2. p
2R
.
H
Tujuan → mengetahui kuat tarik dari contoh batuan
silinder secara tidak langsung.
Alat uji = alat kuat tekan
Cara Uji :
1. Contoh diletakkan secara horisontal pada mesin
tekan
2. Lakukan penekanan hingga hancur
3. Diperoleh nilai kuat tarik dengan menghitung
P
σt =
πRH
3. Point Load Test (tes Franklin)
Tujuan → mengetahui kekuatan contoh dilapangan
secara tidak langsung
Contoh uji → silinder atau irregular, diameter ± 50 mm
Cara uji :
1. Contoh diletakkan pada alat uji
2. Lakukan penekanan hingga contoh pecah
3. Indeks Franklin didapat dengan menghitung
0.45
D
F =
50
P
Is = F 2
D
Is = point load strength
P = beban maks sampai contoh hancur
D = jarak antara dua konis penekan
σc = 23 Is
5. Uji Tumbuk Geser (punch shear test)
Tujuan → mengetahui kuat geser contoh batuan
secara langsung
Cara uji :
1. Contoh berbentuk silinder tipis (= 1 cm)
2. Masukkan ke dalam alat uji, kemudian tekan
dengan mesin hingga pecah
3. Perhitungan kuat geser = P/π.d.t
P
d
1
t
6. Uji Kuat Geser Langsung
Tujuan → mengetahui kuat geser contoh batuan dalam
tegangan normal
Cara :
1. Contoh silinder luas permukaan A, dicetak dengan
semen.
2. Tempatkan pada alat geser setelah kering
3. Beri beban normal (N)
4. Beri beban geser secara bertahap hingga pecah (T).
Hasil perhitungan berupa :
1. Garis coloumb’s shear strength
2. Kuat geser (shear strength)
3. Sudut geser dalam (φ)
4. Kohesi (c)
7. .
Normal stress = σn= N/A
Shear stress = τ = T/A
τ = S = σn.tan φ + C
8. Uji Kecepatan Gelombang Ultrasonik
Tujuan → mengukur cepat rambat gelombang
ultrasonic
Alat : 1. alat pemancar energi
2. oskiloskop dan tranduser
3. jangka sorong
Cara :
1. Pasang tranduser di ujung-ujung contoh
2. Pancarkan energi di ujung transmiter → diterima
receiver berupa gelombang tekan (longitudinal) dan
gelombang geser (transversal)
9. Perhitungan :
1. Cepat rambat gelombang tekan (Vp)
L = panjang contoh
tp = waktu gelombang tekan
L
Vp =
tp
merambat (detik)
2. Cepat rambat gelombang geser (Vs)
L = panjang contoh
ts = waktu gelombang geser
L
Vs =
ts
merambat (detik)
3. Modulus kekakuan dinamik (modulus
geser, G)
G = ρ.Vs2
ρ = massa per satuan volume
10. 4. Nisbah poisson (ν )
2
Vs
1 − 2
V p
ν =
V 2
21 − s
V p
5. Modulus young dinamik
E = 2 ( 1+ ν ) G kg/cm2
6. Konstanta Lame
λ = ρ (Vp2 – 2 Vs2)
7. Bulk Modulus (kg/cm2)
K = ρ/3 ( 3 Vp2 – 4 Vs2)