SlideShare a Scribd company logo
INTEGRASI PRINSIP PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN
   DALAM RTRW PROVINSI DAN KABUPATEN/KOTA

               MENTERI PEKERJAAN UMUM


                    RAKORNAS KLHS
            HOTEL PUTRI DUYUNG, 10 JULI 2012


                                               1
Konsep Pembangunan Berkelanjutan

                                                 Pemerintahan
                                              Perkotaan yang Baik




                                  Efisiensi      KEADILAN           Pelestarian
                                 Ekonomis                             Ekologi


                                              BERKELANJUTAN

                                      DAPAT                   LAYAK
                                    BERTAHAN                  HUNI


                                                   Keadilan
                                                    Sosial




        Pembangunan Berkelanjutan dilakukan dengan memperhatikan keseimbangan antara
        aspek ekonomi, sosial, dan lingkungan, serta didukung oleh tata kelola pemerintahan
        yang baik.
                                                                                        2
PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN

THE FUTURE WE WANT..



 “to promote sustainable development policies that support inclusive housing and
 social services; a safe and healthy living environment for all, particularly children,
 youth, women, elderly and disabled; affordable and sustainable transport and
 energy; promotion, protection and restoration of safe and green urban spaces;
 safe and clean drinking water and sanitation; healthy air quality; generation of
 decent jobs; and improved urban planning and slum upgrading…”




                                                                                    3
AMAN              Tujuan Penataan Ruang                     NYAMAN


            Tujuan Penataan Ruang sesuai UUPR adalah
             menciptakan ruang Nusantara yang aman,
               nyaman, produktif, dan berkelanjutan




PRODUKTIF                                              BERKELANJUTAN




                                                                       4
Klasifikasi Penataan Ruang
       DIKLASIFIKASIKAN
       BERDASARKAN

                         SISTEM            Sistem Wilayah     Sistem Internal Perkotaan

                                          Ps. 5 ayat (1)


                         FUNGSI UTAMA
                         KAWASAN          Kws. Lindung                 Kws. Budidaya
                                          Ps. 5 ayat (2)


                          WILAYAH         PR Wil.           PR Wil.           PR Wil.
                          ADMINISTRATIF   Nasional          Provinsi          Kab. / Kota

                                          Ps. 5 ayat (3)
                          KEGIATAN
                          KAWASAN         PR Kws. Perkotaan            PR Kws. Perdesaan
                                          Ps. 5 ayat (4)



                          NILAI           PR Kws            PR Kws            PR Kws
                          STRATEGIS       Strategis         Strategis         Strategis
                          KAWASAN         Nasional          Provinsi          Kab./Kota
                                                                                           7
                                          Ps. 5 ayat (5)
BHK-DJPR/Presentasi/DR
Muatan RTRW                                                                                                  UU No. 26 Tahun 2007
               Muatan RTRW Provinsi
         Peraturan Daerah Provinsi                       RTRWN                           perkembangan permasalahan nasional & hasil pengkajian
                                                         pedoman bidang                   implikasi penataan ruang provinsi
          Ps. 23 ayat (6)                                 penataan ruang                  upaya pemerataan pembangunan dan pertumbuhan
                                                         RPJPD                            ekonomi provinsi
         ditetapkan                                                                       keselarasan aspirasi pembangunan provinsi &
            dengan                            Ps. 22 ayat (1)                              pembangunan kabupaten/kota
                                            disusun dengan                                daya dukung & daya tampung lingkungan hidup
                                            memperhatikan
                                                                    Ps. 22 ayat (2)       RPJPD
                                                                                          RTRWP yang berbatasan
                         RTRWP                                                            RTR kawasan strategis provinsi
                                                                                          RTRWK


                                                                                                         tujuan, kebijakan, dan strategi penataan
       jangka waktu                                                                   Ps. 23 ayat (1)     ruang wilayah provinsi
                                                                                                         rencana struktur ruang wilayah provinsi
                         20 tahun                           penyusunan RPJPD                             yang meliputi sistem perkotaan dalam
                                                            penyusunan RPJMD                             wilayahnya yang berkaitan dengan kawasan
     Ps. 23 ayat (3)                Ps. 23 ayat (2)         pemanfaatan ruang &                          perdesaan dalam wilayah pelayanannya &
                                                             pengendalian pemanfaatan                     sistem jaringan prasarana wilayah provinsi
     ditinjau kembali 1 kali
                                                             ruang dalam wilayah provinsi                rencana pola ruang wilayah provinsi yang
     dalam 5 tahun
                                                            mewujudkan keterpaduan,                      meliputi kawasan lindung dan kawasan budi
     Ps. 23 ayat (4)                Ps. 23 ayat (5)          keterkaitan, & keseimbangan                  daya yang memiliki nilai strategis provinsi
                                                             perkembangan antarwilayah                   penetapan kawasan strategis provinsi
     ditinjau kembali lebih dari 1 kali                      kabupaten/kota, serta                       arahan pemanfaatan ruang wilayah provinsi
        dalam 5 tahun, dalam hal:                            keserasian antarsektor                       yang berisi indikasi program utama jangka
      perubahan kondisi lingkungan                         penetapan lokasi dan fungsi                  menengah lima tahunan
        strategis tertentu yang                              ruang untuk investasi                       arahan pengendalian pemanfaatan ruang
        berkaitan dengan bencana                            penataan ruang kawasan                       wilayah provinsi yang berisi indikasi arahan
        alam skala besar; dan/atau                           strategis provinsi                           peraturan zonasi sistem provinsi, arahan
      perubahan batas teritorial                           penataan ruang wilayah                       perizinan, arahan insentif dan disinsentif,
        negara dan/atau provinsi                                                                                                                 8
                                                             kabupaten/kota                               serta arahan sanksi
BHK-DJPR/Presentasi/DR
UU No. 26 Tahun 2007
            Muatan RTRW Kabupaten
      Peraturan Daerah Kabupaten                   RTRWN & RTRWP;                              perkembangan permasalahan provinsi & hasil
      Ps. 26 ayat (7)                              pedoman & petunjuk                           pengkajian implikasi penataan ruang kabupaten
                                                    pelaksanaan bidang                          upaya pemerataan pembangunan & pertumbuhan
                Ditetapkan                          penataan ruang; dan                          ekonomi kabupaten;
                dengan                             RPJPD                                       keselarasan aspirasi pembangunan kabupaten
                                                Ps. 25 ayat (1)                                 daya dukung dan daya tampung lingkungan
                                                                        Ps. 25 ayat (2)          hidup
     Dasar penerbitan                                                                           RPJPD
     perizinan lokasi                   RTRW          disusun dengan                            RTRWK yang berbatasan
     pembangunan &                                                                              RTR kawasan strategis kabupaten
     administrasi
                                         Kab.         memperhatikan

     pertanahan
                                                                                    Ps. 26 ayat (1)    tujuan, kebijakan, & strategi penataan ruang
                  Ps. 26 ayat (3)
                                                                                                        wilayah kabupaten
                                                                                                       rencana struktur ruang wilayah kabupaten
                                                                  Ps. 26 ayat (2)
                                                                                                        yang meliputi sistem perkotaan di
              Ps. 26 ayat (4)                     penyusunan RPJPD                                     wilayahnya yang terkait dengan kawasan
                                    20 tahun      penyusunan RPJMD                                     perdesaan & sistem jaringan prasarana
  Ps. 26 ayat (5)                                 pemanfaatan ruang &                                  wilayah kabupaten
     ditinjau kembali 1 kali                       pengendalian pemanfaatan                            rencana pola ruang wilayah kabupaten yang
     dalam 5 tahun                                 ruang di wilayah kabupaten                           meliputi kawasan lindung kabupaten &
                                                  mewujudkan keterpaduan,                              kawasan budi daya kabupaten
                                                   keterkaitan, & keseimbangan                         penetapan kawasan strategis kabupaten
   ditinjau kembali lebih dari 1 kali              antarsektor                                         arahan pemanfaatan ruang wilayah
      dalam 5 tahun, dalam hal:                   penetapan lokasi & fungsi                            kabupaten yang berisi indikasi program
    perubahan kondisi lingkungan                  ruang untuk investasi                                utama jangka menengah lima tahunan
      strategis tertentu yang                     penataan ruang kawasan                              ketentuan pengendalian pemanfaatan ruang
      berkaitan dengan bencana                     strategis kabupaten                                  wilayah kabupaten yang berisi ketentuan
      alam skala besar; dan/atau                                                                        umum peraturan zonasi, ketentuan
    perubahan batas teritorial                                                                         perizinan, ketentuan insentif & disinsentif,
      negara, prov., dan/atau kab.    Ps. 26 ayat (6)                                                   serta arahan sanksi.
BHK-DJPR/Presentasi/DR
                                                                                                                                                     9
UU No. 26 Tahun 2007
            Muatan RTRW Kota                                                                                      Ps.28

                                                                         • perkembangan permasalahan provinsi & hasil
  Peraturan Daerah Kota                    • RTRWN & RTRWP;                pengkajian implikasi penataan ruang kota
                                           • pedoman & petunjuk          • upaya pemerataan pembangunan & pertumbuhan
                                             pelaksanaan bidang            ekonomi kota;
                                             penataan ruang; dan         • keselarasan aspirasi pembangunan kota
                Ditetapkan                 • RPJPD                       • daya dukung & daya tampung lingkungan hidup
                dengan
                                                                         • RPJPD
  Dasar penerbitan                                                       • RTRWK yang berbatasan
  perizinan lokasi                                                       • RTR kawasan strategis kota
  pembangunan &
                               RTRW
                                                                     • tujuan, kebijakan, & strategi penataan ruang wil. kota
  administrasi                  Kota                                 • rencana struktur ruang wil. kota yg meliputi sistem
  pertanahan                                                           perkotaan di wilayahnya yg terkait dgn kws.
                                                                       perdesaan & sistem jaringan prasarana wilayah kota
                                                                     • rencana pola ruang wil. kota yg meliputi kawasan
                                                                       lindung kota & kawasan budi daya kota
                                                                     • penetapan kawasan strategis kota
                    20 tahun           • penyusunan RPJPD            • arahan pemanfaatan ruang wil. kota yg berisi indikasi
                                       • penyusunan RPJMD              program utama jangka menengah 5 tahunan
  ditinjau kembali 1 kali              • pemanfaatan ruang &         • ketentuan pengendalian pemanfaatan ruang wil. kota
  dalam 5 tahun                          pengendalian                  yg berisi ketentuan umum peraturan zonasi,
                                         pemanfaatan ruang di          ketentuan perizinan, ketentuan insentif & disinsentif,
                                         wilayah kabupaten             serta arahan sanksi
  ditinjau kembali lebih dari 1 kali   • mewujudkan                  • rencana penyediaan & pemanfaatan RTH
     dalam 5 tahun, dlm hal:             keterpaduan, keterkaitan,   • rencana penyediaan & pemanfaatan ruang terbuka
   perubahan kondisi                    & keseimbangan                nonhijau
     lingkungan strategis tertentu       antarsektor                 • rencana penyediaan & pemanfaatan prasarana &
     yang berkaitan dengan             • penetapan lokasi &            sarana jaringan pejalan kaki, angkutan umum,
     bencana alam skala besar;           fungsi ruang untuk            kegiatan sektor informal, & ruang evakuasi bencana,
     dan/atau                            investasi                     yg dibutuhkan utk menjalankan fungsi wil. kota
   perubahan batas teritorial         • penataan ruang kawasan        sebagai pusat pelayanan sosial ekonomi dan pusat
     negara, prov., dan/atau kab.        strategis kabupaten           pertumbuhan wilayah                                  10
BHK-DJPR/Presentasi/DR
P ro s e d u r Pe rs e t u j u a n S u b sta n s i
                  RT RW P ro v / Ka b / Ko ta
Prosedur Persetujuan Substansi RTRW Kab/Kota
                                                     Permen PU No 11 Tahun 2009




                                                                         12
Struktur Tim Pelaksana
 Badan Koordinasi Penataan Ruang Nasional
                                                                                                STRUKTUR TIM PELAKSANA
                   STRUKTUR ORGANISASI                                                           KEANGGOTAAN
                                                                                1) Direktur Jenderal Pemerintahan Umum, Departemen
                                                                                    Dalam Negeri;
                                                                                2) Direktur Jenderal Strategi Pertahanan, Departemen
                                                                                    Pertahanan;
                                 Ketua
                                                                                3) Kepala Badan Geologi, Departemen Energi dan Sumber
                           Menteri Pekerjaan                                        Daya Mineral;
                                Umum                                            4) Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri,
                                                                                    Departemen Perindustrian;
                                                                                5) Direktur Jenderal Pengelolaan Lahan dan Air,
                                                                                    Departemen Pertanian;
      Sekretaris                                                                6) Direktur Jenderal Pengelolaan Hutan dan Konservasi
                                                                                    Alam, Departemen Kehutanan;
  Direktur Jenderal Penataan                                                    7) Direktur Jenderal Planologi Kehutanan, Departemen
     Ruang, Kementerian                                                             Kehutanan;
       Pekerjaan Umum                                                           8) Sekretaris Jenderal Departemen Perhubungan;
                                                                                9) Direktur Jenderal Kelautan, Pesisir, dan Pulau-pulau
                                                                                    Kecil, Departemen Kelautan dan Perikanan;
                                                                                10) Direktur Jenderal Hukum dan Perjanjian Internasional,
                                                                                    Departemen Luar Negeri;
   Wakil Ketua I                Wakil Ketua II                                  11) Deputi Menteri Negara Lingkungan Hidup Bidang Tata
                                                        Wakil Ketua III
Deputi Bidang Koordinasi         Deputi Bidang                                      Lingkungan, Kementerian Negara Lingkungan Hidup;
                                                       Direktur Jenderal Bina
   Infrastruktur dan         Pengembangan Regional
                                                       Pembangunan Daerah,
                                                                                12) Deputi Kepala Badan Pertanahan Nasional Bidang
Pengembangan Wilayah,         dan Otonomi Daerah,
                                                     Kementerian Dalam Negeri       Pengaturan dan Penataan, Badan Pertanahan Nasional
Kemenko Perekonomian               Bappenas
                                                                                13) Deputi Sekretaris Kabinet Bidang Hukum, Sekretariat
                                                                                    Kabinet;
                                                                                14) Deputi Kepala Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan
                                                                                    Nasional Bidang Pemetaan Dasar, Badan Koordinasi
                                                                                    Survei dan Pemetaan Nasional;
                                  Anggota                                       15) Deputi Kepala Lembaga Penerbangan dan Antariksa
                                                                                    Nasional Bidang Penginderaan Jauh, Lembaga
                                                                                                                                        13
                                                                                    Penerbangan dan Antariksa Nasional.
Standar Pelayanan Minimum                                                 (1)
Permen PU Nomor : 14/PRT/M/2010 Tentang STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM)


JENIS PELAYANAN          STANDAR PELAYANAN MINIMAL                BATAS WAKTU
     DASAR                                                         PENCAPAIAN     KETERANGAN
                                INDIKATOR                 NILAI
Informasi         Tersedianya informasi mengenai          100%        2014       Dinas/SKPD yang
Penataan Ruang    Rencana Tata Ruang (RTR) wilayah                (kabupaten/      membidangi
                  kabupaten/kota beserta rencana                    kota dan        Penataan
                  rincinya melalui peta analog dan peta           kecamatan)          Ruang
                  digital.
                                                          90 %        2014
                                                                   (kelurahan)

Pelibatan Peran   Terlaksananya penjaringan aspirasi      100%        2014       Dinas/SKPD yang
Masyarakat        masyarakat melalui forum konsultasi                              membidangi
Dalam Proses      publik yang memenuhi syarat inklusif                              Penataan
Penyusunan        dalam proses penyusunan RTR dan                                     Ruang
RTR               program pemanfaatan ruang, yang
                  dilakukan minimal 2 (dua) kali setiap
                  disusunnya RTR dan program
                  pemanfaatan ruang.


                                                                                         14
Standar Pelayanan Minimum                                                   (2)
Permen PU Nomor : 14/PRT/M/2010 Tentang STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM)

JENIS PELAYANAN             STANDAR PELAYANAN MINIMAL             BATAS WAKTU      KETERANGAN
     DASAR                                                         PENCAPAIAN
                                 INDIKATOR                NILAI

Izin Pemanfaatan     Terlayaninya masyarakat dalam        100%        2014         Dinas yang
Ruang                pengurusan izin pemanfaatan ruang            (kabupaten/      membidangi
                     sesuai                                           kota)         Perizinan
                     dengan Peraturan Daerah tentang
                     RTR wilayah kabupaten/kota beserta
                     rencana rincinya.
Pelayanan            Terlaksanakannya tindakan awal       100%        2014        Dinas/SKPD yang
Pengaduan            terhadap pengaduan masyarakat                (kabupaten/       membidangi
Pelanggaran Tata     tentang pelanggaran di bidang                  kota, dan        Penataan
Ruang                penataan ruang, dalam waktu 5                kecamatan)           Ruang
                     (lima) hari kerja.

Penyediaan           Tersedianya luasan RTH publik        25%        2014         Dinas/SKPD yang
Ruang Terbuka        sebesar 20% dari luas wilayah                                  membidangi
Hijau (RTH) Publik   kota/kawasan                                                    Penataan
                     perkotaan.                                                        Ruang


                                                                                          15
Konsep Perwujudan Kota Hijau




         Konsep pembangunan Kota Hijau merupakan konsep pembangunan peerkotaan yang
         berkelanjutan yang mengedepankan aspek ekologis, penggunaan energi terbarukan, serta
         teknologi ramah lingkungan dan rendah emisi, yang didukung oleh 8 atribut Kota Hijau.   16
A.5.5 ANALISIS TELAPAK EKOLOGIS DI INDONESIA
       PULAU/              TE                 BK                ED
                                                                                Kategori
     KEPULAUAN         (gha/orang)        (gha/orang)       (gha/orang)
      Sumatera            1.56               1.96               0.40             Surplus
         Jawa             1.01               0.20              -0.81             Defisit
          Bali            1.76               0.24              -1.52             Defisit
     Kalimantan           1.26               4.05               2.79             Surplus
       Sulawesi           1.46               1.63               0.17             Surplus
    Nusa Tenggara         0.45               0.47               0.02             Surplus
        Maluku            1.20               1.25               0.05             Surplus
        Papua             0.79               7.43               6.64             Surplus
      Indonesia           1,07               1,12               0,05             Surplus




  Telapak Ekologis merupakan gambaran penggunaan sumber daya alam dan lingkungan yang
  dibutuhkan untuk mendukung kehidupan setiap orang selama 1 tahun. Dinyatakan dalam satuan
  Global Hektar (gha) / Orang. Untuk kondisi Indonesia saat ini rata-rata setiap orang
  mengkonsumsi 1,07 gha/orang, sedangkan daya dukung rata-rata sebesar 1,12 gha/orang. Di
  Pulau Jawa dan Bali Telapak Ekologis ini sudah melampaui daya dukung yang ada.
                                                                                              17
(5/5)
Gedung baru Kementerian
PU adalah salah satu
contoh bangunan hijau
yang diperkirakan dapat
menghemat penggunaan
energi hingga 44%,
penghematan konsumsi air
antara 61-83%, serta dapat
menyerap karbon sebanyak
1880 ton setiap tahunnya
dari pepohonan yang
ditanam di sekitarnya.

Bangunan ini telah
memperoleh sertifikasi
greenship tingkat platinum
dari Green Building
Certification Institute 18
Integrasi KLHS dalam Penyusunan RTR
Prosedur Penyusunan RTRW            Tahapan KLHS


  • Persiapan penyusunan RTR   • Pra-pelingkupan




  • Pengumpulan data           • Pelingkupan



  • Pengolahan dan analisis    • Analisis dampak dan
    data                         mitigasi



  • Perumusan konsepsi RTR     • Perumusan alternatif



  • Penyusunanrancanganperat
                               • Perumusan rekomendasi
    uran perUUanttg RTR

                                                         19
Penyusunan   Penyelenggaraan KLHS dalam Penyusunan RTR

               Pengump           Melakukan       Perumusan      Penyusuna      Penyusunan
               ulan data         analisis :      Konsep         na materi      Ranperda/
RTR




               dan                               RTR            teknis         Rperpres
               informasi
Pelaksanaan




               Pra-pelingkupan                  Pelingkupan     Mitigasi dan   Dokumentasi
KLHS (ex-




                                                                Rekomendasi    KLHS
ante)




                                              Pra-pelingkupan   Mitigasi dan   Dokumentasi
Pelaksanaan




                                              dan Pelingkupan   Rekomendasi    KLHS
KLHS (ex-
post)




                                                                                             20
Penyelenggaraan KLHS dalam Penyusunan RTR
       (ex-ante)
Penyusunan




               Pengumpulan data   Melakukan analisis :
               dan informasi      - Fisik
RTR




               (primer dan        - Sosial
               sekunder)          - Ekonomi, dll




               Melakukan base     Melakukan analisis
 Pelaksanaan




               line data          Lingkungan (KLHS)
               bersamaan dengan
 KLHS




               survey lapangan    1.   Melakukan analisis base
                                       line (ingkungan)
                                  2.   Merumuskan isu strategis
                                       lingkungan hidup
                                  3.   Melakukan konsultasi
                                       dengan pemangku
                                       kepentingan terkait

                                                                  21
Status Penyelesaian RTRW                      (status 10 Juli 2012)




            NO     STATUS PERDA    PROVINSI   KABUPATEN               KOTA
                       RTRW
           1     PROSES REVISI        0             20                 6
           2     REKOMENDASI GUB      0              0                 2
           3     PEMB BKPRN           0              9                 5
           4     PERSUB              20            245                 41
           5     PERDA               13            124                 39
                 TOTAL               33            398                 93




                                                                             22
TERIMA KASIH




               23

More Related Content

What's hot

Rencana Pembangunan Desa Wisata
Rencana Pembangunan Desa WisataRencana Pembangunan Desa Wisata
Rencana Pembangunan Desa Wisataactnow2profit
 
Arahan Implementasi Kebijakan Pengendalian Pemanfaatan Ruang Provinsi Banten ...
Arahan Implementasi Kebijakan Pengendalian Pemanfaatan Ruang Provinsi Banten ...Arahan Implementasi Kebijakan Pengendalian Pemanfaatan Ruang Provinsi Banten ...
Arahan Implementasi Kebijakan Pengendalian Pemanfaatan Ruang Provinsi Banten ...
Andes Asmuni
 
Penanganan lingkungan kumuh
Penanganan lingkungan kumuhPenanganan lingkungan kumuh
Penanganan lingkungan kumuhAbdul Malik
 
Resume Pelaksanaan New Site Development Kota Bima
Resume Pelaksanaan New Site Development Kota BimaResume Pelaksanaan New Site Development Kota Bima
Resume Pelaksanaan New Site Development Kota Bima
Bagus ardian
 
Batasan dan muatan rzwp3 k kabupaten kota
Batasan dan muatan rzwp3 k kabupaten kotaBatasan dan muatan rzwp3 k kabupaten kota
Batasan dan muatan rzwp3 k kabupaten kota
Didi Sadili
 
Resume Pelaksanaan New Site Development Kabupaten Kapuas
Resume Pelaksanaan New Site Development Kabupaten KapuasResume Pelaksanaan New Site Development Kabupaten Kapuas
Resume Pelaksanaan New Site Development Kabupaten Kapuas
Bagus ardian
 
Rencana Pembangunan Desa Wisata
Rencana Pembangunan Desa WisataRencana Pembangunan Desa Wisata
Rencana Pembangunan Desa Wisataactnow2profit
 
Penyusunan rencana strategis wilayah pesisir dan pulau pulau kecil
Penyusunan rencana strategis wilayah pesisir dan pulau pulau kecilPenyusunan rencana strategis wilayah pesisir dan pulau pulau kecil
Penyusunan rencana strategis wilayah pesisir dan pulau pulau kecil
Didi Sadili
 
Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang
Undang-Undang Nomor  26 Tahun  2007 tentang Penataan RuangUndang-Undang Nomor  26 Tahun  2007 tentang Penataan Ruang
Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang
Oswar Mungkasa
 
Presentasi RTBL dalam rangka penanganan kumuh permukiman
Presentasi RTBL dalam rangka penanganan kumuh permukimanPresentasi RTBL dalam rangka penanganan kumuh permukiman
Presentasi RTBL dalam rangka penanganan kumuh permukiman
Bagus ardian
 
Materi kuliah-tata-ruang-dan-perencanaan-lingkungan1
Materi kuliah-tata-ruang-dan-perencanaan-lingkungan1Materi kuliah-tata-ruang-dan-perencanaan-lingkungan1
Materi kuliah-tata-ruang-dan-perencanaan-lingkungan1
laboratorium pwkuinam
 
PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 116 TAHUN 2017
PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 116 TAHUN 2017 PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 116 TAHUN 2017
PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 116 TAHUN 2017
Achmad Wahid
 
Citarum Roadmap and Investment Program Coordination Workshop. Laporan Pelaksa...
Citarum Roadmap and Investment Program Coordination Workshop. Laporan Pelaksa...Citarum Roadmap and Investment Program Coordination Workshop. Laporan Pelaksa...
Citarum Roadmap and Investment Program Coordination Workshop. Laporan Pelaksa...
Oswar Mungkasa
 
Permen PU No. 16 Th 2009 Ttg Pedoman Penyusunan RTRW KabupatenKabupaten isi p...
Permen PU No. 16 Th 2009 Ttg Pedoman Penyusunan RTRW KabupatenKabupaten isi p...Permen PU No. 16 Th 2009 Ttg Pedoman Penyusunan RTRW KabupatenKabupaten isi p...
Permen PU No. 16 Th 2009 Ttg Pedoman Penyusunan RTRW KabupatenKabupaten isi p...
Deki Zulkarnain
 
PERENCANAAN TATA RUANG
PERENCANAAN TATA RUANGPERENCANAAN TATA RUANG
PERENCANAAN TATA RUANG
Dadang Solihin
 
Pto khusus kegiatan pltmh2 15.46
Pto khusus kegiatan pltmh2 15.46Pto khusus kegiatan pltmh2 15.46
Pto khusus kegiatan pltmh2 15.46isnudani
 
Panduan pelaksanaan peremajaan kawasan permukiman kota
Panduan pelaksanaan peremajaan kawasan permukiman kotaPanduan pelaksanaan peremajaan kawasan permukiman kota
Panduan pelaksanaan peremajaan kawasan permukiman kotainfosanitasi
 
Undang-undang No. 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang.
Undang-undang No. 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang.Undang-undang No. 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang.
Undang-undang No. 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang.
Penataan Ruang
 

What's hot (18)

Rencana Pembangunan Desa Wisata
Rencana Pembangunan Desa WisataRencana Pembangunan Desa Wisata
Rencana Pembangunan Desa Wisata
 
Arahan Implementasi Kebijakan Pengendalian Pemanfaatan Ruang Provinsi Banten ...
Arahan Implementasi Kebijakan Pengendalian Pemanfaatan Ruang Provinsi Banten ...Arahan Implementasi Kebijakan Pengendalian Pemanfaatan Ruang Provinsi Banten ...
Arahan Implementasi Kebijakan Pengendalian Pemanfaatan Ruang Provinsi Banten ...
 
Penanganan lingkungan kumuh
Penanganan lingkungan kumuhPenanganan lingkungan kumuh
Penanganan lingkungan kumuh
 
Resume Pelaksanaan New Site Development Kota Bima
Resume Pelaksanaan New Site Development Kota BimaResume Pelaksanaan New Site Development Kota Bima
Resume Pelaksanaan New Site Development Kota Bima
 
Batasan dan muatan rzwp3 k kabupaten kota
Batasan dan muatan rzwp3 k kabupaten kotaBatasan dan muatan rzwp3 k kabupaten kota
Batasan dan muatan rzwp3 k kabupaten kota
 
Resume Pelaksanaan New Site Development Kabupaten Kapuas
Resume Pelaksanaan New Site Development Kabupaten KapuasResume Pelaksanaan New Site Development Kabupaten Kapuas
Resume Pelaksanaan New Site Development Kabupaten Kapuas
 
Rencana Pembangunan Desa Wisata
Rencana Pembangunan Desa WisataRencana Pembangunan Desa Wisata
Rencana Pembangunan Desa Wisata
 
Penyusunan rencana strategis wilayah pesisir dan pulau pulau kecil
Penyusunan rencana strategis wilayah pesisir dan pulau pulau kecilPenyusunan rencana strategis wilayah pesisir dan pulau pulau kecil
Penyusunan rencana strategis wilayah pesisir dan pulau pulau kecil
 
Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang
Undang-Undang Nomor  26 Tahun  2007 tentang Penataan RuangUndang-Undang Nomor  26 Tahun  2007 tentang Penataan Ruang
Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang
 
Presentasi RTBL dalam rangka penanganan kumuh permukiman
Presentasi RTBL dalam rangka penanganan kumuh permukimanPresentasi RTBL dalam rangka penanganan kumuh permukiman
Presentasi RTBL dalam rangka penanganan kumuh permukiman
 
Materi kuliah-tata-ruang-dan-perencanaan-lingkungan1
Materi kuliah-tata-ruang-dan-perencanaan-lingkungan1Materi kuliah-tata-ruang-dan-perencanaan-lingkungan1
Materi kuliah-tata-ruang-dan-perencanaan-lingkungan1
 
PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 116 TAHUN 2017
PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 116 TAHUN 2017 PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 116 TAHUN 2017
PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 116 TAHUN 2017
 
Citarum Roadmap and Investment Program Coordination Workshop. Laporan Pelaksa...
Citarum Roadmap and Investment Program Coordination Workshop. Laporan Pelaksa...Citarum Roadmap and Investment Program Coordination Workshop. Laporan Pelaksa...
Citarum Roadmap and Investment Program Coordination Workshop. Laporan Pelaksa...
 
Permen PU No. 16 Th 2009 Ttg Pedoman Penyusunan RTRW KabupatenKabupaten isi p...
Permen PU No. 16 Th 2009 Ttg Pedoman Penyusunan RTRW KabupatenKabupaten isi p...Permen PU No. 16 Th 2009 Ttg Pedoman Penyusunan RTRW KabupatenKabupaten isi p...
Permen PU No. 16 Th 2009 Ttg Pedoman Penyusunan RTRW KabupatenKabupaten isi p...
 
PERENCANAAN TATA RUANG
PERENCANAAN TATA RUANGPERENCANAAN TATA RUANG
PERENCANAAN TATA RUANG
 
Pto khusus kegiatan pltmh2 15.46
Pto khusus kegiatan pltmh2 15.46Pto khusus kegiatan pltmh2 15.46
Pto khusus kegiatan pltmh2 15.46
 
Panduan pelaksanaan peremajaan kawasan permukiman kota
Panduan pelaksanaan peremajaan kawasan permukiman kotaPanduan pelaksanaan peremajaan kawasan permukiman kota
Panduan pelaksanaan peremajaan kawasan permukiman kota
 
Undang-undang No. 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang.
Undang-undang No. 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang.Undang-undang No. 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang.
Undang-undang No. 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang.
 

Similar to Bahan tayang menteri pu rakornas klhs

KESERASIAN PENATAAN RUANG ANTAR WILAYAKESERASIAN WILAYAH DI KAWASAN JABODETAB...
KESERASIAN PENATAAN RUANG ANTAR WILAYAKESERASIAN WILAYAH DI KAWASAN JABODETAB...KESERASIAN PENATAAN RUANG ANTAR WILAYAKESERASIAN WILAYAH DI KAWASAN JABODETAB...
KESERASIAN PENATAAN RUANG ANTAR WILAYAKESERASIAN WILAYAH DI KAWASAN JABODETAB...
Fitri Indra Wardhono
 
Pengantar Perencanaan Pembangunan. Hand Out
Pengantar Perencanaan Pembangunan. Hand OutPengantar Perencanaan Pembangunan. Hand Out
Pengantar Perencanaan Pembangunan. Hand Out
Oswar Mungkasa
 
Aspek penganggaran daerah dan permendagri 54 tahun 2010
Aspek penganggaran daerah dan permendagri 54 tahun 2010Aspek penganggaran daerah dan permendagri 54 tahun 2010
Aspek penganggaran daerah dan permendagri 54 tahun 2010
infosanitasi
 
Kelembagaan_Perencanaan_Tata_Ruang_di_Pusat dan Daerah.ppt
Kelembagaan_Perencanaan_Tata_Ruang_di_Pusat dan Daerah.pptKelembagaan_Perencanaan_Tata_Ruang_di_Pusat dan Daerah.ppt
Kelembagaan_Perencanaan_Tata_Ruang_di_Pusat dan Daerah.ppt
ritch4
 
Program Penanganan Lingkungan Perumahan dan Permukiman Kumuh Berbasis Kawasan...
Program Penanganan Lingkungan Perumahan dan Permukiman Kumuh Berbasis Kawasan...Program Penanganan Lingkungan Perumahan dan Permukiman Kumuh Berbasis Kawasan...
Program Penanganan Lingkungan Perumahan dan Permukiman Kumuh Berbasis Kawasan...
Oswar Mungkasa
 
Pengelolaaan dalam Pelaksanaan Rencana Tata Ruang Pulau Papua dan Rencana Ta...
Pengelolaaan dalam Pelaksanaan Rencana Tata Ruang  Pulau Papua dan Rencana Ta...Pengelolaaan dalam Pelaksanaan Rencana Tata Ruang  Pulau Papua dan Rencana Ta...
Pengelolaaan dalam Pelaksanaan Rencana Tata Ruang Pulau Papua dan Rencana Ta...
Oswar Mungkasa
 
Penyusunan rkpd sri
Penyusunan rkpd sriPenyusunan rkpd sri
Penyusunan rkpd sri
Srie Maryati
 
130704 pelatihan tr
130704 pelatihan tr130704 pelatihan tr
130704 pelatihan tr
Yustus Rona
 
Sambutan Direktur Jenderal tata Ruang Kementerian Pekerjaan Umum
Sambutan Direktur Jenderal tata Ruang Kementerian Pekerjaan UmumSambutan Direktur Jenderal tata Ruang Kementerian Pekerjaan Umum
Sambutan Direktur Jenderal tata Ruang Kementerian Pekerjaan Umum
Oswar Mungkasa
 
Perda rtrw penjelasan 14 feb 2012 eka ok
Perda rtrw penjelasan 14 feb 2012 eka  okPerda rtrw penjelasan 14 feb 2012 eka  ok
Perda rtrw penjelasan 14 feb 2012 eka okHarun Hasib
 
Review RDTR Kota Simpang Ampek
Review RDTR Kota Simpang AmpekReview RDTR Kota Simpang Ampek
Review RDTR Kota Simpang Ampek
henny ferniza
 
Pemanfaatan Tata Ruang di Daerah
Pemanfaatan Tata Ruang di DaerahPemanfaatan Tata Ruang di Daerah
Pemanfaatan Tata Ruang di Daerah
ushfia
 
Implementasi Pemanfaatan Ruang RDTR dalam Pembangunan di Daerah.pdf
Implementasi Pemanfaatan Ruang RDTR dalam Pembangunan di Daerah.pdfImplementasi Pemanfaatan Ruang RDTR dalam Pembangunan di Daerah.pdf
Implementasi Pemanfaatan Ruang RDTR dalam Pembangunan di Daerah.pdf
LaodeMasrun1
 
Permendagri 54-direktur-ok-sri varita 5 maret 2013
Permendagri 54-direktur-ok-sri varita 5 maret 2013Permendagri 54-direktur-ok-sri varita 5 maret 2013
Permendagri 54-direktur-ok-sri varita 5 maret 2013Sigit Pramulia
 
penjelasan perda no 22 2010 ttg rtrwp jabar
penjelasan perda no 22 2010 ttg rtrwp jabarpenjelasan perda no 22 2010 ttg rtrwp jabar
penjelasan perda no 22 2010 ttg rtrwp jabar
Probolinggo Property
 
Integrasi klhs & pelibatan masyarakat
Integrasi klhs & pelibatan masyarakatIntegrasi klhs & pelibatan masyarakat
Integrasi klhs & pelibatan masyarakatalizias_boys
 
Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional
Rencana Tata Ruang Wilayah NasionalRencana Tata Ruang Wilayah Nasional
Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional
Penataan Ruang
 
Bahan Ekspos Lapdal RDTR Kisaran_last.pptx
Bahan Ekspos Lapdal RDTR Kisaran_last.pptxBahan Ekspos Lapdal RDTR Kisaran_last.pptx
Bahan Ekspos Lapdal RDTR Kisaran_last.pptx
srimuharrani2
 
Paparan fgd 1
Paparan fgd 1Paparan fgd 1
Paparan fgd 1
genarizqi
 
1 pendahuluan
1 pendahuluan1 pendahuluan
1 pendahuluan
muhfidzilla
 

Similar to Bahan tayang menteri pu rakornas klhs (20)

KESERASIAN PENATAAN RUANG ANTAR WILAYAKESERASIAN WILAYAH DI KAWASAN JABODETAB...
KESERASIAN PENATAAN RUANG ANTAR WILAYAKESERASIAN WILAYAH DI KAWASAN JABODETAB...KESERASIAN PENATAAN RUANG ANTAR WILAYAKESERASIAN WILAYAH DI KAWASAN JABODETAB...
KESERASIAN PENATAAN RUANG ANTAR WILAYAKESERASIAN WILAYAH DI KAWASAN JABODETAB...
 
Pengantar Perencanaan Pembangunan. Hand Out
Pengantar Perencanaan Pembangunan. Hand OutPengantar Perencanaan Pembangunan. Hand Out
Pengantar Perencanaan Pembangunan. Hand Out
 
Aspek penganggaran daerah dan permendagri 54 tahun 2010
Aspek penganggaran daerah dan permendagri 54 tahun 2010Aspek penganggaran daerah dan permendagri 54 tahun 2010
Aspek penganggaran daerah dan permendagri 54 tahun 2010
 
Kelembagaan_Perencanaan_Tata_Ruang_di_Pusat dan Daerah.ppt
Kelembagaan_Perencanaan_Tata_Ruang_di_Pusat dan Daerah.pptKelembagaan_Perencanaan_Tata_Ruang_di_Pusat dan Daerah.ppt
Kelembagaan_Perencanaan_Tata_Ruang_di_Pusat dan Daerah.ppt
 
Program Penanganan Lingkungan Perumahan dan Permukiman Kumuh Berbasis Kawasan...
Program Penanganan Lingkungan Perumahan dan Permukiman Kumuh Berbasis Kawasan...Program Penanganan Lingkungan Perumahan dan Permukiman Kumuh Berbasis Kawasan...
Program Penanganan Lingkungan Perumahan dan Permukiman Kumuh Berbasis Kawasan...
 
Pengelolaaan dalam Pelaksanaan Rencana Tata Ruang Pulau Papua dan Rencana Ta...
Pengelolaaan dalam Pelaksanaan Rencana Tata Ruang  Pulau Papua dan Rencana Ta...Pengelolaaan dalam Pelaksanaan Rencana Tata Ruang  Pulau Papua dan Rencana Ta...
Pengelolaaan dalam Pelaksanaan Rencana Tata Ruang Pulau Papua dan Rencana Ta...
 
Penyusunan rkpd sri
Penyusunan rkpd sriPenyusunan rkpd sri
Penyusunan rkpd sri
 
130704 pelatihan tr
130704 pelatihan tr130704 pelatihan tr
130704 pelatihan tr
 
Sambutan Direktur Jenderal tata Ruang Kementerian Pekerjaan Umum
Sambutan Direktur Jenderal tata Ruang Kementerian Pekerjaan UmumSambutan Direktur Jenderal tata Ruang Kementerian Pekerjaan Umum
Sambutan Direktur Jenderal tata Ruang Kementerian Pekerjaan Umum
 
Perda rtrw penjelasan 14 feb 2012 eka ok
Perda rtrw penjelasan 14 feb 2012 eka  okPerda rtrw penjelasan 14 feb 2012 eka  ok
Perda rtrw penjelasan 14 feb 2012 eka ok
 
Review RDTR Kota Simpang Ampek
Review RDTR Kota Simpang AmpekReview RDTR Kota Simpang Ampek
Review RDTR Kota Simpang Ampek
 
Pemanfaatan Tata Ruang di Daerah
Pemanfaatan Tata Ruang di DaerahPemanfaatan Tata Ruang di Daerah
Pemanfaatan Tata Ruang di Daerah
 
Implementasi Pemanfaatan Ruang RDTR dalam Pembangunan di Daerah.pdf
Implementasi Pemanfaatan Ruang RDTR dalam Pembangunan di Daerah.pdfImplementasi Pemanfaatan Ruang RDTR dalam Pembangunan di Daerah.pdf
Implementasi Pemanfaatan Ruang RDTR dalam Pembangunan di Daerah.pdf
 
Permendagri 54-direktur-ok-sri varita 5 maret 2013
Permendagri 54-direktur-ok-sri varita 5 maret 2013Permendagri 54-direktur-ok-sri varita 5 maret 2013
Permendagri 54-direktur-ok-sri varita 5 maret 2013
 
penjelasan perda no 22 2010 ttg rtrwp jabar
penjelasan perda no 22 2010 ttg rtrwp jabarpenjelasan perda no 22 2010 ttg rtrwp jabar
penjelasan perda no 22 2010 ttg rtrwp jabar
 
Integrasi klhs & pelibatan masyarakat
Integrasi klhs & pelibatan masyarakatIntegrasi klhs & pelibatan masyarakat
Integrasi klhs & pelibatan masyarakat
 
Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional
Rencana Tata Ruang Wilayah NasionalRencana Tata Ruang Wilayah Nasional
Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional
 
Bahan Ekspos Lapdal RDTR Kisaran_last.pptx
Bahan Ekspos Lapdal RDTR Kisaran_last.pptxBahan Ekspos Lapdal RDTR Kisaran_last.pptx
Bahan Ekspos Lapdal RDTR Kisaran_last.pptx
 
Paparan fgd 1
Paparan fgd 1Paparan fgd 1
Paparan fgd 1
 
1 pendahuluan
1 pendahuluan1 pendahuluan
1 pendahuluan
 

More from Rio Prastia

Talkshow KLHS paparan Deputi Tata Lingkungan-KLH
Talkshow KLHS paparan Deputi Tata Lingkungan-KLHTalkshow KLHS paparan Deputi Tata Lingkungan-KLH
Talkshow KLHS paparan Deputi Tata Lingkungan-KLHRio Prastia
 
Talkshow KLHS - Materi Dirjen Planologi - Kementerian Kehutanan
Talkshow KLHS - Materi Dirjen Planologi - Kementerian KehutananTalkshow KLHS - Materi Dirjen Planologi - Kementerian Kehutanan
Talkshow KLHS - Materi Dirjen Planologi - Kementerian KehutananRio Prastia
 
Urgensi KLHS-Dr. Sony Keraf
Urgensi KLHS-Dr. Sony KerafUrgensi KLHS-Dr. Sony Keraf
Urgensi KLHS-Dr. Sony KerafRio Prastia
 
Penyelenggaraan klhs rtrw sulut
Penyelenggaraan klhs rtrw sulutPenyelenggaraan klhs rtrw sulut
Penyelenggaraan klhs rtrw sulutRio Prastia
 
Pemb berkelanjutan pengarusutamaan bappenas
Pemb berkelanjutan pengarusutamaan bappenasPemb berkelanjutan pengarusutamaan bappenas
Pemb berkelanjutan pengarusutamaan bappenasRio Prastia
 
Bahan kemendagri
Bahan kemendagriBahan kemendagri
Bahan kemendagriRio Prastia
 
Sea in europe martin
Sea in europe martinSea in europe martin
Sea in europe martinRio Prastia
 

More from Rio Prastia (7)

Talkshow KLHS paparan Deputi Tata Lingkungan-KLH
Talkshow KLHS paparan Deputi Tata Lingkungan-KLHTalkshow KLHS paparan Deputi Tata Lingkungan-KLH
Talkshow KLHS paparan Deputi Tata Lingkungan-KLH
 
Talkshow KLHS - Materi Dirjen Planologi - Kementerian Kehutanan
Talkshow KLHS - Materi Dirjen Planologi - Kementerian KehutananTalkshow KLHS - Materi Dirjen Planologi - Kementerian Kehutanan
Talkshow KLHS - Materi Dirjen Planologi - Kementerian Kehutanan
 
Urgensi KLHS-Dr. Sony Keraf
Urgensi KLHS-Dr. Sony KerafUrgensi KLHS-Dr. Sony Keraf
Urgensi KLHS-Dr. Sony Keraf
 
Penyelenggaraan klhs rtrw sulut
Penyelenggaraan klhs rtrw sulutPenyelenggaraan klhs rtrw sulut
Penyelenggaraan klhs rtrw sulut
 
Pemb berkelanjutan pengarusutamaan bappenas
Pemb berkelanjutan pengarusutamaan bappenasPemb berkelanjutan pengarusutamaan bappenas
Pemb berkelanjutan pengarusutamaan bappenas
 
Bahan kemendagri
Bahan kemendagriBahan kemendagri
Bahan kemendagri
 
Sea in europe martin
Sea in europe martinSea in europe martin
Sea in europe martin
 

Bahan tayang menteri pu rakornas klhs

  • 1. INTEGRASI PRINSIP PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN DALAM RTRW PROVINSI DAN KABUPATEN/KOTA MENTERI PEKERJAAN UMUM RAKORNAS KLHS HOTEL PUTRI DUYUNG, 10 JULI 2012 1
  • 2. Konsep Pembangunan Berkelanjutan Pemerintahan Perkotaan yang Baik Efisiensi KEADILAN Pelestarian Ekonomis Ekologi BERKELANJUTAN DAPAT LAYAK BERTAHAN HUNI Keadilan Sosial Pembangunan Berkelanjutan dilakukan dengan memperhatikan keseimbangan antara aspek ekonomi, sosial, dan lingkungan, serta didukung oleh tata kelola pemerintahan yang baik. 2
  • 3. PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN THE FUTURE WE WANT.. “to promote sustainable development policies that support inclusive housing and social services; a safe and healthy living environment for all, particularly children, youth, women, elderly and disabled; affordable and sustainable transport and energy; promotion, protection and restoration of safe and green urban spaces; safe and clean drinking water and sanitation; healthy air quality; generation of decent jobs; and improved urban planning and slum upgrading…” 3
  • 4. AMAN Tujuan Penataan Ruang NYAMAN Tujuan Penataan Ruang sesuai UUPR adalah menciptakan ruang Nusantara yang aman, nyaman, produktif, dan berkelanjutan PRODUKTIF BERKELANJUTAN 4
  • 5. Klasifikasi Penataan Ruang DIKLASIFIKASIKAN BERDASARKAN SISTEM Sistem Wilayah Sistem Internal Perkotaan Ps. 5 ayat (1) FUNGSI UTAMA KAWASAN Kws. Lindung Kws. Budidaya Ps. 5 ayat (2) WILAYAH PR Wil. PR Wil. PR Wil. ADMINISTRATIF Nasional Provinsi Kab. / Kota Ps. 5 ayat (3) KEGIATAN KAWASAN PR Kws. Perkotaan PR Kws. Perdesaan Ps. 5 ayat (4) NILAI PR Kws PR Kws PR Kws STRATEGIS Strategis Strategis Strategis KAWASAN Nasional Provinsi Kab./Kota 7 Ps. 5 ayat (5) BHK-DJPR/Presentasi/DR
  • 6. Muatan RTRW UU No. 26 Tahun 2007 Muatan RTRW Provinsi Peraturan Daerah Provinsi  RTRWN  perkembangan permasalahan nasional & hasil pengkajian  pedoman bidang implikasi penataan ruang provinsi Ps. 23 ayat (6) penataan ruang  upaya pemerataan pembangunan dan pertumbuhan  RPJPD ekonomi provinsi ditetapkan  keselarasan aspirasi pembangunan provinsi & dengan Ps. 22 ayat (1) pembangunan kabupaten/kota disusun dengan  daya dukung & daya tampung lingkungan hidup memperhatikan Ps. 22 ayat (2)  RPJPD  RTRWP yang berbatasan RTRWP  RTR kawasan strategis provinsi  RTRWK  tujuan, kebijakan, dan strategi penataan jangka waktu Ps. 23 ayat (1) ruang wilayah provinsi  rencana struktur ruang wilayah provinsi 20 tahun  penyusunan RPJPD yang meliputi sistem perkotaan dalam  penyusunan RPJMD wilayahnya yang berkaitan dengan kawasan Ps. 23 ayat (3) Ps. 23 ayat (2)  pemanfaatan ruang & perdesaan dalam wilayah pelayanannya & pengendalian pemanfaatan sistem jaringan prasarana wilayah provinsi ditinjau kembali 1 kali ruang dalam wilayah provinsi  rencana pola ruang wilayah provinsi yang dalam 5 tahun  mewujudkan keterpaduan, meliputi kawasan lindung dan kawasan budi Ps. 23 ayat (4) Ps. 23 ayat (5) keterkaitan, & keseimbangan daya yang memiliki nilai strategis provinsi perkembangan antarwilayah  penetapan kawasan strategis provinsi ditinjau kembali lebih dari 1 kali kabupaten/kota, serta  arahan pemanfaatan ruang wilayah provinsi dalam 5 tahun, dalam hal: keserasian antarsektor yang berisi indikasi program utama jangka  perubahan kondisi lingkungan  penetapan lokasi dan fungsi menengah lima tahunan strategis tertentu yang ruang untuk investasi  arahan pengendalian pemanfaatan ruang berkaitan dengan bencana  penataan ruang kawasan wilayah provinsi yang berisi indikasi arahan alam skala besar; dan/atau strategis provinsi peraturan zonasi sistem provinsi, arahan  perubahan batas teritorial  penataan ruang wilayah perizinan, arahan insentif dan disinsentif, negara dan/atau provinsi 8 kabupaten/kota serta arahan sanksi BHK-DJPR/Presentasi/DR
  • 7. UU No. 26 Tahun 2007 Muatan RTRW Kabupaten Peraturan Daerah Kabupaten  RTRWN & RTRWP;  perkembangan permasalahan provinsi & hasil Ps. 26 ayat (7)  pedoman & petunjuk pengkajian implikasi penataan ruang kabupaten pelaksanaan bidang  upaya pemerataan pembangunan & pertumbuhan Ditetapkan penataan ruang; dan ekonomi kabupaten; dengan  RPJPD  keselarasan aspirasi pembangunan kabupaten Ps. 25 ayat (1)  daya dukung dan daya tampung lingkungan Ps. 25 ayat (2) hidup Dasar penerbitan  RPJPD perizinan lokasi RTRW disusun dengan  RTRWK yang berbatasan pembangunan &  RTR kawasan strategis kabupaten administrasi Kab. memperhatikan pertanahan Ps. 26 ayat (1)  tujuan, kebijakan, & strategi penataan ruang Ps. 26 ayat (3) wilayah kabupaten  rencana struktur ruang wilayah kabupaten Ps. 26 ayat (2) yang meliputi sistem perkotaan di Ps. 26 ayat (4)  penyusunan RPJPD wilayahnya yang terkait dengan kawasan 20 tahun  penyusunan RPJMD perdesaan & sistem jaringan prasarana Ps. 26 ayat (5)  pemanfaatan ruang & wilayah kabupaten ditinjau kembali 1 kali pengendalian pemanfaatan  rencana pola ruang wilayah kabupaten yang dalam 5 tahun ruang di wilayah kabupaten meliputi kawasan lindung kabupaten &  mewujudkan keterpaduan, kawasan budi daya kabupaten keterkaitan, & keseimbangan  penetapan kawasan strategis kabupaten ditinjau kembali lebih dari 1 kali antarsektor  arahan pemanfaatan ruang wilayah dalam 5 tahun, dalam hal:  penetapan lokasi & fungsi kabupaten yang berisi indikasi program  perubahan kondisi lingkungan ruang untuk investasi utama jangka menengah lima tahunan strategis tertentu yang  penataan ruang kawasan  ketentuan pengendalian pemanfaatan ruang berkaitan dengan bencana strategis kabupaten wilayah kabupaten yang berisi ketentuan alam skala besar; dan/atau umum peraturan zonasi, ketentuan  perubahan batas teritorial perizinan, ketentuan insentif & disinsentif, negara, prov., dan/atau kab. Ps. 26 ayat (6) serta arahan sanksi. BHK-DJPR/Presentasi/DR 9
  • 8. UU No. 26 Tahun 2007 Muatan RTRW Kota Ps.28 • perkembangan permasalahan provinsi & hasil Peraturan Daerah Kota • RTRWN & RTRWP; pengkajian implikasi penataan ruang kota • pedoman & petunjuk • upaya pemerataan pembangunan & pertumbuhan pelaksanaan bidang ekonomi kota; penataan ruang; dan • keselarasan aspirasi pembangunan kota Ditetapkan • RPJPD • daya dukung & daya tampung lingkungan hidup dengan • RPJPD Dasar penerbitan • RTRWK yang berbatasan perizinan lokasi • RTR kawasan strategis kota pembangunan & RTRW • tujuan, kebijakan, & strategi penataan ruang wil. kota administrasi Kota • rencana struktur ruang wil. kota yg meliputi sistem pertanahan perkotaan di wilayahnya yg terkait dgn kws. perdesaan & sistem jaringan prasarana wilayah kota • rencana pola ruang wil. kota yg meliputi kawasan lindung kota & kawasan budi daya kota • penetapan kawasan strategis kota 20 tahun • penyusunan RPJPD • arahan pemanfaatan ruang wil. kota yg berisi indikasi • penyusunan RPJMD program utama jangka menengah 5 tahunan ditinjau kembali 1 kali • pemanfaatan ruang & • ketentuan pengendalian pemanfaatan ruang wil. kota dalam 5 tahun pengendalian yg berisi ketentuan umum peraturan zonasi, pemanfaatan ruang di ketentuan perizinan, ketentuan insentif & disinsentif, wilayah kabupaten serta arahan sanksi ditinjau kembali lebih dari 1 kali • mewujudkan • rencana penyediaan & pemanfaatan RTH dalam 5 tahun, dlm hal: keterpaduan, keterkaitan, • rencana penyediaan & pemanfaatan ruang terbuka  perubahan kondisi & keseimbangan nonhijau lingkungan strategis tertentu antarsektor • rencana penyediaan & pemanfaatan prasarana & yang berkaitan dengan • penetapan lokasi & sarana jaringan pejalan kaki, angkutan umum, bencana alam skala besar; fungsi ruang untuk kegiatan sektor informal, & ruang evakuasi bencana, dan/atau investasi yg dibutuhkan utk menjalankan fungsi wil. kota  perubahan batas teritorial • penataan ruang kawasan sebagai pusat pelayanan sosial ekonomi dan pusat negara, prov., dan/atau kab. strategis kabupaten pertumbuhan wilayah 10 BHK-DJPR/Presentasi/DR
  • 9. P ro s e d u r Pe rs e t u j u a n S u b sta n s i RT RW P ro v / Ka b / Ko ta Prosedur Persetujuan Substansi RTRW Kab/Kota Permen PU No 11 Tahun 2009 12
  • 10. Struktur Tim Pelaksana Badan Koordinasi Penataan Ruang Nasional STRUKTUR TIM PELAKSANA STRUKTUR ORGANISASI KEANGGOTAAN 1) Direktur Jenderal Pemerintahan Umum, Departemen Dalam Negeri; 2) Direktur Jenderal Strategi Pertahanan, Departemen Pertahanan; Ketua 3) Kepala Badan Geologi, Departemen Energi dan Sumber Menteri Pekerjaan Daya Mineral; Umum 4) Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri, Departemen Perindustrian; 5) Direktur Jenderal Pengelolaan Lahan dan Air, Departemen Pertanian; Sekretaris 6) Direktur Jenderal Pengelolaan Hutan dan Konservasi Alam, Departemen Kehutanan; Direktur Jenderal Penataan 7) Direktur Jenderal Planologi Kehutanan, Departemen Ruang, Kementerian Kehutanan; Pekerjaan Umum 8) Sekretaris Jenderal Departemen Perhubungan; 9) Direktur Jenderal Kelautan, Pesisir, dan Pulau-pulau Kecil, Departemen Kelautan dan Perikanan; 10) Direktur Jenderal Hukum dan Perjanjian Internasional, Departemen Luar Negeri; Wakil Ketua I Wakil Ketua II 11) Deputi Menteri Negara Lingkungan Hidup Bidang Tata Wakil Ketua III Deputi Bidang Koordinasi Deputi Bidang Lingkungan, Kementerian Negara Lingkungan Hidup; Direktur Jenderal Bina Infrastruktur dan Pengembangan Regional Pembangunan Daerah, 12) Deputi Kepala Badan Pertanahan Nasional Bidang Pengembangan Wilayah, dan Otonomi Daerah, Kementerian Dalam Negeri Pengaturan dan Penataan, Badan Pertanahan Nasional Kemenko Perekonomian Bappenas 13) Deputi Sekretaris Kabinet Bidang Hukum, Sekretariat Kabinet; 14) Deputi Kepala Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan Nasional Bidang Pemetaan Dasar, Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan Nasional; Anggota 15) Deputi Kepala Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional Bidang Penginderaan Jauh, Lembaga 13 Penerbangan dan Antariksa Nasional.
  • 11. Standar Pelayanan Minimum (1) Permen PU Nomor : 14/PRT/M/2010 Tentang STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) JENIS PELAYANAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL BATAS WAKTU DASAR PENCAPAIAN KETERANGAN INDIKATOR NILAI Informasi Tersedianya informasi mengenai 100% 2014 Dinas/SKPD yang Penataan Ruang Rencana Tata Ruang (RTR) wilayah (kabupaten/ membidangi kabupaten/kota beserta rencana kota dan Penataan rincinya melalui peta analog dan peta kecamatan) Ruang digital. 90 % 2014 (kelurahan) Pelibatan Peran Terlaksananya penjaringan aspirasi 100% 2014 Dinas/SKPD yang Masyarakat masyarakat melalui forum konsultasi membidangi Dalam Proses publik yang memenuhi syarat inklusif Penataan Penyusunan dalam proses penyusunan RTR dan Ruang RTR program pemanfaatan ruang, yang dilakukan minimal 2 (dua) kali setiap disusunnya RTR dan program pemanfaatan ruang. 14
  • 12. Standar Pelayanan Minimum (2) Permen PU Nomor : 14/PRT/M/2010 Tentang STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) JENIS PELAYANAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL BATAS WAKTU KETERANGAN DASAR PENCAPAIAN INDIKATOR NILAI Izin Pemanfaatan Terlayaninya masyarakat dalam 100% 2014 Dinas yang Ruang pengurusan izin pemanfaatan ruang (kabupaten/ membidangi sesuai kota) Perizinan dengan Peraturan Daerah tentang RTR wilayah kabupaten/kota beserta rencana rincinya. Pelayanan Terlaksanakannya tindakan awal 100% 2014 Dinas/SKPD yang Pengaduan terhadap pengaduan masyarakat (kabupaten/ membidangi Pelanggaran Tata tentang pelanggaran di bidang kota, dan Penataan Ruang penataan ruang, dalam waktu 5 kecamatan) Ruang (lima) hari kerja. Penyediaan Tersedianya luasan RTH publik 25% 2014 Dinas/SKPD yang Ruang Terbuka sebesar 20% dari luas wilayah membidangi Hijau (RTH) Publik kota/kawasan Penataan perkotaan. Ruang 15
  • 13. Konsep Perwujudan Kota Hijau Konsep pembangunan Kota Hijau merupakan konsep pembangunan peerkotaan yang berkelanjutan yang mengedepankan aspek ekologis, penggunaan energi terbarukan, serta teknologi ramah lingkungan dan rendah emisi, yang didukung oleh 8 atribut Kota Hijau. 16
  • 14. A.5.5 ANALISIS TELAPAK EKOLOGIS DI INDONESIA PULAU/ TE BK ED Kategori KEPULAUAN (gha/orang) (gha/orang) (gha/orang) Sumatera 1.56 1.96 0.40 Surplus Jawa 1.01 0.20 -0.81 Defisit Bali 1.76 0.24 -1.52 Defisit Kalimantan 1.26 4.05 2.79 Surplus Sulawesi 1.46 1.63 0.17 Surplus Nusa Tenggara 0.45 0.47 0.02 Surplus Maluku 1.20 1.25 0.05 Surplus Papua 0.79 7.43 6.64 Surplus Indonesia 1,07 1,12 0,05 Surplus Telapak Ekologis merupakan gambaran penggunaan sumber daya alam dan lingkungan yang dibutuhkan untuk mendukung kehidupan setiap orang selama 1 tahun. Dinyatakan dalam satuan Global Hektar (gha) / Orang. Untuk kondisi Indonesia saat ini rata-rata setiap orang mengkonsumsi 1,07 gha/orang, sedangkan daya dukung rata-rata sebesar 1,12 gha/orang. Di Pulau Jawa dan Bali Telapak Ekologis ini sudah melampaui daya dukung yang ada. 17
  • 15. (5/5) Gedung baru Kementerian PU adalah salah satu contoh bangunan hijau yang diperkirakan dapat menghemat penggunaan energi hingga 44%, penghematan konsumsi air antara 61-83%, serta dapat menyerap karbon sebanyak 1880 ton setiap tahunnya dari pepohonan yang ditanam di sekitarnya. Bangunan ini telah memperoleh sertifikasi greenship tingkat platinum dari Green Building Certification Institute 18
  • 16. Integrasi KLHS dalam Penyusunan RTR Prosedur Penyusunan RTRW Tahapan KLHS • Persiapan penyusunan RTR • Pra-pelingkupan • Pengumpulan data • Pelingkupan • Pengolahan dan analisis • Analisis dampak dan data mitigasi • Perumusan konsepsi RTR • Perumusan alternatif • Penyusunanrancanganperat • Perumusan rekomendasi uran perUUanttg RTR 19
  • 17. Penyusunan Penyelenggaraan KLHS dalam Penyusunan RTR Pengump Melakukan Perumusan Penyusuna Penyusunan ulan data analisis : Konsep na materi Ranperda/ RTR dan RTR teknis Rperpres informasi Pelaksanaan Pra-pelingkupan Pelingkupan Mitigasi dan Dokumentasi KLHS (ex- Rekomendasi KLHS ante) Pra-pelingkupan Mitigasi dan Dokumentasi Pelaksanaan dan Pelingkupan Rekomendasi KLHS KLHS (ex- post) 20
  • 18. Penyelenggaraan KLHS dalam Penyusunan RTR (ex-ante) Penyusunan Pengumpulan data Melakukan analisis : dan informasi - Fisik RTR (primer dan - Sosial sekunder) - Ekonomi, dll Melakukan base Melakukan analisis Pelaksanaan line data Lingkungan (KLHS) bersamaan dengan KLHS survey lapangan 1. Melakukan analisis base line (ingkungan) 2. Merumuskan isu strategis lingkungan hidup 3. Melakukan konsultasi dengan pemangku kepentingan terkait 21
  • 19. Status Penyelesaian RTRW (status 10 Juli 2012) NO STATUS PERDA PROVINSI KABUPATEN KOTA RTRW 1 PROSES REVISI 0 20 6 2 REKOMENDASI GUB 0 0 2 3 PEMB BKPRN 0 9 5 4 PERSUB 20 245 41 5 PERDA 13 124 39 TOTAL 33 398 93 22