Dokumen tersebut memberikan ringkasan tentang asuhan keperawatan gawat darurat pada pasien dengan diagnosis diabetes melitus tipe 1. Dokumen tersebut menjelaskan tentang penilaian awal pasien, diagnosa masalah keperawatan, dan rencana tindakan yang dilakukan.
1. ASUHAN KEPERAWATAN GAWAT DARURAT
DENGAN DIAGNOSA DM TIPE 1 DI RUANG IGD
RSUD dr. Zubir Mahmud
Di susun oleh :
Indra Pramudia
Lina Muliana
Nurul Azmi
Indria Fitriani
2. DEFINISI
Diabetes melitus merupakan suatu penyakit yang di
sebabkan karena adanya hiperglikemia yang dikarenakan
organ prankreas tidak mampu memproduksi insulin atau
kekurangan sensitivitas insulin pada sel target tersebut
(kermel and bruchel,2014)
4. Etiologi Diabetes Melitus tak tergantung insulin (DM Tipe II)
Usia (resistensi insulin cenderung meningkat pada usia di atas 65
tahun)
Obesitas
Riwayat keluarga
Kelompok etnik
(smeltzel 2015)
5. KLASIFIKASI
1. Tipe I: Insulin Dependent Diabetes Melitus (IDDM)/ Diabetes Melitus
tergantung insulin (DMTI)
Lima persen sampai sepuluh persen penderita diabetik adalah tipe I. Sel-
sel beta dari pankreas yang normalnya menghasilkan insulin dihancurkan oleh
proses autoimun. Diperlukan suntikan insulin untuk mengontrol kadar gulada
rah. Awitannya mendadak biasanya terjadi sebelum usia 30 tahun (PERKENI
2015.)
6. 2. Tipe II: Non Insulin Dependent Diabetes Mellitus (NIDDM)/ Diabetes Mellitus
tak tergantung insulin (DMTTI)
Sembilan puluh persen sampai 95% penderita diabetik adalah tipe II.Kondisi ini
diakibatkan oleh penurunan sensitivitas terhadap insulin (resisteninsulin) atau
akibat penurunan jumlah pembentukan insulin.
Pengobatan pertama adalah dengan diit dan olah raga, jika kenaikan kadar glukosa
darahmenetap, suplemen dengan preparat hipoglikemik (suntikan
insulindibutuhkan, jika preparat oral tidak dapat mengontrol hiperglikemia)
(PERKENI 2015.)
7. 3. DM tipe lain Karena kelainan genetik, penyakit pankreas
(trauma pankreatik), obat, infeksi,antibodi, sindroma penyakit lain,
dan penyakit dengan karakteristik gangguanendokrin.
4. Diabetes Kehamilan: Gestasional Diabetes Melitus
(GDM)Diabetes yang terjadi pada wanita hamil yang sebelumnya
tidak mengidap diabetes(Smeltzer Dan Bre 2015)
8. MANIFESTASI KLINIS
Diabetes Tipe I
a. hiperglikemia berpuasa
b. glukosuria, diuresis osmotik, poliuria, polidipsia, polifagia
c. keletihan dan kelemahan
d. ketoasidosis diabetik (mual, nyeri abdomen, muntah,
hiperventilasi, nafas bau buah, ada perubahan tingkat kesadaran,
koma, kematian) (Smeltzer Dan Bre 2015).
9. Diabetes Tipe II
a. ambat (selama tahunan), intoleransi glukosa progresif
b. gejala seringkali ringan mencakup keletihan, mudah tersinggung,
poliuria, polidipsia, luka pada kulit yang sembuhnya lama, infeksi vagina
, penglihatan kabur
c. komplikasi jangka panjang (retinopati, neuropati, penyakit vaskular
perifer) (Smeltzer Dan Bre 2015).
10. KOMPLIKASI
Komplikasi akut
Komplikasi akut terjadi sebagai akibat dari ketidakseimbangan jangka pendek
dari glukosa darah.
Hipoglikemia / Koma HipoglikemiaHipoglikemik adalah kadar gula darah
yang rendah. Kadar gula darahyang normal 60-100 mg% yang bergantung
pada berbagai keadaan. Salahsatu bentuk dari kegawatan hipoglikemik adalah
koma hipoglikemik (PERKENI 2015).
11. Komplikasi kronik
Umumnya terjadi 10 sampai 15 tahun setelah awitan.
Makrovaskular (penyakit pembuluh darah besar), mengenai sirkulasikoroner, vaskular perifer dan
vaskular serebral.
Mikrovaskular (penyakit pembuluh darah kecil), mengenai mata(retinopati) dan ginjal (nefropati).
Kontrol kadar glukosa darah untukmemperlambat atau menunda awitan baik komplikasi
mikrovaskularmaupun makrovaskular.
Penyakit neuropati, mengenai saraf sensorik-motorik dan autonomi sertamenunjang masalah seperti
impotensi dan ulkus pada kaki.
Rentan infeksi, seperti tuberkulosis paru dan infeksi saluran kemihe.
Ulkus/ gangren/ kaki diabetik
12. ASUHAN KEPERAWATAN GAWAT DARURAT
Identitas pasien
Nama : Ny. N
Umur : 19 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Status : Menikah
Alamat Rumah : Rantau Seulamat
Keluarga : Ny. N
Agama : Islam
Tanggal masuk : 04-10-2002
Tgl Pengkajian : 04-10-2022
Diagnosa Medis : DM TP 1
Jenis Kunjungan : Rujukan dari pukesmas ranto seulamat
Triase : Merah
13. PENGKAJIAN PRIMER
Airway
- Tidak terdapat sumbatan jalan nafas
Breathing
- Inspeksi : irama nafas tidak teratur, adanya tarikan dinding dada, pernafasan
cuping hidung, nafas kusmaul & frekuensi nafas 32x/m
- Palpasi : Tidak ada massa, dan taktil fremitus kiri dan kanan sama.
- Perkusi : Resonan,
- Auskultasi: bunyi nafas wheezing
Circulation
- Akral dingin, Ny. N terlihat pucat, sianosis tidak ada, pengisian kapiler >2
detik
- Td :109/70 mmhg P : 93x/m dengan irama teratur
- Kulit tampak kering , turgor kulit Buruk
- Mukosa bibir kering
14. Disability
- GCS E3V4M5 :12 kesadaran Apatis, Ny.N tampak acuh tak acuh
Ekposure
- Tidak ada jejas di tubuh pasien
- Tidak terdapat nyeri
15. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Parameter Resule unit Ref range
WBC 22.79X10^3/UL 4.00-10.00
RBC 4.17X10^6/UL 3.50-5.00
HGB 13.6 G/DL 12.0-16.0
PLT 521X10^3/UL 150-450
CLUCOSE ADRANDOM HI <200MG/DL
16. Riwayat pasien masuk
Klien masuk IGD dengan Keluhan Sesak nafas, Lemas dengan Pandangan kabur dan
terpasang IVFD NaCL 0.9 % 20 tts/ menit, setelah di lakukan pemeriksaan lanjutan
di IGD Di dapatkan KGD klien HI dan pemeriksaan TTV dengan hasi:
RR : 32x/m
TD : 109/74mmhg
P : 90x/m
T :36,8 C
17. PENGKAJIAN SEKUNDER
Keluhan utama : keluarga Ny.N mengatakan gula darah Ny.N
selalu tinggi disertai dengan sesak nafas
Data tambahan/pokus: Keluarga Ny.N juga mengatakan bahwa
Ny.N sudah 4 x koma,karena kadar gula darahnya tinggi
Riwayat penyakit Dahulu: Keluarga Ny.N juga mengatakan Ny.N
sudah 4 tahun mengalami penyakit DM TP 1
Riwayat penyakit keluarga : hipertensi, DM
18. NO DATA ETIOLOGI MASALAH
KEPERAWATAN
1. Ds : Keluarga Ny.N mengatakan
Ny.N sesak nafas
Do :
RR : 32x/m
TD : 109/74mmhg
P : 90x/m
T :36,8 C
SPo2: 95 % (tanpa O2) (98%
dengan 02)
Nafas : Kusmaul
Nafas otot bantu (+)
Nafas cuping hidung (+)
Bunyi nafas Wheezing
Terpasang Rebrething mask 8 L
Gangguan
Neuromuskuler
Pola nafas tidak
efektif
19. NO DATA ETIOLOGI MASALAH
KEPERAWATAN
2. Ds : Keluarga Ny. N Mengatakan
gula darahnya selalu tinggi.
DO :
- Tampak Lemah
- Poliuria (+)
- Polidipsia (+)
- Penglihatan kabur
- Riwayat KGD HI
- Mukosa bibir kering
- Terapi insulin 10 mg /dl
Hiperglikemia Ketidak seimbangan
glukosa darah
20. Rencana Tindakan keperawatan
Dx Keperawatan SLKI SIKI
Pola Nafas Tidak Efektif b/d
Gangguan Neuromuskuler
Definis :
Mengidentifikasi dan
mengelola kepatenan jalan
nafas.
Setelah di lakukan Tindakan
keperawatan selama 1x24 Jam di
harapak pola nafas dengan kriteria
hasil :
Skor: menurun (1), cukup menurun
(2), sedang (3), cukup meningkat(4),
meningkat (5)
1. Ventilasi semenit
2. Tekanan Ekspirasi
3. Tekanan Inspirasi
4. Diameter thorax anterior dan
posterior
5. Kapasitas vital
6. Dipnea
7. Penggunaan otot bantu nafas
8. Otpnea
9. Pernfasan purset minlithg
10.Pernfasan cuping hidung
Observasi:
1. Identifikasi Pola nafas (
frekuensi, kedalaman, usaha
nafas)
2. Monitor bunyi nafas tambahan
3. Monitoring TTV
Teurapeutik
1. Posisiskan semi fowler / fowler
2. Berikan minuman hangat
3. Berikan O2
Edukasi
1. Anjurkan asupan cairan 1000
ml perhari
21. 2. Ketidakstabilan kadar
gula darah b/d
Hiperglikemia
Definisi : variasi kadar
glukosa darah naik atau
turun dari rentang
normal
Setelah di lakukan Tindakan
keperawatan selama 1x24 jam
diharapkan kadar glukosa darah
normal dengan Kh:
Skor : meningkat (1), cukup
meningkat(2), sedang (3), cukup
menurun (4), menurun (5)
1. Mengantuk
2. Pusing
3. Lesu
4. Gemetar
5. Berkeringat
6. Mulut kering
7. Rasa haus
8. Kesulitan bicara
Observasi
1. Identifikasi kemungkinan
penyebab hiperglikemia
2. Identifikasi situasi yang
menyebabkan kebutuhan
insulin
3. Monitor kadar glukosa
darah
4. Monitor tanda dan gejala
hiperglikemia
Kolaborasi
1. Kolaborasi pemberian
insulin
2. Kolaborasi pemberian IV
22. NO. TGL/JAM IMPLEMENTASI EVALUASI (SOAP)
1. 04 okt 2022
1. Mengidentifikasi pola nafas (
frekuensi, kedalaman, dan usaha nafas)
2. Memonitor bunyi nafas tambahan.
3. Memposisikan semi fowler
4. Memberikan terapi O2 Rebrething
Mask 8 L
S : Keluarga Ny. N mengatakan Ny. N
sesak nafas.
O :
- RR : 32x / m
- Td : 109 /74 mmhg
- P : 93x / m
- T : 36,8 C
- Nafas kusmaul
- Bunyi nafas wheezing
- Nafas otot bantu (+)
- Nafas cuping hidung (+)
- Terpasang O2 Rebrething Mask 8 L
A : Masalah Pola Nafas Tidak Efektif
Belum Teratasi
P: Intervensi Di hentikan
- Identifikasi pola nafas ( frekuensi,
kedalaman, dan usaha nafas).
23. NO. TGL/JAM IMPLEMENTASI EVALUASI (SOAP)
2. 04 Okt 2022 1. Mengidentifikasi kemungkinan
penyebab hiperglikemia
2. Mengidentifikasi situasi yang
menyebabkan kebutuhan insulin
3. Memonitor kadar glukosa darah
4. Memonitor tanda dan gejala
hiperglikemia
5. Mengkolaborasi pemberian insulin
10 ui
6. Mengkolaborasi pemberian cairan
NACL 500 cc 20 tts/ m
S : Keluarga Ny. N mengatakan gula
darah Ny. N selalu tinggi
O:
- tampak Lemah
- Poliuria (+)
- Polidipsia(+)
- Mukosa bibir kering
- Riwayat KGD HI
- Penglihatan Kabur
- Glukose andrandrom Hi
- Terapi insulin 10 mg/dl
A: Masalah Hiperglikemia belum
teratasi
P: Lanjurkan intervensi
- Anjurkan Monitor KGD Secara
Mandiri