Davia et al. mengelompokan fraud dalam ketiga kelompok sebagai berikut:
a. Fraud yang sudah ada tuntunan hukum (prosecution), tanpa memperhatikan bagamana keputusan pengadian.
b. Fraud yang ditemukan, tapi belum ada tuntunan hukum.
c. Fraud yang belum ditemukan.
Pengukuran adalah: “The assignment of numerals to represent properties of material systems other than numbers”, yang berarti penentuan angka-angka yang menggambarkan sifat-sifat sistem material dan bilangan-bilangan didasarkan pada hukum yang mengatur tentang sifat-sifat.
FOLLOW THE MONEY
Follow the money secara harfiah berarti mengikuti jejak-jejak yang ditinggalkan dalam suatu arus uang atau arus dana. Jejak-jejak ini akan membawa penyidik dan akuntan forensik ke arah pelaku fraud. Follow the money dilandasi gagasan yang sederhana namun teknik audit investigasi ini sangat ampuh. Ketentuan perundang-undangan yang mengatur seputar follow the money mengingatkan kita bahwa bukan kejahatan utamanya saja seperti korupsi, penyuapan, penyelundupan barang dan manusia, pencurian, prostitusi, terorisme, dan lain-lain yang merupakan tindak pidana, tetapi juga pencucian uangnya sendiri adalah tindak pidana.
Uang sangat likuid dan mudah mengalir. Hal tersebut menyebabkan follow the money mempunyai banyak peluang untuk digunakan dalam investigasi. Namun mata uang kejahatan atau currency crime bukanlah uang semata. Mengetahui currency crime akan membuka peluang baru untuk menerapkan teknik follow the money.
Teknik audit adalah cara-cara yang dipakai dalam mengaudit kewajaran laporan keuangan. Hasil dari penerapan teknik audit adalah bukti audit . Oleh karena itu ada penulis yang menggunakan istilah teknik audit dan jenis bukti audit dalam makna yang sama. Cakupan dari berbagai teknik audit dalam berbagai audit investigatif, seperti teknik-teknik yang diterapkan dalam kejahatan perpajakan dan kejahatan terorganisasi (organized crime), Follow the Money dalam fraud dan tindak pidana pencucian uang, teknik pembuktian hukum, computer forensics, dan lain sebagainya.
Ada tujuh teknik yang di rinci dalam bentuk kata kerja bahasa indonesia, dengan jenis bukti auditnya dalam kurung (kata benda bahasa inggris) yakni:
1.Memeriksa fisik (physical examination)
2.Meminta konfirmasi (confirmation)
3.Memeriksa dokumen (documentation)
4.Reviw analitikal (analytic review atau analitycal review)
5. Meminta informasi lisan atau dari audit (inquiries of the auditee)
6. Menghitung kembali (reperformance)
7. Mengamati (observation)
Davia et al. mengelompokan fraud dalam ketiga kelompok sebagai berikut:
a. Fraud yang sudah ada tuntunan hukum (prosecution), tanpa memperhatikan bagamana keputusan pengadian.
b. Fraud yang ditemukan, tapi belum ada tuntunan hukum.
c. Fraud yang belum ditemukan.
Pengukuran adalah: “The assignment of numerals to represent properties of material systems other than numbers”, yang berarti penentuan angka-angka yang menggambarkan sifat-sifat sistem material dan bilangan-bilangan didasarkan pada hukum yang mengatur tentang sifat-sifat.
FOLLOW THE MONEY
Follow the money secara harfiah berarti mengikuti jejak-jejak yang ditinggalkan dalam suatu arus uang atau arus dana. Jejak-jejak ini akan membawa penyidik dan akuntan forensik ke arah pelaku fraud. Follow the money dilandasi gagasan yang sederhana namun teknik audit investigasi ini sangat ampuh. Ketentuan perundang-undangan yang mengatur seputar follow the money mengingatkan kita bahwa bukan kejahatan utamanya saja seperti korupsi, penyuapan, penyelundupan barang dan manusia, pencurian, prostitusi, terorisme, dan lain-lain yang merupakan tindak pidana, tetapi juga pencucian uangnya sendiri adalah tindak pidana.
Uang sangat likuid dan mudah mengalir. Hal tersebut menyebabkan follow the money mempunyai banyak peluang untuk digunakan dalam investigasi. Namun mata uang kejahatan atau currency crime bukanlah uang semata. Mengetahui currency crime akan membuka peluang baru untuk menerapkan teknik follow the money.
Teknik audit adalah cara-cara yang dipakai dalam mengaudit kewajaran laporan keuangan. Hasil dari penerapan teknik audit adalah bukti audit . Oleh karena itu ada penulis yang menggunakan istilah teknik audit dan jenis bukti audit dalam makna yang sama. Cakupan dari berbagai teknik audit dalam berbagai audit investigatif, seperti teknik-teknik yang diterapkan dalam kejahatan perpajakan dan kejahatan terorganisasi (organized crime), Follow the Money dalam fraud dan tindak pidana pencucian uang, teknik pembuktian hukum, computer forensics, dan lain sebagainya.
Ada tujuh teknik yang di rinci dalam bentuk kata kerja bahasa indonesia, dengan jenis bukti auditnya dalam kurung (kata benda bahasa inggris) yakni:
1.Memeriksa fisik (physical examination)
2.Meminta konfirmasi (confirmation)
3.Memeriksa dokumen (documentation)
4.Reviw analitikal (analytic review atau analitycal review)
5. Meminta informasi lisan atau dari audit (inquiries of the auditee)
6. Menghitung kembali (reperformance)
7. Mengamati (observation)
Dalam matakuliah statistik ini membahas dan menjelaskan fungsi ilmu statistik di bidang ekonomi, alat analisis yan digunakan, pengujian data, dan teori-teori para ahli mengenai statistik dan implementasinya di Ekonomi umumnya, akuntansi dan manajemen khususnya.
Bab5-Metode dan Instrumen Pengumpulan Data.pptAlleriaWarmane
Metode dan instrumen pengumpulan data. Kerangka teori dan pengukuran konstruk. Pengertian dan pengukuran variabel. Instrumen pengukur variabel. Kriteria instrumen yang baik. Validitas pengukuran. Metode dan instrumen pengumpulan data. Kerangka teori dan pengukuran konstruk. Pengertian dan pengukuran variabel. Instrumen pengukur variabel. Kriteria instrumen yang baik. Validitas pengukuran. Metode dan instrumen pengumpulan data. Kerangka teori dan pengukuran konstruk. Pengertian dan pengukuran variabel. Instrumen pengukur variabel. Kriteria instrumen yang baik. Validitas pengukuran. Metode dan instrumen pengumpulan data. Kerangka teori dan pengukuran konstruk. Pengertian dan pengukuran variabel. Instrumen pengukur variabel. Kriteria instrumen yang baik. Validitas pengukuran.
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfNur afiyah
Pembelajaran landasan pendidikan yang membahas tentang profesionalisasi pendidikan. Semoga dengan adanya materi ini dapat memudahkan kita untuk memahami dengan baik serta menambah pengetahuan kita tentang profesionalisasi pendidikan.
2. BEHAVIORAL RESEARCH IN
ACCOUNTING
• Behavioral Accounting Research merupakan studi terhadap
perilaku akuntan atau perilaku non-akuntan sebagaimana
mereka dipengaruhi oleh fungsi akuntansi dan pelaporan
(T.hofstedt & J.Kinard, 1970 ,p.43)
• Behavioral Accounting Research (BAR), Capital Market
Research, dan Agency Theory Research dapat disebut
“positive” research
• Behavioral Accounting di sisi lain merupakan turunan dari
disiplin ilmu lainnya seperti psikologi, sosiologi, serta teori
organisasi
3. BEHAVIORAL ACCOUNTING RESEARCH
(BAR), PENTING GAK SIH??
• Capital Market dan Agency Theory tidak mampu
menjawab pertanyaan bagaimana manusia menggunakan
dan mengolah informasi akuntansi
• menyediakan wawasan berharga & informasi yang
berguna
• efisiensi terhadap praktek kerja akuntan dan profesional
lainnya
4. DEVELOPMENT OF BEHAVIORAL
ACCOUNTING RESEARCH
• Kata “BAR” pertama kali muncul tahun 1967 (dalam sebuah
jurnal penelitian akuntansi oleh S.W.Becker)
• Ashton tercatat sebagai peneliti akuntansi pertama yang
menggunakan teknik ”The Brunswik Lens Model”, diikuti
Libby yang pertama kali menggunakannya dalam konteks
berorientasi pengguna
5. Brunswick Lens Model
Suatu metode yang digunakan untuk meneliti hubungan
antara mutliple cues (atau sepotong/sebagian informasi) dan
keputusan, pendapat, atau prediksi, dengan mencari aturan
dalam merespon cues tersebut (pertengahan tahun 1970-an)
Digunakan sebagai kerangka analitis dan dasar untuk
pendapat penelitian yang paling memerlukan ramalan
(kebangrutan) dan/atau evaluasi (pengendalian internal).
Penelitian model lensa Brunswick dapat dijalankan untuk
mempelajari bagaimana pembuat keputusan sebenarnya
menggunakan icues informasi akuntansi dan pembobotan
apa yang mereka berikan pada setiap cues
7. Model Statistik diterapkan untuk menentukan pembobotan
(weighting/importance) dari bermacam cues (variabel
independentv ) terhadap kriteria kejadian dari kesuksesan
(variabel dependent)
Regression analysis:
likehood of default/non default=
a constant term + 0.15 profit +0.25 cash flow + 0.50
debt to equity ratio + other information cues + error
8. Penemuan berharga atas penggunaan
Brunswick Lens method :
Pola dari cue menggunakan bukti dalam berbagai
tugas
Pembobotan yang oleh pengambil keputusan
ditempatkan pada bermacam cues
Dibawah kondisi dimana sistem yang ahli/model
perilaku manusia mengungguli manusia
Stabilitas/konsistensi dari human judgement
Derajat/tingkat pandangan pengambil keputusan
berdasarkan pola mereka atas penggunaan data
Tingkat dari konsensus yang ditampilkan
9. Lens model studies—the evidence
a) Banyak peneliti menggunakan Brunswick Lens
model untuk memeriksa prediksi manusia atas
kegagalan bisnis
b) Mengijinkan analisis atas konsistensi penilaian
c) Menganalisis kemampuan cues untuk
memprediksi keterjadian yang masih menjadi
pertanyaan
d) Memberi pandangan berdasarkan tingkat
konsensus diantara para pengambil keputusan
e) Model perilaku manusia penyajian matematis
atas pola individu dalammenggunakan cues
10. Lanjutan
e) Model of human behavior menunjukkan bahwa
manusia lebih cakap dalam mengembangkan
prinsip/model untuk memecahkan tugas
kesuksesan/kegagalan menggunakan rasio
keuangan melebihi model mereka sendiri
Bukti secara konsisten menunjukkan bahwa
manusia secara beralasan cakap dalam
membangun prinsip atau model untuk
memecahkan tugas kegagalan/kesuksesan dengan
menggunakan rasio keuangan, tapi mengungguli
ketika model mereka diaplikasikan secara
matematis untuk dua alasan:
Misweigh
cues
Inconsistency
(fatigue, boredom)
11. Lanjutan
f) Pembiaran subyek untuk memilih rasio
g) Literatur kelebihan (overload) informasi telah berimplikasi
terhadap masalah penyajian dan pengungkapan pada
akuntansi keuangan
h) Analisis atas tingkat kepercayaan diri
Overconfidence:
1. Kecenderungan manusia untuk mencari dan
melebihkan bobot pada umpan balik yang positif
2. Sifat terbatas pada umpan balik pada beberapa contoh
3. Interdependensi atas tindakan dan hasil
dampak hasil tidak meyakinkan, konsistensi rendah
12. Kesimpulan
Libby:
Dalam banyak situasi pengambilan keputusan,
prediksi lingkungan dari ketersediaan informasi adalah
rendah, bahkan pada situasi dimana prediksi
lingkungan secara relatif tinggi. Ketidakkonsistenan
dan ketidaktepatan pembobotan atas cues
berkontribusi pada pencapaian yang buruk. Kombinasi
informasi kuantitatif tidak muncul sebagai fungsi yang
dijalankan dengan baik oleh orang-orang. Dan dalam
situasi ini, orang-orang digantikan dengan model
(model regresi lingkungan model orang, dan model
persamaan pembobotan) menjanjikan peningkatan
akurasi prediksi.
13. Process Tracing Methods
Pengertian Muncul karena
ketidakmampuan lens model
menjelaskan tahapan
pengambilan keputusan
Mendeskripsikan setiap
tahapan dalam pengambilan
keputusan
14. Process Tracing Method
Is debt to
equity >3?
Default
Is size >
$10m ?
Is sales to net
assets >2 ?
Non-default Default
Is current
ratio >2 ?
Non-default Default
YE
S
YE
S
YE
S
YE
S
NO
NO
NO
NO
Hypothetical decision tree for a bank
loan officer
15. Process Tracing Methods
Kelemahan Pengambil keputusan
seringkali kesulitan dalam
menjelaskan langkah
Digunakan untuk
memutuskan pekerjaan yang
rutin dan sering dilakukan
16. Process Tracing Methods
Untuk mengatasi
keterbatasan Lens dan
Tracing keduanya
digabungkan
Clasification and
Regression Trees
(CART)
Is NET ≤
17.4 ?
Is DIVYLD ≤
9.7 ?
Is EPS ≤ 45.1
?
Is SIZE ≤
18.7 ?
Is NET ≤ 0.7
?
HOLD/SELL BUY
Is SIZE ≤
18.8 ?
SELL
Is NET ≤ 3.8
?
HOLD/BUY BUY
Is SIZE ≤ 19
?
Is NET ≤
62.5 ?
Is PER ≤ 7.35
?
Is BK/MKT ≤
1.15 ?
Is NET ≤ 28
?
Is BK/MKT ≤
0.775 ?
Is EPS ≤ 14.8
?
HOLD BUY
17. Process Tracing Studies – the evidence
Setiap tipe pekerjaan
pengambilan keputusan
memerlukan gaya
proses pengambilan
keputusan yang
berbeda
Perlu penelitian lebih
lanjut terkait
karakteristik pekerjaan
pengambilan keputusan
yang bagaimanakah
yang menentukan gaya
pemrosesan informasi
yang paling tepat
Larcker and Lessig dalam
beberapa skenario yang
dipublikasikan, process
tracing model melebihi
model statistik linear
Selling and Shank
menemukan kebalikannya
ketika memprediksi
kebangkrutan
18. Format and presentation of
FS
Pada tahun 1976, Libby mengamati bahwa terdapat 3 pilihan mendasar
yang diperlukan untuk meningkatkan proses pengambilan keputusan :
1
• Changing the presentation and amount of
information
2
• Educating decision makers
3
• Replacing decision makers either with a model of
themselves or with an ideal cue-weighting model
19. Format and presentation of
FS
Sangat sedikit penelitian yang mampu memastikan kebutuhan format
penyajian akuntansi yang ideal.
Penelitian cenderung bertujuan untuk memeriksa perubahan radikal
penyajian laporan keuangan dalam bentuk multidimensi grafis, seperti
Chernoff faces :
1969 1970 1971 1972 1973 1974
20. Chernoff Faces
Ditemukan oleh Herman Chernoff pada tahun 1973:
“suatu metode visualisasi data yang menggambarkan beberapa variasi data
melalui bentuk-bentuk wajah manusia. Masing-masing bagian dalam wajah,
misalnya mata, mulut, dan hidung merepresentasikan nilai dari dimensi menurut
bentuk, ukuran, penempatan, dan orientasinya (arah).”
Minat dalam model seperti ini muncul pada tahun 1979 ketika
Moriarity berpendapat bahwa informasi keuangan yang disajikan
menggunakan grafis akan mudah diterima.
Presisi matematis dalam hal panjang hidung, sudut alis dan
kelengkungan garis bibir digunakan untuk mewakili perubahan
posisi keuangan dari periode sekian ke periode berikutnya.
21. Graphical Format
Format lain yang berkembang misalnya :
1 • Tables and colour graphic – Blocher, Moffie, & Zmud
2 • Line graph, bar chart, pie chart - Davis
3 • Bar graph comparing with tables – Desanctis & Jarvenpaa
Untuk keperluan auditing,
22. Penggunaan yang Efektif
So dan Smith, melakukan penelitian dengan meminta para pengambil
keputusan menggunakan beberapa metode sebelumnya : kombinasi tabel
dengan grafik (chart), kombinasi tabel dengan Chernoff faces, atau tabel
saja.
Mereka menyimpulkan bahwa, jika :
1) Informasi kompleks – penggunaan tabel paling akurat
2) Informasi tidak begitu kompleks – penggunaan tabel dan grafik/gambar
akan lebih menarik
25. BAYES’S THEOREM
‘normatively’ correct way to revise initial
beliefs
Posterior odds = Likelihood ratio x Prior odds
Posterior odds : revised probability
Likelihood ratio : amount by which prior expectations
should be revised
Prior odds: initial probability or base rate
26. Contoh:
2 % of employees steal
The probability that the employee will produce a
deceptive response on the lie detector if he or she did
in fact lie (true positive), 0.9
The probability of producing the deceptive response if
the employee did not lie, 0.12
If the employee produced a deceptive response to the
question, “Did you steal from the store?” what is the
probability that the employee did in fact steal?
Posterior odds = Likelihood ratio x Prior odds
= 0.9/0.12 x 0.02/0.98
= 0.153
Probability = 0.153/1.153
= 13%
27. Contoh:
Misalkan, kawan anda bercerita bahwa ia berbicara dengan
seseorang di kereta.
Kemungkinan lawan bicaranya wanita: 0.5
Kemungkinan lawan bicaranya pria : 0.5
Ada informasi tambahan, bahwa lawan bicaranya berambut
panjang
Kemungkinan wanita = 0.75, Pria = 0.3
Berapa persen kemungkinan lawan bicaranya adalah wanita?
Posterior odds = Likelihood ratio x Prior odds
= 0.75/0.3 x 0.5/0.5
= 2.5
Probability = 2.5/ (2.5+1) = 71,4%
28. Accountants and auditors invoke a series of
‘rules of thumb’
‘Rules of thumb’ represent an efficient and
effective method of dealing with complexity
and the limitations of human cognitive
processes
29. Rule of thumb
Representativeness
Availability
Anchoring
and
adjusment
31. Representativeness : the
evidence
• eksistensi representative
• mengabaikan basis rate
Kahneman
danTversky
• akuntansi penyesuaian sebagai pendeteksi
kecurangan pegawai
• ilustrasi teori Bayes
Joyce dan
Biddle
• meragukan hasil
• Framing effect adalah perspektif kognitif yang
ditimbulkan dari karakteristik pekerjaan.
Holt
32. Availability : the evidence
Dasar adalah kemungkinan pertimbangan
berdasarkan pemulihan memori dari contoh
yang relevan atau konstruksi scenario yang
masuk akal
Semakin banyak sampel probabilitas maka
akan meningkatkan akurasi prediks
Moser meneliti hubungan availability dengan
pertimbangan prediksi investor
33. Anchoring and adjustment : the
evidence
Joyce dan Biddle memeriksa dampak dari
perubahan internal control terhadap
substantive test (praktek auditor)
Penyesuaian atas perubahan IC dilakukan
dengan penyesuain lingkup audit
34. Expert judgement and rule of
thumb
Newel dan
Simon
• memory jangka pendek kapasitas terbatas dan
memory jangka panjang yang tidak terbatas.
• bagaimana sebuah permasalahan ditampilkan
dalam memori dan bagaimana diselesaikan
Bouwman
• perbedaan cara menganalisa kasus akuntansi
oleh ahli dan pemula
36. Accounting data are now used in the derivation and
implementation of policies for economics
stabilitation, price and wage control, for the
regulation of particular industrial and commercial
sectors and the planning of national economics
resources in conditions of war and peace and
prosperity and depression.
No longer seen as a mere assembly of calculative
routines, if now functionsas a cohesive and
influential mechanism for economic and social
management.
(Burchell)
37. Perubahan Sistem akuntansi
1 merespon
jarang terjadi
dalamkeadaan
vakum
terhadap
perubahan stategy
bisnis perusahaan
2
Zimmerman
38.
39. LIMITATIONS OF BEHAVIORAL
ACCOUNTING RESEARCH
• Maines berpendapat, tiga hal menjadi kritik terhadap
research ini
• Intinya, keterbatasan utama BAR adalah kurangnya teori
dasar yang membantu proses unifikasi research yang
tersebar