Pengendalian internal perusahaan bab 5 auditingAsep suryadi
1. PENGERTIAN PENGENDALIAN INTERN (ScoPE)
2. HUBUNGAN PENGENDALIAN INTERN DENGAN RUANG LINGKUP PEMERIKSAAN EVALUASI ATAS
3 BAGAIMANA MELAKUKAN PEMAHAMAN DAN PENGENDALIAN INTERN
4. KETERBATASAN PENGENDALIAN INTERN ENTITAS
Pengendalian internal perusahaan bab 5 auditingAsep suryadi
1. PENGERTIAN PENGENDALIAN INTERN (ScoPE)
2. HUBUNGAN PENGENDALIAN INTERN DENGAN RUANG LINGKUP PEMERIKSAAN EVALUASI ATAS
3 BAGAIMANA MELAKUKAN PEMAHAMAN DAN PENGENDALIAN INTERN
4. KETERBATASAN PENGENDALIAN INTERN ENTITAS
Be & gg, asep muhamad perdiana, hapzi, ali, audit & internal control, mer...Asep Muhamad Ferdiana
Auditing bagi perusahaan merupakan hal yang cukup penting karena memberikan pengaruh besar dalam kegiatan perusahaan yang bersangkutan. Pada awal perkembangannya auditing hanya dimaksudkan untuk mencari dan menemukan kecurangan serta kesalahan, kemudian berkembang menjadi pemeriksaan laporan keuangan untuk memberikan pendapat atas kebenaran penyajian laporan keuangan perusahaan dan juga menjadi salah satu faktor dalam pengambilan keputusan.
Be & gg, asep muhamad perdiana, hapzi, ali, audit & internal control, mer...Asep Muhamad Ferdiana
Auditing bagi perusahaan merupakan hal yang cukup penting karena memberikan pengaruh besar dalam kegiatan perusahaan yang bersangkutan. Pada awal perkembangannya auditing hanya dimaksudkan untuk mencari dan menemukan kecurangan serta kesalahan, kemudian berkembang menjadi pemeriksaan laporan keuangan untuk memberikan pendapat atas kebenaran penyajian laporan keuangan perusahaan dan juga menjadi salah satu faktor dalam pengambilan keputusan.
Pengendalian Internal pada sistem informasi perusahaan Multifinance
Pengendalian Internal
Kelemahan dan saran perbaikan
SI - PI, Yohana Premavari, Hapzi Ali, Implementasi Pengendalian Internal Atas Sistem Informasi Pada Perusahaan Multi Finance, Universitas Mercu Buana, 2017.PDF
15 SI-PI, Yohana Premavari, Hapzi Ali, Implementasi Pengendalian Internal Atas Sistem Informasi Pada Perusahaan Multi Finance, Universitas Mercu Buana, 2017.PDF
BE & GG, Febi Nofita Sari, Prof Hapzi Ali, BE & GG Minggu 9: Audit & Internal...Febi Nofita Sari
Dalam teori
akuntansi
dan
organisasi
, pengendalian intern atau kontrol intern didefinisikan sebagai
suatu
proses
, yang dipengaruhi oleh
sumber daya manusia
dan sistem
teknologi informasi
, yang
dirancang untuk membantu or
ganisasi mencapai suatu tujuan atau objektif tertentu.
Sebagai salah satu pertanggungjawab pembangunan manusia di Jawa Timur, dalam bentuk layanan pendidikan yang bermutu dan berkeadilan, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur terus berupaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan masyarakat. Untuk mempercepat pencapaian sasaran pembangunan pendidikan, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur telah melakukan banyak terobosan yang dilaksanakan secara menyeluruh dan berkesinambungan. Salah satunya adalah Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) jenjang Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah Kejuruan, dan Sekolah Luar Biasa Provinsi Jawa Timur tahun ajaran 2024/2025 yang dilaksanakan secara objektif, transparan, akuntabel, dan tanpa diskriminasi.
Pelaksanaan PPDB Jawa Timur tahun 2024 berpedoman pada Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 1 Tahun 2021 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru, Keputusan Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi nomor 47/M/2023 tentang Pedoman Pelaksanaan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 1 Tahun 2021 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru pada Taman Kanak-Kanak, Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Menengah Atas, dan Sekolah Menengah Kejuruan, dan Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 15 Tahun 2022 tentang Pedoman Pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru pada Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah Kejuruan dan Sekolah Luar Biasa. Secara umum PPDB dilaksanakan secara online dan beberapa satuan pendidikan secara offline. Hal ini bertujuan untuk mempermudah peserta didik, orang tua, masyarakat untuk mendaftar dan memantau hasil PPDB.
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
BE & GG, Melania Bastian, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA, Audit and Internal Control, Universitas Mercu Buana, 2017
1. AUDIT AND INTERNAL CONTROL
Dosen: Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA
2017
MELANIA BASTIAN
55117110202
2. AUDIT & INTERNAL CONTROL
Alasan bagi suatu perusahaan untuk menerapkan sistem pengendalian intern (internal control)
adalah untuk membantu manajemen dengan tujuan tercapainya mekanisme kerja yang lebih
efisien dan efektif.
Internal control Pengendalian intern terdiri dari lima komponen yang saling berkaitan sebagai
berikut (Anonymus:2013):
1. Lingkungan Pengendalian
Lingkungan pengendalian menetapkan corak suatu organisasi, mempengaruhi
kesadaran pengendalian orang-orangnya. Lingkungan pengendalian merupakan dasar
untuk semua komponen pengendalian intern, menyediakan disiplin dan
struktur. Lingkungan pengendalian menyediakan arahan bagi organisasi dan
mempengaruhi kesadaran pengendalian dari orang-orang yang ada di dalam organisasi
tersebut. Beberapa faktor yang berpengaruh di dalam lingkungan pengendalian antara
lain integritas dan nilai etik, komitmen terhadap kompetensi, dewan direksi dan komite
audit, gaya manajemen dan gaya operasi, struktur organisasi, pemberian wewenang dan
tanggung jawab, praktik dan kebijkan SDM. Auditor harus memperoleh pengetahuan
memadai tentang lingkungan pengendalian untuk memahami sikap, kesadaran, dan
tindakan manajemen, dan dewan komisaris terhadap lingkungan pengendalian intern,
dengan mempertimbangkan baik substansi pengendalian maupun dampaknya secara
kolektif.
2. Penaksiran Risiko
Penaksiran risiko adalah identifikasi entitas dan analisis terhadap risiko yang relevan
untuk mencapai tujuannya, membentuk suatu dasar untuk menentukan bagaimana
risiko harus dikelola. Penentuan risiko tujuan laporan keuangan adalah identifkasi
organisasi, analisis, dan manajemen risiko yang berkaitan dengan pembuatan laporan
keuangan yang disajikan sesuai dengan PABU. Manajemen risiko menganalisis hubungan
risiko asersi spesifik laporan keuangan dengan aktivitas seperti pencatatan, pemrosesan,
pengikhtisaran, dan pelaporan data-data keuangan. Risiko yang relevan dengan
pelaporan keuangan mencakup peristiwa dan keadaan intern maupun ekstern yang
dapat terjadi dan secara negatif mempengaruhi kemampuan entitas untuk mencatat,
mengolah, meringkas, dan melaporkan data keuangan konsisten dengan asersi
manajemen dalam laporan keuangan. Risiko dapat timbul atau berubah karena berbagai
keadaan, antara lain perubahan dalam lingkungan operasi, personel baru, sistem
informasi yang baru atau yang diperbaiki, teknologi baru, lini produk, produk, atau
aktivitas baru, restrukturisasi korporasi, operasi luar negeri, dan standar akuntansi baru.
3. 3. Aktivitas Pengendalian
Aktivitas pengendalian adalah kebijakan dan prosedur yang membantu menjamin
bahwaarahan manajemen dilaksanakan. Aktivitas tersebut membantu memastikan
bahwa tindakan yang diperlukan untuk menanggulangi risiko dalam pencapaian tujuan
entitas. Aktivitas pengendalian memiliki berbagai tujuan dan diterapkan di berbagai
tingkat organisasi dan fungsi. Umumnya aktivitas pengendalian yang mungkin relevan
dengan audit dapat digolongkan sebagai kebijakan dan prosedur yang berkaitan dengan
review terhadap kinerja, pengolahan informasi, pengendalian fisik, dan pemisahan
tugas. Aktivitas pengendalian dapat dikategorikan sebagai berikut:
a) Pengendalian Pemrosesan Informasi
Pengendalian Umum
Pengendalian Aplikasi
Otorisasi yang Tepat
Pencatatan dan Dokumentasi
Pemeriksaan Independen
b) Pemisahan Tugas
c) Pengendalian Fisik
d) Telaah Kinerja
4. Informasi Dan Komunikasi
Informasi dan komunikasi adalah pengidentifikasian, penangkapan, dan pertukaran
informasi dalam suatu bentuk dan waktu yang memungkinkan orang melaksanakan
tanggung jawab mereka. Sistem informasi yang relevan dalam pelaporan keuangan yang
meliputi sistem akuntansi yang berisi metode untuk mengidentifikasikan,
menggabungkan, menganalisa, mengklasikasi, mencatat, dan melaporkan transaksi serta
menjaga akuntabilitas asset dan kewajiban. Komunikasi meliputi penyediaan deskripsi
tugas individu dan tanggung jawab berkaitan dengan struktur pengendalian intern dalam
pelaporan keuangan. Auditor harus memperoleh pengetahuan memadai tentang sistem
informasi yang relevan dengan pelaporan keuangan untuk memahami:
a) Golongan transaksi dalam operasi entitas yang signifikan bagi laporan keuangan
b) Bagaimana transaksi tersebut dimulai
c) Catatan akuntansi, informasi pendukung, dan akun tertentu dalam laporan keuangan
yang tercakup dalam pengolahan dan pelaporan transaksi
d) Pengolahan akuntansi yang dicakup sejak saat transaksi dimulai sampai
dengan dimasukkan ke dalam laporan keuangan, termasuk alat elektronik yang
digunakan untuk mengirim, memproses, memelihara, dan mengakses informasi.
4. 5. Pemantauan / Monitoring
Pemantauan adalah proses yang menentukan kualitas kinerja pengendalian intern
sepanjang waktu. Pemantauan mencakup penentuan desain dan operasi pengendalian
tepat waktu dan pengambilan tindakan koreksi. Proses ini dilaksanakan melalui kegiatan
yang berlangsung secara terus menerus, evaluasi secara terpisah, atau dengan berbagai
kombinasi dari keduanya. Di berbagai entitas, auditor intern atau personel yang
melakukan pekerjaan serupa memberikan kontribusi dalam memantau aktivitas entitas.
Aktivitas pemantauan dapat mencakup penggunaan informasi dan komunikasi dengan
pihak luar seperti keluhan pelanggan dan respon dari badan pengatur yang dapat
memberikan petunjuk tentang masalah atau bidang yang memerlukan perbaikan.
Komponen pengendalian intern tersebut berlaku dalam audit setiap entitas. Komponen
tersebut harus dipertimbangkan dalam hubungannya dengan ukuran entitas,
karakteristik kepemilikan dan organisasi entitas, sifat bisnis entitas, keberagaman dan
kompleksitas operasi entitas, metode yang digunakan oleh entitas untuk mengirimkan,
mengolah, memelihara, dan mengakses informasi, serta penerapan persyaratan hukum
dan peraturan.
IMPLEMENTASI SISTEM AUDIT & INTERNAL CONTROL SERTA SISTEM
PENGENDALIAN INTERNAL (SPI) PT SINTRA SINARINDO ELEKTRIK
Dalam audit (Fajar:2013), seorang auditor harus memperoleh pemahaman masing-masing dari
lima komponen pengendalian intern yang cukup untuk merencanakan audit dengan
melaksanakan prosedur untuk memahami desain pengendalian relevan dengan suatu audit
laporan keuangan dan apakah pengendalian tersebut dioperasikan. Dalam perencanaaan audit
pengetahuan tersebut harus digunakan untuk:
Mengidentifikasi tipe salah saji potensial
Mempertimbangkan faktor-faktor yang berdampak terhadap resiko salah saji material
Mendesain pengujian substantif
Arti pentingnya SPI bagi manajemen dan auditor independen sudah lama diakui dalam profesi
akuntansi, dan pengakuan tersebut makin meluas dengan alasan:
Semakin luas lingkup dan ukuran perusahaan mengakibatkan di dalam banyak hal
manajemen tidak dapat melakukan pengendalian secara langsung atau secara pribadi
terhdap jalannya perusahaan
Pengecekan dan review yang melekat pada sistem pengendalian intern yang baik dapat
akan pula melindungi dari kelemahan manusia dan mengurangi kekeliruab dan
penyimpangan yang akan terjadi
Di lain pihak, adalah tidak praktis bagi auditor untuk melakukan pengauditan secara
menyeluruh atau secara detail untuk hampir semu transaksi perusahaan dalam waktu dan
biaya terbatas
5. Daftar Pustaka
Anonymus. 2013. “Pengendalian Intern (Internal Control) Audit Internal)”.
http://keuanganlsm.com/pengendalian-intern-internal-control-audit-internal/, diakses pada
12 November 2017 pukul 12.14 WIB
Nugraha, Fajar Martha. 2013. “Internal Control Menurut COSO”.
http://fajarmarthanugraha.blogspot.co.id/2013/04/internal-control-menurut-coso.html,
diakses pada 12 November 2017 pukul 12.22 WIB