Rangkuman dokumen tersebut adalah:
1) Mata pelajaran Pendidikan Seni Visual bertujuan membentuk keperibadian generasi Malaysia yang celik budaya kesenian.
2) Kursus ini meminta mahasiswa untuk menyiapkan Rancangan Pengajaran Harian Pendidikan Seni Visual yang mengandungi aktiviti membuat tengkolok.
3) Rancangan Pengajaran Harian ini bertujuan mengenalkan kraf tangan tradisional Malaysia kepada murid.
Laporan pribadi program latihan profesiHera Apriyani
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim...
Puji syukur hanyalah milik anda Allah swt, Rabb semesta alam, Pencipta sekaligus Pemelihara Yang Maha Sempurna. Tuhan yang bergantung segala sesuatu padaNya, tiada kekuatan selain dari-Nya. Shalawat serta salam semoga selalu tercurahkan kepada penyandang gelar al-min, pembawa risalah menuju cahaya Islam, Nabi Muhammad SAW. Alhamdulillah akhirnya praktikan dapat menyelesaikan laporan ini tepat pada waktunya.
Penyusunan laporan ini dimaksudkan sebagai salah satu syarat dalam menyelesaikan Program Latihan Profesi ( PLP ) UPI. Laporan ini membuat gambaran umum pelaksanaan kegiatan PLP di SMKN 9 Bandung sejak awal bulan September sampai Desember 2014. Laporan ini berisi tentang kendala atau permasalahan – permasalahan, faktor penyebab, dan upaya pemecahan masalah yang dihadapi praktikan selama kegiatan PLP di SMKN 9 Bandung.
Terselenggaranya kegiatan PLP ini tidak terlepas dari bantuan dan dukungan dari berbagai pihak berupa saran, ide, kritik dan solusi terhadap permasalahan – permasalahan yang dihadapi. Oleh sebab itu, pada kesempatan ini praktikan mengucapkan terimakasih kepada :
1. Pihak Divisi P2JK UPI yang telah memfasilitasi seluruh keperluan administrasi kami.
2. Ibu Dra. Wiwi Siti Zawiyah selaku Kepala SMKN 9 Bandung`
3. Ibu Dra. Yulia Rahmawati, M.si selaku dosen pembimbing PLP yang telah bersedia menyediakan waktu untuk memberikan arahan dan bimbingan kepada kami.
4. Ibu Dra. Euis Emawati, selaku wakil kepala sekolah urusan kurikulum dan koordinator PLP UPI di SMKN 9 Bandung.
5. Ibu Niknik Siti Nurhasanah, selaku koordinator guru pamong pastry sekaligus guru pamong PLP pelajaran pastry yang telah memberikan kepercayaan, ide, saran, arahan, bimbingan, serta bekal ilmu pengajaran dan nasehat – nasehatnya yang berkaitan dengan keberlangsungan kegiatan KBM di kelas maupun rutinitas kegiatan di sekolah.
6. Bapak Ae Saefulloh, S.ST.Par yang telah memberikan bimbingan kepada penulis dalam keberlangsungan PLP di SMKN 9 Bandung.
7. Para Guru Staf pengajar di SMKN 9 Bandung yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah memberikan kepercayaan, ide, saran, arahan, bimbingan, serta bekal ilmu pengajaran.
8. Para Wakil Kepala Sekolah SMKN 9 Bandung ( Wakasek Urusan Kesiswaan, Sarana dan Prasarana, WMM, Humas, Perpustakaan, Bimbingan Konseling ) yang telah membantu terselanggaranya kegiatan PLP ini.
9. Rekan – rekan seperjuangan PLP UPI yang telah memberikan semangat dan dukungannya dalam suka dan duka selama melaksanakan PLP di SMKN 9 Bandung.
10. Semua siswa – siswi SMKN 9 Bandung, khususnya siswa – siswi kelas X PS 1 dan X PS 2, terima kasih atas kerjasamanya selama ini.
Praktikan menyadari bahwa dalam penyajian laporan ini masih banyak kekurangan dan kesalahannya. Oleh karena itu, praktikan sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk perbaikan di masa yang akan datang.
Akhir kata, praktikan memohon maaf atas kesalahan dan kekurangan dalam penulisan laporan i
Best Practice Praktek Mengajar Narrative Drama Kelas 8 SMP (Fase D) Menggunakan Model Pembelajaran Project Based Learning (PjBL) di SMP Muhammadiyah Pleret Bantul
Apakah program Sekolah Alkitab Liburan ada di gereja Anda? Perlukah diprogramkan? Jika sudah ada, apa-apa saja yang perlu dipertimbangkan lagi? Pak Igrea Siswanto dari organisasi Life Kids Indonesia membagikannya untuk kita semua.
Informasi lebih lanjut: 0821-3313-3315 (MLC)
#SABDAYLSA #SABDAEvent #ylsa #yayasanlembagasabda #SABDAAlkitab #Alkitab #SABDAMLC #ministrylearningcenter #digital #sekolahAlkitabliburan #gereja #SAL
Sebagai salah satu pertanggungjawab pembangunan manusia di Jawa Timur, dalam bentuk layanan pendidikan yang bermutu dan berkeadilan, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur terus berupaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan masyarakat. Untuk mempercepat pencapaian sasaran pembangunan pendidikan, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur telah melakukan banyak terobosan yang dilaksanakan secara menyeluruh dan berkesinambungan. Salah satunya adalah Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) jenjang Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah Kejuruan, dan Sekolah Luar Biasa Provinsi Jawa Timur tahun ajaran 2024/2025 yang dilaksanakan secara objektif, transparan, akuntabel, dan tanpa diskriminasi.
Pelaksanaan PPDB Jawa Timur tahun 2024 berpedoman pada Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 1 Tahun 2021 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru, Keputusan Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi nomor 47/M/2023 tentang Pedoman Pelaksanaan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 1 Tahun 2021 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru pada Taman Kanak-Kanak, Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Menengah Atas, dan Sekolah Menengah Kejuruan, dan Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 15 Tahun 2022 tentang Pedoman Pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru pada Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah Kejuruan dan Sekolah Luar Biasa. Secara umum PPDB dilaksanakan secara online dan beberapa satuan pendidikan secara offline. Hal ini bertujuan untuk mempermudah peserta didik, orang tua, masyarakat untuk mendaftar dan memantau hasil PPDB.
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
assigment psv
1. PSV 3107 PEDAGOGI PENDIDIKAN SENI VISUAL KBSR
PISMP SEMESTER 5 | BAHASA MELAYU C 1
Pendidikan Seni visual ialah mata pelajaran wajib di peringkat sekolah rendah.
Mata pelajaran ini bertujuan membentuk keperibadian generasi Malaysia yang celik
budaya kesenian. Sukatan Pelajaran pendidikan Seni Visual Kurikulum Bersepadu
sekolah rendah merangkumi tajuk-tajuk yang menegaskan penerokaan, proses
penghasilan, pengertian seni secara menyeluruh dan aspek kritikan.
Kursus ini meminta kami untuk menyiapkan satu Kerja Kursus Projek PSV 3107
mengenai perancangan Rancangan Pengajaran Harian. Dalam tugasan ini kami
dikehendaki menyediakan rancangan pengajaran harian yang mengandungi aktiviti-
aktiviti yang menarik dan merangkumi Sukatan Pelajaran Pendidikan Seni Visual
sekolah rendah.Di samping menyediakan Rancangan Pengajaran Harian, kami juga
dikehendaki untuk menyediakan bahan bantu mengajar dan hasil aktiviti pendidikan
seni yang dijalankan semasa pengajaran dan pembelajaran berlansung.
Seperti yang dimaklumkan matlamat mata pelajaran seni visual sekolah rendah
adalah untuk melahirkan insan yang harmonis, kritis, kreatif dan produktif menerusi
pemupukan asas seni visual. Kandungan kurikulum berupaya membantu murid
meningkatkan rasa kesyukuran terhadap Tuhan, menghargai keindahan alam
persekitaran, keindahan seni dan warisan bangsa serta dapat menyumbang kearah
pembangunan diri, keluarga, masyarakat dan Negara selaras dengan hasrat Falsafah
pendidikan Kebangsaan.Justeru, di harapkan kerja Kursus Projek ini dapat memberi
input positif kepada kami semua.
1.0 PENGENALAN
2. PSV 3107 PEDAGOGI PENDIDIKAN SENI VISUAL KBSR
PISMP SEMESTER 5 | BAHASA MELAYU C 2
Mata Pelajaran : Pendidikan Seni Visual
Tahun : 3 Azam
Tarikh : 5 Mac 2013
Masa : 8.45 – 9.45 Pagi (60 minit)
Bidang : Mengenal Kraf Tangan Tradisional
Tajuk : Tengkolok
Tema : Alat Perhiasan Diri
Aktiviti : Murid menghasilkan kraf tangan dengan menggunakan
surat khabar, media dan gabungan beberapa
teknik dalam menghasilkan kraf tangan berbentuk
tengkolok.
Objektif : Pada akhir pengajaran dan pembelajaran, murid dapat :
1. Menerangkan langkah-langkah membuat tengkolok berdasarkan aktiviti yang
dijalankan.
2. Menghasilkan tengkolok dengan menggunakan lipatan kertas surat khabar.
3. Murid berasa bangga dengan penghasilan tengkolok masing-masing.
Pengetahuan Sedia Ada : Murid pernah melihat perhiasan tengkolok ketika
menghadiri majlis perkahwinan.
2.0 RANCANGAN PENGAJARAN HARIAN PENDIDIKAN SENI VISUAL
3. PSV 3107 PEDAGOGI PENDIDIKAN SENI VISUAL KBSR
PISMP SEMESTER 5 | BAHASA MELAYU C 3
Penerapan Nilai : a) Bekerjasama
b) Kebersihan
KBKK : Membanding beza
BBM : a) LCD
b) Komputer riba
c) Tengkolok kertas
d) Bahan-bahan seperti krayon, surat khabar,stapler
Butiran Kegiatan Guru Hasil Pembelajaran Strategi P&P /
Catatan
Set Induksi
(5 minit)
a)Guru menayangkan
video perkahwinan orang
Melayu.
b) Guru bersoal jawab
dengan murid tentang
tayangan video sebentar
tadi.
Contoh soalan :
Apakah jenis perhiasan
diri yang terdapat pada
pakaian pengantin?
Murid menonton video yang
ditayangkan.
Murid memberikan respon kepada
guru mengenai apa yang dilihat
melalui video yang ditayangkan.
Contoh jawapan :
Sampin, tengkolok,keris
BSPP :
LCD, Video, Laptop
KBKK
:Mengenalpasti
jenis- jenis
perhiasan pakaian
pengantin.
4. PSV 3107 PEDAGOGI PENDIDIKAN SENI VISUAL KBSR
PISMP SEMESTER 5 | BAHASA MELAYU C 4
Aktiviti 1
( 10 minit)
a)Guru memberi
penerangan kepada
murid tentang aktiviti
membuat tengkolok yang
akan dilakukan.
Aktiviti 2
( 10 minit)
a)Guru menunjukkan
langkah-langkah
membuat tengkolok
kertas.
b)Guru mengagihkan
peralatan kepada murid-
murid
Aktiviti 3
(25 minit)
Guru meminta murid
untuk memulakan aktiviti
.
Guru memperingati murid
untuk menjaga
kebersihan kelas.
Murid mendengar arahan daripada
guru mengenai aktiviti membuat
tengkolok yang akan dijalankan.
Murid menyediakan bahan yang
diperlukan
Langkah-langkah.
TKP:
Interpersonal
Intrapersonal
Verbal Linguistik
Tunjuk cara
BSPP:
Contoh tengkolok
kertas
Nilai :
Kerjasama,
kebersihan,
kesungguhan,
kreativiti
5. PSV 3107 PEDAGOGI PENDIDIKAN SENI VISUAL KBSR
PISMP SEMESTER 5 | BAHASA MELAYU C 5
Murid membuat tengkolok dengan
bantuan tayangan slide.
Murid dapat mengamalkan nilai-
nilai murni dalam aktiviti yang
dijalankan.
6. PSV 3107 PEDAGOGI PENDIDIKAN SENI VISUAL KBSR
PISMP SEMESTER 5 | BAHASA MELAYU C 6
Sesi Apresiasi dan
Refleksi
(10 minit)
a) Guru membuat
pameran hasil karya
murid dihadapan kelas.
b)Guru memilih beberapa
orang murid untuk
berlakon di hadapan
kelas.
c)Guru memberikan
peneguhan positif
diatas kerjasama yang
diberikan oleh murid.
Murid dapat membuat ulasan
ringkas tentang hasil kerja yang
dipamerkan.
Murid berlakon sambil diiringi lagu
‘Selamat Pengantin Baru’.
Murid bertepuk tangan .
Apresiasi seni
TKP : verbal –
linguistik
Penerapan nilai-
Nilai murni
-Kesungguhan
-kerjasama
-kreativiti
7. PSV 3107 PEDAGOGI PENDIDIKAN SENI VISUAL KBSR
PISMP SEMESTER 5 | BAHASA MELAYU C 7
Pengajaran dan pembelajaran adalah berkait rapat antara satu sama lain. Justeru, di
sinilah pentingnya kaedah, strategi dan teknik-teknik pengajaran di dalam kelas. Guru
merupakan watak utama untuk membimbing pelajar mengikuti pembelajaran di dalam
kelas. Ini semua hanya akan dapat dilakukan sekiranya warga pendidik dapat
melaksanakan peranan mereka untuk mengikuti kaedah pengajaran ini dengan sebaik
mungkin dan mengaplikasikanya di dalam kelas terutamanya untuk membangunkan
sumber manusia bersesuaian dengan keperluan menghadapi globalisasi. Oleh yang
demikian, berdasarkan tugasan ini, dapat disimpulkan bahawa penyediaan Rancangan
Pengajaran Harian adalah perkara yang perlu dititik beratkan supaya dapat
menyediakan Rancangan Pengajaran yang berkesan serta dapat menjalankan sesi
pengajaran dengan lancar dan teratur. Oleh yang demikian, bagi mencapai sesi
pengajaran yang baik, guru seharusnya menguasai segala strategi, kaedah dan teknik-
teknik dalam pengajaran. Untuk itu, secara tidak langsung penyampaian yang dilakukan
juga turut berkesan jika strategi pengajaran yang digunakan adalah bersesuaian
dengan apa yang ingin diajar dan seterusnya sudah tentu dapat memenuhi objektif
yang ingin dicapai. Namun demikian, perlu diingat bahawa aktiviti pengajaran juga
haruslah bersesuaian dengan pelajar dan mengikut aras yang bersesuaian bermula dari
aras rendah, sederhana dan tinggi. Selain itu, bahan bantu mengajar bagi subjek Seni
Visual ini juga amatlah penting supaya sesi pengajaran dan pembelajaran dapat
berjalan secara berkesan dan dapat menarik perhatian murid untuk penglibatan secara
menyeluruh. Kesimpulannya, kami dapati, perancangan yang baik serta
pengintegrasian yang menarik amatlah membantu melicinkan sesi pengajaran dan
pembelajaran di samping perkara lain, kerana sudah tentu murid lebih berkeyakinan
dan seronok untuk belajar.
3.0 RUMUSAN
8. PSV 3107 PEDAGOGI PENDIDIKAN SENI VISUAL KBSR
PISMP SEMESTER 5 | BAHASA MELAYU C 8
Syukur ke Hadrat Ilahi kerana akhirnya saya dapat menyiapkan tugasan ini
dengan jayanya mengikut tarikh yang telah ditetapkan. Sepanjang melakukan tugasan
ini, saya dapat meningkatkan pengetahuan saya mengenai Rancangan Pengajaran
Harian dan pengajaran dan pembelajaran berlansung di dalam kelas. Oleh itu, saya
dapat mengenalpasti bagaimana sesuatu pengajaran dan pembelajaran berlaku
berdasarkan pengetahuan dan pengunaan RPH yang berkesan di dalam kelas.
Setelah mendapat tugasan ini, kami telah membahagikan ahli-ahli kumpulan
bersama rakan-rakan sekelas lain. Saya berkumpulan bersama Fitri Norlida Bt Ibrahim.
Selepas mendapat tugasan ini, kami terus membahagikan tugasan masing-masing
dengan adil dan saksama. Kemudian,kami mencari bahan-bahan rujukan di
perpustakaan, internet dan buku-buku ilmiah.
Sepanjang melaksanakan tugasan ini, saya telah melalui pelbagai masalah,
namun saya tetap menanamkan sikap rajin berusaha bagi menyiapkan tugasan ini. Di
samping itu, dengan melaksanakan kerja kursus ini, saya telah mengkaji, memahami
dan sedikit sebanyak dapat mengukuhkan pengetahuan berkenaan matapelajaran ini
lebih-lebih lagi berkenaan penulisan Rancangan Pengajaran. Justeru, tugasan ini telah
memberikan input dan pengalaman yang baik untuk saya dan rakan saya.
Berdasarkan tugasan ini, kami dikehendaki untuk menjalankan pengajaran di
dalam kelas berdasarkan Rancangan Pengajaran Harian yang disediakan oleh
kami.Dengan adanya ilmu serta penerangan yang jelas oleh pensyarah bimbingan iaitu
Encik Sukri, Alhamdulillah kami dapat membina Rancangan Pengajaran Harian dengan
baik.Walaupun mendapat kekangan kefahaman semasa melakukan RPH ini kerana
RPH Pendidikan Seni tidak sama seperti RPH major pengajian Melayu,tetapi setelah
perbincangan bersama pensyarah dan rakan-rakan, kami dapat menghasilkan RPH
yang baik dan berjaya menjadikan ia sebagai satu amali pengajaran dan pembelajaran
yang baik di dalam kelas.
4.0 REFLEKSI INDIVIDU: FARAH FAZRIYANA BINTI BASRI
9. PSV 3107 PEDAGOGI PENDIDIKAN SENI VISUAL KBSR
PISMP SEMESTER 5 | BAHASA MELAYU C 9
Kami telah memilih bidang mengenal kraf tangan tradisional dan bertemakan alat
perhiasan diri dalam RPH ini.Aktiviti yang dijalankan oleh kami ialah membuat
tengkolok kertas.Kami telah membahagikan aktiviti-aktiviti pengajaran yang akan
disampaikan di dalam kelas. Saya mendapat pengajaran pada bahagian Set Induksi
serta Sesi Apresiasi dan Refleksi manakala rakan saya mendapat pengajaran pada
bahagian Aktiviti. Walaupun saya berasa takut pada permulaan pengajaran namun
selepas itu saya dapat menyesuaikan diri dengan pengajaran yang disampaikan.Hal ini
berikutan rakan-rakan sekelas yang sangat memberi kerjasama kepada kumpulan saya
kerana membantu melancarkan lagi pengajaran yang disampaikan.
Tambahan pula, melalui kursus ini saya dapat membuat Rancangan Pengajaran
Harian (RPH) bagi kelas biasa dengan menerapkan unsur-unsur seni yang telah
dipelajari dalam .Berdasarkan pengalaman saya ketika melihat guru mengajar pada
PBS yang lalu membantu saya untuk menyiapkan Rancangan Pengajaran Harian
dalam kerja kursus ini. Sebagai bakal guru,saya perlulah mempelajari dan mengetahui
cara-cara melakukan Rancangan Pengajaran Harian (RPH) supaya saya dapat
praktikkannya di sekolah nanti lebih-lebih lagi saya akan memulakan praktikum yang
pertama saya tidak lama lagi.
Kesimpulannya, dengan tugasan ini, dapatlah saya memperluaskan ilmu dan
mengaplikasikanya untuk murid-murid di sekolah. Saya berterima kasih kepada
pensyarah bimbingan iaitu Encik Sukri bin Osman atas segala pengajaran dan ilmu
pengetahuan serta tunjuk ajar mengenai kursus ini. Justeru saya berharap ilmu yang
ada dapat kekal dan akan digunakan semasa saya menjadi pendidik kelak dan dapat
membantu dan membimbing murid-murid di dalam kelas dengan cara yang betul.
Sekian, terima kasih.
10. PSV 3107 PEDAGOGI PENDIDIKAN SENI VISUAL KBSR
PISMP SEMESTER 5 | BAHASA MELAYU C 10
Sepanjang menjalankan Kerja Kursus projek bagi Pedagogi Pendidikan seni
Visual ini, syukur Alhamdulillah banyak input-input dan pengalaman baru yang saya
perolehi. Secara tidak langsung, tugasan ini juga banyak membantu saya dan rakan
kumpulan saya iaitu Farah Fazriyana bt Basri untuk memahami dengan lebih mendalam
lagi tentang subjek ini. Dalam pada itu, tugasan ini juga turut banyak memberikan
impak yang besar bagi kami berdua dalam menyediakan sesi pengajaran yang menarik
dan berkesan melalui pengajaran makro yang dijalankan. Oleh yang demikian, bagi
melaksanakan tugasan ini secara sistematik dan berkesan, kami berdua telah membuat
perancangan awal terlebih dahulu mengenai tugasan yang pertama, iaitu melibatkan
satu penulisan Rancangan Persediaan Mengajar Harian (RPH). Untuk itu, kami berdua
telah bersepakat untuk memilih membuat sesi pengajaran bagi tahun 3. Jadi, langkah
pertama yang kami lakukan adalah melihat sukatan pelajaran serta mengumpul segala
maklumat yang perlu dan seterusnya mengaitkan dengan pengetahuan dan kemahiran
asas dalam Seni Visual bagi sekolah rendah.
Berdasarkan maklumat yang telah dikumpulkan bersama, kami berdua telah
bersetuju untuk mengajar cara-cara membuat tengkolok kertas iaitu dalam bidang kraf
tangan untuk sesi pengajaran makro kami. Seterusnya, kami telah memilih beberapa
elemen lain seperti muzik dan pergerakan untuk diintegrasikan dalam sesi pengajaran
kami ini. Selain itu, kami juga telah mengaplikasikan pelbagai pendekatan, strategi,
kaedah dan teknik dalam sesi pengajaran kami ini. Jadi, dalam menyediakan
Rancangan Pengajaran Harian ini, banyak perkara yang perlu kami titik beratkan
supaya dapat menyediakan Rancangan Pengajaran yang berkesan untuk sesi
pengajaran makro yang dijalankan. Oleh yang demikian, dengan pengetahuan-
pengetahuan dan pengalaman yang sedia ada serta maklumat-maklumat baru yang
kami perolehi, Alhamdulilah kami berdua berjaya menyediakan RPH yang sesuai untuk
sesi pengajaran mikro ini dan sesi pengajaran makro juga berjalan dengan lancar
walaupun terdapat sedikit kelemahan dari segi penyampaian saya sendiri.
5.0 REFLEKSI INDIVIDU: FITRI NORLIDA BINTI IBRAHIM
11. PSV 3107 PEDAGOGI PENDIDIKAN SENI VISUAL KBSR
PISMP SEMESTER 5 | BAHASA MELAYU C 11
Selain itu, kelemahan lain juga ialah dari segi penggunaan papan putih dan
kelemahan ini kami sedari setelah ditegur oleh Encik Sukri dan InsyaAllah selepas ini
walaupun tidak perlu menggunakan papan putih sebagai bahan bantu mengajar, tajuk
pembelajaran pada hari itu haruslah ditulis di papan putih tersebut. Alhamdulillah, jika
sebelum ini saya tidak faham serta tidak mengambil berat tentang perkara sebegini
serta teori pengajaran dan pembelajaran PSV ini, kini setelah sesi pengajaran makro
yang dibuat, maklumat-maklumat yang berkaitan, secara tidak langsung telah
memberikan banyak idea dan pengetahuan baru kepada saya untuk diaplikasikan pada
masa akan datang. Malah, dalam sesi pengajaran, saya juga sedar bahawa bahan
bantu mengajar adalah amat penting untuk mata pelajaran seni visual ini supaya sesi
pengajaran dan pembelajaran dapat berjalan secara berkesan dan dapat menarik
perhatian murid untuk penglibatan secara menyeluruh.
Di samping itu, dengan bantuan bahan bantu mengajar yang menarik juga, saya
dapati pembelajaran akan lebih menyeronokkan dan murid tidak akan bosan dalam sesi
pengajaran dan pembelajaran yang dijalankan dan Alhamdulillah kami juga berjaya
menyediakan bahan bantu mengajar seperti video dan tengkolok kertas dengan baik
dan dapat membantu dalam sesi pengajaran kami ini. Berdasarkan tugasan ini juga,
saya mula sedar bahawa bertapa pentingnya untuk menulis Rancangan Pengajaran
Harian. Hal ini kerana, apabila kita dapat merancang pengajaran dengan baik iaitu
dimulakan dengan set induksi yang menarik, kemudian disertakan dengan sesi
pengajaran yang berkesan dengan berbantukan bahan bantu mengajar yang menarik
dan penutup yang sempurna, secara tidak langsung dapat memudahkan kita dalam
menyampaikan pengajaran secara berkesan dan bersistematik. Malahan secara tidak
langsung, pengajaran kita juga dapat melibatkan kesemua pelajar secara menyeluruh
dan murid juga tidak mudah bosan dengan penyampaian guru.
12. PSV 3107 PEDAGOGI PENDIDIKAN SENI VISUAL KBSR
PISMP SEMESTER 5 | BAHASA MELAYU C 12
Disamping itu, saya juga dapati, perancangan yang baik dan pengintegrasian
yang menarik juga membantu melicinkan sesi pengajaran dan pembelajaran serta
murid juga lebih berkeyakinan dan seronok untuk belajar.Tuntasnya, tugasan ini banyak
memberi kesan yang positif dan kebaikan terhadap diri saya. Ia juga telah membuka
pemikiran saya terhadap bidang Pedagogi Pendidikan Seni Visual ini. Jadi saya
berharap ilmu ini dapat saya aplikasikan dengan lebih produktif dalam profesion
perguruan kelak. Akhir kata terima kasih saya ucapkan kepada Encik Muhamad Sukri
bin Osman pensyarah Pedagogi Pendidikan Seni Visual saya diatas segala tunjuk ajar
dan teguran yang diberikan serta tidak lupa kepada rakan kumpulan saya iaitu Farah
Fazriyana binti Basri diatas kerjasama yang diberikan. InsyaAllah, saya dan rakan-
rakan akan gunakan ilmu yang ada ini dengan sebaik-baiknya.
Sekian, terima kasih.
13. PSV 3107 PEDAGOGI PENDIDIKAN SENI VISUAL KBSR
PISMP SEMESTER 5 | BAHASA MELAYU C 13
Ikhsan Othman, Norila Md Salleh. (2005). Kurikulum dan Pengajaran Sekolah Rendah.
Perak: Quantum Books.
Kamarudin Hj Husin. (1993). Perkaedahan Mengajar Bahasa. Selangor: Kumpulan
Budiman Sdn. Bhd.
Mok Soon Sang. (2010). Pedagogi untuk Pengajaran dan Pembelajaran .Perak:
Multimedia Sdn. Bhd.
Loy Chee Luen, Mazlina Che Mustafa, Norly Jamil, Azila Alias.(2011). Perkembangan
Seni dan Kraf Kanak-kanak. Selangor: Gerak Ilmu Sdn Bhd.
APA Format - 6th Edition
RUJUKAN
14. PSV 3107 PEDAGOGI PENDIDIKAN SENI VISUAL KBSR
PISMP SEMESTER 5 | BAHASA MELAYU C 14
LAMPIRAN