Materi Dinamika rotasi ini disampaikan secara daring melalui laman www.smanesiphysica.wordpress.com. materi ini untuk siswa kelas X. sebagai media pembelajaran di era pandemi covid 19. semoga bermanfaat. tetap semangant dan jangan lupa taati protokol kesehatan.
3. “Jika resultan gaya pada suatu benda sama dengan nol, benda yang mula-
mula diam akan terus diam, sedangkan benda yang mula-mula bergerak
akan terus bergerak dengan kecepatan tetap.”
Secara sistematis ditulis:
Hukum I Newton disebut juga hukum kelembaman atau hukum inersia,
yaitu kecenderungan benda untuk mempertahankan keadaannya.
0
F
Hukum I Newton
A. FORMULASI HUKUM-HUKUM NEWTON
4. “Percepatan yang dihasilkan oleh resultan gaya yang bekerja pada
benda berbanding lurus dengan resultan gaya, searah dengan resultan
gaya, dan berbanding terbalik dengan massa benda.”
Secara sistematis ditulis:
Hukum II Newton berlaku untuk resultan percepatan benda ≠ 0
m
F
a
Hukum II Newton
A. FORMULASI HUKUM-HUKUM NEWTON
5. “Jika A mengerjakan gaya pada benda B, maka B akan mengerjakan
gaya pada A, yang besarnya sama tetapi arahnya berlawanan.”
Secara sistematis ditulis:
Aplikasi Hukum III Newton: terdorongnya roket ke atas,
terdorongnya jet ke depan oleh mesin jet, dll.
reaksi
aksi F
F
Hukum III Newton
A. FORMULASI HUKUM-HUKUM NEWTON
6. Hukum III Newton
A. FORMULASI HUKUM-HUKUM NEWTON
• Pasangan gaya aksi dan gaya reaksi bekerja pada dua benda
yang berbeda.
• Besarnya gaya reaksi sama dengan gaya reaksi.
• Arah gaya reaksi berlawanan dengan arah gaya aksi.
Hal yang perlu diperhatikan pada hukum III
Newton:
7. B. MENGENAL BERBAGAI JENIS GAYA
Jenis-jenis Gaya
Gaya Berat
Gaya Normal
Gaya gesek
Tegangan tali
8. • Gaya berat (w) atau sering disebut berat adalah gaya gravitasi Bumi
yang bekerja pada suatu benda.
• Arahnya menuju pusat Bumi.
• Berat berbeda dengan massa. Besarnya massa tetap, sedangkan
besarnya massa tergantung lokasi benda.
mg
w
w w w
Gaya Berat
B. MENGENAL BERBAGAI JENIS GAYA
9. • Gaya normal (N) adalah gaya yang bekerja pada bidang sentuh
antara dua permukaan yang bersentuhan.
• Arahnya tegak lurus dengan bidang sentuh.
N N
N
Gaya Normal
B. MENGENAL BERBAGAI JENIS GAYA
10. • Gaya gesekan (fg) atau gaya gesek adalah gaya yang muncul
pada dua benda yang bersentuhan secara langsung.
• Arahnya berlawanan dengan kecenderungan arah gerak benda.
N
w
W sin
fg
w.cos
fg
F
W
N
Gaya Gesekan
B. MENGENAL BERBAGAI JENIS GAYA
11. • Gaya tegangan tali (T) atau tegangan tali adalah gaya yang
bekerja pada ujung-ujung tali karena tali tersebut tegang.
T1 T1 T2 T2 P
Gaya Tegangan Tali
B. MENGENAL BERBAGAI JENIS GAYA
12. • Percepatan sentripetal muncul
sebagai akibat adanya gaya
sentripetal yang bekerja pada
benda.
• Arahnya tegak lurus dengan
vektor kecepatan, menuju
pusat lingkaran.
Konsep Gaya Sentripetal
B. MENGENAL BERBAGAI JENIS GAYA
13. • Asal gaya sentripetal → gaya tegangan tali T
r
mv
T
F
T
T
F
F
s
s
2
0
0
Fs
v
T
Konsep Gaya Sentripetal
B. MENGENAL BERBAGAI JENIS GAYA
14. C. ANALISIS KUANTITATIF MASALAH DINAMIKA PARTIKEL
1. Dinamika
sederhana
tanpa
gesekan.
2. Dinamika
dengan
gesekan.
3. Berat semu
dalam
elevator.
4. Dua benda
terhubung
dengan tali
melalui
sebuah katrol.
5. Benda
bertumpuk.
6. Tikungan pada
jalan.
7. Gerak
melingkar
pada bidang
vertikal
15. • Pada sumbu X
N
w
W sin
w.cos
cos
0
0
mg
w
N
w
N
F
y
y
y
sin
sin
g
a
a
m
mg
a
m
w
a
m
F
x
y
• Pada sumbu Y
C. ANALISIS KUANTITATIF MASALAH DINAMIKA PARTIKEL
Dinamika Partikel Tanpa Gesekan
16. N
w
W sin
fg
w.cos • Pada sumbu X
cos
0
0
mg
w
N
w
N
F
y
y
y
m
f
mg
a
a
m
f
mg
a
m
f
w
a
m
F
g
g
g
x
y
sin
sin
• Pada sumbu Y
C. ANALISIS KUANTITATIF MASALAH DINAMIKA PARTIKEL
Dinamika Partikel Dengan Gesekan
17. • Elevator diam: • Elevator bergerak
w
mg
N
mg
N
Fy
0
0
a
m
mg
N
a
m
mg
N
a
m
F
Catatan:
a (+) jika arah percepatan ke atas.
a (-) jika arah percepatan ke bawah
C. ANALISIS KUANTITATIF MASALAH DINAMIKA PARTIKEL
Berat Semu dalam Elevator
19.
g
m
m
m
m
a
a
m
m
g
m
T
g
m
T
a
m
m
g
m
T
f
T
a
m
m
F
B
A
A
k
B
B
A
B
A
k
B
A
B
g
B
A
C. ANALISIS KUANTITATIF MASALAH DINAMIKA PARTIKEL
Dua Benda Terhubung Tali melalui Katrol
22. a. Tikungan datar kasar
fs
s
s
s
s
s
rg
v
rg
v
mg
r
mv
f
F
2
2
r
C. ANALISIS KUANTITATIF MASALAH DINAMIKA PARTIKEL
Tikungan pada Jalan
23. s
maks rg
v
Batas laju kendaraan agar dapat menikung pada jalan datar kasar:
a. Kekasaran permukaan jalan (𝜇s). Semakin kasar permukaan jalan, semakin
besar batas laju menikung.
b. Jari-jari belokan (r). Semakin besar jari-jari belokan, semakin besar batas
laju menikung.
c. Percepatan gravitasi (g). Semakin besar percepatan gravitasi tempat
menikung, semakin besar batas laju menikung.
C. ANALISIS KUANTITATIF MASALAH DINAMIKA PARTIKEL
Tikungan pada Jalan
24. b. Tikungan jalan miring
N cos θ
N
w
N sin θ
*
sin
sin
2
N
r
mv
N
F
maks
s
*
*
cos
0
cos
0
mg
N
mg
N
Fy
C. ANALISIS KUANTITATIF MASALAH DINAMIKA PARTIKEL
Tikungan pada Jalan
25. • Dengan membagi * dan ** diperoleh:
tan
tan
2
2
rg
v
rg
v
maks
maks
C. ANALISIS KUANTITATIF MASALAH DINAMIKA PARTIKEL
Tikungan pada Jalan
26. c. Tikungan jalan miring dan
kasar
N cos θ
N
w
N sin θ
*
sin
cos
sin
cos
sin
cos
0
sin
cos
0
s
s
s
s
y
N
mg
N
N
mg
f
N
mg
f
mg
N
F
fs
fs sin θ
fs cos θ
C. ANALISIS KUANTITATIF MASALAH DINAMIKA PARTIKEL
Tikungan pada Jalan
28. a. Sisi dalam lingkaran
mg
N
r
mv
mg
N
F
A
A
A
s
2
NA
w
pusat
vA
C. ANALISIS KUANTITATIF MASALAH DINAMIKA PARTIKEL
Gerak Melingkar pada Bidang
Vertikal
29. b. Berat tanpa bobot (NA = 0)
rg
v
mg
r
mv
mg
N
r
mv
mg
N
F
A
A
A
A
A
s
0
2
2
NA
w
pusat
vA
C. ANALISIS KUANTITATIF MASALAH DINAMIKA PARTIKEL
Gerak Melingkar pada Bidang
Vertikal
30. c. Sisi luar lingkaran
r
mv
N
F
N s
2
FS
N
pusat
C. ANALISIS KUANTITATIF MASALAH DINAMIKA PARTIKEL
Gerak Melingkar pada Bidang Vertikal