Dokumen tersebut membahas tentang konsep limit fungsi dalam kalkulus. Secara singkat, limit fungsi menjelaskan perilaku fungsi ketika nilai variabelnya mendekati suatu nilai tertentu tanpa harus sama dengan nilai tersebut. Dokumen ini juga menjelaskan beberapa teorema dan contoh perhitungan limit fungsi sederhana beserta penjelasan metode penyelesaiannya.
1. Dokumen ini membahas tentang deret Fourier dan ekspansi fungsi periodik menjadi deret Fourier.
2. Deret Fourier dapat digunakan untuk mengaproksimasi fungsi periodik dengan mengekspresikannya sebagai jumlah deret trigonometri.
3. Terdapat dua cara untuk mengembangkan fungsi yang hanya terdefinisi pada setengah periode menjadi deret Fourier yaitu dengan memperluasnya menjadi fungsi genap atau ganjil.
Dokumen ini membahas tentang turunan tingkat tinggi dari suatu fungsi, gerak partikel, dan soal latihan yang terkait. Turunan tingkat tinggi didapatkan dengan menurunkan sekali lagi bentuk turunan sebelumnya. Kecepatan dan percepatan partikel ditentukan dari turunan pertama dan kedua dari fungsi lintasan. Soal latihan berisi penentuan turunan kedua, nilai variabel untuk percepatan nol, dan kecepatan partikel.
Dokumen tersebut membahas berbagai konsep dasar tentang turunan fungsi seperti kemonotonan fungsi, ekstrim fungsi, kecekungan fungsi, titik belok, dan asimtot fungsi beserta contoh soalnya.
Dokumen tersebut memberikan penjelasan tentang konsep-konsep dasar kalor dan perpindahan kalor, termasuk definisi kalor, satuan kalor, kalor jenis, kapasitas kalor, hukum kekekalan energi kalor, perubahan wujud zat, dan mekanisme perpindahan kalor melalui konduksi, konveksi, dan radiasi. Juga dijelaskan beberapa contoh soal untuk memahami penerapan konsep-konsep tersebut.
Dokumen tersebut membahas tentang konsep limit fungsi dalam kalkulus. Secara singkat, limit fungsi menjelaskan perilaku fungsi ketika nilai variabelnya mendekati suatu nilai tertentu tanpa harus sama dengan nilai tersebut. Dokumen ini juga menjelaskan beberapa teorema dan contoh perhitungan limit fungsi sederhana beserta penjelasan metode penyelesaiannya.
1. Dokumen ini membahas tentang deret Fourier dan ekspansi fungsi periodik menjadi deret Fourier.
2. Deret Fourier dapat digunakan untuk mengaproksimasi fungsi periodik dengan mengekspresikannya sebagai jumlah deret trigonometri.
3. Terdapat dua cara untuk mengembangkan fungsi yang hanya terdefinisi pada setengah periode menjadi deret Fourier yaitu dengan memperluasnya menjadi fungsi genap atau ganjil.
Dokumen ini membahas tentang turunan tingkat tinggi dari suatu fungsi, gerak partikel, dan soal latihan yang terkait. Turunan tingkat tinggi didapatkan dengan menurunkan sekali lagi bentuk turunan sebelumnya. Kecepatan dan percepatan partikel ditentukan dari turunan pertama dan kedua dari fungsi lintasan. Soal latihan berisi penentuan turunan kedua, nilai variabel untuk percepatan nol, dan kecepatan partikel.
Dokumen tersebut membahas berbagai konsep dasar tentang turunan fungsi seperti kemonotonan fungsi, ekstrim fungsi, kecekungan fungsi, titik belok, dan asimtot fungsi beserta contoh soalnya.
Dokumen tersebut memberikan penjelasan tentang konsep-konsep dasar kalor dan perpindahan kalor, termasuk definisi kalor, satuan kalor, kalor jenis, kapasitas kalor, hukum kekekalan energi kalor, perubahan wujud zat, dan mekanisme perpindahan kalor melalui konduksi, konveksi, dan radiasi. Juga dijelaskan beberapa contoh soal untuk memahami penerapan konsep-konsep tersebut.
Metode numerik pada persamaan diferensial (new)Khubab Basari
Teks tersebut membahas metode numerik untuk menyelesaikan persamaan diferensial dengan menggunakan metode Euler dan Runge-Kutta. Metode Euler menggunakan deret Taylor sedangkan Runge-Kutta menghasilkan solusi lebih akurat dengan menghitung beberapa kali per iterasi. Contoh soal memberikan ilustrasi penerapan kedua metode tersebut pada persamaan diferensial orde satu.
Dokumen tersebut membahas tentang aplikasi integral untuk menghitung luas daerah dan volume benda putar. Terdapat tiga metode untuk menghitung volume benda putar yaitu metoda cakram, metoda cincin, dan metoda kulit tabung.
Dokumen tersebut membahas tentang fungsi dan grafik fungsi. Secara umum dibahas tentang definisi fungsi, domain dan range fungsi, jenis-jenis fungsi seperti fungsi polinomial, rasional, genap, ganjil dan periodik, serta operasi-operasi pada fungsi seperti operasi aljabar dan komposisi fungsi.
Dokumen tersebut membahas tentang integrasi numerik dengan metode Trapezoida dan Simpson. Metode Trapezoida membagi luasan yang dibatasi oleh fungsi menjadi bagian-bagian trapesium, sedangkan metode Simpson membagi luasan menjadi bagian-bagian parabola. Dokumen tersebut juga menjelaskan algoritma dan contoh soal untuk kedua metode tersebut beserta perhitungan galatnya.
Dokumen tersebut membahas dasar-dasar matematika yang diperlukan untuk menyelesaikan masalah optimasi secara analitis, meliputi gradien, matriks Hessian, syarat perlu dan cukup keoptimalan, serta fungsi konveks dan konkaf.
Dokumen ini membahas tentang integral lipat dua pada berbagai daerah seperti persegi panjang, daerah sembarang, koordinat polar, serta aplikasinya untuk menghitung luas permukaan. Terdapat definisi integral lipat dua, rumusan, contoh perhitungan, serta perubahan urutan integrasi.
Dokumen ini membahas tentang membangun rangkaian logika dari ekspresi Boolean menggunakan metode Sum of Products (SOP) dan Product of Sums (POS). Juga dibahas tentang penggunaan peta Karnaugh untuk menyederhanakan ekspresi Boolean dengan mengelompokkan variabel yang bernilai 1.
Dokumen tersebut membahas tentang turunan aljabar pada mata kuliah kalkulus I. Materi yang dibahas antara lain pengertian turunan fungsi aljabar, rumus-rumus turunan, turunan berantai, turunan tingkat tinggi, turunan implisit, dan turunan multivariabel beserta contoh-contoh penerapannya.
1. Tabel kebenaran dapat disederhanakan menggunakan peta Karnaugh untuk mendapatkan bentuk kanonik SOP dan POS
2. Peta Karnaugh memungkinkan penggabungan minterm/maxterm yang bertetangga untuk meminimalisir jumlah suku dalam bentuk kanonik
3. Metode ini berguna untuk menyederhanakan fungsi Boolean yang direpresentasikan dalam tabel kebenaran
Bab ini membahas persamaan diferensial orde satu yang meliputi:
1) Persamaan diferensial terpisah yang dapat diselesaikan dengan pengintegralan.
2) Reduksi persamaan tak terpisah menjadi terpisah melalui transformasi variabel.
3) Persamaan diferensial eksak yang selesaiannya didapat dari integral total.
4) Contoh-contoh penerapan metode tersebut untuk menyelesaikan berbagai persamaan diferensial orde satu.
sistem koordinat vektor (kartesian, silindris, bola)Albara I Arizona
Dokumen tersebut membahas sistem koordinat kartesius, silinder, dan bola beserta transformasinya, serta penerapannya dalam menyelesaikan masalah vektor dan menghitung luas permukaan.
1. Bab ini membahas fungsi-fungsi logaritma, eksponen, dan hiperbolik beserta sifat-sifat dan turunannya. Definisi logaritma asli dan eksponen asli diperkenalkan beserta hubungannya.
2. Fungsi logaritma dan eksponen umum serta fungsi hiperbolik juga dibahas beserta sifat dan turunannya. Fungsi invers trigonometri diperkenalkan.
3. Contoh penggunaan logaritma dan e
Metode numerik pada persamaan diferensial (new)Khubab Basari
Teks tersebut membahas metode numerik untuk menyelesaikan persamaan diferensial dengan menggunakan metode Euler dan Runge-Kutta. Metode Euler menggunakan deret Taylor sedangkan Runge-Kutta menghasilkan solusi lebih akurat dengan menghitung beberapa kali per iterasi. Contoh soal memberikan ilustrasi penerapan kedua metode tersebut pada persamaan diferensial orde satu.
Dokumen tersebut membahas tentang aplikasi integral untuk menghitung luas daerah dan volume benda putar. Terdapat tiga metode untuk menghitung volume benda putar yaitu metoda cakram, metoda cincin, dan metoda kulit tabung.
Dokumen tersebut membahas tentang fungsi dan grafik fungsi. Secara umum dibahas tentang definisi fungsi, domain dan range fungsi, jenis-jenis fungsi seperti fungsi polinomial, rasional, genap, ganjil dan periodik, serta operasi-operasi pada fungsi seperti operasi aljabar dan komposisi fungsi.
Dokumen tersebut membahas tentang integrasi numerik dengan metode Trapezoida dan Simpson. Metode Trapezoida membagi luasan yang dibatasi oleh fungsi menjadi bagian-bagian trapesium, sedangkan metode Simpson membagi luasan menjadi bagian-bagian parabola. Dokumen tersebut juga menjelaskan algoritma dan contoh soal untuk kedua metode tersebut beserta perhitungan galatnya.
Dokumen tersebut membahas dasar-dasar matematika yang diperlukan untuk menyelesaikan masalah optimasi secara analitis, meliputi gradien, matriks Hessian, syarat perlu dan cukup keoptimalan, serta fungsi konveks dan konkaf.
Dokumen ini membahas tentang integral lipat dua pada berbagai daerah seperti persegi panjang, daerah sembarang, koordinat polar, serta aplikasinya untuk menghitung luas permukaan. Terdapat definisi integral lipat dua, rumusan, contoh perhitungan, serta perubahan urutan integrasi.
Dokumen ini membahas tentang membangun rangkaian logika dari ekspresi Boolean menggunakan metode Sum of Products (SOP) dan Product of Sums (POS). Juga dibahas tentang penggunaan peta Karnaugh untuk menyederhanakan ekspresi Boolean dengan mengelompokkan variabel yang bernilai 1.
Dokumen tersebut membahas tentang turunan aljabar pada mata kuliah kalkulus I. Materi yang dibahas antara lain pengertian turunan fungsi aljabar, rumus-rumus turunan, turunan berantai, turunan tingkat tinggi, turunan implisit, dan turunan multivariabel beserta contoh-contoh penerapannya.
1. Tabel kebenaran dapat disederhanakan menggunakan peta Karnaugh untuk mendapatkan bentuk kanonik SOP dan POS
2. Peta Karnaugh memungkinkan penggabungan minterm/maxterm yang bertetangga untuk meminimalisir jumlah suku dalam bentuk kanonik
3. Metode ini berguna untuk menyederhanakan fungsi Boolean yang direpresentasikan dalam tabel kebenaran
Bab ini membahas persamaan diferensial orde satu yang meliputi:
1) Persamaan diferensial terpisah yang dapat diselesaikan dengan pengintegralan.
2) Reduksi persamaan tak terpisah menjadi terpisah melalui transformasi variabel.
3) Persamaan diferensial eksak yang selesaiannya didapat dari integral total.
4) Contoh-contoh penerapan metode tersebut untuk menyelesaikan berbagai persamaan diferensial orde satu.
sistem koordinat vektor (kartesian, silindris, bola)Albara I Arizona
Dokumen tersebut membahas sistem koordinat kartesius, silinder, dan bola beserta transformasinya, serta penerapannya dalam menyelesaikan masalah vektor dan menghitung luas permukaan.
1. Bab ini membahas fungsi-fungsi logaritma, eksponen, dan hiperbolik beserta sifat-sifat dan turunannya. Definisi logaritma asli dan eksponen asli diperkenalkan beserta hubungannya.
2. Fungsi logaritma dan eksponen umum serta fungsi hiperbolik juga dibahas beserta sifat dan turunannya. Fungsi invers trigonometri diperkenalkan.
3. Contoh penggunaan logaritma dan e
Gerak melingkar memiliki kecepatan konstan tetapi percepatan berubah-ubah karena arah gerak selalu berubah. Percepatan yang muncul disebut percepatan centripetal yang besarnya sama dengan v^2/R dan mengarah ke pusat lingkaran.
3. sma kelas x rpp kd 3.3; 4.1; 4.3 glb;glbb (karlina 1308233) finaleli priyatna laidan
Rencana pelaksanaan pembelajaran mata pelajaran fisika tentang gerak lurus dengan kecepatan dan percepatan konstan untuk siswa kelas X semester 1 mencakup tujuan pembelajaran, materi, metode, media, langkah pembelajaran, dan penilaian melalui demonstrasi, eksperimen, dan diskusi selama 4 pertemuan.
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ini membahas kinematika gerak lurus untuk siswa kelas XI semester 3 di SMA Malaka. Materi pembelajaran meliputi posisi, kecepatan, dan percepatan dalam bidang, dengan metode pembelajaran demo dan diskusi. Penilaian hasil belajar dilakukan dengan tes tulis berupa soal pilihan ganda.
Dokumen ini membahas tentang kinematika dan dinamika. Kinematika mempelajari gerak tanpa mempertimbangkan gaya, sedangkan dinamika mempelajari hubungan antara gaya dan gerak yang ditimbulkannya. Kinematika partikel mempelajari gerakan benda titik tanpa mempertimbangkan massanya.
Dokumen tersebut membahas tentang gerak lurus, perpindahan, jarak, kecepatan rata-rata dan sesaat, serta percepatan. Kecepatan didefinisikan sebagai perubahan posisi suatu benda per satuan waktu, sedangkan percepatan adalah hasil bagi antara gaya dengan massa suatu benda. Kelajuan adalah jarak yang ditempuh dalam satuan waktu. [/ringkasan]
Dokumen tersebut membahas tentang konsep-konsep dasar gerak lurus, termasuk gerak lurus beraturan, gerak lurus berubah beraturan, kecepatan, percepatan, kelajuan, jarak, perpindahan, serta contoh soal dan pembahasannya.
Teks tersebut membahas tentang gerak dan berbagai besaran yang berkaitan dengan gerak seperti jarak, perpindahan, kelajuan, dan kecepatan. Ia menjelaskan perbedaan antara jarak, perpindahan, kelajuan dan kecepatan serta kelajuan dan kecepatan rata-rata versus sesaat. Teks ini juga menjelaskan sifat vektor dan skalar dari berbagai besaran tersebut.
Gerak lurus beraturan dan gerak lurus berubah beraturan dibahas dalam dokumen tersebut. Perpindahan, kecepatan, percepatan, dan contoh soal gerak jatuh bebas dan lemparan bola dijelaskan.
1. Bab 3 membahas tentang gerak lurus dan unsur-unsurnya seperti perpindahan, kecepatan, dan percepatan.
2. Ada dua jenis gerak lurus yaitu gerak lurus beraturan dan gerak lurus berubah beraturan.
3. Gerak lurus beraturan memiliki kecepatan tetap sedangkan gerak lurus berubah beraturan memiliki percepatan tetap.
8 - BAB1. GERAK BENDA DAN MAKHLUK HIDUP DI LINGKUNGAN SEKITAR (GERAK PADA BEN...AntonetaPriskaSardjo
Teks tersebut membahas tentang gerak lurus, yang mencakup definisi gerak lurus, jenis-jenis gerak lurus seperti gerak lurus beraturan dan gerak lurus berubah beraturan, serta contoh soal gerak lurus.
Dokumen tersebut merupakan pendahuluan materi fisika tentang gerak lurus dan beraturan, yang mencakup pengertian perpindahan, kecepatan, percepatan, gerak lurus beraturan, gerak lurus berubah beraturan, dan gerak jatuh bebas. Diberikan pula contoh soal dan penyelesaiannya.
1. Gerak partikel dan kinematika
2. Gerak lurus beraturan, gerak lurus berubah beraturan, gerak jatuh bebas, gerak peluru
3. Contoh soal kinematika satu dan dua dimensi
Gerak peluru dengan kecepatan awal ditentukan untuk mengenai mangga yang berada pada jarak horizontal 10 m dan ketinggian 8 m dengan sudut elevasi 45 derajat. Kecepatan awal yang dibutuhkan adalah √40 m/s.
1. Kinematika mempelajari gerak tanpa mempertimbangkan penyebabnya. Gerak lurus adalah gerak satu dimensi.
2. Binatang yang bergerak adalah binatang yang mengalami perubahan kedudukan, seperti berjalan. Binatang yang diam tidak mengalami perubahan kedudukan.
Dokumen tersebut membahas tentang konsep-konsep gerak lurus dan gerak vertikal, termasuk gerak lurus beraturan, gerak lurus berubah beraturan, gerak jatuh bebas, gerak naik, dan gerak turun. Dijelaskan pula besaran-besaran yang terkait seperti jarak, kecepatan, percepatan, serta hubungan antara besaran-besaran tersebut. Grafik yang mewakili konsep-konsep gerak tersebut juga dijelaskan.
Dokumen tersebut membahas tentang kinematika gerak yang meliputi pengertian kinematika, jenis-jenis gerak yang dipelajari seperti gerak lurus dan melingkar, besaran-besaran fisika yang terkait seperti perpindahan, kecepatan dan percepatan, serta contoh soal terkait gerak lurus beraturan dan berubah beraturan.
Dokumen tersebut membahas tentang kinematika gerak lurus, termasuk konsep jarak, perpindahan, kelajuan, kecepatan, percepatan, gerak lurus beraturan, gerak lurus berubah beraturan, dan gerak jatuh bebas. Diuraikan pula rumus-rumus yang terkait dengan besaran-besaran kinematika tersebut.
1. Ilmu yang mempelajari gerak tanpa mempertimbangkan penyebabnya disebut kinematika.
2. Gerak lurus adalah gerak satu dimensi.
3. Binatang yang bergerak adalah binatang yang mengalami perubahan kedudukan, sementara binatang yang diam tidak mengalami perubahan kedudukan.
Bab 3 membahas gerak lurus yang mencakup perpindahan, kecepatan, percepatan, gerak lurus beraturan, gerak lurus berubah beraturan, dan gerak jatuh bebas. Gerak lurus dibedakan menjadi gerak lurus beraturan dengan kecepatan tetap, dan gerak lurus berubah beraturan dengan percepatan yang tetap. Gerak jatuh bebas merupakan contoh gerak lurus berubah beraturan dengan percepatan gravitasi sebesar 9,8 m/det
Dokumen tersebut membahas tentang kinematika yang mempelajari gerak tanpa mempedulikan penyebabnya. Gerak lurus beraturan dan gerak lurus berubah beraturan dijelaskan beserta persamaannya. Tujuan pembelajaran mata kuliah ini adalah mahasiswa dapat mendefinisikan berbagai jenis gerak dan menyelesaikan masalah gerak.
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka.
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Fathan Emran
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka.
Laporan Pembina Pramuka SD dalam format doc dapat anda jadikan sebagai rujukan dalam membuat laporan. silakan download di sini https://unduhperangkatku.com/contoh-laporan-kegiatan-pramuka-format-word/
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...nasrudienaulia
Dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Talcott Parsons, konsep struktur sosial sangat erat hubungannya dengan kulturalisasi. Struktur sosial merujuk pada pola-pola hubungan sosial yang terorganisir dalam masyarakat, termasuk hierarki, peran, dan institusi yang mengatur interaksi antara individu. Hubungan antara konsep struktur sosial dan kulturalisasi dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Pola Interaksi Sosial: Struktur sosial menentukan pola interaksi sosial antara individu dalam masyarakat. Pola-pola ini dipengaruhi oleh norma-norma budaya yang diinternalisasi oleh anggota masyarakat melalui proses sosialisasi. Dengan demikian, struktur sosial dan kulturalisasi saling memengaruhi dalam membentuk cara individu berinteraksi dan berperilaku.
2. Distribusi Kekuasaan dan Otoritas: Struktur sosial menentukan distribusi kekuasaan dan otoritas dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya yang dianut oleh masyarakat juga memengaruhi bagaimana kekuasaan dan otoritas didistribusikan dalam struktur sosial. Kulturalisasi memainkan peran dalam melegitimasi sistem kekuasaan yang ada melalui nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat.
3. Fungsi Sosial: Struktur sosial dan kulturalisasi saling terkait dalam menjalankan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya dan norma-norma yang terinternalisasi membentuk dasar bagi pelaksanaan fungsi-fungsi sosial yang diperlukan untuk menjaga keseimbangan dan stabilitas dalam masyarakat.
Dengan demikian, konsep struktur sosial dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Parsons tidak dapat dipisahkan dari kulturalisasi karena keduanya saling berinteraksi dan saling memengaruhi dalam membentuk pola-pola hubungan sosial, distribusi kekuasaan, dan pelaksanaan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat.
2. 3.1 PENDAHULUAN
Suatu benda dikatakan bergerak bila kedudukannya selalu
berubah terhadap suatu acuan
Ilmu yang mempelajari gerak tanpa mempersoalkan
penyebabnya disebut Kinematika
Untuk menghindari terjadinya kerumitan gerakan benda dapat
didekati dengan analogi gerak partikel (benda titik)
Gerak lurus disebut juga sebagai gerak satu dimensi
3.2
3. 3.3
Perubahan kedudukan benda dalam selang waktu tertentu (tergantung sistem
koordinat).
Catatan:
Jarak Skalar
Panjang lintasan sesungguhnya yang ditempuh oleh benda
o BA
perpindahan
X1 X2
∆X = X2 – X1
A B5 m
5 m
Contoh :
Benda bergerak dari A ke B (5 m) dan
kembali lagi ke A
Perpindahan (∆X) = 0
Jarak = 5 m + 5 m = 10 m
3.2 PERPINDAHAN, KECEPATAN DAN PERCEPATAN
1. Perpindahan Vektor
4. Bila benda memerlukan waktu ∆t untuk mengalami perpindahan ∆X, maka :
t
x
t1 t2
x
x1
x2 Lintasan
t
B. Kecepatan Sesaat
Kecepatan rata-rata apabila selang waktu mendekati nol (kecepatan pada
suatu saat tertentu).
3.4
Vrata-rata
= kemiringan garis yang menghubungkan X1
dan X2
Kecepatan Rata-rata =
Perpindahan
Waktu yang diperlukan
2. Kecepatan Vektor
A. Kecepatan Rata-rata
dt
dx
t
X
V t
sesaat =
∆
∆
= →∆ 0
lim
t
X
tt
XX
V ratarata
∆
∆
=
−
−
=−
12
12
5. 3.5
Catatan :
Kelajuan Skalar
Bila benda memerlukan waktu t untuk menempuh jarak X maka :
A. Percepatan Rata-rata
Perubahan kecepatan per satuan waktu.
B. Percepatan Sesaat
Perubahan kecepatan pada suatu saat tertentu
(percepatan rata-rata apabila selang waktu mendekati nol).
3. Percepatan
t
V
tt
VV
a ratarata
∆
∆
=
−
−
=−
12
12
t
V
a t ∆
∆
= →∆ 0
lim 2
2
dt
xd
dt
dV
a ==
t
X
V =
6. 3.3 GERAK LURUS BERATURAN (GLB)
Gerak benda pada lintasan lurus dengan kecepatan tetap
X = x0 + vt
0
x0
x
t
V = Konstan
0
V = konstan
v
t
3.6
Posisi Kecepatan
Catatan : Percepatan (a) = 0
7. 3.7
3.4 GERAK LURUS BERUBAH BERATURAN (GLBB)
Gerak lurus yang percepatannya tidak berubah (tetap)
terhadap waktu dipercepat beraturan
Percepatan
0
a = konstan
a
t
a = Konstan
x
t
x = x0 + v0t + ½ at2
Posisi
v
t
v = v0 + at
Kecepatan
8. Merupakan contoh dari gerak lurus berubah beraturan
Percepatan yang digunakan untuk benda jatuh bebas adalah
percepatan gravitasi (biasanya g = 9,8 m/det2
)
Sumbu koordinat yang dipakai adalah sumbu y
3.8
Hati-hati mengambil acuan
Arah ke atas positif (+)
Arah ke bawah negatif (-)
3.5 GERAK JATUH BEBAS
v2
= v0
2
- 2g (y – y0)
y = y0 + vot – ½ gt2
v = v0 - gt
9. 1. Sebuah mobil bergerak dengan kecepatan 27 km/jam, kemudian mobil dipercepat
dengan percepatan 2 m/s2
.
Hitunglah kecepatan mobil dan jarak yang ditempuhnya selama 5 detik setelah percepatan
tersebut.
Jawab :
Vo = 27 km/jam = 27000 m /3600s = 7,5 m/s
Xo = 0, a = 2 m/s2
, t = 5 s
- Kecepatan mobil
V = Vo +at
= 7,5 + 2,5
= 17,5 m/s
- Jarak yang ditempuh mobil
X = Xo + Vo.t + 1/2a.t 2
= 62,5 m
V = 17,5 m/s
Xo = 0 X = 62,5 m
Vo = 7,5 m/s
Contoh SoalContoh Soal
3.9
10. • Percepatan bola ketika meninggalkan pemain adalah
a = -g.
• Kecepatan pada ketinggian maksimum adalah V = 0
Jawab :Jawab :
t = (V-Vo)/gt = (V-Vo)/g = (0 - 12) / (-9,8) = 1.2 s= (0 - 12) / (-9,8) = 1.2 s
V = Vo + gtV = Vo + gt
Waktu untuk mencapai ketinggian maksimum :Waktu untuk mencapai ketinggian maksimum :
Ketinggian maksimum yang dicapai :Ketinggian maksimum yang dicapai :
2 . Seorang pemain baseball melempar bola sepanjang sumbu Y dengan kecepatan
awal 12 m/s. Berapa waktu yang dibutuhkan bola untuk mencapai ketinggian
maksimum dan berapa ketinggian maksimum yang dapat dicapai bola tersebut?
Y=0
Y = 7,3 m
( )
( ) m3,7=
m/s9.8-2
m/s12-0
=
a2
v-v
=y 2
22
o
4.0