SlideShare a Scribd company logo
30 November 2014 
Bab 5 
Suku Banyak
Peta Konsep 
Persamaan 
Suku Banyak 
Bentuk 
Umum 
Operasi 
Aljabar 
Nilai Suku 
Banyak 
Menentukan 
Faktor 
menggunakan 
Suku Banyak 
Pembagian Teorema 
Sisa 
Penyelesaian 
Penjumlahan, 
Pengurangan, 
dan Perkalian 
Teorema 
Faktor 
Jumlah dan 
Hasil Kali Akar 
mempelajari 
30 November 2014
Prasyarat 
1. Tentukan koefisien-koefisien persamaan 
3x3 – 2x2 + 5x + 1 = 0. Berapa suku tetapnya? 
2. Sederhanakanlah (5x + 2)2 + (2x – 1)2. 
3. Tentukan penyelesaian dari 
a. x2 – 4x + 3 = 0; 
b. 2x2 – x – 3 = 0; 
c. 6x2 – x – 2 = 0. 
4. Tentukan faktor-faktor dari (x2 + 2x + 1)(2x2 + 3x – 2) = 0. 
30 November 2014
A. Pengertian Suku Banyak 
1. Pengertian Suku Banyak, Derajat, Koefisien, dan 
Suku Tetap 
Bentuk umum suku banyak: 
Misalkan f(x) adalah suku banyak dengan variabel x. 
f(x) = anxn+ an – 1xn – 1 + an – 2xn – 2 + ... + a0 
dengan n adalah derajat suku banyak. 
Dalam hal ini, an, an – 1, an – 2, ... a0 berturut-turut adalah 
koefisien dari xn, xn – 1, xn – 2, ..., x0. 
Ingat x0 adalah suatu konstanta. Dalam hal ini, x0 = a0. 
30 November 2014
Contoh: 
Tentukan derajat, koefisien, dan suku tetap dari suku banyak 
4x3 – 2x2 + x + 3. 
Jawab 
Suku banyak f(x) = 4x3 – 2x2 + x + 3. 
Suku dengan pangkat tertinggi adalah 4x3 sehingga derajat 
f(x) adalah 3. 
Koefisien x3 diperoleh dari 4x3, yaitu 4. 
Koefisien x2 diperoleh dari –2x2, yaitu –2. 
Koefisien x diperoleh dari x, yaitu 1. 
Suku tetap adalah 3. 
30 November 2014
2. Penjumlahan dan Pengurangan Suku Banyak 
Suku sejenis adalah suku yang memiliki derajat x yang 
sama. Misalnya, 3x2 sejenis dengan –x2 tetapi tidak sejenis 
dengan 3x3, –2x5 sejenis dengan 5x5, dan x6 sejenis 
dengan –2x6. 
Contoh: 
Misalkan diketahui f(x) = –4x3 + 2x2 – 7x + 6 dan 
g(x) = 2x3 – x2 + 5x – 5. Tentukan f(x) + g(x). 
Jawab: 
f(x) + g(x) = (–4x3 + 2x2 – 7x + 6) + (2x3 – x2 + 5x – 5) 
= (–4x3 + 2x3) + (2x2 + (–x2) + (–7x + 5x) + 
(6 + (–5)) 
= –2x3 + x2 – 2x + 1 
30 November 2014
3. Perkalian Suku Banyak 
Perlu diingat bahwa dalam bilangan berpangkat berlaku sifat: 
am × an = am+n 
Contoh 
Tentukan hasil perkalian dari suku banyak berikut. 
(2x – 3)(x + 2) 
Jawab: 
Cara 1: (Dengan sifat distributif) 
(2x – 3)(x + 2) = 2x(x + 2) – 3(x + 2 
= 2x2 + 4x – 3x – 6 
= 2x2 + x – 6 
Cara 2: (Dengan skema) 
(2x – 3)(x + 2) = 2x2 + 4x – 3x – 6 
= 2x2 + x – 6 
30 November 2014
4. Kesamaan Suku Banyak 
Dua suku banyak memiliki kesamaan jika keduanya 
berderajat sama dan koefisien dari variabel dengan 
pangkat yang bersesuaian adalah sama. 
Misalkan: 
f(x) = anxn+ an – 1xn – 1 + an – 2xn – 2 + ... + a0 
g(x) = bnxn+ bn – 1xn – 1 + bn – 2xn – 2 + ... + b0 
Fungsi f(x) sama dengan g(x), dinotasikan f(x) = g(x), 
jika dan hanya jika 
an = bn, an – 1 = bn – 1, ..., a0 = b0. 
30 November 2014
Contoh: 
Diketahui suku banyak px2 + qx + r sama dengan 
4x2 – 3x + 10. Tentukan nilai-nilai p, q, dan r. 
Jawab: 
Karena kedua suku banyak sama maka 
px2 + qx + r = 4x2 – 3x + 10. 
Dengan demikian, diperoleh 
px2 = 4x2 p = 4 
qx = –3x q = –3 
sehingga r = 10. 
30 November 2014
B. Nilai Suku Banyak 
1. Menentukan Nilai Suku Banyak dengan Substitusi 
Misal diketahui suatu fungsi f(x) = 2x2 + 3x – 4. 
Bagaimana cara menentukan nilai f untuk x = 3? 
Dengan subtitusi x = 3, diperoleh 
f(x) = 2x2 + 3x – 4 
f(3) = 2(3)2 + 3(3) – 4 
= 2(9) + 9 – 4 
= 18 + 9 – 4 = 23 
Hal ini dapat diperluas untuk x = k dan f(x) merupakan 
fungsi sebuah suku banyak. 
30 November 2014
2. Menentukan Nilai Suku Banyak dengan Cara Sintetik 
Perhatikan metode sintetik berikut. 
Misalkan f(x) = a3x3 + a2x2 + a1x + a0. 
Kita ubah f(x) menjadi f(x) = (a3x2+ a2x+ a1)x + a0 
= (( a3x + a2 )x + a1)x + a0 
Bentuk f(x) = ((a3x + a2)x + a1)x + a0 disebut bentuk bagan. 
Nilai suku banyak untuk x = k adalah 
f(k) = ((a3k + a2)k + a1)k + a0. 
Jika persamaan terakhir dituliskan dalam bentuk skema 
atau sintetik, tampak seperti berikut. 
30 November 2014
……….. (koefisien) 
+ 
a1 a0 
Tanda ” ” berarti kalikan dengan k. 
Hasil penjumlahan secara vertikal paling akhir merupakan 
nilai f(k). 
30 November 2014 
k a3 
a3 
a2 
a3k 
a3k + a2 
(a3k + a2)k 
(a3k + a2)k + a1 
((a3k + a2)k + a1)k 
.... (hasil kali dengan k) 
((a3k + a2)k + a1)k + a0 = f(k)
Contoh: 
Tentukan nilai f(x) = 5x4 – 4x3 + 2x2 + 10x + 5, untuk x = 3. 
Jawab: 
Perhatikan bahwa f(x) = 5x4 – 4x3 + 2x2 + 10x + 5. 
f(3) = 5(34) – 4(33) + 2(32) + 10(3) + 5 
= 350 
Nilai f(3) dapat juga dihitung dengan cara sintetik berikut. 
30 November 2014 
5 -4 2 10 5 
15 33 105 345 
5 11 35 115 
3 
350 = f(3) 
+
C. Konsep Pembagian 
1. Pengertian Pembagi, Hasil Bagi, dan Sisa Pembagian 
Kalian tentu sudah pernah mempelajari pembagian dengan 
cara bersusun. Misalkan kita akan menghitung 412 : 7. 
58 → hasil bagi 
7 412 → bilangan yang dibagi 
35 
62 
56 
6 → sisa pembagian 
Jadi, hasilnya dapat kita tuliskan sebagai berikut. 
30 November 2014 
Pembagi →
2. Konsep Habis Membagi dan Modulo (Pengayaan) 
a. Habis Membagi (Keterbagian) 
Pada pembagian 15 : 5, bilangan 5 habis membagi 15, ditulis 
5 | 15. Habis membagi artinya sisanya nol. Pada pembagian 
14 : 5, bilangan 5 tidak habis membagi 14, ditulis 5 | 14. 
14 : 5 = 2 sisa 4 dapat ditulis 14 = 2 × 4 + 4. 
1) Keterbagian oleh 2, 4, dan 8 
2|p, jika p merupakan bilangan genap. 
4|p, jika 2 digit terakhirdari p habis dibagi 4. 
8|p, jika 3 digit terakhir dari p habis dibagi 8. 
30 November 2014
2) Keterbagian oleh 3, 6, dan 9 
3|p, jika jumlah digit dari p habis dibagi 3. 
6|p, jika P merupakan bilangan genap dan jumlah digit dari p habis 
dibagi 3. 
9|p, jika jumlah digit dari p habis dibagi 9. 
3) Ketebagian oleh 11 
11|p, jika jumlah (+) dan (–) secara selang-seling dari digit p habis 
dibagi 11. 
4) Keterbagian oleh 99 
99|p jika jumlah kelompok 2 digit dari kanan p habis dibagi 99. 
Sifat keterbagian 
1) Jika a|b dan b|c maka a|c. 
2) Jika ab|c maka a|c dan b|c. 
30 November 2014
Contoh: 
Tunjukkan bahwa 
a. 3.316 habis dibagi 4; 
b. 34.848 habis dibagi 99. 
Jawab: 
a. Sifat habis dibagi 4 adalah dua digit terakhir habis dibagi 4. 
3.316 → dua digit terakhir adalah 16, sedangkan 16 habis dibagi 
4. Jadi, 3.316 habis dibagi 4 atau 4 | 3.316. 
b. Sifat habis dibagi 99 adalah jika jumlah kelompok dua digit dari 
kanan bilangan itu habis dibagi 99. 
34.848 dikelompokkan dua digit dari kanan 3 48 48. 
48 + 48 + 3 = 99. Kalian tahu, bahwa 99 | 99. Jadi, 34.848 habis 
dibagi 99 atau 99 | 34.848. 
30 November 2014
b. Modulo 
Suatu sistem bilangan yang sering digunakan adalah 
bilangan modulo 10, yaitu 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, dan 9. 
Misal: Bilangan 32 dalam modulo 10, ditulis 
32 (mod 10)  32 = 3 × 10 + 2 (mod 10). 
Contoh: 
Tentukan sisa pembagian 47 oleh 10. 
Jawab: 
Sisa pembagian 47 oleh 10 ≅ 47 (mod 10) 
≅ 4 × 10 + 7 (mod 10) 
≅ 4 × 10 (mod 10) + 7 mod (10) 
≅ 0 (mod 10) + 7 mod (10) 
≅ 7 mod (10) 
Jadi, sisa pembagian 47 oleh 10 adalah 7. 
30 November 2014
3. Pembagian Suku Banyak dengan (x – k) 
Cara Bersusun: 
Misalkan suku banyak f(x) = 4x3 – 7x2 + 2x + 3 dibagi x – 2. 
4x2 + x + 4 hasil bagi 
x – 2 4x3 – 7x2 + 2x + 3 (1) 
4x3 – 8x2 (2) 
x2 + 2x (3) 
x2 – 2x (4) 
4x + 3 (5) 
4x – 8 (6) 
11 (sisa) (7) 
30 November 2014
Keterangan: 
(1) 4x3 dibagi dengan x, hasilnya adalah 4x2. 
(2) 4x2 dikalikan dengan (x – 2) menghasilkan 4x3 – 8x2. 
(3) 4x3 – 7x2 dikurangi 4x3 – 8x2, yaitu x2. Kemudian, 
ambilkan 2x sehingga terbentuk x2 + 2x; x2 dibagi x, 
hasilnya x. 
(4) x dikalikan (x – 2) menghasilkan x2 – 2x. 
(5) x2 + 2x dikurangi x2 – 2x, hasilnya 4x. Kemudian, ambil 
angka 3; 4x dibagi x, hasilnya 4. 
(6) 4 dikalikan dengan (x – 2), hasilnya 4x – 8. Kemudian, 
4x + 3 dikurangi 4x – 8 menghasilkan 11. 
(7) Ketika derajat sisa lebih kecil daripada derajat pembagi, 
proses dihentikan. 
30 November 2014
Dari langkah-langkah tersebut, kita dapat menuliskan 
sebagai berikut. 
11 
x x x 
4 7 2 3 2 
(4 4) 
   
 2 
  2 
3 2 
 
    
 
x 
x x 
x 
4x3 – 7x2 + 2x + 3 = (x – 2) (4x2 + x + 4) + 11 
suku banyak yang dibagi pembagi × hasil bagi sisa 
Suku banyak yang dibagi, f(x) = 4x3 – 7x2 + 2x + 3, 
Pembaginya, p(x) = x – 2 
Hasil bagi, H(x) = 4x2 + x + 4 
Sisanya, S = 11 
Secara umum, dapat diperoleh bentuk f(x) = p(x) H(x) + S. 
30 November 2014
Dari uraian dan contoh di atas, dapat dibuat suatu 
algoritma pembagian suku banyak dengan (x – k) sebagai 
berikut. 
Jika suku banyak f(x) dibagi dengan (x – k) hasil 
baginya H(x) dan sisanya S maka berlaku 
30 November 2014 
f(x) = (x – k) H(x) + S
b. Cara Horner 
Langkah-langkah menentukan pembagian suku banyak 
dengan (x – k) menggunakan cara Horner: 
1) Suku banyak ditulis dalam urutan pangkat menurun 
tanpa ada pangkat yang tidak ditulis. Jika ada pangkat 
yang tidak ditulis dalam soal, tuliskan dengan 
memberi koefisien 0 untuk pangkat tersebut. 
2) Nilai nol pembagi dicari, yaitu x – k = 0 atau x = k. 
3) Tuliskan koefisien-koefisien suku banyak f(x) dan 
gunakan cara bagan untuk menyelesaikannya. 
30 November 2014
4) Kalian telah mengetahui bahwa f(x) dapat dinyatakan 
dengan f(x) = (x – k) H(x) + S. 
Jika kita substitusikan x = k pada f(x) maka diperoleh 
f(k) = (k – k) H(k) + S  f(k) = S. 
Jadi, sisa pembagian suku banyak itu adalah S = f(k). 
Contoh: 
Jika f(x) = 4x3 + 5x2 + 6x – 10 dibagi dengan (x – 3), 
tentukan hasil bagi dan sisa pembagian menggunakan 
cara Horner. 
30 November 2014
Jawab 
f(x) = 4x3 + 5x2 + 6x – 10 dibagi (x – 3). 
x – 3 = 0 atau x =3. 
Bagan cara Horner dituliskan sebagai berikut. 
← eksponen f(x) 
← koefisien-koefisien f(x) 
← hasil kali dengan 3 
x3 x2 x a 
4 5 6 -10 
12 51 171 + 
4 17 57 
x2 x b0 
H(x) 
3 
161 = S 
H(x) = 4x2 + 17x + 57 
S = 161 
Jadi, 4x3 + 5x2 + 6x – 10 = (x – 3)(4x2 + 17x + 57) + 161. 
30 November 2014
4. Pembagian Suku Banyak dengan (ax + k) 
a. Cara Bersusun 
Teorema: 
Jika suku banyak f(x) dibagi dengan (ax + b), hasil baginya 
H(x), dan sisanya S maka dapat dituliskan sebagai 
30 November 2014 
f(x) = (ax + b) H(x) + S 
b. Cara Horner 
Jika suku banyak f(x) dibagi dengan (ax + b) hasil 
baginya H(x) dan sisanya  
  
maka suku banyak 
itu dapat dituliskan: 
f(x) = (ax + b) H(x) + S. 
 
 
 
 
 
b 
a 
S f
Contoh: 
Tentukan hasil pembagian f(x) = 3x4 – 2x2 + x – 3 jika dibagi 
(3x + 1) dengan cara Horner. 
Jawab: 
f(x) = 3x4 – 2x2 + x – 3 dibagi dengan 3x + 1. 
Pembagi (3x + 1) kita samakan dengan nol sehingga diperoleh 
3x + 1 = 0 atau x = 
30 November 2014
eksponen f(x) 
koefisien-koefisien f(x) 
hasil kali dengan -1 
30 November 2014
Jadi, diperoleh H(x) 
dan sisa pembagian 
Dengan demikian, dapat dituliskan 
30 November 2014
5. Pembagian Suku Banyak dengan ax2 + bx + c; a ≠ 0 
Jika suku banyak f(x) dibagi dengan (ax2 + bx + c), hasilnya 
H(x), dan sisanya S(x) maka berlaku 
f(x) = (ax2 + bx + c)H(x) + S(x) 
Sisa pembagian S(x) berderajat satu sebab pembaginya 
berderajat dua dan dapat dituliskan dalam bentuk umum 
S(x) = px + q 
p dan q adalah koefisien sisa pembagian. 
30 November 2014
Contoh: 
Diketahui f(x) = 3x4 + 10x3 – 8x2 + 3x + 1 dibagi dengan 
(x2 + 3x – 1). Tentukan hasil bagi dan sisa pembagian dari 
pembagian tersebut. 
Jawab: 
Kita akan menggunakan cara bersusun untuk menentukan 
hasil bagi dan sisa pembagian. 
30 November 2014
(3x4 dibagi x2, hasilnya 3x2) 
x 3x 1 3x 10x 8x 3x 1 2 4 3 2       
3x4 + 9x3 – 3x2 - (hasil kali 3x2 (x2 + 3x – 1) 
x3 – 5x2 + 3x (x3 dibagi x2, hasilnya x) 
x3 + 3x2 – x - (hasil kali x(x2 + 3x – 1) 
–8x2 + 4x + 1 (dibagi x2, hasilnya –8) 
–8x2 –24x + 8 - (hasil kali –8(x2 + 3x – 1) 
28x – 7 (sisa pembagian) 
H(x) = 3x2 + x – 8 
S(x) = 28x – 7 
Jadi, 3x4 + 10x3 – 8x2 + 3x + 1 = (x2 + 3x – 1)(3x2 + x – 8) + (28x –7). 
30 November 2014 
3x + x – 8
D. Teorema Sisa 
1. Teorema Sisa dengan Pembagi Berbentuk (x – k) 
Jika suatu suku banyak f(x) dibagi dengan (x – k) 
maka sisa pembagiannya adalah S = f(k). 
Bukti: 
Karena f(x) adalah suku banyak, f(x) = (x – a) H(x) +S 
adalah identitas maka f(x) = (x – a) H(x) + S. 
Untuk x = k, persamaan di atas berubah menjadi 
f(k) = (k – k) H(k) + S 
 f(k) = 0 × H(k) + S 
Jadi, diperoleh f(k) = S atau S = f(k). ............ (terbukti) 
30 November 2014
Contoh: 
Tentukan sisa dari pembagian suku banyak berikut. 
3x4 – 5x3 + 6x2 – x + 2 dibagi x – 2 
Jawab: 
f(x) = 3x4 – 5x3 + 6x2 – x + 2 
(x – 2) berarti x – 2 = 0 atau x = 2. 
Menurut teorema sisa, S = f(k) atau S = f(2). 
Substitusi x = 2 ke persamaan f(x) diperoleh 
S = f(2) 
= 3(2)4 – 5(2)3 + 6(2)2 – 2 + 2 
= 32 
Jadi, sisa pembagian itu adalah S = 32. 
30 November 2014
2. Teorema Sisa dengan Pembagi Berbentuk (ax + b) 
Dari pembagian cara Horner, telah diketahui bahwa 
pembagian f(x) dengan pembagi berbentuk (ax + b) 
 
memberikan sisa . 
 
 
 
  
 
b 
a 
S f 
Jika suatu suku banyak f(x) dibagi dengan (ax + b) 
maka sisa pembagiannya adalah 
 
 
 
 
  
 
 
b 
a 
S f 
30 November 2014
3. Teorema Sisa dengan Pembagi Berbentuk (x – a)(x – b) 
Menurut algoritma pembagian suku banyak dengan 
pembagi (x – a)(x – b) maka f(x) dapat dituliskan sebagai 
berikut. 
f(x) = (x – a)(x – b)H(x) + S(x) 
S(x) = px + q, p dan q merupakan koefisien sisa pembagi. 
30 November 2014
Langkah-Langkah: 
a. Pembagi berderajat dua difaktorkan menjadi (x – a)(x – b). 
b. Algoritma pembagian f(x) oleh (x – a)(x – b) ditulis 
f(x) = (x – a)(x – b)H(x) + px + q .................................... (1) 
c. Tentukan f(a) dan f(b) dengan menyubstitusikan nilai x = a 
dan x = b ke persamaan (1) sehingga diperoleh 
f(a) = pa + q .................................................................... (2) 
f(b) = pb + q ..... .............................................................. (3) 
Persamaan (2) dan (3) membentuk sistem persamaan 
linear dalam variabel p dan q. 
d. Tentukan nilai p dan q dari sistem persamaan itu sehingga 
akan diperoleh S(x) = px + q. 
30 November 2014
Contoh: 
Tentukan sisa dari (3x4 – 2x3 + 4x2 – 10) dibagi (x2 + x – 12). 
Jawab: 
a. Pembagi x2 + x – 12 = (x + 4)(x – 3)  x = –4 dan x = 3 
b. Substitusi x = –4 dan x = 3 ke persamaan f(x) = 3x4 – 2x3 + 4x2 – 10. 
1) sisa f(–4) = 3(–4)4 – 2(–4)3 + 4(–4)2 – 10 = 950; 
2) sisa f(3) = 3(3)4 – 2(3)3 + 4(3)2 – 10 = 215. 
c. Dari persamaan pembagian f(x) dengan (x + 4)(x – 3), diperoleh 
f(x) = (x + 4)(x – 3) H(x) + (px + q) …………………………………….. (1) 
1) Substitusikan x = –4 ke persamaan (1) sehingga diperoleh 
f(–4) = (–4 + 4)(–4 – 3) H(–4) + p(–4) + q 
950 = –4p + q ............................................................................. (2) 
2) Substitusikan x = 3 ke persamaan (2) sehingga diperoleh 
f(3) = (3 + 4)(3 – 3) H(3) + p(3) + q 
215 = 3p + q ............................................................................... (3) 
30 November 2014
d. Dari persamaan (2) dan (3), dapat kita tentukan nilai p dan q. 
–4p + q = 950 
3p + q = 215 
––––––––––– – 
–7p = 735 atau p = –105 
Substitusikan p = –105 ke persamaan (3) maka akan 
diperoleh q = 530. 
Dengan menyubstitusikan nilai p = –105 dan q = 530 ke S(x) = 
px + q, diperoleh sisa pembagian S(x) = –105x + 530. 
30 November 2014
E. Teorema Faktor 
1. Pengertian Teorema Faktor 
 f(x) memiliki faktor (x – k) jika dan hanya 
30 November 2014 
jika f(k) = 0. 
 f(x) memiliki faktor (ax + b) jika dan hanya 
jika
Contoh: 
Tunjukkan bahwa (x – 3) merupakan faktor dari 
f(x) = 3x3 – 8x2 + x – 12. 
Jawab: 
Dengan menggunakan teorema faktor untuk menunjukkan 
(x – 3) merupakan faktor dari f(x) maka cukup ditunjukkan 
bahwa f(3) = 0. 
f(3) = 3(3)3 – 8(3)2 + 3 – 12 
= 81 – 72 + 3 – 12 
= 0 
Karena f(3) = 0 maka (x – 3) merupakan faktor dari 
f(x) = 3x3 – 8x2 + x – 12. 
30 November 2014
2. Menentukan Faktor-Faktor Linier dari Suku Banyak 
Contoh: 
Tentukan faktor-faktor dari suku banyak 
2x4 – 5x3 – 8x2 + 17x – 6. 
Jawab: 
Diketahui suku banyak f(x) = 2x4 – 5x3 – 8x2 + 17x – 6. 
Suku tetap dari f(x) adalah –6. 
Faktor-faktor bulat dari 6 adalah ±1, ±2, ±3, dan ±6. 
Dengan menggunakan cara Horner, faktor bulat x = k diuji 
satu per satu sampai ditemukan faktor pertama (x – k) yang 
memberikan nilai f(k) = 0. 
30 November 2014
a. Untuk x = 1 
x4 x3 x2 x a0 
2 1 -5 -8 17 -6 
2 -3 -11 6 + 
2 -3 -11 6 0 = sisa 
(x – 1) adalah faktor dari f(x) dan diperoleh hasil bagi 
H1(x) = 2x3 – 3x2 – 11x + 6. 
b. Selanjutnya, diuji x = –1 pada H1(x). 
x3 x2 x b0 
2 -3 -11 6 
2 5 6 + 
2 5 6 12 = sisa 
-1 
Karena sisa = 12 ≠ 0 maka (x + 1) bukan merupakan 
faktor f(x). 
30 November 2014
c. Uji untuk x = 2 pada H1(x) 
x3 x2 x b0 
2 -3 -11 6 
4 2 -18 + 
2 1 -9 -12 = sisa 
2 
Karena sisa = –12 ≠ 0 maka (x – 2) bukan merupakan 
faktor f(x). 
d. Uji untuk x = –2 pada H1(x) 
x3 x2 x b0 
2 -3 -11 6 
4 -14 -6 + 
2 -7 3 0 = sisa 
-2 
Karena sisa S = 0 maka (x + 2) merupakan faktor dari 
f(x) dan diperoleh hasil bagi H2(x) = 2x2 – 7x + 3. 
30 November 2014
Jika telah diperoleh hasil bagi H2(x) berderajat dua, 
pengujian faktor-faktor ±1, ±2, ±3, dan ±6 dihentikan. 
Dengan demikian, hasil yang telah diperoleh adalah 
f(x) = (x – 1)(x + 2)(2x2 – 7x + 3). 
Suku banyak berderajat dua 2x2 – 7x + 3 kita faktorkan 
sehingga diperoleh 2x2 – 7x + 3 = (2x – 1)(x – 3). 
Jadi, hasil pemfaktoran f(x) adalah 
f(x) = 2x4 – 5x3 – 8x2 + 17x – 6 = (x – 1)(x + 2)(x – 3)(2x – 1). 
30 November 2014
F. Menentukan Penyelesaian 
Persamaan Berderajat Tinggi 
Untuk f(x) suku banyak dan k bilangan real, pernyataan-pernyataan 
berikut ekuivalen. 
1. (x – k) adalah faktor dari f(x). 
2. x = k adalah penyelesaian atau akar dari persamaan 
dari f(x) = 0. 
3. x = k adalah pembuat nol dari f(x). 
4. (k, 0) adalah koordinat titik potong grafik f(x) dengan 
sumbu X. 
30 November 2014
1. Menentukan Akar-Akar Rasional Suatu Persamaan 
Berderajat Tinggi 
Teorema Rasional Nol: 
Jika f(x) = axn + axn-1 + axn-2 + ... + amemiliki 
nn-1n-20 p 
koefisien-koefisien bulat dan (dengan p dan q tidak 
memiliki faktor prima yang sama) merupakan pembuat 
nol rasional f(x) maka p haruslah faktor dari adan q 
0 faktor dari a. 
nContoh: 
Diketahui f(x) = 3x4 + 3x3 – 2x2 + 13x – 8 = 0. Gunakan 
teorema rasional nol untuk mendaftar semua akar 
rasional yang mungkin. 
30 November 2014 
q
Jawab: 
Diketahui f(x) = 3x4 + 3x3 – 2x2 + 13x – 8 = 0. 
Suku tetap a0 = –8 dan koefisien pangkat tertinggi a4 = 3. 
Semua bilangan bulat p merupakan faktor dari a0 = –8, 
yaitu ±1, ± 2, ±4,±8, dan q adalah faktor dari a4 = 3, 
yaitu ±1 dan ±3.Semua akar rasional yang mungkin dari 
2 
 
p 
1 
 
persamaan f(x) adalah , yaitu ±1, ±2, ±4, ±8, , , 
8 
 
, dan . 
4 
 
Suatu persamaan suku banyak f(x) = 0 berderajat n 
memiliki paling banyak n buah faktor. 
3 
3 
3 
q 
3 
30 November 2014
2. Jumlah dan Hasil Kali Akar Persamaan Berderajat 
Tinggi 
a. Persamaan Suku Banyak f(x) = 0 Berderajat Dua 
1) Bentuk umumnya ax2 + bx + c = 0, dengan akar-akarnya 
x1 dan x2. 
2) Jumlah akar-akarnya, x1 + x2 
3) Hasil kali kedua akar, x1x2 
30 November 2014
b. Persamaan Suku Banyak f(x) = 0 Berderajat Tiga 
1) Bentuk umumnya ax3 + bx2 + cx + d = 0, dengan akar-akar 
x1, x2, dan x3. 
2) Jumlah akar-akar, x1 + x2 + x3 
3) Jumlah hasil kali dua akar, x1x2 + x1x3 + x2x3 
4) Hasil kali ketiga akar x1x2x3 
30 November 2014
c. Persamaan Suku Banyak Berderajat Empat 
Bentuk umumnya ax4 + bx3 + cx2 + dx + e = 0, dengan 
akar-akarnya x, x, x, dan x, berlaku sebagai berikut. 
12341) Jumlah akar-akar, x+x+x+x 
b 1234 
 
2) Jumlah hasil kali dua akar, 
x1x2 + x1x3 + x1x4 + x2x3 + x2x4 + x3x4 
3) Jumlah hasil kali tiga akar, 
x1x2x3 + x1x2x4 + x2x3x4 + x1x3x4 
4) Hasil kali keempat akar, x1x2x3x4 
c 
 
a 
 d 
a 
e 
 
a 
 
30 November 2014 
a

More Related Content

What's hot

70 soal dan pembahasan persamaan dan pertidaksamaan nilai mutlak
70 soal dan pembahasan persamaan dan pertidaksamaan nilai mutlak70 soal dan pembahasan persamaan dan pertidaksamaan nilai mutlak
70 soal dan pembahasan persamaan dan pertidaksamaan nilai mutlak
Muhammad Arif
 
Kelipatan persekutuan terkecil KPK teobil
Kelipatan persekutuan terkecil KPK teobilKelipatan persekutuan terkecil KPK teobil
Kelipatan persekutuan terkecil KPK teobil
Nailul Hasibuan
 
Anabolisme karbohidrat
Anabolisme karbohidratAnabolisme karbohidrat
Anabolisme karbohidrat
Supriyadiuho
 
Perhitungan ∆H reaksi menggunakan data energi ikatan
Perhitungan ∆H reaksi menggunakan data energi ikatanPerhitungan ∆H reaksi menggunakan data energi ikatan
Perhitungan ∆H reaksi menggunakan data energi ikatan
Fajar Ramadhan
 
Laporan praktikum denaturasi protein (Biokimia)
Laporan praktikum denaturasi protein (Biokimia)Laporan praktikum denaturasi protein (Biokimia)
Laporan praktikum denaturasi protein (Biokimia)
JFF Channel
 
Simak ui 2011
Simak ui 2011 Simak ui 2011
Simak ui 2011
Syifa Ghifari
 
Laporan pernapasan pada hewan dan tumbuhan
Laporan pernapasan pada hewan dan tumbuhanLaporan pernapasan pada hewan dan tumbuhan
Laporan pernapasan pada hewan dan tumbuhanNita Mardiana
 
Metabolisme Purin Primidin
Metabolisme Purin PrimidinMetabolisme Purin Primidin
Metabolisme Purin Primidin
Dedi Kun
 
PPT M2 KB4
PPT M2 KB4PPT M2 KB4
PPT M2 KB4
PPGhybrid3
 
Sistem Gerak Manusia
Sistem Gerak ManusiaSistem Gerak Manusia
Sistem Gerak Manusia
Valencia Rizal
 
Bab 6 ~ Pewarisan sifat
Bab 6 ~ Pewarisan sifatBab 6 ~ Pewarisan sifat
Bab 6 ~ Pewarisan sifatdionadya p
 
Konsep green campus
Konsep green campusKonsep green campus
Konsep green campus
Faiz Quways
 
Rancangan Laboratorium Kimia SMA
Rancangan Laboratorium Kimia SMARancangan Laboratorium Kimia SMA
Rancangan Laboratorium Kimia SMA
yunita97544748
 
Soal osn ipa 2015
Soal osn ipa 2015Soal osn ipa 2015
Soal osn ipa 2015
Wahyudi Oetomo
 
Laporan Uji Karbohidrat - Biokimia
Laporan Uji Karbohidrat - BiokimiaLaporan Uji Karbohidrat - Biokimia
Laporan Uji Karbohidrat - Biokimia
Ria Rohmawati
 
Telaah kurikulum kimia (sejarah perkembangan kurikulum)
Telaah kurikulum kimia (sejarah perkembangan kurikulum)Telaah kurikulum kimia (sejarah perkembangan kurikulum)
Telaah kurikulum kimia (sejarah perkembangan kurikulum)yusafat simorangkir
 
Operasi hitung bilangan bulat
Operasi hitung bilangan bulatOperasi hitung bilangan bulat
Operasi hitung bilangan bulat
walsihlestari_wolly
 

What's hot (20)

70 soal dan pembahasan persamaan dan pertidaksamaan nilai mutlak
70 soal dan pembahasan persamaan dan pertidaksamaan nilai mutlak70 soal dan pembahasan persamaan dan pertidaksamaan nilai mutlak
70 soal dan pembahasan persamaan dan pertidaksamaan nilai mutlak
 
Kelipatan persekutuan terkecil KPK teobil
Kelipatan persekutuan terkecil KPK teobilKelipatan persekutuan terkecil KPK teobil
Kelipatan persekutuan terkecil KPK teobil
 
Anabolisme karbohidrat
Anabolisme karbohidratAnabolisme karbohidrat
Anabolisme karbohidrat
 
Bab3hukumnewton
Bab3hukumnewtonBab3hukumnewton
Bab3hukumnewton
 
Perhitungan ∆H reaksi menggunakan data energi ikatan
Perhitungan ∆H reaksi menggunakan data energi ikatanPerhitungan ∆H reaksi menggunakan data energi ikatan
Perhitungan ∆H reaksi menggunakan data energi ikatan
 
Laporan praktikum denaturasi protein (Biokimia)
Laporan praktikum denaturasi protein (Biokimia)Laporan praktikum denaturasi protein (Biokimia)
Laporan praktikum denaturasi protein (Biokimia)
 
Simak ui 2011
Simak ui 2011 Simak ui 2011
Simak ui 2011
 
Laporan pernapasan pada hewan dan tumbuhan
Laporan pernapasan pada hewan dan tumbuhanLaporan pernapasan pada hewan dan tumbuhan
Laporan pernapasan pada hewan dan tumbuhan
 
Metabolisme Purin Primidin
Metabolisme Purin PrimidinMetabolisme Purin Primidin
Metabolisme Purin Primidin
 
PPT M2 KB4
PPT M2 KB4PPT M2 KB4
PPT M2 KB4
 
Sistem Gerak Manusia
Sistem Gerak ManusiaSistem Gerak Manusia
Sistem Gerak Manusia
 
Bab 6 ~ Pewarisan sifat
Bab 6 ~ Pewarisan sifatBab 6 ~ Pewarisan sifat
Bab 6 ~ Pewarisan sifat
 
Konsep green campus
Konsep green campusKonsep green campus
Konsep green campus
 
Rancangan Laboratorium Kimia SMA
Rancangan Laboratorium Kimia SMARancangan Laboratorium Kimia SMA
Rancangan Laboratorium Kimia SMA
 
Soal osn ipa 2015
Soal osn ipa 2015Soal osn ipa 2015
Soal osn ipa 2015
 
Amilun
AmilunAmilun
Amilun
 
Laporan Uji Karbohidrat - Biokimia
Laporan Uji Karbohidrat - BiokimiaLaporan Uji Karbohidrat - Biokimia
Laporan Uji Karbohidrat - Biokimia
 
Telaah kurikulum kimia (sejarah perkembangan kurikulum)
Telaah kurikulum kimia (sejarah perkembangan kurikulum)Telaah kurikulum kimia (sejarah perkembangan kurikulum)
Telaah kurikulum kimia (sejarah perkembangan kurikulum)
 
Acara xii
Acara xiiAcara xii
Acara xii
 
Operasi hitung bilangan bulat
Operasi hitung bilangan bulatOperasi hitung bilangan bulat
Operasi hitung bilangan bulat
 

Similar to Bab 5

Bab 5
Bab 5Bab 5
Suku banyak
Suku banyakSuku banyak
Suku banyak
kusnadiyoan
 
Suku banyak
Suku banyakSuku banyak
Suku banyak
petrus fendiyanto
 
Suku banyak
Suku banyakSuku banyak
Suku banyak
Juwita Suwendo
 
sukubanyak
sukubanyaksukubanyak
sukubanyakmfebri26
 
Polinomial
PolinomialPolinomial
Teorema sisa
Teorema sisaTeorema sisa
Teorema sisa
Dani Rachman
 
polinomial.ppt
polinomial.pptpolinomial.ppt
polinomial.ppt
UbaidillahUbaidillah30
 
suku banyak (polinomial)
suku banyak (polinomial)suku banyak (polinomial)
suku banyak (polinomial)
noussevarenna
 
polinomial.ppt
polinomial.pptpolinomial.ppt
polinomial.ppt
ssuserbf58ae
 
polinomial.ppt
polinomial.pptpolinomial.ppt
polinomial.ppt
ssuserb7d229
 
Makalah mtk
Makalah mtkMakalah mtk
Makalah mtk
Cristover Fernando
 
Materi aljabar polinomial
Materi aljabar polinomialMateri aljabar polinomial
Materi aljabar polinomial
Sriwijaya University
 
polinomial.ppt
polinomial.pptpolinomial.ppt
polinomial.ppt
suci870827
 
Bab 8
Bab 8Bab 8
Bab 8
arman11111
 
pembagian suku banyak kelompok 5
pembagian suku banyak kelompok 5pembagian suku banyak kelompok 5
pembagian suku banyak kelompok 5
Mahmudaah Mahmudaah
 

Similar to Bab 5 (20)

Bab 5
Bab 5Bab 5
Bab 5
 
Bab 5
Bab 5Bab 5
Bab 5
 
Bab 5
Bab 5Bab 5
Bab 5
 
Suku banyak
Suku banyakSuku banyak
Suku banyak
 
Suku banyak
Suku banyakSuku banyak
Suku banyak
 
Suku banyak
Suku banyakSuku banyak
Suku banyak
 
sukubanyak
sukubanyaksukubanyak
sukubanyak
 
Polinomial
PolinomialPolinomial
Polinomial
 
Teorema sisa
Teorema sisaTeorema sisa
Teorema sisa
 
polinomial.ppt
polinomial.pptpolinomial.ppt
polinomial.ppt
 
suku banyak (polinomial)
suku banyak (polinomial)suku banyak (polinomial)
suku banyak (polinomial)
 
polinomial.ppt
polinomial.pptpolinomial.ppt
polinomial.ppt
 
polinomial.ppt
polinomial.pptpolinomial.ppt
polinomial.ppt
 
polinomial.ppt
polinomial.pptpolinomial.ppt
polinomial.ppt
 
Makalah mtk
Makalah mtkMakalah mtk
Makalah mtk
 
Materi aljabar polinomial
Materi aljabar polinomialMateri aljabar polinomial
Materi aljabar polinomial
 
polinomial.ppt
polinomial.pptpolinomial.ppt
polinomial.ppt
 
Bab 8
Bab 8Bab 8
Bab 8
 
Bab 8
Bab 8Bab 8
Bab 8
 
pembagian suku banyak kelompok 5
pembagian suku banyak kelompok 5pembagian suku banyak kelompok 5
pembagian suku banyak kelompok 5
 

More from arman11111

Kelas xii bab 7
Kelas xii bab 7Kelas xii bab 7
Kelas xii bab 7
arman11111
 
Kelas xii bab 6
Kelas xii bab 6Kelas xii bab 6
Kelas xii bab 6
arman11111
 
Kelas xii bab 5
Kelas xii bab 5Kelas xii bab 5
Kelas xii bab 5
arman11111
 
Kelas xii bab 4
Kelas xii bab 4Kelas xii bab 4
Kelas xii bab 4
arman11111
 
Kelas xii bab 3
Kelas xii bab 3Kelas xii bab 3
Kelas xii bab 3
arman11111
 
Kelas xii bab 2
Kelas xii bab 2Kelas xii bab 2
Kelas xii bab 2
arman11111
 
Kelas xii bab 1
Kelas xii bab 1Kelas xii bab 1
Kelas xii bab 1
arman11111
 
Bab 7
Bab 7Bab 7
Bab 7
arman11111
 
Bab 6
Bab 6Bab 6
Bab 6
arman11111
 
Bab 4
Bab 4Bab 4
Bab 4
arman11111
 
Bab 3
Bab 3Bab 3
Bab 3
arman11111
 
Bab 2
Bab 2Bab 2
Bab 2
arman11111
 
Bab 1
Bab 1Bab 1
Bab 1
arman11111
 
Kelas x bab 9
Kelas x bab 9Kelas x bab 9
Kelas x bab 9
arman11111
 
Kelas x bab 8
Kelas x bab 8Kelas x bab 8
Kelas x bab 8
arman11111
 
Kelas x bab 7
Kelas x bab 7Kelas x bab 7
Kelas x bab 7
arman11111
 
Kelas x bab 6
Kelas x bab 6Kelas x bab 6
Kelas x bab 6
arman11111
 
Kelas x bab 5
Kelas x bab 5Kelas x bab 5
Kelas x bab 5
arman11111
 
Kelas x bab 4
Kelas x bab 4Kelas x bab 4
Kelas x bab 4
arman11111
 
Kelas x bab 3
Kelas x bab 3Kelas x bab 3
Kelas x bab 3
arman11111
 

More from arman11111 (20)

Kelas xii bab 7
Kelas xii bab 7Kelas xii bab 7
Kelas xii bab 7
 
Kelas xii bab 6
Kelas xii bab 6Kelas xii bab 6
Kelas xii bab 6
 
Kelas xii bab 5
Kelas xii bab 5Kelas xii bab 5
Kelas xii bab 5
 
Kelas xii bab 4
Kelas xii bab 4Kelas xii bab 4
Kelas xii bab 4
 
Kelas xii bab 3
Kelas xii bab 3Kelas xii bab 3
Kelas xii bab 3
 
Kelas xii bab 2
Kelas xii bab 2Kelas xii bab 2
Kelas xii bab 2
 
Kelas xii bab 1
Kelas xii bab 1Kelas xii bab 1
Kelas xii bab 1
 
Bab 7
Bab 7Bab 7
Bab 7
 
Bab 6
Bab 6Bab 6
Bab 6
 
Bab 4
Bab 4Bab 4
Bab 4
 
Bab 3
Bab 3Bab 3
Bab 3
 
Bab 2
Bab 2Bab 2
Bab 2
 
Bab 1
Bab 1Bab 1
Bab 1
 
Kelas x bab 9
Kelas x bab 9Kelas x bab 9
Kelas x bab 9
 
Kelas x bab 8
Kelas x bab 8Kelas x bab 8
Kelas x bab 8
 
Kelas x bab 7
Kelas x bab 7Kelas x bab 7
Kelas x bab 7
 
Kelas x bab 6
Kelas x bab 6Kelas x bab 6
Kelas x bab 6
 
Kelas x bab 5
Kelas x bab 5Kelas x bab 5
Kelas x bab 5
 
Kelas x bab 4
Kelas x bab 4Kelas x bab 4
Kelas x bab 4
 
Kelas x bab 3
Kelas x bab 3Kelas x bab 3
Kelas x bab 3
 

Bab 5

  • 1. 30 November 2014 Bab 5 Suku Banyak
  • 2. Peta Konsep Persamaan Suku Banyak Bentuk Umum Operasi Aljabar Nilai Suku Banyak Menentukan Faktor menggunakan Suku Banyak Pembagian Teorema Sisa Penyelesaian Penjumlahan, Pengurangan, dan Perkalian Teorema Faktor Jumlah dan Hasil Kali Akar mempelajari 30 November 2014
  • 3. Prasyarat 1. Tentukan koefisien-koefisien persamaan 3x3 – 2x2 + 5x + 1 = 0. Berapa suku tetapnya? 2. Sederhanakanlah (5x + 2)2 + (2x – 1)2. 3. Tentukan penyelesaian dari a. x2 – 4x + 3 = 0; b. 2x2 – x – 3 = 0; c. 6x2 – x – 2 = 0. 4. Tentukan faktor-faktor dari (x2 + 2x + 1)(2x2 + 3x – 2) = 0. 30 November 2014
  • 4. A. Pengertian Suku Banyak 1. Pengertian Suku Banyak, Derajat, Koefisien, dan Suku Tetap Bentuk umum suku banyak: Misalkan f(x) adalah suku banyak dengan variabel x. f(x) = anxn+ an – 1xn – 1 + an – 2xn – 2 + ... + a0 dengan n adalah derajat suku banyak. Dalam hal ini, an, an – 1, an – 2, ... a0 berturut-turut adalah koefisien dari xn, xn – 1, xn – 2, ..., x0. Ingat x0 adalah suatu konstanta. Dalam hal ini, x0 = a0. 30 November 2014
  • 5. Contoh: Tentukan derajat, koefisien, dan suku tetap dari suku banyak 4x3 – 2x2 + x + 3. Jawab Suku banyak f(x) = 4x3 – 2x2 + x + 3. Suku dengan pangkat tertinggi adalah 4x3 sehingga derajat f(x) adalah 3. Koefisien x3 diperoleh dari 4x3, yaitu 4. Koefisien x2 diperoleh dari –2x2, yaitu –2. Koefisien x diperoleh dari x, yaitu 1. Suku tetap adalah 3. 30 November 2014
  • 6. 2. Penjumlahan dan Pengurangan Suku Banyak Suku sejenis adalah suku yang memiliki derajat x yang sama. Misalnya, 3x2 sejenis dengan –x2 tetapi tidak sejenis dengan 3x3, –2x5 sejenis dengan 5x5, dan x6 sejenis dengan –2x6. Contoh: Misalkan diketahui f(x) = –4x3 + 2x2 – 7x + 6 dan g(x) = 2x3 – x2 + 5x – 5. Tentukan f(x) + g(x). Jawab: f(x) + g(x) = (–4x3 + 2x2 – 7x + 6) + (2x3 – x2 + 5x – 5) = (–4x3 + 2x3) + (2x2 + (–x2) + (–7x + 5x) + (6 + (–5)) = –2x3 + x2 – 2x + 1 30 November 2014
  • 7. 3. Perkalian Suku Banyak Perlu diingat bahwa dalam bilangan berpangkat berlaku sifat: am × an = am+n Contoh Tentukan hasil perkalian dari suku banyak berikut. (2x – 3)(x + 2) Jawab: Cara 1: (Dengan sifat distributif) (2x – 3)(x + 2) = 2x(x + 2) – 3(x + 2 = 2x2 + 4x – 3x – 6 = 2x2 + x – 6 Cara 2: (Dengan skema) (2x – 3)(x + 2) = 2x2 + 4x – 3x – 6 = 2x2 + x – 6 30 November 2014
  • 8. 4. Kesamaan Suku Banyak Dua suku banyak memiliki kesamaan jika keduanya berderajat sama dan koefisien dari variabel dengan pangkat yang bersesuaian adalah sama. Misalkan: f(x) = anxn+ an – 1xn – 1 + an – 2xn – 2 + ... + a0 g(x) = bnxn+ bn – 1xn – 1 + bn – 2xn – 2 + ... + b0 Fungsi f(x) sama dengan g(x), dinotasikan f(x) = g(x), jika dan hanya jika an = bn, an – 1 = bn – 1, ..., a0 = b0. 30 November 2014
  • 9. Contoh: Diketahui suku banyak px2 + qx + r sama dengan 4x2 – 3x + 10. Tentukan nilai-nilai p, q, dan r. Jawab: Karena kedua suku banyak sama maka px2 + qx + r = 4x2 – 3x + 10. Dengan demikian, diperoleh px2 = 4x2 p = 4 qx = –3x q = –3 sehingga r = 10. 30 November 2014
  • 10. B. Nilai Suku Banyak 1. Menentukan Nilai Suku Banyak dengan Substitusi Misal diketahui suatu fungsi f(x) = 2x2 + 3x – 4. Bagaimana cara menentukan nilai f untuk x = 3? Dengan subtitusi x = 3, diperoleh f(x) = 2x2 + 3x – 4 f(3) = 2(3)2 + 3(3) – 4 = 2(9) + 9 – 4 = 18 + 9 – 4 = 23 Hal ini dapat diperluas untuk x = k dan f(x) merupakan fungsi sebuah suku banyak. 30 November 2014
  • 11. 2. Menentukan Nilai Suku Banyak dengan Cara Sintetik Perhatikan metode sintetik berikut. Misalkan f(x) = a3x3 + a2x2 + a1x + a0. Kita ubah f(x) menjadi f(x) = (a3x2+ a2x+ a1)x + a0 = (( a3x + a2 )x + a1)x + a0 Bentuk f(x) = ((a3x + a2)x + a1)x + a0 disebut bentuk bagan. Nilai suku banyak untuk x = k adalah f(k) = ((a3k + a2)k + a1)k + a0. Jika persamaan terakhir dituliskan dalam bentuk skema atau sintetik, tampak seperti berikut. 30 November 2014
  • 12. ……….. (koefisien) + a1 a0 Tanda ” ” berarti kalikan dengan k. Hasil penjumlahan secara vertikal paling akhir merupakan nilai f(k). 30 November 2014 k a3 a3 a2 a3k a3k + a2 (a3k + a2)k (a3k + a2)k + a1 ((a3k + a2)k + a1)k .... (hasil kali dengan k) ((a3k + a2)k + a1)k + a0 = f(k)
  • 13. Contoh: Tentukan nilai f(x) = 5x4 – 4x3 + 2x2 + 10x + 5, untuk x = 3. Jawab: Perhatikan bahwa f(x) = 5x4 – 4x3 + 2x2 + 10x + 5. f(3) = 5(34) – 4(33) + 2(32) + 10(3) + 5 = 350 Nilai f(3) dapat juga dihitung dengan cara sintetik berikut. 30 November 2014 5 -4 2 10 5 15 33 105 345 5 11 35 115 3 350 = f(3) +
  • 14. C. Konsep Pembagian 1. Pengertian Pembagi, Hasil Bagi, dan Sisa Pembagian Kalian tentu sudah pernah mempelajari pembagian dengan cara bersusun. Misalkan kita akan menghitung 412 : 7. 58 → hasil bagi 7 412 → bilangan yang dibagi 35 62 56 6 → sisa pembagian Jadi, hasilnya dapat kita tuliskan sebagai berikut. 30 November 2014 Pembagi →
  • 15. 2. Konsep Habis Membagi dan Modulo (Pengayaan) a. Habis Membagi (Keterbagian) Pada pembagian 15 : 5, bilangan 5 habis membagi 15, ditulis 5 | 15. Habis membagi artinya sisanya nol. Pada pembagian 14 : 5, bilangan 5 tidak habis membagi 14, ditulis 5 | 14. 14 : 5 = 2 sisa 4 dapat ditulis 14 = 2 × 4 + 4. 1) Keterbagian oleh 2, 4, dan 8 2|p, jika p merupakan bilangan genap. 4|p, jika 2 digit terakhirdari p habis dibagi 4. 8|p, jika 3 digit terakhir dari p habis dibagi 8. 30 November 2014
  • 16. 2) Keterbagian oleh 3, 6, dan 9 3|p, jika jumlah digit dari p habis dibagi 3. 6|p, jika P merupakan bilangan genap dan jumlah digit dari p habis dibagi 3. 9|p, jika jumlah digit dari p habis dibagi 9. 3) Ketebagian oleh 11 11|p, jika jumlah (+) dan (–) secara selang-seling dari digit p habis dibagi 11. 4) Keterbagian oleh 99 99|p jika jumlah kelompok 2 digit dari kanan p habis dibagi 99. Sifat keterbagian 1) Jika a|b dan b|c maka a|c. 2) Jika ab|c maka a|c dan b|c. 30 November 2014
  • 17. Contoh: Tunjukkan bahwa a. 3.316 habis dibagi 4; b. 34.848 habis dibagi 99. Jawab: a. Sifat habis dibagi 4 adalah dua digit terakhir habis dibagi 4. 3.316 → dua digit terakhir adalah 16, sedangkan 16 habis dibagi 4. Jadi, 3.316 habis dibagi 4 atau 4 | 3.316. b. Sifat habis dibagi 99 adalah jika jumlah kelompok dua digit dari kanan bilangan itu habis dibagi 99. 34.848 dikelompokkan dua digit dari kanan 3 48 48. 48 + 48 + 3 = 99. Kalian tahu, bahwa 99 | 99. Jadi, 34.848 habis dibagi 99 atau 99 | 34.848. 30 November 2014
  • 18. b. Modulo Suatu sistem bilangan yang sering digunakan adalah bilangan modulo 10, yaitu 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, dan 9. Misal: Bilangan 32 dalam modulo 10, ditulis 32 (mod 10)  32 = 3 × 10 + 2 (mod 10). Contoh: Tentukan sisa pembagian 47 oleh 10. Jawab: Sisa pembagian 47 oleh 10 ≅ 47 (mod 10) ≅ 4 × 10 + 7 (mod 10) ≅ 4 × 10 (mod 10) + 7 mod (10) ≅ 0 (mod 10) + 7 mod (10) ≅ 7 mod (10) Jadi, sisa pembagian 47 oleh 10 adalah 7. 30 November 2014
  • 19. 3. Pembagian Suku Banyak dengan (x – k) Cara Bersusun: Misalkan suku banyak f(x) = 4x3 – 7x2 + 2x + 3 dibagi x – 2. 4x2 + x + 4 hasil bagi x – 2 4x3 – 7x2 + 2x + 3 (1) 4x3 – 8x2 (2) x2 + 2x (3) x2 – 2x (4) 4x + 3 (5) 4x – 8 (6) 11 (sisa) (7) 30 November 2014
  • 20. Keterangan: (1) 4x3 dibagi dengan x, hasilnya adalah 4x2. (2) 4x2 dikalikan dengan (x – 2) menghasilkan 4x3 – 8x2. (3) 4x3 – 7x2 dikurangi 4x3 – 8x2, yaitu x2. Kemudian, ambilkan 2x sehingga terbentuk x2 + 2x; x2 dibagi x, hasilnya x. (4) x dikalikan (x – 2) menghasilkan x2 – 2x. (5) x2 + 2x dikurangi x2 – 2x, hasilnya 4x. Kemudian, ambil angka 3; 4x dibagi x, hasilnya 4. (6) 4 dikalikan dengan (x – 2), hasilnya 4x – 8. Kemudian, 4x + 3 dikurangi 4x – 8 menghasilkan 11. (7) Ketika derajat sisa lebih kecil daripada derajat pembagi, proses dihentikan. 30 November 2014
  • 21. Dari langkah-langkah tersebut, kita dapat menuliskan sebagai berikut. 11 x x x 4 7 2 3 2 (4 4)     2   2 3 2       x x x x 4x3 – 7x2 + 2x + 3 = (x – 2) (4x2 + x + 4) + 11 suku banyak yang dibagi pembagi × hasil bagi sisa Suku banyak yang dibagi, f(x) = 4x3 – 7x2 + 2x + 3, Pembaginya, p(x) = x – 2 Hasil bagi, H(x) = 4x2 + x + 4 Sisanya, S = 11 Secara umum, dapat diperoleh bentuk f(x) = p(x) H(x) + S. 30 November 2014
  • 22. Dari uraian dan contoh di atas, dapat dibuat suatu algoritma pembagian suku banyak dengan (x – k) sebagai berikut. Jika suku banyak f(x) dibagi dengan (x – k) hasil baginya H(x) dan sisanya S maka berlaku 30 November 2014 f(x) = (x – k) H(x) + S
  • 23. b. Cara Horner Langkah-langkah menentukan pembagian suku banyak dengan (x – k) menggunakan cara Horner: 1) Suku banyak ditulis dalam urutan pangkat menurun tanpa ada pangkat yang tidak ditulis. Jika ada pangkat yang tidak ditulis dalam soal, tuliskan dengan memberi koefisien 0 untuk pangkat tersebut. 2) Nilai nol pembagi dicari, yaitu x – k = 0 atau x = k. 3) Tuliskan koefisien-koefisien suku banyak f(x) dan gunakan cara bagan untuk menyelesaikannya. 30 November 2014
  • 24. 4) Kalian telah mengetahui bahwa f(x) dapat dinyatakan dengan f(x) = (x – k) H(x) + S. Jika kita substitusikan x = k pada f(x) maka diperoleh f(k) = (k – k) H(k) + S  f(k) = S. Jadi, sisa pembagian suku banyak itu adalah S = f(k). Contoh: Jika f(x) = 4x3 + 5x2 + 6x – 10 dibagi dengan (x – 3), tentukan hasil bagi dan sisa pembagian menggunakan cara Horner. 30 November 2014
  • 25. Jawab f(x) = 4x3 + 5x2 + 6x – 10 dibagi (x – 3). x – 3 = 0 atau x =3. Bagan cara Horner dituliskan sebagai berikut. ← eksponen f(x) ← koefisien-koefisien f(x) ← hasil kali dengan 3 x3 x2 x a 4 5 6 -10 12 51 171 + 4 17 57 x2 x b0 H(x) 3 161 = S H(x) = 4x2 + 17x + 57 S = 161 Jadi, 4x3 + 5x2 + 6x – 10 = (x – 3)(4x2 + 17x + 57) + 161. 30 November 2014
  • 26. 4. Pembagian Suku Banyak dengan (ax + k) a. Cara Bersusun Teorema: Jika suku banyak f(x) dibagi dengan (ax + b), hasil baginya H(x), dan sisanya S maka dapat dituliskan sebagai 30 November 2014 f(x) = (ax + b) H(x) + S b. Cara Horner Jika suku banyak f(x) dibagi dengan (ax + b) hasil baginya H(x) dan sisanya    maka suku banyak itu dapat dituliskan: f(x) = (ax + b) H(x) + S.      b a S f
  • 27. Contoh: Tentukan hasil pembagian f(x) = 3x4 – 2x2 + x – 3 jika dibagi (3x + 1) dengan cara Horner. Jawab: f(x) = 3x4 – 2x2 + x – 3 dibagi dengan 3x + 1. Pembagi (3x + 1) kita samakan dengan nol sehingga diperoleh 3x + 1 = 0 atau x = 30 November 2014
  • 28. eksponen f(x) koefisien-koefisien f(x) hasil kali dengan -1 30 November 2014
  • 29. Jadi, diperoleh H(x) dan sisa pembagian Dengan demikian, dapat dituliskan 30 November 2014
  • 30. 5. Pembagian Suku Banyak dengan ax2 + bx + c; a ≠ 0 Jika suku banyak f(x) dibagi dengan (ax2 + bx + c), hasilnya H(x), dan sisanya S(x) maka berlaku f(x) = (ax2 + bx + c)H(x) + S(x) Sisa pembagian S(x) berderajat satu sebab pembaginya berderajat dua dan dapat dituliskan dalam bentuk umum S(x) = px + q p dan q adalah koefisien sisa pembagian. 30 November 2014
  • 31. Contoh: Diketahui f(x) = 3x4 + 10x3 – 8x2 + 3x + 1 dibagi dengan (x2 + 3x – 1). Tentukan hasil bagi dan sisa pembagian dari pembagian tersebut. Jawab: Kita akan menggunakan cara bersusun untuk menentukan hasil bagi dan sisa pembagian. 30 November 2014
  • 32. (3x4 dibagi x2, hasilnya 3x2) x 3x 1 3x 10x 8x 3x 1 2 4 3 2       3x4 + 9x3 – 3x2 - (hasil kali 3x2 (x2 + 3x – 1) x3 – 5x2 + 3x (x3 dibagi x2, hasilnya x) x3 + 3x2 – x - (hasil kali x(x2 + 3x – 1) –8x2 + 4x + 1 (dibagi x2, hasilnya –8) –8x2 –24x + 8 - (hasil kali –8(x2 + 3x – 1) 28x – 7 (sisa pembagian) H(x) = 3x2 + x – 8 S(x) = 28x – 7 Jadi, 3x4 + 10x3 – 8x2 + 3x + 1 = (x2 + 3x – 1)(3x2 + x – 8) + (28x –7). 30 November 2014 3x + x – 8
  • 33. D. Teorema Sisa 1. Teorema Sisa dengan Pembagi Berbentuk (x – k) Jika suatu suku banyak f(x) dibagi dengan (x – k) maka sisa pembagiannya adalah S = f(k). Bukti: Karena f(x) adalah suku banyak, f(x) = (x – a) H(x) +S adalah identitas maka f(x) = (x – a) H(x) + S. Untuk x = k, persamaan di atas berubah menjadi f(k) = (k – k) H(k) + S  f(k) = 0 × H(k) + S Jadi, diperoleh f(k) = S atau S = f(k). ............ (terbukti) 30 November 2014
  • 34. Contoh: Tentukan sisa dari pembagian suku banyak berikut. 3x4 – 5x3 + 6x2 – x + 2 dibagi x – 2 Jawab: f(x) = 3x4 – 5x3 + 6x2 – x + 2 (x – 2) berarti x – 2 = 0 atau x = 2. Menurut teorema sisa, S = f(k) atau S = f(2). Substitusi x = 2 ke persamaan f(x) diperoleh S = f(2) = 3(2)4 – 5(2)3 + 6(2)2 – 2 + 2 = 32 Jadi, sisa pembagian itu adalah S = 32. 30 November 2014
  • 35. 2. Teorema Sisa dengan Pembagi Berbentuk (ax + b) Dari pembagian cara Horner, telah diketahui bahwa pembagian f(x) dengan pembagi berbentuk (ax + b)  memberikan sisa .       b a S f Jika suatu suku banyak f(x) dibagi dengan (ax + b) maka sisa pembagiannya adalah         b a S f 30 November 2014
  • 36. 3. Teorema Sisa dengan Pembagi Berbentuk (x – a)(x – b) Menurut algoritma pembagian suku banyak dengan pembagi (x – a)(x – b) maka f(x) dapat dituliskan sebagai berikut. f(x) = (x – a)(x – b)H(x) + S(x) S(x) = px + q, p dan q merupakan koefisien sisa pembagi. 30 November 2014
  • 37. Langkah-Langkah: a. Pembagi berderajat dua difaktorkan menjadi (x – a)(x – b). b. Algoritma pembagian f(x) oleh (x – a)(x – b) ditulis f(x) = (x – a)(x – b)H(x) + px + q .................................... (1) c. Tentukan f(a) dan f(b) dengan menyubstitusikan nilai x = a dan x = b ke persamaan (1) sehingga diperoleh f(a) = pa + q .................................................................... (2) f(b) = pb + q ..... .............................................................. (3) Persamaan (2) dan (3) membentuk sistem persamaan linear dalam variabel p dan q. d. Tentukan nilai p dan q dari sistem persamaan itu sehingga akan diperoleh S(x) = px + q. 30 November 2014
  • 38. Contoh: Tentukan sisa dari (3x4 – 2x3 + 4x2 – 10) dibagi (x2 + x – 12). Jawab: a. Pembagi x2 + x – 12 = (x + 4)(x – 3)  x = –4 dan x = 3 b. Substitusi x = –4 dan x = 3 ke persamaan f(x) = 3x4 – 2x3 + 4x2 – 10. 1) sisa f(–4) = 3(–4)4 – 2(–4)3 + 4(–4)2 – 10 = 950; 2) sisa f(3) = 3(3)4 – 2(3)3 + 4(3)2 – 10 = 215. c. Dari persamaan pembagian f(x) dengan (x + 4)(x – 3), diperoleh f(x) = (x + 4)(x – 3) H(x) + (px + q) …………………………………….. (1) 1) Substitusikan x = –4 ke persamaan (1) sehingga diperoleh f(–4) = (–4 + 4)(–4 – 3) H(–4) + p(–4) + q 950 = –4p + q ............................................................................. (2) 2) Substitusikan x = 3 ke persamaan (2) sehingga diperoleh f(3) = (3 + 4)(3 – 3) H(3) + p(3) + q 215 = 3p + q ............................................................................... (3) 30 November 2014
  • 39. d. Dari persamaan (2) dan (3), dapat kita tentukan nilai p dan q. –4p + q = 950 3p + q = 215 ––––––––––– – –7p = 735 atau p = –105 Substitusikan p = –105 ke persamaan (3) maka akan diperoleh q = 530. Dengan menyubstitusikan nilai p = –105 dan q = 530 ke S(x) = px + q, diperoleh sisa pembagian S(x) = –105x + 530. 30 November 2014
  • 40. E. Teorema Faktor 1. Pengertian Teorema Faktor  f(x) memiliki faktor (x – k) jika dan hanya 30 November 2014 jika f(k) = 0.  f(x) memiliki faktor (ax + b) jika dan hanya jika
  • 41. Contoh: Tunjukkan bahwa (x – 3) merupakan faktor dari f(x) = 3x3 – 8x2 + x – 12. Jawab: Dengan menggunakan teorema faktor untuk menunjukkan (x – 3) merupakan faktor dari f(x) maka cukup ditunjukkan bahwa f(3) = 0. f(3) = 3(3)3 – 8(3)2 + 3 – 12 = 81 – 72 + 3 – 12 = 0 Karena f(3) = 0 maka (x – 3) merupakan faktor dari f(x) = 3x3 – 8x2 + x – 12. 30 November 2014
  • 42. 2. Menentukan Faktor-Faktor Linier dari Suku Banyak Contoh: Tentukan faktor-faktor dari suku banyak 2x4 – 5x3 – 8x2 + 17x – 6. Jawab: Diketahui suku banyak f(x) = 2x4 – 5x3 – 8x2 + 17x – 6. Suku tetap dari f(x) adalah –6. Faktor-faktor bulat dari 6 adalah ±1, ±2, ±3, dan ±6. Dengan menggunakan cara Horner, faktor bulat x = k diuji satu per satu sampai ditemukan faktor pertama (x – k) yang memberikan nilai f(k) = 0. 30 November 2014
  • 43. a. Untuk x = 1 x4 x3 x2 x a0 2 1 -5 -8 17 -6 2 -3 -11 6 + 2 -3 -11 6 0 = sisa (x – 1) adalah faktor dari f(x) dan diperoleh hasil bagi H1(x) = 2x3 – 3x2 – 11x + 6. b. Selanjutnya, diuji x = –1 pada H1(x). x3 x2 x b0 2 -3 -11 6 2 5 6 + 2 5 6 12 = sisa -1 Karena sisa = 12 ≠ 0 maka (x + 1) bukan merupakan faktor f(x). 30 November 2014
  • 44. c. Uji untuk x = 2 pada H1(x) x3 x2 x b0 2 -3 -11 6 4 2 -18 + 2 1 -9 -12 = sisa 2 Karena sisa = –12 ≠ 0 maka (x – 2) bukan merupakan faktor f(x). d. Uji untuk x = –2 pada H1(x) x3 x2 x b0 2 -3 -11 6 4 -14 -6 + 2 -7 3 0 = sisa -2 Karena sisa S = 0 maka (x + 2) merupakan faktor dari f(x) dan diperoleh hasil bagi H2(x) = 2x2 – 7x + 3. 30 November 2014
  • 45. Jika telah diperoleh hasil bagi H2(x) berderajat dua, pengujian faktor-faktor ±1, ±2, ±3, dan ±6 dihentikan. Dengan demikian, hasil yang telah diperoleh adalah f(x) = (x – 1)(x + 2)(2x2 – 7x + 3). Suku banyak berderajat dua 2x2 – 7x + 3 kita faktorkan sehingga diperoleh 2x2 – 7x + 3 = (2x – 1)(x – 3). Jadi, hasil pemfaktoran f(x) adalah f(x) = 2x4 – 5x3 – 8x2 + 17x – 6 = (x – 1)(x + 2)(x – 3)(2x – 1). 30 November 2014
  • 46. F. Menentukan Penyelesaian Persamaan Berderajat Tinggi Untuk f(x) suku banyak dan k bilangan real, pernyataan-pernyataan berikut ekuivalen. 1. (x – k) adalah faktor dari f(x). 2. x = k adalah penyelesaian atau akar dari persamaan dari f(x) = 0. 3. x = k adalah pembuat nol dari f(x). 4. (k, 0) adalah koordinat titik potong grafik f(x) dengan sumbu X. 30 November 2014
  • 47. 1. Menentukan Akar-Akar Rasional Suatu Persamaan Berderajat Tinggi Teorema Rasional Nol: Jika f(x) = axn + axn-1 + axn-2 + ... + amemiliki nn-1n-20 p koefisien-koefisien bulat dan (dengan p dan q tidak memiliki faktor prima yang sama) merupakan pembuat nol rasional f(x) maka p haruslah faktor dari adan q 0 faktor dari a. nContoh: Diketahui f(x) = 3x4 + 3x3 – 2x2 + 13x – 8 = 0. Gunakan teorema rasional nol untuk mendaftar semua akar rasional yang mungkin. 30 November 2014 q
  • 48. Jawab: Diketahui f(x) = 3x4 + 3x3 – 2x2 + 13x – 8 = 0. Suku tetap a0 = –8 dan koefisien pangkat tertinggi a4 = 3. Semua bilangan bulat p merupakan faktor dari a0 = –8, yaitu ±1, ± 2, ±4,±8, dan q adalah faktor dari a4 = 3, yaitu ±1 dan ±3.Semua akar rasional yang mungkin dari 2  p 1  persamaan f(x) adalah , yaitu ±1, ±2, ±4, ±8, , , 8  , dan . 4  Suatu persamaan suku banyak f(x) = 0 berderajat n memiliki paling banyak n buah faktor. 3 3 3 q 3 30 November 2014
  • 49. 2. Jumlah dan Hasil Kali Akar Persamaan Berderajat Tinggi a. Persamaan Suku Banyak f(x) = 0 Berderajat Dua 1) Bentuk umumnya ax2 + bx + c = 0, dengan akar-akarnya x1 dan x2. 2) Jumlah akar-akarnya, x1 + x2 3) Hasil kali kedua akar, x1x2 30 November 2014
  • 50. b. Persamaan Suku Banyak f(x) = 0 Berderajat Tiga 1) Bentuk umumnya ax3 + bx2 + cx + d = 0, dengan akar-akar x1, x2, dan x3. 2) Jumlah akar-akar, x1 + x2 + x3 3) Jumlah hasil kali dua akar, x1x2 + x1x3 + x2x3 4) Hasil kali ketiga akar x1x2x3 30 November 2014
  • 51. c. Persamaan Suku Banyak Berderajat Empat Bentuk umumnya ax4 + bx3 + cx2 + dx + e = 0, dengan akar-akarnya x, x, x, dan x, berlaku sebagai berikut. 12341) Jumlah akar-akar, x+x+x+x b 1234  2) Jumlah hasil kali dua akar, x1x2 + x1x3 + x1x4 + x2x3 + x2x4 + x3x4 3) Jumlah hasil kali tiga akar, x1x2x3 + x1x2x4 + x2x3x4 + x1x3x4 4) Hasil kali keempat akar, x1x2x3x4 c  a  d a e  a  30 November 2014 a