SlideShare a Scribd company logo
1 of 15
Laboratorium Mekanika Tanah
Program Studi Teknik Sipil FT-UIM
1
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH MUH. AKSAL / 20025014006
BAB VI
KADAR AIR DAN BERAT ISI
6.1 Teori Ringkas
6.1.1 Kadar Air
Tanah terdiri dari bagian padat (solid) dan pori dimana bagian padat
terdiri dari partikel-partikel padat sedangkan bagian pori terdiri dari air atau
udara, bilamana dalam keadaan jenuh air maka pori-pori terdiri dari air dan
udara. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar berikut ini. Salah satu
sifat tanah yang perlu kita ketahui adalah kadar airnya, yaitu perbandingan
antara berat air dengan berat butir tanah (dalam keadaan kering) besarnya
persentase kadar air tersebut dapat ditentukan dengan menggunakan rumus
sebagai berikut:
6.1.2 Berat isi
Berat volume adalah perbandingan antara berat tanah dengan volume
tanah tersebut. Hubungan yang sangat penting antara komponen tanah terlihat
dalam hubungan antara berat volume. Hubungan ini diperoleh parameter-
parameter yang digunakan dalam setiap persoalan yang berhubungan dengan
tanah seperti:
1. Angka pori [ e ].
2. Porositas [ n ].
3. Derajat kejenuhan [ Sr ]
Cara pemeriksaan berat volume di lapangan yaitu dengan membuat kubus
tanah dengan dimensi dimensi satuan misalnya (1×1×1 cm). pemeriksaan
visual akan memperlihatkan bahwa tanah blok tanah itu akan terdiri dari :
Laboratorium Mekanika Tanah
Program Studi Teknik Sipil FT-UIM
2
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH MUH. AKSAL / 20025014006
1. Pori atau ruang kosong void, yang merupakan ruang terbuka antara
butir-butir tanah dengan berbagai ukuran.
2. Butir-butir tanah, yang akan mempunyai besar atau kecil dalam ukuran.
3. Kelembaban tanah, yang akan menyebabkan tanah terlihat basah,
lembab ataupun kering, air dalam pori atau ruang kosong yang disebut
air pori, mungkin ada dalam kuantitas yang cukup untuk memenuhi
ruang kosong itu,atau mungkin ada hanya mengisi ruang kosong itu
sebagian saja.
untuk istilah tanah dalam mekanika tanah adalah, Semua segi
mencakup struktur dalam tanah, yang mencakup tanah tanah lempung (clay),
sampai berangkal (batu batu yang besar) kecuali batuan tetap. Dimana unsur
ini mendominasi keberadaan tanah yang bersangkutan, misalnya dataran
pesisir pantai. Umumnya struktur lapisan tanah bagian atas berpasir, akan
tetapi pada daerah pegunungan umumnya mempunyai struktur tanah yang
berbatu. dengan demikian jika disimak lebih dalam maka masing-masing tanah
yang berlainan tadi mempunyai arti dan pengaruh tersendiri terhadap
kelangsungan hidup manusia dan adanya keseragaman ini mendorong
manusia untuk mempelajari dari macam-macam struktur tanah yang ada.
Dalam kaitannya dengan hal ini, maka kita menentukan berat isi volume dari
suatu sampel tanah. tanah terdiri dari 3 bagian pada gambar dibawah ini :
Gambar 6.1 bagian-bagian tanah
(sumber www. Academia.id)
Laboratorium Mekanika Tanah
Program Studi Teknik Sipil FT-UIM
3
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH MUH. AKSAL / 20025014006
Dimana :
Vt = Volume tanah total
Vs = Volime butir tana
Vw = Volume air pori
Va = Volume Udara
W = Berat Total
Ws = Berat butir tanah
Ww = Berat air tanah
Wa = Berat udara tanah
Adapun berat volume adalah perbandingan antar berat tanah
seluruhnya dengan volume tanah seluruhnya.
𝐵𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 [𝛾 ] = 𝐵𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑡𝑎𝑛𝑎ℎ
𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑡𝑎𝑛𝑎ℎ
Rumus – rumus :
Angka pori
𝑒 =
𝑉𝑉
𝑉𝑆
Porositas
𝑛 =
𝑉𝑉
𝑉
Derajat kejenuhan
𝑆𝑟 =
𝑉𝑊
𝑉𝑉
Satuan yang digunakan gr/cm3 atau Kg/cm3
Angka yang sering didapat [ γw ], berkisar antara (1,6 - 2,0 ) gr/cm3 dan
jarang untuk suatu tanah asli di bawah 1,2 atau lebih.
Laboratorium Mekanika Tanah
Program Studi Teknik Sipil FT-UIM
4
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH MUH. AKSAL / 20025014006
6.2 Tujuan Percobaan
6.2.1 Kadar Air
Untuk mengetahui atau menghitung persentase kadar air (w) yang
terkandung dalam suatu sampel tanah
6.2.2 Berat Isi
Pengujian ini dimaksudkan untuk mengetahui berat isi, angka pori, derajat
kejenuhan suatu sampel.
6.3 Spesifikasi Peralatan
6.3.1 Alat yang digunakan
6.3.1.1 Kadar Air
1. Cawan kadar air (Tinbox)
Gambar 6.2 Tin box
Laboratorium Mekanika Tanah
Program Studi Teknik Sipil FT-UIM
5
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH MUH. AKSAL / 20025014006
2. Timbangan ketelitian 0.01 gr
Gambar 6.3 Timbangan
3. Oven
Gambar 6.4 Oven
4. Desicator
6.3.1.2 Berat isi
1. Ring dan pan berat isi
Gambar 6.5 Ring dan pan
Laboratorium Mekanika Tanah
Program Studi Teknik Sipil FT-UIM
6
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH MUH. AKSAL / 20025014006
2. Jangka Sorong
Gambar 6.6 Jangka Sorong
3. desicator
6.3.2 Bahan yang digunakan
Tanah yang lolos saringan no.4
Gambar 6.7 tanah lolos saringan no.4
Laboratorium Mekanika Tanah
Program Studi Teknik Sipil FT-UIM
7
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH MUH. AKSAL / 20025014006
6.4 Prosedur Percobaan
6.4.1 Kadar air
1. Timbang Tin box yang akan dipakai dan beri nomor / tanda.
2. Masukkan benda uji yang akan diperiksa ke dalam tin box tersebut lalu
tutup .
3. Timbang tin box yang telah berisi benda uji tersebut.
4. Masukkan ke dalam oven yang suhunya telah diatur selama 24 jam
sehingga beratnya konstan.
5. Setelah dikeringkan dalam oven, tin box tersebut lalu dimasukkan ke
dalam desicator agar cepat dingin.
6. Setelah dingin, timbang kembali tin box yang telah berisi tanah kering
tersebut.
6.4.2 Berat isi
1. Bersihkan ring berat isi yang akan dipakai.
2. Ukur diameter dalam dan tingginya dengan menggunakan jangka sorong,
hitung volumenya.
3. Timbang ring tersebut dengan ketelitian 0.01 gr.
4. Masukkan sampel tanah ke dalam ring langsung dari tabung contoh
dengan menggunakan extruder.
5. Ratakan permukaan tanah dikedua ujung ring kemudian timbang kembali
berikut pan.
6. Masukkan tanah yang berisi sampel tanah dan tanah tadi ke dalam oven
selama 24 jam.
7. Masukkan ke dalam desicator sampai dingin lalu timbang kembali.
Laboratorium Mekanika Tanah
Program Studi Teknik Sipil FT-UIM
8
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH MUH. AKSAL / 20025014006
6.5 Analisa Data
6.5.1 Uraian Perhitungan
6.5.1.1 Kadar air
Perhitungan Kadar air
Rumus:
(ω) =
Ww
x 100 %
Wd
Keterangan :
(ω) : Kadar Air
Ww : Berat Air
Wd : Berat Tanah kring
Sampel 1
Diketahui :
Berat Container W1 : 6.60 gram
Berat Container + Tanah Basah W2 : 46.20 gram
Berat Container + Tanah kering W3 : 29.50 gram
Ditanya :
1. Berat Air (Ww) = ….?
2. Berat Tanah Kering ( Wd ) = … ?
3. Kadar Air ( ω ) = …?
Penyelesaian :
1. Ww = W2 - W3
Ww = 46.20 - 29.50
= 16.70 gram
2. Wd = W3 - W1
= 29.50 - 6.60
= 22.90 gram
3. ( ω ) = x 100%
=
16.70
x 100%
22.90
= 0.729 %
Laboratorium Mekanika Tanah
Program Studi Teknik Sipil FT-UIM
9
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH MUH. AKSAL / 20025014006
Sampel 2
Diketahui :
Berat Container W1 : 8.90 gram
Berat Container + Tanah Basah W2 : 36.30 gram
Berat Container + Tanah kering W3 : 29.50 gram
Ditanya :
1. Berat Air (Ww) = ….?
2. Berat Tanah Kering ( Wd ) = … ?
3. Kadar Air ( ω ) = …?
Penyelesaian :
1. Ww = W2 - W3
Ww = 36.30 - 29.50
= 6.80 gram
2. Wd = W3 - W1
= 29.50 - 8.90
= 20.60 gram
3. ( ω ) = x 100%
=
6.80
x 100%
20.60
= 0.330 %
Kadar Air Rata-rata =
Kadar Air Sampel 1 + Kadar Air
Sampel 2
2
=
0.729 + 0.330
2
= 0.894 %
Laboratorium Mekanika Tanah
Program Studi Teknik Sipil FT-UIM
10
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH MUH. AKSAL / 20025014006
6.5.1.2 Berat isi
Pemeriksaan berat isi
Analisa data
Data hasil percobaan
Sampel I
W1 = 28.3 gram
W2 = 6.6 gram
W3 = 110.0 gram
W5 = 1.31 gram
W6 = 95.3 gram
Sampel II
W1 = 28.3 gram
W2 = 8.9 gram
W3 = 107.0 gram
W5 = 1.22 gram
W6 = 90.0 gram
Keterangan :
W1 = Berat Ring
W2 = Berat Cawan
W3 = Berat Ring+Berat Cawan+Tanah Basah
W5 = Berat isi Tanah Basah
W6 = Berat Ring+Berat Cawan+Tanah Kering
1. Tanah Basah
Rumus : Tanah Basah (W4) = W3 - W2 - W1
Sampel I
W4 = 110.0 - 6.6 - 28.3
= 75.1 gram
SampeI II
W4 = 107.0 - 8.90 - 28.3
= 69.8 gram
2. Berat Isi Tanah Basah
Rumus : Berat Tanah Kering (W5) = W4 / H
Sampel IA
W5 = 75.1 : 57.38
= 1.31 gr/cm3
Laboratorium Mekanika Tanah
Program Studi Teknik Sipil FT-UIM
11
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH MUH. AKSAL / 20025014006
SampeI IIA
W5 = 69.8 : 57.4
= 1.22 gr/cm3
3. Berat Tanah Kering
Rumus : Berat Tanah Kering ( W7 ) = W6-W1-W2
Sampel IA
W7 = 95.3 - 28.30 - 6.6
= 60.4 gram
SampeI IIA
W7 = 90.0 - 28.30 - 8.9
= 52.8 gram
4. Berat Air
Rumus : W8 = W4 - W7
Sampel IA
W8 = 75.1 - 60.4
= 14.7 gram
Sampel IIA
W8 = 69.8 - 52.8
= 17.0 gram
5. Kadar Air
Rumus : Kadar Air = (W8/W7) x 100%
Sampel IA
W10 = 14.7 : 60.40 x 100
= 24.34 %
SampeI IIA
W10 = 17.0 : 52.80 x 100
= 32.20 %
6. Berat Isi Tanah Kering
Rumus : W9 = ( W5 ) / ( 1 + M )
Sampel IA
W9 = 1.31 : ( 1 + 53,26)
= 0.02 gram
Laboratorium Mekanika Tanah
Program Studi Teknik Sipil FT-UIM
12
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH MUH. AKSAL / 20025014006
Sampel IIA
W9 = 1.22 : ( 1 + 51,47)
= 0.02 gram
7. Volume Tanah Kering
Rumus : Volume Tanah kering = W7 / O
Sampel IA
Volume tanah kering I =
60.4
= 23.97 cm3
2.52
Sampel IIA
Volume tanah kering II =
52.8
= 20.95 cm3
2.52
8. Isi Pori
Rumus : Isi Pori = H - P
Sampel IA
Isi pori I = 57.38 - 23.97
= 33.41
Sampel IIA
` Isi pori II = 57.38 - 20.95
= 36.43
9. Derajat Kejenuhan
Rumus : Sr = ( W8 )/( Q )*100%
Sampel IA
Sr =
14.7
x 100% = 0.44 %
33.4
Sampel IIA
Sr =
17.0
x 100% = 0.47 %
36.4
10. Porositas
Rumus : n = ( Q )/( H )*100%
Sampel IA
n =
33.41
x 100% = 58.23 %
57.38
Laboratorium Mekanika Tanah
Program Studi Teknik Sipil FT-UIM
13
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH MUH. AKSAL / 20025014006
Sampel IIA
n =
36.43
x 100% = 63.48 %
57.38
Jadi Rata-Rata = 60.86 %
6.5.2 Tabel pengujian
6.5.2.1 Kadar air
Tabel 6.1 Data haasil pengujian kadar air
No . Container Satuan 1 2
Berat Container (W1) gram 6.60 8.90
Berat Container + Tanah Basah ( W2) gram 46.20 36.30
Berat Container + Tanah Kering ( W3) gram 29.50 29.50
Berat Air ( Ww = W2 - W3 ) gram 16.70 6.80
Berat Tanah Kering ( Wd = W3 - W1 ) gram 22.90 20.60
Kadar Air ( Ww /Wd * 100 % ) % 0.729 0.330
Kadar Air Rata- rata % 0.894
6.5.2.2 Berat isi
Tabel 6.2 Data hasil pengujian berat isi
Diameter ring : 6.35 cm
Tinggi : 2.00 cm
Volume ring : 31.65 cm
1 Ring/Container Number - A B
2 Nomor Contoh Tanah
3 Kedalaman Tanah cm
4 Berat Ring (W1) gram 28.30 28.30
5 Berat Cawan (W2) gram 6.60 8.90
6 Berat Ring+Berat Cawan+Tanah Basah (W3) gram 110.00 107.00
7 Berat Tanah Basah (W4)=W3-W2-W1 gram 75.10 69.80
8 Volume Ring ( Volume Tanah Basah ) H cm3
57.38 57.38
9 Berat Isi Tanah Basah (W5) = W4 / H gr/cm3 1.31 1.22
10 Berat Ring+Berat Cawan+Tanah Kering (W6) gram 95.30 90.00
11 Berat Tanah Kering (W7)=W6-W1-W2 gram 60.40 52.80
12 Berat Air (W8)=W4-W7 gram 14.70 17.00
13
Kadar Air (M) = (W8)/(W7) x 100 %
% 24.34 32.20
14 Berat Isi Tanah Kering (W9) = W5 / (1+ M) gram 0.05 0.04
15 Berat Jenis Gs 2.52 2.52
Laboratorium Mekanika Tanah
Program Studi Teknik Sipil FT-UIM
14
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH MUH. AKSAL / 20025014006
16 Vol. Tanah Kering (W7/O) cm3
23.97 20.95
17 Isi Pori (H-P) 33.41 36.43
18 Derajat Kejenuhan Sr = (W8)/(Q)*100% % 0.44 0.47
19 Porositas, n = (Q)/(H)*100% % 58.23 63.48
Rata- rata % 60.857
6.6 Kesimpulan dan Saran
6.6.1 Kesimpulan
6.6.1.1 Kadar air
Dari percobaan tersebut berat tanah basah sampel 1 yaitu 39.6 gr
dan bera tanah kering sampel 1 yaitu 22.9 gr sehingga didapatkan kadar
airnya yaitu 0.729% dan berat berat air yang terkandung dalam tanah yaitu
16.70 gr.
6.6.1.2 Berat isi
Dari percobaan tersebut di dapatkan isi pori untuk sampel 1 yaitu 33.41
dan derajat kejenuhan untuk sampel 1 yaitu 0.44%
6.6.2 Saran
Dalam melakukan praktikan diperlukan ketelitian dalam percobaan agar
tidak terjadi kesalahan.
Laboratorium Mekanika Tanah
Program Studi Teknik Sipil FT-UIM
15
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH MUH. AKSAL / 20025014006
6.7Dokumentasi Percobaan
Gambar 6.8 sampel ke dalam ring
Gambar 6.9 selesai cetakan

More Related Content

What's hot

Sifat koloid dan partikel koloid bermuatan listrik
Sifat koloid dan partikel koloid bermuatan listrikSifat koloid dan partikel koloid bermuatan listrik
Sifat koloid dan partikel koloid bermuatan listrikAlya Titania Annisaa
 
Fisika Kuantum (3) gel materi
Fisika Kuantum (3) gel materiFisika Kuantum (3) gel materi
Fisika Kuantum (3) gel materijayamartha
 
Persentase Gelombang
Persentase GelombangPersentase Gelombang
Persentase GelombangVicky Anggara
 
Laporan hasil praktikum hukum archimedes
Laporan hasil praktikum hukum archimedesLaporan hasil praktikum hukum archimedes
Laporan hasil praktikum hukum archimedesFarah Pranidasari
 
Laporan Praktikum Fisika Dasar II Awal tentang Spektrometer
Laporan Praktikum Fisika Dasar II Awal tentang SpektrometerLaporan Praktikum Fisika Dasar II Awal tentang Spektrometer
Laporan Praktikum Fisika Dasar II Awal tentang SpektrometerLydia Nurkumalawati
 
Pengertian tanah dan batuan
Pengertian tanah dan batuanPengertian tanah dan batuan
Pengertian tanah dan batuanFNfadly
 
Laporan lengakap percobaan pembiasan cahaya
Laporan lengakap percobaan pembiasan cahayaLaporan lengakap percobaan pembiasan cahaya
Laporan lengakap percobaan pembiasan cahayafikar zul
 
Analisis garis spektrum
Analisis garis spektrumAnalisis garis spektrum
Analisis garis spektrumArnoldus Tedi
 
Tegangan permukaan dan viskositas sma
Tegangan permukaan dan viskositas smaTegangan permukaan dan viskositas sma
Tegangan permukaan dan viskositas smaAjeng Rizki Rahmawati
 
Metode Gravitasi dalam Geofisika.pptx
Metode Gravitasi dalam Geofisika.pptxMetode Gravitasi dalam Geofisika.pptx
Metode Gravitasi dalam Geofisika.pptxMhd. Zaky Daniyal
 
Contoh soal dan_jawaban_teknik_sipil
Contoh soal dan_jawaban_teknik_sipilContoh soal dan_jawaban_teknik_sipil
Contoh soal dan_jawaban_teknik_sipilEfan Sing
 
praktikum fisika dasar 1 viskositas zat alir
praktikum fisika dasar 1 viskositas zat alirpraktikum fisika dasar 1 viskositas zat alir
praktikum fisika dasar 1 viskositas zat alirwulansafitri8
 
Pembuatan Es Puter Menggunakan Prinsip Sifat Koligatif
Pembuatan Es Puter Menggunakan Prinsip Sifat KoligatifPembuatan Es Puter Menggunakan Prinsip Sifat Koligatif
Pembuatan Es Puter Menggunakan Prinsip Sifat Koligatifanggundiantriana
 

What's hot (20)

Sifat koloid dan partikel koloid bermuatan listrik
Sifat koloid dan partikel koloid bermuatan listrikSifat koloid dan partikel koloid bermuatan listrik
Sifat koloid dan partikel koloid bermuatan listrik
 
Kristalisasi
KristalisasiKristalisasi
Kristalisasi
 
Fisika Kuantum (3) gel materi
Fisika Kuantum (3) gel materiFisika Kuantum (3) gel materi
Fisika Kuantum (3) gel materi
 
Persentase Gelombang
Persentase GelombangPersentase Gelombang
Persentase Gelombang
 
Laporan hasil praktikum hukum archimedes
Laporan hasil praktikum hukum archimedesLaporan hasil praktikum hukum archimedes
Laporan hasil praktikum hukum archimedes
 
Laporan Praktikum Fisika Dasar II Awal tentang Spektrometer
Laporan Praktikum Fisika Dasar II Awal tentang SpektrometerLaporan Praktikum Fisika Dasar II Awal tentang Spektrometer
Laporan Praktikum Fisika Dasar II Awal tentang Spektrometer
 
79309543 solusi-osn-astro-2008
79309543 solusi-osn-astro-200879309543 solusi-osn-astro-2008
79309543 solusi-osn-astro-2008
 
PPT Interferensi Cahaya
PPT Interferensi CahayaPPT Interferensi Cahaya
PPT Interferensi Cahaya
 
Pengertian tanah dan batuan
Pengertian tanah dan batuanPengertian tanah dan batuan
Pengertian tanah dan batuan
 
Laporan lengakap percobaan pembiasan cahaya
Laporan lengakap percobaan pembiasan cahayaLaporan lengakap percobaan pembiasan cahaya
Laporan lengakap percobaan pembiasan cahaya
 
Sistem magnitudo
Sistem magnitudoSistem magnitudo
Sistem magnitudo
 
Analisis garis spektrum
Analisis garis spektrumAnalisis garis spektrum
Analisis garis spektrum
 
Tegangan permukaan dan viskositas sma
Tegangan permukaan dan viskositas smaTegangan permukaan dan viskositas sma
Tegangan permukaan dan viskositas sma
 
Difraksi gelombang
Difraksi gelombangDifraksi gelombang
Difraksi gelombang
 
Metode Gravitasi dalam Geofisika.pptx
Metode Gravitasi dalam Geofisika.pptxMetode Gravitasi dalam Geofisika.pptx
Metode Gravitasi dalam Geofisika.pptx
 
Contoh soal dan_jawaban_teknik_sipil
Contoh soal dan_jawaban_teknik_sipilContoh soal dan_jawaban_teknik_sipil
Contoh soal dan_jawaban_teknik_sipil
 
praktikum fisika dasar 1 viskositas zat alir
praktikum fisika dasar 1 viskositas zat alirpraktikum fisika dasar 1 viskositas zat alir
praktikum fisika dasar 1 viskositas zat alir
 
Fluida statik
Fluida statikFluida statik
Fluida statik
 
Astronomi fisika bab i
Astronomi fisika bab iAstronomi fisika bab i
Astronomi fisika bab i
 
Pembuatan Es Puter Menggunakan Prinsip Sifat Koligatif
Pembuatan Es Puter Menggunakan Prinsip Sifat KoligatifPembuatan Es Puter Menggunakan Prinsip Sifat Koligatif
Pembuatan Es Puter Menggunakan Prinsip Sifat Koligatif
 

Similar to KADAR AIR DAN BERAT ISI TANAH.docx

BERAT JENIS TANAH.docx
BERAT JENIS TANAH.docxBERAT JENIS TANAH.docx
BERAT JENIS TANAH.docxMuh. Aksal
 
PENGUJIAN SAND CONE.docx
PENGUJIAN SAND CONE.docxPENGUJIAN SAND CONE.docx
PENGUJIAN SAND CONE.docxMuh. Aksal
 
PENGUJIAN CALIFORNIA BEARING RATIO ( CBR ).docx
PENGUJIAN CALIFORNIA BEARING RATIO ( CBR ).docxPENGUJIAN CALIFORNIA BEARING RATIO ( CBR ).docx
PENGUJIAN CALIFORNIA BEARING RATIO ( CBR ).docxMuh. Aksal
 
Praktek Mekanika Tanah - Uji kadar air tanah
Praktek Mekanika Tanah - Uji kadar air tanahPraktek Mekanika Tanah - Uji kadar air tanah
Praktek Mekanika Tanah - Uji kadar air tanahnoussevarenna
 
PEMERIKSAAN KOMPAKSI.docx
PEMERIKSAAN KOMPAKSI.docxPEMERIKSAAN KOMPAKSI.docx
PEMERIKSAAN KOMPAKSI.docxMuh. Aksal
 
pengujian kadar air agregat
pengujian kadar air agregatpengujian kadar air agregat
pengujian kadar air agregatbag_prasetya
 
Sand cone test (Tes Kepadatan Tanah di Lapangan)
Sand cone test (Tes Kepadatan Tanah di Lapangan)Sand cone test (Tes Kepadatan Tanah di Lapangan)
Sand cone test (Tes Kepadatan Tanah di Lapangan)Angga Nugraha
 
Praktek Mekanika Tanah - Laporan uji kompaksi
Praktek Mekanika Tanah - Laporan uji kompaksiPraktek Mekanika Tanah - Laporan uji kompaksi
Praktek Mekanika Tanah - Laporan uji kompaksinoussevarenna
 
Penyelidikan Tanah (Soil Investigation)
Penyelidikan Tanah (Soil Investigation)Penyelidikan Tanah (Soil Investigation)
Penyelidikan Tanah (Soil Investigation)jhonyvister
 
Penyelidikan Tanah (Soil Investigation)
Penyelidikan Tanah (Soil Investigation)Penyelidikan Tanah (Soil Investigation)
Penyelidikan Tanah (Soil Investigation)jhonyvister
 
BAB 14 HIDROMETER KLP 6 ACC.docx
BAB 14 HIDROMETER KLP 6 ACC.docxBAB 14 HIDROMETER KLP 6 ACC.docx
BAB 14 HIDROMETER KLP 6 ACC.docxMukbilHadi1
 
Tugas penyelidikan tanah
Tugas penyelidikan tanahTugas penyelidikan tanah
Tugas penyelidikan tanahKetut Swandana
 
PENGUJIAN KUAT TEKAN BEBAS.docx
PENGUJIAN KUAT TEKAN BEBAS.docxPENGUJIAN KUAT TEKAN BEBAS.docx
PENGUJIAN KUAT TEKAN BEBAS.docxMuh. Aksal
 
Hukum archimedes
Hukum archimedesHukum archimedes
Hukum archimedesRifqy_Nury
 
Laboratorium Uji Tanah - Pemeriksaan Kadar Air dan Berat Isi Tanah
Laboratorium Uji Tanah - Pemeriksaan Kadar Air dan Berat Isi TanahLaboratorium Uji Tanah - Pemeriksaan Kadar Air dan Berat Isi Tanah
Laboratorium Uji Tanah - Pemeriksaan Kadar Air dan Berat Isi TanahReski Aprilia
 
Prak.mekanika tanah i v1 (1)
Prak.mekanika tanah i v1 (1)Prak.mekanika tanah i v1 (1)
Prak.mekanika tanah i v1 (1)Subandy Civil
 
Laporan resmi Mekanika Tanah
Laporan resmi Mekanika TanahLaporan resmi Mekanika Tanah
Laporan resmi Mekanika TanahReza Bae
 

Similar to KADAR AIR DAN BERAT ISI TANAH.docx (20)

BERAT JENIS TANAH.docx
BERAT JENIS TANAH.docxBERAT JENIS TANAH.docx
BERAT JENIS TANAH.docx
 
PENGUJIAN SAND CONE.docx
PENGUJIAN SAND CONE.docxPENGUJIAN SAND CONE.docx
PENGUJIAN SAND CONE.docx
 
PENGUJIAN CALIFORNIA BEARING RATIO ( CBR ).docx
PENGUJIAN CALIFORNIA BEARING RATIO ( CBR ).docxPENGUJIAN CALIFORNIA BEARING RATIO ( CBR ).docx
PENGUJIAN CALIFORNIA BEARING RATIO ( CBR ).docx
 
Praktek Mekanika Tanah - Uji kadar air tanah
Praktek Mekanika Tanah - Uji kadar air tanahPraktek Mekanika Tanah - Uji kadar air tanah
Praktek Mekanika Tanah - Uji kadar air tanah
 
PEMERIKSAAN KOMPAKSI.docx
PEMERIKSAAN KOMPAKSI.docxPEMERIKSAAN KOMPAKSI.docx
PEMERIKSAAN KOMPAKSI.docx
 
Bab 4 konsolidasi
Bab 4 konsolidasiBab 4 konsolidasi
Bab 4 konsolidasi
 
Bab 6 pemadatan
Bab 6  pemadatanBab 6  pemadatan
Bab 6 pemadatan
 
pengujian kadar air agregat
pengujian kadar air agregatpengujian kadar air agregat
pengujian kadar air agregat
 
Sand cone test (Tes Kepadatan Tanah di Lapangan)
Sand cone test (Tes Kepadatan Tanah di Lapangan)Sand cone test (Tes Kepadatan Tanah di Lapangan)
Sand cone test (Tes Kepadatan Tanah di Lapangan)
 
Praktek Mekanika Tanah - Laporan uji kompaksi
Praktek Mekanika Tanah - Laporan uji kompaksiPraktek Mekanika Tanah - Laporan uji kompaksi
Praktek Mekanika Tanah - Laporan uji kompaksi
 
Penyelidikan Tanah (Soil Investigation)
Penyelidikan Tanah (Soil Investigation)Penyelidikan Tanah (Soil Investigation)
Penyelidikan Tanah (Soil Investigation)
 
Penyelidikan Tanah (Soil Investigation)
Penyelidikan Tanah (Soil Investigation)Penyelidikan Tanah (Soil Investigation)
Penyelidikan Tanah (Soil Investigation)
 
BAB 14 HIDROMETER KLP 6 ACC.docx
BAB 14 HIDROMETER KLP 6 ACC.docxBAB 14 HIDROMETER KLP 6 ACC.docx
BAB 14 HIDROMETER KLP 6 ACC.docx
 
Tugas penyelidikan tanah
Tugas penyelidikan tanahTugas penyelidikan tanah
Tugas penyelidikan tanah
 
PENGUJIAN KUAT TEKAN BEBAS.docx
PENGUJIAN KUAT TEKAN BEBAS.docxPENGUJIAN KUAT TEKAN BEBAS.docx
PENGUJIAN KUAT TEKAN BEBAS.docx
 
Hukum archimedes
Hukum archimedesHukum archimedes
Hukum archimedes
 
Laboratorium Uji Tanah - Pemeriksaan Kadar Air dan Berat Isi Tanah
Laboratorium Uji Tanah - Pemeriksaan Kadar Air dan Berat Isi TanahLaboratorium Uji Tanah - Pemeriksaan Kadar Air dan Berat Isi Tanah
Laboratorium Uji Tanah - Pemeriksaan Kadar Air dan Berat Isi Tanah
 
Prak.mekanika tanah i v1 (1)
Prak.mekanika tanah i v1 (1)Prak.mekanika tanah i v1 (1)
Prak.mekanika tanah i v1 (1)
 
Laporan resmi Mekanika Tanah
Laporan resmi Mekanika TanahLaporan resmi Mekanika Tanah
Laporan resmi Mekanika Tanah
 
Laporan praktikum aliran seragam ( modul 2 )itb
Laporan praktikum aliran seragam ( modul 2 )itbLaporan praktikum aliran seragam ( modul 2 )itb
Laporan praktikum aliran seragam ( modul 2 )itb
 

Recently uploaded

MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++FujiAdam
 
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaStrategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaRenaYunita2
 
Metode numerik Bidang Teknik Sipil perencanaan.pdf
Metode numerik Bidang Teknik Sipil perencanaan.pdfMetode numerik Bidang Teknik Sipil perencanaan.pdf
Metode numerik Bidang Teknik Sipil perencanaan.pdfArvinThamsir1
 
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdfTEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdfYogiCahyoPurnomo
 
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptxManual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptxRemigius1984
 
4. GWTJWRYJJJJJJJJJJJJJJJJJJWJSNJYSRR.pdf
4. GWTJWRYJJJJJJJJJJJJJJJJJJWJSNJYSRR.pdf4. GWTJWRYJJJJJJJJJJJJJJJJJJWJSNJYSRR.pdf
4. GWTJWRYJJJJJJJJJJJJJJJJJJWJSNJYSRR.pdfAnonymous6yIobha8QY
 
Materi Asesi SKK Manajer Pelaksana SPAM- jenjang 6.pptx
Materi Asesi SKK Manajer Pelaksana SPAM- jenjang 6.pptxMateri Asesi SKK Manajer Pelaksana SPAM- jenjang 6.pptx
Materi Asesi SKK Manajer Pelaksana SPAM- jenjang 6.pptxarifyudianto3
 
10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt
10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt
10.-Programable-Logic-Controller (1).ppttaniaalda710
 
MODUL AJAR PENGANTAR SURVEY PEMETAAN.pdf
MODUL AJAR PENGANTAR SURVEY PEMETAAN.pdfMODUL AJAR PENGANTAR SURVEY PEMETAAN.pdf
MODUL AJAR PENGANTAR SURVEY PEMETAAN.pdfihsan386426
 

Recently uploaded (9)

MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
 
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaStrategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
 
Metode numerik Bidang Teknik Sipil perencanaan.pdf
Metode numerik Bidang Teknik Sipil perencanaan.pdfMetode numerik Bidang Teknik Sipil perencanaan.pdf
Metode numerik Bidang Teknik Sipil perencanaan.pdf
 
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdfTEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
 
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptxManual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
 
4. GWTJWRYJJJJJJJJJJJJJJJJJJWJSNJYSRR.pdf
4. GWTJWRYJJJJJJJJJJJJJJJJJJWJSNJYSRR.pdf4. GWTJWRYJJJJJJJJJJJJJJJJJJWJSNJYSRR.pdf
4. GWTJWRYJJJJJJJJJJJJJJJJJJWJSNJYSRR.pdf
 
Materi Asesi SKK Manajer Pelaksana SPAM- jenjang 6.pptx
Materi Asesi SKK Manajer Pelaksana SPAM- jenjang 6.pptxMateri Asesi SKK Manajer Pelaksana SPAM- jenjang 6.pptx
Materi Asesi SKK Manajer Pelaksana SPAM- jenjang 6.pptx
 
10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt
10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt
10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt
 
MODUL AJAR PENGANTAR SURVEY PEMETAAN.pdf
MODUL AJAR PENGANTAR SURVEY PEMETAAN.pdfMODUL AJAR PENGANTAR SURVEY PEMETAAN.pdf
MODUL AJAR PENGANTAR SURVEY PEMETAAN.pdf
 

KADAR AIR DAN BERAT ISI TANAH.docx

  • 1. Laboratorium Mekanika Tanah Program Studi Teknik Sipil FT-UIM 1 LABORATORIUM MEKANIKA TANAH MUH. AKSAL / 20025014006 BAB VI KADAR AIR DAN BERAT ISI 6.1 Teori Ringkas 6.1.1 Kadar Air Tanah terdiri dari bagian padat (solid) dan pori dimana bagian padat terdiri dari partikel-partikel padat sedangkan bagian pori terdiri dari air atau udara, bilamana dalam keadaan jenuh air maka pori-pori terdiri dari air dan udara. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar berikut ini. Salah satu sifat tanah yang perlu kita ketahui adalah kadar airnya, yaitu perbandingan antara berat air dengan berat butir tanah (dalam keadaan kering) besarnya persentase kadar air tersebut dapat ditentukan dengan menggunakan rumus sebagai berikut: 6.1.2 Berat isi Berat volume adalah perbandingan antara berat tanah dengan volume tanah tersebut. Hubungan yang sangat penting antara komponen tanah terlihat dalam hubungan antara berat volume. Hubungan ini diperoleh parameter- parameter yang digunakan dalam setiap persoalan yang berhubungan dengan tanah seperti: 1. Angka pori [ e ]. 2. Porositas [ n ]. 3. Derajat kejenuhan [ Sr ] Cara pemeriksaan berat volume di lapangan yaitu dengan membuat kubus tanah dengan dimensi dimensi satuan misalnya (1×1×1 cm). pemeriksaan visual akan memperlihatkan bahwa tanah blok tanah itu akan terdiri dari :
  • 2. Laboratorium Mekanika Tanah Program Studi Teknik Sipil FT-UIM 2 LABORATORIUM MEKANIKA TANAH MUH. AKSAL / 20025014006 1. Pori atau ruang kosong void, yang merupakan ruang terbuka antara butir-butir tanah dengan berbagai ukuran. 2. Butir-butir tanah, yang akan mempunyai besar atau kecil dalam ukuran. 3. Kelembaban tanah, yang akan menyebabkan tanah terlihat basah, lembab ataupun kering, air dalam pori atau ruang kosong yang disebut air pori, mungkin ada dalam kuantitas yang cukup untuk memenuhi ruang kosong itu,atau mungkin ada hanya mengisi ruang kosong itu sebagian saja. untuk istilah tanah dalam mekanika tanah adalah, Semua segi mencakup struktur dalam tanah, yang mencakup tanah tanah lempung (clay), sampai berangkal (batu batu yang besar) kecuali batuan tetap. Dimana unsur ini mendominasi keberadaan tanah yang bersangkutan, misalnya dataran pesisir pantai. Umumnya struktur lapisan tanah bagian atas berpasir, akan tetapi pada daerah pegunungan umumnya mempunyai struktur tanah yang berbatu. dengan demikian jika disimak lebih dalam maka masing-masing tanah yang berlainan tadi mempunyai arti dan pengaruh tersendiri terhadap kelangsungan hidup manusia dan adanya keseragaman ini mendorong manusia untuk mempelajari dari macam-macam struktur tanah yang ada. Dalam kaitannya dengan hal ini, maka kita menentukan berat isi volume dari suatu sampel tanah. tanah terdiri dari 3 bagian pada gambar dibawah ini : Gambar 6.1 bagian-bagian tanah (sumber www. Academia.id)
  • 3. Laboratorium Mekanika Tanah Program Studi Teknik Sipil FT-UIM 3 LABORATORIUM MEKANIKA TANAH MUH. AKSAL / 20025014006 Dimana : Vt = Volume tanah total Vs = Volime butir tana Vw = Volume air pori Va = Volume Udara W = Berat Total Ws = Berat butir tanah Ww = Berat air tanah Wa = Berat udara tanah Adapun berat volume adalah perbandingan antar berat tanah seluruhnya dengan volume tanah seluruhnya. 𝐵𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 [𝛾 ] = 𝐵𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑡𝑎𝑛𝑎ℎ 𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑡𝑎𝑛𝑎ℎ Rumus – rumus : Angka pori 𝑒 = 𝑉𝑉 𝑉𝑆 Porositas 𝑛 = 𝑉𝑉 𝑉 Derajat kejenuhan 𝑆𝑟 = 𝑉𝑊 𝑉𝑉 Satuan yang digunakan gr/cm3 atau Kg/cm3 Angka yang sering didapat [ γw ], berkisar antara (1,6 - 2,0 ) gr/cm3 dan jarang untuk suatu tanah asli di bawah 1,2 atau lebih.
  • 4. Laboratorium Mekanika Tanah Program Studi Teknik Sipil FT-UIM 4 LABORATORIUM MEKANIKA TANAH MUH. AKSAL / 20025014006 6.2 Tujuan Percobaan 6.2.1 Kadar Air Untuk mengetahui atau menghitung persentase kadar air (w) yang terkandung dalam suatu sampel tanah 6.2.2 Berat Isi Pengujian ini dimaksudkan untuk mengetahui berat isi, angka pori, derajat kejenuhan suatu sampel. 6.3 Spesifikasi Peralatan 6.3.1 Alat yang digunakan 6.3.1.1 Kadar Air 1. Cawan kadar air (Tinbox) Gambar 6.2 Tin box
  • 5. Laboratorium Mekanika Tanah Program Studi Teknik Sipil FT-UIM 5 LABORATORIUM MEKANIKA TANAH MUH. AKSAL / 20025014006 2. Timbangan ketelitian 0.01 gr Gambar 6.3 Timbangan 3. Oven Gambar 6.4 Oven 4. Desicator 6.3.1.2 Berat isi 1. Ring dan pan berat isi Gambar 6.5 Ring dan pan
  • 6. Laboratorium Mekanika Tanah Program Studi Teknik Sipil FT-UIM 6 LABORATORIUM MEKANIKA TANAH MUH. AKSAL / 20025014006 2. Jangka Sorong Gambar 6.6 Jangka Sorong 3. desicator 6.3.2 Bahan yang digunakan Tanah yang lolos saringan no.4 Gambar 6.7 tanah lolos saringan no.4
  • 7. Laboratorium Mekanika Tanah Program Studi Teknik Sipil FT-UIM 7 LABORATORIUM MEKANIKA TANAH MUH. AKSAL / 20025014006 6.4 Prosedur Percobaan 6.4.1 Kadar air 1. Timbang Tin box yang akan dipakai dan beri nomor / tanda. 2. Masukkan benda uji yang akan diperiksa ke dalam tin box tersebut lalu tutup . 3. Timbang tin box yang telah berisi benda uji tersebut. 4. Masukkan ke dalam oven yang suhunya telah diatur selama 24 jam sehingga beratnya konstan. 5. Setelah dikeringkan dalam oven, tin box tersebut lalu dimasukkan ke dalam desicator agar cepat dingin. 6. Setelah dingin, timbang kembali tin box yang telah berisi tanah kering tersebut. 6.4.2 Berat isi 1. Bersihkan ring berat isi yang akan dipakai. 2. Ukur diameter dalam dan tingginya dengan menggunakan jangka sorong, hitung volumenya. 3. Timbang ring tersebut dengan ketelitian 0.01 gr. 4. Masukkan sampel tanah ke dalam ring langsung dari tabung contoh dengan menggunakan extruder. 5. Ratakan permukaan tanah dikedua ujung ring kemudian timbang kembali berikut pan. 6. Masukkan tanah yang berisi sampel tanah dan tanah tadi ke dalam oven selama 24 jam. 7. Masukkan ke dalam desicator sampai dingin lalu timbang kembali.
  • 8. Laboratorium Mekanika Tanah Program Studi Teknik Sipil FT-UIM 8 LABORATORIUM MEKANIKA TANAH MUH. AKSAL / 20025014006 6.5 Analisa Data 6.5.1 Uraian Perhitungan 6.5.1.1 Kadar air Perhitungan Kadar air Rumus: (ω) = Ww x 100 % Wd Keterangan : (ω) : Kadar Air Ww : Berat Air Wd : Berat Tanah kring Sampel 1 Diketahui : Berat Container W1 : 6.60 gram Berat Container + Tanah Basah W2 : 46.20 gram Berat Container + Tanah kering W3 : 29.50 gram Ditanya : 1. Berat Air (Ww) = ….? 2. Berat Tanah Kering ( Wd ) = … ? 3. Kadar Air ( ω ) = …? Penyelesaian : 1. Ww = W2 - W3 Ww = 46.20 - 29.50 = 16.70 gram 2. Wd = W3 - W1 = 29.50 - 6.60 = 22.90 gram 3. ( ω ) = x 100% = 16.70 x 100% 22.90 = 0.729 %
  • 9. Laboratorium Mekanika Tanah Program Studi Teknik Sipil FT-UIM 9 LABORATORIUM MEKANIKA TANAH MUH. AKSAL / 20025014006 Sampel 2 Diketahui : Berat Container W1 : 8.90 gram Berat Container + Tanah Basah W2 : 36.30 gram Berat Container + Tanah kering W3 : 29.50 gram Ditanya : 1. Berat Air (Ww) = ….? 2. Berat Tanah Kering ( Wd ) = … ? 3. Kadar Air ( ω ) = …? Penyelesaian : 1. Ww = W2 - W3 Ww = 36.30 - 29.50 = 6.80 gram 2. Wd = W3 - W1 = 29.50 - 8.90 = 20.60 gram 3. ( ω ) = x 100% = 6.80 x 100% 20.60 = 0.330 % Kadar Air Rata-rata = Kadar Air Sampel 1 + Kadar Air Sampel 2 2 = 0.729 + 0.330 2 = 0.894 %
  • 10. Laboratorium Mekanika Tanah Program Studi Teknik Sipil FT-UIM 10 LABORATORIUM MEKANIKA TANAH MUH. AKSAL / 20025014006 6.5.1.2 Berat isi Pemeriksaan berat isi Analisa data Data hasil percobaan Sampel I W1 = 28.3 gram W2 = 6.6 gram W3 = 110.0 gram W5 = 1.31 gram W6 = 95.3 gram Sampel II W1 = 28.3 gram W2 = 8.9 gram W3 = 107.0 gram W5 = 1.22 gram W6 = 90.0 gram Keterangan : W1 = Berat Ring W2 = Berat Cawan W3 = Berat Ring+Berat Cawan+Tanah Basah W5 = Berat isi Tanah Basah W6 = Berat Ring+Berat Cawan+Tanah Kering 1. Tanah Basah Rumus : Tanah Basah (W4) = W3 - W2 - W1 Sampel I W4 = 110.0 - 6.6 - 28.3 = 75.1 gram SampeI II W4 = 107.0 - 8.90 - 28.3 = 69.8 gram 2. Berat Isi Tanah Basah Rumus : Berat Tanah Kering (W5) = W4 / H Sampel IA W5 = 75.1 : 57.38 = 1.31 gr/cm3
  • 11. Laboratorium Mekanika Tanah Program Studi Teknik Sipil FT-UIM 11 LABORATORIUM MEKANIKA TANAH MUH. AKSAL / 20025014006 SampeI IIA W5 = 69.8 : 57.4 = 1.22 gr/cm3 3. Berat Tanah Kering Rumus : Berat Tanah Kering ( W7 ) = W6-W1-W2 Sampel IA W7 = 95.3 - 28.30 - 6.6 = 60.4 gram SampeI IIA W7 = 90.0 - 28.30 - 8.9 = 52.8 gram 4. Berat Air Rumus : W8 = W4 - W7 Sampel IA W8 = 75.1 - 60.4 = 14.7 gram Sampel IIA W8 = 69.8 - 52.8 = 17.0 gram 5. Kadar Air Rumus : Kadar Air = (W8/W7) x 100% Sampel IA W10 = 14.7 : 60.40 x 100 = 24.34 % SampeI IIA W10 = 17.0 : 52.80 x 100 = 32.20 % 6. Berat Isi Tanah Kering Rumus : W9 = ( W5 ) / ( 1 + M ) Sampel IA W9 = 1.31 : ( 1 + 53,26) = 0.02 gram
  • 12. Laboratorium Mekanika Tanah Program Studi Teknik Sipil FT-UIM 12 LABORATORIUM MEKANIKA TANAH MUH. AKSAL / 20025014006 Sampel IIA W9 = 1.22 : ( 1 + 51,47) = 0.02 gram 7. Volume Tanah Kering Rumus : Volume Tanah kering = W7 / O Sampel IA Volume tanah kering I = 60.4 = 23.97 cm3 2.52 Sampel IIA Volume tanah kering II = 52.8 = 20.95 cm3 2.52 8. Isi Pori Rumus : Isi Pori = H - P Sampel IA Isi pori I = 57.38 - 23.97 = 33.41 Sampel IIA ` Isi pori II = 57.38 - 20.95 = 36.43 9. Derajat Kejenuhan Rumus : Sr = ( W8 )/( Q )*100% Sampel IA Sr = 14.7 x 100% = 0.44 % 33.4 Sampel IIA Sr = 17.0 x 100% = 0.47 % 36.4 10. Porositas Rumus : n = ( Q )/( H )*100% Sampel IA n = 33.41 x 100% = 58.23 % 57.38
  • 13. Laboratorium Mekanika Tanah Program Studi Teknik Sipil FT-UIM 13 LABORATORIUM MEKANIKA TANAH MUH. AKSAL / 20025014006 Sampel IIA n = 36.43 x 100% = 63.48 % 57.38 Jadi Rata-Rata = 60.86 % 6.5.2 Tabel pengujian 6.5.2.1 Kadar air Tabel 6.1 Data haasil pengujian kadar air No . Container Satuan 1 2 Berat Container (W1) gram 6.60 8.90 Berat Container + Tanah Basah ( W2) gram 46.20 36.30 Berat Container + Tanah Kering ( W3) gram 29.50 29.50 Berat Air ( Ww = W2 - W3 ) gram 16.70 6.80 Berat Tanah Kering ( Wd = W3 - W1 ) gram 22.90 20.60 Kadar Air ( Ww /Wd * 100 % ) % 0.729 0.330 Kadar Air Rata- rata % 0.894 6.5.2.2 Berat isi Tabel 6.2 Data hasil pengujian berat isi Diameter ring : 6.35 cm Tinggi : 2.00 cm Volume ring : 31.65 cm 1 Ring/Container Number - A B 2 Nomor Contoh Tanah 3 Kedalaman Tanah cm 4 Berat Ring (W1) gram 28.30 28.30 5 Berat Cawan (W2) gram 6.60 8.90 6 Berat Ring+Berat Cawan+Tanah Basah (W3) gram 110.00 107.00 7 Berat Tanah Basah (W4)=W3-W2-W1 gram 75.10 69.80 8 Volume Ring ( Volume Tanah Basah ) H cm3 57.38 57.38 9 Berat Isi Tanah Basah (W5) = W4 / H gr/cm3 1.31 1.22 10 Berat Ring+Berat Cawan+Tanah Kering (W6) gram 95.30 90.00 11 Berat Tanah Kering (W7)=W6-W1-W2 gram 60.40 52.80 12 Berat Air (W8)=W4-W7 gram 14.70 17.00 13 Kadar Air (M) = (W8)/(W7) x 100 % % 24.34 32.20 14 Berat Isi Tanah Kering (W9) = W5 / (1+ M) gram 0.05 0.04 15 Berat Jenis Gs 2.52 2.52
  • 14. Laboratorium Mekanika Tanah Program Studi Teknik Sipil FT-UIM 14 LABORATORIUM MEKANIKA TANAH MUH. AKSAL / 20025014006 16 Vol. Tanah Kering (W7/O) cm3 23.97 20.95 17 Isi Pori (H-P) 33.41 36.43 18 Derajat Kejenuhan Sr = (W8)/(Q)*100% % 0.44 0.47 19 Porositas, n = (Q)/(H)*100% % 58.23 63.48 Rata- rata % 60.857 6.6 Kesimpulan dan Saran 6.6.1 Kesimpulan 6.6.1.1 Kadar air Dari percobaan tersebut berat tanah basah sampel 1 yaitu 39.6 gr dan bera tanah kering sampel 1 yaitu 22.9 gr sehingga didapatkan kadar airnya yaitu 0.729% dan berat berat air yang terkandung dalam tanah yaitu 16.70 gr. 6.6.1.2 Berat isi Dari percobaan tersebut di dapatkan isi pori untuk sampel 1 yaitu 33.41 dan derajat kejenuhan untuk sampel 1 yaitu 0.44% 6.6.2 Saran Dalam melakukan praktikan diperlukan ketelitian dalam percobaan agar tidak terjadi kesalahan.
  • 15. Laboratorium Mekanika Tanah Program Studi Teknik Sipil FT-UIM 15 LABORATORIUM MEKANIKA TANAH MUH. AKSAL / 20025014006 6.7Dokumentasi Percobaan Gambar 6.8 sampel ke dalam ring Gambar 6.9 selesai cetakan