmoko
 
Kasus Enron dan Worldcom
Kasus Enron dan WorldcomKasus Enron dan Worldcom
Kasus Enron dan Worldcom
Rose Meea
 
Contoh kasus audit etika profesi
Contoh kasus audit etika profesiContoh kasus audit etika profesi
Contoh kasus audit etika profesiWahyu Hidayat
 
Siklus penggajian
Siklus penggajianSiklus penggajian
Siklus penggajian
Inggit Meilani
 
Prinsip-prinsip Dasar Akuntansi dalam Pencatatan, Pelaporan dan Perhitungan _...
Prinsip-prinsip Dasar Akuntansi dalam Pencatatan, Pelaporan dan Perhitungan _...Prinsip-prinsip Dasar Akuntansi dalam Pencatatan, Pelaporan dan Perhitungan _...
Prinsip-prinsip Dasar Akuntansi dalam Pencatatan, Pelaporan dan Perhitungan _...
Kanaidi ken
 
12 SI-PI, Yohana Premavari, Hapzi Ali, Siklus Proses Bisnis Review Atas Prose...
12 SI-PI, Yohana Premavari, Hapzi Ali, Siklus Proses Bisnis Review Atas Prose...12 SI-PI, Yohana Premavari, Hapzi Ali, Siklus Proses Bisnis Review Atas Prose...
12 SI-PI, Yohana Premavari, Hapzi Ali, Siklus Proses Bisnis Review Atas Prose...
yohana premavari
 
SISTEM INFORMASI DALAM KEGIATAN BISNIS GLOBAL SAAT INI
SISTEM INFORMASI DALAM KEGIATAN BISNIS GLOBAL SAAT INISISTEM INFORMASI DALAM KEGIATAN BISNIS GLOBAL SAAT INI
SISTEM INFORMASI DALAM KEGIATAN BISNIS GLOBAL SAAT INI
Kasi Irawati
 
Konsep materialitas dan penerapan materialitas terhadap proses audit
Konsep materialitas dan penerapan materialitas terhadap proses auditKonsep materialitas dan penerapan materialitas terhadap proses audit
Konsep materialitas dan penerapan materialitas terhadap proses audit
Dian Rahmah
 
Akuntansi internasional (ok)
Akuntansi internasional (ok)Akuntansi internasional (ok)
Akuntansi internasional (ok)
Universitas Informatika dan Bisnis Indonesia
 
Laporan sistem informasi akuntansi pada apotek kimia farma
Laporan sistem informasi akuntansi pada apotek kimia farmaLaporan sistem informasi akuntansi pada apotek kimia farma
Laporan sistem informasi akuntansi pada apotek kimia farma
Rohmad Adi Siaman SST Akt., M.Ec.Dev.
 
00 2. strategi operasi dalam lingkungan global
00 2. strategi operasi dalam lingkungan global00 2. strategi operasi dalam lingkungan global
00 2. strategi operasi dalam lingkungan global
KtuCana
 
biaya modal
biaya modalbiaya modal
Analisis neraca pembayaran indonesia (full)
Analisis neraca pembayaran indonesia (full)Analisis neraca pembayaran indonesia (full)
Analisis neraca pembayaran indonesia (full)Arief Anzarullah
 
Penentuan Harga Transfer
Penentuan Harga TransferPenentuan Harga Transfer
Penentuan Harga Transfer
widya adhy
 

What's hot (20)

Sistem informasi manajemen
Sistem informasi manajemenSistem informasi manajemen
Sistem informasi manajemen
 
Budaya & lingkungan organisasi
Budaya & lingkungan organisasiBudaya & lingkungan organisasi
Budaya & lingkungan organisasi
 
Penjelasan COSO & COBIT
Penjelasan COSO & COBITPenjelasan COSO & COBIT
Penjelasan COSO & COBIT
 
PERBEDAAN PERUSAHAAN INTERNASIONAL, MULTINASIONAL, DAN GLOBAL
PERBEDAAN PERUSAHAAN INTERNASIONAL, MULTINASIONAL, DAN GLOBALPERBEDAAN PERUSAHAAN INTERNASIONAL, MULTINASIONAL, DAN GLOBAL
PERBEDAAN PERUSAHAAN INTERNASIONAL, MULTINASIONAL, DAN GLOBAL
 
Sistem informasi siklus produksi dan penggajian
Sistem informasi siklus produksi dan penggajianSistem informasi siklus produksi dan penggajian
Sistem informasi siklus produksi dan penggajian
 
Studi Kasus Manajemen Keuangan: Boston Creamery Inc.
Studi Kasus Manajemen Keuangan: Boston Creamery Inc.Studi Kasus Manajemen Keuangan: Boston Creamery Inc.
Studi Kasus Manajemen Keuangan: Boston Creamery Inc.
 
Kasus Enron dan Worldcom
Kasus Enron dan WorldcomKasus Enron dan Worldcom
Kasus Enron dan Worldcom
 
Contoh kasus audit etika profesi
Contoh kasus audit etika profesiContoh kasus audit etika profesi
Contoh kasus audit etika profesi
 
Siklus penggajian
Siklus penggajianSiklus penggajian
Siklus penggajian
 
Prinsip-prinsip Dasar Akuntansi dalam Pencatatan, Pelaporan dan Perhitungan _...
Prinsip-prinsip Dasar Akuntansi dalam Pencatatan, Pelaporan dan Perhitungan _...Prinsip-prinsip Dasar Akuntansi dalam Pencatatan, Pelaporan dan Perhitungan _...
Prinsip-prinsip Dasar Akuntansi dalam Pencatatan, Pelaporan dan Perhitungan _...
 
12 SI-PI, Yohana Premavari, Hapzi Ali, Siklus Proses Bisnis Review Atas Prose...
12 SI-PI, Yohana Premavari, Hapzi Ali, Siklus Proses Bisnis Review Atas Prose...12 SI-PI, Yohana Premavari, Hapzi Ali, Siklus Proses Bisnis Review Atas Prose...
12 SI-PI, Yohana Premavari, Hapzi Ali, Siklus Proses Bisnis Review Atas Prose...
 
Sistem Informasi Akuntansi
Sistem Informasi AkuntansiSistem Informasi Akuntansi
Sistem Informasi Akuntansi
 
SISTEM INFORMASI DALAM KEGIATAN BISNIS GLOBAL SAAT INI
SISTEM INFORMASI DALAM KEGIATAN BISNIS GLOBAL SAAT INISISTEM INFORMASI DALAM KEGIATAN BISNIS GLOBAL SAAT INI
SISTEM INFORMASI DALAM KEGIATAN BISNIS GLOBAL SAAT INI
 
Konsep materialitas dan penerapan materialitas terhadap proses audit
Konsep materialitas dan penerapan materialitas terhadap proses auditKonsep materialitas dan penerapan materialitas terhadap proses audit
Konsep materialitas dan penerapan materialitas terhadap proses audit
 
Akuntansi internasional (ok)
Akuntansi internasional (ok)Akuntansi internasional (ok)
Akuntansi internasional (ok)
 
Laporan sistem informasi akuntansi pada apotek kimia farma
Laporan sistem informasi akuntansi pada apotek kimia farmaLaporan sistem informasi akuntansi pada apotek kimia farma
Laporan sistem informasi akuntansi pada apotek kimia farma
 
00 2. strategi operasi dalam lingkungan global
00 2. strategi operasi dalam lingkungan global00 2. strategi operasi dalam lingkungan global
00 2. strategi operasi dalam lingkungan global
 
biaya modal
biaya modalbiaya modal
biaya modal
 
Analisis neraca pembayaran indonesia (full)
Analisis neraca pembayaran indonesia (full)Analisis neraca pembayaran indonesia (full)
Analisis neraca pembayaran indonesia (full)
 
Penentuan Harga Transfer
Penentuan Harga TransferPenentuan Harga Transfer
Penentuan Harga Transfer
 

Similar to benchmarking.ppt

BENCHMARKING.pptx
BENCHMARKING.pptxBENCHMARKING.pptx
BENCHMARKING.pptx
DewiNovitas
 
Benchmark revisi
Benchmark revisiBenchmark revisi
Benchmark revisi
stellamaulinadelviani
 
tugas benchmarking angkatan E41
tugas benchmarking angkatan E41 tugas benchmarking angkatan E41
tugas benchmarking angkatan E41 arianti dwi hapsari
 
Pemanfaatan informasi kinerja
Pemanfaatan informasi kinerjaPemanfaatan informasi kinerja
Pemanfaatan informasi kinerjaR Khairil Adi
 
Tqm 9 patok duga (benchmarking)
Tqm 9   patok duga (benchmarking)Tqm 9   patok duga (benchmarking)
Tqm 9 patok duga (benchmarking)
Kartika Lukitasari
 
Penanda aras
Penanda arasPenanda aras
Penanda aras
Nor Mazliana Tajudin
 
Muti tqm bab 9
Muti tqm bab 9Muti tqm bab 9
Muti tqm bab 9
MutirahMuti
 
Proses manajemen berkualitas
Proses manajemen berkualitasProses manajemen berkualitas
Proses manajemen berkualitas
cekkembali dotcom
 
Pengembangan mutu & pendekatannya
Pengembangan mutu & pendekatannyaPengembangan mutu & pendekatannya
Pengembangan mutu & pendekatannya
nailul_muna
 
Benchmarking1
Benchmarking1Benchmarking1
Benchmarking1
dimazadithya
 
tqm iso sigma.ppt
tqm iso sigma.ppttqm iso sigma.ppt
tqm iso sigma.ppt
PrestaseaAkbar
 
kelompok 1 informasi proses bisnis
kelompok 1 informasi proses bisniskelompok 1 informasi proses bisnis
kelompok 1 informasi proses bisnis
Defarlina
 
Pengelolaan Perguruan Tinggi berbasis SNI ISO 9001
Pengelolaan Perguruan Tinggi berbasis SNI ISO 9001Pengelolaan Perguruan Tinggi berbasis SNI ISO 9001
Pengelolaan Perguruan Tinggi berbasis SNI ISO 9001
National Standardization Agency of Indonesia
 
2017-09-19-Presentation-1-1123.04b kerjasama tim.pdf
2017-09-19-Presentation-1-1123.04b kerjasama tim.pdf2017-09-19-Presentation-1-1123.04b kerjasama tim.pdf
2017-09-19-Presentation-1-1123.04b kerjasama tim.pdf
Badrul52
 
Apa itu benchmarking SDM manajemen publik unkhair
Apa itu benchmarking SDM manajemen publik unkhairApa itu benchmarking SDM manajemen publik unkhair
Apa itu benchmarking SDM manajemen publik unkhair
homesabia4
 
Business Process Reengineering Framework and Approach
Business Process Reengineering Framework and ApproachBusiness Process Reengineering Framework and Approach
Business Process Reengineering Framework and Approach
deawemona
 

Similar to benchmarking.ppt (20)

BENCHMARKING.pptx
BENCHMARKING.pptxBENCHMARKING.pptx
BENCHMARKING.pptx
 
Bab ii makalah statistik
Bab ii makalah statistikBab ii makalah statistik
Bab ii makalah statistik
 
Benchmark revisi
Benchmark revisiBenchmark revisi
Benchmark revisi
 
tugas benchmarking angkatan E41
tugas benchmarking angkatan E41 tugas benchmarking angkatan E41
tugas benchmarking angkatan E41
 
Pemanfaatan informasi kinerja
Pemanfaatan informasi kinerjaPemanfaatan informasi kinerja
Pemanfaatan informasi kinerja
 
Tqm 9 patok duga (benchmarking)
Tqm 9   patok duga (benchmarking)Tqm 9   patok duga (benchmarking)
Tqm 9 patok duga (benchmarking)
 
Penanda aras
Penanda arasPenanda aras
Penanda aras
 
Muti tqm bab 9
Muti tqm bab 9Muti tqm bab 9
Muti tqm bab 9
 
Proses manajemen berkualitas
Proses manajemen berkualitasProses manajemen berkualitas
Proses manajemen berkualitas
 
Pengembangan mutu & pendekatannya
Pengembangan mutu & pendekatannyaPengembangan mutu & pendekatannya
Pengembangan mutu & pendekatannya
 
Benchmarking1
Benchmarking1Benchmarking1
Benchmarking1
 
Bencmarking
BencmarkingBencmarking
Bencmarking
 
tqm iso sigma.ppt
tqm iso sigma.ppttqm iso sigma.ppt
tqm iso sigma.ppt
 
kelompok 1 informasi proses bisnis
kelompok 1 informasi proses bisniskelompok 1 informasi proses bisnis
kelompok 1 informasi proses bisnis
 
Bab i makalah statistik
Bab i makalah statistikBab i makalah statistik
Bab i makalah statistik
 
Pengelolaan Perguruan Tinggi berbasis SNI ISO 9001
Pengelolaan Perguruan Tinggi berbasis SNI ISO 9001Pengelolaan Perguruan Tinggi berbasis SNI ISO 9001
Pengelolaan Perguruan Tinggi berbasis SNI ISO 9001
 
2017-09-19-Presentation-1-1123.04b kerjasama tim.pdf
2017-09-19-Presentation-1-1123.04b kerjasama tim.pdf2017-09-19-Presentation-1-1123.04b kerjasama tim.pdf
2017-09-19-Presentation-1-1123.04b kerjasama tim.pdf
 
Apa itu benchmarking SDM manajemen publik unkhair
Apa itu benchmarking SDM manajemen publik unkhairApa itu benchmarking SDM manajemen publik unkhair
Apa itu benchmarking SDM manajemen publik unkhair
 
Arti benchmarking
Arti benchmarkingArti benchmarking
Arti benchmarking
 
Business Process Reengineering Framework and Approach
Business Process Reengineering Framework and ApproachBusiness Process Reengineering Framework and Approach
Business Process Reengineering Framework and Approach
 

Recently uploaded

Materi Bimtek SPT Tahunan Orang Pribadi PPT.pptx
Materi Bimtek SPT Tahunan Orang Pribadi PPT.pptxMateri Bimtek SPT Tahunan Orang Pribadi PPT.pptx
Materi Bimtek SPT Tahunan Orang Pribadi PPT.pptx
adilaks
 
Eksum RTR KSN Soroako, hasil penyusunan tahun 2020
Eksum RTR KSN Soroako, hasil penyusunan tahun 2020Eksum RTR KSN Soroako, hasil penyusunan tahun 2020
Eksum RTR KSN Soroako, hasil penyusunan tahun 2020
HanifahCindyPratiwi
 
TATACARA PENGGUNAAN APLIKASI SIGA-VERVAL (1).pptx
TATACARA PENGGUNAAN APLIKASI SIGA-VERVAL (1).pptxTATACARA PENGGUNAAN APLIKASI SIGA-VERVAL (1).pptx
TATACARA PENGGUNAAN APLIKASI SIGA-VERVAL (1).pptx
TariHappie
 
Survei Kesehatan Indonesia (SKI) Tahun 2023
Survei Kesehatan Indonesia (SKI) Tahun 2023Survei Kesehatan Indonesia (SKI) Tahun 2023
Survei Kesehatan Indonesia (SKI) Tahun 2023
Muh Saleh
 
Notulen Rapat 2023 pemerintahan desa.docx
Notulen Rapat 2023 pemerintahan desa.docxNotulen Rapat 2023 pemerintahan desa.docx
Notulen Rapat 2023 pemerintahan desa.docx
PemerintahanNagariKu1
 
buku saku indeks profesionalitas Aparatur Sipil Negara (ASN)
buku saku indeks profesionalitas Aparatur Sipil Negara (ASN)buku saku indeks profesionalitas Aparatur Sipil Negara (ASN)
buku saku indeks profesionalitas Aparatur Sipil Negara (ASN)
gabatgibut09
 
PETUNJUK TEKNIS INTEGRASI PELAYANAN KESEHATAN PRIMER
PETUNJUK TEKNIS INTEGRASI PELAYANAN KESEHATAN PRIMERPETUNJUK TEKNIS INTEGRASI PELAYANAN KESEHATAN PRIMER
PETUNJUK TEKNIS INTEGRASI PELAYANAN KESEHATAN PRIMER
Muh Saleh
 
2024 Sosialisasi Penulisan Ijazah DS (1).pptx
2024 Sosialisasi Penulisan Ijazah DS (1).pptx2024 Sosialisasi Penulisan Ijazah DS (1).pptx
2024 Sosialisasi Penulisan Ijazah DS (1).pptx
HasmiSabirin1
 
Presentasi Pemberhentian/Pensiun SIASN 2023
Presentasi Pemberhentian/Pensiun SIASN 2023Presentasi Pemberhentian/Pensiun SIASN 2023
Presentasi Pemberhentian/Pensiun SIASN 2023
Mirza Sohirin
 
Visitasi Kepemimpinan Nasional - PKN Tingkat II
Visitasi Kepemimpinan Nasional - PKN Tingkat IIVisitasi Kepemimpinan Nasional - PKN Tingkat II
Visitasi Kepemimpinan Nasional - PKN Tingkat II
Tri Widodo W. UTOMO
 
STANDAR KOMPETENSI MANAJERIAL SOSIAL KULTURAL.pdf
STANDAR KOMPETENSI MANAJERIAL  SOSIAL KULTURAL.pdfSTANDAR KOMPETENSI MANAJERIAL  SOSIAL KULTURAL.pdf
STANDAR KOMPETENSI MANAJERIAL SOSIAL KULTURAL.pdf
kemendagatang
 
Pentingnya Bela Negara dalam Kepemimpinan Pelayanan Publik
Pentingnya Bela Negara dalam Kepemimpinan Pelayanan PublikPentingnya Bela Negara dalam Kepemimpinan Pelayanan Publik
Pentingnya Bela Negara dalam Kepemimpinan Pelayanan Publik
MuhamadIkbalThola1
 
AD Metodologi dan Pengukuran SDGs Desa.pdf
AD Metodologi dan Pengukuran SDGs Desa.pdfAD Metodologi dan Pengukuran SDGs Desa.pdf
AD Metodologi dan Pengukuran SDGs Desa.pdf
ssuserd13850
 
NANI BILI Kabupaten Sorong Melalui Inovasi
NANI BILI Kabupaten Sorong Melalui InovasiNANI BILI Kabupaten Sorong Melalui Inovasi
NANI BILI Kabupaten Sorong Melalui Inovasi
Tri Widodo W. UTOMO
 
PAPARAN BP TAPERA MENGENAI PERATURAN TERBARU
PAPARAN BP TAPERA MENGENAI PERATURAN TERBARUPAPARAN BP TAPERA MENGENAI PERATURAN TERBARU
PAPARAN BP TAPERA MENGENAI PERATURAN TERBARU
LtcLatif
 
PPT_KADIS PORA.pptx untuk seleksi terbuka lelang jabatan kepala dinas
PPT_KADIS PORA.pptx untuk seleksi terbuka lelang jabatan kepala dinasPPT_KADIS PORA.pptx untuk seleksi terbuka lelang jabatan kepala dinas
PPT_KADIS PORA.pptx untuk seleksi terbuka lelang jabatan kepala dinas
JOHANNESSIMANJUNTAK8
 
Pengawasan Usaha Pembudidayaan Ikan Pasca UU Cipta Kerja
Pengawasan Usaha Pembudidayaan Ikan Pasca UU Cipta KerjaPengawasan Usaha Pembudidayaan Ikan Pasca UU Cipta Kerja
Pengawasan Usaha Pembudidayaan Ikan Pasca UU Cipta Kerja
teraspky798
 

Recently uploaded (17)

Materi Bimtek SPT Tahunan Orang Pribadi PPT.pptx
Materi Bimtek SPT Tahunan Orang Pribadi PPT.pptxMateri Bimtek SPT Tahunan Orang Pribadi PPT.pptx
Materi Bimtek SPT Tahunan Orang Pribadi PPT.pptx
 
Eksum RTR KSN Soroako, hasil penyusunan tahun 2020
Eksum RTR KSN Soroako, hasil penyusunan tahun 2020Eksum RTR KSN Soroako, hasil penyusunan tahun 2020
Eksum RTR KSN Soroako, hasil penyusunan tahun 2020
 
TATACARA PENGGUNAAN APLIKASI SIGA-VERVAL (1).pptx
TATACARA PENGGUNAAN APLIKASI SIGA-VERVAL (1).pptxTATACARA PENGGUNAAN APLIKASI SIGA-VERVAL (1).pptx
TATACARA PENGGUNAAN APLIKASI SIGA-VERVAL (1).pptx
 
Survei Kesehatan Indonesia (SKI) Tahun 2023
Survei Kesehatan Indonesia (SKI) Tahun 2023Survei Kesehatan Indonesia (SKI) Tahun 2023
Survei Kesehatan Indonesia (SKI) Tahun 2023
 
Notulen Rapat 2023 pemerintahan desa.docx
Notulen Rapat 2023 pemerintahan desa.docxNotulen Rapat 2023 pemerintahan desa.docx
Notulen Rapat 2023 pemerintahan desa.docx
 
buku saku indeks profesionalitas Aparatur Sipil Negara (ASN)
buku saku indeks profesionalitas Aparatur Sipil Negara (ASN)buku saku indeks profesionalitas Aparatur Sipil Negara (ASN)
buku saku indeks profesionalitas Aparatur Sipil Negara (ASN)
 
PETUNJUK TEKNIS INTEGRASI PELAYANAN KESEHATAN PRIMER
PETUNJUK TEKNIS INTEGRASI PELAYANAN KESEHATAN PRIMERPETUNJUK TEKNIS INTEGRASI PELAYANAN KESEHATAN PRIMER
PETUNJUK TEKNIS INTEGRASI PELAYANAN KESEHATAN PRIMER
 
2024 Sosialisasi Penulisan Ijazah DS (1).pptx
2024 Sosialisasi Penulisan Ijazah DS (1).pptx2024 Sosialisasi Penulisan Ijazah DS (1).pptx
2024 Sosialisasi Penulisan Ijazah DS (1).pptx
 
Presentasi Pemberhentian/Pensiun SIASN 2023
Presentasi Pemberhentian/Pensiun SIASN 2023Presentasi Pemberhentian/Pensiun SIASN 2023
Presentasi Pemberhentian/Pensiun SIASN 2023
 
Visitasi Kepemimpinan Nasional - PKN Tingkat II
Visitasi Kepemimpinan Nasional - PKN Tingkat IIVisitasi Kepemimpinan Nasional - PKN Tingkat II
Visitasi Kepemimpinan Nasional - PKN Tingkat II
 
STANDAR KOMPETENSI MANAJERIAL SOSIAL KULTURAL.pdf
STANDAR KOMPETENSI MANAJERIAL  SOSIAL KULTURAL.pdfSTANDAR KOMPETENSI MANAJERIAL  SOSIAL KULTURAL.pdf
STANDAR KOMPETENSI MANAJERIAL SOSIAL KULTURAL.pdf
 
Pentingnya Bela Negara dalam Kepemimpinan Pelayanan Publik
Pentingnya Bela Negara dalam Kepemimpinan Pelayanan PublikPentingnya Bela Negara dalam Kepemimpinan Pelayanan Publik
Pentingnya Bela Negara dalam Kepemimpinan Pelayanan Publik
 
AD Metodologi dan Pengukuran SDGs Desa.pdf
AD Metodologi dan Pengukuran SDGs Desa.pdfAD Metodologi dan Pengukuran SDGs Desa.pdf
AD Metodologi dan Pengukuran SDGs Desa.pdf
 
NANI BILI Kabupaten Sorong Melalui Inovasi
NANI BILI Kabupaten Sorong Melalui InovasiNANI BILI Kabupaten Sorong Melalui Inovasi
NANI BILI Kabupaten Sorong Melalui Inovasi
 
PAPARAN BP TAPERA MENGENAI PERATURAN TERBARU
PAPARAN BP TAPERA MENGENAI PERATURAN TERBARUPAPARAN BP TAPERA MENGENAI PERATURAN TERBARU
PAPARAN BP TAPERA MENGENAI PERATURAN TERBARU
 
PPT_KADIS PORA.pptx untuk seleksi terbuka lelang jabatan kepala dinas
PPT_KADIS PORA.pptx untuk seleksi terbuka lelang jabatan kepala dinasPPT_KADIS PORA.pptx untuk seleksi terbuka lelang jabatan kepala dinas
PPT_KADIS PORA.pptx untuk seleksi terbuka lelang jabatan kepala dinas
 
Pengawasan Usaha Pembudidayaan Ikan Pasca UU Cipta Kerja
Pengawasan Usaha Pembudidayaan Ikan Pasca UU Cipta KerjaPengawasan Usaha Pembudidayaan Ikan Pasca UU Cipta Kerja
Pengawasan Usaha Pembudidayaan Ikan Pasca UU Cipta Kerja
 

benchmarking.ppt

  • 1. PATOK DUGA (BENCHMARKING)  Definisi dan dasar pemikiran perlunya patok duga  Evolusi konsep dan jenis-jenis patok duga  Patok duga sebagai instrumen perbaikan dan peran manajemen didalamnya  Prasyarat, aturan main, dan kode etik patok duga
  • 2. DEFINISI PATOK DUGA (BENCHMARKING) : 1. Gregory H. Watson : Bencmarking sebagai pencarian secara berkesinambungan dan penerapan secara nyata praktik-praktik yang lebih baik yang mengarah pada kinerja kompetitif unggul. 2. David Kearns (CEO dari Xerox) Benchmarking adalah suatu proses pengukuran terus-menerus atas produk, jasa dan tata cara kita terhadap pesaing kita yang terkuat atau badan usaha lain yang dikenal sebagai yang terbaik
  • 3. PENGERTIAN (2) 3. IBM : Benchmarking merupakan suatu proses terus- menerus untuk menganalisis tata cara terbaik di dunia dengan maksud menciptakan dan mencapai sasaran dan tujuan dengan prestasi dunia 4. Teddy Pawitra : Bencmarking sebagai suatu proses belajar yang berlangsung secara sisitematis dan terus- menerus dimana setiap bagian dari suatu perusahaan dibandingkan dengan perusahaan yang terbaik atau pesaing yang paling unggul 5. Goetsch dan Davis : Benchmarking sebagai proses pembanding dan pengukuran operasi atau proses internal organisasi terhadap mereka yang trbaik dalam kelasnya, baik dari dalam maupun dari luar industri
  • 4. MAKNA PENGERTIAN TERSEBUT :  Dari definisi diatas dapat dikatakan bahwa benchmarking membutuhkan kesiapan “Fisik” dan “Mental”.  Secara “Fisik” karena dibutuhkan kesiapan sumber daya manusia dan teknologi yang matang untuk melakukan benchmarking secara akurat.  Sedangkan secara “Mental” Adalah bahwa pihak manajemen perusahaan harus bersiap diri bila setelah dibandingkan dengan pesaing, ternyata mereka menemukan kesenjangan yang cukup tinggi.
  • 5. BENCHMARKING ≠ ANALISIS PERSAINGAN  Benchmarking  Melihat pada proses  Memeriksa bagaimana sesuatu  Dapat membandingkan dengan industri lainnya  Penelitian membagi hasil untuk manfaat bersama  Dapat tidak kompetitif  Membagi informasi Kemitraan  Kerjasama/ Interdependen  Dipergunakan untuk mencapai tujuan perbaikan  Tujuan berupa pengetahuan proses  Fokus pada kebutuhan pelanggan  Analisis Persaingan  Melihat pada hasil  Memeriksa apa yang telah terjadi dan dikerjakan  Perbandingan di dalam industri Penelitian tanpa membagi hasil  Selalu kompetitif  Rahasia  Tersendiri  Mandiri  Dipergunakn untuk memeriksa persaingan  Tujuan berupa pengetahuan tentang industri  Fokus pada kebutuhan perusahaan
  • 6. FAKTOR-FAKTOR YANG MENDORONG PERUSAHAAN MELAKUKAN BENCHMARKING ADALAH :  Komitmen terhadap TQM  Fokus pada pelanggan  Product to market time  Waktu siklus pemanufakturan  Laba
  • 7. MANFAAT YANG DIPEROLEH PERUSAHAAN DARI BENCHMARKING ADALAH (ROSS, 1994 PP.239-240) 1. Perubahan Budaya Memungkinkan perusahaan untuk menetapkan target kinerja baru yang realisitis berperan meyakinkan setiap orang dalam organisasi akan kredibilitas target 2. Perbaikan Kinerja Membantu perusahan mengetahui adanya gap-gap tertentu dalam kinerja dan untuk memilih proses yang akan diperbaiki 3. Peningkatan Kemampuan Sumber Daya Manusia Memberikan dasar bagi pelatihan Karyawan menyadari adanya gap antara yang mereka kerjakan dengan apa yang dikerjakan karyawan lain diperusahaan lain. Keterlibatan karyawan dalam memecahkan permasalahan sehingga karyawan mengalami peningkatan kemampuan dan keterampilan
  • 8. EVOLUSI KONSEP BENCHMARKING Menurut Watson (dalam Widayanto, 1994), konsep benchmarking sebenarnya telah mengalami setidaknya lima generasi, yaitu : 1. Reverse Engineering Dalam tahap ini dilakukan perbandingan karakteistik produk, fungsi produk dan kinerja terhadap produk sejenis dari pesaing. 2. Competitive Benchmarking Selain melakukan benchmarking terhadap karakteristik produk, juga melakukan benchmarking terhadap proses yang memungkinkan produk yang dihasilkan adalah produk unggul
  • 9. 3. Process Benchmarking Memiliki lingkup yang lebih luas dengan anggapan dasar bahwa beberap proses bisnis perusahaan terkemuka yang sukses memiliki kemiripan dengan perusahaan yang akan melakukan benchmarking 4. Strategic Benchmarking Merupakan suatu proses yang sistematis untuk mengevaluasi alternatif, implementasi strategi bisnis dan memperbaiki kinerja dengan memahami dan mengadaptasi strategi yang telah berhasil dilakukan oleh mitra eksternal yang telah berpartisipasi dalam aliansi bisnis Membahas tentang hal-hal yang berkitan dengan arah strategis jangka panjang 5. lobal Benchmarking Mencakup semua generasi yang sebelumnya dengan tambahan bahwa cakupan geografisnya sudah mengglobal dengan membandingkan terhadap mitra global maupun pesaing global.
  • 10. JENIS – JENIS BENCHMARKING  Benchmarking Internal : Pendekatan ini dilakukan dengan membandingkan operasi suatu bagian dengan bagian internal lainnya dalam suatu organisasi  Benchmarking kompetitif : Pedekatan ini dilakukan dengan mengadakan perbandingan dengan berbagai pesaing  Benchmarking Fungsional :Pendekatan ini dilakukan dengan mengadakan perbandingan fungsi atau proses dari perusahaan-perusahaan yang berada di berbagai industri  Benchmarking Generik : Melakukan perbandingan dengan proses bisnis fundamental yang cenderung sama di setiap industri.
  • 11. EMPAT CARA YANG DIGUNAKAN DALAM MELAKUKAN BENCHMARKING, ADALAH : 1. Riset in-house Melakukan penilaian terhadap informasi dalam perusahaan sendiri maupun informasi yang ada di publik 2. Riset Pihak Ketiga Membiayai kegiatan benchmarking yang akan dilakukan oleh perusahaan surveyor 3. Pertukaran Langsung Pertukaran informasi secara langsung dapat dilakukan melalui kuesioner, survei melalui telepon, dll 4. Kunjungan Langsung Melakukan kunjungan ke lokasi mitra benchmarking (cara ini dianggap yang paling efektif )
  • 12. PROSES BENCHMARKING TERDIRI ATAS LIMA TAHAP YAITU: (KARLOF DAN OSTBLOM, 1993, PP80-83). (1) Keputusan mengenai apa yang akan di benchmarking; (2) Identifikasi mitra benchmarking; (3) Pengumpulan informasi; (4) Analisis; dan (5) Implementasi
  • 13. KEMUDIAN OLEH GOETSCH DAN DAVIS (1994, PP.416-423) DIPERINCI MEJADI 14 LANGKAH, YAITU : 1. Komitmen manajemen 2. Basis pada proses perusahaan itu sendiri 3. Identifikasi dan dokumentasi setiap kekuatan dan kelemahan proses perusahaan 4. Pemilihan proses yang akan di benchmarking 5. Pembentukan tim benchmarking 6. Penelitian terhadap obyek yang terbaik di kelasnya (best-in-class)
  • 14. 7. Pemilihan calon mitra benchmarking best- in-class 8. Mencapai kesepakatan dengan mitra benchmarking 9. Pengumpulan data 10. Analisis data dan penentuan gap 11. Perencanaan tindakan untuk mengurangi kesejangan yang ada atau bahkan mengunggulinya 12. Implementasi perubahan 13. Pemantauan 14. Meperbarui benchmarking; melanjutkan siklus tersebut.
  • 15. PRASYARAT BENCHMARKING : 1. Kemauan dan Komitmen 2. Keterkaitan Tujuan Strategik 3. Tujuan Untuk Menjadi Terbaik, Bukan Hanya Untuk Perbaikan 4. Keterbukaan Terhadap Ide-Ide 5. Pemahaman Terhadap Proses, Produk dan Jasa Yang Ada 6. Proses Terdokumentasi, karena : a. Semua orang yang berhubugan dengan suatu proses harus memiliki pemahaman yang sama terhadap proses yang bersangkutan b Dokumentasi sebelum adanya perubahan berguna dalam pengukuran peningkatan kinerja setelah dilaksanakannya benchmarking c Mitra benchmarking belum tentu akrab dengan proses yang dimiliki suatu organisasi 7. Ketrampilan Analisis Proses 8. Ketrampilan Riset,Komunikasi dan Pembentukan Tim
  • 16. HABATAN – HAMBATAN TERHADAP KESUKSESAN BENCHMARKING : 1. Fokus Internal Organisasi terlalu berfokus internal dan megabaikan kenyatan bahwa proses yang terbaik dalam kelasnya dapat menghasilkan efisiensi yang jauh lebih tinggi, maka visi organisasi menjadi sempit. 2. Tujuan Benchmarking Terlalu Luas Benchmarking membutuhkan tujuan yang lebih spesifik dan berorientasi pada bagaimana (proses), bukan pada apa (hasil) 3. Skedul Yang Tidak Realistis Benchmarking membutuhkan kesabaran, karena merupakan proses keterlibatan yang membutuhkan waktu. Sedangkan skedul yang terlampau lama juga tidak baik, karena mungkin ada yang salah dalam pelaksanaannnya. 4. Komposisi Tim Yang Kurang Tepat Perlu pelibatan terhadap orang-orang yang berhubungan dan menjalankan proses organisasi sehari-hari dalam pelaksanaan benchmarking
  • 17. HAMBATAN… (2) 5. Bersedia Menerima “OK-in-Class” Seringkali organisasi bersedia memilih mitra yang bukan terbaik dalam kelasnya. Hal ini dikarenakan : Yang terbaik di kelasnya tidak berminat untuk berpartisipasi Riset mengidentifikasi mitra yang keliru Perusahaan benchmarking malas berusaha dan hanya memilih mitra yang lokasinya dekat 6. Penekanan Yang Tidak Tepat Tim terlalu memaksakan aspek pengumpulan dan jumlah data. Padahal aspek yang paling penting adalah poses itu sendiri. 7. Kekurangpekaan Terhadap Mitra Mitra Benchmarking memberikan akses untuk mengamati prosesnya dan juga menyediakan waktu dan personilnya kuncinya untuk membantu proses benchmaking kepada organisasi sehingga mereka harus dihormati dan dihargai 8. Dukungan Manajemen Puncak Yang Terbatas Dukungan total dari manajemen puncak dibutuhkan untuk memulai benchmarking, membantu tahap persiapan dan menjamin tercapainya manfaat yang dijanjikan.