Dokumen tersebut membahas tentang lembaga kepresidenan di Indonesia. Secara garis besar menjelaskan bahwa sistem pemerintahan Indonesia adalah presidensial di mana Presiden merupakan kepala negara dan kepala pemerintahan. Dokumen juga menjelaskan perubahan kekuasaan Presiden akibat amandemen UUD 1945.
Dokumen tersebut membahas tentang sumber hukum di Indonesia. Terdapat tujuh sumber hukum yaitu nilai-nilai konstitusi, UUD 1945, peraturan perundang-undangan, yurisprudensi, konvensi konstitusional, doktrin hukum, dan hukum internasional. Dibedakan antara sumber hukum material seperti Pancasila dan sumber hukum formal seperti undang-undang, traktat, dan kebiasaan. Juga dijelaskan tentang teori berjen
Dokumen tersebut membahas tentang hukum tata negara Indonesia. Hukum tata negara adalah peraturan tertulis dan tidak tertulis yang mengatur organisasi kekuasaan negara. Dokumen ini menjelaskan pengertian, sumber, asas-asas, dan sejarah perkembangan hukum tata negara Indonesia sejak proklamasi kemerdekaan sampai saat ini.
1. Konstitusi RIS 1949 mengubah sistem pemerintahan Indonesia dari negara kesatuan menjadi negara federasi yang terdiri dari beberapa negara bagian.
2. Sistem pemerintahan menganut sistem parlementer dimana pemerintah bertanggung jawab terhadap parlemen.
3. UUD 1945 sebelum Konstitusi RIS menetapkan Indonesia sebagai negara kesatuan dengan sistem presidensial.
Dokumen tersebut membahas tentang sumber hukum di Indonesia. Terdapat tujuh sumber hukum yaitu nilai-nilai konstitusi, UUD 1945, peraturan perundang-undangan, yurisprudensi, konvensi konstitusional, doktrin hukum, dan hukum internasional. Dibedakan antara sumber hukum material seperti Pancasila dan sumber hukum formal seperti undang-undang, traktat, dan kebiasaan. Juga dijelaskan tentang teori berjen
Dokumen tersebut membahas tentang hukum tata negara Indonesia. Hukum tata negara adalah peraturan tertulis dan tidak tertulis yang mengatur organisasi kekuasaan negara. Dokumen ini menjelaskan pengertian, sumber, asas-asas, dan sejarah perkembangan hukum tata negara Indonesia sejak proklamasi kemerdekaan sampai saat ini.
1. Konstitusi RIS 1949 mengubah sistem pemerintahan Indonesia dari negara kesatuan menjadi negara federasi yang terdiri dari beberapa negara bagian.
2. Sistem pemerintahan menganut sistem parlementer dimana pemerintah bertanggung jawab terhadap parlemen.
3. UUD 1945 sebelum Konstitusi RIS menetapkan Indonesia sebagai negara kesatuan dengan sistem presidensial.
Sistem pemerintahan Indonesia mengalami beberapa perubahan sejak kemerdekaan. Awalnya menganut sistem presidensial parlementer berdasarkan UUD 1945, kemudian beralih ke sistem parlementer semu pada masa Konstitusi RIS 1949-1950. Setelah itu menganut sistem parlementer hingga masa Orde Baru yang kembali ke sistem presidensial. Sistem ini diamandemen lagi pada era reformasi dengan membentuk lembaga negara baru seperti DPD dan MK.
Instrumen administrasi negara meliputi berbagai instrumen hukum yang digunakan pemerintah dalam menjalankan tugasnya untuk mengatur dan mengurus berbagai aspek kehidupan masyarakat. Instrumen tersebut antara lain peraturan perundang-undangan, keputusan tata usaha negara, peraturan kebijakan, rencana, perizinan, dan instrumen hukum keperdataan. Semua instrumen tersebut harus dikeluarkan sesuai kewenangan dan pro
Peraturan perundang-undangan membahas hakikat hukum, tujuan hukum, wilayah hukum, jenis dan hierarki peraturan perundang-undangan Indonesia, serta penyusunan dan unsur-unsur peraturan perundang-undangan."
Dokumen tersebut membahas berbagai topik terkait hukum acara di Indonesia, meliputi hukum acara pidana, perdata, tata usaha negara, dan lainnya. Secara garis besar, dokumen menjelaskan pengertian hukum acara, landasan hukum, asas-asas, dan alur-alur prosesnya pada berbagai bidang hukum acara.
Dokumen tersebut menjelaskan tentang berbagai aspek upaya paksa dalam hukum pidana Indonesia, termasuk pengertian, jenis (penangkapan, penahanan, penggeledahan, penyitaan, pemeriksaan surat), syarat pelaksanaan, dan batas waktu pelaksanaan untuk masing-masing upaya paksa.
Dokumen tersebut membahas tentang fungsi, hak, dan struktur organisasi DPR RI. Fungsi utama DPR meliputi legislasi, anggaran, dan pengawasan. DPR memiliki hak seperti hak interpelasi, angket, dan imunitas. Struktur organisasi DPR terdiri atas pimpinan, fraksi-fraksi, komisi-komisi, badan-badan seperti Badan Legislasi, dan alat kelengkapan lainnya.
Sumber hukum terdiri dari hukum tertulis seperti undang-undang dan perjanjian internasional, serta hukum tidak tertulis seperti hukum adat dan kebiasaan. Faktor-faktor seperti yurisprudensi, doktrin, dan kesadaran hukum masyarakat turut membentuk hukum. Hukum dapat berlaku secara nasional maupun internasional, dan mencakup bidang privat maupun publik.
Sistem pemerintahan Indonesia mengalami beberapa perubahan sejak kemerdekaan. Awalnya menganut sistem presidensial parlementer berdasarkan UUD 1945, kemudian beralih ke sistem parlementer semu pada masa Konstitusi RIS 1949-1950. Setelah itu menganut sistem parlementer hingga masa Orde Baru yang kembali ke sistem presidensial. Sistem ini diamandemen lagi pada era reformasi dengan membentuk lembaga negara baru seperti DPD dan MK.
Instrumen administrasi negara meliputi berbagai instrumen hukum yang digunakan pemerintah dalam menjalankan tugasnya untuk mengatur dan mengurus berbagai aspek kehidupan masyarakat. Instrumen tersebut antara lain peraturan perundang-undangan, keputusan tata usaha negara, peraturan kebijakan, rencana, perizinan, dan instrumen hukum keperdataan. Semua instrumen tersebut harus dikeluarkan sesuai kewenangan dan pro
Peraturan perundang-undangan membahas hakikat hukum, tujuan hukum, wilayah hukum, jenis dan hierarki peraturan perundang-undangan Indonesia, serta penyusunan dan unsur-unsur peraturan perundang-undangan."
Dokumen tersebut membahas berbagai topik terkait hukum acara di Indonesia, meliputi hukum acara pidana, perdata, tata usaha negara, dan lainnya. Secara garis besar, dokumen menjelaskan pengertian hukum acara, landasan hukum, asas-asas, dan alur-alur prosesnya pada berbagai bidang hukum acara.
Dokumen tersebut menjelaskan tentang berbagai aspek upaya paksa dalam hukum pidana Indonesia, termasuk pengertian, jenis (penangkapan, penahanan, penggeledahan, penyitaan, pemeriksaan surat), syarat pelaksanaan, dan batas waktu pelaksanaan untuk masing-masing upaya paksa.
Dokumen tersebut membahas tentang fungsi, hak, dan struktur organisasi DPR RI. Fungsi utama DPR meliputi legislasi, anggaran, dan pengawasan. DPR memiliki hak seperti hak interpelasi, angket, dan imunitas. Struktur organisasi DPR terdiri atas pimpinan, fraksi-fraksi, komisi-komisi, badan-badan seperti Badan Legislasi, dan alat kelengkapan lainnya.
Sumber hukum terdiri dari hukum tertulis seperti undang-undang dan perjanjian internasional, serta hukum tidak tertulis seperti hukum adat dan kebiasaan. Faktor-faktor seperti yurisprudensi, doktrin, dan kesadaran hukum masyarakat turut membentuk hukum. Hukum dapat berlaku secara nasional maupun internasional, dan mencakup bidang privat maupun publik.
Dokumen tersebut membahas tentang sistem politik, mulai dari pengertian, fungsi, kapabilitas, ciri-ciri umum, dan macam-macam sistem politik. Beberapa sistem politik yang dijelaskan antara lain sistem demokrasi, otokrasi, dan totalitarianisme."
Observance of road accident victims and surviors international day -2013TNSTC DCSWA
DCSWA- Organized International Day for observance of road accident victims and surviors by the guide of decade for road safety 2011-2012 announced by UN.
20 Top Guest Blogging Sites For Topics: Digital Marketing, SEO, PPCBQE Software
If you like writing and want to publish your unique content on other sites, I have researched and wrote for a couple sites that might be of value to your business. Guest blogging can help you create powerful high authority niche links to your website.
With millions of sites out there, its hard to know where to promote your article to the masses.These sites will accept topics like SEO, SMO, Digital marketing and web design as part of their content.
To be effective with guest posting, you should post only content created by you and cannot be found on any other platform. When you write for this sites, don't forget to put a link back to your site, this will help with your SEO effort.
The present statistics are based as of October 28th 2016 and will be updated periodically.
This document summarizes the history of the Tamil Nadu State Transport Corporation (TNSTC) from 1944 to 1997. Some key points:
- TNSTC was established in 1944 as the Government Bus Service to provide public transportation.
- It was reorganized and renamed several times, becoming the State Transport Department in 1956 and the Tamil Nadu State Transport Corporation in 1968.
- In 1971, the corporation was divided into 21 regional transport corporations.
- In 1997, 6 major corporations including TNSTC were formed to manage public bus transportation across the state.
Las tecnologías de la información y la comunicación (TIC) se refieren a cualquier forma de computación y también a los profesionales que combinan conocimientos técnicos y experiencias para administrar la infraestructura tecnológica de una organización. Las TIC son dinámicas y cambiantes, con nuevas tecnologías como el teléfono y la televisión que ya no se consideran parte de las TIC a pesar de que lo fueron en el pasado.
El documento discute los resultados deficientes de Colombia en pruebas internacionales como PISA y TIMSS, y argumenta que la educación colombiana enfrenta varios desafíos. Entre ellos se encuentran la brecha entre ricos y pobres que dificulta el acceso a la educación, la corrupción y falta de apoyo gubernamental, bajos salarios para maestros, y falta de recursos e igualdad de oportunidades entre zonas urbanas y rurales. Para mejorar, Colombia debe invertir más en educación, capacitar mejor a los maestros, e
Technology has had a major impact on several industries including manufacturing, mining, healthcare, banking, and entertainment. It has increased efficiency and flexibility in manufacturing and mining through more accurate mapping of mines, risk minimization, and fewer accidents. In healthcare, it has led to less time-consuming and more accurate operations, lower death rates, and better treatment of diseases. Banking has benefited from increased online access and mobility but also faces risks from cybercrime. Entertainment has evolved from older to newer digital formats and media.
Pelaksanaan Sistem Pemerintahan Di Indonesia Ericomcivics
Dokumen tersebut membahas sejarah sistem pemerintahan di Indonesia sejak kemerdekaan sampai amandemen UUD 1945. Sistem pemerintahan berubah dari presidensial menjadi parlementer pada masa awal kemerdekaan, kemudian beralih kembali ke sistem presidensial pada Orde Baru. Amandemen UUD 1945 mempertahankan sistem presidensial tetapi memperjelas pembagian kekuasaan antara lembaga negara.
Dokumen tersebut membahas sistem pemerintahan Indonesia menurut UUD 1945 dan perkembangannya melalui berbagai periode sejarah, mulai dari periode proklamasi kemerdekaan hingga reformasi. Sistem pemerintahan yang diatur dalam UUD 1945 adalah presidensial dengan kekuasaan eksekutif dipegang Presiden dan legislatif di DPR.
Dokumen tersebut membahas berbagai aspek reformasi ketatanegaraan Indonesia pasca amandemen UUD 1945, termasuk pergeseran kekuasaan antar lembaga negara, pembentukan lembaga-lembaga baru seperti DPD dan Mahkamah Konstitusi, serta penguatan lembaga-lembaga seperti kekuasaan kehakiman dan Badan Pemeriksa Keuangan.
1. UUD 1945 telah mengalami beberapa kali amandemen untuk memperbaiki kelemahan-kelemahan dan penyelewengan yang terjadi selama berlakunya konstitusi tersebut. 2. Alasan-alasan amandemen antara lain secara filosofis, historis, subtantif, dan yuridis untuk menyesuaikan perkembangan zaman dan memperbaiki ketentuan yang masih abstrak dan mudah ditafsirkan. 3. Amandemen dilakukan untuk membatasi kekuasa
Kelas 8 BAB Sistem pemerintahan indonesiaAdhitong_
Dokumen tersebut membahas perubahan sistem pemerintahan di Indonesia sejak tahun 1945 hingga saat ini. Indonesia pernah menerapkan sistem pemerintahan presidensial dan parlementer, serta terjadi perubahan sistem seiring dengan amandemen UUD 1945. Sistem pemerintahan saat ini adalah presidensial.
Dokumen tersebut membahas tentang sistem pemerintahan demokrasi berdasarkan Pancasila, sistem presidensial, pokok-pokok sistem pemerintahan Republik Indonesia menurut UUD 1945, kedaulatan Negara Republik Indonesia, sifat dan hakikat kedaulatan Negara. Secara garis besar, dokumen tersebut menjelaskan bahwa sistem pemerintahan Indonesia menganut sistem presidensial dengan kedaulatan berada di tangan rakyat sesuai dengan Pancasila
Dokumen tersebut menjelaskan tiga hal penting:
1. Sistem pemerintahan Indonesia menganut sistem presidensial di mana kekuasaan eksekutif dan legislatif terpisah.
2. Kedaulatan negara Indonesia berada di tangan rakyat namun pelaksanaannya diatur dalam UUD.
3. Sifat-sifat negara meliputi bersifat memaksa, monopoli, mencakup semua warga negara, dan menentukan.
Perbandingan sistem pemerintahan antara negara indonesia dengan australiaChaing Saing
Dokumen tersebut membahas perbandingan sistem pemerintahan Indonesia dan Australia. Sistem pemerintahan Indonesia adalah presidensial dengan presiden sebagai kepala negara dan kepala pemerintahan. Sedangkan Australia menganut sistem parlementer dengan perdana menteri sebagai kepala pemerintahan. Dokumen ini juga menjelaskan lembaga-lembaga negara Indonesia seperti MPR, presiden, dan DPR.
sistem dan stuktur demokrasi terpimpin dan demokrasi liberalDian Dwiyanti
Dalam demokrasi liberal kepala pemerintahan dipimpin oleh seorang Perdana Menteri. Perdana menteri dan menteri-menteri dalam kabinet diangkat dan diberhentikan oleh parlemen. Dalam demokrasi parlementer Presiden menjabat sebagai kepala negara.Demokrasi Liberal sering disebut sebagai demokrasi parlementer.
Dalam Sistem pemerintahan presidensial kedaulatan negara dipisahkan menjadi tiga golongan kekuasaan yaitu eksekutif, legislatif dan satu lagi yaitu yudikatif
1. Sistem pemerintahan pada awal kemerdekaan (18 Agustus 1945-27 Desember 1949)
Sistem pemerintahan yang dianut sistem presidensial
Tugas MPR, DPR dan DPA dilaksanakan oleh presiden dibantu kommite nasional
Tugas MPR, DPR dan DPA dilaksanakan oleh presiden dibantu komite nasional
Tanggal 14 November 1945 dikeluarkanlah maklumat pemerintah tentang perubahan sistem pemerintahan presidensial menjadi sistem pemerintahan parlementer
2. Sistem pemerintahan masa berlakunya konstitusi RIS (27 Desember 1949- 17 Agustus 1950)
Sistem pemerintahannya sistem pemerintahan parlementer
Dasar hukumnya:
Pasal 69 ayat 1 KRIS,”Presiden ialah kepala Negara”
Pasal 118 ayat 1 KRIS,” Presiden tidak dapat diganggu gugat”
Pasal 118 ayat 2 KRIS,” menteri bertanggungjawab atas seluruh kebijakan pemerintah baik bersama-sama untuk seluruhnya maupun masing-masing untuk bagiannya sendiri-sendiri”
3. Sistem pemerintahan masa berlakunya UUDS 1950 (17 Agustus 1950-5 Juli 1959)
Sistem pemerintahannya sistem pemerintahan parlementer
Dasar hukumnya:
Pasal 45 ayat 1 UUDS 1950,”Presiden ialah kepala Negara”
Pasal 83 ayat 1 UUDS 1950,”Presiden dan wakil presiden tidak dapat diganggu gugat”
Pasal 83 ayat 2 UUDS 1950,”Menteri bertanggungjawab atas seluruh kebijakan pemerintahan baik bersama-sama untuk seluruhnya maupun masing-masing untuk bagiannya sendiri-sendiri”
Pasal 45 ayat 1 UUDS 1950,”Presiden berhak membubarkan DPR, keputusan presiden yang menyatakan pembubaran iyu memerintahkan pula untuk mengadakan pemilihan DPR dalam 30 hari”
4. Sistem pemerintahan masa Demokrasi terpimpin (5 Juli 1959-11 Maret 1966)
Sistem pemerintahannya sistem pemerintahan presidensial
Mengalami penyimpangan antara lain:
Pimpinan MPR,DPR,BPK dan MA dibawah presiden
Presiden membubarkan DPR setelah menolak menyetujui RAPBNN yang diusulkan pemerintah
Presiden memperluaskan kekuasaanya melalui UU No.19/1964 antara lain demi kepentingan revolusi presiden berhak mencampuri proses peradilan
Demokrasi liberal (parlementer)
Kurun waktu 1945 – 1949
Pada periode ini sistem pemerintahan Demokrasi Pancasila seperti yang diamanatkan oleh UUD 1945 belum sepenuhnya dapat dilaksanakan karena negara dalam keadaan darurat dalam rangka mempertahankan kemerdekaan. Misalnya, Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP) yang semula berfungsi sebagai pembantu Presiden menjadi berubah fungsi sebagai MPR. Sistem kabinet yang seharusnya Presidensil dalam pelaksanaannya menjadi Parlementer seperti ya
Dinamika Penyelenggaraan Negara dalam Konteks NKRI dan Negara FederalHana Medina
Dokumen tersebut membahas sistem pemerintahan di Indonesia menurut UUD 1945, karakteristik sistem federal dan kesatuan, serta dinamika sistem pemerintahan federal dan kesatuan di Indonesia. Secara khusus membahas bahwa sistem pemerintahan Indonesia awalnya berbeda dengan yang diatur dalam UUD 1945 yaitu menganut sistem parlementer bukan presidensial seperti yang diatur.
Dokumen tersebut membahas tentang sistem pemerintahan parlementer dan presidensial. Sistem parlementer
memberikan peranan penting kepada parlemen dalam pemerintahan dan memungkinkan parlemen untuk
menjatuhkan pemerintah. Sistem presidensial memisahkan kekuasaan eksekutif dari legislatif sehingga presiden
tidak dapat dijatuhkan oleh parlemen. Dokumen ini menjelaskan ciri-ciri utama dari kedua sistem tersebut.
Materi ini membahas tentang defenisi dan Usia Anak di Indonesia serta hubungannya dengan risiko terpapar kekerasan. Dalam modul ini, akan diuraikan berbagai bentuk kekerasan yang dapat dialami anak-anak, seperti kekerasan fisik, emosional, seksual, dan penelantaran.
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Fathan Emran
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka.
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfNur afiyah
Pembelajaran landasan pendidikan yang membahas tentang profesionalisasi pendidikan. Semoga dengan adanya materi ini dapat memudahkan kita untuk memahami dengan baik serta menambah pengetahuan kita tentang profesionalisasi pendidikan.
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...nasrudienaulia
Dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Talcott Parsons, konsep struktur sosial sangat erat hubungannya dengan kulturalisasi. Struktur sosial merujuk pada pola-pola hubungan sosial yang terorganisir dalam masyarakat, termasuk hierarki, peran, dan institusi yang mengatur interaksi antara individu. Hubungan antara konsep struktur sosial dan kulturalisasi dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Pola Interaksi Sosial: Struktur sosial menentukan pola interaksi sosial antara individu dalam masyarakat. Pola-pola ini dipengaruhi oleh norma-norma budaya yang diinternalisasi oleh anggota masyarakat melalui proses sosialisasi. Dengan demikian, struktur sosial dan kulturalisasi saling memengaruhi dalam membentuk cara individu berinteraksi dan berperilaku.
2. Distribusi Kekuasaan dan Otoritas: Struktur sosial menentukan distribusi kekuasaan dan otoritas dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya yang dianut oleh masyarakat juga memengaruhi bagaimana kekuasaan dan otoritas didistribusikan dalam struktur sosial. Kulturalisasi memainkan peran dalam melegitimasi sistem kekuasaan yang ada melalui nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat.
3. Fungsi Sosial: Struktur sosial dan kulturalisasi saling terkait dalam menjalankan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya dan norma-norma yang terinternalisasi membentuk dasar bagi pelaksanaan fungsi-fungsi sosial yang diperlukan untuk menjaga keseimbangan dan stabilitas dalam masyarakat.
Dengan demikian, konsep struktur sosial dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Parsons tidak dapat dipisahkan dari kulturalisasi karena keduanya saling berinteraksi dan saling memengaruhi dalam membentuk pola-pola hubungan sosial, distribusi kekuasaan, dan pelaksanaan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat.
1. Disampaikan dalam forum kuliah
Lembaga Kepresidenan
Kelas Reguler & Non Reguler
Oleh:
Zaki Ulya,S.H.,M.H.
(Dosen HukumTata Negara & HAN)
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS SAMUDRA
LANGSA
2015
Bahan Ajar
LEMBAGA KEPRESIDENAN
2. Pendahuluan
Negara Indonesia : Negara Hukum (rechtsstaat)
Pasal 1 Ayat (3) UUD NRI Tahun 1945
Doktrinnya: “pemimpin yang sebenarnya
bukanlah orang/jabatan, melainkan hukum
yang dilihat sebagai suatu sistem”.
Maka atas hal tsb, Presiden dan Wakil
Presiden haruslah dipandangan sebagai suatu
institusi.
3. Sistem Kekuasaan modern setiap pemilik
jabatan tdk diperbolehkan ‘power tends to
corrupt, and absolute power corrupts absolutely’.
Oleh karena itu hukum pengaturan dan
pembatasan kekuasaan dengan hukum.
Atas dasar itu pula, Lembaga Kepresidenan
harus dibatasi & diatur sebagai suatu institusi
yang diikat oleh norma-norma hukum yang
lugas, rasional dan impersonal.
4. Di Indonesia, Lembaga Kepresidenan
dilaksanakan oleh Presiden & Wakil Presiden
kepala pemerintahan & kepala negara
diatur dlm UUD 1945.
Itu sebabnya maka dalam perumusan UUD
1945, ketentuan yang mengatur mengenai
kekuasaan pemerintahan negara, lebih banyak
materinya dibandingkan dengan pengaturan
mengenai MPR/DPR dan Mahkamah Agung
5. kekuasaan lembaga kepresidenan dan lembaga
parlemen kedudukan dan peranan MPR dan
DPR serta Presiden dan Wakil Presiden
diatur secara rinci dlm Konstitusi maupun
naskah perubahannya.
Atas dasar tsb maka Lembaga Kepresidenan
sistem presidensiil/presidential kepala
negara & kepala pemerintahan
6. Presiden sbg Kepala Negara Pasal 10, 11,
12, 13, 14, dan Pasal 15 UUD 1945
Presiden sbg kepala pemerintahan Pasal 4,
5, 16, 17 UUD 1945.
Karakteristik Presiden sebagai pejabat
eksekutif itu tentu haruslah berubah dari
keadaan sebelumnya dimana Presiden selain
memegang kekuasaan eksekutif juga
memegang kekuasaan legislatif dalam
membentuk UU.
7. Sejarah
Dalam UUD 1945 yang disahkan pasda tangagal 18
Agustus 1945, mencantumkan Indonesia sebagai
nengara yang menganut Sistem Presidensil. Tetapi
setelah tiga bulan berjalan, telah timbul suatu
penyimpangan terhadap UUD 1945, yakni
dibentuknya sebuah kabinet parlementer dengan
Sultan Syahrir sebagai perdana menteri Kabinet I.
Pada waktu inilah Belanda mencitptakan juga sistem
pemerintahan parlemen di Indonesia.
8. Adapun berberapa pemicu dibentuknya kabinet parlementer:
Untuk menunjukkan kepada dunia barat (sekutu), bahwa
Indonesia merupakan negara yang menganut paham demokrasi,
dengan harapan sekutu akan mengakui kedaulatan Indonesia. Hal
ini disebabkan karena negara-negara sekutu juga menggunakan
sistem demokrasi liberal.
Menyelamatkan Bangsa Indonesia dari kekuasaan yang diktaktor
dan otoriter, karena saat itu kedudukan Presiden Soekarno sangat
menonjol dan ditakutkan mengarah kepada kediktaktoran.
9. Sistem parlamenter yang dilaksanakan di
Indonesia ini berlangsung selama satu
dasawarsa, dan diwarnai dengan saling
jatuh-menjatuhkan kabinet. Akhirnya,
sistem presidensil ini baru terlihat
menonjol saat dilaksanakan pada Orde
Baru pada masa kepemimpinan Soeharto.
10. Suatu UUD yang baik adalah UUD yang mampu
mentolerir perubahan dan pembauran agar bisa
menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman
dan dinamika sosial kemasyrakatan, serta tidak
menciptakan kemandulan hukum. Di dalam UUD
1945 sendiri memuat ketentuan yang
memungkinkan terjadinya pembauran pasal-pasal
dalam UUD 1945, yakni dalam Amandemen
UUD 1945.
11. Sistem Pemerintahan Sebelum
Amandemen
Indonesia Adalah Negara
Hukum
Sistem Konstitusional
Kekukasaan Tertinggi
Di tangan MPR
Presiden Adalah
Penyelengga
Pemerintahan tertinggi
Presiden Tidak
Bertanggung jawab
Kepada DPR
Menteri Negara Tidak
Bertangungjawab
Kepada DPR
Kekuasaan Kepada
Negara Tidak tak
Terbatas
UUD 1945UUD 1945
12. Dalam menjalankan kekuasaan
pemerintah negara, tanggunjg jawab
penuh ada di tangan Presiden. Presiden
juga bertugas dan bertangung jawab
untuk melaksanakan GBHN ataupun
ketetapan MPR lainnya.
13. Kedudukan Presiden dengan DPR adalah sejajar. Dalam
pembentukan UU dan menetapkan APBN, Presiden harus
mendapatkan persetujuan dari DPR. Presiden tidak dapat
membubarkan DPR dan DPR pun tidak dapat menjatuhkan
Presiden.
Menteri, sebagai pembantu presiden, tidak bertangungjawab
kepada DPR, sama halnya dengan kedudukan Presiden.
Presiden lah yang memilih, mengangkat, dan memberikan,
menteri-menteri negara.
14. Kekuasaan Presiden 1945 – 1949
Kedudukan Presiden dengan DPR adalah sejajar. Dalam
pembentukan UU dan menetapkan APBN, Presiden harus
mendapatkan persetujuan dari DPR. Presiden tidak dapat
membubarkan DPR dan DPR pun tidak dapat menjatuhkan
Presiden.
Menteri, sebagai pembantu presiden, tidak bertangungjawab
kepada DPR, sama halnya dengan kedudukan Presiden.
Presiden lah yang memilih, mengangkat, dan memberikan,
menteri-menteri negara.
15. Sistem Pemerintahan (Konstitusi RIS ’49)
Sistem pemerintahan yang dianut oleh Konstitusi RIS 1949 adalah
sistem Parlementer Kabinet Semu (Quasi Parlementer) dan bukan
kabinet parlamen yang murni. Dengan penjelasan:
Pengangkatan PM dan pembentukan kabinet dilakukan oleh Presiden
dan bukan oleh Parlamen sebagaimana lazimnya (Pasal 74 ayat 2)
Kekuasaan PM masih dicampur tangan oleh presiden. Padahal
Presiden merupakan kepala negara dan PM merupakan kepala
pemerintahan.
Pertangungjawaban meteri adalah kepada DPR, namun harus melalui
Keputusan Pemerintah (Pasal 7 ayat 45)
Parlamen tidak mempunyai hubungan erat dengan pemerintah
sehingga DPR tidak punya pengaruh besar terhadap pemerintah.
Presiden RIS mempunyai kedudukan Rangkat, yaitu sebagai kepala
negara dan kepala pemerintah padahal seharusnya terpisah.
16. Sistem Pemerintahan UUDS ‘50
Sistem pemerintah yang dianut oleh UUDS 1950 juga tidak jauh
berbeda dengan konstitusi RIS 1949. Ciri sistem pemerintahan
parlementer yang tampak dapat dilihat dari pasal 83 UUDS 1950:
a. Presiden dan wakil presiden tidak dapat diganggu gugat
b. Menteri-menteri bertangungjawab ayas keseluruhan kebijaksanaan
pemerintah, baik bersama-sama untuk seluruhnya, maupun masing-
masing untuk bagiannya sendiri-sendiri
Akibat dari pelaksanaan UUD 1950 telah dirasakan Bangsa Indonesia,
yakni kekacauan di bidang politik karena saling menjatuhkan kabinet,
ekonomi karena krisis keuangan, dan keamanan. Timbul reaksi untuk
kembali kepada sistem kabinet presidensil.
17. Sistem Pemerintahan (UUD ‘45 Demokrasi
Terpimpin
Setelah pemberlakuan UUD 1945 kembali, rakyat menaruh harapan
akan kehidupan ketatanegaraan yang stabil dan pemerintah presidensial
yang demokratis. Akan tetapi, dengan penerapan Demkorasi
Terpimpin menyebabkan terjadinya penyimpangan terhadap Pancasila
dan UUD.
Penyimpangan ideologis, konsepsi Pancasila diganti dengan Nasakom
Pemusatan kekuasaan Presiden dengan wewenang yang melebihi
ketentuan UUD 1945, yaitu membentuk produk hukum tanpa
persetujuan dari DPR
Dalam MPRS NO III/MPRS/1963 mengangkat Ir. Soekarno sebagai
presiden seumur hidup.
Kedudukan MPRS dan DPRS dijadikan menteri negara sebagai
pembantu presiden
18. Sistem Pemerintahan Orde Baru
Selama rezim Orde Baru tidak terjadi perubahan
sistem pemerintahan. Akan tetapi, pelaksanaan
lembaga kepresidenan sangat dominan. Hal ini
daspat dilihat di dalam UUD 1945 yang
menyatakan tugas dan kewenangan presiden
mencakup tidak hanya bidang eksekutif, tetapi
juga dalam bidang legislatif dan yudikatif. Selain
itu, kelembagaan negara dan organisasi sosial
politik cenederung berjalan kurang seimbang dan
proposional.
19. Sistem Pemerintahan Era Reformasi
Salah satu tuntutan reformasi adalah amandemen terhadap
UUD 1945. Akan tetapi, tujuh pokok sistem pemerintahan
negara RI yang dianut oleh UUD 1945 tetap dipertahankan.
Yang berarti bahwa Negara Indonesia masih menganut
pemerintahan presidensial
20. Kekuasaan Presiden hasil amandemen UUD NRI
1945
a. Pasal 1 ayat 3 UUD 1945, “Negara Indonesia adalah negara hukum”
b. Kekukasaan negara tertinggi ada di tangan MPR yang terdiri dari DPR &
DPD yang memiliki wewenang untuk megangankat atau memberhentikan
Presiden dan Wapres, menetapakn UUD dan GBHN pasca selesainya
amandemen, kedudukan MPR bukan lagi sebagai lembaga
tertinggi negara
c. Presiden adalah penyeleggara pemerintahan tertinggi menurut UUD.
d. Presiden tidak bertangungjawab kkepada DPR
e. Dalam Kekuasaan negara tertinggi ada di tangan MPR yang memiliki
wewenang mengangkat presiden dan wapres, menetapkan UUD, dang
menjalankan tugas-tugasnya, presiden deibatanu oleh para menteri.
Pembantu presiden ini bertanggung jawab kepada Presiden
f. Kekuakasaan Kepala Negara tidak tak terbatas.
21. Kekuasaan Presiden
Presiden Sistem Presidentiil/Presidential Kepala Negara
& pemerintahan.
Pengaturan kekuasaan Presiden sepenuhnya diatur dlm UUD
NRI Tahun 1945.
Adapun tujuan perubahan UUD 1945 yaitu untuk
menyempurnakan aturan dasar tentang Tatanan negara,
Kedaulatan Rakyat, menjunjung tinggi Hak Asasi Manusia,
Pembagian kekuasaan dan kesejahteraan sosial yang merata serta
menjaga eksistensi negara demokrasi dan negara hukum sesuai
aspirasi dan kebutuhan bangsa Indonesia , maka Perubahan UUD
1945 dilaksanakan.
22. Perubahan Pertama UUD 1945
Pasal 4 UUD 1945 : Presiden Republik
Indonesia memegang kekuasaan
pemerintahan menurut Undang-Undang
Dasar & Presiden dibantu oleh seorang
Wakil Presiden.
Hal ini menandakan bahwa Presiden &
Wakil Presiden merupakan sebuah kesatuan
institusi.
23. Pasal 5 UUD 1945 (perubahan I) Presiden berhak
mengajukan rancangan undang-undang kepada DPR.
Sebelumnya Presiden memegang kekuasaan membentuk undang-
undang dengan persetujuan DPR diubah menjadi Presiden
berhak mengajukan rancangan undang-undang kepada Dewan
Perwakilan Rakyat.
Buktinya : Pasal 5 UU 1945 sebelum perubahan Presiden
memegang kekuasan membentuk undang-undang dengan
persetujuan Dewan Perwakilan rakyat.
24. Perubahan I UUD 1945 lainnya, terkait kekuasaan
Presiden:
Masa jabatan : 5 tahun & sesudahnya dpt dipilih
kembali diubah menjadi Presiden memegang
jabatan selama lima tahun dan sesudahnya dapat
dipilih kembali dalam jabatan yang sama hanya untuk
satu masa jabatan.
Buktinya: lihat dalam Pasal 7 sebelum & sesudah
perubahan UUD 1945.
25. Terkait hal mengangkat duta dan konsul juga diadakan perubahan
dari yang sebelumnya yaitu dalam hal mengangkat duta Presiden
harus memperhatikan pertimbangan Dewan Perwakilan Rakyat.
Dalam menerima penempatan duta negara lain Presiden juga
harus memperhatikan pertimbangan Dewan Perwakilan Rakyat.
Dalam memberikan grasi dan rehabilitasi Presiden harus
memperhatikan pertimbangan Mahkamah Agung. Sedangkan
dalam pemberian amnesti dan abolisi Presiden harus
memperhatikan pertimbangan Dewan Perwakilan Rakyat.
Sementara dalam pemberian gelar, tanda jasa dan lain-lain tanda
kehormatan yang sebelumnya tidak diatur harus diatur dengan
Undang-undang.
26. Perubahan Kedua UUD 1945
Perubahan Kedua Udang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945 ditetapkan pada tanggal 18 Agustus
2000. Perubahan Kedua Undang-Undang Dasar Tahun 1945
diputuskan dalam Rapat Paripurna Majelis Permusyawaratan
Republik Indonesia ke-9 tanggal 19 Agustus 2000 Sidang
Tahunan Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik
Indonesia dan mulai berlaku pada tanggal ditetapkan. Dalam
perubahan kedua ini hasil penelusuran kepustakaan oleh
penulis yang berkaitan dengan kekuasaan pemerintahan
negara oleh Presiden tidak diadakan perubahan lagi
27. Perubahan Ketiga UUD 1945
Dalam perubahan ketiga ini kekuasaan pemerintahan negara oleh
Presiden mengalami beberapa perubahan mulai syarat-syarat
menjadi Presiden sampai dengan pembuatan perjanjian
Internasional. Pada naskah asli UUD 1945 Presiden adalah orang
Indonesia asli, telah diadakan perubahan bahwa Calon Presiden
dan Calon Wakil Presiden harus seorang warga negara Indonesia
sejak kelahirannya dan tidak pernah menerima kewarga negaraan
lain, baik karena kehendaknya sendiri maupun orang lain, tidak
pernah mengkhianati negara serta mampu secara jasmani dan
rohani untuk melaksanakan tugas dan kewajiban sebagai Presiden
atau Wakil Presiden. Persyaratan untuk menjadi Presiden dan
Wakil Presiden diatur lebih lanjut dengan Undang-undang.
28. Kekuasaan pemerintahan oleh Presiden dalam
perubahan ketiga UUD 1945 dalam hal membuat
perjanjian internasional lainnya yang
menimbulkan akibat yang luas dan mendasar bagi
kehidupan rakyat yang terkait dengan beban
keuangan negara dan/atau mengharuskan
mengadakan perubahan dan atau pembentukan
undang-undang harus dengan persetujuan DPR.
Ditegaskan dalam pasal 11 ayat (2) UUD 1945.
29. Perubahan Keempat UUD 1945
Dalam Naskah perubahan Ke-empat Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia dinyatakan hal-hal yang berikut :
a. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 sebagaimana telah
diubah dengan perubahan pertama, kedua, ketiga dan keempat ini adalah Undang-
Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang ditetapkan pada tanggal
18 Agustus 1945 dan diberlakukan kembali dengan Dekrit Presiden bulan Juli 1959
oleh Dewan Perwakilan Rakyat;
b. Penambahan bagian akhir pada perubahan kedua Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945 dengan kalimat, ”Perubahan tersebut diputuskan
dalam Rapat Paripurna Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia ke-9
tanggal 18 Agustus 2000. Sidang Tahunan Majelis Permusyawaratan Republik
Indonesia dan mulai berlaku pada tanggal ditetapkan”.
c. Pengubahan penomoran Pasal 3 ayat (3) dan ayat (4) Perubahan Ketiga Undang-
Undang Dasar Republik Indonesia Tahun 1945 menjadi pasal 3 ayat (2) dan ayat (3);
Pasal 25 Perubahan Kedua Perubahan Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945 menjadi Pasal 25A.
d. Penghapusan judul Bab IV tentang Dewan Pertimbangan Agung dan pengubahan
subtansi Pasal 16 penempatannya ke dalam Bab III tentang Kekuasaan Pemerintahan
Negara
30. Sistematika UUD 1945 pasca perubahan
Dari keseluruhan perubahan Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia tahun 1945 dapat diuraikan dalam narasi
bahwa Sebelum perubahan dilakukan Undang-Undang Dasar
1945 berjumlah 16 bab, 37 pasal, 49 ayat, 4 pasal aturan
Peralihan, 2 ayat Aturan Tambahan dan Penjelasan.
Setelah dilakukan perubahan kesatu sampai dengan keempat,
maka Undang-undang Dasar 1945 berjumlah 21 bab, 73
pasal, 170 ayat, 3 pasal Aturan Peralihan, 2 Pasal Aturan
Tambahan dan Tanpa adanya Penjelasan.
31. lembaga kepresidenan dalam menjalankan kekuasaan pemerintahan negara
tidak diatur dengan Undang-undang organik dibawahnya dan Presiden dalam
menjalankan kekuasaan pemerintahan negara tidak lagi memegang kekuasaan
membentuk Undang-undang, sehingga Presiden tidak mempunyai hak veto
dalam rangka menciptakan mekanisme cek and balance, karena Presiden
hanya berhak mengajukan Rancangan Undang-undang kepada DPR. Dengan
demikian setelah perubahan UUD 1945 ini otomatis kekuasaan Presiden
bersama-sama dengan DPR sebagai Legislatif Power dalam negara tidak berlaku
lagi.
Sebagai kepala negara sesudah perubahan UUD 1945 Presiden harus dan
wajib memperhatikan pertimbangan dari dua lembaga ketatanegaran yaitu
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah dalam hal mengangkat Duta dan Konsul,
penempatan duta negara lain, pemberian amnesti dan abolisi serta wajib
memperhatikan pertimbangan Mahkamah Agung dalam hal memberikan grasi
dan rehabilitasi. Kedua pertimbangan tersebut sebelumnya tidak diatur dalam
Undang-Undang Dasar 1945. Hal itu menunjukkan adanya pembatasan
kekuasaan Presiden sebagai Kepala Negara.
32. Pemilihan Presiden di Indonesia
Dasar hukumnya Pasal 6, 6A, 7, 7A UUD NRI Tahun 1945,
UU No. 42/2008 ttg Pilpres
Sistem pemilu Presiden dari orde lama hingga reformasi:
Orde lama (1945-1966) Pemilu 1955 Sistem Proporsional
Orde Baru (1966-1998) Pemilu ’71 – ’97 Soeharto
Reformasi (‘99-sekarang) pemilu ’99 – sekarang Habibie,
Abdurrahman Wahid, Megawati, Soesilo Bambang Yudoyono,
Jokowi.
33. Pergantian Sistem Pemilu
Di Indonesia
Pemilu 1955 Sistem Proporsional untu memilih anggota
konstituante & Kepala pemerintahan Perdana Menteri dipilih oleh
Konstituante;
Pemilu ‘71 – ’97 Sistem proporsional memilih anggota DPR,
DPRD Provinsi, dan DPRD Kab/Kota & Presiden dan Wakil
Presiden dipilih oleh MPR (DPR & utusan Golongan);
Pemilu ‘99 Sistem proporsional memilih anggota DPR, DPRD
Provinsi, dan DPRD Kab/Kota
Pemilu ’04 – sekarang • Sistem proporsional memilih anggota
DPR, DPD, DPRD Provinsi, dan DPRD Kab/Kota & Presiden dan
Wakil Presiden dipilih langsung oleh rakyat.
34. Pasangan Capres & Cawapres dicalonkan oleh partai
politik atau gabungan partai politik yang
memperoleh minimal kursi 20% (dua puluh persen)
dari jumlah kursi DPR atau memperoleh 25% (dua
puluh lima persen) dari suara sah nasional dalam
Pemilu anggota DPR, sebelum pelaksanaan Pemilu
Presiden dan Wakil Presiden. (UU No. 42/2008
Pasal 9)
35. Proses Pemberhentian Presiden &
Wakil Presiden
Dasar Hukum : 7A, 7B UUD NRI Tahun 1945; UU No. 24
Tahun 2003 ttg MK, UU No. 4 Tahun 2014 ttg MK
Setiap negara mengatur mekanisme pemberhentian Presiden
dan/atau Wakil Presiden di dalam konstitusi mereka. Hal yang
dapat diperbedakan hanya jenis pelanggaran hukum yang
dijadikan alasan untuk pendakwaan dan prosedur pemberhentian.
Selain perbedaan jenis pelanggaran hukum yang dijadikan alasan
untuk pendakwaan, pemberian kewenangan terhadap lembaga
yang menyelesaikan mekanisme pemberhentian Presiden
dan/atau Wakil Presiden juga memiliki perbedaan.
36.
37. Pemberhentian Presiden Dalam Masa
Jabatan
Dasar hukum : Pasal 8 UUD 1945.
Presiden mangkat, berhenti, diberhentikan, atau tidak dapat
melakukan kewajibannya diganti Wapres smp habis masa
jabatan (ayat (1));
Kekosongan posisi Wapres 60 hari sidang MPR calon
yg diusul Presiden (ayat (2));
Presiden & Wapres mangkat, berhenti, diberhentikan atau
tidak dapat melakukan kewajibannya Menteri Luar Negeri,
Menteri Dalam Negeri, dan Menteri Pertahanan sbg plt.
Kepresidenan 30 hari Sidang MPR Capres & Cawapres
yg diusung oleh Parpol yg meraih suara terbanyak