SlideShare a Scribd company logo
1 of 25
Download to read offline
SATUAN GRAMATIK
Oleh
Rika Widawati, S.S., M.Pd.
Disampaikan dalam mata kuliah
Morfologi.
• Pengertian Satuan Gramatik
• Bentuk Tunggal dan Bentuk Kompleks
• Satuan Gramatik Bebas dan Terikat
• Morfem, Morf, Alomorf, dan Kata
• Prinsip-prinsip Pengenalan Morfem
PENGERTIAN SATUAN GRAMATIK
• Satuan gramatik adalah satuan-satuan yang
mengandung arti, baik arti leksikal maupun
arti gramatik.
• Satuan dapat berupa:
a. morfem, misalnya ber-, ke, ke-an
b. kata, misalnya rumah, membawa, berjalan
c. frasa, misalnya akan datang, sudah pergi
d. klausa, misalnya orang tuanya sudah sehat
BENTUK TUNGGAL DAN BENTUK
KOMPLEKS
• Bentuk tunggal adalah satuan gramatik yang
tidak terdiri dari satuan yang lebih kecil lagi.
• Contoh: ber-, sepeda, ke, luar, kota
• Bentuk kompleks adalah satuan yang terdiri
dari satuan-satuan yang lebih kecil lagi.
• Contoh: bersepeda, bersepeda ke luar kota, Ia
membeli sepeda baru.
SATUAN GRAMATIK BEBAS DAN
TERIKAT
• Satuan gramatik bebas atau satuan bebas
adalah satuan gramatik yang dapat berdiri
sendiri dalam tuturan biasa.
• Contoh: rumah, gunung, tanah, pakaian,
bendera, kami , mereka, harimau,kerbau.
• Satuan gramatik terikat atau satuan terikat
adalah satuan gramatik yang tidak dapat ber
• Satuan gramatik terikat atau satuan terikat
adalah satuan gramatik yang tidak dapat
berdiri sendiri.
• Contoh: ber-, ter-, me-N, per,-kan, -an
• Di antara satuan-satuan yang tidak dapat
berdiri sendiri dalam tuturan biasa, ada yang
secara gramatik mempunyai sifat bebas
seperti halnya satuan-satuan yang dalam
tuturan biasa dapat berdiri sendiri.
• Satuan-satuan yang dimaksud adalah dari,
kepada, sebagai, tentang, karena, meskipun,
lah.
• Contoh:
- Dari toko
- Dari suatu toko
• Satuan dari kelihatannya terikat pada satuan
toko, tetapi dengan adanya frasa dari suatu
toko, satuan dari secara gramatik dapat
dipisahkan dari toko.
• Satuan ber-, ter-, meN-, per-, -kan, -an, -I, ke-
an, per-an termasuk dalam golongan afiks
karena hanya memiliki arti gramatik.
• Satuan ku, mu, nya, kau, dan isme merupakan
satuan terikat tetapi memiliki makna leksikal,
karena itu termasuk dalam golongan klitik.
• Klitik dibedakan menjadi dua bagian, yaitu
proklitik (terletak di muka) dan enklitik
(terletak di belakang)
• Satuan yang tidak dapat berdiri sendiri dalam
tuturan biasa dan secara gramatik tidak memiliki
sifat bebas, namun satuan ini tidak dapat
dimasukkan ke dalam golongan afiks maupun
klitik, karena satuan-satuan ini mempunyai sifat
tersendiri, yaitu dapat dijadikan bentuk dasar.
Karena itu satuan-satuan ini merupakan golongan
tersendiri, yang disebut pokok kata.
• Contoh: juang, temu, alir, sandar.
MORFEM, MORF, ALOMORF DAN KATA
• Morfem adalah satuan gramatik terkecil dari
kata
• Morf adalah beberapa struktur fonologik pada
satu morfem.
Contoh: morfem meN- memiliki struktur
fonologik mem-, meny-, meng-, menge-, dan
me-. Bentuk-bentuk ini masing-masing disebut
morf.
• Alomorf adalah anggota satu morfem yang
wujudnya berbeda, tetapi mempunyai fungsi
dan makna yang sama
• Kata adalah satuan bebas terkecil
• Kata merupakan dua macam satuan, ialah
satuan fonologik dan satuan gramatik
• Sebagai satuan fonologik, kata terdiri dari satu
atau beberapa suku, dan suku itu terdiri dari
satu atau beberapa fonem
• Contoh: kata belajar terdiri dari tiga suku,
yaitu be, la, jar. Jadi kata belajar terdiri dari
tujuh fonem
• Sebagai satuan gramatik, kata terdiri dari satu
atau beberapa morfem. Kata belajar terdiri
dari dua morfem, yaitu morfem ber- dan ajar.
PRINSIP-PRINSIP PENGENALAN
MORFEM
• Satuan-satuan yang mempunyai struktur
fonologik dan arti atau makna yang sama
merupakan satu morfem. Yang dimaksud
dengan struktur fonologik adalah urutan
fonem.
Contoh:
- satuan baju dalam berbaju, menjahit baju
merupakan satu morfem
- Satuan buku dalam buku tebu dan buku dalam
ia membaca buku bukan morfem yang sama
• Satuan-satuan yang mempunyai struktur
fonologik yang berbeda merupakan satu
morfem apabila satuan-satuan itu mempunyai
arti atau makna yang sama, dan perbedaan
struktur fonologiknya dapat dijelaskan secara
fonologik.
Contoh: membawa, mendukung, menyuruh
merupakan morfem yang sama, karena
perbedaan struktur fonologik mem-, men-,
meny dapat dijelaskan secara fonologik.
• Satuan-satuan yang mempunyai struktur
fonologik yang berbeda, sekalipun
perbedaannya tidak dapat dijelaskan secara
fonologik, masih dapat dianggap sebagai satu
morfem apabila mempunyai arti atau makna
yang sama, dan mempunyai distribusi yang
komplementer.
Contoh: -bel pada belajar, merupakan alomorf
dari ber- tetapi tidak dapat dijelaskan secara
fonologik
• Apabila dalam deretan struktur, suatu satuan
berparalel dengan suatu kekosongan, maka
kekosongan itu merupakan morfem, yaitu
morfem zero.
Contoh:
- Ia membeli sepeda (meN-)
- Ia menjahit baju (meN-)
- Ia makan roti (morfem zero)
• Apabila satuan yang mempunyai struktur
fonologik yang sama itu mempunyai arti yang
berhubungan, satuan itu merupakan satu
morfem apabila distribusinya tidak sama, dan
merupakan morfem yang berbeda apabila
distribusinya sama.
- Ia sedang duduk
- Duduk orang itu sangat sopan
Kedua morfem duduk merupakan meorfem
yang sama karena memiliki arti yang
berhubungan, dan distribusi yang berbeda
- Ia membeli kursi dengan ia mendapat kursi di
DPR keduanya memiliki distribusi yang sama,
maka keduanya bukan morfem yang sama.
• Setiap satuan yang dapat dipisahkan
merupakan morfem
• Contoh: bersandar terdiri dari satuan ber-,
sandar, -an.
• Tua renta: satuan renta hanya dapat
bergabung dengan satuan tua, maka disebut
morfe unik.
HIRARKI BAHASA
• Dicari kemungkinan adanya satuan yang satu
tingkat lebih kecil daripada satuan yang
diselidiki.
Contoh berperikemanusiaan
satuan yang satu tingkat lebih kecil ialah peri-
kemanusiaan. Jadi terdiri dari ber- dan
perikemanusiaan. Selanjutnya satuan yang
satu tingkat lebih kecil, yaitu kemanusiaan,
terdiri dari ke-an dan manusia
• Faktor arti atau makna.
• Contoh: kata pembacaan, jika dari satuan
pembaca dan satuan -an tidak mungkin,
karena makna pembaca adalah orang yang
melakukan. Sedangkan makna dari
pembacaan adalah suatu abstraksi dari
pembuatan membaca. Jadi pembacaan
terbentuk dari peN-an dan baca.
BENTUK ASAL DAN BENTUK DASAR
• Bentuk asal adalah satuan yang paling kecil
yang menjadi asal sesuatu kata kompleks
Contoh: berpakaian – pakai (bentuk asal)
• Bentuk dasar adalah satuan, baik tunggal
maupun kompleks, yang menjadi dasar
bentukan bagi satuan yang lebih besar.
Contoh: berpakaian- pakaian (bentuk dasar)
LATIHAN
Tentukan bentuk asal dan bentuk dasar dari
kata2 di bawah ini! Kemudian buatlah hirarki
bahasanya!
1. Keterpaksaan
2. Pemulihan
3. Keberhasilan
4. Ketergantungan
5. Pertanggungjawaban
6. Kebersamaan
7. Pertemuan
a.Ia menduduki kursi yang telah usang
b.Belanda menduduki Indonesia sangat lama
- Apakah kedua bentuk kompleks di atas, yaitu
menduduki merupakan morfem yang sama?
BUKU UTAMA
• Kridalaksana, Harimurti. 1992. Pembentukan Kata
dalam Bahasa Indonesia. Jakarta: PT Gramedia
Utama.
• Kridalaksana, Harimurti. 1990. Kelas Kata dalam
Bahasa Indonesia. Jakarta: PT Gramedia Pustaka.
• Ramlan, M. 1985. Morfologi: Suatu Tinjauan
Deskriptif. Yogyakarta: CV Karyono
• Ramlan, M. 1991. Tata Bahasa Indonesia:
Penggolongan Kata. Yogyakarta: Andi Offset

More Related Content

Similar to Bahan Diskusi Morfem dan Morf.pdf

Materi 2 morfem (rev)
Materi 2 morfem (rev)Materi 2 morfem (rev)
Materi 2 morfem (rev)
anggerio
 
Morfologi Bahsa Indonesia
Morfologi Bahsa IndonesiaMorfologi Bahsa Indonesia
Morfologi Bahsa Indonesia
Darwis Maulana
 

Similar to Bahan Diskusi Morfem dan Morf.pdf (20)

Morf, Morfem, dan Alomorf
Morf, Morfem, dan AlomorfMorf, Morfem, dan Alomorf
Morf, Morfem, dan Alomorf
 
Morfologi bahasa
Morfologi bahasaMorfologi bahasa
Morfologi bahasa
 
Morfologi
MorfologiMorfologi
Morfologi
 
Morfologi
MorfologiMorfologi
Morfologi
 
Frasa dan klausa
Frasa dan klausaFrasa dan klausa
Frasa dan klausa
 
Struktur morfologi bahasa indonesia
Struktur morfologi bahasa indonesiaStruktur morfologi bahasa indonesia
Struktur morfologi bahasa indonesia
 
Kalimat
KalimatKalimat
Kalimat
 
Sintaksis
SintaksisSintaksis
Sintaksis
 
Kelompok 1 Morfem.pptx
Kelompok 1 Morfem.pptxKelompok 1 Morfem.pptx
Kelompok 1 Morfem.pptx
 
Materi 2 morfem (rev)
Materi 2 morfem (rev)Materi 2 morfem (rev)
Materi 2 morfem (rev)
 
power_point_bahasa_indonesia_kelompok_4.pptx
power_point_bahasa_indonesia_kelompok_4.pptxpower_point_bahasa_indonesia_kelompok_4.pptx
power_point_bahasa_indonesia_kelompok_4.pptx
 
Kalimat
KalimatKalimat
Kalimat
 
ppt indo.pptx
ppt indo.pptxppt indo.pptx
ppt indo.pptx
 
Morfologi
MorfologiMorfologi
Morfologi
 
Hakikat kata rrtrtrtrtws
Hakikat kata rrtrtrtrtwsHakikat kata rrtrtrtrtws
Hakikat kata rrtrtrtrtws
 
Morfologi
MorfologiMorfologi
Morfologi
 
Semantik_pptx.pptx
Semantik_pptx.pptxSemantik_pptx.pptx
Semantik_pptx.pptx
 
BAHASA INDONESIA - Tata Kalimat
BAHASA INDONESIA - Tata KalimatBAHASA INDONESIA - Tata Kalimat
BAHASA INDONESIA - Tata Kalimat
 
BAHASA INDONESIA
BAHASA INDONESIABAHASA INDONESIA
BAHASA INDONESIA
 
Morfologi Bahsa Indonesia
Morfologi Bahsa IndonesiaMorfologi Bahsa Indonesia
Morfologi Bahsa Indonesia
 

Recently uploaded

Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdfSurat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
EirinELS
 
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
ErikaPutriJayantini
 
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdfAksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
subki124
 
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docxKISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
DewiUmbar
 
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxKisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
FitriaSarmida1
 
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptxPPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
MaskuratulMunawaroh
 

Recently uploaded (20)

Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
 
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdfSurat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
 
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptxPPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
 
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
 
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdfAksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
 
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptxLokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASAR
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASARPPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASAR
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASAR
 
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan BerkelanjutanTopik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
 
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docxKISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
 
sistem digesti dan ekskresi pada unggas ppt
sistem digesti dan ekskresi pada unggas pptsistem digesti dan ekskresi pada unggas ppt
sistem digesti dan ekskresi pada unggas ppt
 
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
 
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Materi Modul 1.4_Fitriani Program guru penggerak
Materi Modul 1.4_Fitriani Program guru penggerakMateri Modul 1.4_Fitriani Program guru penggerak
Materi Modul 1.4_Fitriani Program guru penggerak
 
Sudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi Trigonometri
Sudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi TrigonometriSudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi Trigonometri
Sudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi Trigonometri
 
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxKisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
 
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptxPPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
 

Bahan Diskusi Morfem dan Morf.pdf

  • 1. SATUAN GRAMATIK Oleh Rika Widawati, S.S., M.Pd. Disampaikan dalam mata kuliah Morfologi.
  • 2. • Pengertian Satuan Gramatik • Bentuk Tunggal dan Bentuk Kompleks • Satuan Gramatik Bebas dan Terikat • Morfem, Morf, Alomorf, dan Kata • Prinsip-prinsip Pengenalan Morfem
  • 3. PENGERTIAN SATUAN GRAMATIK • Satuan gramatik adalah satuan-satuan yang mengandung arti, baik arti leksikal maupun arti gramatik. • Satuan dapat berupa: a. morfem, misalnya ber-, ke, ke-an b. kata, misalnya rumah, membawa, berjalan c. frasa, misalnya akan datang, sudah pergi d. klausa, misalnya orang tuanya sudah sehat
  • 4. BENTUK TUNGGAL DAN BENTUK KOMPLEKS • Bentuk tunggal adalah satuan gramatik yang tidak terdiri dari satuan yang lebih kecil lagi. • Contoh: ber-, sepeda, ke, luar, kota • Bentuk kompleks adalah satuan yang terdiri dari satuan-satuan yang lebih kecil lagi. • Contoh: bersepeda, bersepeda ke luar kota, Ia membeli sepeda baru.
  • 5. SATUAN GRAMATIK BEBAS DAN TERIKAT • Satuan gramatik bebas atau satuan bebas adalah satuan gramatik yang dapat berdiri sendiri dalam tuturan biasa. • Contoh: rumah, gunung, tanah, pakaian, bendera, kami , mereka, harimau,kerbau. • Satuan gramatik terikat atau satuan terikat adalah satuan gramatik yang tidak dapat ber
  • 6. • Satuan gramatik terikat atau satuan terikat adalah satuan gramatik yang tidak dapat berdiri sendiri. • Contoh: ber-, ter-, me-N, per,-kan, -an
  • 7. • Di antara satuan-satuan yang tidak dapat berdiri sendiri dalam tuturan biasa, ada yang secara gramatik mempunyai sifat bebas seperti halnya satuan-satuan yang dalam tuturan biasa dapat berdiri sendiri. • Satuan-satuan yang dimaksud adalah dari, kepada, sebagai, tentang, karena, meskipun, lah.
  • 8. • Contoh: - Dari toko - Dari suatu toko • Satuan dari kelihatannya terikat pada satuan toko, tetapi dengan adanya frasa dari suatu toko, satuan dari secara gramatik dapat dipisahkan dari toko.
  • 9. • Satuan ber-, ter-, meN-, per-, -kan, -an, -I, ke- an, per-an termasuk dalam golongan afiks karena hanya memiliki arti gramatik. • Satuan ku, mu, nya, kau, dan isme merupakan satuan terikat tetapi memiliki makna leksikal, karena itu termasuk dalam golongan klitik. • Klitik dibedakan menjadi dua bagian, yaitu proklitik (terletak di muka) dan enklitik (terletak di belakang)
  • 10. • Satuan yang tidak dapat berdiri sendiri dalam tuturan biasa dan secara gramatik tidak memiliki sifat bebas, namun satuan ini tidak dapat dimasukkan ke dalam golongan afiks maupun klitik, karena satuan-satuan ini mempunyai sifat tersendiri, yaitu dapat dijadikan bentuk dasar. Karena itu satuan-satuan ini merupakan golongan tersendiri, yang disebut pokok kata. • Contoh: juang, temu, alir, sandar.
  • 11. MORFEM, MORF, ALOMORF DAN KATA • Morfem adalah satuan gramatik terkecil dari kata • Morf adalah beberapa struktur fonologik pada satu morfem. Contoh: morfem meN- memiliki struktur fonologik mem-, meny-, meng-, menge-, dan me-. Bentuk-bentuk ini masing-masing disebut morf. • Alomorf adalah anggota satu morfem yang wujudnya berbeda, tetapi mempunyai fungsi dan makna yang sama
  • 12. • Kata adalah satuan bebas terkecil • Kata merupakan dua macam satuan, ialah satuan fonologik dan satuan gramatik • Sebagai satuan fonologik, kata terdiri dari satu atau beberapa suku, dan suku itu terdiri dari satu atau beberapa fonem • Contoh: kata belajar terdiri dari tiga suku, yaitu be, la, jar. Jadi kata belajar terdiri dari tujuh fonem
  • 13. • Sebagai satuan gramatik, kata terdiri dari satu atau beberapa morfem. Kata belajar terdiri dari dua morfem, yaitu morfem ber- dan ajar.
  • 14. PRINSIP-PRINSIP PENGENALAN MORFEM • Satuan-satuan yang mempunyai struktur fonologik dan arti atau makna yang sama merupakan satu morfem. Yang dimaksud dengan struktur fonologik adalah urutan fonem. Contoh: - satuan baju dalam berbaju, menjahit baju merupakan satu morfem - Satuan buku dalam buku tebu dan buku dalam ia membaca buku bukan morfem yang sama
  • 15. • Satuan-satuan yang mempunyai struktur fonologik yang berbeda merupakan satu morfem apabila satuan-satuan itu mempunyai arti atau makna yang sama, dan perbedaan struktur fonologiknya dapat dijelaskan secara fonologik. Contoh: membawa, mendukung, menyuruh merupakan morfem yang sama, karena perbedaan struktur fonologik mem-, men-, meny dapat dijelaskan secara fonologik.
  • 16. • Satuan-satuan yang mempunyai struktur fonologik yang berbeda, sekalipun perbedaannya tidak dapat dijelaskan secara fonologik, masih dapat dianggap sebagai satu morfem apabila mempunyai arti atau makna yang sama, dan mempunyai distribusi yang komplementer. Contoh: -bel pada belajar, merupakan alomorf dari ber- tetapi tidak dapat dijelaskan secara fonologik
  • 17. • Apabila dalam deretan struktur, suatu satuan berparalel dengan suatu kekosongan, maka kekosongan itu merupakan morfem, yaitu morfem zero. Contoh: - Ia membeli sepeda (meN-) - Ia menjahit baju (meN-) - Ia makan roti (morfem zero)
  • 18. • Apabila satuan yang mempunyai struktur fonologik yang sama itu mempunyai arti yang berhubungan, satuan itu merupakan satu morfem apabila distribusinya tidak sama, dan merupakan morfem yang berbeda apabila distribusinya sama. - Ia sedang duduk - Duduk orang itu sangat sopan Kedua morfem duduk merupakan meorfem yang sama karena memiliki arti yang berhubungan, dan distribusi yang berbeda
  • 19. - Ia membeli kursi dengan ia mendapat kursi di DPR keduanya memiliki distribusi yang sama, maka keduanya bukan morfem yang sama. • Setiap satuan yang dapat dipisahkan merupakan morfem • Contoh: bersandar terdiri dari satuan ber-, sandar, -an. • Tua renta: satuan renta hanya dapat bergabung dengan satuan tua, maka disebut morfe unik.
  • 20. HIRARKI BAHASA • Dicari kemungkinan adanya satuan yang satu tingkat lebih kecil daripada satuan yang diselidiki. Contoh berperikemanusiaan satuan yang satu tingkat lebih kecil ialah peri- kemanusiaan. Jadi terdiri dari ber- dan perikemanusiaan. Selanjutnya satuan yang satu tingkat lebih kecil, yaitu kemanusiaan, terdiri dari ke-an dan manusia
  • 21. • Faktor arti atau makna. • Contoh: kata pembacaan, jika dari satuan pembaca dan satuan -an tidak mungkin, karena makna pembaca adalah orang yang melakukan. Sedangkan makna dari pembacaan adalah suatu abstraksi dari pembuatan membaca. Jadi pembacaan terbentuk dari peN-an dan baca.
  • 22. BENTUK ASAL DAN BENTUK DASAR • Bentuk asal adalah satuan yang paling kecil yang menjadi asal sesuatu kata kompleks Contoh: berpakaian – pakai (bentuk asal) • Bentuk dasar adalah satuan, baik tunggal maupun kompleks, yang menjadi dasar bentukan bagi satuan yang lebih besar. Contoh: berpakaian- pakaian (bentuk dasar)
  • 23. LATIHAN Tentukan bentuk asal dan bentuk dasar dari kata2 di bawah ini! Kemudian buatlah hirarki bahasanya! 1. Keterpaksaan 2. Pemulihan 3. Keberhasilan 4. Ketergantungan 5. Pertanggungjawaban 6. Kebersamaan 7. Pertemuan
  • 24. a.Ia menduduki kursi yang telah usang b.Belanda menduduki Indonesia sangat lama - Apakah kedua bentuk kompleks di atas, yaitu menduduki merupakan morfem yang sama?
  • 25. BUKU UTAMA • Kridalaksana, Harimurti. 1992. Pembentukan Kata dalam Bahasa Indonesia. Jakarta: PT Gramedia Utama. • Kridalaksana, Harimurti. 1990. Kelas Kata dalam Bahasa Indonesia. Jakarta: PT Gramedia Pustaka. • Ramlan, M. 1985. Morfologi: Suatu Tinjauan Deskriptif. Yogyakarta: CV Karyono • Ramlan, M. 1991. Tata Bahasa Indonesia: Penggolongan Kata. Yogyakarta: Andi Offset