Dokumen tersebut membahas tentang riset pemasaran dan peramalan permintaan. Secara ringkas, dokumen menjelaskan tiga hal utama: (1) definisi dan jenis-jenis riset pemasaran, (2) proses riset pemasaran, dan (3) pengukuran produktivitas pemasaran dan peramalan permintaan.
Bab 4 tugas kelompok riset pemasaran dan peramalan permintaan
1. TUGAS MANAJEMEN PEMASARAN
BAB IV
MELAKUKAN RISET PEMASARAN DAN MERAMAL PERMINTAAN
Kelompok II :
No. Nama Kelompok NIM
1 Bernadinus Asiena Epu 811211008
2 Dewi Fitriani 811211014
3 Iban Abraham Manu 811211020
4 Krisensia Widiyawati Harum 811211026
5 Melani Erni 811211032
6 Muslikhan A. Sara 811211038
7 Nikodemus Ola Klobor 811211040
8 Ratnadilla Ukkas 811211046
9 Stevani Enjela Hun 811211058
10 Waldetrudis Kornelia Da Lopez 811211064
11 Yohanes Juan Permata Hatul 811211070
PROGRAM STUDI EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS KATOLIK WIDYA MANDIRA KUPANG
2021
2. I. Sistem Riset Pemasaran
Tugas riset pemasaran adalah membuat pandangan sikap dan perilaku pembelian
pelanggan. Pemahaman dan gagasan pemasaran (marketing inside) memberikan
informasi diagnostik tentang bagaimana dan mengapa kita meneliti pengaruh tertentu di
pasar, dan apa arti hal tersebut bagi pemasar.
Defenisi Riset Pemasaran atau marketing research sebagai perancangan,
pengumpulan, analisis dan pelaporan data sistematis serta temuan yang relevan
terhadap situasi pemasaran tertentu yang dihadapi perusahan. Perusahaan-
perusahaan riset pemasaran terbagi kedalam tiga kelompok berikut ini:
1. Perusahaan riset jasa- sindikasi
2. Perusahaan riset pemasaran sesuai pesanan
3. Perusahan riset pemasaran lini terspesialisasi
Perusahan kecil dapat menyewa jasa dari perusahan riset pemasaran atau
mengadakan riset dalam cara yang kreatif dan terjangkau seperti:
1. Melibatkan mahasiswa atau profesor untuk merancang dan melaksanakan
proyek
2. Menggunakan internet
3. Memeriksa pesaing
II. Jenis – Jenis Riset Pemasaran
Riset pemasaran dapat diklarifikasikan ke dalam tiga kelompok berdasarkan
tujuannya. Meskipun begitu, kategorisasi ini sebenarnya tidak mutlak. Riset pemasaran
dapat pula dilakukan dengan bentuk kombinasi dari ketiganya. Ketiga jenis riset
pemasaran tersebut adalah:
1. Problem Solving Research
Problem solving research adalah riset pemasaran yang diadakan untuk
mengidentifikasi serta memecahkan permasalahan yang sering terjadi dalam
pemasaran. Riset pemasaran jenis ini berorientasi pada masa lalu, artinya
masalah pemasaran yang pernah terjadi diidentifikasi dan dievaluasi kembali.
Proses identifikasi dan evaluasi ini diharapkan akan mampu membantu
perusahaan untuk mendapatkan solusi serta mencegah terulangnya kesalahan
di masa depan.
3. 2. Controlling Research
Controlling research adalah riset pemasaran yang diadakan untuk pengawasan
atau pengendalian proses bisnis serta pemasaran yang sedang terjadi. Riset
pemasaran yang dilakukan secara reguler akan mampu menjaga kinerja proses
bisnis dan pemasaran. Harapannya, riset pemasaran yang dilakukan secara
berkala akan mampu menghasilkan zero deffect dalam perusahaan.
3. Planning Research
Planning research adalah riset pemasaran yang diadakan untuk mendapatkan
informasi sebagai panduan dalam merencanakan kegiatan pemasaran. Sebuah
perencanaan bisnis atau pemasaran memerlukan informasi dari riset pemasaran
untuk dapat mengukur secara tepat target serta strategi yang hendak disusun.
Tanpa riset pemasaran, maka perencanaan yang disusun bisa jadi tidak tepat
sasaran dan justru berpotensi merugikan perusahaan.
III. Proses Riset Pemasaran
Gambar 4.1 ProsesRiset Pemasaran
Mendefenisikan masalah dan sasaran riset
Mengembangkan rencana riset
Mengumpulkan Informasi
Menganalisis Informasi
Menyajikan Hasil Temuan
Membuat Keputusan
4. Periset pemasaran yang efektif mengikuti enam langkah berikut ini:
Langkah 1: Mendefenisikan Masalah, Alternatif Keputusan, dan Tujuan Riset:
Manajer pemasaran harus berhati-hati untuk tidak mendefinisikan masalah
terlalu luas atau terlalu sempit untuk periset pemasaran. Periset pemasaran
harus siap menetapkan tujuan riset. Sebagian riset bersifat :
Eksplorasi yaitu mengumpulkan data pendahuluan untuk menyoroti sifat
rill masalah tertentu dan memberikan saran penyelesaian atau gagasan
baru
Deskriptif yaitu berusaha memastikan besaran tertentu, seperti beberapa
penumpang
Kausal yaitu tujuannya untuk menguji hubungan sebab akibat
Langkah 2: Mengembangkan Rencana Riset:
Riset pemasaran mengharuskan penyusunan rancangan yang paling
efisien untuk mengumpulkan informasi yang diperlukan. Manajer
Pemasaran tersebut perlu mengetahui biaya rencana riset tersebut
sebelum menyetujuinya. Rencana riset membuthkan keputusan tentang:
1) Sumber Data
Periset dapat mengumpulkan data sekunder, data primer, atau keduanya.
Data sekunder adalah data yang dikumpulkan untuk tujuan lain dan sudah
ada disuatu tempat. Data primer adalah data baru yang dikumpulkan untuk
tujuan tertentu atau proyek riset tertentu.
2) Pendekatan Riset
Data Primer dapat dikumpulkan dengan berbagai empat cara:
Riset Observasi: data dikumpulkan dengan mengamati para pelaku dan
keadaan yang relevan. Konsumen dapat diobservasi secara langsung
ketika mereka berbelanja atau mengkonsumsi produk.
Riset Kelompok Fokus: kumpulan dari enam atau sepuluh orang yang
diseleksi secara cermat berdasarkan pertimbangan demografik, psokografik
tertentu, atau pertimbangan lain dan bersama membahas berbagai topik
kepentingan.
Riset Survei: Perusahaan mengadakan survei untuk mempelajari
pengetahuan, keyakinan, preferensi, dan kepuasan orang, serta mengukur
besarannya dalam populasi secara umum.
5. Data Perilaku: Pelanggan meninggalkan jejak perilaku pembelian mereka
pada pelarikan di toko, pembelian melalui katalog, dan basis data
pelanggan
Riset Eksperimen: Menangkap hubungan sebab akibat dengan
menghilangkan penjelasan yang semrawut tentang hasil pengamatan.
3) Instrumen Riset
Intrumen riset memiliki tiga instrumen utama dalam mengumpulkan data
primer:
Kuisioner: terdiri dari sekumpulan pertanyaan yang disajikan kepada
para responden
Ukuran Kualitatif: untuk mengatur opini konsumen karena tindakan
konsumen tidak selalu cocok dengan jabawan mereka terhadap pertanyaan
survei
Perkakas Mekanis: mengukur minat atau emosi yang timbul setelah
melihat iklan/gambar tertentu.
4) Rencana Pengambilan Sampel
Memerlukan tiga keputusan sebagai berikut:
Unit Pengambilan sampel: populasi/sasaran yang akan diambil sampel
Ukuran Sampel: Jumlah/banyaknya sampel yang harus diambil
Prosedur pengambilan sampel: untuk memperoleh sampel yang mampu
mewakili populasi harus dibuat pengambilan sampel populasi yang
bersifat probabilistik.
5) Metode Kontak
Periset Pemasaran harus memutuskan bagaimana menghubungi subjek:
Kuisioner Melalui Surat: cara untuk menjangkau individu yang tidak
bersedia untuk mengikuti wawancara pribadi atau yang tanggapannya
bersifat bias terdistorsi oleh para pewawancara
Melalui telepon: untuk mengumpulkan informasi dengan cepat.
Wawancara online: sebuah perusahaan dapat memasukan satu
kuisioner pada situs webnya dan menawarkan satu insentifnya untuk
menjawab kuisioner.
6. Langkah 3: Mengumpulkan Informasi:
Pada langkah pengumpulan informasi merupakan tahap yang paling sering
terjadi kesalahan dalam survei karena terdapat empat masalah utama:
Sebagian responden mungkin sedang tidak di rumah atau harus diganti
dengan responden yang lain
Responden lain menolak untuk bekerja sama
Adanya responden yang memberikan jawaban bias atau tidak jujur
Pewawancara yang bersikap bias atau tidak jujur
Metode pengumpulan data maju pesat dan berkat perkembangan teknologi
komputer telekomunikasi. Contoh beberapa perusahaan riset telepon
melakukan wawancara dari lokasi pusat, menggunakan pewawancara
profesional untuk membaca sekumpulan pertanyaan dari monitor dan
mengetikan jawaban dari responden ke komputer. Prosedur ini
menghilangkan proses pengeditan dan pengkodean, mengurangi
kesalahan, menghemat waktu, dan menghasilkan semua statistik yang
dibutuhkan.
Langkah 4: Menganalisis Informasi:
Menyaring temuan-temuan yang berguna dari data yang dikumpulkan.
Langkah 5: Menyajikan Hasil Temuan:
Peneliti harus menyajikan temuan-temuan mereka yang relevan dengan
keutusan pemasaran utama yang dihadapi oleh manajemen;
Langkah 6: Mengambil Keputusan:
Dalam pengambilan keputusan riset harus mempertimbangkan bobot atas
buktinya.
Mengatasi Hambatan Penggunaan Riset Pemasaran:
Konsepsi Riset Pemasaran yang sempit
Periset pemasaran yang tidak cakap
Kurang baik dalam menempatkan masalah
Hasil temuan riset pemasaran yang terlambat dan terkadang salah
Perbedaan kepribadian dan penyajian
7. IV. Mengukur Produktifitas Pemasaran
Salah satu tugas terpenting dalam riset pemasaran adalah menilai efisiensi dan
efektifitas kegiatan pemasaran dua pendekatan komplementer untuk mengukur
produktifitas pemasaran adalah:
1. Metriks Pemasaran
Matriks pemasaran adalah perangkat ukuran yang membantu perusahaan
menghitung, membandingkan, dan menginterpretasikan kinerja pemasaran
mereka. Matriks ini dapat digunakan oleh manajer merek untuk merancang
program pemasaran dan oleh para manajemen senior untuk memutuskan
alokasi keuangan. Banyak matriks pemasaran berhubungan dengan
keprihatinan tingkat pelanggan seperti sikap dan perilaku mereka yang lain
berhubungan dengan keprihatinan tingkat merek seperti pangsa pasar, harga
premium relative, atau kemampuan menghasilkan laba.
Mengukur kinerja rencana pemasaran. Manajer dapat menggunakan empat alat
untuk memeriksa kinerja rencana, yaitu :
1) Analisis Penjualan
Terdiri dari pengukuran dan evaluasi penjualan yang sesungguhnya dalam
kaitannya dengan sasaran. Ada dua alat khusus yang digunakan, yaitu
Analisis selisih-penjualan dan Analisis mikro-penjualan.
2) Analisis Pangsa Pasar
Penjualan perusahaan tidak mengungkapkan seberapa baik kinerja
perusahaan tersebut dibandingkan dengan pesaing. Diukur dengan tiga
cara yaitu Keseluruhan Pangsa Pasar, Pangsa Pasar yang Dilayani, dan
Pangsa Pasar Relatif
3) Analisis Biaya atas penjualan pemasaran
Pengendalian rencana tahun meminta kepastian bahwa perusahaan
tersebut tidak mengeluarkan biaya yang terlalu banyak untuk meraih
sasaran penjualan. Rasio utama yang harus diamati adalah biaya terhadap
penjualan pemasaran (marketing expense-to-sales).
4) Analisis Keuangan
Rasio biaya atas penjualan seharusnya dianalisis dalam kerangka kerja
keuangan menyeluruh untuk menentukan bagaimana dan dimana
perusahaan tersebut menghasilkan uangnya. Pemasar makin banyak
8. menggunakan analisis keuangan untuk menemukan strategi yang
menguntungkandi luar peningkatan penjualan.
5) Analisis Profitabilitas
Perusahaan bisa mendapatkan keuntungan dari analisis keuangan yang
lebih mendalam, akan mengukur profitabilitas dari produk, teritori, kelompok
pelanggan, segmen, saluran dagang, dan ukuran pemasaran mereka.
Informasi ini dapat membantu manajemen menentukan apakah ada produk
atau aktivitas pemasaran yang harus diperluas, dikurangi, atau dihilangkan.
6) Analisis Profitabilitas Pemasaran
Langkah 1: Mengidentifikasin biaya fungsional
Langkah 2: membebankan biaya fungsional pada entitas pemasaran
Langkah 3: Menyiapkan Laporan Laba-Rugi untuk masing-masing entitas
pemasaran
2. Pembentukan Bauran Pemasaran
Akuntabilitas pemasaran juga berarti bahwa para pemasar dapat lebih tepat
mengestimasikan efek dari investasi pemasaran yang berbeda. Model bauran
pemasaran menganalisis data dari berbagai sumber, seperti data pemindai
pengecer, data pengiriman perusahaan, penetapan harga, media, dan data
pengeluaran promosi untuk memahami lebih tepat efek-efek dari kegiatan
pemasaran khusus.
V. Peramalan dan Pengukuran Permintaan
Salah satu alasan utama perusahaan melakukan riset pemasaran adalah untuk
mengidentifikasi peluang pasar. Setelah riset selesai, perusahaan harus mengukur dan
memperkirakan pengukuran ukuran, pertumbuhan, dan potensi laba tiap-tiap peluang
pasar. Ramalan penjualan digunakan oleh departemen keuangan untuk menghimpun
yang dibutuhkan untuk investasi dan operasi oleh bagian produksi untuk menetapkan
tingkat kapasitas dan produksi oleh departemen pembelian untuk memperoleh jumlah
perlengkapan yang tepat dan oleh bagian sumber daya manusia untuk memperkerjakan
jumlah pekerja yang dibutuhkan. Sehingga perlunya mendefenisikan pasar secara tepat
sebagai berikut:
9. 1. Ukuran Permintaan Pasar
Ukuran pasar didasarkan pada jumlah pembeli yang mungkin ada untuk
suatu penawaran pasar. Namun ada banyak cara produktif untuk
menguraikan pasar
1) Pasar Potensial – sekumpulan konsumen yang menyatakan minat yang
memadai atas tawaran pasar tertentu
2) Pasar yang tersedia – sekumpulan konsumen yang mempunyai minat,
pendapatan dan akses terhadap tawaran pasar tententu
3) Pasar sasaran - bagian dari pasar tersedia yang memenuhi syarat dan
telah diputuskan oleh perusahan untuk dimasuki
4) Pasar yang tertembus – pasar sekumpulan konsumen yang telah
membeli produk perusahaan
2. Perbendaharaan Kata Untuk Pengukuran Permintaan
1) Permintaan Pasar – Volume total yang akan dibeli oleh kelompok
pelanggan tertentu
2) Ramalan Pasar – Hanya satu level pengeluaran pemasaran industri yang
benar-benar akan terjadi
3) Potensi Pasar – Batas yang didekati oleh permintaan pasar ketika
pengeluaran pemasaran industri mendekati tak terhingga, untuk
lingkungan pemasran yang sudah tertentu
4) Permintaan Perusahaan – Estimasi pangsa permintaan pasar
perusahaan tersebut pada sejumlah level alternatif usaha pemasaran
perusahaan pada periode waktu yang sudah tertentu
5) Ramalan Penjualan Perusahaan – level penjualan perusahaan yang
diharapkan yakni yang dihitung berdasarkan rencana pemasaran yang
dipilih dan lingkungan pemasaran yang diasumsikan
6) Potensi Penjualan Perusahaan - batas penjualan perusahaan ketika
usaha pemasaran perusahaan itu meningkat jika dibandingkan dengan
para pesaingnya
3. Mengestimasi Permintaan Terkini
1) Potensi Pasar Total – jumlah penjualan maksimun yang mungkin
tersedia bagi seluruh perusahaan pada industri tertentuselama periode
yang sudah tertentu, bila sudah diketahui level usaha pemasaran industri
10. dan kondisi lingkungannya. Untuk mengestimasi potensi pasar total
adalah dengan mengestimasikan jumlah potensi pembeli dan kalikan
dengan jumlah rata-rata yang dibeli oleh seorang pembeli serta kalikan
dengan harganya
2) Potensi Pasar Wilayah – dua metode yang dilakukan untuk menilai
potesi pasar:
Metode Pembentukan Pasar : memerlukan pengidentifikasian seluruh
calon pembeli di masing-masing pasar dan pengestimasian potensi
pembelian mereka
Metode Indeks Banyak – Faktor : Perusahan barang konsumsi harus
mengestimasikan potensi pasar wilayah, akan tetapi pelanggan
perusahaan perusahan konsumen jumlahnya terlalu banyak sehingga sulit
didaftar. Dengan demikian metode yang digunakan di pasar komsumen
adalah metode indeks yang sederhana
3) Penjualan Industri dan Pangsa Pasar – mengidentifikasi para
pesaingnya dan mengestimasi penjualan mereka
4. Mengestimasi Permintaan Yang Akan Datang
1) Survei Maksud Pembeli - Meramal adalah seni untuk mengantisipasi
apa yang mungkin dilakukan pembeli dalam kondisi tertentu. Karena
perilaku pembeli sangat penting, maka mereka harus disurvei telebih
dahulu.
2) Gabungan Pendapat Tenaga Penjual – masing-masing tenaga penjual
mengestimasi jumlah masing-masing produk perusahaan yang akan dibeli
oleh masing-masing pembeli yang sudah ada dan calon pembeli.
3) Pendapat Pakar – Perusahaan dapat memperoleh ramalan dari para
pakar, yang mencakup dealer, distributor, pemasok, konsultan
pemasaran, dan asosiasi perdagangan.
4) Analisis Penjualan – Masa Lalu – Ramalan penjualan dapat disusun
berdasarkan penjualan yang lalu.
5) Metode Uji Pasar – jika pembeli tidak merencanakan pembelian atau
para pakar tidak tersedia, maka uji pasar secara langsung perlu dilakukan,
terutama untuk meramalkan penjualan produk baru atau penjualan produk
yang sudah ada di wilayah atau saluran distribusi baru.