SlideShare a Scribd company logo
BURSA EFEK

                   Oleh : Musdalifah Azis, A.Md, SE, M.Si

       (Dosen Universitas Mulawarman Samarinda, Indonesia)



                            A. PROFILE BURSA EFEK




VISI
Menjadi Bursa Yang Kompetitif dengan Kredibilitas Tingkat Dunia
MISI
      Pillar of Indonesian Economy
      Market Oriented
      Company Transformation
      Institutional Building
      Delivery Best Quality Products & Services
OBJECTIVES
      Liquidity
      Market Integrity
CORE VALUES
   1. Integrity
   2. Quality Orientation
   3. Accountability


                                                                  1
4. Institutional Building
   5. Responsive
CORE COMPETENCIES
   1. Integrity
   2. Customer Service
   3. Time Management
   4. Commitment
   5. Continuous Improvement
   6. Accountability
   7. Teamwork
   8. Learning Orientation
   9. Leadership
   10. Organizational Awareness
   11. Responsivenes


DEFINISI BURSA EFEK
     Menurut pasal 1 Undang-Undang Pasar Modal Nomor 8 Tahun 1995, Bursa
Efek didefinisikan sebagai berikut : “Bursa efek adalah pihak yang menyelenggarakan
dan menyediakan system dan/atau sarana untuk mempertemukan penawaran jual dan
beli efek pihak-pihak lain dengan tujuan memperdagangkan efek diantara mereka.


                       PASAR MODAL DAN BURSA EFEK


    Pasar Modal                                Bursa Efek



       Pasar             Pasar Kedua        Pasar Ketiga          Pasar
      Perdana                                                    Keempat

                  KARAKTERISTIK : Harga Dibentuk Oleh


     Emiten &              Investor            Market             Investor
     Penjamin            lewat Broker          Maker             Langsung




                                                                                  2
SEJARAH PENDIRIAN BURSA EFEK
       Secara singkat, tonggak perkembangan pasar modal di Indonesia dapat dilihat
sebagai berikut:
       14 Desember 1912 : Bursa Efek pertama di Indonesia dibentuk di Batavia
        oleh Pemerintah Hindia Belanda.
       1914 – 1918 : Bursa Efek di Batavia ditutup selama Perang Dunia I
       1925 – 1942 : Bursa Efek di Jakarta dibuka kembali bersama dengan Bursa
        Efek di Semarang dan Surabaya
       Awal tahun 1939 : Karena isu politik (Perang Dunia II) Bursa Efek di
        Semarang dan Surabaya ditutup.
       1942 – 1952 : Bursa Efek di Jakarta ditutup kembali selama Perang Dunia II
       1952 : Bursa Efek di Jakarta diaktifkan kembali dengan UU Darurat Pasar
        Modal 1952, yang dikeluarkan oleh Menteri kehakiman (Lukman Wiradinata)
        dan Menteri keuangan (Prof.DR. Sumitro Djojohadikusumo). Instrumen yang
        diperdagangkan: Obligasi Pemerintah RI (1950)
       1956 : Program nasionalisasi perusahaan Belanda. Bursa Efek semakin tidak
        aktif.
       1956 – 1977 : Perdagangan di Bursa Efek vakum.
       10 Agustus 1977 : Bursa Efek diresmikan kembali oleh Presiden Soeharto.
        BEJ dijalankan dibawah BAPEPAM (Badan Pelaksana Pasar Modal). Tanggal
        10 Agustus diperingati sebagai HUT Pasar Modal. Pengaktifan kembali pasar
        modal ini juga ditandai dengan go public PT Semen Cibinong sebagai emiten
        pertama.
       1977 – 1987 : Perdagangan di Bursa Efek sangat lesu. Jumlah emiten hingga
        1987 baru mencapai 24. Masyarakat lebih memilih instrumen perbankan
        dibandingkan instrumen Pasar Modal.
       1987 : Ditandai dengan hadirnya Paket Desember 1987 (PAKDES 87) yang
        memberikan kemudahan bagi perusahaan untuk melakukan Penawaran Umum
        dan investor asing menanamkan modal di Indonesia.
       1988 – 1990 : Paket deregulasi dibidang Perbankan dan Pasar Modal
        diluncurkan. Pintu BEJ terbuka untuk asing. Aktivitas bursa terlihat
        meningkat.




                                                                                     3
   2 Juni 1988 : Bursa Paralel Indonesia (BPI) mulai beroperasi dan dikelola
    oleh Persatuan Perdagangan Uang dan Efek (PPUE), sedangkan organisasinya
    terdiri dari broker dan dealer.
   Desember 1988 : Pemerintah mengeluarkan Paket Desember 88 (PAKDES
    88) yang memberikan kemudahan perusahaan untuk go public dan beberapa
    kebijakan lain yang positif bagi pertumbuhan pasar modal.
   16 Juni 1989 : Bursa Efek Surabaya (BES) mulai beroperasi dan dikelola oleh
    Perseroan Terbatas milik swasta yaitu PT Bursa Efek Surabaya.
   13 Juli 1992 : Swastanisasi BEJ. BAPEPAM berubah menjadi Badan
    Pengawas Pasar Modal. Tanggal ini diperingati sebagai HUT BEJ.
   22 Mei 1995 : Sistem Otomasi perdagangan di BEJ dilaksanakan dengan
    sistem computer JATS (Jakarta Automated Trading Systems).
   10 November 1995 : Pemerintah mengeluarkan Undang –Undang No. 8 Tahun
    1995 tentang Pasar Modal. Undang-Undang ini mulai diberlakukan mulai
    Januari 1996.
   1995 : Bursa Paralel Indonesia merger dengan Bursa Efek Surabaya.
   2000 : Sistem Perdagangan Tanpa Warkat (scripless trading) mulai
    diaplikasikan di pasar modal Indonesia.
   2002 : BEJ mulai mengaplikasikan sistem perdagangan jarak jauh (remote
    trading).
   2007 : Penggabungan Bursa Efek Surabaya (BES) ke Bursa Efek Jakarta
    (BEJ) dan berubah nama menjadi Bursa Efek Indonesia (BEI).




                                                                             4
MENGENAL PASAR MODAL
      Pasar modal (capital market) merupakan pasar untuk berbagai instrumen
keuangan jangka panjang yang bisa diperjualbelikan, baik surat utang (obligasi),
ekuiti (saham), reksa dana, instrumen derivatif maupun instrumen lainnya. Pasar
modal merupakan sarana pendanaan bagi perusahaan maupun institusi lain (misalnya
pemerintah), dan sebagai sarana bagi kegiatan berinvestasi. Dengan demikian, pasar
modal memfasilitasi berbagai sarana dan prasarana kegiatan jual beli dan kegiatan
terkait lainnya.
      Instrumen keuangan yang diperdagangkan di pasar modal merupakan instrumen
jangka panjang (jangka waktu lebih dari 1 tahun) seperti saham, obligasi, waran, right,
reksa dana, dan berbagai instrumen derivatif seperti option, futures, dan lain-lain.
Undang-Undang Pasar Modal No. 8 tahun 1995 tentang Pasar Modal mendefinisikan
pasar modal sebagai “kegiatan yang bersangkutan dengan Penawaran Umum dan
perdagangan Efek, Perusahaan Publik yang berkaitan dengan Efek yang
diterbitkannya, serta lembaga dan profesi yang berkaitan dengan Efek”.
      Pasar Modal memiliki peran penting bagi perekonomian suatu negara karena
pasar modal menjalankan dua fungsi, yaitu pertama sebagai sarana bagi pendanaan
usaha atau sebagai sarana bagi perusahaan untuk mendapatkan dana dari masyarakat
pemodal (investor). Dana yang diperoleh dari pasar modal dapat digunakan untuk
pengembangan usaha, ekspansi, penambahan modal kerja dan lain-lain, kedua pasar
modal menjadi sarana bagi masyarakat untuk berinvestasi pada instrument keuangan
seperti saham, obligasi, reksa dana, dan lain-lain. Dengan demikian, masyarakat dapat
menempatkan dana yang dimilikinya sesuai dengan karakteristik keuntungan dan
risiko masing-masing instrument.


PROSES GO PUBLIC
      Perusahaan memiliki berbagai alternatif sumber pendanaan, baik yang berasal
dari dalam maupun dari luar perusahaan. Alternatif pendanaan dari dalam perusahaan,
umumnya dengan menggunakan laba yang ditahan perusahaan. Sedangkan alternatif
pendanaan dari luar perusahaan dapat berasal dari kreditur berupa hutang,
pembiayaan bentuk lain atau dengan penerbitan surat-surat utang, maupun pendanaan
yang bersifat penyertaan dalam bentuk saham (equity). Pendanaan melalui mekanisme
penyertaan umumnya dilakukan dengan menjual saham perusahaan kepada


                                                                                       5
masyarakat atau sering dikenal dengan go publik.Untuk go publik, perusahaan perlu
melakukan persiapan internal dan penyiapan dokumentasi sesuai dengan persyaratan
untuk go publik atau penawaran umum, serta memenuhi semua persyaratan yang
ditetapkan BAPEPAM-LK. Penawaran Umum atau sering pula disebut Go Public
adalah kegiatan penawaran saham atau Efek lainnya yang dilakukan oleh Emiten
(perusahaan yang akan go public) untuk menjual saham atau Efek kepada masyarakat
berdasarkan tata cara yang diatur oleh UU Pasar Modal dan Peraturan
Pelaksanaannya.
       Penawaran Umum mencakup kegiatan-kegiatan berikut:
        Periode Pasar Perdana yaitu ketika Efek ditawarkan kepada pemodal oleh
         Penjamin Emisi melalui para Agen Penjual yang ditunjuk
        Penjatahan Saham yaitu pengalokasian Efek pesanan para pemodal sesuai
         dengan jumlah Efek yang tersedia;
        Pencatatan Efek di Bursa, yaitu saat Efek tersebut mulai diperdagangkan di
         Bursa.


PROSES PENAWARAN UMUM SAHAM DAPAT DIKELOMPOKKAN
MENJADI 4 TAHAPAN BERIKUT:
1. Tahap Persiapan
Tahapan ini merupakan tahapan awal dalam rangka mempersiapkan segala sesuatu
yang berkaitan dengan proses Penawaran Umum. Pada tahap yang paling awal
perusahaan yang akan menerbitkan saham terlebih dahulu melakukan Rapat Umum
Pemegang Saham (RUPS) untuk meminta persetujuan para pemegang saham dalam
rangka Penawaran Umum saham. Setelah mendapat persetujuan, selanjutnya emiten
melakukan penunjukan penjamin emisi serta lembaga dan profesi penunjang pasar
yaitu:
        Penjamin Emisi (underwriter). Merupakan pihak yang paling banyak
         keterlibatannya dalam membantu emiten dalam rangka penerbitan saham.
         Kegiatan yang dilakukan penjamin emisi antara lain: menyiapkan berbagai
         dokumen, membantu menyiapkan prospektus, dan memberikan penjaminan
         atas penerbitan.
        Akuntan Publik (Auditor Independen). Bertugas melakukan audit atau
         pemeriksaan atas laporan keuangan calon emiten.



                                                                                 6
    Penilai untuk melakukan penilaian terhadap aktiva tetap perusahaan dan
        menentukan nilai wajar dari aktiva tetap tersebut;
       Konsultan Hukum untuk memberikan pendapat dari segi hukum (legal
        opinion).
       Notaris untuk membuat akta-akta perubahan Anggaran Dasar, akta perjanjian-
        perjanjian dalam rangka penawaran umum dan juga notulen-notulen rapat.


2. Tahap Pengajuan Pernyataan Pendaftaran
Pada tahap ini, dilengkapi dengan dokumen-dokumen pendukung calon emiten
menyampaikan        pendaftaran    kepada   BAPEPAM-LK       hingga   BAPEPAM-LK
menyatakan Pernyataan Pendaftaran menjadi Efektif.


3. Tahap Penawaran Saham
Tahapan ini merupakan tahapan utama, karena pada waktu inilah emiten menawarkan
saham kepada masyarakat investor. Investor dapat membeli saham tersebut melalui
agen-agen penjual yang telah ditunjuk. Masa Penawaran sekurang-kurangnya tiga hari
kerja. Perlu diingat pula bahwa tidak seluruh keinginan investor terpenuhi dalam
tahapan ini. Misal, saham yang dilepas ke pasar perdana sebanyak 100 juta saham
sementara yang ingin dibeli seluruh investor berjumlah 150 juta saham. Jika investor
tidak mendapatkan saham pada pasar perdana, maka investor tersebut dapat membeli
di pasar sekunder yaitu setelah saham dicatatkan di Bursa Efek.


4. Tahap Pencatatan saham di Bursa Efek
Setelah selesai penjualan saham di pasar perdana, selanjutnya saham tersebut
dicatatkan di Bursa Efek Indonesia.


                                  B. PENCATATAN DI BEI


       Saham yang dicatatkan di BEI dibagi atas dua papan pencatatan yaitu Papan
Utama dan Papan Pengembangan dimana penempatan dari emiten dan calon emiten
yang disetujui pencatatannya di dasarkan pada pemenuhan persyaratan pencatatan
awal pada masing-masing papan pencatatan.
       Papan Utama ditujukan untuk calon emiten atau emiten yang mempunyai
ukuran (size) besar dan mempunyai track record yang baik. Sementara Papan


                                                                                  7
Pengembangan dimaksudkan untuk perusahaan-perusahaan yang belum dapat
memenuhi persyaratan pencatatan di Papan Utama, termasuk perusahaan yang
prospektif namun belum menghasilkan keuntungan, dan merupakan sarana bagi
perusahaan yang sedang dalam penyehatan sehingga diharapkan pemulihan ekonomi
nasional dapat terlaksana lebih cepat.




I. PERSYARATAN UMUM PENCATATAN DI BEJ
Calon emiten bisa mencatatkan sahamnya di Bursa, apabila telah memenuhi syarat
berikut:
   1. Pernyataan Pendaftaran Emisi telah dinyatakan Efektif oleh BAPEPAM-LK.
   2. Calon emiten tidak sedang dalam sengketa hukum yang diperkirakan dapat
       mempengaruhi kelangsungan perusahaan.
   3. Bidang usaha baik langsung atau tidak langsung tidak dilarang oleh Undang-
       Undang yang berlaku di Indonesia.
   4. Khusus calon emiten pabrikan, tidak dalam masalah pencemaran lingkungan
       (hal tersebut dibuktikan dengan sertifikat AMDAL) dan calon emiten industri
       kehutanan harus memiliki sertifikat ecolabelling (ramah lingkungan).
   5. Khusus calon emiten bidang pertambangan harus memiliki ijin pengelolaan
       yang masih berlaku minimal 15 tahun; memiliki minimal 1 Kontrak Karya
       atau Kuasa Penambangan atau Surat Ijin Penambangan Daerah; minimal salah
       satu Anggota Direksinya memiliki kemampuan teknis dan pengalaman di
       bidang pertambangan; calon emiten sudah memiliki cadangan terbukti (proven
       deposit) atau yang setara.
   6. Khusus calon emiten yang bidang usahanya memerlukan ijin pengelolaan
       (seperti jalan tol, penguasaan hutan) harus memiliki ijin tersebut minimal 15
       tahun.
   7. Calon emiten yang merupakan anak perusahaan dan/atau induk perusahaan
       dari emiten yang sudah tercatat (listing) di BEI dimana calon emiten
       memberikan kontribusi pendapatan kepada emiten yang listing tersebut lebih
       dari 50% dari pendapatan konsolidasi, tidak diperkenankan tercatat di Bursa.
   8. Persyaratan pencatatan awal yang berkaitan dengan hal finansial didasarkan
       pada laporan keuangan Auditan terakhir sebelum mengajukan permohonan



                                                                                      8
pencatatan.
               Persyaratan Pencatatan Awal di Papan Utama
Calon Perusahaan Tercatat akan dicatatkan untuk pertama kalinya di Papan Utama
apabila memenuhi persyaratan berikut:
       No                                          Kriteria
      1.         Telah memenuhi persyaratan umum pencatatan saham
      2.         Sampai dengan diajukannya permohonan pencatatan, telah melakukan kegiatan
                 operasional dalam usaha utama (core business) yang sama minimal 36 bulan
                 berturut-turut.
      3.         Laporan Keuangan telah diaudit 3 tahun buku terakhir, dengan ketentuan Laporan
                 Keuangan Auditan 2 tahun buku terakhir dan Laporan Keuangan Auditan interim
                 terakhir (jika ada) memperoleh pendapat Wajar Tanpa Pengecualian(WTP).
      4.         Berdasarkan Laporan Keuangan Auditan terakhir memiliki Aktiva Berwujud Bersih
                 (Net Tangible Asset) minimal Rp 100.000.000.000,- (seratus miliar rupiah)
      5.        Jumlah saham yang dimiliki oleh pemegang saham yang bukan merupakan
                Pemegang Saham Pengendali (minority shareholders) setelah Penawaran Umum atau
                perusahaan yang sudah tercatat di Bursa Efek lain atau bagi Perusahaa Publik yang
                belum tercatat di Bursa Efek lain dalam periode 5 (lima) hari bursa sebelum
                permohonan pencatatan, sekurang-kurangnya 100.000.000 (seratus juta) saham atau
                35% dari modal disetor (mana yang lebih kecil).
      6.        Jumlah pemegang saham paling sedikit 1.000 (seribu) pemegang saham yang
                memiliki rekening Efek di Anggota Bursa Efek, dengan ketentuan:
           -    Bagi Calon Perusahaan Tercatat yang melakukan penawaran umum, maka jumlah
                pemegang saham tersebut adalah pemegang saham setelah penawaran umum
                perdana.
           -    Bagi Calon Perusahaan Tercatat yang berasal dari perusahaan publik, maka jumlah
                pemegang saham tersebut adalah jumlah pemegang saham terakhir selambat-
                lambatnya 1 (satu) bulan sebelum mengajukan permohonan pencatatan.
           -    Bagi Calon Perusahaan Tercatat yang tercatat di Bursa Efek lain, maka jumlah
                pemegang saham tersebut adalah dihitung berdasarkan rata-rata per bulan selama 6
                (enam) bulan terakhir.


II. PERSYARATAN PENCATATAN DI PAPAN PENGEMBANGAN
Calon Perusahaan Tercatat akan dicatatkan untuk pertama kalinya di Papan
Pengembangan apabila memenuhi persyaratan berikut:
 No                                                Kriteria
1.         Telah memenuhi persyaratan umum pencatatan saham
2.         Sampai dengan diajukannya permohonan pencatatan, telah melakukan kegiatan operasional
           dalam usaha utama (core business) yang sama minimal 12 bulan berturut-turut.
3.         Laporan Keuangan Auditan tahun buku terakhir yang mencakup minimal 12 bulan dan
           Laporan Keuangan Auditan interim terakhir (jika ada) memperoleh pendapat Wajar Tanpa
           Pengecualian(WTP).
4.         Memiliki Aktiva Berwujud Bersih (net tangible asset) minimal Rp 5.000.000.000,- (lima
           miliar rupiah)




                                                                                                    9
5.        Jika calon emiten mengalami rugi usaha atau belum membukukan keuantungan atau
          beroperasi kurang dari 2 tahun, wajib:
     -   selambat-lambatnya pada akhir tahun buku ke-2 sejak tercatat sudah memperoleh laba usaha
          dan laba bersih berasarkan proyeksi keuangan yang akan diumumkan di Bursa.
     -   Khusus bagi calon emiten yang bergerak dalam bidang yang sesuai dengan sifatnya usahanya
          memerlukan waktu yang cukup lama untuk mencapai titik impas (seperti: infrastruktur,
          perkebunan tanaman keras, konsesi Hak Pengelolaan Hutan (HPH) atau Hutan Tanaman
          Industri (HTI) atau bidang usaha lain yang berkaitan dengan pelayanan umum, maka
          berdasarkan proyeksi keuangan calon perusahaan tercatat tsb selambat-lambatnya pada
          akhir tahun buku ke-6 sejak tercatat sudah memperoleh laba usaha dan laba bersih.

6.        Jumlah saham yang dimiliki oleh pemegang saham yang bukan merupakan Pemegang
          Saham Pengendali (minority shareholders) setelah Penawaran Umum atau perusahaan yang
          sudah tercatat di Bursa Efek lain atau bagi Perusahaa Publik yang belum tercatat di Bursa
          Efek lain dalam periode 5 (lima) hari bursa sebelum permohonan pencatatan, sekurang-
          kurangnya 50.000.000 (limka puluh juta) saham atau 35% dari modal disetor (mana yang
          lebih kecil).
7.        Jumlah pemegang saham paling sedikit 500 (lima ratus) pemegang saham yang memiliki
          rekening Efek di Anggota Bursa Efek, dengan ketentuan:
     -   Bagi Calon Perusahaan Tercatat yang melakukan penawaran umum, maka jumlah pemegang
          saham tersebut adalah pemegang saham setelah penawaran umum perdana.
     -   Bagi Calon Perusahaan Tercatat yang berasal dari perusahaan publik, maka jumlah
          pemegang saham tersebut adalah jumlah pemegang saham terakhir selambat-lambatnya 1
          (satu) bulan sebelum mengajukan permohonan pencatatan.
     -   Bagi Calon Perusahaan Tercatat yang tercatat di Bursa Efek lain, maka jumlah pemegang
          saham tersebut adalah dihitung berdasarkan rata-rata per bulan selama 6 (enam) bulan
          terakhir.
8.        Khusus calon emiten yang ingin melakukan IPO, perjanjian penjaminan emisinya harus
          menggunakan prinsip kesanggupan penuh (full commitment).



III. PENGHAPUSAN PENCATATAN (DELISTING) SAHAM
Penghapusan Pencatatan (Delisting) Adalah penghapusan Efek dari daftar Efek
yang tercatat di Bursa sehingga Efek tersebut tidak dapat diperdagangkan di Bursa.
III.1. Delisting atas suatu saham dari daftar Efek yang tercatat di Bursa dapat terjadi karena:
         III.1.1. permohonan Delisting saham yang diajukan oleh Perusahaan Tercatat
                 yang bersangkutan;
         III.1.2. dihapus pencatatan sahamnya oleh Bursa sesuai dengan ketentuan III.3
                 Peraturan ini.
III.2. Delisting saham atas permohonan Perusahaan Tercatat:
         III.2.1. Persyaratan Delisting saham atas permohonan Perusahaan Tercatat:
         III.2.1.1. Pengajuan permohonan Delisting saham oleh Perusahaan Tercatat
                 sebagaimana dimaksud dalam ketentuan III.1.1. di atas, hanya dapat dilakukan
                 apabila telah tercatat di Bursa sekurang-kurangnya 5 (lima) tahun.
         III.2.1.2. Rencana Delisting telah memperoleh persetujuan RUPS Perusahaan Tercatat.




                                                                                                      10
III.2.1.3. Perusahaan Tercatat atau pihak lain yang ditunjuk, wajib membeli saham dari
             pemegang saham yang tidak menyetujui keputusan RUPS pada harga
             sebagaimana dimaksud dalam ketentuan III.2.1.4. Peraturan ini.
     III.2.2.3. Apabila RUPS menyetujui rencana Delisting, maka Perusahaan Tercatat wajib
             melakukan keterbukaan informasi melalui sekurang-kurangnya 1 (satu) surat
             kabar yang berperedaran nasional mengenai tatacara pembelian kembali saham
             yang sekurang-kurangnya meliputi:
             III.2.2.3.1. harga pembelian saham sebagaimana dimaksud dalam ketentuan
                          III.2.2.1.3. di atas;
             III.2.2.3.2. nama pihak yang bersedia melakukan pembelian saham dan
                          hubungan afiliasi dengan Perusahaan Tercatat, jika ada;
             III.2.2.3.3. periode pembelian saham sekurang-kurangnya 5 (lima) Hari Bursa
                          setelah tanggal iklan hasil RUPS;
             III.2.2.3.4. penunjukan Anggota Bursa Efek yang bertindak sebagai perantara
                          pembeli.
     III.2.2.4. Keterbukaan informasi sebagaimana dimaksud dalam ketentuan III.2.2.3. di
               atas sesegera mungkin disampaikan kepada Bursa.
     III.2.2.5. Perusahaan Tercatat menyampaikan permohonan Delisting saham kepada
               Bursa disertai dengan laporan pelaksanaan pembelian saham dan opini
               konsultan hukum yang independen yang menyatakan bahwa proses
               pembelian saham dimaksud telah selesai dan sesuai dengan ketentuan yang
               berlaku.
     III.2.2.6. Bursa melakukan Suspensi atas saham Perusahaan Tercatat yang berencana
               untuk melakukan Delisting saham atas permohonan Perusahaan Tercatat.
     III.2.2.7 Delisting saham atas permohonan Perusahaan Tercatat menjadi efektif
               setelah:
               III.2.2.7.1. Perusahaan Tercatat memenuhi seluruh kewajibannnya kepada
                            Bursa;
               III.2.2.7.2. Perusahaan Tercatat telah membayar biaya Delisting Efek sebesar
                            2 (dua) kali biaya pencatatan Efek tahunan terakhir;
               III.2.2.7.3. Bursa memberikan persetujuan Delisting dan mengumumkan di
                            Bursa.

III.3. Delisting Saham oleh Bursa:




                                                                                        11
III.3.1. Bursa menghapus pencatatan saham Perusahaan Tercatat sesuai

       dengan ketentuan Peraturan ini apabila Perusahaan Tercatat

       mengalami sekurang-kurangnya satu kondisi di bawah ini:

       III.3.1.1. mengalami kondisi, atau peristiwa, yang secara signifikan

                berpengaruh negatif terhadap kelangsungan usaha

                Perusahaan Tercatat, baik secara finansial atau secara

                hukum, atau terhadap kelangsungan status Perusahaan

                Tercatat sebagai Perusahaan Terbuka, dan Perusahaan

                Tercatat tidak dapat menunjukkan indikasi pemulihan yang

                memadai;

       III.3.1.2. Saham Perusahaan Tercatat yang akibat suspensi di Pasar

                Reguler dan Pasar Tunai, hanya diperdagangkan di Pasar

                Negosiasi sekurang-kurangnya selama 24 (dua puluh empat)

                bulan terakhir.

III.3.2. Prosedur Delisting Saham oleh Bursa:

       III.3.2.1. Apabila terdapat indikasi bahwa Perusahaan Tercatat

                mengalami satu atau lebih kondisi sebagaimana dimaksud

                dalam ketentuan III.3.1. di atas, maka Bursa melakukan

                Dengar Pendapat dengan Perusahaan Tercatat.

       III.3.2.2. Dalam hal Bursa memutuskan untuk melakukan Delisting,

                maka Bursa memberitahukan keputusan akan dilakukannya

                Delisting saham Perusahaan Tercatat termasuk jadwal

                pelaksanaannya kepada Perusahaan Tercatat yang

                bersangkutan pada Hari Bursa yang sama diputuskannya




                                                                              12
Delisting saham dimaksud dengan tembusan kepada

                      Bapepam.

             III.3.2.3. Bursa mengumumkan di Bursa mengenai keputusan Delisting

                      saham Perusahaan Tercatat tersebut termasuk jadwal

                      pelaksanaan Delisting saham Perusahaan Tercatat yang

                      bersangkutan. Pengumuman dilakukan selambat-lambatnya

                      pada awal sesi I Hari Bursa berikutnya setelah diputuskannya

                      Delisting saham dimaksud.

             III.3.2.4. Apabila dipandang perlu Bursa dapat melakukan Suspensi

                      selama 5 (lima) Hari Bursa dan selanjutnya diperdagangkan

                      hanya di Pasar Negosiasi selama 20 (dua puluh) Hari Bursa

                      sebelum tanggal efektif Delisting.

             III.3.2.5. Delisting berlaku efektif pada tanggal yang ditetapkan oleh

                      Bursa dalam keputusan Delisting, dan diumumkan di Bursa.


IV. PENCATATAN KEMBALI (RELISTING)

Pencatatan Kembali (Relisting) adalah pencantuman kembali suatu Efek dalam
daftar Efek yang tercatat di Bursa, setelah Efek tersebut dihapuskan pencatatannya di
Bursa (Delisting).
     IV.1. Persyaratan Umum Relisting:
             IV.1.1. Perusahaan Tercatat yang sahamnya dihapuskan dari daftar Efek yang
                      tercatat di Bursa, dapat mengajukan permohonan Relisting sahamnya
                      kepada Bursa paling cepat 6 (enam) bulan sejak dilakukan Delisting
                      oleh Bursa.
             IV.1.2. Pernyataan Pendaftaran yang disampaikan ke Bapepam masih tetap
                      menjadi efektif.
             IV.1.3. Telah memperbaiki kondisi yang menyebabkan dilakukannya Delisting
                      oleh Bursa atau telah merealisasikan hal-hal yang mendasari




                                                                                      13
permohonan Delisting saham saat menjadi Perusahaan Tercatat
         sebelumnya.
IV.1.4. Adanya pernyataan Direksi dan Komisaris yang menyatakan bahwa
         Calon Perusahaan Tercatat tidak sedang dalam sengketa hukum atau
         menghadapi suatu masalah yang secara material diperkirakan dapat
         mempengaruhi kelangsungan usaha perusahaan.
IV.1.5. Calon Perusahaan Tercatat boleh merupakan anak perusahaan atau
         induk perusahaan dari Perusahaan Tercatat, dengan ketentuan:
         IV.1.5.1. jika terjadi putus hubungan afiliasi antara Calon Perusahaan
                     Tercatat dengan Perusahaan Tercatat, masing-masing
                     perusahaan mampu menjalankan kegiatan operasinya
                     secara memadai berdasarkan penilaian pihak independen;
                     dan
         IV.1.5.2. berdasarkan Laporan Keuangan proforma Perusahaan
                     Tercatat   tanpa    mengkonsolidasi     dengan       Laporan
                     Keuangan Calon Perusahaan Tercatat, Perusahaan
                     Tercatat tetap mampu memenuhi persyaratan pencatatan;
                     atau
         IV.1.5.3. berdasarkan Laporan Keuangan proforma Calon Perusahaan
                     Tercatat tanpa dikonsolidasi ke Laporan Keuangan
                     Perusahaan Tercatat, Calon Perusahaan Tercatat tetap
                     mampu memenuhi persyaratan pencatatan.
         IV.1.8.1. tidak mempunyai hubungan afiliasi dengan Pemegang
                     Saham      Pengendali    Perusahaan       Tercatat     yang
                     bersangkutan
IV.1.6. Memiliki Komisaris Independen sekurang-kurangnya 30% (tiga puluh
         perseratus) dari jajaran anggota Dewan Komisaris.
IV.1.7. Memiliki Direktur tidak terafiliasi sekurang-kurangnya 1 (satu) orang
         dari jajaran anggota Direksi.
IV.1.8. Yang dimaksud Direktur tidak terafiliasi sebagaimana dimaksud dalam
         ketentuan IV.1.7. di atas adalah: sekurang-kurangnya selama 6
         (enam) bulan sebelum penunjukan sebagai Direktur tidak terafiliasi;
         IV.1.8.2. tidak mempunyai hubungan afiliasi dengan Komisaris atau
                   Direksi lainnya dari Perusahaan Tercatat;
                   IV.1.8.3. tidak bekerja rangkap sebagai Direksi pada
                   perusahaan lain.




                                                                              14
IV.1.8.4. Tidak menjadi Orang Dalam pada lembaga atau profesi
                                   penunjang pasar modal yang jasanya digunakan oleh
                                   Perusahaan Tercatat selama 6 (enam) bulan sebelum
                                   penunjukan sebagai Direktur.
               IV.1.9. Memiliki Komite Audit.
               IV.1.10. Memiliki Sekretaris Perusahaan.
               IV.1.11.Harga saham dan nilai nominal saham Calon Perusahaan Tercatat
                        sekurang-kurangnya.
                         IV.1.11.1. bagi perusahaan yang telah tercatat di Bursa Efek lain,
                                   harga saham sebagaimana dimaksud dalam ketentuan
                                   IV.1.11. di atas adalah berdasarkan harga rata-rata
                                   penutupan saham selama 25 (dua puluh lima) hari terjadi
                                   transaksi di Bursa Efek lain tersebut; atau
                         IV.1.11.2. bagi perusahaan yang tidak tercatat di Bursa Efek lain,
                                   harga saham sebagaimana dimaksud dalam ketentuan
                                   IV.1.11. di atas adalah berdasarkan harga wajar saham
                                   sesuai dengan hasil penilaian pihak independen.
               IV.1.12. Direksi dan Komisaris Calon Perusahaan Tercatat harus memiliki
                         reputasi baik, yang antara lain dibuktikan dengan:
                           IV.1.12.1. tidak pernah dihukum karena melakukan tindak pidana
                                   kejahatan dalam kurun waktu 10 (sepuluh) tahun terakhir;
                           IV.1.12.2. tidak pernah dinyatakan pailit;
                           IV.1.12.3. tidak pernah dinyatakan bersalah yang menyebabkan
                                   perusahaan    yang     pernah    atau   sedang    dipimpinnya
                                   dinyatakan pailit;
                           IV.1.12.4. tidak pernah diberhentikan dengan tidak hormat dari
                                   suatu pekerjaan dalam kurun waktu 5 (lima) tahun terakhir;
                           IV.1.12.5. tidak dalam pengampuan.
                           Rp. 100,- (seratus rupiah) dengan ketentuan sebagai berikut:


                            C. MEKANISME PERDAGANGAN


       Pelaksanaan perdagangan Efek di Bursa dilakukan dengan menggunakan
fasilitas JATS. Perdagangan Efek di Bursa hanya dapat dilakukan oleh Anggota Bursa
(AB)    yang     juga    menjadi    Anggota     Kliring     KPEI.       Anggota     Bursa   Efek




                                                                                             15
bertanggungjawab terhadap seluruh transaksi yang dilakukan di Bursa baik untuk
kepentingan sendiri maupun untuk kepentingan nasabah.
Anggota Bursa Efek bertanggung jawab terhadap penyelesaian seluruh Transaksi
Bursa atas nama Anggota Bursa Efek yang bersangkutan sebagaimana tercantum
dalam DTB, termasuk Transaksi Bursa yang terjadi antara lain karena:
      kesalahan Peralatan Penunjang dan atau aplikasi Anggota Bursa Efek dalam
       rangka Remote Trading kecuali kesalahan perangkat lunak JONEC yang
       disediakan oleh Bursa; dan atau
      kelalaian atau kesalahan PJPP dalam melaksanakan penawaran jual dan atau
       permintaan beli ke JATS; dan atau
      kelalaian atau kesalahan IT Officer-RT dalam pengoperasian Peralatan
       Penunjang dan atau aplikasi Anggota Bursa Efek; dan atau
adanya akses yang tidak sah yang dilakukan melalui Peralatan Penunjang dan atau
aplikasi Anggota Bursa Efek.


PROSES PELAKSANAAN PERDAGANGAN DI BURSA




PROSES PELAKSANAAN PERDAGANGAN SECARA REMOTE




                                                                                  16
Dilihat dari prosesnya, maka urutan perdagangan saham atau Efek lainnya dapat
dijelaskan sebagai berikut:
   1. Menjadi Nasabah di Perusahaan Efek.
       Pada bagian ini, seseorang yang akan menjadi investor terlebih dahulu
       menjadi nasabah atau membuka rekening di salah satu broker atau Perusahaan
       Efek. Setelah resmi terdaftar menjadi nasabah, maka investor dapat melakuka
       kegiatan transaksi.
   2. Order dari nasabah.
       Kegiatan jual beli saham diawali dengan instruksi yang disampaikan investor
       kepada broker. Pada tahap ini, perintah atau order dapat dilakukan secara
       langsung dimana investor datang ke kantor broker atau order disampaikan
       melalui sarana komunikasi seperti telpon atau sarana komunikasi lainnya.
   3. Diteruskan ke Floor Trader.
       Setiap order yang masuk ke broker selanjutnya akan diteruskan ke petugas
       broker tersebut yang berada di lantai bursa atau yang sering disebut floor
       trader.
   4. Masukkan order ke JATS.
       Floor trader akan memasukkan (entry) semua order yang diterimanya kedalam
       sistem komputer JATS. Di lantai bursa, terdapat ratusan terminal JATS yang
       menjadi sarana entry order-order dari nasabah. Seluruh order yang masuk ke
       sistem JATS dapat dipantau baik oleh floor trader, petugas di kantor broker
       dan investor. Dalam tahap ini, terdapat komunikasi antara pihak broker dengan



                                                                                  17
investor agar dapat terpenuhi tujuan order yang disampaikan investor baik
       untuk beli maupun jual. Termasuk pada tahap ini, berdasarkan perintah
       investor, floor trader melakukan beberapa perubahan order, seperti perubahan
       harga penawaran, dan beberapa perubahan lainnya.
   5. Transaksi Terjadi (matched).
       Pada tahap ini order yang dimasukkan ke sistem JATS bertemu dengan harga
       yang sesuai dan tercatat di sistem JATS sebagai transaksi yang telah terjadi
       (done), dalam arti sebuah order beli atau jual telah bertemu dengan harga yang
       cocok. Pada tahap ini pihak floor trader atau petugas di kantor broker akan
       memberikan informasi kepada investor bahwa order yang disampaikan telah
       terpenuhi.


   6. Penyelesaian Transaksi (settlement).
       Tahap akhir dari sebuah siklus transaksi adalah penyelesaian transaksi atau
       sering disebut settlement. Investor tidak otomatis mendapatkan hak-haknya
       karena pada tahap ini dibutuhkan beberapa proses seperti kliring,
       pemindahbukuan, dan lain-lain hingga akhirnya hak-hak investor terpenuhi,
       seperti investor yang menjual saham akan mendapatkan uang, sementara
       investor yang melakukan pembelian saham akan mendapatkan saham. Di BEI,
       proses penyelesaian transaksi berlangsung selama 3 hari bursa. Artinya jika
       melakukan transaksi hari ini (T), maka hak-hak kita akan dipenuhi selama 3
       hari bursa berikutnya, atau dikenal dengan istilah T + 3.


SCRIPLES TRADING
Adalah sistem perdagangan tanpa warkat yang memungkinkan penyelesaian
transaksinya dilakukan melalui pemindah bukuan rekening dana dan rekening efek
(book-entry system).
Dalam sistem scriples trading, investor tidak lagi menerima saham secara fisik,
melainkan menerima rekening koran setiap bulannya yang merupakan bukti
kepemilikan.
Dalam rekening koran itu tertera semua transaksi jual dan beli saham selama bulan
yang bersangkutan.




                                                                                  18
SISTEM SCRIPLES TRADING


  Investor Beli                    Kantor AB                     Investor Jual



                                 Bursa Efek
                                Matching Order


                         (1)                          (2)

                                     KPEI


                         (2)                          (1)
                                      KSEI


MARGIN TRADING (TRANSAKSI MARGIN)
Transaksi Marjin adalah Transaksi Bursa yang dilakukan oleh Anggota Bursa Efek
untuk kepentingan nasabahnya yang penyelesaian transaksinya dibiayai oleh Anggota
Bursa Efek tersebut.
   1. Anggota Bursa Efek yang akan melakukan Transaksi Marjin untuk pertama
       kalinya wajib menyampaikan ke Bursa dokumen sebagai berikut :
           a. Surat pernyataan dari Anggota Bursa Efek yang membuktikan bahwa
              yang bersangkutan memiliki Modal Kerja Bersih Disesuaikan
              (MKBD) sekurang-sekurangnya sebesar Rp 5.000.000.000,00 (lima
              miliar rupiah) dan dilampiri dengan laporan kompilasi MKBD
              bulanan;
           b. Surat Pernyataan dari Akuntan yang terdaftar di Bapepam yang
              ditunjuk oleh Anggota Bursa Efek, yang menyatakan bahwa Akuntan
              tersebut telah memeriksa buku-buku, catatan-catatan dan sistem
              operasional Anggota Bursa Efek serta menyatakan bahwa Anggota
              Bursa Efek dimaksud telah sepenuhnya memenuhi seluruh ketentuan
              Peraturan Bapepam Nomor V.D.3 tentang Pengendalian Interen dan
              Penyelenggaraan Pembukuan oleh Perusahaan Efek;
           c. Contoh kontrak marjin antara Anggota Bursa Efek dengan nasabah;
   2. Bursa akan mengumumkan nama-nama Anggota Bursa Efek yang memenuhi
       persyaratan untuk melakukan Transaksi Marjin di Bursa.


                                                                                 19
3. Anggota Bursa Efek sebagaimana dimaksud dalam butir 2 di atas, wajib
   memberikan laporan ke Bursa mengenai posisi MKBD Hari Bursa
   sebelumnya, sekurang-kurangnya 30 (tiga puluh) menit sebelum dimulainya
   perdagangan pada Hari Bursa yang bersangkutan.
4. Anggota Bursa Efek sebagaimana dimaksud dalam butir 2 di atas, dilarang
   melakukan Transaksi Marjin untuk kepentingan 1 (satu) nasabahnya dimana
   Transaksi Marjin tersebut dapat mengakibatkan saldo debit dan atau posisi
   short melebihi 20% (dua puluh perseratus) dari MKBD Anggota Bursa Efek
   dimaksud, dengan ketentuan bahwa jumlah seluruh nilai Transaksi Marjin
   yang dapat dilakukan oleh Anggota Bursa Efek maksimum 10 kali nilai
   MKBD dari Anggota Bursa Efek yang bersangkutan.
5. Anggota Bursa Efek dilarang melakukan Transaksi Marjin untuk kepentingan
   Direksi, Komisaris, Pemegang Saham Utama dan atau pegawai dari Anggota
   Bursa Efek tersebut.
6. Transaksi Marjin baru dapat dilakukan oleh Anggota Bursa Efek setelah
   nasabah Anggota Bursa Efek tersebut membuka Rekening Efek Marjin pada
   Anggota Bursa Efek berdasarkan kontrak marjin antara nasabah dan Anggota
   Bursa Efek yang bersangkutan.
7. Kontrak marjin sebagaimana dimaksud dalam butir 6 di atas, sekurang-
   kurangnya memuat :
       a. Hak dan kewajiban nasabah dan Anggota Bursa Efek termasuk
          pemberian jaminan, biaya, komisi dan bunga;
       b. Teknis pelaksanaan (mekanisme) penggunaan fasilitas Transaksi
          Marjin;
       c. Pengakhiran kontrak marjin baik yang disebabkan karena nasabah atau
          Anggota Bursa Efek dalam Rekening Efek Marjin tidak memenuhi
          syarat lagi atau karena hal-hal lain yang disepakati nasabah dan
          Anggota Bursa Efek.
8. Pelanggaran atas Peraturan ini dapat dikenakan sanksi oleh Bursa.




                                                                          20
INDEKS HARGA SAHAM & OBLIGASI
1. INDEKS HARGA SAHAM
Indeks harga saham adalah suatu indikator yang menunjukkan pergerakan harga
saham. Indeks berfungsi sebagai indikator trend pasar, artinya pergerakan indeks
menggambarkan kondisi pasar pada suatu saat, apakah pasar sedang aktif atau lesu.
Dengan adanya indeks, kita dapat mengetahui trend pergerakan harga saham saat ini;
apakah sedang naik, stabil atau turun. Misal, jika di awal bulan nilai indeks 300 dan
saat ini di akhir bulan menjadi 360, maka kita dapat mengatakan bahwa secara rata-
rata harga saham mengalami peningkatan sebesar 20%.
Pergerakan indeks menjadi indikator penting bagi para investor untuk menentukan
apakah mereka akan menjual, menahan atau membeli suatu atau beberapa saham.
Karena harga-harga saham bergerak dalam hitungan detik dan menit, maka nilai
indeks pun bergerak turun naik dalam hitungan waktu yang cepat pula.
Di Bursa Efek Indonesia terdapat 6 (enam) jenis indeks, antara lain:
   1. Indeks Individual, menggunakan indeks harga masing-masing saham terhadap
       harga dasarnya, atau indeks masing-masing saham yang tercatat di BEI.
   2. Indeks Harga Saham Sektoral, menggunakan semua saham yang termasuk
       dalam masing-masing sektor, misalnya sektor keuangan, pertambangan, dan
       lain-lain. Di BEI indeks sektoral terbagi atas sembilan sektor yaitu: pertanian,
       pertambangan, industri dasar, aneka industri, konsumsi, properti, infrastruktur,
       keuangan, perdagangan dan jasa, dan manufaktur.
   3. Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG (Composite Stock Price Index),
       menggunakan semua saham yang tercatat sebagai komponen penghitungan
       indeks.
   4. Indeks LQ 45, yaitu indeks yang terdiri 45 saham pilihan dengan mengacu
       kepada 2 variabel yaitu likuiditas perdagangan dan kapitalisasi pasar. Setiap 6
       bulan terdapat saham-saham baru yang masuk kedalam LQ 45 tersebut.
   5. Indeks Syariah atau JII (Jakarta Islamic Index). JII merupakan indeks yang
       terdiri 30 saham mengakomodasi syariat investasi dalam Islam atau Indeks
       yang berdasarkan syariah Islam. Dengan kata lain, dalam Indeks ini
       dimasukkan saham-saham yang memenuhi kriteria investasi dalam syariat
       Islam. Saham-saham yang masuk dalam Indeks Syariah adalah emiten yang
       kegiatan usahanya tidak bertentangan dengan syariah seperti:



                                                                                    21
   Usaha perjudian dan permainan yang tergolong judi atau perdagangan yang
    dilarang.
   Usaha lembaga keuangan konvensional (ribawi) termasuk perbankan dan
    asuransi konvensional.
   Usaha yang memproduksi, mendistribusi serta memperdagangkan makanan
    dan minuman yang tergolong haram
   Usaha yang memproduksi, mendistribusi dan/atau menyediakan barang-
    barang ataupun jasa yang merusak moral dan bersifat mudarat
6. Indeks Papan Utama dan Papan Pengembangan. Yaitu indeks harga saham
    yang secara khusus didasarkan pada kelompok saham yang tercatat di BEI
    yaitu kelompok Papan Utama dan Papan Pengembangan.
7. Indeks KOMPAS 100. merupakan Indeks Harga Saham hasil kerjasama Bursa
    Efek Indonesia dengan harian KOMPAS. Indeks ini meliputi 100 saham
    dengan proses penentuan sebagai berikut :
a. Telah tercatat di BEJ minimal 3 bulan.
b. Saham tersebut masuk dalam perhitungan IHSG (Indeks Harga Saham
    Gabungan).
c. Berdasarkan     pertimbangan      faktor   fundamental    perusahaan    dan    pola
    perdagangan di bursa, BEI dapat menetapkan untuk mengeluarkan saham
    tersebut dalam proses perhitungan indeks harga 100 saham.
d. Masuk dalam 150 saham dengan nilai transaksi dan frekwensi transaksi serta
    kapitalisasi pasar terbesar di Pasar Reguler, selama 12 bulan terakhir.
e. Dari sebanyak 150 saham tersebut, kemudian diperkecil jumlahnya menjadi 60
    saham dengan mempertimbangkan nilai transaksi terbesar.
f. Dari sebanyak 90 saham yang tersisa, kemudian dipilih sebanyak 40 saham
    dengan mempertimbangkan kinerja: hari transaksi dan frekwensi transaksi
    serta nilai kapitalisasi pasar di pasar reguler, dengan proses sebagai berikut :
    o Dari 90 sisanya, akan dipilih 75 saham berdasarkan hari transaksi di pasar
       reguler.
    o Dari 75 saham tersebut akan dipilih 60 saham berdasarkan frekuensi
       transaksi di pasar reguler.
    o Dari 60 saham tersebut akan dipilih 40 saham berdasarkan Kapitalisasi
       Pasar.



                                                                                       22
g. Daftar 100 saham diperoleh dengan menambahkan daftar saham dari hasil
           perhitungan butir (e) ditambah dengan daftar saham hasil perhitungan butir
    h. Daftar saham yang masuk dalam KOMPAS 100 akan diperbaharui sekali
           dalam 6 bulan, atau tepatnya pada bulan Februari dan pada bulan Agustus.


2. INDEKS OBLIGASI PEMERINTAH
Indeks Obligasi Pemerintah pertama kali diluncurkan pada tanggal 01 Juli 2004,
sebagai wujud pelayanan kepada masyarakat pasar modal dalam memperoleh data
sehubungan dengan informasi perdagangan obligasi pemerintah.
Indeks Obligasi memberikan nilai lebih, antara lain:
• Sebagai barometer dalam melihat perubahan yang terjadi di pasar obligasi.
• Sebagai alat analisa teknikal untuk pasar obligasi pemerintah
• Benchmark dalam mengukur kinerja portofolio obligasi
• Analisa pengembangan instrumen obligasi pemerintah.
Formula yang digunakan dalam pengembangan informasi Indeks Obligasi
Pemerintah:
1. Price (Performance) Index
2. Yield Index
3. Total Return Index
Kami mengharapkan dengan adanya Indeks Obligasi Pemerintah ini akan memenuhi
kebutuhan Pasar Modal di Indonesia, khususnya Pasar Obligasi dalam pembentukan
transparansi harga di Pasar, sehingga terwujud harga wajar obligasi dan pasar yang
efisien.
JAM PERDAGANGAN
Jam Perdagangan
Perdagangan Efek di Pasar Reguler, Pasar Tunai dan Pasar Negosiasi dilakukan
selama jam perdagangan pada setiap Hari Bursa dengan berpedoman pada Waktu
JATS.




Pra Pembukaan untuk Pasar Reguler dilakukan setiap Hari Bursa:




                                                                                        23
Jam Perdagangan Pasar Tunai




SEGMEN PASAR DI BURSA
      Pasar Reguler;
      Pasar Tunai;
      Pasar Negosiasi.
Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) hanya dapat diperdagangkan pada
Pasar Tunai dan di Pasar Negosiasi pada sesi I.


Penyelesaian Transaksi




Pra Pembukaan untuk Pasar Reguler dilakukan setiap Hari Bursa:




Jam Perdagangan Pasar Tunai:




Pesanan Nasabah




                                                                           24
Pesanan yang dapat dilaksanakan di Bursa oleh Anggota Bursa adalah hanya pesanan
terbatas (limit order), yaitu pesanan yang dilaksanakan oleh Anggota Bursa sampai
dengan batas harga yang ditetapkan oleh nasabahnya.
Penawaran jual dan atau permintaan beli nasabah atas Efek selain HMETD hanya
boleh ditransaksikan oleh Anggota Bursa di Pasar Reguler, kecuali nasabah
menginstruksikan atau menyetujui secara tertulis bahwa penawaran jual atau
permintaan belinya ditransaksikan di Pasar Tunai atau Pasar Negosiasi.


Satuan Perdagangan
Perdagangan di Pasar Reguler dan Pasar Tunai harus dalam satuan perdagangan
(round lot) Efek atau kelipatannya, yaitu 500 (lima ratus) Efek. Perdagangan di Pasar
Negosiasi tidak menggunakan satuan perdagangan (tidak round lot).
Satuan perubahan harga (fraksi)




Catatan
* Jenjang maksimum perubahan harga adalah 10x fraksi harga, masih berada di
bawah batas auto rejection dan tidak berlaku pada pre-opening.

Fraksi dan jenjang maksimum perubahan harga di atas berlaku untuk satu Hari Bursa
penuh dan disesuaikan pada Hari Bursa berikutnya jika Harga Penutupan berada pada
rentang harga yang berbeda. Jenjang maksimum perubahan harga dapat dilakukan
sepanjang tidak melampaui batasan persentase Auto Rejection.


AUTO REJECTION*
     Harga penawaran jual dan atau permintaan beli yang dimasukkan ke dalam
JATS adalah harga penawaran yang masih berada di dalam rentang harga tertentu.
Bila Anggota Bursa memasukkan harga diluar rentang harga tersebut maka secara
otomatis akan ditolak oleh JATS (auto rejection).
Batasan auto rejection yang berlaku saat ini:




                                                                                  25
1. Harga penawaran jual atau penawaran beli saham lebih kecil dari Rp 50,-
        (lima puluh rupiah);
   2. Harga penawaran jual atau penawaran beli saham lebih dari 20% (duapuluh
        perseratus)
        di atas Acuan Harga atau 10% (sepuluh perseratus) di bawah Acuan Harga.
Penerapan Auto Rejection terhadap Harga di atas, untuk perdagangan saham hasil
penawaran umum yang untuk pertama kalinya diperdagangkan di bursa (perdagangan
perdana), ditetapkan sebesar 2 (dua) kali dari persentase batasan Auto Rejection harga
sebagaimana dimaksud dalam butir 2 di atas.
Acuan Harga yang digunakan untuk pembatasan harga penawaran tertinggi atau
terendah atas saham yang dimasukkan ke JATS dalam perdagangan saham di Pasar
Reguler dan Pasar Tunai ditentukan sebagai berikut:
       Menggunakan harga pembukaan (Opening Price) yang terbentuk pada sesi
        Pra-Pembukaan; atau
       Menggunakan harga penutupan (Closing Price) di Pasar Reguler pada Hari
        Bursa sebelumnya (Previous Price) apabila Opening Price tidak terbentuk.
       Dalam hal Perusahaan Tercatat melakukan tindakan korporasi, maka selama 3
        (tiga) Hari Bursa berturut-turut setelah berakhirnya perdagangan saham yang
        memuat hak (periode cum) di Pasar Reguler, Acuan Harga di atas
        menggunakan Previous Price dari masing-masing Pasar (Reguler atau Tunai).
*sesuai dengan Surat Edaran SE-004/BEI.PSH/10-2008 yang diberlakukan pada
tanggal 13 Oktober 2008


PRA-PEMBUKAAN
Pelaksanaan perdagangan di Pasar Reguler dimulai dengan Pra-pembukaan. Anggota
Bursa dapat memasukkan penawaran jual dan atau permintaan beli sesuai dengan
ketentuan satuan perdagangan, satuan perubahan harga (fraksi) dan ketentuan Auto
Rejection.
       Harga Pembukaan terbentuk berdasarkan akumulasi jumlah penawaran jual dan
permintaan beli terbanyak yang dapat dialokasikan oleh JATS pada harga tertentu
pada periode Pra-pembukaan.
Seluruh penawaran jual dan atau permintaan beli yang tidak teralokasi di Pra-
pembukaan, akan diproses secara langsung (tanpa memasukkan kembali penawaran



                                                                                   26
jual dan atau permintaan beli) pada sesi I perdagangan, kecuali Harga penawaran jual
dan atau permintaan beli tersebut melampaui batasan Auto Rejection.


PASAR REGULER
Penawaran jual dan atau permintaan beli yang telah dimasukkan ke dalam JATS
diproses oleh JATS dengan memperhatikan:
   1. Prioritas harga (price priority):
       Permintaan beli pada harga yang lebih tinggi memiliki prioritas terhadap
       permintaan beli pada harga yang lebih rendah, sedangkan penawaran jual pada
       harga yang lebih rendah memiliki prioritas terhadap penawaran jual pada
       harga yang lebih tinggi.
   2. Prioritas Waktu (time Priority)
       Bila penawaran jual atau permintaan beli diajukan pada harga yang sama,
       JATS memberikan prioritas kepada permintaan beli atau penawaran jual yang
       diajukan terlebih dahulu.
Pengurangan jumlah Efek pada JATS baik pada penawaran jual maupun pada
permintaan beli untuk tingkat harga yang sama tidak mengakibatkan hilangnya
prioritas waktu. Sedangkan penambahan jumlah Efek baik pada penawaran jual
maupun permintaan beli untuk tingkat harga yang sama diperlakukan sama dengan
penawaran jual maupun permintaan beli baru.
Transaksi Bursa di Pasar Reguler dan Pasar Tunai terjadi dan mengikat pada saat
penawaran jual dijumpakan (match) dengan permintaan beli oleh JATS.


PASAR NEGOSIASI
Perdagangan Efek di Pasar Negosiasi dilakukan melalui proses tawar menawar secara
individual (negosiasi secara langsung) antar:
      Anggota Bursa atau
      nasabah melalui satu Anggota Bursa atau
      nasabah dengan Anggota Bursa atau
      Anggota Bursa dengan KPEI
Selanjutnya hasil kesepakatan dari tawar menawar tersebut diproses melalui JATS.
Anggota Bursa dapat menyampaikan penawaran jual dan atau permintaan beli melalui
papan tampilan informasi (advertising) dan bisa di ubah atau dibatalkan sebelum



                                                                                   27
kesepakatan dilaksanakan di JATS. Kesepakatan mulai mengikat pada saat terjadi
penjumpaan antara penawaran jual dan permintaan beli di JATS.


                       D. PENYELESAIAN TRANSAKSI BURSA


PASAR REGULER DAN PASAR TUNAI
Penyelesaian Transaksi Bursa di Pasar Reguler dan Pasar Tunai antara Anggota Bursa
jual dan Anggota Bursa beli dijamin oleh KPEI.
- Transaksi Bursa Pasar Reguler wajib diselesaikan pada Hari Bursa ke-3 (T+3).
- Transaksi Bursa Pasar Tunai wajib diselesaikan pada Hari Bursa yang sama (T+0).
Penyelesaiain Transaksi Bursa yang dilakukannya di Pasar Reguler dan Pasar Tunai
akan ditentukan oleh KPEI melalui proses Netting dan dilakukan melalui
pemindahbukuan Efek dan atau dana ke rekening Efek Anggota Bursa yang berhak
yang berada pada KSEI.
Dalam hal kewajiban Anggota Bursa untuk menyerahkan Efek tidak dilaksanakan
sesuasi dengan ketentuan, maka Anggota Bursa tersebut wajib untuk menyelesaikan
kewajibannya dengan uang pengganti (ACS= Alternate Cash Settlement) yang
besarnya ditetapkan sebesar 125% (seratus dua puluh lima perseratus) dari harga
tertinggi atas Efek yang sama yang terjadi di:
- Pasar Reguler dan Pasar Tunai yang penyelesaiannya jatuh tempo pada tanggal yang
sama; dan
- Pasar Reguler pada Sesi I pada hari penyelesaian transaksi yang jatuh temponya
sebagaimana di atas.
Dalam hal Anggota Bursa tidak memenuhi kewajibannya untuk membayar kepada
KPEI sebagaimana tercantum dalam DHK Netting, maka kewajiban Anggota Bursa
tersebut wajib diselesaikan sesuai dengan Peraturan KPEI.
Anggota Bursa yang tidak memenuhi kewajibannya dalam penyelesaian Transaksi
Bursa dilarang melakukan kegiatan perdagangan Efek di Bursa sampai dengan KPEI
melaporkan ke Bursa bahwa semua kewajiban Anggota Bursa tersebut telah terpenuhi
dan Anggota Bursa dapat dikenakan sanksi sesuai dengan Peraturan Bursa.


PENYELESAIAN TRANSAKSI BURSA PASAR NEGOSIASI
Waktu penyelesaian Transaksi Bursa di Pasar Negosiasi ditetapkan berdasarkan
kesepakatan antara AB jual dan AB beli dan diselesaikan secara Per-transaksi (tidak


                                                                                28
netting). Bila tidak ditetapkan, maka penyelesaian Transaksi Bursa dilakukan
selambat-lambatnya pada Hari Bursa ke-3 setelah terjadinya transaksi (T+3) atau Hari
Bursa yang sama dengan terjadinya transaksi (T+0) khusus untuk Hari Bursa terakhir
perdagangan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu.
Penyelesaian Transaksi Bursa di Pasar Negosiasi dilakukan dengan pemindahbukuan
secara langsung oleh Anggota Bursa jual dan Anggota Bursa beli dan tidak dijamin
KPEI.


BIAYA TRANSAKSI

        Setiap Perusahaan Tercatat wajib membayar biaya pencatatan awal pada saat
awal pencatatan dan biaya pencatatan tahunan setiap tahun, serta biaya pencatatan
saham tambahan apabila mencatatkan saham tambahan.
Anggota Bursa wajib membayar biaya transaksi kepada Bursa, KPEI dan KSEI yang
dihitung berdasarkan nilai pertransaksi Anggota Bursa sebagai berikut:




Minimum biaya transaksi yang harus dibayar AB adalah Rp 2.000.000,- (dua juta
Rupiah) per bulan termasuk untuk AB dalam keadaan suspensi atau SPABnya
dibekukan;
Pembayaran harus sudah efektif dalam rekening Bursa setiap bulan selambat-
lambatnya pada hari kalender ke-12 bulan berikutnya. Dalam hal hari kalender ke-12
(dua belas) di atas jatuh pada hari Sabtu atau hari Minggu atau hari libur maka
kewajiban dimaksud efektif pada hari kerja berikutnya. Keterlambatan pembayaran
dikenakan denda sebesar 1% (satu per seratus) setiap hari kalender keterlambatan.
Anggota Bursa yang tidak memenuhi kewajibannya selambat-lambatnya 5 Hari Bursa
setelah lampaunya batas waktu pembayaran, maka Anggota Bursa tersebut disamping
dikenakan denda juga dikenakan suspensi sampai dengan diselesaikannya seluruh
kewajiban pembayaran biaya transaksi dan dendanya.
Informasi detil mengenai tata cara perdagangan Efek bisa dilihat dalam Peraturan BEI
Nomor II-A Tentang Perdagangan Efek.


                                                                                    29

More Related Content

What's hot

Struktur pasar modal
Struktur pasar modalStruktur pasar modal
Struktur pasar modal
Aviesta Linggabuwana
 
pasar modal
pasar modalpasar modal
pasar modal
mas karebet
 
Pasar modal Indonesia
Pasar modal IndonesiaPasar modal Indonesia
Pasar modal Indonesia
rena alexandrea
 
Lembaga-lembaga yang terlibat dalam pasar modal
Lembaga-lembaga yang terlibat dalam pasar modalLembaga-lembaga yang terlibat dalam pasar modal
Lembaga-lembaga yang terlibat dalam pasar modalsischayank
 
Sk3 kd3-2-mekanisme-kerja-pasar-modal
Sk3 kd3-2-mekanisme-kerja-pasar-modalSk3 kd3-2-mekanisme-kerja-pasar-modal
Sk3 kd3-2-mekanisme-kerja-pasar-modalRusdi Rustandi
 
Pasar Modal - Hukum Bisnis (Makalah)
Pasar Modal - Hukum Bisnis (Makalah)Pasar Modal - Hukum Bisnis (Makalah)
Pasar Modal - Hukum Bisnis (Makalah)
M Abdul Aziz
 
Pasar uang & pasar modal
Pasar uang & pasar modalPasar uang & pasar modal
Pasar uang & pasar modalAlfath Muhammad
 
Sejarah bursa efek indonesia (bei)
Sejarah bursa efek indonesia (bei)Sejarah bursa efek indonesia (bei)
Sejarah bursa efek indonesia (bei)Aan Annisya
 
Pasar modal
Pasar modalPasar modal
Pasar modalpudle27
 
Pelaku pasar modal
Pelaku pasar modal Pelaku pasar modal
Pelaku pasar modal
Siska Paramitha
 
Blk09 pasar-modal
Blk09 pasar-modalBlk09 pasar-modal
Blk09 pasar-modal
Endi Nugroho
 
STRUKTUR PASAR MODAL
STRUKTUR PASAR MODALSTRUKTUR PASAR MODAL
STRUKTUR PASAR MODAL
Airlangga University , Indonesia
 
Materi perkuliahan blk 2 pertemuan 1 12
Materi perkuliahan blk 2 pertemuan  1   12Materi perkuliahan blk 2 pertemuan  1   12
Materi perkuliahan blk 2 pertemuan 1 12Faiz Faizah
 
Hukum pasar modal
Hukum pasar modalHukum pasar modal
Hukum pasar modal
Lucky Maharani Safitri
 
Hbl, megi irianti pariakan, hapzi ali, penanaman modal dalam negeri dan asing...
Hbl, megi irianti pariakan, hapzi ali, penanaman modal dalam negeri dan asing...Hbl, megi irianti pariakan, hapzi ali, penanaman modal dalam negeri dan asing...
Hbl, megi irianti pariakan, hapzi ali, penanaman modal dalam negeri dan asing...
megiirianti083
 
PASAR MODAL ( BAG I )
PASAR MODAL ( BAG I )PASAR MODAL ( BAG I )
PASAR MODAL ( BAG I )
Sekar Lukinanti
 
Pasar modal
Pasar modalPasar modal
Pasar modalvalen26
 
HBL,FEBRY DIAN UTAMI SARAGIH,HAPZI ALI,PENANAMAN MODAL DALAM NEGERI DAN ASING...
HBL,FEBRY DIAN UTAMI SARAGIH,HAPZI ALI,PENANAMAN MODAL DALAM NEGERI DAN ASING...HBL,FEBRY DIAN UTAMI SARAGIH,HAPZI ALI,PENANAMAN MODAL DALAM NEGERI DAN ASING...
HBL,FEBRY DIAN UTAMI SARAGIH,HAPZI ALI,PENANAMAN MODAL DALAM NEGERI DAN ASING...
febrysaragih
 

What's hot (20)

Struktur pasar modal
Struktur pasar modalStruktur pasar modal
Struktur pasar modal
 
Bursa efek
Bursa efekBursa efek
Bursa efek
 
pasar modal
pasar modalpasar modal
pasar modal
 
Pasar modal Indonesia
Pasar modal IndonesiaPasar modal Indonesia
Pasar modal Indonesia
 
Pasar modal
Pasar modal Pasar modal
Pasar modal
 
Lembaga-lembaga yang terlibat dalam pasar modal
Lembaga-lembaga yang terlibat dalam pasar modalLembaga-lembaga yang terlibat dalam pasar modal
Lembaga-lembaga yang terlibat dalam pasar modal
 
Sk3 kd3-2-mekanisme-kerja-pasar-modal
Sk3 kd3-2-mekanisme-kerja-pasar-modalSk3 kd3-2-mekanisme-kerja-pasar-modal
Sk3 kd3-2-mekanisme-kerja-pasar-modal
 
Pasar Modal - Hukum Bisnis (Makalah)
Pasar Modal - Hukum Bisnis (Makalah)Pasar Modal - Hukum Bisnis (Makalah)
Pasar Modal - Hukum Bisnis (Makalah)
 
Pasar uang & pasar modal
Pasar uang & pasar modalPasar uang & pasar modal
Pasar uang & pasar modal
 
Sejarah bursa efek indonesia (bei)
Sejarah bursa efek indonesia (bei)Sejarah bursa efek indonesia (bei)
Sejarah bursa efek indonesia (bei)
 
Pasar modal
Pasar modalPasar modal
Pasar modal
 
Pelaku pasar modal
Pelaku pasar modal Pelaku pasar modal
Pelaku pasar modal
 
Blk09 pasar-modal
Blk09 pasar-modalBlk09 pasar-modal
Blk09 pasar-modal
 
STRUKTUR PASAR MODAL
STRUKTUR PASAR MODALSTRUKTUR PASAR MODAL
STRUKTUR PASAR MODAL
 
Materi perkuliahan blk 2 pertemuan 1 12
Materi perkuliahan blk 2 pertemuan  1   12Materi perkuliahan blk 2 pertemuan  1   12
Materi perkuliahan blk 2 pertemuan 1 12
 
Hukum pasar modal
Hukum pasar modalHukum pasar modal
Hukum pasar modal
 
Hbl, megi irianti pariakan, hapzi ali, penanaman modal dalam negeri dan asing...
Hbl, megi irianti pariakan, hapzi ali, penanaman modal dalam negeri dan asing...Hbl, megi irianti pariakan, hapzi ali, penanaman modal dalam negeri dan asing...
Hbl, megi irianti pariakan, hapzi ali, penanaman modal dalam negeri dan asing...
 
PASAR MODAL ( BAG I )
PASAR MODAL ( BAG I )PASAR MODAL ( BAG I )
PASAR MODAL ( BAG I )
 
Pasar modal
Pasar modalPasar modal
Pasar modal
 
HBL,FEBRY DIAN UTAMI SARAGIH,HAPZI ALI,PENANAMAN MODAL DALAM NEGERI DAN ASING...
HBL,FEBRY DIAN UTAMI SARAGIH,HAPZI ALI,PENANAMAN MODAL DALAM NEGERI DAN ASING...HBL,FEBRY DIAN UTAMI SARAGIH,HAPZI ALI,PENANAMAN MODAL DALAM NEGERI DAN ASING...
HBL,FEBRY DIAN UTAMI SARAGIH,HAPZI ALI,PENANAMAN MODAL DALAM NEGERI DAN ASING...
 

Similar to Bei.musdalifah

Sejarahbursaefekindonesiabei 111119063435-phpapp01
Sejarahbursaefekindonesiabei 111119063435-phpapp01Sejarahbursaefekindonesiabei 111119063435-phpapp01
Sejarahbursaefekindonesiabei 111119063435-phpapp01VJ Asenk
 
bursaefek-130318070114-phpapp02.pdf
bursaefek-130318070114-phpapp02.pdfbursaefek-130318070114-phpapp02.pdf
bursaefek-130318070114-phpapp02.pdf
IlmiAdifa
 
Panduan investasi di Pasar Modal Indonesia (2003)
Panduan investasi di Pasar Modal Indonesia (2003)Panduan investasi di Pasar Modal Indonesia (2003)
Panduan investasi di Pasar Modal Indonesia (2003)
SKMR11
 
Panduan Investasi di Pasar Modal
Panduan Investasi di Pasar ModalPanduan Investasi di Pasar Modal
Panduan Investasi di Pasar Modal
Piet_Fitriady
 
Ppt hbl, megi irianti pariakan, hapzi ali, penanaman modal dalam negeri dan a...
Ppt hbl, megi irianti pariakan, hapzi ali, penanaman modal dalam negeri dan a...Ppt hbl, megi irianti pariakan, hapzi ali, penanaman modal dalam negeri dan a...
Ppt hbl, megi irianti pariakan, hapzi ali, penanaman modal dalam negeri dan a...
megiirianti083
 
Bursaefek 130318070114-phpapp02
Bursaefek 130318070114-phpapp02Bursaefek 130318070114-phpapp02
Bursaefek 130318070114-phpapp02VJ Asenk
 
Materi galeri investasi bei 2015 ready
Materi galeri investasi bei 2015  readyMateri galeri investasi bei 2015  ready
Materi galeri investasi bei 2015 ready
HUMASGIBEI
 
Materi galeri investasi bei 2015 ready
Materi galeri investasi bei 2015  readyMateri galeri investasi bei 2015  ready
Materi galeri investasi bei 2015 ready
Sari Fadillah
 
MANAGEMEN RESIKO PADA BISNIS PASAR MODAL.pptx
MANAGEMEN RESIKO PADA BISNIS PASAR MODAL.pptxMANAGEMEN RESIKO PADA BISNIS PASAR MODAL.pptx
MANAGEMEN RESIKO PADA BISNIS PASAR MODAL.pptx
DurratulFitriya
 
HBL,FEBRY DIAN UTAMI SARAGIH,HAPZI ALI,PENANAMAN MODAL DALAM NEGERI DAN ASING...
HBL,FEBRY DIAN UTAMI SARAGIH,HAPZI ALI,PENANAMAN MODAL DALAM NEGERI DAN ASING...HBL,FEBRY DIAN UTAMI SARAGIH,HAPZI ALI,PENANAMAN MODAL DALAM NEGERI DAN ASING...
HBL,FEBRY DIAN UTAMI SARAGIH,HAPZI ALI,PENANAMAN MODAL DALAM NEGERI DAN ASING...
febrysaragih
 
Pasar Modal Syariah.docx
Pasar Modal Syariah.docxPasar Modal Syariah.docx
Pasar Modal Syariah.docx
Zukét Printing
 
Pasar Modal Syariah.pdf
Pasar Modal Syariah.pdfPasar Modal Syariah.pdf
Pasar Modal Syariah.pdf
Zukét Printing
 
Pasar Modal Syariah.pdf
Pasar Modal Syariah.pdfPasar Modal Syariah.pdf
Pasar Modal Syariah.pdf
Zukét Printing
 
Pasar Modal Syariah.docx
Pasar Modal Syariah.docxPasar Modal Syariah.docx
Pasar Modal Syariah.docx
Zukét Printing
 
PASAR MODAL_PPT.pptx
PASAR MODAL_PPT.pptxPASAR MODAL_PPT.pptx
PASAR MODAL_PPT.pptx
elyajunia
 
pasar keuangan
pasar keuanganpasar keuangan
pasar keuangan
Srestha Anindyanari
 
Makalah perbank pak rudi smster 6 #pasar modal
Makalah perbank pak rudi smster 6  #pasar modalMakalah perbank pak rudi smster 6  #pasar modal
Makalah perbank pak rudi smster 6 #pasar modal
Dhanu Risputra
 
Kelompokenammekanismeperdaganganbursaefek 131008054134-phpapp01
Kelompokenammekanismeperdaganganbursaefek 131008054134-phpapp01Kelompokenammekanismeperdaganganbursaefek 131008054134-phpapp01
Kelompokenammekanismeperdaganganbursaefek 131008054134-phpapp01VJ Asenk
 
Pasar keuangan di indonesia dan mekanisme perdagangan
Pasar keuangan di indonesia dan mekanisme perdaganganPasar keuangan di indonesia dan mekanisme perdagangan
Pasar keuangan di indonesia dan mekanisme perdagangan
Ruspriono sunaryo
 

Similar to Bei.musdalifah (20)

Sejarahbursaefekindonesiabei 111119063435-phpapp01
Sejarahbursaefekindonesiabei 111119063435-phpapp01Sejarahbursaefekindonesiabei 111119063435-phpapp01
Sejarahbursaefekindonesiabei 111119063435-phpapp01
 
bursaefek-130318070114-phpapp02.pdf
bursaefek-130318070114-phpapp02.pdfbursaefek-130318070114-phpapp02.pdf
bursaefek-130318070114-phpapp02.pdf
 
Panduan investasi di Pasar Modal Indonesia (2003)
Panduan investasi di Pasar Modal Indonesia (2003)Panduan investasi di Pasar Modal Indonesia (2003)
Panduan investasi di Pasar Modal Indonesia (2003)
 
Panduan Investasi di Pasar Modal
Panduan Investasi di Pasar ModalPanduan Investasi di Pasar Modal
Panduan Investasi di Pasar Modal
 
Ppt hbl, megi irianti pariakan, hapzi ali, penanaman modal dalam negeri dan a...
Ppt hbl, megi irianti pariakan, hapzi ali, penanaman modal dalam negeri dan a...Ppt hbl, megi irianti pariakan, hapzi ali, penanaman modal dalam negeri dan a...
Ppt hbl, megi irianti pariakan, hapzi ali, penanaman modal dalam negeri dan a...
 
Bursaefek 130318070114-phpapp02
Bursaefek 130318070114-phpapp02Bursaefek 130318070114-phpapp02
Bursaefek 130318070114-phpapp02
 
Materi galeri investasi bei 2015 ready
Materi galeri investasi bei 2015  readyMateri galeri investasi bei 2015  ready
Materi galeri investasi bei 2015 ready
 
Materi galeri investasi bei 2015 ready
Materi galeri investasi bei 2015  readyMateri galeri investasi bei 2015  ready
Materi galeri investasi bei 2015 ready
 
MANAGEMEN RESIKO PADA BISNIS PASAR MODAL.pptx
MANAGEMEN RESIKO PADA BISNIS PASAR MODAL.pptxMANAGEMEN RESIKO PADA BISNIS PASAR MODAL.pptx
MANAGEMEN RESIKO PADA BISNIS PASAR MODAL.pptx
 
HBL,FEBRY DIAN UTAMI SARAGIH,HAPZI ALI,PENANAMAN MODAL DALAM NEGERI DAN ASING...
HBL,FEBRY DIAN UTAMI SARAGIH,HAPZI ALI,PENANAMAN MODAL DALAM NEGERI DAN ASING...HBL,FEBRY DIAN UTAMI SARAGIH,HAPZI ALI,PENANAMAN MODAL DALAM NEGERI DAN ASING...
HBL,FEBRY DIAN UTAMI SARAGIH,HAPZI ALI,PENANAMAN MODAL DALAM NEGERI DAN ASING...
 
Tugas TIK
Tugas TIKTugas TIK
Tugas TIK
 
Pasar Modal Syariah.docx
Pasar Modal Syariah.docxPasar Modal Syariah.docx
Pasar Modal Syariah.docx
 
Pasar Modal Syariah.pdf
Pasar Modal Syariah.pdfPasar Modal Syariah.pdf
Pasar Modal Syariah.pdf
 
Pasar Modal Syariah.pdf
Pasar Modal Syariah.pdfPasar Modal Syariah.pdf
Pasar Modal Syariah.pdf
 
Pasar Modal Syariah.docx
Pasar Modal Syariah.docxPasar Modal Syariah.docx
Pasar Modal Syariah.docx
 
PASAR MODAL_PPT.pptx
PASAR MODAL_PPT.pptxPASAR MODAL_PPT.pptx
PASAR MODAL_PPT.pptx
 
pasar keuangan
pasar keuanganpasar keuangan
pasar keuangan
 
Makalah perbank pak rudi smster 6 #pasar modal
Makalah perbank pak rudi smster 6  #pasar modalMakalah perbank pak rudi smster 6  #pasar modal
Makalah perbank pak rudi smster 6 #pasar modal
 
Kelompokenammekanismeperdaganganbursaefek 131008054134-phpapp01
Kelompokenammekanismeperdaganganbursaefek 131008054134-phpapp01Kelompokenammekanismeperdaganganbursaefek 131008054134-phpapp01
Kelompokenammekanismeperdaganganbursaefek 131008054134-phpapp01
 
Pasar keuangan di indonesia dan mekanisme perdagangan
Pasar keuangan di indonesia dan mekanisme perdaganganPasar keuangan di indonesia dan mekanisme perdagangan
Pasar keuangan di indonesia dan mekanisme perdagangan
 

More from Universitas Mulawarman Samarinda

penganggaran bisnis korporasi
penganggaran bisnis korporasipenganggaran bisnis korporasi
penganggaran bisnis korporasi
Universitas Mulawarman Samarinda
 
Sekilas Pandang Kegiatan Masa Pandemic Covid 19
Sekilas Pandang Kegiatan Masa Pandemic Covid 19Sekilas Pandang Kegiatan Masa Pandemic Covid 19
Sekilas Pandang Kegiatan Masa Pandemic Covid 19
Universitas Mulawarman Samarinda
 

More from Universitas Mulawarman Samarinda (20)

penganggaran bisnis korporasi
penganggaran bisnis korporasipenganggaran bisnis korporasi
penganggaran bisnis korporasi
 
Sekilas Pandang Kegiatan Masa Pandemic Covid 19
Sekilas Pandang Kegiatan Masa Pandemic Covid 19Sekilas Pandang Kegiatan Masa Pandemic Covid 19
Sekilas Pandang Kegiatan Masa Pandemic Covid 19
 
E t i k a, mm1
E t i k a, mm1E t i k a, mm1
E t i k a, mm1
 
Kebijakan teknis kementerian keuangan
Kebijakan teknis kementerian keuanganKebijakan teknis kementerian keuangan
Kebijakan teknis kementerian keuangan
 
The political economy of the european union
The political economy of the european unionThe political economy of the european union
The political economy of the european union
 
Politik ekonomi jepang, mm
Politik ekonomi jepang, mmPolitik ekonomi jepang, mm
Politik ekonomi jepang, mm
 
Republik rakyat china, mm
Republik rakyat china, mmRepublik rakyat china, mm
Republik rakyat china, mm
 
Mnj.produksi.fix
Mnj.produksi.fixMnj.produksi.fix
Mnj.produksi.fix
 
3. musdalifah azis fe unmul
3. musdalifah azis fe unmul3. musdalifah azis fe unmul
3. musdalifah azis fe unmul
 
security information system
security information systemsecurity information system
security information system
 
Information in action, SIM2
Information in action, SIM2Information in action, SIM2
Information in action, SIM2
 
CAPM dan Arbitrage Pricing Theory
CAPM dan Arbitrage Pricing TheoryCAPM dan Arbitrage Pricing Theory
CAPM dan Arbitrage Pricing Theory
 
Pengembangan SIM
Pengembangan SIMPengembangan SIM
Pengembangan SIM
 
Gbrp.analisis investasi dan portofolio
Gbrp.analisis investasi dan portofolioGbrp.analisis investasi dan portofolio
Gbrp.analisis investasi dan portofolio
 
Ekonomi manajerial
Ekonomi manajerialEkonomi manajerial
Ekonomi manajerial
 
ekonomi-manajerial, Michael R Baye
ekonomi-manajerial, Michael R Bayeekonomi-manajerial, Michael R Baye
ekonomi-manajerial, Michael R Baye
 
Ringkasan pengajaran manajemen operasional
Ringkasan pengajaran manajemen operasionalRingkasan pengajaran manajemen operasional
Ringkasan pengajaran manajemen operasional
 
Analisis pohon kepputusan
Analisis pohon kepputusanAnalisis pohon kepputusan
Analisis pohon kepputusan
 
Analisis jalur (path analysis)
Analisis jalur (path analysis)Analisis jalur (path analysis)
Analisis jalur (path analysis)
 
Manajemen risiko1
Manajemen risiko1Manajemen risiko1
Manajemen risiko1
 

Recently uploaded

Pendapatan dan beban dalam Akuntansi.pptx
Pendapatan dan beban dalam Akuntansi.pptxPendapatan dan beban dalam Akuntansi.pptx
Pendapatan dan beban dalam Akuntansi.pptx
LidyaManuelia1
 
reksadana syariah lutfi nihayatul khusniah
reksadana syariah lutfi nihayatul khusniahreksadana syariah lutfi nihayatul khusniah
reksadana syariah lutfi nihayatul khusniah
AhmadVikriKhoirulAna
 
Sesi 4_Kelompok 3 Kode Etik Profesi Akuntan Publik.pptx
Sesi 4_Kelompok 3 Kode Etik Profesi Akuntan Publik.pptxSesi 4_Kelompok 3 Kode Etik Profesi Akuntan Publik.pptx
Sesi 4_Kelompok 3 Kode Etik Profesi Akuntan Publik.pptx
bidakara2016
 
Konsep Perbankan Syariah di Indonesia.ppt
Konsep Perbankan Syariah di Indonesia.pptKonsep Perbankan Syariah di Indonesia.ppt
Konsep Perbankan Syariah di Indonesia.ppt
AchmadHasanHafidzi
 
DJP - RUU KUP.pdf RUU Perubahan Kelima UU KUP
DJP - RUU KUP.pdf RUU Perubahan Kelima UU KUPDJP - RUU KUP.pdf RUU Perubahan Kelima UU KUP
DJP - RUU KUP.pdf RUU Perubahan Kelima UU KUP
adjhe17ks1
 
PPT SEMPRO PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN MOTIVASI DAN MODAL USAHA TERHADAP PERK...
PPT SEMPRO PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN MOTIVASI DAN MODAL USAHA TERHADAP PERK...PPT SEMPRO PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN MOTIVASI DAN MODAL USAHA TERHADAP PERK...
PPT SEMPRO PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN MOTIVASI DAN MODAL USAHA TERHADAP PERK...
hoiriyono
 
Modul Ajar Kurikulum Merdeka Tahun 2024.pptx
Modul Ajar Kurikulum Merdeka Tahun 2024.pptxModul Ajar Kurikulum Merdeka Tahun 2024.pptx
Modul Ajar Kurikulum Merdeka Tahun 2024.pptx
MarkusPiyusmanZebua
 
Prosedur Ekspor : Studi Kasus Ekspor Briket ke Yaman dan Proses Produksi Brik...
Prosedur Ekspor : Studi Kasus Ekspor Briket ke Yaman dan Proses Produksi Brik...Prosedur Ekspor : Studi Kasus Ekspor Briket ke Yaman dan Proses Produksi Brik...
Prosedur Ekspor : Studi Kasus Ekspor Briket ke Yaman dan Proses Produksi Brik...
Anisa Rizki Rahmawati
 
METODE STEPPING STONE (BATU LONCATANA) REVISI.pptx
METODE STEPPING STONE (BATU LONCATANA) REVISI.pptxMETODE STEPPING STONE (BATU LONCATANA) REVISI.pptx
METODE STEPPING STONE (BATU LONCATANA) REVISI.pptx
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
460012937-Rpp-kelas-rangkap-model-221-docx.docx
460012937-Rpp-kelas-rangkap-model-221-docx.docx460012937-Rpp-kelas-rangkap-model-221-docx.docx
460012937-Rpp-kelas-rangkap-model-221-docx.docx
JefryColter
 
EKONOMI INDUSTRI ilmu tentang industri dan disiplin
EKONOMI INDUSTRI ilmu tentang industri dan disiplinEKONOMI INDUSTRI ilmu tentang industri dan disiplin
EKONOMI INDUSTRI ilmu tentang industri dan disiplin
anthoniusaldolemauk
 
PPT PAJAK DAERAH PERPAJAKAN MANAJEMEN S1
PPT PAJAK DAERAH PERPAJAKAN MANAJEMEN S1PPT PAJAK DAERAH PERPAJAKAN MANAJEMEN S1
PPT PAJAK DAERAH PERPAJAKAN MANAJEMEN S1
IndahMeilani2
 
Ppt_perdagangan_luar_negeri_proteksi_dan.ppt
Ppt_perdagangan_luar_negeri_proteksi_dan.pptPpt_perdagangan_luar_negeri_proteksi_dan.ppt
Ppt_perdagangan_luar_negeri_proteksi_dan.ppt
mariapasaribu13
 
METODE MODI (MODIFIED DISTRIBUTION METHODE).pptx
METODE MODI (MODIFIED DISTRIBUTION METHODE).pptxMETODE MODI (MODIFIED DISTRIBUTION METHODE).pptx
METODE MODI (MODIFIED DISTRIBUTION METHODE).pptx
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
Cost Benefit Analysisss perhitunngan.ppt
Cost Benefit Analysisss perhitunngan.pptCost Benefit Analysisss perhitunngan.ppt
Cost Benefit Analysisss perhitunngan.ppt
meincha1152
 
Dapat SP2DK, Harus Apa? Bagimana cara merespon surat cinta DJP?
Dapat SP2DK, Harus Apa? Bagimana cara merespon surat cinta DJP?Dapat SP2DK, Harus Apa? Bagimana cara merespon surat cinta DJP?
Dapat SP2DK, Harus Apa? Bagimana cara merespon surat cinta DJP?
EnforceA Real Solution
 
PPT Reksadana (Reksadana ekonomi syariah).pptx
PPT Reksadana (Reksadana ekonomi syariah).pptxPPT Reksadana (Reksadana ekonomi syariah).pptx
PPT Reksadana (Reksadana ekonomi syariah).pptx
f4hmizakaria123
 
Pengertian Surplus Konsumen dan Produsen.pdf
Pengertian Surplus Konsumen dan Produsen.pdfPengertian Surplus Konsumen dan Produsen.pdf
Pengertian Surplus Konsumen dan Produsen.pdf
fadilahsaleh427
 

Recently uploaded (18)

Pendapatan dan beban dalam Akuntansi.pptx
Pendapatan dan beban dalam Akuntansi.pptxPendapatan dan beban dalam Akuntansi.pptx
Pendapatan dan beban dalam Akuntansi.pptx
 
reksadana syariah lutfi nihayatul khusniah
reksadana syariah lutfi nihayatul khusniahreksadana syariah lutfi nihayatul khusniah
reksadana syariah lutfi nihayatul khusniah
 
Sesi 4_Kelompok 3 Kode Etik Profesi Akuntan Publik.pptx
Sesi 4_Kelompok 3 Kode Etik Profesi Akuntan Publik.pptxSesi 4_Kelompok 3 Kode Etik Profesi Akuntan Publik.pptx
Sesi 4_Kelompok 3 Kode Etik Profesi Akuntan Publik.pptx
 
Konsep Perbankan Syariah di Indonesia.ppt
Konsep Perbankan Syariah di Indonesia.pptKonsep Perbankan Syariah di Indonesia.ppt
Konsep Perbankan Syariah di Indonesia.ppt
 
DJP - RUU KUP.pdf RUU Perubahan Kelima UU KUP
DJP - RUU KUP.pdf RUU Perubahan Kelima UU KUPDJP - RUU KUP.pdf RUU Perubahan Kelima UU KUP
DJP - RUU KUP.pdf RUU Perubahan Kelima UU KUP
 
PPT SEMPRO PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN MOTIVASI DAN MODAL USAHA TERHADAP PERK...
PPT SEMPRO PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN MOTIVASI DAN MODAL USAHA TERHADAP PERK...PPT SEMPRO PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN MOTIVASI DAN MODAL USAHA TERHADAP PERK...
PPT SEMPRO PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN MOTIVASI DAN MODAL USAHA TERHADAP PERK...
 
Modul Ajar Kurikulum Merdeka Tahun 2024.pptx
Modul Ajar Kurikulum Merdeka Tahun 2024.pptxModul Ajar Kurikulum Merdeka Tahun 2024.pptx
Modul Ajar Kurikulum Merdeka Tahun 2024.pptx
 
Prosedur Ekspor : Studi Kasus Ekspor Briket ke Yaman dan Proses Produksi Brik...
Prosedur Ekspor : Studi Kasus Ekspor Briket ke Yaman dan Proses Produksi Brik...Prosedur Ekspor : Studi Kasus Ekspor Briket ke Yaman dan Proses Produksi Brik...
Prosedur Ekspor : Studi Kasus Ekspor Briket ke Yaman dan Proses Produksi Brik...
 
METODE STEPPING STONE (BATU LONCATANA) REVISI.pptx
METODE STEPPING STONE (BATU LONCATANA) REVISI.pptxMETODE STEPPING STONE (BATU LONCATANA) REVISI.pptx
METODE STEPPING STONE (BATU LONCATANA) REVISI.pptx
 
460012937-Rpp-kelas-rangkap-model-221-docx.docx
460012937-Rpp-kelas-rangkap-model-221-docx.docx460012937-Rpp-kelas-rangkap-model-221-docx.docx
460012937-Rpp-kelas-rangkap-model-221-docx.docx
 
EKONOMI INDUSTRI ilmu tentang industri dan disiplin
EKONOMI INDUSTRI ilmu tentang industri dan disiplinEKONOMI INDUSTRI ilmu tentang industri dan disiplin
EKONOMI INDUSTRI ilmu tentang industri dan disiplin
 
PPT PAJAK DAERAH PERPAJAKAN MANAJEMEN S1
PPT PAJAK DAERAH PERPAJAKAN MANAJEMEN S1PPT PAJAK DAERAH PERPAJAKAN MANAJEMEN S1
PPT PAJAK DAERAH PERPAJAKAN MANAJEMEN S1
 
Ppt_perdagangan_luar_negeri_proteksi_dan.ppt
Ppt_perdagangan_luar_negeri_proteksi_dan.pptPpt_perdagangan_luar_negeri_proteksi_dan.ppt
Ppt_perdagangan_luar_negeri_proteksi_dan.ppt
 
METODE MODI (MODIFIED DISTRIBUTION METHODE).pptx
METODE MODI (MODIFIED DISTRIBUTION METHODE).pptxMETODE MODI (MODIFIED DISTRIBUTION METHODE).pptx
METODE MODI (MODIFIED DISTRIBUTION METHODE).pptx
 
Cost Benefit Analysisss perhitunngan.ppt
Cost Benefit Analysisss perhitunngan.pptCost Benefit Analysisss perhitunngan.ppt
Cost Benefit Analysisss perhitunngan.ppt
 
Dapat SP2DK, Harus Apa? Bagimana cara merespon surat cinta DJP?
Dapat SP2DK, Harus Apa? Bagimana cara merespon surat cinta DJP?Dapat SP2DK, Harus Apa? Bagimana cara merespon surat cinta DJP?
Dapat SP2DK, Harus Apa? Bagimana cara merespon surat cinta DJP?
 
PPT Reksadana (Reksadana ekonomi syariah).pptx
PPT Reksadana (Reksadana ekonomi syariah).pptxPPT Reksadana (Reksadana ekonomi syariah).pptx
PPT Reksadana (Reksadana ekonomi syariah).pptx
 
Pengertian Surplus Konsumen dan Produsen.pdf
Pengertian Surplus Konsumen dan Produsen.pdfPengertian Surplus Konsumen dan Produsen.pdf
Pengertian Surplus Konsumen dan Produsen.pdf
 

Bei.musdalifah

  • 1. BURSA EFEK Oleh : Musdalifah Azis, A.Md, SE, M.Si (Dosen Universitas Mulawarman Samarinda, Indonesia) A. PROFILE BURSA EFEK VISI Menjadi Bursa Yang Kompetitif dengan Kredibilitas Tingkat Dunia MISI  Pillar of Indonesian Economy  Market Oriented  Company Transformation  Institutional Building  Delivery Best Quality Products & Services OBJECTIVES  Liquidity  Market Integrity CORE VALUES 1. Integrity 2. Quality Orientation 3. Accountability 1
  • 2. 4. Institutional Building 5. Responsive CORE COMPETENCIES 1. Integrity 2. Customer Service 3. Time Management 4. Commitment 5. Continuous Improvement 6. Accountability 7. Teamwork 8. Learning Orientation 9. Leadership 10. Organizational Awareness 11. Responsivenes DEFINISI BURSA EFEK Menurut pasal 1 Undang-Undang Pasar Modal Nomor 8 Tahun 1995, Bursa Efek didefinisikan sebagai berikut : “Bursa efek adalah pihak yang menyelenggarakan dan menyediakan system dan/atau sarana untuk mempertemukan penawaran jual dan beli efek pihak-pihak lain dengan tujuan memperdagangkan efek diantara mereka. PASAR MODAL DAN BURSA EFEK Pasar Modal Bursa Efek Pasar Pasar Kedua Pasar Ketiga Pasar Perdana Keempat KARAKTERISTIK : Harga Dibentuk Oleh Emiten & Investor Market Investor Penjamin lewat Broker Maker Langsung 2
  • 3. SEJARAH PENDIRIAN BURSA EFEK Secara singkat, tonggak perkembangan pasar modal di Indonesia dapat dilihat sebagai berikut:  14 Desember 1912 : Bursa Efek pertama di Indonesia dibentuk di Batavia oleh Pemerintah Hindia Belanda.  1914 – 1918 : Bursa Efek di Batavia ditutup selama Perang Dunia I  1925 – 1942 : Bursa Efek di Jakarta dibuka kembali bersama dengan Bursa Efek di Semarang dan Surabaya  Awal tahun 1939 : Karena isu politik (Perang Dunia II) Bursa Efek di Semarang dan Surabaya ditutup.  1942 – 1952 : Bursa Efek di Jakarta ditutup kembali selama Perang Dunia II  1952 : Bursa Efek di Jakarta diaktifkan kembali dengan UU Darurat Pasar Modal 1952, yang dikeluarkan oleh Menteri kehakiman (Lukman Wiradinata) dan Menteri keuangan (Prof.DR. Sumitro Djojohadikusumo). Instrumen yang diperdagangkan: Obligasi Pemerintah RI (1950)  1956 : Program nasionalisasi perusahaan Belanda. Bursa Efek semakin tidak aktif.  1956 – 1977 : Perdagangan di Bursa Efek vakum.  10 Agustus 1977 : Bursa Efek diresmikan kembali oleh Presiden Soeharto. BEJ dijalankan dibawah BAPEPAM (Badan Pelaksana Pasar Modal). Tanggal 10 Agustus diperingati sebagai HUT Pasar Modal. Pengaktifan kembali pasar modal ini juga ditandai dengan go public PT Semen Cibinong sebagai emiten pertama.  1977 – 1987 : Perdagangan di Bursa Efek sangat lesu. Jumlah emiten hingga 1987 baru mencapai 24. Masyarakat lebih memilih instrumen perbankan dibandingkan instrumen Pasar Modal.  1987 : Ditandai dengan hadirnya Paket Desember 1987 (PAKDES 87) yang memberikan kemudahan bagi perusahaan untuk melakukan Penawaran Umum dan investor asing menanamkan modal di Indonesia.  1988 – 1990 : Paket deregulasi dibidang Perbankan dan Pasar Modal diluncurkan. Pintu BEJ terbuka untuk asing. Aktivitas bursa terlihat meningkat. 3
  • 4. 2 Juni 1988 : Bursa Paralel Indonesia (BPI) mulai beroperasi dan dikelola oleh Persatuan Perdagangan Uang dan Efek (PPUE), sedangkan organisasinya terdiri dari broker dan dealer.  Desember 1988 : Pemerintah mengeluarkan Paket Desember 88 (PAKDES 88) yang memberikan kemudahan perusahaan untuk go public dan beberapa kebijakan lain yang positif bagi pertumbuhan pasar modal.  16 Juni 1989 : Bursa Efek Surabaya (BES) mulai beroperasi dan dikelola oleh Perseroan Terbatas milik swasta yaitu PT Bursa Efek Surabaya.  13 Juli 1992 : Swastanisasi BEJ. BAPEPAM berubah menjadi Badan Pengawas Pasar Modal. Tanggal ini diperingati sebagai HUT BEJ.  22 Mei 1995 : Sistem Otomasi perdagangan di BEJ dilaksanakan dengan sistem computer JATS (Jakarta Automated Trading Systems).  10 November 1995 : Pemerintah mengeluarkan Undang –Undang No. 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal. Undang-Undang ini mulai diberlakukan mulai Januari 1996.  1995 : Bursa Paralel Indonesia merger dengan Bursa Efek Surabaya.  2000 : Sistem Perdagangan Tanpa Warkat (scripless trading) mulai diaplikasikan di pasar modal Indonesia.  2002 : BEJ mulai mengaplikasikan sistem perdagangan jarak jauh (remote trading).  2007 : Penggabungan Bursa Efek Surabaya (BES) ke Bursa Efek Jakarta (BEJ) dan berubah nama menjadi Bursa Efek Indonesia (BEI). 4
  • 5. MENGENAL PASAR MODAL Pasar modal (capital market) merupakan pasar untuk berbagai instrumen keuangan jangka panjang yang bisa diperjualbelikan, baik surat utang (obligasi), ekuiti (saham), reksa dana, instrumen derivatif maupun instrumen lainnya. Pasar modal merupakan sarana pendanaan bagi perusahaan maupun institusi lain (misalnya pemerintah), dan sebagai sarana bagi kegiatan berinvestasi. Dengan demikian, pasar modal memfasilitasi berbagai sarana dan prasarana kegiatan jual beli dan kegiatan terkait lainnya. Instrumen keuangan yang diperdagangkan di pasar modal merupakan instrumen jangka panjang (jangka waktu lebih dari 1 tahun) seperti saham, obligasi, waran, right, reksa dana, dan berbagai instrumen derivatif seperti option, futures, dan lain-lain. Undang-Undang Pasar Modal No. 8 tahun 1995 tentang Pasar Modal mendefinisikan pasar modal sebagai “kegiatan yang bersangkutan dengan Penawaran Umum dan perdagangan Efek, Perusahaan Publik yang berkaitan dengan Efek yang diterbitkannya, serta lembaga dan profesi yang berkaitan dengan Efek”. Pasar Modal memiliki peran penting bagi perekonomian suatu negara karena pasar modal menjalankan dua fungsi, yaitu pertama sebagai sarana bagi pendanaan usaha atau sebagai sarana bagi perusahaan untuk mendapatkan dana dari masyarakat pemodal (investor). Dana yang diperoleh dari pasar modal dapat digunakan untuk pengembangan usaha, ekspansi, penambahan modal kerja dan lain-lain, kedua pasar modal menjadi sarana bagi masyarakat untuk berinvestasi pada instrument keuangan seperti saham, obligasi, reksa dana, dan lain-lain. Dengan demikian, masyarakat dapat menempatkan dana yang dimilikinya sesuai dengan karakteristik keuntungan dan risiko masing-masing instrument. PROSES GO PUBLIC Perusahaan memiliki berbagai alternatif sumber pendanaan, baik yang berasal dari dalam maupun dari luar perusahaan. Alternatif pendanaan dari dalam perusahaan, umumnya dengan menggunakan laba yang ditahan perusahaan. Sedangkan alternatif pendanaan dari luar perusahaan dapat berasal dari kreditur berupa hutang, pembiayaan bentuk lain atau dengan penerbitan surat-surat utang, maupun pendanaan yang bersifat penyertaan dalam bentuk saham (equity). Pendanaan melalui mekanisme penyertaan umumnya dilakukan dengan menjual saham perusahaan kepada 5
  • 6. masyarakat atau sering dikenal dengan go publik.Untuk go publik, perusahaan perlu melakukan persiapan internal dan penyiapan dokumentasi sesuai dengan persyaratan untuk go publik atau penawaran umum, serta memenuhi semua persyaratan yang ditetapkan BAPEPAM-LK. Penawaran Umum atau sering pula disebut Go Public adalah kegiatan penawaran saham atau Efek lainnya yang dilakukan oleh Emiten (perusahaan yang akan go public) untuk menjual saham atau Efek kepada masyarakat berdasarkan tata cara yang diatur oleh UU Pasar Modal dan Peraturan Pelaksanaannya. Penawaran Umum mencakup kegiatan-kegiatan berikut:  Periode Pasar Perdana yaitu ketika Efek ditawarkan kepada pemodal oleh Penjamin Emisi melalui para Agen Penjual yang ditunjuk  Penjatahan Saham yaitu pengalokasian Efek pesanan para pemodal sesuai dengan jumlah Efek yang tersedia;  Pencatatan Efek di Bursa, yaitu saat Efek tersebut mulai diperdagangkan di Bursa. PROSES PENAWARAN UMUM SAHAM DAPAT DIKELOMPOKKAN MENJADI 4 TAHAPAN BERIKUT: 1. Tahap Persiapan Tahapan ini merupakan tahapan awal dalam rangka mempersiapkan segala sesuatu yang berkaitan dengan proses Penawaran Umum. Pada tahap yang paling awal perusahaan yang akan menerbitkan saham terlebih dahulu melakukan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) untuk meminta persetujuan para pemegang saham dalam rangka Penawaran Umum saham. Setelah mendapat persetujuan, selanjutnya emiten melakukan penunjukan penjamin emisi serta lembaga dan profesi penunjang pasar yaitu:  Penjamin Emisi (underwriter). Merupakan pihak yang paling banyak keterlibatannya dalam membantu emiten dalam rangka penerbitan saham. Kegiatan yang dilakukan penjamin emisi antara lain: menyiapkan berbagai dokumen, membantu menyiapkan prospektus, dan memberikan penjaminan atas penerbitan.  Akuntan Publik (Auditor Independen). Bertugas melakukan audit atau pemeriksaan atas laporan keuangan calon emiten. 6
  • 7. Penilai untuk melakukan penilaian terhadap aktiva tetap perusahaan dan menentukan nilai wajar dari aktiva tetap tersebut;  Konsultan Hukum untuk memberikan pendapat dari segi hukum (legal opinion).  Notaris untuk membuat akta-akta perubahan Anggaran Dasar, akta perjanjian- perjanjian dalam rangka penawaran umum dan juga notulen-notulen rapat. 2. Tahap Pengajuan Pernyataan Pendaftaran Pada tahap ini, dilengkapi dengan dokumen-dokumen pendukung calon emiten menyampaikan pendaftaran kepada BAPEPAM-LK hingga BAPEPAM-LK menyatakan Pernyataan Pendaftaran menjadi Efektif. 3. Tahap Penawaran Saham Tahapan ini merupakan tahapan utama, karena pada waktu inilah emiten menawarkan saham kepada masyarakat investor. Investor dapat membeli saham tersebut melalui agen-agen penjual yang telah ditunjuk. Masa Penawaran sekurang-kurangnya tiga hari kerja. Perlu diingat pula bahwa tidak seluruh keinginan investor terpenuhi dalam tahapan ini. Misal, saham yang dilepas ke pasar perdana sebanyak 100 juta saham sementara yang ingin dibeli seluruh investor berjumlah 150 juta saham. Jika investor tidak mendapatkan saham pada pasar perdana, maka investor tersebut dapat membeli di pasar sekunder yaitu setelah saham dicatatkan di Bursa Efek. 4. Tahap Pencatatan saham di Bursa Efek Setelah selesai penjualan saham di pasar perdana, selanjutnya saham tersebut dicatatkan di Bursa Efek Indonesia. B. PENCATATAN DI BEI Saham yang dicatatkan di BEI dibagi atas dua papan pencatatan yaitu Papan Utama dan Papan Pengembangan dimana penempatan dari emiten dan calon emiten yang disetujui pencatatannya di dasarkan pada pemenuhan persyaratan pencatatan awal pada masing-masing papan pencatatan. Papan Utama ditujukan untuk calon emiten atau emiten yang mempunyai ukuran (size) besar dan mempunyai track record yang baik. Sementara Papan 7
  • 8. Pengembangan dimaksudkan untuk perusahaan-perusahaan yang belum dapat memenuhi persyaratan pencatatan di Papan Utama, termasuk perusahaan yang prospektif namun belum menghasilkan keuntungan, dan merupakan sarana bagi perusahaan yang sedang dalam penyehatan sehingga diharapkan pemulihan ekonomi nasional dapat terlaksana lebih cepat. I. PERSYARATAN UMUM PENCATATAN DI BEJ Calon emiten bisa mencatatkan sahamnya di Bursa, apabila telah memenuhi syarat berikut: 1. Pernyataan Pendaftaran Emisi telah dinyatakan Efektif oleh BAPEPAM-LK. 2. Calon emiten tidak sedang dalam sengketa hukum yang diperkirakan dapat mempengaruhi kelangsungan perusahaan. 3. Bidang usaha baik langsung atau tidak langsung tidak dilarang oleh Undang- Undang yang berlaku di Indonesia. 4. Khusus calon emiten pabrikan, tidak dalam masalah pencemaran lingkungan (hal tersebut dibuktikan dengan sertifikat AMDAL) dan calon emiten industri kehutanan harus memiliki sertifikat ecolabelling (ramah lingkungan). 5. Khusus calon emiten bidang pertambangan harus memiliki ijin pengelolaan yang masih berlaku minimal 15 tahun; memiliki minimal 1 Kontrak Karya atau Kuasa Penambangan atau Surat Ijin Penambangan Daerah; minimal salah satu Anggota Direksinya memiliki kemampuan teknis dan pengalaman di bidang pertambangan; calon emiten sudah memiliki cadangan terbukti (proven deposit) atau yang setara. 6. Khusus calon emiten yang bidang usahanya memerlukan ijin pengelolaan (seperti jalan tol, penguasaan hutan) harus memiliki ijin tersebut minimal 15 tahun. 7. Calon emiten yang merupakan anak perusahaan dan/atau induk perusahaan dari emiten yang sudah tercatat (listing) di BEI dimana calon emiten memberikan kontribusi pendapatan kepada emiten yang listing tersebut lebih dari 50% dari pendapatan konsolidasi, tidak diperkenankan tercatat di Bursa. 8. Persyaratan pencatatan awal yang berkaitan dengan hal finansial didasarkan pada laporan keuangan Auditan terakhir sebelum mengajukan permohonan 8
  • 9. pencatatan. Persyaratan Pencatatan Awal di Papan Utama Calon Perusahaan Tercatat akan dicatatkan untuk pertama kalinya di Papan Utama apabila memenuhi persyaratan berikut: No Kriteria 1. Telah memenuhi persyaratan umum pencatatan saham 2. Sampai dengan diajukannya permohonan pencatatan, telah melakukan kegiatan operasional dalam usaha utama (core business) yang sama minimal 36 bulan berturut-turut. 3. Laporan Keuangan telah diaudit 3 tahun buku terakhir, dengan ketentuan Laporan Keuangan Auditan 2 tahun buku terakhir dan Laporan Keuangan Auditan interim terakhir (jika ada) memperoleh pendapat Wajar Tanpa Pengecualian(WTP). 4. Berdasarkan Laporan Keuangan Auditan terakhir memiliki Aktiva Berwujud Bersih (Net Tangible Asset) minimal Rp 100.000.000.000,- (seratus miliar rupiah) 5. Jumlah saham yang dimiliki oleh pemegang saham yang bukan merupakan Pemegang Saham Pengendali (minority shareholders) setelah Penawaran Umum atau perusahaan yang sudah tercatat di Bursa Efek lain atau bagi Perusahaa Publik yang belum tercatat di Bursa Efek lain dalam periode 5 (lima) hari bursa sebelum permohonan pencatatan, sekurang-kurangnya 100.000.000 (seratus juta) saham atau 35% dari modal disetor (mana yang lebih kecil). 6. Jumlah pemegang saham paling sedikit 1.000 (seribu) pemegang saham yang memiliki rekening Efek di Anggota Bursa Efek, dengan ketentuan: - Bagi Calon Perusahaan Tercatat yang melakukan penawaran umum, maka jumlah pemegang saham tersebut adalah pemegang saham setelah penawaran umum perdana. - Bagi Calon Perusahaan Tercatat yang berasal dari perusahaan publik, maka jumlah pemegang saham tersebut adalah jumlah pemegang saham terakhir selambat- lambatnya 1 (satu) bulan sebelum mengajukan permohonan pencatatan. - Bagi Calon Perusahaan Tercatat yang tercatat di Bursa Efek lain, maka jumlah pemegang saham tersebut adalah dihitung berdasarkan rata-rata per bulan selama 6 (enam) bulan terakhir. II. PERSYARATAN PENCATATAN DI PAPAN PENGEMBANGAN Calon Perusahaan Tercatat akan dicatatkan untuk pertama kalinya di Papan Pengembangan apabila memenuhi persyaratan berikut: No Kriteria 1. Telah memenuhi persyaratan umum pencatatan saham 2. Sampai dengan diajukannya permohonan pencatatan, telah melakukan kegiatan operasional dalam usaha utama (core business) yang sama minimal 12 bulan berturut-turut. 3. Laporan Keuangan Auditan tahun buku terakhir yang mencakup minimal 12 bulan dan Laporan Keuangan Auditan interim terakhir (jika ada) memperoleh pendapat Wajar Tanpa Pengecualian(WTP). 4. Memiliki Aktiva Berwujud Bersih (net tangible asset) minimal Rp 5.000.000.000,- (lima miliar rupiah) 9
  • 10. 5. Jika calon emiten mengalami rugi usaha atau belum membukukan keuantungan atau beroperasi kurang dari 2 tahun, wajib: - selambat-lambatnya pada akhir tahun buku ke-2 sejak tercatat sudah memperoleh laba usaha dan laba bersih berasarkan proyeksi keuangan yang akan diumumkan di Bursa. - Khusus bagi calon emiten yang bergerak dalam bidang yang sesuai dengan sifatnya usahanya memerlukan waktu yang cukup lama untuk mencapai titik impas (seperti: infrastruktur, perkebunan tanaman keras, konsesi Hak Pengelolaan Hutan (HPH) atau Hutan Tanaman Industri (HTI) atau bidang usaha lain yang berkaitan dengan pelayanan umum, maka berdasarkan proyeksi keuangan calon perusahaan tercatat tsb selambat-lambatnya pada akhir tahun buku ke-6 sejak tercatat sudah memperoleh laba usaha dan laba bersih. 6. Jumlah saham yang dimiliki oleh pemegang saham yang bukan merupakan Pemegang Saham Pengendali (minority shareholders) setelah Penawaran Umum atau perusahaan yang sudah tercatat di Bursa Efek lain atau bagi Perusahaa Publik yang belum tercatat di Bursa Efek lain dalam periode 5 (lima) hari bursa sebelum permohonan pencatatan, sekurang- kurangnya 50.000.000 (limka puluh juta) saham atau 35% dari modal disetor (mana yang lebih kecil). 7. Jumlah pemegang saham paling sedikit 500 (lima ratus) pemegang saham yang memiliki rekening Efek di Anggota Bursa Efek, dengan ketentuan: - Bagi Calon Perusahaan Tercatat yang melakukan penawaran umum, maka jumlah pemegang saham tersebut adalah pemegang saham setelah penawaran umum perdana. - Bagi Calon Perusahaan Tercatat yang berasal dari perusahaan publik, maka jumlah pemegang saham tersebut adalah jumlah pemegang saham terakhir selambat-lambatnya 1 (satu) bulan sebelum mengajukan permohonan pencatatan. - Bagi Calon Perusahaan Tercatat yang tercatat di Bursa Efek lain, maka jumlah pemegang saham tersebut adalah dihitung berdasarkan rata-rata per bulan selama 6 (enam) bulan terakhir. 8. Khusus calon emiten yang ingin melakukan IPO, perjanjian penjaminan emisinya harus menggunakan prinsip kesanggupan penuh (full commitment). III. PENGHAPUSAN PENCATATAN (DELISTING) SAHAM Penghapusan Pencatatan (Delisting) Adalah penghapusan Efek dari daftar Efek yang tercatat di Bursa sehingga Efek tersebut tidak dapat diperdagangkan di Bursa. III.1. Delisting atas suatu saham dari daftar Efek yang tercatat di Bursa dapat terjadi karena: III.1.1. permohonan Delisting saham yang diajukan oleh Perusahaan Tercatat yang bersangkutan; III.1.2. dihapus pencatatan sahamnya oleh Bursa sesuai dengan ketentuan III.3 Peraturan ini. III.2. Delisting saham atas permohonan Perusahaan Tercatat: III.2.1. Persyaratan Delisting saham atas permohonan Perusahaan Tercatat: III.2.1.1. Pengajuan permohonan Delisting saham oleh Perusahaan Tercatat sebagaimana dimaksud dalam ketentuan III.1.1. di atas, hanya dapat dilakukan apabila telah tercatat di Bursa sekurang-kurangnya 5 (lima) tahun. III.2.1.2. Rencana Delisting telah memperoleh persetujuan RUPS Perusahaan Tercatat. 10
  • 11. III.2.1.3. Perusahaan Tercatat atau pihak lain yang ditunjuk, wajib membeli saham dari pemegang saham yang tidak menyetujui keputusan RUPS pada harga sebagaimana dimaksud dalam ketentuan III.2.1.4. Peraturan ini. III.2.2.3. Apabila RUPS menyetujui rencana Delisting, maka Perusahaan Tercatat wajib melakukan keterbukaan informasi melalui sekurang-kurangnya 1 (satu) surat kabar yang berperedaran nasional mengenai tatacara pembelian kembali saham yang sekurang-kurangnya meliputi: III.2.2.3.1. harga pembelian saham sebagaimana dimaksud dalam ketentuan III.2.2.1.3. di atas; III.2.2.3.2. nama pihak yang bersedia melakukan pembelian saham dan hubungan afiliasi dengan Perusahaan Tercatat, jika ada; III.2.2.3.3. periode pembelian saham sekurang-kurangnya 5 (lima) Hari Bursa setelah tanggal iklan hasil RUPS; III.2.2.3.4. penunjukan Anggota Bursa Efek yang bertindak sebagai perantara pembeli. III.2.2.4. Keterbukaan informasi sebagaimana dimaksud dalam ketentuan III.2.2.3. di atas sesegera mungkin disampaikan kepada Bursa. III.2.2.5. Perusahaan Tercatat menyampaikan permohonan Delisting saham kepada Bursa disertai dengan laporan pelaksanaan pembelian saham dan opini konsultan hukum yang independen yang menyatakan bahwa proses pembelian saham dimaksud telah selesai dan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. III.2.2.6. Bursa melakukan Suspensi atas saham Perusahaan Tercatat yang berencana untuk melakukan Delisting saham atas permohonan Perusahaan Tercatat. III.2.2.7 Delisting saham atas permohonan Perusahaan Tercatat menjadi efektif setelah: III.2.2.7.1. Perusahaan Tercatat memenuhi seluruh kewajibannnya kepada Bursa; III.2.2.7.2. Perusahaan Tercatat telah membayar biaya Delisting Efek sebesar 2 (dua) kali biaya pencatatan Efek tahunan terakhir; III.2.2.7.3. Bursa memberikan persetujuan Delisting dan mengumumkan di Bursa. III.3. Delisting Saham oleh Bursa: 11
  • 12. III.3.1. Bursa menghapus pencatatan saham Perusahaan Tercatat sesuai dengan ketentuan Peraturan ini apabila Perusahaan Tercatat mengalami sekurang-kurangnya satu kondisi di bawah ini: III.3.1.1. mengalami kondisi, atau peristiwa, yang secara signifikan berpengaruh negatif terhadap kelangsungan usaha Perusahaan Tercatat, baik secara finansial atau secara hukum, atau terhadap kelangsungan status Perusahaan Tercatat sebagai Perusahaan Terbuka, dan Perusahaan Tercatat tidak dapat menunjukkan indikasi pemulihan yang memadai; III.3.1.2. Saham Perusahaan Tercatat yang akibat suspensi di Pasar Reguler dan Pasar Tunai, hanya diperdagangkan di Pasar Negosiasi sekurang-kurangnya selama 24 (dua puluh empat) bulan terakhir. III.3.2. Prosedur Delisting Saham oleh Bursa: III.3.2.1. Apabila terdapat indikasi bahwa Perusahaan Tercatat mengalami satu atau lebih kondisi sebagaimana dimaksud dalam ketentuan III.3.1. di atas, maka Bursa melakukan Dengar Pendapat dengan Perusahaan Tercatat. III.3.2.2. Dalam hal Bursa memutuskan untuk melakukan Delisting, maka Bursa memberitahukan keputusan akan dilakukannya Delisting saham Perusahaan Tercatat termasuk jadwal pelaksanaannya kepada Perusahaan Tercatat yang bersangkutan pada Hari Bursa yang sama diputuskannya 12
  • 13. Delisting saham dimaksud dengan tembusan kepada Bapepam. III.3.2.3. Bursa mengumumkan di Bursa mengenai keputusan Delisting saham Perusahaan Tercatat tersebut termasuk jadwal pelaksanaan Delisting saham Perusahaan Tercatat yang bersangkutan. Pengumuman dilakukan selambat-lambatnya pada awal sesi I Hari Bursa berikutnya setelah diputuskannya Delisting saham dimaksud. III.3.2.4. Apabila dipandang perlu Bursa dapat melakukan Suspensi selama 5 (lima) Hari Bursa dan selanjutnya diperdagangkan hanya di Pasar Negosiasi selama 20 (dua puluh) Hari Bursa sebelum tanggal efektif Delisting. III.3.2.5. Delisting berlaku efektif pada tanggal yang ditetapkan oleh Bursa dalam keputusan Delisting, dan diumumkan di Bursa. IV. PENCATATAN KEMBALI (RELISTING) Pencatatan Kembali (Relisting) adalah pencantuman kembali suatu Efek dalam daftar Efek yang tercatat di Bursa, setelah Efek tersebut dihapuskan pencatatannya di Bursa (Delisting). IV.1. Persyaratan Umum Relisting: IV.1.1. Perusahaan Tercatat yang sahamnya dihapuskan dari daftar Efek yang tercatat di Bursa, dapat mengajukan permohonan Relisting sahamnya kepada Bursa paling cepat 6 (enam) bulan sejak dilakukan Delisting oleh Bursa. IV.1.2. Pernyataan Pendaftaran yang disampaikan ke Bapepam masih tetap menjadi efektif. IV.1.3. Telah memperbaiki kondisi yang menyebabkan dilakukannya Delisting oleh Bursa atau telah merealisasikan hal-hal yang mendasari 13
  • 14. permohonan Delisting saham saat menjadi Perusahaan Tercatat sebelumnya. IV.1.4. Adanya pernyataan Direksi dan Komisaris yang menyatakan bahwa Calon Perusahaan Tercatat tidak sedang dalam sengketa hukum atau menghadapi suatu masalah yang secara material diperkirakan dapat mempengaruhi kelangsungan usaha perusahaan. IV.1.5. Calon Perusahaan Tercatat boleh merupakan anak perusahaan atau induk perusahaan dari Perusahaan Tercatat, dengan ketentuan: IV.1.5.1. jika terjadi putus hubungan afiliasi antara Calon Perusahaan Tercatat dengan Perusahaan Tercatat, masing-masing perusahaan mampu menjalankan kegiatan operasinya secara memadai berdasarkan penilaian pihak independen; dan IV.1.5.2. berdasarkan Laporan Keuangan proforma Perusahaan Tercatat tanpa mengkonsolidasi dengan Laporan Keuangan Calon Perusahaan Tercatat, Perusahaan Tercatat tetap mampu memenuhi persyaratan pencatatan; atau IV.1.5.3. berdasarkan Laporan Keuangan proforma Calon Perusahaan Tercatat tanpa dikonsolidasi ke Laporan Keuangan Perusahaan Tercatat, Calon Perusahaan Tercatat tetap mampu memenuhi persyaratan pencatatan. IV.1.8.1. tidak mempunyai hubungan afiliasi dengan Pemegang Saham Pengendali Perusahaan Tercatat yang bersangkutan IV.1.6. Memiliki Komisaris Independen sekurang-kurangnya 30% (tiga puluh perseratus) dari jajaran anggota Dewan Komisaris. IV.1.7. Memiliki Direktur tidak terafiliasi sekurang-kurangnya 1 (satu) orang dari jajaran anggota Direksi. IV.1.8. Yang dimaksud Direktur tidak terafiliasi sebagaimana dimaksud dalam ketentuan IV.1.7. di atas adalah: sekurang-kurangnya selama 6 (enam) bulan sebelum penunjukan sebagai Direktur tidak terafiliasi; IV.1.8.2. tidak mempunyai hubungan afiliasi dengan Komisaris atau Direksi lainnya dari Perusahaan Tercatat; IV.1.8.3. tidak bekerja rangkap sebagai Direksi pada perusahaan lain. 14
  • 15. IV.1.8.4. Tidak menjadi Orang Dalam pada lembaga atau profesi penunjang pasar modal yang jasanya digunakan oleh Perusahaan Tercatat selama 6 (enam) bulan sebelum penunjukan sebagai Direktur. IV.1.9. Memiliki Komite Audit. IV.1.10. Memiliki Sekretaris Perusahaan. IV.1.11.Harga saham dan nilai nominal saham Calon Perusahaan Tercatat sekurang-kurangnya. IV.1.11.1. bagi perusahaan yang telah tercatat di Bursa Efek lain, harga saham sebagaimana dimaksud dalam ketentuan IV.1.11. di atas adalah berdasarkan harga rata-rata penutupan saham selama 25 (dua puluh lima) hari terjadi transaksi di Bursa Efek lain tersebut; atau IV.1.11.2. bagi perusahaan yang tidak tercatat di Bursa Efek lain, harga saham sebagaimana dimaksud dalam ketentuan IV.1.11. di atas adalah berdasarkan harga wajar saham sesuai dengan hasil penilaian pihak independen. IV.1.12. Direksi dan Komisaris Calon Perusahaan Tercatat harus memiliki reputasi baik, yang antara lain dibuktikan dengan: IV.1.12.1. tidak pernah dihukum karena melakukan tindak pidana kejahatan dalam kurun waktu 10 (sepuluh) tahun terakhir; IV.1.12.2. tidak pernah dinyatakan pailit; IV.1.12.3. tidak pernah dinyatakan bersalah yang menyebabkan perusahaan yang pernah atau sedang dipimpinnya dinyatakan pailit; IV.1.12.4. tidak pernah diberhentikan dengan tidak hormat dari suatu pekerjaan dalam kurun waktu 5 (lima) tahun terakhir; IV.1.12.5. tidak dalam pengampuan. Rp. 100,- (seratus rupiah) dengan ketentuan sebagai berikut: C. MEKANISME PERDAGANGAN Pelaksanaan perdagangan Efek di Bursa dilakukan dengan menggunakan fasilitas JATS. Perdagangan Efek di Bursa hanya dapat dilakukan oleh Anggota Bursa (AB) yang juga menjadi Anggota Kliring KPEI. Anggota Bursa Efek 15
  • 16. bertanggungjawab terhadap seluruh transaksi yang dilakukan di Bursa baik untuk kepentingan sendiri maupun untuk kepentingan nasabah. Anggota Bursa Efek bertanggung jawab terhadap penyelesaian seluruh Transaksi Bursa atas nama Anggota Bursa Efek yang bersangkutan sebagaimana tercantum dalam DTB, termasuk Transaksi Bursa yang terjadi antara lain karena:  kesalahan Peralatan Penunjang dan atau aplikasi Anggota Bursa Efek dalam rangka Remote Trading kecuali kesalahan perangkat lunak JONEC yang disediakan oleh Bursa; dan atau  kelalaian atau kesalahan PJPP dalam melaksanakan penawaran jual dan atau permintaan beli ke JATS; dan atau  kelalaian atau kesalahan IT Officer-RT dalam pengoperasian Peralatan Penunjang dan atau aplikasi Anggota Bursa Efek; dan atau adanya akses yang tidak sah yang dilakukan melalui Peralatan Penunjang dan atau aplikasi Anggota Bursa Efek. PROSES PELAKSANAAN PERDAGANGAN DI BURSA PROSES PELAKSANAAN PERDAGANGAN SECARA REMOTE 16
  • 17. Dilihat dari prosesnya, maka urutan perdagangan saham atau Efek lainnya dapat dijelaskan sebagai berikut: 1. Menjadi Nasabah di Perusahaan Efek. Pada bagian ini, seseorang yang akan menjadi investor terlebih dahulu menjadi nasabah atau membuka rekening di salah satu broker atau Perusahaan Efek. Setelah resmi terdaftar menjadi nasabah, maka investor dapat melakuka kegiatan transaksi. 2. Order dari nasabah. Kegiatan jual beli saham diawali dengan instruksi yang disampaikan investor kepada broker. Pada tahap ini, perintah atau order dapat dilakukan secara langsung dimana investor datang ke kantor broker atau order disampaikan melalui sarana komunikasi seperti telpon atau sarana komunikasi lainnya. 3. Diteruskan ke Floor Trader. Setiap order yang masuk ke broker selanjutnya akan diteruskan ke petugas broker tersebut yang berada di lantai bursa atau yang sering disebut floor trader. 4. Masukkan order ke JATS. Floor trader akan memasukkan (entry) semua order yang diterimanya kedalam sistem komputer JATS. Di lantai bursa, terdapat ratusan terminal JATS yang menjadi sarana entry order-order dari nasabah. Seluruh order yang masuk ke sistem JATS dapat dipantau baik oleh floor trader, petugas di kantor broker dan investor. Dalam tahap ini, terdapat komunikasi antara pihak broker dengan 17
  • 18. investor agar dapat terpenuhi tujuan order yang disampaikan investor baik untuk beli maupun jual. Termasuk pada tahap ini, berdasarkan perintah investor, floor trader melakukan beberapa perubahan order, seperti perubahan harga penawaran, dan beberapa perubahan lainnya. 5. Transaksi Terjadi (matched). Pada tahap ini order yang dimasukkan ke sistem JATS bertemu dengan harga yang sesuai dan tercatat di sistem JATS sebagai transaksi yang telah terjadi (done), dalam arti sebuah order beli atau jual telah bertemu dengan harga yang cocok. Pada tahap ini pihak floor trader atau petugas di kantor broker akan memberikan informasi kepada investor bahwa order yang disampaikan telah terpenuhi. 6. Penyelesaian Transaksi (settlement). Tahap akhir dari sebuah siklus transaksi adalah penyelesaian transaksi atau sering disebut settlement. Investor tidak otomatis mendapatkan hak-haknya karena pada tahap ini dibutuhkan beberapa proses seperti kliring, pemindahbukuan, dan lain-lain hingga akhirnya hak-hak investor terpenuhi, seperti investor yang menjual saham akan mendapatkan uang, sementara investor yang melakukan pembelian saham akan mendapatkan saham. Di BEI, proses penyelesaian transaksi berlangsung selama 3 hari bursa. Artinya jika melakukan transaksi hari ini (T), maka hak-hak kita akan dipenuhi selama 3 hari bursa berikutnya, atau dikenal dengan istilah T + 3. SCRIPLES TRADING Adalah sistem perdagangan tanpa warkat yang memungkinkan penyelesaian transaksinya dilakukan melalui pemindah bukuan rekening dana dan rekening efek (book-entry system). Dalam sistem scriples trading, investor tidak lagi menerima saham secara fisik, melainkan menerima rekening koran setiap bulannya yang merupakan bukti kepemilikan. Dalam rekening koran itu tertera semua transaksi jual dan beli saham selama bulan yang bersangkutan. 18
  • 19. SISTEM SCRIPLES TRADING Investor Beli Kantor AB Investor Jual Bursa Efek Matching Order (1) (2) KPEI (2) (1) KSEI MARGIN TRADING (TRANSAKSI MARGIN) Transaksi Marjin adalah Transaksi Bursa yang dilakukan oleh Anggota Bursa Efek untuk kepentingan nasabahnya yang penyelesaian transaksinya dibiayai oleh Anggota Bursa Efek tersebut. 1. Anggota Bursa Efek yang akan melakukan Transaksi Marjin untuk pertama kalinya wajib menyampaikan ke Bursa dokumen sebagai berikut : a. Surat pernyataan dari Anggota Bursa Efek yang membuktikan bahwa yang bersangkutan memiliki Modal Kerja Bersih Disesuaikan (MKBD) sekurang-sekurangnya sebesar Rp 5.000.000.000,00 (lima miliar rupiah) dan dilampiri dengan laporan kompilasi MKBD bulanan; b. Surat Pernyataan dari Akuntan yang terdaftar di Bapepam yang ditunjuk oleh Anggota Bursa Efek, yang menyatakan bahwa Akuntan tersebut telah memeriksa buku-buku, catatan-catatan dan sistem operasional Anggota Bursa Efek serta menyatakan bahwa Anggota Bursa Efek dimaksud telah sepenuhnya memenuhi seluruh ketentuan Peraturan Bapepam Nomor V.D.3 tentang Pengendalian Interen dan Penyelenggaraan Pembukuan oleh Perusahaan Efek; c. Contoh kontrak marjin antara Anggota Bursa Efek dengan nasabah; 2. Bursa akan mengumumkan nama-nama Anggota Bursa Efek yang memenuhi persyaratan untuk melakukan Transaksi Marjin di Bursa. 19
  • 20. 3. Anggota Bursa Efek sebagaimana dimaksud dalam butir 2 di atas, wajib memberikan laporan ke Bursa mengenai posisi MKBD Hari Bursa sebelumnya, sekurang-kurangnya 30 (tiga puluh) menit sebelum dimulainya perdagangan pada Hari Bursa yang bersangkutan. 4. Anggota Bursa Efek sebagaimana dimaksud dalam butir 2 di atas, dilarang melakukan Transaksi Marjin untuk kepentingan 1 (satu) nasabahnya dimana Transaksi Marjin tersebut dapat mengakibatkan saldo debit dan atau posisi short melebihi 20% (dua puluh perseratus) dari MKBD Anggota Bursa Efek dimaksud, dengan ketentuan bahwa jumlah seluruh nilai Transaksi Marjin yang dapat dilakukan oleh Anggota Bursa Efek maksimum 10 kali nilai MKBD dari Anggota Bursa Efek yang bersangkutan. 5. Anggota Bursa Efek dilarang melakukan Transaksi Marjin untuk kepentingan Direksi, Komisaris, Pemegang Saham Utama dan atau pegawai dari Anggota Bursa Efek tersebut. 6. Transaksi Marjin baru dapat dilakukan oleh Anggota Bursa Efek setelah nasabah Anggota Bursa Efek tersebut membuka Rekening Efek Marjin pada Anggota Bursa Efek berdasarkan kontrak marjin antara nasabah dan Anggota Bursa Efek yang bersangkutan. 7. Kontrak marjin sebagaimana dimaksud dalam butir 6 di atas, sekurang- kurangnya memuat : a. Hak dan kewajiban nasabah dan Anggota Bursa Efek termasuk pemberian jaminan, biaya, komisi dan bunga; b. Teknis pelaksanaan (mekanisme) penggunaan fasilitas Transaksi Marjin; c. Pengakhiran kontrak marjin baik yang disebabkan karena nasabah atau Anggota Bursa Efek dalam Rekening Efek Marjin tidak memenuhi syarat lagi atau karena hal-hal lain yang disepakati nasabah dan Anggota Bursa Efek. 8. Pelanggaran atas Peraturan ini dapat dikenakan sanksi oleh Bursa. 20
  • 21. INDEKS HARGA SAHAM & OBLIGASI 1. INDEKS HARGA SAHAM Indeks harga saham adalah suatu indikator yang menunjukkan pergerakan harga saham. Indeks berfungsi sebagai indikator trend pasar, artinya pergerakan indeks menggambarkan kondisi pasar pada suatu saat, apakah pasar sedang aktif atau lesu. Dengan adanya indeks, kita dapat mengetahui trend pergerakan harga saham saat ini; apakah sedang naik, stabil atau turun. Misal, jika di awal bulan nilai indeks 300 dan saat ini di akhir bulan menjadi 360, maka kita dapat mengatakan bahwa secara rata- rata harga saham mengalami peningkatan sebesar 20%. Pergerakan indeks menjadi indikator penting bagi para investor untuk menentukan apakah mereka akan menjual, menahan atau membeli suatu atau beberapa saham. Karena harga-harga saham bergerak dalam hitungan detik dan menit, maka nilai indeks pun bergerak turun naik dalam hitungan waktu yang cepat pula. Di Bursa Efek Indonesia terdapat 6 (enam) jenis indeks, antara lain: 1. Indeks Individual, menggunakan indeks harga masing-masing saham terhadap harga dasarnya, atau indeks masing-masing saham yang tercatat di BEI. 2. Indeks Harga Saham Sektoral, menggunakan semua saham yang termasuk dalam masing-masing sektor, misalnya sektor keuangan, pertambangan, dan lain-lain. Di BEI indeks sektoral terbagi atas sembilan sektor yaitu: pertanian, pertambangan, industri dasar, aneka industri, konsumsi, properti, infrastruktur, keuangan, perdagangan dan jasa, dan manufaktur. 3. Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG (Composite Stock Price Index), menggunakan semua saham yang tercatat sebagai komponen penghitungan indeks. 4. Indeks LQ 45, yaitu indeks yang terdiri 45 saham pilihan dengan mengacu kepada 2 variabel yaitu likuiditas perdagangan dan kapitalisasi pasar. Setiap 6 bulan terdapat saham-saham baru yang masuk kedalam LQ 45 tersebut. 5. Indeks Syariah atau JII (Jakarta Islamic Index). JII merupakan indeks yang terdiri 30 saham mengakomodasi syariat investasi dalam Islam atau Indeks yang berdasarkan syariah Islam. Dengan kata lain, dalam Indeks ini dimasukkan saham-saham yang memenuhi kriteria investasi dalam syariat Islam. Saham-saham yang masuk dalam Indeks Syariah adalah emiten yang kegiatan usahanya tidak bertentangan dengan syariah seperti: 21
  • 22. Usaha perjudian dan permainan yang tergolong judi atau perdagangan yang dilarang.  Usaha lembaga keuangan konvensional (ribawi) termasuk perbankan dan asuransi konvensional.  Usaha yang memproduksi, mendistribusi serta memperdagangkan makanan dan minuman yang tergolong haram  Usaha yang memproduksi, mendistribusi dan/atau menyediakan barang- barang ataupun jasa yang merusak moral dan bersifat mudarat 6. Indeks Papan Utama dan Papan Pengembangan. Yaitu indeks harga saham yang secara khusus didasarkan pada kelompok saham yang tercatat di BEI yaitu kelompok Papan Utama dan Papan Pengembangan. 7. Indeks KOMPAS 100. merupakan Indeks Harga Saham hasil kerjasama Bursa Efek Indonesia dengan harian KOMPAS. Indeks ini meliputi 100 saham dengan proses penentuan sebagai berikut : a. Telah tercatat di BEJ minimal 3 bulan. b. Saham tersebut masuk dalam perhitungan IHSG (Indeks Harga Saham Gabungan). c. Berdasarkan pertimbangan faktor fundamental perusahaan dan pola perdagangan di bursa, BEI dapat menetapkan untuk mengeluarkan saham tersebut dalam proses perhitungan indeks harga 100 saham. d. Masuk dalam 150 saham dengan nilai transaksi dan frekwensi transaksi serta kapitalisasi pasar terbesar di Pasar Reguler, selama 12 bulan terakhir. e. Dari sebanyak 150 saham tersebut, kemudian diperkecil jumlahnya menjadi 60 saham dengan mempertimbangkan nilai transaksi terbesar. f. Dari sebanyak 90 saham yang tersisa, kemudian dipilih sebanyak 40 saham dengan mempertimbangkan kinerja: hari transaksi dan frekwensi transaksi serta nilai kapitalisasi pasar di pasar reguler, dengan proses sebagai berikut : o Dari 90 sisanya, akan dipilih 75 saham berdasarkan hari transaksi di pasar reguler. o Dari 75 saham tersebut akan dipilih 60 saham berdasarkan frekuensi transaksi di pasar reguler. o Dari 60 saham tersebut akan dipilih 40 saham berdasarkan Kapitalisasi Pasar. 22
  • 23. g. Daftar 100 saham diperoleh dengan menambahkan daftar saham dari hasil perhitungan butir (e) ditambah dengan daftar saham hasil perhitungan butir h. Daftar saham yang masuk dalam KOMPAS 100 akan diperbaharui sekali dalam 6 bulan, atau tepatnya pada bulan Februari dan pada bulan Agustus. 2. INDEKS OBLIGASI PEMERINTAH Indeks Obligasi Pemerintah pertama kali diluncurkan pada tanggal 01 Juli 2004, sebagai wujud pelayanan kepada masyarakat pasar modal dalam memperoleh data sehubungan dengan informasi perdagangan obligasi pemerintah. Indeks Obligasi memberikan nilai lebih, antara lain: • Sebagai barometer dalam melihat perubahan yang terjadi di pasar obligasi. • Sebagai alat analisa teknikal untuk pasar obligasi pemerintah • Benchmark dalam mengukur kinerja portofolio obligasi • Analisa pengembangan instrumen obligasi pemerintah. Formula yang digunakan dalam pengembangan informasi Indeks Obligasi Pemerintah: 1. Price (Performance) Index 2. Yield Index 3. Total Return Index Kami mengharapkan dengan adanya Indeks Obligasi Pemerintah ini akan memenuhi kebutuhan Pasar Modal di Indonesia, khususnya Pasar Obligasi dalam pembentukan transparansi harga di Pasar, sehingga terwujud harga wajar obligasi dan pasar yang efisien. JAM PERDAGANGAN Jam Perdagangan Perdagangan Efek di Pasar Reguler, Pasar Tunai dan Pasar Negosiasi dilakukan selama jam perdagangan pada setiap Hari Bursa dengan berpedoman pada Waktu JATS. Pra Pembukaan untuk Pasar Reguler dilakukan setiap Hari Bursa: 23
  • 24. Jam Perdagangan Pasar Tunai SEGMEN PASAR DI BURSA  Pasar Reguler;  Pasar Tunai;  Pasar Negosiasi. Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) hanya dapat diperdagangkan pada Pasar Tunai dan di Pasar Negosiasi pada sesi I. Penyelesaian Transaksi Pra Pembukaan untuk Pasar Reguler dilakukan setiap Hari Bursa: Jam Perdagangan Pasar Tunai: Pesanan Nasabah 24
  • 25. Pesanan yang dapat dilaksanakan di Bursa oleh Anggota Bursa adalah hanya pesanan terbatas (limit order), yaitu pesanan yang dilaksanakan oleh Anggota Bursa sampai dengan batas harga yang ditetapkan oleh nasabahnya. Penawaran jual dan atau permintaan beli nasabah atas Efek selain HMETD hanya boleh ditransaksikan oleh Anggota Bursa di Pasar Reguler, kecuali nasabah menginstruksikan atau menyetujui secara tertulis bahwa penawaran jual atau permintaan belinya ditransaksikan di Pasar Tunai atau Pasar Negosiasi. Satuan Perdagangan Perdagangan di Pasar Reguler dan Pasar Tunai harus dalam satuan perdagangan (round lot) Efek atau kelipatannya, yaitu 500 (lima ratus) Efek. Perdagangan di Pasar Negosiasi tidak menggunakan satuan perdagangan (tidak round lot). Satuan perubahan harga (fraksi) Catatan * Jenjang maksimum perubahan harga adalah 10x fraksi harga, masih berada di bawah batas auto rejection dan tidak berlaku pada pre-opening. Fraksi dan jenjang maksimum perubahan harga di atas berlaku untuk satu Hari Bursa penuh dan disesuaikan pada Hari Bursa berikutnya jika Harga Penutupan berada pada rentang harga yang berbeda. Jenjang maksimum perubahan harga dapat dilakukan sepanjang tidak melampaui batasan persentase Auto Rejection. AUTO REJECTION* Harga penawaran jual dan atau permintaan beli yang dimasukkan ke dalam JATS adalah harga penawaran yang masih berada di dalam rentang harga tertentu. Bila Anggota Bursa memasukkan harga diluar rentang harga tersebut maka secara otomatis akan ditolak oleh JATS (auto rejection). Batasan auto rejection yang berlaku saat ini: 25
  • 26. 1. Harga penawaran jual atau penawaran beli saham lebih kecil dari Rp 50,- (lima puluh rupiah); 2. Harga penawaran jual atau penawaran beli saham lebih dari 20% (duapuluh perseratus) di atas Acuan Harga atau 10% (sepuluh perseratus) di bawah Acuan Harga. Penerapan Auto Rejection terhadap Harga di atas, untuk perdagangan saham hasil penawaran umum yang untuk pertama kalinya diperdagangkan di bursa (perdagangan perdana), ditetapkan sebesar 2 (dua) kali dari persentase batasan Auto Rejection harga sebagaimana dimaksud dalam butir 2 di atas. Acuan Harga yang digunakan untuk pembatasan harga penawaran tertinggi atau terendah atas saham yang dimasukkan ke JATS dalam perdagangan saham di Pasar Reguler dan Pasar Tunai ditentukan sebagai berikut:  Menggunakan harga pembukaan (Opening Price) yang terbentuk pada sesi Pra-Pembukaan; atau  Menggunakan harga penutupan (Closing Price) di Pasar Reguler pada Hari Bursa sebelumnya (Previous Price) apabila Opening Price tidak terbentuk.  Dalam hal Perusahaan Tercatat melakukan tindakan korporasi, maka selama 3 (tiga) Hari Bursa berturut-turut setelah berakhirnya perdagangan saham yang memuat hak (periode cum) di Pasar Reguler, Acuan Harga di atas menggunakan Previous Price dari masing-masing Pasar (Reguler atau Tunai). *sesuai dengan Surat Edaran SE-004/BEI.PSH/10-2008 yang diberlakukan pada tanggal 13 Oktober 2008 PRA-PEMBUKAAN Pelaksanaan perdagangan di Pasar Reguler dimulai dengan Pra-pembukaan. Anggota Bursa dapat memasukkan penawaran jual dan atau permintaan beli sesuai dengan ketentuan satuan perdagangan, satuan perubahan harga (fraksi) dan ketentuan Auto Rejection. Harga Pembukaan terbentuk berdasarkan akumulasi jumlah penawaran jual dan permintaan beli terbanyak yang dapat dialokasikan oleh JATS pada harga tertentu pada periode Pra-pembukaan. Seluruh penawaran jual dan atau permintaan beli yang tidak teralokasi di Pra- pembukaan, akan diproses secara langsung (tanpa memasukkan kembali penawaran 26
  • 27. jual dan atau permintaan beli) pada sesi I perdagangan, kecuali Harga penawaran jual dan atau permintaan beli tersebut melampaui batasan Auto Rejection. PASAR REGULER Penawaran jual dan atau permintaan beli yang telah dimasukkan ke dalam JATS diproses oleh JATS dengan memperhatikan: 1. Prioritas harga (price priority): Permintaan beli pada harga yang lebih tinggi memiliki prioritas terhadap permintaan beli pada harga yang lebih rendah, sedangkan penawaran jual pada harga yang lebih rendah memiliki prioritas terhadap penawaran jual pada harga yang lebih tinggi. 2. Prioritas Waktu (time Priority) Bila penawaran jual atau permintaan beli diajukan pada harga yang sama, JATS memberikan prioritas kepada permintaan beli atau penawaran jual yang diajukan terlebih dahulu. Pengurangan jumlah Efek pada JATS baik pada penawaran jual maupun pada permintaan beli untuk tingkat harga yang sama tidak mengakibatkan hilangnya prioritas waktu. Sedangkan penambahan jumlah Efek baik pada penawaran jual maupun permintaan beli untuk tingkat harga yang sama diperlakukan sama dengan penawaran jual maupun permintaan beli baru. Transaksi Bursa di Pasar Reguler dan Pasar Tunai terjadi dan mengikat pada saat penawaran jual dijumpakan (match) dengan permintaan beli oleh JATS. PASAR NEGOSIASI Perdagangan Efek di Pasar Negosiasi dilakukan melalui proses tawar menawar secara individual (negosiasi secara langsung) antar:  Anggota Bursa atau  nasabah melalui satu Anggota Bursa atau  nasabah dengan Anggota Bursa atau  Anggota Bursa dengan KPEI Selanjutnya hasil kesepakatan dari tawar menawar tersebut diproses melalui JATS. Anggota Bursa dapat menyampaikan penawaran jual dan atau permintaan beli melalui papan tampilan informasi (advertising) dan bisa di ubah atau dibatalkan sebelum 27
  • 28. kesepakatan dilaksanakan di JATS. Kesepakatan mulai mengikat pada saat terjadi penjumpaan antara penawaran jual dan permintaan beli di JATS. D. PENYELESAIAN TRANSAKSI BURSA PASAR REGULER DAN PASAR TUNAI Penyelesaian Transaksi Bursa di Pasar Reguler dan Pasar Tunai antara Anggota Bursa jual dan Anggota Bursa beli dijamin oleh KPEI. - Transaksi Bursa Pasar Reguler wajib diselesaikan pada Hari Bursa ke-3 (T+3). - Transaksi Bursa Pasar Tunai wajib diselesaikan pada Hari Bursa yang sama (T+0). Penyelesaiain Transaksi Bursa yang dilakukannya di Pasar Reguler dan Pasar Tunai akan ditentukan oleh KPEI melalui proses Netting dan dilakukan melalui pemindahbukuan Efek dan atau dana ke rekening Efek Anggota Bursa yang berhak yang berada pada KSEI. Dalam hal kewajiban Anggota Bursa untuk menyerahkan Efek tidak dilaksanakan sesuasi dengan ketentuan, maka Anggota Bursa tersebut wajib untuk menyelesaikan kewajibannya dengan uang pengganti (ACS= Alternate Cash Settlement) yang besarnya ditetapkan sebesar 125% (seratus dua puluh lima perseratus) dari harga tertinggi atas Efek yang sama yang terjadi di: - Pasar Reguler dan Pasar Tunai yang penyelesaiannya jatuh tempo pada tanggal yang sama; dan - Pasar Reguler pada Sesi I pada hari penyelesaian transaksi yang jatuh temponya sebagaimana di atas. Dalam hal Anggota Bursa tidak memenuhi kewajibannya untuk membayar kepada KPEI sebagaimana tercantum dalam DHK Netting, maka kewajiban Anggota Bursa tersebut wajib diselesaikan sesuai dengan Peraturan KPEI. Anggota Bursa yang tidak memenuhi kewajibannya dalam penyelesaian Transaksi Bursa dilarang melakukan kegiatan perdagangan Efek di Bursa sampai dengan KPEI melaporkan ke Bursa bahwa semua kewajiban Anggota Bursa tersebut telah terpenuhi dan Anggota Bursa dapat dikenakan sanksi sesuai dengan Peraturan Bursa. PENYELESAIAN TRANSAKSI BURSA PASAR NEGOSIASI Waktu penyelesaian Transaksi Bursa di Pasar Negosiasi ditetapkan berdasarkan kesepakatan antara AB jual dan AB beli dan diselesaikan secara Per-transaksi (tidak 28
  • 29. netting). Bila tidak ditetapkan, maka penyelesaian Transaksi Bursa dilakukan selambat-lambatnya pada Hari Bursa ke-3 setelah terjadinya transaksi (T+3) atau Hari Bursa yang sama dengan terjadinya transaksi (T+0) khusus untuk Hari Bursa terakhir perdagangan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu. Penyelesaian Transaksi Bursa di Pasar Negosiasi dilakukan dengan pemindahbukuan secara langsung oleh Anggota Bursa jual dan Anggota Bursa beli dan tidak dijamin KPEI. BIAYA TRANSAKSI Setiap Perusahaan Tercatat wajib membayar biaya pencatatan awal pada saat awal pencatatan dan biaya pencatatan tahunan setiap tahun, serta biaya pencatatan saham tambahan apabila mencatatkan saham tambahan. Anggota Bursa wajib membayar biaya transaksi kepada Bursa, KPEI dan KSEI yang dihitung berdasarkan nilai pertransaksi Anggota Bursa sebagai berikut: Minimum biaya transaksi yang harus dibayar AB adalah Rp 2.000.000,- (dua juta Rupiah) per bulan termasuk untuk AB dalam keadaan suspensi atau SPABnya dibekukan; Pembayaran harus sudah efektif dalam rekening Bursa setiap bulan selambat- lambatnya pada hari kalender ke-12 bulan berikutnya. Dalam hal hari kalender ke-12 (dua belas) di atas jatuh pada hari Sabtu atau hari Minggu atau hari libur maka kewajiban dimaksud efektif pada hari kerja berikutnya. Keterlambatan pembayaran dikenakan denda sebesar 1% (satu per seratus) setiap hari kalender keterlambatan. Anggota Bursa yang tidak memenuhi kewajibannya selambat-lambatnya 5 Hari Bursa setelah lampaunya batas waktu pembayaran, maka Anggota Bursa tersebut disamping dikenakan denda juga dikenakan suspensi sampai dengan diselesaikannya seluruh kewajiban pembayaran biaya transaksi dan dendanya. Informasi detil mengenai tata cara perdagangan Efek bisa dilihat dalam Peraturan BEI Nomor II-A Tentang Perdagangan Efek. 29