SlideShare a Scribd company logo
1 of 49
Kelompok 2
Sistem Politik dan 
Pemerintahan 
Indonesia 
Anggota : 
1. Cahyo Ningsih (A410130132) 
2. Miftah Zuhri Nurlaili (A410130135) 
3. Dyah Ayu Fitriana 
(A410130144) 
4. Nurul Usmawati K. (A410130154) 
5. Rosyita Anindyarini (A410130157)
Daftar Isi
A. Sistem Politik Menurut 
Konstitusi Indonesia
Pendahuluan 
Konstitusi negara Indonesia adalah Undang- 
Undang Dasar 1945, yang mengatur : 
 Kedudukan dan tanggungjawab penyelenggaraan 
negara 
 Kewenangan, tugas, dan hubungan antar lembaga 
negara 
 Mengatur hak dan kewajiban warga negara
SISTEM POLITIK INDONESIA 
UUD 1945 
Legislatif Eksekutif Yudikatif 
MPR 
DPA 
Presiden/ 
Wakil Presiden MA 
Lembaga non 
Departemen 
Kabinet 
DPRD Tk. I 
DPRD Tk. II 
Gubernur 
Bupati 
Lembaga 
kehakiman 
lainnya 
BPK DPR
MPR 
Menyusun Garis-Garis Besar Haluan 
Melantik Mengubah Presdien dan Menetapkan dan Wakil Presiden 
UUD 
LeTMemardbsaiarigJdaabrtieaDrntPitnaRg ndg5ai ntaeDhgPuaDnra 
Negara (GBHN) 
Hasil Pilihan 1945 
Rakyat
DPR 
Melantik Presdien dan Wakil Presiden 
MengaMwLaeensmigjabalaajugnkanaynLaeugpsuieslamRtUeifUrintahan 
MenyMamenpgaaikjuaknaunsupledrtaannypaeanndapat 
Hasil Pilihan Rakyat
Presiden dan 
Wakil Presiden 
Menentukan Menjalankan duta GBHN dan konsul yang 
dan 
Memegang MMeemmbbeerrikikaanngarmasni jabatan edsatni selama draehnaabbiloitalissi 5 tahun 
i 
menerima ditetapkan duta negara MPR 
lain
Mahkamah Agung 
Bersifat independen dari intervaensi 
Kekuasaan : segala urusan 
pemerintah dalam menjalankan 
Penunjukan Memegang hakim kekuasaan agung kehakiman 
dilakukan 
oleh dan badan Presiden peradilan atas persetujuan dibawahnya 
DPR 
peradilan (teknis yudisial, urusan 
tugas menegakkan hukum dan 
organisasi, administrasi dan finansial 
keadilan
MK 
Memutus Wajib memberikan sengketa kewenangan 
putusan atas 
pendapat DPR mengenai dugaan 
pelanggaran oleh Presiden/ Wakil 
Memutus Menguji lembaga UU pembubaran terhadap negara UUD parpol yang 
Negara 
dan 
perselisihan Republik tentang Indonesia hasil 1945 
pemilu 
kewenangannya diberikan oleh UUD 
Presiden 1945 
menurut UUD
BPK 
Pemeriksaan/ Laporan hasil sebagai pemerikasaan 
external 
Meningkatkan Memeriksa pengelolaan transparasi dan 
dan 
disampaikan auditor kinerja ke DPR keuangan 
untuk ditindak 
tanggung tanggung jawab jawab keuangan keuanga negara 
negara 
pemerintah 
lanjuti
DPA 
Memberikan jawaban terhadap 
Memberikan nasehat atau saran 
pertanyaan Presiden berkaitan 
atau rekomendasi dengan Terdiri penyelenggaraan dari 45 orang 
terhadap 
negara 
masalah yang berkaitan dengan 
(politik, ekonomi, sosial, budaya, 
kepentingan negara 
dan militer)
Pemerintah daerah 
Otonomi Daerah dilakukan pada 
Hubungan antara provinsi dan 
kabupaten tanggal bersifat 1 Januari koordinasi 
2001
B. Sistem Pemerintah Menurut Konstitusi Indonesia 
Menurut UUD 1945, bahwa sistem pemerintah Negara 
Indonesia tidak menganut sistem pemisahan kekuasaan (Trias 
Politika) murni sebagaimana yang diajarkan Monstesquieu, akan 
tetapi menganut sistem pembagian kekuasaan. 
Hal-hal yang mendukung argumentasi tersebut, karena UUD’45: 
1. Tidak membatasi secara tajam, bahwa tiap kekuasaan harus 
dilakukan oleh suatu organisasi/badan tertentu yang tidak boleh 
ada campur tangan. 
2. Tidak membatasi kekuasaan menjadi 3 bagian dan 3 organ saja. 
3. Tidak membagi habis kekuasaan rakyat yang dilakukan MPR.
1. Pokok-pokok Sistem Pemerintahan Republik Indonesia 
a. Bentuk Negara Kesatuan RI dengan Prinsip Otonomi Daerah 
b. Bentuk Pemerintahan adalah Republik, sedangkan sistem 
pemerintahan adalah Presidensial 
c. Pemegang kekuasaan eksekutif adalah Presiden yang merangkap 
sebagai Kepala Negara dan Kepala Pemerintahan 
d. Kabinet atau menteri diangkat dan diberhentikan oleh presiden, serta 
bertanggung jawab kepada preseiden 
e. Parlemen terdiri atas 2 bagian (bikameral), yaitu DPR dan DPD 
f. Kekuasaan yudikatif dijalankan oleh MA dan peradilan di bawahnya 
(pengadilan tinggi, pengadilan negeri, MK, KY) 
g. Sistem pemerintah negara Indonesia setelah amandemen UUD 1945 
masih menganut sistem pemerintahan presidensial
2. Beberapa variasi dari Sistem Pemerintahan Presidensial RI 
a. Presiden dapat diberhentikan oleh MPR atas usul DPR 
b. Presiden dapat mengangkat pejabat negara perlu pertimbangan dan/atau persetujuan 
DPR 
c. Presiden dapat mengeluarkan kebijakan tertentu perlu pertimbangan dan/atau 
persetujuan DPR 
d. Parlemen diberi kekuasaan yang lebih besar dalam hal membentuk UU dan hak 
budget (anggaran) 
Di dalam UUD 1945 dicantumkan pokok-pokok Sistem Pemerintahan Negara 
RI sebagai berikut: 
a. Indonesia adalah negara hukum 
b. Sistem Konstitusional 
c. Kekuasaan negara tertinggi di tangan MPR
Lanjutan….. 
Dalam menjalankan kekuasaan pemerintahan negara, yang 
dipercaya dan diberi tugas untuk melaksanakan kebijaksanaan rakyat 
yang berupa GBHN ataupun ketetapan MPR lainnya. 
a. Presiden tidak bertanggung jawab kepada DPR 
b. Dalam pembentukan UU dan penetapan APBN, Presiden harus 
mendapat persetujuan DPR 
c. Presiden tidak bertanggung jawab kepada Dewan 
d. Presiden tidak dapat membubarkan DPR 
e. Karena Menteri Negara ialah pembantu Presiden, maka tidak 
bertanggung jawab kepada DPR 
f. Kekuasaan Kepala Negara tidak tak terbatas
3. Masa Reformasi (Setelah Amandemen UUD 1945) 
 Negara Indonesia adalah negara hukum (pasal 1 ayat (3), tanpa 
keterangan) 
 Sistem Konstitusional (pasal 2 ayat (1), pasal 3 ayat (3), pasal 4 ayat (1), 
dll) 
 Kekuasaaan negara tertinggi di tangan MPR 
 Sesuai dengan pasal 2 ayat (1) bahwa MPR terdiri dari anggota DPR dan 
anggota DPD. MPR berdasarkan pasal 3, mempunyai wewenang dan 
tugas : 
1) Mengubah dan menetapkan UUD 
2) Melantik Presiden dan/atau Wakil Presiden 
3) Dapat memberhentikan Presiden dan/atau Wakil Presiden dalam 
masa jabatannya menurut UUD
Lanjutan…. 
 Presiden ialah penyelenggara pemerintah Negara yang tertinggi menurut 
UUD 
 Menteri Negara adalah pembantu presiden, sehingga hanya bertanggung 
jawab pada Presiden bukan DPR 
 Menteri-menteri diangkat dan diberhentikan oleh presiden yang 
pembentukan, pengubahan dan pembubarannya diatur dalam UU 
 Kekuasaan kepala Negara tidak tak terbatas
4. Pelaksanaan Sistem Pemerintahan Negara Indonesia 
a. Tahun 1945-1949 terjadi penyimpangan, antara lain: 
1) Berubah fungsi komite nasional Indonesia pusat dari pembantu Presiden 
menjadi badan yang diserahi kekuasaan legislatif dan ikut menetapkan 
GBHN yang merupakan MPR 
2) Terjadi perubahan sistem kabinet presidensial menjadi kabinet 
parlementer berdasarkan usul BP-KNIP 
b. Tahun 1949-1950 
Berdasarkan konstitusi RIS, sistem pemerintahan yang dianut adalah sistem 
parlemen kabinet semu. 
c. Tahun 1950-1959 
Landasannya adalah UUD’50 pengganti konstitusi RIS’49. sistem yang dianut 
adalah parlementer kabinet dengan demokrasi liberal yang masih bersifat 
semu.
Lanjutan…. 
d. Tahun 1959-1966 (Demokrasi Terpimpin) 
Ditandai dengan kekuasaan Presiden mutlak sehingga nasib Parpol 
ditentukan oleh presiden, serta tidak ada kebebasan mengeluarkan 
pendapat 
e. Tahun 1966-1998 (Orde Baru) 
Dibentuk oleh Soeharto untuk melakukan koreksi terpimpin pada 
orde lama, namun lama-kelamaan banyak terjadi penyimpangan. 
f. Tahun 1998—sekarang (Reformasi) 
Ditandai dengan pelaksanan demokrasi pancasila banyak memberikan 
ruang gerak pada parpol maupun DPR untuk mengawasi pemerintah 
secara kritis dan dibenarkan untuk unjuk rasa.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa : 
1. Sistem Pemerintahan menurut UUD’45 sebelum amandemen: 
a. Kekuasaan tertinggi diberikan rakyat kepada MPR 
b. DPR sebagai pembuat UU 
c. Presiden sebagai penyelenggara pemerintahan 
d. DPA sebagai pemberi saran kepada pemerintahan 
e. MA sebagai lembaga pengadilan dan penguji aturan 
f. BPK pengaudit keuangan 
2. Sistem Pemerintahan setelah amandemen (1999-2002) 
a. MPR bukan lembaga tertinggi lagi 
b. Komposisi MPR terdiri atas seluruh anggota DPR ditambah DPD yang dipilih 
oleh rakyat. 
c. Presiden dan wapres dipilih langsung oleh rakyat 
d. Presiden tidak dapat membubarkan DPR 
e. Kekuasaan legislatif lebih dominan
Lanjutan….. 
3. Perbandingan sistem pemerintahan Indonesia dengan Negara Lain 
Berdasarkanpenjelasan UUD’45 Indonesia menganut sistem 
Presidensial. Tapi dalam praktiknya banyak elemen-elemen 
sistem pemerintahan parlementer. Jadi dapat dikatakan sistem 
pemeritahan Indonesia adalah perpaduan antara presidensial dan 
Parlementer.
4. Kelebihan dan Kelemahan Sistem Pemerintahan Indonesia 
KELEBIHAN KELEMAHAN 
• Presiden dan menteri selama 
menjabat tidak dapat 
diberhentikan Presiden 
• Dalam menjalankan programnya, 
Pemerintah tidak dibanyangi 
dengan krisis kabinet 
• Presiden tidak dapat 
memberlakukan dan 
membubarkan DPR 
• Terlalu kuatnya otoritas dan 
konsentrasi kekuasaan di tangan 
Presiden 
• Sering terjadi pergantian pejabat 
karena adanya hak perogatif 
Presiden 
• Pengawasan rakyat terhadap 
pemerintahan kurang berpengaruh 
• Pengaruh rakyat terhadap 
kebijaksanaan politik kurang 
mendapat perhatian.
C. Sistem Pemerintahan Daerah Indonesia 
Pemerintahan Daerah adalah penyelenggaraan 
urusan pemerintah oleh pemerintah daerah dan DPRD 
menurut asas otonomi. Prinsip Negara Keastuan 
Republik Indonesia sebagaimana dimaksud dalam 
UUD 1945 yaitu bahwa : 
1. Pemerintahan Daerah Provinsi terdiri atas 
Pemerintahan Daerah Provinsi dan DPRD Provinsi. 
2. Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota terdiri atas 
pemerintahan Daerah kabupaten/kota dan DPRD 
kabupaten/ kota
1. Pembentukan dan Penghapusan Pemerintah 
Daerah 
Pembentukan daerah provinsi, daerah kabupaten, 
dan daerah kota ditetapkan dengan Undang – 
Undang. Daerah dapat dihapus dan digabung dengan 
daerah lain apabila daerah yang bersangkutan tidak 
mampu menyelenggarakan otonomi daerah. 
Penghapusan dan Penggabungan daerah beserta 
akibatnya ditetapkan dengan undang – undang.
Penyelenggaraan fungsi pemerintahan bersifat 
khusus untuk kepentingan nasional, pemerintah dapat 
menetapkan kawasan khusus dalam wilayah provinsi 
/kabupaten/kota. 
a. Pembagian Urusan Pemerintahan 
Urusan pemerintahan yang menjadi urusan 
pemerintah pusat meliputi: 
1. Politik luar negeri 
2. Pertahanan 
3. keamanan 
4. Yustisi 
5. Moneter dan fiskal nasional 
6. Agama
b. Urusan Pemerintah Daerah 
Penyelenggaraan urusan pemerintahan 
dibagi berdasarkan kriteria eksternalitas, 
enkuntabilitas, dan efisisen dengan 
memperhatikan keserasian hubungan antar 
susunan pemerintahan. Urusan pemerintahan 
yang menjadi kewenangan pemerintahan 
daerah, yang diselenggarakan berdasarkan 
kriteria di atas terdiri atas urusan wajib dan 
urusan pilihan.
1. Urusan wajib dan urusan pilihan 
pemerintahan daerah provinsi antara lain : 
 Urusan wajib 
merupakan urusan dalam skala provinsi 
yang meliputi 16 buah urusan. 
 Urusan pilihan 
Urusan pilihan meliputi : 
a. Urusan pemerintahan secara nyata 
b. Berpotensi untuk meningkatkan 
kesejahteraan masyarakat.
2. Urusan wajib dan urusan pilihan pemerintahan 
daerah kabupaten atau daerah kota antara lain : 
 Urusan wajib 
merupakan urusan yang berskala 
kabupaten atau kota meliputi 16 buah urusan. 
 Urusan pilihan 
Urusan pilihan meliputi : 
a. Pemerintahan yang bersifat nyata 
b. Berpotensi untuk meningkatkan 
kesejahteraan masyarakat.
c. Penyelenggaraan Pemerintahan 
Penyelenggraan pemerintahan berpedoman pada Asas 
Umum penyelenggaraan Negara terdiri atas : 
1. Asas kepastian hukum 
2. Asas tertib penyelenggaraan negara 
3. Asas kepentingan umum 
4. Asas keterbukaan 
5. Asas proporsionalitas 
6. Asas profesionalitas 
7. Asas akuntabilitas 
8. Asas efisiensi 
9. Asas efektivitas
Penyelenggaraan pemerintahan, pemerintah 
pusat menggunakan asas desentralisasi. 
• Desentralisasi 
Adalah penyerahan wewenang pemerintahan 
oleh pemerintah kepada otonom untuk 
mengtur dan mengurus urusan pemerintahan 
dalam sistem Negara Kesatuan Republik 
Indonesia. 
• Otonomi Daerah 
adalah hak, wewenang, dan kewajiban daerah 
otonom untuk mengatur dan mengurus sendiri 
urusan pemerintahan dan kepentingan 
masyarakat setempat sesuai dengan peraturan 
perundang – undangan.
2. PEMERINTAH DAERAH 
DAERAH 
dipimpin oleh 
KEPALA 
DAERAH 
PROVINSI 
KABUPATEN KOTA 
dipimpin oleh dipimpin oleh dipimpin oleh 
GUBERNUR BUPATI WALI KOTA 
Setiap kepala daerah dibantu oleh satu orang wakil kepala daerah. 
Kewajiban kepala daerah: 
1. Memberikan laporan penyelenggaraan pemerintahan kepada 
Pemerintah. 
2. Memberikan laporan keterangan pertanggungjawaban kepada 
DPRD. 
3. Menginformasikan laporan penyelenggaraan pemerintahan daerah 
kepada masyarakat.
A. Perangkat 
Daerah 
PROVINSI: 
PROVINSI: 
•Sekretariat daerah 
•Sekretariat DPRD 
•Dinas daerah 
•Lembaga teknis 
daerah 
KABUPATEN/KOTA 
•Sekretariat daerah 
•Sekretariat DPRD 
•Dinas daerah 
•Lembaga teknis daerah 
•Kecamatan 
•Kelurahan 
Sekretariat 
daerah dipimpin 
oleh sekretaris 
daerah. Tugas 
dan kewajiban : 
membantu 
menyusun 
kebijakan dan 
mengkoordinasik 
an dinas & 
lembaga teknis 
daerah 
Sekretariat DPRD 
dipimpin oleh sekretaris 
DPRD. Tugas: 
menyelenggarakan 
administrasi 
kesekretariatan, 
menyelenggarakan 
administrasi keuangan, 
mendukung 
pelaksanaan tugas & 
fungsi DPRD, penyedia 
tenaga ahli. 
Kecamatan 
dibentuk di 
wilayah 
kabupaten/kota 
dipimpin oleh 
camat. Tugasnya 
memperoleh 
limpahan 
sebagian 
wewenang dari 
Bupati/Walikota 
guna 
menyelesaikan 
sebagian urusan 
otonomi daerah. 
Kelurahan 
dibentuk di 
wilayah 
kecamatan 
dipimpim 
oleh lurah. 
Tugasnya 
memperoleh 
limpahan 
dari 
Bupati/Walik 
ota
B. Kepegawaian Daerah 
Manajemen pegawai 
negeri sipil daerah 
meliputi: 
Penempatan formasi 
Pengadaan 
Pengangkatan 
Pemindahan 
Pemberhentian 
Penetapan pensiun 
Gaji 
Tunjangan 
Kesejahteraan 
Hak dan kewajiban 
kedudukan hukum 
Pengembangan 
kompetensi 
Pengendalian jumlah 
Pembinaan dan 
pengawasan 
manajemen pegawai 
negeri sipil daerah 
dikoordinasikan pada 
tingkat nasional oleh 
Menteri Dalam Negeri 
dan pada tingkat 
daerah oleh Gubernur.
3. DPRD (Dewan Perwakilan Rakyat Daerah) 
Pengertian: 
DPRD 
merupakan 
lembaga 
perwakilan 
rakyat daerah 
dan 
berkedudukan 
sebagai unsur 
penyelenggara 
an 
pemerintahan 
daerah. 
DPRD 
mempunyai 
fungsi legislasi, 
anggaran dan 
pengawasan. 
DPRD 
mempunyai hak: 
a) Interpelasi 
b) Angket 
c) Menyatakan 
pendapat 
Alat kelengkapan 
DPRD terdiri atas: 
a. Pimpinan 
b. Komisi 
c. Panitia 
musyawarah 
d. Panitia 
anggaran 
e. Badan 
Kehormatan 
f. Alat 
kelengkapan 
lain yang 
diperlukan
3. Pilkada (Pilihan Kepala Daerah) 
 Kepala daerah dan wakilnya dipilih secara demokratis berdasarkan asas 
langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil. 
 Pasangan calon yang memperoleh suara lebih dari 50%, akan ditetapkan 
sebagai pasangan calon terpilih. Bila tidak terpenuhi, pasangan yang 
mendapat suara 25% dan suaranya terbesar maka dinyatakan sebagai 
pasangan calon terpilih. 
 Namun, DPR dalam sidang paripurna 25 September lalu memutuskan 
Pilkada dilaksanakan secara tidak langsung atau melalui DPRD. 
Kemudian Presiden SBY berencana mengeluarkan Peraturan Presiden 
Pengganti Undang-Undang (Perppu) Pilkada langsung. Perppu tersebut 
berisi bahwa Pilkada langsung tetap dilanjutkan namun dengan sejumlah 
perbaikan-perbaikan. 
 Gubernur dan wakilnya akan dilantik oleh Menteri Dalam Negeri, 
sedangkan Bupati + wakil dan Wlikota + wakil akan dilantik oleh 
gubernur.
a. Perda dan Perkada 
 Perda ditetapkan oleh kepala daerah setelah mendapat 
persetujuan DPRD 
 Perda adalah penjabaran lebih lanjut dari Peraturan 
Perundang-undangan yang lebih tinggi dengan 
memperhatikan ciri khas masing-masing daerah, tidak boleh 
bertentangan kepentingan umum dan peraturan yang lebih 
tinggi. 
 Masyarakat berhak memberi masukan secara lisan atau 
tertulis. 
 Perda yang bertentangan dengan kepentingan umum dapat 
dibatalkan oleh pemerintah pusat.
b. Perencanaan Pembangunan 
 Perencanaan pembangunan daerah disusun oleh 
pemerintah daerah provinsi, kabupaten atau kota 
sesuai kewenangannya yang dilaksanakan oleh 
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
c. Keuangan Daerah 
 Penyelenggaran pemerintah daerah akan terlaksana secara optimal 
bila diikuti dengan pemberian sumber-sumber penerimaan yang 
cukup kepada daerah. 
 Daerah diberikan hak untuk mendapatkan sumber keuangan, antara 
lain berupa : 
1. Kepastian tersedianya pendanaan dari pemerintah 
2. kewenangan memungut & mendayagunakan pajak 
3. hak untuk mengelola kekayaan daerah 
4. hak mendapatkan bagi hasil dari sumber-sumber daya nasional 
 Dalam Undang-undang yang mengatur keuangan negara, kekuasaan 
pengelolaan negara dari presiden sebagian diserahkan kepada 
gubernur/ bupati/ walikota untuk dilimpahkan kepada para pejabat 
perangkat daerah guna mengelola keuangan daerah.
d. Sumber Pendapatan Daerah 
 Sumber pendapatan daerah didapat dari : 
1) Pendapatan Asli Daerah (ex : hasil pajak daerah, 
retribusi daerah,dll) 
2) Dana Perimbangan (ex : dana bagi hasil, dana alokasi 
umum & khusus) 
3) Pendapatan lain yang sah 
 Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) adalah 
rencana keuangan pemerintah daerah yang ditetapkan 
dengan peraturan daerah. 
 Semua penerimaan dan pengeluaran pemerintahan daerah 
dianggarkan dalam APBD dan dilakukan melalui rekening 
kas daerah yang dikelola oleh Bendahara Umum Daerah
e. Kerja sama dan Perselisihan 
 Kerjasama suatu daerah dengan pihak lain, harus dengan 
pertimbangan efisiensi dan efektivitas pelayanan publik, 
sinergi, dan saling menguntungkan. 
 Apabila terjadi suatu perselisihan pemerintahan antar 
kabupaten/kota dalam satu provinsi, maka gubernur yang 
akan menyelesaikannya. Bila perselisihan itu terjadi 
antarprovinsi, dan provinsi dengan kab./kota yang sewilayah 
atau tidak sewilayah, maka Menteri Dalam Negeri yang 
akan menyelesaikannya, dan keputusan gubernur atau MDN 
tersebut bersifat final.
f. Kawasan Perkotaan 
 Kawasan perkotaan dapat berbentuk : 
 Kota sebagai daerah otonom yang dikelola oleh 
pemerintahan kota 
 Bagian dari kabupaten yang memiliki ciri perkotaan 
 Bagian dari dua/lebih daerah yang berbatasan 
langsung dan memiliki ciri perkotaan 
 Dalam perencaan, pembangunan, dan pengelolaan 
perkotaan, pemerintah daerah mengikutsertakan 
masyarakat
g. Desa 
 Dalam pemerintahan daerah kab/ kota, dibentuk pemerintahan desa 
yang terdiri dari pemerintah desa dan badan pemusyawaratan desa. 
 Pemerintah desa terdiri kepala desa dan perangkat desa (sekretaris 
desa, kepala dusun, dll) 
 Badan permusyawaratan desa berfungsi menetapkan peraturan desa 
bersama kepala desa, menampung dan menyalurkan aspirasi 
masyarakat 
 Di desa dapat dibentuk lembaga kemasyarakatan desa, seperti : 
Rukun Tetangga (RT), Rukun Warga (RW), PKK, Karang taruna dan 
lembaga pemberdayaan masyarakat. 
 Desa juga dapat mendirikan Badan Usaha Milik Desa sesuai 
kebutuhan desa, dan mengadakan kerjasama untuk kepentingan desa 
atas keputusan bersama dan dilaporkan kepada Bupati/ Walikota 
melalui camat.
h. Pembinaan dan Pengawasan 
 Pembinaan kepada pemerintahan daerah dilakukan untuk 
mewujudkan tercapainya tujuan penyelenggaraan otonomi 
daerah. Pembinaan tersebut meliputi : 
1. pemberian pedoman & standar pelaksanaan urusan 
pemerintahan 
2. bimbingan, supervisi, dan konsultasi urusan pemerintahan 
3. pendidikan dan pelatihan 
4. perenanaan, pengembangan, & evaluasi pelaksanaan urusan 
pemerintahan 
 Pengawasan terhadap pemerintahan daerah adalah proses 
kegiatan yang ditujukan untuk menjamin agar pemerintah 
daerah berjalan sesuai rencana dan ketentuan yang berlaku.
i. Pertimbangan Otonomi 
 Presiden membentuk suatu dewan yang diketuai 
Menteri Dalam Negeri, yang bertugas 
memberikan saran dan pertimbangan terhadap 
kebijakan otonomi daerah.
j. Ketentuan lain-lain 
 Adapula daerah yang diberi status istimewa dan diberi 
otonomi khusus, baik karena hak asal-usulnya maupun 
sejarahnya, baik yang dibentuk maupun hanya sekedar diakui, 
baik oleh Negara Indonesia maupun oleh Pemerintah Kolonial 
Belanda. Undang – undang ini berlaku bagi : 
- Provinsi Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta 
- Provinsi Nangroe Aceh Darussalam 
- Provinsi Papua termasuk pemekarannya 
- Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta 
- Daerah Istimewa Bulongan 
- Daerah Istimewa Kalimantan Barat, 
dan lain-lain
SEKIAN 
Terima Kasih

More Related Content

What's hot

Sistem Pemerintahan di Indonesia dan Perubahan UUD 1945
Sistem Pemerintahan di Indonesia dan Perubahan UUD 1945Sistem Pemerintahan di Indonesia dan Perubahan UUD 1945
Sistem Pemerintahan di Indonesia dan Perubahan UUD 1945Susfi WiraTama
 
Sitem pemerintahan indonesia
Sitem pemerintahan indonesiaSitem pemerintahan indonesia
Sitem pemerintahan indonesiaAmran Jaya
 
MENGURAIKAN KELEBIHAN DAN KELEMAHAN PELAKSANAAN SISTEM PEMERINTAHAN INDONESIA
MENGURAIKAN KELEBIHAN DAN KELEMAHAN PELAKSANAAN SISTEM PEMERINTAHAN INDONESIAMENGURAIKAN KELEBIHAN DAN KELEMAHAN PELAKSANAAN SISTEM PEMERINTAHAN INDONESIA
MENGURAIKAN KELEBIHAN DAN KELEMAHAN PELAKSANAAN SISTEM PEMERINTAHAN INDONESIAJanuary YunGky
 
SISTEM PEMERINTAHAN DI INDONESIA
SISTEM PEMERINTAHAN DI INDONESIASISTEM PEMERINTAHAN DI INDONESIA
SISTEM PEMERINTAHAN DI INDONESIAIda Suryaningsih
 
Gambaran umum sistem pemerintahan Indonesia
Gambaran umum sistem pemerintahan IndonesiaGambaran umum sistem pemerintahan Indonesia
Gambaran umum sistem pemerintahan Indonesiarizqialfadly
 
Sistem Pemerintahan Indonesia
Sistem Pemerintahan IndonesiaSistem Pemerintahan Indonesia
Sistem Pemerintahan IndonesiaAnna Rinjana
 
KEDUDUKAN WAKIL PRESIDEN DALAM SISTEM PEMERINTAHAN PRESIDENSIAL
KEDUDUKAN WAKIL PRESIDEN DALAM SISTEM PEMERINTAHAN PRESIDENSIALKEDUDUKAN WAKIL PRESIDEN DALAM SISTEM PEMERINTAHAN PRESIDENSIAL
KEDUDUKAN WAKIL PRESIDEN DALAM SISTEM PEMERINTAHAN PRESIDENSIALElvina Luhulima
 
Kelebihan dan Kelemahan Sistem Pemerintahan di Indonesia
Kelebihan dan Kelemahan Sistem Pemerintahan di IndonesiaKelebihan dan Kelemahan Sistem Pemerintahan di Indonesia
Kelebihan dan Kelemahan Sistem Pemerintahan di IndonesiaEddy Mahendra
 
Dinamika Sistem Pemerintahan Indonesia
Dinamika Sistem Pemerintahan IndonesiaDinamika Sistem Pemerintahan Indonesia
Dinamika Sistem Pemerintahan Indonesiarusdiman1
 
PPT Sistem Pemerintahan Indonesia
PPT Sistem Pemerintahan IndonesiaPPT Sistem Pemerintahan Indonesia
PPT Sistem Pemerintahan Indonesiaworodyah
 
Perbandingan sistem pemerintahan
Perbandingan sistem pemerintahanPerbandingan sistem pemerintahan
Perbandingan sistem pemerintahanRafiamartya
 
Dinamika Sistem Pemerintahan Indonesia
Dinamika Sistem Pemerintahan IndonesiaDinamika Sistem Pemerintahan Indonesia
Dinamika Sistem Pemerintahan Indonesiarusdiman1
 
Adapun perbedaan kelembagaan dan tugas kenegaraaan sebelum dan sesudah amande...
Adapun perbedaan kelembagaan dan tugas kenegaraaan sebelum dan sesudah amande...Adapun perbedaan kelembagaan dan tugas kenegaraaan sebelum dan sesudah amande...
Adapun perbedaan kelembagaan dan tugas kenegaraaan sebelum dan sesudah amande...Eva Yusinta
 
Presentasi-Perbedaan MPR Sebelum & Setelah Amandemen 1945 secara langsung dan...
Presentasi-Perbedaan MPR Sebelum & Setelah Amandemen 1945 secara langsung dan...Presentasi-Perbedaan MPR Sebelum & Setelah Amandemen 1945 secara langsung dan...
Presentasi-Perbedaan MPR Sebelum & Setelah Amandemen 1945 secara langsung dan...Amira Hasan Rahmawati
 
Makalah perbandingan kedudukan dan kewenangan lembaga legislatif dan yudikati...
Makalah perbandingan kedudukan dan kewenangan lembaga legislatif dan yudikati...Makalah perbandingan kedudukan dan kewenangan lembaga legislatif dan yudikati...
Makalah perbandingan kedudukan dan kewenangan lembaga legislatif dan yudikati...Nugroho Ariwibowo
 
Perbedaan uud 1945 sebelum dan sesudah amandemen
Perbedaan uud 1945 sebelum dan sesudah amandemenPerbedaan uud 1945 sebelum dan sesudah amandemen
Perbedaan uud 1945 sebelum dan sesudah amandemenOperator Warnet Vast Raha
 
SRI SUWANTI- Perkembangan sistem-pemerintahan-indonesia
SRI SUWANTI- Perkembangan sistem-pemerintahan-indonesiaSRI SUWANTI- Perkembangan sistem-pemerintahan-indonesia
SRI SUWANTI- Perkembangan sistem-pemerintahan-indonesiaSri Suwanti
 
makalah sistem pemerintahan di indonesia
makalah sistem pemerintahan di indonesiamakalah sistem pemerintahan di indonesia
makalah sistem pemerintahan di indonesiaLusy Mariana Pasaribu
 

What's hot (20)

Sistem Pemerintahan di Indonesia dan Perubahan UUD 1945
Sistem Pemerintahan di Indonesia dan Perubahan UUD 1945Sistem Pemerintahan di Indonesia dan Perubahan UUD 1945
Sistem Pemerintahan di Indonesia dan Perubahan UUD 1945
 
Sitem pemerintahan indonesia
Sitem pemerintahan indonesiaSitem pemerintahan indonesia
Sitem pemerintahan indonesia
 
MENGURAIKAN KELEBIHAN DAN KELEMAHAN PELAKSANAAN SISTEM PEMERINTAHAN INDONESIA
MENGURAIKAN KELEBIHAN DAN KELEMAHAN PELAKSANAAN SISTEM PEMERINTAHAN INDONESIAMENGURAIKAN KELEBIHAN DAN KELEMAHAN PELAKSANAAN SISTEM PEMERINTAHAN INDONESIA
MENGURAIKAN KELEBIHAN DAN KELEMAHAN PELAKSANAAN SISTEM PEMERINTAHAN INDONESIA
 
SISTEM PEMERINTAHAN DI INDONESIA
SISTEM PEMERINTAHAN DI INDONESIASISTEM PEMERINTAHAN DI INDONESIA
SISTEM PEMERINTAHAN DI INDONESIA
 
Gambaran umum sistem pemerintahan Indonesia
Gambaran umum sistem pemerintahan IndonesiaGambaran umum sistem pemerintahan Indonesia
Gambaran umum sistem pemerintahan Indonesia
 
Sistem Pemerintahan Indonesia
Sistem Pemerintahan IndonesiaSistem Pemerintahan Indonesia
Sistem Pemerintahan Indonesia
 
KEDUDUKAN WAKIL PRESIDEN DALAM SISTEM PEMERINTAHAN PRESIDENSIAL
KEDUDUKAN WAKIL PRESIDEN DALAM SISTEM PEMERINTAHAN PRESIDENSIALKEDUDUKAN WAKIL PRESIDEN DALAM SISTEM PEMERINTAHAN PRESIDENSIAL
KEDUDUKAN WAKIL PRESIDEN DALAM SISTEM PEMERINTAHAN PRESIDENSIAL
 
Kelebihan dan Kelemahan Sistem Pemerintahan di Indonesia
Kelebihan dan Kelemahan Sistem Pemerintahan di IndonesiaKelebihan dan Kelemahan Sistem Pemerintahan di Indonesia
Kelebihan dan Kelemahan Sistem Pemerintahan di Indonesia
 
Dinamika Sistem Pemerintahan Indonesia
Dinamika Sistem Pemerintahan IndonesiaDinamika Sistem Pemerintahan Indonesia
Dinamika Sistem Pemerintahan Indonesia
 
PPT Sistem Pemerintahan Indonesia
PPT Sistem Pemerintahan IndonesiaPPT Sistem Pemerintahan Indonesia
PPT Sistem Pemerintahan Indonesia
 
Sistem pemerintahan indonesia
Sistem pemerintahan indonesiaSistem pemerintahan indonesia
Sistem pemerintahan indonesia
 
Perbandingan sistem pemerintahan
Perbandingan sistem pemerintahanPerbandingan sistem pemerintahan
Perbandingan sistem pemerintahan
 
Dinamika Sistem Pemerintahan Indonesia
Dinamika Sistem Pemerintahan IndonesiaDinamika Sistem Pemerintahan Indonesia
Dinamika Sistem Pemerintahan Indonesia
 
Adapun perbedaan kelembagaan dan tugas kenegaraaan sebelum dan sesudah amande...
Adapun perbedaan kelembagaan dan tugas kenegaraaan sebelum dan sesudah amande...Adapun perbedaan kelembagaan dan tugas kenegaraaan sebelum dan sesudah amande...
Adapun perbedaan kelembagaan dan tugas kenegaraaan sebelum dan sesudah amande...
 
Presentasi-Perbedaan MPR Sebelum & Setelah Amandemen 1945 secara langsung dan...
Presentasi-Perbedaan MPR Sebelum & Setelah Amandemen 1945 secara langsung dan...Presentasi-Perbedaan MPR Sebelum & Setelah Amandemen 1945 secara langsung dan...
Presentasi-Perbedaan MPR Sebelum & Setelah Amandemen 1945 secara langsung dan...
 
Makalah perbandingan kedudukan dan kewenangan lembaga legislatif dan yudikati...
Makalah perbandingan kedudukan dan kewenangan lembaga legislatif dan yudikati...Makalah perbandingan kedudukan dan kewenangan lembaga legislatif dan yudikati...
Makalah perbandingan kedudukan dan kewenangan lembaga legislatif dan yudikati...
 
Perbedaan uud 1945 sebelum dan sesudah amandemen
Perbedaan uud 1945 sebelum dan sesudah amandemenPerbedaan uud 1945 sebelum dan sesudah amandemen
Perbedaan uud 1945 sebelum dan sesudah amandemen
 
Hakikat kedaulatan rakyat
Hakikat kedaulatan rakyatHakikat kedaulatan rakyat
Hakikat kedaulatan rakyat
 
SRI SUWANTI- Perkembangan sistem-pemerintahan-indonesia
SRI SUWANTI- Perkembangan sistem-pemerintahan-indonesiaSRI SUWANTI- Perkembangan sistem-pemerintahan-indonesia
SRI SUWANTI- Perkembangan sistem-pemerintahan-indonesia
 
makalah sistem pemerintahan di indonesia
makalah sistem pemerintahan di indonesiamakalah sistem pemerintahan di indonesia
makalah sistem pemerintahan di indonesia
 

Similar to Sistem Politik dan Pemerintahan Indonesia

bab 2-sistem pemerintahan
bab 2-sistem pemerintahanbab 2-sistem pemerintahan
bab 2-sistem pemerintahansyapuroh
 
Pelaksanaan Sistem Pemerintahan Di Indonesia Eric
Pelaksanaan Sistem Pemerintahan Di Indonesia EricPelaksanaan Sistem Pemerintahan Di Indonesia Eric
Pelaksanaan Sistem Pemerintahan Di Indonesia Ericomcivics
 
Powerpoint Sistem Pemerintahan Indonesia
Powerpoint Sistem Pemerintahan IndonesiaPowerpoint Sistem Pemerintahan Indonesia
Powerpoint Sistem Pemerintahan IndonesiaDini Audi
 
pentingnya pemahaman sistem pemerintahan presidensil bagi calon guru PPKn
pentingnya pemahaman sistem pemerintahan presidensil bagi calon guru PPKnpentingnya pemahaman sistem pemerintahan presidensil bagi calon guru PPKn
pentingnya pemahaman sistem pemerintahan presidensil bagi calon guru PPKnBelum Kerja
 
MENGANALISIS DINAMIKA KEHIDUPAN BERNEGARA SESUAI KONSEP NKRI DAN BERNEGARA S...
MENGANALISIS  DINAMIKA KEHIDUPAN BERNEGARA SESUAI KONSEP NKRI DAN BERNEGARA S...MENGANALISIS  DINAMIKA KEHIDUPAN BERNEGARA SESUAI KONSEP NKRI DAN BERNEGARA S...
MENGANALISIS DINAMIKA KEHIDUPAN BERNEGARA SESUAI KONSEP NKRI DAN BERNEGARA S...Hana Medina
 
Unsur-unsur demokrasi, prinsip demokrasi
Unsur-unsur demokrasi, prinsip demokrasiUnsur-unsur demokrasi, prinsip demokrasi
Unsur-unsur demokrasi, prinsip demokrasiMamyl Putri
 
KEKUASAAN PEMERINTAH PADA KEHIDUPAN BANGSA DAN NEGARA
KEKUASAAN PEMERINTAH PADA KEHIDUPAN BANGSA DAN NEGARAKEKUASAAN PEMERINTAH PADA KEHIDUPAN BANGSA DAN NEGARA
KEKUASAAN PEMERINTAH PADA KEHIDUPAN BANGSA DAN NEGARAUniversitas Gunadarma
 
Filosofis pendidikan
Filosofis pendidikanFilosofis pendidikan
Filosofis pendidikannovianafarida
 
Dinamika Penyelenggaraan Negara dalam Konteks NKRI dan Negara Federal
Dinamika Penyelenggaraan Negara dalam Konteks NKRI dan Negara FederalDinamika Penyelenggaraan Negara dalam Konteks NKRI dan Negara Federal
Dinamika Penyelenggaraan Negara dalam Konteks NKRI dan Negara FederalHana Medina
 
Sistem Politik Indonesia
Sistem Politik IndonesiaSistem Politik Indonesia
Sistem Politik IndonesiaMuhamad Yogi
 
pendidikan kewarganegaraan
pendidikan kewarganegaraanpendidikan kewarganegaraan
pendidikan kewarganegaraanThoha Alvazghany
 
Pelaksanaan Sistem Pemerintahan di Indonesia
Pelaksanaan Sistem Pemerintahan di IndonesiaPelaksanaan Sistem Pemerintahan di Indonesia
Pelaksanaan Sistem Pemerintahan di IndonesiaAgung Nur Satria
 
Bab 6 konstitusi Pkn kelas 8
Bab 6 konstitusi Pkn kelas 8Bab 6 konstitusi Pkn kelas 8
Bab 6 konstitusi Pkn kelas 8Idris Miaus
 
ppkn bab 3.pptx
ppkn bab 3.pptxppkn bab 3.pptx
ppkn bab 3.pptxresyaazkia
 

Similar to Sistem Politik dan Pemerintahan Indonesia (20)

bab 2-sistem pemerintahan
bab 2-sistem pemerintahanbab 2-sistem pemerintahan
bab 2-sistem pemerintahan
 
Pelaksanaan Sistem Pemerintahan Di Indonesia Eric
Pelaksanaan Sistem Pemerintahan Di Indonesia EricPelaksanaan Sistem Pemerintahan Di Indonesia Eric
Pelaksanaan Sistem Pemerintahan Di Indonesia Eric
 
Powerpoint Sistem Pemerintahan Indonesia
Powerpoint Sistem Pemerintahan IndonesiaPowerpoint Sistem Pemerintahan Indonesia
Powerpoint Sistem Pemerintahan Indonesia
 
pentingnya pemahaman sistem pemerintahan presidensil bagi calon guru PPKn
pentingnya pemahaman sistem pemerintahan presidensil bagi calon guru PPKnpentingnya pemahaman sistem pemerintahan presidensil bagi calon guru PPKn
pentingnya pemahaman sistem pemerintahan presidensil bagi calon guru PPKn
 
MENGANALISIS DINAMIKA KEHIDUPAN BERNEGARA SESUAI KONSEP NKRI DAN BERNEGARA S...
MENGANALISIS  DINAMIKA KEHIDUPAN BERNEGARA SESUAI KONSEP NKRI DAN BERNEGARA S...MENGANALISIS  DINAMIKA KEHIDUPAN BERNEGARA SESUAI KONSEP NKRI DAN BERNEGARA S...
MENGANALISIS DINAMIKA KEHIDUPAN BERNEGARA SESUAI KONSEP NKRI DAN BERNEGARA S...
 
Sistem pemerintahan di indonesia
Sistem pemerintahan di indonesiaSistem pemerintahan di indonesia
Sistem pemerintahan di indonesia
 
Bahan ajar lembaga kepresidenan
Bahan ajar   lembaga kepresidenanBahan ajar   lembaga kepresidenan
Bahan ajar lembaga kepresidenan
 
173889925 sistem-pemerintahan
173889925 sistem-pemerintahan173889925 sistem-pemerintahan
173889925 sistem-pemerintahan
 
Unsur-unsur demokrasi, prinsip demokrasi
Unsur-unsur demokrasi, prinsip demokrasiUnsur-unsur demokrasi, prinsip demokrasi
Unsur-unsur demokrasi, prinsip demokrasi
 
KEKUASAAN PEMERINTAH PADA KEHIDUPAN BANGSA DAN NEGARA
KEKUASAAN PEMERINTAH PADA KEHIDUPAN BANGSA DAN NEGARAKEKUASAAN PEMERINTAH PADA KEHIDUPAN BANGSA DAN NEGARA
KEKUASAAN PEMERINTAH PADA KEHIDUPAN BANGSA DAN NEGARA
 
Pkn klpk 1,
Pkn klpk 1,Pkn klpk 1,
Pkn klpk 1,
 
Filosofis pendidikan
Filosofis pendidikanFilosofis pendidikan
Filosofis pendidikan
 
Dinamika Penyelenggaraan Negara dalam Konteks NKRI dan Negara Federal
Dinamika Penyelenggaraan Negara dalam Konteks NKRI dan Negara FederalDinamika Penyelenggaraan Negara dalam Konteks NKRI dan Negara Federal
Dinamika Penyelenggaraan Negara dalam Konteks NKRI dan Negara Federal
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
Pkn
PknPkn
Pkn
 
Sistem Politik Indonesia
Sistem Politik IndonesiaSistem Politik Indonesia
Sistem Politik Indonesia
 
pendidikan kewarganegaraan
pendidikan kewarganegaraanpendidikan kewarganegaraan
pendidikan kewarganegaraan
 
Pelaksanaan Sistem Pemerintahan di Indonesia
Pelaksanaan Sistem Pemerintahan di IndonesiaPelaksanaan Sistem Pemerintahan di Indonesia
Pelaksanaan Sistem Pemerintahan di Indonesia
 
Bab 6 konstitusi Pkn kelas 8
Bab 6 konstitusi Pkn kelas 8Bab 6 konstitusi Pkn kelas 8
Bab 6 konstitusi Pkn kelas 8
 
ppkn bab 3.pptx
ppkn bab 3.pptxppkn bab 3.pptx
ppkn bab 3.pptx
 

Recently uploaded

Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaNadia Putri Ayu
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsAdePutraTunggali
 
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanTPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanNiKomangRaiVerawati
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxarnisariningsih98
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxHeruFebrianto3
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmaksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmeunikekambe10
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfChrodtianTian
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiIntanHanifah4
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxMATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxrofikpriyanto2
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxsudianaade137
 

Recently uploaded (20)

Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public Relations
 
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanTPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmaksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxMATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
 

Sistem Politik dan Pemerintahan Indonesia

  • 2. Sistem Politik dan Pemerintahan Indonesia Anggota : 1. Cahyo Ningsih (A410130132) 2. Miftah Zuhri Nurlaili (A410130135) 3. Dyah Ayu Fitriana (A410130144) 4. Nurul Usmawati K. (A410130154) 5. Rosyita Anindyarini (A410130157)
  • 4. A. Sistem Politik Menurut Konstitusi Indonesia
  • 5. Pendahuluan Konstitusi negara Indonesia adalah Undang- Undang Dasar 1945, yang mengatur :  Kedudukan dan tanggungjawab penyelenggaraan negara  Kewenangan, tugas, dan hubungan antar lembaga negara  Mengatur hak dan kewajiban warga negara
  • 6. SISTEM POLITIK INDONESIA UUD 1945 Legislatif Eksekutif Yudikatif MPR DPA Presiden/ Wakil Presiden MA Lembaga non Departemen Kabinet DPRD Tk. I DPRD Tk. II Gubernur Bupati Lembaga kehakiman lainnya BPK DPR
  • 7. MPR Menyusun Garis-Garis Besar Haluan Melantik Mengubah Presdien dan Menetapkan dan Wakil Presiden UUD LeTMemardbsaiarigJdaabrtieaDrntPitnaRg ndg5ai ntaeDhgPuaDnra Negara (GBHN) Hasil Pilihan 1945 Rakyat
  • 8. DPR Melantik Presdien dan Wakil Presiden MengaMwLaeensmigjabalaajugnkanaynLaeugpsuieslamRtUeifUrintahan MenyMamenpgaaikjuaknaunsupledrtaannypaeanndapat Hasil Pilihan Rakyat
  • 9. Presiden dan Wakil Presiden Menentukan Menjalankan duta GBHN dan konsul yang dan Memegang MMeemmbbeerrikikaanngarmasni jabatan edsatni selama draehnaabbiloitalissi 5 tahun i menerima ditetapkan duta negara MPR lain
  • 10. Mahkamah Agung Bersifat independen dari intervaensi Kekuasaan : segala urusan pemerintah dalam menjalankan Penunjukan Memegang hakim kekuasaan agung kehakiman dilakukan oleh dan badan Presiden peradilan atas persetujuan dibawahnya DPR peradilan (teknis yudisial, urusan tugas menegakkan hukum dan organisasi, administrasi dan finansial keadilan
  • 11. MK Memutus Wajib memberikan sengketa kewenangan putusan atas pendapat DPR mengenai dugaan pelanggaran oleh Presiden/ Wakil Memutus Menguji lembaga UU pembubaran terhadap negara UUD parpol yang Negara dan perselisihan Republik tentang Indonesia hasil 1945 pemilu kewenangannya diberikan oleh UUD Presiden 1945 menurut UUD
  • 12. BPK Pemeriksaan/ Laporan hasil sebagai pemerikasaan external Meningkatkan Memeriksa pengelolaan transparasi dan dan disampaikan auditor kinerja ke DPR keuangan untuk ditindak tanggung tanggung jawab jawab keuangan keuanga negara negara pemerintah lanjuti
  • 13. DPA Memberikan jawaban terhadap Memberikan nasehat atau saran pertanyaan Presiden berkaitan atau rekomendasi dengan Terdiri penyelenggaraan dari 45 orang terhadap negara masalah yang berkaitan dengan (politik, ekonomi, sosial, budaya, kepentingan negara dan militer)
  • 14. Pemerintah daerah Otonomi Daerah dilakukan pada Hubungan antara provinsi dan kabupaten tanggal bersifat 1 Januari koordinasi 2001
  • 15. B. Sistem Pemerintah Menurut Konstitusi Indonesia Menurut UUD 1945, bahwa sistem pemerintah Negara Indonesia tidak menganut sistem pemisahan kekuasaan (Trias Politika) murni sebagaimana yang diajarkan Monstesquieu, akan tetapi menganut sistem pembagian kekuasaan. Hal-hal yang mendukung argumentasi tersebut, karena UUD’45: 1. Tidak membatasi secara tajam, bahwa tiap kekuasaan harus dilakukan oleh suatu organisasi/badan tertentu yang tidak boleh ada campur tangan. 2. Tidak membatasi kekuasaan menjadi 3 bagian dan 3 organ saja. 3. Tidak membagi habis kekuasaan rakyat yang dilakukan MPR.
  • 16. 1. Pokok-pokok Sistem Pemerintahan Republik Indonesia a. Bentuk Negara Kesatuan RI dengan Prinsip Otonomi Daerah b. Bentuk Pemerintahan adalah Republik, sedangkan sistem pemerintahan adalah Presidensial c. Pemegang kekuasaan eksekutif adalah Presiden yang merangkap sebagai Kepala Negara dan Kepala Pemerintahan d. Kabinet atau menteri diangkat dan diberhentikan oleh presiden, serta bertanggung jawab kepada preseiden e. Parlemen terdiri atas 2 bagian (bikameral), yaitu DPR dan DPD f. Kekuasaan yudikatif dijalankan oleh MA dan peradilan di bawahnya (pengadilan tinggi, pengadilan negeri, MK, KY) g. Sistem pemerintah negara Indonesia setelah amandemen UUD 1945 masih menganut sistem pemerintahan presidensial
  • 17. 2. Beberapa variasi dari Sistem Pemerintahan Presidensial RI a. Presiden dapat diberhentikan oleh MPR atas usul DPR b. Presiden dapat mengangkat pejabat negara perlu pertimbangan dan/atau persetujuan DPR c. Presiden dapat mengeluarkan kebijakan tertentu perlu pertimbangan dan/atau persetujuan DPR d. Parlemen diberi kekuasaan yang lebih besar dalam hal membentuk UU dan hak budget (anggaran) Di dalam UUD 1945 dicantumkan pokok-pokok Sistem Pemerintahan Negara RI sebagai berikut: a. Indonesia adalah negara hukum b. Sistem Konstitusional c. Kekuasaan negara tertinggi di tangan MPR
  • 18. Lanjutan….. Dalam menjalankan kekuasaan pemerintahan negara, yang dipercaya dan diberi tugas untuk melaksanakan kebijaksanaan rakyat yang berupa GBHN ataupun ketetapan MPR lainnya. a. Presiden tidak bertanggung jawab kepada DPR b. Dalam pembentukan UU dan penetapan APBN, Presiden harus mendapat persetujuan DPR c. Presiden tidak bertanggung jawab kepada Dewan d. Presiden tidak dapat membubarkan DPR e. Karena Menteri Negara ialah pembantu Presiden, maka tidak bertanggung jawab kepada DPR f. Kekuasaan Kepala Negara tidak tak terbatas
  • 19. 3. Masa Reformasi (Setelah Amandemen UUD 1945)  Negara Indonesia adalah negara hukum (pasal 1 ayat (3), tanpa keterangan)  Sistem Konstitusional (pasal 2 ayat (1), pasal 3 ayat (3), pasal 4 ayat (1), dll)  Kekuasaaan negara tertinggi di tangan MPR  Sesuai dengan pasal 2 ayat (1) bahwa MPR terdiri dari anggota DPR dan anggota DPD. MPR berdasarkan pasal 3, mempunyai wewenang dan tugas : 1) Mengubah dan menetapkan UUD 2) Melantik Presiden dan/atau Wakil Presiden 3) Dapat memberhentikan Presiden dan/atau Wakil Presiden dalam masa jabatannya menurut UUD
  • 20. Lanjutan….  Presiden ialah penyelenggara pemerintah Negara yang tertinggi menurut UUD  Menteri Negara adalah pembantu presiden, sehingga hanya bertanggung jawab pada Presiden bukan DPR  Menteri-menteri diangkat dan diberhentikan oleh presiden yang pembentukan, pengubahan dan pembubarannya diatur dalam UU  Kekuasaan kepala Negara tidak tak terbatas
  • 21. 4. Pelaksanaan Sistem Pemerintahan Negara Indonesia a. Tahun 1945-1949 terjadi penyimpangan, antara lain: 1) Berubah fungsi komite nasional Indonesia pusat dari pembantu Presiden menjadi badan yang diserahi kekuasaan legislatif dan ikut menetapkan GBHN yang merupakan MPR 2) Terjadi perubahan sistem kabinet presidensial menjadi kabinet parlementer berdasarkan usul BP-KNIP b. Tahun 1949-1950 Berdasarkan konstitusi RIS, sistem pemerintahan yang dianut adalah sistem parlemen kabinet semu. c. Tahun 1950-1959 Landasannya adalah UUD’50 pengganti konstitusi RIS’49. sistem yang dianut adalah parlementer kabinet dengan demokrasi liberal yang masih bersifat semu.
  • 22. Lanjutan…. d. Tahun 1959-1966 (Demokrasi Terpimpin) Ditandai dengan kekuasaan Presiden mutlak sehingga nasib Parpol ditentukan oleh presiden, serta tidak ada kebebasan mengeluarkan pendapat e. Tahun 1966-1998 (Orde Baru) Dibentuk oleh Soeharto untuk melakukan koreksi terpimpin pada orde lama, namun lama-kelamaan banyak terjadi penyimpangan. f. Tahun 1998—sekarang (Reformasi) Ditandai dengan pelaksanan demokrasi pancasila banyak memberikan ruang gerak pada parpol maupun DPR untuk mengawasi pemerintah secara kritis dan dibenarkan untuk unjuk rasa.
  • 23. Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa : 1. Sistem Pemerintahan menurut UUD’45 sebelum amandemen: a. Kekuasaan tertinggi diberikan rakyat kepada MPR b. DPR sebagai pembuat UU c. Presiden sebagai penyelenggara pemerintahan d. DPA sebagai pemberi saran kepada pemerintahan e. MA sebagai lembaga pengadilan dan penguji aturan f. BPK pengaudit keuangan 2. Sistem Pemerintahan setelah amandemen (1999-2002) a. MPR bukan lembaga tertinggi lagi b. Komposisi MPR terdiri atas seluruh anggota DPR ditambah DPD yang dipilih oleh rakyat. c. Presiden dan wapres dipilih langsung oleh rakyat d. Presiden tidak dapat membubarkan DPR e. Kekuasaan legislatif lebih dominan
  • 24. Lanjutan….. 3. Perbandingan sistem pemerintahan Indonesia dengan Negara Lain Berdasarkanpenjelasan UUD’45 Indonesia menganut sistem Presidensial. Tapi dalam praktiknya banyak elemen-elemen sistem pemerintahan parlementer. Jadi dapat dikatakan sistem pemeritahan Indonesia adalah perpaduan antara presidensial dan Parlementer.
  • 25. 4. Kelebihan dan Kelemahan Sistem Pemerintahan Indonesia KELEBIHAN KELEMAHAN • Presiden dan menteri selama menjabat tidak dapat diberhentikan Presiden • Dalam menjalankan programnya, Pemerintah tidak dibanyangi dengan krisis kabinet • Presiden tidak dapat memberlakukan dan membubarkan DPR • Terlalu kuatnya otoritas dan konsentrasi kekuasaan di tangan Presiden • Sering terjadi pergantian pejabat karena adanya hak perogatif Presiden • Pengawasan rakyat terhadap pemerintahan kurang berpengaruh • Pengaruh rakyat terhadap kebijaksanaan politik kurang mendapat perhatian.
  • 26. C. Sistem Pemerintahan Daerah Indonesia Pemerintahan Daerah adalah penyelenggaraan urusan pemerintah oleh pemerintah daerah dan DPRD menurut asas otonomi. Prinsip Negara Keastuan Republik Indonesia sebagaimana dimaksud dalam UUD 1945 yaitu bahwa : 1. Pemerintahan Daerah Provinsi terdiri atas Pemerintahan Daerah Provinsi dan DPRD Provinsi. 2. Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota terdiri atas pemerintahan Daerah kabupaten/kota dan DPRD kabupaten/ kota
  • 27. 1. Pembentukan dan Penghapusan Pemerintah Daerah Pembentukan daerah provinsi, daerah kabupaten, dan daerah kota ditetapkan dengan Undang – Undang. Daerah dapat dihapus dan digabung dengan daerah lain apabila daerah yang bersangkutan tidak mampu menyelenggarakan otonomi daerah. Penghapusan dan Penggabungan daerah beserta akibatnya ditetapkan dengan undang – undang.
  • 28. Penyelenggaraan fungsi pemerintahan bersifat khusus untuk kepentingan nasional, pemerintah dapat menetapkan kawasan khusus dalam wilayah provinsi /kabupaten/kota. a. Pembagian Urusan Pemerintahan Urusan pemerintahan yang menjadi urusan pemerintah pusat meliputi: 1. Politik luar negeri 2. Pertahanan 3. keamanan 4. Yustisi 5. Moneter dan fiskal nasional 6. Agama
  • 29. b. Urusan Pemerintah Daerah Penyelenggaraan urusan pemerintahan dibagi berdasarkan kriteria eksternalitas, enkuntabilitas, dan efisisen dengan memperhatikan keserasian hubungan antar susunan pemerintahan. Urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan pemerintahan daerah, yang diselenggarakan berdasarkan kriteria di atas terdiri atas urusan wajib dan urusan pilihan.
  • 30. 1. Urusan wajib dan urusan pilihan pemerintahan daerah provinsi antara lain :  Urusan wajib merupakan urusan dalam skala provinsi yang meliputi 16 buah urusan.  Urusan pilihan Urusan pilihan meliputi : a. Urusan pemerintahan secara nyata b. Berpotensi untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
  • 31. 2. Urusan wajib dan urusan pilihan pemerintahan daerah kabupaten atau daerah kota antara lain :  Urusan wajib merupakan urusan yang berskala kabupaten atau kota meliputi 16 buah urusan.  Urusan pilihan Urusan pilihan meliputi : a. Pemerintahan yang bersifat nyata b. Berpotensi untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
  • 32. c. Penyelenggaraan Pemerintahan Penyelenggraan pemerintahan berpedoman pada Asas Umum penyelenggaraan Negara terdiri atas : 1. Asas kepastian hukum 2. Asas tertib penyelenggaraan negara 3. Asas kepentingan umum 4. Asas keterbukaan 5. Asas proporsionalitas 6. Asas profesionalitas 7. Asas akuntabilitas 8. Asas efisiensi 9. Asas efektivitas
  • 33. Penyelenggaraan pemerintahan, pemerintah pusat menggunakan asas desentralisasi. • Desentralisasi Adalah penyerahan wewenang pemerintahan oleh pemerintah kepada otonom untuk mengtur dan mengurus urusan pemerintahan dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia. • Otonomi Daerah adalah hak, wewenang, dan kewajiban daerah otonom untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat sesuai dengan peraturan perundang – undangan.
  • 34. 2. PEMERINTAH DAERAH DAERAH dipimpin oleh KEPALA DAERAH PROVINSI KABUPATEN KOTA dipimpin oleh dipimpin oleh dipimpin oleh GUBERNUR BUPATI WALI KOTA Setiap kepala daerah dibantu oleh satu orang wakil kepala daerah. Kewajiban kepala daerah: 1. Memberikan laporan penyelenggaraan pemerintahan kepada Pemerintah. 2. Memberikan laporan keterangan pertanggungjawaban kepada DPRD. 3. Menginformasikan laporan penyelenggaraan pemerintahan daerah kepada masyarakat.
  • 35. A. Perangkat Daerah PROVINSI: PROVINSI: •Sekretariat daerah •Sekretariat DPRD •Dinas daerah •Lembaga teknis daerah KABUPATEN/KOTA •Sekretariat daerah •Sekretariat DPRD •Dinas daerah •Lembaga teknis daerah •Kecamatan •Kelurahan Sekretariat daerah dipimpin oleh sekretaris daerah. Tugas dan kewajiban : membantu menyusun kebijakan dan mengkoordinasik an dinas & lembaga teknis daerah Sekretariat DPRD dipimpin oleh sekretaris DPRD. Tugas: menyelenggarakan administrasi kesekretariatan, menyelenggarakan administrasi keuangan, mendukung pelaksanaan tugas & fungsi DPRD, penyedia tenaga ahli. Kecamatan dibentuk di wilayah kabupaten/kota dipimpin oleh camat. Tugasnya memperoleh limpahan sebagian wewenang dari Bupati/Walikota guna menyelesaikan sebagian urusan otonomi daerah. Kelurahan dibentuk di wilayah kecamatan dipimpim oleh lurah. Tugasnya memperoleh limpahan dari Bupati/Walik ota
  • 36. B. Kepegawaian Daerah Manajemen pegawai negeri sipil daerah meliputi: Penempatan formasi Pengadaan Pengangkatan Pemindahan Pemberhentian Penetapan pensiun Gaji Tunjangan Kesejahteraan Hak dan kewajiban kedudukan hukum Pengembangan kompetensi Pengendalian jumlah Pembinaan dan pengawasan manajemen pegawai negeri sipil daerah dikoordinasikan pada tingkat nasional oleh Menteri Dalam Negeri dan pada tingkat daerah oleh Gubernur.
  • 37. 3. DPRD (Dewan Perwakilan Rakyat Daerah) Pengertian: DPRD merupakan lembaga perwakilan rakyat daerah dan berkedudukan sebagai unsur penyelenggara an pemerintahan daerah. DPRD mempunyai fungsi legislasi, anggaran dan pengawasan. DPRD mempunyai hak: a) Interpelasi b) Angket c) Menyatakan pendapat Alat kelengkapan DPRD terdiri atas: a. Pimpinan b. Komisi c. Panitia musyawarah d. Panitia anggaran e. Badan Kehormatan f. Alat kelengkapan lain yang diperlukan
  • 38. 3. Pilkada (Pilihan Kepala Daerah)  Kepala daerah dan wakilnya dipilih secara demokratis berdasarkan asas langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil.  Pasangan calon yang memperoleh suara lebih dari 50%, akan ditetapkan sebagai pasangan calon terpilih. Bila tidak terpenuhi, pasangan yang mendapat suara 25% dan suaranya terbesar maka dinyatakan sebagai pasangan calon terpilih.  Namun, DPR dalam sidang paripurna 25 September lalu memutuskan Pilkada dilaksanakan secara tidak langsung atau melalui DPRD. Kemudian Presiden SBY berencana mengeluarkan Peraturan Presiden Pengganti Undang-Undang (Perppu) Pilkada langsung. Perppu tersebut berisi bahwa Pilkada langsung tetap dilanjutkan namun dengan sejumlah perbaikan-perbaikan.  Gubernur dan wakilnya akan dilantik oleh Menteri Dalam Negeri, sedangkan Bupati + wakil dan Wlikota + wakil akan dilantik oleh gubernur.
  • 39. a. Perda dan Perkada  Perda ditetapkan oleh kepala daerah setelah mendapat persetujuan DPRD  Perda adalah penjabaran lebih lanjut dari Peraturan Perundang-undangan yang lebih tinggi dengan memperhatikan ciri khas masing-masing daerah, tidak boleh bertentangan kepentingan umum dan peraturan yang lebih tinggi.  Masyarakat berhak memberi masukan secara lisan atau tertulis.  Perda yang bertentangan dengan kepentingan umum dapat dibatalkan oleh pemerintah pusat.
  • 40. b. Perencanaan Pembangunan  Perencanaan pembangunan daerah disusun oleh pemerintah daerah provinsi, kabupaten atau kota sesuai kewenangannya yang dilaksanakan oleh Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
  • 41. c. Keuangan Daerah  Penyelenggaran pemerintah daerah akan terlaksana secara optimal bila diikuti dengan pemberian sumber-sumber penerimaan yang cukup kepada daerah.  Daerah diberikan hak untuk mendapatkan sumber keuangan, antara lain berupa : 1. Kepastian tersedianya pendanaan dari pemerintah 2. kewenangan memungut & mendayagunakan pajak 3. hak untuk mengelola kekayaan daerah 4. hak mendapatkan bagi hasil dari sumber-sumber daya nasional  Dalam Undang-undang yang mengatur keuangan negara, kekuasaan pengelolaan negara dari presiden sebagian diserahkan kepada gubernur/ bupati/ walikota untuk dilimpahkan kepada para pejabat perangkat daerah guna mengelola keuangan daerah.
  • 42. d. Sumber Pendapatan Daerah  Sumber pendapatan daerah didapat dari : 1) Pendapatan Asli Daerah (ex : hasil pajak daerah, retribusi daerah,dll) 2) Dana Perimbangan (ex : dana bagi hasil, dana alokasi umum & khusus) 3) Pendapatan lain yang sah  Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) adalah rencana keuangan pemerintah daerah yang ditetapkan dengan peraturan daerah.  Semua penerimaan dan pengeluaran pemerintahan daerah dianggarkan dalam APBD dan dilakukan melalui rekening kas daerah yang dikelola oleh Bendahara Umum Daerah
  • 43. e. Kerja sama dan Perselisihan  Kerjasama suatu daerah dengan pihak lain, harus dengan pertimbangan efisiensi dan efektivitas pelayanan publik, sinergi, dan saling menguntungkan.  Apabila terjadi suatu perselisihan pemerintahan antar kabupaten/kota dalam satu provinsi, maka gubernur yang akan menyelesaikannya. Bila perselisihan itu terjadi antarprovinsi, dan provinsi dengan kab./kota yang sewilayah atau tidak sewilayah, maka Menteri Dalam Negeri yang akan menyelesaikannya, dan keputusan gubernur atau MDN tersebut bersifat final.
  • 44. f. Kawasan Perkotaan  Kawasan perkotaan dapat berbentuk :  Kota sebagai daerah otonom yang dikelola oleh pemerintahan kota  Bagian dari kabupaten yang memiliki ciri perkotaan  Bagian dari dua/lebih daerah yang berbatasan langsung dan memiliki ciri perkotaan  Dalam perencaan, pembangunan, dan pengelolaan perkotaan, pemerintah daerah mengikutsertakan masyarakat
  • 45. g. Desa  Dalam pemerintahan daerah kab/ kota, dibentuk pemerintahan desa yang terdiri dari pemerintah desa dan badan pemusyawaratan desa.  Pemerintah desa terdiri kepala desa dan perangkat desa (sekretaris desa, kepala dusun, dll)  Badan permusyawaratan desa berfungsi menetapkan peraturan desa bersama kepala desa, menampung dan menyalurkan aspirasi masyarakat  Di desa dapat dibentuk lembaga kemasyarakatan desa, seperti : Rukun Tetangga (RT), Rukun Warga (RW), PKK, Karang taruna dan lembaga pemberdayaan masyarakat.  Desa juga dapat mendirikan Badan Usaha Milik Desa sesuai kebutuhan desa, dan mengadakan kerjasama untuk kepentingan desa atas keputusan bersama dan dilaporkan kepada Bupati/ Walikota melalui camat.
  • 46. h. Pembinaan dan Pengawasan  Pembinaan kepada pemerintahan daerah dilakukan untuk mewujudkan tercapainya tujuan penyelenggaraan otonomi daerah. Pembinaan tersebut meliputi : 1. pemberian pedoman & standar pelaksanaan urusan pemerintahan 2. bimbingan, supervisi, dan konsultasi urusan pemerintahan 3. pendidikan dan pelatihan 4. perenanaan, pengembangan, & evaluasi pelaksanaan urusan pemerintahan  Pengawasan terhadap pemerintahan daerah adalah proses kegiatan yang ditujukan untuk menjamin agar pemerintah daerah berjalan sesuai rencana dan ketentuan yang berlaku.
  • 47. i. Pertimbangan Otonomi  Presiden membentuk suatu dewan yang diketuai Menteri Dalam Negeri, yang bertugas memberikan saran dan pertimbangan terhadap kebijakan otonomi daerah.
  • 48. j. Ketentuan lain-lain  Adapula daerah yang diberi status istimewa dan diberi otonomi khusus, baik karena hak asal-usulnya maupun sejarahnya, baik yang dibentuk maupun hanya sekedar diakui, baik oleh Negara Indonesia maupun oleh Pemerintah Kolonial Belanda. Undang – undang ini berlaku bagi : - Provinsi Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta - Provinsi Nangroe Aceh Darussalam - Provinsi Papua termasuk pemekarannya - Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta - Daerah Istimewa Bulongan - Daerah Istimewa Kalimantan Barat, dan lain-lain