Dokumen tersebut membahas tentang berbagai topik ekonomi Islam seperti pinjam meminjam, utang piutang, gadai, upah, dan hikmah kurban serta akikah. Topik-topik tersebut dijelaskan pengertiannya, hukum dan ketentuannya sesuai ajaran agama Islam."
Pelaksanaan atau pemberian pinjam meminjam dari satu pihak kepada pihak lain merupakan suatu usaha Taqarrub kepada Allah SWT. Dan merupakan hablun Minannas atau bentuk kasih sayang kepada manusia. Karena bagaimanapun kita tidak bisa hidup sendiri diatas bumi Allah. Dalam pinjaman itu memberikan banyak kemudahan dan keringanan kepada yang membutuhkannya.
Penamaan qiradh mempunyai 2 interpretasi. Menurut ahli Basrah dinamakan itu karena pemilik modal memotong hartanya dan potongan harta tersebut adalah dinamakan qiradh. Interpretasi kedua menurut penduduk baghdad adalah karena kedua belah pihak adalah son’an (pembuat / pengusaha), pemilik modal bertugas mengusahakan modal dan pekerja berusaha memberdayakan modal tersebut.
Dari jaman kenabian Qiradh tersebut berkembang seiring perkembangan jaman yang modern sampai sekarang ini. Para kalangan pengusaha seperti pemberian kredit dan pembiayaan seperti yang ada pada perbankkan syariah dan finance yang berdiri dan berkembang di indonesia.
Dari uraian singkat tersebut Qiradh sangatlah penting untuk kita pahami dan kaji secara mendalam dan terperinci, hingga penulis mengangkat judul makalah “Qirat” tersebut sebagai representatif untuk pendalam pengetahuan kita.
Pelaksanaan atau pemberian pinjam meminjam dari satu pihak kepada pihak lain merupakan suatu usaha Taqarrub kepada Allah SWT. Dan merupakan hablun Minannas atau bentuk kasih sayang kepada manusia. Karena bagaimanapun kita tidak bisa hidup sendiri diatas bumi Allah. Dalam pinjaman itu memberikan banyak kemudahan dan keringanan kepada yang membutuhkannya.
Penamaan qiradh mempunyai 2 interpretasi. Menurut ahli Basrah dinamakan itu karena pemilik modal memotong hartanya dan potongan harta tersebut adalah dinamakan qiradh. Interpretasi kedua menurut penduduk baghdad adalah karena kedua belah pihak adalah son’an (pembuat / pengusaha), pemilik modal bertugas mengusahakan modal dan pekerja berusaha memberdayakan modal tersebut.
Dari jaman kenabian Qiradh tersebut berkembang seiring perkembangan jaman yang modern sampai sekarang ini. Para kalangan pengusaha seperti pemberian kredit dan pembiayaan seperti yang ada pada perbankkan syariah dan finance yang berdiri dan berkembang di indonesia.
Dari uraian singkat tersebut Qiradh sangatlah penting untuk kita pahami dan kaji secara mendalam dan terperinci, hingga penulis mengangkat judul makalah “Qirat” tersebut sebagai representatif untuk pendalam pengetahuan kita.
LATAR BELAKANG
Dewasa ini utang piutang merupakan hal yang terkadang tidak bisa dihindari. Sehingga orang yang terdesak rela memberikan jaminan berupa benda atau barang berharga untuk meminjam uang.
Banyak orang yang memilih untuk menggadaikan barangnya karna dirasa bunga dalam pegadaian lebih kecil dibandingkan bank. Selain itu persyaratan pegadaian lebih mudah dibandingkan meminjam uang di bank.
PENGERTIAN
Secara etimologi, ar-rahn berarti tetap, kekal, dan jaminan.
Rahn menurut para ulama adalah menjadikan barang yang berharga menurut tinjauan syariat sebagai jaminan utang, sekiranya pembayaran utang atau sebagian bisa di ambil dari benda yang di gadaikan tersebut.
Jadi Rahn berarti menahan salah satu harta milik peminjam atas pinjamannya.
“Barangsiapa yang ruhnya terpisah dari jasadnya dan dia terbebas dari tiga hal: [1] sombong, [2] ghulul (khianat), dan [3] hutang, maka dia akan masuk surga”. (HR. Ibnu Majah no. 2412. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shohih).
Dalam perkembangan kebahasaan, kata ijarah itu
dipahami sebagai "akad" ( العقد ) yaitu akad (pemilikan) terhadap
berbagai manfaat dengan imbalan العقد على المنافع بعوض ) ) atau akad
pemilikan manfaat dengan imbalan, yakni kontrak kerja dan sewa menyewa.
LATAR BELAKANG
Dewasa ini utang piutang merupakan hal yang terkadang tidak bisa dihindari. Sehingga orang yang terdesak rela memberikan jaminan berupa benda atau barang berharga untuk meminjam uang.
Banyak orang yang memilih untuk menggadaikan barangnya karna dirasa bunga dalam pegadaian lebih kecil dibandingkan bank. Selain itu persyaratan pegadaian lebih mudah dibandingkan meminjam uang di bank.
PENGERTIAN
Secara etimologi, ar-rahn berarti tetap, kekal, dan jaminan.
Rahn menurut para ulama adalah menjadikan barang yang berharga menurut tinjauan syariat sebagai jaminan utang, sekiranya pembayaran utang atau sebagian bisa di ambil dari benda yang di gadaikan tersebut.
Jadi Rahn berarti menahan salah satu harta milik peminjam atas pinjamannya.
“Barangsiapa yang ruhnya terpisah dari jasadnya dan dia terbebas dari tiga hal: [1] sombong, [2] ghulul (khianat), dan [3] hutang, maka dia akan masuk surga”. (HR. Ibnu Majah no. 2412. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shohih).
Dalam perkembangan kebahasaan, kata ijarah itu
dipahami sebagai "akad" ( العقد ) yaitu akad (pemilikan) terhadap
berbagai manfaat dengan imbalan العقد على المنافع بعوض ) ) atau akad
pemilikan manfaat dengan imbalan, yakni kontrak kerja dan sewa menyewa.
Pelaksanaan atau pemberian pinjam meminjam dari satu pihak kepada pihak lain merupakan suatu usaha Taqarrub kepada Allah SWT. Dan merupakan hablun Minannas atau bentuk kasih sayang kepada manusia. Karena bagaimanapun kita tidak bisa hidup sendiri diatas bumi Allah. Dalam pinjaman itu memberikan banyak kemudahan dan keringanan kepada yang membutuhkannya.
Penamaan qiradh mempunyai 2 interpretasi. Menurut ahli Basrah dinamakan itu karena pemilik modal memotong hartanya dan potongan harta tersebut adalah dinamakan qiradh. Interpretasi kedua menurut penduduk baghdad adalah karena kedua belah pihak adalah son’an (pembuat / pengusaha), pemilik modal bertugas mengusahakan modal dan pekerja berusaha memberdayakan modal tersebut.
Dari jaman kenabian Qiradh tersebut berkembang seiring perkembangan jaman yang modern sampai sekarang ini. Para kalangan pengusaha seperti pemberian kredit dan pembiayaan seperti yang ada pada perbankkan syariah dan finance yang berdiri dan berkembang di indonesia.
Dari uraian singkat tersebut Qiradh sangatlah penting untuk kita pahami dan kaji secara mendalam dan terperinci, hingga penulis mengangkat judul makalah “Qirat” tersebut sebagai representatif untuk pendalam pengetahuan kita.
Berdasarkan dari uraian latar belakang tersebut di atas, penulis merumuskan beberapa masalah antara lain:
1. apa yang di maksud dengan Qiradh.
2. Apakah Dasar Hukum Qiradh.
3. Bagaimana rukun dan syarat terlaksananya qiradh.
4. Bagaimanakah jenis-jenis usaha yang tergolong Qiradh di Indonesia.
5. Apakah hikmah dari Qiradh.
6. Apa peringatan dan hukuman bagi orang-orang yang melanggar dari Qiradh.
ISTIGFAR SOLUSI SEGALA PERMASALAHAN
ada empat rombongan tamu yang datang secara terpisah kepada beliau untuk meminta nasihat.
1. datang TAMU mengeluhkan tentang masa paceklik yang terjadi di daerahnya dan sudah meresahkan masyarakat beristighfar kepada Allah SWT.
2. Tamunya Mengadu agar terbebas dari kefakiran atau kemiskinan yang melilit keluarganya beristighfar kepada Allah SWT.
3. datang lagi tamu berikutnya yang menyampaikan keluh kesah bahwa di sekitar tempat tinggalnya sedang terjadi kekeringan disebabkan tidak turunnya hujan. istighfar kepada Allah SWT.
4. Tamunya menyampaikan harapan yang sudah lama mereka dambakan, yaitu ingin memiliki keturunan dari pernikahan yang telah mereka jalani. perbanyak istighfar kepada Allah SWT.
Tanpa disengaja, keempat rombongan tamu itu bertemu di suatu tempat dan saling menceritakan keluh kesah mereka. Karena merasa mendapatkan nasihat yang sama,
Sesampainya di rumah Imam Al Bashri, mereka dipersilakan masuk. Setelah mendengarkan kembali keluhan tamunya, sang imam mengajak mereka menyimak QS Nuh [71] ayat 10-12.
“Maka, aku katakan kepada mereka, 'Mohonlah ampun kepada Tuhanmu, sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun'. Niscaya Dia akan menurunkan hujan yang lebat dari langit atas kalian. Dan, Dia akan melipatgandakan harta dan anak-anak kalian, mengadakan kebun-kebun atas kalian, serta mengadakan sungai-sungai untuk kalian.”
قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : مَنْ أكْثَرَ مِنَ الاسْتِغْفَارِ
جَعَلَ اللَّهُ لَهُ مِنْ كُلِّ هَمٍّ فَرَجًا
وَمِنْ كُلِّ ضِيقٍ مَخْرَجًا
وَرَزَقَهُ مِنْ حَيْثُ لاَ يَحْتَسِبُ.
Rasulullah saw. bersabda, “Siapa yang memperbanyak istighfar
maka Allah akan menjadikan untuknya kelapangan dari setiap kegundahan,
jalan keluar dari setiap kesempitan,
dan Dia memberikan rezeki untuknya dari jalan yang tidak terduga.”
Artinya:
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdffadlurrahman260903
Ppt landasan pendidikan tentang pendidikan seumur hidup.
Prodi pendidikan agama Islam
Fakultas tarbiyah dan ilmu keguruan
Universitas Islam negeri syekh Ali Hasan Ahmad addary Padangsidimpuan
Pendidikan sepanjang hayat atau pendidikan seumur hidup adalah sebuah system konsepkonsep pendidikan yang menerangkan keseluruhan peristiwa-peristiwa kegiatan belajarmengajar yang berlangsung dalam keseluruhan kehidupan manusia. Pendidikan sepanjang
hayat memandang jauh ke depan, berusaha untuk menghasilkan manusia dan masyarakat yang
baru, merupakan suatu proyek masyarakat yang sangat besar. Pendidikan sepanjang hayat
merupakan asas pendidikan yang cocok bagi orang-orang yang hidup dalam dunia
transformasi dan informasi, yaitu masyarakat modern. Manusia harus lebih bisa menyesuaikan
dirinya secara terus menerus dengan situasi yang baru.
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
Bab 3
1. Di susun oleh :
Luluk Fitriyah (2021116272)
INSTITUTAGAMAISLAMNEGERI
PEKALONGAN
TA’AWUN DALAM ISLAM
2. B
Pinjam-meminjam dalam kehidupan bermasyarakat adalah hal
yang biasa dilakukan. Hal itu terjadi karena manusia saling
membutuhkan untuk memenuhi hajat kehidupannya.
Oleh karenanya Agama Islam memberikan aturan-aturan
dalam pelaksanaan pinjam-meminjam, baik dasar hukumnya,
syarat rukunnya, maupun hak dan kewajiban bagi orang yang terlibat
dalam pinjam meminjam.
A. PinjamMeminjam
3. 1.Pengertian Pinjam Meminjam
Pinjam meminjam mengandung pengertian memanfaatkan barang atau uang untuk sementara waktu.
Dalam istilah Islam dinamakan ‘Āriyah )
2.Hukum Pinjam Meminjam
Dalam Q.S. Al-Maidah ayat 2 menjelaskan tentang perintah tolong menolong dalam urusan kebaikan.
3.Rukun Pinjam Meminjam
Apabila tidak terpenuhi salah satu atau beberapa rukunnya maka di anggap tidak sah.
4. Syarat Pinjam Meminjam
Maksud dari Syarat adalah hal-hal yang harus ada sebelum kegiatan pinjam meminjam dilaksanakan.
4. Beberapa Catatan penting dalam pinjam meminjam.
Untuk menjaga hubungan baik antara peminjam dan yang meminjami, perlu diperhatikan hal-hal berikut
ini :
a. Barang yang dipinjam selayaknya untuk di manfaatkan sebaik-baiknya dan tidak melanggar aturan
agama
b. Peminjam hendaknya tidak melampaui batas dari sesuatu yang di persyaratkan orang yang
meminjamkan
c. Peminjam merawat barang pinjamannya dengan baik, sehingga tidak rusak.
d. Peminjam harus mengembalikan pinjamannya sesuai waktu yang telah di sepakati
e. Apabila peminjam dalam waktu yang sudah disepakati belum dapat mengembalikan, maka harus
memberitahukan dan meminta ijin kepada yang meminjamkan.
f. Hendaknya Orang yang meminjami memberi kelonggaran waktu kepada peminjam, apabila
peminjam melebihi batas waktu yang telah ditentuk
4. Dalam pembahasan sebelumnya, Ananda telah mempelajari
tentang pinjam meminjam. Antara pinjam meminjam dengan utang
piutang objeknya sama yaitu dapat berupa barang atau uang,
perbedaanya adalah, kalau kegiatan pinjam meminjam
harus mengembalikan barang pinjaman pada batas waktu yang
telah ditentukan. Sedangkan dalam kegiatan utang piutang jika
utang tersebut dalam bentuk pembelian barang, maka dapat menjadi
milik penghutang secara penuh, apabila hutang telah lunas,
misalnya hutang mobil, rumah atau barang lainya.
B. Utang Piutang
5. 1.Utang Piutang
Utang piutang adalah salah satu bentuk kerjasama atau tolong menolong dalam kehidupan
manusia.
2.Hukum utang piutang
Hukum utang piutang pada asalnya adalah mubah atau boleh, namun bisa berubah menjadi
sunah, wajib, atau haram tergantung dari latar belakang alasan yang mendasarinya.
3.Ketentuan utang piutang
a. Hutang piutang lebih baik ditulis dan dipersaksikan.
b. Pemberi hutang tidak boleh mengambil keuntungan atau manfaat dari orang yang
berhutang.
c. Berhutang dengan niat baik dan akan melunasinya
d. Tidak berhutang kecuali dalam keadaan mendesak.
3. Utang piutang dalam Lembaga Keuangan Syariah (LKS)
a. Muḍarabah,yaitu kerjasama mitra usaha dan investasi
b. Murabaḥah,yaitu jual beli dengan menyatakan harga pokok dan keuntungan
c. Musyarakah, yaitu kerjasama modal usaha
d. Iṡtisna’,yaitu jual beli berdasarkan pesanan
ada LKS
6. Contoh :
A memiliki hutang kepada B sebesar Rp. 1.000.000,- .Dengan
jaminan perhiasan dengan nilai taksir jual Rp. 2.000.000,- .
Sampai batas waktu yang telah ditentukan, si A tidak dapat
melunasi hutangnya, kemudian dilakukandilelang secara
syariah,dan perhiasan tersebut terjual Rp. 1.750.000 makasi B
hanya mengambil sejumlah hutang dan kewajiban lainya, sisanya
dikembalikan kepada si A.
C. Gadai
7. 1. Pengertian Gadai
Gadai dalam bahasa Arab disebut al-Rahn artinya penyerahan barang yang dilakukan oleh orang
yang berhutang sebagai jamiman atas hutang yang telah diterimanya.
2. Hukum Gadai
a. Al-Qur’an:
b. Ijma’ Ulama
c. Kaidah Fiqih
3. Rukun dan Syarat Gadai
a. Rukun gadai ada empat, yaitu:
• Barang yang digadaikan(marhun)
• Hutangnya (marhun bih)
• Ucapan serah terima(Ṣigat ijab dan qabul)
• Dua orang yang melakukan akad ar-Rahn (‘aqidaan)
b. Syarat gadai:
• Syarat yang berhubungan dengan orang yang bertransaksi yaitu Orang yang menggadaikan
barangnya
• Syarat yang berhubungan dengan Marhun.
4. Ketentuan Umum Dalam Gadai
a. Barang yang Dapat Digadaikan.
b. Barang Gadai Adalah Amanah.
c. Barang Gadai Dipegang Pemberi utang.
8. 5. Pemanfaatan Barang Gadai
Pihak pemberi utang tidak dibenarkan untuk memanfaatkan barang gadaian. Sebab,
sebelum dan setelah digadaikan, barang gadai adalah milik orang yang berutang,
sehingga pemanfaatannya menjadi milik pihak orang yang berutang, sepenuhnya.
6. Biaya Perawatan Barang Gadai
a. Jika dia dibiayai oleh pemiliknya maka pemilik uang tetap tidak boleh menggunakan
barang gadai tersebut.
b. Jika dibiayai oleh pemilik uang maka dia boleh menggunakan menggunakan barang
tersebut sesuai dengan biaya yang telah dia keluarkan, tidak boleh lebih.
7. Pelunasan Hutang Dengan Barang Gadai
Apabila pelunasan utang telah jatuh tempo, maka orang yang berutang berkewajiban
melunasi utangnya sesuai denga waktu yang telah disepakatinya dengan pemberi utang.
8. Manfaat Gadai
•Manfaat gadai (Rahn) bagi orang yang menggadaikan (ar-Rãhin)
•Manfaat gadai (Rahn) bagi penerima gadai (Al-Murtahin) adalah menghindari
kemungkinan penggadai (ar-Rãhin) melalaikan kewajibannya. Manfaat gadai
Bagi kedua belah pihak (al-‘aqidan) adalah saling tolong menolong dalam
Memenuhi kebutuhannya.
9. D. Upah
upah dalam istilah barat, yaitu Gaji biasa atau
minimum yang dibayarkan langsung atau tidak
langsung, oleh pengusaha kepada pekerja hanya dalam
kaitan dengan hubungan kerja, tidak mempunyai
keterkaitan erat antara upah dengan moral, dan tidak
memiliki dimensi dunia dan akhirat.Upah yang diberikan
hendaknya berdasarkan tingkat kebutuhan dan taraf
kesejahteraan masyarakat setempat.
10. 1. Pengertian upah
Upah dalam bahasa Arab disebut dengan Ujrah. Upah dalam hukum agama adalah pemberian
sesuatu sebagai imbalan dari jerih payah seseorang dalam bentuk imbalan di dunia dan dalam
bentuk imbalan di akhirat.
2. Hukum Upah
Pemberian upah hukumnya mubah, tetapi bila hal itu sudah menyangkut hak seseorang sebagai
mata pencaharian berarti wajib.
3. Rukun dan Syarat Upah-Mengupah
a. Pengupah dan pihak pekerja (Mu’jirdan Musta’jir)
b. Ṣigat(Ijab Qabul)
c. Upah atau Imbalan
d. Adanya Kemanfaatan
4. Keutamaan Membayar Upah
Secara umum, pemberian/penyerahan upah dilakukan seketika pekerjaan itu selesai.
5. Hikmah Disyariatkan Upah
Tujuan dibolehkan ujrah pada dasarnya adalah untuk mendapatkan keuntungan materil.
Namun itu bukanlah tujuan akhir karena usaha yang dilakukan atau upah yang
diterima merupakan sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah Swt.
11. E. Hikmah Kurban dan Akikah
Hikmah Kurban Dan Akikah
1. Hikmah Kurban
a. Mendidik jiwa ke arah takwa dan mendekatkan diri kepada Allah Swt..
b. Mengikis sifat tamak dan mewujudkan sifat murah hati mau membelanjakan
hartanya dijalan Allah Swt..
c. Menjalinkan hubungan kasih sayang sesama muslim
d. Membangun persahabatan dan wujud kesetiakawanan sosial.
e. Ikut meningkatkan gizi masyarakat.
2. Hikmah Akikah
a. Terjalinya hubungan batin antara orang tua dan anak
b. Anak dapat memberi pertolongan kepada orang tuanya pada hari kiamat
c. Terjalinya hubungan baik dengan tetangga dan fakir miskin.
d. Saling mendoakan antar sesama