Dokumen tersebut membahas tentang kadar air dan berat isi tanah. Terdapat penjelasan teori singkat tentang kadar air, berat isi, dan rumus-rumus yang terkait. Juga dijelaskan tujuan percobaan untuk menghitung kadar air dan mengetahui berat isi, angka pori, derajat kejenuhan sampel tanah. Diuraikan pula prosedur percobaan dan analisis data hasil uji coba untuk menghitung berbagai parameter tanah.
1. Laboratorium Mekanika Tanah
Program Studi Teknik Sipil FT-UIM
1
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH MUH. AKSAL / 20025014006
BAB VI
KADAR AIR DAN BERAT ISI
6.1 Teori Ringkas
6.1.1 Kadar Air
Tanah terdiri dari bagian padat (solid) dan pori dimana bagian padat
terdiri dari partikel-partikel padat sedangkan bagian pori terdiri dari air atau
udara, bilamana dalam keadaan jenuh air maka pori-pori terdiri dari air dan
udara. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar berikut ini. Salah satu
sifat tanah yang perlu kita ketahui adalah kadar airnya, yaitu perbandingan
antara berat air dengan berat butir tanah (dalam keadaan kering) besarnya
persentase kadar air tersebut dapat ditentukan dengan menggunakan rumus
sebagai berikut:
6.1.2 Berat isi
Berat volume adalah perbandingan antara berat tanah dengan volume
tanah tersebut. Hubungan yang sangat penting antara komponen tanah terlihat
dalam hubungan antara berat volume. Hubungan ini diperoleh parameter-
parameter yang digunakan dalam setiap persoalan yang berhubungan dengan
tanah seperti:
1. Angka pori [ e ].
2. Porositas [ n ].
3. Derajat kejenuhan [ Sr ]
Cara pemeriksaan berat volume di lapangan yaitu dengan membuat kubus
tanah dengan dimensi dimensi satuan misalnya (1×1×1 cm). pemeriksaan
visual akan memperlihatkan bahwa tanah blok tanah itu akan terdiri dari :
2. Laboratorium Mekanika Tanah
Program Studi Teknik Sipil FT-UIM
2
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH MUH. AKSAL / 20025014006
1. Pori atau ruang kosong void, yang merupakan ruang terbuka antara
butir-butir tanah dengan berbagai ukuran.
2. Butir-butir tanah, yang akan mempunyai besar atau kecil dalam ukuran.
3. Kelembaban tanah, yang akan menyebabkan tanah terlihat basah,
lembab ataupun kering, air dalam pori atau ruang kosong yang disebut
air pori, mungkin ada dalam kuantitas yang cukup untuk memenuhi
ruang kosong itu,atau mungkin ada hanya mengisi ruang kosong itu
sebagian saja.
untuk istilah tanah dalam mekanika tanah adalah, Semua segi
mencakup struktur dalam tanah, yang mencakup tanah tanah lempung (clay),
sampai berangkal (batu batu yang besar) kecuali batuan tetap. Dimana unsur
ini mendominasi keberadaan tanah yang bersangkutan, misalnya dataran
pesisir pantai. Umumnya struktur lapisan tanah bagian atas berpasir, akan
tetapi pada daerah pegunungan umumnya mempunyai struktur tanah yang
berbatu. dengan demikian jika disimak lebih dalam maka masing-masing tanah
yang berlainan tadi mempunyai arti dan pengaruh tersendiri terhadap
kelangsungan hidup manusia dan adanya keseragaman ini mendorong
manusia untuk mempelajari dari macam-macam struktur tanah yang ada.
Dalam kaitannya dengan hal ini, maka kita menentukan berat isi volume dari
suatu sampel tanah. tanah terdiri dari 3 bagian pada gambar dibawah ini :
Gambar 6.1 bagian-bagian tanah
(sumber www. Academia.id)
3. Laboratorium Mekanika Tanah
Program Studi Teknik Sipil FT-UIM
3
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH MUH. AKSAL / 20025014006
Dimana :
Vt = Volume tanah total
Vs = Volime butir tana
Vw = Volume air pori
Va = Volume Udara
W = Berat Total
Ws = Berat butir tanah
Ww = Berat air tanah
Wa = Berat udara tanah
Adapun berat volume adalah perbandingan antar berat tanah
seluruhnya dengan volume tanah seluruhnya.
𝐵𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 [𝛾 ] = 𝐵𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑡𝑎𝑛𝑎ℎ
𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑡𝑎𝑛𝑎ℎ
Rumus – rumus :
Angka pori
𝑒 =
𝑉𝑉
𝑉𝑆
Porositas
𝑛 =
𝑉𝑉
𝑉
Derajat kejenuhan
𝑆𝑟 =
𝑉𝑊
𝑉𝑉
Satuan yang digunakan gr/cm3 atau Kg/cm3
Angka yang sering didapat [ γw ], berkisar antara (1,6 - 2,0 ) gr/cm3 dan
jarang untuk suatu tanah asli di bawah 1,2 atau lebih.
4. Laboratorium Mekanika Tanah
Program Studi Teknik Sipil FT-UIM
4
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH MUH. AKSAL / 20025014006
6.2 Tujuan Percobaan
6.2.1 Kadar Air
Untuk mengetahui atau menghitung persentase kadar air (w) yang
terkandung dalam suatu sampel tanah
6.2.2 Berat Isi
Pengujian ini dimaksudkan untuk mengetahui berat isi, angka pori, derajat
kejenuhan suatu sampel.
6.3 Spesifikasi Peralatan
6.3.1 Alat yang digunakan
6.3.1.1 Kadar Air
1. Cawan kadar air (Tinbox)
Gambar 6.2 Tin box
5. Laboratorium Mekanika Tanah
Program Studi Teknik Sipil FT-UIM
5
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH MUH. AKSAL / 20025014006
2. Timbangan ketelitian 0.01 gr
Gambar 6.3 Timbangan
3. Oven
Gambar 6.4 Oven
4. Desicator
6.3.1.2 Berat isi
1. Ring dan pan berat isi
Gambar 6.5 Ring dan pan
6. Laboratorium Mekanika Tanah
Program Studi Teknik Sipil FT-UIM
6
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH MUH. AKSAL / 20025014006
2. Jangka Sorong
Gambar 6.6 Jangka Sorong
3. desicator
6.3.2 Bahan yang digunakan
Tanah yang lolos saringan no.4
Gambar 6.7 tanah lolos saringan no.4
7. Laboratorium Mekanika Tanah
Program Studi Teknik Sipil FT-UIM
7
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH MUH. AKSAL / 20025014006
6.4 Prosedur Percobaan
6.4.1 Kadar air
1. Timbang Tin box yang akan dipakai dan beri nomor / tanda.
2. Masukkan benda uji yang akan diperiksa ke dalam tin box tersebut lalu
tutup .
3. Timbang tin box yang telah berisi benda uji tersebut.
4. Masukkan ke dalam oven yang suhunya telah diatur selama 24 jam
sehingga beratnya konstan.
5. Setelah dikeringkan dalam oven, tin box tersebut lalu dimasukkan ke
dalam desicator agar cepat dingin.
6. Setelah dingin, timbang kembali tin box yang telah berisi tanah kering
tersebut.
6.4.2 Berat isi
1. Bersihkan ring berat isi yang akan dipakai.
2. Ukur diameter dalam dan tingginya dengan menggunakan jangka sorong,
hitung volumenya.
3. Timbang ring tersebut dengan ketelitian 0.01 gr.
4. Masukkan sampel tanah ke dalam ring langsung dari tabung contoh
dengan menggunakan extruder.
5. Ratakan permukaan tanah dikedua ujung ring kemudian timbang kembali
berikut pan.
6. Masukkan tanah yang berisi sampel tanah dan tanah tadi ke dalam oven
selama 24 jam.
7. Masukkan ke dalam desicator sampai dingin lalu timbang kembali.
8. Laboratorium Mekanika Tanah
Program Studi Teknik Sipil FT-UIM
8
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH MUH. AKSAL / 20025014006
6.5 Analisa Data
6.5.1 Uraian Perhitungan
6.5.1.1 Kadar air
Perhitungan Kadar air
Rumus:
(ω) =
Ww
x 100 %
Wd
Keterangan :
(ω) : Kadar Air
Ww : Berat Air
Wd : Berat Tanah kring
Sampel 1
Diketahui :
Berat Container W1 : 6.60 gram
Berat Container + Tanah Basah W2 : 46.20 gram
Berat Container + Tanah kering W3 : 29.50 gram
Ditanya :
1. Berat Air (Ww) = ….?
2. Berat Tanah Kering ( Wd ) = … ?
3. Kadar Air ( ω ) = …?
Penyelesaian :
1. Ww = W2 - W3
Ww = 46.20 - 29.50
= 16.70 gram
2. Wd = W3 - W1
= 29.50 - 6.60
= 22.90 gram
3. ( ω ) = x 100%
=
16.70
x 100%
22.90
= 0.729 %
9. Laboratorium Mekanika Tanah
Program Studi Teknik Sipil FT-UIM
9
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH MUH. AKSAL / 20025014006
Sampel 2
Diketahui :
Berat Container W1 : 8.90 gram
Berat Container + Tanah Basah W2 : 36.30 gram
Berat Container + Tanah kering W3 : 29.50 gram
Ditanya :
1. Berat Air (Ww) = ….?
2. Berat Tanah Kering ( Wd ) = … ?
3. Kadar Air ( ω ) = …?
Penyelesaian :
1. Ww = W2 - W3
Ww = 36.30 - 29.50
= 6.80 gram
2. Wd = W3 - W1
= 29.50 - 8.90
= 20.60 gram
3. ( ω ) = x 100%
=
6.80
x 100%
20.60
= 0.330 %
Kadar Air Rata-rata =
Kadar Air Sampel 1 + Kadar Air
Sampel 2
2
=
0.729 + 0.330
2
= 0.894 %
10. Laboratorium Mekanika Tanah
Program Studi Teknik Sipil FT-UIM
10
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH MUH. AKSAL / 20025014006
6.5.1.2 Berat isi
Pemeriksaan berat isi
Analisa data
Data hasil percobaan
Sampel I
W1 = 28.3 gram
W2 = 6.6 gram
W3 = 110.0 gram
W5 = 1.31 gram
W6 = 95.3 gram
Sampel II
W1 = 28.3 gram
W2 = 8.9 gram
W3 = 107.0 gram
W5 = 1.22 gram
W6 = 90.0 gram
Keterangan :
W1 = Berat Ring
W2 = Berat Cawan
W3 = Berat Ring+Berat Cawan+Tanah Basah
W5 = Berat isi Tanah Basah
W6 = Berat Ring+Berat Cawan+Tanah Kering
1. Tanah Basah
Rumus : Tanah Basah (W4) = W3 - W2 - W1
Sampel I
W4 = 110.0 - 6.6 - 28.3
= 75.1 gram
SampeI II
W4 = 107.0 - 8.90 - 28.3
= 69.8 gram
2. Berat Isi Tanah Basah
Rumus : Berat Tanah Kering (W5) = W4 / H
Sampel IA
W5 = 75.1 : 57.38
= 1.31 gr/cm3
11. Laboratorium Mekanika Tanah
Program Studi Teknik Sipil FT-UIM
11
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH MUH. AKSAL / 20025014006
SampeI IIA
W5 = 69.8 : 57.4
= 1.22 gr/cm3
3. Berat Tanah Kering
Rumus : Berat Tanah Kering ( W7 ) = W6-W1-W2
Sampel IA
W7 = 95.3 - 28.30 - 6.6
= 60.4 gram
SampeI IIA
W7 = 90.0 - 28.30 - 8.9
= 52.8 gram
4. Berat Air
Rumus : W8 = W4 - W7
Sampel IA
W8 = 75.1 - 60.4
= 14.7 gram
Sampel IIA
W8 = 69.8 - 52.8
= 17.0 gram
5. Kadar Air
Rumus : Kadar Air = (W8/W7) x 100%
Sampel IA
W10 = 14.7 : 60.40 x 100
= 24.34 %
SampeI IIA
W10 = 17.0 : 52.80 x 100
= 32.20 %
6. Berat Isi Tanah Kering
Rumus : W9 = ( W5 ) / ( 1 + M )
Sampel IA
W9 = 1.31 : ( 1 + 53,26)
= 0.02 gram
12. Laboratorium Mekanika Tanah
Program Studi Teknik Sipil FT-UIM
12
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH MUH. AKSAL / 20025014006
Sampel IIA
W9 = 1.22 : ( 1 + 51,47)
= 0.02 gram
7. Volume Tanah Kering
Rumus : Volume Tanah kering = W7 / O
Sampel IA
Volume tanah kering I =
60.4
= 23.97 cm3
2.52
Sampel IIA
Volume tanah kering II =
52.8
= 20.95 cm3
2.52
8. Isi Pori
Rumus : Isi Pori = H - P
Sampel IA
Isi pori I = 57.38 - 23.97
= 33.41
Sampel IIA
` Isi pori II = 57.38 - 20.95
= 36.43
9. Derajat Kejenuhan
Rumus : Sr = ( W8 )/( Q )*100%
Sampel IA
Sr =
14.7
x 100% = 0.44 %
33.4
Sampel IIA
Sr =
17.0
x 100% = 0.47 %
36.4
10. Porositas
Rumus : n = ( Q )/( H )*100%
Sampel IA
n =
33.41
x 100% = 58.23 %
57.38
13. Laboratorium Mekanika Tanah
Program Studi Teknik Sipil FT-UIM
13
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH MUH. AKSAL / 20025014006
Sampel IIA
n =
36.43
x 100% = 63.48 %
57.38
Jadi Rata-Rata = 60.86 %
6.5.2 Tabel pengujian
6.5.2.1 Kadar air
Tabel 6.1 Data haasil pengujian kadar air
No . Container Satuan 1 2
Berat Container (W1) gram 6.60 8.90
Berat Container + Tanah Basah ( W2) gram 46.20 36.30
Berat Container + Tanah Kering ( W3) gram 29.50 29.50
Berat Air ( Ww = W2 - W3 ) gram 16.70 6.80
Berat Tanah Kering ( Wd = W3 - W1 ) gram 22.90 20.60
Kadar Air ( Ww /Wd * 100 % ) % 0.729 0.330
Kadar Air Rata- rata % 0.894
6.5.2.2 Berat isi
Tabel 6.2 Data hasil pengujian berat isi
Diameter ring : 6.35 cm
Tinggi : 2.00 cm
Volume ring : 31.65 cm
1 Ring/Container Number - A B
2 Nomor Contoh Tanah
3 Kedalaman Tanah cm
4 Berat Ring (W1) gram 28.30 28.30
5 Berat Cawan (W2) gram 6.60 8.90
6 Berat Ring+Berat Cawan+Tanah Basah (W3) gram 110.00 107.00
7 Berat Tanah Basah (W4)=W3-W2-W1 gram 75.10 69.80
8 Volume Ring ( Volume Tanah Basah ) H cm3
57.38 57.38
9 Berat Isi Tanah Basah (W5) = W4 / H gr/cm3 1.31 1.22
10 Berat Ring+Berat Cawan+Tanah Kering (W6) gram 95.30 90.00
11 Berat Tanah Kering (W7)=W6-W1-W2 gram 60.40 52.80
12 Berat Air (W8)=W4-W7 gram 14.70 17.00
13
Kadar Air (M) = (W8)/(W7) x 100 %
% 24.34 32.20
14 Berat Isi Tanah Kering (W9) = W5 / (1+ M) gram 0.05 0.04
15 Berat Jenis Gs 2.52 2.52
14. Laboratorium Mekanika Tanah
Program Studi Teknik Sipil FT-UIM
14
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH MUH. AKSAL / 20025014006
16 Vol. Tanah Kering (W7/O) cm3
23.97 20.95
17 Isi Pori (H-P) 33.41 36.43
18 Derajat Kejenuhan Sr = (W8)/(Q)*100% % 0.44 0.47
19 Porositas, n = (Q)/(H)*100% % 58.23 63.48
Rata- rata % 60.857
6.6 Kesimpulan dan Saran
6.6.1 Kesimpulan
6.6.1.1 Kadar air
Dari percobaan tersebut berat tanah basah sampel 1 yaitu 39.6 gr
dan bera tanah kering sampel 1 yaitu 22.9 gr sehingga didapatkan kadar
airnya yaitu 0.729% dan berat berat air yang terkandung dalam tanah yaitu
16.70 gr.
6.6.1.2 Berat isi
Dari percobaan tersebut di dapatkan isi pori untuk sampel 1 yaitu 33.41
dan derajat kejenuhan untuk sampel 1 yaitu 0.44%
6.6.2 Saran
Dalam melakukan praktikan diperlukan ketelitian dalam percobaan agar
tidak terjadi kesalahan.
15. Laboratorium Mekanika Tanah
Program Studi Teknik Sipil FT-UIM
15
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH MUH. AKSAL / 20025014006
6.7Dokumentasi Percobaan
Gambar 6.8 sampel ke dalam ring
Gambar 6.9 selesai cetakan