Rizqi Setyo Saputra lahir di Sukoharjo, Jawa Tengah pada 1995. Ia tumbuh di Solo dan bersekolah di TK Angkasa dan SDN 15 Surakarta. Di TK, ia memenangkan beberapa lomba dan belajar tentang disiplin. Di SDN 15, prestasinya berfluktuasi namun ia aktif dalam organisasi sekolah dan berhasil lulus Ujian Nasional meskipun nilainya rendah.
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
Auto biografi (bahasa indonesia)
1. AUTO BIOGRAFI
Nama saya Rizqi Setyo Saputra, saya lahir pada 27 Maret 1995, di
Sukoharjo, Jawa Tengah, Indonesia. Saya berjenis kelamin laki-laki, saya anak
pertama dari dua bersaudara dari sebuah rumah tangga yang dikepala keluargai
oleh Bapak Soeherie Setijono dan Ibu Wahyu Setyo Rini. Kami sekeluarga tinggal
di sebuah tempat yang berada di Solo, tepatnya di Desa Singopuran, Kecamatan
Kartasura Rt 06 / Rw I. Di tempat ini lah saya merasakan kedamaian batin, karena
suasana tempat dan masyarakatnya saling menyatu dan itu rasanya sangat indah.
Pada usia saya menginjak empat tahun, orang tua saya memasukkan saya
di sebuah taman kanak kanak atau sering di sebut dengan (TK), Taman Kanak-
kanak itu bernama TK ANGKASA. Lokasi dari Taman Kanak-kanak ini tidak
jauh dari tempat ibu saya bekerja, yaitu berada di daerah Colomadu. Alasan
mengapa orang tua saya memasukkan saya di Taman Kanak-kanak itu adalah
karena pendidikan yang berbasis militer atau sangat tegas, hal itu bagus untuk
melatih kedisiplinan anak sejak dini, dan alasan nyang kedua adalah karena dekat
dengan lokasi bekerja Ibu serta dekat dengan rumah. Di TK ANGKASA ini saya
mendapat banyak sekali pelajaran hidup, karena disinilah awal mula saya mulai
mengenal dunia pendidikan, awal mula saya berinteraksi dengan orang-orang
yang awalnya belum saya kenali, dan pelajaran tentang melatih kedisiplinan
dalam setiap kegiatan, contoh ; dalam mengerjakan pekerjaan rumah tidak boleh
diabaikan, tidak boleh masuk sekolah terlambat dan lain-lain. Saya belajar di TK
ini selama dua tahun. Di tahun pertama saya mengikuti lomba mewarnai yang di
adakan di kantor angkatan udara Colomadu. Alhamdulillah saya memenangkan
juara ke-2, hal itu sangat mengesankan buat saya, karena itulah piala pertama saya
yang dapat saya raih. Di pertengahan tahun ke dua , daya mengikuti lomba drum
band yang diadakan di THR Sriwedari. Awalnya terasa sangat cemas karena
belum pernah mengikuti suatu hal yang di tonton khalayak ramai seperti itu, tapi
alhamdulillah saya dan teman-teman dapat meraih juara ke-3. Itu adalah piala
kedua yang dapat saya raih, tapi sayang piala itu tidak dapat di bawa pulang oleh
murid-murid karena piala itu haris di serahkan kepada pihak sekolah. Walaupun
tidak dapat membawa pulang piala itu tetapi saya bangga sudah bisa memberikan
kenang-kenangan yang indah untuk TK ANGKASA. Waktu berjalan sangat cepat,
dan masa Taman Kanak-kanak sudah usai.
Sesudahnya lulus dari TK ANGKASA saya melanjutkan untuk mengikuti
tes masuk Sekolah dasar atau yang sering di sebut dengan (SD). Saat itu saya
mencoba mengikuti tes di tiga sekolah sekaligus, yaitu SDN 16 Surakarta, SDN
15 Surakarta, dan SDN 1 Kleco. Alhamdulillah ketiga sekolah tersebut menerima
saya, tetapi dengan diterimanya saya oleh ketiga sekolah itu mangharuskan saya
untuk memberikan pilihan atas sekolah mana yang cocok untuk saya melanjutkan
sekolah saya. Saya memutuskan untuk memilih SDN 15 Surakarta, karena
2. lingkungan disana sangat nyaman dan banyak teman dan guru baru yang sangat
ramah terhadap saya. Saya memulai hari hari yang indah disini karena berinteraksi
dengan teman-teman baru dan para guru baru membuat saya mempunyai lebih
banyak teman disini. Di kelas satu saya mendapat rangking delapan, dan itu
adalah suatu hal yang memuaskan menurut saya karena itu merupakan rangking
pertama yang pernah saya dapatkan dan masuk sepuluh besar. Di kelas dua saya
mengikuti lomba mewarnai tingkat SD se-Surakarta, tapi sayang kali ini saya
tidak berhasil memenangkan apapun dalam even ini. Di kelas tiga prestasi saya
menurun dan hanya menduduki rangking 18 dari 42 murid dalam satu kelas. Di
kelas empat, saya sempat di sidang oleh guru saya, karena memukul salah satu
adik kelas, saya melakukan hal tersebut karena saya tidak terima orang tua saya di
ejek-ejek oleh dia, dan itu lah hal yang tidak pernah saya lupakan karena itu lah
pertama kalinya saya memukul orang dalam hidup saya. Di kelas lima prestasi
saya kembali meningkat dan berhasil menduduki rangking 9. Di kelas enam saya
mengikuti seleksi sepak bola antar SD se-Surakarta, di seleksi ini terdapat 5 tahap
dalam seleksi. Peserta yang berasal dari sekolah saya ada 8 siswa, yaitu Saya,
Yovvi, Yoga, Nasa, Damara, Bogi, Viorri, Gusman, Rimbo. Pada tahap pertama
kami semua lolos untuk melanjutkan di tahap seleksi berikutnya. Tapi sayang
rombongan kami hanya tersisa 5 orang pada tahap ke-3, karena Bogi, Damara,
dan Nasa tidak terpilih dalam seleksi tahap ke-3. Pada tahap ke-4 kami ber-lima
tidak lolos untuk melanjutkan di seleksi terakhir, dan mendapat uang sebesar
duapuluh lima ribu rupiah. Tiba saatnya di akhir penghujung sekolah, yaitu Ujian
Nasional. Ujian itu berlangsung tiga hari, ujian ini sangat memberikan beban
kepada setiap siswa untuk belajar dengan giat agar dapat mendapat nilai yang
tinggi. Hari pengumuman pun tiba, saya sangat cemas menantikan hasil ujian
saya, sayang belajar giat saya belum menghasilkan hasil yang memuaskan, karena
saya mendapat nilai yang cukup rendah di bandingkan dengan teman teman yang
lain, yaitu 35,75 dari 5 mata pelajaran. Setelah melewati masa ujian, hari
perpisahanpun tiba, perpisahan itu di laksanakan di Gedung Graha Saba Buana.
Hari yang sangat menyedihkan, mengingat kami yang sudah bersama melewati
masa suka dan duka dalam belajar di SDN 15 Surakarta ini selama 6 tahun harus
berpisah dan harus segera melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi lagi. Setelah
acara penerimaan SKHU, semua teman teman saling berpelukan, dan berjabat
tangan. Hal ini lah yang paling menyentuh hati dan tidak akan terlupakan selama
hidup saya.