Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai benchmarking, termasuk definisi, jenis, proses, dan manfaat benchmarking. Dokumen tersebut juga membedakan antara benchmarking dengan analisis persaingan.
1. BENCHMARKING
1. ADE RIA CARISNA
2. AGUSTINUS REKO
3. ANGGOROH DWI CAHYANI
4. EDITA SAMPONU
5. ELI RAHMAWATI
6. KHALILUR RAHMAN MSY
7. M. ARIF TAWAINELLA
8. SALSABILA NURI ADILA
9. SITI ULFIYAH
10. WAHYU DITA
11. KATRIEN
2. DEFINISI BENCHMARKING
Teddy Pawitra ⇒ Bencmarking sebagai suatu proses belajar yang berlangsung secara
sisitematis dan terus-menerus dimana setiap bagian dari suatu perusahaan dibandingkan
dengan perusahaan yang terbaik atau pesaing yang paling unggul
IBM ⇒ Benchmarking merupakan suatu proses terus-menerus untuk menganalisis tata
cara terbaik di dunia dengan maksud menciptakan dan mencapai sasaran dan tujuan
dengan prestasi dunia
David Kearns (CEO dari Xerox) ⇒ Benchmarking adalah suatu proses pengukuran terus-
menerus atas produk, jasa dan tata cara kita terhadap pesaing kita yang terkuat atau badan
usaha lain yang dikenal sebagai yang terbaik
3. Dari definisi diatas dapat dikatakan bahwa :
Benchmarking membutukan kesiapan “Fisik” dan
“Mental”. Secara “Fisik” karena dibutuhkan
kesiapan sumber daya manusia dan teknologi
yang matang untuk melakukan benchmarking
secara akurat. Sedangkan secara “Mental” Adalah
bahwa pihak manajemen perusahaan harus
bersiap diri bila setelah dibandingkan dengan
pesaing, ternyata mereka menemukan
kesenjangan yang cukup tinggi.
4. BENCHMARKING ≠ ANALISIS PERSAINGAN.
Analisis Persaingan meliputi
perbandingan antara produk-produk
pesaing dengan produk yang
dihasilkan Perusahaan.
Sedangkan Benchmarking lebih
jauh daripada itu, yaitu
membandingkan bagaimana suatu
produk direkayasa, diproduksi,
didistribusikan dan didukung.
5. Perbedaan Benchmarking dengan Analisis
Persaingan
Benchmarking
:
• Melihat pada proses
• Dapat membandingkan dengan
industri lainnya
• Penelitian membagi hasil untuk
manfaat bersama
• Tidak kompetitif
• Membagi informasi
• Kemitraan
• Kerjasama/ Interdependen
• Dipergunakan untuk mencapai
tujuan perbaikan.
• Tujuan berupa pengetahuan
proses
• Fokus pada kebutuhan pelanggan
Analisis
Persaingan
:
• Melihat pada hasil
• Memeriksa apa yang telah terjadi
dan dikerjakan
• Perbandingan di dalam industri
• Penelitian tanpa membagi hasil
• Selalu kompetitif
• Rahasia
• Tersendiri
• Mandiri
• Dipergunakn untuk memeriksa
persaingan
• Tujuan berupa pengetahuan
tentang industri
• Fokus pada kebutuhan perusahaan
6. Secara umum manfaat yang diperoleh dari benchmarking
dapat dikelompokkan menjadi (Ross, 1994) :
Perubahan
Budaya
Memungkinkan perusahaan untuk menetapkan target kinerja baru
yang realisitis
Berperan meyakinkan setiap orang dalam organisasi akan kredibilitas
target
Perbaikan
Kinerja
Membantu perusahan mengetahui adanya gap-gap tertentu dalam
kinerja dan untuk memilih proses yang akan diperbaiki
Peningkatan
Kemampuan
Sumber
Daya
Manusia
Memberikan dasar bagi pelatihan
Karyawan menyadari adanya gap antara yang mereka kerjakan
dengan apa yang dikerjakan karyawan lain diperusahaan lain.
Keterlibatan karyawan dalam memecahkan permasalahan sehingga
karyawan mengalami peningkatan kemampuan dan keterampilan
7. Menurut Watson (dalam Widayanto, 1994), konsep benchmarking
sebenarnya telah mengalami setidaknya lima generasi, yaitu :
• Dalam tahap ini dilakukan perbandingan karakteistik produk, fungsi produk dan kinerja terhadap produk sejenis dari
pesaing.
Reverse Engineering
• Selain melakukan benchmarking terhadap karakteristik produk, juga melakukan benchmarking terhadap proses yang
memungkinkan produk yang dihasilkan adalah produk unggul
Competitive Benchmarking
• Memiliki lingkup yang lebih luas dengan anggapan dasar bahwa beberap proses bisnis perusahaan terkemuka yang sukses
memiliki kemiripan dengan perusahaan yang akan melakukan benchmarking
Process Benchmarking
• Merupakan suatu proses yang sistematis untuk mengevaluasi alternatif, implementasi strategi bisnis dan memperbaiki
kinerja dengan memahami dan mengadaptasi strategi yang telah berhasil dilakukan oleh mitra eksternal yang telah
berpartisipasi dalam aliansi bisnis
• Membahas tentang hal-hal yang berkitan dengan arah strategis jangka panjang
Strategic Benchmarking
• Mencakup semua generasi yang sebelumnya dengan tambahan bahwa cakupan geografisnya sudah mengglobal dengan
membandingkan terhadap mitra global maupun pesaing global.
Global Benchmarking
8. JENIS – JENIS
BENCHMARKING
Benchmarking Internal
• Pendekatan ini dilakukan dengan membandingkan operasi
suatu bagian dengan bagian internal lainnya dalam suatu
organisasi
Benchmarking kompetitif
• Pedekatan ini dilakukan dengan mengadakan perbandingan
dengan berbagai pesaing
Benchmarking Fungsional
• Pendekatan ini dilakukan dengan mengadakan
perbandingan fungsi atau proses dari perusahaan-
perusahaan yang berada di berbagai industri
Benchmarking Generik
• Melakukan perbandingan dengan proses bisnis
fundamental yang cenderung sama di setiap industri.
9. Empat cara yang digunakan dalam
melakukan benchmarking, adalah :
Riset in-house
• Melakukan penilaian terhadap informasi dalam perusahaan sendiri maupun informasi
yang ada di publik
Riset Pihak Ketiga
• Membiayai kegiatan benchmarking yang akan dilakukan oleh perusahaan
surveyor
Pertukaran Langsung
• Pertukaran informasi secara langsung dapat dilakukan melalui kuesioner, survei
melalui telepon, dll
Kunjungan Langsung
• Melakukan kunjungan ke lokasi mitra benchmarking (cara ini dianggap yang paling
efektif )
10. Proses Benchmarking terdiri atas lima tahap yaitu (Karlof
dan Ostblom, 1993) :
1. Keputusan mengenai apa yang akan di benchmarking
2. Identifikasi mitra benchmarking
3. Pengumpulan informasi
4. Analisis
5. Implementasi
11. • Komitmen manajemen
• Basis pada proses perusahaan itu sendiri
• Identifikasi dan dokumentasi setiap kekuatan dan kelemahan proses perusahaan
• Pemilihan proses yang akan di benchmarking
• Pembentukan tim benchmarking
• Penelitian terhadap obyek yang terbaik di kelasnya (best-in-class)
• Pemilihan calon mitra benchmarking best-in-class
• Mencapai kesepakatan dengan mitra benchmarking
• Pengumpulan data
• Analisis data dan penentuan gap
• Perencanaan tindakan untuk mengurangi kesejangan yang ada atau bahkan
mengunggulinya
• Implementasi perubahan
• Pemantauan
• Meperbarui benchmarking; melanjutkan siklus tersebut.
Kemudian oleh Goetsch dan Davis (1994) diperinci mejadi 14
langkah, yaitu :